SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Sertitifikasi Keterampilan (SKT)
Tukang Batu
Mobille Tranning Unit (MTU)
Bangka Tengah, 28 – 30 Juli 2016
Tujuan :
Memberikan pengakuan profesi berupa
Sertifikat Keterampilan Kerja (SKKT) Tukang
Batu kepada orang perseorangan sebagai
pelaksana jasa konstruksi.
Memberikan pembekalan materi tentang
pekerjaan pasangan batu.
Harapan :
 Mendapatkan informasi tentang pekerjaan
batu
 Mendapatkan keterampilan, pengetahuan
dasar tentang pekerjaan pasangan batu
Ruang Lingkup Materi
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Dinding
Pekerjaan Pondasi
1. Pondasi Langsung
a. Pondasi Batu Kali/belah
b. Pondasi Batu Bata
c. Pondasi Beton bertulang
2. Pondasi Tidak Langsung
a. Pondasi Umpak
b. Pondasi Tiang pancang
c. Pondasi Tapak / footplate
1. Pondasi Umpak untuk rumah
panggung.
2. Pondasi Rollag Bata
Rollag bata merupakan pondasi sederhana
yang fungsinya juga menyalurkan beban, tetapi
tidak sekuat pondasi batu belah.
Biasanya Rollag bata dipasang pada
bangunan teras yang tidak memikul beban.
3. Pondasi batu belah
Pondasi ini merupakan pondasi penahan
beban dinding pada bangunan sederhana.
Terdiri dari Batu belah dan perekat yang
terdiri dari campuran pasir dan semen.
Minimal campuran 1 : 3 karena batu belah
akan selalu menerima rembasan air dari tanah,
sehingga membutuhkan campuran yang kuat
menahan rembesan
4. Pondasi batu bata
• Sama dengan pondasi batu kali.
• Beda Bahan dan kekuatan
• Untuk Bangunan Sederhana
4. Pondasi Tapak/ceker ayam/foot plat
• Untuk bangunan bertingkat 2 – 3 lantai
• Untuk Konstruksi pada tanah yang
labil/lembek
5. Pondasi Tiang Pancang
• Termasuk jenis pondasi dalam.
• Untuk bangunan bertingkat banyak, seperti
apartemen dsb.
• Untuk Bangunan atas air. Seperti pelabuhan
Membaca Gambar dan Menghitung
Kebutuhan Material
Menghitung Kebutuhan Material
Pondasi Biasanya berbentuk Trapesium.
Rumus :(La + Lb)/2 x t x panjang
Misalkan panjang pondasi 10 m.
Volume = (0,25+0,50) x 0,60 x 10
= 0,375 x 0,60 x 10
= 0,225 x 10
= 2,25 m3
2
Melakukan Pengukuran dan Leveling Lapangan
Mewujudkan gambar denah menjadi bentuk bangunan pada tanah
yang telah direncanakan.
1. Membuat Bidang Datar
 Menggunakan Selang yang diisi air.
 Menggunakan Pesawat Theodolite.
 Patok harus kokoh dan kuat
 Berjarak cukup dari rencana galian pondasi
Melakukan Pengukuran dan Leveling Lapangan
2. Membuat Garis Siku-siku
1. Menggunakan Pesawat Theodolite.
2. Menggunakan dalil Pythagoras
Dalil Pythagoras
Perbandingan sisi AC : AB : BC adalah 3 : 4 : 5
Melakukan Pengukuran dan Leveling Lapangan
Mengontrol garis siku-siku
1. Menarik garis dari titik B sejajar dengan AC (BD)
2. Menarik garis dari titik C sejajar dengan AB (CD).
3. Jarak diagonal BC harus sama panjang dengan AD
4. Bila jarak diagonal antara BC dengan AD belum sama panjang, maka garis
yang menghubungkan titik CAB belum membentuk siku-siku, dan pekerjaan
pengukuran harus diulangi sampai jarak diagonal BC dengan AD sama
panjang.
Bentuk Pondasi Batu Belah
Besi Stek
Dengan Aanstamping Tanpa Aanstamping
Sesi 2 = PEKERJAAN DINDING
Jenis Material :
1. Batu Bata Merah
2. Batako
3. Bata Ringan
Bata Merah
Bata ringan
Batako
Bata Merah
(+) Kelebihan Batu bata
 Batu bata merah kedap air sehingga jarang terjadi rembesan
pada tembok.
 Keretakan relatif jarang terjadi.
 Kuat dan tahan lama karena batu bata tahan terhadap cuaca
panas, cuaca dingan dan udara lembab.
 Penolak panas yang baik. Batu bata mampu membuat di dalam
rumah terasa dingin walau diluar rumah cuaca panas.
Bata Merah
 Warna yang unik. Pemilik rumah ada kalanya sengaja tidak
menutup batu bata dengan semen dan cat, sebaliknya batu
bata dibiarkan terekspos sehingga memberikan kesan alami
pada rumah.
 Harganya Murah. Tanah liat yang merupakan bahan utama
batu bata mudah didapat dan persediaannya cukup banyak
Bata Merah
(-) Kekurangan
o Waktu pemasangannya lebih lama dibandingkan material
dinding bangunan yang lain.
o Jika proses pembakarannya kurang matang, bata mudah retak
dan pecah
o Biaya lebih tinggi dari dinding batako
Kriteria Bata Berkualitas Baik
1. Batu bata bebas dari retak atau cacat, dan dari batu dan benjolan
apapun.
2. Batu bata harus seragam dalam ukuran, dengan sudut tajam dan tepi
yang rata.
3. Permukaan harus benar dalam bentuk persegi panjang satu sama
lain untuk menjamin kerapian pekerjaan.
4. Mempunyai ukuran yang standart yaitu
a. Panjang 24 cm, Lebar 11,5 cm dan Tebal 5 cm
b. Panjang 23 cm, Lebar 10 mm dan Tebal 5 cm
c. Panjang 22 cm, Lebar 10 mm dan Tebal 8 cm
5. Mempunyai kekuatan yang baik akan memberikan suara dering jika
diketok
Jenis Pemasangan Dinding Batu Bata
Ada 3 Jenis Pemasangan Batu Bata Merah, yaitu :
1. Pasangan ½ batu:
Pemasangan bata secara memanjang dengan lebar bata
merah sebagai tebal dinding.
2. Pasangan 1 batu:
Pasangan bata secara melintang dengan panjang bata
sebagai tebal dinding.
3. Pasangan roolag:
Pasangan bata secara miring melintang yang sering
diaplikasikan pada teras rumah sebagai penahan lantai.
ATURAN PEMASANGAN DINDING BATA
1. Tebal siar vertikal umumnya 1 cm dan siar horizontal 1,5 cm.
2. Siar vertikal tidak boleh segaris atau satu garis lurus, harus
dibuat bertangga.
3. Untuk ruangan basah seperti WC, Ruang cuci dsb, adukan
spesi harus kedap air yaitu 1Pc : 2Ps.
4. Setiap luas 12 m2 harus dipasang kolom praktis dan juga
pada setiap pertemuan sudut
5. Kolom praktis dibuat setiap jarak 3 – 4 meter.
6. Pertemuan antar kolom praktis dan pas. Bata harus dipasang
stek minimal setiap 3 baris pas.bata
MACAM PASANGAN DINDING BATA
Pas. Bata tebal ½ batu Pertemuan sudut 1 batu dengan ½ batu
Pertemuan dinding ½ batu Pesilangan dinding ½ batu
Aplikasi Bata Merah
BATAKO
Batako merupakan batu buatan yang tidak dibakar. Terbuat dari
bahan adukan semen dan pasir atau abu batu.
Ukuran dan jenis batako bermacam-macam .
 Harga relatif murah
 Dengan ukuran yang besar tentu akan menghemat bahan dan
biaya.
 Waktu pemasangan relatif lebih singkat dibanding pasangan
bata.
(+) Kelebihan Batako
 Kekuatan lebih rendah dibanding bata merah.
 Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
(-) Kekurangan
Pada prinsipnya pemasangan dinding batako sama dengan
pasangan dinding bata merah
Pemasangan Dinding Batako
 Sebelum dipasang batako harus dalam keadaan kering.
 Pemasangan batako tidak perlu dibasahi atau direndam.
 Pemasangan dimulai dari ujung-ujung dan sudut pertemuan
dan berakhir ditengah.
Aplikasi Dinding Batako
BATA
RINGAN
Karakteristik : Ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan permukaan
yang baik.
Asal Bahan : Pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan
alumunium pasta sebagai bahan pengembang
(pengisi udara secara kimiawi) dan mempengaruhi
kekerasan beton.
Ukuran : 60 x 20 cm dengan ketebalan 8-10 cm
Fungsi : Pengganti Bata agar lebih ringan.
(+) Kelebihan Bata Ringan
 Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat
menghasilkan dinding yang rapi.
 Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban
struktur.
 Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.
 Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.
 Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya
2,5 cm saja.
 Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
 Mempunyai kekedapan suara yang baik.
 Daya Kuat tekan yang tinggi.
 Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.
 Tidak diperlukan spesi yang terlalu tebal, umumnya ± 2-3 mm
(-) Kelemahan Bata Ringan
 Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang
sisa cukup banyak.
 Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan yang
berbahan dasar pasir, silika, filter dan semen.
 Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak
dampaknya sangat kelihatan.
 Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering
dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa. Kalau tetap
dipaksakan diplester sebelum kering maka akan timbul bercak
kuning pada plesterannya.
 Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
 Agak susah mendapatkannya. Hanya toko material besar yang
menjual bata ringan ini dan penjualannya pun dalam volume besar
atau dalam jumlah per meter kubik.
Teknik Pemasangan Dinding Bata Ringan
1. Bersihkan dasar permukaan lokasi dari debu, kotoran, minyak,
setelah itu beri air pada lokasi.
2. Siapkan pondasi, tarik benang antara sudut -sudut di dinding untuk
penempatan bata ringan di lahan yang ingin di gunakan.
3. Permukaan bata ringan di tekan agar rata dengan tarikan benang
penempatan.
4. Setiap akan memasang lapisan bata ringan yang baru permukaan
blok harus dibersikan dahulu.
5. Kelurusan dinding sesuai tarikan benang, Gunakan Waterpass.
6. Tuangkan adonan pada tiap lapisan bata ringan setebal 3 mm
dengan roskam bergigi 6 mm yang telah dipersiapkan.
7. Lalu tebarkan adukan dengan memakai alat yang rata sehinnga
permukaan blok bata ringan tertutup adukan.
8. Permukaan blok bata ringan harus diratakan dengan
menggunakan alat perata sehingga permukaan dinding rapi dan
rata.
9. Pemasangan bata ringan harus lurus dan rata, tahap pertama
setinggi 7 lapis dengan spesi dasar 3 cm, setelah tahap pertama
selesai biarkan pasangan mengering lebih kurang 3 jam, lanjutkan
hingga tinggi yang ditentukan .
Aplikasi Bata Ringan
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)Vini Andayani
 
99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-betonmarolop007
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton Intan Kusuma
 
Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)MuhammadToyeb
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014WSKT
 
Pengecoran beton di bawah air
Pengecoran beton di bawah airPengecoran beton di bawah air
Pengecoran beton di bawah airKEL6MPKBetonPTB11
 
concrete admixtures
concrete admixturesconcrete admixtures
concrete admixturesthuongthinh
 
Presentasi bahan bata
Presentasi bahan bataPresentasi bahan bata
Presentasi bahan bataTiara Arianti
 
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, BetonKonstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, BetonNormaMelinda23
 
Perencanaan gaya gaya pondasi pada bangunan gedung dengan 1 basement
Perencanaan gaya gaya pondasi pada bangunan gedung dengan 1 basementPerencanaan gaya gaya pondasi pada bangunan gedung dengan 1 basement
Perencanaan gaya gaya pondasi pada bangunan gedung dengan 1 basementAfret Nobel
 
Metode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptxMetode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptxvanrubysyah1
 
Kegagalan dalam konstruksi bangunan gedung
Kegagalan dalam konstruksi bangunan gedungKegagalan dalam konstruksi bangunan gedung
Kegagalan dalam konstruksi bangunan gedungHerLiana Sidabutar
 
Kolom (sahnohilhami)
Kolom (sahnohilhami)Kolom (sahnohilhami)
Kolom (sahnohilhami)sahnohilhami
 
Batu sebagai Material pada Bangunan
Batu sebagai Material pada BangunanBatu sebagai Material pada Bangunan
Batu sebagai Material pada BangunanSukma Anggraini
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaFajar Istu
 
Teknologi peredam gempa
Teknologi peredam gempaTeknologi peredam gempa
Teknologi peredam gempaTiara Arianti
 

What's hot (20)

Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
 
perhitungan bekisting
perhitungan bekistingperhitungan bekisting
perhitungan bekisting
 
99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
 
Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
 
Pengecoran beton di bawah air
Pengecoran beton di bawah airPengecoran beton di bawah air
Pengecoran beton di bawah air
 
concrete admixtures
concrete admixturesconcrete admixtures
concrete admixtures
 
Presentasi bahan bata
Presentasi bahan bataPresentasi bahan bata
Presentasi bahan bata
 
Sni tiang pancang
Sni tiang pancangSni tiang pancang
Sni tiang pancang
 
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, BetonKonstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
 
Perencanaan gaya gaya pondasi pada bangunan gedung dengan 1 basement
Perencanaan gaya gaya pondasi pada bangunan gedung dengan 1 basementPerencanaan gaya gaya pondasi pada bangunan gedung dengan 1 basement
Perencanaan gaya gaya pondasi pada bangunan gedung dengan 1 basement
 
Metode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptxMetode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptx
 
Konstruksi Plafond
Konstruksi PlafondKonstruksi Plafond
Konstruksi Plafond
 
Kegagalan dalam konstruksi bangunan gedung
Kegagalan dalam konstruksi bangunan gedungKegagalan dalam konstruksi bangunan gedung
Kegagalan dalam konstruksi bangunan gedung
 
Kolom (sahnohilhami)
Kolom (sahnohilhami)Kolom (sahnohilhami)
Kolom (sahnohilhami)
 
Preliminary design kel. 3revisi
Preliminary design kel. 3revisiPreliminary design kel. 3revisi
Preliminary design kel. 3revisi
 
Batu sebagai Material pada Bangunan
Batu sebagai Material pada BangunanBatu sebagai Material pada Bangunan
Batu sebagai Material pada Bangunan
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
 
Teknologi peredam gempa
Teknologi peredam gempaTeknologi peredam gempa
Teknologi peredam gempa
 

Viewers also liked

Pekerjaan dinding
Pekerjaan dindingPekerjaan dinding
Pekerjaan dindingNamaku Anda
 
Tata tulis laporan kerja batu & lab konstruksi i
Tata tulis laporan kerja batu & lab konstruksi iTata tulis laporan kerja batu & lab konstruksi i
Tata tulis laporan kerja batu & lab konstruksi iNamaku Anda
 
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)Vini Andayani
 
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptxAsal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptxMinhyuk Cnblue'rp
 
Kekuatan dan kestabilan struktur
Kekuatan dan kestabilan strukturKekuatan dan kestabilan struktur
Kekuatan dan kestabilan strukturRosnani Ghazali
 
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)Vini Andayani
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangAfret Nobel
 

Viewers also liked (11)

Pekerjaan dinding
Pekerjaan dindingPekerjaan dinding
Pekerjaan dinding
 
Tata tulis laporan kerja batu & lab konstruksi i
Tata tulis laporan kerja batu & lab konstruksi iTata tulis laporan kerja batu & lab konstruksi i
Tata tulis laporan kerja batu & lab konstruksi i
 
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
 
Jenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan MaterialJenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan Material
 
mengenal pondasi
mengenal pondasi mengenal pondasi
mengenal pondasi
 
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptxAsal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
 
Kekuatan dan kestabilan struktur
Kekuatan dan kestabilan strukturKekuatan dan kestabilan struktur
Kekuatan dan kestabilan struktur
 
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
 
Pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancangPondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang
 
Gbr konst-bang-3
Gbr konst-bang-3Gbr konst-bang-3
Gbr konst-bang-3
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
 

Similar to SKT Tukang Batu

Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKiki Zakiyah
 
Batu bata dan batako
Batu bata dan batakoBatu bata dan batako
Batu bata dan batakoFaiz Mubny
 
Pel Pek Dinding.pptx
Pel Pek Dinding.pptxPel Pek Dinding.pptx
Pel Pek Dinding.pptxsahasatu
 
Laporan kerja batu reza
Laporan kerja batu rezaLaporan kerja batu reza
Laporan kerja batu rezaMuhammad Umari
 
Konstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - DindingKonstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - Dindingnoussevarenna
 
Das tek konstruksi batu bata
Das tek konstruksi batu bataDas tek konstruksi batu bata
Das tek konstruksi batu bataSipitnawang
 
KONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIKONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIMOSES HADUN
 
Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Mufid Rahmadi
 
Metode bab ii e pagar depan
Metode bab ii e pagar depanMetode bab ii e pagar depan
Metode bab ii e pagar depanMoe Hamzan
 
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxSTRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxssuser4462a71
 
Metode bab ii c pasangan dll
Metode bab ii c pasangan  dllMetode bab ii c pasangan  dll
Metode bab ii c pasangan dllMoe Hamzan
 
Macam macam fondasi
Macam macam fondasiMacam macam fondasi
Macam macam fondasiKinza_com
 
VI Rumah Tahan gempa&metoda perbaikan.ppt
VI Rumah Tahan gempa&metoda perbaikan.pptVI Rumah Tahan gempa&metoda perbaikan.ppt
VI Rumah Tahan gempa&metoda perbaikan.pptIhsan Mahendra
 
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPutik Ervia Mei
 
Pengertian Dinding dan lantai
Pengertian Dinding dan lantaiPengertian Dinding dan lantai
Pengertian Dinding dan lantaiSyahul Abnur
 
Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan IIE Sanjani
 

Similar to SKT Tukang Batu (20)

Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
 
Bab 2 bata
Bab 2 bataBab 2 bata
Bab 2 bata
 
Batu bata dan batako
Batu bata dan batakoBatu bata dan batako
Batu bata dan batako
 
Pel Pek Dinding.pptx
Pel Pek Dinding.pptxPel Pek Dinding.pptx
Pel Pek Dinding.pptx
 
Material bangunan dinding interior
Material bangunan dinding interiorMaterial bangunan dinding interior
Material bangunan dinding interior
 
Laporan kerja batu reza
Laporan kerja batu rezaLaporan kerja batu reza
Laporan kerja batu reza
 
Konstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - DindingKonstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - Dinding
 
Das tek konstruksi batu bata
Das tek konstruksi batu bataDas tek konstruksi batu bata
Das tek konstruksi batu bata
 
KONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIKONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASI
 
Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2
 
Metode bab ii e pagar depan
Metode bab ii e pagar depanMetode bab ii e pagar depan
Metode bab ii e pagar depan
 
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxSTRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
 
Metode bab ii c pasangan dll
Metode bab ii c pasangan  dllMetode bab ii c pasangan  dll
Metode bab ii c pasangan dll
 
Macam macam fondasi
Macam macam fondasiMacam macam fondasi
Macam macam fondasi
 
VI Rumah Tahan gempa&metoda perbaikan.ppt
VI Rumah Tahan gempa&metoda perbaikan.pptVI Rumah Tahan gempa&metoda perbaikan.ppt
VI Rumah Tahan gempa&metoda perbaikan.ppt
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
 
Pengertian Dinding dan lantai
Pengertian Dinding dan lantaiPengertian Dinding dan lantai
Pengertian Dinding dan lantai
 
Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan II
 
Konkrit
KonkritKonkrit
Konkrit
 

Recently uploaded

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

SKT Tukang Batu

  • 1. Sertitifikasi Keterampilan (SKT) Tukang Batu Mobille Tranning Unit (MTU) Bangka Tengah, 28 – 30 Juli 2016
  • 2. Tujuan : Memberikan pengakuan profesi berupa Sertifikat Keterampilan Kerja (SKKT) Tukang Batu kepada orang perseorangan sebagai pelaksana jasa konstruksi. Memberikan pembekalan materi tentang pekerjaan pasangan batu.
  • 3. Harapan :  Mendapatkan informasi tentang pekerjaan batu  Mendapatkan keterampilan, pengetahuan dasar tentang pekerjaan pasangan batu
  • 4.
  • 5. Ruang Lingkup Materi Pekerjaan Pondasi Pekerjaan Dinding
  • 6. Pekerjaan Pondasi 1. Pondasi Langsung a. Pondasi Batu Kali/belah b. Pondasi Batu Bata c. Pondasi Beton bertulang 2. Pondasi Tidak Langsung a. Pondasi Umpak b. Pondasi Tiang pancang c. Pondasi Tapak / footplate
  • 7. 1. Pondasi Umpak untuk rumah panggung.
  • 8. 2. Pondasi Rollag Bata Rollag bata merupakan pondasi sederhana yang fungsinya juga menyalurkan beban, tetapi tidak sekuat pondasi batu belah. Biasanya Rollag bata dipasang pada bangunan teras yang tidak memikul beban.
  • 9. 3. Pondasi batu belah Pondasi ini merupakan pondasi penahan beban dinding pada bangunan sederhana. Terdiri dari Batu belah dan perekat yang terdiri dari campuran pasir dan semen. Minimal campuran 1 : 3 karena batu belah akan selalu menerima rembasan air dari tanah, sehingga membutuhkan campuran yang kuat menahan rembesan
  • 10. 4. Pondasi batu bata • Sama dengan pondasi batu kali. • Beda Bahan dan kekuatan • Untuk Bangunan Sederhana
  • 11. 4. Pondasi Tapak/ceker ayam/foot plat • Untuk bangunan bertingkat 2 – 3 lantai • Untuk Konstruksi pada tanah yang labil/lembek
  • 12. 5. Pondasi Tiang Pancang • Termasuk jenis pondasi dalam. • Untuk bangunan bertingkat banyak, seperti apartemen dsb. • Untuk Bangunan atas air. Seperti pelabuhan
  • 13. Membaca Gambar dan Menghitung Kebutuhan Material
  • 14. Menghitung Kebutuhan Material Pondasi Biasanya berbentuk Trapesium. Rumus :(La + Lb)/2 x t x panjang Misalkan panjang pondasi 10 m. Volume = (0,25+0,50) x 0,60 x 10 = 0,375 x 0,60 x 10 = 0,225 x 10 = 2,25 m3 2
  • 15. Melakukan Pengukuran dan Leveling Lapangan Mewujudkan gambar denah menjadi bentuk bangunan pada tanah yang telah direncanakan. 1. Membuat Bidang Datar  Menggunakan Selang yang diisi air.  Menggunakan Pesawat Theodolite.  Patok harus kokoh dan kuat  Berjarak cukup dari rencana galian pondasi
  • 16. Melakukan Pengukuran dan Leveling Lapangan 2. Membuat Garis Siku-siku 1. Menggunakan Pesawat Theodolite. 2. Menggunakan dalil Pythagoras Dalil Pythagoras Perbandingan sisi AC : AB : BC adalah 3 : 4 : 5
  • 17. Melakukan Pengukuran dan Leveling Lapangan Mengontrol garis siku-siku 1. Menarik garis dari titik B sejajar dengan AC (BD) 2. Menarik garis dari titik C sejajar dengan AB (CD). 3. Jarak diagonal BC harus sama panjang dengan AD 4. Bila jarak diagonal antara BC dengan AD belum sama panjang, maka garis yang menghubungkan titik CAB belum membentuk siku-siku, dan pekerjaan pengukuran harus diulangi sampai jarak diagonal BC dengan AD sama panjang.
  • 18. Bentuk Pondasi Batu Belah Besi Stek Dengan Aanstamping Tanpa Aanstamping
  • 19. Sesi 2 = PEKERJAAN DINDING Jenis Material : 1. Batu Bata Merah 2. Batako 3. Bata Ringan Bata Merah Bata ringan Batako
  • 20. Bata Merah (+) Kelebihan Batu bata  Batu bata merah kedap air sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok.  Keretakan relatif jarang terjadi.  Kuat dan tahan lama karena batu bata tahan terhadap cuaca panas, cuaca dingan dan udara lembab.  Penolak panas yang baik. Batu bata mampu membuat di dalam rumah terasa dingin walau diluar rumah cuaca panas.
  • 21. Bata Merah  Warna yang unik. Pemilik rumah ada kalanya sengaja tidak menutup batu bata dengan semen dan cat, sebaliknya batu bata dibiarkan terekspos sehingga memberikan kesan alami pada rumah.  Harganya Murah. Tanah liat yang merupakan bahan utama batu bata mudah didapat dan persediaannya cukup banyak
  • 22. Bata Merah (-) Kekurangan o Waktu pemasangannya lebih lama dibandingkan material dinding bangunan yang lain. o Jika proses pembakarannya kurang matang, bata mudah retak dan pecah o Biaya lebih tinggi dari dinding batako
  • 23. Kriteria Bata Berkualitas Baik 1. Batu bata bebas dari retak atau cacat, dan dari batu dan benjolan apapun. 2. Batu bata harus seragam dalam ukuran, dengan sudut tajam dan tepi yang rata. 3. Permukaan harus benar dalam bentuk persegi panjang satu sama lain untuk menjamin kerapian pekerjaan. 4. Mempunyai ukuran yang standart yaitu a. Panjang 24 cm, Lebar 11,5 cm dan Tebal 5 cm b. Panjang 23 cm, Lebar 10 mm dan Tebal 5 cm c. Panjang 22 cm, Lebar 10 mm dan Tebal 8 cm 5. Mempunyai kekuatan yang baik akan memberikan suara dering jika diketok
  • 24. Jenis Pemasangan Dinding Batu Bata Ada 3 Jenis Pemasangan Batu Bata Merah, yaitu : 1. Pasangan ½ batu: Pemasangan bata secara memanjang dengan lebar bata merah sebagai tebal dinding. 2. Pasangan 1 batu: Pasangan bata secara melintang dengan panjang bata sebagai tebal dinding. 3. Pasangan roolag: Pasangan bata secara miring melintang yang sering diaplikasikan pada teras rumah sebagai penahan lantai.
  • 25. ATURAN PEMASANGAN DINDING BATA 1. Tebal siar vertikal umumnya 1 cm dan siar horizontal 1,5 cm. 2. Siar vertikal tidak boleh segaris atau satu garis lurus, harus dibuat bertangga. 3. Untuk ruangan basah seperti WC, Ruang cuci dsb, adukan spesi harus kedap air yaitu 1Pc : 2Ps. 4. Setiap luas 12 m2 harus dipasang kolom praktis dan juga pada setiap pertemuan sudut 5. Kolom praktis dibuat setiap jarak 3 – 4 meter. 6. Pertemuan antar kolom praktis dan pas. Bata harus dipasang stek minimal setiap 3 baris pas.bata
  • 26. MACAM PASANGAN DINDING BATA Pas. Bata tebal ½ batu Pertemuan sudut 1 batu dengan ½ batu Pertemuan dinding ½ batu Pesilangan dinding ½ batu
  • 28. BATAKO Batako merupakan batu buatan yang tidak dibakar. Terbuat dari bahan adukan semen dan pasir atau abu batu. Ukuran dan jenis batako bermacam-macam .
  • 29.  Harga relatif murah  Dengan ukuran yang besar tentu akan menghemat bahan dan biaya.  Waktu pemasangan relatif lebih singkat dibanding pasangan bata. (+) Kelebihan Batako  Kekuatan lebih rendah dibanding bata merah.  Mudah terjadi retak rambut pada dinding. (-) Kekurangan
  • 30. Pada prinsipnya pemasangan dinding batako sama dengan pasangan dinding bata merah Pemasangan Dinding Batako  Sebelum dipasang batako harus dalam keadaan kering.  Pemasangan batako tidak perlu dibasahi atau direndam.  Pemasangan dimulai dari ujung-ujung dan sudut pertemuan dan berakhir ditengah.
  • 32. BATA RINGAN Karakteristik : Ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan permukaan yang baik. Asal Bahan : Pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi) dan mempengaruhi kekerasan beton. Ukuran : 60 x 20 cm dengan ketebalan 8-10 cm Fungsi : Pengganti Bata agar lebih ringan.
  • 33. (+) Kelebihan Bata Ringan  Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi.  Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur.  Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.  Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.  Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja.  Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.  Mempunyai kekedapan suara yang baik.  Daya Kuat tekan yang tinggi.  Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.  Tidak diperlukan spesi yang terlalu tebal, umumnya ± 2-3 mm
  • 34. (-) Kelemahan Bata Ringan  Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang sisa cukup banyak.  Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan yang berbahan dasar pasir, silika, filter dan semen.  Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak dampaknya sangat kelihatan.  Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa. Kalau tetap dipaksakan diplester sebelum kering maka akan timbul bercak kuning pada plesterannya.  Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.  Agak susah mendapatkannya. Hanya toko material besar yang menjual bata ringan ini dan penjualannya pun dalam volume besar atau dalam jumlah per meter kubik.
  • 35. Teknik Pemasangan Dinding Bata Ringan 1. Bersihkan dasar permukaan lokasi dari debu, kotoran, minyak, setelah itu beri air pada lokasi. 2. Siapkan pondasi, tarik benang antara sudut -sudut di dinding untuk penempatan bata ringan di lahan yang ingin di gunakan. 3. Permukaan bata ringan di tekan agar rata dengan tarikan benang penempatan. 4. Setiap akan memasang lapisan bata ringan yang baru permukaan blok harus dibersikan dahulu. 5. Kelurusan dinding sesuai tarikan benang, Gunakan Waterpass. 6. Tuangkan adonan pada tiap lapisan bata ringan setebal 3 mm dengan roskam bergigi 6 mm yang telah dipersiapkan. 7. Lalu tebarkan adukan dengan memakai alat yang rata sehinnga permukaan blok bata ringan tertutup adukan.
  • 36. 8. Permukaan blok bata ringan harus diratakan dengan menggunakan alat perata sehingga permukaan dinding rapi dan rata. 9. Pemasangan bata ringan harus lurus dan rata, tahap pertama setinggi 7 lapis dengan spesi dasar 3 cm, setelah tahap pertama selesai biarkan pasangan mengering lebih kurang 3 jam, lanjutkan hingga tinggi yang ditentukan .