SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
Pemanfaatan Sastra Sebagai 
Basis Pembelajaran 
Bahasa Indonesia 
Dra. Siti Sahara
. 
. 
. 
 Definisi Sastra 
Hakikat Pemanfaatan 
Sastra 
 Contoh Cerita Anak 
 Metode Penyampaian 
Cerita 
 Model-Model Bercerita
Hakikat Sastra 
Secara harfiah 
Berarti huruf, tulisan,atau 
karangan 
1. Puisi 
Lama 
Susastra (su = baik,indah + 
sastra) 
Jadi dapat diartikan buku 
yang baik dan indah. Baik 
isinya, indah bahasanya. 
2. Puisi 
Baru
Hakikat Sastra 
 sastra Juga 
berarti karya 
kreatif manusia 
Sejajar dengan: 
adab, dictung, 
letterkunde, 
bellesletter
Fungsi Sastra 
1. Terhibur, puas,memperoleh 
pengalaman batin 
2. Memperkuat pengetahuan 
intelektual 
3. Memperkaya dan 
memperluas emosi pembaca 
4. Pendidikan dan pengajaran
Jenis Sastra 
1. Puisi 
2. Prosa 
4. Drama
tentang PUISI 
 Karya sastra 
paling tua 
 Karya besar 
(master piece) 
dibuat dalam 
bentuk puisi
Pengertian Puisi 
Adalah bentuk kesusastraan yang 
menggunakan pengulangan suara sebagai 
ciri khasnya 
(Slamet Mulyana) 
Adalah Ungkapan pikiran yang musikal 
(Thomas Carlyle) 
Adalah bentuk karya sastra yang 
mengungkapkan pikiran dan perasaan 
penyair secara imajinatif dan disusun 
dengan mengkosentrasikan semua 
kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian 
struktur fisik dan struktur batin 
(Herman J Waluyo)
Penyajian puisi kepada publik 
1. Dibacakan 
2. Deklamasikan 
3. Didramatisasikan 
4. Dimusikalisasikan 
• Dibuat lagu 
• Diiringi lagu 
• digabung
Pros 
a dan
Prosa Lama 
Dongeng 
Prosa Baru 
Cerpen 
Novel 
Prosa Fiksi
Donge 
ng 
Cerita prosa rakyat yang 
tidak dianggap benar-benar 
terjadi, diceritakan untuk 
hiburan, berisikan pelajaran
& Adanya hal-hal mustahil 
& Anonim 
& Memiliki kesamaan cerita di tempat lain 
& Biasanya diawali, “Pada zaman dahulu....” atau 
“Di suatu negeri....” ..”di negeri antah berantah” 
“Nun pada waktu itu” , “di negeri antah 
berantah”,”di suatu tempat di pinggir hutan” 
& Diakhiri, .....”dan akhirnya mereka bahagia.” 
& Mengandung ajaran moral 
& Penokohan sederhana 
Ciri-ciri
Jenis-jenis 
 Zaman/waktu 
& Dongeng Klasik 
• Bawang Merah, Bawang Putih 
• Sangkuriang 
• Malin Kundang 
• Kancil dan Kura-kura 
& Dongeng Modern 
• Satir : “Sekolah Binatang” 
• Dongeng dengan akhir yang 
diubah 
• Dongeng dengan kilas balik
Jenis-jenis 
Bentuknya 
& Mitos 
& Fabel 
& Legenda 
& Jenaka 
& Sage
Contoh Dongeng 
Mitos 
& Dewi Sri 
& Jaka Tarub 
& Nyi Roro Kidul 
& Ramayana 
& Mahabarata
Contoh Dongeng 
Fabel 
& Kancil dan Buaya 
& Kancil dan Harimau 
& Kancil dan Pak Tani 
& dll
Contoh Dongeng 
Legenda 
Asal usul tumbuhan 
& Padi bermula dari kuburan Dewi Sri 
& Gadung beracun karena dipanah oleh 
pohon jagung dengan menggunakan 
anak panah beracun 
& Tandan jagung berlubang karena 
ditombak oleh pohon gadung 
& Pohon mata lembu seperti rusak 
kulitnya karena melihat pertarungna 
antara jagung dan gadung terlalu 
dekat
Contoh Dongeng 
Legenda 
Asal usul dunia binatang 
& Sapi itu bergelambir karena sewaktu 
mandi tertukar dengan baju kerbau yang 
lebih besar 
& Kuda itu mulanya bertanduk, tapi 
dipinjamkan kepada rusa. Oleh karena 
itu, sampai sekarang kuda tidak lagi 
bertanduk 
& Darah ikan mas memiliki warna seperti 
darah manusia karena asalnya adalah 
manusia 
& Kucing dan anjing mulanya akur. Karena 
pada suatu ketika merasa dikhianati 
kucing, akhirnya kedua binatang itu 
selalu bertengkar
Contoh Dongeng 
Legenda 
Asal usul sebuah tempat 
& Nama Gunung Tengger diambil dari 
suami istri Rara Anteng dan Joko Seger 
& Nama Sungai Perak di Malaysia diambil 
dari warna susu seekor ikan Maruan. 
Suatu ketika di sungai itu mengalir susu 
seekor ikan Maruan yang tengah 
menyusui anaknya. Warna susu ikan 
tersebut berwarna putih seperti perak 
& Gunung Tangkuban Perahu di Bandung 
Utara mirip tertelungkupnya karena 
gunung itu pada mulanya adalah 
perahu milik Sangkurian.
Pengertian 
 Cerita rekaan yang pendek yang tidak 
kurang dari 2000 kata dan habis 
dibaca dalam sekali duduk. 
Ciri-ciri 
 Tokohnya tidak banyak, hanya 
seorang atau empat orang paling 
banyak 
 Tidak menggali seluruh kepribadian 
tokoh 
 Tidak menyebabkan perubahan 
nasib pada tokoh 
 Konflik hanya satu, ketika cerita 
dimulai sudah hadir konflik 
 Latarnya tunggal 
 Memusatkan pada satu kejadian 
Cerpen
Unsur-unsur Cerpen 
Tema 
• Perkembangan Tema 
• Cara-cara Penemuan 
Tema : 
 Melalui alur cerita 
 Melalui tokoh cerita 
 Melalui bahasa yang 
digunakan
Unsur-unsur Cerpen 
Alur 
• Struktur Alur : 
 Pengenalan situasi 
cerita 
 Pengungkapan 
Peristiwa 
 Klimak 
 Anti Klimak 
 Penyelesaian
Unsur-unsur Cerpen 
Perwatakan 
• Analitik 
• Dramatik 
 Penggambaran fisik atau 
prilaku 
 Lingkungan 
 Bahasa yang digunakan tokoh 
 Jalan pikiran 
 Penggambaran tokoh lain 
 Campuran
Unsur-unsur Cerpen 
Sudut Pandang 
atau Point of View 
• Pertama 
• Kedua 
• Ketiga
Unsur-unsur Cerpen 
Amanat 
• Nilai moral 
• Nilai sosial 
• Nilai budaya
Unsur-unsur Cerpen 
Gaya Bahasa 
• Menciptakan 
suasana atau warna 
lokal 
• Menandai karakter 
tokoh
DRAMA 
DAN UNSUR-UNSURNYA
Pengertian 
 Berasal dari bahasa Yunani 
 Dram = gerak 
 Bentuk sastra yang 
menonjolkan percakapan 
(dialog) dan gerak-gerik 
pemain (akting) di 
panggung
Nama Pertunjukkan Drama 
 Ketoprak dan 
Ludruk 
 Noh dan Kabuki 
 Opera Beijing 
 Balet
Nama Sanggar Teater di Indonesia 
 Teater Koma 
 Teater Popular 
 Bengkel Teater 
 Teater Legenda 
 Teater Kecil
Dul Muluk – Lenong 
Palembang - Betawi 
Dagelan/lelucon 
Pasundan 
Wayang Orang 
Jawa 
Istilah Lain Drama 
 Sandiwara 
 Teater 
 Toneel 
 Lakon
Jenis Drama 
 Tragedi 
 Komedi 
 Tragedi komedi 
 Opera dan Operet 
 Pantomin 
 Dagelan 
 Sendratari 
 Drama Minikata
POTENSI DALAM DRAMA 
 -Spiritual 
-Perasaan 
-Akal 
-Sosial 
-Jasmani
POTENSI SPRITUAL 
 Mampu menghadirkan 
Tuhan/Keimanan dalam 
setiap aktivitas 
 Kegemaran berbuat untuk 
Allah 
 Disiplin Beribadah 
 Sabar berupaya 
 Berterima kasih/bersyukur 
atas pemberian Tuhan
POTENSI PERASAAN 
 Mengendalikan emosi 
 Mengerti perasaan orang 
lain 
 Senang bekerjasama 
 Menunda kepuasan sesaat 
 Berkepribadian stabil
POTENSI AKAL 
 Kemampuan berhitung 
 Kemampuan Verbal 
 Kemampuan spasial 
 Kemampuan 
Membedakan 
 Kemampuan membuat 
daftar prioritas
POTENSI SOSIAL 
 Senang berkomunikasi 
 Senang menolong 
 Senang berteman 
 Senang membuat orang 
lain senang 
 Senang bekerjsama
POTENSI JASMANI 
 Sehat secara 
medis 
 Tahan cuaca 
 Tahan bekerja 
keras
MANFAAT DRAMA 
Manfaat yang berhubungan 
dengan kemampuan bahasa 
 menambah kosa kata 
 terbiasa dengan tata 
bahasa yang baik 
 melatih berbicara 
 melatih pendengaran, 
ekspresi dan pengertian
MANFAAT DRAMA 
Manfaat yang 
sifatnya nilai-nilai 
 Spiritual 
 Moral 
 Kultural 
 Sosial 
 Kreatifitas 
 imajinatif 
 Edukatif 
 Informatif 
 Rekreatif/entertaimen 
 Melatih logika, etika, 
dan estetika 
 Mengembangkan 
psikologis
. 
. 
Metode Penyampaian Cerita 
. 
1. Mengatasi Kegugupan 
2. Penampilan 
3. Gaya Bahasa 
1) Audibilitas (suara) 
2) Nada 
3) Kecepatan 
4. Bahasa Tubuh 
1) Senyum 
2) Mimik 
3) Kontak mata 
4) Gerakan tangan 
5) Posisi berdiri atau duduk
KESATUAN 
Mengatasi 
Kegugupan 
1. Berlatih secara rutin 
2. Berani diri untuk sering tampil 
di depan umum 
3. Menyiapkan catatan kecil 
4. Percaya diri
. 
. 
Penampilan 
1. Berbusana dengan sopan 
2. Pergunakan bahasa yang 
mudah dimengerti 
3. Penampilan (performance) 
4. Materi bercerita harus baik 
 Perlu Dipersiapkan: 
1. Kesehatan 
2. Kesiapan ilmu
. 
Latihan Pitch 
 Selain volume, kecepatan, tinggi rendah 
nada bicara pun ikut berperan. 
Menggunakan tinggi nada yg tepat dapat 
membantu menjelaskan emosi. Para 
pembicara andal biasanya memiliki jarak 
hingga 10 nada  caranya berdiri tegak 
& hitung dari 1 -10 saat mengucapkan setiap 
angka gunakan nada terendah sp tertingi 
& sebaliknya. 
 Contoh: dari nada rendah ke tinggi & 
kebalikannya: Saya pernah ke sana. Saya 
pernah ke sana. Saya pernah ke sana. 
(Sumber: The Power of Public Speaking)
MELATIH COLOUR (KUALITAS SUARA) 
Enak didengar jika pembicara fasih 
mengucapkan kalimatnya dg nada sesuai dg 
emosi pd setiap katanya. 
Dalam menyampaikan pesan kerap muncul 
silih berganti perasaan marah, penyesalan, 
ceria, kesungguhan, dan kekecewaan. 
Setiap kata memiliki makna, yg membicarakan 
seorang pembicara marah atau gembira 
adalah kualitas suaranya. 
- Latihan: libatkan perasaan, ucapkan kata 
persetujuan & penolakan, spt “baiklah”dan 
“jangan” dalam berbagai emosi
. 
Kecepatan Bercerita 
Melatih kecepatan bicara: 
1. Mengikuti speech contest dlm komunitas public 
speaking di wilayah Anda 
2. Merekam beberapa penampilan presentasi Anda 
dlm video 
3. Menyaksikan kembali hasil rekaman tersebut 
4. Meminta seorg profesional coach (mentor) untuk 
mengamati persentasi Anda 
5. Bandingkan & nilai sendiri penampilan anda dg 5 
penampilan sebelumnya 
6. Ambil sebuah artikel koran/ majalah. Hitung jlh kata/ 
karakter antara 130 – 150 kata, krn jumlah itu 
masalah kecepatan rata2 seseorg membaca dalam 
tempo sedang dlm 1 menit
. Bahasa Tubuh 
.. 
 Vokal yg tdk ditunjang oleh gerakan tubuh yg 
baik & bertenaga akan menjadi serangkaian kata 
yg tdk bermakna saat dilontarkan. 
 Albert Mehrabian: persepsi audiensi terhadap 
pembicara terbentuk melalui  visual/ 
penampilan 55 %, vokal/ bunyi pesan 38 %, 
verbal/ pesan yg disampaikan 7 %. Gerak 
tubuh memberikan kontribusi yg paling 
penting, yakni 55 % dr seluruh aspek yg hrs 
dikuasai dlm menyampaikan presentasi. 
 Membuat penyampaian cerita yg baik hrs 
meniupkan “kehidupan” ke dalam cerita kita. 
Buat cerita lebih “hidup” dengan menambah 
kekuatan melalui gerakan tubuh kita
Kontak Mata & Gerak Tangan 
 Kontak mata: ketulusan tatapan mata 
lebih kuat dibanding cara lain. 
 Tatapan mata mampu menggelorakan 
hasrat. Penelitian di University 
College, London menunjukkan objek2 
visual dlm lingkungan memberikan 
isyarat sosial yg kuat. Tatapan mata 
langsung telah memicu aktivitas di 
pusat otak kita. 
 Sinyal yg paling nyata: komunikasi nonverbal 
 gerak fisik & perangai pembicara. 
 Bahasa tubuh di sini: penggunaan kedua 
belah tangan & lengan, gerakan tubuh, air 
muka (mimik), kontak mata, gaya bicara, 
posisi berdiri (postur), cara berjalan.
. 
Posisi Berdiri 
 Berdiri tegap seperti militer dan 
tidak kaku. Pastikan kuda-kuda 
Anda mantap dan fleksibel. 
 Mampu membawa diri lebih 
baik. 
 Posisi bahu yang relaks, tidak 
kaku dan tidak loyo. 
 Jangan berdiri dan duduk 
membungkuk.
. 
. 
. 
Model-Model Bercerita 
 Ulang Ucap 
 Lihat Ucapkan 
 Menjawab 
Pertanyaan 
 Bertanya 
 Reka Cerita Gambar 
 Melanjutkan Cerita 
 Menceritakan 
Kembali 
 Bermain Peran.
. 
. 
. 
Model-Model Bercerita 
 Model 
pembelajaran Bercerita 
sama dengan berbicara. 
Guru hanya sebagai 
moderator dan motivator. 
Pada pembelajaran awal 
untuk mengangkat tema- tema 
cerita dari gagasan peserta 
didik sendiri. Setelah itu 
boleh juga ide atau tema 
cerita ditentukan guru.
. 
. 
. 
Model-Model Bercerita 
 Tema cerita yang 
menggugah, menarik dan 
aktual. Bisa juga dimulai 
cerita dari lingkungan 
kehidupan sehari-hari 
peserta didik, lalu menuju 
lingkungan atau kawasan 
yang luas dan lebih 
kompleks.
. 
. 
Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran 
Bercerita 
. 
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran 
/KD. 
2. Guru mendemonstrasikan bercerita di 
depan peserta didik dengan tema 
cerita yg menarik. 
3. Siswa mencoba mendemonstrasikan 
bercerita tentang peristiwa menarik yang 
baru saja dialami di depan kelas 
(sementara sambil duduk dulu juga boleh). 
4. Agar semua siswa mendapat giliran, bisa 
juga penunjukkannya dilakukan dengan 
cara diundi seperti arisan.
. 
. 
Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran 
Bercerita 
. 
5. Agar lebih meriah dapat pula digunakan 
media televisi yang tengah menyiarkan 
acara menarik misalnya lintas berita, 
flora fauna, film anak-anak, dsb. 
6. Setelah selesai menyaksikan acara 
tertentu di televisi, peserta didik 
mencoba bercerita tentang peristiwa atau 
film tersebut dengan menggunakan 
bahasanya sendiri. 
7. Demikian seterusnya sampai seluruh 
siswa maju untuk bercerita. 
8. Evaluasi. 
9. Kesimpulan.
. 
. 
Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran 
Bercerita 
. 
 Kemampuan untuk membuat 
desain pembelajaran 
merupakan fokus 
kompetensi yang harus 
Bapak/Ibu kuasai sebagai seorang 
guru. Alasannya, kemampuan 
mendesain pembelajaran 
sangat berkaitan langsung dengan 
pelaksanaan tugas Bapak/Ibu di 
lapangan sebagai pemegang 
kendali proses pembe- lajaran 
berlangsung di dalam kelas.
. 
. 
Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran 
Bercerita 
. 
 Tidak ada metode pembe-lajaran 
Berbicara 
yang paling sempurna, 
maka Guru dituntut untuk 
mampu memilah dan 
memilih serta menentukan 
media dan metode yang 
paling relevan dengan tujuan 
dan situasi yang dihadapi di 
kelas.
. Latihan 
. 
Yuk! 
Pemanfaatan Sastra Sebagai 
Basis Pembelajaran 
Bahasa Indonesia 
Saksikan: - Video 
- Contoh Cerita 
Anak
 Putri Salju: 
Bagaimana menceritakan 
adegan ini kepada anak? 
- Tujuan mendidik moral secara Islam
 Pesan Moral !!! 
- Bagaimana Anda bercerita? 
- Tujuan memdidik supaya anak 
jujur
. 
. 
Referensi 
 Asul Wiyanto. Terampil Bermain 
Drama. Jakarta : Grasindo. 2002. 
 Rendra, 1976, Teknik Bermain 
Drama, Catatan Elementer bagi Calon Pemain, 
Jakarta, Pustaka Jaya 
Hamzah, A, Adjib, 1985, Pengantar Bermain Drama, Bandung: 
CV Rosda 
Rahmanto, B dan Peni Adji, Endah, S, 2007, Drama, Jakarta: 
Universitas Terbuka 
 Asmara, Adhi. 1979. Apresiasi Drama. 
Jakarta: Nur Cahaya 
Kosasih, E. Apresiasi Sastra Indonesia. 
Jakarta: Nobel 
Wiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama. 
Jakarta : Grasindo. 
 Drama-drama: karya W.S. Rendra, Arifin C Noer, 
Motinggo Busye, dan William Shakepeare
Referensi 
Kosasih. Apresiasi Sastra Indonesia. 
Jakarta : Nobel Edumedia. 2008 
Widjoko dan Endang Hidayat. Teori dan 
Sejarah Sastra Indonesia . Bandung : Epi 
Press. 2007 
Asmara, Adhi. 1979. Apresiasi Drama. 
Jakarta : Nur Cahaya 
Kosasih, E. Apresiasi Sastra Indonesia. 
Jakarta : Nobel 
Wiyanto, Asul. 2002. Terampil 
Bermain Drama. Jakarta : Grasindo.
5. pemanfaatan sastra sebagai basis pemblajaran bhs indo.

More Related Content

What's hot

Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsiAbu Hamid
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganYamanto Isa
 
Rpp b. inggris kls 7 model pbl
Rpp b. inggris kls 7 model pblRpp b. inggris kls 7 model pbl
Rpp b. inggris kls 7 model pblMomon Nurohman
 
8. pengembangan bahan ajar
8. pengembangan bahan ajar8. pengembangan bahan ajar
8. pengembangan bahan ajarKiki Yulita Sari
 
Laporan kegiatan english day
Laporan kegiatan english dayLaporan kegiatan english day
Laporan kegiatan english dayyulhamfridanto
 
Proposal Produksi Film Dokumenter
Proposal Produksi Film DokumenterProposal Produksi Film Dokumenter
Proposal Produksi Film DokumenterLantip Budiarto
 
Expressions of asking and giving opinion
Expressions of asking and giving opinionExpressions of asking and giving opinion
Expressions of asking and giving opinionShinta Windyaningrum
 
Lesson plan recount text - simple past tense (regular & irregular) kelas 8 ku...
Lesson plan recount text - simple past tense (regular & irregular) kelas 8 ku...Lesson plan recount text - simple past tense (regular & irregular) kelas 8 ku...
Lesson plan recount text - simple past tense (regular & irregular) kelas 8 ku...Listi Wira
 
Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Suaidin -Dompu
 
Bahan Ajar Procedure Text
Bahan Ajar Procedure Text Bahan Ajar Procedure Text
Bahan Ajar Procedure Text Rizqiyah Sakinah
 
Ppt tuna grahita
Ppt tuna grahitaPpt tuna grahita
Ppt tuna grahitaMona Waroh
 
Story board pembelajaran bahasa inggris
Story board pembelajaran bahasa inggrisStory board pembelajaran bahasa inggris
Story board pembelajaran bahasa inggrissriutami143
 
Ppt: Usability (Interaksi Manusia dan Komputer)
Ppt: Usability (Interaksi Manusia dan Komputer)Ppt: Usability (Interaksi Manusia dan Komputer)
Ppt: Usability (Interaksi Manusia dan Komputer)agungt4565
 
ICT BASED LEARNING MATERIALS : POTENSI PENGGUNAAN AUGMENTED REALITY (AR) DAN ...
ICT BASED LEARNING MATERIALS : POTENSI PENGGUNAAN AUGMENTED REALITY (AR) DAN ...ICT BASED LEARNING MATERIALS : POTENSI PENGGUNAAN AUGMENTED REALITY (AR) DAN ...
ICT BASED LEARNING MATERIALS : POTENSI PENGGUNAAN AUGMENTED REALITY (AR) DAN ...Herfen Suryati
 

What's hot (20)

Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsi
 
RPP narrative Text
RPP narrative TextRPP narrative Text
RPP narrative Text
 
RPP RECOUNT TEXT KTSP
RPP RECOUNT TEXT KTSPRPP RECOUNT TEXT KTSP
RPP RECOUNT TEXT KTSP
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian Pengembangan
 
Rpp b. inggris kls 7 model pbl
Rpp b. inggris kls 7 model pblRpp b. inggris kls 7 model pbl
Rpp b. inggris kls 7 model pbl
 
Profil BPVP Samarinda 2023.pptx
Profil BPVP Samarinda 2023.pptxProfil BPVP Samarinda 2023.pptx
Profil BPVP Samarinda 2023.pptx
 
8. pengembangan bahan ajar
8. pengembangan bahan ajar8. pengembangan bahan ajar
8. pengembangan bahan ajar
 
Personal pronoun
Personal pronounPersonal pronoun
Personal pronoun
 
Laporan kegiatan english day
Laporan kegiatan english dayLaporan kegiatan english day
Laporan kegiatan english day
 
Proposal Produksi Film Dokumenter
Proposal Produksi Film DokumenterProposal Produksi Film Dokumenter
Proposal Produksi Film Dokumenter
 
Merancang dan menerapkan penggunaan metode
Merancang dan menerapkan penggunaan metodeMerancang dan menerapkan penggunaan metode
Merancang dan menerapkan penggunaan metode
 
Expressions of asking and giving opinion
Expressions of asking and giving opinionExpressions of asking and giving opinion
Expressions of asking and giving opinion
 
Lesson plan recount text - simple past tense (regular & irregular) kelas 8 ku...
Lesson plan recount text - simple past tense (regular & irregular) kelas 8 ku...Lesson plan recount text - simple past tense (regular & irregular) kelas 8 ku...
Lesson plan recount text - simple past tense (regular & irregular) kelas 8 ku...
 
Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian
 
Seminar proposal
Seminar proposalSeminar proposal
Seminar proposal
 
Bahan Ajar Procedure Text
Bahan Ajar Procedure Text Bahan Ajar Procedure Text
Bahan Ajar Procedure Text
 
Ppt tuna grahita
Ppt tuna grahitaPpt tuna grahita
Ppt tuna grahita
 
Story board pembelajaran bahasa inggris
Story board pembelajaran bahasa inggrisStory board pembelajaran bahasa inggris
Story board pembelajaran bahasa inggris
 
Ppt: Usability (Interaksi Manusia dan Komputer)
Ppt: Usability (Interaksi Manusia dan Komputer)Ppt: Usability (Interaksi Manusia dan Komputer)
Ppt: Usability (Interaksi Manusia dan Komputer)
 
ICT BASED LEARNING MATERIALS : POTENSI PENGGUNAAN AUGMENTED REALITY (AR) DAN ...
ICT BASED LEARNING MATERIALS : POTENSI PENGGUNAAN AUGMENTED REALITY (AR) DAN ...ICT BASED LEARNING MATERIALS : POTENSI PENGGUNAAN AUGMENTED REALITY (AR) DAN ...
ICT BASED LEARNING MATERIALS : POTENSI PENGGUNAAN AUGMENTED REALITY (AR) DAN ...
 

Viewers also liked

4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
 
2. pemerolahan bahasa dan landasan pembelajaran bhs indo
2. pemerolahan bahasa dan landasan pembelajaran bhs indo2. pemerolahan bahasa dan landasan pembelajaran bhs indo
2. pemerolahan bahasa dan landasan pembelajaran bhs indoFaris Rusli
 
FLIP BOOK BILANGAN BULAT SEBAGAI MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN DI KELAS VII ...
FLIP BOOK BILANGAN BULAT SEBAGAI MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN DI KELAS VII  ...FLIP BOOK BILANGAN BULAT SEBAGAI MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN DI KELAS VII  ...
FLIP BOOK BILANGAN BULAT SEBAGAI MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN DI KELAS VII ...Herfen Suryati
 
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajarFaris Rusli
 
3. pendekatan terpadu dalam pembelajaran bhs indo.
3. pendekatan terpadu dalam pembelajaran bhs indo.3. pendekatan terpadu dalam pembelajaran bhs indo.
3. pendekatan terpadu dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
 
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARAB
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARABKURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARAB
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARABMuhammad Idris
 
Discourse written
Discourse writtenDiscourse written
Discourse writtenReni Riyani
 
Bahasa Indonesia: Keterampilan Menulis - Mengembangkan Ide
Bahasa Indonesia: Keterampilan Menulis - Mengembangkan IdeBahasa Indonesia: Keterampilan Menulis - Mengembangkan Ide
Bahasa Indonesia: Keterampilan Menulis - Mengembangkan IdeDwi Firli Ashari
 
13. pembelajaran membaca menulis.
13. pembelajaran membaca menulis.13. pembelajaran membaca menulis.
13. pembelajaran membaca menulis.Faris Rusli
 
Penelitian kel 5
Penelitian kel 5Penelitian kel 5
Penelitian kel 5mutyah12345
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaWaQhyoe Arryee
 
Contoh Power Point bahasa Indonesia
Contoh Power Point bahasa IndonesiaContoh Power Point bahasa Indonesia
Contoh Power Point bahasa Indonesiaguestd8b6e83
 
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)Reni Riyani
 
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIMATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIAmin Eko Wulandari
 
Slideshare Powerpoint presentation
Slideshare Powerpoint presentationSlideshare Powerpoint presentation
Slideshare Powerpoint presentationelliehood
 

Viewers also liked (20)

Call ok!2
Call ok!2Call ok!2
Call ok!2
 
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
 
2. pemerolahan bahasa dan landasan pembelajaran bhs indo
2. pemerolahan bahasa dan landasan pembelajaran bhs indo2. pemerolahan bahasa dan landasan pembelajaran bhs indo
2. pemerolahan bahasa dan landasan pembelajaran bhs indo
 
FLIP BOOK BILANGAN BULAT SEBAGAI MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN DI KELAS VII ...
FLIP BOOK BILANGAN BULAT SEBAGAI MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN DI KELAS VII  ...FLIP BOOK BILANGAN BULAT SEBAGAI MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN DI KELAS VII  ...
FLIP BOOK BILANGAN BULAT SEBAGAI MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN DI KELAS VII ...
 
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
 
3. pendekatan terpadu dalam pembelajaran bhs indo.
3. pendekatan terpadu dalam pembelajaran bhs indo.3. pendekatan terpadu dalam pembelajaran bhs indo.
3. pendekatan terpadu dalam pembelajaran bhs indo.
 
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARAB
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARABKURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARAB
KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB, REPETIS DAN BKONSEP PENGAJARAN BAHASA ARAB
 
Planning How to Teach
Planning How to TeachPlanning How to Teach
Planning How to Teach
 
Discourse written
Discourse writtenDiscourse written
Discourse written
 
Bahasa Indonesia: Keterampilan Menulis - Mengembangkan Ide
Bahasa Indonesia: Keterampilan Menulis - Mengembangkan IdeBahasa Indonesia: Keterampilan Menulis - Mengembangkan Ide
Bahasa Indonesia: Keterampilan Menulis - Mengembangkan Ide
 
13. pembelajaran membaca menulis.
13. pembelajaran membaca menulis.13. pembelajaran membaca menulis.
13. pembelajaran membaca menulis.
 
Media Pembelajaran Bahasa
Media Pembelajaran BahasaMedia Pembelajaran Bahasa
Media Pembelajaran Bahasa
 
ppt membaca
ppt membacappt membaca
ppt membaca
 
Ppt b.indonesia
Ppt b.indonesiaPpt b.indonesia
Ppt b.indonesia
 
Penelitian kel 5
Penelitian kel 5Penelitian kel 5
Penelitian kel 5
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesia
 
Contoh Power Point bahasa Indonesia
Contoh Power Point bahasa IndonesiaContoh Power Point bahasa Indonesia
Contoh Power Point bahasa Indonesia
 
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)
 
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIMATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
 
Slideshare Powerpoint presentation
Slideshare Powerpoint presentationSlideshare Powerpoint presentation
Slideshare Powerpoint presentation
 

Similar to 5. pemanfaatan sastra sebagai basis pemblajaran bhs indo.

Hakikat bahasa dan sastra anak
Hakikat bahasa dan sastra anakHakikat bahasa dan sastra anak
Hakikat bahasa dan sastra anakmartinrusmaja
 
DOC-20230510-WA0047..pptx
DOC-20230510-WA0047..pptxDOC-20230510-WA0047..pptx
DOC-20230510-WA0047..pptxGilangTaufik1
 
Materi bahasa indonesia kelas 8 tentang teks drama
Materi bahasa indonesia kelas 8 tentang teks dramaMateri bahasa indonesia kelas 8 tentang teks drama
Materi bahasa indonesia kelas 8 tentang teks dramaAanSutrisno
 
KARYA NYATA GERAK DAN LAGU
KARYA NYATA GERAK DAN LAGU KARYA NYATA GERAK DAN LAGU
KARYA NYATA GERAK DAN LAGU dunia-AUD
 
Multimedia interaktif menanggapi cara pembacaan cerpen
Multimedia interaktif menanggapi cara pembacaan cerpenMultimedia interaktif menanggapi cara pembacaan cerpen
Multimedia interaktif menanggapi cara pembacaan cerpenRofi28
 
Bahasa Indonesia Kelas 1
Bahasa Indonesia Kelas 1Bahasa Indonesia Kelas 1
Bahasa Indonesia Kelas 1jamila intan
 
Aku bisa bahasa indonesia kelas 1 - yeti nurhayati
Aku bisa bahasa indonesia kelas 1  - yeti nurhayatiAku bisa bahasa indonesia kelas 1  - yeti nurhayati
Aku bisa bahasa indonesia kelas 1 - yeti nurhayatiprimagraphology consulting
 
Presentasi 2.1. penggunaan bahasa
Presentasi 2.1. penggunaan bahasaPresentasi 2.1. penggunaan bahasa
Presentasi 2.1. penggunaan bahasaNur Agustinus
 
Modul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitasModul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitascindrya
 
modul5-pendidikanbahasaindonesiadisd-230510060820-88f017ad.pptx
modul5-pendidikanbahasaindonesiadisd-230510060820-88f017ad.pptxmodul5-pendidikanbahasaindonesiadisd-230510060820-88f017ad.pptx
modul5-pendidikanbahasaindonesiadisd-230510060820-88f017ad.pptxSitiFatimahAzZahra60
 
3. Program Tahunan Bhs Jawa Kelas 3.doc
3. Program Tahunan Bhs Jawa Kelas 3.doc3. Program Tahunan Bhs Jawa Kelas 3.doc
3. Program Tahunan Bhs Jawa Kelas 3.docDimasRio10
 
Cerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam NovelCerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam NovelSyifa Sahaliya
 
Modul 5- Pendidikan Bahasa Indonesia di SD.pptx
Modul 5- Pendidikan Bahasa Indonesia di SD.pptxModul 5- Pendidikan Bahasa Indonesia di SD.pptx
Modul 5- Pendidikan Bahasa Indonesia di SD.pptxachmadzakki2
 
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)Vivi Silvia
 
PPT Cerpen Murniasih.pptx
PPT Cerpen Murniasih.pptxPPT Cerpen Murniasih.pptx
PPT Cerpen Murniasih.pptxBrowNiesParlay
 

Similar to 5. pemanfaatan sastra sebagai basis pemblajaran bhs indo. (20)

Ceramah komsas
Ceramah komsasCeramah komsas
Ceramah komsas
 
Elemen komsas
Elemen komsasElemen komsas
Elemen komsas
 
Hakikat bahasa dan sastra anak
Hakikat bahasa dan sastra anakHakikat bahasa dan sastra anak
Hakikat bahasa dan sastra anak
 
DOC-20230510-WA0047..pptx
DOC-20230510-WA0047..pptxDOC-20230510-WA0047..pptx
DOC-20230510-WA0047..pptx
 
Materi bahasa indonesia kelas 8 tentang teks drama
Materi bahasa indonesia kelas 8 tentang teks dramaMateri bahasa indonesia kelas 8 tentang teks drama
Materi bahasa indonesia kelas 8 tentang teks drama
 
KARYA NYATA GERAK DAN LAGU
KARYA NYATA GERAK DAN LAGU KARYA NYATA GERAK DAN LAGU
KARYA NYATA GERAK DAN LAGU
 
Multimedia interaktif menanggapi cara pembacaan cerpen
Multimedia interaktif menanggapi cara pembacaan cerpenMultimedia interaktif menanggapi cara pembacaan cerpen
Multimedia interaktif menanggapi cara pembacaan cerpen
 
Bahasa Indonesia Kelas 1
Bahasa Indonesia Kelas 1Bahasa Indonesia Kelas 1
Bahasa Indonesia Kelas 1
 
Aku bisa bahasa indonesia kelas 1 - yeti nurhayati
Aku bisa bahasa indonesia kelas 1  - yeti nurhayatiAku bisa bahasa indonesia kelas 1  - yeti nurhayati
Aku bisa bahasa indonesia kelas 1 - yeti nurhayati
 
Presentasi 2.1. penggunaan bahasa
Presentasi 2.1. penggunaan bahasaPresentasi 2.1. penggunaan bahasa
Presentasi 2.1. penggunaan bahasa
 
Merge puisi final
Merge puisi finalMerge puisi final
Merge puisi final
 
Modul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitasModul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitas
 
modul5-pendidikanbahasaindonesiadisd-230510060820-88f017ad.pptx
modul5-pendidikanbahasaindonesiadisd-230510060820-88f017ad.pptxmodul5-pendidikanbahasaindonesiadisd-230510060820-88f017ad.pptx
modul5-pendidikanbahasaindonesiadisd-230510060820-88f017ad.pptx
 
Ppt narrative text
Ppt narrative textPpt narrative text
Ppt narrative text
 
3. Program Tahunan Bhs Jawa Kelas 3.doc
3. Program Tahunan Bhs Jawa Kelas 3.doc3. Program Tahunan Bhs Jawa Kelas 3.doc
3. Program Tahunan Bhs Jawa Kelas 3.doc
 
PPT Narrative text.pptx
PPT Narrative text.pptxPPT Narrative text.pptx
PPT Narrative text.pptx
 
Cerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam NovelCerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam Novel
 
Modul 5- Pendidikan Bahasa Indonesia di SD.pptx
Modul 5- Pendidikan Bahasa Indonesia di SD.pptxModul 5- Pendidikan Bahasa Indonesia di SD.pptx
Modul 5- Pendidikan Bahasa Indonesia di SD.pptx
 
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)
Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)
 
PPT Cerpen Murniasih.pptx
PPT Cerpen Murniasih.pptxPPT Cerpen Murniasih.pptx
PPT Cerpen Murniasih.pptx
 

More from Faris Rusli

12. pembelajaran menyimak berbicara.
12. pembelajaran menyimak berbicara.12. pembelajaran menyimak berbicara.
12. pembelajaran menyimak berbicara.Faris Rusli
 
11. pengembangan silabus dan rpp bhs indo.
11. pengembangan silabus dan rpp bhs indo.11. pengembangan silabus dan rpp bhs indo.
11. pengembangan silabus dan rpp bhs indo.Faris Rusli
 
10. pengembangan instrumen penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
10. pengembangan instrumen penilaian dalam pembelajaran bhs indo.10. pengembangan instrumen penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
10. pengembangan instrumen penilaian dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
 
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
 
8. konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran bhs indo
8. konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran bhs indo8. konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran bhs indo
8. konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran bhs indoFaris Rusli
 
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
 
8. konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran bhs indo
8. konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran bhs indo8. konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran bhs indo
8. konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran bhs indoFaris Rusli
 
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajarFaris Rusli
 
1. kuliah pengantar dan kontrak belajar
1.  kuliah pengantar dan kontrak belajar1.  kuliah pengantar dan kontrak belajar
1. kuliah pengantar dan kontrak belajarFaris Rusli
 

More from Faris Rusli (9)

12. pembelajaran menyimak berbicara.
12. pembelajaran menyimak berbicara.12. pembelajaran menyimak berbicara.
12. pembelajaran menyimak berbicara.
 
11. pengembangan silabus dan rpp bhs indo.
11. pengembangan silabus dan rpp bhs indo.11. pengembangan silabus dan rpp bhs indo.
11. pengembangan silabus dan rpp bhs indo.
 
10. pengembangan instrumen penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
10. pengembangan instrumen penilaian dalam pembelajaran bhs indo.10. pengembangan instrumen penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
10. pengembangan instrumen penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
 
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
 
8. konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran bhs indo
8. konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran bhs indo8. konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran bhs indo
8. konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran bhs indo
 
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
6. metode permainan dalam pembelajaran bhs indo.
 
8. konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran bhs indo
8. konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran bhs indo8. konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran bhs indo
8. konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran bhs indo
 
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
7. telaah kurikulum bahasa indonesia dan pengembangan bahan ajar
 
1. kuliah pengantar dan kontrak belajar
1.  kuliah pengantar dan kontrak belajar1.  kuliah pengantar dan kontrak belajar
1. kuliah pengantar dan kontrak belajar
 

5. pemanfaatan sastra sebagai basis pemblajaran bhs indo.

  • 1. Pemanfaatan Sastra Sebagai Basis Pembelajaran Bahasa Indonesia Dra. Siti Sahara
  • 2. . . .  Definisi Sastra Hakikat Pemanfaatan Sastra  Contoh Cerita Anak  Metode Penyampaian Cerita  Model-Model Bercerita
  • 3. Hakikat Sastra Secara harfiah Berarti huruf, tulisan,atau karangan 1. Puisi Lama Susastra (su = baik,indah + sastra) Jadi dapat diartikan buku yang baik dan indah. Baik isinya, indah bahasanya. 2. Puisi Baru
  • 4. Hakikat Sastra  sastra Juga berarti karya kreatif manusia Sejajar dengan: adab, dictung, letterkunde, bellesletter
  • 5. Fungsi Sastra 1. Terhibur, puas,memperoleh pengalaman batin 2. Memperkuat pengetahuan intelektual 3. Memperkaya dan memperluas emosi pembaca 4. Pendidikan dan pengajaran
  • 6. Jenis Sastra 1. Puisi 2. Prosa 4. Drama
  • 7. tentang PUISI  Karya sastra paling tua  Karya besar (master piece) dibuat dalam bentuk puisi
  • 8. Pengertian Puisi Adalah bentuk kesusastraan yang menggunakan pengulangan suara sebagai ciri khasnya (Slamet Mulyana) Adalah Ungkapan pikiran yang musikal (Thomas Carlyle) Adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkosentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batin (Herman J Waluyo)
  • 9. Penyajian puisi kepada publik 1. Dibacakan 2. Deklamasikan 3. Didramatisasikan 4. Dimusikalisasikan • Dibuat lagu • Diiringi lagu • digabung
  • 11. Prosa Lama Dongeng Prosa Baru Cerpen Novel Prosa Fiksi
  • 12. Donge ng Cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi, diceritakan untuk hiburan, berisikan pelajaran
  • 13. & Adanya hal-hal mustahil & Anonim & Memiliki kesamaan cerita di tempat lain & Biasanya diawali, “Pada zaman dahulu....” atau “Di suatu negeri....” ..”di negeri antah berantah” “Nun pada waktu itu” , “di negeri antah berantah”,”di suatu tempat di pinggir hutan” & Diakhiri, .....”dan akhirnya mereka bahagia.” & Mengandung ajaran moral & Penokohan sederhana Ciri-ciri
  • 14. Jenis-jenis  Zaman/waktu & Dongeng Klasik • Bawang Merah, Bawang Putih • Sangkuriang • Malin Kundang • Kancil dan Kura-kura & Dongeng Modern • Satir : “Sekolah Binatang” • Dongeng dengan akhir yang diubah • Dongeng dengan kilas balik
  • 15. Jenis-jenis Bentuknya & Mitos & Fabel & Legenda & Jenaka & Sage
  • 16. Contoh Dongeng Mitos & Dewi Sri & Jaka Tarub & Nyi Roro Kidul & Ramayana & Mahabarata
  • 17. Contoh Dongeng Fabel & Kancil dan Buaya & Kancil dan Harimau & Kancil dan Pak Tani & dll
  • 18. Contoh Dongeng Legenda Asal usul tumbuhan & Padi bermula dari kuburan Dewi Sri & Gadung beracun karena dipanah oleh pohon jagung dengan menggunakan anak panah beracun & Tandan jagung berlubang karena ditombak oleh pohon gadung & Pohon mata lembu seperti rusak kulitnya karena melihat pertarungna antara jagung dan gadung terlalu dekat
  • 19. Contoh Dongeng Legenda Asal usul dunia binatang & Sapi itu bergelambir karena sewaktu mandi tertukar dengan baju kerbau yang lebih besar & Kuda itu mulanya bertanduk, tapi dipinjamkan kepada rusa. Oleh karena itu, sampai sekarang kuda tidak lagi bertanduk & Darah ikan mas memiliki warna seperti darah manusia karena asalnya adalah manusia & Kucing dan anjing mulanya akur. Karena pada suatu ketika merasa dikhianati kucing, akhirnya kedua binatang itu selalu bertengkar
  • 20. Contoh Dongeng Legenda Asal usul sebuah tempat & Nama Gunung Tengger diambil dari suami istri Rara Anteng dan Joko Seger & Nama Sungai Perak di Malaysia diambil dari warna susu seekor ikan Maruan. Suatu ketika di sungai itu mengalir susu seekor ikan Maruan yang tengah menyusui anaknya. Warna susu ikan tersebut berwarna putih seperti perak & Gunung Tangkuban Perahu di Bandung Utara mirip tertelungkupnya karena gunung itu pada mulanya adalah perahu milik Sangkurian.
  • 21. Pengertian  Cerita rekaan yang pendek yang tidak kurang dari 2000 kata dan habis dibaca dalam sekali duduk. Ciri-ciri  Tokohnya tidak banyak, hanya seorang atau empat orang paling banyak  Tidak menggali seluruh kepribadian tokoh  Tidak menyebabkan perubahan nasib pada tokoh  Konflik hanya satu, ketika cerita dimulai sudah hadir konflik  Latarnya tunggal  Memusatkan pada satu kejadian Cerpen
  • 22. Unsur-unsur Cerpen Tema • Perkembangan Tema • Cara-cara Penemuan Tema :  Melalui alur cerita  Melalui tokoh cerita  Melalui bahasa yang digunakan
  • 23. Unsur-unsur Cerpen Alur • Struktur Alur :  Pengenalan situasi cerita  Pengungkapan Peristiwa  Klimak  Anti Klimak  Penyelesaian
  • 24. Unsur-unsur Cerpen Perwatakan • Analitik • Dramatik  Penggambaran fisik atau prilaku  Lingkungan  Bahasa yang digunakan tokoh  Jalan pikiran  Penggambaran tokoh lain  Campuran
  • 25. Unsur-unsur Cerpen Sudut Pandang atau Point of View • Pertama • Kedua • Ketiga
  • 26. Unsur-unsur Cerpen Amanat • Nilai moral • Nilai sosial • Nilai budaya
  • 27. Unsur-unsur Cerpen Gaya Bahasa • Menciptakan suasana atau warna lokal • Menandai karakter tokoh
  • 29. Pengertian  Berasal dari bahasa Yunani  Dram = gerak  Bentuk sastra yang menonjolkan percakapan (dialog) dan gerak-gerik pemain (akting) di panggung
  • 30. Nama Pertunjukkan Drama  Ketoprak dan Ludruk  Noh dan Kabuki  Opera Beijing  Balet
  • 31. Nama Sanggar Teater di Indonesia  Teater Koma  Teater Popular  Bengkel Teater  Teater Legenda  Teater Kecil
  • 32. Dul Muluk – Lenong Palembang - Betawi Dagelan/lelucon Pasundan Wayang Orang Jawa Istilah Lain Drama  Sandiwara  Teater  Toneel  Lakon
  • 33. Jenis Drama  Tragedi  Komedi  Tragedi komedi  Opera dan Operet  Pantomin  Dagelan  Sendratari  Drama Minikata
  • 34. POTENSI DALAM DRAMA  -Spiritual -Perasaan -Akal -Sosial -Jasmani
  • 35. POTENSI SPRITUAL  Mampu menghadirkan Tuhan/Keimanan dalam setiap aktivitas  Kegemaran berbuat untuk Allah  Disiplin Beribadah  Sabar berupaya  Berterima kasih/bersyukur atas pemberian Tuhan
  • 36. POTENSI PERASAAN  Mengendalikan emosi  Mengerti perasaan orang lain  Senang bekerjasama  Menunda kepuasan sesaat  Berkepribadian stabil
  • 37. POTENSI AKAL  Kemampuan berhitung  Kemampuan Verbal  Kemampuan spasial  Kemampuan Membedakan  Kemampuan membuat daftar prioritas
  • 38. POTENSI SOSIAL  Senang berkomunikasi  Senang menolong  Senang berteman  Senang membuat orang lain senang  Senang bekerjsama
  • 39. POTENSI JASMANI  Sehat secara medis  Tahan cuaca  Tahan bekerja keras
  • 40. MANFAAT DRAMA Manfaat yang berhubungan dengan kemampuan bahasa  menambah kosa kata  terbiasa dengan tata bahasa yang baik  melatih berbicara  melatih pendengaran, ekspresi dan pengertian
  • 41. MANFAAT DRAMA Manfaat yang sifatnya nilai-nilai  Spiritual  Moral  Kultural  Sosial  Kreatifitas  imajinatif  Edukatif  Informatif  Rekreatif/entertaimen  Melatih logika, etika, dan estetika  Mengembangkan psikologis
  • 42. . . Metode Penyampaian Cerita . 1. Mengatasi Kegugupan 2. Penampilan 3. Gaya Bahasa 1) Audibilitas (suara) 2) Nada 3) Kecepatan 4. Bahasa Tubuh 1) Senyum 2) Mimik 3) Kontak mata 4) Gerakan tangan 5) Posisi berdiri atau duduk
  • 43. KESATUAN Mengatasi Kegugupan 1. Berlatih secara rutin 2. Berani diri untuk sering tampil di depan umum 3. Menyiapkan catatan kecil 4. Percaya diri
  • 44. . . Penampilan 1. Berbusana dengan sopan 2. Pergunakan bahasa yang mudah dimengerti 3. Penampilan (performance) 4. Materi bercerita harus baik  Perlu Dipersiapkan: 1. Kesehatan 2. Kesiapan ilmu
  • 45. . Latihan Pitch  Selain volume, kecepatan, tinggi rendah nada bicara pun ikut berperan. Menggunakan tinggi nada yg tepat dapat membantu menjelaskan emosi. Para pembicara andal biasanya memiliki jarak hingga 10 nada  caranya berdiri tegak & hitung dari 1 -10 saat mengucapkan setiap angka gunakan nada terendah sp tertingi & sebaliknya.  Contoh: dari nada rendah ke tinggi & kebalikannya: Saya pernah ke sana. Saya pernah ke sana. Saya pernah ke sana. (Sumber: The Power of Public Speaking)
  • 46. MELATIH COLOUR (KUALITAS SUARA) Enak didengar jika pembicara fasih mengucapkan kalimatnya dg nada sesuai dg emosi pd setiap katanya. Dalam menyampaikan pesan kerap muncul silih berganti perasaan marah, penyesalan, ceria, kesungguhan, dan kekecewaan. Setiap kata memiliki makna, yg membicarakan seorang pembicara marah atau gembira adalah kualitas suaranya. - Latihan: libatkan perasaan, ucapkan kata persetujuan & penolakan, spt “baiklah”dan “jangan” dalam berbagai emosi
  • 47. . Kecepatan Bercerita Melatih kecepatan bicara: 1. Mengikuti speech contest dlm komunitas public speaking di wilayah Anda 2. Merekam beberapa penampilan presentasi Anda dlm video 3. Menyaksikan kembali hasil rekaman tersebut 4. Meminta seorg profesional coach (mentor) untuk mengamati persentasi Anda 5. Bandingkan & nilai sendiri penampilan anda dg 5 penampilan sebelumnya 6. Ambil sebuah artikel koran/ majalah. Hitung jlh kata/ karakter antara 130 – 150 kata, krn jumlah itu masalah kecepatan rata2 seseorg membaca dalam tempo sedang dlm 1 menit
  • 48. . Bahasa Tubuh ..  Vokal yg tdk ditunjang oleh gerakan tubuh yg baik & bertenaga akan menjadi serangkaian kata yg tdk bermakna saat dilontarkan.  Albert Mehrabian: persepsi audiensi terhadap pembicara terbentuk melalui  visual/ penampilan 55 %, vokal/ bunyi pesan 38 %, verbal/ pesan yg disampaikan 7 %. Gerak tubuh memberikan kontribusi yg paling penting, yakni 55 % dr seluruh aspek yg hrs dikuasai dlm menyampaikan presentasi.  Membuat penyampaian cerita yg baik hrs meniupkan “kehidupan” ke dalam cerita kita. Buat cerita lebih “hidup” dengan menambah kekuatan melalui gerakan tubuh kita
  • 49. Kontak Mata & Gerak Tangan  Kontak mata: ketulusan tatapan mata lebih kuat dibanding cara lain.  Tatapan mata mampu menggelorakan hasrat. Penelitian di University College, London menunjukkan objek2 visual dlm lingkungan memberikan isyarat sosial yg kuat. Tatapan mata langsung telah memicu aktivitas di pusat otak kita.  Sinyal yg paling nyata: komunikasi nonverbal  gerak fisik & perangai pembicara.  Bahasa tubuh di sini: penggunaan kedua belah tangan & lengan, gerakan tubuh, air muka (mimik), kontak mata, gaya bicara, posisi berdiri (postur), cara berjalan.
  • 50. . Posisi Berdiri  Berdiri tegap seperti militer dan tidak kaku. Pastikan kuda-kuda Anda mantap dan fleksibel.  Mampu membawa diri lebih baik.  Posisi bahu yang relaks, tidak kaku dan tidak loyo.  Jangan berdiri dan duduk membungkuk.
  • 51. . . . Model-Model Bercerita  Ulang Ucap  Lihat Ucapkan  Menjawab Pertanyaan  Bertanya  Reka Cerita Gambar  Melanjutkan Cerita  Menceritakan Kembali  Bermain Peran.
  • 52. . . . Model-Model Bercerita  Model pembelajaran Bercerita sama dengan berbicara. Guru hanya sebagai moderator dan motivator. Pada pembelajaran awal untuk mengangkat tema- tema cerita dari gagasan peserta didik sendiri. Setelah itu boleh juga ide atau tema cerita ditentukan guru.
  • 53. . . . Model-Model Bercerita  Tema cerita yang menggugah, menarik dan aktual. Bisa juga dimulai cerita dari lingkungan kehidupan sehari-hari peserta didik, lalu menuju lingkungan atau kawasan yang luas dan lebih kompleks.
  • 54. . . Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran Bercerita . 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran /KD. 2. Guru mendemonstrasikan bercerita di depan peserta didik dengan tema cerita yg menarik. 3. Siswa mencoba mendemonstrasikan bercerita tentang peristiwa menarik yang baru saja dialami di depan kelas (sementara sambil duduk dulu juga boleh). 4. Agar semua siswa mendapat giliran, bisa juga penunjukkannya dilakukan dengan cara diundi seperti arisan.
  • 55. . . Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran Bercerita . 5. Agar lebih meriah dapat pula digunakan media televisi yang tengah menyiarkan acara menarik misalnya lintas berita, flora fauna, film anak-anak, dsb. 6. Setelah selesai menyaksikan acara tertentu di televisi, peserta didik mencoba bercerita tentang peristiwa atau film tersebut dengan menggunakan bahasanya sendiri. 7. Demikian seterusnya sampai seluruh siswa maju untuk bercerita. 8. Evaluasi. 9. Kesimpulan.
  • 56. . . Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran Bercerita .  Kemampuan untuk membuat desain pembelajaran merupakan fokus kompetensi yang harus Bapak/Ibu kuasai sebagai seorang guru. Alasannya, kemampuan mendesain pembelajaran sangat berkaitan langsung dengan pelaksanaan tugas Bapak/Ibu di lapangan sebagai pemegang kendali proses pembe- lajaran berlangsung di dalam kelas.
  • 57. . . Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran Bercerita .  Tidak ada metode pembe-lajaran Berbicara yang paling sempurna, maka Guru dituntut untuk mampu memilah dan memilih serta menentukan media dan metode yang paling relevan dengan tujuan dan situasi yang dihadapi di kelas.
  • 58. . Latihan . Yuk! Pemanfaatan Sastra Sebagai Basis Pembelajaran Bahasa Indonesia Saksikan: - Video - Contoh Cerita Anak
  • 59.  Putri Salju: Bagaimana menceritakan adegan ini kepada anak? - Tujuan mendidik moral secara Islam
  • 60.  Pesan Moral !!! - Bagaimana Anda bercerita? - Tujuan memdidik supaya anak jujur
  • 61. . . Referensi  Asul Wiyanto. Terampil Bermain Drama. Jakarta : Grasindo. 2002.  Rendra, 1976, Teknik Bermain Drama, Catatan Elementer bagi Calon Pemain, Jakarta, Pustaka Jaya Hamzah, A, Adjib, 1985, Pengantar Bermain Drama, Bandung: CV Rosda Rahmanto, B dan Peni Adji, Endah, S, 2007, Drama, Jakarta: Universitas Terbuka  Asmara, Adhi. 1979. Apresiasi Drama. Jakarta: Nur Cahaya Kosasih, E. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Nobel Wiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta : Grasindo.  Drama-drama: karya W.S. Rendra, Arifin C Noer, Motinggo Busye, dan William Shakepeare
  • 62. Referensi Kosasih. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta : Nobel Edumedia. 2008 Widjoko dan Endang Hidayat. Teori dan Sejarah Sastra Indonesia . Bandung : Epi Press. 2007 Asmara, Adhi. 1979. Apresiasi Drama. Jakarta : Nur Cahaya Kosasih, E. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta : Nobel Wiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta : Grasindo.