1. ESSAY PRAKTIKUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
Tugas ini di susun untuk memenuhi tugas praktikum dasar teknik elektro
yang di ampu oleh Dr. Tuti Suartini, M.Pd.
Disusun oleh:
Ibrohim (1806068)
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO - A
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2. ESSAY
Relay
A. Pengertian Reelay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay
menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga
dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan
lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50
mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V 2A.
Gambar: Bentuk dan Simbol Relay
B. Fungsi Relay
1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay
Function)
3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan
dari Signal Tegangan rendah.
4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen
lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).
C. Prinsip kerja Relay
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring
3. Gambar: Struktur sederhana Relay
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup)
2. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah
kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila
Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang
kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi
baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi
barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan
menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature
akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk
menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus
listrik yang relatif kecil.
D. Kegunaan Relay pada Rangkaian Solar Cell Charger Aki Otomatis Kelompok 7
4. Gambar: Rangkaian Solar Cell Charger Aki Otomatis Kelompok 7
Gamba: Skema Rangkaian Solar Cell Charger Aki Otomatis Kelompok 7
5. Pada rangkaian ini, kelompok kami menggunakan rellay sebagai saklar otomatis saat
pengisisan aki seperti pada rangkaian gambar diatas.
Pada rangkaian tersebut, prinsip kerja dari relay sendiri adalah dengan memanfaatkan
keadaan NC (Normally Close) dan NO (Normally Open) atau keaadaan dimana relay
dalam posisi on dan off, dimana untuk mengatur dua keadaan tersebut kita harus
mengkalibrasi trimpot batas atas dan trimpot batas bawah agar pada saat penuh otomatis
memutus pengisian aki dan pada saat aki low akan otomatis mengisi.
1. Keadaan NC pada relay menunjukan proses pengisian aki On.
Untuk mengatur keadaan NC relay, hal yang harus dilakukan pada rangkaian
kelompok kami adalah dengan mengkalibrasi trimpot atas bawah (R3) ke tegangan
referensi, dalam hal ini kelompok kami mensetingnya ke 11,10 V. Dimana
pensetingan berhasil ketika mencapai tegangan referensi, lampu led atas (merah) akan
menyala. Dengan begitu relay dalam keadaan NC dan aki akan otomatis mengisi
(On).
Gambar: Kalibrasi Pengisian Aki ON (Relay NC)
2. Keadaan NO pada relay menunjukan proses pengisian aki Off (tidak mengisi).
Untuk mengatur keadaan NO relay, hal yang harus dilakukan pada rangkaian
kelompok kami adalah dengan mengkalibrasi trimpot batas atas (R6) ketegangan
referensi atas, dalam hal ini kelompok kami mengaturnya ke 12,84 V untuk aki basa
(bisa juga 14,2 V untuk aki kering atau 12,6 V untuk baterai Li-Ion Laptop). Dimana
pengaturan akan berhasil dengan ditandai bunyi “klek” pada relay dan lampu bawah
(hijau) akan menyala. Dengan begitu, relay dalam keadaan NO dan pengisian aki
akan otomatis terputus (Off).
6. Gamabar: Kalibrasi pengisian aki OFF (Relay NO)
E. Kesimpulan
Relay adalah Saklar yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan
Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Fungsi relay pada Rangkaian Solar Cell
Charger Aki Otomatis kelompok kami (kelompok 7) adalah untuk menyalakan (On) atau
mematikan (Off) proses pengisian aki. Oleh sebab itu, tanpa relay rangkaian ini tidak bisa
bekerja/