2. .
.
.
Definisi Sastra
Hakikat Pemanfaatan
Sastra
Contoh Cerita Anak
Metode Penyampaian
Cerita
Model-Model Bercerita
3. Hakikat Sastra
Secara harfiah
Berarti huruf, tulisan,atau
karangan
1. Puisi
Lama
Susastra (su = baik,indah +
sastra)
Jadi dapat diartikan buku
yang baik dan indah. Baik
isinya, indah bahasanya.
2. Puisi
Baru
4. Hakikat Sastra
sastra Juga
berarti karya
kreatif manusia
Sejajar dengan:
adab, dictung,
letterkunde,
bellesletter
5. Fungsi Sastra
1. Terhibur, puas,memperoleh
pengalaman batin
2. Memperkuat pengetahuan
intelektual
3. Memperkaya dan
memperluas emosi pembaca
4. Pendidikan dan pengajaran
7. tentang PUISI
Karya sastra
paling tua
Karya besar
(master piece)
dibuat dalam
bentuk puisi
8. Pengertian Puisi
Adalah bentuk kesusastraan yang
menggunakan pengulangan suara sebagai
ciri khasnya
(Slamet Mulyana)
Adalah Ungkapan pikiran yang musikal
(Thomas Carlyle)
Adalah bentuk karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan
penyair secara imajinatif dan disusun
dengan mengkosentrasikan semua
kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian
struktur fisik dan struktur batin
(Herman J Waluyo)
9. Penyajian puisi kepada publik
1. Dibacakan
2. Deklamasikan
3. Didramatisasikan
4. Dimusikalisasikan
• Dibuat lagu
• Diiringi lagu
• digabung
12. Donge
ng
Cerita prosa rakyat yang
tidak dianggap benar-benar
terjadi, diceritakan untuk
hiburan, berisikan pelajaran
13. & Adanya hal-hal mustahil
& Anonim
& Memiliki kesamaan cerita di tempat lain
& Biasanya diawali, “Pada zaman dahulu....” atau
“Di suatu negeri....” ..”di negeri antah berantah”
“Nun pada waktu itu” , “di negeri antah
berantah”,”di suatu tempat di pinggir hutan”
& Diakhiri, .....”dan akhirnya mereka bahagia.”
& Mengandung ajaran moral
& Penokohan sederhana
Ciri-ciri
14. Jenis-jenis
Zaman/waktu
& Dongeng Klasik
• Bawang Merah, Bawang Putih
• Sangkuriang
• Malin Kundang
• Kancil dan Kura-kura
& Dongeng Modern
• Satir : “Sekolah Binatang”
• Dongeng dengan akhir yang
diubah
• Dongeng dengan kilas balik
16. Contoh Dongeng
Mitos
& Dewi Sri
& Jaka Tarub
& Nyi Roro Kidul
& Ramayana
& Mahabarata
17. Contoh Dongeng
Fabel
& Kancil dan Buaya
& Kancil dan Harimau
& Kancil dan Pak Tani
& dll
18. Contoh Dongeng
Legenda
Asal usul tumbuhan
& Padi bermula dari kuburan Dewi Sri
& Gadung beracun karena dipanah oleh
pohon jagung dengan menggunakan
anak panah beracun
& Tandan jagung berlubang karena
ditombak oleh pohon gadung
& Pohon mata lembu seperti rusak
kulitnya karena melihat pertarungna
antara jagung dan gadung terlalu
dekat
19. Contoh Dongeng
Legenda
Asal usul dunia binatang
& Sapi itu bergelambir karena sewaktu
mandi tertukar dengan baju kerbau yang
lebih besar
& Kuda itu mulanya bertanduk, tapi
dipinjamkan kepada rusa. Oleh karena
itu, sampai sekarang kuda tidak lagi
bertanduk
& Darah ikan mas memiliki warna seperti
darah manusia karena asalnya adalah
manusia
& Kucing dan anjing mulanya akur. Karena
pada suatu ketika merasa dikhianati
kucing, akhirnya kedua binatang itu
selalu bertengkar
20. Contoh Dongeng
Legenda
Asal usul sebuah tempat
& Nama Gunung Tengger diambil dari
suami istri Rara Anteng dan Joko Seger
& Nama Sungai Perak di Malaysia diambil
dari warna susu seekor ikan Maruan.
Suatu ketika di sungai itu mengalir susu
seekor ikan Maruan yang tengah
menyusui anaknya. Warna susu ikan
tersebut berwarna putih seperti perak
& Gunung Tangkuban Perahu di Bandung
Utara mirip tertelungkupnya karena
gunung itu pada mulanya adalah
perahu milik Sangkurian.
21. Pengertian
Cerita rekaan yang pendek yang tidak
kurang dari 2000 kata dan habis
dibaca dalam sekali duduk.
Ciri-ciri
Tokohnya tidak banyak, hanya
seorang atau empat orang paling
banyak
Tidak menggali seluruh kepribadian
tokoh
Tidak menyebabkan perubahan
nasib pada tokoh
Konflik hanya satu, ketika cerita
dimulai sudah hadir konflik
Latarnya tunggal
Memusatkan pada satu kejadian
Cerpen
22. Unsur-unsur Cerpen
Tema
• Perkembangan Tema
• Cara-cara Penemuan
Tema :
Melalui alur cerita
Melalui tokoh cerita
Melalui bahasa yang
digunakan
23. Unsur-unsur Cerpen
Alur
• Struktur Alur :
Pengenalan situasi
cerita
Pengungkapan
Peristiwa
Klimak
Anti Klimak
Penyelesaian
24. Unsur-unsur Cerpen
Perwatakan
• Analitik
• Dramatik
Penggambaran fisik atau
prilaku
Lingkungan
Bahasa yang digunakan tokoh
Jalan pikiran
Penggambaran tokoh lain
Campuran
29. Pengertian
Berasal dari bahasa Yunani
Dram = gerak
Bentuk sastra yang
menonjolkan percakapan
(dialog) dan gerak-gerik
pemain (akting) di
panggung
35. POTENSI SPRITUAL
Mampu menghadirkan
Tuhan/Keimanan dalam
setiap aktivitas
Kegemaran berbuat untuk
Allah
Disiplin Beribadah
Sabar berupaya
Berterima kasih/bersyukur
atas pemberian Tuhan
37. POTENSI AKAL
Kemampuan berhitung
Kemampuan Verbal
Kemampuan spasial
Kemampuan
Membedakan
Kemampuan membuat
daftar prioritas
38. POTENSI SOSIAL
Senang berkomunikasi
Senang menolong
Senang berteman
Senang membuat orang
lain senang
Senang bekerjsama
39. POTENSI JASMANI
Sehat secara
medis
Tahan cuaca
Tahan bekerja
keras
40. MANFAAT DRAMA
Manfaat yang berhubungan
dengan kemampuan bahasa
menambah kosa kata
terbiasa dengan tata
bahasa yang baik
melatih berbicara
melatih pendengaran,
ekspresi dan pengertian
41. MANFAAT DRAMA
Manfaat yang
sifatnya nilai-nilai
Spiritual
Moral
Kultural
Sosial
Kreatifitas
imajinatif
Edukatif
Informatif
Rekreatif/entertaimen
Melatih logika, etika,
dan estetika
Mengembangkan
psikologis
42. .
.
Metode Penyampaian Cerita
.
1. Mengatasi Kegugupan
2. Penampilan
3. Gaya Bahasa
1) Audibilitas (suara)
2) Nada
3) Kecepatan
4. Bahasa Tubuh
1) Senyum
2) Mimik
3) Kontak mata
4) Gerakan tangan
5) Posisi berdiri atau duduk
43. KESATUAN
Mengatasi
Kegugupan
1. Berlatih secara rutin
2. Berani diri untuk sering tampil
di depan umum
3. Menyiapkan catatan kecil
4. Percaya diri
44. .
.
Penampilan
1. Berbusana dengan sopan
2. Pergunakan bahasa yang
mudah dimengerti
3. Penampilan (performance)
4. Materi bercerita harus baik
Perlu Dipersiapkan:
1. Kesehatan
2. Kesiapan ilmu
45. .
Latihan Pitch
Selain volume, kecepatan, tinggi rendah
nada bicara pun ikut berperan.
Menggunakan tinggi nada yg tepat dapat
membantu menjelaskan emosi. Para
pembicara andal biasanya memiliki jarak
hingga 10 nada caranya berdiri tegak
& hitung dari 1 -10 saat mengucapkan setiap
angka gunakan nada terendah sp tertingi
& sebaliknya.
Contoh: dari nada rendah ke tinggi &
kebalikannya: Saya pernah ke sana. Saya
pernah ke sana. Saya pernah ke sana.
(Sumber: The Power of Public Speaking)
46. MELATIH COLOUR (KUALITAS SUARA)
Enak didengar jika pembicara fasih
mengucapkan kalimatnya dg nada sesuai dg
emosi pd setiap katanya.
Dalam menyampaikan pesan kerap muncul
silih berganti perasaan marah, penyesalan,
ceria, kesungguhan, dan kekecewaan.
Setiap kata memiliki makna, yg membicarakan
seorang pembicara marah atau gembira
adalah kualitas suaranya.
- Latihan: libatkan perasaan, ucapkan kata
persetujuan & penolakan, spt “baiklah”dan
“jangan” dalam berbagai emosi
47. .
Kecepatan Bercerita
Melatih kecepatan bicara:
1. Mengikuti speech contest dlm komunitas public
speaking di wilayah Anda
2. Merekam beberapa penampilan presentasi Anda
dlm video
3. Menyaksikan kembali hasil rekaman tersebut
4. Meminta seorg profesional coach (mentor) untuk
mengamati persentasi Anda
5. Bandingkan & nilai sendiri penampilan anda dg 5
penampilan sebelumnya
6. Ambil sebuah artikel koran/ majalah. Hitung jlh kata/
karakter antara 130 – 150 kata, krn jumlah itu
masalah kecepatan rata2 seseorg membaca dalam
tempo sedang dlm 1 menit
48. . Bahasa Tubuh
..
Vokal yg tdk ditunjang oleh gerakan tubuh yg
baik & bertenaga akan menjadi serangkaian kata
yg tdk bermakna saat dilontarkan.
Albert Mehrabian: persepsi audiensi terhadap
pembicara terbentuk melalui visual/
penampilan 55 %, vokal/ bunyi pesan 38 %,
verbal/ pesan yg disampaikan 7 %. Gerak
tubuh memberikan kontribusi yg paling
penting, yakni 55 % dr seluruh aspek yg hrs
dikuasai dlm menyampaikan presentasi.
Membuat penyampaian cerita yg baik hrs
meniupkan “kehidupan” ke dalam cerita kita.
Buat cerita lebih “hidup” dengan menambah
kekuatan melalui gerakan tubuh kita
49. Kontak Mata & Gerak Tangan
Kontak mata: ketulusan tatapan mata
lebih kuat dibanding cara lain.
Tatapan mata mampu menggelorakan
hasrat. Penelitian di University
College, London menunjukkan objek2
visual dlm lingkungan memberikan
isyarat sosial yg kuat. Tatapan mata
langsung telah memicu aktivitas di
pusat otak kita.
Sinyal yg paling nyata: komunikasi nonverbal
gerak fisik & perangai pembicara.
Bahasa tubuh di sini: penggunaan kedua
belah tangan & lengan, gerakan tubuh, air
muka (mimik), kontak mata, gaya bicara,
posisi berdiri (postur), cara berjalan.
50. .
Posisi Berdiri
Berdiri tegap seperti militer dan
tidak kaku. Pastikan kuda-kuda
Anda mantap dan fleksibel.
Mampu membawa diri lebih
baik.
Posisi bahu yang relaks, tidak
kaku dan tidak loyo.
Jangan berdiri dan duduk
membungkuk.
51. .
.
.
Model-Model Bercerita
Ulang Ucap
Lihat Ucapkan
Menjawab
Pertanyaan
Bertanya
Reka Cerita Gambar
Melanjutkan Cerita
Menceritakan
Kembali
Bermain Peran.
52. .
.
.
Model-Model Bercerita
Model
pembelajaran Bercerita
sama dengan berbicara.
Guru hanya sebagai
moderator dan motivator.
Pada pembelajaran awal
untuk mengangkat tema- tema
cerita dari gagasan peserta
didik sendiri. Setelah itu
boleh juga ide atau tema
cerita ditentukan guru.
53. .
.
.
Model-Model Bercerita
Tema cerita yang
menggugah, menarik dan
aktual. Bisa juga dimulai
cerita dari lingkungan
kehidupan sehari-hari
peserta didik, lalu menuju
lingkungan atau kawasan
yang luas dan lebih
kompleks.
54. .
.
Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran
Bercerita
.
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
/KD.
2. Guru mendemonstrasikan bercerita di
depan peserta didik dengan tema
cerita yg menarik.
3. Siswa mencoba mendemonstrasikan
bercerita tentang peristiwa menarik yang
baru saja dialami di depan kelas
(sementara sambil duduk dulu juga boleh).
4. Agar semua siswa mendapat giliran, bisa
juga penunjukkannya dilakukan dengan
cara diundi seperti arisan.
55. .
.
Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran
Bercerita
.
5. Agar lebih meriah dapat pula digunakan
media televisi yang tengah menyiarkan
acara menarik misalnya lintas berita,
flora fauna, film anak-anak, dsb.
6. Setelah selesai menyaksikan acara
tertentu di televisi, peserta didik
mencoba bercerita tentang peristiwa atau
film tersebut dengan menggunakan
bahasanya sendiri.
7. Demikian seterusnya sampai seluruh
siswa maju untuk bercerita.
8. Evaluasi.
9. Kesimpulan.
56. .
.
Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran
Bercerita
.
Kemampuan untuk membuat
desain pembelajaran
merupakan fokus
kompetensi yang harus
Bapak/Ibu kuasai sebagai seorang
guru. Alasannya, kemampuan
mendesain pembelajaran
sangat berkaitan langsung dengan
pelaksanaan tugas Bapak/Ibu di
lapangan sebagai pemegang
kendali proses pembe- lajaran
berlangsung di dalam kelas.
57. .
.
Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran
Bercerita
.
Tidak ada metode pembe-lajaran
Berbicara
yang paling sempurna,
maka Guru dituntut untuk
mampu memilah dan
memilih serta menentukan
media dan metode yang
paling relevan dengan tujuan
dan situasi yang dihadapi di
kelas.
58. . Latihan
.
Yuk!
Pemanfaatan Sastra Sebagai
Basis Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Saksikan: - Video
- Contoh Cerita
Anak
59. Putri Salju:
Bagaimana menceritakan
adegan ini kepada anak?
- Tujuan mendidik moral secara Islam
60. Pesan Moral !!!
- Bagaimana Anda bercerita?
- Tujuan memdidik supaya anak
jujur
61. .
.
Referensi
Asul Wiyanto. Terampil Bermain
Drama. Jakarta : Grasindo. 2002.
Rendra, 1976, Teknik Bermain
Drama, Catatan Elementer bagi Calon Pemain,
Jakarta, Pustaka Jaya
Hamzah, A, Adjib, 1985, Pengantar Bermain Drama, Bandung:
CV Rosda
Rahmanto, B dan Peni Adji, Endah, S, 2007, Drama, Jakarta:
Universitas Terbuka
Asmara, Adhi. 1979. Apresiasi Drama.
Jakarta: Nur Cahaya
Kosasih, E. Apresiasi Sastra Indonesia.
Jakarta: Nobel
Wiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama.
Jakarta : Grasindo.
Drama-drama: karya W.S. Rendra, Arifin C Noer,
Motinggo Busye, dan William Shakepeare
62. Referensi
Kosasih. Apresiasi Sastra Indonesia.
Jakarta : Nobel Edumedia. 2008
Widjoko dan Endang Hidayat. Teori dan
Sejarah Sastra Indonesia . Bandung : Epi
Press. 2007
Asmara, Adhi. 1979. Apresiasi Drama.
Jakarta : Nur Cahaya
Kosasih, E. Apresiasi Sastra Indonesia.
Jakarta : Nobel
Wiyanto, Asul. 2002. Terampil
Bermain Drama. Jakarta : Grasindo.