Lesi pra-kanker serviks adalah perubahan awal jaringan serviks menuju kanker yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Gejalanya sering tidak ada, namun dapat dideteksi dengan tes skrining seperti PAP smear, IVA, atau tes HPV. Bila ditemukan, lesinya dapat diobati dengan metode ablasi atau eksisi untuk mencegah perkembangan menjadi kanker.
2. Apa itu
lesi pra-kanker serviks?
Lesi pra-kanker serviks (cervical intraephitelial neoplasia)
merupakan awal perubahan meunju karasinoma serviks.
3. Berawal dari daerah squamo-columnar
junction pada serviks uteri yang
metaplasia. Metaplasia aktif terjadi
setelah menarche dan setelah
kehamilan sehingga banyak yang
terjadi pada masa-masa ini.
4. Human Papilloma Virus (HPV)
strain berisiko tinggi saja yang berkembang pada
karsinogenesis serviks
Apa penyebabnya?
5. Klasifikasi
Displasia ringan (CIN 1/low grade SIL)
CIN 1 adalah tingkat terendah lesi. Digunakan untuk
perubahan selular atipikal ringan pada 1/3 bagian bawah
epitel dan pada efek sitopatik HPV (tipe koilocytotic)
Displasia berat (CIN 2, CIN 3/high grade SIL)
CIN 2 merupakan perubahan seluler atipikal yang terbatas
pada 2/3 basal epitel dan berefek pada pematangan epitel.
CIN 3 adalah perubahan seluler atipikal parah melibatkan
2/3 ketebalan epitel dan termasuk lesi dengan ketebalan
penuh (karasinoma in situ)
6. Apa saja tanda dan gejalanya?
Infeksi HPV biasanya tanpa gejala
Tanda klinis baru muncul saat
berhubungan dengan
genitalcondyloma atau lesi serviks
Infeksi HPV adalah agen penyebab dalam perkembangan neoplasia
intraepitel servikal dan lesi intraepitel skuamosa (jinak namun sering
dianggap pra kanker dan sering berkembang menjadi karasinoma
serviks invasive/Ziegent)
8. Bagaimana cara mendeteksinya?
PAP Smear
Pemeriksaan sitologi yang
mendeteksi adanya perubahan
sel serviks yang abnormal.
Cara: mengambil lender pada
serviks dengan spatula
kemudian dilakukan
pemeriksaan dengan mikroskop.
IVA
Merupakan tes skrining alternatif
untuk kanker serviks.
Cara: mengoles permukaan serviks
dengan asam asetat 3-5%.
Acetowhite positif bila tampak
bercak putih pada permukaan
serviks yang abnormal.
9. VILI/Tes Schiller
Menggunakan lugol yodium dan
juga didasarkan pada perubahan
warna.
Tes DNA HPV
(Genotyping/Hybrid capture)
Mendeteksi keberadaan virus HPV
terutama strain tinggi, meningkatkan
negative predictive value,
memberikan hasil prediksi lesi pra
kanker lebih baik, lebih objektif
fibanding pemeriksaan sitologi saja.
11. Tatalaksana
Metode pengobatan ablatif:
menghancurkan jaringan abnormal
dengan memanaskannya (koagulasi
termal) atau pembekuan
(cryotherapy)
Metode eksisi:
mengangkat jaringan abnormal
dengan LLETZ (Loop
Electrosurgical Excision Procedure)
atau CKC melalui pembedahan
Dalam skrining, jika positif
akan diobati tanpa diagnosis
histologis dengan tujuan
menghilangkan zona
transformasi serviks
12. Prognosis
Prognosisnya tergantung dengan tingkat keparahan. Bila patuh
terhadap terapi, risiko berkembang menjadi karsinoma akan rendah.
Risiko akan menjadi lebih tinggi bila melewatkan skrining lebih dari 10
tahun.