1. MODEL
PENILAIAN KELAS
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
SMP NEGERI 1 SINGAJAYA
KABUPATEN GARUT PROPINSI JAWA BARAT
PUSAT KURIKULUM
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMGAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2006/2007
2. Daftar Isi
Halaman
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 2
B. Tujuan 2
C. Ruang Lingkup 3
D. Sasaran Pengguna Pedoman 3
Bab II KONSEP DASAR PENILAIAN
A. Pengertian Penilaian Kelas 4
B. Manfaat Penilaian Kelas 4
C. Fungsi Penilaian Kelas 5
D. Prinsip-prinsip Penilaian Kelas 5
E. Penilaian Hasil Belajar Masing-Masing Kelompok Mata 6
Pelajaran
F. Rambu-Rambu 6
G. Ranah Penilaian 6
Bab III TEKNIK PENILAIAN
A. Penilaian Unjuk Kerja 8
B. Penilaian Sikap 13
C. Penilaian Tertulis 18
D. Penilaian Proyek 23
E. Penilaian Produk 24
F. Penilaian Portofolio 25
G. Penilaian Diri 27
Bab IV LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN
A. Penetapan Indikator Pencapaian Hasil Belajar 30
B. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, 31
Indikator dan Teknik Penilaian
C. Penetapan Teknik Penilaian 33
Bab V PENGOLAHAN HASIL PENILAIAN
A. Pengolahan Hasil Penilaian 34
B. Interpretasi Hasil Penilaian Dalam Menetapkan Kriteria 39
Ketuntasan Belajar
Bab VI PEMANFAATAN DAN PELAPORAN HASIL PENILAIAN
A. Pemanfaatan Hasil Penilaian 38
B. Pelaporan Hasil Penilaian Kelas 43
Lampiran-Lampiran
Petunjuk Pengisian Rapor
A. Rasional 45
B. Penjelasan Umum 46
C. Penjelasan Pengisian Masing-Masing Mata Pelajaran 51
D. Mekanisme Penentuan Naik Kelas dan Tinggal Kelas 51
Contoh Model Rapor SD/MI 52
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
2
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Sistem
Pendidikan Nasional membawa implikasi terhadap model dan teknik
penilaian yang dilaksanakan di kelas.
Penilaian terdiri atas penilaian eksternal dan penilaian internal. Penilaian
eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak
melaksanakan proses pembelajaran. Penilaian eksternal dilakukan oleh suatu
lembaga, baik dalam maupun luar negeri dimaksudkan antara lain untuk
pengendali mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang
direncanakan dan dilakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
Penilaian kelas merupakan bagian dari penilaian internal (internal
assessment) untuk mengetahui hasil belajar peserta didik terhadap
penguasaan kompetensi yang diajarkan oleh guru. Tujuannya adalah untuk
menilai tingkat pencapaian kompetensi peserta didik yang dilaksanakan pada
saat pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran.
Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh guru untuk memantau
proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan
potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara
berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada
guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran.
Penyusunan perencanaan, pelaksanaan proses, dan penilaian merupakan
rangkaian program pendidikan yang utuh, dan merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Untuk itu, perlu ada model
penilaian yang dapat dijadikan sebagai salah satu acuan atau referensi oleh
guru dan penyelenggaranya di jenjang sekolah menengah pertama/madrasah
tsanawiyah.
B. Tujuan
Pedoman Penilaian Kelas ini bertujuan untuk :
1. Memberikan orientasi baru tentang Penilaian Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan.
2. Memberikan wawasan secara umum tentang konsep penilaian yang
dilaksanakan pada tingkat kelas.
3. Memberikan rambu-rambu penilaian kelas.
4. Memberikan prinsip-prinsip pengolahan dan pelaporan hasil penilaian.
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
3
4. C. Ruang lingkup
Isi pedoman ini meliputi konsep dasar penilaian kelas, teknik penilaian,
pengembangan indikator pencapaian hasil belajar sebagai alat penilaian,
pengelolaan hasil penilaian dan pemanfaatan serta pelaporan hasil penilaian.
Dalam konsep penilaian, akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan
penilaian, manfaat penilaian, fungsi penilaian dan rambu-rambu penilaian.
Teknik penilaian akan menjelaskan berbagai cara dan alat penilaian.
Pengelolaan hasil penilaian memberikan arahan dalam menganalisis,
menginterpretasi, dan menentukan nilai pada setiap proses dan hasil
pembelajaran. Pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian mencakup
pemanfaatan hasil, bentuk laporan hasil penilaian dan penentuan kenaikan
kelas.
D. Sasaran Pengguna Pedoman
Pedoman ini diperuntukkan bagi pihak-pihak berikut :
• Para guru di sekolah untuk menyusun program penilaian di kelas.
• Pelaksana pengawas pendidikan (pengawas dan kepala sekolah) untuk
merancang program supervisi pendidikan di sekolah.
• Instansi terkait di daerah yang membuat kebijakan dalam penilaian kelas
yang seharusnya dilakukan di sekolah.
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
4
5. BAB II
KONSEP DASAR PENILAIAN KELAS
A. Pengertian Penilaian Kelas
Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang
mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang
diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dijaring dan
dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi
atau indikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan
peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing-masing.
Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah
perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah
bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan
penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian kelas
dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja
(performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian
proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta
didik (portfolio), dan penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang
menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang
dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik dalam
periode waktu tertentu dibandingkan dengan hasil yang dimiliki peserta didik
tersebut sebelumnya dan tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik
lainnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi
dibantu untuk mencapai kompetensi atau indikator yang diharapkan.
B. Manfaat Penilaian Kelas
Manfaat penilaian kelas antara lain adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat pencapai kompetensi selama dan setelah proses
pembelajaran berlangsung.
2. Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui
kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
3. Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang
dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.
4. Untuk umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan,
kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
5. Untuk memberikan piliha alternatif penilaian kepada guru.
6. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah
tentang efektivitas pendidikan.
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
5
6. C. Fungsi Penilaian Kelas
Penilaian kelas memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu
kompetensi.
2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik
memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk
pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan
(sebagai bimbingan).
3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan
peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu guru menentukan
apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang
berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
5. Sebagai kontrol bagi guru dan sekolah tentang kemajuan perkembangan peserta
didik.
D. Prinsip-prinsip Penilaian Kelas
1. Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan
alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam mata pelajaran
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, misalnya kompetensi ”
mempraktikkan gerak dasar jalan..”, maka penilaian valid apabila
mengunakan penilaian unjuk kerja. Jika menggunakan tes tertulis maka
penilaian tidak valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian.
Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable
dan menjamin konsistensi. Misal, guru menilai dengan unjuk kerja,
penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila
unjuk kerja itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk
menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan unjuk kerja dan
penskorannya harus jelas.
3. Menyeluruh
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain
yang tertuang pada setiap kompetensi dasar. Penilaian harus
menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi
peserta didik, sehingga tergambar profil kompetensi peserta didik.
4. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk
memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun
waktu tertentu.
5. Obyektif
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus
adil, terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian
skor.
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
6
7. 6. Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,
memperbaiki proses pembelajaran bagi guru, meningkatkan kualitas
belajar dan membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara
optimal.
E. Penilaian Hasil Belajar Masing-masing Kelompok Mata Pelajaran
a. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan
melalui:
1). Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik
2). Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta
didik
b. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang sesuai
dengan karakteristik materi yang dinilai
c. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik.
d. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,dan
kesehatan dilakukan melalui:
1). Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik; dan
2). Ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.
F. Rambu-Rambu Penilaian Kelas
Dalam melaksanakan penilaian, guru sebaiknya:
• Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu.
• Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian
sebagai cermin diri.
• Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk
menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.
• Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
• Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi
dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik.
• Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian kelas
dapat dilakukan dengan cara penilaian unjuk kerja, penilaian sikap,
penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan
portofolio, dan penilaian diri.
• Mendidik dan meningkatkan mutu proses pembelajaran seefektif mungkin
• Melakukan Penilaian kelas secara berkesinambungan untuk memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Ulangan harian
dapat dilakukan bila sudah menyelesaikan satu atau beberapa indikator atau satu
kompetensi dasar. Pelaksanaan ulangan harian dapat dilakukan dengan penilaian
tertulis, observasi atau lainnya. Ulangan tengah semester dilakukan bila telah
menyelesaikan beberapa kompetensi dasar, sedangkan ulangan akhir semester
dilakukan setelah menyelesaikan semua kompetensi dasar semester bersangkutan.
Ulangan kenaikan kelas dilakukan pada akhir semester genap dengan menilai
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
7
8. semua kompetensi dasar semester ganjil dan genap, dengan penekanan pada
kompetensi dasar semester genap. Guru menetapkan tingkat pencapaian
kompetensi peserta didik berdasarkan hasil belajarnya pada kurun waktu tertentu
(akhir semester atau akhir tahun)
Agar penilaian objektif, guru harus berupaya secara optimal untuk (1)
memanfaatkan berbagai bukti hasil kerja peserta didik dan tingkah laku dari
sejumlah penilaian, (2) membuat keputusan yang adil tentang penguasaan
kompetensi peserta didik dengan mempertimbangkan hasil kerja (karya)
G. Ranah Penilaian
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan penjabaran dari stándar isi
dan stándar kompetensi lulusan. Di dalamnya memuat kompetensi secara
utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai
karakteristik masing-masing mata pelajaran.
Muatan dari stándar isi pendidikan adalah stándar kompetensi dan
kompetensi dasar. Satu stándar kompetensi terdiri dari beberapa kompetensi
dasar, dan setiap kompetensi dasar dijabarkan ke dalam indikator-indikator
pencapaian hasil relajar yang dirumuskan atau dikembangkan oleh guru
dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah/daerah masing-
masing. Indikator-indikator yang dikembangkan tersebut merupakan acuan
yang digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi dasar bersangkutan.
Teknik penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik
indikator, standar kompetensi dasar dan kompetensi dasar yang diajarkan
oleh guru. Tidak menutup kemungkinan bahwa satu indikator dapat diukur
dengan beberapa teknik penilaian, hal ini karena memuat domain kognitif,
psikomotor dan afektif.
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
8
9. BAB III
TEKNIK PENILAIAN
Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik dapat
dilakukan beragam teknik, baik berhubungan dengan proses belajar maupun hasil
belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara
penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian statu kompetensi dasar dilakukan
berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil relajar, baik berupa domain
kognitif, afektif, maupun psikomotor. Ada tujuh teknik yang dapat digunakan,
yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek,
penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
A. Penilaian Unjuk Kerja
1. Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini
cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut
peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium,
praktek sholat, praktek OR, presentasi, diskusi, bermain peran,
memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dll. Cara
penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang
dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut
a. Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik
untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
b. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja
tersebut.
c. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas.
d. Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga
semua dapat diamati.
e. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan
diamati
2. Teknik Penilaian Unjuk Kerja
Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk
menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai
kemampuan berbicara peserta didik, misalnya dilakukan pengamatan
atau observasi berbicara yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok
kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan demikian,
gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Untuk mengamati
unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut:
a. Daftar Cek (Check-list)
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
9
10. Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek
(baik-tidak baik). Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik
mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat
diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak
memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya
mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-
tidak dapat diamati, baik-tidak baik. Dengan demikian tidak terdapat
nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati
subjek dalam jumlah besar.
Contoh checklists
Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung
(Menggunakan Daftar Tanda Cek)
Nama peserta didik: ________ Kelas: _____
No. Aspek Yang Dinilai Baik Tidak
baik
1. Teknik awalan
2. Teknik tumpuan
3. Sikap/posisi tubuh saat di udara
4. Teknik mendarat
Skor yang dicapai
Skor maksimum
Keterangan
Baik mendapat skor 1
Tidak baik mendapat skor 0
b. Skala Penilaian (Rating Scale)
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian
memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan
kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana
pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari
tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak
kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat
kompeten. Untuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan
penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih akurat.
Contoh rating scales
Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung
(Menggunakan Skala Penilaian)
Nama Siswa: ________ Kelas: _____
No. Aspek Yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Teknik awalan
2. Teknik tumpuan
3. Sikap/posisi tubuh saat di udara
4. Teknik mendarat
Jumlah
Skor Maksimum 14
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
10
11. Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten
kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut
1). Jika seorang siswa memperoleh skor 26-28 dapat ditetapkan sangat
kompeten
2). Jika seorang siswa memperoleh skor 21-25 dapat ditetapkan
kompeten
3). Jika seorang siswa memperoleh skor 16-20 dapat ditetapkan cukup
kompeten
4). Jika seorang siswa memperoleh skor 0-15 dapat ditetapkan tidak
kompeten
B. Penilaian Sikap
1. Pengertian
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan
kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga
sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh
seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan
yang diinginkan.
Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif.
Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau
penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah
kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun
komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat
dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran
berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut.
• Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap
positif terhadap materi pelajaran. Dengan sikap`positif dalam diri
peserta didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih
mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi
pelajaran yang diajarkan.
• Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap
positif terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif
terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan.
Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap
guru/pengajar akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan
oleh guru tersebut.
• Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu
memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung.
Proses pembelajaran mencakup suasana pembelajaran, strategi,
metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan. Proses
pembelajaran yang menarik, nyaman dan menyenangkan dapat
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
11
12. menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat
mencapai hasil belajar yang maksimal.
• Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan
suatu materi pelajaran. Misalnya kasus atau masalah lingkungan
hidup, berkaitan dengan materi Biologi atau Geografi. Peserta didik
juga perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai
positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus
perusakan lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap
positif terhadap program perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang
lain, peserta didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan ekspor
kayu glondongan ke luar negeri.
2. Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik.
Teknik-teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan
langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas
dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Observasi perilaku
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan
seseorang dalam sesuatu hal. Misalnya orang yang biasa minum kopi
dapat dipahami sebagai kecenderungannya yang senang kepada kopi.
Oleh karena itu, guru dapat melakukan observasi terhadap peserta
didik yang dibinanya. Hasil pengamatan dapat dijadikan sebagai umpan
balik dalam pembinaan.
Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan
buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan
peserta didik selama di sekolah. Berikut contoh format buku catatan
harian.
Contoh halaman sampul Buku Catatan Harian:
BUKU CATATAN HARIAN TENTANG PESERTA DIDIK
( nama sekolah )
Mata Pelajaran : ___________________
Kelas : ___________________
Tahun Pelajaran : ___________________
Nama Guru : ___________________
Jakarta, 2006
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
12
13. Contoh isi Buku Catatan Harian :
No. Hari/ Nama peserta Kejadian Tindak Lanjut
Tanggal didik (positif atau
negatif)
Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif. Catatan
dalam lembaran buku tersebut, selain bermanfaat untuk merekam
dan menilai perilaku peserta didik sangat bermanfaat pula untuk
menilai sikap peserta didik serta dapat menjadi bahan dalam penilaian
perkembangan peserta didik secara keseluruhan.
Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga digunakan daftar cek
yang memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari
peserta didik pada umumnya atau dalam keadaan tertentu. Berikut
contoh format Penilaian Sikap.
Contoh Format Penilaian Sikap dalam praktek IPA :
Perilaku
No. Nama Bekerja Berini- Penuh Bekerja Nilai Keterangan
sama siatif Perha- sistematis
tian
1. Ruri
2. Tono
3. ....
4. ....
Catatan:
a. Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria
berikut.
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = sedang
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
13
14. 4 = baik
5 = amat baik
b. Nilai merupakan jumlah dari skor-skor tiap indikator perilaku
c. Keterangan diisi dengan kriteria berikut
1). Nilai 18-20 berarti amat baik
2). Nilai 14-17 berarti baik
3). Nilai 10-13 berarti sedang
4). Nilai 6-9 berarti kurang
5). Nilai 0-5 berarti sangat kurang
b. Pertanyaan langsung
Kita juga dapat menanyakan secara langsung atau wawancara tentang
sikap seseorang berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana
tanggapan peserta didik tentang kebijakan yang baru diberlakukan di
sekolah mengenai "Peningkatan Ketertiban".
Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi
jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap.
Dalam penilaian sikap peserta didik di sekolah, guru juga dapat
menggunakan teknik ini dalam menilai sikap dan membina peserta
didik.
c. Laporan pribadi
Melalui penggunaan teknik ini di sekolah, peserta didik diminta
membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang
suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap. Misalnya,
peserta didik diminta menulis pandangannya tentang "Kerusuhan
Antaretnis" yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang
dibuat oleh peserta didik tersebut dapat dibaca dan dipahami
kecenderungan sikap yang dimilikinya.
Untuk menilai perubahan perilaku atau sikap peserta didik secara
keseluruhan, khususnya kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan jasmani,
semua catatan dapat dirangkum dengan menggunakan Lembar
Pengamatan berikut.
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
14
15. Contoh Lembar Pengamatan
(Kelompok Mata Pelajaran: Agama, Kewarganegaraan, Estetika,
Jasmani)
Perilaku/sikap yang diamati: ........................................
........................................
Nama peserta didik: ... kelas... semester...
No Deskripsi perilaku Deskripsi perubahan Capaian
awal Pertemuan ...Hari/Tgl... ST T R S
R
1
2
Keterangan
a. Kolom capaian diisi dengan tanda centang sesuai perkembangan
perilaku
ST = perubahan sangat tinggi
T = perubahan tinggi
R = perubahan rendah
SR = perubahan sangat rendah
b. Informasi tentang deskripsi perilaku diperoleh dari:
1). pertanyaan langsung
2). Laporan pribadi
3). Buku Catatan Harian
C. Penilaian Tertulis
1. Pengertian
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis
merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta
didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak
selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam
bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain
sebagainya.
2. Teknik Penilaian
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
a. memilih jawaban, yang dibedakan menjadi:
1) pilihan ganda
2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
3) menjodohkan
4) sebab-akibat
b. mensuplai jawaban, dibedakan menjadi:
1) isian atau melengkapi
2) jawaban singkat atau pendek
3) uraian
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
15
16. Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah,
isian singkat, menjodohkan dan sebab akibat merupakan alat yang hanya
menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat
(pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai
kemampuan mengingat dan memahami dengan cakupan materi yang luas.
Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak
mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih
jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban
yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan
kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran
tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain itu pilihan ganda kurang
mampu memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan balik
guna mendiagnosis atau memodifikasi pengalaman belajar. Karena itu
kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas.
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta
didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya
atau hal-hal yang sudah dipelajari. Peserta didik mengemukakan atau
mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan
menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis
kompetensi, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan
menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang
ditanyakan terbatas.
Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-
hal berikut.
a) Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang
akan diuji;
b) materi, misalnya kesesuian soal dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikator pencapaian pada kurikulum;
c) konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan
tegas;
d) bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda.
D. Penilaian Proyek
1. Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa
suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara
jelas.
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
16
17. Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
• Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan
mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
• Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
• Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya,
dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan
dukungan terhadap proyek peserta didik.
2. Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan,
sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau
tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data,
analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil
penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan
penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek
ataupun skala penilaian.
Beberapa contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek:
a) penelitian sederhana tentang air di rumah;
b) Penelitian sederhana tentang perkembangan harga sembako.
Contoh Penilaian Proyek
Mata Pelajaran : Sejarah
Nama Proyek : Perkembangan Islam di Nusantara
Alokasi Waktu : Satu Semester
Nama Siswa : ______________________ Kelas : XI/1
No Aspek * Skor (1 – 5)
1. Perencanaan:
a. Persiapan
b. Rumusan Judul
2. Pelaksanaan
a. Sistematika Penulisan
b. Keakuratan Sumber Data/Informasi
c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
3. Laporan Proyek
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
17
18. a. Performans
b. Presentasi / Penguasaan
Total Skor
* Aspek yang dinilai disesuaikan dengan proyek dan kondisi siswa/sekolah
E. Penilaian Produk
1. Pengertian
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan
kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan
peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti:
makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-
barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu
diadakan penilaian yaitu:
• Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan
merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan
mendesain produk.
• Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan
peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan
teknik.
• Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang
dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
2. Teknik Penilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
a) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya
dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap
proses pengembangan.
b) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk,
biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
Contoh Penilaian Produk
Mata Pelajaran : IPA (Kimia)
Nama Proyek : Membuat Sabun
Alokasi Waktu : 4 kali Pertemuan
Nama Siswa : ______________________ Kelas :
No Aspek * Skor (1 – 5)
1. Perencanaan Bahan
2. Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
18
19. b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan
Kebersihan)
3. Hasil Produk
a. Bentuk Fisik
b. Inovasi
Total Skor
* Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat
F. Penilaian Portofolio
1. Pengertian
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan
pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan
peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat
berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap
terbaik oleh peserta didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi
lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara
individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu priode
hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik.
Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik
sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus
melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan
perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara
lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, catatan
perkembangan pekerjaan, hasil diskusi, hasil membaca buku/ literatur,
hasil penelitian, hasil wawancara, dsb.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam
penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain:
a. Karya siswa adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri.
Guru melakukan penelitian atas hasil karya peserta didik yang
dijadikan bahan penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan
hasil karya yang dibuat oleh peserta didik itu sendiri.
b. Saling percaya antara guru dan peserta didik
Dalam proses penilaian guru dan peserta didik harus memiliki rasa
saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga
terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik.
c. Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik
Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik
perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak
yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses
pendidikan
d. Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik dan guru
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
19
20. Guru dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas
portofolio sehingga peserta didik akan merasa memiliki karya yang
dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan
kemampuannya.
e. Kepuasan
Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang
memberikan dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri.
f. Kesesuaian
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan
kompetensi yang tercantum dalam kurikulum.
g. Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses
belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang
kinerja dan karya peserta didik.
h. Penilaian dan pembelajaran
Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses
pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang
sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan
peserta didik.
2. Teknik Penilaian Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak
hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan
oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik
sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui
kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi
secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk
belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.
b. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja
yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang
lain bisa sama bisa berbeda.
c. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu
map atau folder di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah.
d. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan
peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke
waktu.
e. Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan
para peserta didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para
peserta didik. Contoh, Kriteria penilaian kemampuan menulis karangan
yaitu: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa-kata, kelengkapan
gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik
mengetahui harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar
tersebut.
f. Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru
dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
20
21. memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya
tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat
dilakukan pada saat membahas portofolio.
g. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka
peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara
peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian
mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah
diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
h. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika
perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang
maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu
dan memotivasi anaknya.
Contoh Rangkuman Penilaian Portofolio
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 1 Semester
Nama Siswa : _________________ Kelas : X/1
Skor Prestasi
No S. Kompetensi / K. Dasar Keterangan
(1 – 10) T BT
1. Menanggapi siaran atau
informasi dari media
elektronika
2. Dst
Total Skor
Catatan:
Setiap Standar Kompetensi/ K. Dasar yang masuk dalam daftar portofolio
dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai
bukti pekerjaannya. Kemudian Guru menjelaskan bobot dari setiap
portofolio yang dibuat.
G. Penilaian Diri (self assessment)
1. Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat
digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
a. Penilaian kompetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik
diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan
berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu.
Penilaian diri oeserta didik didasarkan atas kriteria atau acuan yang
telah disiapkan.
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
21
22. b. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta
untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap
suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk
melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah
disiapkan.
c. Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik
dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah
dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap
perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian
diri di kelas antara lain:
1) dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka
diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
2) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena
ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi
terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
3) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk
berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam
melakukan penilaian.
2. Teknik Penilaian
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh
karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan
melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
b) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
c) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran,
daftar tanda cek, atau skala penilaian.
d) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
e) Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong
peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara
cermat dan objektif.
f) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil
kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang dapat
mengumpulkan informasi hasil dan kemajuan belajar peserta didik secara
lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup untuk memberikan
gambaran/informasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan
sikap seseorang. Lagi pula, interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi
karena anak terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar yang
dialaminya.
Contoh Penilaian Diri
Mata Pelajaran : Matematika
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
22
23. Aspek : Kognitif
Alokasi Waktu : 1 Semester
Nama Siswa : _________________ Kelas : X/1
Tanggapan
No S. Kompetensi / K. Dasar Keterangan
1 0
1. Aljabar 1 = Paham
a. Menggunakan aturan pangkat 0 = Tidak Paham
b. Menggunakan atuuran akar
c. Menggunakan aturan logaritma
d. Memanipulasi aljabar
2. Dst
Catatan:
Guru menyarankan kepada peserta didik untuk menyatakan secara jujur
sesuai kemampuan yang dimilikinya, karena tidak berpengaruh terhadap
nilai akhir. Hanya bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran.
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
23
24. BAB IV
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN
A. Penetapan Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses
yang berkontribusi/menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar.
Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diukur, seperti: mengidentifikasi, menghitung, membedakan, menyimpulkan,
menceritakan kembali, mempraktekkan, mendemonstrasikan, dan
mendeskripsikan.
Indikator pencapaian hasil belajar dikembangkan oleh guru dengan
memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik. Setiap
kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi dua atau lebih indikator
pencapaian hasil belajar, hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman
kompetensi dasar tersebut. Indikator-indikator pencapaia hasil belajar dari
setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan
penilaian.
Berikut ini salah satu contoh penetapan indikator mata pelajaran Pendidikan
Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan SMP/MTs kelas VII/1.
Standar Kompetensi Dasar Indikator*
Kompetensi
1.Mempraktikkan 1.1 Mempraktikkan variasi 1. Menendang bola dengan berbagai
berbagai teknik dan kombinasi teknik variasi.
dasar permainan dasar salah satu
2. Mengontrol/memberhentikan bola
dan olahraga, serta permainan dan
dengan berbagai variasi.
nilai-nilai yang olahraga beregu bola
terkandung di besar lanjutan 3. Menggiring bola dengan berbagai
dalamnya dengan koordinasi variasi.
yang baik, serta nilai
4. Menggombinasikan teknik dasar
kerjasama, toleransi,
menggiring dan menendang dengan
percaya diri,
berbagai variasi
keberanian,
menghargai lawan, 5. Mengkombinasikan teknik dasar
bersedia berbagi mengontrol dan menendang dengan
tempat dan berbagai variasi.
peralatan**)
6. Menerapkan berbagai teknik dasar
dalam permainan sepak bola
7. Menerapkan nilai kerjasama dalam
bermain.
8. Menyebutkan otot-otot yang bekerja
lebih berat dalam permainan sepak
bola.
Indikator* : dikembangkan ole guru sekolah
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
24
25. B. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Teknik
Penilaian
Pemetaan standar kompetensi dilakukan untuk memudahkan guru dalam
menentukan teknik penilaian.
Berikut Contoh pemetaan untuk mata Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan SMP/MTs kelas VII/1.
Teknik Penilaian
Standar
Kompetensi Dasar Indikator Aspek Unjuk Portofo
Kompetensi Tes Produk Sikap
kerja lio
1.Mempraktikkan 1. Menendang Permainan - v - - v
berbagai 1.1 Mempraktikkan bola dengan dan
teknik dasar variasi dan berbagai Olahraga
permainan dan kombinasi teknik variasi.
olahraga, serta dasar salah satu
nilai-nilai yang permainan dan
terkandung di olahraga beregu
dalamnya bola besar
lanjutan dengan
koordinasi yang
baik, serta nilai
kerjasama,
toleransi,
percaya diri,
keberanian,
menghargai
lawan, bersedia
berbagi tempat
dan peralatan**)
2. Mengontrol/ - v - - v
memberhen
tikan bola
dengan
berbagai
variasi
- v - - v
3. Menggiring
bola dengan
berbagai
variasi.
- v - - v
4.Menggombin
asikan
teknik
dasar
menggiring
dan
menendang
dengan
berbagai
variasi
- v - - v
5.Mengkombin
asikan
teknik
dasar
mengontrol
dan
menendang
dengan
berbagai
variasi.
- v - - v
6. Menerapkan
berbagai
teknik
dasar dalam
permainan
sepak bola
- - - v v
7. Menerapkan
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
25
26. Teknik Penilaian
Standar
Kompetensi Dasar Indikator Aspek Unjuk Portofo
Kompetensi Tes Produk Sikap
kerja lio
1.Mempraktikkan 1. Menendang Permainan - v - - v
berbagai 1.1 Mempraktikkan bola dengan dan
teknik dasar variasi dan berbagai Olahraga
permainan dan kombinasi teknik variasi.
olahraga, serta dasar salah satu
nilai-nilai yang permainan dan
terkandung di olahraga beregu
dalamnya bola besar
lanjutan dengan
koordinasi yang
baik, serta nilai
kerjasama,
toleransi,
percaya diri,
keberanian,
menghargai
lawan, bersedia
berbagi tempat
dan peralatan**)
nilai
kerjasama
dalam
bermain.
v - - - v
8.Menyebut-
kan otot-
otot yang
bekerja
lebih berat
dalam
permainan
sepak bola.
C. Penetapan Teknik Penilaian
Dalam memilih teknik penilaian mempertimbangkan ciri indikator, contoh:
• Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya
adalah unjuk kerja (performance).
• Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka
teknik penilaiannya adalah tertulis.
D. Contoh Alat dan Penskoran Dalam Penilaian
Berikut contoh-contoh alat dan cara penskoran dalam penilaian untuk
berbagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan sekolah dasar/madrasah
ibtidaiyah.
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
26
27. CONTOH PEMETAAN PENILAIAN
Kelompok Mata pelajaran : IPTEK/B. Inggris/SMP
Kelas : VIII/Smt. 1
STANDAR KOMPETENSI
NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR ASPEK TEHNIK PENILAIAN
Tes Perfor Produk Proyek Porto
man folio
1 Kemampuan memahami Merespon percakapan Merespon sapaan Mendengarka V - - - -
makna dalam teks transaksional (to get yang belum/sudah n
percakapan, thing done) dan dikenal
transaksiaonal/ interpersonal (untuk Merespon V - - - -
interpersonal, sangat bersosialisasi lisan perkenalan diri Mendengarka
sederhana untuk secara akurat, lancar sendiri/orang lain n V v - - -
berinteraksi dengan dan bertema yang Merespon perintah/
lingkungan terdekat yang melibatkan larangan Mendengarka
tindak tutur mengapa n
yang belum/sudah
dikenal,
memperkenalkan diri
sendiri/orang lain,
memerintah atau
melarang
2 Kemampuan mengungkap- Mengungkapkan Memberi instruksi Berbicara V V - - -
kan makna dalam teks makna dalam bahasa (tertulis)
lisan, fungsional pendek, lisan terutama dalam
sangat sederhana secara teks lisan, fungsional
akurat, lancar dan pendek (misal:
berterima untuk berbagai instruksi,
berinteraksi dengan berbagai daftar
lingkungan terdekat benda, ucapan
selamat,
pengumuman) sangat
sederhana dengan
akurat, lancar dan
berterima
3 Kemampuan membaca Membaca nyaring Membaca nyaring Membaca V V - - -
nyaring bermakna dan bermakna, kata frasa pengumuman
memahami makna dalam dan kalimat dengan
teks tulis fungsional ucapan tekanan dan
pendek, sangat sederhana intonasi yang
berkaitan dengan berterima
lingkungan terdekat
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
27
28. STANDAR KOMPETENSI
NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR ASPEK TEHNIK PENILAIAN
Tes Perfor Produk Proyek Porto
man folio
1 Kemampuan memahami Merespon percakapan Merespon sapaan Mendengarka V - - - -
makna dalam teks transaksional (to get yang belum/sudah n
percakapan, thing done) dan dikenal
transaksiaonal/ interpersonal (untuk Merespon V - - - -
interpersonal, sangat bersosialisasi lisan perkenalan diri Mendengarka
sederhana untuk secara akurat, lancar sendiri/orang lain n V v - - -
berinteraksi dengan dan bertema yang Merespon perintah/
lingkungan terdekat yang melibatkan larangan Mendengarka
tindak tutur mengapa n
yang belum/sudah
dikenal,
memperkenalkan diri
sendiri/orang lain,
memerintah atau
melarang
4 Kemampuan Mengungkapkan Menulis teks Menulis V - V - -
mengungkapkan makda makna dalam teks fungsional pendek
dalam teks fungsional tulis fungsional berbentuk :
pendek sangat sederhana pendek, misal, notices - notices
secara akurat, lancar, dan shopping list, kartu - kartu ucapan
berterima untuk ucapan selamat, - pengumuman
berinteraksi dengan pengumuman, sangat - shopping list
lingkungan terdekat sederhana secara
akurat lancar dan
berterima
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
28
29. Kelompok Mata pelajaran : IPTEK/B. Inggris/SMP
Kelas : VIII/Smt. 1
NO STANDAR KOMPETENSI DASAR INDIKATOR ASPEK TEHNIK CONTOH SOAL
KOMPETENSI PENILAIAN
1 Kemampuan Merespon percakapan Merespon sapaan Mendengar- Tes Choose the right expression to respond
memahami makna transaksional (to get thing yang belum/sudah kan tertulis the statement you are going to hear:
dalam teks done) dan interpersonal dikenal (pilihan You will hear : “Good morning,
percakapan, (untuk bersosialisasi lisan Merespon perkenalan ganda) “How are you”?
transaksiaonal/ secara akurat, lancar dan diri sendiri/orang lain Mendengar- Your respond : “….……”
interpersonal, sangat bertema yang yang Merespon kan Tes a. Fine, thank’s
sederhana untuk melibatkan tindak tutur perintah/larangan tertulis b. I’m here
berinteraksi dengan menyapa yang Mendengar- (pilihan c. It’s OK
lingkungan terdekat belum/sudah dikenal, kan ganda) d. Never mind
memperkenalkan diri Tes Your will hear : “Hello, I’m Nina”
sendiri/orang lain, tertulis Your respond : “…………”
memerintah atau (pilihan a. Hi, I’m Betty
melarang ganda) b. Fine, thank’s
c. I don’t know
d. I’m not sure
You will hear : “Stop it!”
Your respond : “………..”
a. Good
b. All right
c. Here you are
d. I’m OK
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
29
30. NO STANDAR KOMPETENSI DASAR INDIKATOR ASPEK TEHNIK CONTOH SOAL
KOMPETENSI PENILAIAN
2 Kemampuan Mengungkapkan makna Memberi instruksi Berbicara Tes lisan Give instruction based on the following
mengungkap-kan dalam bahasa lisan symbols!
makna dalam teks terutama dalam teks lisan, 1.
lisan, fungsional fungsional pendek (misal:
pendek, sangat berbagai instruksi,
sederhana secara berbagai daftar benda,
akurat, lancar dan ucapan selamat,
berterima untuk pengumuman) sangat
berinteraksi dengan sederhana dengan akurat,
lingkungan terdekat lancar dan berterima
2.
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
30
31. N
o
A
s
p
e
k
y
a
n
g
di
ni
la
i
S
k
or
1
2
3
4
1
K
e
s
e
s
u
ai
a
n
k
al
i
m
at
d
e
n
g
a
n
g
a
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
31
33. NO STANDAR KOMPETENSI DASAR INDIKATOR ASPEK TEHNIK CONTOH SOAL
KOMPETENSI PENILAIAN
3 Kemampuan Membaca nyaring Membaca nyaring Membaca Unjuk Read the announsement loudly and correctly!
membaca nyaring bermakna, kata frasa dan pengumuman kerja Announcement :
bermakna dan kalimat dengan ucapan
memahami makna tekanan dan intonasi yang
dalam teks tulis berterima Announcement
fungsional pendek, To all students.
sangat sederhana We are pleaseed to inform you that the
berkaitan dengan ceremony on “National Education Day” will
lingkungan terdekat be held on Tuesday, 2 rd May, 2006 at 07.00
a.m. Thank you for your kind attention
Rubrik penilaian
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
33
34. N
o
A
s
p
e
k
y
a
n
g
di
ni
la
i
S
k
or
1
2
3
4
1
P
ro
n
u
n
ci
at
io
n
2
In
to
n
at
io
n
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
34
35. 4 Kemampuan Mengungkapkan makna Menulis teks Menulis Tes Write 5 notices related to library
mengungkapkan dalam teks tulis fungsional fungsional pendek tertulis Rubrik penilaian
makda dalam teks pendek, misal, notices berbentuk :
fungsional pendek shopping list, kartu ucapan - notices
sangat sederhana selamat, pengumuman, - kartu ucapan
secara akurat, lancar, sangat sederhana secara - pengumuman
dan berterima untuk akurat lancar dan - shopping list
berinteraksi dengan berterima
lingkungan terdekat
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
35
36. N
o
A
s
p
e
k
y
a
n
g
di
ni
la
i
S
k
or
1
2
3
4
1
K
e
s
e
s
u
ai
a
n
is
i
d
e
n
g
a
n
to
pi
k
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
36
37. Mata pelajaran : Biologi
Kelas/Smt : VII/2
Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
Kompetensi Dasar : 7.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia
terhadap lingkungan
Indikator : Melakukan percobaan tentang penjernihan air secara
Sederhana
Aspek : Kinerja ilmiah
Teknik penilaian : Unjuk kerja
Kegiatan
Pencernihan Air
Siswa melakukan percobaan untuk mendapatkan air bersih secara
sederhana
Lakukan/rangkaian percobaan seperti pada gambar berikut
Pasir, kerikil dan batu dicuci sampai bersih
Air dari kolam
Atau lainnya
Tali
Gelas A
Botol plastik botol
Pasir
Kerikil kecil
Batu sedang
Kapas dipotong bagian bawah
Slatip atau
Penyanggah lainnya
Gelas B
Siswa membanding air di gelas A dengan air di gelas B
Siswa membuat laporan kegiatan
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
37
38. Rubrik
Penilaian Kegiatan Pratikum Biologi
Nama :
Judul :
Tanggal :
No Aspek yang dinilai Penilaian
Baik sekali Baik Sedang Kurang
4 3 2 1
1 Pengetahuan
tentang prosedur
kerja
2 Ketepatan
pemilihan alat dan
bahan
3 Hasil pengamatan
4 Ketepatan
menyusun laporan
Jumlah
Nilai
Guru
(…………………………..)
Format Penilaian Kinerja Ilmiah
No Mempersiap Merangkai Mengamati Juml
Aspek kan alat dan percobaan hasil ah
yang dinilai bahan percobaan skor
Nama siswa 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
38
39. Mempersiapkan alat
Skor 4 : Jika menggunakan batu sedang, kerikil, pasir dicuci dengan bersih
dan kapas.
Skor 3 : Jika menggunakan batu sedang, kerikil, pasir dicuci kurang bersih
dan kapas.
Skor 2 : Jika menggunakan batu sedang, kerikil, pasir tidak dicuci dan kapas.
Skor 1 : Jika tidak menggunakan salah satu dari komponen.
Merangkai percobaan
Skor 4 : Jika kapas diletakan paling bawah lebih banyak kemudian batu
sedang, kerikil dan pasir.
Skor 3 : Jika kapas diletakkan paling bawah sedikit kemudian batu sedang,
kerikil dan pasir.
Skor 2 : Jika kapas diletakan paling bawah sedikit kemudian kerikil, batu
sedang dan pasir.
Skor 1 : Jika susunan batu sedang, kerikil, pasir dan kapas.
Mengamati hasil percobaan
Skor 4 : Jika air di gelas B jernih dan mengidentifikasi sampah apa yang
tertinggal di pasir.
Skor 3 : Yaitu air di gelas B jernih dan tidak mengidentifikasi sampah yang
tertinggal di atas pasir.
Skor 2 : Jika air di gelas B kurang jernih dan mengidentifikasikan sampah di
atas pasir.
Skor 1 : Jika air di gelas B keruh dan tidak mengidentifikasi sampah di atas
pasir.
Jumlah skor
Nilai = x 10
Skor maksimal
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
39
40. PENILAIAN SIKAP ILMIAH
Sebagai contoh lembar observasi untuk menilai sikap ilmiah secara individu
dapat dilihat dibawah ini:
Indikator
Tanggung Jawab
Keterbukaan
Kedisiplinan
Sikap
Kerjasama
Kejujuran
Objektif
Teliti
Total
No
Nama Siswa
1 Amanda 4 3 4 5 4 4 4 28
2 Nur 2 4 3 4 3 4 4 24
3 Hafiz 3 4 4 4 5 3 3 26
4 Faiz 4 3 4 5 3 4 4 27
Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap ilmiah
Skor untuk masing-masing sikap di atas dirata-ratakan dan dikonversikan ke
dalam bentuk kualitatif. Skala penilaian dibuat dengan rentangan dari 1 sampai
dengan 5. Penafsiran angka-angka tersebut adalah sebagai berikut: 1 = sangat
kurang, 2 = kurang, 3 = cukup. 4= baik, dan 5 = amat baik.
skor maksimum perangkat tes =
5 ( skor maks setiap indikator) X 7 ( indikator)
= 35.
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
40
41. Nilai sikap ilmiah dapat diberikan dalam bentuk huruf, oleh karena itu
total skor yang telah diperoleh harus dikonversi.
Skor total jawaban benar siswa
Konversi Nilai = ---------------------------------------- X 100
skor maksimum perangkat tes
Jadi siswa yang memperoleh skor 28 setelah dikonversi nilainya menjadi:
28
---- X 100 = 80
35
Banyak cara untuk mengkonversi skor menjadi nilai, salah satunya yang
sederhana yaitu menggunakan kriteria sbb.
NILAI KONVERSI Kategori
Skor Total Angka Huruf
29 - 35 81 - 100 A Amat Baik
21 - 28 61 - 80 B Baik
14 - 20 41 - 60 C Cukup
7 - 13 20 - 40 D Kurang
Nilai sikap ilmiah hasil konversi untuk siswa yang memperoleh skor 80
adalah B
Draf Model Penilaian Kelas.SMP.Bahan Uji Coba.Puskur.Sept 2006
41