SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
SISTEM
ENDOKRIN
Presented by Kelompok 3
FA
R
M
A
KO
LO
G
I
SISTEM
O
R
G
A
N
Alpin Maulana (31119064)
Arya Purba W (31119073)
Dewi Amalia S (31119089)
Dika Irfan M (31119088)
Diva Rachma O (31119099)
Fahrul Fajriana (31119080)
Hasna Mulia U (31119051)
Legina Lija P (31119098)
KELOMPOK 3
Jenis Jenis Kelenjar Endokrin
Kelenjar hipofisis terbagi atas 2 bagian:
Hipofisis anterior
- Tiroid stimulating hormone (TSH)
- Hormone adrenokortikotropik (ACTH)
- Folikel stimulating hormone (FSH)
- Luteinizing hormone (LH)
- Interstisial sel stimulating (ICSH)
- Hormone prolactin
- Hormone p e r tu mb u h a n
Hipofisis posterior
- Hormone antidiuretic
- Oksitosin atau pitosin
- Kelenjar Hipofisis
-Kelenjar Tiroid
Sel-sel kelenjar ini menghasilkan hormone yang
d iseb ut Tiroksin (t et raiod it iron in = T4) d an
h orm on e
Triiod ot iron in (T3). Beb erap a fun gsi
tiroid :
-Mempengaruhi p e rtumb u h a n dan maturase
jaringan t u b u h serta penggunaan energi local
-Mengatur kecepatan metabolisme t u b u h dan
me mp e ngaru hi beberapa reaksi metabolic
dalam tubuh.
-Men a mbah sintesis RNA dan protein suatu aksi
yang mendahului meningginya basal
metabolisme
-Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid pada tenggorokan mensekresi hormone PTH
(paratiroid hormon). Fungsi kelenjar paratiroid :
-Mempercepat absospsi kalsium di intestinal
-Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat oleh ginjal
-Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap pada plasma
dalam batas yang sempit meskipun terdapat variasi yang luas
Horm one yang d ih asilkan kelenjar ini m elip uti 6
peptide yang secara kolektif disebut timosin.
Fungsinya hormone timosin :
-Mengendalikan perkembangan system i m u n
dependen timus dengan menstimulasi diferensiasi
dan ploreferasi sel limfosit T
-Timosin berperan dalam penyakit imunodefisiensi
gam m a glob ulinem ia yaitu
total untuk m em p rod uksi
kongenital seperti
ketid ak m am p uan
antibody
Fungsi kelenjar timus :
kemampuan
-Suatu sum b er sel yang m em p unyai
imunologis
-Mengurangi aktifitas kelamin.
-Kelenjar Timus
-Kelenjar Pineal
Kelenjar ini menghasilkan hormone melatonin
yang berfungsi menghambat gonadotropin
melalui masa pubertas, menghambat produksi
melanin oleh melanosit di kulit.
(steroid ) terdiri
-Kelenjar Adrenal
Horm on e yan g d ih asilkan korteks ad ren al
atas 3 lapisan :
-Zon a glom erulosa m en gh asilkan h orm on e m in eral
okortikoid
- Zona fasikulata menghasilkan hormone glukokortikoid
-Zona retikularis menghasilkan hormone glukokortiroid
dan hormone kelamin
Hormone yang dihasilkan oleh medulla adrenalin :
-M en gon traksi p em b uluh d arah seh in gga m en in gkatkan
tekanan darah
- Mempercepat kontraksi otot jantung
- Mengembalikan otot bebas di dinding bronkus
Organ-organ yang
dilengkapi dengan
kumpulan sel-sel
endokrin
Lambung dan Usus
Kelenjar pada lambung menghasilkan hormone gastrin usus, kelenjar yang mensekresi
hormone yaitu pada bagian duodenum, kelenjar d u o d e n u m menghasilkan hormone
sekretin, kolesistokinin, enterokinin dan gastrik inhibitori peptide.
Pulau-pulau
Langerhans didalam
pancreas
Ada 4 jenis sel penghasil hormone yang teridentifikasi :
-Sel alfa m enyekresi glucagon d ap at m eningkatkan
kadar gula darah
-Sel b eta m enyekresi insulin d ap at m enurunkan kad ar
gula darah
yang
yang
- Sel d elta m enyekresi som atostin, h orm one
menghalangi hormone pertumbuhan
m e n g h a mb at sekresi glucagon dan insulin
- Sel F menyekresi polipeptida pancreas sejenis
hormone pencernaan untuk fungsi yang tidak jelas yang
dilepas setelah makan.
Organ reproduksi
atau gonad
(ovarium pada
perempuan dan
testis pada laki-laki)
TESTIS
Hormone yang dihasilkan oleh reproduksi pria :
- Testosterone
- Hormone gonadotropin
- Lutein hormone (LH)
- Folikel stimulating hormone (FSH)
- Hormone estrogen
- Hormone pertumbuhan
OVARIUM
Ovarium pada wanita menghasilkan
hormone kewanitaan sbb :
-Hormone estrogen
-Hormone progesterone
-Folikel stimulating hormone (FSH)
-Lutein hormone (LH)
-Prolactin atau luteotropin hormone (LTH)
Beberapa fungsi sistem endokrin secara u m u m :
• Sistem endokrin bersama dengan sistem saraf
m e r u p a k a n sistem komunikasi antar sel.
• Mengatur m e t a b o l i s m e organic serta keseimbangan H₂O
dan elektrolit yang secara kolektif p e n t i n g d a l a m
m e m p e r t a h a n k a n lingkungan internal yang konstan
• Menginduksi perubahan adaptif u n t u k m e m b a n t u
t u b u h m e n g h a d a p i situasu stress
• Mengatur t u m b u h k e m b a n g
• Mengontrol reproduksi
• Mengatur produksi sel darah merah.
FUNGSI SISTEM ENDOKRIN
Gangguan Sistem Endokrin
1. Hipertiroid
Patofisiologi
Patofisiologi hipertiroid dapat melalui berbagai mekanisme, tergantung penyakit dasarnya.
Hipertiroid bisa terjadi melalui mekanisme autoimun yang menghasilkan autoantibodi
terhadap thyroid stimulating hormone receptor (TSHR-Ab). Autoantibodi ini akan
menstimulasi sintesis dan sekresi hormon tiroid secara berlebihan. Mekanisme ini terjadi
pada Grave’s disease. Autoantibodi juga akan bereaksi dengan thyroid derived thyroglobin di
mata dan menyebabkan reaksi inflamasi dan penumpukan cairan sehingga terjadi
eksoftalmus.
Etiologi
Etiologi hipertiroid yang paling sering adalah Grave’s disease, diikuti oleh toksik multinodular
goitre dan toksik adenoma. Pada Grave’s disease, stimulator hormon tiroid meningkat karena
adanya autoantibodi. Hipertiroid juga bisa disebabkan oleh sekresi thyroid stimulating
hormone (TSH) yang berlebihan, misalnya pada TSH-secreting pituitary adenoma.
Diagnosis
Diagnosis hipertiroid patut dicurigai pada pasien dengan palpitasi, intoleransi panas, diaforesis, dan tremor. Pada pasien
dengan Grave’s disease bisa ditemukan oftalmopati dan dermopati tiroid. Sensasi globus, disfagia, atau orthopnea akibat
kompresi trakea dan esofagus bisa ditemukan pada goitre nodular.
Manifestasi Klinis
• Peningkatan frekuensi denyut jantung
• Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap katekolanin
• Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleran terhadap panas, keringat berlebihan
• Penurunan berat. peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik)
Faktor-faktor risiko
Faktor-faktor risiko seseorang untuk terkena hipertiroidisme sebagai berikut: Memiliki riwayat gangguan tiroid
sebelumnya seperti goiter atau pernah menjalani operasi kelenjar tiroid. Memiliki riwayat penyakit autoimun seperti
diabetes melitus dan gangguan hormonal. Adanya riwayat gangguan tiroid di keluarga.
Pengobatan anti-tiroid
Pengobatan ini bekerja dengan mengurangi gejala hipertiroid secara bertahap dengan mencegah kelenjar tiroid Anda
untuk memproduksi kelebihan hormon.
Pengobatan ini termasuk methimazole (Tapazole) dan propylithiouracil. Gejala akan mulai bereaksi setelah pengobatan
berjalan beberapa mi n g g u atau bulan, tapi pengobatan ini biasanya akan berlanjut hingga setahun atau lebih.Pada
beberapa pasien, pengobatan ini bisa menghapus hipertiroid secara permanen, meski beberapa lainnya ada yang
mengalami kekambuhan. Propylthiouracil u m u m n y a dikonsumsi jika Anda tidak bisa toleransi dengan methimazole
sebab obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati. Beberapa orang yang alergi terhadap obat ini akan mengalami ruam
kulit, gatal-gatal, d e m a m atau nyeri sendi. Itu juga bisa m e m b u a t Anda lebih rentan terhadap infeksi.
Definisi
Hipotiroidisme
kead aan klin ik yang ditandai dengan Hipometabolisme karena berkurangnya hormon tiroid
ad alah suatu kead an d im an a efek h orm on tiroid d i jarin gan kuran g. Atau Suatu
yan g
beredar dalam sirkulasi.
Patofisiologi
Patofisiologi hipotiroid berkaitan dengan penurunan produksi hormon tiroid akibat kelainan lokal pada
kelenjar tiroid sendiri m a u p u n akibat kelainan hipotalamus atau kelenjar pituitari. Berkurangnya
produksi hormo n tiroid menyebabkan penurunan laju metabolisme dan terjadinya gejala-gejala
hipotiroid.
Etiologi
Hipotiroid dapat diklasifikasikan menjadi hipotiroid primer, sentral, dan hipotiroid karna sebab lain.
Hipotiroid primer terjadi akibat kegagalan tiroid memproduksi hormon tiroid. Sedangkan hipotiroid
sentral adalah akibat defisiensi TSH yang dihasilkan oleh hipofisis. Hipotiroid karna sebab lain adalah
hipotiroid yang disebabkan farmakologis, defisiensi yodium, dan resistensi perifer. Secara epidemiologi
yang paling banyak ditemukan adalah hipotiroid tipe primer, oleh karena itu diagnosis ditegakkan
berdasar TSH meningkat dan FT4 yang menurun. Hipotiroid lebih dominan terhadap wanita Dibedakan
hipotiroid klinis dan hipotiroid subklinis.
2. Hipotiroid
Penegakan Diagnosa
Diagnosa ditegakkan dengan :
1.Diagnosa klinis
Dengan gejala dan tanda jelas, kadar hormon tiroid turun, dan kadar TSH meningkat.
2. Diagnosa Sub-klinis
Dengan gejala dan tanda tidak jelas, kadar hormon tiroid masih dalam batas normal,
kadar TSH meningkat. Banyak ditemukan pada wanita usia lanjut. Akibat jangka
panjangnya yaitu Hiperkholesterolemia dan menurunnya faal jantung.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada neonatus yaitu ikterus persisten, tangisan parau,
konstipasi, somnolen dan masalah pemberian makanan. Karena diagnosa
klinis sulit dan pengobatan dengan pengukuran T4 dan TSH serum untuk
perkembangan intelektual. Pada anak- anak , manifestasi klinis nya tu b uh
pendek, maturasi seksual, pubertas terlambat. Pada orang dewasa,
munculnya secara tiba- tiba. Gejalanya yaitu letargi, konstipasi, rasa
kelelahan, intoleransi dingin, kekakuan dan kram otot, menoragia.
Faktor Resiko
faktor ut am a p ad a autoimunitas terhadap
1 . U m u r di atas 60 tahun
2. Berjenis kelamin perempuan
3.Gen et ik, karen a d ian ggap
kelenjar tiroid
4 . M erokok, karen a d ap at m en yeb ab kan kekuran gan oksigen d i ot ak d an
nikotin m e m a c u peningkatan reaksi inflamasi
5. Stres, karena berkolerasi terhadap antibodi TSH-reseptor
6. Riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan autoimun
7. Riwayat pencitraan menggunakan zat kontras yang mengandung iodium
8.Beb erap a jen is ob at -ob at an , sep ert i am iod aron , lit h ium
karbonat,aminoglutethimide, interferon alfa, dan thalidomide
9. Lingkungan, ketika kadar iodium dalam air kurang
Pengobatan
Penatalaksanaan standar pasien hipotiroid adalah terapi penggantian hormon
(thyroid hormone replacement) dengan pemberian levotiroksin.
3. Cushing Disease
Definisi
Cushing disease adalah kelainan endokrin yang ditandai dengan
peningkatan produksi hormon adrenokortikotropik (ACTH) dari hipofisis
anterior, yang menyebabkan pelepasan kortisol berlebih dari kelenjar
adrenal. Hal ini sering disebabkan oleh mikroadenoma hipofisis (kurang
dari 5 m m ) atau akibat kelebihan produksi hormon pelepas kortikotropin
(CRH) dari hipotalamus. Cushing disease paling sering disebabkan oleh
adenoma pituitari.
Patofisiologi
Frekuensi produksi ACTH tetap sama, tetapi ritme sirkadian normal hilang.
ACTH plasma yang meningkat menyebabkan hiperplasia adrenal bilateral
dan akibatnya meningkatkan produksi kortisol. Oleh karena itu, ritme
sirkadian normal kortisol juga hilang.
Fungsi kortisol terutam a seb agai glukokortikoid ; Nam un,
konsentrasi tinggi, kortisol juga dapat menunjukkan
d alam
aktivitas
mineralokortikoid, yang menyebabkan hipertensi dan hipokalemia
melalui sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS). Sistem hormon
RAAS mengatur konsentrasi natrium plasma dan tekanan darah arteri,
yang secara tidak langsung dapat menyebabkan hipokalemia.
Etiologi
Etiologi Cushing disease yang paling sering ditemukan adalah adenoma pituitari. Pada kasus jarang, hiperplasia kortikotrof
difusa juga dapat menyebabkan Cushing disease.
Tumor penyebab penyakit ini biasanya berupa mikroadenoma (<5 mm). Makroadenoma ditemukan pada 5–10% pasien
dan biasanya berkaitan dengan produksi adrenocorticotropic hormone (ACTH) yang lebih tinggi daripada mikroadenoma.
Beberapa mutasi genetik, seperti ubiquitin specific peptidase 8 (USP8), berhubungan dengan penyebab terjadinya
adenoma ini.
Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis dan menentukan penyebab sindrom Cushing, diperlukan pemeriksaan klinis yang tepat
serta sarana untuk melaksanakan serangkaian pemeriksaan laboratorium. Langkah pertama pemeriksaan laboratorium
ditujukan untuk menguji apakah diagnosis sindrom Cushing sudah benar. Ada 3 m a c a m pemeriksaan yang dapat
digunakan.
1.Pemeriksaan kadar kortisol plasma
Dalam keadaan normal kadar kortisol plasma sesuai dengan irama sirkadian atau periode diural, yaitu pada pagi hari
kadar kortisol plasma mencapai 5 - 25 Ug/dl (140 -160 mmol/) dan pada m a l a m hari akan m e n u r u n menjadi kurang dari
50%. Bila pada m a l a m hari kadamnya tidak m e n u r u n atau tetap berarti irama sirkadian sudah tidak ada. Dengan
demikian sindrom Cushing sudah dapat ditegakkan. N a m u n pemeriksaan ini tidak dapat digunakan pada anak berusia
kurang dari 3 tahun sebab irama sirkadian b e l u m dapat ditentukan pada usia kurang dari 3 tahun.
2. Pemeriksaan kadar kortisol bebas atau 17-hidroksikortikosteroid dalam urin 24 jam
Pada sindrom Cushing kadar kortisol bebas dan 17-hidroksikortikosteroid dalam urin 24 jam meningkat.
3. Tes supresi adrenal (tes supresi deksametason dosis tunggal)
Deksametason 0,3 m g / m diberikan per oral pada pukul 23.00, kemudian pada pukul 08.00 esok harinya kadar kortisol
plasma diperiksa. Bila kadar kortisol plasma <5 Ug/dl maka telah terjadi penekanan terhadap sekresi kortisol plasma dan
kesimpulannya normal. Pada sindrom Cushing kadar kortisol plasma >5 Ug/dl.
Manifestasi klinik
Gejala berupa kelemahan umum, tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, ketidakteraturan menstruasi,
atau perubahan kejiwaan. Manifestasi fisik dari kadar kortisol berlebih termasuk wajah bulan, punuk
kerbau, m u d a h memar, striae perut, obesitas, kebanyakan wajah, dan hirsutisme.
Faktor resiko
Faktor risiko Cushing disease adalah sebagai berikut:
• Jenis kelamin wanita
• Obesitas
• Usia >30 tahun
• Hipertensi
• Diabetes mellitus
Pengobatan
Jika bedah dan radioterapi tidak berhasil, dokter akan menggunakan obat-obatan untuk mengontrol kadar
kortisol. Obat juga bisa digunakan sebelum bedah dilakukan.
Untuk mengontrol kadar kortisol di kelenjar adrenal, jenis obat yang umumnya digunakan adalah
ketoconazole, mitotane, dan metyrapone. Sedangkan untuk penderita sindrom Cushing yang memiliki
diabetes, umumnya dokter akan menggunakan mifepristone. Perlu diketahui, obat-obat tersebut dapat
menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, sakit kepala, nyeri otot, serta hipertensi. Kadang juga
muncul efek samping yang lebih serius seperti gangguan fungsi hati.
Obat terbaru untuk menangani sindrom Cushing adalah pasireotide, yang berfungsi menurunkan kadar
ACTH akibat tumor di kelenjar hipofisis. Obat ini diberikan melalui suntikan dua kali sehari, dan disarankan
untuk digunakan bila bedah tidak berhasil atau tidak bisa dilakukan. Efek samping dari obat ini adalah
diare, mual, peningkatan gula darah, sakit kepala, tubuh mu d a h lelah, dan sakit perut.
4. Addison disease
Definisi
Penyakit Ad d ison (Ad d isons d isease) ad alah kelainan yang d iseb ab kan oleh ketid akm am p uan korteks
adrenalis memproduksi hormon kortisol dan aldosteron. Keadaan tersebut dapat disebabkan oleh
insufisiensi adrenal primer seperti autoimun, infeksi dan tumor adrenal atau insufisiensi adrenal sekunder
karena tumor atau infeksi, kurangnya aliran darah ke kelenjar hipofisis, radiasi kelenjar hipofisis, atau
pengangkatan bagian hipotalamus atau kelenjar hipofisis.
Fatofisiologi
Kegagalan adrenal pada penyakit Addison menyebabkan penurunan produksi kortisol yang awalnya diikuti
oleh aldosteron,
ad renokortikotrop ik
yang ked uanya p ad a akh irnya akan m enyeb ab kan p eningkatan h orm on
(ACTH) d an h orm on p erangsang m elanosit (M SH) karena h ilangnya p engham b atan
u m p a n balik negative.
Etiologi
Etiologi utam a Ad d ison d isease ad alah p roses autoim un, d engan antib odi yang b erp eran ad alah 21-
hidroksilase. Addison disease dapat disebabkan oleh proses penyakit apa pun yang mengakibatkan jejas
langsung pada korteks adrenal, dengan etiologi tersering berupa proses autoimun. Beberapa proses
autoimun yang mengakibatkan insufisiensi adrenal dapat hanya memengaruhi kelenjar adrenal saja atau
merupakan bagian dari sindrom poliglandular autoimun yang lebih kompleks.
Diagnosis
a. Tes stimulasi ACTH
tes ini digunakan untuk mengukur tingkat kontrol dalam darah sebelum dan sesudah suntikan ACTH sintetis.
ACTH akan mengirim sinyal ke kelenjar adrenal untuk memproduksi kontrol jika kelenjar adrenal rusak maka
tes stimulansi ACTH akan mnunjukan respon atau tidak ada respon dalam produksi kontrol.
b. Tes insulin-induced hypoglycemia
Dalam tes ini gula darah dan kadar kolestrol diperiksa pada berbagai internal setelah suntikan insulin diberikan.
Jika kadar glukosa turun dan terjadi peningkatan kolestrol orang tersebut dianggap sehat.
c. Tes darah
Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat potassium, control natrium, dan ACTH dalam darah. Komponen
tersebut akan memberikan indikasi awal apakah gangguan kelenjar adenal adalah penyebab dan tanda dan
gejala yang di alami pasien. Tes ini juga digunakan untuk mengukur aantibodi yang berkaitan dengan penyakit
Addison.
d. Tes pencitraan
Tes computerized tomography (CT) scan mungkin diperlukan untuk memriksa ukuran kelenjar adrenal serta
untuk mencari adanya kelainan untuk diagnosis lebih lanjut.
Manifestasi klinik
- Hipotensi
- Pusing
- Hiperpegmentasi pada kulit
- Hipoglikemia
- Anoreksia
Faktor- faktor risiko
Ad anya kerusakan p ad a kelenjar hip ofisis. Tid ak m engonsum si ob at untuk p enyakit Ad d ison
secara rutin. Alami dehidrasi berat. Alami trauma fisik atau stres yang berat.
- Pernah mengidap penyakitAddison.
- Pernah melakukan operasi kelenjar adrenal.
- Adanya kerusakan pada kelenjar hipofisis.
- Tidak mengonsumsi obat untuk penyakit Addison secara rutin.
- Alami dehidrasi berat.
- Alami trauma fisik atau stres yang berat
Pengobatan Addison Disease
Penyakit Addison dapat diatasi melalui terapi hormon untuk menggantikan jumlah hormon
steroid yang berkurang dan tidak bisa diproduksi tubuh. Berikut ini adalah pilihan terapinya.
Golongan kortikosteroid. Kortikosteroid adalah obat yang mengandung hormon steroid yang
berguna untuk menambah hormon steroid dalam tubuh bila diperlukan, dan
p erad angan atau inflam asi, serta m enekan kerja sistem kekeb alan tub uh yang
m ered akan
b erleb ihan.
Sementara itu, kortikosteroid dalam bentuk obat disebut kortikosteroid sintetis dengan cara
kerja dan manfaat yang sama dengan kortikosteroid alami. Contoh obat yang di pakai seperti
prednison atau hydrocortisone.
Definisi
Penyakit Grave's Disease adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan kelenjar tiroid menjadi terlalu
aktif dan memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Penyakit grave sendiri juga menjadi penyakit
yang sering mendasari suatu kondisi hipertiroid.
Patofisiologi
Patofisiologi Grave's disease adalah autoimun yang dimediasi oleh antibodi terhadap reseptor tirotropin
yang terdapat di sel epitel folikuler kelenjar tiroid. Antibodi ini dikenal dengan thyroid stimulating
immunoglobulin (TSI).TSI akan berikatan dengan reseptor tirotropin dan menimbulkan efek yang
menyerupai efek tirotropin yang berasal dari kelenjar hipofisis, yaitu menstimulasi sel epitel folikular
memproduksi hormon tiroksin. Efek antibodi ini diperankan oleh isotop IgG1 dan berikatan dengan
epitop reseptor TSH ekstraseluler yang terdiri dari leusin. Reseptor TSH ini juga berinteraksi dengan
reseptor IGF1 pada permukaan sel tiroid dan fibroblast orbita. Stimulus TSI yang berikatan dengan
reseptor tirotropin atau reseptor TSH akan meningkatkan produksi siklik AMP intraseluler yang
mengakibatkan pertumbuhan sel tiroid dan produksi hormon tiroksin berlebih. Selain daripada itu,
autoantibodi juga akan bereaksi dengan thyroid derived thyroglobin di mata. Hal ini akan
Dep osisi
sehingga
m enyeb ab kan reaksi inflam asi d an p enum p ukan cairan d i m ata, sehingga terjad i ed em a.
glikosaminoglikan yang disebabkan oleh proses ini akan menarik lebih banyak air,
menimbulkan eksoftalmus
5. Grave's Disease
Etiologi Grave's disease
Etiologi Grave's disease adalah autoimun yang timbul karena sel limfosit T menjadi sangat sensitif
terhadap antigen reseptor TSH atau thyroid stimulating immunoglobulin (TSI) yang dipresentasikan di
kelenjar tiroid. Limfosit T akan merangsang sintesis sel limfosit B untuk menghasilkan antibodi dan
menyerang antigen ini.
Diagnosis Grave's disease
biasanya muncul ketika terdapat keluhan seperti tremor, eksoftalmus, peningkatan denyut jantung,
penurunan berat badan, dan pembesaran kelenjar thyroid.Pasien dengan Grave's disease juga pada
umumnya akan mengeluhkan gejala yang timbul akibat peningkatan hormon tiroksin. Gejala tersebut
antara lain perasaan cemas dan m udah tersinggung, kelemahan otot, tidak tahan panas, gangguan
tidur, berdebar-debar, tremor, diare, berat badan menurun dengan pola makan berlebih, rambut
rontok, dan benjolan di leher yang menimbulkan gangguan menelan dan gangguan pernapasan.
Gejala Penyakit Graves
Gejala yang paling u m u m dari penyakit graves, yaitu:
Rasa cemas dan gelisah;
Tremor di tangan dan jari-jari;
Sensitif terhadap udara panas dan sangat m udah berkeringat;
Penurunan berat badan meskipun dengan pola makan normal;
Pembesaran kelenjar tiroid yang dapat dilihat atau diraba;
Perubahan siklus menstruasi;
Faktor Risiko
-Riwayat penyakit keluarga. Riwayat penyakit keluarga dengan penyakit graves maupun penyakit autoimun
lainnya dapat menjadi suatu faktor risiko bagi seseorang. Terutama karena belum ada teori yang secara pasti
dapat menjelaskan terjadinya penyakit ini, dicurigai bahwa ada gen tertentu yang diturunkan dan dapat
menyebabkan kelainan ini.
-Jenis kelamin. Wanita lebih rentan menderita penyakit graves dibandingkan dengan pria.
-Usia. Umumnya penyakit graves menimpa seseorang di usia kurang dari 40 tahun.
-Penyakit autoimun lainnya.
Pengobatan
Pengobatan penyakit Graves bertujuan untuk mengurangi kelebihan produksi hormon tiroid dan dampaknya
bagi tubuh.
-Obat antitiroid. Obat antitiroid berfungsi mengganggu produksi hormon tiroid yang dipicu oleh yodium.
Beberapa obat yang termasuk antitiroid adalah methimazole, carbimazole dan propylthiouracil.
-Obat penghambat beta. Penghambat beta berfungsi menghambat efek hormon tiroid pada tubuh, seperti detak
jantung tidak beraturan, gelisah, tremor, keringat berlebihan, dan diare. propanolol, metoprolol, atenolol, dan
nadolol
-Terapi yodium radioaktif. Terapi ini akan menghancurkan sel tiroid yang terlalu aktif dan mengecilkan kelenjar
tiroid, sehingga gejala akan berkurang secara bertahap.
-Pembedahan. Bedah dilakukan dengan mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar tiroid pasien
Keefektifan daun sirsak tersebut berguna untuk mencegah
pembengkakan kelenjar tiroid dan juga menormalkan produksi
hormon tiroksin didalam tubuh sehingga proses metabolisme
dalam tubuh kembali normal.untuk mengobati hipertiroid dengan
menggunakan 2 gelas air sehingga hanya tersisa 1gelas .
Terapi non Farmakologi
1. Hipertiroid
Daun sirsak
2. Hipotiroid
• Atur pola makan
• Olahraga teratur
• Hindari merokok
• Kendalikan setres
3. Grave’s disease
Makanan Sehat
Kelola Stress
Rutin Berolahraga
4. Addison disease
Penuhi asupan nutrisi penting bagi
tubuh
Istirahat yang cukup
Lakukan akitivitas visik secukupnya
5. Cushing disease
Terapi pilihan untuk cushing syndrom tergantungACTH dan cushing
syndrom yang tidak tergantung ACTH adalah operasi pengangkatan tumor
1.Methimazole (tapazole)
Obat golongan antitiroid yang digunakan untuk mengurangi produksi hormon tiroid pada penderita
hipertiroidisme atau kelebihan hormon tiroid dalam darah.
2. carbimazole
Obat yang digunakan untuk mengobati kelenjar tiroid yang terlalu aktif
3.propranolol
Obat golongan beta blocker yang bekerja dengan menghambat reseptor beta di jantung dan pembuluh
darah. Dengan begitu, denyut jantung dapat lebih teratur, pembuluh darah yang sebelumnya
menyempit dapat melebar, dan aliran darah dapat lebih lancar.
4. Metoprolol
Jenis obat beta-blocker yang bekerja dengan cara mempengaruhi tekanan syaraf dalam beberapa
bagian tubuh seperti jantung.
5. Atenolol
Atenolol termasuk ke dalam golongan penghambat beta (beta blocker). Obat ini juga bisa digunakan
dalam pengobatan denyut jantung tidak teratur (aritmia)
6. nadolol
Nadolol adalah sebuah beta-adrenergic antagonis yang bersifat non-selektif dengan u mu r paruh yang
panjang, digunakan dalam penyakit kardiovaskular untuk mengobati arrhythmias, kejang jantung dan
hipertensi. Nadolol juga digunakan untuk ganguan migran dan untuk gemetaran.
Definisi obat
7. Propylithiouracil
Ob at untuk m engatasi h ip ertiroid ism e, yaitu kond isi ketika kelenjar tiroid m em p rod uksi terlalu b anyak h orm on
tiroid.
8. Levotiroksin
menghasilkan sedikit hormon tiroid. Rendahnya hormon tiroid dapat menyebabkan terganggunya
Ob at yang d igunakan untuk m engob ati h ip otiroid ism e, yaitu kond isi ketika kelenjar tiroid h anya m am p u
p roses
metabolisme tubuh, kerja jantung dan otot, serta kesehatan tulang.
9. Prednison
Pred nison m erup akan salah satu jenis d ari ob at kortikosteroid . Pred ison b ekerja d engan m enekan resp on sistem
kekebalan tubuh sehingga mengurangi peradangan.
10.Hydrocortisone.
Obat ini u mu mn ya digunakan untuk mengobati kondisi seperti artritis, kelainan sistem imun, hormon atau darah,
kondisi kulit dan mata, masalah pernapasan, kanker dan alergi berat.
11.Mitotane
Agen adrenolitik yang memiliki efek toksik pada korteks adrenal.
12.Metyrapone.
Obat yang mencegah pembentukan kortisol. Kortisol merupakan hormon yang diproduksi oleh adrenokortikotropik.
13.Mifepristone
Obat yang berasal dari golongan obat-obatan yang disebut steroid anti-progestasional.
14.Pasireotide
Protein buatan manusia yang serupa dengan hormon di dalam tubuh yang disebut dengan somatostatin. Obat ini
digunakan untuk menyembuhkan penyakit cushing atau akromegali (gangguan endokrin). Pasireotide diberikan
setelah dilakukan pembedahan atau pengobatan lain yang tidak berhasil.
1.Golongan beta-blocker
Obat beta-blocker atau penghambat beta adalah
golongan obat yang digunakan untuk menangani
beragam kondisi pada jantung. Golongan obat ini
menghambat adrenoseptor beta di jantung‚
pembuluh daarah perifer‚ bronkus‚ prankeas dan
hati. Mekanisme kerja menyekat kedua reseptor
tersebut.
Contoh obat beta-blocker:
Propranolol, Metoprolol, Atenolol, Nadolol
2. Golongan antitiroid
Obat antitiroid digunakan pada pengobatan
hipertirodisme yaitu untuk persiapan pengangkatan
tiroid (thyroidctomy) atau untuk pengobatan jangka
Panjang. Mekanisme utama obat antitiroid adalah
blockade sintetis hormon tiroid melalui
penghambatan system enzim peroksidase tiroid dari
kelenjar tiroid.
Contoh obat antitiroid:
Methimazole, Carbamizole, Propylthiouracil
3. Golongan obat kotiskosteroid
Kortikosteroid adalah obat yang mengandung
hormon steroid yang berguna untuk menambah
hormon steroid dalam tubuh bila diperlukan, dan
peradangan atau inflamasi,
meredakan
menekan
berlebihan.
kerja sistem kekebalan tubuh
Sementara itu, kortikosteroid
serta
yang
dalam
bentuk obat disebut kortikosteroid sintetis dengan
cara kerja dan manfaat yang sama
alami. Mekanisme
kortikosteroid
Kortikosteroid yang dibentuk secara
dengan
kerja
alami,
hidrokortison (Cortef) dan kortison, diproduksi oleh
bagian terluar dari kelenjar adrenal yang dikenal
sebagai korteks (sehingga disebut kortikosteroid).
Contoh obat kortikosteroid:
Prednisone, Hydrocortisone, Mitotane, Ketoconazole
metyraprone
Penggolongan Obat
Profil Farmakologi
Khasiat Digunakan untuk mengurangi produksi hormon tiroid pada penderita hipertiroidisme atau kelebihan
hormon tiroid dalam darah.
Dosis Dosis sedang: 30-40 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis parah: 60 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis pemeliharaan: 5-30 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Anak-anak:
Dosis awal: 0,5-0,7 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis pemeliharaan: 0,2 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis maksimal: 30 mg/hari.
Cara Pakai Sebelum mengonsumsi obat, baca keterangan yang ada pada kemasan. Bila perlu, diskusikan manfaat serta
risiko penggunaan obat dengan dokter.
Methimazole tersedia dalam bentuk tablet. Gunakan air putih untuk membantu menelan obat.
Efek Samping Ruam, pruritus atau gatal, vertigo, kerontokan rambut, pembengkakan kelenjar air liur, trombositopenia,
agranulositosis dan anemia aplastik
Interaksi Obat Meningkatnya efek warfarin dalam tubuh, sehingga berisiko menimbulkan perdarahan.
Meningkatnya risiko agranulositosis, jika digunakan dengan carbamazepine, clozapine, dan propylthiouracil
1.Hipertiroid
 Methimazole (Tapazole)
• Propylithiouracil
Khasiat Prorylthiouracil menghambat produksi hormon tiroid dengan mencegah yodium teroksidasi dalam kelenjar tiroid.
Prorylthiouracil juga memblokir deiodinasi perifer tiroksin menjadi tri-iodothyronine.
Dosis Dewasa
 Dosis awal 150-450 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa dosis. Pada kasus yang parah, dosis dapat ditingkatkan
menjadi 600-1200 mg per hari.
 Dosis lanjutan bila kadar hormon tiroid sudah kembali normal adalah 50-150 mg per hari, selama 1-2 tahun.
Anak-anak
 Bayi baru lahir: 2,5-5 mg/kgBB, 2 kali sehari
 Bayi usia 1-12 bulan: 2,5 mg/kgBB, 3 kali sehari
 Anak usia 1-5 tahun: 25 mg, 3 kali sehari
 Anak usia 5 -12 tahun: 50 mg, 3 kali sehari
 Anak usia 12-18 tahun: 100 mg, 3 kali sehari
Cara Pakai Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan membaca petunjuk pada kemasan obat dalam mengonsumsi propylthiouracil.
Propylthiouracil bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, atau sebagaimana yang disarankan oleh dokter.
Efek Samping Rambut rontok, mual dan muntah, sakit perut, rasa terbakar di dada, sakit kepal, nyeri sendi dan otot, jumlah urine
berkurang, dan hilangnya kemampuan indera perasa
Interaksi Obat Propylthiouracil yang dikonsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah, dapat menimbulkan efek perdarahan.
Kontraindikasi Tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap propylthiouracil
2. Hipotirodisme
Levotiroksin (levothyroxine)
Khasiat Mengobati hipotiroidisme dan mengatasi beberapa jenis penyakit gondok dan kanker tiroid.
Dosis Bentuk obat: tablet
Kondisi Hipotiroidisme
Dewasa: Dosis awal 50-100 mcg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan dengan interval 3-4 minggu, hingga kadar hormon tiroid normal. Dosis
perawatan: 100-200 mcg, 1 kali sehari.
Lansia (>50 tahun): Dosis awal: 25-50 mcg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 12,5-25 mcg, dengan jeda 6-8 minggu.
Cara Pakai Tablet levothyroxine sebaiknya dikonsumsi 30-60 menit sebelum sarapan. Gunakan segelas air putih
untuk membantu menelannya. Bagi anak-anak yang sulit menelan tablet levothyroxine, tablet dapat
dihancurkan dan dicampur dengan 1-2 sendok teh air putih. Jangan mencampur tablet levothyroxine
dengan makanan atau susu formula.
Efek Samping Sakit kepala, demam, mual, muntah, tremor, kram otot, hilangnya nafsu makan, diare, Insomnia,
keringat berlebih, dan perubahan siklus menstruasi (pada wanita).
Interaksi Obat • Meningkatkan risiko gangguan jantung, jika digunakan dengan obat antidepresan (amitriptyline,
maprotiline, sertraline) dan obat simpatomimetik (pseudoephedrine atau salbutamol).
• Meningkatkan risiko perdarahan, jika digunakan dengan obat pengencer darah, seperti warfarin.
• Meningkatkan risiko hipertensi dan gangguan denyut jantung, jika digunakan dengan ketamine.
Kontraindikasi • Levotiroksin dikontraindikasikan pada pasien dengan insufisiensi adrenal yang tidak terkoreksi.
• Levotiroksin juga dikontraindikasikan pada pasien yang mengalami hipersensitivitas terhadap
kandungan inaktif atau eksipien levotiroksin
3. Addision Disease
• Prednison
Khasiat Untuk mengurangi peradangan pada alergi, penyakit autoimun, penyakit persendian dan otot, serta penyakit
kulit.
Dosis
Kondisi: Alergi
Dewasa: 5–60 mg per hari.
Dosis pemeliharaan dan durasi pengobatan akan disesuaikan dengan respon terapi dan kondisi pasien.
Kondisi: Asma akut
Dewasa: 40–60 mg, 1–2 kali sehari, selama 3–10 hari.
Anak-anak usia 0–11 tahun: 1–2 mg/kgBB per hari, selama 3–10 hari. Dosis maksimal 60 mg per hari.
Cara Pakai
Jangan menghentikan penggunaan prednison tanpa dokter
Disarankan untuk mengonsumsi prednison bersama dengan makanan atau susu untuk mencegah terjadinya nyeri
pada lambung. Makanan atau susu akan melindungi dinding lambung agar tidak teriritasi.
Efek Samping  Mual, muntah, mulas, keringat berlebih, jerawat, sulit tidur, dan penurunan nafsu makan
Interaksi Obat
 Peningkatan efektivitas prednison, jika digunakan bersama preparat hormon estrogen (misalnya pil KB)
 Penurunan efektivitas prednison, jika digunakan bersama rifampicin, phenytoin, barbiturates, atau bupropion
 Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia, jika digunakan bersama amphotericin B
 Penurunan kadar prednison dalam darah, jika digunakan bersama antasida
 Peningkatkan efektivitas obat glikosida jantung dan cyclophosphamide
 Penurunan kadar praziquantel di dalam darah
Kontraindikasi Penggunaan prednison terutama pada pasien dengan riwayat hipersensitifitas terhadap obat ini atau pasien
dengan infeksi jamur sistemik.
4. Grave's Disease
Carbimazole (obat golongan antitiroid )
Khasiat Mengobati hipertiroidisme, persiapan sebelum tiroidektomi, terapi sebelum dan sesudah terapi iodium radioaktif
Dosis
Dewasa: dosis awal 15–60 mg per hari, dikonsumsi 2–3 kali. Dosis akan dikurangi secara bertahap setelah fungsi kelenjar
tiroid kembali normal. Dosis perawatan adalah 5–15 mg per hari.
Anak usia 3–17 tahun: dosis awal 15 mg per hari dan akan disesuaikan dengan respons anak terhadap obat.
Cara Pakai
Telan tablet carbimazole bersama dengan segelas air putih. Carbimazole dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Usahakan untuk mengonsumsi carbimazole pada waktu yang sama setiap harinya agar pengobatan efektif.
Efek Samping
 Mual
 Rambut rontok
 Sakit kepala
 Nyeri otot dan sendi
 Gangguan pencernaan ringan
Interaksi Obat
 Peningkatan efektivitas obat antikoagulan
 Peningkatan risiko keracunan teofilin
 Peningkatan pembuangan prednisolone dari dalam tubuh
 Penurunan pembuangan erythromycin dari dalam tubuh
Kontraindikasi Kondisi medis gangguan hati berat dan gangguan darah
5. Cushing Disease
 Mitotane
Khasiat Untuk mencegah penyebab kanker kelenjar adrenal dan kemungkinan timbulnya
sindrom cushing yang tidak dapat disembuhkan dengan operasi.
Dosis
 1-12 g setiap hari.
 Untuk gangguan sekunder terhadap hipofisis:
 Awalnya, 3-6 g setiap hari dalam 3-4 dosis terbagi.
 Dosis Pemeliharaan: 500 mg dua kali seminggu hingga 2 g setiap hari
Efek Samping Warna kulit berubah menjadi gelap, diare, pusing, kantuk, kehilangan selera makan,
depresi mental, mual atau muntah, ruam kulit, dan mengalami kelelahan atau
kelemahan yang tidak biasa.
Interaksi Obat  Dapat mengurangi efek antikoagulan kumarin, barbiturat dan fenitoin.
 Mengurangi efek dengan spironolactone.
 Depresi SSP dapat terjadi dengan alkohol.
Pasireotide
Khasiat untuk menyembuhkan penyakit cushing atau akromegali (gangguan endokrin) dan menurunkan kadar ACTH akibat
tumor di kelenjar hipofisi
Dosis
• Intramuskular
Sebagai pasireotide pamoate : Dosis awal 10 mg setiap 4 minggu dan titrasi setiap 2-4 bulan hingga maksimal 40 mg
setiap minggu
• Subkutan
Sebagai pasireotide diaspartate : Dosis awal 0,6 mg tawaran dan ditingkatkan menjadi 0,9 mg tawaran
Efek Samping
 Gelisah, bengkak pada wajah, tangan, kaki serta penglihatan kabur
 Panas dan keringat dingin, urin menurun, depresi, diare, pusing
 Kulit kering, gas sakit perut, haus dan lapar meningkat, sakit kepala
 Buang air kecil meningkat, detak jantung tidak teratur, selera makan hilang
Interaksi Obat
• Peningkatan risiko bradikardia dengan beta blocker (metoprolol); pemblokir saluran kalsium (verapamil);
penghambat asetilkolinesterase (physostigmine)
• Meningkatkan risiko perpanjangan interval QT dengan anti-aritmia (quinidine, amiodarone); antibakteri
(klaritromisin, moxifloxacin); antipsikotik (klorpromazin, haloperidol); antihistamin (terfenadine, astemizole);
antimalaria (chloroquine, lumefantrine), antijamur (ketoconazole)
• Meningkatkan efek terapeutik siklosporin
• Meningkatkan konsentrasi serum dengan bromocriptine
Contoh Obat untuk Hipertiroid Contoh Obat Untuk Hiportiroid
Contoh Obat untuk Graves Disease Contoh Obat Addison Diasease
Contoh Obat Disease Disease
TERIMA KASIH 
Presented by Kelompok 3

More Related Content

Similar to OPTIMALKAN SISTEM ENDOKRIN

Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)Icha Nurrahmia
 
Anatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrinAnatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrinmateri-x2
 
Anfis sistem endokrin
Anfis sistem endokrin Anfis sistem endokrin
Anfis sistem endokrin Yusuf Aruke
 
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdfDianiAyu1
 
Fisiologi endokrin 2
Fisiologi endokrin 2Fisiologi endokrin 2
Fisiologi endokrin 2Sri Sumarni
 
Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01 Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01 Dedi Kun
 
Presentation biolo gi ana
Presentation biolo gi anaPresentation biolo gi ana
Presentation biolo gi anaAnaFitrianana
 
PPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptxPPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptxElisBureni
 
Biologi Hormon.pdf
Biologi Hormon.pdfBiologi Hormon.pdf
Biologi Hormon.pdfDevinYohanes
 
Sistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi HormonSistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi HormonNajib_1824
 
KELOMPOK 5 SISTEM ENDOKRIN.pptx
KELOMPOK 5 SISTEM ENDOKRIN.pptxKELOMPOK 5 SISTEM ENDOKRIN.pptx
KELOMPOK 5 SISTEM ENDOKRIN.pptxArisalPulupina
 
Bio Materi Hormon SMA
Bio Materi Hormon SMABio Materi Hormon SMA
Bio Materi Hormon SMADesy Fadjar
 
Patologi sistem endokrin
Patologi sistem endokrinPatologi sistem endokrin
Patologi sistem endokrinAnha Cuore
 
Endocrine System.ppt
Endocrine System.pptEndocrine System.ppt
Endocrine System.pptfiah0289
 

Similar to OPTIMALKAN SISTEM ENDOKRIN (20)

Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
 
Anatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrinAnatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrin
 
Anfis sistem endokrin
Anfis sistem endokrin Anfis sistem endokrin
Anfis sistem endokrin
 
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Ppt kmb kel_10
Ppt kmb kel_10Ppt kmb kel_10
Ppt kmb kel_10
 
Kelainan tiroid
Kelainan tiroidKelainan tiroid
Kelainan tiroid
 
Fisiologi endokrin 2
Fisiologi endokrin 2Fisiologi endokrin 2
Fisiologi endokrin 2
 
Tiroid 1
Tiroid 1Tiroid 1
Tiroid 1
 
Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01 Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01
 
Presentation biolo gi ana
Presentation biolo gi anaPresentation biolo gi ana
Presentation biolo gi ana
 
PPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptxPPT BIOLOGI BARU.pptx
PPT BIOLOGI BARU.pptx
 
Biologi Hormon.pdf
Biologi Hormon.pdfBiologi Hormon.pdf
Biologi Hormon.pdf
 
Sistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi HormonSistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi Hormon
 
Sistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptxSistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptx
 
KELOMPOK 5 SISTEM ENDOKRIN.pptx
KELOMPOK 5 SISTEM ENDOKRIN.pptxKELOMPOK 5 SISTEM ENDOKRIN.pptx
KELOMPOK 5 SISTEM ENDOKRIN.pptx
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Bio Materi Hormon SMA
Bio Materi Hormon SMABio Materi Hormon SMA
Bio Materi Hormon SMA
 
Patologi sistem endokrin
Patologi sistem endokrinPatologi sistem endokrin
Patologi sistem endokrin
 
Endocrine System.ppt
Endocrine System.pptEndocrine System.ppt
Endocrine System.ppt
 

Recently uploaded

materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 

Recently uploaded (20)

materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 

OPTIMALKAN SISTEM ENDOKRIN

  • 1. SISTEM ENDOKRIN Presented by Kelompok 3 FA R M A KO LO G I SISTEM O R G A N
  • 2. Alpin Maulana (31119064) Arya Purba W (31119073) Dewi Amalia S (31119089) Dika Irfan M (31119088) Diva Rachma O (31119099) Fahrul Fajriana (31119080) Hasna Mulia U (31119051) Legina Lija P (31119098) KELOMPOK 3
  • 3. Jenis Jenis Kelenjar Endokrin Kelenjar hipofisis terbagi atas 2 bagian: Hipofisis anterior - Tiroid stimulating hormone (TSH) - Hormone adrenokortikotropik (ACTH) - Folikel stimulating hormone (FSH) - Luteinizing hormone (LH) - Interstisial sel stimulating (ICSH) - Hormone prolactin - Hormone p e r tu mb u h a n Hipofisis posterior - Hormone antidiuretic - Oksitosin atau pitosin - Kelenjar Hipofisis
  • 4. -Kelenjar Tiroid Sel-sel kelenjar ini menghasilkan hormone yang d iseb ut Tiroksin (t et raiod it iron in = T4) d an h orm on e Triiod ot iron in (T3). Beb erap a fun gsi tiroid : -Mempengaruhi p e rtumb u h a n dan maturase jaringan t u b u h serta penggunaan energi local -Mengatur kecepatan metabolisme t u b u h dan me mp e ngaru hi beberapa reaksi metabolic dalam tubuh. -Men a mbah sintesis RNA dan protein suatu aksi yang mendahului meningginya basal metabolisme
  • 5. -Kelenjar Paratiroid Kelenjar paratiroid pada tenggorokan mensekresi hormone PTH (paratiroid hormon). Fungsi kelenjar paratiroid : -Mempercepat absospsi kalsium di intestinal -Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat oleh ginjal -Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap pada plasma dalam batas yang sempit meskipun terdapat variasi yang luas
  • 6. Horm one yang d ih asilkan kelenjar ini m elip uti 6 peptide yang secara kolektif disebut timosin. Fungsinya hormone timosin : -Mengendalikan perkembangan system i m u n dependen timus dengan menstimulasi diferensiasi dan ploreferasi sel limfosit T -Timosin berperan dalam penyakit imunodefisiensi gam m a glob ulinem ia yaitu total untuk m em p rod uksi kongenital seperti ketid ak m am p uan antibody Fungsi kelenjar timus : kemampuan -Suatu sum b er sel yang m em p unyai imunologis -Mengurangi aktifitas kelamin. -Kelenjar Timus
  • 7. -Kelenjar Pineal Kelenjar ini menghasilkan hormone melatonin yang berfungsi menghambat gonadotropin melalui masa pubertas, menghambat produksi melanin oleh melanosit di kulit. (steroid ) terdiri -Kelenjar Adrenal Horm on e yan g d ih asilkan korteks ad ren al atas 3 lapisan : -Zon a glom erulosa m en gh asilkan h orm on e m in eral okortikoid - Zona fasikulata menghasilkan hormone glukokortikoid -Zona retikularis menghasilkan hormone glukokortiroid dan hormone kelamin Hormone yang dihasilkan oleh medulla adrenalin : -M en gon traksi p em b uluh d arah seh in gga m en in gkatkan tekanan darah - Mempercepat kontraksi otot jantung - Mengembalikan otot bebas di dinding bronkus
  • 9. Lambung dan Usus Kelenjar pada lambung menghasilkan hormone gastrin usus, kelenjar yang mensekresi hormone yaitu pada bagian duodenum, kelenjar d u o d e n u m menghasilkan hormone sekretin, kolesistokinin, enterokinin dan gastrik inhibitori peptide.
  • 10. Pulau-pulau Langerhans didalam pancreas Ada 4 jenis sel penghasil hormone yang teridentifikasi : -Sel alfa m enyekresi glucagon d ap at m eningkatkan kadar gula darah -Sel b eta m enyekresi insulin d ap at m enurunkan kad ar gula darah yang yang - Sel d elta m enyekresi som atostin, h orm one menghalangi hormone pertumbuhan m e n g h a mb at sekresi glucagon dan insulin - Sel F menyekresi polipeptida pancreas sejenis hormone pencernaan untuk fungsi yang tidak jelas yang dilepas setelah makan.
  • 11. Organ reproduksi atau gonad (ovarium pada perempuan dan testis pada laki-laki) TESTIS Hormone yang dihasilkan oleh reproduksi pria : - Testosterone - Hormone gonadotropin - Lutein hormone (LH) - Folikel stimulating hormone (FSH) - Hormone estrogen - Hormone pertumbuhan OVARIUM Ovarium pada wanita menghasilkan hormone kewanitaan sbb : -Hormone estrogen -Hormone progesterone -Folikel stimulating hormone (FSH) -Lutein hormone (LH) -Prolactin atau luteotropin hormone (LTH)
  • 12. Beberapa fungsi sistem endokrin secara u m u m : • Sistem endokrin bersama dengan sistem saraf m e r u p a k a n sistem komunikasi antar sel. • Mengatur m e t a b o l i s m e organic serta keseimbangan H₂O dan elektrolit yang secara kolektif p e n t i n g d a l a m m e m p e r t a h a n k a n lingkungan internal yang konstan • Menginduksi perubahan adaptif u n t u k m e m b a n t u t u b u h m e n g h a d a p i situasu stress • Mengatur t u m b u h k e m b a n g • Mengontrol reproduksi • Mengatur produksi sel darah merah. FUNGSI SISTEM ENDOKRIN
  • 13. Gangguan Sistem Endokrin 1. Hipertiroid Patofisiologi Patofisiologi hipertiroid dapat melalui berbagai mekanisme, tergantung penyakit dasarnya. Hipertiroid bisa terjadi melalui mekanisme autoimun yang menghasilkan autoantibodi terhadap thyroid stimulating hormone receptor (TSHR-Ab). Autoantibodi ini akan menstimulasi sintesis dan sekresi hormon tiroid secara berlebihan. Mekanisme ini terjadi pada Grave’s disease. Autoantibodi juga akan bereaksi dengan thyroid derived thyroglobin di mata dan menyebabkan reaksi inflamasi dan penumpukan cairan sehingga terjadi eksoftalmus. Etiologi Etiologi hipertiroid yang paling sering adalah Grave’s disease, diikuti oleh toksik multinodular goitre dan toksik adenoma. Pada Grave’s disease, stimulator hormon tiroid meningkat karena adanya autoantibodi. Hipertiroid juga bisa disebabkan oleh sekresi thyroid stimulating hormone (TSH) yang berlebihan, misalnya pada TSH-secreting pituitary adenoma.
  • 14. Diagnosis Diagnosis hipertiroid patut dicurigai pada pasien dengan palpitasi, intoleransi panas, diaforesis, dan tremor. Pada pasien dengan Grave’s disease bisa ditemukan oftalmopati dan dermopati tiroid. Sensasi globus, disfagia, atau orthopnea akibat kompresi trakea dan esofagus bisa ditemukan pada goitre nodular. Manifestasi Klinis • Peningkatan frekuensi denyut jantung • Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap katekolanin • Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleran terhadap panas, keringat berlebihan • Penurunan berat. peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik) Faktor-faktor risiko Faktor-faktor risiko seseorang untuk terkena hipertiroidisme sebagai berikut: Memiliki riwayat gangguan tiroid sebelumnya seperti goiter atau pernah menjalani operasi kelenjar tiroid. Memiliki riwayat penyakit autoimun seperti diabetes melitus dan gangguan hormonal. Adanya riwayat gangguan tiroid di keluarga. Pengobatan anti-tiroid Pengobatan ini bekerja dengan mengurangi gejala hipertiroid secara bertahap dengan mencegah kelenjar tiroid Anda untuk memproduksi kelebihan hormon. Pengobatan ini termasuk methimazole (Tapazole) dan propylithiouracil. Gejala akan mulai bereaksi setelah pengobatan berjalan beberapa mi n g g u atau bulan, tapi pengobatan ini biasanya akan berlanjut hingga setahun atau lebih.Pada beberapa pasien, pengobatan ini bisa menghapus hipertiroid secara permanen, meski beberapa lainnya ada yang mengalami kekambuhan. Propylthiouracil u m u m n y a dikonsumsi jika Anda tidak bisa toleransi dengan methimazole sebab obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati. Beberapa orang yang alergi terhadap obat ini akan mengalami ruam kulit, gatal-gatal, d e m a m atau nyeri sendi. Itu juga bisa m e m b u a t Anda lebih rentan terhadap infeksi.
  • 15. Definisi Hipotiroidisme kead aan klin ik yang ditandai dengan Hipometabolisme karena berkurangnya hormon tiroid ad alah suatu kead an d im an a efek h orm on tiroid d i jarin gan kuran g. Atau Suatu yan g beredar dalam sirkulasi. Patofisiologi Patofisiologi hipotiroid berkaitan dengan penurunan produksi hormon tiroid akibat kelainan lokal pada kelenjar tiroid sendiri m a u p u n akibat kelainan hipotalamus atau kelenjar pituitari. Berkurangnya produksi hormo n tiroid menyebabkan penurunan laju metabolisme dan terjadinya gejala-gejala hipotiroid. Etiologi Hipotiroid dapat diklasifikasikan menjadi hipotiroid primer, sentral, dan hipotiroid karna sebab lain. Hipotiroid primer terjadi akibat kegagalan tiroid memproduksi hormon tiroid. Sedangkan hipotiroid sentral adalah akibat defisiensi TSH yang dihasilkan oleh hipofisis. Hipotiroid karna sebab lain adalah hipotiroid yang disebabkan farmakologis, defisiensi yodium, dan resistensi perifer. Secara epidemiologi yang paling banyak ditemukan adalah hipotiroid tipe primer, oleh karena itu diagnosis ditegakkan berdasar TSH meningkat dan FT4 yang menurun. Hipotiroid lebih dominan terhadap wanita Dibedakan hipotiroid klinis dan hipotiroid subklinis. 2. Hipotiroid
  • 16. Penegakan Diagnosa Diagnosa ditegakkan dengan : 1.Diagnosa klinis Dengan gejala dan tanda jelas, kadar hormon tiroid turun, dan kadar TSH meningkat. 2. Diagnosa Sub-klinis Dengan gejala dan tanda tidak jelas, kadar hormon tiroid masih dalam batas normal, kadar TSH meningkat. Banyak ditemukan pada wanita usia lanjut. Akibat jangka panjangnya yaitu Hiperkholesterolemia dan menurunnya faal jantung. Manifestasi Klinis Manifestasi klinis pada neonatus yaitu ikterus persisten, tangisan parau, konstipasi, somnolen dan masalah pemberian makanan. Karena diagnosa klinis sulit dan pengobatan dengan pengukuran T4 dan TSH serum untuk perkembangan intelektual. Pada anak- anak , manifestasi klinis nya tu b uh pendek, maturasi seksual, pubertas terlambat. Pada orang dewasa, munculnya secara tiba- tiba. Gejalanya yaitu letargi, konstipasi, rasa kelelahan, intoleransi dingin, kekakuan dan kram otot, menoragia.
  • 17. Faktor Resiko faktor ut am a p ad a autoimunitas terhadap 1 . U m u r di atas 60 tahun 2. Berjenis kelamin perempuan 3.Gen et ik, karen a d ian ggap kelenjar tiroid 4 . M erokok, karen a d ap at m en yeb ab kan kekuran gan oksigen d i ot ak d an nikotin m e m a c u peningkatan reaksi inflamasi 5. Stres, karena berkolerasi terhadap antibodi TSH-reseptor 6. Riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan autoimun 7. Riwayat pencitraan menggunakan zat kontras yang mengandung iodium 8.Beb erap a jen is ob at -ob at an , sep ert i am iod aron , lit h ium karbonat,aminoglutethimide, interferon alfa, dan thalidomide 9. Lingkungan, ketika kadar iodium dalam air kurang Pengobatan Penatalaksanaan standar pasien hipotiroid adalah terapi penggantian hormon (thyroid hormone replacement) dengan pemberian levotiroksin.
  • 18. 3. Cushing Disease Definisi Cushing disease adalah kelainan endokrin yang ditandai dengan peningkatan produksi hormon adrenokortikotropik (ACTH) dari hipofisis anterior, yang menyebabkan pelepasan kortisol berlebih dari kelenjar adrenal. Hal ini sering disebabkan oleh mikroadenoma hipofisis (kurang dari 5 m m ) atau akibat kelebihan produksi hormon pelepas kortikotropin (CRH) dari hipotalamus. Cushing disease paling sering disebabkan oleh adenoma pituitari. Patofisiologi Frekuensi produksi ACTH tetap sama, tetapi ritme sirkadian normal hilang. ACTH plasma yang meningkat menyebabkan hiperplasia adrenal bilateral dan akibatnya meningkatkan produksi kortisol. Oleh karena itu, ritme sirkadian normal kortisol juga hilang. Fungsi kortisol terutam a seb agai glukokortikoid ; Nam un, konsentrasi tinggi, kortisol juga dapat menunjukkan d alam aktivitas mineralokortikoid, yang menyebabkan hipertensi dan hipokalemia melalui sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS). Sistem hormon RAAS mengatur konsentrasi natrium plasma dan tekanan darah arteri, yang secara tidak langsung dapat menyebabkan hipokalemia.
  • 19. Etiologi Etiologi Cushing disease yang paling sering ditemukan adalah adenoma pituitari. Pada kasus jarang, hiperplasia kortikotrof difusa juga dapat menyebabkan Cushing disease. Tumor penyebab penyakit ini biasanya berupa mikroadenoma (<5 mm). Makroadenoma ditemukan pada 5–10% pasien dan biasanya berkaitan dengan produksi adrenocorticotropic hormone (ACTH) yang lebih tinggi daripada mikroadenoma. Beberapa mutasi genetik, seperti ubiquitin specific peptidase 8 (USP8), berhubungan dengan penyebab terjadinya adenoma ini. Diagnosis Untuk menegakkan diagnosis dan menentukan penyebab sindrom Cushing, diperlukan pemeriksaan klinis yang tepat serta sarana untuk melaksanakan serangkaian pemeriksaan laboratorium. Langkah pertama pemeriksaan laboratorium ditujukan untuk menguji apakah diagnosis sindrom Cushing sudah benar. Ada 3 m a c a m pemeriksaan yang dapat digunakan. 1.Pemeriksaan kadar kortisol plasma Dalam keadaan normal kadar kortisol plasma sesuai dengan irama sirkadian atau periode diural, yaitu pada pagi hari kadar kortisol plasma mencapai 5 - 25 Ug/dl (140 -160 mmol/) dan pada m a l a m hari akan m e n u r u n menjadi kurang dari 50%. Bila pada m a l a m hari kadamnya tidak m e n u r u n atau tetap berarti irama sirkadian sudah tidak ada. Dengan demikian sindrom Cushing sudah dapat ditegakkan. N a m u n pemeriksaan ini tidak dapat digunakan pada anak berusia kurang dari 3 tahun sebab irama sirkadian b e l u m dapat ditentukan pada usia kurang dari 3 tahun. 2. Pemeriksaan kadar kortisol bebas atau 17-hidroksikortikosteroid dalam urin 24 jam Pada sindrom Cushing kadar kortisol bebas dan 17-hidroksikortikosteroid dalam urin 24 jam meningkat. 3. Tes supresi adrenal (tes supresi deksametason dosis tunggal) Deksametason 0,3 m g / m diberikan per oral pada pukul 23.00, kemudian pada pukul 08.00 esok harinya kadar kortisol plasma diperiksa. Bila kadar kortisol plasma <5 Ug/dl maka telah terjadi penekanan terhadap sekresi kortisol plasma dan kesimpulannya normal. Pada sindrom Cushing kadar kortisol plasma >5 Ug/dl.
  • 20. Manifestasi klinik Gejala berupa kelemahan umum, tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, ketidakteraturan menstruasi, atau perubahan kejiwaan. Manifestasi fisik dari kadar kortisol berlebih termasuk wajah bulan, punuk kerbau, m u d a h memar, striae perut, obesitas, kebanyakan wajah, dan hirsutisme. Faktor resiko Faktor risiko Cushing disease adalah sebagai berikut: • Jenis kelamin wanita • Obesitas • Usia >30 tahun • Hipertensi • Diabetes mellitus Pengobatan Jika bedah dan radioterapi tidak berhasil, dokter akan menggunakan obat-obatan untuk mengontrol kadar kortisol. Obat juga bisa digunakan sebelum bedah dilakukan. Untuk mengontrol kadar kortisol di kelenjar adrenal, jenis obat yang umumnya digunakan adalah ketoconazole, mitotane, dan metyrapone. Sedangkan untuk penderita sindrom Cushing yang memiliki diabetes, umumnya dokter akan menggunakan mifepristone. Perlu diketahui, obat-obat tersebut dapat menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, sakit kepala, nyeri otot, serta hipertensi. Kadang juga muncul efek samping yang lebih serius seperti gangguan fungsi hati. Obat terbaru untuk menangani sindrom Cushing adalah pasireotide, yang berfungsi menurunkan kadar ACTH akibat tumor di kelenjar hipofisis. Obat ini diberikan melalui suntikan dua kali sehari, dan disarankan untuk digunakan bila bedah tidak berhasil atau tidak bisa dilakukan. Efek samping dari obat ini adalah diare, mual, peningkatan gula darah, sakit kepala, tubuh mu d a h lelah, dan sakit perut.
  • 21. 4. Addison disease Definisi Penyakit Ad d ison (Ad d isons d isease) ad alah kelainan yang d iseb ab kan oleh ketid akm am p uan korteks adrenalis memproduksi hormon kortisol dan aldosteron. Keadaan tersebut dapat disebabkan oleh insufisiensi adrenal primer seperti autoimun, infeksi dan tumor adrenal atau insufisiensi adrenal sekunder karena tumor atau infeksi, kurangnya aliran darah ke kelenjar hipofisis, radiasi kelenjar hipofisis, atau pengangkatan bagian hipotalamus atau kelenjar hipofisis. Fatofisiologi Kegagalan adrenal pada penyakit Addison menyebabkan penurunan produksi kortisol yang awalnya diikuti oleh aldosteron, ad renokortikotrop ik yang ked uanya p ad a akh irnya akan m enyeb ab kan p eningkatan h orm on (ACTH) d an h orm on p erangsang m elanosit (M SH) karena h ilangnya p engham b atan u m p a n balik negative. Etiologi Etiologi utam a Ad d ison d isease ad alah p roses autoim un, d engan antib odi yang b erp eran ad alah 21- hidroksilase. Addison disease dapat disebabkan oleh proses penyakit apa pun yang mengakibatkan jejas langsung pada korteks adrenal, dengan etiologi tersering berupa proses autoimun. Beberapa proses autoimun yang mengakibatkan insufisiensi adrenal dapat hanya memengaruhi kelenjar adrenal saja atau merupakan bagian dari sindrom poliglandular autoimun yang lebih kompleks.
  • 22. Diagnosis a. Tes stimulasi ACTH tes ini digunakan untuk mengukur tingkat kontrol dalam darah sebelum dan sesudah suntikan ACTH sintetis. ACTH akan mengirim sinyal ke kelenjar adrenal untuk memproduksi kontrol jika kelenjar adrenal rusak maka tes stimulansi ACTH akan mnunjukan respon atau tidak ada respon dalam produksi kontrol. b. Tes insulin-induced hypoglycemia Dalam tes ini gula darah dan kadar kolestrol diperiksa pada berbagai internal setelah suntikan insulin diberikan. Jika kadar glukosa turun dan terjadi peningkatan kolestrol orang tersebut dianggap sehat. c. Tes darah Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat potassium, control natrium, dan ACTH dalam darah. Komponen tersebut akan memberikan indikasi awal apakah gangguan kelenjar adenal adalah penyebab dan tanda dan gejala yang di alami pasien. Tes ini juga digunakan untuk mengukur aantibodi yang berkaitan dengan penyakit Addison. d. Tes pencitraan Tes computerized tomography (CT) scan mungkin diperlukan untuk memriksa ukuran kelenjar adrenal serta untuk mencari adanya kelainan untuk diagnosis lebih lanjut. Manifestasi klinik - Hipotensi - Pusing - Hiperpegmentasi pada kulit - Hipoglikemia - Anoreksia
  • 23. Faktor- faktor risiko Ad anya kerusakan p ad a kelenjar hip ofisis. Tid ak m engonsum si ob at untuk p enyakit Ad d ison secara rutin. Alami dehidrasi berat. Alami trauma fisik atau stres yang berat. - Pernah mengidap penyakitAddison. - Pernah melakukan operasi kelenjar adrenal. - Adanya kerusakan pada kelenjar hipofisis. - Tidak mengonsumsi obat untuk penyakit Addison secara rutin. - Alami dehidrasi berat. - Alami trauma fisik atau stres yang berat Pengobatan Addison Disease Penyakit Addison dapat diatasi melalui terapi hormon untuk menggantikan jumlah hormon steroid yang berkurang dan tidak bisa diproduksi tubuh. Berikut ini adalah pilihan terapinya. Golongan kortikosteroid. Kortikosteroid adalah obat yang mengandung hormon steroid yang berguna untuk menambah hormon steroid dalam tubuh bila diperlukan, dan p erad angan atau inflam asi, serta m enekan kerja sistem kekeb alan tub uh yang m ered akan b erleb ihan. Sementara itu, kortikosteroid dalam bentuk obat disebut kortikosteroid sintetis dengan cara kerja dan manfaat yang sama dengan kortikosteroid alami. Contoh obat yang di pakai seperti prednison atau hydrocortisone.
  • 24. Definisi Penyakit Grave's Disease adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif dan memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Penyakit grave sendiri juga menjadi penyakit yang sering mendasari suatu kondisi hipertiroid. Patofisiologi Patofisiologi Grave's disease adalah autoimun yang dimediasi oleh antibodi terhadap reseptor tirotropin yang terdapat di sel epitel folikuler kelenjar tiroid. Antibodi ini dikenal dengan thyroid stimulating immunoglobulin (TSI).TSI akan berikatan dengan reseptor tirotropin dan menimbulkan efek yang menyerupai efek tirotropin yang berasal dari kelenjar hipofisis, yaitu menstimulasi sel epitel folikular memproduksi hormon tiroksin. Efek antibodi ini diperankan oleh isotop IgG1 dan berikatan dengan epitop reseptor TSH ekstraseluler yang terdiri dari leusin. Reseptor TSH ini juga berinteraksi dengan reseptor IGF1 pada permukaan sel tiroid dan fibroblast orbita. Stimulus TSI yang berikatan dengan reseptor tirotropin atau reseptor TSH akan meningkatkan produksi siklik AMP intraseluler yang mengakibatkan pertumbuhan sel tiroid dan produksi hormon tiroksin berlebih. Selain daripada itu, autoantibodi juga akan bereaksi dengan thyroid derived thyroglobin di mata. Hal ini akan Dep osisi sehingga m enyeb ab kan reaksi inflam asi d an p enum p ukan cairan d i m ata, sehingga terjad i ed em a. glikosaminoglikan yang disebabkan oleh proses ini akan menarik lebih banyak air, menimbulkan eksoftalmus 5. Grave's Disease
  • 25. Etiologi Grave's disease Etiologi Grave's disease adalah autoimun yang timbul karena sel limfosit T menjadi sangat sensitif terhadap antigen reseptor TSH atau thyroid stimulating immunoglobulin (TSI) yang dipresentasikan di kelenjar tiroid. Limfosit T akan merangsang sintesis sel limfosit B untuk menghasilkan antibodi dan menyerang antigen ini. Diagnosis Grave's disease biasanya muncul ketika terdapat keluhan seperti tremor, eksoftalmus, peningkatan denyut jantung, penurunan berat badan, dan pembesaran kelenjar thyroid.Pasien dengan Grave's disease juga pada umumnya akan mengeluhkan gejala yang timbul akibat peningkatan hormon tiroksin. Gejala tersebut antara lain perasaan cemas dan m udah tersinggung, kelemahan otot, tidak tahan panas, gangguan tidur, berdebar-debar, tremor, diare, berat badan menurun dengan pola makan berlebih, rambut rontok, dan benjolan di leher yang menimbulkan gangguan menelan dan gangguan pernapasan. Gejala Penyakit Graves Gejala yang paling u m u m dari penyakit graves, yaitu: Rasa cemas dan gelisah; Tremor di tangan dan jari-jari; Sensitif terhadap udara panas dan sangat m udah berkeringat; Penurunan berat badan meskipun dengan pola makan normal; Pembesaran kelenjar tiroid yang dapat dilihat atau diraba; Perubahan siklus menstruasi;
  • 26. Faktor Risiko -Riwayat penyakit keluarga. Riwayat penyakit keluarga dengan penyakit graves maupun penyakit autoimun lainnya dapat menjadi suatu faktor risiko bagi seseorang. Terutama karena belum ada teori yang secara pasti dapat menjelaskan terjadinya penyakit ini, dicurigai bahwa ada gen tertentu yang diturunkan dan dapat menyebabkan kelainan ini. -Jenis kelamin. Wanita lebih rentan menderita penyakit graves dibandingkan dengan pria. -Usia. Umumnya penyakit graves menimpa seseorang di usia kurang dari 40 tahun. -Penyakit autoimun lainnya. Pengobatan Pengobatan penyakit Graves bertujuan untuk mengurangi kelebihan produksi hormon tiroid dan dampaknya bagi tubuh. -Obat antitiroid. Obat antitiroid berfungsi mengganggu produksi hormon tiroid yang dipicu oleh yodium. Beberapa obat yang termasuk antitiroid adalah methimazole, carbimazole dan propylthiouracil. -Obat penghambat beta. Penghambat beta berfungsi menghambat efek hormon tiroid pada tubuh, seperti detak jantung tidak beraturan, gelisah, tremor, keringat berlebihan, dan diare. propanolol, metoprolol, atenolol, dan nadolol -Terapi yodium radioaktif. Terapi ini akan menghancurkan sel tiroid yang terlalu aktif dan mengecilkan kelenjar tiroid, sehingga gejala akan berkurang secara bertahap. -Pembedahan. Bedah dilakukan dengan mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar tiroid pasien
  • 27. Keefektifan daun sirsak tersebut berguna untuk mencegah pembengkakan kelenjar tiroid dan juga menormalkan produksi hormon tiroksin didalam tubuh sehingga proses metabolisme dalam tubuh kembali normal.untuk mengobati hipertiroid dengan menggunakan 2 gelas air sehingga hanya tersisa 1gelas . Terapi non Farmakologi 1. Hipertiroid Daun sirsak 2. Hipotiroid • Atur pola makan • Olahraga teratur • Hindari merokok • Kendalikan setres 3. Grave’s disease Makanan Sehat Kelola Stress Rutin Berolahraga 4. Addison disease Penuhi asupan nutrisi penting bagi tubuh Istirahat yang cukup Lakukan akitivitas visik secukupnya 5. Cushing disease Terapi pilihan untuk cushing syndrom tergantungACTH dan cushing syndrom yang tidak tergantung ACTH adalah operasi pengangkatan tumor
  • 28. 1.Methimazole (tapazole) Obat golongan antitiroid yang digunakan untuk mengurangi produksi hormon tiroid pada penderita hipertiroidisme atau kelebihan hormon tiroid dalam darah. 2. carbimazole Obat yang digunakan untuk mengobati kelenjar tiroid yang terlalu aktif 3.propranolol Obat golongan beta blocker yang bekerja dengan menghambat reseptor beta di jantung dan pembuluh darah. Dengan begitu, denyut jantung dapat lebih teratur, pembuluh darah yang sebelumnya menyempit dapat melebar, dan aliran darah dapat lebih lancar. 4. Metoprolol Jenis obat beta-blocker yang bekerja dengan cara mempengaruhi tekanan syaraf dalam beberapa bagian tubuh seperti jantung. 5. Atenolol Atenolol termasuk ke dalam golongan penghambat beta (beta blocker). Obat ini juga bisa digunakan dalam pengobatan denyut jantung tidak teratur (aritmia) 6. nadolol Nadolol adalah sebuah beta-adrenergic antagonis yang bersifat non-selektif dengan u mu r paruh yang panjang, digunakan dalam penyakit kardiovaskular untuk mengobati arrhythmias, kejang jantung dan hipertensi. Nadolol juga digunakan untuk ganguan migran dan untuk gemetaran. Definisi obat
  • 29. 7. Propylithiouracil Ob at untuk m engatasi h ip ertiroid ism e, yaitu kond isi ketika kelenjar tiroid m em p rod uksi terlalu b anyak h orm on tiroid. 8. Levotiroksin menghasilkan sedikit hormon tiroid. Rendahnya hormon tiroid dapat menyebabkan terganggunya Ob at yang d igunakan untuk m engob ati h ip otiroid ism e, yaitu kond isi ketika kelenjar tiroid h anya m am p u p roses metabolisme tubuh, kerja jantung dan otot, serta kesehatan tulang. 9. Prednison Pred nison m erup akan salah satu jenis d ari ob at kortikosteroid . Pred ison b ekerja d engan m enekan resp on sistem kekebalan tubuh sehingga mengurangi peradangan. 10.Hydrocortisone. Obat ini u mu mn ya digunakan untuk mengobati kondisi seperti artritis, kelainan sistem imun, hormon atau darah, kondisi kulit dan mata, masalah pernapasan, kanker dan alergi berat. 11.Mitotane Agen adrenolitik yang memiliki efek toksik pada korteks adrenal. 12.Metyrapone. Obat yang mencegah pembentukan kortisol. Kortisol merupakan hormon yang diproduksi oleh adrenokortikotropik. 13.Mifepristone Obat yang berasal dari golongan obat-obatan yang disebut steroid anti-progestasional. 14.Pasireotide Protein buatan manusia yang serupa dengan hormon di dalam tubuh yang disebut dengan somatostatin. Obat ini digunakan untuk menyembuhkan penyakit cushing atau akromegali (gangguan endokrin). Pasireotide diberikan setelah dilakukan pembedahan atau pengobatan lain yang tidak berhasil.
  • 30. 1.Golongan beta-blocker Obat beta-blocker atau penghambat beta adalah golongan obat yang digunakan untuk menangani beragam kondisi pada jantung. Golongan obat ini menghambat adrenoseptor beta di jantung‚ pembuluh daarah perifer‚ bronkus‚ prankeas dan hati. Mekanisme kerja menyekat kedua reseptor tersebut. Contoh obat beta-blocker: Propranolol, Metoprolol, Atenolol, Nadolol 2. Golongan antitiroid Obat antitiroid digunakan pada pengobatan hipertirodisme yaitu untuk persiapan pengangkatan tiroid (thyroidctomy) atau untuk pengobatan jangka Panjang. Mekanisme utama obat antitiroid adalah blockade sintetis hormon tiroid melalui penghambatan system enzim peroksidase tiroid dari kelenjar tiroid. Contoh obat antitiroid: Methimazole, Carbamizole, Propylthiouracil 3. Golongan obat kotiskosteroid Kortikosteroid adalah obat yang mengandung hormon steroid yang berguna untuk menambah hormon steroid dalam tubuh bila diperlukan, dan peradangan atau inflamasi, meredakan menekan berlebihan. kerja sistem kekebalan tubuh Sementara itu, kortikosteroid serta yang dalam bentuk obat disebut kortikosteroid sintetis dengan cara kerja dan manfaat yang sama alami. Mekanisme kortikosteroid Kortikosteroid yang dibentuk secara dengan kerja alami, hidrokortison (Cortef) dan kortison, diproduksi oleh bagian terluar dari kelenjar adrenal yang dikenal sebagai korteks (sehingga disebut kortikosteroid). Contoh obat kortikosteroid: Prednisone, Hydrocortisone, Mitotane, Ketoconazole metyraprone Penggolongan Obat
  • 31. Profil Farmakologi Khasiat Digunakan untuk mengurangi produksi hormon tiroid pada penderita hipertiroidisme atau kelebihan hormon tiroid dalam darah. Dosis Dosis sedang: 30-40 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari. Dosis parah: 60 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari. Dosis pemeliharaan: 5-30 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari. Anak-anak: Dosis awal: 0,5-0,7 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 4 kali sehari. Dosis pemeliharaan: 0,2 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 4 kali sehari. Dosis maksimal: 30 mg/hari. Cara Pakai Sebelum mengonsumsi obat, baca keterangan yang ada pada kemasan. Bila perlu, diskusikan manfaat serta risiko penggunaan obat dengan dokter. Methimazole tersedia dalam bentuk tablet. Gunakan air putih untuk membantu menelan obat. Efek Samping Ruam, pruritus atau gatal, vertigo, kerontokan rambut, pembengkakan kelenjar air liur, trombositopenia, agranulositosis dan anemia aplastik Interaksi Obat Meningkatnya efek warfarin dalam tubuh, sehingga berisiko menimbulkan perdarahan. Meningkatnya risiko agranulositosis, jika digunakan dengan carbamazepine, clozapine, dan propylthiouracil 1.Hipertiroid  Methimazole (Tapazole)
  • 32. • Propylithiouracil Khasiat Prorylthiouracil menghambat produksi hormon tiroid dengan mencegah yodium teroksidasi dalam kelenjar tiroid. Prorylthiouracil juga memblokir deiodinasi perifer tiroksin menjadi tri-iodothyronine. Dosis Dewasa  Dosis awal 150-450 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa dosis. Pada kasus yang parah, dosis dapat ditingkatkan menjadi 600-1200 mg per hari.  Dosis lanjutan bila kadar hormon tiroid sudah kembali normal adalah 50-150 mg per hari, selama 1-2 tahun. Anak-anak  Bayi baru lahir: 2,5-5 mg/kgBB, 2 kali sehari  Bayi usia 1-12 bulan: 2,5 mg/kgBB, 3 kali sehari  Anak usia 1-5 tahun: 25 mg, 3 kali sehari  Anak usia 5 -12 tahun: 50 mg, 3 kali sehari  Anak usia 12-18 tahun: 100 mg, 3 kali sehari Cara Pakai Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan membaca petunjuk pada kemasan obat dalam mengonsumsi propylthiouracil. Propylthiouracil bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, atau sebagaimana yang disarankan oleh dokter. Efek Samping Rambut rontok, mual dan muntah, sakit perut, rasa terbakar di dada, sakit kepal, nyeri sendi dan otot, jumlah urine berkurang, dan hilangnya kemampuan indera perasa Interaksi Obat Propylthiouracil yang dikonsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah, dapat menimbulkan efek perdarahan. Kontraindikasi Tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap propylthiouracil
  • 33. 2. Hipotirodisme Levotiroksin (levothyroxine) Khasiat Mengobati hipotiroidisme dan mengatasi beberapa jenis penyakit gondok dan kanker tiroid. Dosis Bentuk obat: tablet Kondisi Hipotiroidisme Dewasa: Dosis awal 50-100 mcg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan dengan interval 3-4 minggu, hingga kadar hormon tiroid normal. Dosis perawatan: 100-200 mcg, 1 kali sehari. Lansia (>50 tahun): Dosis awal: 25-50 mcg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan 12,5-25 mcg, dengan jeda 6-8 minggu. Cara Pakai Tablet levothyroxine sebaiknya dikonsumsi 30-60 menit sebelum sarapan. Gunakan segelas air putih untuk membantu menelannya. Bagi anak-anak yang sulit menelan tablet levothyroxine, tablet dapat dihancurkan dan dicampur dengan 1-2 sendok teh air putih. Jangan mencampur tablet levothyroxine dengan makanan atau susu formula. Efek Samping Sakit kepala, demam, mual, muntah, tremor, kram otot, hilangnya nafsu makan, diare, Insomnia, keringat berlebih, dan perubahan siklus menstruasi (pada wanita). Interaksi Obat • Meningkatkan risiko gangguan jantung, jika digunakan dengan obat antidepresan (amitriptyline, maprotiline, sertraline) dan obat simpatomimetik (pseudoephedrine atau salbutamol). • Meningkatkan risiko perdarahan, jika digunakan dengan obat pengencer darah, seperti warfarin. • Meningkatkan risiko hipertensi dan gangguan denyut jantung, jika digunakan dengan ketamine. Kontraindikasi • Levotiroksin dikontraindikasikan pada pasien dengan insufisiensi adrenal yang tidak terkoreksi. • Levotiroksin juga dikontraindikasikan pada pasien yang mengalami hipersensitivitas terhadap kandungan inaktif atau eksipien levotiroksin
  • 34. 3. Addision Disease • Prednison Khasiat Untuk mengurangi peradangan pada alergi, penyakit autoimun, penyakit persendian dan otot, serta penyakit kulit. Dosis Kondisi: Alergi Dewasa: 5–60 mg per hari. Dosis pemeliharaan dan durasi pengobatan akan disesuaikan dengan respon terapi dan kondisi pasien. Kondisi: Asma akut Dewasa: 40–60 mg, 1–2 kali sehari, selama 3–10 hari. Anak-anak usia 0–11 tahun: 1–2 mg/kgBB per hari, selama 3–10 hari. Dosis maksimal 60 mg per hari. Cara Pakai Jangan menghentikan penggunaan prednison tanpa dokter Disarankan untuk mengonsumsi prednison bersama dengan makanan atau susu untuk mencegah terjadinya nyeri pada lambung. Makanan atau susu akan melindungi dinding lambung agar tidak teriritasi. Efek Samping  Mual, muntah, mulas, keringat berlebih, jerawat, sulit tidur, dan penurunan nafsu makan Interaksi Obat  Peningkatan efektivitas prednison, jika digunakan bersama preparat hormon estrogen (misalnya pil KB)  Penurunan efektivitas prednison, jika digunakan bersama rifampicin, phenytoin, barbiturates, atau bupropion  Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia, jika digunakan bersama amphotericin B  Penurunan kadar prednison dalam darah, jika digunakan bersama antasida  Peningkatkan efektivitas obat glikosida jantung dan cyclophosphamide  Penurunan kadar praziquantel di dalam darah Kontraindikasi Penggunaan prednison terutama pada pasien dengan riwayat hipersensitifitas terhadap obat ini atau pasien dengan infeksi jamur sistemik.
  • 35. 4. Grave's Disease Carbimazole (obat golongan antitiroid ) Khasiat Mengobati hipertiroidisme, persiapan sebelum tiroidektomi, terapi sebelum dan sesudah terapi iodium radioaktif Dosis Dewasa: dosis awal 15–60 mg per hari, dikonsumsi 2–3 kali. Dosis akan dikurangi secara bertahap setelah fungsi kelenjar tiroid kembali normal. Dosis perawatan adalah 5–15 mg per hari. Anak usia 3–17 tahun: dosis awal 15 mg per hari dan akan disesuaikan dengan respons anak terhadap obat. Cara Pakai Telan tablet carbimazole bersama dengan segelas air putih. Carbimazole dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Usahakan untuk mengonsumsi carbimazole pada waktu yang sama setiap harinya agar pengobatan efektif. Efek Samping  Mual  Rambut rontok  Sakit kepala  Nyeri otot dan sendi  Gangguan pencernaan ringan Interaksi Obat  Peningkatan efektivitas obat antikoagulan  Peningkatan risiko keracunan teofilin  Peningkatan pembuangan prednisolone dari dalam tubuh  Penurunan pembuangan erythromycin dari dalam tubuh Kontraindikasi Kondisi medis gangguan hati berat dan gangguan darah
  • 36. 5. Cushing Disease  Mitotane Khasiat Untuk mencegah penyebab kanker kelenjar adrenal dan kemungkinan timbulnya sindrom cushing yang tidak dapat disembuhkan dengan operasi. Dosis  1-12 g setiap hari.  Untuk gangguan sekunder terhadap hipofisis:  Awalnya, 3-6 g setiap hari dalam 3-4 dosis terbagi.  Dosis Pemeliharaan: 500 mg dua kali seminggu hingga 2 g setiap hari Efek Samping Warna kulit berubah menjadi gelap, diare, pusing, kantuk, kehilangan selera makan, depresi mental, mual atau muntah, ruam kulit, dan mengalami kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa. Interaksi Obat  Dapat mengurangi efek antikoagulan kumarin, barbiturat dan fenitoin.  Mengurangi efek dengan spironolactone.  Depresi SSP dapat terjadi dengan alkohol.
  • 37. Pasireotide Khasiat untuk menyembuhkan penyakit cushing atau akromegali (gangguan endokrin) dan menurunkan kadar ACTH akibat tumor di kelenjar hipofisi Dosis • Intramuskular Sebagai pasireotide pamoate : Dosis awal 10 mg setiap 4 minggu dan titrasi setiap 2-4 bulan hingga maksimal 40 mg setiap minggu • Subkutan Sebagai pasireotide diaspartate : Dosis awal 0,6 mg tawaran dan ditingkatkan menjadi 0,9 mg tawaran Efek Samping  Gelisah, bengkak pada wajah, tangan, kaki serta penglihatan kabur  Panas dan keringat dingin, urin menurun, depresi, diare, pusing  Kulit kering, gas sakit perut, haus dan lapar meningkat, sakit kepala  Buang air kecil meningkat, detak jantung tidak teratur, selera makan hilang Interaksi Obat • Peningkatan risiko bradikardia dengan beta blocker (metoprolol); pemblokir saluran kalsium (verapamil); penghambat asetilkolinesterase (physostigmine) • Meningkatkan risiko perpanjangan interval QT dengan anti-aritmia (quinidine, amiodarone); antibakteri (klaritromisin, moxifloxacin); antipsikotik (klorpromazin, haloperidol); antihistamin (terfenadine, astemizole); antimalaria (chloroquine, lumefantrine), antijamur (ketoconazole) • Meningkatkan efek terapeutik siklosporin • Meningkatkan konsentrasi serum dengan bromocriptine
  • 38. Contoh Obat untuk Hipertiroid Contoh Obat Untuk Hiportiroid Contoh Obat untuk Graves Disease Contoh Obat Addison Diasease
  • 40. TERIMA KASIH  Presented by Kelompok 3