SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
TUGAS
HUKUM AGRARIA
Kelompok
1
Oleh ===
Ketua : MUKHLIS
Anggota : - TEDDY TAMARA
: - JIMMY PRANATA R
Notulen : AHMAD QUDSI
Kelompok
1
Sejarah Pendaftaran Tanah
 Pendapat yang dikemukakan oleh C.G. Van Huls sebagaimana
dikutip oleh Irawan Soerodjo. C.G. Van Huls membagi sejarah
Kadaster di Indonesia dalam 3 (tiga) periode, yaitu:
Periode Kacau Balau
• Terjadi pada masa VOC yang
didirikan pada tahun 1602,pada
masa Belanda untuk
berdagang di Nederlands-
Indie, juga menerima hak untuk
menjalankan kekuasaan
membuat VOC menganggap
dirinya sebagai pemilik dari
tanah tanah yang terletak
dalam daerah-daerah
kekuasaannya. Tanah yang
terletak di daerah kekuasaan
tersebut selain dapat diberikan
kepada bekas pegawai-
pegawai VOC yang menetap di
daerah-daerah
kekuasaannya, juga diberikan
kepada orang-orang yang
sengaja didatangkan dari
negeri Belanda.
Periode Ahli Ukur
Pemerintah
• Pada periode
ini, Gubernur Jenderal
dalam keputusannya
tanggal 18 Januari 1837
Nomor 3
menginstruksikan kepad
para ahli ukur di
Jakarta, Semarang, dan
Surabaya untuk
menyelenggarakan
Kadaster secara terperinci
sesuai dengan pook-
pokok penyelenggaraan
suatu Kadaster dalam arti
yang modern
Periode Pendaftaran
Tanah
• Pada peride ini,
pemerintah Hindia
Belanda pada tahun 1871
membentuk suatu komisi
yang bertugas
mempelajari perlu atau
tidaknya penataan
kembali Kadaster.
Selanjutnya menurut
Hermanses; Motke
mengusulkan penataan
kembali Kadaster harus
diadakan secara radikal
dan sesuai dengan
Kadaster yang
diselenggarakan di negeri
Belanda.
Kelompok
1
Asas dan Tujuan pendaftaran tanah
Asas merupakan fundamental yang mendasari
terjadinya ssatu dan merupakan dasar dari suat kegiatan, hal
ini berlaku pula pada pendaftaran tanah. Oleh karena itu,
dalam pendaftaran tanah ini terdapat asas yan harus menjadi
patokan dasar dalam melakukan pendaftaran tanah. Dalam
pasal 2 peraturan pemerintah No. 24 Tahun 1997 dinyatakan
bahwa pendaftaran tanah dilaksakan berdasarkan asas:
a.Asas sederhana
b.Asas aman
c.Asas terjangkau
d.Asas mutakhir
e.Asas terbuka
Kelompok
1Tujuan Pendaftaran Tanah Dimuat dalam Pasal 3 dan
Pasal 4 Peraturan Pemerintah no. 24 Tahun
1997, yaitu:
 Untuk memberikan kepastian umum dan perlindungan hukum
kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah
susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat
membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan.
 Untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan termasuk pemerintah agar dengan mudah dapat
memperoleh data yang diperluukan dalam mengadakan
perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-
satuan rum ah susun yang sudah terdaftar.
 Untuk terselenggaranya tertib administrasi pertahanan. Program
pemerintah di bidang perttahanan dikenal dengan Catur Tertib
Pertahana, yaitu Tertib Hukuum Pertahanan, Tertib Administrasi
Pertahanan, Tertib Penggunaan Tanah, dan Tertib Pemeliharaan
Tanah dan Kelestarian Lingkunan Hidup.
Kelompok
1
Pihak-pihak yang memperoleh manfaat dengan diselenggarakan pendaftaran
tanah,yaitu:
Manfaat bagi pemegang hak
Memberikan rasa aman
Dapat mengetahui dengan jelas data fisik dan data yuridisnya
Memudahkan dalam pelaksanaan peralihan hak
Hargaa tanah menjadi lebih tinggi
Dapat dijadikaa jaminan utang dengan dibebabani Hak Tanggungan
Penetapan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tidak mudah keliru.
Manfaat bagi pemerintah
Akan terwujud tertib administrasi pertahanan sebagai salah satu program Catur Tertib
Pertahanan.
Dapat memperlancar kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan tanah dalam
pembangunan.
Dapat mengurangi sengketa di bidang pertahanan, misalnya sengketa batas-batas
tannah, pendudukan tanahsecara liar.
Manfaat bagi calon pembeli dan kreditur
Bagi calon pembeli dan calon kreditur dapat dengan mudah memperoleh ketrangan
yang jelas menggenai fisik dan data yuridis tanah yang akan menjadi objek perbuatan
hukum mengenai tanah.
Pendaftaran tanah mempunyai sistem yang berbeda antara
negara yang satu dengan negara yang lain. Namun yang banyak diikuti
adalah sistem pendaftaran tanah di Australia yang disebut dengan
Sistem Torrens.Torrens ketika menjadi anggota First Colonial Ministry
dari provinsi South Australia, mengmabil inisiatif untuk mengintroduksi
pendaftran tanah yang di Australia terkenal dengan Real Property Act
Nomor 15 Tahun 1857-1858. Sistem ini kemudian dikenal dengan sistem
Torrens.
Pendaftaran sistem ini berawal dari cita suatu ketentuan bahwa
manakalah seorang mengklaim fee simple baik karena undang-undang
atau sebab lain harus mengajukan suatu permohonan agar lahan yang
bersangkutan diletakkan atas namanya. Permohonan ini kemudian diteliti
oleh Barrister and Conveyancer yang terkenal sebagai examiner of title
(pemeriksa atas hak), dan berdasarkan PP Nomor 10 Tahun 1961
disebut Panitia Tanah A/B, atau panitia Ajudikasi oleh PP Nomor 24
Tahun 1997.
Kelompok
1
Kelompok
1
Pendaftaran tanah yang dianut oleh sistem Torrens ini tentu mempunyai
kelebihan dan kelemahan. Kelebihan pendaftran sistem Torrens ini, yaitu
1. menetapkan biaya-biaya yang tak dapat diduga sebelumnya;
2. meniadakan pemeriksaan yang berulang-ulang;
3. meniadakan kebnyakan rekaman;
4. secara tegas menyatakan dasar haknya;
5. melindungi terhadap kesulitan-kesulitan yang tidak tersebut dalam
sertifikat;
6. meniadakan (hampir tak mungkin) pemalsuan;
7. tetap memelihara sistem tersebut tanpa menambahakan kepada
taksasai yang menjengkelkan, oleh karena yang memperoleh kemanfaatan
dari sistem tersebut yang membayar biaya;
8. meniadakan alas hak pajak;
9. dia memberikan suatu alas hak yang abadi,oleh karena negara
menjaminnya tanapa batas;
10. dan lain-lain
Kelompok
1
Selain sistem Torrens dalam pendaftaran
dalam pendaftaran tanah di atas, dikenal pula
satu sistem pendaftaran yang lazim disebut
“Pendaftaran Tanah dengan Stelsel Negatif”.
A.P. Parlindungan mengatakan bahwa sejarah
pemilikan tanah secara individual jika hanya
mengandalakan kepada ingatan atau
keterangan saksi pasti tidak teliti, karena
ingatan bisa saja kabur dan saksi-saksi yang
hidup satu masa kan meninggal dunia.
Pendaftaran tanah secara sistematik merupakan pendaftaran yang melibatkan
pemrintah (Badan Pertahanan Nasional) sebagai pelaksana dibantu oleh sebuah
panitia independen. Hal ini sesuai ketentuan pasal 8 PP Nomor 24 Tahun 1997
dinyatakan seabagi berikut: (1) Dalam melaksanakan pendaftaran secara
sistematik, Kepala Kantor Pertanahan dibantu oleh sebuah panitia Ajudikasi yang
dibentuk oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk. (2) Susunan panitia Ajudikasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Seorang Ketua Panitia
merangkap anggota yang dijabat oleh seorang pegawai Badan Pertanahan
Nasional; b. Beberapa orang terdiri dari: 1) Seorang pegawai Badam Pertanahan
Nasional yang mempunyai kemampuan pengetahuan di bidang pertanahan tanah;
2) Seorang pegawai Badan Pertanahan Nasional yang mempunyai pengetahuan di
bidang hak-hak atas tanah; 3) Kepala Desa/Kelurahan yang bersangkutan dan atau
seorang Pamong Desa/Kelurahan yang ditunjuknya. (3) Keanggotaan Panitia
Ajudikasi dapat ditambah dengan seorang anggota yang sangat diperlukan dalam
penilaian kepastian data yuridis mengenai bidang-bidang tanah di wilayah
desa/kelurahan yang bersangkutan. (4) Dalam melaksanakan tugasnya, Panitia
Ajudikasi dibantu oleh satuan tugas pengukuran dan pemetaan, satuan tugas
pengumpul dan yuridis dan satuan administrasi yang tugas dan susunannnya diatur
oleh Menteri.
Kelompok
1
Pendaftaran tanah

More Related Content

What's hot

Kelembagaan ATR/BPN
Kelembagaan ATR/BPNKelembagaan ATR/BPN
Kelembagaan ATR/BPN
Fenti Anita Sari
 

What's hot (8)

Kelembagaan ATR/BPN
Kelembagaan ATR/BPNKelembagaan ATR/BPN
Kelembagaan ATR/BPN
 
Sekilas administrasi pertanahan
Sekilas administrasi pertanahanSekilas administrasi pertanahan
Sekilas administrasi pertanahan
 
Undang-undang Tanah - Sistem Torrens
Undang-undang Tanah - Sistem TorrensUndang-undang Tanah - Sistem Torrens
Undang-undang Tanah - Sistem Torrens
 
Pendaftaran tanah
Pendaftaran tanahPendaftaran tanah
Pendaftaran tanah
 
Pengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiPengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker properti
 
Sejarah ketatanegaraan indonesia
Sejarah ketatanegaraan indonesiaSejarah ketatanegaraan indonesia
Sejarah ketatanegaraan indonesia
 
Penggantian Sertipikat Karena Hilang - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Penggantian Sertipikat Karena Hilang - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Penggantian Sertipikat Karena Hilang - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Penggantian Sertipikat Karena Hilang - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
 
Tanah Letter C - Ricco Survival Yubaidi
Tanah Letter C - Ricco Survival YubaidiTanah Letter C - Ricco Survival Yubaidi
Tanah Letter C - Ricco Survival Yubaidi
 

Viewers also liked

Slidecast presentation- Nathaniel Richardson Final Draft
Slidecast presentation- Nathaniel Richardson Final DraftSlidecast presentation- Nathaniel Richardson Final Draft
Slidecast presentation- Nathaniel Richardson Final Draft
njrichar
 
Protect Your Privacy
Protect Your PrivacyProtect Your Privacy
Protect Your Privacy
njrichar
 
CENTURY 21 Canada Franchise Sales
CENTURY 21 Canada Franchise SalesCENTURY 21 Canada Franchise Sales
CENTURY 21 Canada Franchise Sales
CBrushton
 
Files02-0996003
 Files02-0996003 Files02-0996003
Files02-0996003
동구 권
 
Параметри елементів електричного кола
Параметри елементів електричного колаПараметри елементів електричного кола
Параметри елементів електричного кола
Бойчук Светлана
 
Pembelajaran Metode role playing
Pembelajaran Metode role playingPembelajaran Metode role playing
Pembelajaran Metode role playing
Obito Krunch
 
임베디드 시스템 찾기4
임베디드 시스템 찾기4임베디드 시스템 찾기4
임베디드 시스템 찾기4
동구 권
 

Viewers also liked (19)

Slidecast presentation- Nathaniel Richardson Final Draft
Slidecast presentation- Nathaniel Richardson Final DraftSlidecast presentation- Nathaniel Richardson Final Draft
Slidecast presentation- Nathaniel Richardson Final Draft
 
Protect Your Privacy
Protect Your PrivacyProtect Your Privacy
Protect Your Privacy
 
Smoking kills
Smoking killsSmoking kills
Smoking kills
 
Prettypackigs
PrettypackigsPrettypackigs
Prettypackigs
 
CENTURY 21 Canada Franchise Sales
CENTURY 21 Canada Franchise SalesCENTURY 21 Canada Franchise Sales
CENTURY 21 Canada Franchise Sales
 
THE CONTRADICTION OF MEDIATOR NEUTRALITY AND FAIRNESS: A POSSIBLE SOLUTION - ...
THE CONTRADICTION OF MEDIATOR NEUTRALITY AND FAIRNESS: A POSSIBLE SOLUTION - ...THE CONTRADICTION OF MEDIATOR NEUTRALITY AND FAIRNESS: A POSSIBLE SOLUTION - ...
THE CONTRADICTION OF MEDIATOR NEUTRALITY AND FAIRNESS: A POSSIBLE SOLUTION - ...
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
 
bao linh
bao linhbao linh
bao linh
 
bao linhktvn
bao linhktvnbao linhktvn
bao linhktvn
 
Barisan dan Deret
Barisan dan DeretBarisan dan Deret
Barisan dan Deret
 
Files02-0996003
 Files02-0996003 Files02-0996003
Files02-0996003
 
Параметри елементів електричного кола
Параметри елементів електричного колаПараметри елементів електричного кола
Параметри елементів електричного кола
 
Pembelajaran Metode role playing
Pembelajaran Metode role playingPembelajaran Metode role playing
Pembelajaran Metode role playing
 
Intro seminario
Intro seminarioIntro seminario
Intro seminario
 
A +
A +A +
A +
 
임베디드 시스템 찾기4
임베디드 시스템 찾기4임베디드 시스템 찾기4
임베디드 시스템 찾기4
 
Lista 3
Lista 3 Lista 3
Lista 3
 
Rob Smets - IPv6 deployment monitoring
Rob Smets - IPv6 deployment monitoringRob Smets - IPv6 deployment monitoring
Rob Smets - IPv6 deployment monitoring
 
1 activeandpassivevoice-110925013957-phpapp01
1 activeandpassivevoice-110925013957-phpapp011 activeandpassivevoice-110925013957-phpapp01
1 activeandpassivevoice-110925013957-phpapp01
 

Similar to Pendaftaran tanah

Dasar hukum agraria
Dasar hukum agrariaDasar hukum agraria
Dasar hukum agraria
yoko14
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997
guesta10a2a
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
sarbani19
 

Similar to Pendaftaran tanah (20)

Diskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdf
Diskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdfDiskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdf
Diskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdf
 
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita Sari
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita SariContoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita Sari
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita Sari
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
PP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdf
PP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdfPP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdf
PP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdf
 
Masalah pertanahan di indonesia
Masalah pertanahan di indonesiaMasalah pertanahan di indonesia
Masalah pertanahan di indonesia
 
Pp 24 1997
Pp 24 1997Pp 24 1997
Pp 24 1997
 
Dasar hukum agraria
Dasar hukum agrariaDasar hukum agraria
Dasar hukum agraria
 
Proses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-men
Proses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-menProses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-men
Proses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-men
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997
 
Makalah pbb
Makalah pbbMakalah pbb
Makalah pbb
 
Bab i
Bab i Bab i
Bab i
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
 
TUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdfTUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
 
Hukum agraria
Hukum agraria Hukum agraria
Hukum agraria
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
 
Tugas hukum pertanahan
Tugas hukum pertanahanTugas hukum pertanahan
Tugas hukum pertanahan
 
presentasi 12345.pptx
presentasi 12345.pptxpresentasi 12345.pptx
presentasi 12345.pptx
 
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxHUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
 

Pendaftaran tanah

  • 1. TUGAS HUKUM AGRARIA Kelompok 1 Oleh === Ketua : MUKHLIS Anggota : - TEDDY TAMARA : - JIMMY PRANATA R Notulen : AHMAD QUDSI
  • 2. Kelompok 1 Sejarah Pendaftaran Tanah  Pendapat yang dikemukakan oleh C.G. Van Huls sebagaimana dikutip oleh Irawan Soerodjo. C.G. Van Huls membagi sejarah Kadaster di Indonesia dalam 3 (tiga) periode, yaitu: Periode Kacau Balau • Terjadi pada masa VOC yang didirikan pada tahun 1602,pada masa Belanda untuk berdagang di Nederlands- Indie, juga menerima hak untuk menjalankan kekuasaan membuat VOC menganggap dirinya sebagai pemilik dari tanah tanah yang terletak dalam daerah-daerah kekuasaannya. Tanah yang terletak di daerah kekuasaan tersebut selain dapat diberikan kepada bekas pegawai- pegawai VOC yang menetap di daerah-daerah kekuasaannya, juga diberikan kepada orang-orang yang sengaja didatangkan dari negeri Belanda. Periode Ahli Ukur Pemerintah • Pada periode ini, Gubernur Jenderal dalam keputusannya tanggal 18 Januari 1837 Nomor 3 menginstruksikan kepad para ahli ukur di Jakarta, Semarang, dan Surabaya untuk menyelenggarakan Kadaster secara terperinci sesuai dengan pook- pokok penyelenggaraan suatu Kadaster dalam arti yang modern Periode Pendaftaran Tanah • Pada peride ini, pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1871 membentuk suatu komisi yang bertugas mempelajari perlu atau tidaknya penataan kembali Kadaster. Selanjutnya menurut Hermanses; Motke mengusulkan penataan kembali Kadaster harus diadakan secara radikal dan sesuai dengan Kadaster yang diselenggarakan di negeri Belanda.
  • 3. Kelompok 1 Asas dan Tujuan pendaftaran tanah Asas merupakan fundamental yang mendasari terjadinya ssatu dan merupakan dasar dari suat kegiatan, hal ini berlaku pula pada pendaftaran tanah. Oleh karena itu, dalam pendaftaran tanah ini terdapat asas yan harus menjadi patokan dasar dalam melakukan pendaftaran tanah. Dalam pasal 2 peraturan pemerintah No. 24 Tahun 1997 dinyatakan bahwa pendaftaran tanah dilaksakan berdasarkan asas: a.Asas sederhana b.Asas aman c.Asas terjangkau d.Asas mutakhir e.Asas terbuka
  • 4. Kelompok 1Tujuan Pendaftaran Tanah Dimuat dalam Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Pemerintah no. 24 Tahun 1997, yaitu:  Untuk memberikan kepastian umum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan.  Untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang diperluukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan- satuan rum ah susun yang sudah terdaftar.  Untuk terselenggaranya tertib administrasi pertahanan. Program pemerintah di bidang perttahanan dikenal dengan Catur Tertib Pertahana, yaitu Tertib Hukuum Pertahanan, Tertib Administrasi Pertahanan, Tertib Penggunaan Tanah, dan Tertib Pemeliharaan Tanah dan Kelestarian Lingkunan Hidup.
  • 5. Kelompok 1 Pihak-pihak yang memperoleh manfaat dengan diselenggarakan pendaftaran tanah,yaitu: Manfaat bagi pemegang hak Memberikan rasa aman Dapat mengetahui dengan jelas data fisik dan data yuridisnya Memudahkan dalam pelaksanaan peralihan hak Hargaa tanah menjadi lebih tinggi Dapat dijadikaa jaminan utang dengan dibebabani Hak Tanggungan Penetapan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tidak mudah keliru. Manfaat bagi pemerintah Akan terwujud tertib administrasi pertahanan sebagai salah satu program Catur Tertib Pertahanan. Dapat memperlancar kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan tanah dalam pembangunan. Dapat mengurangi sengketa di bidang pertahanan, misalnya sengketa batas-batas tannah, pendudukan tanahsecara liar. Manfaat bagi calon pembeli dan kreditur Bagi calon pembeli dan calon kreditur dapat dengan mudah memperoleh ketrangan yang jelas menggenai fisik dan data yuridis tanah yang akan menjadi objek perbuatan hukum mengenai tanah.
  • 6. Pendaftaran tanah mempunyai sistem yang berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain. Namun yang banyak diikuti adalah sistem pendaftaran tanah di Australia yang disebut dengan Sistem Torrens.Torrens ketika menjadi anggota First Colonial Ministry dari provinsi South Australia, mengmabil inisiatif untuk mengintroduksi pendaftran tanah yang di Australia terkenal dengan Real Property Act Nomor 15 Tahun 1857-1858. Sistem ini kemudian dikenal dengan sistem Torrens. Pendaftaran sistem ini berawal dari cita suatu ketentuan bahwa manakalah seorang mengklaim fee simple baik karena undang-undang atau sebab lain harus mengajukan suatu permohonan agar lahan yang bersangkutan diletakkan atas namanya. Permohonan ini kemudian diteliti oleh Barrister and Conveyancer yang terkenal sebagai examiner of title (pemeriksa atas hak), dan berdasarkan PP Nomor 10 Tahun 1961 disebut Panitia Tanah A/B, atau panitia Ajudikasi oleh PP Nomor 24 Tahun 1997. Kelompok 1
  • 7. Kelompok 1 Pendaftaran tanah yang dianut oleh sistem Torrens ini tentu mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan pendaftran sistem Torrens ini, yaitu 1. menetapkan biaya-biaya yang tak dapat diduga sebelumnya; 2. meniadakan pemeriksaan yang berulang-ulang; 3. meniadakan kebnyakan rekaman; 4. secara tegas menyatakan dasar haknya; 5. melindungi terhadap kesulitan-kesulitan yang tidak tersebut dalam sertifikat; 6. meniadakan (hampir tak mungkin) pemalsuan; 7. tetap memelihara sistem tersebut tanpa menambahakan kepada taksasai yang menjengkelkan, oleh karena yang memperoleh kemanfaatan dari sistem tersebut yang membayar biaya; 8. meniadakan alas hak pajak; 9. dia memberikan suatu alas hak yang abadi,oleh karena negara menjaminnya tanapa batas; 10. dan lain-lain
  • 8. Kelompok 1 Selain sistem Torrens dalam pendaftaran dalam pendaftaran tanah di atas, dikenal pula satu sistem pendaftaran yang lazim disebut “Pendaftaran Tanah dengan Stelsel Negatif”. A.P. Parlindungan mengatakan bahwa sejarah pemilikan tanah secara individual jika hanya mengandalakan kepada ingatan atau keterangan saksi pasti tidak teliti, karena ingatan bisa saja kabur dan saksi-saksi yang hidup satu masa kan meninggal dunia.
  • 9. Pendaftaran tanah secara sistematik merupakan pendaftaran yang melibatkan pemrintah (Badan Pertahanan Nasional) sebagai pelaksana dibantu oleh sebuah panitia independen. Hal ini sesuai ketentuan pasal 8 PP Nomor 24 Tahun 1997 dinyatakan seabagi berikut: (1) Dalam melaksanakan pendaftaran secara sistematik, Kepala Kantor Pertanahan dibantu oleh sebuah panitia Ajudikasi yang dibentuk oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk. (2) Susunan panitia Ajudikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Seorang Ketua Panitia merangkap anggota yang dijabat oleh seorang pegawai Badan Pertanahan Nasional; b. Beberapa orang terdiri dari: 1) Seorang pegawai Badam Pertanahan Nasional yang mempunyai kemampuan pengetahuan di bidang pertanahan tanah; 2) Seorang pegawai Badan Pertanahan Nasional yang mempunyai pengetahuan di bidang hak-hak atas tanah; 3) Kepala Desa/Kelurahan yang bersangkutan dan atau seorang Pamong Desa/Kelurahan yang ditunjuknya. (3) Keanggotaan Panitia Ajudikasi dapat ditambah dengan seorang anggota yang sangat diperlukan dalam penilaian kepastian data yuridis mengenai bidang-bidang tanah di wilayah desa/kelurahan yang bersangkutan. (4) Dalam melaksanakan tugasnya, Panitia Ajudikasi dibantu oleh satuan tugas pengukuran dan pemetaan, satuan tugas pengumpul dan yuridis dan satuan administrasi yang tugas dan susunannnya diatur oleh Menteri. Kelompok 1