4. Karakteristik Negara Federal
No Pakar Pendapat
1 Abu Daud Busroh Negara federasi adalah negara yang tersusun dari
beberapa negara yang semula berdiri sendiri dan
kemudian negara-negara tersebut mengadakan
ikatan kerja sama yang efektif, tetapi di samping itu
negara-negara tersebut masih ingin mempunyai
wewenang-wewenang yang dapat diurus sendiri.
2 Al Chaidar Negara federasi berbicara tentang suatu negara
besar yang berfungsi sebagai negara pusat dengan
suatu konstitusi federal yang didalamnya terdapat
sejumlah negara bagian yang masing-masing
memiliki konstitusi sendiri-sendiri. Konstitusi federal
mengatur batas-batas kewenangan pusat, sedangkan
sisanya dianggap sebagai milik daerah.
5. Karakteristik Negara Federal
Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
negara federasi adalah negara bersusunan jamak, terdiri atas
beberapa negara bagian yang masing-masing tidak berdaulat.
Kendati negara-negara bagian boleh memiliki konstitusi sendiri,
kepala negara sendiri, parlemen sendiri, dan kabinet sendiri,
namun yang berdaulat dalam negara federal adalah gabungan
negara-negara bagian yang disebut negara federal. Setiap negara
bagian bebas melakukan tindakan ke dalam, asal tak bertentangan
dengan konstitusi federal. Tindakan ke luar (hubungan dengan
negara lain) hanya dapat dilakukan oleh pemerintah federal.
6. 1. Kepala negara dipilih oleh rakyat dan
bertanggung jawab terhadap rakyat.
2. Tiap-tiap negara bagian memiliki kekuasaan
asli tetapi tidak memiliki kedaulatan.
3. Kepala negara mempunyai hak veto yang
diajukan oleh parlemen.
4. Tiap-tiap negara bagian memiliki wewenang
untuk menyusun undang-undang dasar sendiri
asalkan masih sejalan dengan pemerintah
pusat.
5. Pemerintah pusat memiliki kedaulatan
terhadap negara-negara bagian untuk urusan
luar dan sebagian urusan dalam.
7. KELEMAHAN KEUNGGULAN
Tidak semua bidang dikendalikan pusat
sehingga bisa terjadi
kesenjangan dalam bidang yang
urusannya diserahkan kepada daerah,
misal : pendidikan, kesehatan, dll;.
Kewenangan pejabat daerah lebih luas
sehingga diharapkan lebih efektif dan
efisien dalam melaksanakan
pemerintahannya.
Kesejahteraan rakyat bisa tidak merata
sehingga terbentuk daerah kaya,
sedang, dan miskin.
Tokoh daerah di tingkat
nasional merata berasal dari seluruh
daerah.
Kepemimpinan pusat dan daerah bisa
tidak sejalan karena merasa memiliki
kepentingan masing- masing.
Daerah yang memiliki potensi alam
yang baik bisa lebih cepat berkembang.
Setiap Negara bagian bersetatus tidak
berdaulat sehingga Negara bagian
dapat memisahkan diri dari federal.
Urusan mengenai keuangan, pertahanan
Negara diserahkan kepemerintahan
pusat atau federal.
Kelemahan dan Kekurangan Negara Federal
10. Federalisme di Indonesia
• Tahun : 27 Desember 1949-17 Agustus 1950
• Konstitusi : Konstitusi RIS
• Bentuk Negara : Serikat atau federasi dengan 15
negara bagian
• Bentuk Pemerintahan : Republik
• Presiden RIS : Ir. Soekarno
• Perdana Menteri : Drs. Moh. Hatta
• Sistem Pemerintahan : Sistem parlementer kabinet
semu (quasi parlementer)
11. Karakteristik Sistem Parlementer Kabinet Semu
• Perdana menteri diangkat oleh Presiden.
• Kekuasaan perdana menteri masih dicampurtangani
oleh Presiden.
• Kabinet dibentuk oleh Presiden.
• Pertanggungjawaban kabinet adalah DPR, harus
melalui keputusan pemerintah.
• DPR tidak berpengaruh besar terhadap pemerintah.
• Presiden RIS sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan.