SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
DESTINASI
134 VENUE | Desember 2012
DESTINASI
di
7Jam
Yogyakarta
Tujuh jam seolah waktu yang sebentar jika
dihabiskan di Yogyakarta. Sihir dan pesona Kota
Gudeg tersebut memang mampu membuat raga dan
pikiran betah berlama-lama tinggal didalamnya.
Oleh Hanindya Christiana
B
erkonferensi sambil berlibur kadang menjadi kendala. Namun,
dengan padatnya jadwal konferensi, kebutuhan refreshing jadi hal
yang dirasa perlu. Beberapa dari mereka memilih memperpanjang
masa tinggal agar bisa menikmati liburan di destinasi tempat konferensi
terselenggara. Namun, bagi mereka yang terpaksa kembali ke rutinitas
keesokan harinya, memanfaatkan waktu selepas konferensi adalah jalan
keluar terbaik.
Jika Anda hanya mempunyai waktu tujuh jam di kota Gudeg ini,
pasti Anda akan sangat bingung dalam mengatur waktu untuk memilih
tempat yang harus Anda kunjungi. Ya, karena Yogya merupakan kota
dengan seribu tempat yang layak dan menarik untuk dikunjungi. Mulai
dari alamnya yang sejuk, orang sekitar yang ramah, batiknya, jajanan
kulinernya, pantainya yang juga menawarkan keindahan, makanannya
yang akan menggoyang lidah Anda semua, dan masih banyak lagi.
Untuk lebih mempermudah perjalanan Anda, VENUE sengaja
meminta rekomendasi destinasi di Yogyakarta dari Susilowani Daud
selaku Managing Director Pacto, Adrie Subono, Pimpinan Java
Musikindo, dan Ernst K. Remboen, Presiden Direktur Radyatama.
Ketiganya, selain khatam setiap sudut Yogyakarta, mereka juga terbilang
sering melakukan trip hitungan jam.
Salah satu saujana jantung Jawa adalah
Candi Borobudur. Bukan saja karena masuk
dalam daftar situs warisan dunia oleh
UNESCO, namun Candi Borobudur juga
merupakan perpaduan sempurna keagungan
serta keanggunan pusaka alam juga budaya
dalam kesatuan ruang dan waktu. Maka
menyambangi Borobudur menjadi agenda
pertama yang wajib dikunjungi Susilowani
Daud setiap kali dia berada di Yogyakarta.
Sejak ditemukan pada tahun 1814,
telah dilakukan beberapa upaya pelestarian
candi, yang
menurut
perkiraan
para ahli,
Candi
Borobudur didirikan di atas bukit dan memiliki
luas 123 x 123 meter persegi. Candi ini
memiliki sebuah stupa induk, 72 buah stupa
terawang dan 504 buah patung Buddha.
Selain itu, ada ribuan relief yang tersusun
dalam panel-panel di Candi Borobudur, yang
menggambarkan kisah, agama, ataupun
sejarah masa lampau.
“Ada banyak hal yang bisa dilakukan
dalam kompleks Candi Borobudur, selain
melihat relief Candi,” sahut Susilowani.
Hal lain yang dimaksud di antaranya adalah
menjelajahi danau purba, menyaksikan
matahari terbit dari puncak bukit, dan
menelusuri pemanfaatan ruang di Borobudur
untuk kegiatan budaya—seperti rumah, galeri,
dan museum seni Elo & Progo.
Perjalanan
terus berlanjut,
berselang-
seling antara
mengagumi
kecantikan
budaya dan
kreativitas
mengolah
kerajinan,
Susilowani
memilih
menghabiskan sisa waktunya menikmati
Candi Prambanan. Sudah berdiri sejak
abad ke-9 M, Candi Prambanan tidak
cuma menjadi potret keindahan tetapi juga
menunjukkan kejayaan Hindu di tanah
Jawa. Candi Prambanan memiliki 2 buah
candi apit, 4 buah candi kelir, dan 4 buah
candi sudut. Sementara, halaman kedua
memiliki 224 buah candi.
Di malam hari (hanya setiap Selasa,
Kamis dan Sabtu) Anda bisa menikmati
sajian seni pertunjukan; Sendratari
Ramayana namanya. Pertunjukan ini
mampu menyatukan ragam kesenian Jawa
berupa tari, drama, dan musik dalam satu
panggung dan satu momentum untuk
menyuguhkan kisah Ramayana, epos
legendaris karya Walmiki, yang ditulis dalam
bahasa Sanskerta. “Kita tak akan kecewa
menonton Ramayana sebab tak hanya
tarian dan musik saja yang dipersiapkan.
Pencahayaan disiapkan sedemikian rupa
sehingga tak hanya menjadi sinar yang
bisu, tetapi juga mampu menggambarkan
kejadian tertentu dalam cerita,” ungkap
Susilowani. Begitu pula riasan pada tiap
penari, tak hanya mempercantik, tetapi
juga mampu menggambarkan watak tokoh
yang diperankan, sehingga penonton mudah
mengenali tokoh meski tak ada dialog.
an
Puas bermain-main dengan pesona
Candi Borobudur, Susilowani memilih
lanjut menghabiskan waktu ke Desa
Kasongan, yang merupakan sentra
industri kerajinan gerabah. Di sinilah
Anda dapat menemukan perkakas yang
menggunakan tanah liat atau tanah
lempung sebagai bahan utamanya.
Desa Wisata Kasongan serta merta
merupakan wilayah permukiman para
pembuat barang-barang kerajinan
berupa perabotan
dan barang-
barang sejenisnya.
Susilowani
pun selalu
menyarankan
wisatawan yang hendak ke Yogyakarta
untuk menyempatkan berkunjung ke
Kasongan. “Banyak perkakas unik yang
hanya ditemukan di sini. Kerajinan
gerabah ini akan menambah daftar
souvenir yang patut diboyong jika
kembali ke daerah asal wisatawan,” kata
Susilowani.
Di Kasongan, wisatawan dapat
sekadar melihat-lihat show room yang
dipenuhi berbagai hasil kerajinan
keramik. Dan jika tertarik melihat
pembuatan keramik, wisatawan dapat
mengunjungi beberapa galeri keramik
yang memproduksi langsung kerajinan
khas itu di tempat. Pembuatan gerabah
di desa ini, sekarang, tidak hanya
terbatas pada perabotan rumah tangga
saja, namun juga barang-barang lain
sejenis yang memiliki nilai jual tinggi
di pasaran. Barang-barang seperti guci,
pot bunga, lampu hias, miniatur alat
transportasi (becak, sepeda, mobil),
aneka tas, patung, serta hiasan lainnya
yang menarik untuk dipajang di rumah,
juga diproduksi di sini. Saat berkunjung
ke desa Kasongan, para  wisatawan
akan disambut hangat oleh penduduk
setempat.
Susilowani Daud,
Presiden Direktur
Pacto Convex
terus berlanjut,
berselang-
seling antara
mengagumi
kecantikan
budaya dan
kreativitas
mengolah
kerajinan,
Susilowani
memilih
13.00–15.00:CandiBorobodur
16.30–17.30:DesaWisataKasongan
18.00 – 20.00: Candi Prambanan
candi, yang
menurut
perkiraan
para ahli,
Candi
an
berupa perabotan
dan barang-
barang sejenisnya.
Susilowani
136 VENUE | Desember 2012
138 VENUE | Desember 2012
Adrie Subono,
CEO Java Musikindo
Menjelajahi Yogyakarta, Adrie memilih
memulai perjalanan dengan menyinggahi
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang
dirancang oleh Sri Sultan Hamengkubuwono.
Ini destinasi wajib yang kerap dikunjungi
Adrie setiap dia mengunjungi Kota Gudeg
ini, apalagi bila ia membawa rombongan artis
dari luar negeri. Seakan ada kebanggaan bagi
Adrie bisa memperlihatkan kepada mereka
eksterior dan interior keraton yang berseni
tinggi, juga benda-benda koleksinya yang
bersejarah, dari batik, lukisan, gamelan, dan
kursi singgasana ratusan tahun.
Memang tidak semua bagian keraton
bisa dijelajahi, tetapi setidaknya ia bisa
mengetahui bagian-bagian pentingnya,
seperti Bangsal Sri Manganti, yang menjadi
tempat pertunjukan seni bagi pengunjung.
Ia juga mengetahui penggalan sejarah peran
keraton sebagaimana disampaikan oleh sang
pemandu; sejak era kekuasaan Kerajaan
Mataram sampai awal kemerdekaan, yakni
ketika kedudukan pemerintah Republik
Indonesia dipindahkan dari Jakarta ke
Yogyakarta pada 1946. Mendalami Keraton
Yogyakarta, bagi Adrie, seperti meresapi
sebuah filosofi kehidupan; hakikat seorang
manusia, bagaimana alam bekerja dan
manusia menjalani hidupnya, dan berbagai
perlambangan eksistensi kehidupan.
Sore menjelang, Adrie memilih mengarahkan tujuannya bersantap Gudeg
Yu Djum. “Ini gudeg legendaris,” begitu celoteh Adrie. Selama 40 tahun,
Gudeg Yu Djum masih mempertahankan cara masak tradisional, yaitu dengan
meletakkannya di panci-panci besar dan dimasak di atas kompor yang
menggunakan kayu bakar. Selain melihat langsung proses pembuatan gudeg,
pengunjung juga diperbolehkan terlibat proses pembuatan gudeg yang diracik
Mbah Djuwariah (nama asli pemilik Gudeg Yu Djum) bersama 40 orang yang
menjadi karyawannya.
Sebenarnya Gudeg Yu Djum juga ada di daerah Wijilan, yang juga
dikenal sebagai kampung gudeg. “Tapi saya lebih menyukai makan di Gudeg
Yu Djum yang ada di daerah Mbarek, Jalan Kaliurang Selokan Mataram,
deket MM UGM Yogya. Lebih nyaman,” celetuk Adrie. Di sana, lanjut Adrie,
sambil menikmati suguhan gudeg kering, pengunjung juga disuguhi alunan
musik beberapa lagu pop dan juga alunan musik dari peralatan keroncong
sederhana yang mendayu-dayu, sehingga benar-benar menciptakan suasana
yang haujek soro (enak banget).
Perjalanan menuju Kaliurang, dari
arah Yogya, akan mengingatkan Adrie pada
lukisan pemandangan saat masih di taman
kanak-kanak. Sebuah gunung dengan jalan
di tengahnya serta hamparan hijau yang
membentang di kedua sisinya, dan dihiasi
rumah penduduk, akan menghilangkan penat
dalam bingkai lukisan alam. Bersentuhan
dengan udara sejuk dan meresapi suasana
romantis ala nyonya dan meneer Belanda
tempo dulu di Kaliurang yang terletak di kaki
Gunung Merapi; inilah mengapa Adrie begitu
menyukai tempat ini. Pemandangan Gunung
Merapi memberi sensasi tersendiri di kawasan
ini. “Bagaikan seorang gadis desa yang
menutup tabirnya bila sengaja diperhatikan,
gunung ini akan tertutup kabut seolah malu
bila sengaja datang untuk melihatnya” ungkap
Adrie sedikit berpuisi.
Di samping keindahan alamnya, Kaliurang
juga mempunyai beberapa bangunan
peninggalan sejarah. Di antaranya adalah
Wisma Kaliurang dan Pesanggrahan Dalem
Ngeksigondo milik keraton yang pernah
dipakai sebagai tempat berlangsungnya Komisi
Tiga Negara. Atau Museum Ullen Sentalu yang
sebagian bangunannya berada di bawah tanah.
Museum ini menguak misteri kebudayaan
dan nilai-nilai sejarah Jawa, terutama yang
berhubungan dengan putri Keraton Yogyakarta
dan Surakarta pada abad ke-19.
15.00 – 16.30: Gudeg Yu Djum, dekat Universitas Gajah Mada
17.00 – 20.00: Kaliurang
Jam 13.00—14.30: Keraton Yogyakarta
VENUE |Desember 2012 139
Ernst K.Remboen,
Presiden Direktur
Radyatama
Setelah seharian berkutat
dalam hiruk-pikuk konferensi,
tentunya Anda ingin menikmati
suasana khas Yogya. Oleh
karena itu, Ernst harus mampir
ke Malioboro.“Di sepanjang
Malioboro, terdapat pedagang
asongan, kaki lima—yang
menjual berbagai macam oleh-
oleh dari Yogya seperti batik,
gantungan kunci, sandal batik,
tas anyaman, dan lainnya—
yang berujung pada pasar
Batik Beringharjo, surganya
batik Yogya,” kata Ernst.
Di seberang Pasar
Beringharjo ada Mirota
Batik, salah satu toko
batik terlengkap di
Yogyakarta. Jika Anda
adalah tipe orang
yang pintar menawar
harga dan tidak
mempunyai masalah
dalam berdesak-
desakan, masuklah ke
pasar Beringharjo. Tetapi jika
Anda tipe orang yang kurang
bisa untuk menawar dan
mencari sedikit kenyamanan
berbelanja, maka Anda cukup
mampir ke Mirota Batik.
Jika tangan sudah
dipenuhi dengan tas belanja,
Anda bisa menyempatkan
untuk menaiki andong.
Biasanya, Anda akan dibawa
berkeliling Yogya selama
kurang lebih setengah jam.
Perjalanan menaiki andong ini
seolah mengalihkan kepenatan
dari tumpukan pekerjaan.
Belum puas mencari buah tangan di Malioboro? Ernst
menyarankan untuk berburu kerajinan perak yang sangat
khas di Kotagede. Menjejakkan kaki ke Kotagede berarti siap
menyaksikan geliat sebuah kota tua yang tak pernah lekang dan
menyerah menempuh masa. Lima ratus tahun sudah kawasan
kota tua ini mewujud sebagai sebuah permukiman, yang diawali
dari pendirian Kedaton Dalem Kerajaan Mataram Islam oleh Ki
Ageng Pemanahan di paruh akhir abad ke-16 M. Selain sebagai
pusat produksi dan penjualan perhiasan perak, Kotagede juga
menyimpan sekitar 170 buah bangunan kuno buatan tahun 1700
hingga 1930. Hal tersebut menjadikan Kotagede tidak hanya
sebagai Kota Perak, tetapi juga kota tua bersejarah. Kerajinan
perak sendiri merupakan budaya turun-temurun.
Pada awalnya kerajinan di Kotagede berupa emas, perak,
dan tembaga. Namun seiring waktu, kerajinan peraklah yang
paling diminati. Sehingga para pengrajin lebih banyak memilih
untuk mengolah perak hingga sekarang. Saat ini, kerajinan ini
sudah diekspor ke mancanegara. “Bengkel-bengkel dan toko-toko
kerajinan perak juga bisa ditemui di sepanjang jalan. Anda dapat
melihat proses pembuatan kerajinan perak dan membeli perhiasan
dari perak seperti gelang, cincin, anting, (dan) kalung di
sini,” kata Ernst menjelaskan.
Di Kotagede juga terdapat
pabrik cokelat Monggo,
sebuah produk cokelat asli
Yogyakarta. Di sana kita
diperbolehkan masuk ke dalam
pabriknya (kecuali pada hari
Minggu) untuk melihat sendiri
dari dekat proses pengolahan
cokelat super enak tersebut.
Jarang ada penyelenggara yang
menyuguhkan masakan khas daerah setempat
selama konferensi. Kalaupun ada, hanya menu
populer, semisal gudeg untuk mewakili cita rasa
Yogyakarta. Nah, biasanya untuk melengkapi
hari setelah konferensi yang melelahkan, Ernst
menyempatkan diri mampir menikmati Bakmi
Jawa Kadin.
Apa yang istimewa dari Bakmi Jawa Kadin
kesukaan Ernst ini? “Di sini sang pemilik
mengolah sendiri mie melalui proses memasak
yang dicampur dengan telur bebek di atas bara
arang,” sahut Ernst menjelaskan. Kemudian
setelah hampir matang, mie Jawa panas
disajikan bersama rajangan kol dan suwiran
ayam goreng. Sambil ditemani segelas teh
manis, menghabiskan malam menyantap Bakmi
Jawa Kadin menjadi puncak pelarian tujuh
jam berlibur di kota Yogyakarta. Apalagi, untuk
menikmati satu porsi bakmi Jawa yang terletak
di Pakualaman, Anda hanya perlu merogoh
kocek Rp10.000 hingga Rp19.000.
13.00–15.00: Malioboro
18.00 – 20.00: Bakmi Jawa Kadin
pasar Beringharjo. Tetapi jika Anda bisa menyempatkan
sini,” kata Ernst menjelaskan.
Di Kotagede juga terdapat
pabrik cokelat Monggo,
sebuah produk cokelat asli
Yogyakarta. Di sana kita
diperbolehkan masuk ke dalam
pabriknya (kecuali pada hari
Minggu) untuk melihat sendiri
dari dekat proses pengolahan
cokelat super enak tersebut.
Jam15.30–17.00:Kotagede

More Related Content

What's hot

“Kampung semen” sebagai wisata edukasi, budaya, dan pemberdayaan ekonomi krea...
“Kampung semen” sebagai wisata edukasi, budaya, dan pemberdayaan ekonomi krea...“Kampung semen” sebagai wisata edukasi, budaya, dan pemberdayaan ekonomi krea...
“Kampung semen” sebagai wisata edukasi, budaya, dan pemberdayaan ekonomi krea...Oktafina Dewi Kurnianti
 
Seminar Kriya Urban di FSRD Trisakti
Seminar Kriya Urban di FSRD TrisaktiSeminar Kriya Urban di FSRD Trisakti
Seminar Kriya Urban di FSRD TrisaktiFish Light Kbpl
 
Contoh Laporan Study Tour I
Contoh Laporan Study Tour IContoh Laporan Study Tour I
Contoh Laporan Study Tour Ilingga prasetyo
 
menuju 7 tahun kiprah sanggar anak saraswati
menuju 7 tahun kiprah sanggar anak saraswatimenuju 7 tahun kiprah sanggar anak saraswati
menuju 7 tahun kiprah sanggar anak saraswatiParyanto trendy
 
Menyongsong 7 Tahun - Profil sanggar anak saraswati
Menyongsong 7 Tahun - Profil sanggar anak saraswatiMenyongsong 7 Tahun - Profil sanggar anak saraswati
Menyongsong 7 Tahun - Profil sanggar anak saraswatiParyanto trendy
 

What's hot (7)

“Kampung semen” sebagai wisata edukasi, budaya, dan pemberdayaan ekonomi krea...
“Kampung semen” sebagai wisata edukasi, budaya, dan pemberdayaan ekonomi krea...“Kampung semen” sebagai wisata edukasi, budaya, dan pemberdayaan ekonomi krea...
“Kampung semen” sebagai wisata edukasi, budaya, dan pemberdayaan ekonomi krea...
 
Seminar Kriya Urban di FSRD Trisakti
Seminar Kriya Urban di FSRD TrisaktiSeminar Kriya Urban di FSRD Trisakti
Seminar Kriya Urban di FSRD Trisakti
 
Contoh Laporan Study Tour I
Contoh Laporan Study Tour IContoh Laporan Study Tour I
Contoh Laporan Study Tour I
 
Aceh bersejarah
Aceh bersejarahAceh bersejarah
Aceh bersejarah
 
menuju 7 tahun kiprah sanggar anak saraswati
menuju 7 tahun kiprah sanggar anak saraswatimenuju 7 tahun kiprah sanggar anak saraswati
menuju 7 tahun kiprah sanggar anak saraswati
 
Menyongsong 7 Tahun - Profil sanggar anak saraswati
Menyongsong 7 Tahun - Profil sanggar anak saraswatiMenyongsong 7 Tahun - Profil sanggar anak saraswati
Menyongsong 7 Tahun - Profil sanggar anak saraswati
 
Bandung Hollyday
Bandung HollydayBandung Hollyday
Bandung Hollyday
 

Viewers also liked

Plantillas del trabajo 2
Plantillas del trabajo 2Plantillas del trabajo 2
Plantillas del trabajo 2Irinn Galarza
 
Presfinale dixplayib manimee
Presfinale dixplayib manimeePresfinale dixplayib manimee
Presfinale dixplayib manimeesamuelperon
 
ISMA_CLIENT_PROFITABILITY
ISMA_CLIENT_PROFITABILITYISMA_CLIENT_PROFITABILITY
ISMA_CLIENT_PROFITABILITYYuriy Yurchenko
 
Portfolio Borja Aspe
Portfolio Borja AspePortfolio Borja Aspe
Portfolio Borja AspeBorja Aspe
 
7. Mathematics as an Area of Knowledge
7. Mathematics as an Area of Knowledge7. Mathematics as an Area of Knowledge
7. Mathematics as an Area of KnowledgeJustin Morris
 
Поняття про українську літературну мову та її діалекти
Поняття про українську літературну мову та її діалектиПоняття про українську літературну мову та її діалекти
Поняття про українську літературну мову та її діалектиIskorostenska
 
Trabalho volutario bloco1 (trad)
Trabalho volutario  bloco1 (trad)Trabalho volutario  bloco1 (trad)
Trabalho volutario bloco1 (trad)fapac
 
Cv (infografico) 2016-05
Cv (infografico) 2016-05Cv (infografico) 2016-05
Cv (infografico) 2016-05Enrico De Troia
 
Cours Propriété Intellectuelle
Cours Propriété IntellectuelleCours Propriété Intellectuelle
Cours Propriété Intellectuelleipelletier
 
Carlita, la más bonita Lynx Ibérica
Carlita, la más bonita Lynx IbéricaCarlita, la más bonita Lynx Ibérica
Carlita, la más bonita Lynx IbéricaPilar Liñán Estepa
 
2. Η περίοδος της δημιουργίας
2. Η περίοδος της δημιουργίας2. Η περίοδος της δημιουργίας
2. Η περίοδος της δημιουργίαςKvarnalis75
 

Viewers also liked (13)

Adverbs
AdverbsAdverbs
Adverbs
 
Plantillas del trabajo 2
Plantillas del trabajo 2Plantillas del trabajo 2
Plantillas del trabajo 2
 
Presfinale dixplayib manimee
Presfinale dixplayib manimeePresfinale dixplayib manimee
Presfinale dixplayib manimee
 
ISMA_CLIENT_PROFITABILITY
ISMA_CLIENT_PROFITABILITYISMA_CLIENT_PROFITABILITY
ISMA_CLIENT_PROFITABILITY
 
Portfolio Borja Aspe
Portfolio Borja AspePortfolio Borja Aspe
Portfolio Borja Aspe
 
FLYER-1
FLYER-1FLYER-1
FLYER-1
 
7. Mathematics as an Area of Knowledge
7. Mathematics as an Area of Knowledge7. Mathematics as an Area of Knowledge
7. Mathematics as an Area of Knowledge
 
Поняття про українську літературну мову та її діалекти
Поняття про українську літературну мову та її діалектиПоняття про українську літературну мову та її діалекти
Поняття про українську літературну мову та її діалекти
 
Trabalho volutario bloco1 (trad)
Trabalho volutario  bloco1 (trad)Trabalho volutario  bloco1 (trad)
Trabalho volutario bloco1 (trad)
 
Cv (infografico) 2016-05
Cv (infografico) 2016-05Cv (infografico) 2016-05
Cv (infografico) 2016-05
 
Cours Propriété Intellectuelle
Cours Propriété IntellectuelleCours Propriété Intellectuelle
Cours Propriété Intellectuelle
 
Carlita, la más bonita Lynx Ibérica
Carlita, la más bonita Lynx IbéricaCarlita, la más bonita Lynx Ibérica
Carlita, la más bonita Lynx Ibérica
 
2. Η περίοδος της δημιουργίας
2. Η περίοδος της δημιουργίας2. Η περίοδος της δημιουργίας
2. Η περίοδος της δημιουργίας
 

Similar to jogja ninin

Kota solo- Tempat-tempat Wisata di Solo
Kota solo- Tempat-tempat Wisata di SoloKota solo- Tempat-tempat Wisata di Solo
Kota solo- Tempat-tempat Wisata di Solosintyanovia
 
Laporan karya wisata ilmiah dan budaya ke solo
Laporan karya wisata ilmiah dan budaya ke soloLaporan karya wisata ilmiah dan budaya ke solo
Laporan karya wisata ilmiah dan budaya ke soloSunaryanto Mnc
 
Heritages tourism in asia borobudur warisan dunia
Heritages tourism in asia borobudur warisan duniaHeritages tourism in asia borobudur warisan dunia
Heritages tourism in asia borobudur warisan duniaPandeGede3
 
17. tugu jogja kirim
17. tugu jogja kirim17. tugu jogja kirim
17. tugu jogja kirimeko hariadi
 
DAFTAR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL.pptx
DAFTAR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL.pptxDAFTAR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL.pptx
DAFTAR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL.pptxneni hasnini
 
Laporan Karya Wisata Ilmiah/Study Budaya SMAN 1 WAWAY KARYA (Lampung, Gombong...
Laporan Karya Wisata Ilmiah/Study Budaya SMAN 1 WAWAY KARYA (Lampung, Gombong...Laporan Karya Wisata Ilmiah/Study Budaya SMAN 1 WAWAY KARYA (Lampung, Gombong...
Laporan Karya Wisata Ilmiah/Study Budaya SMAN 1 WAWAY KARYA (Lampung, Gombong...Sunaryanto Mnc
 
Kajian potensi pariwisata jabar 2017
Kajian potensi pariwisata jabar 2017Kajian potensi pariwisata jabar 2017
Kajian potensi pariwisata jabar 2017Yani Adriani
 
TUGAS PAS KOLABORASI SEJARAH INDONESIA.pptx
TUGAS PAS KOLABORASI SEJARAH INDONESIA.pptxTUGAS PAS KOLABORASI SEJARAH INDONESIA.pptx
TUGAS PAS KOLABORASI SEJARAH INDONESIA.pptxsuperbocah
 
Refleksi antropologi rizky s
Refleksi antropologi rizky sRefleksi antropologi rizky s
Refleksi antropologi rizky sDevy Ramputi
 
Presentation malang tolak.pptx
Presentation malang tolak.pptxPresentation malang tolak.pptx
Presentation malang tolak.pptxssuser90f2a3
 

Similar to jogja ninin (20)

Tour to yogyakarta
Tour to yogyakartaTour to yogyakarta
Tour to yogyakarta
 
Kota solo- Tempat-tempat Wisata di Solo
Kota solo- Tempat-tempat Wisata di SoloKota solo- Tempat-tempat Wisata di Solo
Kota solo- Tempat-tempat Wisata di Solo
 
Laporan karya wisata ilmiah dan budaya ke solo
Laporan karya wisata ilmiah dan budaya ke soloLaporan karya wisata ilmiah dan budaya ke solo
Laporan karya wisata ilmiah dan budaya ke solo
 
Heritages tourism in asia borobudur warisan dunia
Heritages tourism in asia borobudur warisan duniaHeritages tourism in asia borobudur warisan dunia
Heritages tourism in asia borobudur warisan dunia
 
Yogyakarta optional tour
Yogyakarta optional tourYogyakarta optional tour
Yogyakarta optional tour
 
17. tugu jogja kirim
17. tugu jogja kirim17. tugu jogja kirim
17. tugu jogja kirim
 
Wisata Solo
Wisata SoloWisata Solo
Wisata Solo
 
DAFTAR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL.pptx
DAFTAR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL.pptxDAFTAR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL.pptx
DAFTAR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL.pptx
 
Laporan Karya Wisata Ilmiah/Study Budaya SMAN 1 WAWAY KARYA (Lampung, Gombong...
Laporan Karya Wisata Ilmiah/Study Budaya SMAN 1 WAWAY KARYA (Lampung, Gombong...Laporan Karya Wisata Ilmiah/Study Budaya SMAN 1 WAWAY KARYA (Lampung, Gombong...
Laporan Karya Wisata Ilmiah/Study Budaya SMAN 1 WAWAY KARYA (Lampung, Gombong...
 
Wisata alam
Wisata alamWisata alam
Wisata alam
 
Sitti wulan purnama wahda syam
Sitti wulan purnama  wahda syamSitti wulan purnama  wahda syam
Sitti wulan purnama wahda syam
 
Wisata
WisataWisata
Wisata
 
Kajian potensi pariwisata jabar 2017
Kajian potensi pariwisata jabar 2017Kajian potensi pariwisata jabar 2017
Kajian potensi pariwisata jabar 2017
 
TUGAS PAS KOLABORASI SEJARAH INDONESIA.pptx
TUGAS PAS KOLABORASI SEJARAH INDONESIA.pptxTUGAS PAS KOLABORASI SEJARAH INDONESIA.pptx
TUGAS PAS KOLABORASI SEJARAH INDONESIA.pptx
 
Refleksi antropologi rizky s
Refleksi antropologi rizky sRefleksi antropologi rizky s
Refleksi antropologi rizky s
 
Wisata alam
Wisata alamWisata alam
Wisata alam
 
Wisata alam
Wisata alamWisata alam
Wisata alam
 
Wisata alam
Wisata alamWisata alam
Wisata alam
 
Wisata alam
Wisata alamWisata alam
Wisata alam
 
Presentation malang tolak.pptx
Presentation malang tolak.pptxPresentation malang tolak.pptx
Presentation malang tolak.pptx
 

jogja ninin

  • 1. DESTINASI 134 VENUE | Desember 2012 DESTINASI di 7Jam Yogyakarta Tujuh jam seolah waktu yang sebentar jika dihabiskan di Yogyakarta. Sihir dan pesona Kota Gudeg tersebut memang mampu membuat raga dan pikiran betah berlama-lama tinggal didalamnya. Oleh Hanindya Christiana B erkonferensi sambil berlibur kadang menjadi kendala. Namun, dengan padatnya jadwal konferensi, kebutuhan refreshing jadi hal yang dirasa perlu. Beberapa dari mereka memilih memperpanjang masa tinggal agar bisa menikmati liburan di destinasi tempat konferensi terselenggara. Namun, bagi mereka yang terpaksa kembali ke rutinitas keesokan harinya, memanfaatkan waktu selepas konferensi adalah jalan keluar terbaik. Jika Anda hanya mempunyai waktu tujuh jam di kota Gudeg ini, pasti Anda akan sangat bingung dalam mengatur waktu untuk memilih tempat yang harus Anda kunjungi. Ya, karena Yogya merupakan kota dengan seribu tempat yang layak dan menarik untuk dikunjungi. Mulai dari alamnya yang sejuk, orang sekitar yang ramah, batiknya, jajanan kulinernya, pantainya yang juga menawarkan keindahan, makanannya yang akan menggoyang lidah Anda semua, dan masih banyak lagi. Untuk lebih mempermudah perjalanan Anda, VENUE sengaja meminta rekomendasi destinasi di Yogyakarta dari Susilowani Daud selaku Managing Director Pacto, Adrie Subono, Pimpinan Java Musikindo, dan Ernst K. Remboen, Presiden Direktur Radyatama. Ketiganya, selain khatam setiap sudut Yogyakarta, mereka juga terbilang sering melakukan trip hitungan jam.
  • 2. Salah satu saujana jantung Jawa adalah Candi Borobudur. Bukan saja karena masuk dalam daftar situs warisan dunia oleh UNESCO, namun Candi Borobudur juga merupakan perpaduan sempurna keagungan serta keanggunan pusaka alam juga budaya dalam kesatuan ruang dan waktu. Maka menyambangi Borobudur menjadi agenda pertama yang wajib dikunjungi Susilowani Daud setiap kali dia berada di Yogyakarta. Sejak ditemukan pada tahun 1814, telah dilakukan beberapa upaya pelestarian candi, yang menurut perkiraan para ahli, Candi Borobudur didirikan di atas bukit dan memiliki luas 123 x 123 meter persegi. Candi ini memiliki sebuah stupa induk, 72 buah stupa terawang dan 504 buah patung Buddha. Selain itu, ada ribuan relief yang tersusun dalam panel-panel di Candi Borobudur, yang menggambarkan kisah, agama, ataupun sejarah masa lampau. “Ada banyak hal yang bisa dilakukan dalam kompleks Candi Borobudur, selain melihat relief Candi,” sahut Susilowani. Hal lain yang dimaksud di antaranya adalah menjelajahi danau purba, menyaksikan matahari terbit dari puncak bukit, dan menelusuri pemanfaatan ruang di Borobudur untuk kegiatan budaya—seperti rumah, galeri, dan museum seni Elo & Progo. Perjalanan terus berlanjut, berselang- seling antara mengagumi kecantikan budaya dan kreativitas mengolah kerajinan, Susilowani memilih menghabiskan sisa waktunya menikmati Candi Prambanan. Sudah berdiri sejak abad ke-9 M, Candi Prambanan tidak cuma menjadi potret keindahan tetapi juga menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi Prambanan memiliki 2 buah candi apit, 4 buah candi kelir, dan 4 buah candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 buah candi. Di malam hari (hanya setiap Selasa, Kamis dan Sabtu) Anda bisa menikmati sajian seni pertunjukan; Sendratari Ramayana namanya. Pertunjukan ini mampu menyatukan ragam kesenian Jawa berupa tari, drama, dan musik dalam satu panggung dan satu momentum untuk menyuguhkan kisah Ramayana, epos legendaris karya Walmiki, yang ditulis dalam bahasa Sanskerta. “Kita tak akan kecewa menonton Ramayana sebab tak hanya tarian dan musik saja yang dipersiapkan. Pencahayaan disiapkan sedemikian rupa sehingga tak hanya menjadi sinar yang bisu, tetapi juga mampu menggambarkan kejadian tertentu dalam cerita,” ungkap Susilowani. Begitu pula riasan pada tiap penari, tak hanya mempercantik, tetapi juga mampu menggambarkan watak tokoh yang diperankan, sehingga penonton mudah mengenali tokoh meski tak ada dialog. an Puas bermain-main dengan pesona Candi Borobudur, Susilowani memilih lanjut menghabiskan waktu ke Desa Kasongan, yang merupakan sentra industri kerajinan gerabah. Di sinilah Anda dapat menemukan perkakas yang menggunakan tanah liat atau tanah lempung sebagai bahan utamanya. Desa Wisata Kasongan serta merta merupakan wilayah permukiman para pembuat barang-barang kerajinan berupa perabotan dan barang- barang sejenisnya. Susilowani pun selalu menyarankan wisatawan yang hendak ke Yogyakarta untuk menyempatkan berkunjung ke Kasongan. “Banyak perkakas unik yang hanya ditemukan di sini. Kerajinan gerabah ini akan menambah daftar souvenir yang patut diboyong jika kembali ke daerah asal wisatawan,” kata Susilowani. Di Kasongan, wisatawan dapat sekadar melihat-lihat show room yang dipenuhi berbagai hasil kerajinan keramik. Dan jika tertarik melihat pembuatan keramik, wisatawan dapat mengunjungi beberapa galeri keramik yang memproduksi langsung kerajinan khas itu di tempat. Pembuatan gerabah di desa ini, sekarang, tidak hanya terbatas pada perabotan rumah tangga saja, namun juga barang-barang lain sejenis yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran. Barang-barang seperti guci, pot bunga, lampu hias, miniatur alat transportasi (becak, sepeda, mobil), aneka tas, patung, serta hiasan lainnya yang menarik untuk dipajang di rumah, juga diproduksi di sini. Saat berkunjung ke desa Kasongan, para  wisatawan akan disambut hangat oleh penduduk setempat. Susilowani Daud, Presiden Direktur Pacto Convex terus berlanjut, berselang- seling antara mengagumi kecantikan budaya dan kreativitas mengolah kerajinan, Susilowani memilih 13.00–15.00:CandiBorobodur 16.30–17.30:DesaWisataKasongan 18.00 – 20.00: Candi Prambanan candi, yang menurut perkiraan para ahli, Candi an berupa perabotan dan barang- barang sejenisnya. Susilowani 136 VENUE | Desember 2012
  • 3. 138 VENUE | Desember 2012 Adrie Subono, CEO Java Musikindo Menjelajahi Yogyakarta, Adrie memilih memulai perjalanan dengan menyinggahi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang dirancang oleh Sri Sultan Hamengkubuwono. Ini destinasi wajib yang kerap dikunjungi Adrie setiap dia mengunjungi Kota Gudeg ini, apalagi bila ia membawa rombongan artis dari luar negeri. Seakan ada kebanggaan bagi Adrie bisa memperlihatkan kepada mereka eksterior dan interior keraton yang berseni tinggi, juga benda-benda koleksinya yang bersejarah, dari batik, lukisan, gamelan, dan kursi singgasana ratusan tahun. Memang tidak semua bagian keraton bisa dijelajahi, tetapi setidaknya ia bisa mengetahui bagian-bagian pentingnya, seperti Bangsal Sri Manganti, yang menjadi tempat pertunjukan seni bagi pengunjung. Ia juga mengetahui penggalan sejarah peran keraton sebagaimana disampaikan oleh sang pemandu; sejak era kekuasaan Kerajaan Mataram sampai awal kemerdekaan, yakni ketika kedudukan pemerintah Republik Indonesia dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta pada 1946. Mendalami Keraton Yogyakarta, bagi Adrie, seperti meresapi sebuah filosofi kehidupan; hakikat seorang manusia, bagaimana alam bekerja dan manusia menjalani hidupnya, dan berbagai perlambangan eksistensi kehidupan. Sore menjelang, Adrie memilih mengarahkan tujuannya bersantap Gudeg Yu Djum. “Ini gudeg legendaris,” begitu celoteh Adrie. Selama 40 tahun, Gudeg Yu Djum masih mempertahankan cara masak tradisional, yaitu dengan meletakkannya di panci-panci besar dan dimasak di atas kompor yang menggunakan kayu bakar. Selain melihat langsung proses pembuatan gudeg, pengunjung juga diperbolehkan terlibat proses pembuatan gudeg yang diracik Mbah Djuwariah (nama asli pemilik Gudeg Yu Djum) bersama 40 orang yang menjadi karyawannya. Sebenarnya Gudeg Yu Djum juga ada di daerah Wijilan, yang juga dikenal sebagai kampung gudeg. “Tapi saya lebih menyukai makan di Gudeg Yu Djum yang ada di daerah Mbarek, Jalan Kaliurang Selokan Mataram, deket MM UGM Yogya. Lebih nyaman,” celetuk Adrie. Di sana, lanjut Adrie, sambil menikmati suguhan gudeg kering, pengunjung juga disuguhi alunan musik beberapa lagu pop dan juga alunan musik dari peralatan keroncong sederhana yang mendayu-dayu, sehingga benar-benar menciptakan suasana yang haujek soro (enak banget). Perjalanan menuju Kaliurang, dari arah Yogya, akan mengingatkan Adrie pada lukisan pemandangan saat masih di taman kanak-kanak. Sebuah gunung dengan jalan di tengahnya serta hamparan hijau yang membentang di kedua sisinya, dan dihiasi rumah penduduk, akan menghilangkan penat dalam bingkai lukisan alam. Bersentuhan dengan udara sejuk dan meresapi suasana romantis ala nyonya dan meneer Belanda tempo dulu di Kaliurang yang terletak di kaki Gunung Merapi; inilah mengapa Adrie begitu menyukai tempat ini. Pemandangan Gunung Merapi memberi sensasi tersendiri di kawasan ini. “Bagaikan seorang gadis desa yang menutup tabirnya bila sengaja diperhatikan, gunung ini akan tertutup kabut seolah malu bila sengaja datang untuk melihatnya” ungkap Adrie sedikit berpuisi. Di samping keindahan alamnya, Kaliurang juga mempunyai beberapa bangunan peninggalan sejarah. Di antaranya adalah Wisma Kaliurang dan Pesanggrahan Dalem Ngeksigondo milik keraton yang pernah dipakai sebagai tempat berlangsungnya Komisi Tiga Negara. Atau Museum Ullen Sentalu yang sebagian bangunannya berada di bawah tanah. Museum ini menguak misteri kebudayaan dan nilai-nilai sejarah Jawa, terutama yang berhubungan dengan putri Keraton Yogyakarta dan Surakarta pada abad ke-19. 15.00 – 16.30: Gudeg Yu Djum, dekat Universitas Gajah Mada 17.00 – 20.00: Kaliurang Jam 13.00—14.30: Keraton Yogyakarta
  • 4. VENUE |Desember 2012 139 Ernst K.Remboen, Presiden Direktur Radyatama Setelah seharian berkutat dalam hiruk-pikuk konferensi, tentunya Anda ingin menikmati suasana khas Yogya. Oleh karena itu, Ernst harus mampir ke Malioboro.“Di sepanjang Malioboro, terdapat pedagang asongan, kaki lima—yang menjual berbagai macam oleh- oleh dari Yogya seperti batik, gantungan kunci, sandal batik, tas anyaman, dan lainnya— yang berujung pada pasar Batik Beringharjo, surganya batik Yogya,” kata Ernst. Di seberang Pasar Beringharjo ada Mirota Batik, salah satu toko batik terlengkap di Yogyakarta. Jika Anda adalah tipe orang yang pintar menawar harga dan tidak mempunyai masalah dalam berdesak- desakan, masuklah ke pasar Beringharjo. Tetapi jika Anda tipe orang yang kurang bisa untuk menawar dan mencari sedikit kenyamanan berbelanja, maka Anda cukup mampir ke Mirota Batik. Jika tangan sudah dipenuhi dengan tas belanja, Anda bisa menyempatkan untuk menaiki andong. Biasanya, Anda akan dibawa berkeliling Yogya selama kurang lebih setengah jam. Perjalanan menaiki andong ini seolah mengalihkan kepenatan dari tumpukan pekerjaan. Belum puas mencari buah tangan di Malioboro? Ernst menyarankan untuk berburu kerajinan perak yang sangat khas di Kotagede. Menjejakkan kaki ke Kotagede berarti siap menyaksikan geliat sebuah kota tua yang tak pernah lekang dan menyerah menempuh masa. Lima ratus tahun sudah kawasan kota tua ini mewujud sebagai sebuah permukiman, yang diawali dari pendirian Kedaton Dalem Kerajaan Mataram Islam oleh Ki Ageng Pemanahan di paruh akhir abad ke-16 M. Selain sebagai pusat produksi dan penjualan perhiasan perak, Kotagede juga menyimpan sekitar 170 buah bangunan kuno buatan tahun 1700 hingga 1930. Hal tersebut menjadikan Kotagede tidak hanya sebagai Kota Perak, tetapi juga kota tua bersejarah. Kerajinan perak sendiri merupakan budaya turun-temurun. Pada awalnya kerajinan di Kotagede berupa emas, perak, dan tembaga. Namun seiring waktu, kerajinan peraklah yang paling diminati. Sehingga para pengrajin lebih banyak memilih untuk mengolah perak hingga sekarang. Saat ini, kerajinan ini sudah diekspor ke mancanegara. “Bengkel-bengkel dan toko-toko kerajinan perak juga bisa ditemui di sepanjang jalan. Anda dapat melihat proses pembuatan kerajinan perak dan membeli perhiasan dari perak seperti gelang, cincin, anting, (dan) kalung di sini,” kata Ernst menjelaskan. Di Kotagede juga terdapat pabrik cokelat Monggo, sebuah produk cokelat asli Yogyakarta. Di sana kita diperbolehkan masuk ke dalam pabriknya (kecuali pada hari Minggu) untuk melihat sendiri dari dekat proses pengolahan cokelat super enak tersebut. Jarang ada penyelenggara yang menyuguhkan masakan khas daerah setempat selama konferensi. Kalaupun ada, hanya menu populer, semisal gudeg untuk mewakili cita rasa Yogyakarta. Nah, biasanya untuk melengkapi hari setelah konferensi yang melelahkan, Ernst menyempatkan diri mampir menikmati Bakmi Jawa Kadin. Apa yang istimewa dari Bakmi Jawa Kadin kesukaan Ernst ini? “Di sini sang pemilik mengolah sendiri mie melalui proses memasak yang dicampur dengan telur bebek di atas bara arang,” sahut Ernst menjelaskan. Kemudian setelah hampir matang, mie Jawa panas disajikan bersama rajangan kol dan suwiran ayam goreng. Sambil ditemani segelas teh manis, menghabiskan malam menyantap Bakmi Jawa Kadin menjadi puncak pelarian tujuh jam berlibur di kota Yogyakarta. Apalagi, untuk menikmati satu porsi bakmi Jawa yang terletak di Pakualaman, Anda hanya perlu merogoh kocek Rp10.000 hingga Rp19.000. 13.00–15.00: Malioboro 18.00 – 20.00: Bakmi Jawa Kadin pasar Beringharjo. Tetapi jika Anda bisa menyempatkan sini,” kata Ernst menjelaskan. Di Kotagede juga terdapat pabrik cokelat Monggo, sebuah produk cokelat asli Yogyakarta. Di sana kita diperbolehkan masuk ke dalam pabriknya (kecuali pada hari Minggu) untuk melihat sendiri dari dekat proses pengolahan cokelat super enak tersebut. Jam15.30–17.00:Kotagede