2. Secara etimologis muhkam berarti
menyempurnakan sesuatu. Sedangkan
mutasyabih, secara etimologis dapat diartikan
sebagai keraguan, .kemiripan, atau
kebingungan.
3. Kesamaran Lafal
• Kesamaran Lafal Mufrad, dibagi menjadi 2 (dua)
1. Kesamaran lafal Mufrad Gharib (asing)
2. Kesamaran Lafal Mufrad yang bermakna Ganda.
• Kesamaran dalam Lafal Murakkab
4. • Kesamaran pada Makna Ayat
Kesamaran pada makna ayat seperti dalam ayat –
ayat yang menerangkan sifat – sifat Allah, seperti
sifat rahman rahim-Nya, atau sifat qudrat
iradat-Nya, maupun sifat – sifat lainnya. Dan
seperti makna dari ihwal hari kiamat,
kenikmatan surga, siksa kubur, dan sebagainya
manusia bisa mengerti arti maksud ayat-Nya,
sedangkan mereka tidak pernah melihatnya.
6. Muhkam berarti yang dikokohkan. Al-Qur’an
itu seluruhnya muhkam, maksudnya Al-
Qur’an itu kata-katanya kokoh, fasih (indah
dan jelas), dan ia membedakan antara yang
haq dengan yang batil, serta antara yang
benar dan yang dusta. Inilah yang dimaksud
dengan muhkam dalam arti yang umum.
7. Al-Qur’an itu seluruhnya mutasyabih, maksudnya Al-
Qur’an itu sebagian kandungannya serupa dengan
sebagian yang lain dalam kesempurnaan dan
keindahannya, dan sebagiannya membenarkan sebagian
yang lain, serta sesuai pula maknanya. Inilah yang
dimaksud dengan mutasyabih dalam arti umum.
8. Dalam makna umum ini, Al-Qur’an
seluruhnya muhkam, sekaligus seluruhnya
adalah mutasyabih. Al-Qur’an kata-katanya
kokoh dan indah, membedakan antara yang
haq dengan yang batil, serupa ayat-ayatnya
serta sebagiannya membenarkan sebagian
yang lain.
9. • Memperlihatkan kelemahan akal manusia
• Teguran bagi orang-orang yang mengutak-
atik ayat-ayat mutasybih
• Membuktikan kelemahan dan kebodohan
manusia
• Memperlihatkan kemukjizatan Al-Quran,