2. SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR
EVALUASI ANALISA RETAINING WALL (DINDING PENAHAN TEBING) DI DESA PASAR
TERUSAN KECAMATAN MUARA BULIAN
KABUPATEN BATANGHARI
Disusun oleh
Riky Irawan
1300822201092
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BATANGHARI
JAMBI
3. BAB I
PENDAHULUAN
Sebagian dari masyarakat Provinsi Jambi bermukim di daerah yang
dekat maupun pinggiran Sungai Batanghari. Kalau kita perhatikan masih
banyak yang mengandalkan dinding penahan tanah sebagai pelindung
longsornya tebing Sungai Batanghari. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari
peran perancang dan pembuat dinding penahan tebing tanah untuk
memperhitungkan kekuatan dinding penahan tanah tersebut.
Untuk itu perlu adanya pengendalian sungai yaitu berupa program
normalisasi sungai dengan pembangunan kontruksi Retaining Wall (Dinding
Penahan Tebing). Dalam perencanaanya perlu diperhatikan aspek geoteknik
mengenai perencanaan konstruksi dinding penahan tanah tersebut.
Konstruksi dinding penahan tanah ini digunakan untuk menjaga kestabilan
tanah dan mencegah keruntuhan konstruksi akibat tekanan tanah. Karena itu
sangat penting untuk merencanakan dinding penahan tanah dengan baik
untuk keamanan dan kestabilannya demi mencegah hal-hal yang merugikan.
1.1. Latar Belakang
4. Dengan kondisi yang melatar belakangi permasalahan di atas, maka
kajian yang akan diteliti adalah bagaimana mngevaluasi serta menganalisa
perencanaan kontruksi Retaining Wall (Dinding Penahan Tebing ) yang sudah
ada saat ini yang dikerjakan oleh PT. Adipati Wijaya, apakah sudah stabil
terhadap gaya-gaya yang bekerja berdasarkan aspek teknis atau belum. Setelah
didapatkan hasil kita dapat menyimpulkan dan memberikan saran-saran
ataupun memberikan sebuah alternatif desain yang aman maupun ekonomis.
1.2. Rumusan Masalah
PIPA BAJA Ø30CM
PANJANG 6.0MJARAK60CM
COR BETON K-225 PANJANG2.0M
A B
C D
E F
B'
D'
3,5M3,5M
1 M
BALOK 25/40
BALOK 25/40
BALOK 25/40
BALOK 25/40
BALOK 25/40
PELAT BETON UK 12 CM MUTUBETONK-225
CERUCUKDOLKEN
KAYU GELAM
UK Ø 10 S/ D12CM
PANJANG M
BEKISTING
PASIR URUG10CM
PIPA BAJA Ø10CM
PANJANG 7.0MJARAK2M
5
M
5
M
45º
Sumber : Gambar Kerja dinding penahan tebing Desa Pasar Terusan
Gambar . Sketsa dinding penahan tebing Desa Pasar Terusan
5. 1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini adapun batasan-batasan masalah dari
Tugas Akhir “Evaluasi Analisa Retaining Wall (Dinding
Penahan Tebing) Desa Pasar Terusan Kecamatan
Muara Bulian Kabupaten Batanghari adalah sebagai
berikut :
1. Daerah studi adalah Sungai Batanghari pada proyek
pembangunan Retaining Wall (Dinding Penahan
Tebing)
Desa Terusan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten
Batanghari dengan panjang 146 m.
2. Tekanan tanah.
3. Stabilitas Dinding Penahan Tebing.
4. Menghitung Stabilitas Lereng.
5. Perhitungan konstruksi Dinding Penahan Tebing.
a. Penulangan Dinding Penahan Tebing.
b. Balok Pengingkat Dinding Penahan Tebing.
6. 1.4. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi dengan menganalisa terhadap
pekerjaan kontruksi dinding penahan tebing yang dikerjakan oleh PT. Adipati Wijaya dengan cara
menganalisa ulang data-data yang ada pada pembangunan kontruksi Retaining Wall (Dinding
Penahan Tebing) di Desa Pasar Terusan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari.
Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Mendapatkan dimensi Retaining Wall (Dinding Penahan Tebing).
2. Mendapatkan kestabilan Retaining Wall (Dinding Penahan Tebing).
3. Mendapatkan hasil desain penulangan Retaining Wall (Dinding Penahan Tebing).
Adapun manfaat penelitian terhadap kajian ulang Retaining Wall (Dinding Penahan
Tebing) Desa Pasar Terusan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari yaitu :
1. Menerapkan ilmu pengetahuan tentang Retaining Wall (Dinding Penahan Tebing) yang
diperoleh perkuliahan kedalaman aspek pekerjaan kontruksi tersebut di lapangan.
2. Menjadi referensi dalam merencanakan kontruksi Retaining Wall (Dinding Penahan Tebing)
untuk mahasiswa/i, instansi pemerintah maupun instansi swasta.
1.5. Manfaat Penelitian
7. 1.6. Sistematika Penulisan
Penjelasan mengenai sistematika dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Memuat tentang latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan penulisan tugas
akhir, pembatasan masalah sebagai batasan dalam mengarahkan penulisan kepada tujuan dan
sistematika penulisan yang menjelaskan secara garis besar tiap bab dalam tugas akhir ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang dasar teori yang mendukung tema yang dibahas berasal dari buku-
buku, tulisan ilmiah, pengumpulan data studi literatur yang dipercaya dan diakui sesuai
ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Merupakan kajian tentang tentang metode yang digunakan dalam penelitian tentang
tinjauan perhitungan kontruksi Retaining Wall (dinding penahan tebing).
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan dan pengolahan data-data hasil observasi, wawancara, dan
studi literature yang disusun secara teratur untuk mendapatkan hasil yang dapat disimpulkan.
BAB V PENUTUP
Merupakan bab yang memuat kesimpulan dari hasil analsis penelitian sebelumnya
serta mengemukakan saran-saran yang diperlukan.
8. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Kontruksi Pelindung Tebing
1. Dinding Penahan Tanah
Dinding Penahan adalah suatu bangunan yang dibangunan yang mencegah
keruntuhan tanah yang curam atau lereng yang dibangun ditempat dimana
kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri, dipengaruhi oleh
kondisi gambaran topografi tempat itu, bila dilakukan pengerjaan tanah seperti
penanggulan atau pemotongan tanah. . (Suyono Sosrodarsono dan Kazuto Nakazawa,
1990)
Fungsi utama dari konstruksi penahan tebing/tanah adalah menahan tanah
yang berada dibelakangnya dari bahaya longsor akibat benda-benda yang ada diatas
tanah (perkerasan dan konstruksi jalan, jembatan, kendaraan, dan lain-lain), berat
tanah, gerusan air sungai dan berat air dalam tanah.
9. 2.1. Kontruksi Pelindung Tebing
1. Dinding Penahan Tanah
Dinding Penahan adalah suatu bangunan yang dibangunan yang mencegah
keruntuhan tanah yang curam atau lereng yang dibangun ditempat dimana
kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri, dipengaruhi oleh
kondisi gambaran topografi tempat itu, bila dilakukan pengerjaan tanah seperti
penanggulan atau pemotongan tanah. . (Suyono Sosrodarsono dan Kazuto Nakazawa,
1990)
Fungsi utama dari konstruksi penahan tebing/tanah adalah menahan tanah
yang berada dibelakangnya dari bahaya longsor akibat benda-benda yang ada diatas
tanah (perkerasan dan konstruksi jalan, jembatan, kendaraan, dan lain-lain), berat
tanah, gerusan air sungai dan berat air dalam tanah.
10. Macam-macam dinding penahan adalah sebagai berikut :
Gambar. Macam-Macam Dinding Penahan
Sumber : Mekanika Tanah dan Pondasi (Ir. Suyono Sosrodarsono, 1984)
11. Hal-hal yang mendasar dalam perencanaan dinding penahan antara lain:
Beban yang dipakai dalam perencanaan dinding penahan antar lain :
1. Berat sendiri dinding penahandan berat tanah diatas dinding penahan dan diatas
tumit pelat lantai.
2. Tekanan tanah dibelakang dinding penahan.
3. Beban tambahan, apabila permukaan air tanah dibelakang dinding berubah dan akan
digunakan untuk jalan raya.
4. Beban lain seperti gaya tekan air tanah keatas.
Kemantapan dinding penahan yang harus diperhatikan antara lain :
1. Kemantapan dinding penahan terhadap guling.
2. Kemantapan dinding penahan terhadap geser.
3. Kemantapan dinding penahan terhadap daya dukung tanah.
4. Kemantapan dinding penahan terhadap retak atau pecah.
12. 2. Turap
Adapun tipe-tipe dinding turap antara lain :
1. Turap kantilever
Pada turap kantilever stabilitas turap
sepenuhnya ditahan oleh tekanan tanah pasif di muka
dinding. Turap ini biasanya digunakan untuk kedalaman
tanah yang sedang karena penampang turap yang
dibutuhkan bertambah bila kedalaman akibat momen
lentur yang timbul.
2. Dinding turap diangker
Dinding turap diangker biasanya digunakan
untuk pekerjaan-pekerjaan turap yang menahan tekanan
tanah yang terendam.
13. 2.2. Tekanan Tanah Lateral
Tekanan Tanah Lateral adalah gaya yang ditimbulkan oleh akibat dorongan
tanah dibelakang struktur penahan tanah. Besarnya tekanan lateral sangat dipengaruhi
oleh perubahan letak (displacement) dari dinding penahan dan sifat-sifat tanahnya.
(Hary Cristady Hardiyatmo, 2007)
1. Tekanan Tanah Lateral Saat Diam
Tekanan tanah lateral saat diam yaitu tekanan tanah ke arah lateral
dengan tidak ada regangan yang terjadi
didalam .
Ko = 1- sin 𝜙
dengan 𝜙 adalah sudut gesek dalam tanah
tekanan tanah dalam keadaan diam,
Po = KoγH²
Ko : koefisien tekanan tanah
dalam keadaan diam
Gambar.Distribusi tekanan tanah dalam keadaan diam
Sumber : Mekanika Tanah Braja M Das Jilid 2 (Noor Endah dan Indrasurya B. Mochtar, 1993)
14. 2. Tekanan Tanah Aktif dan Pasif
Adapun teori tekanan tanah lateral yang biasa digunakan antara lain
sebagai berikut :
1. Teori Renkine
Koefisien tekanan tanah aktif menurut Rankine adalah :
Ka= tan² (45 - 𝜙/2 )
Koefisien tekanan tanah pasif menurut Rankine adalah :
Kp = tan² (45 + 𝜙/2 )
dengan :
Pa= Ka γ H²
Pp = Kp γ H²
a. Tekanan tanah aktif b).Tekanan tanah pasif
Gambar 2.5 Distribusi tekanan tanah aktif dan pasif Rankine untuk
permukaan tanah horizontal
Sumber : Mekanika Tanah 2 Edisi Kelima (Hary Christady Hardiyatmo, 2014)
15. 2.Teori Coulomb
Sama dengan persamaan tekanan tanah aktif cara rankine diperoleh bentuk
persamaan umum :
dengan
dengan
γ : berat volume tanah (kN/m³) α : sudut kemiringan dinding
c : kohesi (kN/m²) 𝛿 : sudut geser antara tanah
𝛽 : sudut kemiringan permukaan tanah dengan dinding penahan tanah
Gambar Tekanan Tanah Aktif Gambar. Tekanan Tanah Pasif
Sumber : Mekanika Tanah 2 Edisi Kelima (Hary Christady Hardiyatmo, 2014)
16. 2.3. Stabilitas Dinding Penahan Tebing
Gambar. Moda-moda keruntuhan Penahan Tanah
Sumber : Dinamika Tanah dan Liquefaction (John Tri Hatmoko, 2016)
Analisa stabilitas dinding penahan tanah harus meninjau hal-hal sebagai
berikut :
1. Stabilitas terhadap geser
2. Stabilitas terhadap guling
3. Stabilitas terhadap kapasitas daya dukung tanah
17. 1. Stabilitas Terhadap Pergeseran
Gambar . Kontrol terhadap pergeseran
dinding penahan
Sumber : Dinding penahan tanah kantilever
(Budijanto Widjaya, 2017)
• Gaya pendorong, PAH
• Gaya penahan, S = cB + 𝝨V tan δ
• 𝝨V = W1 + W2 + ...+ W5 PAV
δ = sudut geser antara dinding dan
tanah
𝜙 = sudut geser tanah
c = kohesi tanah
• Stabilitas terhadap geser (Pp diabaikan)
dengan gaya penahan = S
maka,
FK = Gaya penahan/Gaya pendorong ≥ 1,5
• terhadap geser (Pp diperhitungkan)
dengan gaya penahan = S + Pp
maka, FK = Gaya penahan/Gaya
pendorong ≥ 2
18. 2. Stabilitas Terhadap Penggulingan
Gambar. Kontrol terhadap penggulingan dinding
penahan
Sumber : Modul dinding penahan tanah kantilever
(Budijanto Widjaya, 2017)
Faktor keamanan terhadap guling ke titik A
adalah :
Momen Penahan, MD = M1 + M2 +...+ M5
+ PAV B
Dimana :
Mi = Wi Xi
M1= W1 X1
M2 = W2 X2
Momen Pendorong, MR = PAH y
dengan y = H/3
FK = Gaya penahan / Gaya pendorong ≥ 1,5
Faktor aman bergantung pada jenis tanah
yaitu :
FK guling ≥ 1,5 tanah dasar berbutir
FK guling ≥ 2 tanah dasar kohesif
19. 3. Stabilitas Terhadap Kapasitas Daya Dukung Tanah
Eksentrisitas (e) di dasar/base dinding
penahan tanah
distribusi tegangan sepanjang base
dan
Analisa kapasitas daya dukung tanah dapat
dihitung dengan teori Terzaghi, yaitu :
qu = cNc + D γ Nq + γ BNγ
dimana :
qu = kapasitas dukung ultimit atau kapasitas
dukung batas (kN/m²)
D = kedalaman pondasi (m)
B = lebar pondasi (m)
c = kohesi (kN/m³)
Nc, Nγ, Nq = faktor kapasitas dukung tanah
Gambar. Kontrol terhadap daya dukung tanah
Sumber : Modul dinding penahan tanah kantilever
(Budijanto Widjaya, 2017)
21. 2.4. Stabilitas Lereng
Adapun maksud analisis stabilitas adalah untuk menentukan faktor
aman dari bidang longsor yang potensial.
Gambar. Bentuk-bentuk bidang longsor pada lereng
Sumber : Mekanika Tanah 2 Edisi Kelima (Hary Christady Hardiyatmo, 2014)
22. (Menurut Perloff dan Barron, 1976) Bentuk anggapan bidang longsor berupa
lingkaran dimaksudkan mempermudah perhitungan analisis stabilitas secara
matematik dan dipertimbangkan mendekati bentuk sebenarnya dari bidang
longsor yang sering terjadi di alam.
dengan,
F : Faktor aman
W : Berat tanah yang akan longsor (kN)
Lac : Panjang Lengkungan (m)
c : Kohesi (kN/m²)
R : Jari-jari lingkaran bidang longsor yang ditinjau (m)
y : Jarak pusat berat W terhadap O (m)
23. 2.5. Beton Bertulang
Berdasarkan SNI-287-2013 Beton adalah campuran semen portland
atau semen hidrolis lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau
tanpa bahan campuran tambahan. Selanjutnya, beton bertulang adalah beton
struktural yang ditulangi dengan tidak kurang dari jumlah baja prategang
ataupun tulangan non-prategang minimum yang ditetapkan dengan ketentuan
tertentu.
Dalam mendesain kontruksi dinding penahan tebing ini perhitungan
beton bertulang menggunakan metode SNI-2847-2013, dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
24. Dengan :
hp : Tebal Pelat (mm)
hb : Tebal balok (mm)
fc : Mutu beton (Mpa)
fy : Mutu baja (Mpa)
ρ : Rasio tulangan
b : Lebar muka tekanan komponen struktur (mm)
d : Jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tarik
As : Luas tulangan tarik (mm²)
s : Jarak antar tulangan
Rn : Koefisien lawan untuk perancanaan kekuatan
m : pernbandingan tegangan
25. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Objek Kajian
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini digunakan sebagai kajian objek analisis adalah
dinding penahan tebing dengan tipe dinding penahan beton bertulang kantilever di Desa
Pasar Terusan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari.
3.2. Lokasi Studi
Lokasi pengkajian studi dihilir sungai Batanghari yaitu tepatnya di Desa Pasar
Terusan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari, 71 Km dari Kota Jambi ke Lokasi.
Gambar . Peta Kabupaten Batanghari
Lokasi
26. Lokasi
Gambar . Lokasi Pembangunan Retaining Wall (Dinding Penahan
Tebing)
Sumber : www.googlemap.co.id
27. 3.3. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang diambil dalam menganalisa penahan tanah dengan tipe dinding
penahan beton bertulang kantilever di Desa Pasar Terusan Kecamatan Muara Bulian
Kabupaten Batanghari adalah sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer disini merupakan data yang didapat dari pengamatan langsung peneliti pada
lokasi penelitian seperti :
1. Metode observasi
2. Wawancara
3. Kondisi eksisting
3. Pengambilan foto dokumentasi
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapat dari pihak Dinas Pekerjaan Umum Provinsi .
Adapun data sekunder meliputi :
1. Gambar kerja
2. Data tanah hasil uji sondir
28. 3.4. Metode Pembahasan
Dalam tinjauan perhitungan kontruksi Retaining Wall (Dinding Penahan
Tebing) di Pasar Terusan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari dengan
panjang 146 m. Adapun kegiatan yang dilakukan sebelum mendapat data-data untuk
perhitungan dinding penahan tebing yaitu melakukan survey ke lokasi kontruksi yang
ditinjau. Dari semua data yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi.
Adapun data yang diperoleh yaitu data tanah dan gambar kerja. Dari data-data tersebut
penulis akan melakukan perhitungan kontruksi baik menghitung tekanan tanah,
stabilitas dinding penahan tanah, stabilitas lereng serta penulangan pada kontruksi
Retaining Wall (Dinding Penahan Tebing).
29. 3.5. Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.3. Diagram Alir Proses Penelitian
Sumber : Data Olahan, 2017
30. Jerry Okta Frandika, Hendri Warman, Taufik. Perencanaan Ulang Dinding Penahan Tanah Di
Rumah Sakit Jiwa Prof. Hb Saanin Padang. Jurnal Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan. Padang : Universitas Bung Hatta
Hakam, Abdul. 2008. Rekayasa Pondasi. Padang : CV. Bintang Grafika
Hardiyatmo, Hary Cristady. 2010. Analisis dan Perancngan Pondasi II. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press
Hardiyatmo, Hary Cristady. 2014. Mekanika Tanah 2. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press
Hatmoko, John Tri. 2016. Dinamika Tanah dan Liquefaction. Yogyakarta : Cahaya Atma
Pusaka
M. Das, Braja. 1988. Mekanika Tanah Jilid 1. Jakarta : Erlangga
M. Das, Braja. 1993. Mekanika Tanah Jilid 2. Jakarta : Erlangga
DAFTAR PUSTAKA
31. Soewandy, Irwan. 2012. Studi Efisiensi Lebar Alas Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever
Pada Perumahan The Mutiara. Tugas Akhir Teknik Sipil Fakultas Teknik. Makassar :
Universitas Hasanuddin
Sosilo, Budi. 1989. Mekanika Tanah Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga
Sosrodarsono, Suyono dan Nakazawa, Kazuto. 1981. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi.
Jakarta : Pradnya Paramita.
Widjaja, Budijanto. Dinding Penahan Tanah Kantilever. Modul Jurusan Teknik Sipil. Bandung :
Universitas Katolik Parahyangan
-------. 1991. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (Sk-SNI-T-15
1991-03). Bandung : Yayasan LPMD
-------. 2013. Persyaratan Beton Struktur Untuk Bangunan Gedung (SNI 2847:2013). Jakarta :
Badan Standarisasi Indonesia