Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kalasan dengan menerapkan media pembelajaran berupa video slideshow. Penelitian ini terdiri atas 2 siklus, masing-masing meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes, kemudian diuji validitas dan reliabilitasny
1. 26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Kalasan, Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Kabupaten Sleman Yogyakarta.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA N 1
8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Peneliti memilih kelas XI IPS 2
karena kelas tersebut memiliki prestasi belajar sejarah yang lebih rendah
dibanding kelas XI IPS lain. Sesuai dengan nilai rata-rata mata pelajaran
sejarah pada ulangan harian I semester I kelas XI IPS 2 yaitu sebesar 61,5
yang lebih rendah dibandingkan kelas XI IPS 1 yaitu sebesar 70,5, XI IPS
3 sebesar 67,5 dan XI IPS 4 sebesar 70,8.
C. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom
action research). Penelitian tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian
ini sebagai strategi pemecahan masalah untuk meningkatkan prestasi
belajar dengan memanfaatkan tindakan melalui penggunaan media video
slideshow kemudian melakukan refleksi terhadap hasil tindakan. Hal ini
sebagaimana yang dikemukakan oleh Mulyasa (2009: 34) bahwa PTK
sebagai upaya yang ditujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran
Kalasan tahun ajaran yang berjumlah 21 siswa yang terdiri atas
2. 27
atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran guna
meningkatkan prestasi belajar siswa.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti memiliki dua
tahapan yang harus dilalui, terdiri atas tindakan sebelum penelitian yang
terdiri atas observasi, diskusi dengan guru, penyusunan proposal serta
perizinan. Pelaksanaan penelitian yang terdiri atas perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta refleksi yang terdapat pada
setiap siklus.
1) Tindakan Sebelum Penelitian
Pada tahapan ini dilaksanakan sebelum pelaksanaan tindakan.
Terdapat beberapa pelaksaan yang harus dilaksanakan pada tahap
perencanaan, diantaranya sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui kemungkinan dan
ketersediaan dan kelengkapan sekolah sebagai subjek penelitian.
Observasi dilaksanaakan di empat kelas XI IPS diantaranya XI
IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3 dan XI IPS 4 untuk mengidentifikasi
masalah pembelajaran sejarah di kelas serta mengetahui prestasi
terendah diantara kelas XI IPS. Tujuan observasi yang lain adalah
untuk mendapatkan informasi profil sekolah.
3. 28
b. Diskusi dengan Guru
Diskusi dengan guru mata pelajaran sejarah untuk
mengetahui proses pembelajaran sejarah di sekolah. Diskusi juga
membahas keterbatasan serta kekurangan proses pembelajaran
yang menyebabkan prestasi belajara siswa tidak tuntas KKM.
Guru dan peneliti juga membahas serta menentukan kelas sebagai
subjek penelitian. Peneliti juga menyampaikan tujuan penelitian
yang nantinya akan dilaksanakan.
c. Penyusunan Proposal
Penyusunan proposal atau rencana tindakan terlebih dahulu
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.
d. Perizinan
Perizinan diperoleh dengan prosedur yang ada dengan ijin
dan rekomendasi lembaga terkait seperti Fakultas, dan juga pihak
SMA N 1 Kalasan untuk perijinan penelitian ke lapangan.
2) Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara berpasangan antara
peneliti selaku pengajar dan juga pihak lain sebagai pengamat proses
yaitu guru mata pelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian tindakan kelas dengan media pembelajaran berupa Video
Slideshow. Pelaksanaan tindakan kelas ini berlangsung dalam 2 siklus.
Setiap siklus terdiri dari 3 fase yaitu perencanaan, tindakan dan
observasi, serta refleksi. Sesuai dengan pelaksanaan tindakan model
4. 29
Kemmis & Mc. Taggart yang dikutip oleh Suwarsih Madya (1994:
25). Secara visual tahapan setiap siklus dapat digambarkan seperti
dibawah ini:
Gambar 2. Model Penelitian Kemmis dan Mc Taggart
(Suwarsih Madya, 1994: 25)
a. Siklus I
1) Perencanaan
a) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaaran (RPP)
yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan
diajarkan kepada siswa.
b) Menyiapkan media yang berupa video slideshow yang
berisi materi pelajaran sebagai media pembelajaran.
c) Membuat lembar evaluasi berupa pre test dan post test
untuk diberikan kepada siswa yag terdiri atas soal pilihan
ganda.
d) Menyiapkan lembar observasi pembelajaran.
5. 30
2) Pelaksanaan dan Pengamatan
a) Pengajar memberikan pre test pertemuan pertama.
b) Pelaksanaan tindakan ini, pengajar mengajar disesuaikan
dengan skenario dan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang telah dibuat sebelumnya.
c) Pengajar menerapkan media pembelajaran video
slideshow dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 2.
d) Pengajar memberikan post test pada pertemua kedua.
Pengamatan dilakukan selama proses tindakan
berlangsung oleh seorang pengamat, dalam penelitian ini
pelaku pengamat adalah guru. Pengamatan ini dilakukan
dalam waktu yang bersamaan dengan waktu pelaksanaan
tindakan yang dilakukan oleh pengajar. Ketika peneliti
sedang melakukan pelaksanaan tindakan, karena fokus
menyatu dengan kegiatan, tentu tidak sempat menganalisis
peristiwa di kelas yang sedang terjadi. Disinilah fungsi
pengamat melakukan pengamaatan terhadap apa yang terjadi
ketika tindakan berlangsung. Pengamat mencatat sedikit demi
sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat
untuk perbaikan siklus berikutnya (Suharsimi Arikunto,
2007:19). Pengamat juga mencocokkan pelaksanaan
pembelajaran dengan lembar observasi. Hal ini bertujuan
agar pelaksanaan pembelajaran terlaksana sesuai RPP.
6. 31
3) Refleksi
Istilah refleksi berasal dari bahasa Inggris yaitu
reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
pemantulan (Suharsimi Arikunto, 2007:19). Kegiatan refleksi
ini dilakukan ketika peneliti selesai melakukan tindakan,
kemudian berhadapan dengan pengamat untuk
mendiskusikan penerapan media pembelajaran video
slideshow. Pada kegiatan ini akan didapat informasi dalam
pelaksanaan, sehingga dapat diketahui kekurangan, masalah
serta hasil yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
penelitian siklus I. Andaikan siklus I telah mencapai indikator
keberhasilan, maka siklus II dilakukan sebagai penguatan
yang dicapai pada siklus I.
b. Siklus II
1) Perencanaan
a) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaaran (RPP)
yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan
diajarkan kepada siswa.
b) Menyiapkan media yang berupa video slideshow yang
berisi materi pelajaran sebagai media pembelajaran.
c) Membuat lembar evaluasi berupa pre test dan post test
untuk diberikan kepada siswa yang terdiri atas soal
pilihan ganda.
7. 32
d) Menyiapkan lembar observasi pembelajaran.
2) Pelaksanaan dan Pengamatan
a) Pengajar memberikan pre test pertemuan pertama.
b) Pelaksanaan tindakan ini, pengajar mengajar disesuaikan
dengan skenario dan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang telah dibuat sebelumnya.
c) Pengajar menerapkan media pembelajaran video
slideshow dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 2.
d) Pengajar memberikan post test pada pertemua kedua.
Pengamatan dilakukan selama proses tindakan
berlangsung. Pengamatan bertujuan untuk memperoleh data
pengamatan, serta mencocokan pelaksanaan pembelajaran
dengan lembar observasi yang telah dibuat.
3) Refleksi
Pada kegiatan ini akan didapat informasi dalam
pelaksanaan, sehingga dapat diketahui kekurangan, masalah
serta hasil yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
penelitian siklus II. Siklus ini dapat dihentikan jika indikator
keberhasilan telah tercapai.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindakan
kelas ini menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
8. 33
1. Observasi
Menurut Anas Sudjono (2005: 76) observasi merupakan cara
menghimpun bahan-bahan keterangan atau data yang dilakukan
dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran
pengamatan. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk
memastikan pengajar melakukan proses pembelajaran sesuai dengan
RPP yang telah disusun sebelumnya.
2. Tes
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 53), tes merupakan alat ukur
atau prosedur yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui
sesuatu dengan cara dan aturan yang telah ditentukan. Menurut
Anderson (dalam Suharsimi Arikunto, 2007: 25) bahwa tes adalah
serentetan pertanyaan, latihan atau alat lain yang dioergunakan untuk
mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau
bakat untuk memperoleh hasil berupa data tetang ukuran nilai atau
prestasi. Tujuan tes dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
prestasi peserta didik, dengan demikian fungsi utama tes di kelas
adalah untuk mengukur prestasi belajar siswa (Azwar, 2010:14).
a. Tes awal (pre test)
Tes awal (pre test) diberikan kepada siswa sebelum dilakukannya
pembelajaran menggunakan media video slideshow untuk
9. 34
mengetahui kemampuan awal sebagai acuan selama proses
belajar.
b. Tes akhir (post test)
Tes akhir diberikan pada akhir pembelajaran menggunakan media
video slideshow yang bertujuan untuk mengukur perubahan atau
peningkatan prestasi belajar siswa selama proses belajar ditiap
siklusnya.
F. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 137) pengumpulan data dapat dilakukan
dengan berbagai setting, sumber dan cara. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian adalah lembar observasi dan tes.
1. Lembar Observasi
Lembar observasi aktivitas pembelajaran ini memuat daftar cek
keterlaksanaan proses pembelajaran melalui media video slideshow.
Lembar observasi ini dikoordinasikan kepada pengamat agar tidak
terjadi kesalahpahaman terhadap isi dari lembar observasi tersebut.
Kisi-kisi instrumen lembar observasi dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
10. 35
Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Observasi
2. Tes
Tes merupakan bentuk evaluasi pembelajaran yang berfungsi
untuk mengetahui, menilai dan mengukur kemampuan siswa dalam
menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan oleh pengajar
dengan menerapkan pembelajaran menggunakan media Video
Slideshow.
Aspek No. Indikator pertanyaan
Diskripsi
Pertemuan I Pertemuan II
Perangkat
pembelajaran
1. SILABUS
2. RPP
3. Media Video Slideshow
Proses
Pembelajaran
4. Pembuka
5. Absensi siswa
6. Apersepsi pembelajaran
7. Menyampaikan Tujuan
Pembelajaran
8. Pemberian pre test
9. Menyalakan media video
slideshow dengan LCD
projector
10. Guru menyampaikan
materi dengan video
slideshow
11. Menjelaskan ulang materi
dengan ceramah saat
video pause
12. Memberikan kesempatan
bertanya dan menjawab
pertanyaan siswa saat
video pause
13. Memberikan pertanyaan
singkat kepada siswa di
akhir pembelajaran
14. Memberikan post test
15. Melakukan refleksi
pembelajaran
16. Menutup pembelajaran
11. 36
Tabel 3. Kisi-Kisi Tes Pembelajaran Siswa
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Butir Soal
SIKLUS I Pre test Post test
3.
Menganalisis
sejarah dunia
yang
mempengaruhi
sejarah Bangsa
Indonesia dari
abad ke-18
sampai dengan
abad ke-20
3.1
Membedakan
pengaruh
Revolusi
Amerika,
Revolusi
Perancis dan
Revolusi Rusia
terhadap
perkembangan
pergerakan
nasional di
Indonesia.
1. Menjelaskan latar
belakang, proses,
dan dampak bagi
bangsa Indonesia
dari revolusi
Amerika.
5 5
2. Menjelaskan latar
belakang, proses,
dan dampak bagi
bangsa Indonesia
dari revolusi
Perancis.
5 5
3. Menjelaskan latar
belakang, proses,
dan dampak bagi
bangsa Indonesia
dari revolusi
Rusia.
5 5
SIKLUS II
3.2
Menganalisis
pengaruh
revolusi industri
di Eropa
terhadap
perubahan
sosial, ekonomi
dan politik di
Indonesia
1. Menjelaskan latar
belakang, proses
revolusi industri di
Eropa
3 3
2. Menjelaskan
tahap-tahap
pengaruh revolusi
industri di Eropa
4 4
3. Menjelaskan
akibat-akibat
revolusi industri
4 4
4. Menjelaskan
pengaruh revolusi
industri bagi
bangsa Indonesia
4 4
12. 37
G. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen berguna untuk mengetahui tingkat kesahihan
(valid) dan keandalan (realiabel) instrumen. Uji coba instrumen dilakukan
dengan menggunakan uji validitas dan realibilitas, karena validitas dan
realibilitas merupakan ketentuan untuk menilai suatu alat ukur. Validitas
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Sementara reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk
mengukur obyek yang berbeda, akan tetap menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2007: 348).
Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
sebelum diadakan penelitian, instrumen diuji terlebih dahulu oleh ahli
(judgment experts). Judgment experts dalam penelitian ini yaitu Dr. Aman,
M.Pd selaku dosen dan pakar Evaluasi Pembelajaran Sejarah Jurusan
Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.
Instrumen yang telah disetujui selanjutnya dicobakan pada sampel.
Sampel uji instrumen adalah siswa kelas XII IPS 1 dan XII IPS 2 SMA N
1 Kalasan tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 42 siswa. Uji validitas
instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus product moment dari
Karl Pearson sebagai berikut :
( )( )
√[ ( ) ][ ( ) ]
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y
13. 38
N : jumlah subjek
: produk dari X dan Y
: jumlah nilai X
: jumlah nilai Y
: jumlah X kuadrat
: jumlah Y kuadrat (Sugiyono, 2012 : 255)
Untuk menguji setiap butir, maka skor yang ada dikorelasikan dengan
skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang
sebagai nilai Y. Instrumen disebut valid apabila r hitung lebih besar dari r
tabel pada taraf signifikan s%. Data hasil uji coba yang diperoleh dari hasil
perhitungan dianalisis dengan menggunakan bantuan komputer seri
program statistik (SPSS). Berdasarkan hasil uji coba instrumen
menunjukkan seluruh soal dinyatakan valid.
Untuk menguji reliabilitas tes dalam penelitian ini digunakan rumus
KR-20. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 100-101) adalah sebagai
berikut:
( ) ( )
Keterangan:
r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan
p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)
14. 39
∑pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q
q : banyaknya item
S : Standar deviasi
Suatu instrumen dikatakan reliabel atau dapat dipercaya apabila pada
taraf signifikansi 5% harga r11 semakin mendekati 1, dan sebaliknya
apabila 0 atau bahkan negatif, maka instrumen tersebut dapat dikatakan
rendah tingkat kepercayaannya atau tidak reliabel. Berdasarkan uji
reliabilitas menunjukkan nilai reliabilitinya sebesar 0,899, sehingga
dinyatakan reliabel dan layak digunakan untuk penelitian.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis data kualitatif dan statistik deskriptif kuantitatif.
1. Tekhnik analisis data kualitatif
Tekhnik analisis kualitatif digunakan untuk menyimpulka hasil
observasi. Tekhnik analisis data kualitatif menurut Miles dan
Hubberman (dalam Sugiyono, 2013: 247) meliputi reduksi data,
penyajiaan data dan verifikasi.
a. Reduksi data
Data yang dipeoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu
perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema tema dan
15. 40
polanya. Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila
diperlukan.
b. Penyajian data
Langkah penyajian data dilakukan setelah reduksi data.
Penyajian data dilakukan dengan melihat hasil gambaran
observasi secara keseluruhan, kemudian disajikan dalam laporan
yang sistematis dan mudah dipahami.
c. Verifikasi
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penarikan kesimpulan dan
verifikasi bertujuan untuk mencari makna data yang telah
dikumpulkan melalui observasi.
Proses analisis data kualitatif dapat digambarkan sebagi berikut:
)
Data
collection
Data
Display
Data
collection
Data
Reduction
Verifikasi
Gambar 3. Komponen dalam analisis data kualitatif
Sumber: Miles dan Hubberman (dalam Sugiyono, 2013: 247)
16. 41
2. Teknik statistik deskriptif kuantitatif
Untuk menilai tes, peneliti melakukan penjumlahan nilai yang
diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang
ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes yang dapat
dirumuskan sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1997: 151):
Mencari nilai rata-rata
Keterangan :
X : rata-rata nilai (mean)
𝞢 x1 : jumlah niali semua siswa
N : jumlah siswa.
Nilai rata-rata siswa kemudian dikategorikan dalam dua kategori
tuntas belajar dan belum tuntas belajar. Siswa dikatakan tuntas belajar
apabila nilai rata-rata yang diperoleh siswa minimal mencapai 74.
Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajar apabila nilai rata-rata
yang diperoleh siswa dibawah 74.
I. Indikator Keberhasilan Tindakan
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah peningkatan prestasi
belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA N 1 Kalasan dengan
menggunakan media video slideshow. Indikator keberhasilan dikatakan
berhasil jika nilai rata-rata prestasi belajar siswa di kelas mencapai nilai di
atas ketuntasan minimal yaitu sebesar 74.