Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa melalui penggunaan media LCD Proyektor. Subjek penelitian adalah siswa kelas V di SDN 01 Josenan Kota Madiun dan data dikumpulkan menggunakan observ
1. BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1. Tempat Pelaksanaan
Penelitian diadakan di SDN 01 Josenan Kota Madiun Tahun
pelajaran 2012/2013.Pemilihan tempat ini didasarkan atas beberapa
alasan diantaranya:
a. Letaknya yang strategis dan mudah dijangkau.
b. Sejauh ini belum ada penelitian serupa yang diadakan di SDN 01
Josenan Kota Madiun sehingga penelitian ini dharapkan mampu
memberikan inovasi bagi sekolah dalam proses pembelajaran.
c. Prestasi belajar siswa di sekolah ini masih belum sesuai dengan yang
diharapkan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2012/2013 dan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan April sampai
dengan bulan Juni 2013.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 01 Josenan Kota
Madiun Tahun pelajaran 2012/2013. Pemilihan subjek ini didasarkan pada
pertimbangan guru kelas V, bahwa kelas V memiliki motivasi belajar yang
36
2. 37
kurang utamanya pada mata pelajaran matematika. Diharapkan dengan media
LCD Proyektor ini, motivasi belajar matematika siswa kelas V lebih
meningkat. Jumlah siswa kelas 5 ada 27 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-
laki dan 17 siswa perempuan.
C. Desain dan Prosedur Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) atau Classroom Action Research.
Menurut Basrowi dan Suwandi (2008: 28) Penelitian Tindakan
Kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang
dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki
dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran.
Suharsimi Arikunto dkk (2006: 58) Penelitian Tindakan Kelas
adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan
tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan
sebuah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang mengkaji
masalah pembelajaran di dalam kelas bertujuan untuk memperbaiki dan
atau meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini
dilakukan dalam beberapa siklus. Pada setiap siklus terdiri dari 4 tahap
yaitu: tahap perencanaan (planning), tahap tindakan (acting), tahap
3. 38
pengamatan (observing), dan tahap refleksi (reflecting). Adapun model
dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
?
Gambar Skema Siklus Penelitian Tindakan Kelas
(Suharsimi Arikunto dkk, 2006:16)
Agar lebih jelas berikut ini menurut Suharsimi Arikunto dkk (2006:
17-22) penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
a. Tahap1: Menyusun Rancangan Tindakan (planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut
dilakukan.
4. 39
b. Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan (acting)
Dalam tahap ke-2 ini adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan
di kelas.
c. Tahap 3: Pengamatan (observing)
Dalam tahap ke-3 ini, yaitu kegiatan pengamatan yang
dilakukan oleh pengamat
d. Tahap 4: Refleksi (reflecting)
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilakukan.
2. Prosedur penelitian
a. Siklus I
1) Tahap 1: Menyusun Rancangan Tindakan (planning)
Secara rinci rancangan tindakan ini akan dijabarkan dalam
uraian berikut ini:
a) Membuat jadwal kegiatan proses belajar mengajar.
b) Penyusunan instrumen pembelajaran yang meliputin pembuatan
format pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dari lembar
observasi aktivitas siswa yang berupa check list.
c) Mempersiapkan silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) sebagai acuan dalam melaksanakan proses
pembelajaran di kelas.
5. 40
d) Menyediakan media pembelajaran.
e) Mempersiapkan alat-alat yang menunjang seperti komputer dan
LCD Proyektor.
f) Mempersiapkan soal tes secara individu.
2) Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pelaksanaan tindakan dalam siklus I ini dijabarkan sebagai
berikut:
1. Kegiatan Awal:
a) Guru mengucapkan salam
b) Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan
memberikan informasi kepada siswa mengenai media LCD
Proyektor yang menampilkan power point berkaitan dengan
materi menghitung luas lingkaran yang berbeda dengan
kebiasaan belajar di kelas sebelumnya.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti:
a) Siswa diperlihatkan melalui media LCD Proyektor materi
berupa power point berkaitan dengan menghitung luas
lingkaran.
b) Siswa diminta melakukan kegiatan seperti yang
diperlihatkan dalam media.
c) Siswa dijelaskan tentang asal mula lingkaran.
6. 41
d) Siswa diberikan penjelasan tentang bagaimana diperoleh
rumus luas lingkaran seperti yang ada dalam media
pembelajaran.
e) Siswa diminta untuk mengerjakan soal menghitung luas
lingkaran.
f) Salah beberapa siswa diminta mengerjakan soal di papan
tulis.
g) Siswa bersama dengan guru mengoreksi tugas yang sudah
dikerjakan.
3. Kegiatan Akhir:
a) Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah
dilakukan.
b) Guru memberikan reward kepada siswa yang aktif selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
c) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam penutup.
3) Tahap 3: Pengamatan (observing)
Pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar, peneliti
mengamati semua aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar
di kelas. Tujuan dilaksanakannya pengamatan ini adalah untuk
mengetahui apakah penggunaan media LCD Proyektor dapat
meningkatkan motivasi belajar matematika dalam menghitung luas
7. 42
lingkaran pada siswa kelas V SDN 01 Josenan Kota Madiun tahun
pelajaran 2012/2013.
4) Tahap 4: Refleksi (reflection)
a) Peneliti menganalisa data hasil pengamatan terhadap siswa
selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
b) Mendiskusikan masalah yang muncul selama proses belajar
mengajar.
c) Peneliti menganalisa hasil tes pada siklus I untuk menentukan
kekurangan dan kelebihan jalannya pembelajaran pada siklus I
dan merencanakan tindakan selanjutnya pada siklus II.
d) Membuat kesimpulan sementara hasil siklus I dan
merumuskan tindakan selanjutnya pada siklus II.
b. Siklus II
Pada siklus ini rancangan peneliti mengacu pada siklus
pertama dengan memperbaiki kekurangan pada siklus pertama
1) Tahap 1: Menyusun Rancangan Tindakan (planning)
a) Menyusun RPP perbaikan.
b) Memperbaiki kekurangan pada siklus I dan menyusun tindakan
selanjutnya agar pelaksanaan tindakan pada siklus II berjalan
lebih baik.
8. 43
2) Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran menurut
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah diperbaiki
dari kekurangan yang terjadi saat proses pembelajaran pada siklus
I. Untuk langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
hampir sama dengan siklus I disertai perbaikan dari kekurangan
yang ada pada siklus I.
3) Tahap 3: Pengamatan (observing)
Dalam pelaksanaan pemberian tindakan tidak berbeda dari
siklus I, mengamati dengan berpedoman pada instrumen yang
ditetapkan. Peneliti melakukan tindakan ulang pada siklus II,
setelah melihat hasilnya, maka dilakukan observasi dengan check
list observasi.
4) Tahap 4: Refleksi (reflection)
Peneliti menganalisis semua tindakan pada siklus I dan siklus
II, kemudian melakukan refleksi terhadap media yang digunakan
dalam tindakan kelas. Siswa mengalami peningkatan motivasi
belajar matematika. Melalui media yang diterapkan dalam tindakan
kelas berhasil meningkatkan motivasi belajar matematika dalam
menghitung luas lingkaran.
9. 44
D. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
atas: observasi, wawancara dan dokumentasi.
Teknik observasi digunakan untuk mengamati gejala-gejala yang
tampak dalam proses pembelajaran tentang kesungguhan siswa ketika
mengikuti pelajaran, keseringan siswa bertanya, kemauan dan kemampuan
siswa menanggapi pertanyaan teman sekelasnya, keterlibatan siswa berfikir,
berbicara, mendengarkan, mengamati, dan melakukan tugas-tugas dalam
proses pembelajaran. Teknik observasi juga dilakukan untuk emngamati dan
merekam ucapan-ucapan siswa ketika bertanya, menjawab, mendebat,
menanggapi, menganalisis dan berargumentasi dalam proses pembelajaran.
Teknik wawancara digunakan untuk wawancara dengan siswa tentang
kesan-kesan dan pengungkapan perasaan siswa ketika belajar menghitung
luas bangun datar dengan menggunakan power point. Ungkapan rasa senang
siswa dilakukan dengan teknik wawancara. Wawancara juga digunakan untuk
mengungkap perasaan siswa tentang kesulitan-kesulitan siswa ketika belajar
menghitung luas bangun datar dengan bantuan media power point.
Teknik dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan data
tentang proses pembelajaran yang menggambarkan langkah-langkah
pembelajaran menggunakan media power point yang digunakan guru selama
proses pembelajaran. Data focus masalah tentang keaktifan, kreatifitas, dan
rasa senang siswa dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Dokumen yang
dimaksud dalam penelitian ini mencakup dokumentasi foto dan dokumentasi
10. 45
fortofolio siswa. Peristiwa-peristiwa yang tampak dan sesuai focus masalah
ini: misalnya ketika siswa menunjukkan acungan jari, ketika bertepuk tangan
yang menggambarkan suasana menyenangkan, ketika mereka asyik bekerja
secara kelompok, dan lainnya, akan didokumentasikan.
Teknik lainnya adalah tes. Tes digunakan untuk mengumpulkan data
tentang kemampuan siswa mengerjakan soal-soal tes untuk menghitung luas
lingkaran.
E. Metode Analisis Data
Data yang telah terkumpul akan dianalisis secara deskriptif, baik
deskriptif kuantitatif maupun deskriptif kualitatif. Data yang akan dianalisis
secara deskriptif adalah data tentang keaktifan siswa yang dikumpulkan
melalui “cek list” pada rubric pengamatan keaktifan siswa dan data tentang
kemampuan menghitung luas bangun datar yang dinyatakan dengan nilai
(score) yang dicapai siswa atas penilaian latihan dan penugasan menghitung
luas bangun datar dan hasil tes kemampuan siswa menghitung luas bangun
datar.
Data kualitatif berupa catatan pengamatan, dokumen portofolio siswa,
dokumen foto, dan rekaman wawancara akan dianalisis dengan analisis
kualiitatif dengan tahapan: pemaparan data, penyederhanaan data,
pengelompokan data sesuai focus masalah, dan pemaknaan.
Dalam proses analisis data, untuk memperoleh data yang ebnar-benar
dapat dipercaya kebenarannya maka peneliti akan melakukan membercheck
11. 46
(pengecekan anggota/subjek penelitian), trianggulasi-check and recheck dari
segi sumber data/subjek dan metode, perpanjangan pengamatan, dan
pelacakan data secara mendalam, dst.