1. BAB I
PENDAHULUAN
I.1. latar belakang
Laporan ini saya susun berdasar an tugas pratek yang selesai dilaksanakan .
kerja beton merupakan penerapan dari ilmu – ilmu konstruksi bangunan yang
terealisasikan dalam bentuk pembuatan beton yang memiliki kekuatan tekan sesuai
dengan standart ketentuan , yang bahan penyokong dalam konstruksi bangunan baik
gedung maupun pengairan dan pekrjaan sipil lainnya
Beton adalah bahan bangunan yang dibuat dari campuran agregat kasar ( batu
pecah/alami), agregat halus( pasir), semen, air dan bahan tambah (admixture) bila
diperlukan, dengan perbandingan tertentu. Setelah mengeras beton mempunyai sifat
mampu menahan gaya tekan yang cukup besar, dan dapat diandalkan sebagai bahan
bangunan, tetapi beton kurang mampu menahan gaya tarik, yang terjadi pada
konstruksi bangunan, beton bertulang dalam penggunaannya banyak dijumpai mulai
dari bangunan rumah sederhana sampai bangunan bertingkat banyak, jembatan,
bendungan, bahkan untuk konstruksi jalan. Hal ini menunjukkan bahwa beton, masih
merupakan bahan bangunan yang dapat diandalkan untuk konstruksi bangunan
22. Tujuan umum
Dengan adanya ujian pratikum di politeknik mahasiswa di harapkan dapat :
1.2.1 mengetahui alat dan bahan yang di butuhkan untuk pekerjaan beton serta
tulangannya.
1.2.2 membuat dan merencanakan gambar kerja
1.2.3 mengetahui, memahami dan mengerti cara proses pekerjaan beton serta
tulangannya
1.2.4 dapat mengetahui fungsi fungsi dari pekerjaan beton dan alat – alat yang di
pergunakan tersebut .
2.3 Tujuan khusus
Uji praktikum berguna untuk mengukur keahlian mahasiswa pada pekerjaan
betondan untuk syarat penilaian uji praktikum .
2. 3. Dasar teori
3.1 bahan-bahan beton
a. agregat kasar
agregat kasar yang digunakan untuk beton yaitu agregat yang bergradasi
4.76mm hingga 38mm sesuai dengan kebutuhan baik itu batu pecah, batu
alami.
b. agregat halus
gradasi dari agregat halu (pasir), jauh lebih penting dari pada gradasi agregat
kasar,hal ini disebabkan oleh karena adukan(mortar), yaitu campuran antara
pasir, semen dan air, berfungsi sebagai pelumas untuk adukan beton muda, dan
berpengaruh terhadap sifat pengerjaan beton.
c. semen (portlan cement)
semen berfungsi sebagai bahan pengikat pada beton hingga seluruh agregat
menjadi satu kesatuan dan membentuk massa yang padat.
Ada lima type semen yang digunakan untuk bahan beton:
1. Tipe 1
Digunakan untuk beton secara umu, dan berada pada lingkungan
normal ( bukan daerah yang agresif terhadap terjadinya korosi, atau
bersuhu rendah.
2. Tipe 2
Digunakan untuk konstruksi beton yang berhubungan dengan air laut.
3. Tipe 3
Semen tipe ini merupakan semen dengan kekuatan awal tinggi,
umumnya dipakai pada suhu rendah atau dingin karena bias mengatasi
kelambatan pengerasan pada suhu rendah
4. Tipe 4
Semen tipe ini masuk kategori semen dengan panas hidrasi rendah
5. Tipe 5
Semen tipe ini masuk kategori semen tahan sulfat, dan digunakan pada
konstruksi beton yang berhubungan dengan air laut, atau tanah yang
mengandung sulfat.
3. d. Air
air yang dipakai tidak mengandung bahan asam, basa, garam, lanau, lumpur dan
sebagainya.
e. Bahan tambahan( admixture)
bahan tambahan dapat ditambahkan ke dalam campuran beton, untuk tujuan
tertentu, antara lain memperbaiki sifat pengerjaannya dan kohesi beton kasar
serta kaku, untuk memperbaiki beton yang terjadi segregasi dan bleeding.
3.2. pengerjaan beton
a. pemilihan proporsi campuran beton
b. pengadukan
semua beton harus diaduk secara sedemikian rupa, hingga tercapai penyebaran
material yang merata.
c. pengangkutan
pengangkutan beton dari tempat pengadukan hingga ke tempat penyimpanan
akhir(sebelum dituang), harus sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya
pemisahan atau kehilangan material.
d. pengecoran
pengecoran harus dilakukan dengan kecepatan penuangan sedemikian rupa, hingga
beton selalu dalam keadaan plastis dan dapat mengalir dengan mudah ke dalam
rongga diantara tulangan.
e. pemadatan
beton yang telah dituang harus dipadatkan dengan alat yang tepat, dan dipadatkan
sempurna.
f. siar pelaksanaan
siar pelaksanaan harus dirancang sedemikian rupa hingga mampu meneruskan geser
dan gaya-gaya lain yang terjadi pada bagian struktur bangunan.
g. perawatan beton
Perawatan beton yang baik akan berpengaruh tehadap sifat-sifat beton, misalnya
keawetan beton dan kekuatan beton.
4. 3.3 pembesian/penulangan
Baja tulangan pada konstruksi beton bertulang, berfungsi untuk menahan gaya
tarik yang terjadi pada struktur beton bertulang.
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam pengerjaan tulangan/pembesian,
antara lain:
1. menghitung kebutuhan tulangan
2. pengerjaan bentuk tulangan
3. pemasangan tulangan
5. BAB II
LATIHAN DASAR PRAKTEK BETON
2.1 MEMBUAT MACAM-MACAM KAIT
a. tujuan
1. mahasiswa mampu membuat macam-macam kait sesuai dengan ukuran
yang ditetapkan dengan baik dan benar.
2. mahasiswa diharapkan mampu menghitung panjang besi tulangan yang
dibutuhkan untuk membuat kait.
b. alat dan bahan
1. meteran lipat
2. pemotong besi
3. bending besi ukuran 8, 10 mm
4. siku-siku
5. palu
6. besi tulang ukuran Ø 6mm, Ø 8mm, Ø 10mm
c. langkah kerja
1. menyiapkan bahan besi tulangan Ø 6mm, Ø 8mm, dan Ø 10mm.
2. menghitung kebutuhan bahan yang diperlukan, dari hitungan teoritis
ditambah 3 cm.
3. memotong besi tulangan sesuai dengan ukuran masing-masing kait satu
buah.
4. menyiapkan besi penahan yang dipasang pada balok kayu.
5. melakukan pembengkokan sesuai degan bentuk kait yang diperlukan.
6. mengontrol hasil bengkokan, sesuai dengan syarat untuk setiap bentuk
kait yang diperlukan.
7. menghitung kelebihan panjang tulangan, yang ada ( dijadikan pedoman
untuk pembengkokan berikutnya).
8. melakukan pemotongan besi tulangan untuk kait yang lain, sesuai
dengan koreksi hasil pembengkokan pertama.
6. 9. untuk bentuk kait yang lainnya ( kait penuh, kait miring), dilakukan
dengan proses yang sama.
10. mengontrol semua ukuran, sudut dan kerapian pemotongan pada
semua kait yang dikerjakan.
Gambar kerja
Penghitungan bahan
No Gambar Ø Jumlah Meter
1 6
7. 2.2 membuat sengkang/ begeul
a. tujuan
1. mahasiswa mampu membuat sengkang/begeul sesuai dengan ukuran
yang ditetapkan dengan baik dan benar
2. mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan untuk sengkang/begeul
b. alat dan bahan
1. rol meter
2. pemotong besi
3. pengaris siku
4. bending ukuran 6mm
5. palu
6. meja
7. besi tulangan Ø 6mm
c. langkah kerja
1. menhitung besi tulangan sesuai dengajn bentuk dan ukuran yang ditetapkan.
2. menyiapkan besi tulangan Ø 6mm, potong masing-masing ukuran sengkang
satu buah, sesuai hasil hitungan teoritis dan ditambah 5 cm.
3. melakukan pembuatan sengkang / buegel ( sesuai petunjuk pengajar ), dan
koreksi kelebihan panjang dari hitungan teoritis ini, untuk pengerjan sengkang
/ beugel berikutnya.
4. melakukan proses tersebut, untuk mengerjakan sengkang / beugel ukuran
lainya.
5. setiap proses pengerjan selalu dikontrol hasilnya, meliputi ukuran terluar
sengkang, sudut masing-masing bengkokkan dan panjang kait.
Gambar kerja
9. APLIKASI PEMBESIAN/PENULANGAN
3.I pembesian/penulangan balok
a. tujuan
1. mahasiswa mampu mengerjakan bentuk pembesian/penulangan
dengan baik dan benar
2. mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan besi tulangan untuk balok
beton bertulang dengan baik dan benar.
b. alat dan bahan
1. rol meter
2. besi pembengkok tulangan, diameter 6mm dan 10 mm
3. pemotong tulangan
4. kakatua
5. tang
6. bangku kerja
8. penyangga tulangan
9. besi tulang ukuran Ø 6mm, Ø 10mm
10. kawat bendrat
11. kapur tulis
c. langkah kerja
1. menghitung kebutuhan besi tulangan yang diperlukan sesuai dengan gambar
rencana
2. menyiapkan bahan beruoa besi tulangan, dilanjutkan pemotongan sesuai
dengan table kebutuhan bahan, untuk masing-masing tulangan
3. melakukan proses pengerjaan ( pembengkokan, dst), sampai semua bentuk
tulangan yang diperlukan terpenuhi, sesuai dengan ukuran.
4. membuat catatan, besarnya factor koreksi untuk masing-masing bentuk
tulangan.
5. menyiapkan besi penyangga untuk merngkai tulangan.
6. menggabungkan semua besi tulangan utama, menandai jarak sengkang di
daerah tumpuan dan lapangan, dengan kapur.
7. mengatur letak kait pada sengkang, dengan posisi di sati sisi sebelah atas.
10. 8. melakukan pengikatan antara sengkang dengan besi tulangan utama, dengan
bendrat ( posisi besi tulangan utama berada tepat di sudut sengkang )
9. pada saat pengikatan, ujung tulangan utama harus rata.
Gambar kerja
Penghitungan bahan
No Gambar Ø Jumlah Meter
1
pembesian/penulangan kolom
11. a. tujuan
1. mahasiswa mampu mengerjakan bentuk pembesian/penulangan untuk
kolom beton bertulang dengan baik dan benar.
2. mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan besi tulangan untuk kolom
beton bertulang dengan baik dan benar.
b. alat dan bahan
1. rol meter
2. besi pembengkok tulangan
3. pemotong tulangan
4. kakatua
5. tang
6. besi tulang ukuran Ø 6mm, Ø 10mm
7. kawat bendrat
8. kapur tulis
c. langkah kerja
1. menghitung kebutuhan besi tulangan yang diperlukan sesuai dengan gambar
rencana
2. menyiapkan bahan berupa besi tulangan, dilanjutkan pemotongan sesuai
dengan table kebutuhan bahan, untuk masing-masing tulangan
3. melakukan proses pengerjaan ( pembengkokan, dst), sampai semua bentuk
tulangan yang diperlukan terpenuhi, sesuai dengan ukuran.
4. membuat catatan, besarnya factor koreksi untuk masing-masing bentuk
tulangan.
5. menyiapkan besi penyangga untuk merngkai tulangan.
6. menggabungkan semua besi tulangan utama, menandai jarak sengkang di
daerah tumpuan dan lapangan, dengan kapur.
7. mengatur letak kait pada sengkang, dengan posisi di satu sudut kolom.
8. melakukan pengikatan antara sengkang dengan besi tulangan utama, dengan
bendrat ( posisi besi tulangan utama berada tepat di sudut sengkang )
9. pada saat pengikatan, ujung tulangan utama harus rata.
Gambar kerja
13. a. tujuan
1. mahasiswa mampu mengerjakan bentuk pembesian/penulangan untuk
kolom beton bertulang dengan baik dan benar.
2. mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan besi tulangan untuk kolom
beton bertulang dengan baik dan benar
b. alat dan bahan
1. rol meter
2. besi pembengkok tulangan
3. pemotong tulangan
4. kakatua
5. tang
6. besi tulang ukuran Ø 6mm, Ø 10mm
7. kawat bendrat
8. kapur tulis
c. langkah kerja
1. menghitung kebutuhan besi tulangan yang diperlukan sesuai dengan gambar
rencana
2. menyiapkan bahan berupa besi tulangan, dilanjutkan pemotongan sesuai
dengan table kebutuhan bahan, untuk masing-masing tulangan
3. melakukan proses pengerjaan ( pembengkokan, dst), sampai semua bentuk
tulangan yang diperlukan terpenuhi, sesuai dengan ukuran.
4. membuat catatan, besarnya factor koreksi untuk masing-masing bentuk
tulangan.
5. menyiapkan besi penyangga untuk merngkai tulangan.
6. menggabungkan semua besi tulangan utama, menandai jarak sengkang di
daerah tumpuan dan lapangan, dengan kapur.
7. mengatur letak kait pada sengkang, dengan posisi di satu sudut kolom.
8. melakukan pengikatan antara sengkang dengan besi tulangan utama, dengan
bendrat ( posisi besi tulangan utama berada tepat di sudut sengkang )
9. mengikat plat telapak pondasi, sesuai gambar rencana.
1 0. menggabungkan rangkaian tulangan kolom pendek, dengan plat telapak.
15. a. tujuan
1. mahasiswa mampu mengerjakan bentuk pembesian/penulangan untuk
plat lantai beton bertulang dengan baik dan benar.
2. mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan pembesian/penulangan
untuk plat lantai beton bertulang dengan baik dan benar
b. alat dan bahan
1. rol meter
2. besi pembengkok tulangan
3. pemotong tulangan
4. kakatua
5. tang
6. besi tulang ukuran Ø
7. kawat bendrat
8. kapur tulis
c. langkah kerja
1. menghitung kebutuhan besi tulangan yang diperlukan sesuai dengan gambar
rencana
2. menyiapkan bahan berupa besi tulangan, dilanjutkan pemotongan sesuai
dengan table kebutuhan bahan, untuk masing-masing tulangan
3. melakukan proses pengerjaan ( pembengkokan, dst), sampai semua bentuk
tulangan yang diperlukan terpenuhi, sesuai dengan ukuran.
4. membuat catatan, besarnya factor koreksi untuk masing-masing bentuk
tulangan.
5. menggabungkan semua besi tulangan utama arah memanjang, tandai jarak
tulangan utama arah melintang dengan kapur sepanjang daerah lapangan.
6. melakukan hal yang sama pada tulangan utama arah melintang
7. melakukan pengikatan antar tulanganutama, arah memanjang terhadap tulangan
arah melintang
8. mengikat tulangan bagi daerah tumpuan, dengan memperhatikan posisi
tulangan yang di atas dan yang di bawah
16. 9. jika semua bagian tulangan telah terpasang, selanjutnya pemasangan tulangan
penyangga, di keempat sisinya, atau minimal empat buah per m2
plat lantai
10. mengontrol semua tulangan, apakah sudah sesuai dengan gambar
rencana/belum.
Gambar kerja
Penghitungan bahan
No Gambar Ø Jumlah Meter
1
17. PENGECORAN
MEMBUAT BETON PRACETAK
a. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuat beton pracetak yang baik dan benar
2. Mahasiswa mampu mengerjakan pen campuran sampai pemadatan beton
dengan baik dan benar, sesuai campuran beton yang direncanakan.
b. Alat dan Bahan
alat:
1. molen
2. sekop
3. cangkul
4. ember
5. vibrator
6. ayakan pasir
7. gerobak
8. alat uji slump
bahan:
1. semen
2. pasir
3. agregat kasar
4. agregat halus
5. air
6. besi tulangan
7. kayu ( bahan untuk acuan dan perancah)
c. langkah kerja
1. Menyiapkan rangkaian besi tulangan, sesuai dengan yang diperlukan
2. Membuat bentuk acuan dan perancah ( bila diperlukan), yang kuat dan tidak
bocor pada saat beton dipadatkan.
3. Menghitung kebutuhan bahan, sesuai dengan metode yang diberikan oleh
pengajar.
18. 4. Mempersiapkan semua bahan dan alat yang diperlukan, ke lokasi pengecoran,
dan siapkan semua bahan sesuai dengan komposisi campuran, untuk satu kali
pencampuran.
5. Melakukan pencampuran beton, sesuai dengan petunjuk pengajar.
6. Mengambil sample campuran, untuk uji tekan, maupun uji slump.
7. Menuangkan beton ke dalam bak penampung dan mengaduk dengan cangkul,
kenudian menuangkan ke cetakan
8. Melakukan pemadatan, dengan cara manual maupun menggunakan vibrator
( sesuai dengan petunjuk pengajar ), sampai padat.
9. Meratakan semua permukaan beton, sampai terlihat rapi dan rata, dengan alat
ruskam besi atau ruskam kayu.
10. Membersihkan semua peralatan, dan bahan yang tersisa sampai lokasi kerja
rapi dan bersih.
11. Menutup hasil pengecoran dengan kertas semen, agar proses pengerasan beton
berjalan dengan baik.
12. Melakukan perawatan beton sampai beton dapat dibongkar.
Gambar kerja