SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Dan Teknik Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian tindakan
kelas (Class Action Research). PTK diperkenalkan oleh ahli psikologi soial
Amerika yang bernama Kurt Lewin, menurut pendapatnya (Kunandar,
2008:42) mengemukan bahwa ‘penelitian tindakan kelas suatu
rangkaian langkah yang teridiri atas empat tahap, yakni
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi’.
Arikunto (Ekawarna, 2013:5) bahwa ‘PTK merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan’. Sedangkan
menurut John Elliot (Elfanani, 2012:12) yang dimaksud dengan penelitian
tindakan kelas ialah:
Kajian tentang situasi social dengan maksud untuk meningkatkan
kualitas tindakan didalamnya’. Seluruh prosesnya, telaah, diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh menciptakan
hubungan yang diperlukanan antara evaluasi diri dari perkembangan
professional.
Pendapat yang hampir senada dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart
(Elfanani, 2012:12) yang mengatakan bahwa :
PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh
peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran
dan keadilan praktik-praktik itu dan terhadap situasi tempat dilakukan
praktik-praktik tersebut.
34
2
Penelitian ini berbasis kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya
penelitian dilakukan melalui kerja sama dengan guru wali kelas V SDN 1
Balandongan. Peneliti berperan sebagai guru untuk melakukan tindakan
pembelajaran sesuai perencanaan tindakan yang dibuat. Penelitian tindakan
kelas memiliki tujuan seperti yang telah ungkapkan oleh Ekawarna (2013:13)
yaitu sebagai berikut:
a. Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang
dilaksanakan guru demi tercapianya tujuan pembelajaran yang bermutu.
b. Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru.
c. Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah
pembelajaran yang dikelas agar pembelajaran bermutu.
d. Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan
masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi
siswa dan kelas yang diajarnya.
e. Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi
pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang
dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil
pembelajaran.
f. Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis
penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas,
bukan semata-mata bertumpu pada kesan atau asumsi.
3
2. Model Penelitian
Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model yang dikembankan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc
Taggart dalam Ekawarna (2013;20), mengemukakan bahwa ‘Penelitian
tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Alur
penelitian adaptasi Model Kemmis & Taggart dapat disajikan pada gambar
berikut :
Gambar 1 : Model Action Research Kemmis & Taggart
4
Dalam pelaksanaannya penilitian secara rinci terdiri dari langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Perencanaan
Dalam penelitian tindakan kelas tahapan yang pertama perencanaan,
pada tahapan ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di
mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan.
Biasanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut peneliti harus
mempersiapkan beberapa hal diantaranya rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), instrumen penelitian, media pembelajaran, bahan
ajar, dan aspek-aspek lain yang sekiranya diperlukan.
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah kegiatan menerapkan perencanaan yang
telah dibuat, peneliti harus mentaati apa yang telah dirumuskan pada tahap
perencanaan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan.
3. Observasi
Dalam tahap observasi yang melakukannya adalah pengamat, kegiatan
ini berlangsung bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan. Tahapan ini
adalah mengamati bagaimana proses pelaksanaan berlangsung, serta
mengetahui dampak
apakah yang dihasilkan dari proses pelaksanaan.
4. Refleksi
5
Tahapan refleksi ini adalah tahapan kita dapat mengetahui kelemahan
apa saja yang terjadi dari proses pelaksanaan, hingga akhirnya dapat
diperbaiki pada siklus selanjutnya, apabila proses siklus sudah selesai
maka tahapan ini bisa dijadikan tahapan untuk menarik kesimpulan dari
keseluruhan kegiatan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah SDN 1 Balandongan yang beralamat di Jl.
Parakansalak Km. 6 Kec. Parakansalak Kabupaten Sukabumi. Waktu yang
diperlukan peneliti untuk melaksanakan penelitian ini adalah 3 bulan terhitung
dari Maret sampai Mei 2014.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDN 1 Balandongan yang
berjumlah 51 peserta didik terdiri dari 23 laki-laki dan 28 perempuan.
D. Alur/Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas
ini adalah dalam bentuk pengkajian siklus yang terdiri dari empat tahap,
yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Rencana pelaksanaannya
terdiri dari dua siklus dan akan dilakukan sesuai dengan perubahan yang
akan dicapai pada setiap siklusnya. Langkah-langkah yang peneliti laksanakan
sebagai berikut :
6
1. Perencanaan
Sebelum melakukan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan
perencanan. Kegiatan yang dilakukan selama tahap perencanaan adalah
sebagai berikut:
a. Meminta izin penelitian kepada pihak sekolah
b. Melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang berlangsung
sebelumnya.
b. Mengkaji data hasil nilai mata pelajaran IPA khususnya pembelajaran
sifat-sifat cahaya pada tahun pelajaran sebelumnya.
c. Refleksi dari hasil observasi awal.
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan langsung oleh penulis sebagai peneliti
sekaligus mempraktikan tindakan dalam pembelajaran di kelas.
Pelaksanaan dilakukan pada bulan Maret 2014 dengan menerapkan model
discovery learning pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya.
Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran dilakukan dalam dua siklus.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu melaksanakan rencana
pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya, yaitu sebagai berikut:
a. Siklus I:
1. Perencanaan (Planning)
7
Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, peneliti melakukan
persiapan perencanaan diantaranya sebagai berikut :
a) Mendiskusikan dengan guru tentang langkah-langkah, model, dan
alat yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran
b) Menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan
c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
d) Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk
mengaplikasikan kegiatan eksperimen
e) Mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang perlu
disiapkan dan dikembangkan, yaitu: lembaran-lembaran evaluasi
dan instrumen lain berikut kriteria penilaian dan kunci jawaban yang
akan disiapkan dan dikembangkan.
f) Menyusun alat observasi yang digunakan untuk mengamati guru dan
siswa selama pembelajaran berlangsung.
g) Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran.
h) Melaksanakan diskusi dengan observer.
i) Melakukan prates terlebih dahulu untuk mengukur kemampuan awal
peserta didik pada materi sifat-sifat cahaya.
j) Memberikan informasi kepada peserta didik agar membawa peralatan
yang dibutuhkan untuk melakukan siklus 1.
2. Pelaksanaan (Acting)
8
Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan dengan rencana yang
telah dibuat sebelumnya. Pada kegiatan pembelajaran sifat-sifat cahaya
ini disesuaikan dengan model Discovery Learning. Adapun langkah-
langkah kegiatan dalam pelaksanaan tindakan ini adalah:
1) Kegiatan Awal
a. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama siswa.
b. Presensi/absensi siswa.
c. Guru mengkondisikan agar siswa siap mengikuti pelajaran.
d. Apersepsi
1) Mengapa kita dapat melihat?
2) Ketika listrik padam, keadaan menjadi gelap. Apakah mata
kalian dapat melihat benda-benda di sekitar?
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a. Stimulasi
1) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai sifat-sifat
cahaya. “Anak-anak, coba sebutkan apa saja sifat-sifa cahaya
yang kalian ketahui?”
2) Siswa mengungkapkan pemikirannya mengenai sifat-sifat cahaya
yang mereka ketahui.
9
b. Identifikasi masalah
1) Guru memberikan pertanyaan arahan untuk memfokuskan pada
konsep yang akan dibahas.
2) Dari semua jawaban yang diberikan siswa mengenai sifat-sifat
cahaya guru mengarahkan pada jawaban “Sifat cahaya
merambat lurus, cahaya menembus benda bening, cahaya dapat
dipantulkan dan cahaya dapat dibiaskan”.
3) Guru membagi siswa kedalam enam kelompok belajar yang
heterogen dengan anggota 7-8 orang.
4) Guru membimbing siswa untuk berdiskusi menentukan
hipotesis dari permasalahan yang disajikan, dengan mengajukan
beberapa pertanyaan arahan.
5) Siswa bersama kelompoknya membuat hipotesis dari
permasalahan yang disajikan.
6) Siswa menyampaikan hipotesis yang telah dibuatnya dari hasil
diskusi kelompok
7) Guru membimbing siswa untuk menguji hipotesis yang telah
dibuat dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
8) “Bagaimana cara untuk membuktikan hal tersebut?”
c. Data Collection
10
1) Guru memberikan pertanyaan arahan sebelum siswa melakukan
percobaan:
2) Apa tujuan dari percobaan yang ingin kalian lakukan?
3) Alat dan bahan apa saja yang kalian butuhkan?
4) Untuk membuktikan pendapat kalian benar atau tidaknya, apa saja
yang harus kalian amati?
5) Guru memberikan intruksi kepada masing-masing kelompok
untuk mulai melakukan percobaan,
6) Bersama anggota kelompoknya terlebih dahulu siswa merancang
tujuan dan langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan
7) Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
Percobaan
8) Siswa bersama kelompoknya melakukan percobaan berdasarkan
langkah-langkah yang telah mereka rumuskan.
9) Siswa melakukan pengamatan sesuai dengan langkah
percobaan yang telah dibuat sebelumnya.
d. Data Processing
1) Setiap kelompok mencatat hasil pengamatannya pada lembar
pengamatan yang telah dibagikan.
11
2) Siswa menggambarkan alat percobaan yang telah dirangkai.
3) Setelah melakukan percobaan, siswa bersama kelompoknya
berdiskusi untuk membuat kesimpulan dalam bentuk laporan.
e. Verifikasi data
1) Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan
laporannya di depan kelas.
2) Kelompok lain memberikan tanggapan.
3) Siswa bersama dengan guru membahas hasil praktikum yang
telah dilakukan.
4) Guru mengkoreksi kesalahan dan memberikan pengutan materi.
5) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai materi
yang belum dipahami.
f. Generalisai
1) Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
berdasarkan diskusi kelas yang telah dilakukan.
2) Siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman singkat
mengenai kesimpulan materi yang telah dipelajari.
12
3) Siswa mengerjakan tes tertulis yang diberikan oleh guru
3) Kegiatan Penutup
a. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil
belajar
b. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
d. Melakukan penilaian hasil belajar
e. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
3. Pengamatan (Observation)
Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung karena
untuk mengetahui :
a. Situasi belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas.
b. Aktivitas aktivitas yang terjadi selama proses belajar mengajar
c. Kinerja guru dalam mengajar
d. Respon siswa terhadap proses belajar mengajar
e. Kemampuan peserta didik saat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru.
4. Refleksi (Reflecting)
13
Kegiatan refleksi ini bertujuan memperbaiki pelaksanaan
penelitian pada siklus selanjutnya, penelitian pada siklus pertama dianggap
berhasil apabila :
a. Sebagian besar (75% dari peserta didik) mampu memenuhi aspek
indikator kemampuan kerjasama
b) Lebih dari 75% peserta didik dapat menjawab soal evaluasi
dengan benar.
Penulis dan observer melakukan analisis dan refleksi terhadap
pelaksanaan tindakan dan hasil observasi pada siklus I, apabila ditemukan
kelemahan dan kekurangan pada siklus I maka dilakukan siklus II sebagai
upaya perbaikan pembelajaran materi sifat-sifat cahaya. Hasil refleksi
digunakan sebagai rekomendasi dan revisi untuk perencanaan dan
pelaksanaan tindakan pembelajaran yang berikutnya.
b. Siklus II
Siklus II dilaksanan apabila pelaksanaan siklus I masih kurang
memuaskan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan ditemukannya kekurangan
pada pelaksanaan siklus I dan mencapai target / tujuan yang diharapkan.
Oleh karena itu peneliti harus benar-benar merumuskan serta
merencanakan langkah-langkah yang tepat dan efektif agar kekurangan
pada sikls I dapat diperbaiki. tahapan kegiatan pada siklus II dapat
dijelaskan sebagai beirkut:
1) Perencanaan (Planning)
14
Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi pada siklus pertama.
2) Pelaksanaan (Acting)
Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model
discovery learning berdasarkan perencanaan hasil refleksi pada siklus
pertama.
3) Pengamatan (Observation)
Dibantu oleh observer Peneliti melakuakn pengamatan terhadap
aktivitas pembelajarandengan menerapkan model discovery learning.
4) Refleksi
Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus
maka peneliti membuat refleksi berupa kesimpulan atas pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan model discovery learning dalam
meningkatkan penguasaan konsep siswa pada mata pelajaran IPA materi
sifat-sifat cahaya.
E. Teknik Penelitian
1) Teknik Pengumpulan Data
Sehubungan dengan rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas yaitu
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran sifat-sifat cahaya maka
teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan non test
(observasi dan dokumentasi).
a. Tes
15
Menurut Nana Sudjana (2012 : 35) menyatakan bahwa, tes pada
umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar
peserta didik, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan
penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan
pengajaran.
Jadi teknik pengumpulan data dengan tes ini dimaksudkan untuk
menilai hasil belajar yang berkaitan dengan ranah kognitif, karena
setelah peserta didik selesai mengikuti suatu pembelajaran, maka peserta
didik akan di berikan tes untuk mengetahui hasil yang menunjukan
sejauh mana keberhasilan guru dalam menyampaikan materi.
b. Nontes
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini tidak hanya berupa tes yang
berbentuk uraian ataupun tes objektif, tetapi dilakukan juga penilaian
nontes yaitu sebagai berikut.
1) Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.
(Kunandar. 2008. hlm. 143). Observasi yang dilakukan dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah observasi selektif. Yaitu observasi yang
dilakukan untuk mengetahui kompetensi tertentu yang dicapai siswa.
Dalam peneltian ini kompetensi yang diamati meliputi kompetensi yang
dicapai siswa dalam pembelajaran discovery learning, materi
pembelajaran dan pembelajaran siswa dalam kelompok.
16
2) Dokumentasi
Teknik dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen
arsip, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen
sehubungan penelitian harus sesuai dengan fokus masalah penelitian dan
tujuan.
3) Wawancara
Menurut Denzin (dalam Wiraatmadja. 2008. hlm. 117), wawancara
merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada
orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan
hal-hal yang dipandang perlu. Pada penelitian ini, wawancara digunakan
untuk melengkapi dara observasi. Wawancara yang dilakukan berisi
pertanyaan yang diajukan kepada orang yang dianggap dapat
memberikan informasi yang dipelukan.
2) Instrumen Penelitian
a. Instrumen Pembelajaran
Instrument pembelajaran adalah instrument yang dipakai selama
pembelajaran berlangsung. Instrument pembelajaran yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dan media pembelajaran lainnya.
b. Instrumen Pengumpulan Data
17
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi:
1) Lembar Observasi KBM
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa
serta respon siswa selama kegiatan pembelajaran dengan
penerapan model discovery learning berlangsung.
2) Lembar Soal
Instrumen tes dalam penelitian ini berupa tes uraian untuk
mengukur peningkatan penguasaan konsep siswa terhadap materi
berdasarkan indikator yang telah ditentukan setelah diberikan
tindakan.
3) LKS Kelompok
LKS kelompok yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan agar
siswa dapat bekerjasama, bertukar informasi/pengetahuan serta
bersosialisasi dengan teman-temannya. Tidak hanya itu saja, LKS
kelompok dibuat karena pada dasarnya model pembelajaran yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu model discovery learning
dalam pelaksanaannya juga dilakukan melalui kegiatan diskusi
bersama kelompok.
18
4) Pedoman Wawancara
Dalam hal ini, peneliti mewawancarai langsung siswa kelas V SD
Negeri 1 Balandongan, yang dilakukan setelah siklus berlangsung.
Wawanara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui penyebab
dari siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM yang telah
ditapakan sehingga nantinya dapat dijadikan perbaikan untuk siklus
berikutnya.
5) Dokumentasi
Instrumen ini merupakan penelaahan terhadap referensi-referensi
yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian. Data ini
dapat bermanfaat bagi peneliti untuk menguji dan menafsirkan
fokus permasalahan dalam penelitian
F. Analisis dan Interpretasi Data
Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah
dirumuskan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif
dan kuantitatif.
1) Analisis Data Kualitatif
19
Data kualitatif diperoleh dari data hasil observasi terhadap siswa dan guru
dalam pelaksanaan pembelajaran melalui model discovery learning yang
akan diuraikan secara deskriptif.
2) Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes formatif dan Lembar Kerja Siswa
(LKS) untuk melihat seberapa jauh peningkatan hasil belajar siswa. Tahap-
tahap dalam menganalisis data kuantitatif adalah:
a. Pensekoran terhadap jawaban siswa
Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif
peserta didik adalah tes pilihan ganda dan tes uraian bebas sehingga tidak
ada rumus baku yang dijadikan sebagai dasar untuk mencari skor peserta
didik. Namun, peneliti menerapkan kriteria penskoran untuk menentukan
skor siswa. Kriteria penskoran yaitu :
1) Pilihan Ganda (Individu)
Penskoran tanpa koreksi, yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal
yang dijawab benar mendapat nilai satu (tergantung dari bobot butir
soal), sehingga jumlah skor yang diperoleh peserta didik adalah dengan
menghitung banyaknya butir soal yang dijawab benar. Rumusnya
sebagai berikut.
Skor = B/N x 100 (skala 0-100)
Ket : B = banyaknya butir yang dijawab benar
N = adalah banyaknya butir soal
2) Lembar Kerja Siswa (Kelompok)
20
2 = Jika siswa dapat menyimpulkan dengan benar dan tepat
1 = Jika siswa menjawab kesimpulan, tetapi tidak tepat
0 = Jika siswa tidak menjawab kesimpulan
b. Mencari rata-rata nilai yang diperoleh peserta didik melalui
rumus yang diadaptasi dari Nana Sudjana (2013: 109).
Keterangan :
R = Nilai rata-rata peserta didik
∑ X = Jumlah seluruh nilai peserta didik
∑ N = Jumlah peserta didik
c. Menghitung persentase ketuntasan belajar peserta didik.
Pada penelitian ini terdapat dua kategori ketuntasan belajar yaitu
secara individu dan klasikal. Ketuntasan belajar secara individual didapat
dari KKM untuk pembelajaran IPA ditetapkan sekolah yaitu siswa
dinyatakan tuntas jika telah mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 65 dan
di bawah 65 dinyatakan belum tuntas. Sedangkan ketuntasan belajar
secara klasikal yaitu mengukur tingkat keberhasilan ketuntasan belajar
siswa menyeluruh. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar
klasikal digunakan rumus :
21
Keterangan :
P = persentase peserta didik yang lulus
ΣP = jumlah peserta didik yang lulus
ΣN = jumlah seluruh peserta didik
Tabel 3.1
Kriteria Penilaian Rata-rata Kelas
Kriteria Nilai
Baik Sekali 85 – 100
Baik 70 – 84
Cukup 60 – 69
Kurang 50 – 59
Kurang Sekali >50
Pada data kualitatif, setelah data dianalisis dilanjutkan dengan proses
pengolahan data yang selanjutnya dideskripsikan. Sedangkan data
kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes individu siswa dan tugas
kelompok, dianalisis kemudian data tersebut diolah dan dihitung
persentase serta nilai rata-ratanya. Hasil tes siswa dituliskan dalam
bentuk tabel, sehingga skor yang diperoleh siswa terlihat dengan jelas.

More Related Content

What's hot

Siklus penelitian tindakan kelas
Siklus penelitian tindakan kelasSiklus penelitian tindakan kelas
Siklus penelitian tindakan kelasMAFIA '11
 
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Harsidi Side
 
Konsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKKonsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKAida Dwi Astuti
 
5.vina serevina fitria herliana
5.vina serevina fitria herliana5.vina serevina fitria herliana
5.vina serevina fitria herlianavinaserevina
 
Panduan Praktis Membuat PTK
Panduan Praktis Membuat PTKPanduan Praktis Membuat PTK
Panduan Praktis Membuat PTKoum
 
Contoh dan-panduan-penyusunan-lap-ptk
Contoh dan-panduan-penyusunan-lap-ptkContoh dan-panduan-penyusunan-lap-ptk
Contoh dan-panduan-penyusunan-lap-ptkKang Murs
 
Prosedur penelitian penelitian tindakan kelas (ptk)
Prosedur penelitian penelitian tindakan kelas (ptk)Prosedur penelitian penelitian tindakan kelas (ptk)
Prosedur penelitian penelitian tindakan kelas (ptk)EcKo Puthunembahkasankoesen
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)Rudi Salam Sinulingga
 

What's hot (20)

Bab iii 86
Bab iii 86Bab iii 86
Bab iii 86
 
Siklus penelitian tindakan kelas
Siklus penelitian tindakan kelasSiklus penelitian tindakan kelas
Siklus penelitian tindakan kelas
 
Bab i ptk
Bab i ptkBab i ptk
Bab i ptk
 
4.bab iii
4.bab iii4.bab iii
4.bab iii
 
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
 
Konsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKKonsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTK
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
5.vina serevina fitria herliana
5.vina serevina fitria herliana5.vina serevina fitria herliana
5.vina serevina fitria herliana
 
PTK penelitian tindakan kelas
PTK penelitian tindakan kelasPTK penelitian tindakan kelas
PTK penelitian tindakan kelas
 
Panduan Praktis Membuat PTK
Panduan Praktis Membuat PTKPanduan Praktis Membuat PTK
Panduan Praktis Membuat PTK
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Contoh dan-panduan-penyusunan-lap-ptk
Contoh dan-panduan-penyusunan-lap-ptkContoh dan-panduan-penyusunan-lap-ptk
Contoh dan-panduan-penyusunan-lap-ptk
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
BAB III PEMBAHASAN SKRIPSI
BAB III PEMBAHASAN SKRIPSIBAB III PEMBAHASAN SKRIPSI
BAB III PEMBAHASAN SKRIPSI
 
Prosedur penelitian penelitian tindakan kelas (ptk)
Prosedur penelitian penelitian tindakan kelas (ptk)Prosedur penelitian penelitian tindakan kelas (ptk)
Prosedur penelitian penelitian tindakan kelas (ptk)
 
2kgfxe4yc3holy8s91u3
2kgfxe4yc3holy8s91u32kgfxe4yc3holy8s91u3
2kgfxe4yc3holy8s91u3
 
SUMBER PTK ALL.docx
SUMBER PTK ALL.docxSUMBER PTK ALL.docx
SUMBER PTK ALL.docx
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
 
Bab III
Bab IIIBab III
Bab III
 

Similar to Metode Penelitian Tindakan Kelas

CONTOH RANCANGAN PTK bab3.pdf
CONTOH RANCANGAN PTK bab3.pdfCONTOH RANCANGAN PTK bab3.pdf
CONTOH RANCANGAN PTK bab3.pdfsarwani sarwani
 
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNPBab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNPBePee NaiNs
 
Action Research
Action ResearchAction Research
Action Researchmimisuke
 
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7EBab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7EMariz Cha Cha
 
Bab III Metode Penelitian SHT
Bab III Metode Penelitian SHTBab III Metode Penelitian SHT
Bab III Metode Penelitian SHTAniyah Damayanti
 
Action Research
Action ResearchAction Research
Action Researchmimisuke
 
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016Heri Triyono
 
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docxRANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docxsarwani sarwani
 
Kuliah 4 model penyelidikan tindakan
Kuliah 4 model penyelidikan tindakanKuliah 4 model penyelidikan tindakan
Kuliah 4 model penyelidikan tindakanAmira Farhanah
 
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...sinupid
 
Penyelidikan Tindakan Bab 4.pptx
Penyelidikan Tindakan    Bab 4.pptxPenyelidikan Tindakan    Bab 4.pptx
Penyelidikan Tindakan Bab 4.pptxTHAMHOUYINKPMGuru
 
Aplikasi penelitian tindakan kelas
Aplikasi penelitian tindakan kelasAplikasi penelitian tindakan kelas
Aplikasi penelitian tindakan kelassmkfarmasi
 
Penelitian tindakan kelas ppt
Penelitian tindakan kelas pptPenelitian tindakan kelas ppt
Penelitian tindakan kelas pptSang Ucup
 

Similar to Metode Penelitian Tindakan Kelas (20)

CONTOH RANCANGAN PTK bab3.pdf
CONTOH RANCANGAN PTK bab3.pdfCONTOH RANCANGAN PTK bab3.pdf
CONTOH RANCANGAN PTK bab3.pdf
 
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNPBab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
 
Bab iii
Bab iii Bab iii
Bab iii
 
BAB III NADIA.pdf
BAB III NADIA.pdfBAB III NADIA.pdf
BAB III NADIA.pdf
 
Action Research
Action ResearchAction Research
Action Research
 
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7EBab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
Bab 3 proposal PTK/wahyu mariska j/08141197/PGSD/7E
 
Bab III Metode Penelitian SHT
Bab III Metode Penelitian SHTBab III Metode Penelitian SHT
Bab III Metode Penelitian SHT
 
Rangkuman ptk kelompok
Rangkuman ptk kelompokRangkuman ptk kelompok
Rangkuman ptk kelompok
 
Action Research
Action ResearchAction Research
Action Research
 
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docxRANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
 
Kuliah 4 model penyelidikan tindakan
Kuliah 4 model penyelidikan tindakanKuliah 4 model penyelidikan tindakan
Kuliah 4 model penyelidikan tindakan
 
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
 
7cpengembangan model-pembelajaran
7cpengembangan model-pembelajaran7cpengembangan model-pembelajaran
7cpengembangan model-pembelajaran
 
Penyelidikan Tindakan Bab 4.pptx
Penyelidikan Tindakan    Bab 4.pptxPenyelidikan Tindakan    Bab 4.pptx
Penyelidikan Tindakan Bab 4.pptx
 
Aplikasi penelitian tindakan kelas
Aplikasi penelitian tindakan kelasAplikasi penelitian tindakan kelas
Aplikasi penelitian tindakan kelas
 
Penelitian tindakan kelas ppt
Penelitian tindakan kelas pptPenelitian tindakan kelas ppt
Penelitian tindakan kelas ppt
 
Resume buku ptk
Resume buku ptkResume buku ptk
Resume buku ptk
 
Resume buku ptk
Resume buku ptkResume buku ptk
Resume buku ptk
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

Metode Penelitian Tindakan Kelas

  • 1. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Teknik Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas (Class Action Research). PTK diperkenalkan oleh ahli psikologi soial Amerika yang bernama Kurt Lewin, menurut pendapatnya (Kunandar, 2008:42) mengemukan bahwa ‘penelitian tindakan kelas suatu rangkaian langkah yang teridiri atas empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi’. Arikunto (Ekawarna, 2013:5) bahwa ‘PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan’. Sedangkan menurut John Elliot (Elfanani, 2012:12) yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas ialah: Kajian tentang situasi social dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan didalamnya’. Seluruh prosesnya, telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukanan antara evaluasi diri dari perkembangan professional. Pendapat yang hampir senada dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (Elfanani, 2012:12) yang mengatakan bahwa : PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut. 34
  • 2. 2 Penelitian ini berbasis kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya penelitian dilakukan melalui kerja sama dengan guru wali kelas V SDN 1 Balandongan. Peneliti berperan sebagai guru untuk melakukan tindakan pembelajaran sesuai perencanaan tindakan yang dibuat. Penelitian tindakan kelas memiliki tujuan seperti yang telah ungkapkan oleh Ekawarna (2013:13) yaitu sebagai berikut: a. Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapianya tujuan pembelajaran yang bermutu. b. Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. c. Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran yang dikelas agar pembelajaran bermutu. d. Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya. e. Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran. f. Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan atau asumsi.
  • 3. 3 2. Model Penelitian Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dikembankan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart dalam Ekawarna (2013;20), mengemukakan bahwa ‘Penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Alur penelitian adaptasi Model Kemmis & Taggart dapat disajikan pada gambar berikut : Gambar 1 : Model Action Research Kemmis & Taggart
  • 4. 4 Dalam pelaksanaannya penilitian secara rinci terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: 1. Perencanaan Dalam penelitian tindakan kelas tahapan yang pertama perencanaan, pada tahapan ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Biasanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut peneliti harus mempersiapkan beberapa hal diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen penelitian, media pembelajaran, bahan ajar, dan aspek-aspek lain yang sekiranya diperlukan. 2. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan adalah kegiatan menerapkan perencanaan yang telah dibuat, peneliti harus mentaati apa yang telah dirumuskan pada tahap perencanaan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan. 3. Observasi Dalam tahap observasi yang melakukannya adalah pengamat, kegiatan ini berlangsung bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan. Tahapan ini adalah mengamati bagaimana proses pelaksanaan berlangsung, serta mengetahui dampak apakah yang dihasilkan dari proses pelaksanaan. 4. Refleksi
  • 5. 5 Tahapan refleksi ini adalah tahapan kita dapat mengetahui kelemahan apa saja yang terjadi dari proses pelaksanaan, hingga akhirnya dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya, apabila proses siklus sudah selesai maka tahapan ini bisa dijadikan tahapan untuk menarik kesimpulan dari keseluruhan kegiatan. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini adalah SDN 1 Balandongan yang beralamat di Jl. Parakansalak Km. 6 Kec. Parakansalak Kabupaten Sukabumi. Waktu yang diperlukan peneliti untuk melaksanakan penelitian ini adalah 3 bulan terhitung dari Maret sampai Mei 2014. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDN 1 Balandongan yang berjumlah 51 peserta didik terdiri dari 23 laki-laki dan 28 perempuan. D. Alur/Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dalam bentuk pengkajian siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Rencana pelaksanaannya terdiri dari dua siklus dan akan dilakukan sesuai dengan perubahan yang akan dicapai pada setiap siklusnya. Langkah-langkah yang peneliti laksanakan sebagai berikut :
  • 6. 6 1. Perencanaan Sebelum melakukan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan perencanan. Kegiatan yang dilakukan selama tahap perencanaan adalah sebagai berikut: a. Meminta izin penelitian kepada pihak sekolah b. Melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang berlangsung sebelumnya. b. Mengkaji data hasil nilai mata pelajaran IPA khususnya pembelajaran sifat-sifat cahaya pada tahun pelajaran sebelumnya. c. Refleksi dari hasil observasi awal. 2. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan langsung oleh penulis sebagai peneliti sekaligus mempraktikan tindakan dalam pembelajaran di kelas. Pelaksanaan dilakukan pada bulan Maret 2014 dengan menerapkan model discovery learning pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya. Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran dilakukan dalam dua siklus. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu melaksanakan rencana pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya, yaitu sebagai berikut: a. Siklus I: 1. Perencanaan (Planning)
  • 7. 7 Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, peneliti melakukan persiapan perencanaan diantaranya sebagai berikut : a) Mendiskusikan dengan guru tentang langkah-langkah, model, dan alat yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran b) Menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) d) Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk mengaplikasikan kegiatan eksperimen e) Mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang perlu disiapkan dan dikembangkan, yaitu: lembaran-lembaran evaluasi dan instrumen lain berikut kriteria penilaian dan kunci jawaban yang akan disiapkan dan dikembangkan. f) Menyusun alat observasi yang digunakan untuk mengamati guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. g) Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran. h) Melaksanakan diskusi dengan observer. i) Melakukan prates terlebih dahulu untuk mengukur kemampuan awal peserta didik pada materi sifat-sifat cahaya. j) Memberikan informasi kepada peserta didik agar membawa peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan siklus 1. 2. Pelaksanaan (Acting)
  • 8. 8 Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pada kegiatan pembelajaran sifat-sifat cahaya ini disesuaikan dengan model Discovery Learning. Adapun langkah- langkah kegiatan dalam pelaksanaan tindakan ini adalah: 1) Kegiatan Awal a. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama siswa. b. Presensi/absensi siswa. c. Guru mengkondisikan agar siswa siap mengikuti pelajaran. d. Apersepsi 1) Mengapa kita dapat melihat? 2) Ketika listrik padam, keadaan menjadi gelap. Apakah mata kalian dapat melihat benda-benda di sekitar? e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti a. Stimulasi 1) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai sifat-sifat cahaya. “Anak-anak, coba sebutkan apa saja sifat-sifa cahaya yang kalian ketahui?” 2) Siswa mengungkapkan pemikirannya mengenai sifat-sifat cahaya yang mereka ketahui.
  • 9. 9 b. Identifikasi masalah 1) Guru memberikan pertanyaan arahan untuk memfokuskan pada konsep yang akan dibahas. 2) Dari semua jawaban yang diberikan siswa mengenai sifat-sifat cahaya guru mengarahkan pada jawaban “Sifat cahaya merambat lurus, cahaya menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat dibiaskan”. 3) Guru membagi siswa kedalam enam kelompok belajar yang heterogen dengan anggota 7-8 orang. 4) Guru membimbing siswa untuk berdiskusi menentukan hipotesis dari permasalahan yang disajikan, dengan mengajukan beberapa pertanyaan arahan. 5) Siswa bersama kelompoknya membuat hipotesis dari permasalahan yang disajikan. 6) Siswa menyampaikan hipotesis yang telah dibuatnya dari hasil diskusi kelompok 7) Guru membimbing siswa untuk menguji hipotesis yang telah dibuat dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut: 8) “Bagaimana cara untuk membuktikan hal tersebut?” c. Data Collection
  • 10. 10 1) Guru memberikan pertanyaan arahan sebelum siswa melakukan percobaan: 2) Apa tujuan dari percobaan yang ingin kalian lakukan? 3) Alat dan bahan apa saja yang kalian butuhkan? 4) Untuk membuktikan pendapat kalian benar atau tidaknya, apa saja yang harus kalian amati? 5) Guru memberikan intruksi kepada masing-masing kelompok untuk mulai melakukan percobaan, 6) Bersama anggota kelompoknya terlebih dahulu siswa merancang tujuan dan langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan 7) Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam Percobaan 8) Siswa bersama kelompoknya melakukan percobaan berdasarkan langkah-langkah yang telah mereka rumuskan. 9) Siswa melakukan pengamatan sesuai dengan langkah percobaan yang telah dibuat sebelumnya. d. Data Processing 1) Setiap kelompok mencatat hasil pengamatannya pada lembar pengamatan yang telah dibagikan.
  • 11. 11 2) Siswa menggambarkan alat percobaan yang telah dirangkai. 3) Setelah melakukan percobaan, siswa bersama kelompoknya berdiskusi untuk membuat kesimpulan dalam bentuk laporan. e. Verifikasi data 1) Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan laporannya di depan kelas. 2) Kelompok lain memberikan tanggapan. 3) Siswa bersama dengan guru membahas hasil praktikum yang telah dilakukan. 4) Guru mengkoreksi kesalahan dan memberikan pengutan materi. 5) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami. f. Generalisai 1) Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan berdasarkan diskusi kelas yang telah dilakukan. 2) Siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman singkat mengenai kesimpulan materi yang telah dipelajari.
  • 12. 12 3) Siswa mengerjakan tes tertulis yang diberikan oleh guru 3) Kegiatan Penutup a. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar b. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. d. Melakukan penilaian hasil belajar e. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran) 3. Pengamatan (Observation) Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung karena untuk mengetahui : a. Situasi belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas. b. Aktivitas aktivitas yang terjadi selama proses belajar mengajar c. Kinerja guru dalam mengajar d. Respon siswa terhadap proses belajar mengajar e. Kemampuan peserta didik saat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. 4. Refleksi (Reflecting)
  • 13. 13 Kegiatan refleksi ini bertujuan memperbaiki pelaksanaan penelitian pada siklus selanjutnya, penelitian pada siklus pertama dianggap berhasil apabila : a. Sebagian besar (75% dari peserta didik) mampu memenuhi aspek indikator kemampuan kerjasama b) Lebih dari 75% peserta didik dapat menjawab soal evaluasi dengan benar. Penulis dan observer melakukan analisis dan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan dan hasil observasi pada siklus I, apabila ditemukan kelemahan dan kekurangan pada siklus I maka dilakukan siklus II sebagai upaya perbaikan pembelajaran materi sifat-sifat cahaya. Hasil refleksi digunakan sebagai rekomendasi dan revisi untuk perencanaan dan pelaksanaan tindakan pembelajaran yang berikutnya. b. Siklus II Siklus II dilaksanan apabila pelaksanaan siklus I masih kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan ditemukannya kekurangan pada pelaksanaan siklus I dan mencapai target / tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu peneliti harus benar-benar merumuskan serta merencanakan langkah-langkah yang tepat dan efektif agar kekurangan pada sikls I dapat diperbaiki. tahapan kegiatan pada siklus II dapat dijelaskan sebagai beirkut: 1) Perencanaan (Planning)
  • 14. 14 Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. 2) Pelaksanaan (Acting) Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model discovery learning berdasarkan perencanaan hasil refleksi pada siklus pertama. 3) Pengamatan (Observation) Dibantu oleh observer Peneliti melakuakn pengamatan terhadap aktivitas pembelajarandengan menerapkan model discovery learning. 4) Refleksi Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus maka peneliti membuat refleksi berupa kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model discovery learning dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya. E. Teknik Penelitian 1) Teknik Pengumpulan Data Sehubungan dengan rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas yaitu meningkatkan proses dan hasil pembelajaran sifat-sifat cahaya maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan non test (observasi dan dokumentasi). a. Tes
  • 15. 15 Menurut Nana Sudjana (2012 : 35) menyatakan bahwa, tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar peserta didik, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Jadi teknik pengumpulan data dengan tes ini dimaksudkan untuk menilai hasil belajar yang berkaitan dengan ranah kognitif, karena setelah peserta didik selesai mengikuti suatu pembelajaran, maka peserta didik akan di berikan tes untuk mengetahui hasil yang menunjukan sejauh mana keberhasilan guru dalam menyampaikan materi. b. Nontes Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini tidak hanya berupa tes yang berbentuk uraian ataupun tes objektif, tetapi dilakukan juga penilaian nontes yaitu sebagai berikut. 1) Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. (Kunandar. 2008. hlm. 143). Observasi yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah observasi selektif. Yaitu observasi yang dilakukan untuk mengetahui kompetensi tertentu yang dicapai siswa. Dalam peneltian ini kompetensi yang diamati meliputi kompetensi yang dicapai siswa dalam pembelajaran discovery learning, materi pembelajaran dan pembelajaran siswa dalam kelompok.
  • 16. 16 2) Dokumentasi Teknik dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen arsip, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen sehubungan penelitian harus sesuai dengan fokus masalah penelitian dan tujuan. 3) Wawancara Menurut Denzin (dalam Wiraatmadja. 2008. hlm. 117), wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Pada penelitian ini, wawancara digunakan untuk melengkapi dara observasi. Wawancara yang dilakukan berisi pertanyaan yang diajukan kepada orang yang dianggap dapat memberikan informasi yang dipelukan. 2) Instrumen Penelitian a. Instrumen Pembelajaran Instrument pembelajaran adalah instrument yang dipakai selama pembelajaran berlangsung. Instrument pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan media pembelajaran lainnya. b. Instrumen Pengumpulan Data
  • 17. 17 Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) Lembar Observasi KBM Instrumen ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa serta respon siswa selama kegiatan pembelajaran dengan penerapan model discovery learning berlangsung. 2) Lembar Soal Instrumen tes dalam penelitian ini berupa tes uraian untuk mengukur peningkatan penguasaan konsep siswa terhadap materi berdasarkan indikator yang telah ditentukan setelah diberikan tindakan. 3) LKS Kelompok LKS kelompok yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan agar siswa dapat bekerjasama, bertukar informasi/pengetahuan serta bersosialisasi dengan teman-temannya. Tidak hanya itu saja, LKS kelompok dibuat karena pada dasarnya model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model discovery learning dalam pelaksanaannya juga dilakukan melalui kegiatan diskusi bersama kelompok.
  • 18. 18 4) Pedoman Wawancara Dalam hal ini, peneliti mewawancarai langsung siswa kelas V SD Negeri 1 Balandongan, yang dilakukan setelah siklus berlangsung. Wawanara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui penyebab dari siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM yang telah ditapakan sehingga nantinya dapat dijadikan perbaikan untuk siklus berikutnya. 5) Dokumentasi Instrumen ini merupakan penelaahan terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian. Data ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk menguji dan menafsirkan fokus permasalahan dalam penelitian F. Analisis dan Interpretasi Data Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. 1) Analisis Data Kualitatif
  • 19. 19 Data kualitatif diperoleh dari data hasil observasi terhadap siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran melalui model discovery learning yang akan diuraikan secara deskriptif. 2) Analisis Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes formatif dan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk melihat seberapa jauh peningkatan hasil belajar siswa. Tahap- tahap dalam menganalisis data kuantitatif adalah: a. Pensekoran terhadap jawaban siswa Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif peserta didik adalah tes pilihan ganda dan tes uraian bebas sehingga tidak ada rumus baku yang dijadikan sebagai dasar untuk mencari skor peserta didik. Namun, peneliti menerapkan kriteria penskoran untuk menentukan skor siswa. Kriteria penskoran yaitu : 1) Pilihan Ganda (Individu) Penskoran tanpa koreksi, yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai satu (tergantung dari bobot butir soal), sehingga jumlah skor yang diperoleh peserta didik adalah dengan menghitung banyaknya butir soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut. Skor = B/N x 100 (skala 0-100) Ket : B = banyaknya butir yang dijawab benar N = adalah banyaknya butir soal 2) Lembar Kerja Siswa (Kelompok)
  • 20. 20 2 = Jika siswa dapat menyimpulkan dengan benar dan tepat 1 = Jika siswa menjawab kesimpulan, tetapi tidak tepat 0 = Jika siswa tidak menjawab kesimpulan b. Mencari rata-rata nilai yang diperoleh peserta didik melalui rumus yang diadaptasi dari Nana Sudjana (2013: 109). Keterangan : R = Nilai rata-rata peserta didik ∑ X = Jumlah seluruh nilai peserta didik ∑ N = Jumlah peserta didik c. Menghitung persentase ketuntasan belajar peserta didik. Pada penelitian ini terdapat dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara individu dan klasikal. Ketuntasan belajar secara individual didapat dari KKM untuk pembelajaran IPA ditetapkan sekolah yaitu siswa dinyatakan tuntas jika telah mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 65 dan di bawah 65 dinyatakan belum tuntas. Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal yaitu mengukur tingkat keberhasilan ketuntasan belajar siswa menyeluruh. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus :
  • 21. 21 Keterangan : P = persentase peserta didik yang lulus ΣP = jumlah peserta didik yang lulus ΣN = jumlah seluruh peserta didik Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Rata-rata Kelas Kriteria Nilai Baik Sekali 85 – 100 Baik 70 – 84 Cukup 60 – 69 Kurang 50 – 59 Kurang Sekali >50 Pada data kualitatif, setelah data dianalisis dilanjutkan dengan proses pengolahan data yang selanjutnya dideskripsikan. Sedangkan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes individu siswa dan tugas kelompok, dianalisis kemudian data tersebut diolah dan dihitung persentase serta nilai rata-ratanya. Hasil tes siswa dituliskan dalam bentuk tabel, sehingga skor yang diperoleh siswa terlihat dengan jelas.