SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
FISIKA UMUM
Chapter 9.
Panas dan Teori Kinetik

Kelompok VIII
(Delapan)

1. Puguh Dwi K.
2. Budiman
3. Resti
Chapter 9
Kalor dan Teori Kinetik

9.1 Kalor dan
Pemanasan

9.4 Perpindahan
Panas

9.2 Teori Kinetik
pada Zat

9.5 Transpor
Molekul dengan
Difusi

9.3 Definisi

9.6 Difusi melalui
Membran

9.7 Sistem
Pernapasan
9.8 Surfaktan dan
Pernapasan

9.9 Difusi dan Lensa
Kontak
9.1 Kalor dan Pemanasan
 Kalor dapat diubah kedalam kerja, sehingga dinamakan sebuah
energi.
 Kalor dapat digambarkan seperti energi sebagai wujud
perubahan dari benda panas ke benda dingin.

9.2 Teori Kinetik pada Zat
 Zat tersusun atas atom dan molekul, yang keduanya bergerak
bebas.
 Pada gas, atom atau molekul tidak terikat bersama dan bergerak
secara acak saling bertabrakan satu sama lain dengan dinding
wadah.
 Pada zat padat, atom terikat bersama-sama dengan gerakan
terbatas.
 Partikel-partikel yang bergerak dalam bahan memiliki energi
kinetik.
 Energi kinetik yang bergerak dalam bahan dinamakan energi
internal dan gerakan di dalam bahan disebut gerak termal.
 Suhu adalah ukuran kuantitatif panas. Energi internal pada zat
sebanding dengan suhu.
 Gas dibentuk oleh partikel-partikel
kecil (atom dan molekul) yang terus
bergerak acak.
 Masing-masing partikel berjalan
lurus hingga bertabrakan dengan
partikel lain atau dengan dinding
wadah.
 Setelah bertubrukan arah dan
kecepatan dengan acak, energi
kinetik berjalan diantara partikelpartikel.

9.1 Tabrakan partikel Gas
Hubungan suhu dengan rata-rata
energi kinetik pada molekul:

 Energi internal gas ideal adalah dalam bentuk energi kinetik, dan
rata energi kinetik sebanding dengan suhu.
 Perbandingan dapat disetarakan dengan mengalikan suhu T
dengan konstanta Boltzmann. Kobstanta Boltzmann dikalikan
dengan faktor3/2 untuk menghubungkan suhu rata-rata energi
kinetik molekul, dengan demikian:
Kecepatan Thermal

 Perubahan momentum per satuan waktu adalah suatu
gaya.
 Hubungan antara tekanan (P), volume (v),, dan suhu (T)
adalah sebagai berikut:

PV = NkT
Keterangan:
P
: Tekanan (atm)
V
: Volume (m3)
N
: Jumlah molekul
k
: Tetapan Bolzman (
J/molekul K)
T
: Suhu (Kelvin)
9.3.1 Satuan Kalor
 Satu kalori adalah jumlah yang diperlukan kalor
untuk kenaikan temperatur 10C pada 1 gram air.

9.3.2 Kalor Jenis
 Kalor Jenis adalah jumlah yang diperlukan untuk menaikkan
temperatur pada 1 gram zat dengan kadar
 Komposisi tubuh manusia tersusun atas air, protein, lemak, dan
mineral.
 Dengan komposisi 75% air dan 25% protein, spesifik kalor pada tubuh
manusia, dinyatakan dengan rumus:

Kalor Jenis = 0,75 x1 + 0,25 x 4 = 0,85
Kalor Jenis rata-rata pada tubuh manusia mendekati 0,83 untuk
lemak dan kandungan mineral yang tidak termasuk perhitungan.

9.3.3 Kalor Laten
 Kalor Lebur adalah jumlah energi yang diperlukan untuk
mengubah 1 gram zat padat menjadi zat cair.
 Kalor Uap adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah
1 gram zat cair menjadi gas.
Perpindahan panas ada 3 yaitu,
Konduksi, Konveksi dan Radiasi

1. Konduksi
Perpindahan Panas yang dialirkan
pada zat padat.

Jumlah panas Hc yang dikonduksi per
detik melalui balok dapat dihitung
dengan cara :
Hc = Kc A (T1 – T2)
L
A
= Luas penampang balok.
L
= Panjang balok.
T1 –T2= perbedaan suhu antara kedua
ujung.
Kc
= Koefisien konduktivitas
thermal (cal cm/sec cm2 C0).
2. Konveksi
Perpindahan Panas pada fluida ( gas dan
cairan)
Ketika cairan atau gas dipanaskan
molekul dekat sumber panas, cenderung
menjauh dari sumber panas. Sehingga
cairan di dekat sumber panas menjadi
kurang padat
Fluida mengalir dari kerapatan tinggi
menuju ke bagian kerapatan rendah, dan
membawa energi dari sumber panas

Besarnya kalor yang diberikan
dalam peristiwa konveksi per
waktu per unit adalah :
Hc = Kc A (T1 – T2)
A

= Daerah yang terkena arus
konveksi
Kc
= Koefisien Konveksi
T1 – T2 = perbedaan suhu pada
fluida
3. Radiasi
Perpindahan panas melalui radiasi elektromagnetik
sebagai hasil konfigurasi elektron dalam atom.
Tingkat emisi dari energi cahaya Hr per satuan luas dengan suhu
tubuh T adalah:
Hr = e  T 4
= Konstanta Stefan Boltzman = 5.67 x 10 -8 W/m2.K4
Suhu diukur pada skala absolut
e = emisivitas permukaan yang tergantung dari suhu dan sifat
permukaan. Nilai emisitas bervariasi 0 – 1
Jika tubuh dengan suhu T1 berada pada
lingkungan dengan suhu T2, keduanya akan
memancar dan menyerap radiasi. Tingkat energi
yang dipancarkan per satuan luas adalah eT14
dan tingkat energi yang diserap per unit adalah
eT24. Dimana nilai e dan  adalah sama untuk
pemancaran dan penyerapan.
Jika Tubuh pada suhu T1 berada dalam suatu lingkungan dengan suhu
rendah T2, Energi tubuh yang hilang adalah
Hr = e  (T14 – T24)
 = Konstanta Stefan Boltzman = 5.67 x 10 -8 W/m2.K4
e = emisivitas merupakan bilangan antara 0 – 1 yang merupakan
karakteristik permukaan yang tergantung dari suhu dan sifat
permukaan

DIFUSI
Perpindahan partikel dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
Dalam skala yang besar proses difusi
akan berjalan lambat tetapi dalam
skala kecil pada jaringan sel proses
difusi berjalan cukup cepat untuk
membantu proses yang terjadi
dalam kehidupan sel.
analisis dari tipe gerakan yang ditunjukkan setelah N tabrakan dengan
jarak molekul dari titik awal adalah

L adalah rata-rata jarak yang ditempuh sebelum bertabrakan disebut
rata-rata gerak bebas. Dari tipe ini gerakan difusi disebut Gerak Acak.
Menghitung banyaknya langkah dari tabrakan yang terjadi dengan jarak S

Total jarak yang ditempuh adalah hasil dari banyaknya langkah dan
panjang setiap langkah

Jika kecepatan rata-rata dari partikel sebesar v, maka besarnya waktu (t)
yang diperlukan untuk melakukan difusi dengan jarak S
Misal , difusi molekul sekitar 10-8 cm ( jarak antar atom dalam
cairan), Kecepatan molekul tergantu ng pada suhu dan
massanya. Pada suhu kamar, kecepatan molekul cahaya 10-4
cm/detik. Waktu yang dibutuhkan untuk molekul menempuh
jarak 1 cm adalah

Namun waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak 10-3 cm
yang merupakan ukuran khas sel jaringan hanya 10-2 detik
Tranpor molekul dengan difusi
Kita akan menghitung banyaknya molekul yang diangkut dengan
cara difusi dari satu bagian ke bagian yang lain.
Subtitusi

Banyaknya molekul J per detik per
satuan luas dari daerah satu yang
memiliki konsentrasi C1 menuju daerah
kedua ( J disebut Flux )

Pada saat yang sama, molekul juga
berdifusi dari daerah kedua menuju
daerah pertama dimana konsentrasinya
sebesar C2
Besarnya Fluks bersih dari molekul dalam daerah 2 adalah selisih antara
fluks yang datang dan pergi yaitu

Subtitusi dengan VD = Lv / x

Dapat juga ditulis

Dimana D adalah koefisien difusi
Bagaimanapun Koefisien Difusi merupakan fungsi yang sangat komplek
karena L tergantung dari ukuran dari molekul dan kepekatan dari medium.
9.6 Difusi melalui Membran

Jika ukuran molekul lebih kecil
dari ukuran pori-pori, satusatunya efek membran adalah
mengurangi area difusi efektif
sehingga mengurangi laju difusi.

Jika molekul lebih besar dari
ukuran pori-pori, aliran molekul
melalui
membran
mungkin
dilarang.
Gambar 9.6 : Beberapa molekul mungkin
masih bisa melewati membran, namun,
dengan melarutkan ke dalam bahan
membran.
Aliran molekul yang disimbolkan (J) yang mengalir
melalui membran dapat ditulis dengan persamaana:
J = P (C1 - C2)
Dengan:
J = Aliran molekul yang mengalir melalui membrane
P = Permeabilitas membrane
C = Konsentrasi zat (konsentrasi molekul yang
berdifusi)
9.7 Sistem Pernapasan

Ketika diafragma turun, volume paru-paru
meningkat, menyebabkan penurunan tekanan
gas di dalam paru-paru,
Akibatnya, udara memasuki paru-paru melalui
trakea. Cabang-cabang trakea menjadi lebih kecil
dan lebih kecil tabung, yang akhirnya berakhir
pada rongga kecil yang disebut alveoli.

Hal ini, bahwa gas dipertukarkan oleh difusi
antara darah dan udara di paru-paru.

Gambar Paru-paru
Persentase 𝑵 𝟐 , 𝑶 𝟐 , 𝑪𝑶 𝟐 , dan
dalam Terinspirasi dan Expired Air untuk
Orang Istirahat:
𝑵𝟐

𝑶𝟐

𝑪𝑶 𝟐

Inspired air

79,02

20,94

0,40

Expired air

79,2

16,3

4,5

Hewan yang tingkat takson lebih rendah mendapatkan oksigen melalui
difusi dengan kulit. Jumlah oksigen menyebar melalui kulit sebanding
dengan luas permukaan kulit, maka:
𝐋𝐮𝐚𝐬 𝐩𝐞𝐫𝐦𝐮𝐤𝐚𝐚𝐧
𝑹𝟐
= 𝟑
𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞
𝑹

=

𝟏
𝐑

Dengan:
R2 = Luas permukaan kulit
R3 = Volume hewan
R = Dimensi linier karakteristik hewan
9.8 Surfaktan dan Pernapasan
 Molekul surfaktan adalah campuran kompleks dari lipid dan protein yang
dihasilkan oleh sel-sel, khusus dalam alveolus yang dapat mengurangi
tegangan permukaan sekitar 1 dyn/cm.
 Dinding dalam bagian alveolus terdapat lapisan air yang berfungsi
melindungi jaringan dibawahnya. Tegangan permukaan air cenderung
menyusutkan ronga alveolar. Saat bernapas, maka alveolus akan
diperluas.
 Sehingga, saat bernapas, kita dibantu oleh surfaktan yang menutupi
lapisan air dalam alveolus yang mengurangi tegangan permukaan.
9.9 Difusi dan Lensa Kontak
Sebagian besar bagian dari tubuh manusia menerima oksigen
yang diperlukan dari sirkulasi darah. Namun, kornea, yang
merupakan lapisan permukaan transparan mata, tidak
mengandung pembuluh darah (ini memungkinkan untuk menjadi
transparan).
Sel-sel di kornea menerima oksigen dengan difusi di lapisan permukaan
cairan air mata, yang berisi oksigen. Hal ini memungkinkan kita untuk
memahami mengapa lensa kontak tidak harus dipakai saat tidur. Lensa
kontak yang dipasang mengharuskan mata sehingga berkedip. Gerakan
ini membawa cairan air mata segar kaya oksigen di bawah lensa.

Kekurangan oksigen dapat mengakibatkan mengakibatkan
hilangnya transparansi kornea. Misalnya: Ketika orang tidur
mereka tidak berkedip, karena itu, kornea di bawah lensa kontak
mereka kekurangan oksigen. Hal ini dapat mengakibatkan
hilangnya transparansi kornea.
Kalor dan Teori Kinetik

More Related Content

What's hot

Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
keynahkhun
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
umammuhammad27
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
Nur Azizah
 
Silabus fisika 2013 2014
Silabus fisika 2013 2014Silabus fisika 2013 2014
Silabus fisika 2013 2014
deby06
 

What's hot (20)

Entropi (new)
Entropi (new)Entropi (new)
Entropi (new)
 
Perancangan penilaian dalam pembelajaran fisika xi
Perancangan penilaian dalam pembelajaran fisika xiPerancangan penilaian dalam pembelajaran fisika xi
Perancangan penilaian dalam pembelajaran fisika xi
 
Aplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamikaAplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamika
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
 
Mekanika hamilton
Mekanika hamiltonMekanika hamilton
Mekanika hamilton
 
Laporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum KalorimeterLaporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum Kalorimeter
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Teori ketidakpastian
Teori ketidakpastianTeori ketidakpastian
Teori ketidakpastian
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel
 
Termodinamika
Termodinamika  Termodinamika
Termodinamika
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas Resonansi
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
 
Silabus fisika 2013 2014
Silabus fisika 2013 2014Silabus fisika 2013 2014
Silabus fisika 2013 2014
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 

Viewers also liked

ข้อสอบ O-net 53
ข้อสอบ O-net 53ข้อสอบ O-net 53
ข้อสอบ O-net 53
Jadsada Surintun
 
Estilos de la natacion
Estilos de la natacionEstilos de la natacion
Estilos de la natacion
MARTITHAJUDITH
 
Am revue hebdo-16022013
Am revue hebdo-16022013Am revue hebdo-16022013
Am revue hebdo-16022013
Romuald YONGA
 

Viewers also liked (13)

Teori Bigbang Kurang Lengkap
Teori Bigbang Kurang LengkapTeori Bigbang Kurang Lengkap
Teori Bigbang Kurang Lengkap
 
Slide05
Slide05Slide05
Slide05
 
Избранные мысли о текущем моменте
Избранные мысли о текущем моментеИзбранные мысли о текущем моменте
Избранные мысли о текущем моменте
 
SMLA Moscow Mayoral Campaign Presentation Dec 2013
SMLA Moscow Mayoral Campaign Presentation Dec 2013SMLA Moscow Mayoral Campaign Presentation Dec 2013
SMLA Moscow Mayoral Campaign Presentation Dec 2013
 
ข้อสอบ O-net 53
ข้อสอบ O-net 53ข้อสอบ O-net 53
ข้อสอบ O-net 53
 
Interdisciplinary teamwork in the emergency department: how does it work?
Interdisciplinary teamwork in the emergency department: how does it work?  Interdisciplinary teamwork in the emergency department: how does it work?
Interdisciplinary teamwork in the emergency department: how does it work?
 
Estilos de la natacion
Estilos de la natacionEstilos de la natacion
Estilos de la natacion
 
Insider Guide To Saint Lucia
Insider Guide To Saint LuciaInsider Guide To Saint Lucia
Insider Guide To Saint Lucia
 
Depliant scorrevole panorama
Depliant scorrevole panoramaDepliant scorrevole panorama
Depliant scorrevole panorama
 
In The Gap
In The GapIn The Gap
In The Gap
 
Am revue hebdo-16022013
Am revue hebdo-16022013Am revue hebdo-16022013
Am revue hebdo-16022013
 
Features of Saint Lucia In Travel + Leisure Travel Guide Plus More For 2016
Features of Saint Lucia In Travel + Leisure Travel Guide Plus More For 2016Features of Saint Lucia In Travel + Leisure Travel Guide Plus More For 2016
Features of Saint Lucia In Travel + Leisure Travel Guide Plus More For 2016
 
Minerva Bath Rowing Club - Fundraising Update - January 2014
Minerva Bath Rowing Club - Fundraising Update - January 2014Minerva Bath Rowing Club - Fundraising Update - January 2014
Minerva Bath Rowing Club - Fundraising Update - January 2014
 

Similar to Kalor dan Teori Kinetik

9. panas & perpindahan panas
9. panas & perpindahan panas9. panas & perpindahan panas
9. panas & perpindahan panas
Habibur Rohman
 
14. panas & perpindahan panas
14. panas & perpindahan panas14. panas & perpindahan panas
14. panas & perpindahan panas
Habibur Rohman
 
Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalor
iwan kurniawan
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperatur
FKIP UNHALU
 
Temperatur dan aliran panas tanah
Temperatur dan aliran panas tanahTemperatur dan aliran panas tanah
Temperatur dan aliran panas tanah
Dicky Pulungan
 

Similar to Kalor dan Teori Kinetik (20)

Perpindahan panas dan distilasi sederhana
Perpindahan panas dan distilasi sederhanaPerpindahan panas dan distilasi sederhana
Perpindahan panas dan distilasi sederhana
 
9. panas & perpindahan panas
9. panas & perpindahan panas9. panas & perpindahan panas
9. panas & perpindahan panas
 
14. panas & perpindahan panas
14. panas & perpindahan panas14. panas & perpindahan panas
14. panas & perpindahan panas
 
Bab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalorBab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalor
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalor
 
Rpp 3.11 jun
Rpp 3.11  junRpp 3.11  jun
Rpp 3.11 jun
 
Heat Transfer
Heat TransferHeat Transfer
Heat Transfer
 
MODUL 8.pptx
MODUL 8.pptxMODUL 8.pptx
MODUL 8.pptx
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperatur
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Temperatur dan aliran panas tanah
Temperatur dan aliran panas tanahTemperatur dan aliran panas tanah
Temperatur dan aliran panas tanah
 
P08 0809 suhu dan kalor
P08 0809 suhu dan kalorP08 0809 suhu dan kalor
P08 0809 suhu dan kalor
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Materi dan Sifatnya.pptx
Materi dan Sifatnya.pptxMateri dan Sifatnya.pptx
Materi dan Sifatnya.pptx
 
Makalah fisika tentang kalor dan asas black
Makalah fisika tentang kalor dan asas blackMakalah fisika tentang kalor dan asas black
Makalah fisika tentang kalor dan asas black
 
MetodeE Transfer Kalor, suhu, pemuaian, PPT kelas 7 SMP
MetodeE Transfer Kalor, suhu, pemuaian, PPT kelas 7 SMPMetodeE Transfer Kalor, suhu, pemuaian, PPT kelas 7 SMP
MetodeE Transfer Kalor, suhu, pemuaian, PPT kelas 7 SMP
 
Teor
TeorTeor
Teor
 
Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Kalor dan Teori Kinetik

  • 1. FISIKA UMUM Chapter 9. Panas dan Teori Kinetik Kelompok VIII (Delapan) 1. Puguh Dwi K. 2. Budiman 3. Resti
  • 2. Chapter 9 Kalor dan Teori Kinetik 9.1 Kalor dan Pemanasan 9.4 Perpindahan Panas 9.2 Teori Kinetik pada Zat 9.5 Transpor Molekul dengan Difusi 9.3 Definisi 9.6 Difusi melalui Membran 9.7 Sistem Pernapasan 9.8 Surfaktan dan Pernapasan 9.9 Difusi dan Lensa Kontak
  • 3. 9.1 Kalor dan Pemanasan  Kalor dapat diubah kedalam kerja, sehingga dinamakan sebuah energi.  Kalor dapat digambarkan seperti energi sebagai wujud perubahan dari benda panas ke benda dingin. 9.2 Teori Kinetik pada Zat  Zat tersusun atas atom dan molekul, yang keduanya bergerak bebas.  Pada gas, atom atau molekul tidak terikat bersama dan bergerak secara acak saling bertabrakan satu sama lain dengan dinding wadah.  Pada zat padat, atom terikat bersama-sama dengan gerakan terbatas.  Partikel-partikel yang bergerak dalam bahan memiliki energi kinetik.  Energi kinetik yang bergerak dalam bahan dinamakan energi internal dan gerakan di dalam bahan disebut gerak termal.  Suhu adalah ukuran kuantitatif panas. Energi internal pada zat sebanding dengan suhu.
  • 4.  Gas dibentuk oleh partikel-partikel kecil (atom dan molekul) yang terus bergerak acak.  Masing-masing partikel berjalan lurus hingga bertabrakan dengan partikel lain atau dengan dinding wadah.  Setelah bertubrukan arah dan kecepatan dengan acak, energi kinetik berjalan diantara partikelpartikel. 9.1 Tabrakan partikel Gas Hubungan suhu dengan rata-rata energi kinetik pada molekul:  Energi internal gas ideal adalah dalam bentuk energi kinetik, dan rata energi kinetik sebanding dengan suhu.  Perbandingan dapat disetarakan dengan mengalikan suhu T dengan konstanta Boltzmann. Kobstanta Boltzmann dikalikan dengan faktor3/2 untuk menghubungkan suhu rata-rata energi kinetik molekul, dengan demikian:
  • 5. Kecepatan Thermal  Perubahan momentum per satuan waktu adalah suatu gaya.  Hubungan antara tekanan (P), volume (v),, dan suhu (T) adalah sebagai berikut: PV = NkT Keterangan: P : Tekanan (atm) V : Volume (m3) N : Jumlah molekul k : Tetapan Bolzman ( J/molekul K) T : Suhu (Kelvin)
  • 6. 9.3.1 Satuan Kalor  Satu kalori adalah jumlah yang diperlukan kalor untuk kenaikan temperatur 10C pada 1 gram air. 9.3.2 Kalor Jenis  Kalor Jenis adalah jumlah yang diperlukan untuk menaikkan temperatur pada 1 gram zat dengan kadar  Komposisi tubuh manusia tersusun atas air, protein, lemak, dan mineral.  Dengan komposisi 75% air dan 25% protein, spesifik kalor pada tubuh manusia, dinyatakan dengan rumus: Kalor Jenis = 0,75 x1 + 0,25 x 4 = 0,85 Kalor Jenis rata-rata pada tubuh manusia mendekati 0,83 untuk lemak dan kandungan mineral yang tidak termasuk perhitungan. 9.3.3 Kalor Laten  Kalor Lebur adalah jumlah energi yang diperlukan untuk mengubah 1 gram zat padat menjadi zat cair.  Kalor Uap adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 gram zat cair menjadi gas.
  • 7. Perpindahan panas ada 3 yaitu, Konduksi, Konveksi dan Radiasi 1. Konduksi Perpindahan Panas yang dialirkan pada zat padat. Jumlah panas Hc yang dikonduksi per detik melalui balok dapat dihitung dengan cara : Hc = Kc A (T1 – T2) L A = Luas penampang balok. L = Panjang balok. T1 –T2= perbedaan suhu antara kedua ujung. Kc = Koefisien konduktivitas thermal (cal cm/sec cm2 C0).
  • 8. 2. Konveksi Perpindahan Panas pada fluida ( gas dan cairan) Ketika cairan atau gas dipanaskan molekul dekat sumber panas, cenderung menjauh dari sumber panas. Sehingga cairan di dekat sumber panas menjadi kurang padat Fluida mengalir dari kerapatan tinggi menuju ke bagian kerapatan rendah, dan membawa energi dari sumber panas Besarnya kalor yang diberikan dalam peristiwa konveksi per waktu per unit adalah : Hc = Kc A (T1 – T2) A = Daerah yang terkena arus konveksi Kc = Koefisien Konveksi T1 – T2 = perbedaan suhu pada fluida
  • 9. 3. Radiasi Perpindahan panas melalui radiasi elektromagnetik sebagai hasil konfigurasi elektron dalam atom. Tingkat emisi dari energi cahaya Hr per satuan luas dengan suhu tubuh T adalah: Hr = e  T 4 = Konstanta Stefan Boltzman = 5.67 x 10 -8 W/m2.K4 Suhu diukur pada skala absolut e = emisivitas permukaan yang tergantung dari suhu dan sifat permukaan. Nilai emisitas bervariasi 0 – 1 Jika tubuh dengan suhu T1 berada pada lingkungan dengan suhu T2, keduanya akan memancar dan menyerap radiasi. Tingkat energi yang dipancarkan per satuan luas adalah eT14 dan tingkat energi yang diserap per unit adalah eT24. Dimana nilai e dan  adalah sama untuk pemancaran dan penyerapan.
  • 10. Jika Tubuh pada suhu T1 berada dalam suatu lingkungan dengan suhu rendah T2, Energi tubuh yang hilang adalah Hr = e  (T14 – T24)  = Konstanta Stefan Boltzman = 5.67 x 10 -8 W/m2.K4 e = emisivitas merupakan bilangan antara 0 – 1 yang merupakan karakteristik permukaan yang tergantung dari suhu dan sifat permukaan DIFUSI Perpindahan partikel dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah Dalam skala yang besar proses difusi akan berjalan lambat tetapi dalam skala kecil pada jaringan sel proses difusi berjalan cukup cepat untuk membantu proses yang terjadi dalam kehidupan sel.
  • 11. analisis dari tipe gerakan yang ditunjukkan setelah N tabrakan dengan jarak molekul dari titik awal adalah L adalah rata-rata jarak yang ditempuh sebelum bertabrakan disebut rata-rata gerak bebas. Dari tipe ini gerakan difusi disebut Gerak Acak. Menghitung banyaknya langkah dari tabrakan yang terjadi dengan jarak S Total jarak yang ditempuh adalah hasil dari banyaknya langkah dan panjang setiap langkah Jika kecepatan rata-rata dari partikel sebesar v, maka besarnya waktu (t) yang diperlukan untuk melakukan difusi dengan jarak S
  • 12. Misal , difusi molekul sekitar 10-8 cm ( jarak antar atom dalam cairan), Kecepatan molekul tergantu ng pada suhu dan massanya. Pada suhu kamar, kecepatan molekul cahaya 10-4 cm/detik. Waktu yang dibutuhkan untuk molekul menempuh jarak 1 cm adalah Namun waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak 10-3 cm yang merupakan ukuran khas sel jaringan hanya 10-2 detik
  • 13. Tranpor molekul dengan difusi Kita akan menghitung banyaknya molekul yang diangkut dengan cara difusi dari satu bagian ke bagian yang lain. Subtitusi Banyaknya molekul J per detik per satuan luas dari daerah satu yang memiliki konsentrasi C1 menuju daerah kedua ( J disebut Flux ) Pada saat yang sama, molekul juga berdifusi dari daerah kedua menuju daerah pertama dimana konsentrasinya sebesar C2
  • 14. Besarnya Fluks bersih dari molekul dalam daerah 2 adalah selisih antara fluks yang datang dan pergi yaitu Subtitusi dengan VD = Lv / x Dapat juga ditulis Dimana D adalah koefisien difusi Bagaimanapun Koefisien Difusi merupakan fungsi yang sangat komplek karena L tergantung dari ukuran dari molekul dan kepekatan dari medium.
  • 15. 9.6 Difusi melalui Membran Jika ukuran molekul lebih kecil dari ukuran pori-pori, satusatunya efek membran adalah mengurangi area difusi efektif sehingga mengurangi laju difusi. Jika molekul lebih besar dari ukuran pori-pori, aliran molekul melalui membran mungkin dilarang. Gambar 9.6 : Beberapa molekul mungkin masih bisa melewati membran, namun, dengan melarutkan ke dalam bahan membran.
  • 16. Aliran molekul yang disimbolkan (J) yang mengalir melalui membran dapat ditulis dengan persamaana: J = P (C1 - C2) Dengan: J = Aliran molekul yang mengalir melalui membrane P = Permeabilitas membrane C = Konsentrasi zat (konsentrasi molekul yang berdifusi)
  • 17. 9.7 Sistem Pernapasan Ketika diafragma turun, volume paru-paru meningkat, menyebabkan penurunan tekanan gas di dalam paru-paru, Akibatnya, udara memasuki paru-paru melalui trakea. Cabang-cabang trakea menjadi lebih kecil dan lebih kecil tabung, yang akhirnya berakhir pada rongga kecil yang disebut alveoli. Hal ini, bahwa gas dipertukarkan oleh difusi antara darah dan udara di paru-paru. Gambar Paru-paru
  • 18. Persentase 𝑵 𝟐 , 𝑶 𝟐 , 𝑪𝑶 𝟐 , dan dalam Terinspirasi dan Expired Air untuk Orang Istirahat: 𝑵𝟐 𝑶𝟐 𝑪𝑶 𝟐 Inspired air 79,02 20,94 0,40 Expired air 79,2 16,3 4,5 Hewan yang tingkat takson lebih rendah mendapatkan oksigen melalui difusi dengan kulit. Jumlah oksigen menyebar melalui kulit sebanding dengan luas permukaan kulit, maka: 𝐋𝐮𝐚𝐬 𝐩𝐞𝐫𝐦𝐮𝐤𝐚𝐚𝐧 𝑹𝟐 = 𝟑 𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝑹 = 𝟏 𝐑 Dengan: R2 = Luas permukaan kulit R3 = Volume hewan R = Dimensi linier karakteristik hewan
  • 19. 9.8 Surfaktan dan Pernapasan  Molekul surfaktan adalah campuran kompleks dari lipid dan protein yang dihasilkan oleh sel-sel, khusus dalam alveolus yang dapat mengurangi tegangan permukaan sekitar 1 dyn/cm.  Dinding dalam bagian alveolus terdapat lapisan air yang berfungsi melindungi jaringan dibawahnya. Tegangan permukaan air cenderung menyusutkan ronga alveolar. Saat bernapas, maka alveolus akan diperluas.  Sehingga, saat bernapas, kita dibantu oleh surfaktan yang menutupi lapisan air dalam alveolus yang mengurangi tegangan permukaan.
  • 20. 9.9 Difusi dan Lensa Kontak Sebagian besar bagian dari tubuh manusia menerima oksigen yang diperlukan dari sirkulasi darah. Namun, kornea, yang merupakan lapisan permukaan transparan mata, tidak mengandung pembuluh darah (ini memungkinkan untuk menjadi transparan). Sel-sel di kornea menerima oksigen dengan difusi di lapisan permukaan cairan air mata, yang berisi oksigen. Hal ini memungkinkan kita untuk memahami mengapa lensa kontak tidak harus dipakai saat tidur. Lensa kontak yang dipasang mengharuskan mata sehingga berkedip. Gerakan ini membawa cairan air mata segar kaya oksigen di bawah lensa. Kekurangan oksigen dapat mengakibatkan mengakibatkan hilangnya transparansi kornea. Misalnya: Ketika orang tidur mereka tidak berkedip, karena itu, kornea di bawah lensa kontak mereka kekurangan oksigen. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya transparansi kornea.