SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
YOLANDA WULANDARI
2120922030
PEMBAHASAN
01
02
03
04
UMUM
MATERIAL GROIN
PEMILIHAN JENIS GROIN
KINERJA SISTEM GROIN
GROIN
Groin adalah suatu konstruksi yang diletakkan di
sepanjang garis pantai, dengan posisi tegak lurus
garis pantai. Groin merupakan bangunan pelindung pantai yang
direncanakan untuk menangkap transportasi sedimen yang sejajar
dengan pantai dan dibangun secara tegak lurus pantai
“ “
Bentuk dari groin sendiri berm
acam-macam yaitu berbentuk h
uruf I, L, T, dan Y (gambar 1.1)
. Pemasangannya bisa dikombi
nasikan dengan break water. Ji
ka groin tersebut ada tambahan
struktur melintang diujungnya
disebut groin bentuk T, struktur
tambahan ini diperlukan jika gr
oin cukup panjang melebihi da
erah transportasi sedimen dan d
apat berfungsi sebagai peredam
gelombang
Berikut ini merupakan konstruksi groins yang tegak lurus pantai, seperti yang ditunjukan dalam gambar, akumulasi pasir da
pat diperoleh pada bagian upcoast dan erosi terjadi pada downcoast, kenyataan ini sangat dipengaruhi oleh arah dari longs
hore transport akibat pengaruh sudut gelombang datang. Namun material (pasir) yang ditahan diantara groins tersebut aka
n beresiko jika datang gelombang badai yang bertiup kencang dari berbagai arah dan akan membentuk garis pantai yang ba
ru. Longshore current yang ditangkap oleh masing masing groins (lihat gambar 5.2) akan dipantulkan ke laut dalam bentuk
rip current. Ini akan membawa material lepas pantai (offshore material) dalam volume yang besar dan selanjutnya tertahan d
igaris pantai yang lama. Sebaliknya saat rip current menuju ke lepas pantai juga akan mengikis pantai dan membawa materi
al pantai menuju lepas pantai sehingga daerah pantai akan tererosi. Material pantai yang tertangkap di masing-masing groin
s ukuran butirannya sangat bervariasi, pada groins 1 akan ditangkap material yang cukup besarjika longshore current terjad
i cukup kuat maka material yang lebih kecil akan terbawa arus dan selanjutnya akan ditangkap oleh groins ke 2 dan seterus
nya hingga akhirnya groins yang terakhir akan menangkap material yang paling kecil di daerah kaki groins yang terakhir ak
an tererosi dan untuk mengatasi erosi (scouring) pada kaki groins ini perlu diberikan toe protection.
MATERIAL
GROIN
MATERIAL GROIN
GROIN KAYU GROIN BAJA GROIN BETON
GROIN
RUBBLE – MOUND
Umumnya jenis kayu ini disusun dari struktur impermeable sheet piles yang dididukung dengan balok (wale
s) dan round. Jenis groin kayu permeable dibangun dengan menyisakan tempat (spaces) antara papan kayu.
Bentuk tiang kayu bundar yang merupakan struktur pendukung utama seharusnya paling sedikit berdiameter
30 cm pada ujungnya. Balok yang akan dibaut dengan piles sebelumnya harus dibor dan dilapisi dengan ter
(cairan minyak) terlebih dahulu dan sedikitnya berukuran 20 cm dan ukuran 25 cm biasanya lebih baik. Jeni
s sambungan sheet pile ini antara lain berupa wakefield, tongueand groove dan shiplap dukungan arah bertik
al antara blok dengan blok tersebut dikuatkan dengan paku.
GROIN KAYU
Salah satu bentuk desain groin sheet pile baja-kayu dapat dilihat pada gambar 1.6 groin sheet pil
e baja yang telah dibuat biasanya berbentuk straigth-web, arch-web dan Z. Bersifat permeable d
engan potongan pile terbuka. Pemilihan jenis sheet pile ini tergantung pada daya dukung tanah y
ang menahannya. Apabila beban yang bekerja kecil maka straight web piles bisa digunakan. Gro
in sheet pile baja-kayu dibangun dengan menggunakan kayu horizontal atau balok baja yang dip
asang pada sepanjang bagian atas dari sheet pile baja dan tiang kayu bundar dipasang tegak atau
tiang penguat yang dibautkan ke bagian luar dari balok sebagai struktur pendukung tambahan.
GROIN BAJA
Penggunaan beton (concrete) pada groin biasanya dibatasi untuk bangunan yang bersifat permea
ble yang mengijinkan pasir dapat melewati bangunan ini. Perencanaan groin jenis ini telah bany
ak dibahas oleh Portland Cement Association (1955), Berg dan Watts (1967). Perkembangan ter
akhir penggunan concrete untuk konstruksi groin yang bersifat impermeable dapat dilihat gamba
r 1.7 bangunan ini berupa prestressed concrete pile dengan beton yang dicetak ditempat.
GROIN BETON
Groin Rubble–Mound ini dibangun dengan menggunakan inti batu alam (quarry stone), meliputi
batuan kecil-kecil yang ditutupi dengan batuan besar sebagai pelapis (armor stone). Armor stone
ini harus cukup berat agar bangunan menjadi stabil terhadap gelombang rencana. Jika permeabil
itas dari groin ini merupakan suatu masalah, maka rongga antara batuan diatas puncak batuan int
i dapat diisi dengan beton atau aspal. Pemberian beton ataupun aspal ini dapat juga menambah st
abilitas struktur terhadap gelombang rencana.
GROIN RUBBLE – MOUND
GROIN
Konstruksi groin yang dibangun umumnya
merupakan konstruksi rubble mound groin. Rubble
mound groin terbuat dari beberapa lapisan batuan
yang ditata miring. Sebagai suatu aturan umum
desain groin, tiap – tiap lapisan harus didesain
sedemikian agar lapisan yang terdiri atas material
yang lebih halus tidak mudah berpindah atau
berubah susunannya. Sedangkan lapisan terluar
didesain agar tahan terhadap hempasan gelombang
yang mengenai struktur groin.
“ “
PEMILIHAN
JENIS GROIN
Pemilihan jenis groin didasarkan pada variasi faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi pada
masing-masing tempat, penelitian secara seksama terhadap bahan kondisi yang ada adalah sangat
esensial. Pengeboran dan pemeriksan seharusnya dilakukan untuk menentukan kondisi lapisan da
n penetrasi dari piles. Apabila penetrasi kecil, struktur jenis gravity seperti rubble groin dan cellul
ar-steel sheet-pile. Groin sangat cocok, namun jika penetrasi baik struktur jenis kantilever yang te
rbuat dari beton, groin kayu atau steel sheet pile groyne lebih cocok untuk kondisi ini. Ketersedia
an bahan di lokasi berpengaruh besar terhadap pemilihan dari jenis groin yang berkaitan dengan b
iaya pembangunan. Pemeliharaan tahunan, selama periode perlindungan yang dikehendaki dan ke
tersediaan dana saat awal pembangunan juga harus dipertimbangkan. Biaya awal untuk jenis groi
n dari bahan kayu dan baja dalam hal ini akan lebih mudah jika dibandingkan dengan biaya pemb
angunan dari jenis bahan yang lain.
Beton umumnya lebih mahal dari kayu ataupun baja, namun lebih murah daripada rubble-mound
groyne. Meskipun begitu concrete groyne dan rubble-mound groyne memerlukan biaya pemelihar
aan yang rendah dan mempunyai umur bangunan yang lebih lama jika dibandingkan dengan groi
n jenis kayu ataupun baja. Oleh karena itu dalam pemilihan jenis groin. Harus mempertimbangka
n beberapa hal antara lain, besarnya biaya keseluruhan, kekuatan bangun dan ketersedian bahan,
agar diperoleh jenis groin yang ekonomis, efektif dan efisien.
KINERJA
SISTEM GROIN
GROIN
Hubungan antara proses yang terjadi di pantai seperti sedimentasi
dengan groin memang tidak mudah. Terdapat beberapa prinsip da
sar dalam sistem kerja dari groin yang direncanakan
“
“
Proses terbentuknya pantai bergantung pada besar dan arah lon
gshore transport:
Beberapa diantaranya dapat meliputi;
Penggunaan groin untuk menghentikan longshore transport
01
02
Pemakaian groin memang ditujukan untuk longshore transport dan t
idak dapat menghentikan onshore-off shore transport.
Besaran arah dari longshore transport biasanya bergantung pada sudu
t datang gelombang. Jika arah datangnya gelombang normal pada gar
is pantai, maka longshore transport tidak sama dengan nol. Salah sat
u cara untuk mengurangi longshore dengan groin adalah membebask
an garis pantai terhadap arah datang gelombang laut sehingga nilai lo
ngshore sama dengan nol.
Beberapa diantaranya dapat meliputi;
Jumlah total groin terhadap longshore drift
03
04
Akumulasi groin pada longshore drift merupakan hasil modifikasi b
entuk penampang pantai yang kemudian tertata kembali dalam bent
uk alami pantai.
Arah yang disebabkan oleh gelombang menuju groin
Arah yang dtimbulkan oleh gelombang menuju arah groin terkadan
g berbalik menuju ke laut dalam bentuk arus balik atau rip current
pada sepanjang sisi groin. Cara tersebut dapat meningkatkan jumla
h sedimen dengan gerakan ke laut.
Beberapa diantaranya dapat meliputi;
Persentase longshore transport yang melalui groin bergantung p
ada ukuran groin
05
06
Jumlah kapasitas longshore transport yang melalui groin bergantun
g pada ukuran fillet, groin, water level dan keadaan gelombang.
Pencegahan longshore drift:
Longshore drift yang terjadi pada bagian fillet atas dapat diatasi agar tidak
sampai ke fillet bawah. Pasalnya, keseimbangan pasir kurang bagus atau le
mah. Masalah ini dapat dikurangi dengan menggunakan konstruksi groin y
ang lebih cepat memungkinkan pembentukan kembali longshore transport
alami yang melewati groin (Kakisina,2009).
PPT Tugas 1.pptx
PPT Tugas 1.pptx
PPT Tugas 1.pptx
PPT Tugas 1.pptx
PPT Tugas 1.pptx

More Related Content

What's hot

Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructionPelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructioninfosanitasi
 
Irigasi, bendung dan bangunan air
Irigasi, bendung dan bangunan airIrigasi, bendung dan bangunan air
Irigasi, bendung dan bangunan airabufaiza
 
kuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atapkuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atapmoses hadun
 
konstruksi bahan bangunan: bambu
konstruksi bahan bangunan: bambukonstruksi bahan bangunan: bambu
konstruksi bahan bangunan: bambunabila amalia
 
P12. Potongan Bangunan dan Lanskap.ppt
P12. Potongan Bangunan dan Lanskap.pptP12. Potongan Bangunan dan Lanskap.ppt
P12. Potongan Bangunan dan Lanskap.pptIrawanLecturer
 
Elemen landscape
Elemen landscapeElemen landscape
Elemen landscapeDhery Syam
 
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGSTRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGoVaRisZar
 
Perencanaan bangunan pantai
Perencanaan bangunan pantaiPerencanaan bangunan pantai
Perencanaan bangunan pantaiAgus Subandrio
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5Agus Hendrowibowo
 
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiPihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiNurul Angreliany
 
bangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptbangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptzadha
 
10 penyaluran-tulangan-beton
10 penyaluran-tulangan-beton10 penyaluran-tulangan-beton
10 penyaluran-tulangan-betonRais Fadli
 
Sistem struktur rangka ruang (space frame)
Sistem struktur rangka ruang (space frame)Sistem struktur rangka ruang (space frame)
Sistem struktur rangka ruang (space frame)Ratna Dhani
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaperkasa45
 
5 presentasi kelompok (atap kayu)
5   presentasi kelompok (atap kayu)5   presentasi kelompok (atap kayu)
5 presentasi kelompok (atap kayu)GondarCool
 
Kayu sni2002 samb.paku-baut
Kayu sni2002   samb.paku-bautKayu sni2002   samb.paku-baut
Kayu sni2002 samb.paku-bautandangsadewa
 

What's hot (20)

Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructionPelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
 
Irigasi, bendung dan bangunan air
Irigasi, bendung dan bangunan airIrigasi, bendung dan bangunan air
Irigasi, bendung dan bangunan air
 
kuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atapkuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atap
 
konstruksi bahan bangunan: bambu
konstruksi bahan bangunan: bambukonstruksi bahan bangunan: bambu
konstruksi bahan bangunan: bambu
 
Core dan Shaft
Core dan ShaftCore dan Shaft
Core dan Shaft
 
P12. Potongan Bangunan dan Lanskap.ppt
P12. Potongan Bangunan dan Lanskap.pptP12. Potongan Bangunan dan Lanskap.ppt
P12. Potongan Bangunan dan Lanskap.ppt
 
Presentasi kelompok 5
Presentasi kelompok 5Presentasi kelompok 5
Presentasi kelompok 5
 
Elemen landscape
Elemen landscapeElemen landscape
Elemen landscape
 
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGSTRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
 
Perencanaan bangunan pantai
Perencanaan bangunan pantaiPerencanaan bangunan pantai
Perencanaan bangunan pantai
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
 
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksiPihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
Pihak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi
 
bangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptbangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap ppt
 
analisa.pptx
analisa.pptxanalisa.pptx
analisa.pptx
 
program-ruang-apartment
program-ruang-apartmentprogram-ruang-apartment
program-ruang-apartment
 
10 penyaluran-tulangan-beton
10 penyaluran-tulangan-beton10 penyaluran-tulangan-beton
10 penyaluran-tulangan-beton
 
Sistem struktur rangka ruang (space frame)
Sistem struktur rangka ruang (space frame)Sistem struktur rangka ruang (space frame)
Sistem struktur rangka ruang (space frame)
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 
5 presentasi kelompok (atap kayu)
5   presentasi kelompok (atap kayu)5   presentasi kelompok (atap kayu)
5 presentasi kelompok (atap kayu)
 
Kayu sni2002 samb.paku-baut
Kayu sni2002   samb.paku-bautKayu sni2002   samb.paku-baut
Kayu sni2002 samb.paku-baut
 

Similar to PPT Tugas 1.pptx

Materi ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-uruganMateri ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-uruganivanda rovalia
 
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptxErosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptxNoviraDwiRahma2
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarAswar Amiruddin
 
Kuliah 10 - GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI
Kuliah 10 - GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAIKuliah 10 - GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI
Kuliah 10 - GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAIAsmawi Abdullah
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuFranky Sihombing
 
Perencanaan_Pelabuhan_Breakwater.pptx
Perencanaan_Pelabuhan_Breakwater.pptxPerencanaan_Pelabuhan_Breakwater.pptx
Perencanaan_Pelabuhan_Breakwater.pptxfitryhasdanita1
 
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...Anwar267435
 
Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiRekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiakramsaputra10
 
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatanDedyEko4
 
Struktur Penahan Tanah.pptx
Struktur Penahan Tanah.pptxStruktur Penahan Tanah.pptx
Struktur Penahan Tanah.pptxDonyPrasetiawan3
 
100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasijoeariel fandy
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiyeremiakons
 

Similar to PPT Tugas 1.pptx (20)

Materi ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-uruganMateri ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-urugan
 
Bangunan Pantai.ppt
Bangunan Pantai.pptBangunan Pantai.ppt
Bangunan Pantai.ppt
 
Konstruksi lambung
Konstruksi lambungKonstruksi lambung
Konstruksi lambung
 
Tiang pancang
Tiang pancangTiang pancang
Tiang pancang
 
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptxErosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
 
8. pemecah gelombang
8. pemecah gelombang8. pemecah gelombang
8. pemecah gelombang
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
 
Kuliah 10 - GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI
Kuliah 10 - GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAIKuliah 10 - GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI
Kuliah 10 - GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
 
Jurnal 2
Jurnal 2Jurnal 2
Jurnal 2
 
Perencanaan_Pelabuhan_Breakwater.pptx
Perencanaan_Pelabuhan_Breakwater.pptxPerencanaan_Pelabuhan_Breakwater.pptx
Perencanaan_Pelabuhan_Breakwater.pptx
 
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
 
Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiRekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksi
 
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
 
Sabtu
SabtuSabtu
Sabtu
 
Struktur Penahan Tanah.pptx
Struktur Penahan Tanah.pptxStruktur Penahan Tanah.pptx
Struktur Penahan Tanah.pptx
 
Konstruksi lambung
Konstruksi lambungKonstruksi lambung
Konstruksi lambung
 
Konstruksi lambung
Konstruksi lambungKonstruksi lambung
Konstruksi lambung
 
100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
 

Recently uploaded

SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxFahrizalTriPrasetyo
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASMuhammadFiqi8
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 

Recently uploaded (20)

SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 

PPT Tugas 1.pptx

  • 3. GROIN Groin adalah suatu konstruksi yang diletakkan di sepanjang garis pantai, dengan posisi tegak lurus garis pantai. Groin merupakan bangunan pelindung pantai yang direncanakan untuk menangkap transportasi sedimen yang sejajar dengan pantai dan dibangun secara tegak lurus pantai “ “
  • 4. Bentuk dari groin sendiri berm acam-macam yaitu berbentuk h uruf I, L, T, dan Y (gambar 1.1) . Pemasangannya bisa dikombi nasikan dengan break water. Ji ka groin tersebut ada tambahan struktur melintang diujungnya disebut groin bentuk T, struktur tambahan ini diperlukan jika gr oin cukup panjang melebihi da erah transportasi sedimen dan d apat berfungsi sebagai peredam gelombang
  • 5. Berikut ini merupakan konstruksi groins yang tegak lurus pantai, seperti yang ditunjukan dalam gambar, akumulasi pasir da pat diperoleh pada bagian upcoast dan erosi terjadi pada downcoast, kenyataan ini sangat dipengaruhi oleh arah dari longs hore transport akibat pengaruh sudut gelombang datang. Namun material (pasir) yang ditahan diantara groins tersebut aka n beresiko jika datang gelombang badai yang bertiup kencang dari berbagai arah dan akan membentuk garis pantai yang ba ru. Longshore current yang ditangkap oleh masing masing groins (lihat gambar 5.2) akan dipantulkan ke laut dalam bentuk rip current. Ini akan membawa material lepas pantai (offshore material) dalam volume yang besar dan selanjutnya tertahan d igaris pantai yang lama. Sebaliknya saat rip current menuju ke lepas pantai juga akan mengikis pantai dan membawa materi al pantai menuju lepas pantai sehingga daerah pantai akan tererosi. Material pantai yang tertangkap di masing-masing groin s ukuran butirannya sangat bervariasi, pada groins 1 akan ditangkap material yang cukup besarjika longshore current terjad i cukup kuat maka material yang lebih kecil akan terbawa arus dan selanjutnya akan ditangkap oleh groins ke 2 dan seterus nya hingga akhirnya groins yang terakhir akan menangkap material yang paling kecil di daerah kaki groins yang terakhir ak an tererosi dan untuk mengatasi erosi (scouring) pada kaki groins ini perlu diberikan toe protection.
  • 7. MATERIAL GROIN GROIN KAYU GROIN BAJA GROIN BETON GROIN RUBBLE – MOUND
  • 8. Umumnya jenis kayu ini disusun dari struktur impermeable sheet piles yang dididukung dengan balok (wale s) dan round. Jenis groin kayu permeable dibangun dengan menyisakan tempat (spaces) antara papan kayu. Bentuk tiang kayu bundar yang merupakan struktur pendukung utama seharusnya paling sedikit berdiameter 30 cm pada ujungnya. Balok yang akan dibaut dengan piles sebelumnya harus dibor dan dilapisi dengan ter (cairan minyak) terlebih dahulu dan sedikitnya berukuran 20 cm dan ukuran 25 cm biasanya lebih baik. Jeni s sambungan sheet pile ini antara lain berupa wakefield, tongueand groove dan shiplap dukungan arah bertik al antara blok dengan blok tersebut dikuatkan dengan paku. GROIN KAYU
  • 9. Salah satu bentuk desain groin sheet pile baja-kayu dapat dilihat pada gambar 1.6 groin sheet pil e baja yang telah dibuat biasanya berbentuk straigth-web, arch-web dan Z. Bersifat permeable d engan potongan pile terbuka. Pemilihan jenis sheet pile ini tergantung pada daya dukung tanah y ang menahannya. Apabila beban yang bekerja kecil maka straight web piles bisa digunakan. Gro in sheet pile baja-kayu dibangun dengan menggunakan kayu horizontal atau balok baja yang dip asang pada sepanjang bagian atas dari sheet pile baja dan tiang kayu bundar dipasang tegak atau tiang penguat yang dibautkan ke bagian luar dari balok sebagai struktur pendukung tambahan. GROIN BAJA
  • 10. Penggunaan beton (concrete) pada groin biasanya dibatasi untuk bangunan yang bersifat permea ble yang mengijinkan pasir dapat melewati bangunan ini. Perencanaan groin jenis ini telah bany ak dibahas oleh Portland Cement Association (1955), Berg dan Watts (1967). Perkembangan ter akhir penggunan concrete untuk konstruksi groin yang bersifat impermeable dapat dilihat gamba r 1.7 bangunan ini berupa prestressed concrete pile dengan beton yang dicetak ditempat. GROIN BETON
  • 11. Groin Rubble–Mound ini dibangun dengan menggunakan inti batu alam (quarry stone), meliputi batuan kecil-kecil yang ditutupi dengan batuan besar sebagai pelapis (armor stone). Armor stone ini harus cukup berat agar bangunan menjadi stabil terhadap gelombang rencana. Jika permeabil itas dari groin ini merupakan suatu masalah, maka rongga antara batuan diatas puncak batuan int i dapat diisi dengan beton atau aspal. Pemberian beton ataupun aspal ini dapat juga menambah st abilitas struktur terhadap gelombang rencana. GROIN RUBBLE – MOUND
  • 12. GROIN Konstruksi groin yang dibangun umumnya merupakan konstruksi rubble mound groin. Rubble mound groin terbuat dari beberapa lapisan batuan yang ditata miring. Sebagai suatu aturan umum desain groin, tiap – tiap lapisan harus didesain sedemikian agar lapisan yang terdiri atas material yang lebih halus tidak mudah berpindah atau berubah susunannya. Sedangkan lapisan terluar didesain agar tahan terhadap hempasan gelombang yang mengenai struktur groin. “ “
  • 14. Pemilihan jenis groin didasarkan pada variasi faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi pada masing-masing tempat, penelitian secara seksama terhadap bahan kondisi yang ada adalah sangat esensial. Pengeboran dan pemeriksan seharusnya dilakukan untuk menentukan kondisi lapisan da n penetrasi dari piles. Apabila penetrasi kecil, struktur jenis gravity seperti rubble groin dan cellul ar-steel sheet-pile. Groin sangat cocok, namun jika penetrasi baik struktur jenis kantilever yang te rbuat dari beton, groin kayu atau steel sheet pile groyne lebih cocok untuk kondisi ini. Ketersedia an bahan di lokasi berpengaruh besar terhadap pemilihan dari jenis groin yang berkaitan dengan b iaya pembangunan. Pemeliharaan tahunan, selama periode perlindungan yang dikehendaki dan ke tersediaan dana saat awal pembangunan juga harus dipertimbangkan. Biaya awal untuk jenis groi n dari bahan kayu dan baja dalam hal ini akan lebih mudah jika dibandingkan dengan biaya pemb angunan dari jenis bahan yang lain.
  • 15. Beton umumnya lebih mahal dari kayu ataupun baja, namun lebih murah daripada rubble-mound groyne. Meskipun begitu concrete groyne dan rubble-mound groyne memerlukan biaya pemelihar aan yang rendah dan mempunyai umur bangunan yang lebih lama jika dibandingkan dengan groi n jenis kayu ataupun baja. Oleh karena itu dalam pemilihan jenis groin. Harus mempertimbangka n beberapa hal antara lain, besarnya biaya keseluruhan, kekuatan bangun dan ketersedian bahan, agar diperoleh jenis groin yang ekonomis, efektif dan efisien.
  • 17. GROIN Hubungan antara proses yang terjadi di pantai seperti sedimentasi dengan groin memang tidak mudah. Terdapat beberapa prinsip da sar dalam sistem kerja dari groin yang direncanakan “ “
  • 18. Proses terbentuknya pantai bergantung pada besar dan arah lon gshore transport: Beberapa diantaranya dapat meliputi; Penggunaan groin untuk menghentikan longshore transport 01 02 Pemakaian groin memang ditujukan untuk longshore transport dan t idak dapat menghentikan onshore-off shore transport. Besaran arah dari longshore transport biasanya bergantung pada sudu t datang gelombang. Jika arah datangnya gelombang normal pada gar is pantai, maka longshore transport tidak sama dengan nol. Salah sat u cara untuk mengurangi longshore dengan groin adalah membebask an garis pantai terhadap arah datang gelombang laut sehingga nilai lo ngshore sama dengan nol.
  • 19. Beberapa diantaranya dapat meliputi; Jumlah total groin terhadap longshore drift 03 04 Akumulasi groin pada longshore drift merupakan hasil modifikasi b entuk penampang pantai yang kemudian tertata kembali dalam bent uk alami pantai. Arah yang disebabkan oleh gelombang menuju groin Arah yang dtimbulkan oleh gelombang menuju arah groin terkadan g berbalik menuju ke laut dalam bentuk arus balik atau rip current pada sepanjang sisi groin. Cara tersebut dapat meningkatkan jumla h sedimen dengan gerakan ke laut.
  • 20. Beberapa diantaranya dapat meliputi; Persentase longshore transport yang melalui groin bergantung p ada ukuran groin 05 06 Jumlah kapasitas longshore transport yang melalui groin bergantun g pada ukuran fillet, groin, water level dan keadaan gelombang. Pencegahan longshore drift: Longshore drift yang terjadi pada bagian fillet atas dapat diatasi agar tidak sampai ke fillet bawah. Pasalnya, keseimbangan pasir kurang bagus atau le mah. Masalah ini dapat dikurangi dengan menggunakan konstruksi groin y ang lebih cepat memungkinkan pembentukan kembali longshore transport alami yang melewati groin (Kakisina,2009).