2. Tujuan :
Memberikan pengakuan profesi berupa
Sertifikat Keterampilan Kerja (SKKT) Tukang
Batu kepada orang perseorangan sebagai
pelaksana jasa konstruksi.
Memberikan pembekalan materi tentang
pekerjaan pasangan batu.
3. Harapan :
Mendapatkan informasi tentang pekerjaan
batu
Mendapatkan keterampilan, pengetahuan
dasar tentang pekerjaan pasangan batu
6. Pekerjaan Pondasi
1. Pondasi Langsung
a. Pondasi Batu Kali/belah
b. Pondasi Batu Bata
c. Pondasi Beton bertulang
2. Pondasi Tidak Langsung
a. Pondasi Umpak
b. Pondasi Tiang pancang
c. Pondasi Tapak / footplate
8. 2. Pondasi Rollag Bata
Rollag bata merupakan pondasi sederhana
yang fungsinya juga menyalurkan beban, tetapi
tidak sekuat pondasi batu belah.
Biasanya Rollag bata dipasang pada
bangunan teras yang tidak memikul beban.
9. 3. Pondasi batu belah
Pondasi ini merupakan pondasi penahan
beban dinding pada bangunan sederhana.
Terdiri dari Batu belah dan perekat yang
terdiri dari campuran pasir dan semen.
Minimal campuran 1 : 3 karena batu belah
akan selalu menerima rembasan air dari tanah,
sehingga membutuhkan campuran yang kuat
menahan rembesan
10. 4. Pondasi batu bata
• Sama dengan pondasi batu kali.
• Beda Bahan dan kekuatan
• Untuk Bangunan Sederhana
11. 4. Pondasi Tapak/ceker ayam/foot plat
• Untuk bangunan bertingkat 2 – 3 lantai
• Untuk Konstruksi pada tanah yang
labil/lembek
12. 5. Pondasi Tiang Pancang
• Termasuk jenis pondasi dalam.
• Untuk bangunan bertingkat banyak, seperti
apartemen dsb.
• Untuk Bangunan atas air. Seperti pelabuhan
14. Menghitung Kebutuhan Material
Pondasi Biasanya berbentuk Trapesium.
Rumus :(La + Lb)/2 x t x panjang
Misalkan panjang pondasi 10 m.
Volume = (0,25+0,50) x 0,60 x 10
= 0,375 x 0,60 x 10
= 0,225 x 10
= 2,25 m3
2
15. Melakukan Pengukuran dan Leveling Lapangan
Mewujudkan gambar denah menjadi bentuk bangunan pada tanah
yang telah direncanakan.
1. Membuat Bidang Datar
Menggunakan Selang yang diisi air.
Menggunakan Pesawat Theodolite.
Patok harus kokoh dan kuat
Berjarak cukup dari rencana galian pondasi
16. Melakukan Pengukuran dan Leveling Lapangan
2. Membuat Garis Siku-siku
1. Menggunakan Pesawat Theodolite.
2. Menggunakan dalil Pythagoras
Dalil Pythagoras
Perbandingan sisi AC : AB : BC adalah 3 : 4 : 5
17. Melakukan Pengukuran dan Leveling Lapangan
Mengontrol garis siku-siku
1. Menarik garis dari titik B sejajar dengan AC (BD)
2. Menarik garis dari titik C sejajar dengan AB (CD).
3. Jarak diagonal BC harus sama panjang dengan AD
4. Bila jarak diagonal antara BC dengan AD belum sama panjang, maka garis
yang menghubungkan titik CAB belum membentuk siku-siku, dan pekerjaan
pengukuran harus diulangi sampai jarak diagonal BC dengan AD sama
panjang.
19. Sesi 2 = PEKERJAAN DINDING
Jenis Material :
1. Batu Bata Merah
2. Batako
3. Bata Ringan
Bata Merah
Bata ringan
Batako
20. Bata Merah
(+) Kelebihan Batu bata
Batu bata merah kedap air sehingga jarang terjadi rembesan
pada tembok.
Keretakan relatif jarang terjadi.
Kuat dan tahan lama karena batu bata tahan terhadap cuaca
panas, cuaca dingan dan udara lembab.
Penolak panas yang baik. Batu bata mampu membuat di dalam
rumah terasa dingin walau diluar rumah cuaca panas.
21. Bata Merah
Warna yang unik. Pemilik rumah ada kalanya sengaja tidak
menutup batu bata dengan semen dan cat, sebaliknya batu
bata dibiarkan terekspos sehingga memberikan kesan alami
pada rumah.
Harganya Murah. Tanah liat yang merupakan bahan utama
batu bata mudah didapat dan persediaannya cukup banyak
22. Bata Merah
(-) Kekurangan
o Waktu pemasangannya lebih lama dibandingkan material
dinding bangunan yang lain.
o Jika proses pembakarannya kurang matang, bata mudah retak
dan pecah
o Biaya lebih tinggi dari dinding batako
23. Kriteria Bata Berkualitas Baik
1. Batu bata bebas dari retak atau cacat, dan dari batu dan benjolan
apapun.
2. Batu bata harus seragam dalam ukuran, dengan sudut tajam dan tepi
yang rata.
3. Permukaan harus benar dalam bentuk persegi panjang satu sama
lain untuk menjamin kerapian pekerjaan.
4. Mempunyai ukuran yang standart yaitu
a. Panjang 24 cm, Lebar 11,5 cm dan Tebal 5 cm
b. Panjang 23 cm, Lebar 10 mm dan Tebal 5 cm
c. Panjang 22 cm, Lebar 10 mm dan Tebal 8 cm
5. Mempunyai kekuatan yang baik akan memberikan suara dering jika
diketok
24. Jenis Pemasangan Dinding Batu Bata
Ada 3 Jenis Pemasangan Batu Bata Merah, yaitu :
1. Pasangan ½ batu:
Pemasangan bata secara memanjang dengan lebar bata
merah sebagai tebal dinding.
2. Pasangan 1 batu:
Pasangan bata secara melintang dengan panjang bata
sebagai tebal dinding.
3. Pasangan roolag:
Pasangan bata secara miring melintang yang sering
diaplikasikan pada teras rumah sebagai penahan lantai.
25. ATURAN PEMASANGAN DINDING BATA
1. Tebal siar vertikal umumnya 1 cm dan siar horizontal 1,5 cm.
2. Siar vertikal tidak boleh segaris atau satu garis lurus, harus
dibuat bertangga.
3. Untuk ruangan basah seperti WC, Ruang cuci dsb, adukan
spesi harus kedap air yaitu 1Pc : 2Ps.
4. Setiap luas 12 m2 harus dipasang kolom praktis dan juga
pada setiap pertemuan sudut
5. Kolom praktis dibuat setiap jarak 3 – 4 meter.
6. Pertemuan antar kolom praktis dan pas. Bata harus dipasang
stek minimal setiap 3 baris pas.bata
26. MACAM PASANGAN DINDING BATA
Pas. Bata tebal ½ batu Pertemuan sudut 1 batu dengan ½ batu
Pertemuan dinding ½ batu Pesilangan dinding ½ batu
28. BATAKO
Batako merupakan batu buatan yang tidak dibakar. Terbuat dari
bahan adukan semen dan pasir atau abu batu.
Ukuran dan jenis batako bermacam-macam .
29. Harga relatif murah
Dengan ukuran yang besar tentu akan menghemat bahan dan
biaya.
Waktu pemasangan relatif lebih singkat dibanding pasangan
bata.
(+) Kelebihan Batako
Kekuatan lebih rendah dibanding bata merah.
Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
(-) Kekurangan
30. Pada prinsipnya pemasangan dinding batako sama dengan
pasangan dinding bata merah
Pemasangan Dinding Batako
Sebelum dipasang batako harus dalam keadaan kering.
Pemasangan batako tidak perlu dibasahi atau direndam.
Pemasangan dimulai dari ujung-ujung dan sudut pertemuan
dan berakhir ditengah.
32. BATA
RINGAN
Karakteristik : Ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan permukaan
yang baik.
Asal Bahan : Pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan
alumunium pasta sebagai bahan pengembang
(pengisi udara secara kimiawi) dan mempengaruhi
kekerasan beton.
Ukuran : 60 x 20 cm dengan ketebalan 8-10 cm
Fungsi : Pengganti Bata agar lebih ringan.
33. (+) Kelebihan Bata Ringan
Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat
menghasilkan dinding yang rapi.
Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban
struktur.
Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.
Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.
Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya
2,5 cm saja.
Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
Mempunyai kekedapan suara yang baik.
Daya Kuat tekan yang tinggi.
Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.
Tidak diperlukan spesi yang terlalu tebal, umumnya ± 2-3 mm
34. (-) Kelemahan Bata Ringan
Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang
sisa cukup banyak.
Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan yang
berbahan dasar pasir, silika, filter dan semen.
Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak
dampaknya sangat kelihatan.
Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering
dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa. Kalau tetap
dipaksakan diplester sebelum kering maka akan timbul bercak
kuning pada plesterannya.
Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
Agak susah mendapatkannya. Hanya toko material besar yang
menjual bata ringan ini dan penjualannya pun dalam volume besar
atau dalam jumlah per meter kubik.
35. Teknik Pemasangan Dinding Bata Ringan
1. Bersihkan dasar permukaan lokasi dari debu, kotoran, minyak,
setelah itu beri air pada lokasi.
2. Siapkan pondasi, tarik benang antara sudut -sudut di dinding untuk
penempatan bata ringan di lahan yang ingin di gunakan.
3. Permukaan bata ringan di tekan agar rata dengan tarikan benang
penempatan.
4. Setiap akan memasang lapisan bata ringan yang baru permukaan
blok harus dibersikan dahulu.
5. Kelurusan dinding sesuai tarikan benang, Gunakan Waterpass.
6. Tuangkan adonan pada tiap lapisan bata ringan setebal 3 mm
dengan roskam bergigi 6 mm yang telah dipersiapkan.
7. Lalu tebarkan adukan dengan memakai alat yang rata sehinnga
permukaan blok bata ringan tertutup adukan.
36. 8. Permukaan blok bata ringan harus diratakan dengan
menggunakan alat perata sehingga permukaan dinding rapi dan
rata.
9. Pemasangan bata ringan harus lurus dan rata, tahap pertama
setinggi 7 lapis dengan spesi dasar 3 cm, setelah tahap pertama
selesai biarkan pasangan mengering lebih kurang 3 jam, lanjutkan
hingga tinggi yang ditentukan .