Makalah ini membahas metode pelaksanaan konstruksi jembatan, terbagi menjadi dua bagian utama yaitu metode jembatan beton dan jembatan rangka. Pada jembatan beton dijelaskan metode MSS, ILM, balanced cantilever dengan formtraveller, cable stayed, dan precast segmental. Sedangkan pada jembatan rangka dijelaskan metode full temporary support, semi temporary support, full cantilever, dan semi cantilever.
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungAgus Fitriyanto
Dokumen tersebut merupakan laporan tugas akhir mahasiswa jurusan teknik sipil yang membahas perencanaan struktur pelat beton bertulang untuk rumah tinggal 3 lantai. Laporan tersebut membahas perhitungan struktur pelat atap dan pelat lantai 1 sampai 2 dengan mempertimbangkan beban dan peraturan teknik yang berlaku.
Dokumen ini merupakan laporan perencanaan pelabuhan di Pulau Belitung yang mencakup perencanaan letak pelabuhan, fasilitas, layout, dan alur pelayaran. Perencanaan pelabuhan mempertimbangkan kapasitas kapal, kedalaman air yang dibutuhkan, dan fasilitas pendukung seperti dermaga, gudang, dan pemecah gelombang.
Makalah ini membahas metode pelaksanaan konstruksi jembatan, terbagi menjadi dua bagian utama yaitu metode jembatan beton dan jembatan rangka. Pada jembatan beton dijelaskan metode MSS, ILM, balanced cantilever dengan formtraveller, cable stayed, dan precast segmental. Sedangkan pada jembatan rangka dijelaskan metode full temporary support, semi temporary support, full cantilever, dan semi cantilever.
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungAgus Fitriyanto
Dokumen tersebut merupakan laporan tugas akhir mahasiswa jurusan teknik sipil yang membahas perencanaan struktur pelat beton bertulang untuk rumah tinggal 3 lantai. Laporan tersebut membahas perhitungan struktur pelat atap dan pelat lantai 1 sampai 2 dengan mempertimbangkan beban dan peraturan teknik yang berlaku.
Dokumen ini merupakan laporan perencanaan pelabuhan di Pulau Belitung yang mencakup perencanaan letak pelabuhan, fasilitas, layout, dan alur pelayaran. Perencanaan pelabuhan mempertimbangkan kapasitas kapal, kedalaman air yang dibutuhkan, dan fasilitas pendukung seperti dermaga, gudang, dan pemecah gelombang.
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Jalan Raya adalah suatu jalur tanah yang permukaannya dibentuk dengan kemiringan tertentu dan diberi perkerasan yang dipergunakan untuk lintasaan kendaraan maupun orang yang menghubungkan lalu lintas antara dua atau lebih tempat pemusatan kegiatan.
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
1. Dokumen membahas tentang saluran terbuka dan sifat-sifatnya, termasuk jenis saluran, geometri saluran, distribusi kecepatan aliran, rumus Chezy-Manning, dan pengukuran debit saluran terbuka.
2. Ada dua jenis saluran yaitu alami dan buatan, saluran buatan memiliki geometri yang tetap sedangkan saluran alami tidak.
3. Kecepatan aliran bervariasi di sepanjang kedalaman dan maksimum antara 0,75-
Ringkasan dokumen tersebut adalah rencana proyek pembangunan gedung bioskop dengan menghitung beban hidup lantai dan atap, kategori risiko bangunan, tebal plat lantai, kelas situs, koefisien respon gempa, perhitungan beban tiap lantai, rencana tata letak struktur, perhitungan massa total struktur, perhitungan periode fundamental struktur, koefisien respon seismik, gaya geser dasar seismik, dan respon spektr
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspalAngga Nugraha
ditulis oleh Angga Nugraha, ST
alumni Teknik Sipil dan Lingkungan
Tulisan ini mengenai tata cara pengetesan core drill pada pekerjaan jalan beraspal untuk mengukur ketebalan lapisan aspal tersebut.
Dokumen menjelaskan tentang fender dan alat penambat yang digunakan untuk mengurangi benturan kapal saat merapat di dermaga. Fender terbuat dari kayu, karet, atau grafitasi, sedangkan alat penambat terdiri dari bolder, dolphin, dan pelampung penambat. Perencanaan fender mempertimbangkan kecepatan kapal, massa, dan gaya yang diserap.
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar MOSES HADUN
The document discusses portal structures, which are commonly used in warehouse, hangar, and bridge construction. It covers symmetric and asymmetric portal structures that carry various load combinations, including centered vertical loads, horizontal loads, and distributed loads. Methods for calculating the reactions, shear forces, bending moments, and normal stresses in the structural elements are presented. Free body diagrams are used to illustrate the distribution of internal forces.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis pelabuhan yang diklasifikasikan berdasarkan aspek penyelenggaraan, pengusahaan, teknis pembangunan, penggunaan, dan luas kegiatan. Pelabuhan dapat berupa umum, khusus, yang diusahakan, tidak diusahakan, alam, buatan, semi alam, ikan, minyak, barang, penumpang, campuran, dan militer.
This document provides standard sectional dimensions, properties, and characteristics of wide flange (WF) steel profiles based on the Load Resistant Factor Design (LRFD) method according to Indonesian National Standard SNI 03-1729-2002. It includes the profile type, dimensions, sectional area, unit weight, elastic modulus, plastic modulus, geometrical moments of inertia, radii of gyration, and section criteria. Yield strengths of common WF steel grades are also provided.
Dokumen ini membahas tentang detail penulangan beton bertulang sesuai standar SNI 03-2847-2002. Terdapat penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi lekatan antara tulangan dan beton, panjang penyaluran minimum, dan rumus untuk menentukan panjang penyaluran untuk tulangan yang mengalami tekan dan tarik.
Standar ini mengatur tentang pembebanan yang harus diperhitungkan dalam perencanaan jembatan, termasuk beban mati, beban hidup, beban lingkungan, dan kombinasi beban. Standar ini merevisi ketentuan teknis pembebanan dalam SNI sebelumnya dan menyesuaikannya dengan perkembangan terkini. Standar ini dimaksudkan sebagai acuan bagi perencana dalam menentukan pembebanan rencana untuk jembatan.
1. Terdapat tiga jenis keruntuhan pondasi yaitu geser umum, geser lokal, dan penetrasi. 2. Teori Terzaghi menjelaskan rumus perhitungan daya dukung tanah dan pondasi. 3. Beberapa faktor mempengaruhi daya dukung tanah seperti beban, kedalaman air tanah, dan lebar pondasi.
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
ditulis oleh Angga Nugraha, Lulusan Teknik Sipil dan Lingkungan IPB.
Sebuah tulisan mengenai cara menghitung pembesian pada bore pile atau strauss pile terutama untuk bentuk sengkang / begel yang berbentuk spiral
Dokumen tersebut membahas perencanaan berbagai struktur pengamanan pantai, mulai dari revetmen, tembok laut, pemecah gelombang, hingga jeti. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah parameter-parameter desain yang diperlukan seperti data gelombang, sedimen, dan geoteknik, serta pertimbangan-pertimbangan dalam pemilihan struktur pengaman seperti kemampuan menyerap energi gelombang, fleksibilitas, dan persyaratan
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Jalan Raya adalah suatu jalur tanah yang permukaannya dibentuk dengan kemiringan tertentu dan diberi perkerasan yang dipergunakan untuk lintasaan kendaraan maupun orang yang menghubungkan lalu lintas antara dua atau lebih tempat pemusatan kegiatan.
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
1. Dokumen membahas tentang saluran terbuka dan sifat-sifatnya, termasuk jenis saluran, geometri saluran, distribusi kecepatan aliran, rumus Chezy-Manning, dan pengukuran debit saluran terbuka.
2. Ada dua jenis saluran yaitu alami dan buatan, saluran buatan memiliki geometri yang tetap sedangkan saluran alami tidak.
3. Kecepatan aliran bervariasi di sepanjang kedalaman dan maksimum antara 0,75-
Ringkasan dokumen tersebut adalah rencana proyek pembangunan gedung bioskop dengan menghitung beban hidup lantai dan atap, kategori risiko bangunan, tebal plat lantai, kelas situs, koefisien respon gempa, perhitungan beban tiap lantai, rencana tata letak struktur, perhitungan massa total struktur, perhitungan periode fundamental struktur, koefisien respon seismik, gaya geser dasar seismik, dan respon spektr
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspalAngga Nugraha
ditulis oleh Angga Nugraha, ST
alumni Teknik Sipil dan Lingkungan
Tulisan ini mengenai tata cara pengetesan core drill pada pekerjaan jalan beraspal untuk mengukur ketebalan lapisan aspal tersebut.
Dokumen menjelaskan tentang fender dan alat penambat yang digunakan untuk mengurangi benturan kapal saat merapat di dermaga. Fender terbuat dari kayu, karet, atau grafitasi, sedangkan alat penambat terdiri dari bolder, dolphin, dan pelampung penambat. Perencanaan fender mempertimbangkan kecepatan kapal, massa, dan gaya yang diserap.
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar MOSES HADUN
The document discusses portal structures, which are commonly used in warehouse, hangar, and bridge construction. It covers symmetric and asymmetric portal structures that carry various load combinations, including centered vertical loads, horizontal loads, and distributed loads. Methods for calculating the reactions, shear forces, bending moments, and normal stresses in the structural elements are presented. Free body diagrams are used to illustrate the distribution of internal forces.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis pelabuhan yang diklasifikasikan berdasarkan aspek penyelenggaraan, pengusahaan, teknis pembangunan, penggunaan, dan luas kegiatan. Pelabuhan dapat berupa umum, khusus, yang diusahakan, tidak diusahakan, alam, buatan, semi alam, ikan, minyak, barang, penumpang, campuran, dan militer.
This document provides standard sectional dimensions, properties, and characteristics of wide flange (WF) steel profiles based on the Load Resistant Factor Design (LRFD) method according to Indonesian National Standard SNI 03-1729-2002. It includes the profile type, dimensions, sectional area, unit weight, elastic modulus, plastic modulus, geometrical moments of inertia, radii of gyration, and section criteria. Yield strengths of common WF steel grades are also provided.
Dokumen ini membahas tentang detail penulangan beton bertulang sesuai standar SNI 03-2847-2002. Terdapat penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi lekatan antara tulangan dan beton, panjang penyaluran minimum, dan rumus untuk menentukan panjang penyaluran untuk tulangan yang mengalami tekan dan tarik.
Standar ini mengatur tentang pembebanan yang harus diperhitungkan dalam perencanaan jembatan, termasuk beban mati, beban hidup, beban lingkungan, dan kombinasi beban. Standar ini merevisi ketentuan teknis pembebanan dalam SNI sebelumnya dan menyesuaikannya dengan perkembangan terkini. Standar ini dimaksudkan sebagai acuan bagi perencana dalam menentukan pembebanan rencana untuk jembatan.
1. Terdapat tiga jenis keruntuhan pondasi yaitu geser umum, geser lokal, dan penetrasi. 2. Teori Terzaghi menjelaskan rumus perhitungan daya dukung tanah dan pondasi. 3. Beberapa faktor mempengaruhi daya dukung tanah seperti beban, kedalaman air tanah, dan lebar pondasi.
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
ditulis oleh Angga Nugraha, Lulusan Teknik Sipil dan Lingkungan IPB.
Sebuah tulisan mengenai cara menghitung pembesian pada bore pile atau strauss pile terutama untuk bentuk sengkang / begel yang berbentuk spiral
Dokumen tersebut membahas perencanaan berbagai struktur pengamanan pantai, mulai dari revetmen, tembok laut, pemecah gelombang, hingga jeti. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah parameter-parameter desain yang diperlukan seperti data gelombang, sedimen, dan geoteknik, serta pertimbangan-pertimbangan dalam pemilihan struktur pengaman seperti kemampuan menyerap energi gelombang, fleksibilitas, dan persyaratan
Bendungan urugan memiliki tiga tipe utama yaitu tipe urugan tanah homogen, tipe urugan zonal, dan tipe urugan batu dengan membran. Tipe urugan tanah homogen menggunakan tanah sebagai bahan utama yang dipadatkan secara homogen. Tipe urugan zonal menggunakan batu/tanah bergradasi yang diatur dalam zona-zona tertentu. Tipe urugan batu dengan membran menggunakan batu sebagai bahan inti yang dilapisi
Dokumen tersebut membahas perencanaan konstruksi bangunan revetment di pantai Desa Teluk Makmur Kota Dumai untuk mencegah abrasi akibat kenaikan muka air laut dan gelombang. Tujuan rencana ini adalah merancang revetment yang efektif untuk menstabilkan bangunan, menahan gaya geser dan dukung tanah. Lokasi ini sering terkena erosi dan abrasi yang menggerus garis pantai.
1. Dokumen ini membahas tentang definisi pantai, angin, fetch, gelombang, dan karakteristik gelombang seperti deformasi meliputi refraksi, difraksi, refleksi, dan gelombang pecah.
Dokumen tersebut membahas tentang kemantapan lereng batuan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemantapan lereng antara lain geometri lereng, struktur geologi, kondisi air tanah, sifat fisik dan mekanik batuan, serta gaya-gaya yang bekerja pada lereng. Ada beberapa jenis longsoran batuan yang dibahas yaitu longsoran bidang, longsoran baji, longsoran guling, dan longsoran busur. Kemantapan lereng bat
Teks tersebut membahas tentang pondasi tiang pancang. Definisi pondasi tiang pancang adalah konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya pada sumbu tiang dengan menyerap lenturan. Tiang pancang dapat terbuat dari kayu, beton biasa atau prategang, dan baja. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu.
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Luhur Moekti Prayogo
1. Dokumen membahas tentang mitigasi bencana abrasi di wilayah pesisir.
2. Beberapa mitigasi struktural seperti pemcah gelombang, perendam abrasi, dan penahan sedimentasi dapat dilakukan untuk mengurangi risiko abrasi.
3. Mitigasi nonstruktural seperti sosialisasi dan SOP penyelamatan juga perlu dilakukan.
2. Pemecah gelombang adalah bangunan yang
digunakan untuk melindungi daerah perairan
pelabuhan dari gangguan gelombang.
Menurut bentuknya, pemecah gelombang
dibedakan menjadi :
1. Pemecah gelombang sisi miring
2. Pemecah gelombang sisi tegak
3. Pemecah gelombang campuran
Material pemecah gelombang bisa terbuat dari
tumpukan batu, blok beton, beton massa, turap,
dsb.
3. Tipe pemecah gelombang yang digunakan
ditentukan oleh ketersediaan material di dekat
lokasi pekerjaan, kondisi dasar laut, kedalaman
air, fungsi pelabuhan dan ketersediaan peralatan
untuk pelaksanaan pekerjaan.
Dimensi pemecah gelombang tergantung pada
banyak faktor, antara lain ukuran dan lay out
perairan pelabuhan, kedalaman laut, tinggi pasang
surut.
4. PEMECAH GELOMBANG SISI MIRING
Pada pemecah gelombang sisi miring, butir-butir
batu atau blok beton harus diperhitungkan
sedemikian rupa sehingga tidak runtuh oleh
seragan gelombang.
5. PEMECAH GELOMBANG DINDING TEGAK
Pemecah gelombang dinding tegak harus mampu
menahan gaya-gaya pengguling yang disebabkan oleh
gaya gelombang dan tekanan hidrostatis.
Stabilitas pemecah gelombang sisi tegak tergantung
pada dimensi bangunan.
12. Stabilitas batu lapis pelindung
Dengan :
W = berat butir batu pelindung
= berat jenis batu
= berat jenis air laut
H = tinggi gelombang rencana
= sudut kemiringan sisi pemecah gelombang
KD = koefisien stabilitas tergantung pada batu
pelindung
cot
1
.
.
3
3
r
D
r
S
K
H
W
a
r
r
S
r
a
13.
14. DIMENSI PEMECAH GELOMBANG SISI MIRING
Elevasi puncak pemecah gelombang tergantung
pada limpasan (overpassing) yang diijinkan.
Elevasi puncak bangunan dihitung berdasarkan
kenaikan (run up) gelombang, yang tergantung
pada karakteristik gelombang, kemiringan
bangunan, porositas dan kekasaran lapis
pelindung.
Lebar puncak juga tergantung pada limpasan yang
diijinkan. Pada kondisi limpasan yang diijinkan,
lebar puncak minimum adalah sama dengan lebar
dari tiga butir batu pelindung yang disusun
berdampingan (n=3).
15. DIMENSI PEMECAH GELOMBANG SISI MIRING
Lebar Puncak Pemecah Gelombang
Dengan :
B = lebar puncak
n = jumlah butir batu (n min = 3)
= koefisien lapis
3
/
1
.
r
W
k
n
B
k
17. Tebal lapis pelindung dan jumlah butir batu tiap satuan
luas :
Dengan :
t = tebal lapis pelindung
n = jumlah lapis batu dalam lapis pelindung
A = luas permukaan
P = porositas rerata dari lapis pelindung
N = jumlah butir batu untuk satu satuan luas permukaan A
3
/
1
.
r
W
k
n
t
3
/
2
100
1
.
.
W
P
k
n
A
N r
22. RUN UP GELOMBANG
Run up gelombang dinyatakan dengan bilangan
Irribaren :
Dengan :
Ir = bilangan Irribaren
= sudut kemiringan sisi pemecah gelombang
H = tinggi gelombang di lokasi
L0 = panjang gelombang di laut dalam
5
,
0
0
/ L
H
tg
Ir
r