SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Istilah Pendaftaran tanah berasal dari kata Cadastre´ dalam
bahasa Belanda merupakan istilah teknis untuk suatu yang
menunjukkan pada luas, nilai dan kepemilikan (atau lain-lain
alas hak) terhadap suatu bidang tanah.
Sedangkan kata Cadastre´ berasal dari bahasa latin
Capitastrum´ yang berarti suatu register atau capita atau
unit yang diperbuat untuk pajak tanah romawi (Capotatio
Terrens).
(A.P. Parlindungan, 1999)
Pengertian Pendaftaran Tanah
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1997
Pada Pasal 1 Angka 1
Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah secara terus menerus,
berkesinambungan dan teratur, meliputi
pengumpulan, pengolahan, pembukuan dan
penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data
yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai
bidang-bidang tanah dan satuanrumah susun,
termasuk pemberian sertipikat sebagai surat tanda
bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah
ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun
serta hak-hak tertentu yang membebaninya.
Pengaturan Pendaftaran Tanah
Pasal –pasal 19, 23, 32 dan 38 UUPA ;
Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah.;
Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor. 3 Tahun 1997 Tentang
Ketentuan Pelaksanaan PP No. 24 Tahun 1997
(Pendaftaran Tanah).
Asas
Pendaftaran
Tanah
Sederhana
Aman
Terjangkau
Mutakhir
Tujuan Pendaftaran Tanah
1. Kepastian Hak atas tanah;
2. Kepastian Subyek haknya
3. Kepastian Obyek haknya
4. Kepastian Hukumnya.
Tujuan Pendaftaran Tanah
(Pasal 19 UUPA)
1. Memberikan Kepastian dan Perlindungan Hukum kepada
pemegang hak agar dengan mudah dapat membuktikan
dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan.
Diberikan sertifikat sebagai surat tanda bukti hak yang
sudah dibukukan dalam buku tanah, yang berisi Data
Yuridis dan Data Fisik suatu obyek pendaftaran.
Data Fisik, berupa keterangan mengenai letak, batas dan luas
termasuk ada tidaknya bangunan.
Data Yuridis, adalah keterangan mengenai status hukum bidang
tanah – satuan rumah susun yang didaftar, pemegang hak, hak
pihak lain serta beban-beban lain yang membaninya.
2. Menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan termasuk pemerintah, agar dengan
mudah dapat memperoleh data yang diperlukan dalam
melakukan perbuatan hukum. Data disajikan Kantor
Pertanahan bagian Tata Usaha Pendaftaran Tanah Dalam
Daftar Umum, terdiri :
Peta Pendaftaran, yang menggambarkan bidang atau bidang-
bidang tanah untuk keperluan pembukuan tanah ;
Daftar Tanah, adalah Dokumen dalam bentuk Daftar yang
memuat Identitas Bidang Tanah dengan Sistem Penomoran ;
Surat Ukur, adalah dokumen memuat Data Fisik Bidang Tanah
dalam bentuk Peta dan Uraian, yang diambil dari Peta
Pendaftaran ;
Daftar Tanah, yaitu Dokumen dalam bentuk daftar yang memuat
Keterangan Penguasaan Tanah dengan sesuatu hak oleh
Perseorangan – Badan Hukum tertentu (tidak terbuka untuk
umum).
3. Untuk terselengaranya Tertib Adminstrasi Pertanahan,
setiap Bidang Tanah dan peralihannya, pembebanan dab
hapusnya wajib didaftar.
Lembaga / Badan yang Menangani
Pendaftaran Tanah.
1. Apabila di Kantor Pusat BPN, maka Pendaftaran Tanah ditangani Deputi Bidang Pengukuran
dan Pendaftaran Tanah, dengan dibantu :
– Direktur Pengukuran dan Pemetaan.
– Direktur Pendaftaran Tanah
2. Ditingkat Propinsi, ditangani oleh Kepala Bidang Pengukuran dan Pendaftaran Tanah dalam
lingkungan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi, dengan dibantu :
– Kepala Seksi Pengukuran
– Kepala Seksi Pemetaan
– Kepala Seksi Pendaftaran Tanah dan sitem Informasi
Pertanahan
– Kepala Seksi Peralihan Hak, Pembebasan Hak dan PPAT.
3. Adapun di Tingkat Kabupaten / Kotamadya, pendaftaran tanah ditangani oleh seorang Kepala
Seksi Pengukuran dan Pemetaan dalam lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten / Kotamadya,
dengan dibantu :
– Kepala Sub Seksi Pengukuran, Pemetaan dan Konversi.
– Kepala Sub Seksi Pendaftaran Hak dan Informasi Pertanahan
4. setempatKepala Sub Seksi Peralihan Hak, Pembebanan Hak dan PPAT
Pelaksanaan Pendaftaran Tanah
Kegiatan pendaftaran tanah diatur berdasarkan Pasal
23, 32 dan 38 UUPA, yakni untuk mewujudkan hak
milik, hak guna usaha, dan hak guna bangunan untuk
didaftarkan termasuk peralihannya, hapusnya dan
pembebanannya dengan hak-hak lain, menurut
ketentuan yang dimaksud dalam Pasai 29 UUPA.
Kemudian juga harus didaftarkan hak pakai dan hak
pengelolaan.
Dalam penjelasan Pasal 19 UUPA disebutkan, bahwa
pendaftaran tanah akan diselenggarakan dengan cara
yang sederhana dan mudah dimengerti serta dijalankan
oleh rakyat yang bersangkutan.
Prakarsa pemerintah yang
ditetapkan oleh Menteri
Atas permintaan yang
berkepentingan yaitu yang
berhak atas obyek
pendaftaran tanah atas
kuasanya
PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH
UNTUK PERTAMA KALI –INITIAL
REGISTRATION
Kegiatan pendaftaran yang dilakukan terhadap obyek
pendaftaran yang belum didaftarkan berdasar PP. No.
10 tahun 1961 jo PP. No. 24 tahun 1997
UNTUK PEMELIHARAAN
DATA
PENDAFTARAN TANAH
MAINTENANCE
Kegiatan yang menyesuaikan data
fisik – yuridis
dalam daftar umum dan sertifikat
dengan
perubahan - perubahan yang terjadi
kemudian,
antara lain :
Beralihnya, pembebanan dan
hapusnya
subyek hak ;
Hapusnya atau diperpanjangnya
jangka
waktu hak yang sudah berakhir
Pemecahan, penggabungan bidang-
bidang
tanah yang sudah di daftar.
SISTEMATIK
Dilakukan secara serentak
yang meliputi semua obyek
pendaftaran yang belum
didaftar dalam wilayah atau
bagian wilayah suatu desa /
kelurahan
SPORADIK
Dilakukan untuk satu atau
beberapa obyek
pendafataran
dalam satu wilayah atau
bagian wilayah secara
individual atau masal
PENYIMPANAN DAFTAR UMUM DAN
DOKUMEN Pasal 35 DISIMPAN DI KANTOR PERTANAHAN, HANYA BOLEH DIBAWA KELUAR
UNTUK KEPERLUAN PENYELESAIAN PERKARA DI PENGADILAN
Dengan Izin Tertulis Menteri / Yang ditunjuk
Dapat diberikan : - Petikan
Salinan
Rekaman
Azas Keterbukaan, Kecuali Daftar Nama
PENDAFTARAN TANAH UNTUK PERTAMA KALI
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN
DATA FISIK
PEMBUATAN PETA DASAR
PENDAFTARAN
PENETAPAN BATAS BIDANG
TANAH
PEMBUATAN SURAT UKUR PEMBUATAN DAFTAR
TANAH
PENGUKURAN, PEMETAAN BIDANG-BIDANG
TANAH DAN PEMBUATAN PETA
PENDAFTARAN
PEMBUKTIAN HAK DAN
PEMBUKUANNYA
PEMBUKTIAN Pasal 23
Hak Baru : (Pasal 23)
SK Pemberian Hak
Akta Pembebanan Hak Milik
Akta Ikrar Wakaf (Tanaf Wakaf)
Akta Pemisahan (HMSRS)
Hak Lama (Konversi) : (Pasal 24)
Bukti Tertulis
Ketereangan Saksi
Pernyataan yang bersangkutan
PEMBUKUAN Pasal 29
BUKU TANAH = Data Fisik - Yuridis
PENERBITAN SERTIFIKAT Pasal 31,
32
Sertifikat Baru / Pertama
Sertifikat Pengganti
Rusak
Hilang
Penggantian Yang Lama
PENYAJIAN DATA Pasal 33, 34 T.U.P.T DAFTAR UMUM  Peta Pendaftaran Tanah
 Daftar Tanah
 Surat Ukur
 Buku Tanah
 Daftar Nama
L. PUTUSAN – PENETAPAN PENGADILAN (Pasal 55)
M. PEMBERIAN HAK MILIK. SK MNA NO. 9 / 1997
PEMELIHARAAN DATA PENDAFTARAN TANAH Pasal 36
PERUBAHAN DATA DIDAFTARKAN
PEMINDAHAN HAK
PERALIHAN HAK
A. PEMINDAHAN HAK – Dengan akta PPAT
B. LELANG (Pasal 41) – Dengan akta lelang
C. PEWARISAN (Pasal 42)
D. PENGGABUNGAN, PERSEROAN – KOPERASI (Pasal 43)
E. PEMBEBANAN HAK (Pasal 44, 45, 46)
F. PERPANJANGAN JANGKA WAKTU H.A.T (Pasal 47)
G. PEMECAHAN, PEMISAHAN, PENGGABUNGAN (Pasal 48, 49, 50)
H. PEMBAGIAN HAK BERSAMA (Pasal 51)
I. HAPUSNYA HAT, HAK PENGELOLAAN, HMSRS (Pasal 52)
J. PERALIHAN & HAPUSNYA HAK TANGGUNGAN (Pasal 53, 54)
K. PERUBAHAN NAMA (Pasal 56)
1. Jual beli
2. Tukar Menukar
3. Hibah
4. Inbreng (Pemasukan dalam
perusahaan)
5. Lain-lain (misalnya : wakaf)
Peralihan Hak Atas Tanah
• Pasal 20 ayat 2 dapat Hak Milik dapat beralih dan
dialihkan ;
• Pasal 28 ayat 3 Hak Guna Usaha dapat beralih dan
dialihkan ;
• Pasal 35 ayat 3 Hak Guna Bangunan dapat beralih dan
dialihkan ;
• Pasal 43 ayat 1 Hap Pakai diatas tanah Negara dapat
dialihkan dengan izin Pejabat yang berwenang ;
• Pasal 43 ayat 2 Hak Pakai diatas tanah Hak Milik dapat
dialihkan jika dimungkinkan dalam perjanjian.
Peralihan Hak Atas Tanah Dapat Terjadi :
Beralih, akibat peristiwa hukum, antara lain :
Meninggalnya pemegang hak ;
Kadaluwarsa ;
Perkawinan (tanpa janji harta perkawinan).
Peralihan hak karena suatu perbuatan hukum dengan sengaja untuk mengalihkan
suatu hak :
Harus dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT :
Jual Beli ;
Hibah ;
Tukar Menukar ;
Pemisahan – Pembagian ;
Pemasukan Modal ;
Hak Tanggungan ;
Pemberian – Pembebanan Hak diatas tanah Hak Milik
Lelang ;
Putusan Pengadilan / Pejabat Yang berwenang yang mempunyai kekuatan hukum.
Pendaftaran Peralihan Hak
Pendaftaran peralihan bukan syarat untuk sahnya
peralihan hak, tapi hanya alat bukti yang kuat tentang
sahnya peralihan.
Yang mendaftarkan peralihan hak adalah :
PPAT, atau
Penerima hak, setelah menerima berkas dengan Berita Acara
dari PPAT ;
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) diatur menurut PP RI No. 37 Tahun 1998
tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah
PPAT disumpah oleh kepala Badan Pertanahan Nasional dan lingkup kerjanya
hanya perwilayah/perkodya.
PPAT terdiri dari PPAT, PPAT Sementara, dan PPAT Khusus, dengan pengertian
sebagai berikut :
PPAT : adalah Pejabat Umum yang diberik kewenangan untuk membuat akta-akta
otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak
Milik Atas Satuan Rumah Susun ; Biasanya jabatan ini dirangkap oleh Notaris
PPAT Sementara adalah pejabat pemerintah yang ditunjuk karena jabatannya
untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta PPAT di daerah yang
belum cukup terdapat PPAT.
PPAT khusus yaitu pejabat BPN yang ditunjuk karena jabatannya untuk
melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta PPAT tertentu khusus dalam
rangka pelaksanaan program dan tugas pemerintahan tertentu.
• Perbuatan Hukum yang dimaksud mengenai :
– jual beli
– tukar-menukar
– hibah
– pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng)
– pembagian hak bersama
– pemberian Hak Guna Bangunan/Hak Pakai atas tanah
Hak Milik
– pemberian Hak Tanggungan
– pemberian kuasa membebankan Hak Tanggungan
PPAT terdiri dari PPAT, PPAT Sementara, dan PPAT Khusus,
dengan pengertian sebagai berikut :
PPAT : adalah Pejabat Umum yang diberik kewenangan untuk
membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu
mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun ; Biasanya jabatan ini dirangkap oleh Notaris
PPAT Sementara adalah pejabat pemerintah yang ditunjuk karena
jabatannya untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat
akta PPAT di daerah yang belum cukup terdapat PPAT.
PPAT khusus yaitu pejabat BPN yang ditunjuk karena jabatannya
untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta PPAT
tertentu khusus dalam rangka pelaksanaan program dan tugas
pemerintahan tertentu.
Tugas
1. Untuk menambah wawasan pengetahuan baik secara teori
dan ketrampilan praktis maka saudara bisa melakukan
kunjungan ke BPN dan Kantor PPAT/Kecamatan untuk
melakukan observasi tentang pelaksanaan pendaftaran tanah.
2. Membuat alur skema pendaftaran tanah
3. Melakukan praktek sosialisasi pendaftaran tanah
4. Menerapkan model pembelajaran Portofolio Kelas

More Related Content

What's hot

Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Leks&Co
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanLeks&Co
 
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxPENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxBidang P3NP DPMPTSP Kota Madiun
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuLeks&Co
 
Dasar hukum agraria
Dasar hukum agrariaDasar hukum agraria
Dasar hukum agrariayoko14
 
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)Leks&Co
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamUji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamLeks&Co
 
Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaHukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembanganSyarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembanganLeks&Co
 
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahPerjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahLeks&Co
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarEvi Rohmatul Aini
 
Sosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPRSosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPREra Wibowo
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxPENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
 
Integrasi tataruang dan pertanahan
Integrasi tataruang dan pertanahanIntegrasi tataruang dan pertanahan
Integrasi tataruang dan pertanahan
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
 
Dasar hukum agraria
Dasar hukum agrariaDasar hukum agraria
Dasar hukum agraria
 
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
Penerapan Upaya Hukum dalam Pengadilan Tata Usaha Negara (Analisis Kasus)
 
Presentasi ptsl
Presentasi ptslPresentasi ptsl
Presentasi ptsl
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
 
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi SahamUji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
Uji Tuntas Hukum Akuisisi Saham
 
Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaHukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
 
Tesis Kenotariatan
Tesis KenotariatanTesis Kenotariatan
Tesis Kenotariatan
 
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembanganSyarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
Syarat dan ketentuan pembangunan & pengembangan
 
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahPerjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
 
Hak Guna Bangunan
Hak Guna BangunanHak Guna Bangunan
Hak Guna Bangunan
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
 
Sosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPRSosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPR
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 

Similar to PENDAFTARAN TANAH

Hukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahHukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahsesukakita
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997guesta10a2a
 
PP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdf
PP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdfPP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdf
PP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdfMuhammadArifin39316
 
Tugas hukum pertanahan
Tugas hukum pertanahanTugas hukum pertanahan
Tugas hukum pertanahanaisbrata1
 
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita Sari
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita SariContoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita Sari
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
Proses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-men
Proses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-menProses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-men
Proses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-menMiftah Arifin
 
Diskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdf
Diskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdfDiskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdf
Diskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdfIndra Sofian
 
Hukum Agraria Fenti Anita Sari
Hukum Agraria Fenti Anita SariHukum Agraria Fenti Anita Sari
Hukum Agraria Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...224100501
 
Dr. Hatta - Akta PPAT 2022.pdf
Dr. Hatta - Akta PPAT 2022.pdfDr. Hatta - Akta PPAT 2022.pdf
Dr. Hatta - Akta PPAT 2022.pdfabdulmusamunsy
 
presentasi 12345.pptx
presentasi 12345.pptxpresentasi 12345.pptx
presentasi 12345.pptxGalihKakung1
 
TUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdfTUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdfIndra Sofian
 
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdf
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdfKapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdf
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdfKuswidiyantoAriefWic
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...224100501
 
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptx
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptxPenangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptx
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptxFaizRivaldy1
 
1. Legal Cadastre dan Kegiatannya.pdf
1. Legal Cadastre dan Kegiatannya.pdf1. Legal Cadastre dan Kegiatannya.pdf
1. Legal Cadastre dan Kegiatannya.pdfAlikaShanya
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (5...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (5...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (5...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (5...224100501
 

Similar to PENDAFTARAN TANAH (20)

Hukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanahHukum tata guna tanah
Hukum tata guna tanah
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 24 Tahun 1997
 
Pp 24 1997
Pp 24 1997Pp 24 1997
Pp 24 1997
 
PP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdf
PP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdfPP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdf
PP No. 24 Th 1997tentang pendaftaran tanah.pdf
 
Tugas hukum pertanahan
Tugas hukum pertanahanTugas hukum pertanahan
Tugas hukum pertanahan
 
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita Sari
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita SariContoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita Sari
Contoh Kegiatan Good Governence Fenti Anita Sari
 
Bab i
Bab i Bab i
Bab i
 
Proses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-men
Proses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-menProses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-men
Proses pelaksanaan-pendaftaran-tanah-men
 
Diskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdf
Diskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdfDiskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdf
Diskusi 3 Hukum Agraria Pendaftaran Tanah.pdf
 
Hukum Agraria Fenti Anita Sari
Hukum Agraria Fenti Anita SariHukum Agraria Fenti Anita Sari
Hukum Agraria Fenti Anita Sari
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
 
Dr. Hatta - Akta PPAT 2022.pdf
Dr. Hatta - Akta PPAT 2022.pdfDr. Hatta - Akta PPAT 2022.pdf
Dr. Hatta - Akta PPAT 2022.pdf
 
presentasi 12345.pptx
presentasi 12345.pptxpresentasi 12345.pptx
presentasi 12345.pptx
 
TUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdfTUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 2 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
 
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdf
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdfKapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdf
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdf
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
 
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptx
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptxPenangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptx
Penangaan Sengketa, Blokir & Sita.pptx
 
1. Legal Cadastre dan Kegiatannya.pdf
1. Legal Cadastre dan Kegiatannya.pdf1. Legal Cadastre dan Kegiatannya.pdf
1. Legal Cadastre dan Kegiatannya.pdf
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (5...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (5...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (5...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (5...
 
Bpn
BpnBpn
Bpn
 

Recently uploaded

Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 

Recently uploaded (12)

Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 

PENDAFTARAN TANAH

  • 1.
  • 2. Istilah Pendaftaran tanah berasal dari kata Cadastre´ dalam bahasa Belanda merupakan istilah teknis untuk suatu yang menunjukkan pada luas, nilai dan kepemilikan (atau lain-lain alas hak) terhadap suatu bidang tanah. Sedangkan kata Cadastre´ berasal dari bahasa latin Capitastrum´ yang berarti suatu register atau capita atau unit yang diperbuat untuk pajak tanah romawi (Capotatio Terrens). (A.P. Parlindungan, 1999)
  • 3. Pengertian Pendaftaran Tanah Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1997 Pada Pasal 1 Angka 1 Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuanrumah susun, termasuk pemberian sertipikat sebagai surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.
  • 4. Pengaturan Pendaftaran Tanah Pasal –pasal 19, 23, 32 dan 38 UUPA ; Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.; Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor. 3 Tahun 1997 Tentang Ketentuan Pelaksanaan PP No. 24 Tahun 1997 (Pendaftaran Tanah).
  • 6. Tujuan Pendaftaran Tanah 1. Kepastian Hak atas tanah; 2. Kepastian Subyek haknya 3. Kepastian Obyek haknya 4. Kepastian Hukumnya.
  • 7. Tujuan Pendaftaran Tanah (Pasal 19 UUPA) 1. Memberikan Kepastian dan Perlindungan Hukum kepada pemegang hak agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan. Diberikan sertifikat sebagai surat tanda bukti hak yang sudah dibukukan dalam buku tanah, yang berisi Data Yuridis dan Data Fisik suatu obyek pendaftaran. Data Fisik, berupa keterangan mengenai letak, batas dan luas termasuk ada tidaknya bangunan. Data Yuridis, adalah keterangan mengenai status hukum bidang tanah – satuan rumah susun yang didaftar, pemegang hak, hak pihak lain serta beban-beban lain yang membaninya.
  • 8. 2. Menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk pemerintah, agar dengan mudah dapat memperoleh data yang diperlukan dalam melakukan perbuatan hukum. Data disajikan Kantor Pertanahan bagian Tata Usaha Pendaftaran Tanah Dalam Daftar Umum, terdiri : Peta Pendaftaran, yang menggambarkan bidang atau bidang- bidang tanah untuk keperluan pembukuan tanah ; Daftar Tanah, adalah Dokumen dalam bentuk Daftar yang memuat Identitas Bidang Tanah dengan Sistem Penomoran ; Surat Ukur, adalah dokumen memuat Data Fisik Bidang Tanah dalam bentuk Peta dan Uraian, yang diambil dari Peta Pendaftaran ; Daftar Tanah, yaitu Dokumen dalam bentuk daftar yang memuat Keterangan Penguasaan Tanah dengan sesuatu hak oleh Perseorangan – Badan Hukum tertentu (tidak terbuka untuk umum). 3. Untuk terselengaranya Tertib Adminstrasi Pertanahan, setiap Bidang Tanah dan peralihannya, pembebanan dab hapusnya wajib didaftar.
  • 9. Lembaga / Badan yang Menangani Pendaftaran Tanah. 1. Apabila di Kantor Pusat BPN, maka Pendaftaran Tanah ditangani Deputi Bidang Pengukuran dan Pendaftaran Tanah, dengan dibantu : – Direktur Pengukuran dan Pemetaan. – Direktur Pendaftaran Tanah 2. Ditingkat Propinsi, ditangani oleh Kepala Bidang Pengukuran dan Pendaftaran Tanah dalam lingkungan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi, dengan dibantu : – Kepala Seksi Pengukuran – Kepala Seksi Pemetaan – Kepala Seksi Pendaftaran Tanah dan sitem Informasi Pertanahan – Kepala Seksi Peralihan Hak, Pembebasan Hak dan PPAT. 3. Adapun di Tingkat Kabupaten / Kotamadya, pendaftaran tanah ditangani oleh seorang Kepala Seksi Pengukuran dan Pemetaan dalam lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten / Kotamadya, dengan dibantu : – Kepala Sub Seksi Pengukuran, Pemetaan dan Konversi. – Kepala Sub Seksi Pendaftaran Hak dan Informasi Pertanahan 4. setempatKepala Sub Seksi Peralihan Hak, Pembebanan Hak dan PPAT
  • 10. Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Kegiatan pendaftaran tanah diatur berdasarkan Pasal 23, 32 dan 38 UUPA, yakni untuk mewujudkan hak milik, hak guna usaha, dan hak guna bangunan untuk didaftarkan termasuk peralihannya, hapusnya dan pembebanannya dengan hak-hak lain, menurut ketentuan yang dimaksud dalam Pasai 29 UUPA. Kemudian juga harus didaftarkan hak pakai dan hak pengelolaan. Dalam penjelasan Pasal 19 UUPA disebutkan, bahwa pendaftaran tanah akan diselenggarakan dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti serta dijalankan oleh rakyat yang bersangkutan.
  • 11. Prakarsa pemerintah yang ditetapkan oleh Menteri Atas permintaan yang berkepentingan yaitu yang berhak atas obyek pendaftaran tanah atas kuasanya PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH UNTUK PERTAMA KALI –INITIAL REGISTRATION Kegiatan pendaftaran yang dilakukan terhadap obyek pendaftaran yang belum didaftarkan berdasar PP. No. 10 tahun 1961 jo PP. No. 24 tahun 1997 UNTUK PEMELIHARAAN DATA PENDAFTARAN TANAH MAINTENANCE Kegiatan yang menyesuaikan data fisik – yuridis dalam daftar umum dan sertifikat dengan perubahan - perubahan yang terjadi kemudian, antara lain : Beralihnya, pembebanan dan hapusnya subyek hak ; Hapusnya atau diperpanjangnya jangka waktu hak yang sudah berakhir Pemecahan, penggabungan bidang- bidang tanah yang sudah di daftar. SISTEMATIK Dilakukan secara serentak yang meliputi semua obyek pendaftaran yang belum didaftar dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desa / kelurahan SPORADIK Dilakukan untuk satu atau beberapa obyek pendafataran dalam satu wilayah atau bagian wilayah secara individual atau masal
  • 12. PENYIMPANAN DAFTAR UMUM DAN DOKUMEN Pasal 35 DISIMPAN DI KANTOR PERTANAHAN, HANYA BOLEH DIBAWA KELUAR UNTUK KEPERLUAN PENYELESAIAN PERKARA DI PENGADILAN Dengan Izin Tertulis Menteri / Yang ditunjuk Dapat diberikan : - Petikan Salinan Rekaman Azas Keterbukaan, Kecuali Daftar Nama PENDAFTARAN TANAH UNTUK PERTAMA KALI PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA FISIK PEMBUATAN PETA DASAR PENDAFTARAN PENETAPAN BATAS BIDANG TANAH PEMBUATAN SURAT UKUR PEMBUATAN DAFTAR TANAH PENGUKURAN, PEMETAAN BIDANG-BIDANG TANAH DAN PEMBUATAN PETA PENDAFTARAN PEMBUKTIAN HAK DAN PEMBUKUANNYA PEMBUKTIAN Pasal 23 Hak Baru : (Pasal 23) SK Pemberian Hak Akta Pembebanan Hak Milik Akta Ikrar Wakaf (Tanaf Wakaf) Akta Pemisahan (HMSRS) Hak Lama (Konversi) : (Pasal 24) Bukti Tertulis Ketereangan Saksi Pernyataan yang bersangkutan PEMBUKUAN Pasal 29 BUKU TANAH = Data Fisik - Yuridis PENERBITAN SERTIFIKAT Pasal 31, 32 Sertifikat Baru / Pertama Sertifikat Pengganti Rusak Hilang Penggantian Yang Lama PENYAJIAN DATA Pasal 33, 34 T.U.P.T DAFTAR UMUM  Peta Pendaftaran Tanah  Daftar Tanah  Surat Ukur  Buku Tanah  Daftar Nama
  • 13. L. PUTUSAN – PENETAPAN PENGADILAN (Pasal 55) M. PEMBERIAN HAK MILIK. SK MNA NO. 9 / 1997 PEMELIHARAAN DATA PENDAFTARAN TANAH Pasal 36 PERUBAHAN DATA DIDAFTARKAN PEMINDAHAN HAK PERALIHAN HAK A. PEMINDAHAN HAK – Dengan akta PPAT B. LELANG (Pasal 41) – Dengan akta lelang C. PEWARISAN (Pasal 42) D. PENGGABUNGAN, PERSEROAN – KOPERASI (Pasal 43) E. PEMBEBANAN HAK (Pasal 44, 45, 46) F. PERPANJANGAN JANGKA WAKTU H.A.T (Pasal 47) G. PEMECAHAN, PEMISAHAN, PENGGABUNGAN (Pasal 48, 49, 50) H. PEMBAGIAN HAK BERSAMA (Pasal 51) I. HAPUSNYA HAT, HAK PENGELOLAAN, HMSRS (Pasal 52) J. PERALIHAN & HAPUSNYA HAK TANGGUNGAN (Pasal 53, 54) K. PERUBAHAN NAMA (Pasal 56) 1. Jual beli 2. Tukar Menukar 3. Hibah 4. Inbreng (Pemasukan dalam perusahaan) 5. Lain-lain (misalnya : wakaf)
  • 14. Peralihan Hak Atas Tanah • Pasal 20 ayat 2 dapat Hak Milik dapat beralih dan dialihkan ; • Pasal 28 ayat 3 Hak Guna Usaha dapat beralih dan dialihkan ; • Pasal 35 ayat 3 Hak Guna Bangunan dapat beralih dan dialihkan ; • Pasal 43 ayat 1 Hap Pakai diatas tanah Negara dapat dialihkan dengan izin Pejabat yang berwenang ; • Pasal 43 ayat 2 Hak Pakai diatas tanah Hak Milik dapat dialihkan jika dimungkinkan dalam perjanjian.
  • 15. Peralihan Hak Atas Tanah Dapat Terjadi : Beralih, akibat peristiwa hukum, antara lain : Meninggalnya pemegang hak ; Kadaluwarsa ; Perkawinan (tanpa janji harta perkawinan). Peralihan hak karena suatu perbuatan hukum dengan sengaja untuk mengalihkan suatu hak : Harus dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT : Jual Beli ; Hibah ; Tukar Menukar ; Pemisahan – Pembagian ; Pemasukan Modal ; Hak Tanggungan ; Pemberian – Pembebanan Hak diatas tanah Hak Milik Lelang ; Putusan Pengadilan / Pejabat Yang berwenang yang mempunyai kekuatan hukum.
  • 16. Pendaftaran Peralihan Hak Pendaftaran peralihan bukan syarat untuk sahnya peralihan hak, tapi hanya alat bukti yang kuat tentang sahnya peralihan. Yang mendaftarkan peralihan hak adalah : PPAT, atau Penerima hak, setelah menerima berkas dengan Berita Acara dari PPAT ;
  • 17. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) diatur menurut PP RI No. 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT disumpah oleh kepala Badan Pertanahan Nasional dan lingkup kerjanya hanya perwilayah/perkodya. PPAT terdiri dari PPAT, PPAT Sementara, dan PPAT Khusus, dengan pengertian sebagai berikut : PPAT : adalah Pejabat Umum yang diberik kewenangan untuk membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun ; Biasanya jabatan ini dirangkap oleh Notaris PPAT Sementara adalah pejabat pemerintah yang ditunjuk karena jabatannya untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta PPAT di daerah yang belum cukup terdapat PPAT. PPAT khusus yaitu pejabat BPN yang ditunjuk karena jabatannya untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta PPAT tertentu khusus dalam rangka pelaksanaan program dan tugas pemerintahan tertentu.
  • 18. • Perbuatan Hukum yang dimaksud mengenai : – jual beli – tukar-menukar – hibah – pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng) – pembagian hak bersama – pemberian Hak Guna Bangunan/Hak Pakai atas tanah Hak Milik – pemberian Hak Tanggungan – pemberian kuasa membebankan Hak Tanggungan
  • 19. PPAT terdiri dari PPAT, PPAT Sementara, dan PPAT Khusus, dengan pengertian sebagai berikut : PPAT : adalah Pejabat Umum yang diberik kewenangan untuk membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun ; Biasanya jabatan ini dirangkap oleh Notaris PPAT Sementara adalah pejabat pemerintah yang ditunjuk karena jabatannya untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta PPAT di daerah yang belum cukup terdapat PPAT. PPAT khusus yaitu pejabat BPN yang ditunjuk karena jabatannya untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta PPAT tertentu khusus dalam rangka pelaksanaan program dan tugas pemerintahan tertentu.
  • 20. Tugas 1. Untuk menambah wawasan pengetahuan baik secara teori dan ketrampilan praktis maka saudara bisa melakukan kunjungan ke BPN dan Kantor PPAT/Kecamatan untuk melakukan observasi tentang pelaksanaan pendaftaran tanah. 2. Membuat alur skema pendaftaran tanah 3. Melakukan praktek sosialisasi pendaftaran tanah 4. Menerapkan model pembelajaran Portofolio Kelas

Editor's Notes

  1. SEDERHANA, dimaksudkan agar ketentuan-ketentuan pokoknya maupun prosedurnya dengan mudah dapat dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan, terutama para pemegang Hak Atas Tanah ; AMAN, dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pendaftaran perlu diselenggarakan secara teliti dan cermat sehingga hasilnya dapat memberikan jaminan kepastian hukum sesuai tujuan pendaftaran tanah itu sendiri ; TERJANGKAU, dimaksudkan keterjangkauan bagi pihak-pihak yang memerlukan, khususnya dengan memperhatikan keperluan dan kemampuan golongan ekonomi lemah. Pelayanan yang diberikan dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah harus bisa terjangkau oleh para pihak yang memerlukan. MUTAKIR, dimaksudkan kelengkapan yang memadai dalam pelaksanaannya dan kesinambungan dalam pemeliharaan datanya. Data yang tersedia harus menunjukkan keadaan yang mutakir, untuk itu perlu diikuti kewajiban mendaftar dan pencatatan perubahan-perubahan yang terjadi dikemudian hari, sehingga data yang tersimpan di Kantor Pertanahan selalu sesuai dengan keadaan nyata di lapangan dan masyarakat dapat memperoleh keterangan mengenai data yang benar setiap saat dan untuk itulsh diberlakukan Azaz Terbuka