Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV dan berkembang selama 10-20 tahun. Gejalanya meliputi perdarahan per vaginam, keputihan, dan nyeri panggul. Pencegahannya meliputi vaksinasi HPV, deteksi dini, dan menghindari faktor risiko seperti merokok.
2. Definisi
“ Kanker yang terjadi pada servik uterus”
suatu daerah pada organ reproduksi perempuan
yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang
terletak antara rahim (uterus) dengan liang
senggama (vagina)
3. Hasil Penelitian
Manifestasi Klinis :
a. Perdarahan per vaginam
b. Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina.
c. Timbulnya perdarahan setelah masa menopause.
d Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah
e Pada fase invasif dapat keluar cairan berwarna kekuning-
kuningan,berbau dan dapat bercampur dengan darah.
F. Timbul gejala-gejala anemia bila terjadi perdarahan kronis.
4. Penyebab
Faktor penyebab kanker leher rahim adalah
infeksi virus HPV (Human Papilloma Virus),
yang merupakan penyakit menular seksual yang
paling sering terjadi di seluruh dunia. Penyakit
ini jarang menimbulkan gejala yang dapat
dikenali, karenanya banyak orang yang sedikit
mengetahui dirinya telah terinfeksi.
5. Prepatogenesis
Umumnya perempuan yang terinfeksi HPV akan
mengalami infeksi sesaat setelah aktif secara seksual,
pada usia antara 20 hingga 30 tahun. Infeksi HPV akan
berkembang menjadi kanker serviks dalam kurun waktu
10-20 tahun. Namun ada beberapa kasus dimana
prakanker dapat berubah menjadi kanker hanya dalam
waktu 1-2 tahun.
6. Patogenesis / perjalanan alamiah penyakit
Perubahan awal terjadi di daerah transformasi epitel
skuamokolumnar permukaan serviks
tumbuh meluas ke daerah sekitarnya invasif
ke dalam jaringan serviks.
7. Patogenesis / perjalanan alamiah penyakit
Secara sederhana :
lesi intraepitel
lesi mikroinvasif
lesi invasif
8.
9. Konsep Triad Epidemiologi
Faktor yang bersifat eksogen atau lingkungan; termasuk
kontrasepsi, merokok, paritas dan adanya ko-infeksi
penyakit PHS.
Faktor virus; virus dengan spesifikasi
tertentu, ko-infeksi tipe HPV lain, varian
HPV, viral load dan integrasi dari virus.
Faktor dari penjamu; hormon endogen, faktor genetika,
dan faktor lain yang berkaitan dengan respons imun
10. Faktor risiko terkena kanker serviks :
1. Mulai melakukan hubungan seksual pada
usia muda.
2. Sering berganti-ganti pasangan seksual.
3. Trauma kronis pada serviks seperti
persalinan, infeksi, dan iritasi menahun.
4. Melahirkan banyak anak.
5. Kebiasaan merokok (risiko dua kali lebih
besar).
6. Defisiensi vitamin A,C,E.
11. Pencegahan & Pengobatan
Kanker serviks sebenarnya bisa dicegah dengan mengurangi risiko terinfeksi
HPV dan menyebarnya pra kanker jadi kanker. Caranya antara lain, tidak
berganti-ganti pasangan hubungan seksual, menunda waktu hubungan seksual,
tidak punya anak pada usia sangat muda, memakai kondom saat berhubungan
seksual dengan pasangan yang berisiko tinggi terinfeksi menular seksual, gizi
seimbang, dan tidak merokok
1.Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.
2.Cone biopsi
3. Pap smear test
4. Kolposkopi
5. Servikografi
12. Hasil Penelitian
Tahun 2005, kasus kanker serviks di Indonesia
menempati urutan kedua setelah kanker payudara dari
10 jenis kanker, yakni 5.069 kasus (berdasarkan
Maglignant Neoplasm ) dan 6.511 kasus berdasarkan
letak infeksinya. Berdasarkan data rumah sakit,
prevalensi kanker ginekologis Indonesia tahun 2007
berjumlah 2.970 kasus. Namun kanker serviks
merupakan salah satu jenis kanker yang dapat dicegah.
13. Kesimpulan:
1. Faktor Predisposisi
a. Umur
kanker serviks cenderung muncul pada
perempuan berusia 35-55 tahun, namun
dapat pula muncul pada perempuan
dengan usia yang lebih muda
b. Jenis kelamin
Penyakit ini hanya diderita pada
perempuan
c. Faktor genetika : ada
d. Gizi : ada
14. 2. Penyebab penyakit
a. Biologis : ada
b. Bahan kimia : ada
c. Gizi : ada
d. Psikis : ada
3. Konsep Kejadian penyakit
a. Monokausal :
b. Multikausal : ada
4. PPT
a. Place : banyak dinegara berkembang
b. Person : Warga Negara Afrika & Asia
Tenggara
c. Time : tahun 2008
15. 5. Faktor Resiko : ada
6. Patogenesis
a. Fase subklinis : ada
b. Fase klinis : ada
c. Fase penyembuhan : ada
d. Fase sembuh : ada
e. Fase kronis : ada
f. Fase cacat :
g. Fase kematian : ada
7. Ukuran Frekuensi
a. Inciden : ada
b. Prevalensi : ada
c. Mortalitas : ada