Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan negara kesatuan dan federal di Indonesia. Secara garis besar, dokumen ini menjelaskan pengertian dan sistem penyelenggaraan negara kesatuan, penetapan bentuk negara Indonesia sebagai negara kesatuan, perkembangan proses penyelenggaraan negara di Indonesia dari masa ke masa, serta perubahan-perubahan ketatanegaraan setelah amandemen UUD 1945.
3. PENGERTIAN NEGARA
KESATUANC.F Strong
Moh. Kusnadi
dan Harmily
Negara kesatuan adalah bentuk negara yang
wewenang legislatif tertinggi dipusatkan dalam
suatau badan legeslatif nasional
Abu Daud
Busroh
Negara kesatuan adalah negara yang susunan
negaranya hanya terdiri atas satu negara saja dan
tidak dikenal adanya negara didalam negara
Negara kesatuan adalah negara yang tidak
tersusun dari beberapa negara, melainkan
negara bersifat tunggal dan tidak ada negara
didalam negara
Kesimpulan
Negara kesatuan adalah negara yang bersifat tunggal
atau tidak terbagi atas negara bagian serta dalam
pelaksanaannya terdapat 2 sistem utama yaitu
sentralisasi dan desentralisasi serta diikuti beberapa
sistem lainnya
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PENGERTI
AN
PENYELEN
GGARAAN
PENGUAT
AN
PENETAP
AN
4. PENETAPAN BENTUK
NEGARA INDONESIA
Alasan bentuk negara Indonesia adalah kesatuan didasarkan pada 5
alasan berikut
:
Unitarisme sudah merupakan cita-cita gerakan kemerdekaan
Indonesia.
Negara tidak memberikan tempat hidup bagi provinsialisme.
Tenaga-tenaga terpelajar kebanyakan berada di Pulau Jawa sehingga
tidak ada tenaga di daerah untuk membangun negara federal.
Wilayah-wilayah di Indonesia tidak sama potensi dan kekayaannya.
Dari sudut geopolitik, dunia internasional akan melihat Indonesia
kuat sebagai negara kesatuan.
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PENGERTI
AN
PENYELEN
GGARAAN
PENGUAT
AN
PENETAP
AN
PENGERTI
AN
PENYELEN
GGARAAN
PENGUAT
AN
PENETAP
AN
5. PENGUATAN BENTUK
NEGARA KESATUAN
INDONESIAUUD Negara Republik Indonesia pasal :
1 ayat 1
18 ayat 1
18 B ayat 2
25 A
37 ayat 5
Pembukaan UUD Negara republik Indonesia “ Dan perjuangan
kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia
dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PENGERTI
AN
PENYELEN
GGARAAN
PENGUAT
AN
PENETAP
AN
6. KONSEP SISTEM
PENYELENGGARAAN
NEGARA KESATUANSISTEM PENYELENGGARAAN NEGARA
KESATUAN
Sentralisasi : Pemusatan
tugas oleh pemerintah
pusat dimana pemerintah
pusat mengatur segala
urusan pemerintahaan
Desentralisasi :
Penyerahan kekuasaan
wewenang oleh
pemerintah pusat kepada
daerah untuk mengatur
urusan rumah tangganya
sendiri akan tetapi ada
beberapa kebijkan yang
tetap menjadi wewenang
pemerintah pusat
DEKONSENTRASI & TUGAS
PEMBANTUAN
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PENGERTI
AN
PENYELEN
GGARAAN
PENGUAT
AN
PENETAP
AN
8. 18 AGUSTUS 1945 SAMPAI 27
DESEMBER 1949
Pada periode ini bentuk negara Republik Indonesia adalah
kesatuan dengan bentuk pemerintahan adalah republic dan
presiden berkedudukan sebagai kepala pemerintahan sekaligus
sebagai kepala negara. Adapun sistempemerintahan yang dipakai
adalah system pemerintahan presidensial. Dalam periode ini yang
dipakai sebagai landasan adalah UUD 1945, akan tetapi belum
dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
Lembaga-lembaga tinggi negara lain yang disebutkan dalam UUD
1945 seperti MPR, DPR, DPA, BPK, dan MA belum dapat
diwujudkan sehubungan dengan keadaan darurat dan harus
dibentuk berdasarkan UU. Untuk mengatasi hal itu, melalui
ketentuan dalam pasal IV Aturan Peralihan.
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PERIODE
1
PERIODE 4PERIODE
3
PERIODE
2
PERIODE 5
9. Pasal IV Aturan Peralihan ini secara langsung memberikan
kekuatan yang teramat luas kepada presiden yang meliputi
eksekutif, legeslatif, dan menjalankan tugas DPA. Oleh karena itu,
PPKI dalam UUD 1945 mencantumkan dua ayat Aturan Tambahan.
Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 dijadikan dalih oleh Belanda
untuk menuduh Indonesia sebagai negara dictator karena
kekuasaan negara terpusat pada presiden.
Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia internasional,
pemerintah RI mengeluarkan tiga buah maklumat, yaitu:
Maklumat Wakil Presiden Nomor X (baca eks) tanggal 16 Oktober 1945.
Maklumat Pemerintah tanggal tanggal 3 November 1945
Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PERIODE
1
PERIODE 4PERIODE
3
PERIODE
2
PERIODE 5
10. 17 AGUSTUS 1950 SAMPAI 5
JULI 1959
Pada periode ini Indonesia menggunakan UUDS 1950 yang
berlaku mulai tanggal 7 Agustus 1950. UUDS 1950 merupakan
perubahan dari Konstitusi Ris yang diselenggarakan sesuai
dengan Piagam Persetujuan antara Pemmerintah RIS dan
Pemerintah RI pada tanggal 19 Mei 1950.
Bentuk negara Indonesia pada periode ini adalah kesatuan yang
kekuasaannya dipegang oleh pemerintah pusat. Hubungan
dengan daerah didasarkan pada asas desentralisasi
Praktik system pemerintahan parlementer pada masa berlakunya
UUDS 1950 tidak membawa Indonesia kepada kedaan yang lebih
baik, tercermin pada jatuh bangunnya cabinet, yang telah terjadi
pergantian sampai 7 kali.
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PERIODE
1
PERIODE 4PERIODE
3
PERIODE
2
PERIODE 5
11. DAFTAR KABINET PADA MASA
BERLAKUNYA UUDS 1950
Kabinet Natsir: 6 September 1950 – 27 April1951
Kabinet Sukiman-Suwiryo: 27 April 1951 – 3 April 1952
Kabinet Wilopo: 3 April 1952 – 30 Juli 1953
Kabinet Ali Sastroamidjojo I: 30 Juli 1953 – 12 Agustus 1955
Kabinet Burhanudin Harahap: 12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956
Kabinet Ali Sastroamidjojo II: 24 Maret 1956 – 9 April 1957
Kabinet Djuanda (Kabiner Karya): 9 April 1957 – 10 Juli 1959
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PERIODE
1
PERIODE 4PERIODE
3
PERIODE
2
PERIODE 5
12. 5 JULI 1959 SAMPAI 11 MARET
1966
Negara kembali menggunakan UUD 1945 sebagai konstitusi
negara yang berkedudukan sebagai asas penyelenggaraan
negara. Sejak berlakunya kembali UUD 1945, Presiden
berkeuddukan sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan.
Kabinet pada masa ini dibentuk pada tanggal 9 Desember
1966 dengan nama Kabinet Kerja yang terdiri dari
Kabinet Inti
Menteri-menteri ex officio
Menteri-menteri muda
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PERIODE
1
PERIODE 4PERIODE
3
PERIODE
2
PERIODE 5
13. Pada periode ini diberlakukan demokrasi terpimpin yang pada
awalnya yang idenya dari sila ke-4. namun, lama-kelamaan
bergeser jadi dipimpin oleh Presiden/Pemimpin Besar Revolusi.
Akhirnya segala sesuatunya didasarkan kepada kepemimpinan
penguasa, yang dalam hal ini pemerintah
Dalam periode ini terdapat banyak penyimpangan yang terjadi,
antara lain:
Membubarkan DPR hasil pemilu dan menggantikannya
dengan DPR Gotong Royong (DPRGR) yang diangkat dan
diberhentikan oleh presiden
Membentuk MPR sementara yang anggotanya diangkat dan
diberhentikan oleh presiden
Penetapan Ir. Soekarno sebagai presiden seumur hidup oleh
MPRS
Membentuk Front Nasional
Terjadinya pemerasan terhadap Pancasila
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PERIODE
1
PERIODE 4PERIODE
3
PERIODE
2
PERIODE 5
14. 11 MARET 1966 SAMPAI 21
MEI 1998
Kepempiminan presiden Soekarno dengan demokrasi terpimpinnya
telah jatuh, lalu digantikan oleh Soeharto. Soeharto muncul sebagai
pemimpin orde baru yang siap membangun kembali pemerintahan
yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Sistem pemerintahan ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
Perkembangan pendapatan perkapita
Suksesnya program transmigrasi
Suksesnya program KB
Sukses menerangi buta huruf
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PERIODE
1
PERIODE 4PERIODE
3
PERIODE
2
PERIODE 5
15. Pada periode ini, banyak penyimpangan konstusional yang terjadi
yang sekaligus menjadi kelemahan system pemerinatahan pada
periode ini, yaitu sebagai berikut:
Bidang Ekonomi: Terjadinya praktik monopoliekonomi.
Pembangunan ekonomi bersifat sentralisti sehingga terjadi jurang
pemerintah antara pusat dan daerah
Bodang Politik: kekuasaan berada di tangan eksekutif. Presiden
sebagai badan eksekutif mempunyai keberadaan yang lebih
dominan daripada lembaga legislatif
Bidang hukum: Perundang-undangan yang berfungsi membatasi
kekuasaan presiden kurang memadai sehingga terjadinya prektik
KKN
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PERIODE
1
PERIODE 4PERIODE
3
PERIODE
2
PERIODE 5
16. 21 MEI 1998 SAMPAI
SEKARANG
Era ini disebut juga era reformasi. Gejolak politik di era reformasi
semakin mendorong usaha penegakan kedaulatan rakyat dan
bertekad untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari
korupsi, kolusi, dan nepotisme yang menghancurkan kehidupan
bangsa dan negara. Memasuki masa reformasi, bangsa Indonesia
bertekad untuk menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis
Berdasarkan hal itu, salah satu reformasi yang dilakukan adalah
mengamandemen UUD 1945 sebanyak 4 kali (1999, 2000, 2001,
dan 2002). Perubahan UUD 1945 tidak mengubah sistem
pemerintahan, tetap presidensial. Tetapi perubahan UUD 1945
merubah peran dan hubungan presiden dengan DPR dan juga
mengubah struktur ketatanegaraan di Indonesia
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PERIODE
1
PERIODE 4PERIODE
3
PERIODE
2
PERIODE 5
17. PERUBAHAB-PERUBAHAN
KETATANEGARAAN SETELAH
PERUBAHAN UUD 1945 Kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan menurut UUD (Pasal 1)
MPR merupakan lembaga bikameral, yaitu terdiri dari DPR dan DPD (Pasal
2)
Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat (Pasal 6A)
Presiden memegang jabatan selama lima tahun dan dapat dipilih kembali
untuk satu kali masa jabatan (Pasal 7)
Pencantuman HAM (Pasal 28A – 28J)
Penghapusan DPA sebagai lembaga tinggi negara
Presiden bukan mandataris MPR
MPR tidak lagi menyusun GBHN
Pembentukan MK dan KY (Pasal 24B dan 24C)
Anggaran pendidikan minimal 20% (Pasal 31)
Negara kesatuna tidak boleh dirubah (Pasal 37)
Penjelasan UUD 1945 dihapus
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PERIODE
1
PERIODE 4PERIODE
3
PERIODE
2
PERIODE 5
19. PENGERTIAN NEGARA
FEDERAL
Menurut Abu Daud Busroh (1990:64) menyatakan bahwa negara
federasi adalah negara yang tersusun dari beberapa negara yang
semula berdiri sendiri dan kemudian negara-nwgara tersebut
mengadalan ikatan kerjasama yang efektif, tetapi disamping itu
negara-negara tersebut masih ingin mempunyai wewenang-
wewenang yang dapat diurus sendiri.
Pendapat yang dikemukakan oleh Al Chaidar (2006:61) yang
menyatakan bahwa negara federasi berbicaara tentang sesuatu
negara yang besar yang berfungsi sebagai negara pusat dengan
suatu konstitusi federal yang didalamnya terdapat sejumlah
negara bagian yang masing-masing memiliki konstitusi sendiri-
sendiri.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa negara federasi adalah negara
bersusunan jamak, terdiri atas beberapa negara bagian yang
masing-masing tidak berdaulat.
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PENGERTI
AN
PERBEDA
AN
FEDERALI
SME
PELIMPAH
AN
PRAKTIK
20. PERBEDAAN NEGARA
FEDERAL DAN SERIKAT
Pertama, dalam negara kesatuan, organisasi bagian-bagian negara
dalam garis-garis besarnya telah ditetapkan oleh pembentuk
undang undang pusat.
Kedua, dalam negara kesatuan, wewenang pembentuk undang-
undang pusat ditetapkan dalam suatu rumusan yang umum dan
wewenang pembentuk undang-undang yang lebih rendah (lokal)
tergantung pada badan pembentuk undang-undang pusat.
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PENGERTI
AN
PERBEDA
AN
FEDERALI
SME
PELIMPAH
AN
PRAKTIK
21. PRAKTIK KENEGARAAN
NEGARA FEDERAL
Kendati setiap negara bagian memiliki konstitusi, kepela negara,
cabinet sendiri-sendiri tetapi yang berdaulat dalam negara federal
adalah gabungan dari negara-negara bahgian yang disebut negara
federal. Setiap negara bagian bebas melakukan tindakan ke dalam,
asal yan bertentangan dengan konstitusi federal. Namun hubungan
ke luar hanya dapat dilakukan oleh pemerintah federal.
Dalam praktikya, kepala negara bagian lazim disebut dengan
gubernur negara bagian. Pembagian kekuasaan antara pemerintah
federal dengan negara bagian ditentukan oleh negara bagian.
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PENGERTI
AN
PERBEDA
AN
FEDERALI
SME
PELIMPAH
AN
PRAKTIK
22. PELIMPAHAN KEKUASAAN
Pada umumnya, kekuasaan yang dilimpahkan negara-negara
bagian kepada pemerintah federal meliputi:
Hal-hal yang menyangkut kedudukan negara sebagai subjek
hukum internasional
Hal-hal yang mutlak mengenai keselamatan negara, hankam
nasional, perang dan damai
Hal-hal tentang konstitusi dan organisasi pemerintah federal
serta azas-azas pokok hukum maupun organisasi peradilan
selama dipandang perlu oleh pemerintah pusat
Hal-hal tentang uang dan keuangan
Hal-hal tentang kepentingan bersama antar negara bagian
NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PENGERTI
AN
PERBEDA
AN
FEDERALI
SME
PELIMPAH
AN
PRAKTIK
23. FEDERALISME DI INDONESIA
Federalisme pernah diterapkan di Indonesia dalam rentang waktu 27
Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950. Pada masa ini yang
dijadikan sebagai pegangan adalah konstitusi RIS tahun 1949.
berdasarkan konstitusi tersebut bentuk negara Indonesia adalah
federal atau serikat dengan 15 negara bagian
Bentuk pemerintahan yang berlaku pada periode ini adalah republic.
Ciri republic diterapkan ketika berlangsungnya pemilihan Ir. Soekarno
sebagai Presiden RIS dan Drs. Moh. Hatta sebagai perdana menteri.
Sistem pemerintahan yang dianut pada periode ii adalah system
pemerintahan cabinet semu (quasi parlementer)NEGARA
KESATUA
N
NEGARA
FEDERAL
PERIODES
ASI
PENGERTI
AN
PERBEDA
AN
FEDERALI
SME
PELIMPAH
AN
PRAKTIK