Teks tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada masa nifas, termasuk konsep dasar nifas fisiologis, perubahan yang terjadi pada organ reproduksi wanita, tujuan asuhan masa nifas, program kunjungan, dan perawatan masa nifas seperti diet, laktasi, dan cuti hamil dan bersalin.
Fimosis adalah kondisi di mana kulit prepucium tidak dapat ditarik ke belakang untuk mengekspos glans penis. Terdapat dua jenis fimosis, yaitu fimosis kongenital dan fimosis didapat. Penatalaksanaannya dapat dilakukan secara medis dengan sirkumsisi atau preputioplasty, atau secara konservatif dengan menjaga kebersihan penis dan daerah sekitarnya.
Dokumen tersebut membahas tentang fimosis pada bayi dan balita. Fimosis adalah kondisi dimana kulit penis melekat pada kepala penis sehingga menyebabkan kesulitan dan kesakitan saat buang air kecil. Terdapat beberapa jenis fimosis seperti fimosis kongenital dan fimosis yang didapat. Gejala fimosis antara lain penis membengkak, iritasi, dan kesulitan buang air kecil. Penanganannya meliputi sunat, obat peregangan kul
Modul ini membahas tentang deteksi dan penanganan komplikasi masa nifas seperti infeksi nifas, masalah payudara, dan hematoma. Beberapa penyulit yang dapat terjadi meliputi metritis, mastitis, abses payudara, dan hematoma. Penanganannya meliputi pemberian antibiotika, drainase pus, kompres, dan evaluasi perkembangan setelah pengobatan.
Polip endometrium atau tumor jinak pada dinding rahim yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel endometrium yang berlebihan akibat faktor hormonal seperti estrogen. Gejalanya berupa perdarahan haid yang tidak teratur, infertilitas, bahkan keguguran. Diagnosa ditegakkan dengan USG dan histeroskopi, sementara pengobatannya meliputi pengawasan, obat hormon, kuretase, hingga histerektomi jika kanker.
Teks tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada masa nifas, termasuk konsep dasar nifas fisiologis, perubahan yang terjadi pada organ reproduksi wanita, tujuan asuhan masa nifas, program kunjungan, dan perawatan masa nifas seperti diet, laktasi, dan cuti hamil dan bersalin.
Fimosis adalah kondisi di mana kulit prepucium tidak dapat ditarik ke belakang untuk mengekspos glans penis. Terdapat dua jenis fimosis, yaitu fimosis kongenital dan fimosis didapat. Penatalaksanaannya dapat dilakukan secara medis dengan sirkumsisi atau preputioplasty, atau secara konservatif dengan menjaga kebersihan penis dan daerah sekitarnya.
Dokumen tersebut membahas tentang fimosis pada bayi dan balita. Fimosis adalah kondisi dimana kulit penis melekat pada kepala penis sehingga menyebabkan kesulitan dan kesakitan saat buang air kecil. Terdapat beberapa jenis fimosis seperti fimosis kongenital dan fimosis yang didapat. Gejala fimosis antara lain penis membengkak, iritasi, dan kesulitan buang air kecil. Penanganannya meliputi sunat, obat peregangan kul
Modul ini membahas tentang deteksi dan penanganan komplikasi masa nifas seperti infeksi nifas, masalah payudara, dan hematoma. Beberapa penyulit yang dapat terjadi meliputi metritis, mastitis, abses payudara, dan hematoma. Penanganannya meliputi pemberian antibiotika, drainase pus, kompres, dan evaluasi perkembangan setelah pengobatan.
Polip endometrium atau tumor jinak pada dinding rahim yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel endometrium yang berlebihan akibat faktor hormonal seperti estrogen. Gejalanya berupa perdarahan haid yang tidak teratur, infertilitas, bahkan keguguran. Diagnosa ditegakkan dengan USG dan histeroskopi, sementara pengobatannya meliputi pengawasan, obat hormon, kuretase, hingga histerektomi jika kanker.
Mendeteksi komplikasi persalinan kala iiicahyatoshi
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan pasca persalinan yang melebihi 500 ml, penyebabnya seperti atonia uteri, retensio plasenta, dan laserasi jalan lahir. Jika terjadi atonia uteri, bidan akan melakukan kompresi bimanual untuk merangsang kontraksi rahim."
Dokumen tersebut membahas berbagai komplikasi dan masalah yang dapat terjadi pada ibu nifas, termasuk infeksi, masalah payudara seperti mastitis, hematoma, hemoragi, subinvolusi uterus, tromboflebitis, sisa plasenta, inversi uteri, dan masalah psikologis. Dokumen ini bertujuan untuk membantu bidan memahami kondisi-kondisi tersebut sehingga dapat mendeteksi dan memberikan perawatan yang tepat
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi nifas, termasuk penyebabnya (ekstogen, autogen, endogen), jenis mikroba penyebabnya, faktor risiko, gejala, pencegahannya selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Pencegahan meliputi sterilisasi peralatan, higiene, isolasi pasien, dan pengobatan seperti antibiotik dan perawatan lain sesuai komplikasinya.
Makalah ini membahas tentang atonia uteri yang merupakan kegagalan kontraksi normal rahim setelah melahirkan yang menyebabkan perdarahan berlebihan. Penyebabnya antara lain overdistensi rahim, persalinan operatif, infeksi, dan kelainan plasenta. Gejalanya adalah perdarahan berlebihan dan lunaknya rahim. Pencegahannya meliputi pemberian oksitosin dan manajemen aktif kala III.
Endometritis adalah peradangan endometrium yang disebabkan infeksi. Faktor risiko termasuk aborsi dan komplikasi pasca persalinan. Gejalanya bervariasi dari demam ringan hingga sepsis, tergantung jenis dan jumlah mikroba penyebabnya. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan rujukan ke dokter untuk pengobatan antibiotik.
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan dimulai. Dokumen ini membahas definisi, etiologi, tanda dan gejala, komplikasi, patofisiologi, diagnosis, penatalaksanaan medis, dan fokus pengkajian pada kasus ketuban pecah dini.
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaChiyapuri
Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi dan penanganan masa nifas. Masa nifas merupakan masa sesudah persalinan yang berlangsung kira-kira 6 minggu. Dokumen menjelaskan berbagai komplikasi seperti infeksi nifas, endometritis, peritonitis, bendungan asi, infeksi payudara, dan trombophlebitis beserta gejala dan penanganannya.
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk menangani atonia uteri pasca persalinan, meliputi diagnosa kondisi, pemberian infus dan obat penguat uterus, memastikan plasenta lengkap keluar dan tidak ada luka, transfusi darah bila perlu, tes pembekuan darah, dan tindakan khusus seperti kompresi bimanual dan ligasi/histerektomi bila masih terjadi perdarahan.
Este examen de entrada de informática consta de 14 preguntas sobre conceptos básicos de hardware y software. Las preguntas abarcan temas como los componentes de una computadora, perifériccos de entrada y almacenamiento, unidades de medida, tipos de memoria, funciones de teclado y operaciones básicas en hojas de cálculo.
Este documento describe diferentes tipos de programas informáticos como procesadores de texto, hojas de cálculo, programas de presentaciones, bases de datos, editores de imágenes y de video, así como conceptos básicos de interfaz gráfica como iconos, accesos directos, menús, ventanas y barras de herramientas.
Este documento describe diferentes tipos de impresoras, incluyendo impresoras de matriz de puntos, inyección de tinta, y láser. Explica que las impresoras de inyección de tinta son las más populares debido a su capacidad de impresión de alta calidad a bajo costo, mientras que las impresoras láser ofrecen alta calidad de impresión en color y negro. También cubre brevemente los plotters y sus usos.
Este documento proporciona instrucciones para crear un botón con un símbolo gráfico en 6 pasos: 1) Importar una imagen a la biblioteca, 2) Convertir la imagen en un símbolo gráfico, 3) Convertir el símbolo gráfico en un botón, 4) Insertar fotogramas clave en el botón, 5) Configurar la transparencia del fotograma de reposo, 6) Configurar el color del fotograma presionado. Siguiendo estos pasos se puede crear un botón personalizado con una imagen que puede probarse pres
El documento introduce el tema de las redes de computadores como parte de un curso de introducción a la ingeniería telemática. Explica brevemente conceptos básicos sobre redes como su historia, tipos, componentes, protocolos y aplicaciones.
Mendeteksi komplikasi persalinan kala iiicahyatoshi
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan pasca persalinan yang melebihi 500 ml, penyebabnya seperti atonia uteri, retensio plasenta, dan laserasi jalan lahir. Jika terjadi atonia uteri, bidan akan melakukan kompresi bimanual untuk merangsang kontraksi rahim."
Dokumen tersebut membahas berbagai komplikasi dan masalah yang dapat terjadi pada ibu nifas, termasuk infeksi, masalah payudara seperti mastitis, hematoma, hemoragi, subinvolusi uterus, tromboflebitis, sisa plasenta, inversi uteri, dan masalah psikologis. Dokumen ini bertujuan untuk membantu bidan memahami kondisi-kondisi tersebut sehingga dapat mendeteksi dan memberikan perawatan yang tepat
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi nifas, termasuk penyebabnya (ekstogen, autogen, endogen), jenis mikroba penyebabnya, faktor risiko, gejala, pencegahannya selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Pencegahan meliputi sterilisasi peralatan, higiene, isolasi pasien, dan pengobatan seperti antibiotik dan perawatan lain sesuai komplikasinya.
Makalah ini membahas tentang atonia uteri yang merupakan kegagalan kontraksi normal rahim setelah melahirkan yang menyebabkan perdarahan berlebihan. Penyebabnya antara lain overdistensi rahim, persalinan operatif, infeksi, dan kelainan plasenta. Gejalanya adalah perdarahan berlebihan dan lunaknya rahim. Pencegahannya meliputi pemberian oksitosin dan manajemen aktif kala III.
Endometritis adalah peradangan endometrium yang disebabkan infeksi. Faktor risiko termasuk aborsi dan komplikasi pasca persalinan. Gejalanya bervariasi dari demam ringan hingga sepsis, tergantung jenis dan jumlah mikroba penyebabnya. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan rujukan ke dokter untuk pengobatan antibiotik.
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan dimulai. Dokumen ini membahas definisi, etiologi, tanda dan gejala, komplikasi, patofisiologi, diagnosis, penatalaksanaan medis, dan fokus pengkajian pada kasus ketuban pecah dini.
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaChiyapuri
Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi dan penanganan masa nifas. Masa nifas merupakan masa sesudah persalinan yang berlangsung kira-kira 6 minggu. Dokumen menjelaskan berbagai komplikasi seperti infeksi nifas, endometritis, peritonitis, bendungan asi, infeksi payudara, dan trombophlebitis beserta gejala dan penanganannya.
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk menangani atonia uteri pasca persalinan, meliputi diagnosa kondisi, pemberian infus dan obat penguat uterus, memastikan plasenta lengkap keluar dan tidak ada luka, transfusi darah bila perlu, tes pembekuan darah, dan tindakan khusus seperti kompresi bimanual dan ligasi/histerektomi bila masih terjadi perdarahan.
Este examen de entrada de informática consta de 14 preguntas sobre conceptos básicos de hardware y software. Las preguntas abarcan temas como los componentes de una computadora, perifériccos de entrada y almacenamiento, unidades de medida, tipos de memoria, funciones de teclado y operaciones básicas en hojas de cálculo.
Este documento describe diferentes tipos de programas informáticos como procesadores de texto, hojas de cálculo, programas de presentaciones, bases de datos, editores de imágenes y de video, así como conceptos básicos de interfaz gráfica como iconos, accesos directos, menús, ventanas y barras de herramientas.
Este documento describe diferentes tipos de impresoras, incluyendo impresoras de matriz de puntos, inyección de tinta, y láser. Explica que las impresoras de inyección de tinta son las más populares debido a su capacidad de impresión de alta calidad a bajo costo, mientras que las impresoras láser ofrecen alta calidad de impresión en color y negro. También cubre brevemente los plotters y sus usos.
Este documento proporciona instrucciones para crear un botón con un símbolo gráfico en 6 pasos: 1) Importar una imagen a la biblioteca, 2) Convertir la imagen en un símbolo gráfico, 3) Convertir el símbolo gráfico en un botón, 4) Insertar fotogramas clave en el botón, 5) Configurar la transparencia del fotograma de reposo, 6) Configurar el color del fotograma presionado. Siguiendo estos pasos se puede crear un botón personalizado con una imagen que puede probarse pres
El documento introduce el tema de las redes de computadores como parte de un curso de introducción a la ingeniería telemática. Explica brevemente conceptos básicos sobre redes como su historia, tipos, componentes, protocolos y aplicaciones.
El Parque Recreativo y Zoológico Piscilago se encuentra en Melgar, Tolima a 70 km de Ibagué. Con 83 hectáreas y temperaturas entre 27-30°C, ofrece atracciones acuáticas como piscinas y deslizadores, atracciones mecánicas como trenes y un toro mecánico, y uno de los zoológicos más completos de Colombia.
Las TIC son herramientas que procesan y presentan información de forma variada. Internet permite acceder a gran cantidad de información y comunicarse de forma asíncrona y sincrónica. Las TIC pueden utilizarse para mejorar los procesos de enseñanza y aprendizaje al ser atractivas para los estudiantes, permitir trabajo colaborativo y acceso a más contenidos y estudiantes. Sin embargo, también tienen limitaciones que deben considerarse para optimizar su uso educativo.
El documento trata sobre la educación a distancia y contiene varias secciones. Primero, analiza los inicios y desarrollo histórico de la educación a distancia, incluyendo sus razones de surgimiento. Luego, describe diferentes modelos de educación a distancia e incluye opiniones sobre su definición. Finalmente, discute las competencias que debe tener un profesor para trabajar con un aula digital y el concepto de evaluación en educación.
El documento habla sobre la gripe porcina AH1N1. Describe los síntomas como fiebre, tos, dolor muscular y fatiga. Explica que el virus se propaga de la misma forma que la gripe estacional, a través de la tos o el estornudo de personas infectadas o tocando superficies contaminadas. También recomienda medidas de prevención como lavarse las manos frecuentemente, cubrirse al toser o estornudar, y evitar lugares concurridos cuando se está enfermo.
This document provides summaries of several Russian technical regulations and standards that are available for purchase from an online catalog. It lists regulations related to kindergartens, drinking water quality, industrial waste management, electrodetonators, electrical controls, phase shift meters, rinsing baths, and more. The documents are available in electronic PDF format in several languages, and interested parties are instructed to contact the seller for pricing and discount offers.
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang menyerang terutama paru-paru namun juga organ tubuh lain. Bakteri ini masuk tubuh melalui udara dan menyebabkan peradangan. Gejalanya bervariasi mulai dari batuk, demam, hingga sesak napas. Diagnosanya didukung dengan pemeriksaan radiologi dan bakteriologi sputum.
Dokumen tersebut membahas tentang impaksi serumen, yaitu gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen di liang telinga. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan fisik dan penunjang, serta penatalaksanaan impaksi serumen. Dokumen juga membahas konsep dasar asuhan keperawatan untuk pasien dengan gangguan tersebut, meliputi pengkajian, diagnosa
El documento describe los métodos tradicionales de interpretación jurídica propuestos por Savigny, incluyendo la interpretación gramatical, histórica y sistemática. También discute cómo estos métodos pueden usarse de manera flexible para lograr resultados justos, en lugar de ser reglas rígidas. Luego, presenta estrategias individuales y grupales para que los estudiantes desarrollen temas y procesos relacionados a sentencias constitucionales. Finalmente, proporciona un programa temático de 5 semanas con objetivos de aprendizaje conceptuales
Dokumen tersebut membahas konsep penyakit tetanus, meliputi definisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, komplikasi, diagnosis, dan penatalaksanaan penyakit tetanus. Penyakit ini disebabkan oleh toksin dari Clostridium tetani dan bermanifestasi dengan kejang otot. Diagnosis didasarkan pada riwayat luka dan gejala klinis kejang, sedangkan penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, relaksan otot, dan
Penyakit mioma uteri tahun 2022 di indonesiaPutriAnggun37
Mioma merupakan suatu pertumbuhan massa atau daging di dalam rahim atau di luar rahim yang tidak bersifat ganas. Mioma berasal dari sel otot polos yang terdapat di rahim dan pada beberapa kasus juga berasal dari otot polos pembuluh darah rahim.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan radang genetalia internal miometris. Makalah ini menjelaskan pengertian, etiologi, klasifikasi, tanda dan gejala, komplikasi, serta penatalaksanaan miometris."
Salpingitis adalah peradangan pada saluran tuba yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Chlamydia, Gonococcus, dan Mycoplasma. Gejalanya berkisar dari nyeri abdomen hingga demam. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi lebih lanjut, infertilitas, atau kehamilan ektopik.
Dokumen tersebut membahas tentang infertilitas yang mencakup definisi, klasifikasi, etiologi, faktor risiko, diagnosa, pemeriksaan, dan penatalaksanaan infertilitas. Infertilitas adalah kesulitan dalam memiliki keturunan yang dapat dialami baik wanita maupun pria.
Dokumen tersebut membahas tentang mioma uteri, termasuk definisi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Mioma uteri adalah tumor jinak pada rahim yang umumnya ditemukan pada wanita di atas usia 30 tahun dan disebabkan oleh faktor hormon serta riwayat keluarga.
Radang genitalia internal meliputi servisitis (radang serviks), endometritis (radang endometrium), miometritis (radang miometrium), parametritis (radang parametrium), adneksitis (radang ovarium dan tuba falopi), dan peritonitis pelvis (radang peritoneum pelvis). Kondisi ini disebabkan oleh berbagai jenis bakteri dan virus serta dapat menyebabkan berbagai gejala seperti nyeri, demam, dan keputihan. Penanganannya melibatkan kons
Makalah ini membahas tentang penyuluhan keputihan. Keputihan adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi atau peradangan pada alat kelamin wanita. Ada dua jenis keputihan, yaitu fisiologis dan patologis. Berbagai faktor seperti kebersihan, stress, dan penggunaan obat dapat menyebabkan keputihan. Gejala keputihan antara lain rasa gatal dan adanya cairan dari vagina. Wanita yang men
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilanpjj_kemenkes
Modul ini membahas lingkup kebidanan dan komplikasi kehamilan. Topik yang dibahas antara lain penyakit dan kelainan yang dapat mempengaruhi kehamilan seperti penyakit alat kandungan, jantung, darah, dan penyakit menular seperti ToRCH. Kelainan alat kandungan seperti perineum, vagina, dan uterus dapat menimbulkan komplikasi selama kehamilan dan persalinan."
Endometritis dan metritis adalah infeksi rahim yang umumnya terjadi setelah persalinan. Endometritis adalah radang endometrium sedangkan metritis adalah radang otot rahim. Gejala utamanya adalah demam dan lochea berbau. Penanganannya meliputi antibiotika, analgesik, dan kuret bila diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Paragraf pertama membahas latar belakang tentang kista ovarium yang dapat terbentuk dari berbagai penyebab seperti pembesaran folikel ovarium normal, folikel de graf, atau korpus luteum. Kista ovarium dapat menyebabkan gejala nyeri abdomen akut atau kronis, dan kista besar dapat menyebabkan pembengkakan abdomen. Pengobatan kista besar biasanya melalui operasi. Paragraf terakhir menjelaskan tujuan penulis untuk men
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wanita Usia Subur
2.2 Anatomi Fisiologi System Reproduksi Wanita
2.3 Siklus Menstruasi Pada Wanita
2.4 Masalah Kesuburan Pada Wanita
2.5 Jenis – Jenis Penyakit Kelamin Pada Wanita Usia Subur
2.6 Materi Pendidikan 1000 HPK Yang Harus Diketahui Oleh WUS
2.7 Perawatan Prakonsepsi Bagi Wanita Usia Subur
2.8 Mitos / Kepercayaan Masa Pra Hamil
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. BAB I
PEBDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Phimosis adalah suatu keadaan dimana prepusium tidak bisa ditarik ke belakang, bisa
dikarenakan keadaan sejak lahir atau karena patologi. Pada usia bayi glan penis dan prepusium
terjadi adesi sehingga lengket jika terdapat luka pada bagian ini maka akan terjadi perlengketan
dan terjadi Phimosis biasanya pada bayi itu adalah hal yang wajar karena keadaan tersebut akan
kembali seperti normal dengan bertambahnya umur dan produksi hormon.
Beberapa penelitian mengatakan kejadian Phimosis saat lahir hanya 4% bayi yang
preputiumnya sudah bisa ditarik mundur sepenuhnya sehingga kepala penis terlihat utuh.
Selanjutnya secara perlahan terjadi desquamasi sehingga perlekatan itu berkurang. Sampai umur
1 tahun, masih 50% yang belum bisa ditarik penuh. Berturut-turut 30% pada usia 2 tahun, 10%
pada usia 4-5 tahun, 5% pada umur 10 tahun, dan masih ada 1% yang bertahan hingga umur 1617 tahun. Dari kelompok terakhir ini ada sebagian kecil yang bertahan secara persisten sampai
dewasa bila tidak ditangani.
Bila Phimosis menghambat kelancaran berkemih seperti pada ballooning maka sisa-sisa
urin mudah terjebak pada bagian dalam preputium dan lembah tersebut kandungan glukosa pada
urine menjadi lading subur bagi pertumbuhan bakteri, maka berakibat terjadi infeksi saluran
kemih (UTI).
Berdasarkan data tahun 1980-an dilaporkan bahwa anak yang tidak disirkumsisi
memiliki resiko menderita UTI 10-20 kali lebih tinggi. Tahun 1993, dituliskan review bahwa
resiko terjadi sebesar 12 kali lipat. Tahun 1999 dalam salah satu bagian dari pernyataan AAP
tentang sirkumsisi disebutkan bahwa dari 100 anak pada usia 1 tahun. 7-14 anak yang tidak
sirkumsisi menderita sedang hanya 1-2 anak pada kelompok yang disirkumsisi. Dua laporkan
jurnal tahun 2001 dan 2005 mendukung bahwa sirkumsisi dibawah resiko UTI.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat ditarik Rumusan masalah sebagai berikut :
1. Pengertian Phimosis ?
2. 2. Etiologi dan patologi Phimosis ?
3. Manifestasi klinis dan komplikasi Phimosis ?
4. Penatalaksanaan dan perawatan Phimosis ?
1.3 Tujuan
1.3.1
Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas Keperawatan Medical Bedah III dan semoga kami sebagai
penyusun dapat mengambil manfaat serta dapat memperluas wawasan pada pasien dengan
diagnosa medis Phimosis pada khususnya.
1.3.2
Tujuan Umum
-
Untuk menambah pengetahuan tentang penyakit Phimosis.
-
Untuk mempermudah dalam pembuatan asuhan keperawatan pada pasien Phimosis.
1.4 Manfaat
1.4.1
Bagi Penyusun
-
Dapat belajar dalam penyusunan keperawatan Phimosis
-
Dapat menambah ilmu dalam pembentukan makalahdi bidang kesehatan.
1.4.2
Bagi Pendidikan
Sebagai sumbangsih dalam makalah asuhan keperawatan di bidang kesehatan urologi.
1.4.3
Bagi Pembaca
Sebagai sedikit pengetahuan tentang asuhan keperawatan bidang kesehatan urologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Phimosis adalah suatu keadaan dimana prepusium penis yang tidak dapat diretaksi
keproximal sampai ke korona glandis.
2.2 Etiologi
a.
Konginetal (fimosis fisiologis)
3. Fimosis kongenital (fimosis fisiologis) timbul sejak lahir sebenarnya merupakan kondisi normal
pada anak-anak, bahkan sampai masa remaja. Kulit preputium selalu melekat erat pada glans
penis dan tidak dapat ditarik ke belakang pada saat lahir, namun seiring bertambahnya usia serta
diproduksinya hormon dan faktor pertumbuhan terjadi proses keratinisasi lapisan epitel dan
deskuamasi antara glans penis dan lapis glan dalam preputium sehingga akhirnya kulit preputium
terpisah dari glan penis. Suatu penelitian mendapatkan bahwa hanya 4% bayi seluruh kulit
preputiumnya dapat ditarik ke belakang penis pada saat lahir, namun mencapai 90% pada saat
usia 3 tahun dan hanya 1% laki-laki berusia 17 tahun yang masih mengalami fimosis kongenital.
Walaupun demikian, penelitian lain mendapatkan hanya 20% dan 200 anak laki-laki berusia
5-13 tahun yang seluruh kulit preputiumnya dapat ditarik ke belakang penis.
b.
Fimosis didapat (fimosis patologik, fimosis yang sebenarnya, true phimosis) timbul kemudian
setelah. Hal ini berkaitan dengan kebersihan hygiene) alat kelamin yang buruk, peradangan
kronik glans penis dan kulit preputium (balanoposthitis kronik), atau penarikan berlebihan kulit
preputium (forceful retraction) pada timosis kongenital yang akan menyebabkan pembentukkan
jaringan ikat (fibrosis) dekat bagian kulit preputium yang membuka.
2.3 Patofisiologi
4.
5.
6. 2.4 Gejala Klinis
1. prepusium tidak bisa ditarik ke belakang
2. Balloning
3. Sakit saat berkemih
4. Sulit kencing
5. Pancaran kencing sedikit
2.5 Komplikasi
Jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan :
1. Infeksi gland penis
2. Infeksi prepusium
3. Infeksi prepusium & Infeksi gland penis
2.6 Penatalaksanaan
-
Tidak dianjurkan melakukan retraksi yang dipaksakan, karena dapat menimbulkan luka dan
terbentuk sikatriks pada ujung prepusium sehingga akan terbentuk fimosis sekunder.
-
Fimosis disertai balanitis xerotica obliterans dapat diberikan salep dexamethasone 0,1% yang
dioleskan 3/4 kali, dan diharapkan setelah 6 minggu pemberian prepusium dapat diretraksi
spontan.
-
Fimosis dengan keluhan miksi, menggelembungnya ujung prepusium pada saat miksi atau infeksi
postitis merupakan indikasi untuk dilakukan sirkumsisi, dimana pada fimosis disertai
balanitis/postitis harus diberikan antibiotika terlebih dahulu.
2.7 Prinsip terapi dan manajemen keperawatan
1. Perawatan Rutin
2. Kebersihan penis
Penis harus dibasuh secara seksama dan bayi tidak boleh ditinggalkan berbaring dengan popok
basah untuk waktu yang lama.
3.
Phimosis dapat diterapi dengan membuat celah dorsal untuk mengurangi obstruksi terhadap
aliran keluar.
4. Sirkumsisi
7. Pada pembedahan ini, kelebihan kutup
diangkat.
Digunakan
jahitan catgut
untuk
mempertemukan kulit dengan mukosa dan mengikat pembuluh darah.
5. Perawatan Pra Bedah Rutin
6. Perawatan Pasca Bedah
Pembedahan ini bukan tanpa komplikasi dan Observasi termasuk adanya perdarahan. Pembalut
diangkat jika basah dengan urin dan lap panggul berguna untuk membersihkan penis dan
mendorong terjadinya penyembuhan. Popok perlu sering diganti.
Komplikasi yang terjadi termasuk ulserasi meatus. Ini terjadi sebagai akibat amonia yang
membakar epithelium glans. Untuk menimbulkan nyeri pada saat berkemih kadang-kadang
adanya perkembangan perdarahan dan retensi urin. Ulserasi meatus dapat menimbulkan stenosis
meatus. Hal ini dapat diterapi dengan meatotomi dan dilatasi.
7. Bimbingan bagi orang tua.
Instruksi yang jelas harus diberikan pada orang tua jika bayi atau anak siap untuk pulang
kerumah. Ini termasuk hygiene dari daerah dan pengenalan setiap komplikasi. Mereka juga harus
diberikan pedoman untuk pencegahan dermatitis amonia dan jika hal ini terjadi bagaimana untuk
mengobatinya.
2.8 Asuhan Keperawatan Phimosis
Asuhan Keperawatan pasien dengan Phimosis melalui pendekatan proses Keperawatan
yang terdiri dari pengkajian Keperawatan, perencanaan Keperawatan, penatalaksanaan dan
evaluasi keperawatan.
8. 2.9 Pengkajian Keperawatan
Pengumpulan data
Data dasar yang berhubungan dengan Phimosis adalah sebagai berikut :
-
Nyeri saat berkemih
-
Balloning
-
Retensi Urine
2.10 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan disusun menurut prioritas masalah adalah sebagai berikut :
1. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) sampai penekanan pada saat berkemih.
2. Gangguan Eliminasi urine sampai retensi urine.
3. Resiko infeksi saluran kemih sampai penumukan smegma di ujung penis.
2.11 Perencanaan Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) sampai penekanan pada saat berkemih
Tujuan
:
Klien mengatakan nyeri berkurang atau tidak merasa nyeri
Intervensi
-
:
Kaji skala nyeri
R/ untuk mengetahui tingkat nyeri pasien sebagai pedoman untuk tindakan yang harus diberikan.
-
Ajarkan teknik relaksasi
R/ merelaksasikan otot-otot sehingga suplai darah ke jaringan terpenuhi.
-
Kolaborasi dengan tim medis tentang pemberian obat
R/ obat (anti plasmadik) untuk merelaksasikan otot-otot polos
2. Gangguan eliminasi urine sampai retensi urine
Tujuan :
Klien mengatakan tidak ada hambatan aliran urine
Intervensi
-
:
Kaji haluan urine
R/ retensi urine dapat terjadi karena adanya sumbatan
-
Perhatikan waktu
9. R/ untuk mengetahui output pasien
-
Dorong klien untuk berkemih bila terasa ada dorongan tetapi tidak lebih dari 30 menit
R/ penahanan urine selama > 30 menit bias merusak sel kemih
3. Resiko infeksi saluran kemih sampai penumpukan urine diujung penis
Tujuan :
Tidak terjadi infeksi saluran kemih
Intervensi
-
:
Lihat tanda-tanda infeksi
R/ untuk mengetahui tindakan yang harus dilakukan.
-
Konsul dengan tim medis tentang prosedur sirkumsisi
R/ sirkumsisi mencegah infeksi saluran kemih (UTI)
10. BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pimosis adalah suatu keadaan dimana preposium tidak bisa ditarik bisa dikarenakan
konginetal atau didapat. Tetapi biasanya kondisi tersebut bisa normal dengan ditambahnya
produksi hormon dan pertumbuhan.
Pimosis dapat mengakibatkan gangguan berkemih baik nyeri atau balloning (masa
diujung penis) perlu dilakukan sirkumsisi biasanya itu merupakan indikasi untuk mencegah
infeksi karena terkumpulnya urine yang mengandung glukosa sebagai tempat terbaik bagi
pertumbuhan bakteri.
3.2
Saran
Jika ada anak mengalami gejala seperti gejala pimosis untuk segera mendapat
penanganan untuk mencegah terjadi infeksi saluran kemih (UTI)
Gabung Multiply
Buka Toko, Gratis
Masuk ke Site
Bantuan
English
CARI
"Catatan Kecil"
BerandaBlogFotoMusikKalenderTautan
Tugas Kuliah: PHIMOSIS
Dec 11, '09 3:53 AM
untuk semuanya
Ini salah satu tugas kuliah ilmu Bedah, kebetulan saya mendapatkan kasus
ini untuk diangkat, check this out, semoga bermanfaat
.
eneswe
11. 1. Definisi
Phimosis adalah keadaan di mana kulit penis
(preputium) melekat pada bagian kepala penis (glans).
ii.
Patofisiologi
Phimosis dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir
karena terdapat adesi alamiah antara prepusium dengan
glans penis. Hingga usia 3-4 tahun penis tumbuh dan
berkembang, debris yang dihasilkan oleh epitel prepusium
(smegma) mengumpul di dalam prepusium dan perlahanlahan memisahkan prepusium dari glans penis. Ereksi
penis yang terjadi secara berkala membuat prepusium
terdilatasi perlahan-lahan sehingga prepusium menjadi
retraktil dan dapat ditarik ke proksimal. Pada usia 3 tahun,
90 % prepusium sudah dapat diretraksi. Tapi pada
sebagian anak, prepusium tetap lengket pada glans penis,
sehingga ujung preputium mengalami penyempitan dan
akhirnya dapat mengganggu fungsi miksi. Smegma terjadi
dari sel-sel mukosa prepusium dan glans penis yang
mengalami deskuamasi oleh bakteri yang ada didalamnya.
iii.
Gejala Klinis
Gangguan aliran urin seperti sulit kencing, pancaran urin
mengecil, menggelembungnya ujung prepusium penis
pada saat miksi dan menimbulkan retensi urin. Higiene
lokal yang kurang bersih menyebabkan terjadinya infeksi
pada prepusium (postitis), infeksi pada glans penis
(balanitis) atau infeksi pada glans penis dan prepusium
penis (balanopostitis). Kadang ada benjolan lunak di ujung
nina septi
Pesan Pribadi
Laporkan
Pelanggaran
Drawing our Life :-)
12. penis karena adanya korpus smegma (timbunan smegma
didalam sakus prepusium penis).
iv.
Pemeriksaan
Lakukan pemeriksaan fisik pada penis.
v.
Penatalaksanaan
Phimosis disertai balanitis xerotica obliterans dapat
diberikan salep dexamethasone 0,1% yang dioleskan 3/4
kali, dan diharapkan setelah 6 minggu pemberian
prepusium dapat diretraksi spontan. Tidak dianjurkan
melakukan retraksi yang dipaksakan, karena dapat
menimbulkan luka dan terbentuk sikatriks pada ujung
prepusium sehingga akan terbentuk phimosis sekunder.
Terapi phimosis dapat berupa sirkumsisi plastic /
sirkumsisi radikal setelah usia 2 tahun. Pada kasus dengan
komplikasi, seperti infeksi saluran kemih berulang atau
balloting kulit prepusium saat miksi, sirkumsisi harus
segera dilakukan tanpa memperhitungkan usia pasien.
Tujuan sirkumsisi plastik adalah untuk memperluas
lingkaran kulit prepusium saat retraksi komplit dengan
mempertahankan kulit prepusium secara kosmetik. Pada
saat yang sama, periengketan dibebaskan dan dilakukan
frenulotomi dengan ligasi arteri frenular jika terdapat
frenulum breve. Sirkumsisi neonatal rutin untuk mencegah
karsinoma penis tidak dianjurkan. Kontraindikasi operasi
adalah infeksi tokal akut dan anomali kongenital dari penis.
Sebagai pilihan terapi konservatif dapat diberikan salep
kortikoid (0,05-0,1%) dua kali sehari selama 20-30 hari
13. Terapi ini tidak dianjurkan untuk bayi dan anak-anak yang
masih memakai popok, tetapi dapat dipertimbangkan untuk
usia sekitar tiga tahun
vi.
Gambar
14. Apa Itu "Phimosis"?
bagianini ditulis oleh dokter anak Robert Van Howe, MD, FAAP.
"Phimosis" adalah istilah yang samar. Dalam penggunaannya secara umum, phimosis biasanya
berarti kondisi apapun dimana kulit khatan penis tidak bisa ditarik.
Kebanyakan bayi dilahirkan dengan kulit khatan yang tidak bisa ditarik. Ini normal!
Phimosis yang “sesungguhnya” – lebih baik disebut sebagai pengencangan kulit khatan
(“preputial stenosis,”) karena “phimosis” memiliki sangat banyak definisi yang berbeda dan
sekarang istilah itu tidak memiliki arti penting apapun – muncul hanya pada kurang dari 2% pria
yang tidak disunat. Pengaruh dari pengencangan kulit khatan (preputial stenosis) pada pria yang
disunat pada dasarnya mirip.
Dari kelompok 2% ini, 85–95% memilih tropical steroid. Dari mereka yang tidak melakukan ini,
setidaknya 75% akan memilih untuk melakukan peregangan di bawah bius lokal, baik secara
manual maupun dengan balon. Perhitungannya sederhana: paling banyak 7 anak laki-laki diatara
10,000 harus dioperasi karena pengencangan kulit khatan. Tidak heran Canadian Paediatric
Society menyebut penyunatan sebagai prosedur yang “kuno”!
Ada beberapa alternatif untuk penyunatan ekstrem yang mempertahankan fungsi dari kepala
penis dan memberikan hasil berupa lebih sedikit hal yang menyakitkan (rasa sakit, pendarahan,
komplikasi). Artikel terbaik untuk dibaca adalah artikel tahun 1994 oleh Cuckow et al. Selain itu,
mengapa Anda ingin kehilangan semua Meissner corpuscles, jaringan syaraf yang sama yang
menyediakan sentuhan halus pada ujung jari?
Diagnosa Palsu Atas Phimosis
Kepala penis anak laki-laki mungkin bisa kencang setelah masa puber. 1,7,8 Ini adalah kondisi
yang sepenuhnya normal dan itu bukan phimosis. Menurut pengalaman di dalam kebudayankebudayaan dimana penyunatan tidak biasa dilakukan, pengencangan ini sangat jarang
membutuhkan pengobatan. Peregangan yang terjadi dengan sendirinya biasanya muncul seiring
dengan meningkatnya kedewasaan. 1,7,8 Seseorang bisa mengharapkan 50 persen dari anak lakilaki yang berusia sepuluh tahun; 90 persen dari anak laki-laki yang berusia 16 tahun, dan 98-99
persen dari pria yang berusia 18 tahun untuk memiliki kulit khatan yang sepenuhnya bisa ditarik.
Pengobatan jarang dibutuhkan. Jika perawatan memang penting, maka hal itu seharusnya tidak
dilakukan hingga setelah masa puber dan pria bisa menimbang pilihan terapis dan mengambil
keputusan berdasarkan informasi yang ia miliki. 8 Perhatikan bahwa kulit khatan anak-anak
belum matang dan tidak boleh ditarik paksa untuk “dibersihkan” atau untuk alasan appaun
lainnya, karena tindakan ini akan menyebabkan keruskan pada jaringan-jaringan yang sedang
15. berkembang. Anak itu harus diberitahu bahwa kulit khatannya pada akhirnya akan bisa ditarik.
Orang pertama yang menarik kulit khatan tersebut harus anak itu sendiri.
Rickwood dan rekan-rekannya menyediakan definisi medis yang spesifik mengenai Phimosis :
phimosis yang sesungguhnya adalah kulit khatan yang kaku dan tidak bisa ditarik, yang
disebabkan oleh Balanitis Xerotica Obliterans (BXO) dan dibedakan dengan cincin yang
memutih dari kulit sklerotik yang mengeras di puncak kepala penis. 2,10 Pemeriksaan histologis
oleh seorang patolog penting untuk mengkonfirmasikan diagnosa itu. 2 jika BXO tidak ada,
maka tidak ada phimosis.
Sejumlah laporan di dalam literatur medis dari Inggris mengindikasikan bahwa doker-dokter
medis tidak dilatih untuk membedakan perkembangan normal atas kepala penis yang ketat pada
anak laki-laki dan phimosis patologis. 3,4,5,6,11 Hasilnya adalah kasus salah diagnosa atas
pererkembangan normal dari ketatnya kepala penis yang dianggap sebagai phimosis patologis di
Inggris. 3,4,5,6,11
CIRP telah menerima sejumlah laporan untuk menunjukkan bahwa sempitnya kepala penis yang
normal pada anak laki-laki di Amerika Serikat seringkali salah didiagnosa sebagai phimosis
patologis. CIRP peraya bahwa situasi di Amerika Serikat sudah pasti tidak lebih baik bahkan
mungkin jauh lebih buruk, daripada situasi di Inggris. Orang tua dari anak laki-laki yang tidak
disunat juga seringkali secara salah diinstruksikan agar menarik paksa kulit khatan yang belum
matang untuk dibersihkan, bertentangan dengan rekomedasi dari American Academy of
Pediatrics.
Sebagai konsekuensi dari salah diagnosa dan kebingungan atas sempitya perkembangan normal
dan ketidakmampuan untuk ditarik kembali dengan phimosis patologis, banyak dilakukan
penyunatan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Shankar dan Rickwood menemukan bahwa
jumlah penyunatan yang dilakukan di Inggris ternyata 8 kali lebih banyak daripada jumlah yang
dibutuhkan. 10 Jumlah dari penyunatan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan di Amerika
Serikat tidak diketahui.
Penyunatan sekarang direkomendasikan hanya dalam kasus-kasus phimosis yang telah
dikonfirmasikan dan disebabkan oleh balanitis xerotica obliterans (BXO). Bagaimanapun juga,
pengobatan yang lebh baru mungkin menghapuskan kebutuhan atas penyunatan. BXO bisa
dikenali dari area yang mengeras dari kulit yang memutih di dekat puncak kulit khatan yang
membuat kulit khatan itu tidak bisa ditarik lagi. 2,9,10,11Shankar and Rickwood menemukan
tingkat pengaruh yang rendah: hanya 0.4 dari 1000 anak laki-laki pertahun, dan hanya 6 diantara
100 anak laki-laki saat mereka berusia 15 tahun 10 Lihatlah Balanitis Xerotica Obliterans untuk
informasi lebih lanjut. Kasus lainnya dari kulit khatan yang tidak bisa ditarik memberikan
jawaban atas perawatan yang tradisional, tidak merusak, tidak traumatis, dan tidak mahal. Daftar
pustaka
1. Jakob Øster. Further fate of the foreskin: Incidence of preputial adhesions, phimosis, and smegma among
2.
Danish schoolboys.. Arch Dis Child (published by the British Medical Association), April 1968. p. 200202.
Rickwood AMK, Hemalatha V, Batcup G, Spitz L. Phimosis in boys. Brit J Urol 1980;52:147-150.
16. 3. Rickwood AMK, Walker J. Is phimosis overdiagnosed in boys and are too many circumcisions performed
in consequence?Ann R Coll Surg Engl 1989;71(5):275-7.
4. Griffiths D, Frank JD. Inappropriate circumcision referrals by GPs. J R Soc Med 1992; 85: 324-325.
5. Andrew Gordon and Jack Collin. Save the normal foreskin. Br Med J 1993;306:1-2.
6. Nigel Williams, Julian Chell, Leela Kapila. Why are children referred for circumcision?Brit Med J 1993;
306:28.
7. Kayaba H, Tamura H, Kitajima S, et al. Analysis of shape and retractability of the prepuce in 603 Japanese
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
boys. Journal of Urology, 1996 Nov, V156 N5:1813-1815.
Warren JP: NORM UK and the Medical Case against Circumcision. In: Sexual Mutilations: A Human
Tragedy; Proceedings of the 4th Intl Symposium on Sexual Mutilations , Denniston GC and Milos MF, Eds.
New York, Plenum, 1997) (ISBN 0-306-45589-7)
Van Howe RS. Cost-effective treatment of phimosis. Pediatrics 1998; 102(4)/e43. (Link to
www.pediatrics.org)
Rickwood AMK. Medical indications for circumcision. BJU Int 1999: 83 Suppl 1, 45-51.
Shankar KR, Rickwood AM. The incidence of phimosis in boys. BJU Int 1999 Jul;84(1):101-2.
Donnell SC. Diagnosis and treatment of phimosis. In: George C. Denniston, Frederick Mansfield Hodges,
Marilyn Faye Milos (eds). Male and Female Circumcision: Medical, Legal, and Ethical Considerations in
Pediatric Practice. Kluwer Academic/Plenum Publishers New York, Boston, London, 1999.(ISBN 0-30646131-5)
Rickwood AMK, Kenny SE, Donnell SC. Towards evidence based circumcision of English boys: survey of
trends in practice. BMJ 2000;321:792-793. (Link to www.bmj.com)
Spilsbury K, Semmens JB, Wisniewski ZS. et al.Circumcision for phimosis and other medical indications
in Western Australian boys. Med J Aust 2003 178 (4): 155-158.
Pengobatan Phimosis
perawatan medis dan pembedahan di zaman ini
Ilmu pengetahuan medis telah mengembangkan tiga kelas perawatan yang berbeda dengan
penyunatan yang ekstrem atas kulit khatan yang mengencang. Pengobatan pertama adalah
perawatan medis dengan mengoleskan salep di kepala penis, yang kedua adalah perlahan-lahan
menarik bukaan kulit khatan untuk membuatnya lebih besar, dan yang ketiga adalah
menggunakan pembedahan untuk membuat bukaan kepala penis lebih luas. Ketiga perawatan itu
didiskusikan di bawah ini.
Pengobatan Aktual
Tahun 1990an telah melihat datangnya penggunaan obat-obatan steroidal dan non steroidal yang
aktual untuk mengobati kulit khatan yang mengencang (phimosis) pada anak laki-laki. Salep
17. steroid saat ini menjadi perawatan yang paling diminati utnuk phimosis, karena rendahnya
ketidakwajaran, sedikitnya rasa sakit atau trauma, dan rendanya biaya.
Laporan-laporan pada literatur medis dari Swedia, Norwegia, Denmark, Italia, Perancis,
Australia, Serbia, dan Amerika Serikat telah menunjukkan kemanjuran salep steroid ini atas
penyempitan kepala penis pada anak laki-laki. Penggunaan salep steroid pada kulit khatan
memiliki efek mempercepat pertumbuhan normal dan perluasan kulit khatan yang terjadi setelah
beberapa tahun dan biasanya memberikan hasil berupa kulit khatan yang langsung bisa ditarik.
Kulit khatan yang sempit biasanya pada akhirnya meluas tanpa pengobatan.
Pengobatan ini tidak membutuhkan pembedahan. Tidak ada trauma dan risiko pembedahan.
Perawatan ini tidak mahal. Kulit khatan dan semua fungsi protektif, rangsangan seksual, sensori,
dan fisik seksual masih tetap dipertahankan. Juga dilaporkan tingkat kesukesan di kisaran 85-95
persen. Pengobatan dari kepala penis yang sempit dan tidak bisa ditarik dengan salep steroid
direkomendasikan oleh the American Academy of Pediatrics dalam Circumcision Policy
Statement tahun 1999.
CIRP memberikan daftar pustaka dari artikel-artikel medis atas penggunan salep steroid untuk
mengobati phimosis. Ilmuwan telah mengadakan riset atas penggunaan salep steroid didalam
pengobatan medis (tanpa pembedahan) atas kulit khatan yang tidak bisa ditarik. Semua telah
menemukan bahwa pengobatan medis seperti itu aman dan memiliki tingkat kesuseksan sekitar
85 %. Yilmaz et al. merekomendasikan penggunaan dari salep steroid untuk menghindari rasa
ragu-ragu, stress, dan trauma yang disebabkan oleh penyunatan. Artikel-artikel itu disusun
berdasarkan urutan publikasinya.
Daftar pustaka
Lang K. Eine konservative Therapie der Phimose [A conservative therapy for phimosis]. Monatsschrift der
Kinderheilkunde 1986; 134: 824-5.
Meyrick Thomas RH. Ridley CM. Black MM. Clinical features and therapy of lichen sclerosus et
atrophicus affecting males. Clin Exp Dermatol 1987; 12: 126-128.
Fortier-Beaulieu M, Thomine E, Mitrofanof P. Laurent P. Heinet J. Lichen sclero-atrophique preputial de
l'enfant. [Lichen sclerosus et atrophicus in children.] Ann Pediatr (Paris) 1990; 37: 673-676.
Jorgensen ET, Svensson A. The treatment of phimosis in boys with a potent topical steroid (clobetasol
propionate 0.05%) cream. Acta Derm Venereol 1993; 73: 55-6.
Kikiros CS, Beasley SW, Woodward AA. The response of phimosis to local steroid application. Pediatr
Surg Int 1993; 8: 329-32.
Wright JE. Further to "the further fate of the foreskin".Med J Aust 1994; 160: 134-5.
Wright JE. The treatment of phimosis with topical steroid. Aust N Z J Surg 1994; 64: 327-8.
Jorgensen ET, Svensson A. Phimosis hos pojkar kan behandlas med steroid salva [Phimosis in boys can be
treated with a steroid ointment.] (letter) Lakartidningen 1994; 91: 1291.
Golubovic Z, Milanovic D et al. The conservative treatment of phimosis in boys. British Journal of
Urology 1996; Vol 78: pages 786-788.
Atilla M et al. A Nonsurgical Approach to the Treatment of Phimosis: Local nonsteroidal, Antiinflammatory ointment Application. J Urol, July 1997, Vol. 158, 196-197.
Dewan PA, Tieu HC, Chieng BS. Phimosis: Is circumcision necessary?J Paediatr and Child Health
1996;32:285-289.
Marzaro M, Carmingola G, Zoppellaro F, et al. [Phimosis: when does it require surgical intervention?].
Minerva Pediatr 1997;49(6):245-8.
Ruud E, Holt J. [Phimosis can be treated with local steroids]. Tidsskr Nor Laegeforen 1997;117(4):513-4.
18. Van Howe RS. Cost-effective treatment of phimosis. Pediatrics 1998; 102(4)/e43. (Link to
www.pediatrics.org)
Chu CC, Chen KC, Diau GY. Topical steroid treatment of phimosis in boys. J Urol 1999;162(3 Pt 1):8613.
Monsour MA, Rabinovitch HH, Dean GE. Medical management of phimosis in children: our experience
with topical steroids. J Urol 1999;162(3 Pt 2):1162-4.
Pless TK, Spjeldanes N, Jorgensen TM. [Topical steroids in the treatment of phimosis in children]. Ugeskr
Laeger 1999;161(47):6493-5.
Orsola A, Caffaratti J, Garat JM. Conservative treatment of phimosis in children using a topical steroid.
Urology 2000;56(2):307-10.
Berdeu D, Sauze L, Ha-Vinh P. Blum-Boisgard C. Cost-effectiveness analysis of treatments for phimosis: a
comparison of surgical and medicinal approaches and their economic effect. BJU Int 2001;87(3):239-244.
Klyver H, Mortensen SO, Klarskov OP, Christiansen P. [Treatment of phimosis with a steroid creme in
boys]. Ugeskr Laeger 2001;163(7):922-4.
Dewan PA. Treating Phimosis. Med J Aust 2003 178 (4): 148-150.
Ashfield JE, Nickel KR, Siemens DR, et al.Treatment of phimosis with topical steroids in 194 children. J
Urol 2003;169(3):1106-8.
Yilmaz E. BatIslam E, Basar MM, Basar H. Psychological trauma of circumcision in the phallic period
could be avoided by using topical steroids. Int J Urol 2003;10(12):651-6.
Perluasan dan peregangan
Kulit yang berada di bawah tekanan menjadi lebih luas dengan cara menumbuhkan sel-sel baru.
Membesarnya ukuran kulit ini terjadi karena penarikan yang lembut selama jangka waktu
tertentu. Perawatan ini tidak traumatis dan tidak merusak. Peregangan secara manual bisa
dilakukan tanpa bantuan dari dokter maupun paramedis. Perawatan ini tidak mahal. Pertolongan
terhadap phimosis dengan teknik peregagnan memiliki keuntungan berupa terjaganya semua
jaringan kulit khatan dan syara-syaraf kenikmatan seksual. Metode Beaugé telah terbukti berhasil
untuk banyak orang.
Daftar pustaka
Cooper GG, Thomson GJ, Raine PA. Therapeutic retraction of the foreskin in childhood.Br Med J Clin Res
Ed 1983; 286: 186-7.
Griffiths DM, Freeman NV. Non-surgical separation of preputial adhesions. The Lancet, Vol 8398 (August
11, 1984) No. 2: Page 344.
MacKinlay GA. Save the prepuce: Painless separation of preputial adhesions in the outpatient clinic. BMJ
1988; 297: 590-1.
Dunn HP. Non-surgical management of phimosis. Aust N Z J Surg 1989;59(12):963.
Beaugé M. Conservative Treatment of Primary Phimosis in Adolescents[Traitement Medical du Phimosis
Congenital de L'Adolescent]. Saint-Antoine University. Paris VI. 1990-1991.
He Y, Zhou XH. Balloon dilation treatment of phimosis in boys: report of 512 cases. Chinese Med J 1991;
104: 491-3.
Lim A, Saw Y, Wake PN, Croton RS. Use of a eutectic mixture of local anaesthetics in the release of
preputial adhesions: is it a worthwhile alternative? Br J Urol 1994; 73: 428-30.
Beaugé M. The causes of adolescent phimosis. Br J Sex Med 1997; Sept/Oct: 26.
19. Tambahan: Turumaki Corporation di Jepang menyatakan bahwa mereka telah menemukan
peralatan untuk meregangkan kulit khatan. Mereka mengklaim bahwa kesuksesan bisa dicapai
hanya dalam hitungan minggu. (catatan: CIRP tidak memuji atau mempromosikan produk atau
situs komersial apapun).
[catatan CIRP: sekarang ada bulletin board online dimana para pria saling bertukar catatan
mengenai perawatan tradisional, khususnya peregangan dari kulit khatan yang tidak bisa ditarik.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi device for stretching the foreskin.]
Perawatan Gabungan
Sebuah laporan dari Italia mengenai kombinasi penggunaan salep steroid dan peregangan untuk
memberikan membebaskan kulit khatan yang tidak bisa ditarik.
Daftar pustaka
Zampieri N, Corroppolo M, Giacomello L, et al.Phimosis: Stretching methods with or without application
of topical steroids?J Pediatr 2005;147(5):705-6.
Alternatif Operasi Tradisional
Preputioplasty adalah istilah medis untuk operasi plastik pada kulit khatan. Tindakan itu adalah
alternatif yang lebih tradisional terhadap penyunatan tradisional atau dorsal slit (menyobek
sedikit ujung kulit khatan sehingga kepala penis terekspos) untuk perawatan dari preputial
stenosis atau phimosis. Banyak dokter telah menyarankan alternatif operasi/pembedahan untuk
penyunatan karena banyaknya masalah, risiko, komplikasi, dan kerugian yang bisa terjadi karena
penyunatan.
Keuntungan-keuntungan dari preputioplasty antara lain adalah lebih cepat, pemulihannya lebih
tidak menyakitkan, lebih sedikit ketidakwajaran, serta kulit khatan dan bermacam-macam
fungsinya yakni fungsi protektif, erogenous, dan seksual fisiologis masih bsia sipertahankan.
Ada sejumlah literatur medis berupa artikel yang mendeskripsikan bermacam-macam teknik
preputioplasty. CIRP disajikan berdasarkan sejumlah artikel yang telah kita kenal. Artikel ini
disusun berdasarkan urutan dari dimuatnya mereka.
Beberapa prosedur Seperti Y- and V- plasties adalah rumit dan harus dilakukan oleh seorang
dokter bedah ahli agar memberikan hasil yang baik. Konsekuensinya, prosedur-prosedur ini
belum terlalu diminati.
20. Banyak dokter merekomendasikan prosedur “dorsal slit dengan penutup transversal” yang
dideskripsikan oleh Cuckow, Rix, and Mouriquand. The American Academy of Pediatrics
sekarang merekomendasikan prosedur Cuckow di dalam Circumcision Policy Statement tahun
1999. Prosedurnya relatif sederhana untuk dilakukan dan memberikan hasil yang baik. Prosedur
lateral yang lebih baru yang dideskripsikan oleh Lane et al., bagaimanapun juga, bisa
menawarkan sebuah perbaikan kosmetik terhdap prosedur Cuckow. Prosedur itu menggerakkan "
sobekan dengan penutup transversal" dari puncak ke sisi. Daftar pustaka
Library holdings
Schloffer, H. Zur Technik der Phimosenoperation. Zentralblatt für Chirugie 1901; 28:658-660.
Marschner, G. Zur Technik der Phimosen-Operation. Methoden und Ergebinisse. Zentralblatt für Chirurgie
1971; 96: 131-135.
Diaz A, Kantor HI. Dorsal slit. A circumcision alternative. Obstet Gynecol 1971; 37: 619-22.
Parkash S. Phimosis and its plastic correction. J Indian Med Assoc 1972; 58: 389-90.
Kodega, G. and Kus, G. Operative treatment of phimosis by means of spiralo plastic operation of the
foreskin. Urologija i Nefrologija (Moscow) 1973;38:56-57.
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Holmland DE. Dorsal incision of the prepuce and skin closure with Dexon in patients with
phimosis. Scand J Urol Nephrol 1973; 7:97-9.
Emmett AJ. Four V-flap repair of preputial stenosis (phimosis). Plast Reconstr Surg 1975; 55:
687-9.
Gil Barbosa M, Aguilera Gonzalez C, Alipaz A, Garcia Sanchez JL. La balanolisis como sustituto
de la circuncision. [Balanolysis as a substitute for circumcision] Salud Publica Mex 1976, 18: 8939.
Parkash S, Rao BR. Preputial stenosis--its site and correction. Plast Reconstr Surg
1980;66(2):281-2.
Ohjimi T. Ohjimi H. Special surgical techniques for relief of phimosis. J Dermatol Surg Oncol
1981; 7: 326-30.
Emmett AJ. Z-plasty recontruction for preputial stenosis---a surgical alternative to circumcision.
Aust Paediatr J 1982; 18: 219-20.
Codega G, Guizzardi D, Di Giuseppe P, Fassi P. Helicoid plasty in the treatment of phimosis.
Minerva Chir 1983; 38(22):1903-7.
Cooper GG, Thompson GJL, Raine PAM. Therapeutic retraction of the foreskin in childhood. Brit
Med J 1983 286: 186-187.
Hoffman S. Metz P, Ebbehoj J. A new operation for phimosis: prepuce saving technique with
multiple Y-V plasties. Br J Urol 1984; 56: 319-21.
Moro G, Gesmundo R, Bevilacqua A, Maiullari E, Gandini R. La circoncisione con postoplatica.
Nota di tecnica operatoria. [Circumcision with preputioplasty: Notes on operative technique.]
Minerva Chir 1988; 43: 893-4.
Wahlin N. "Triple incision plasty." A convenient procedure for preputial relief. Scand J Urol
Nephrol 1992; 26: 107-10.
Cuckow PM, Rix G, Mouriquand PD. Preputial plasty: a good alternative to circumcision. J
Pediatr Surg 1994; 29: 561-3.
de Castella H. Prepuceplasty: an alternative to circumcision. Ann R Coll Surg Engl 1994; 76: 2578.
Leal MJ, Mendes J. A circuncisao ritual e correccao plastica da fimose. [Ritual circumcision and
the plastic repair of phimosis.] Acta Med Port 1994; 7: 475-481.
Ohjimi H, Ogata K, Ohjimi T. A new method for the relief of adult phimosis. J Urol 1995; 153:
1607-9.
21. o
o
o
o
o
Van Howe RS. Cost-effective treatment of phimosis. Pediatrics 1998; 102(4)/e43. (Link to
www.pediatrics.org)
Pascotto R, Giancotti E. The treatment of phimosis in childhood without circumcision: plastic
repair of the prepuce. Minerva Chir 1998;53:561-565.
Lane TM, South LM. Lateral preputioplasty for phimosis. J R Coll Surg Edinb 1999:44(5):310-2.
Saxena AK, Schaarschmidt K, Reich A, Willital GH. Non-retractile foreskin: a single center 13year experience. Int Surg 2000;85(2):180-3.
Fischer-Klein C, Rauchenwald M. Triple incision to treat phimosis in children: an alternative to
circumcision. BJU Int 2003;92(4):459.
Perawatan tradisional untuk phimosis and paraphimosis di dalam literature medis
klasik. Frederick M. Hodges, D. Phil., sejarahwan medis Oxford, telah melakukan riset untuk literatur
medis klasik. Ia menyajikan laporannya atas perawatan phimosis dan paraphimosis di zaman purbakala.
o
Hodges FM. Phimosis in antiquity. World Journal of Urology 1999; 17(3):133-136.