1. Dokumen ini membahas pendampingan perencanaan pembangunan water tank untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Desa Tirtomoyo dan Saptorenggo.
2. Metode yang digunakan meliputi penelitian sumber air dengan geolistrik, uji daya sondir tanah, dan perencanaan struktur water tank berkapasitas 100m3 dengan sistem struktur beton bertulang dan pondasi strous.
3. Biaya pembangunan water tank tersebut diperkirakan
Dokumen tersebut membahas perencanaan drainase pada ruas jalan Simpang Busur-Kampung Tunjum Kabupaten Kutai Barat. Tujuan penelitian adalah mengetahui debit air dan merencanakan dimensi saluran drainase untuk kala ulang 25 tahun. Hasilnya menunjukkan debit air yang harus dialirkan dan dimensi saluran drainase yang direncanakan."
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.alimKeren_slide
Dokumen ini membahas rencana detail desain Regulating Dam Way Sekampung untuk mengatur aliran Sungai Way Sekampung agar sumber daya airnya dapat dimanfaatkan secara optimal. Lingkup pekerjaan mencakup survei topografi, geologi, hidrologi, dan desain bangunan bendungan serta fasilitas pendukungnya. Tujuannya adalah mendapatkan desain yang memenuhi kelayakan teknis, ekonomis, dan lingkungan.
Dokumen ini membahas metode pelaksanaan konstruksi pelindung tebing dan groundsill di Sungai Cianjur, Kabupaten Cianjur. Terdiri dari pekerjaan persiapan, pokok seperti pembangunan pelindung tebing dan groundsill, serta penutup berupa kesimpulan dan saran. Proyek ini telah selesai sesuai rencana dan sedang dalam masa pemeliharaan.
1) Survei lapangan dan pengumpulan data dilakukan untuk perencanaan drainase jalan. Survei meliputi data topografi, hidrologi, dan fasilitas drainase yang ada.
2) Pelaksanaan survei lapangan mencakup pemotretan, pengumpulan data kependudukan, dan penyelidikan genangan. Jenis dan lokasi survei ditentukan berdasarkan tujuan survei.
3) Penentuan daerah pengaliran saluran jalan dilakukan dengan du
1) Survei lapangan dan pengumpulan data dilakukan untuk perencanaan drainase jalan. Survei meliputi data topografi, hidrologi, dan fasilitas drainase yang ada.
2) Pelaksanaan survei lapangan mencakup pemotretan, pengumpulan data kependudukan, dan penyelidikan genangan. Jenis dan lokasi survei ditentukan berdasarkan tujuan survei.
3) Penentuan daerah pengaliran saluran jalan dilakukan dengan du
Dokumen tersebut membahas perencanaan drainase pada ruas jalan Simpang Busur-Kampung Tunjum Kabupaten Kutai Barat. Tujuan penelitian adalah mengetahui debit air dan merencanakan dimensi saluran drainase untuk kala ulang 25 tahun. Hasilnya menunjukkan debit air yang harus dialirkan dan dimensi saluran drainase yang direncanakan."
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.alimKeren_slide
Dokumen ini membahas rencana detail desain Regulating Dam Way Sekampung untuk mengatur aliran Sungai Way Sekampung agar sumber daya airnya dapat dimanfaatkan secara optimal. Lingkup pekerjaan mencakup survei topografi, geologi, hidrologi, dan desain bangunan bendungan serta fasilitas pendukungnya. Tujuannya adalah mendapatkan desain yang memenuhi kelayakan teknis, ekonomis, dan lingkungan.
Dokumen ini membahas metode pelaksanaan konstruksi pelindung tebing dan groundsill di Sungai Cianjur, Kabupaten Cianjur. Terdiri dari pekerjaan persiapan, pokok seperti pembangunan pelindung tebing dan groundsill, serta penutup berupa kesimpulan dan saran. Proyek ini telah selesai sesuai rencana dan sedang dalam masa pemeliharaan.
1) Survei lapangan dan pengumpulan data dilakukan untuk perencanaan drainase jalan. Survei meliputi data topografi, hidrologi, dan fasilitas drainase yang ada.
2) Pelaksanaan survei lapangan mencakup pemotretan, pengumpulan data kependudukan, dan penyelidikan genangan. Jenis dan lokasi survei ditentukan berdasarkan tujuan survei.
3) Penentuan daerah pengaliran saluran jalan dilakukan dengan du
1) Survei lapangan dan pengumpulan data dilakukan untuk perencanaan drainase jalan. Survei meliputi data topografi, hidrologi, dan fasilitas drainase yang ada.
2) Pelaksanaan survei lapangan mencakup pemotretan, pengumpulan data kependudukan, dan penyelidikan genangan. Jenis dan lokasi survei ditentukan berdasarkan tujuan survei.
3) Penentuan daerah pengaliran saluran jalan dilakukan dengan du
Presentasi mengenai proyek pembangunan gedung sarana dan prasarana UNG yang menggunakan pondasi tiang pancang. Proses pelaksanaannya meliputi persiapan lahan, pemasangan tiang pancang menggunakan alat drop hammer, pengecekan kedalaman tiang pancang, dan pengujian integritas tiang pancang menggunakan PDA test. Proyek lainnya adalah pembangunan laboratorium olahraga dengan menggunakan bahan berkualitas untuk lapangan
Makalah ini membahas sistem penerapan drainase, mencakup definisi drainase, jenis drainase berdasarkan asal, letak, fungsi dan konstruksi, pola jaringan drainase, serta penerapan drainase pada berbagai fasilitas seperti lapangan udara, olahraga, jalan raya dan kereta api. Tujuannya adalah menjelaskan sistem drainase yang baik untuk mengelola air berlebih dan mencegah banjir.
Laporan ini membahas hasil penyelidikan geologi dan geoteknik untuk merancang bendungan di Sungai Surumana, Sulawesi Tengah. Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kondisi batuan, tanah, dan struktur geologi di lokasi proyek, serta sifat mekaniknya untuk merancang fondasi dan struktur bendungan yang memadai. Lokasi bendungan direncanakan di Desa Ongulara dan Malino, dengan ketinggian 95 m dari
Dokumen ini membahas gambaran umum pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya. Terdapat informasi mengenai administrasi wilayah, kebijakan tata ruang, sistem transportasi, dan penggunaan lahan di kecamatan Tanjung Priok. Kebijakan tata ruang bertujuan mengurangi lingkungan buruk, meningkatkan drainase, dan mengatasi kemacetan lalu lintas di sekitar pelabuhan. Sebagian besar lahan digunakan untuk perumahan.
1) Dokumen ini membahas kerangka acuan kerja pembuatan dan pengawasan sumur pantau serta sistem telemetri air tanah di suatu daerah. 2) Tujuannya adalah mengetahui fluktuasi kondisi muka air tanah secara berkesinambungan untuk menjaga kelangsungan sumber daya air tanah. 3) Salah satu upayanya adalah memasang alat telemetri digital pada sumur-sumur pantau untuk memantau muka air tanah secara cepat dan akur
Laporan ini membahas observasi bendung Simongan di Kota Semarang. Bendung ini berfungsi untuk mengurangi banjir dan sebelumnya juga digunakan untuk irigasi. Laporan menjelaskan bagian-bagian bendung seperti tubuh bendung, bangunan pengambilan, pembilas, pengelak, penguras, dan perlengkapan lainnya serta fungsi dan perawatan bendung Simongan."
Dokumen tersebut membahas tentang drainase perkotaan. Ia menjelaskan pentingnya sistem drainase yang baik untuk menjaga kualitas lingkungan perkotaan dengan membebaskan kota dari genangan air. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai permasalahan drainase perkotaan seperti pertumbuhan penduduk, perubahan penggunaan lahan, dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan drainase dan sampah."
This slide was presented in front of the stakeholders in November 5th 2008. This talk was one of the session in a seminar on Regional Planning of Bodebekjur area.
Dokumen ini membahas berbagai isu strategis dan permasalahan di Kota Batam terkait infrastruktur, kependudukan, ekonomi, lahan, dan lingkungan. Isu-isu yang diangkat antara lain kondisi jalan yang membutuhkan perbaikan, masalah banjir, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan pengelolaan lahan. Dokumen ini juga menyarankan berbagai upaya dan program untuk menangani permasalahan-permasalahan tersebut.
Presentasi mengenai proyek pembangunan gedung sarana dan prasarana UNG yang menggunakan pondasi tiang pancang. Proses pelaksanaannya meliputi persiapan lahan, pemasangan tiang pancang menggunakan alat drop hammer, pengecekan kedalaman tiang pancang, dan pengujian integritas tiang pancang menggunakan PDA test. Proyek lainnya adalah pembangunan laboratorium olahraga dengan menggunakan bahan berkualitas untuk lapangan
Makalah ini membahas sistem penerapan drainase, mencakup definisi drainase, jenis drainase berdasarkan asal, letak, fungsi dan konstruksi, pola jaringan drainase, serta penerapan drainase pada berbagai fasilitas seperti lapangan udara, olahraga, jalan raya dan kereta api. Tujuannya adalah menjelaskan sistem drainase yang baik untuk mengelola air berlebih dan mencegah banjir.
Laporan ini membahas hasil penyelidikan geologi dan geoteknik untuk merancang bendungan di Sungai Surumana, Sulawesi Tengah. Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kondisi batuan, tanah, dan struktur geologi di lokasi proyek, serta sifat mekaniknya untuk merancang fondasi dan struktur bendungan yang memadai. Lokasi bendungan direncanakan di Desa Ongulara dan Malino, dengan ketinggian 95 m dari
Dokumen ini membahas gambaran umum pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya. Terdapat informasi mengenai administrasi wilayah, kebijakan tata ruang, sistem transportasi, dan penggunaan lahan di kecamatan Tanjung Priok. Kebijakan tata ruang bertujuan mengurangi lingkungan buruk, meningkatkan drainase, dan mengatasi kemacetan lalu lintas di sekitar pelabuhan. Sebagian besar lahan digunakan untuk perumahan.
1) Dokumen ini membahas kerangka acuan kerja pembuatan dan pengawasan sumur pantau serta sistem telemetri air tanah di suatu daerah. 2) Tujuannya adalah mengetahui fluktuasi kondisi muka air tanah secara berkesinambungan untuk menjaga kelangsungan sumber daya air tanah. 3) Salah satu upayanya adalah memasang alat telemetri digital pada sumur-sumur pantau untuk memantau muka air tanah secara cepat dan akur
Laporan ini membahas observasi bendung Simongan di Kota Semarang. Bendung ini berfungsi untuk mengurangi banjir dan sebelumnya juga digunakan untuk irigasi. Laporan menjelaskan bagian-bagian bendung seperti tubuh bendung, bangunan pengambilan, pembilas, pengelak, penguras, dan perlengkapan lainnya serta fungsi dan perawatan bendung Simongan."
Dokumen tersebut membahas tentang drainase perkotaan. Ia menjelaskan pentingnya sistem drainase yang baik untuk menjaga kualitas lingkungan perkotaan dengan membebaskan kota dari genangan air. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai permasalahan drainase perkotaan seperti pertumbuhan penduduk, perubahan penggunaan lahan, dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan drainase dan sampah."
This slide was presented in front of the stakeholders in November 5th 2008. This talk was one of the session in a seminar on Regional Planning of Bodebekjur area.
Dokumen ini membahas berbagai isu strategis dan permasalahan di Kota Batam terkait infrastruktur, kependudukan, ekonomi, lahan, dan lingkungan. Isu-isu yang diangkat antara lain kondisi jalan yang membutuhkan perbaikan, masalah banjir, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan pengelolaan lahan. Dokumen ini juga menyarankan berbagai upaya dan program untuk menangani permasalahan-permasalahan tersebut.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. SENIATI 2016| Institut Teknologi Nasional Malang A. 5
SEMINAR NASIONAL INOVASI DAN APLIKASI
TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 2016
ISSN : 2085-4218
Pendampingan Perencanaan
Penyediaan Air Bersih Dan Pembangunan Water
Tank Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih
Warga Dalam Rangka Peningkatan Kenyamanan
Dan Kualitas Hidup Desa Tirtomoyo Kabupaten
Malang
Andrianus Agus Santosa1,*
, Tiong Iskandar1
, Deviany Kartika1
1 Dosen Program Studi Teknik Sipil ITN Malang
* E-mail : Agus_andrianus@yahoo.co.id
Abstrak. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat yang tinggal di Desa Tirtomoyo dan Desa
Saptorenggo masih mengandalkan air tanah dikarenakan distribusi air dari PDAM yang memasuki
wilayah tersebut belum memadai. Namun di sisi lain masyarakat dihadapkan dengan kesulitan
mendapatkan air tanah di Desa Tirtomoyo akibat posisi air tanah yang terletak sangat dalam, bahkan
mencapai ratusan meter di bawah permukaan tanah. Tujuan dari kegiatan ini adalah membantu dalam
pendampingan perencanaan untuk mendapatkan sumber air bersih serta pembangunan reservoir/
tandon bagi warga Desa Tirtomoyo dan Desa Saptorenggo Kabupaten Malang yang nyaman, efektif,
efisien, dan dapat memenuhi kebutuhan warga akan ketersediaan air bersih. Metode yang digunakan
pada kegiatan ini adalah dengan memberikan pengarahan dan pendampingan pada saat perencanaan
pembangunan water tank mulai dari penelitian potensi air tanah dengan geolistrik hingga perencanaan
desain, perhitungan konstruksi serta perhitungan Rencana Anggaran Biaya yang diperlukan. Dari
analisis dengan alat geolistrik, sondir serta perencanaan struktur diperoleh hasil : 1.Kapasitas Tandon
Air 100 m3; 2. Tipe pondasi strous; 3. Sistim struktur dari beton bertulang; 4. Biaya yang diperlukan
sebesar Rp. 729.750.000,00 ,-
Kata Kunci: Air Bersih, Biaya, Kedalaman Sumber Air, Sistem Struktur, Tipe Pondasi
1. Pendahuluan
Air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap makhluk hidup khususnya manusia. Tanpa
ketersediaan air bersih maka kehidupan yang layak bagi manusia akan sulit terwujud. Hal inilah yang
dialami oleh warga yang tinggal di Desa Tirtomoyo dan Desa Saptorenggo. Untuk memenuhi
kebutuhan air bersih masyarakat sekitar masih mengandalkan air tanah dikarenakan distribusi air dari
PDAM yang memasuki wilayah tersebut belum memadai. Namun di sisi lain masyarakat dihadapkan
dengan kesulitan mendapatkan air tanah di Desa Tirtomoyo akibat posisi air tanah yang terletak sangat
dalam, bahkan mencapai ratusan meter di bawah permukaan tanah.
Secara geografis Desa Tirtomoyo dan Desa Saptorenggo terletak di kawasan Kabupaten Malang
dengan kontur yang berbukit-bukit. Secara harafiah Tirtomoyo berasal dari kata tirto yang berarti air
dan moyo yang berarti maya atau semu. Sesuai dengan arti namanya, Desa Tirtomoyo sebenarnya
memiliki sumber air yang berlimpah ruah namun berada pada sangat dalam di bawah permukaan
tanah, selain itu juga dilapisi dengan batuan padas di atasnya sehingga air tanah tersebut tidak dapat
dibor dengan cara biasa untuk dapat mencapai permukaan tanah.
Oleh karena itu masyarakat sekitar memiliki keinginan untuk mencari sumber air dan
membangun sebuah tandon atau tangki air guna memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari untuk
berbagai keperluan mulai dari minum, memasak, hingga mandi dan mencuci. Maka perlu adanya suatu
pendekatan ilmiah/ keilmuan untuk mencari sumber air guna menyediakan kebutuhan air bersih
warga. Salah satu langkah penting dan mendesak memenuhi kebutuhan air bersih warga dengan
2. A. 6 Institut Teknologi Nasional Malang | SENIATI 2016
SEMINAR NASIONAL INOVASI DAN APLIKASI
TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 2016
ISSN : 2085-4218
analisis pencarian sumber air serta pembuatan pondasi lengkap dengan water tank yang berfungsi
untuk menampung air.
2. Metode Pengabdian Kepada Masyarakat
Dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga desa Tirtomoyo dan Saptorenggo maka
diperlukan perencanaan yang terintegrasi mulai dari pencarian sumber air dengan debit yang memadai
guna memenuhi kebutuhan warga hingga membuat water tank/ tandon air untuk menampung air
sebelum disalurkan kepada warga sehingga kuantitas air yang dibutuhkan warga dapat terpenuhi.
Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah dengan memberikan pengarahan dan pendampingan
pada saat perencanaan pembangunan water tank mulai dari dipenelitian potensi air tanah dengan
geolistrik hingga perencanaan desain, perhitungan konstruksi serta perhitungan Rencana Anggaran
Biaya yang diperlukan.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi masalah kebutuhan air warga Desa
Tirtomoyo dan Saptorenggo adalah sebagai berikut:
a. Melakukan penelitian potensi air tanah dengan geolistrik.
Penelitian geolistrik adalah suatu media penelitian “subsurface geologg” yang sangat umum
dilakukan untuk tujuan pendugaan potensi air tanah. Dari hasil pengukuran geolistrik, dapat
dilakukan penafsiran kondisi suatu perlapisan batuan, misalnya tentang jenis, kedalamannya,
ketebalannya, penyebarannya, tingkat kelulusan air (porositasnya) serta tingkat kekerasannya.
Penelitian geolistrik akan dapat mengurangi kegagalan pemboran air tanah karena kurangnya data
lapisan batuan pada suatu daerah yang akan dibor.
b. Melakukan Uji Daya Sondir.
Penyelidikan tanah dengan sondir ini dimaksudkan untuk mengetahui daya dukung tanah berupa
angka konus dan hambatan pelekat lapisan tanah uji.untuk merencanakan kapasitas dukung tanah
pada lokasi lahan yang akan di bangun tandon/ water tank.
c. Menganalisis Hasil Uji Geolistrik dan Sondir untuk kemudian dijadikan sebagai bahan acuan
dalam perencanaan Pembangunan water tank.
d. Perencanaan dan perhitungan struktur water tank yang akan dibangun.
e. Gambar Rencana (Detail Engineering Design) sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan
dilapangan yang kemudian akan dikonsultasikan dengan pihak yang terkait.
f. Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari gambar yang direncanakan.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1.Perhitungan Struktur.
Struktur utama tandon (plat dasar dan dinding tandon, balok dan kolom) terbuat dari beton
bertulang dan dinding ruangan menggunakan pasangan batu merah. Struktur dianalisis dengan
program bantu STAAD. Dengan menginputkan data-data perencanaan kedalam program bantu
tersebut diperoleh nilai-nilai gaya dalam dan tulangan yang diperlukan.
3.1.1.Data Perencanaan.
- Jenis Bangunan : Tower/Tandon Air 100 m3
- Lokasi : Desa Tirtomoyo Kabupaten Malang
- Tipe Struktur : Beton Bertulang
- Jumlah Tingkat (Story) : 4 story
- Jenis Pondasi : Strouss
- Mutu Beton : f’c – 25 MPa
- Mutu Baja Tulangan : fy – 320 MPa & 240 MPa
3. SENIATI 2016| Institut Teknologi Nasional Malang A. 7
SEMINAR NASIONAL INOVASI DAN APLIKASI
TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 2016
ISSN : 2085-4218
3.1.2.Pembebanan.
a. Beban Mati (DL) :
a.1. Berat sendiri strtuktur (DL) : Secara otomatis sudah masuk dalam perhitungan software
STAAD (berat sendiri balok, kolom dan plat)
a.2. Beban Mati pada Konstruksi Tandon (DL)
- Plat beton tebal 130 mm dan 170 mm
- Kolom ukuran (500x500 mm2) dan (500x700 mm2)
- Pile Cap ukuran 1900x1900x550 mm
- Sloof ukuran 300x500 mm2
- Balok lt. 1 & 2 : ukuran (300x500 mm2) dan (300x600 mm2)
- Balok lt tandon ukuran (300x500 mm2), (350x700 mm2)
b. Beban Pasangan dll.
b.1. Pasangan bata h = 4 m è250 x 4 = 1000 kg/m
b.2. Pasangan bata h = 3 m è250 x 3 = 750 kg/m
c. Beban Hidup (LL) :
c.1. Beban Hidup pada Plat Lantai Tandon = 3000 kg/m2
c.2. Beban Hidup pada Plat Lantai 1 & 2 = 250 kg/m2
d. Beban Gempa (E)
Memakai beban gempa Respon Spektrum Gempa Wilayah 4
e. Kombinasi Pembebanan
Desain didasarkan pada hasil terbesar dari kombinasi-kombinasi pembebanan sebagai berikut:
e.1. U = 1,2 D + 1,5 L
e.2. U = 1,2 D + 1,0 L + 1,0 E
3.2.Metode Analisis
3.2.1. Analisa Statika Struktur dan Kekuatan Penampang
Perhitungan Statika struktur dan kekuatan penampang secara keseluruhan dilakukan dengan
menggunakan STAAD dengan mengacu pada Code ACI 318 dimana peraturan tersebut tidak berbeda
jauh dengan SNI Beton 2002.
3.2.2.Hasil Analisa Penampang Plat
a. Plat Lantai Tandon B
- Kuat tekan beton f’c = 25 MPa
- Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur fy = 240 MPa
- Tulangan lentur dua arah Ø 10 – 200
- Kontrol lendutan = 2.965 < Lx / 240 = 12.5 (Aman)
b. Plat Dasar Tandon B
- Kuat tekan beton f’c = 25 MPa
- Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur fy = 320 MPa
- Tulangan lentur dua arah D 13 – 120
- Kontrol lendutan = 11.975 < Lx / 240 = 12.5 (Aman)
c. Plat Dinding Tandon B
- Tulangan lentur dua arah Ø 10 – 130
- Kontrol lendutan ot = 11.998 < Lx / 240 = 12.5 (Aman)
3.2.3.Hasil Analisa Penampang Balok
a. Balok Lantai (30 X 50)
- Kuat tekan beton f’c = 25 MPa
- Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 320 MPa
- Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 240 MPa
- Tulangan Momen Positif = 6 D 19
- Tulangan Momen Negatif = 6 D 19
- Tulangan Geser = 2 Ø 10 – 220
4. A. 8 Institut Teknologi Nasional Malang | SENIATI 2016
SEMINAR NASIONAL INOVASI DAN APLIKASI
TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 2016
ISSN : 2085-4218
b. Balok Lantai (30 X 60)
- Tulangan Momen Positif = 7 D 19
- Tulangan Momen Negatif = 7 D 19
- Tulangan Geser = 2 Ø 10 - 250
c. Balok Lantai (35 X 70)
- Tulangan Momen Positif = 6 D 19
- Tulangan Momen Negatif = 6 D 19
- Tulangan Geser = 2 Ø 10 – 150
3.2.3.Hasil Analisa Pondasi Strous Pile
a. Data Perencanaan
- Jenis Penampang tiang strous = Beton bertulang penampang lingkaran
- Diameter tiang strous D = 0,35 m
- Panjang tiang strous L = 4 m
- Kuat tekan beton f’c = 25 MPa
- Kuat leleh baja tulangan deform f’c = 320 MPa
- Kuat leleh baja tulangan polos fy = 240 MPa
- Berat Jenis beton bertulang = 24 kN/m3
- Jarak tiang pancang tepi terhadap sisi luar beton = 0.35 m
- Tebal pilecap = 0.5 m
- Tebal tanah di atas pilecap = 0.9 m
- Berat volume tanah di atas pilecap = 18 kN/m3
b. Hasil Perhitungan Daya Dukung Pondasi Strous
Daya dukung aksil :
- Berdasarkan kekuatan bahan Pu = 426.30 kN
- Berdasarkan hasil uji sondir (Bagemann) Pu = 641,27 kN
- Diambil daya dukung terkecil Pu = 426.30 kN
Daya dukung lateral :
- Berdasarkan defleksi tiang maksimum (Broms) Hu = 24,77 kN
- Berdasarkan momen maksimum (Brinch Hansen) Hu = 28,02 kN
- Diambil daya dukung lateral terkecil Pu = 24,77 kN
c. Hasil Perhitungan Pondasi Strous
Pembesian Pile Cap
- Tulangan lentur arah X D19 – 200
- Tulangan lentur arah Y D19 – 180
- Tulangan susut D16 – 200
Tiang strous
- Diameter = 0,35 m
- Kedalaman = 4 m
- Tulangan memanjang = 6D13
- Tulangan spiral - 150
- Jumlah tiang = 20 buah
4. Rencana Anggaran Biaya
Adapun Rencana Anggaran Biaya yang diperlukan untuk membangun Menara Tandon Air dengan
kapasitas 100 m3 di Desa Tirtomoyo Kabupaten Malang menggunakan tipe struktur Beton Bertulang 4
story dan jenis Pondasi Strous sebesar Rp. 729.750.000,00 belum termasuk PPN.
5. SENIATI 2016| Institut Teknologi Nasional Malang A. 9
SEMINAR NASIONAL INOVASI DAN APLIKASI
TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 2016
ISSN : 2085-4218
5. Kesimpulan
Dari hasil perencanaan tandon berkapasitas 100 m3 dengan ketinggian 14 m diperoleh hasil sebagai
berikut :
1. Plat tandon terdiri dari tebal 120 mm menggunakan tulangan lentur dua arah Ø 10 – 200, tebal 170
mm menggunakan tulangan lentur dua arah D 13 – 120, dan tebal 140 mm menggunakan tulangan
lentur dua arah Ø 10 – 130.
2. Balok lantai 30 x 50 menggunakan tulangan Momen Positif dan Negatif masing-masing 6 D 19 dan
Tulangan Geser 2 Ø 10 – 220, balok lantai 30 x 60 menggunakan tulangan Momen Positif dan
Negatif masing-masing 7 D 19 dan Tulangan Geser 2 Ø 10 – 250, balok lantai 35 x 75
menggunakan tulangan Momen Positif dan Negatif masing-masing 6 D 19 dan Tulangan Geser 2 Ø
10 – 150
3. Kolom berukuran 500 x 700 dengan tulangan 18 – D19, dan kolom 500 x 500 dengan tulangan 14–
D19.
4. Tiang strous menggunakan beton bertulang penampang lingkaran dengan diameter 0,35 m panjang
4 m, f’c = 25 MPa
5. Pile Cap menggunakan D19 – 200 untuk tulangan lentur arah X, D19–180 untuk tulangan lentur
arah Y, D16 – 200 untuk tulangan susut
6. Total biaya yang diperlukan sebesar Rp. 729.750.000,00 yang akan dibiayai secara swadaya oleh
masyarakat.
6. Daftar Referensi
[1] Agus Maulana., 1992, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi Keenam, Penerbit Binarupa,
Jakarta.
[2] Duffield, Colin, Trigunasyah Bambang., 1999, Project management – conception to completion,
University of Melbourne, Australia.
[3] Dipohusodo., 1995, Manajemen Proyek & Konstruksi, Jilid 2, Penerbit Kanisius, Yogyakarta
[4] Harold D Kerzner., 2006, Project Management: A System Approach to Planning, Scedulling &
Controlling. Tenth Edition, Van Nostrant Reinhold.
[5] Nugraha, Paulus, I. Nathan, R. Sujipto., 1986, Manajemen Proyek Konstruksi 2. Penerbit
Kartika yudha : Surabaya.
[6] P.L.A. Luthan dan Syafriandi., 2005, Aplikasi Microsoft Project Untuk Penjadwalan Kerja
Proyek Teknik Sipil, Penerbit Erlangga : Yogyakarta.
[7] Soeharto., 2005, Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai Operasional, Penerbit
Erlangga: Jakarta.
[8] Usry, Milton F, Matz Adolph., 1994, Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian, Jilid
1, Penerbit Erlangga : Jakarta.
[9] Wulfram I. Ervianto., 2004, Teori – Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Penerbit Erlangga : Jakarta.