SlideShare a Scribd company logo
1 of 130
VII - 13
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
BAB VII
ANALISIS KEBUTUHAN
PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN
KAWASAN PERBATASAN
7.1. PENGEMBANGAN DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Penyusunan data jaringan jalan kawasan perbatasan di Provinsi Nusa Tenggara Timur
dikembangkan dengan konsep sistem informasi geografis (SIG) tematik sebagaimana
diuraikan pada bab terdahulu dan disesuaikan dengan lingkup pekerjaan sesuai KAK.
Pengembangan SIG pada jaringan jalan kawasan perbatasan bertujuan untuk menata berbagai
data tematik dari hasil survei primer maupun sekunder ke dalam basis data sistem informasi
geografis (SIG) untuk memfasilitasi pengolahan dan analisis data jaringan jalan pada
kegiatan penyusunan data jaringan jalan kawasan perbatasan di Provinsi Nusa Tenggara
Timur. Informasi mengenai kecamatan/lokpri yang telah dilakukan survei data lapangan dan
instansional di kawasan perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dilihat pada Tabel
7.1.
Tabel 7.1. Kecamatan/ Lokpri di kawasan perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kabupaten Kecamatan
Luas Wilayah
(km2
)
Persentase (%)
Kupang Amfoang Timur 270,53 6,48
Timor Tengah Utara
Insana Utara 53,84 1,29
Bikomi Utara 70,7 1,69
Bikomi Nilulat 82 1,96
Mutis 90,5 2,17
Naibenu 88 2,11
Miamaffo Barat 199,63 4,78
Bikomi Tengah 61,5 1,47
Belu
Tasifeto Timur 211,37 5,06
Lamaknen Selatan 108,41 2,60
Lamaknen 105,9 2,54
Lasiolat 64,48 1,54
Raihat 87,2 2,09
Tasifeto Barat 224,19 5,37
Nanaet Dubesi 60,25 1,44
Malaka Kobalima Timur 96,11 2,30
VII - 13
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.1. Kecamatan/ Lokpri di kawasan perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kabupaten Kecamatan
Luas Wilayah
(km2
)
Persentase (%)
Malaka Barat 87,41 2,09
Kobalima 120,95 2,90
Malaka Tengah 168,69 4,04
Wewiku 97,9 2,35
Rote Ndao
Rote Barat Daya 114,57 2,75
Rote Selatan 73,38 1,76
Lobalain 145,71 3,49
Alor
Teluk Mutiara 80,18 1,92
Alor Selatan 192,98 4,62
Alor Barat Daya 97,9 2,35
Pureman 147,88 3,54
Mataru 102,78 2,46
Pantar Tengah 306 7,33
Alor Timur 562,76 13,48
Total 4173,7 100,00
Data SIG penyusunan data jaringan jalan kawasan perbatasan di Provinsi Nusa Tenggara
Timur diproses, diolah, dikembangkan, dan diimplementasikan dengan bantuan perangkat
lunak ArcGIS v10.2 dengan tahap-tahap pengembangan SIG penyusunan data jaringan jalan
kawasan perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dilihat pada Gambar 7.1.
Gambar 7.1. Tahap pengembangan SIG jaringan jalan kawasan perbatasan Provinsi NTT
VII - 13
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Dari tampilan Gambar 7.1, proses analisis berlangsung dari tahap penggabungan data tabular
dan data spasial, baik yang didapat dari data lapangan maupun data yang didapat dari instansi
terkait, yang kemudian data ini masuk dalam tahap proses penyaringan data yang kemudian
diinput ke dalam basis data SIG, data yang diinput dalam perangkat lunak ArcGIS v10.2
menjadi data base informasi dari setiap titik dan tracking GPS, seperti dijelaskan pada bab
sebelumnya, adapun dasar pengambilan segmentasi didasari oleh perubahan penggunaan
lahan, perubahan lebar perkerasan, perubahan tipe perkerasan, dan perubahan wilayahnya,
hasil dari pengolahan data SIG memberikan informasi secara visual dari jaringan jalan
kawasan perbatasan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Gambar 7.2. Konsep pengolahan data survei lapangan untuk menghasilkan data spasial
Gambar 7.2. mengilustrasikan pengolahan data survei lapangan hingga menghasilkan data
spasial tentang segmen jalan eksisting, jalan yang akan diajukan peningkatan perkerasan,
pelebaran jalan, pembangunan jembatan, dan pembangunan jalan baru dalam sebuah database
berbasis SIG. Sedangkan sebaran titik-titik survei yang sudah disuperposisikan terhadap peta
wilayah administrasi (hingga tingkat desa) Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dilihat dalam
Gambar 7.3.
VII - 13
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Gambar 7.3. Superposisi sebaran titik survei terhadap wilayah administrasi Provinsi NTT
Gambar 7.4. Superposisi trase survei terhadap wilayah administrasi Provinsi NTT
Seluruh titik survei diperoleh dengan menyusuri ruas-ruas jalan aktual di lapangan dan tiap
titik tersebut diikat dengan koordinat geografis melalui GPS (global positioning system),
maka (trace) yang dibentuk oleh titik-titik tersebut dapat dipertanggung jawabkan dalam
menggambarkan trase jalan yang sesungguhnya. Kondisi ruas jalan dicermati dan dicatat
serta diabadikan melalui foto-foto lapangan. Superposisi trase survei terhadap wilayah
VII - 13
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
administrasi (hingga tingkat desa) Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dilihat dalam
Gambar 7.4.
Gambar 7.5. Pemilihan dan penandaan trase jalan yang akan dilakukan penanganan jalan
Gambar 7.5 menunujukkan pemilihan dan penandaan trase jalan menjadi trase jalan yang
akan diajukan untuk masing-masing penanganan jalan seperti peningkatan atau pembangunan
ruas jalan. Jenis penanganan jalan yang dilaksanakan di kawasan perbatasan Provinsi NTT
meliputi:
(1) Usulan pembukaan trase jalan baru;
(2) Rencana pembukaan trase jalan tikus atau jalan sepeda;
(3) Rencana pemantapan jalan eksisting menjadi perkerasan aspal; dan
(4) Pengembangan jalan eksisting aspal.
Trase jalan dipilih berdasarkan akan data yang diperoleh dari data hasil survei (primer) dan
data potensi desa (sekunder). Data yang digunakan untuk menentukan suatu trase dipilih
menjadi trase yang akan dilakukan peningkatan atau pembangunan serta jenisnya adalah :
(1) Kondisi fisik dari trase jalan tersebut (lebar, jenis perkerasaan, kondisi perkerasan).
(2) Peranan trase jalan terhadap akses ke sebuah desa (masyarakatnya cenderung melakukan
kegiatan ekonomi ke negara lain) di kawasan perbatasan.
VII - 13
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Contoh data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dan disajikan dalam aplikasi
ArcGIS v10.2 dapat dilihat pada Gambar 7.6.
Gambar 7.6. Data hasil survei pada tampilan aplikasi ArcGIS v10.2
7.2. STRUKTUR BASIS DATA SIG
Sebagaimana umumnya suatu struktur basis data SIG, basis data SIG penyusunan data
jaringan jalan kawasan perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki struktur yang
terdiri atas serangkaian peta tematik tergeoreferensi yang masing-masing dari peta tematik
tersebut memiliki informasi atribut berbentuk tabel basis data (field dan record). Daftar peta
tematik yang saat ini telah diinputkan ke dalam basis data SIG jaringan jalan kawasan
perbatasan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dilihat pada Tabel 7.2. Berdasarkan
Tabel 7.2, menjelaskan terkait susunan layer Sistem Informasi Geografis (SIG) dimana tiap-
tiap layar peta tersebut juga mengandung informasi atribut dalam basis data tabular hasil dari
survey data primer dan sekunder.
Tabel 7.2. Daftar layer peta tematik yang diinputkan dalam SIG jaringan jalan kawasan
perbatasan Provinsi NTT
No. Layer Peta (.shp) Tipe SHP Keterangan
1. Titik Administrasi
1.1 Titik_Admin Point
Titik yang menunjukkan lokasi ibukota
kabupaten, kota kecamatan dan kota
lainnya
VII - 13
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.2. Daftar layer peta tematik yang diinputkan dalam SIG jaringan jalan kawasan
perbatasan Provinsi NTT
No. Layer Peta (.shp) Tipe SHP Keterangan
1.2 Titik_PKN Point
Titik yang menunjukkan lokasi Pusat
Kegiatan Nasional di Provinsi NTT
1.3 Titik_PKSN Point
Titik yang menunjukkan lokasi Pusat
Kegiatan Strategis Nasional di Provinsi
NTT
1.4 Titik_PKW Point
Titik yang menunjukkan lokasi Pusat
Kegiatan Wilayah di Provinsi NTT
2. Titik Infrastruktur
2.1 Titik_Bandara Point Titik yang menunjukkan lokasi bandara
2.2 Titik Pelabuhan Point
Titik yang menunjukkan lokasi
pelabuhan
2.3 Pos_Perbatasan Point
Titik yang menunjukkan lokasi Pos
Lintas Batas Negara (PLB) di Provinsi
NTT
3. Batas Administrasi
3.1 Batas_Negara Polygon
Batas resmi yang memisahkan antara
provinsi NTT dan Negara Timor Leste
3.2 Batas_Kab Polyline
Batas resmi yang memisahkan antar
kabupaten dalam Provinsi NTT
3.3 Batas_Kec Polyline
Batas resmi yang memisahkan antar
kecamatan per kabupaten dalam
Provinsi NTT
3.4 Batas_Lokpri Poygon
Batas resmi yang menunjukkan lokasi
prioritas kecamatan dalam Provinsi
NTT
3.5 NTT Polygon
Batas resmi lokasi Provinsi Nusa
Tenggara Timur
4. Jalan
4.1 Data_Jalan_Kab_Alor Polyline
Trase perjalanan survei dan hasil olah
data jalan di Kabupaten Alor
4.2 Data_Jalan_Kab_Kupang Polyline
Trase perjalanan survei dan hasil olah
data jalan di Kabupaten Kupang
4.3 Data_Jalan_Kab_TTU Polyline
Trase perjalanan survei dan hasil olah
data jalan di Kabupaten Timor Tengah
Utara
4.4 Data_Jalan_Kab_Belu Polyline
Trase perjalanan survei dan hasil olah
data jalan di Kabupaten Belu
4.5 Data_Jalan_Kab_Malaka Polyline
Trase perjalanan survei dan hasil olah
data jalan di Kabupaten Malaka
4.6 Data_Jalan_Kab_RoteNdao Polyline
Trase perjalanan survei dan hasil olah
data jalan di Kabupaten Rote Ndao
4.7 Jalan_Sabuk_Perbatasan Polyline
Trase Jalan Sabuk Merah Timur yang
berada di Kabupaten Belu dan Malaka
VII - 13
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
7.3. ANALISIS BOBOT TIAP KRITERIA DENGAN STRUCTURAL EQUATION
MODELING (SEM)
7.3.1. Penggunaan Analisis Structural Equation Modeling
Structural Equation Modeling (SEM) adalah metode untuk merepresentasikan, mengestimasi
dan menguji relasi antara variabel yang satu dengan yang lainnya. Metode ini merupakan
metode multivariate yang dapat digunakan untuk menggambarkan keterkaitan hubungan
linier secara simultan antara variabel pengamatan/ yang dapat diukur langsung (manifest) dan
variabel yang tidak dapat diukur secara tidak langsung. Terdapat dua macam variabel yang
laten dalam SEM yaitu endogen dan exogen. Ghozali (2013) menyatakan bahwa Structural
Equation Modeling (SEM) merupakan gabungan dari dua metode statistik yang terpisah yaitu
bagian pengukuran yang menghubungkan observed variabel dengan latent variabel lewat
confirmatori factor model psikologi dan psikometri serta bagian struktur yang
menghubungkan antar latent variabel lewat persamaan regresi simultan (simultaneous
equation modeling) yang dikembangkan di ilmu statistika. Model pengukuran menjelaskan
mengenai hubungan antara variabel dengan indikator-indikatornya dan model struktural
menjelaskan hubungan antar variabel yang akan diteliti.
Hubungan kausalitas antar variabel dinyatakan dalam bentuk angka atau pembobotan dengan
kisaran 0 (poor) sampai 1 (perfect fit). Hubungan dengan bobot semakin mendekati angka 1
berarti hubungan tersebut semakin signifikan atau semakin memberikan pengaruh kepada
suatu variabel. Keunggulan SEM apabila dibanding dengan metode analisis multivariat yang
lain adalah :
(1) Memungkinkan asumsi-asumsi yang lebih fleksibel;
(2) Penggunaan analisis faktor penegasan (confirmatory factor analysis) untuk mengurangi
kesalahan pengukuran dengan memiliki banyak indikator dalam satu variabel laten;
(3) Interface pemodelan grafis untuk memudahkan pengguna membaca keluaran hasil
analisis;
(4) Memungkinkan adanya pengujian model secara keseluruhan daripada koefisien-
koefisien secara sendiri-sendiri; dan
(5) Kemampuan untuk membuat model gangguan kesalahan (error term).
VII - 13
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Metode analisis SEM merupakan metode analisis yang harus dipahami dan dimengerti
terlebih dahulu mengenai asumsi-asumsi yang digunakan. Asumsi-asumsi yang digunakan
apabila menggunakan metode penelitian SEM adalah :
(1) Distribusi dari observed variabel harus normal;
(2) Hubungan regresi adalah linear;
(3) Model dalam hipotesa harus valid;
(4) Skala pengukuran harus kontinyu (interval); dan
(5) Dalam suatu model, bila terdapat lebih dari 1 konstruk dependen maka harus diberikan
hubungan korelasi. Hal tersebut juga berlaku untuk konstruk independen.
Dalam analisis dilakukan penilaian bobot tiap kepentingan dengan memalui survei FGD
setiap pulau untuk wilayah barat Indonesia, adapun lokasi survei untuk wilayah barat antara
lain : Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali dan Pulau Kalimantan. Melalui survei FGD
tiap provinsi, respoden akan mengisi formulir tingkat kepentingan tiap Kriteria Kesiapan
(Tingkat Dukungan Stakeholder (TDS) ) Pengembangan Jaringan Jalan dan Kriteria dalam
Analisis Tingkat Kebutuhan Pengembangan Jaringan Jalan, kemudian hasil dari formulir
dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM).
7.3.2. Pembobotan Tiap Kriteria dengan Structural Equation Modeling
Analisis faktor merupakan salah satu analisis ketergantungan (interdependensi) antar variabel
yang memiliki peranan yang sama yang mencirikan objek-objek pengamatan. Tujuan analisis
faktor adalah untuk menjelaskan hubungan di antara banyak variabel dalam bentuk faktor
atau variabel laten. Faktor yang terbentuk merupakan besaran acak yang sebelumnya tidak
dapat diamati atau ditentukan. Analisis faktor juga digunakan untuk mengidentifikasi adanya
hubungan antar variabel penyusun faktor atau dimensi dengan faktor yang terbentuk dengan
menggunakan pengujian koefisien korelasi antar faktor dengan komponen pembentuknya.
Analisis ini disebut dengan analisi konfirmatori. Widarjono (2010) dalam Novrando (2015)
menyatakan bahwa tujuan analisis faktor adalah mencari seminimal mungkin faktor dengan
prinsip kesederhanaan atau parsimony yang mampu menghasilkan korelasi di antara
indikator-indikator yang diobservasi.
Confirmatory Factor Analysis (CFA) merupakan suatu teknik analisis faktor di mana secara
apriori teori dan konsep yang sudah diketahui dipahami atau ditentukan sebelumnya, maka
dibuatlah sejumlah faktor yang akan dibentuk serta variabel apa saja yang termasuk ke dalam
VII - 13
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
masing-masing faktor yang dibentuk dan sudah pasti tujuannya. Pembentukan CFA
merupakan usaha dalam upaya untuk mendapatkan variabel baru atau indikator yang dapat
mewakili item yang berupa observed variable. Pada dasarnya CFA digunakan untuk
mengidentifikasi adanya hubungan antar variabel dengan melakukan uji korelasi. Teknik
analisis CFA yakni dengan menghitung factor loading atau koefisien faktor yang serupa
dengan koefisien regresi yaitu factor loading antara indikator X dengan faktor Y yang
terbentuk. Teknik CFA digunakan untuk menguji sebuah konsep atau teori secara teoritis.
Teori tersebut dapat berupa teori yang baru dikembangkan oleh peneliti atau teori yang sudah
dikembangkan sejak lama oleh orang lain. Pengujian CFA sering juga dilakukan melalui
SEM (Structural Equation Modeling).
Adapun hasil analisis SEM yang dibuat secara nasional mempresentasikan seluruh biaya
untuk pengembangan jaringan jalan adalah sebagai berikut :
(1) Faktor kriteria MCA terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan;
(2) Faktor sub-kriteria teknis terhadap kriteria teknis prioritas pengembangan jaringan jalan;
(3) Faktor sub-kriteria spasial terhadap kriteria spasial prioritas pengembangan jaringan
jalan
(4) Faktor sub-kriteria aspek sosial ekonomi budaya terhadap kriteria sosial ekonomi budaya
prioritas pengembangan jaringan jalan;
(5) Faktor sub-kriteria polhankam terhadap kriteria polhankam prioritas pengembangan
jaringan jalan.
A. Faktor kriteria MCA terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan
Kriteria MCA memiliki indikator – indikator yang berpengaruh dalam pengisian bobot yang
mempengaruhi prioritas pengembangan jaringan jalan, indikator-indikator tersebut
dirangkum dalam Tabel 7.3 untuk indikator pengaruh kriteria MCA pengembangan jaringan
jalan dan CFA faktor untuk indikator pengaruh kriteria MCA terhadap prioritas
pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Gambar 7.7.
Tabel 7.3. Indikator Pengaruh Kriteria MCA Pengembangan Jaringan Jalan
Kode Indikator Pengaruh Kriteria MCA Estimate
X1 Aspek Teknis 0,92
X2 Aspek Spasial/Keruangan 0,86
X3 Aspek Sosekbud 0,78
X4 Aspek Polhankam 0,75
VII - 13
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Gambar 7.7. CFA Faktor Kriteria MCA Terhadap Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan
Adapun hasil analisis Confirmatory Factor Analysis (CFA) pada faktor kriteria MCA
terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan:
(1) CFA Sangat Signifikan mendekati 1,0 : X1, X2,
(2) CFA Signifikan > 0,5 : X3, X4
(3) CFA tidak Signifikan ≤ 0,5 : -
Structural Equation Modeling (SEM) pengaruh tiap kriteria MCA terhadap prioritas
pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Gambar 7.8. Adapun rangkuman standar
bobot kriteria MCA terhadap prioritas Pengembangan Jaringan Jalan dapat dilihat pada Tabel
7.4.
Tabel 7.4. Bobot kriteria MCA terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan
No Kriteria Tingkat Kebutuhan Bobot
1 Aspek Teknis 37
2 Aspek Spasial/Keruangan 28
3 Aspek SOSEKBUD 19
4 Aspek Polhankam 16
Total 100
VII - 13
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Gambar 7.8. Structural Equation Modeling (SEM) Pengaruh Tiap Kriteria MCA terhadap
Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan
B. Faktor sub-kriteria teknis terhadap kriteria teknis prioritas pengembangan
jaringan jalan
Sub-kriteria teknis memiliki indikator – indikator yang berpengaruh dalam pengisian bobot
yang mempengaruhi prioritas Pengembangan Jaringan Jalan, Structural Equation Modeling
(SEM) pengaruh tiap sub kriteria teknis terhadap kriteria teknis pengembangan jaringan jalan
ditunjukan pada Gambar 7.9. Sedangkan rangkuman standar bobot sub kriteria teknis
pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Tabel 7.5.
VII - 13
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.5. Bobot sub kriteria teknis terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan
No Kriteria Tingkat Kebutuhan Bobot
1 Kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru 22
2 Kondisi potensi kegempaan koridor jaringan jalan baru 5
3 Integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting 49
4
Indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas
(waktu tempuh) antar kawasan
24
Total 100
Gambar 7.9. Structural Equation Modeling (SEM) pengaruh sub kriteria teknis terhadap
kriteria teknis pengembangan jaringan jalan
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
C. Faktor sub-kriteria spasial terhadap kriteria spasial prioritas pengembangan
jaringan jalan
Sub-kriteria spasial memiliki indikator-indikator yang berpengaruh dalam pengisian bobot
yang mempengaruhi prioritas pengembangan jaringan jalan. Structural Equation Modeling
(SEM) pengaruh tiap sub kriteria spasial terhadap kriteria spasial pengembangan jaringan
jalan ditunjukan pada Gambar 7.10. Sedangkan rangkuman standar bobot sub kriteria-spasial
pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Tabel 7.6.
Tabel 7.6. Bobot sub - kriteria spasial terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan
No Kriteria Tingkat Kebutuhan Bobot
1 Fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan 50
2 Keterhubungan rute jalan baru terhadap simpul transportasi nasional 50
Total 100
Gambar 7.10. Structural Equation Modeling (SEM) pengaruh sub kriteria spasial terhadap
kriteria spasial pengembangan jaringan jalan
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
D. Faktor sub-kriteria aspek sosial ekonomi budaya terhadap kriteria sosial ekonomi
budaya prioritas pengembangan jaringan jalan
Sub-kriteria sosial ekonomi budaya memiliki indikator – indikator yang berpengaruh dalam
pengisian bobot yang mempengaruhi prioritas pengembangan jaringan jalan, Structural
Equation Modeling (SEM) pengaruh tiap sub kriteria sosial ekonomi budaya terhadap kriteria
sosial ekonomi budaya pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Gambar 7.11.
Sedangkan rangkuman standar bobot sub kriteria sosial ekonomi budaya pengembangan
jaringan jalan ditunjukan pada Tabel 7.7.
Tabel 7.7. Bobot sub kriteria sosial ekonomi budaya terhadap prioritas pengembangan
jaringan jalan
No Kriteria Tingkat Kebutuhan Bobot
1 Indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan 20
2 Potensi Jumlah Penduduk yang dilayani Ruas Jalan 30
3
Indikasi pengaruh jalan baru terhadap pengembangan kawasan Potensi
Ekonomi
50
Total 100
Gambar 7.11. Structural Equation Modeling (SEM) pengaruh sub kriteria sosial ekonomi
budaya terhadap kriteria sosial ekonomi budaya pengembangan jaringan
jalan
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
E. Faktor sub-kriteria polhankam terhadap kriteria polhankam prioritas
pengembangan jaringan jalan
Sub-kriteria Polhankam memiliki indikator-indikator yang berpengaruh dalam pengisian
bobot yang mempengaruhi prioritas pengembangan jaringan jalan, Structural Equation
Modeling (SEM) pengaruh tiap sub kriteria Polhankam terhadap kriteria Polhankam
pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Gambar 7.12. Sedangkan rangkuman standar
bobot sub kriteria polhankam pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Tabel 7.8.
Tabel 7.8. Bobot sub kriteria polhankam terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan
No Kriteria Tingkat Kebutuhan Bobot
1
Indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap strategi
pertahanan dan keamanan
50
2
Indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap pengembangan
wilayah pemekaran (provinsi/kabupaten/ kota)
50
Total 100
Gambar 7.12. Structural Equation Modeling (SEM) pengaruh sub kriteria polhankam
terhadap kriteria polhankam pengembangan jaringan jalan
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
7.4. ANALISIS PRIORITAS PENGEMBANGAN DAN PENANGANAN
JARINGAN JALAN
7.4.1. Klasifikasi Pengembangan dan Penanganan Jaringan Jalan
Klasifikasi program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan
Provinsi NTT dianalisis dengan menggunakan metode analisis multi kriteria yang
mempertimbangkan aspek teknis dan non teknis serta tingkat kepentingan prioritas
pengembangan dan penanganan jalan yang meliputi: (1) aspek tekis; (2) aspek
spasial/keruangan; (3) aspek sosial ekonomi budaya; dan (4) aspek polhankan. Hasil
inventarisasi dan identifikasi kondisi teknis dan non teknis pengembangan dan penanganan
jaringan jalan kawasan perbatasan diperoleh dari nilai rata-rata 11 (sebelas) sub-kritera dari
aspek teknis dan non teknis tersebut, menunjukkan ranking rata-rata tingkat kepentingan
prioritas pengembangan dan penanganan jalan di kawasan perbatasan berdasarkan ranking
rerata seluruh ruas jalan dinyatakan secara umum dalam kategori.
Program pengembangan dan penanganan jaringan jalan kawasan perbatasan di Provinsi NTT
yaitu terdiri dari :
(1) Usulan pembukaan trase jalan baru;
(2) Rencana pembukaan trase jalan tikus atau jalan sepeda;
(3) Rencana pemantapan jalan eksisting menjadi perkerasan aspal; dan
(4) Pengembangan jalan eksisting aspal.
7.4.2. Penyusunan Indikator Skor Tiap Kriteria
A. Penyusunan indikator skor sub kriteria teknis
Penyusunan indikator skor sub kriteria teknis dilakukan dengan menyusun rentang nilai skor
1 (satu) sampai dengan skor 4 (empat), adapun nilai skor yang paling rendah diasumsikan
sebagai nilai skor yang buruk untuk menjadi prioritas pengembangan dan penanganan
jaringan jalan di kawasan perbatasan. Sedangkan nilai skor yang tinggi diasumsikan sebagai
nilai skor yang baik dan menjadi pertimbangan utama untuk menjadi prioritas dalam program
pengembangan dan penanganan jalan di kawasan perbatasan. Analisis prioritas
pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan diurutkan dari hasil
analisis multi kriteria yang memiliki total nilai skor yang paling tinggi sampai dengan total
nilai skor yang paling rendah. Adapun sub kriteria teknis dan masing-masing indikator yang
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
digunakan untuk analisis prioritas pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan
perbatasan terdiri dari :
(1) Kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru :
(a) Nilai skor-1 : < 25% koridor jaringan jalan baru melintasi medan datar;
(b) Nilai skor-2 : 25% - 50% koridor jaringan jalan baru melintasi medan datar;
(c) Nilai skor-3 : 50% - 75% koridor jaringan jalan baru melintasi medan datar; dan
(d) Nilai skor-4 : > 75% koridor jaringan jalan baru melintasi medan datar.
(2) Kondisi potensi kegempaan koridor jaringan jalan baru :
(a) Nilai skor-1 : < 25% koridor jaringan jalan baru melintasi kawasan dg tingkat
kegempaan < 0,7 g (skala PGA);
(b) Nilai skor-2 : 25% - 50% koridor jaringan jalan baru melintasi kawasan dg tingkat
kegempaan < 0,7 g (skala PGA);
(c) Nilai skor-3 : 50% - 75% koridor jaringan jalan baru melintasi kawasan dg tingkat
kegempaan < 0,7 g (skala PGA); dan
(d) Nilai skor-4 : > 75% koridor jaringan jalan baru melintasi kawasan dg tingkat
kegempaan < 0,7 g (skala PGA).
(3) Integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting :
(a) Nilai skor-1 : terintegrasi terhadap jaringan jalan desa;
(b) Nilai skor-2 : terintegrasi terhadap jaringan jalan kabupaten/kota;
(c) Nilai skor-3 : terintegrasi terhadap jaringan jalan provinsi; dan
(d) Nilai skor-4 : terintegrasi terhadap jaringan jalan nasional/jalan strategis nasional
eksisting.
(4) Indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar
kawasan :
(a) Nilai skor-1 : menurunkan waktu tempuh antar kawasan;
(b) Nilai skor-2 : menurunkan < 25% waktu tempuh antar kawasan;
(c) Nilai skor-3 : menurunkan 25%-50% waktu tempuh antar kawasan; dan
(d) Nilai skor-4 : menurunkan > 50% waktu tempuh antar kawasan.
B. Penyusunan indikator skor sub kriteria spasial
Penyusunan indikator skor sub kriteria spasial/keruangan dilakukan dengan menyusun
rentang nilai skor 1 (satu) sampai dengan skor 4 (empat), adapun nilai skor yang paling
rendah diasumsikan sebagai nilai skor yang buruk untuk menjadi prioritas pengembangan dan
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Sedangkan nilai skor yang tinggi
diasumsikan sebagai nilai skor yang baik dan menjadi pertimbangan utama untuk menjadi
prioritas dalam program pengembangan dan penanganan jalan di kawasan perbatasan.
Analisis prioritas pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan
diurutkan dari hasil analisis multi kriteria yang memiliki total nilai skor yang paling tinggi
sampai dengan total nilai skor yang paling rendah. Adapun sub kriteria spasial/keruangan dan
masing-masing indikator yang digunakan untuk analisis prioritas pengembangan dan
penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan terdiri dari :
(1) Fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan :
(a) Nilai skor-1 : ruas jalan menghubungkan antar desa dalam lokasi prioritas;
(b) Nilai skor-2 : ruas jalan menghubungkan antar lokasi prioritas di kabupaten yang
sama;
(c) Nilai skor-3 : ruas jalan menghubungkan antar lokasi prioritas di kabupaten yang
berbeda; dan
(d) Nilai skor-4 : ruas jalan menghubungkan antar lokasi prioritas dan pusat kegiatan
strategis nasional (PKSN).
(2) Keterhubungan rute jalan baru terhadap simpul transportasi nasional :
(a) Nilai skor-1 : tidak mendukung akses menuju simpul transportasi;
(b) Nilai skor-2 : mendukung akses menuju pelabuhan pengumpan dan/atau bandara
pengumpul tersier;
(c) Nilai skor-3 : mendukung akses menuju pelabuhan pengumpul dan/atau bandara
pengumpul sekunder; dan
(d) Nilai skor-4 : mengakses langsung pelabuhan utama dan/atau bandara pengumpul
primer.
C. Penyusunan indikator skor sub kritera sosial ekonomi budaya
Penyusunan indikator skor sub kriteria sosial ekonomi budaya dilakukan dengan menyusun
rentang nilai skor 1 (satu) sampai dengan skor 4 (empat), adapun nilai skor yang paling
rendah diasumsikan sebagai nilai skor yang buruk untuk menjadi prioritas pengembangan dan
penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Sedangkan nilai skor yang tinggi
diasumsikan sebagai nilai skor yang baik dan menjadi pertimbangan utama untuk menjadi
prioritas dalam program pengembangan dan penanganan jalan di kawasan perbatasan.
Analisis prioritas pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
diurutkan dari hasil analisis multi kriteria yang memiliki total nilai skor yang paling tinggi
sampai dengan total nilai skor yang paling rendah. Adapun sub kriteria sosial ekonomi
budaya dan masing-masing indikator yang digunakan untuk analisis prioritas pengembangan
dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan terdiri dari :
(1) Indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan :
(a) Nilai skor-1 : jalan baru tidak mendukung akses kantong kemiskinan;
(b) Nilai skor-2 : jalan baru mendukung akses alternatif menuju kantong kemiskinan;
(c) Nilai skor-3 : jalan baru mendukung akses utama menuju kantong kemiskinan; dan
(d) Nilai skor-4 : jalan baru mengakses langsung kantong kemiskinan.
(2) Potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan :
(a) Nilai skor-1 : jalan baru tidak mendukung akses menuju wilayah dengan jumlah
penduduk < 300 orang;
(b) Nilai skor-2 : jalan baru mendukung akses alternatif menuju wilayah dengan jumlah
penduduk 300 - 1.000 orang;
(c) Nilai skor-3 : jalan baru mendukung akses utama menuju wilayah dengan jumlah
penduduk 1.000 - 2.000 orang; dan
(d) Nilai skor-4 : jalan baru mengakses langsung wilayah dengan jumlah penduduk >
2.000 orang.
(3) Indikasi pengaruh jalan baru terhadap pengembangan kawasan Potensi Ekonomi :
(a) Nilai skor-1 : jalan baru tidak mendukung akses menuju kawasan yang memiliki
potensi ekonomi/produk unggulan;
(b) Nilai skor-2 : jalan baru mendukung akses alternatif menuju kawasan yang memiliki
potensi ekonomi/produk unggulan;
(c) Nilai skor-3 : jalan baru mendukung akses utama menuju kawasan yang memiliki
potensi ekonomi/produk unggulan; dan
(d) Nilai skor-4 : jalan baru mengakses langsung kawasan yang memiliki potensi
ekonomi/produk unggulan.
D. Penyusunan indikator skor sub kriteria polhankam
Penyusunan indikator skor sub kriteria polhankam dilakukan dengan menyusun rentang nilai
skor 1 (satu) sampai dengan skor 4 (empat), adapun nilai skor yang paling rendah
diasumsikan sebagai nilai skor yang buruk untuk menjadi prioritas pengembangan dan
penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Sedangkan nilai skor yang tinggi
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
diasumsikan sebagai nilai skor yang baik dan menjadi pertimbangan utama untuk menjadi
prioritas dalam program pengembangan dan penanganan jalan di kawasan perbatasan.
Analisis prioritas pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan
diurutkan dari hasil analisis multi kriteria yang memiliki total nilai skor yang paling tinggi
sampai dengan total nilai skor yang paling rendah. Adapun sub kriteria polhankam dan
masing-masing indikator yang digunakan untuk analisis prioritas pengembangan dan
penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan terdiri dari :
(1) Indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap strategi pertahanan dan
keamanan :
(a) Nilai skor-1 : jalan baru tidak mendukung perkuatan strategi pertahanan dan
keamanan daerah perbatasan dan daerah pinggiran;
(b) Nilai skor-2 : jalan baru kurang mendukung perkuatan strategi pertahanan dan
keamanan tetapi tidak terpisahkan dari pengembangan keamanan kawasan pantai
yang berbatasan dgn negara lain;
(c) Nilai skor-3 : jalan baru mendukung perkuatan strategi pertahanan dan keamanan
daerah perbatasan dan daerah pinggiran; dan
(d) Nilai skor-4 : Jalan baru merupakan bagian terpenting dari perkuatan strategi
pertahanan dan keamanan daerah perbatasan dan daerah pinggiran.
(2) Indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap pengembangan wilayah
pemekaran (provinsi/kabupaten/ kota) :
(a) Nilai skor-1 : jalan baru tidak mendukung keserasian pengembangan jaringan jalan
antar wilayah provinsi/kabupaten/kota;
(b) Nilai skor-2 : jalan baru kurang mendukung pengembangan akses menuju wilayah
pemekaran provinsi/kabupaten/kota;
(c) Nilai skor-3 : jalan baru berintegrasi langsung dengan jaringan jalan akses wilayah
pemekaran provinsi/kabupaten/kota; dan
(d) Nilai skor-4 : jalan baru mengakses langsung wilayah pemekaran
provinsi/kabupaten/kota.
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
7.4.3. Pengisian Skor Tiap Kriteria
(1) Lokpri Amfoang Timur
Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Amfoang Timur yang telah didapatkan dari
hasil survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan
dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari
hasil perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian
hasil perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk
masing-masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses
perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya
yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada
masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan
perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program
pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Amfoang Timur
dapat dilihat pada Tabel 7.9.
Tabel 7.9. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Amfoang Timur
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
1 Kifu DK-001 DK-001 83.62 28 39.9 24 175.52
2 Kifu DK-002 DK-002 83.62 28 39.9 16 167.52
3 Kifu DK-003 DK-003 67.34 28 39.9 16 151.24
4 Kifu DK-004 DK-004 67.34 28 39.9 16 151.24
5 Kifu DK-005 DK-005 101.75 28 43.7 32 205.45
6 Kifu DK-006 DK-006 67.34 28 39.9 16 151.24
7 Kifu DK-007 DK-007 67.34 28 39.9 16 151.24
8 Kifu DK-008 DK-008 101.75 28 43.7 32 205.45
9 Kifu DK-009 DK-009 101.75 28 43.7 32 205.45
10 Kifu DK-010 DK-010 67.34 28 39.9 16 151.24
11 Kifu DK-011 DK-011 101.75 28 43.7 24 197.45
12 Kifu DK-012 DK-012 101.75 28 43.7 24 197.45
13 Kifu DK-013 DK-013 101.75 28 43.7 24 197.45
14 Kifu DK-014 DK-014 83.62 28 39.9 16 167.52
15 Kifu DK-015 DK-015 67.34 28 39.9 16 151.24
16 Kifu DK-016 DK-016 67.34 28 39.9 24 159.24
17 Kifu DK-017 DK-017 67.34 28 39.9 16 151.24
18 Kifu DK-018 DK-018 67.34 28 39.9 16 151.24
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.9. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Amfoang Timur
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
19 Kifu DK-019 DK-019 67.34 28 39.9 16 151.24
20 Kifu DK-020 DK-020 67.34 28 39.9 16 151.24
21 Kifu DK-021 DK-021 67.34 28 39.9 16 151.24
22 Kifu DK-022 DK-022 67.34 28 39.9 16 151.24
23 Kifu DK-023 DK-023 67.34 28 39.9 16 151.24
24
Netemnanu
Utara
DK-030 DK-030 83.62 28 45.6 32 189.22
25
Netemnanu
Utara
DK-031 DK-031 83.62 28 45.6 32 189.22
26
Netemnanu
Utara
DK-032 DK-032 75.48 28 45.6 32 181.08
27
Netemnanu
Utara
DK-033 DK-033 83.62 28 45.6 32 189.22
28
Netemnanu
Utara
DK-034 DK-034 83.62 28 45.6 32 189.22
29
Netemnanu
Utara
DK-035 DK-035 83.62 28 45.6 32 189.22
30
Netemnanu
Utara
DK-036 DK-036 75.48 28 45.6 32 181.08
31
Netemnanu
Utara
DK-037 DK-037 101.75 28 49.4 24 203.15
32
Netemnanu
Utara
DK-038 DK-038 83.62 28 45.6 32 189.22
33
Netemnanu
Utara
DK-039 DK-039 93.61 28 49.4 32 203.01
34
Netemnanu
Utara
DK-040 DK-040 83.62 28 45.6 32 189.22
35 Nunuanah DK-041 DK-041 67.34 28 39.9 16 151.24
36 Nunuanah DK-042 DK-042 67.34 28 39.9 16 151.24
37 Nunuanah DK-043 DK-043 67.34 28 39.9 16 151.24
38 Nunuanah DK-044 DK-044 67.34 28 39.9 16 151.24
39 Nunuanah DK-045 DK-045 67.34 28 39.9 16 151.24
40 Nunuanah DK-046 DK-046 67.34 28 39.9 16 151.24
41 Nunuanah DK-047 DK-047 67.34 28 39.9 16 151.24
42 Nunuanah DK-048 DK-048 67.34 28 39.9 16 151.24
43 Nunuanah DK-049 DK-049 67.34 28 39.9 24 159.24
44 Nunuanah DK-050 DK-050 101.75 28 43.7 24 197.45
45 Nunuanah DK-051 DK-051 67.34 28 39.9 16 151.24
46 Nunuanah DK-052 DK-052 67.34 28 39.9 16 151.24
47 Nunuanah DK-053 DK-053 85.47 28 43.7 24 181.17
48 Nunuanah DK-054 DK-054 67.34 28 39.9 16 151.24
49 Nunuanah DK-055 DK-055 67.34 28 39.9 16 151.24
50 Nunuanah DK-056 DK-056 67.34 28 39.9 16 151.24
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.9. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Amfoang Timur
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
51 Nunuanah DK-057 DK-057 67.34 28 39.9 16 151.24
52 Nunuanah DK-058 DK-058 67.34 28 39.9 16 151.24
53 Nunuanah DK-059 DK-059 67.34 28 39.9 16 151.24
54 Nunuanah DK-060 DK-060 67.34 28 39.9 16 151.24
55 Nunuanah DK-061 DK-061 67.34 28 39.9 16 151.24
56 Nunuanah DK-062 DK-062 67.34 28 39.9 16 151.24
57 Nunuanah DK-063 DK-063 67.34 28 39.9 16 151.24
58 Nunuanah DK-064 DK-064 67.34 28 39.9 16 151.24
59 Nunuanah DK-065 DK-065 67.34 28 39.9 16 151.24
60 Nunuanah DK-066 DK-066 67.34 28 39.9 16 151.24
61 Nunuanah DK-067 DK-067 67.34 28 39.9 16 151.24
62 Nunuanah DK-068 DK-068 67.34 28 39.9 16 151.24
63 Nunuanah DK-069 DK-069 67.34 28 39.9 16 151.24
64 Nunuanah DK-070 DK-070 67.34 28 39.9 16 151.24
65 Nunuanah DK-071 DK-071 67.34 28 39.9 16 151.24
66 Nunuanah DK-072 DK-072 67.34 28 39.9 16 151.24
67 Nunuanah DK-073 DK-073 67.34 28 39.9 16 151.24
68 Nunuanah DK-074 DK-074 67.34 28 39.9 16 151.24
69 Nunuanah DK-075 DK-075 101.75 28 43.7 24 197.45
70 Nunuanah DK-076 DK-076 85.47 28 43.7 24 181.17
71 Nunuanah DK-077 DK-077 67.34 28 39.9 16 151.24
72 Nunuanah DK-078 DK-078 67.34 28 39.9 16 151.24
73 Nunuanah DK-079 DK-079 85.47 28 43.7 24 181.17
74 Nunuanah DK-080 DK-080 67.34 28 39.9 16 151.24
75
Netemnanu
Utara
K.69
K.69-
003
75.48 56 55.1 16 202.58
76 Nunuanah K.69
K.69-
004
75.48 28 49.4 32 184.88
Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1)
kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor
jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan
(4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar
kawasan.
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi
fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru
terhadap simpul transportasi nasional.
Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor
yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2)
potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru
terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi.
Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam)
mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan
baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru
terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota).
(2) Lokpri Insana Utara
Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Insana Utara yang telah didapatkan dari hasil
survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan dan
penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari hasil
perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian hasil
perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk masing-
masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses
perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya
yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada
masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan
perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program
pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Insana Utara
dapat dilihat pada Tabel 7.10.
Tabel 7.10. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Insana Utara
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
1 Fatumtasa DT-076 DT-076 78.44 28 28.5 16 150.94
2 Fatumtasa DT-077 DT-077 78.44 28 28.5 16 150.94
3 Fatumtasa DT-078 DT-078 96.57 28 32.3 24 180.87
4 Fatumtasa DT-079 DT-079 96.57 28 32.3 24 180.87
5 Fatumtasa DT-080 DT-080 96.57 28 32.3 16 172.87
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.10. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Insana Utara
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
6 Fatumtasa DT-081 DT-081 96.57 28 32.3 16 172.87
7 Fatumtasa DT-082 DT-082 96.57 28 32.3 24 180.87
8 Fatumtasa DT-083 DT-083 96.57 28 32.3 24 180.87
9 Humusu C DT-140 DT-140 96.57 28 60.8 24 209.37
10 Humusu C DT-141 DT-141 96.57 28 60.8 24 209.37
11 Humusu C DT-142 DT-142 78.44 28 57 24 187.44
12 Humusu C DT-143 DT-143 78.44 28 28.5 24 158.94
13 Humusu C DT-144 DT-144 96.57 28 60.8 24 209.37
14 Humusu C DT-145 DT-145 60.31 28 24.7 24 137.01
15 Humusu C DT-146 DT-146 78.44 28 28.5 32 166.94
16 Humusu C DT-147 DT-147 60.31 28 24.7 32 145.01
17 Humusu C DT-148 DT-148 78.44 56 28.5 32 194.94
18 Humusu C DT-150 DT-150 78.44 28 28.5 32 166.94
19 Humusu C DT-151 DT-151 78.44 28 28.5 24 158.94
20
Humusu
Oekolo
DT-152 DT-152 78.44 28 22.8 16 145.24
21
Humusu
Oekolo
DT-153 DT-153 78.44 28 22.8 16 145.24
22
Humusu
Oekolo
DT-154 DT-154 78.44 28 22.8 16 145.24
23
Humusu
Oekolo
DT-155 DT-155 78.44 28 28.5 16 150.94
24
Humusu
Oekolo
DT-156 DT-156 78.44 28 51.3 16 173.74
25
Humusu
Oekolo
DT-157 DT-157 78.44 28 51.3 16 173.74
26
Humusu
Sainiup
DT-161 DT-161 60.31 28 24.7 16 129.01
27
Humusu
Sainiup
DT-162 DT-162 96.57 28 32.3 16 172.87
28
Humusu
Sainiup
DT-163 DT-163 60.31 28 24.7 16 129.01
29
Humusu
Sainiup
DT-164 DT-164 96.57 28 32.3 16 172.87
30
Humusu
Sainiup
DT-165 DT-165 96.57 28 32.3 16 172.87
31
Humusu
Sainiup
DT-166 DT-166 96.57 28 32.3 16 172.87
32
Humusu
Sainiup
DT-167 DT-167 96.57 28 32.3 16 172.87
33
Humusu
Sainiup
DT-168 DT-168 96.57 28 32.3 16 172.87
34
Humusu
Sainiup
DT-169 DT-169 60.31 28 24.7 16 129.01
35
Humusu
Sainiup
DT-170 DT-170 96.57 28 32.3 16 172.87
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.10. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Insana Utara
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
36
Humusu
Sainiup
DT-171 DT-171 60.31 28 24.7 16 129.01
37
Humusu
Sainiup
DT-172 DT-172 60.31 28 24.7 16 129.01
38 Oesoko DT-356 DT-356 96.57 28 60.8 24 209.37
39 Oesoko DT-357 DT-357 112.85 28 55.1 24 219.95
40 Oesoko DT-358 DT-358 60.31 28 53.2 16 157.51
41
Mausak -
Lius
K.32 K.32-001 60.31 42 47.5 16 165.81
42
Boentuna -
Mausak
K.65 K.65-001 60.31 28 43.7 16 148.01
43
Boentuna -
Mausak
K.65 K.65-002 96.57 28 51.3 16 191.87
44
Oesoku -
Humusu B
K.81 K.81-001 60.31 42 43.7 16 162.01
45
Oesoku -
Humusu B
K.81 K.81-002 60.31 42 43.7 16 162.01
Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1)
kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor
jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan
(4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar
kawasan.
Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi
fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru
terhadap simpul transportasi nasional.
Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor
yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2)
potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru
terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi.
Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam)
mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan
baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru
terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota).
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
(3) Lokpri Bikomi Utara
Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Bikomi Utara yang telah didapatkan dari hasil
survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan dan
penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari hasil
perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian hasil
perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk masing-
masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses
perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya
yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada
masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan
perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program
pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Bikomi Utara
dapat dilihat pada Tabel 7.11 dan Tabel 7.12.
Tabel 7.11. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Bikomi Utara
ID Nama Ruas No. Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam Total
1 Baas DT-001 DT-001 94.72 28 28.5 16 167.22
2 Baas DT-002 DT-002 94.72 28 28.5 16 167.22
3 Baas DT-003 DT-003 94.72 28 28.5 16 167.22
4 Baas DT-004 DT-004 76.59 28 24.7 16 145.29
5 Baas DT-006 DT-006 94.72 28 28.5 16 167.22
6 Baas DT-007 DT-007 94.72 28 28.5 24 175.22
7 Banain A DT-017 DT-017 60.31 28 24.7 24 137.01
8 Banain A DT-018 DT-018 78.44 28 57 24 187.44
9 Banain A DT-019 DT-019 78.44 28 28.5 24 158.94
10 Banain A DT-020 DT-020 60.31 28 24.7 24 137.01
11 Banain B DT-021 DT-021 60.31 28 24.7 24 137.01
12 Banain B DT-022 DT-022 78.44 28 28.5 24 158.94
13 Banain B DT-023 DT-023 78.44 28 28.5 24 158.94
14 Banain B DT-024 DT-024 78.44 28 28.5 24 158.94
15 Banain B DT-025 DT-025 78.44 28 28.5 16 150.94
16 Banain B DT-026 DT-026 78.44 28 28.5 16 150.94
17 Banain B DT-027 DT-027 78.44 28 28.5 24 158.94
18 Banain B DT-028 DT-028 78.44 28 28.5 24 158.94
19 Banain B DT-029 DT-029 78.44 28 28.5 24 158.94
20 Banain B DT-030 DT-030 60.31 28 24.7 24 137.01
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.11. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Bikomi Utara
ID Nama Ruas No. Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam Total
21 Banain B DT-031 DT-031 60.31 28 24.7 24 137.01
22 Banain B DT-032 DT-032 78.44 28 28.5 24 158.94
23 Banain B DT-033 DT-033 78.44 28 28.5 24 158.94
24 Banain B DT-034 DT-034 78.44 28 28.5 24 158.94
25 Banain B DT-035 DT-035 78.44 28 28.5 24 158.94
26 Faenake DT-068 DT-068 114.7 70 64.6 24 273.3
27 Faenake DT-069 DT-069 60.31 28 24.7 24 137.01
28 Faenake DT-070 DT-070 78.44 28 57 24 187.44
29 Faenake DT-071 DT-071 60.31 28 24.7 24 137.01
30 Faenake DT-072 DT-072 60.31 28 24.7 24 137.01
31 Faenake DT-073 DT-073 60.31 28 24.7 24 137.01
32 Faenake DT-074 DT-074 78.44 28 47.5 24 177.94
33 Faenake DT-075 DT-075 78.44 28 28.5 16 150.94
34 Napan DT-225 DT-225 130.98 70 36.1 32 269.08
35 Napan DT-226 DT-226 76.59 70 24.7 32 203.29
36 Napan DT-227 DT-227 114.7 70 36.1 32 252.8
37 Napan DT-228 DT-228 130.98 70 36.1 32 269.08
38 Napan DT-229 DT-229 60.31 28 24.7 32 145.01
39 Napan DT-230 DT-230 130.98 70 55.1 40 296.08
40 Napan DT-231 DT-231 130.98 28 36.1 40 235.08
41 Napan DT-232 DT-232 76.59 28 24.7 32 161.29
42 Napan DT-233 DT-233 94.72 28 28.5 32 183.22
43 Napan DT-234 DT-234 94.72 28 51.3 32 206.02
44 Napan DT-235 DT-235 78.44 28 57 24 187.44
45 Napan DT-236 DT-236 60.31 28 24.7 24 137.01
46 Napan DT-237 DT-237 114.7 70 36.1 24 244.8
47 Napan DT-238 DT-238 60.31 28 24.7 24 137.01
48 Sainoni DT-366 DT-366 60.31 28 24.7 16 129.01
49 Sainoni DT-367 DT-367 78.44 28 28.5 16 150.94
50 Sainoni DT-368 DT-368 60.31 28 24.7 16 129.01
51 Sainoni DT-369 DT-369 78.44 28 28.5 16 150.94
52 Sainoni DT-370 DT-370 78.44 28 28.5 16 150.94
53 Sainoni DT-371 DT-371 78.44 28 28.5 16 150.94
54 Sainoni DT-372 DT-372 78.44 28 28.5 16 150.94
55 Sainoni DT-373 DT-373 78.44 28 28.5 16 150.94
56 Sainoni DT-374 DT-374 114.7 70 36.1 16 236.8
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.11. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Bikomi Utara
ID Nama Ruas No. Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam Total
57 Sainoni DT-375 DT-375 78.44 70 28.5 16 192.94
58 Sainoni DT-376 DT-376 78.44 28 28.5 16 150.94
59 Sainoni DT-377 DT-377 78.44 28 28.5 16 150.94
60 Sainoni DT-378 DT-378 78.44 28 28.5 16 150.94
61 Sainoni DT-379 DT-379 78.44 28 28.5 16 150.94
62 Sainoni DT-380 DT-380 78.44 28 28.5 16 150.94
63 Sainoni DT-381 DT-381 114.7 70 36.1 24 244.8
64 Sainoni DT-382 DT-382 60.31 28 24.7 16 129.01
65 Sainoni DT-383 DT-383 114.7 70 36.1 24 244.8
66 Sainoni DT-384 DT-384 114.7 70 36.1 24 244.8
67 Tes DT-418 DT-418 130.98 70 36.1 24 261.08
68 Tes DT-419 DT-419 130.98 70 36.1 24 261.08
69 Tes DT-420 DT-420 76.59 28 24.7 24 153.29
70 Tes DT-421 DT-421 76.59 28 24.7 24 153.29
71 Tes DT-422 DT-422 130.98 70 36.1 32 269.08
72 Tes DT-423 DT-423 130.98 28 36.1 24 219.08
73 Tes DT-424 DT-424 130.98 70 36.1 24 261.08
74 Tes DT-425 DT-425 130.98 28 36.1 24 219.08
75 Tes DT-426 DT-426 130.98 28 36.1 24 219.08
76 Tes DT-427 DT-427 94.72 70 28.5 24 217.22
77 Tes DT-428 DT-428 76.59 28 24.7 24 153.29
78
Haumeni Ana -
Inbate K.76 K.76-002 76.59 42 24.7 24 167.29
79
Sp.Faenake -
Oenenu K.86 K.86-001 60.31 42 24.7 16 143.01
80
Sp.Faenake -
Oenenu K.86 K.86-004 60.31 42 24.7 16 143.01
Tabel 7.12. Usulan rencana pembukaan trase jln “tikus”/”jalan sepeda” eksisting di Lokpri
Bikomi Utara
ID Nama Ruas No. Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam Total
1 Baas DT-005 DT-005 94.72 28 28.5 16 167.22
Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1)
kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor
jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
(4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar
kawasan.
Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi
fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru
terhadap simpul transportasi nasional.
Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor
yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2)
potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru
terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi.
Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam)
mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan
baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru
terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota).
(4) Lokpri Bikomi Nilulat
Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Bikomi Nilulat yang telah didapatkan dari
hasil survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan
dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari
hasil perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian
hasil perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk
masing-masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses
perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya
yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada
masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan
perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program
pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Bikomi Nilulat
dapat dilihat pada Tabel 7.13.
Tabel 7.13. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Bikomi Nilulat
ID Nama Ruas No. No. Aspek Aspek Aspek Aspek Total
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Ruas Segmen Teknis Spasial Sosekbud Polhunkam
1 Inbate DT-173 DT-173 86.58 28 51.3 32 197.88
2 Inbate DT-174 DT-174 86.58 28 28.5 24 167.08
3 Inbate DT-176 DT-176 68.45 28 24.7 24 145.15
4 Inbate DT-178 DT-178 86.58 28 51.3 24 189.88
5 Inbate DT-179 DT-179 68.45 28 19 24 139.45
6 Inbate DT-180 DT-180 68.45 28 24.7 32 153.15
7 Nainaban DT-217 DT-217 68.45 28 24.7 16 137.15
8 Nainaban DT-218 DT-218 86.58 28 28.5 32 175.08
9 Nainaban DT-219 DT-219 68.45 28 24.7 24 145.15
10 Nainaban DT-220 DT-220 86.58 28 28.5 16 159.08
11 Nainaban DT-221 DT-221 86.58 28 28.5 24 167.08
12 Nainaban DT-222 DT-222 68.45 28 24.7 24 145.15
13 Nainaban DT-223 DT-223 86.58 28 28.5 24 167.08
14 Nainaban DT-224 DT-224 86.58 28 28.5 16 159.08
15 Nilulat DT-239 DT-239 78.44 28 47.5 24 177.94
16 Nilulat DT-240 DT-240 78.44 28 28.5 16 150.94
17 Nilulat DT-241 DT-241 60.31 28 24.7 16 129.01
18 Nilulat DT-242 DT-242 60.31 28 24.7 16 129.01
19 Tubu DT-429 DT-429 86.58 28 28.5 16 159.08
20 Tubu DT-430 DT-430 68.45 28 47.5 24 167.95
21 Nimasi - Inbate K.06 K.06-002 60.31 42 43.7 32 178.01
22 Oeolo - Inbate K.20 K.20-002 114.7 28 36.1 40 218.8
23
Saenam -
Nunpo K.39 K.39-003 76.59 42 43.7 24 186.29
24
Saenam -
Nunpo K.39 K.39-004 76.59 42 53.2 32 203.79
25
Haumeni Ana -
Inbate K.76 K.76-001 76.59 42 43.7 40 202.29
26
Haumeni Ana -
Inbate K.76 K.76-004 76.59 42 43.7 24 186.29
27
Haumeni Ana -
Inbate K.76 K.76-005 76.59 42 53.2 32 203.79
28
Haumeni Ana -
Inbate K.76 K.76-006 76.59 42 43.7 32 194.29
29
Haumeni Ana -
Inbate K.76 K.76-007 76.59 42 43.7 32 194.29
Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1)
kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor
jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
(4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar
kawasan.
Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi
fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru
terhadap simpul transportasi nasional.
Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor
yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2)
potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru
terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi.
Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam)
mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan
baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru
terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota).
(5) Lokpri Mutis
Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Mutis yang telah didapatkan dari hasil survei
di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan dan
penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari hasil
perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian hasil
perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk masing-
masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses
perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya
yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada
masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan
perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program
pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Mutis dapat
dilihat pada Tabel 7.14 dan Tabel 7.15.
Tabel 7.14. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Mutis
ID Nama Ruas No. No. Aspek Aspek Aspek Aspek Total
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Ruas Segmen Teknis Spasial Sosekbud Polhunkam
1 Naikake A DT-212 DT-212 86.58 28 41.8 16 172.38
2 Naikake A DT-213 DT-213 86.58 28 22.8 16 153.38
3 Naikake B DT-214 DT-214 86.58 28 47.5 16 178.08
4 Noelelo DT-272 DT-272 86.58 28 22.8 16 153.38
5 Noelelo DT-273 DT-273 86.58 28 22.8 16 153.38
6 Tasinifu DT-410 DT-410 86.58 28 28.5 16 159.08
7 Tasinifu DT-411 DT-411 68.45 28 43.7 16 156.15
8 Tasinifu DT-412 DT-412 86.58 28 28.5 16 159.08
9 Tasinifu DT-413 DT-413 86.58 28 28.5 16 159.08
10 Tasinifu DT-414 DT-414 86.58 28 47.5 16 178.08
11 Tasinifu DT-415 DT-415 86.58 28 47.5 16 178.08
12 Tasinifu DT-416 DT-416 86.58 28 28.5 16 159.08
13 Tasinifu DT-417 DT-417 86.58 28 57 16 187.58
14
Kobe - Air
Terjun K.51 K.51-002 76.59 42 24.7 24 167.29
15
Oelfab -
Nun'ana K.63 K.63-001 76.59 42 19 16 153.59
16
Oelfab -
Nun'ana K.63 K.63-002 76.59 42 24.7 16 159.29
17
Saenam -
Oenaek K.67 K.67-001 76.59 28 43.7 16 164.29
18
Oenaek -
Noelelo K.69 K.69-001 76.59 42 53.2 16 187.79
19
Oenaek -
Noelelo K.69 K.69-002 76.59 42 47.5 16 182.09
20
Oenaek -
Noelelo K.69 K.69-003 76.59 42 53.2 16 187.79
21
Oenaek -
Noelelo K.69 K.69-004 76.59 56 38 16 186.59
22
Saitau -
Losam K.87 K.87 76.59 28 38 16 158.59
23 Aplal - Seko K.91 K.91 76.59 28 43.7 16 164.29
24
Sp. Oelfab -
Feku K.92 K.92-001 76.59 42 19 16 153.59
25
Sp. Oelfab -
Feku K.92 K.92-002 76.59 42 38 16 172.59
Tabel 5.15. Usulan rencana pembukaan trase jln “tikus”/”jalan sepeda” eksisting di Lokpri
Mutis
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam Total
1 Naikake B DT-215 DT-215 86.58 28 47.5 16 178.08
2 Naikake B DT-216 DT-216 86.58 28 47.5 16 178.08
Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1)
kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor
jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
(4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar
kawasan.
Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi
fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru
terhadap simpul transportasi nasional.
Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor
yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2)
potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru
terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi.
Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam)
mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan
baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru
terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota).
(6) Lokpri Naibenu
Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Naibenu yang telah didapatkan dari hasil
survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan dan
penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari hasil
perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian hasil
perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk masing-
masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses
perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya
yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada
masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan
perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program
pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Naibenu dapat
dilihat pada Tabel 7.16.
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.16. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Naibenu
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam Total
1 Bakitolas DT-008 DT-008 76.59 28 24.7 16 145.29
2 Bakitolas DT-009 DT-009 76.59 28 24.7 16 145.29
3 Bakitolas DT-010 DT-010 94.72 28 47.5 16 186.22
4 Bakitolas DT-011 DT-011 94.72 28 47.5 16 186.22
5 Bakitolas DT-012 DT-012 94.72 28 47.5 16 186.22
6 Bakitolas DT-013 DT-013 94.72 28 28.5 16 167.22
7 Bakitolas DT-014 DT-014 76.59 28 24.7 16 145.29
8 Bakitolas DT-015 DT-015 76.59 28 24.7 16 145.29
9 Bakitolas DT-016 DT-016 94.72 28 28.5 16 167.22
10 Benus DT-039 DT-039 76.59 28 19 16 139.59
11 Benus DT-040 DT-040 76.59 28 19 16 139.59
12 Benus DT-041 DT-041 76.59 28 19 16 139.59
13 Benus DT-042 DT-042 76.59 28 24.7 16 145.29
14 Benus DT-043 DT-043 76.59 28 47.5 16 168.09
15 Benus DT-044 DT-044 76.59 28 53.2 16 173.79
16 Benus DT-045 DT-045 94.72 28 57 32 211.72
17 Benus DT-046 DT-046 76.59 28 53.2 16 173.79
18 Benus DT-047 DT-047 94.72 28 57 16 195.72
19 Benus DT-048 DT-048 94.72 28 57 32 211.72
20 Benus DT-049 DT-049 112.85 28 51.3 32 224.15
21 Benus DT-050 DT-050 112.85 28 32.3 32 205.15
22 Benus DT-051 DT-051 112.85 28 32.3 32 205.15
23 Benus DT-052 DT-052 76.59 28 24.7 32 161.29
24 Benus DT-053 DT-053 112.85 28 32.3 24 197.15
25 Benus DT-054 DT-054 112.85 28 51.3 16 208.15
26 Manamas DT-194 DT-194 78.44 28 28.5 32 166.94
27 Manamas DT-195 DT-195 78.44 28 28.5 32 166.94
28 Manamas DT-196 DT-196 60.31 28 24.7 32 145.01
29 Manamas DT-197 DT-197 60.31 28 43.7 32 164.01
30 Manamas DT-198 DT-198 78.44 28 47.5 32 185.94
31 Manamas DT-199 DT-199 78.44 28 28.5 32 166.94
32 Manamas DT-200 DT-200 60.31 28 53.2 32 173.51
33 Manamas DT-201 DT-201 60.31 28 24.7 16 129.01
34 Manamas DT-202 DT-202 60.31 28 24.7 16 129.01
35 Manamas DT-203 DT-203 60.31 28 47.5 16 151.81
36 Manamas DT-204 DT-204 60.31 28 47.5 16 151.81
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.16. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Naibenu
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam Total
37 Sunsea DT-398 DT-398 76.59 28 24.7 16 145.29
38 Sunsea DT-399 DT-399 94.72 28 28.5 16 167.22
39 Sunsea DT-400 DT-400 76.59 28 24.7 16 145.29
40 Sunsea DT-401 DT-401 76.59 28 24.7 16 145.29
41 Sunsea DT-402 DT-402 94.72 28 28.5 16 167.22
42 Sunsea DT-403 DT-403 94.72 28 28.5 16 167.22
43 Sunsea DT-404 DT-404 76.59 28 24.7 16 145.29
44 Sunsea DT-405 DT-405 94.72 28 28.5 16 167.22
45 Sunsea DT-406 DT-406 94.72 28 28.5 16 167.22
46 Sunsea DT-407 DT-407 94.72 28 28.5 16 167.22
47 Sunsea DT-408 DT-408 76.59 28 24.7 24 153.29
48 Sunsea DT-409 DT-409 76.59 28 24.7 16 145.29
Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1)
kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor
jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan
(4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar
kawasan.
Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi
fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru
terhadap simpul transportasi nasional.
Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor
yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2)
potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru
terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi.
Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam)
mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan
baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru
terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota).
(7) Lokpri Mimaffo Barat
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Mimaffo Barat yang telah didapatkan dari
hasil survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan
dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari
hasil perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian
hasil perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk
masing-masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses
perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya
yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada
masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan
perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program
pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Mimaffo Barat
dapat dilihat pada Tabel 7.17 dan Tabel 7.18.
Tabel 7.17. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Mimaffo Barat
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam Total
1 Eban DT-059 DT-059 112.85 28 51.3 16 208.15
2 Eban DT-060 DT-060 76.59 28 24.7 16 145.29
3 Eban DT-061 DT-061 112.85 28 60.8 16 217.65
4 Eban DT-062 DT-062 76.59 28 24.7 16 145.29
5 Eban DT-063 DT-063 112.85 28 32.3 16 189.15
6 Eban DT-064 DT-064 112.85 28 32.3 16 189.15
7 Eban DT-065 DT-065 112.85 28 32.3 16 189.15
8 Eban DT-066 DT-066 112.85 28 32.3 16 189.15
9 Eban DT-067 DT-067 76.59 28 24.7 16 145.29
10 Fatuneno DT-084 DT-084 94.72 28 22.8 16 161.52
11 Fatuneno DT-085 DT-085 94.72 28 28.5 16 167.22
12 Fatuneno DT-086 DT-086 94.72 28 28.5 16 167.22
13 Fatuneno DT-087 DT-087 94.72 28 28.5 16 167.22
14 Fatuneno DT-088 DT-088 94.72 28 28.5 16 167.22
15 Fatuneno DT-089 DT-089 94.72 28 22.8 16 161.52
16 Fatunisuan DT-090 DT-090 112.85 28 32.3 16 189.15
17 Fatunisuan DT-091 DT-091 112.85 28 32.3 16 189.15
18 Fatunisuan DT-092 DT-092 94.72 28 28.5 16 167.22
19 Fatunisuan DT-093 DT-093 76.59 28 24.7 16 145.29
20 Fatunisuan DT-094 DT-094 76.59 28 24.7 16 145.29
21 Fatunisuan DT-095 DT-095 94.72 28 28.5 16 167.22
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.17. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Mimaffo Barat
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam Total
22 Fatunisuan DT-096 DT-096 76.59 28 24.7 16 145.29
23 Fatunisuan DT-097 DT-097 94.72 28 28.5 16 167.22
24 Fatunisuan DT-098 DT-098 94.72 28 28.5 16 167.22
25 Fatunisuan DT-099 DT-099 76.59 28 24.7 16 145.29
26 Fatunisuan DT-100 DT-100 112.85 28 32.3 16 189.15
27 Fatunisuan DT-101 DT-101 76.59 28 24.7 16 145.29
28 Fatunisuan DT-102 DT-102 76.59 28 24.7 16 145.29
29 Fatunisuan DT-103 DT-103 76.59 28 24.7 16 145.29
30 Fatunisuan DT-104 DT-104 94.72 28 28.5 16 167.22
31 Fatutasu DT-105 DT-105 112.85 28 32.3 16 189.15
32 Fatutasu DT-106 DT-106 112.85 28 32.3 16 189.15
33 Haulasi DT-107 DT-107 94.72 28 28.5 16 167.22
34 Haulasi DT-108 DT-108 112.85 28 32.3 16 189.15
35 Haulasi DT-109 DT-109 112.85 28 32.3 16 189.15
36 Haulasi DT-110 DT-110 76.59 28 24.7 16 145.29
37 Haulasi DT-111 DT-111 76.59 28 24.7 16 145.29
38 Haulasi DT-112 DT-112 112.85 28 32.3 16 189.15
39 Manusasi DT-205 DT-205 130.98 28 36.1 40 235.08
40 Manusasi DT-206 DT-206 94.72 28 28.5 32 183.22
41 Manusasi DT-207 DT-207 94.72 28 28.5 32 183.22
42 Manusasi DT-208 DT-208 94.72 28 28.5 32 183.22
43 Manusasi DT-209 DT-209 76.59 28 24.7 32 161.29
44 Manusasi DT-210 DT-210 76.59 28 24.7 32 161.29
45 Manusasi DT-211 DT-211 94.72 28 28.5 32 183.22
46 Noeltoko DT-274 DT-274 112.85 28 32.3 16 189.15
47 Noeltoko DT-275 DT-275 94.72 28 28.5 16 167.22
48 Noepesu DT-276 DT-276 94.72 28 28.5 16 167.22
49 Noepesu DT-277 DT-277 94.72 28 28.5 16 167.22
50 Noepesu DT-278 DT-278 112.85 28 32.3 16 189.15
51 Saenam DT-363 DT-363 112.85 28 32.3 16 189.15
52 Saenam DT-364 DT-364 94.72 28 28.5 16 167.22
53 Saenam DT-365 DT-365 94.72 28 28.5 16 167.22
54 Sallu DT-385 DT-385 76.59 28 24.7 16 145.29
55 Sallu DT-386 DT-386 94.72 28 57 16 195.72
56 Sallu DT-387 DT-387 112.85 28 51.3 16 208.15
57 Sallu DT-388 DT-388 94.72 28 57 16 195.72
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.17. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Mimaffo Barat
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam Total
58 Sallu DT-389 DT-389 112.85 28 51.3 16 208.15
59
Nunpo -
Seoam K.07 K.07-001 76.59 42 43.7 16 178.29
60
Nunpo -
Seoam K.07 K.07-004 112.85 28 60.8 16 217.65
61
Haulasi -
Biliuana K.21 K.21-001 76.59 28 24.7 16 145.29
62
Haulasi -
Biliuana K.21 K.21-002 112.85 28 32.3 16 189.15
63
Noepesu -
Nesatbatan K.23 K.23 76.59 42 24.7 16 159.29
64
Eban -
Noepesu K.37 K.37-001 76.59 42 24.7 16 159.29
65
Eban -
Noepesu K.37 K.37-002 112.85 28 60.8 16 217.65
66
Eban -
Noepesu K.37 K.37-003 76.59 42 24.7 16 159.29
67
Eban -
Noepesu K.37 K.37-004 76.59 42 24.7 16 159.29
68
Saenam -
Nunpo K.39 K.39-001 112.85 28 32.3 32 205.15
69
Saenam -
Nunpo K.39 K.39-005 76.59 42 43.7 32 194.29
70
Kobe - Air
Terjun K.51 K.51-001 76.59 42 24.7 24 167.29
71 Tnais - Lemun K.60 K.60-001 76.59 42 24.7 16 159.29
72 Tnais - Lemun K.60 K.60-002 76.59 42 24.7 16 159.29
73 Tnais - Lemun K.60 K.60-003 76.59 42 24.7 16 159.29
Tabel 7.18. Usulan Rencana Pembukaan Trase Jln “Tikus”/”Jalan Sepeda” Eksisting Lokpri
Miomaffo Barat
ID Nama Ruas No. Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam Total
1 Lemon DT-193 DT-193 112.85 28 26.6 16 183.45
Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1)
kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor
jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan
(4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar
kawasan.
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi
fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru
terhadap simpul transportasi nasional.
Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor
yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2)
potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru
terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi.
Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam)
mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan
baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru
terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota).
(8) Lokpri Bikomi Tengah
Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Bikomi Tengah yang telah didapatkan dari
hasil survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan
dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari
hasil perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian
hasil perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk
masing-masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses
perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya
yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada
masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan
perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program
pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Bikomi Tengah
dapat dilihat pada Tabel 7.19.
Tabel 7.19. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Bikomi Tengah
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
1 Buk DT-055 DT-055 68.45 28 19 16 131.45
2 Buk DT-056 DT-056 68.45 28 19 24 139.45
3 Buk DT-057 DT-057 68.45 28 24.7 16 137.15
4 Buk DT-058 DT-058 68.45 28 24.7 16 137.15
5 Kuanek DT-181 DT-181 60.31 28 24.7 16 129.01
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.19. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Bikomi Tengah
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
6 Kuanek DT-182 DT-182 60.31 28 24.7 16 129.01
7 Kuanek DT-183 DT-183 60.31 28 24.7 16 129.01
8 Kuanek DT-184 DT-184 60.31 28 24.7 16 129.01
9 Kuanek DT-185 DT-185 60.31 28 24.7 16 129.01
10 Kuanek DT-186 DT-186 60.31 28 53.2 16 157.51
11 Kuanek DT-187 DT-187 78.44 28 28.5 16 150.94
12 Kuanek DT-188 DT-188 60.31 28 53.2 16 157.51
13 Kuanek DT-189 DT-189 60.31 28 53.2 16 157.51
14 Kuanek DT-190 DT-190 60.31 28 53.2 16 157.51
15 Kuanek DT-191 DT-191 60.31 28 53.2 16 157.51
16 Kuanek DT-192 DT-192 60.31 28 24.7 16 129.01
17 Nimasi DT-243 DT-243 78.44 28 28.5 16 150.94
18 Nimasi DT-244 DT-244 78.44 28 28.5 16 150.94
19 Nimasi DT-245 DT-245 78.44 28 28.5 16 150.94
20 Nimasi DT-246 DT-246 60.31 28 24.7 16 129.01
21 Nimasi DT-247 DT-247 60.31 28 24.7 16 129.01
22 Nimasi DT-248 DT-248 78.44 28 28.5 16 150.94
23 Nimasi DT-249 DT-249 60.31 28 24.7 16 129.01
24 Nimasi DT-250 DT-250 60.31 28 24.7 16 129.01
25 Nimasi DT-251 DT-251 60.31 28 24.7 16 129.01
26 Nimasi DT-252 DT-252 78.44 28 28.5 16 150.94
27 Nimasi DT-253 DT-253 60.31 28 24.7 16 129.01
28 Nimasi DT-254 DT-254 78.44 28 28.5 16 150.94
29 Nimasi DT-255 DT-255 78.44 28 28.5 16 150.94
30 Nimasi DT-256 DT-256 60.31 28 24.7 16 129.01
31 Nimasi DT-257 DT-257 60.31 28 24.7 16 129.01
32 Nimasi DT-258 DT-258 60.31 28 24.7 16 129.01
33 Nimasi DT-259 DT-259 60.31 28 24.7 16 129.01
34 Nimasi DT-261 DT-261 78.44 28 28.5 16 150.94
35 Nimasi DT-262 DT-262 60.31 28 24.7 16 129.01
36 Nimasi DT-263 DT-263 78.44 28 28.5 16 150.94
37 Nimasi DT-264 DT-264 60.31 28 24.7 16 129.01
38 Nimasi DT-265 DT-265 60.31 28 24.7 16 129.01
39 Nimasi DT-266 DT-266 60.31 28 24.7 16 129.01
40 Nimasi DT-268 DT-268 60.31 28 24.7 16 129.01
41 Nimasi DT-269 DT-269 60.31 28 24.7 16 129.01
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.19. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Bikomi Tengah
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
42 Nimasi DT-270 DT-270 60.31 28 24.7 16 129.01
43 Nimasi DT-271 DT-271 60.31 28 24.7 16 129.01
44 Oelbonak DT-279 DT-279 60.31 28 24.7 16 129.01
45 Oelbonak DT-280 DT-280 78.44 28 28.5 24 158.94
46 Oelbonak DT-281 DT-281 78.44 28 28.5 16 150.94
47 Oelbonak DT-282 DT-282 60.31 28 24.7 24 137.01
48 Oelbonak DT-283 DT-283 60.31 28 24.7 16 129.01
49 Oelbonak DT-284 DT-284 78.44 28 28.5 16 150.94
50 Oelbonak DT-285 DT-285 78.44 28 28.5 16 150.94
51 Oelbonak DT-286 DT-286 60.31 28 24.7 16 129.01
52 Oelbonak DT-287 DT-287 60.31 28 24.7 16 129.01
53 Oelolo DT-288 DT-288 60.31 28 24.7 24 137.01
54 Oelolo DT-289 DT-289 60.31 28 24.7 24 137.01
55 Oelolo DT-290 DT-290 60.31 28 24.7 24 137.01
56 Oelolo DT-291 DT-291 60.31 28 24.7 24 137.01
57 Oelolo DT-292 DT-292 60.31 28 24.7 24 137.01
58 Oelolo DT-293 DT-293 60.31 28 24.7 24 137.01
59 Oelolo DT-294 DT-294 78.44 28 28.5 24 158.94
60 Oelolo DT-295 DT-295 60.31 28 24.7 24 137.01
61 Oelolo DT-296 DT-296 60.31 28 24.7 24 137.01
62 Oelolo DT-297 DT-297 60.31 28 24.7 16 129.01
63 Oelolo DT-298 DT-298 60.31 28 24.7 24 137.01
64 Oelolo DT-299 DT-299 60.31 28 24.7 24 137.01
65 Oelolo DT-300 DT-300 60.31 28 24.7 24 137.01
66 Oelolo DT-301 DT-301 60.31 28 24.7 24 137.01
67 Oelolo DT-302 DT-302 78.44 28 28.5 24 158.94
68 Oelolo DT-303 DT-303 60.31 28 24.7 24 137.01
69 Oelolo DT-304 DT-304 78.44 28 47.5 24 177.94
70 Oelolo DT-305 DT-305 78.44 28 28.5 24 158.94
71 Oelolo DT-306 DT-306 78.44 28 28.5 24 158.94
72 Oelolo DT-307 DT-307 60.31 28 24.7 24 137.01
73 Oelolo DT-308 DT-308 60.31 28 24.7 24 137.01
74 Oelolo DT-309 DT-309 78.44 28 28.5 32 166.94
75 Oelolo DT-311 DT-311 60.31 28 24.7 24 137.01
76 Oelolo DT-312 DT-312 78.44 28 28.5 24 158.94
77 Oelolo DT-313 DT-313 78.44 28 47.5 24 177.94
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.19. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Bikomi Tengah
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
78 Oelolo DT-314 DT-314 78.44 28 28.5 16 150.94
79 Oelolo DT-315 DT-315 78.44 28 28.5 32 166.94
80 Oenenu DT-333 DT-333 78.44 28 28.5 16 150.94
81 Oenenu DT-334 DT-334 78.44 28 28.5 16 150.94
82 Oenenu DT-335 DT-335 60.31 28 24.7 16 129.01
83 Oenenu DT-336 DT-336 78.44 28 28.5 16 150.94
84 Oenenu DT-337 DT-337 78.44 28 28.5 16 150.94
85 Oenenu DT-338 DT-338 78.44 28 28.5 16 150.94
86 Oenenu DT-339 DT-339 78.44 28 28.5 16 150.94
87 Onino DT-359 DT-359 78.44 28 57 16 179.44
88 Onino DT-360 DT-360 60.31 28 53.2 16 157.51
89 Onino DT-361 DT-361 78.44 28 57 16 179.44
90 Onino DT-362 DT-362 60.31 28 24.7 16 129.01
91 Sono DT-390 DT-390 86.58 28 28.5 16 159.08
92 Nimasi - Inbate K.06 K.06-001 60.31 42 53.2 16 171.51
93 Nunpo - Seoam K.07 K.07-002 76.59 42 24.7 24 167.29
94 Oeolo - Inbate K.20 K.20-001 60.31 28 43.7 32 164.01
95 Saenam - Nunpo K.39 K.39-002 76.59 42 24.7 24 167.29
96 Oefui - Kabun K.58 K.58-001 60.31 42 43.7 32 178.01
97 Oefui - Kabun K.58 K.58-002 60.31 42 53.2 16 171.51
98 Kefa - Nunpo K.66 K.66-002 60.31 42 24.7 16 143.01
99 Kefa - Nunpo K.66 K.66-003 60.31 42 53.2 16 171.51
100 Kefa - Nunpo K.66 K.66-004 60.31 42 53.2 16 171.51
101 Nimasi K.71 K.71-002 60.31 42 24.7 16 143.01
102 Oenenu K.71 K.71-003 78.44 28 28.5 16 150.94
103 Oenenu K.71 K.71-004 60.31 42 24.7 16 143.01
104 Oenenu - Buk K.71 K.71-006 60.31 42 24.7 16 143.01
105 Oenenu K.71 K.71-007 60.31 42 24.7 16 143.01
106 Oenenu Selatan K.71 K.71-008 60.31 42 24.7 16 143.01
107
Haumeni Ana -
Inbate
K.76 K.76-003 76.59 42 24.7 24 167.29
108
Sp.Faenake -
Oenenu
K.86 K.86-002 60.31 42 24.7 16 143.01
Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1)
kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor
jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
(4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar
kawasan.
Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi
fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru
terhadap simpul transportasi nasional.
Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor
yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2)
potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru
terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi.
Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam)
mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan
baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru
terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota).
(9) Lokpri Tasifeto Timur
Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Tasifeto Timur yang telah didapatkan dari
hasil survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan
dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari
hasil perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian
hasil perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk
masing-masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses
perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya
yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada
masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan
perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program
pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Tasifeto Timur
dapat dilihat pada Tabel 7.20.
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.20. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Tasifeto Timur
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
1 Bauho DB-109 DB-109 78.44 28 38 32 176.44
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.20. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Tasifeto Timur
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
2 Bauho DB-110 DB-110 78.44 28 38 24 168.44
3 Bauho DB-111 DB-111 78.44 28 38 32 176.44
4 Bauho DB-112 DB-112 78.44 28 38 32 176.44
5 Bauho DB-113 DB-113 60.31 28 24.7 32 145.01
6 Bauho DB-114 DB-114 78.44 28 38 32 176.44
7 Dafala DB-115 DB-115 78.44 28 38 24 168.44
8 Dafala DB-116 DB-116 78.44 28 38 32 176.44
9 Dafala DB-117 DB-117 60.31 28 24.7 24 137.01
10 Dafala DB-118 DB-118 78.44 28 38 24 168.44
11 Dafala DB-119 DB-119 78.44 28 38 32 176.44
12 Dafala DB-120 DB-120 60.31 28 24.7 32 145.01
13 Dafala DB-121 DB-121 60.31 28 24.7 24 137.01
14 Dafala DB-122 DB-122 60.31 28 24.7 32 145.01
15 Dafala DB-123 DB-123 60.31 28 24.7 24 137.01
16 Dafala DB-124 DB-124 78.44 28 38 32 176.44
17 Dafala DB-125 DB-125 60.31 28 24.7 24 137.01
18 Dafala DB-126 DB-126 114.7 28 64.6 40 247.3
19 Dafala DB-127 DB-127 78.44 28 38 32 176.44
20 Dafala DB-128 DB-128 78.44 28 38 24 168.44
21 Dafala DB-129 DB-129 78.44 28 38 32 176.44
22 Dafala DB-130 DB-130 78.44 28 38 24 168.44
23 Dafala DB-131 DB-131 60.31 28 24.7 24 137.01
24 Dafala DB-132 DB-132 60.31 28 24.7 24 137.01
25 Dafala DB-133 DB-133 78.44 28 38 24 168.44
26 Fatubaa DB-267 DB-267 78.44 28 38 24 168.44
27 Fatubaa DB-268 DB-268 78.44 28 38 24 168.44
28 Fatubaa DB-269 DB-269 60.31 28 24.7 24 137.01
29 Fatubaa DB-270 DB-270 78.44 28 38 24 168.44
30 Fatubaa DB-271 DB-271 78.44 28 38 24 168.44
31 Fatubaa DB-272 DB-272 60.31 28 24.7 24 137.01
32 Fatubaa DB-273 DB-273 78.44 28 38 32 176.44
33 Fatubaa DB-274 DB-274 60.31 28 24.7 24 137.01
34 Fatubaa DB-275 DB-275 60.31 28 24.7 24 137.01
35 Fatubaa DB-276 DB-276 60.31 28 24.7 32 145.01
36 Fatubaa DB-277 DB-277 78.44 28 38 32 176.44
37 Fatubaa DB-278 DB-278 60.31 28 24.7 24 137.01
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.20. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Tasifeto Timur
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
38 Halimodok DB-328 DB-328 60.31 28 24.7 32 145.01
39 Halimodok DB-329 DB-329 60.31 28 24.7 32 145.01
40 Halimodok DB-330 DB-330 60.31 28 24.7 24 137.01
41 Halimodok DB-331 DB-331 60.31 28 24.7 32 145.01
42 Halimodok DB-332 DB-332 60.31 28 24.7 24 137.01
43 Halimodok DB-333 DB-333 60.31 28 24.7 24 137.01
44 Halimodok DB-334 DB-334 60.31 28 24.7 32 145.01
45 Halimodok DB-335 DB-335 78.44 28 38 24 168.44
46 Halimodok DB-336 DB-336 78.44 28 38 32 176.44
47 Halimodok DB-337 DB-337 78.44 28 38 32 176.44
48 Halimodok DB-338 DB-338 78.44 28 38 24 168.44
49 Halimodok DB-339 DB-339 78.44 28 38 24 168.44
50 Halimodok DB-340 DB-340 60.31 28 24.7 24 137.01
51 Halimodok DB-341 DB-341 60.31 28 24.7 32 145.01
52 Halimodok DB-342 DB-342 78.44 28 38 24 168.44
53 Halimodok DB-343 DB-343 60.31 28 24.7 32 145.01
54 Halimodok DB-344 DB-344 60.31 28 24.7 32 145.01
55 Manleten DB-622 DB-622 78.44 28 43.7 24 174.14
56 Manleten DB-623 DB-623 60.31 28 24.7 24 137.01
57 Manleten DB-624 DB-624 78.44 28 38 24 168.44
58 Manleten DB-625 DB-625 78.44 28 38 24 168.44
59 Manleten DB-626 DB-626 60.31 28 24.7 24 137.01
60 Manleten DB-627 DB-627 78.44 28 43.7 24 174.14
61 Manleten DB-628 DB-628 60.31 28 24.7 24 137.01
62 Manleten DB-629 DB-629 78.44 28 38 32 176.44
63 Manleten DB-630 DB-630 60.31 28 24.7 24 137.01
64 Manleten DB-631 DB-631 60.31 28 24.7 24 137.01
65 Manleten DB-632 DB-632 78.44 28 38 32 176.44
66 Manleten DB-633 DB-633 60.31 28 24.7 24 137.01
67 Manleten DB-634 DB-634 60.31 28 24.7 24 137.01
68 Manleten DB-635 DB-635 78.44 28 38 24 168.44
69 Sarabau DB-853 DB-853 78.44 28 38 24 168.44
70 Sarabau DB-854 DB-854 114.7 28 64.6 40 247.3
71 Sarabau DB-855 DB-855 78.44 28 38 24 168.44
72 Sarabau DB-856 DB-856 60.31 28 19 40 147.31
73 Sarabau DB-857 DB-857 78.44 28 32.3 24 162.74
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.20. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Tasifeto Timur
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
74 Sarabau DB-858 DB-858 60.31 28 24.7 24 137.01
75 Sarabau DB-859 DB-859 78.44 28 38 24 168.44
76 Sarabau DB-860 DB-860 60.31 28 19 24 131.31
77 Sarabau DB-861 DB-861 60.31 28 24.7 40 153.01
78 Sarabau DB-862 DB-862 60.31 28 24.7 40 153.01
79 Sarabau DB-863 DB-863 60.31 28 24.7 24 137.01
80 Sarabau DB-864 DB-864 60.31 28 24.7 24 137.01
81 Silawan DB-865 DB-865 60.31 28 24.7 40 153.01
82 Silawan DB-866 DB-866 114.7 28 64.6 40 247.3
83 Silawan DB-867 DB-867 114.7 28 64.6 40 247.3
84 Silawan DB-868 DB-868 60.31 28 24.7 40 153.01
85 Silawan DB-869 DB-869 78.44 28 38 40 184.44
86 Silawan DB-870 DB-870 78.44 28 38 40 184.44
87 Silawan DB-871 DB-871 114.7 28 64.6 40 247.3
88 Silawan DB-872 DB-872 114.7 28 64.6 40 247.3
89 Takirin DB-893 DB-893 60.31 28 19 32 139.31
90 Takirin DB-894 DB-894 60.31 28 19 32 139.31
91 Takirin DB-895 DB-895 60.31 28 19 40 147.31
92 Takirin DB-896 DB-896 60.31 28 19 40 147.31
93 Takirin DB-897 DB-897 60.31 28 19 40 147.31
94 Takirin DB-898 DB-898 114.7 28 58.9 40 241.6
95 Takirin DB-899 DB-899 60.31 28 19 32 139.31
96 Tialai DB-900 DB-900 60.31 28 30.4 24 142.71
97 Tialai DB-901 DB-901 78.44 28 38 24 168.44
98 Tialai DB-902 DB-902 78.44 28 43.7 24 174.14
99 Tialai DB-903 DB-903 60.31 28 24.7 24 137.01
100 Tulakadi DB-948 DB-948 60.31 28 24.7 40 153.01
101 Tulakadi DB-949 DB-949 78.44 28 43.7 40 190.14
102 Tulakadi DB-950 DB-950 60.31 28 24.7 40 153.01
103 Tulakadi DB-951 DB-951 78.44 28 38 40 184.44
104 Tulakadi DB-952 DB-952 78.44 28 38 40 184.44
105 Tulakadi DB-953 DB-953 114.7 28 64.6 40 247.3
106 Tulakadi DB-954 DB-954 78.44 28 38 40 184.44
107 Tulakadi DB-955 DB-955 60.31 28 24.7 40 153.01
108 Tulakadi DB-956 DB-956 114.7 28 70.3 40 253
109 Tulakadi DB-957 DB-957 96.57 28 57 40 221.57
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.20. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Tasifeto Timur
ID Nama Ruas
No.
Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
110 Tulakadi DB-958 DB-958 60.31 28 24.7 40 153.01
111 Tulakadi DB-959 DB-959 60.31 28 30.4 24 142.71
112 Umaklaran DB-960 DB-960 60.31 28 24.7 32 145.01
113 Umaklaran DB-961 DB-961 78.44 28 38 32 176.44
114 Umaklaran DB-962 DB-962 60.31 28 24.7 32 145.01
115 Umaklaran DB-963 DB-963 60.31 28 24.7 32 145.01
116 Umaklaran DB-964 DB-964 60.31 28 30.4 24 142.71
117 Umaklaran DB-965 DB-965 78.44 28 38 32 176.44
118 Umaklaran DB-966 DB-966 78.44 28 38 24 168.44
119 Umaklaran DB-967 DB-967 78.44 28 43.7 24 174.14
120 Umaklaran DB-968 DB-968 78.44 28 38 32 176.44
Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1)
kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor
jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan
(4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar
kawasan.
Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi
fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru
terhadap simpul transportasi nasional.
Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor
yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2)
potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru
terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi.
Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam)
mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan
baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru
terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota).
(10) Lokpri Lakmanen Selatan
Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Lakmanen Selatan yang telah didapatkan dari
hasil survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari
hasil perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian
hasil perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk
masing-masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses
perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya
yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada
masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan
perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program
pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Lakmanen
Selatan dapat dilihat pada Tabel 7.21.
Tabel 7.21. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Lakmanen Selatan
ID Nama Ruas No. Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
1 Debululik DB-134 DB-134 60.31 28 24.7 32 145.01
2 Debululik DB-135 DB-135 60.31 28 24.7 32 145.01
3 Debululik DB-136 DB-136 60.31 28 24.7 32 145.01
4 Debululik DB-137 DB-137 60.31 28 19 32 139.31
5 Debululik DB-138 DB-138 60.31 28 19 32 139.31
6 Debululik DB-139 DB-139 60.31 28 24.7 32 145.01
7 Debululik DB-140 DB-140 60.31 28 24.7 32 145.01
8 Debululik DB-141 DB-141 60.31 28 24.7 32 145.01
9 Debululik DB-142 DB-142 60.31 28 24.7 32 145.01
10 Debululik DB-143 DB-143 60.31 28 24.7 32 145.01
11 Debululik DB-144 DB-144 60.31 28 24.7 32 145.01
12 Debululik DB-145 DB-145 60.31 28 24.7 32 145.01
13 Debululik DB-146 DB-146 60.31 28 24.7 24 137.01
14 Debululik DB-147 DB-147 60.31 28 24.7 32 145.01
15 Debululik DB-148 DB-148 78.44 28 38 24 168.44
16 Debululik DB-149 DB-149 78.44 28 38 24 168.44
17 Debululik DB-150 DB-150 60.31 28 24.7 32 145.01
18 Ekin DB-240 DB-240 60.31 28 24.7 32 145.01
19 Ekin DB-241 DB-241 78.44 28 38 32 176.44
20 Ekin DB-242 DB-242 78.44 28 38 32 176.44
21 Ekin DB-243 DB-243 78.44 28 38 32 176.44
22 Ekin DB-244 DB-244 78.44 28 38 32 176.44
23 Ekin DB-245 DB-245 78.44 28 38 32 176.44
24 Ekin DB-246 DB-246 60.31 28 24.7 32 145.01
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.21. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Lakmanen Selatan
ID Nama Ruas No. Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
25 Ekin DB-247 DB-247 60.31 28 24.7 32 145.01
26 Ekin DB-248 DB-248 78.44 28 38 32 176.44
27 Ekin DB-249 DB-249 60.31 28 24.7 32 145.01
28 Ekin DB-250 DB-250 78.44 28 38 32 176.44
29 Ekin DB-251 DB-251 60.31 28 24.7 32 145.01
30 Ekin DB-252 DB-252 60.31 28 24.7 32 145.01
31 Ekin DB-253 DB-253 60.31 28 24.7 32 145.01
32 Ekin DB-254 DB-254 60.31 28 24.7 32 145.01
33 Ekin DB-255 DB-255 60.31 28 24.7 32 145.01
34 Ekin DB-256 DB-256 60.31 28 24.7 32 145.01
35 Ekin DB-257 DB-257 78.44 28 38 32 176.44
36 Ekin DB-258 DB-258 60.31 28 24.7 32 145.01
37 Ekin DB-259 DB-259 78.44 28 38 32 176.44
38 Ekin DB-260 DB-260 78.44 28 38 32 176.44
39 Ekin DB-261 DB-261 78.44 28 38 32 176.44
40 Ekin DB-262 DB-262 60.31 28 24.7 32 145.01
41 Ekin DB-263 DB-263 78.44 28 38 32 176.44
42 Ekin DB-264 DB-264 78.44 28 38 32 176.44
43 Ekin DB-265 DB-265 60.31 28 24.7 32 145.01
44 Ekin DB-266 DB-266 78.44 28 38 32 176.44
45 Henes DB-345 DB-345 114.7 28 58.9 40 241.6
46 Henes DB-346 DB-346 60.31 28 19 32 139.31
47 Henes DB-347 DB-347 60.31 28 19 32 139.31
48 Henes DB-348 DB-348 60.31 28 19 32 139.31
49 Henes DB-349 DB-349 78.44 28 32.3 32 170.74
50 Henes DB-350 DB-350 60.31 28 19 32 139.31
51 Henes DB-351 DB-351 60.31 28 19 32 139.31
52 Henes DB-352 DB-352 60.31 28 19 32 139.31
53 Henes DB-353 DB-353 60.31 28 19 32 139.31
54 Henes DB-354 DB-354 60.31 28 24.7 32 145.01
55 Henes DB-355 DB-355 60.31 28 24.7 32 145.01
56 Henes DB-356 DB-356 114.7 28 58.9 40 241.6
57 Henes DB-357 DB-357 114.7 28 58.9 40 241.6
58 Henes DB-358 DB-358 60.31 28 24.7 32 145.01
59 Henes DB-359 DB-359 60.31 28 24.7 40 153.01
60 Henes DB-360 DB-360 114.7 28 58.9 40 241.6
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.21. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Lakmanen Selatan
ID Nama Ruas No. Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
61 Henes DB-361 DB-361 60.31 28 19 40 147.31
62 Lakmaras DB-403 DB-403 78.44 28 32.3 32 170.74
63 Lakmaras DB-404 DB-404 60.31 28 24.7 32 145.01
64 Lakmaras DB-405 DB-405 60.31 28 24.7 32 145.01
65 Lakmaras DB-406 DB-406 60.31 28 19 32 139.31
66 Lakmaras DB-407 DB-407 78.44 28 38 32 176.44
67 Lakmaras DB-408 DB-408 60.31 28 24.7 32 145.01
68 Lakmaras DB-409 DB-409 60.31 28 24.7 32 145.01
69 Lakmaras DB-410 DB-410 60.31 28 24.7 32 145.01
70 Lakmaras DB-411 DB-411 60.31 28 24.7 32 145.01
71 Lakmaras DB-412 DB-412 60.31 28 24.7 32 145.01
72 Lakmaras DB-413 DB-413 60.31 28 24.7 32 145.01
73 Lakmaras DB-414 DB-414 60.31 28 24.7 32 145.01
74 Lakmaras DB-415 DB-415 60.31 28 24.7 32 145.01
75 Lakmaras DB-416 DB-416 60.31 28 24.7 40 153.01
76 Lakmaras DB-417 DB-417 78.44 28 38 32 176.44
77 Lakmaras DB-418 DB-418 114.7 28 64.6 40 247.3
78 Lakmaras DB-419 DB-419 60.31 28 24.7 32 145.01
79 Lakmaras DB-420 DB-420 60.31 28 24.7 32 145.01
80 Lakmaras DB-421 DB-421 60.31 28 24.7 40 153.01
81 Lakmaras DB-422 DB-422 60.31 28 19 32 139.31
82 Lakmaras DB-423 DB-423 60.31 28 24.7 40 153.01
83 Lakmaras DB-424 DB-424 78.44 28 38 32 176.44
84 Lakmaras DB-425 DB-425 60.31 28 24.7 32 145.01
85 Lakmaras DB-426 DB-426 114.7 28 58.9 40 241.6
86 Lakmaras DB-427 DB-427 114.7 28 58.9 40 241.6
87 Lakmaras DB-428 DB-428 60.31 28 24.7 32 145.01
88 Lakmaras DB-429 DB-429 60.31 28 24.7 32 145.01
89 Lakmaras DB-430 DB-430 60.31 28 24.7 32 145.01
90 Lakmaras DB-431 DB-431 60.31 28 24.7 32 145.01
91 Lakmaras DB-432 DB-432 114.7 28 64.6 40 247.3
92 Lakmaras DB-433 DB-433 60.31 28 24.7 32 145.01
93 Lakmaras DB-434 DB-434 60.31 28 19 40 147.31
94 Lakmaras DB-435 DB-435 60.31 28 24.7 40 153.01
95 Lakmaras DB-436 DB-436 60.31 28 19 32 139.31
96 Lakmaras DB-437 DB-437 60.31 28 24.7 32 145.01
LAPORAN AKHIR
VII - 67
Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 7.21. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di
Lokpri Lakmanen Selatan
ID Nama Ruas No. Ruas
No.
Segmen
Aspek
Teknis
Aspek
Spasial
Aspek
Sosekbud
Aspek
Polhunkam
Total
97 Lakmaras DB-438 DB-438 60.31 28 24.7 32 145.01
98 Lakmaras DB-439 DB-439 60.31 28 24.7 32 145.01
99 Lakmaras DB-440 DB-440 60.31 28 24.7 32 145.01
100 Lakmaras DB-441 DB-441 60.31 28 24.7 32 145.01
101 Lakmaras DB-442 DB-442 60.31 28 24.7 32 145.01
102 Lakmaras DB-443 DB-443 60.31 28 24.7 40 153.01
103 Lakmaras DB-444 DB-444 60.31 28 24.7 32 145.01
104 Lakmaras DB-445 DB-445 60.31 28 19 32 139.31
105 Lakmaras DB-446 DB-446 60.31 28 24.7 32 145.01
106 Lakmaras DB-447 DB-447 60.31 28 24.7 32 145.01
107 Lakmaras DB-448 DB-448 60.31 28 24.7 32 145.01
108 Lakmaras DB-449 DB-449 60.31 28 24.7 32 145.01
109 Lakmaras DB-450 DB-450 60.31 28 24.7 40 153.01
110 Loonuna DB-504 DB-504 60.31 28 24.7 32 145.01
111 Loonuna DB-505 DB-505 60.31 28 24.7 32 145.01
112 Loonuna DB-506 DB-506 60.31 28 24.7 32 145.01
113 Loonuna DB-507 DB-507 60.31 28 24.7 32 145.01
114 Loonuna DB-508 DB-508 60.31 28 24.7 32 145.01
115 Loonuna DB-509 DB-509 60.31 28 24.7 32 145.01
116 Loonuna DB-510 DB-510 78.44 28 38 32 176.44
117 Loonuna DB-511 DB-511 60.31 28 24.7 32 145.01
118 Loonuna DB-512 DB-512 60.31 28 24.7 32 145.01
119 Loonuna DB-513 DB-513 60.31 28 19 32 139.31
120 Loonuna DB-514 DB-514 60.31 28 24.7 32 145.01
121 Loonuna DB-515 DB-515 60.31 28 19 32 139.31
122 Loonuna DB-516 DB-516 78.44 28 38 32 176.44
123 Loonuna DB-517 DB-517 60.31 28 24.7 32 145.01
124 Loonuna DB-518 DB-518 60.31 28 24.7 32 145.01
125 Loonuna DB-519 DB-519 60.31 28 24.7 32 145.01
126 Loonuna DB-520 DB-520 60.31 28 24.7 32 145.01
127 Loonuna DB-521 DB-521 60.31 28 24.7 32 145.01
128 Loonuna DB-522 DB-522 78.44 28 38 32 176.44
129 Loonuna DB-523 DB-523 60.31 28 24.7 40 153.01
130 Loonuna DB-524 DB-524 60.31 28 24.7 32 145.01
131 Loonuna DB-525 DB-525 60.31 28 24.7 32 145.01
132 Loonuna DB-526 DB-526 60.31 28 24.7 32 145.01
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan
13. bab vii   analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan

More Related Content

What's hot

Pelatihan arc gis 10
Pelatihan arc gis 10Pelatihan arc gis 10
Pelatihan arc gis 10Bangka_31
 
Paparan ditjen bina bangda kemendagri
Paparan ditjen bina bangda kemendagriPaparan ditjen bina bangda kemendagri
Paparan ditjen bina bangda kemendagriM Ungang
 
Bab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tolBab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tolKotjo Negoro
 
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap Ethan Nagekeo
 
BAB 1 contoh laporan SISTEM INFORMASI SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) UNTUK KENAI...
BAB 1 contoh laporan SISTEM INFORMASI SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) UNTUK KENAI...BAB 1 contoh laporan SISTEM INFORMASI SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) UNTUK KENAI...
BAB 1 contoh laporan SISTEM INFORMASI SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) UNTUK KENAI...ikhwanthamrin
 
Pob pelaksanaan mis day rev 3 (13.11.17)
Pob pelaksanaan mis day rev 3 (13.11.17)Pob pelaksanaan mis day rev 3 (13.11.17)
Pob pelaksanaan mis day rev 3 (13.11.17)akmal12102010
 
Pob mekanisme pelaporan data sim rev 3 (13.11.17)
Pob mekanisme pelaporan data sim   rev 3 (13.11.17)Pob mekanisme pelaporan data sim   rev 3 (13.11.17)
Pob mekanisme pelaporan data sim rev 3 (13.11.17)akmal12102010
 
Pemetaan tugas azzahra dilla rindayu
Pemetaan tugas azzahra dilla rindayuPemetaan tugas azzahra dilla rindayu
Pemetaan tugas azzahra dilla rindayuazzahradilla12
 
22 74-1-pb
22 74-1-pb22 74-1-pb
22 74-1-pbsakti619
 
20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I A
20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A
20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I AIMAT RUHIMAT
 
Renstra Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Palangka RayaRenstra Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Kak database perumahan
Kak database perumahanKak database perumahan
Kak database perumahanamrin syahrafi
 
Jalan arteri primer
Jalan arteri primerJalan arteri primer
Jalan arteri primerRezha Azhar
 
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) bramantiyo marjuki
 
Laporan pendahuluan pengadaan tanah lintas utara
Laporan pendahuluan   pengadaan tanah lintas utaraLaporan pendahuluan   pengadaan tanah lintas utara
Laporan pendahuluan pengadaan tanah lintas utaraAgus Taruna
 
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...bramantiyo marjuki
 

What's hot (19)

Pelatihan arc gis 10
Pelatihan arc gis 10Pelatihan arc gis 10
Pelatihan arc gis 10
 
Paparan ditjen bina bangda kemendagri
Paparan ditjen bina bangda kemendagriPaparan ditjen bina bangda kemendagri
Paparan ditjen bina bangda kemendagri
 
Bab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tolBab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tol
 
7406030262 m
7406030262 m7406030262 m
7406030262 m
 
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
 
BAB 1 contoh laporan SISTEM INFORMASI SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) UNTUK KENAI...
BAB 1 contoh laporan SISTEM INFORMASI SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) UNTUK KENAI...BAB 1 contoh laporan SISTEM INFORMASI SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) UNTUK KENAI...
BAB 1 contoh laporan SISTEM INFORMASI SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) UNTUK KENAI...
 
Pob pelaksanaan mis day rev 3 (13.11.17)
Pob pelaksanaan mis day rev 3 (13.11.17)Pob pelaksanaan mis day rev 3 (13.11.17)
Pob pelaksanaan mis day rev 3 (13.11.17)
 
Pob mekanisme pelaporan data sim rev 3 (13.11.17)
Pob mekanisme pelaporan data sim   rev 3 (13.11.17)Pob mekanisme pelaporan data sim   rev 3 (13.11.17)
Pob mekanisme pelaporan data sim rev 3 (13.11.17)
 
Pemetaan tugas azzahra dilla rindayu
Pemetaan tugas azzahra dilla rindayuPemetaan tugas azzahra dilla rindayu
Pemetaan tugas azzahra dilla rindayu
 
22 74-1-pb
22 74-1-pb22 74-1-pb
22 74-1-pb
 
Bab IV proptek
Bab IV proptekBab IV proptek
Bab IV proptek
 
tefani ajeng pramesty
 tefani ajeng pramesty tefani ajeng pramesty
tefani ajeng pramesty
 
20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I A
20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A
20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I A
 
Renstra Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Palangka RayaRenstra Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Palangka Raya
Renstra Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Palangka Raya
 
Kak database perumahan
Kak database perumahanKak database perumahan
Kak database perumahan
 
Jalan arteri primer
Jalan arteri primerJalan arteri primer
Jalan arteri primer
 
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
 
Laporan pendahuluan pengadaan tanah lintas utara
Laporan pendahuluan   pengadaan tanah lintas utaraLaporan pendahuluan   pengadaan tanah lintas utara
Laporan pendahuluan pengadaan tanah lintas utara
 
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...
 

Similar to 13. bab vii analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan

BUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdf
BUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdfBUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdf
BUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdfSantosoEkoBudi
 
7307-20465-1-SM.pptx
7307-20465-1-SM.pptx7307-20465-1-SM.pptx
7307-20465-1-SM.pptxRoni568572
 
Perkembangan dan manajemen data geospasial Pusdata Kementerian PU
Perkembangan dan manajemen data geospasial Pusdata Kementerian PUPerkembangan dan manajemen data geospasial Pusdata Kementerian PU
Perkembangan dan manajemen data geospasial Pusdata Kementerian PUbramantiyo marjuki
 
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdf
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdfKAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdf
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdfEdiVanqom
 
[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g
[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g
[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 gAldima Arifiyanto
 
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...Luhur Moekti Prayogo
 
Sistem informasi geografis monitoring proyek jembatan.pdf
Sistem informasi geografis monitoring proyek jembatan.pdfSistem informasi geografis monitoring proyek jembatan.pdf
Sistem informasi geografis monitoring proyek jembatan.pdfadeliastark21
 
Sistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalanSistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalanShahnaz Acrydiena
 
Sistem Informasi Geografi Fasilitas Kota Bogor Berbasis Web Menggunakan ALOV Map
Sistem Informasi Geografi Fasilitas Kota Bogor Berbasis Web Menggunakan ALOV MapSistem Informasi Geografi Fasilitas Kota Bogor Berbasis Web Menggunakan ALOV Map
Sistem Informasi Geografi Fasilitas Kota Bogor Berbasis Web Menggunakan ALOV MapRepository Ipb
 
Bahan Tayang Persiapan RDTR OSS Subdit Wil 1 [Autosaved].pdf
Bahan Tayang Persiapan RDTR OSS Subdit Wil 1 [Autosaved].pdfBahan Tayang Persiapan RDTR OSS Subdit Wil 1 [Autosaved].pdf
Bahan Tayang Persiapan RDTR OSS Subdit Wil 1 [Autosaved].pdfARIEF RAHMAN
 
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaandrestajumena1
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0oriza steva andra
 
Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2018 tentang Simpul Jaringan Data d...
Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2018 tentang Simpul Jaringan Data d...Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2018 tentang Simpul Jaringan Data d...
Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2018 tentang Simpul Jaringan Data d...Salim サリム
 
11. kak pnt.11 lelang ulang
11. kak pnt.11 lelang ulang11. kak pnt.11 lelang ulang
11. kak pnt.11 lelang ulangKunto Adji
 
Pengantar_SIG.PPT
Pengantar_SIG.PPTPengantar_SIG.PPT
Pengantar_SIG.PPTYulliaPuTri
 
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)boenkredho
 
WEBINAR PEDOMAN PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN PEKERJAAN PRESERVASI JALAN (3).pdf
WEBINAR PEDOMAN PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN PEKERJAAN PRESERVASI JALAN (3).pdfWEBINAR PEDOMAN PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN PEKERJAAN PRESERVASI JALAN (3).pdf
WEBINAR PEDOMAN PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN PEKERJAAN PRESERVASI JALAN (3).pdfssuser720d16
 

Similar to 13. bab vii analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan (20)

Bahan persentase
Bahan persentaseBahan persentase
Bahan persentase
 
BUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdf
BUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdfBUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdf
BUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdf
 
7307-20465-1-SM.pptx
7307-20465-1-SM.pptx7307-20465-1-SM.pptx
7307-20465-1-SM.pptx
 
Perkembangan dan manajemen data geospasial Pusdata Kementerian PU
Perkembangan dan manajemen data geospasial Pusdata Kementerian PUPerkembangan dan manajemen data geospasial Pusdata Kementerian PU
Perkembangan dan manajemen data geospasial Pusdata Kementerian PU
 
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdf
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdfKAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdf
KAK Peta Guna Bangunan Eksisting 2022.pdf
 
[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g
[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g
[Jurnal] pemanfaatan gps untuk pemetaan dengan koordinasi 3 g
 
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...
 
Sistem informasi geografis monitoring proyek jembatan.pdf
Sistem informasi geografis monitoring proyek jembatan.pdfSistem informasi geografis monitoring proyek jembatan.pdf
Sistem informasi geografis monitoring proyek jembatan.pdf
 
Sistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalanSistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalan
 
Sistem Informasi Geografi Fasilitas Kota Bogor Berbasis Web Menggunakan ALOV Map
Sistem Informasi Geografi Fasilitas Kota Bogor Berbasis Web Menggunakan ALOV MapSistem Informasi Geografi Fasilitas Kota Bogor Berbasis Web Menggunakan ALOV Map
Sistem Informasi Geografi Fasilitas Kota Bogor Berbasis Web Menggunakan ALOV Map
 
Bahan Tayang Persiapan RDTR OSS Subdit Wil 1 [Autosaved].pdf
Bahan Tayang Persiapan RDTR OSS Subdit Wil 1 [Autosaved].pdfBahan Tayang Persiapan RDTR OSS Subdit Wil 1 [Autosaved].pdf
Bahan Tayang Persiapan RDTR OSS Subdit Wil 1 [Autosaved].pdf
 
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
 
Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2018 tentang Simpul Jaringan Data d...
Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2018 tentang Simpul Jaringan Data d...Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2018 tentang Simpul Jaringan Data d...
Peraturan Bupati Sijunjung Nomor 38 Tahun 2018 tentang Simpul Jaringan Data d...
 
11. kak pnt.11 lelang ulang
11. kak pnt.11 lelang ulang11. kak pnt.11 lelang ulang
11. kak pnt.11 lelang ulang
 
Kak tim gps
Kak tim gpsKak tim gps
Kak tim gps
 
Pengantar_SIG.PPT
Pengantar_SIG.PPTPengantar_SIG.PPT
Pengantar_SIG.PPT
 
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)
 
WEBINAR PEDOMAN PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN PEKERJAAN PRESERVASI JALAN (3).pdf
WEBINAR PEDOMAN PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN PEKERJAAN PRESERVASI JALAN (3).pdfWEBINAR PEDOMAN PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN PEKERJAAN PRESERVASI JALAN (3).pdf
WEBINAR PEDOMAN PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN PEKERJAAN PRESERVASI JALAN (3).pdf
 

Recently uploaded

Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptxNadhifMuhammad5
 
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasitugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasifrenkytanzil5
 
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptxPetunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptxpkmcipakudrive
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxHeriGeologist
 
TUGAS PPT APRIZAL GEDUNG44yddafhhhhhhhhhhhhhhhh.ppt
TUGAS PPT APRIZAL GEDUNG44yddafhhhhhhhhhhhhhhhh.pptTUGAS PPT APRIZAL GEDUNG44yddafhhhhhhhhhhhhhhhh.ppt
TUGAS PPT APRIZAL GEDUNG44yddafhhhhhhhhhhhhhhhh.pptOloy2
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptxarisvanrush
 
UJI KOMPETENSI-Presentasi Bidang Jalan.pptx
UJI KOMPETENSI-Presentasi Bidang Jalan.pptxUJI KOMPETENSI-Presentasi Bidang Jalan.pptx
UJI KOMPETENSI-Presentasi Bidang Jalan.pptxnuhungbintoking
 
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxPROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxadista7
 
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS GeodetikPengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetikzulmushawir2
 
metode pengukuran waktu secaratidak langsung
metode pengukuran waktu secaratidak langsungmetode pengukuran waktu secaratidak langsung
metode pengukuran waktu secaratidak langsungssuser4cf36c
 

Recently uploaded (18)

Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
 
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasitugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
 
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptxPetunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di DepokKlinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
 
TUGAS PPT APRIZAL GEDUNG44yddafhhhhhhhhhhhhhhhh.ppt
TUGAS PPT APRIZAL GEDUNG44yddafhhhhhhhhhhhhhhhh.pptTUGAS PPT APRIZAL GEDUNG44yddafhhhhhhhhhhhhhhhh.ppt
TUGAS PPT APRIZAL GEDUNG44yddafhhhhhhhhhhhhhhhh.ppt
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
 
UJI KOMPETENSI-Presentasi Bidang Jalan.pptx
UJI KOMPETENSI-Presentasi Bidang Jalan.pptxUJI KOMPETENSI-Presentasi Bidang Jalan.pptx
UJI KOMPETENSI-Presentasi Bidang Jalan.pptx
 
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxPROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
 
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS GeodetikPengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
metode pengukuran waktu secaratidak langsung
metode pengukuran waktu secaratidak langsungmetode pengukuran waktu secaratidak langsung
metode pengukuran waktu secaratidak langsung
 

13. bab vii analisa kebutuhan pengembangan jaringan jalan kawasan perbatasan

  • 1. VII - 13 LAPORAN AKHIR Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur BAB VII ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN KAWASAN PERBATASAN 7.1. PENGEMBANGAN DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Penyusunan data jaringan jalan kawasan perbatasan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dikembangkan dengan konsep sistem informasi geografis (SIG) tematik sebagaimana diuraikan pada bab terdahulu dan disesuaikan dengan lingkup pekerjaan sesuai KAK. Pengembangan SIG pada jaringan jalan kawasan perbatasan bertujuan untuk menata berbagai data tematik dari hasil survei primer maupun sekunder ke dalam basis data sistem informasi geografis (SIG) untuk memfasilitasi pengolahan dan analisis data jaringan jalan pada kegiatan penyusunan data jaringan jalan kawasan perbatasan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Informasi mengenai kecamatan/lokpri yang telah dilakukan survei data lapangan dan instansional di kawasan perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dilihat pada Tabel 7.1. Tabel 7.1. Kecamatan/ Lokpri di kawasan perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Kecamatan Luas Wilayah (km2 ) Persentase (%) Kupang Amfoang Timur 270,53 6,48 Timor Tengah Utara Insana Utara 53,84 1,29 Bikomi Utara 70,7 1,69 Bikomi Nilulat 82 1,96 Mutis 90,5 2,17 Naibenu 88 2,11 Miamaffo Barat 199,63 4,78 Bikomi Tengah 61,5 1,47 Belu Tasifeto Timur 211,37 5,06 Lamaknen Selatan 108,41 2,60 Lamaknen 105,9 2,54 Lasiolat 64,48 1,54 Raihat 87,2 2,09 Tasifeto Barat 224,19 5,37 Nanaet Dubesi 60,25 1,44 Malaka Kobalima Timur 96,11 2,30
  • 2. VII - 13 LAPORAN AKHIR Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.1. Kecamatan/ Lokpri di kawasan perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Kecamatan Luas Wilayah (km2 ) Persentase (%) Malaka Barat 87,41 2,09 Kobalima 120,95 2,90 Malaka Tengah 168,69 4,04 Wewiku 97,9 2,35 Rote Ndao Rote Barat Daya 114,57 2,75 Rote Selatan 73,38 1,76 Lobalain 145,71 3,49 Alor Teluk Mutiara 80,18 1,92 Alor Selatan 192,98 4,62 Alor Barat Daya 97,9 2,35 Pureman 147,88 3,54 Mataru 102,78 2,46 Pantar Tengah 306 7,33 Alor Timur 562,76 13,48 Total 4173,7 100,00 Data SIG penyusunan data jaringan jalan kawasan perbatasan di Provinsi Nusa Tenggara Timur diproses, diolah, dikembangkan, dan diimplementasikan dengan bantuan perangkat lunak ArcGIS v10.2 dengan tahap-tahap pengembangan SIG penyusunan data jaringan jalan kawasan perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dilihat pada Gambar 7.1. Gambar 7.1. Tahap pengembangan SIG jaringan jalan kawasan perbatasan Provinsi NTT
  • 3. VII - 13 LAPORAN AKHIR Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Dari tampilan Gambar 7.1, proses analisis berlangsung dari tahap penggabungan data tabular dan data spasial, baik yang didapat dari data lapangan maupun data yang didapat dari instansi terkait, yang kemudian data ini masuk dalam tahap proses penyaringan data yang kemudian diinput ke dalam basis data SIG, data yang diinput dalam perangkat lunak ArcGIS v10.2 menjadi data base informasi dari setiap titik dan tracking GPS, seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, adapun dasar pengambilan segmentasi didasari oleh perubahan penggunaan lahan, perubahan lebar perkerasan, perubahan tipe perkerasan, dan perubahan wilayahnya, hasil dari pengolahan data SIG memberikan informasi secara visual dari jaringan jalan kawasan perbatasan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Gambar 7.2. Konsep pengolahan data survei lapangan untuk menghasilkan data spasial Gambar 7.2. mengilustrasikan pengolahan data survei lapangan hingga menghasilkan data spasial tentang segmen jalan eksisting, jalan yang akan diajukan peningkatan perkerasan, pelebaran jalan, pembangunan jembatan, dan pembangunan jalan baru dalam sebuah database berbasis SIG. Sedangkan sebaran titik-titik survei yang sudah disuperposisikan terhadap peta wilayah administrasi (hingga tingkat desa) Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dilihat dalam Gambar 7.3.
  • 4. VII - 13 LAPORAN AKHIR Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Gambar 7.3. Superposisi sebaran titik survei terhadap wilayah administrasi Provinsi NTT Gambar 7.4. Superposisi trase survei terhadap wilayah administrasi Provinsi NTT Seluruh titik survei diperoleh dengan menyusuri ruas-ruas jalan aktual di lapangan dan tiap titik tersebut diikat dengan koordinat geografis melalui GPS (global positioning system), maka (trace) yang dibentuk oleh titik-titik tersebut dapat dipertanggung jawabkan dalam menggambarkan trase jalan yang sesungguhnya. Kondisi ruas jalan dicermati dan dicatat serta diabadikan melalui foto-foto lapangan. Superposisi trase survei terhadap wilayah
  • 5. VII - 13 LAPORAN AKHIR Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur administrasi (hingga tingkat desa) Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dilihat dalam Gambar 7.4. Gambar 7.5. Pemilihan dan penandaan trase jalan yang akan dilakukan penanganan jalan Gambar 7.5 menunujukkan pemilihan dan penandaan trase jalan menjadi trase jalan yang akan diajukan untuk masing-masing penanganan jalan seperti peningkatan atau pembangunan ruas jalan. Jenis penanganan jalan yang dilaksanakan di kawasan perbatasan Provinsi NTT meliputi: (1) Usulan pembukaan trase jalan baru; (2) Rencana pembukaan trase jalan tikus atau jalan sepeda; (3) Rencana pemantapan jalan eksisting menjadi perkerasan aspal; dan (4) Pengembangan jalan eksisting aspal. Trase jalan dipilih berdasarkan akan data yang diperoleh dari data hasil survei (primer) dan data potensi desa (sekunder). Data yang digunakan untuk menentukan suatu trase dipilih menjadi trase yang akan dilakukan peningkatan atau pembangunan serta jenisnya adalah : (1) Kondisi fisik dari trase jalan tersebut (lebar, jenis perkerasaan, kondisi perkerasan). (2) Peranan trase jalan terhadap akses ke sebuah desa (masyarakatnya cenderung melakukan kegiatan ekonomi ke negara lain) di kawasan perbatasan.
  • 6. VII - 13 LAPORAN AKHIR Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Contoh data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dan disajikan dalam aplikasi ArcGIS v10.2 dapat dilihat pada Gambar 7.6. Gambar 7.6. Data hasil survei pada tampilan aplikasi ArcGIS v10.2 7.2. STRUKTUR BASIS DATA SIG Sebagaimana umumnya suatu struktur basis data SIG, basis data SIG penyusunan data jaringan jalan kawasan perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki struktur yang terdiri atas serangkaian peta tematik tergeoreferensi yang masing-masing dari peta tematik tersebut memiliki informasi atribut berbentuk tabel basis data (field dan record). Daftar peta tematik yang saat ini telah diinputkan ke dalam basis data SIG jaringan jalan kawasan perbatasan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dilihat pada Tabel 7.2. Berdasarkan Tabel 7.2, menjelaskan terkait susunan layer Sistem Informasi Geografis (SIG) dimana tiap- tiap layar peta tersebut juga mengandung informasi atribut dalam basis data tabular hasil dari survey data primer dan sekunder. Tabel 7.2. Daftar layer peta tematik yang diinputkan dalam SIG jaringan jalan kawasan perbatasan Provinsi NTT No. Layer Peta (.shp) Tipe SHP Keterangan 1. Titik Administrasi 1.1 Titik_Admin Point Titik yang menunjukkan lokasi ibukota kabupaten, kota kecamatan dan kota lainnya
  • 7. VII - 13 LAPORAN AKHIR Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.2. Daftar layer peta tematik yang diinputkan dalam SIG jaringan jalan kawasan perbatasan Provinsi NTT No. Layer Peta (.shp) Tipe SHP Keterangan 1.2 Titik_PKN Point Titik yang menunjukkan lokasi Pusat Kegiatan Nasional di Provinsi NTT 1.3 Titik_PKSN Point Titik yang menunjukkan lokasi Pusat Kegiatan Strategis Nasional di Provinsi NTT 1.4 Titik_PKW Point Titik yang menunjukkan lokasi Pusat Kegiatan Wilayah di Provinsi NTT 2. Titik Infrastruktur 2.1 Titik_Bandara Point Titik yang menunjukkan lokasi bandara 2.2 Titik Pelabuhan Point Titik yang menunjukkan lokasi pelabuhan 2.3 Pos_Perbatasan Point Titik yang menunjukkan lokasi Pos Lintas Batas Negara (PLB) di Provinsi NTT 3. Batas Administrasi 3.1 Batas_Negara Polygon Batas resmi yang memisahkan antara provinsi NTT dan Negara Timor Leste 3.2 Batas_Kab Polyline Batas resmi yang memisahkan antar kabupaten dalam Provinsi NTT 3.3 Batas_Kec Polyline Batas resmi yang memisahkan antar kecamatan per kabupaten dalam Provinsi NTT 3.4 Batas_Lokpri Poygon Batas resmi yang menunjukkan lokasi prioritas kecamatan dalam Provinsi NTT 3.5 NTT Polygon Batas resmi lokasi Provinsi Nusa Tenggara Timur 4. Jalan 4.1 Data_Jalan_Kab_Alor Polyline Trase perjalanan survei dan hasil olah data jalan di Kabupaten Alor 4.2 Data_Jalan_Kab_Kupang Polyline Trase perjalanan survei dan hasil olah data jalan di Kabupaten Kupang 4.3 Data_Jalan_Kab_TTU Polyline Trase perjalanan survei dan hasil olah data jalan di Kabupaten Timor Tengah Utara 4.4 Data_Jalan_Kab_Belu Polyline Trase perjalanan survei dan hasil olah data jalan di Kabupaten Belu 4.5 Data_Jalan_Kab_Malaka Polyline Trase perjalanan survei dan hasil olah data jalan di Kabupaten Malaka 4.6 Data_Jalan_Kab_RoteNdao Polyline Trase perjalanan survei dan hasil olah data jalan di Kabupaten Rote Ndao 4.7 Jalan_Sabuk_Perbatasan Polyline Trase Jalan Sabuk Merah Timur yang berada di Kabupaten Belu dan Malaka
  • 8. VII - 13 LAPORAN AKHIR Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur 7.3. ANALISIS BOBOT TIAP KRITERIA DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) 7.3.1. Penggunaan Analisis Structural Equation Modeling Structural Equation Modeling (SEM) adalah metode untuk merepresentasikan, mengestimasi dan menguji relasi antara variabel yang satu dengan yang lainnya. Metode ini merupakan metode multivariate yang dapat digunakan untuk menggambarkan keterkaitan hubungan linier secara simultan antara variabel pengamatan/ yang dapat diukur langsung (manifest) dan variabel yang tidak dapat diukur secara tidak langsung. Terdapat dua macam variabel yang laten dalam SEM yaitu endogen dan exogen. Ghozali (2013) menyatakan bahwa Structural Equation Modeling (SEM) merupakan gabungan dari dua metode statistik yang terpisah yaitu bagian pengukuran yang menghubungkan observed variabel dengan latent variabel lewat confirmatori factor model psikologi dan psikometri serta bagian struktur yang menghubungkan antar latent variabel lewat persamaan regresi simultan (simultaneous equation modeling) yang dikembangkan di ilmu statistika. Model pengukuran menjelaskan mengenai hubungan antara variabel dengan indikator-indikatornya dan model struktural menjelaskan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Hubungan kausalitas antar variabel dinyatakan dalam bentuk angka atau pembobotan dengan kisaran 0 (poor) sampai 1 (perfect fit). Hubungan dengan bobot semakin mendekati angka 1 berarti hubungan tersebut semakin signifikan atau semakin memberikan pengaruh kepada suatu variabel. Keunggulan SEM apabila dibanding dengan metode analisis multivariat yang lain adalah : (1) Memungkinkan asumsi-asumsi yang lebih fleksibel; (2) Penggunaan analisis faktor penegasan (confirmatory factor analysis) untuk mengurangi kesalahan pengukuran dengan memiliki banyak indikator dalam satu variabel laten; (3) Interface pemodelan grafis untuk memudahkan pengguna membaca keluaran hasil analisis; (4) Memungkinkan adanya pengujian model secara keseluruhan daripada koefisien- koefisien secara sendiri-sendiri; dan (5) Kemampuan untuk membuat model gangguan kesalahan (error term).
  • 9. VII - 13 LAPORAN AKHIR Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Metode analisis SEM merupakan metode analisis yang harus dipahami dan dimengerti terlebih dahulu mengenai asumsi-asumsi yang digunakan. Asumsi-asumsi yang digunakan apabila menggunakan metode penelitian SEM adalah : (1) Distribusi dari observed variabel harus normal; (2) Hubungan regresi adalah linear; (3) Model dalam hipotesa harus valid; (4) Skala pengukuran harus kontinyu (interval); dan (5) Dalam suatu model, bila terdapat lebih dari 1 konstruk dependen maka harus diberikan hubungan korelasi. Hal tersebut juga berlaku untuk konstruk independen. Dalam analisis dilakukan penilaian bobot tiap kepentingan dengan memalui survei FGD setiap pulau untuk wilayah barat Indonesia, adapun lokasi survei untuk wilayah barat antara lain : Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali dan Pulau Kalimantan. Melalui survei FGD tiap provinsi, respoden akan mengisi formulir tingkat kepentingan tiap Kriteria Kesiapan (Tingkat Dukungan Stakeholder (TDS) ) Pengembangan Jaringan Jalan dan Kriteria dalam Analisis Tingkat Kebutuhan Pengembangan Jaringan Jalan, kemudian hasil dari formulir dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). 7.3.2. Pembobotan Tiap Kriteria dengan Structural Equation Modeling Analisis faktor merupakan salah satu analisis ketergantungan (interdependensi) antar variabel yang memiliki peranan yang sama yang mencirikan objek-objek pengamatan. Tujuan analisis faktor adalah untuk menjelaskan hubungan di antara banyak variabel dalam bentuk faktor atau variabel laten. Faktor yang terbentuk merupakan besaran acak yang sebelumnya tidak dapat diamati atau ditentukan. Analisis faktor juga digunakan untuk mengidentifikasi adanya hubungan antar variabel penyusun faktor atau dimensi dengan faktor yang terbentuk dengan menggunakan pengujian koefisien korelasi antar faktor dengan komponen pembentuknya. Analisis ini disebut dengan analisi konfirmatori. Widarjono (2010) dalam Novrando (2015) menyatakan bahwa tujuan analisis faktor adalah mencari seminimal mungkin faktor dengan prinsip kesederhanaan atau parsimony yang mampu menghasilkan korelasi di antara indikator-indikator yang diobservasi. Confirmatory Factor Analysis (CFA) merupakan suatu teknik analisis faktor di mana secara apriori teori dan konsep yang sudah diketahui dipahami atau ditentukan sebelumnya, maka dibuatlah sejumlah faktor yang akan dibentuk serta variabel apa saja yang termasuk ke dalam
  • 10. VII - 13 LAPORAN AKHIR Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur masing-masing faktor yang dibentuk dan sudah pasti tujuannya. Pembentukan CFA merupakan usaha dalam upaya untuk mendapatkan variabel baru atau indikator yang dapat mewakili item yang berupa observed variable. Pada dasarnya CFA digunakan untuk mengidentifikasi adanya hubungan antar variabel dengan melakukan uji korelasi. Teknik analisis CFA yakni dengan menghitung factor loading atau koefisien faktor yang serupa dengan koefisien regresi yaitu factor loading antara indikator X dengan faktor Y yang terbentuk. Teknik CFA digunakan untuk menguji sebuah konsep atau teori secara teoritis. Teori tersebut dapat berupa teori yang baru dikembangkan oleh peneliti atau teori yang sudah dikembangkan sejak lama oleh orang lain. Pengujian CFA sering juga dilakukan melalui SEM (Structural Equation Modeling). Adapun hasil analisis SEM yang dibuat secara nasional mempresentasikan seluruh biaya untuk pengembangan jaringan jalan adalah sebagai berikut : (1) Faktor kriteria MCA terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan; (2) Faktor sub-kriteria teknis terhadap kriteria teknis prioritas pengembangan jaringan jalan; (3) Faktor sub-kriteria spasial terhadap kriteria spasial prioritas pengembangan jaringan jalan (4) Faktor sub-kriteria aspek sosial ekonomi budaya terhadap kriteria sosial ekonomi budaya prioritas pengembangan jaringan jalan; (5) Faktor sub-kriteria polhankam terhadap kriteria polhankam prioritas pengembangan jaringan jalan. A. Faktor kriteria MCA terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan Kriteria MCA memiliki indikator – indikator yang berpengaruh dalam pengisian bobot yang mempengaruhi prioritas pengembangan jaringan jalan, indikator-indikator tersebut dirangkum dalam Tabel 7.3 untuk indikator pengaruh kriteria MCA pengembangan jaringan jalan dan CFA faktor untuk indikator pengaruh kriteria MCA terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Gambar 7.7. Tabel 7.3. Indikator Pengaruh Kriteria MCA Pengembangan Jaringan Jalan Kode Indikator Pengaruh Kriteria MCA Estimate X1 Aspek Teknis 0,92 X2 Aspek Spasial/Keruangan 0,86 X3 Aspek Sosekbud 0,78 X4 Aspek Polhankam 0,75
  • 11. VII - 13 LAPORAN AKHIR Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Gambar 7.7. CFA Faktor Kriteria MCA Terhadap Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan Adapun hasil analisis Confirmatory Factor Analysis (CFA) pada faktor kriteria MCA terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan: (1) CFA Sangat Signifikan mendekati 1,0 : X1, X2, (2) CFA Signifikan > 0,5 : X3, X4 (3) CFA tidak Signifikan ≤ 0,5 : - Structural Equation Modeling (SEM) pengaruh tiap kriteria MCA terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Gambar 7.8. Adapun rangkuman standar bobot kriteria MCA terhadap prioritas Pengembangan Jaringan Jalan dapat dilihat pada Tabel 7.4. Tabel 7.4. Bobot kriteria MCA terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan No Kriteria Tingkat Kebutuhan Bobot 1 Aspek Teknis 37 2 Aspek Spasial/Keruangan 28 3 Aspek SOSEKBUD 19 4 Aspek Polhankam 16 Total 100
  • 12. VII - 13 LAPORAN AKHIR Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Gambar 7.8. Structural Equation Modeling (SEM) Pengaruh Tiap Kriteria MCA terhadap Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan B. Faktor sub-kriteria teknis terhadap kriteria teknis prioritas pengembangan jaringan jalan Sub-kriteria teknis memiliki indikator – indikator yang berpengaruh dalam pengisian bobot yang mempengaruhi prioritas Pengembangan Jaringan Jalan, Structural Equation Modeling (SEM) pengaruh tiap sub kriteria teknis terhadap kriteria teknis pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Gambar 7.9. Sedangkan rangkuman standar bobot sub kriteria teknis pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Tabel 7.5.
  • 13. VII - 13 LAPORAN AKHIR Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.5. Bobot sub kriteria teknis terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan No Kriteria Tingkat Kebutuhan Bobot 1 Kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru 22 2 Kondisi potensi kegempaan koridor jaringan jalan baru 5 3 Integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting 49 4 Indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar kawasan 24 Total 100 Gambar 7.9. Structural Equation Modeling (SEM) pengaruh sub kriteria teknis terhadap kriteria teknis pengembangan jaringan jalan
  • 14. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur C. Faktor sub-kriteria spasial terhadap kriteria spasial prioritas pengembangan jaringan jalan Sub-kriteria spasial memiliki indikator-indikator yang berpengaruh dalam pengisian bobot yang mempengaruhi prioritas pengembangan jaringan jalan. Structural Equation Modeling (SEM) pengaruh tiap sub kriteria spasial terhadap kriteria spasial pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Gambar 7.10. Sedangkan rangkuman standar bobot sub kriteria-spasial pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Tabel 7.6. Tabel 7.6. Bobot sub - kriteria spasial terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan No Kriteria Tingkat Kebutuhan Bobot 1 Fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan 50 2 Keterhubungan rute jalan baru terhadap simpul transportasi nasional 50 Total 100 Gambar 7.10. Structural Equation Modeling (SEM) pengaruh sub kriteria spasial terhadap kriteria spasial pengembangan jaringan jalan
  • 15. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur D. Faktor sub-kriteria aspek sosial ekonomi budaya terhadap kriteria sosial ekonomi budaya prioritas pengembangan jaringan jalan Sub-kriteria sosial ekonomi budaya memiliki indikator – indikator yang berpengaruh dalam pengisian bobot yang mempengaruhi prioritas pengembangan jaringan jalan, Structural Equation Modeling (SEM) pengaruh tiap sub kriteria sosial ekonomi budaya terhadap kriteria sosial ekonomi budaya pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Gambar 7.11. Sedangkan rangkuman standar bobot sub kriteria sosial ekonomi budaya pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Tabel 7.7. Tabel 7.7. Bobot sub kriteria sosial ekonomi budaya terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan No Kriteria Tingkat Kebutuhan Bobot 1 Indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan 20 2 Potensi Jumlah Penduduk yang dilayani Ruas Jalan 30 3 Indikasi pengaruh jalan baru terhadap pengembangan kawasan Potensi Ekonomi 50 Total 100 Gambar 7.11. Structural Equation Modeling (SEM) pengaruh sub kriteria sosial ekonomi budaya terhadap kriteria sosial ekonomi budaya pengembangan jaringan jalan
  • 16. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur E. Faktor sub-kriteria polhankam terhadap kriteria polhankam prioritas pengembangan jaringan jalan Sub-kriteria Polhankam memiliki indikator-indikator yang berpengaruh dalam pengisian bobot yang mempengaruhi prioritas pengembangan jaringan jalan, Structural Equation Modeling (SEM) pengaruh tiap sub kriteria Polhankam terhadap kriteria Polhankam pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Gambar 7.12. Sedangkan rangkuman standar bobot sub kriteria polhankam pengembangan jaringan jalan ditunjukan pada Tabel 7.8. Tabel 7.8. Bobot sub kriteria polhankam terhadap prioritas pengembangan jaringan jalan No Kriteria Tingkat Kebutuhan Bobot 1 Indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan 50 2 Indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupaten/ kota) 50 Total 100 Gambar 7.12. Structural Equation Modeling (SEM) pengaruh sub kriteria polhankam terhadap kriteria polhankam pengembangan jaringan jalan
  • 17. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur 7.4. ANALISIS PRIORITAS PENGEMBANGAN DAN PENANGANAN JARINGAN JALAN 7.4.1. Klasifikasi Pengembangan dan Penanganan Jaringan Jalan Klasifikasi program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Provinsi NTT dianalisis dengan menggunakan metode analisis multi kriteria yang mempertimbangkan aspek teknis dan non teknis serta tingkat kepentingan prioritas pengembangan dan penanganan jalan yang meliputi: (1) aspek tekis; (2) aspek spasial/keruangan; (3) aspek sosial ekonomi budaya; dan (4) aspek polhankan. Hasil inventarisasi dan identifikasi kondisi teknis dan non teknis pengembangan dan penanganan jaringan jalan kawasan perbatasan diperoleh dari nilai rata-rata 11 (sebelas) sub-kritera dari aspek teknis dan non teknis tersebut, menunjukkan ranking rata-rata tingkat kepentingan prioritas pengembangan dan penanganan jalan di kawasan perbatasan berdasarkan ranking rerata seluruh ruas jalan dinyatakan secara umum dalam kategori. Program pengembangan dan penanganan jaringan jalan kawasan perbatasan di Provinsi NTT yaitu terdiri dari : (1) Usulan pembukaan trase jalan baru; (2) Rencana pembukaan trase jalan tikus atau jalan sepeda; (3) Rencana pemantapan jalan eksisting menjadi perkerasan aspal; dan (4) Pengembangan jalan eksisting aspal. 7.4.2. Penyusunan Indikator Skor Tiap Kriteria A. Penyusunan indikator skor sub kriteria teknis Penyusunan indikator skor sub kriteria teknis dilakukan dengan menyusun rentang nilai skor 1 (satu) sampai dengan skor 4 (empat), adapun nilai skor yang paling rendah diasumsikan sebagai nilai skor yang buruk untuk menjadi prioritas pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Sedangkan nilai skor yang tinggi diasumsikan sebagai nilai skor yang baik dan menjadi pertimbangan utama untuk menjadi prioritas dalam program pengembangan dan penanganan jalan di kawasan perbatasan. Analisis prioritas pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan diurutkan dari hasil analisis multi kriteria yang memiliki total nilai skor yang paling tinggi sampai dengan total nilai skor yang paling rendah. Adapun sub kriteria teknis dan masing-masing indikator yang
  • 18. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur digunakan untuk analisis prioritas pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan terdiri dari : (1) Kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru : (a) Nilai skor-1 : < 25% koridor jaringan jalan baru melintasi medan datar; (b) Nilai skor-2 : 25% - 50% koridor jaringan jalan baru melintasi medan datar; (c) Nilai skor-3 : 50% - 75% koridor jaringan jalan baru melintasi medan datar; dan (d) Nilai skor-4 : > 75% koridor jaringan jalan baru melintasi medan datar. (2) Kondisi potensi kegempaan koridor jaringan jalan baru : (a) Nilai skor-1 : < 25% koridor jaringan jalan baru melintasi kawasan dg tingkat kegempaan < 0,7 g (skala PGA); (b) Nilai skor-2 : 25% - 50% koridor jaringan jalan baru melintasi kawasan dg tingkat kegempaan < 0,7 g (skala PGA); (c) Nilai skor-3 : 50% - 75% koridor jaringan jalan baru melintasi kawasan dg tingkat kegempaan < 0,7 g (skala PGA); dan (d) Nilai skor-4 : > 75% koridor jaringan jalan baru melintasi kawasan dg tingkat kegempaan < 0,7 g (skala PGA). (3) Integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting : (a) Nilai skor-1 : terintegrasi terhadap jaringan jalan desa; (b) Nilai skor-2 : terintegrasi terhadap jaringan jalan kabupaten/kota; (c) Nilai skor-3 : terintegrasi terhadap jaringan jalan provinsi; dan (d) Nilai skor-4 : terintegrasi terhadap jaringan jalan nasional/jalan strategis nasional eksisting. (4) Indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar kawasan : (a) Nilai skor-1 : menurunkan waktu tempuh antar kawasan; (b) Nilai skor-2 : menurunkan < 25% waktu tempuh antar kawasan; (c) Nilai skor-3 : menurunkan 25%-50% waktu tempuh antar kawasan; dan (d) Nilai skor-4 : menurunkan > 50% waktu tempuh antar kawasan. B. Penyusunan indikator skor sub kriteria spasial Penyusunan indikator skor sub kriteria spasial/keruangan dilakukan dengan menyusun rentang nilai skor 1 (satu) sampai dengan skor 4 (empat), adapun nilai skor yang paling rendah diasumsikan sebagai nilai skor yang buruk untuk menjadi prioritas pengembangan dan
  • 19. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Sedangkan nilai skor yang tinggi diasumsikan sebagai nilai skor yang baik dan menjadi pertimbangan utama untuk menjadi prioritas dalam program pengembangan dan penanganan jalan di kawasan perbatasan. Analisis prioritas pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan diurutkan dari hasil analisis multi kriteria yang memiliki total nilai skor yang paling tinggi sampai dengan total nilai skor yang paling rendah. Adapun sub kriteria spasial/keruangan dan masing-masing indikator yang digunakan untuk analisis prioritas pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan terdiri dari : (1) Fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan : (a) Nilai skor-1 : ruas jalan menghubungkan antar desa dalam lokasi prioritas; (b) Nilai skor-2 : ruas jalan menghubungkan antar lokasi prioritas di kabupaten yang sama; (c) Nilai skor-3 : ruas jalan menghubungkan antar lokasi prioritas di kabupaten yang berbeda; dan (d) Nilai skor-4 : ruas jalan menghubungkan antar lokasi prioritas dan pusat kegiatan strategis nasional (PKSN). (2) Keterhubungan rute jalan baru terhadap simpul transportasi nasional : (a) Nilai skor-1 : tidak mendukung akses menuju simpul transportasi; (b) Nilai skor-2 : mendukung akses menuju pelabuhan pengumpan dan/atau bandara pengumpul tersier; (c) Nilai skor-3 : mendukung akses menuju pelabuhan pengumpul dan/atau bandara pengumpul sekunder; dan (d) Nilai skor-4 : mengakses langsung pelabuhan utama dan/atau bandara pengumpul primer. C. Penyusunan indikator skor sub kritera sosial ekonomi budaya Penyusunan indikator skor sub kriteria sosial ekonomi budaya dilakukan dengan menyusun rentang nilai skor 1 (satu) sampai dengan skor 4 (empat), adapun nilai skor yang paling rendah diasumsikan sebagai nilai skor yang buruk untuk menjadi prioritas pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Sedangkan nilai skor yang tinggi diasumsikan sebagai nilai skor yang baik dan menjadi pertimbangan utama untuk menjadi prioritas dalam program pengembangan dan penanganan jalan di kawasan perbatasan. Analisis prioritas pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan
  • 20. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur diurutkan dari hasil analisis multi kriteria yang memiliki total nilai skor yang paling tinggi sampai dengan total nilai skor yang paling rendah. Adapun sub kriteria sosial ekonomi budaya dan masing-masing indikator yang digunakan untuk analisis prioritas pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan terdiri dari : (1) Indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan : (a) Nilai skor-1 : jalan baru tidak mendukung akses kantong kemiskinan; (b) Nilai skor-2 : jalan baru mendukung akses alternatif menuju kantong kemiskinan; (c) Nilai skor-3 : jalan baru mendukung akses utama menuju kantong kemiskinan; dan (d) Nilai skor-4 : jalan baru mengakses langsung kantong kemiskinan. (2) Potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan : (a) Nilai skor-1 : jalan baru tidak mendukung akses menuju wilayah dengan jumlah penduduk < 300 orang; (b) Nilai skor-2 : jalan baru mendukung akses alternatif menuju wilayah dengan jumlah penduduk 300 - 1.000 orang; (c) Nilai skor-3 : jalan baru mendukung akses utama menuju wilayah dengan jumlah penduduk 1.000 - 2.000 orang; dan (d) Nilai skor-4 : jalan baru mengakses langsung wilayah dengan jumlah penduduk > 2.000 orang. (3) Indikasi pengaruh jalan baru terhadap pengembangan kawasan Potensi Ekonomi : (a) Nilai skor-1 : jalan baru tidak mendukung akses menuju kawasan yang memiliki potensi ekonomi/produk unggulan; (b) Nilai skor-2 : jalan baru mendukung akses alternatif menuju kawasan yang memiliki potensi ekonomi/produk unggulan; (c) Nilai skor-3 : jalan baru mendukung akses utama menuju kawasan yang memiliki potensi ekonomi/produk unggulan; dan (d) Nilai skor-4 : jalan baru mengakses langsung kawasan yang memiliki potensi ekonomi/produk unggulan. D. Penyusunan indikator skor sub kriteria polhankam Penyusunan indikator skor sub kriteria polhankam dilakukan dengan menyusun rentang nilai skor 1 (satu) sampai dengan skor 4 (empat), adapun nilai skor yang paling rendah diasumsikan sebagai nilai skor yang buruk untuk menjadi prioritas pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Sedangkan nilai skor yang tinggi
  • 21. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur diasumsikan sebagai nilai skor yang baik dan menjadi pertimbangan utama untuk menjadi prioritas dalam program pengembangan dan penanganan jalan di kawasan perbatasan. Analisis prioritas pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan diurutkan dari hasil analisis multi kriteria yang memiliki total nilai skor yang paling tinggi sampai dengan total nilai skor yang paling rendah. Adapun sub kriteria polhankam dan masing-masing indikator yang digunakan untuk analisis prioritas pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan terdiri dari : (1) Indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan : (a) Nilai skor-1 : jalan baru tidak mendukung perkuatan strategi pertahanan dan keamanan daerah perbatasan dan daerah pinggiran; (b) Nilai skor-2 : jalan baru kurang mendukung perkuatan strategi pertahanan dan keamanan tetapi tidak terpisahkan dari pengembangan keamanan kawasan pantai yang berbatasan dgn negara lain; (c) Nilai skor-3 : jalan baru mendukung perkuatan strategi pertahanan dan keamanan daerah perbatasan dan daerah pinggiran; dan (d) Nilai skor-4 : Jalan baru merupakan bagian terpenting dari perkuatan strategi pertahanan dan keamanan daerah perbatasan dan daerah pinggiran. (2) Indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupaten/ kota) : (a) Nilai skor-1 : jalan baru tidak mendukung keserasian pengembangan jaringan jalan antar wilayah provinsi/kabupaten/kota; (b) Nilai skor-2 : jalan baru kurang mendukung pengembangan akses menuju wilayah pemekaran provinsi/kabupaten/kota; (c) Nilai skor-3 : jalan baru berintegrasi langsung dengan jaringan jalan akses wilayah pemekaran provinsi/kabupaten/kota; dan (d) Nilai skor-4 : jalan baru mengakses langsung wilayah pemekaran provinsi/kabupaten/kota.
  • 22. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur 7.4.3. Pengisian Skor Tiap Kriteria (1) Lokpri Amfoang Timur Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Amfoang Timur yang telah didapatkan dari hasil survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari hasil perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian hasil perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk masing-masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Amfoang Timur dapat dilihat pada Tabel 7.9. Tabel 7.9. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Amfoang Timur ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 1 Kifu DK-001 DK-001 83.62 28 39.9 24 175.52 2 Kifu DK-002 DK-002 83.62 28 39.9 16 167.52 3 Kifu DK-003 DK-003 67.34 28 39.9 16 151.24 4 Kifu DK-004 DK-004 67.34 28 39.9 16 151.24 5 Kifu DK-005 DK-005 101.75 28 43.7 32 205.45 6 Kifu DK-006 DK-006 67.34 28 39.9 16 151.24 7 Kifu DK-007 DK-007 67.34 28 39.9 16 151.24 8 Kifu DK-008 DK-008 101.75 28 43.7 32 205.45 9 Kifu DK-009 DK-009 101.75 28 43.7 32 205.45 10 Kifu DK-010 DK-010 67.34 28 39.9 16 151.24 11 Kifu DK-011 DK-011 101.75 28 43.7 24 197.45 12 Kifu DK-012 DK-012 101.75 28 43.7 24 197.45 13 Kifu DK-013 DK-013 101.75 28 43.7 24 197.45 14 Kifu DK-014 DK-014 83.62 28 39.9 16 167.52 15 Kifu DK-015 DK-015 67.34 28 39.9 16 151.24 16 Kifu DK-016 DK-016 67.34 28 39.9 24 159.24 17 Kifu DK-017 DK-017 67.34 28 39.9 16 151.24 18 Kifu DK-018 DK-018 67.34 28 39.9 16 151.24
  • 23. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.9. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Amfoang Timur ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 19 Kifu DK-019 DK-019 67.34 28 39.9 16 151.24 20 Kifu DK-020 DK-020 67.34 28 39.9 16 151.24 21 Kifu DK-021 DK-021 67.34 28 39.9 16 151.24 22 Kifu DK-022 DK-022 67.34 28 39.9 16 151.24 23 Kifu DK-023 DK-023 67.34 28 39.9 16 151.24 24 Netemnanu Utara DK-030 DK-030 83.62 28 45.6 32 189.22 25 Netemnanu Utara DK-031 DK-031 83.62 28 45.6 32 189.22 26 Netemnanu Utara DK-032 DK-032 75.48 28 45.6 32 181.08 27 Netemnanu Utara DK-033 DK-033 83.62 28 45.6 32 189.22 28 Netemnanu Utara DK-034 DK-034 83.62 28 45.6 32 189.22 29 Netemnanu Utara DK-035 DK-035 83.62 28 45.6 32 189.22 30 Netemnanu Utara DK-036 DK-036 75.48 28 45.6 32 181.08 31 Netemnanu Utara DK-037 DK-037 101.75 28 49.4 24 203.15 32 Netemnanu Utara DK-038 DK-038 83.62 28 45.6 32 189.22 33 Netemnanu Utara DK-039 DK-039 93.61 28 49.4 32 203.01 34 Netemnanu Utara DK-040 DK-040 83.62 28 45.6 32 189.22 35 Nunuanah DK-041 DK-041 67.34 28 39.9 16 151.24 36 Nunuanah DK-042 DK-042 67.34 28 39.9 16 151.24 37 Nunuanah DK-043 DK-043 67.34 28 39.9 16 151.24 38 Nunuanah DK-044 DK-044 67.34 28 39.9 16 151.24 39 Nunuanah DK-045 DK-045 67.34 28 39.9 16 151.24 40 Nunuanah DK-046 DK-046 67.34 28 39.9 16 151.24 41 Nunuanah DK-047 DK-047 67.34 28 39.9 16 151.24 42 Nunuanah DK-048 DK-048 67.34 28 39.9 16 151.24 43 Nunuanah DK-049 DK-049 67.34 28 39.9 24 159.24 44 Nunuanah DK-050 DK-050 101.75 28 43.7 24 197.45 45 Nunuanah DK-051 DK-051 67.34 28 39.9 16 151.24 46 Nunuanah DK-052 DK-052 67.34 28 39.9 16 151.24 47 Nunuanah DK-053 DK-053 85.47 28 43.7 24 181.17 48 Nunuanah DK-054 DK-054 67.34 28 39.9 16 151.24 49 Nunuanah DK-055 DK-055 67.34 28 39.9 16 151.24 50 Nunuanah DK-056 DK-056 67.34 28 39.9 16 151.24
  • 24. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.9. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Amfoang Timur ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 51 Nunuanah DK-057 DK-057 67.34 28 39.9 16 151.24 52 Nunuanah DK-058 DK-058 67.34 28 39.9 16 151.24 53 Nunuanah DK-059 DK-059 67.34 28 39.9 16 151.24 54 Nunuanah DK-060 DK-060 67.34 28 39.9 16 151.24 55 Nunuanah DK-061 DK-061 67.34 28 39.9 16 151.24 56 Nunuanah DK-062 DK-062 67.34 28 39.9 16 151.24 57 Nunuanah DK-063 DK-063 67.34 28 39.9 16 151.24 58 Nunuanah DK-064 DK-064 67.34 28 39.9 16 151.24 59 Nunuanah DK-065 DK-065 67.34 28 39.9 16 151.24 60 Nunuanah DK-066 DK-066 67.34 28 39.9 16 151.24 61 Nunuanah DK-067 DK-067 67.34 28 39.9 16 151.24 62 Nunuanah DK-068 DK-068 67.34 28 39.9 16 151.24 63 Nunuanah DK-069 DK-069 67.34 28 39.9 16 151.24 64 Nunuanah DK-070 DK-070 67.34 28 39.9 16 151.24 65 Nunuanah DK-071 DK-071 67.34 28 39.9 16 151.24 66 Nunuanah DK-072 DK-072 67.34 28 39.9 16 151.24 67 Nunuanah DK-073 DK-073 67.34 28 39.9 16 151.24 68 Nunuanah DK-074 DK-074 67.34 28 39.9 16 151.24 69 Nunuanah DK-075 DK-075 101.75 28 43.7 24 197.45 70 Nunuanah DK-076 DK-076 85.47 28 43.7 24 181.17 71 Nunuanah DK-077 DK-077 67.34 28 39.9 16 151.24 72 Nunuanah DK-078 DK-078 67.34 28 39.9 16 151.24 73 Nunuanah DK-079 DK-079 85.47 28 43.7 24 181.17 74 Nunuanah DK-080 DK-080 67.34 28 39.9 16 151.24 75 Netemnanu Utara K.69 K.69- 003 75.48 56 55.1 16 202.58 76 Nunuanah K.69 K.69- 004 75.48 28 49.4 32 184.88 Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan (4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar kawasan.
  • 25. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru terhadap simpul transportasi nasional. Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2) potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi. Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam) mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota). (2) Lokpri Insana Utara Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Insana Utara yang telah didapatkan dari hasil survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari hasil perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian hasil perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk masing- masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Insana Utara dapat dilihat pada Tabel 7.10. Tabel 7.10. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Insana Utara ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 1 Fatumtasa DT-076 DT-076 78.44 28 28.5 16 150.94 2 Fatumtasa DT-077 DT-077 78.44 28 28.5 16 150.94 3 Fatumtasa DT-078 DT-078 96.57 28 32.3 24 180.87 4 Fatumtasa DT-079 DT-079 96.57 28 32.3 24 180.87 5 Fatumtasa DT-080 DT-080 96.57 28 32.3 16 172.87
  • 26. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.10. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Insana Utara ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 6 Fatumtasa DT-081 DT-081 96.57 28 32.3 16 172.87 7 Fatumtasa DT-082 DT-082 96.57 28 32.3 24 180.87 8 Fatumtasa DT-083 DT-083 96.57 28 32.3 24 180.87 9 Humusu C DT-140 DT-140 96.57 28 60.8 24 209.37 10 Humusu C DT-141 DT-141 96.57 28 60.8 24 209.37 11 Humusu C DT-142 DT-142 78.44 28 57 24 187.44 12 Humusu C DT-143 DT-143 78.44 28 28.5 24 158.94 13 Humusu C DT-144 DT-144 96.57 28 60.8 24 209.37 14 Humusu C DT-145 DT-145 60.31 28 24.7 24 137.01 15 Humusu C DT-146 DT-146 78.44 28 28.5 32 166.94 16 Humusu C DT-147 DT-147 60.31 28 24.7 32 145.01 17 Humusu C DT-148 DT-148 78.44 56 28.5 32 194.94 18 Humusu C DT-150 DT-150 78.44 28 28.5 32 166.94 19 Humusu C DT-151 DT-151 78.44 28 28.5 24 158.94 20 Humusu Oekolo DT-152 DT-152 78.44 28 22.8 16 145.24 21 Humusu Oekolo DT-153 DT-153 78.44 28 22.8 16 145.24 22 Humusu Oekolo DT-154 DT-154 78.44 28 22.8 16 145.24 23 Humusu Oekolo DT-155 DT-155 78.44 28 28.5 16 150.94 24 Humusu Oekolo DT-156 DT-156 78.44 28 51.3 16 173.74 25 Humusu Oekolo DT-157 DT-157 78.44 28 51.3 16 173.74 26 Humusu Sainiup DT-161 DT-161 60.31 28 24.7 16 129.01 27 Humusu Sainiup DT-162 DT-162 96.57 28 32.3 16 172.87 28 Humusu Sainiup DT-163 DT-163 60.31 28 24.7 16 129.01 29 Humusu Sainiup DT-164 DT-164 96.57 28 32.3 16 172.87 30 Humusu Sainiup DT-165 DT-165 96.57 28 32.3 16 172.87 31 Humusu Sainiup DT-166 DT-166 96.57 28 32.3 16 172.87 32 Humusu Sainiup DT-167 DT-167 96.57 28 32.3 16 172.87 33 Humusu Sainiup DT-168 DT-168 96.57 28 32.3 16 172.87 34 Humusu Sainiup DT-169 DT-169 60.31 28 24.7 16 129.01 35 Humusu Sainiup DT-170 DT-170 96.57 28 32.3 16 172.87
  • 27. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.10. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Insana Utara ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 36 Humusu Sainiup DT-171 DT-171 60.31 28 24.7 16 129.01 37 Humusu Sainiup DT-172 DT-172 60.31 28 24.7 16 129.01 38 Oesoko DT-356 DT-356 96.57 28 60.8 24 209.37 39 Oesoko DT-357 DT-357 112.85 28 55.1 24 219.95 40 Oesoko DT-358 DT-358 60.31 28 53.2 16 157.51 41 Mausak - Lius K.32 K.32-001 60.31 42 47.5 16 165.81 42 Boentuna - Mausak K.65 K.65-001 60.31 28 43.7 16 148.01 43 Boentuna - Mausak K.65 K.65-002 96.57 28 51.3 16 191.87 44 Oesoku - Humusu B K.81 K.81-001 60.31 42 43.7 16 162.01 45 Oesoku - Humusu B K.81 K.81-002 60.31 42 43.7 16 162.01 Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan (4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar kawasan. Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru terhadap simpul transportasi nasional. Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2) potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi. Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam) mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota).
  • 28. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur (3) Lokpri Bikomi Utara Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Bikomi Utara yang telah didapatkan dari hasil survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari hasil perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian hasil perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk masing- masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Bikomi Utara dapat dilihat pada Tabel 7.11 dan Tabel 7.12. Tabel 7.11. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Bikomi Utara ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 1 Baas DT-001 DT-001 94.72 28 28.5 16 167.22 2 Baas DT-002 DT-002 94.72 28 28.5 16 167.22 3 Baas DT-003 DT-003 94.72 28 28.5 16 167.22 4 Baas DT-004 DT-004 76.59 28 24.7 16 145.29 5 Baas DT-006 DT-006 94.72 28 28.5 16 167.22 6 Baas DT-007 DT-007 94.72 28 28.5 24 175.22 7 Banain A DT-017 DT-017 60.31 28 24.7 24 137.01 8 Banain A DT-018 DT-018 78.44 28 57 24 187.44 9 Banain A DT-019 DT-019 78.44 28 28.5 24 158.94 10 Banain A DT-020 DT-020 60.31 28 24.7 24 137.01 11 Banain B DT-021 DT-021 60.31 28 24.7 24 137.01 12 Banain B DT-022 DT-022 78.44 28 28.5 24 158.94 13 Banain B DT-023 DT-023 78.44 28 28.5 24 158.94 14 Banain B DT-024 DT-024 78.44 28 28.5 24 158.94 15 Banain B DT-025 DT-025 78.44 28 28.5 16 150.94 16 Banain B DT-026 DT-026 78.44 28 28.5 16 150.94 17 Banain B DT-027 DT-027 78.44 28 28.5 24 158.94 18 Banain B DT-028 DT-028 78.44 28 28.5 24 158.94 19 Banain B DT-029 DT-029 78.44 28 28.5 24 158.94 20 Banain B DT-030 DT-030 60.31 28 24.7 24 137.01
  • 29. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.11. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Bikomi Utara ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 21 Banain B DT-031 DT-031 60.31 28 24.7 24 137.01 22 Banain B DT-032 DT-032 78.44 28 28.5 24 158.94 23 Banain B DT-033 DT-033 78.44 28 28.5 24 158.94 24 Banain B DT-034 DT-034 78.44 28 28.5 24 158.94 25 Banain B DT-035 DT-035 78.44 28 28.5 24 158.94 26 Faenake DT-068 DT-068 114.7 70 64.6 24 273.3 27 Faenake DT-069 DT-069 60.31 28 24.7 24 137.01 28 Faenake DT-070 DT-070 78.44 28 57 24 187.44 29 Faenake DT-071 DT-071 60.31 28 24.7 24 137.01 30 Faenake DT-072 DT-072 60.31 28 24.7 24 137.01 31 Faenake DT-073 DT-073 60.31 28 24.7 24 137.01 32 Faenake DT-074 DT-074 78.44 28 47.5 24 177.94 33 Faenake DT-075 DT-075 78.44 28 28.5 16 150.94 34 Napan DT-225 DT-225 130.98 70 36.1 32 269.08 35 Napan DT-226 DT-226 76.59 70 24.7 32 203.29 36 Napan DT-227 DT-227 114.7 70 36.1 32 252.8 37 Napan DT-228 DT-228 130.98 70 36.1 32 269.08 38 Napan DT-229 DT-229 60.31 28 24.7 32 145.01 39 Napan DT-230 DT-230 130.98 70 55.1 40 296.08 40 Napan DT-231 DT-231 130.98 28 36.1 40 235.08 41 Napan DT-232 DT-232 76.59 28 24.7 32 161.29 42 Napan DT-233 DT-233 94.72 28 28.5 32 183.22 43 Napan DT-234 DT-234 94.72 28 51.3 32 206.02 44 Napan DT-235 DT-235 78.44 28 57 24 187.44 45 Napan DT-236 DT-236 60.31 28 24.7 24 137.01 46 Napan DT-237 DT-237 114.7 70 36.1 24 244.8 47 Napan DT-238 DT-238 60.31 28 24.7 24 137.01 48 Sainoni DT-366 DT-366 60.31 28 24.7 16 129.01 49 Sainoni DT-367 DT-367 78.44 28 28.5 16 150.94 50 Sainoni DT-368 DT-368 60.31 28 24.7 16 129.01 51 Sainoni DT-369 DT-369 78.44 28 28.5 16 150.94 52 Sainoni DT-370 DT-370 78.44 28 28.5 16 150.94 53 Sainoni DT-371 DT-371 78.44 28 28.5 16 150.94 54 Sainoni DT-372 DT-372 78.44 28 28.5 16 150.94 55 Sainoni DT-373 DT-373 78.44 28 28.5 16 150.94 56 Sainoni DT-374 DT-374 114.7 70 36.1 16 236.8
  • 30. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.11. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Bikomi Utara ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 57 Sainoni DT-375 DT-375 78.44 70 28.5 16 192.94 58 Sainoni DT-376 DT-376 78.44 28 28.5 16 150.94 59 Sainoni DT-377 DT-377 78.44 28 28.5 16 150.94 60 Sainoni DT-378 DT-378 78.44 28 28.5 16 150.94 61 Sainoni DT-379 DT-379 78.44 28 28.5 16 150.94 62 Sainoni DT-380 DT-380 78.44 28 28.5 16 150.94 63 Sainoni DT-381 DT-381 114.7 70 36.1 24 244.8 64 Sainoni DT-382 DT-382 60.31 28 24.7 16 129.01 65 Sainoni DT-383 DT-383 114.7 70 36.1 24 244.8 66 Sainoni DT-384 DT-384 114.7 70 36.1 24 244.8 67 Tes DT-418 DT-418 130.98 70 36.1 24 261.08 68 Tes DT-419 DT-419 130.98 70 36.1 24 261.08 69 Tes DT-420 DT-420 76.59 28 24.7 24 153.29 70 Tes DT-421 DT-421 76.59 28 24.7 24 153.29 71 Tes DT-422 DT-422 130.98 70 36.1 32 269.08 72 Tes DT-423 DT-423 130.98 28 36.1 24 219.08 73 Tes DT-424 DT-424 130.98 70 36.1 24 261.08 74 Tes DT-425 DT-425 130.98 28 36.1 24 219.08 75 Tes DT-426 DT-426 130.98 28 36.1 24 219.08 76 Tes DT-427 DT-427 94.72 70 28.5 24 217.22 77 Tes DT-428 DT-428 76.59 28 24.7 24 153.29 78 Haumeni Ana - Inbate K.76 K.76-002 76.59 42 24.7 24 167.29 79 Sp.Faenake - Oenenu K.86 K.86-001 60.31 42 24.7 16 143.01 80 Sp.Faenake - Oenenu K.86 K.86-004 60.31 42 24.7 16 143.01 Tabel 7.12. Usulan rencana pembukaan trase jln “tikus”/”jalan sepeda” eksisting di Lokpri Bikomi Utara ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 1 Baas DT-005 DT-005 94.72 28 28.5 16 167.22 Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan
  • 31. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur (4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar kawasan. Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru terhadap simpul transportasi nasional. Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2) potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi. Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam) mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota). (4) Lokpri Bikomi Nilulat Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Bikomi Nilulat yang telah didapatkan dari hasil survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari hasil perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian hasil perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk masing-masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Bikomi Nilulat dapat dilihat pada Tabel 7.13. Tabel 7.13. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Bikomi Nilulat ID Nama Ruas No. No. Aspek Aspek Aspek Aspek Total
  • 32. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Ruas Segmen Teknis Spasial Sosekbud Polhunkam 1 Inbate DT-173 DT-173 86.58 28 51.3 32 197.88 2 Inbate DT-174 DT-174 86.58 28 28.5 24 167.08 3 Inbate DT-176 DT-176 68.45 28 24.7 24 145.15 4 Inbate DT-178 DT-178 86.58 28 51.3 24 189.88 5 Inbate DT-179 DT-179 68.45 28 19 24 139.45 6 Inbate DT-180 DT-180 68.45 28 24.7 32 153.15 7 Nainaban DT-217 DT-217 68.45 28 24.7 16 137.15 8 Nainaban DT-218 DT-218 86.58 28 28.5 32 175.08 9 Nainaban DT-219 DT-219 68.45 28 24.7 24 145.15 10 Nainaban DT-220 DT-220 86.58 28 28.5 16 159.08 11 Nainaban DT-221 DT-221 86.58 28 28.5 24 167.08 12 Nainaban DT-222 DT-222 68.45 28 24.7 24 145.15 13 Nainaban DT-223 DT-223 86.58 28 28.5 24 167.08 14 Nainaban DT-224 DT-224 86.58 28 28.5 16 159.08 15 Nilulat DT-239 DT-239 78.44 28 47.5 24 177.94 16 Nilulat DT-240 DT-240 78.44 28 28.5 16 150.94 17 Nilulat DT-241 DT-241 60.31 28 24.7 16 129.01 18 Nilulat DT-242 DT-242 60.31 28 24.7 16 129.01 19 Tubu DT-429 DT-429 86.58 28 28.5 16 159.08 20 Tubu DT-430 DT-430 68.45 28 47.5 24 167.95 21 Nimasi - Inbate K.06 K.06-002 60.31 42 43.7 32 178.01 22 Oeolo - Inbate K.20 K.20-002 114.7 28 36.1 40 218.8 23 Saenam - Nunpo K.39 K.39-003 76.59 42 43.7 24 186.29 24 Saenam - Nunpo K.39 K.39-004 76.59 42 53.2 32 203.79 25 Haumeni Ana - Inbate K.76 K.76-001 76.59 42 43.7 40 202.29 26 Haumeni Ana - Inbate K.76 K.76-004 76.59 42 43.7 24 186.29 27 Haumeni Ana - Inbate K.76 K.76-005 76.59 42 53.2 32 203.79 28 Haumeni Ana - Inbate K.76 K.76-006 76.59 42 43.7 32 194.29 29 Haumeni Ana - Inbate K.76 K.76-007 76.59 42 43.7 32 194.29 Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan
  • 33. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur (4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar kawasan. Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru terhadap simpul transportasi nasional. Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2) potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi. Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam) mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota). (5) Lokpri Mutis Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Mutis yang telah didapatkan dari hasil survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari hasil perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian hasil perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk masing- masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Mutis dapat dilihat pada Tabel 7.14 dan Tabel 7.15. Tabel 7.14. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Mutis ID Nama Ruas No. No. Aspek Aspek Aspek Aspek Total
  • 34. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Ruas Segmen Teknis Spasial Sosekbud Polhunkam 1 Naikake A DT-212 DT-212 86.58 28 41.8 16 172.38 2 Naikake A DT-213 DT-213 86.58 28 22.8 16 153.38 3 Naikake B DT-214 DT-214 86.58 28 47.5 16 178.08 4 Noelelo DT-272 DT-272 86.58 28 22.8 16 153.38 5 Noelelo DT-273 DT-273 86.58 28 22.8 16 153.38 6 Tasinifu DT-410 DT-410 86.58 28 28.5 16 159.08 7 Tasinifu DT-411 DT-411 68.45 28 43.7 16 156.15 8 Tasinifu DT-412 DT-412 86.58 28 28.5 16 159.08 9 Tasinifu DT-413 DT-413 86.58 28 28.5 16 159.08 10 Tasinifu DT-414 DT-414 86.58 28 47.5 16 178.08 11 Tasinifu DT-415 DT-415 86.58 28 47.5 16 178.08 12 Tasinifu DT-416 DT-416 86.58 28 28.5 16 159.08 13 Tasinifu DT-417 DT-417 86.58 28 57 16 187.58 14 Kobe - Air Terjun K.51 K.51-002 76.59 42 24.7 24 167.29 15 Oelfab - Nun'ana K.63 K.63-001 76.59 42 19 16 153.59 16 Oelfab - Nun'ana K.63 K.63-002 76.59 42 24.7 16 159.29 17 Saenam - Oenaek K.67 K.67-001 76.59 28 43.7 16 164.29 18 Oenaek - Noelelo K.69 K.69-001 76.59 42 53.2 16 187.79 19 Oenaek - Noelelo K.69 K.69-002 76.59 42 47.5 16 182.09 20 Oenaek - Noelelo K.69 K.69-003 76.59 42 53.2 16 187.79 21 Oenaek - Noelelo K.69 K.69-004 76.59 56 38 16 186.59 22 Saitau - Losam K.87 K.87 76.59 28 38 16 158.59 23 Aplal - Seko K.91 K.91 76.59 28 43.7 16 164.29 24 Sp. Oelfab - Feku K.92 K.92-001 76.59 42 19 16 153.59 25 Sp. Oelfab - Feku K.92 K.92-002 76.59 42 38 16 172.59 Tabel 5.15. Usulan rencana pembukaan trase jln “tikus”/”jalan sepeda” eksisting di Lokpri Mutis ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 1 Naikake B DT-215 DT-215 86.58 28 47.5 16 178.08 2 Naikake B DT-216 DT-216 86.58 28 47.5 16 178.08 Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan
  • 35. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur (4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar kawasan. Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru terhadap simpul transportasi nasional. Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2) potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi. Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam) mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota). (6) Lokpri Naibenu Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Naibenu yang telah didapatkan dari hasil survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari hasil perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian hasil perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk masing- masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Naibenu dapat dilihat pada Tabel 7.16.
  • 36. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.16. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Naibenu ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 1 Bakitolas DT-008 DT-008 76.59 28 24.7 16 145.29 2 Bakitolas DT-009 DT-009 76.59 28 24.7 16 145.29 3 Bakitolas DT-010 DT-010 94.72 28 47.5 16 186.22 4 Bakitolas DT-011 DT-011 94.72 28 47.5 16 186.22 5 Bakitolas DT-012 DT-012 94.72 28 47.5 16 186.22 6 Bakitolas DT-013 DT-013 94.72 28 28.5 16 167.22 7 Bakitolas DT-014 DT-014 76.59 28 24.7 16 145.29 8 Bakitolas DT-015 DT-015 76.59 28 24.7 16 145.29 9 Bakitolas DT-016 DT-016 94.72 28 28.5 16 167.22 10 Benus DT-039 DT-039 76.59 28 19 16 139.59 11 Benus DT-040 DT-040 76.59 28 19 16 139.59 12 Benus DT-041 DT-041 76.59 28 19 16 139.59 13 Benus DT-042 DT-042 76.59 28 24.7 16 145.29 14 Benus DT-043 DT-043 76.59 28 47.5 16 168.09 15 Benus DT-044 DT-044 76.59 28 53.2 16 173.79 16 Benus DT-045 DT-045 94.72 28 57 32 211.72 17 Benus DT-046 DT-046 76.59 28 53.2 16 173.79 18 Benus DT-047 DT-047 94.72 28 57 16 195.72 19 Benus DT-048 DT-048 94.72 28 57 32 211.72 20 Benus DT-049 DT-049 112.85 28 51.3 32 224.15 21 Benus DT-050 DT-050 112.85 28 32.3 32 205.15 22 Benus DT-051 DT-051 112.85 28 32.3 32 205.15 23 Benus DT-052 DT-052 76.59 28 24.7 32 161.29 24 Benus DT-053 DT-053 112.85 28 32.3 24 197.15 25 Benus DT-054 DT-054 112.85 28 51.3 16 208.15 26 Manamas DT-194 DT-194 78.44 28 28.5 32 166.94 27 Manamas DT-195 DT-195 78.44 28 28.5 32 166.94 28 Manamas DT-196 DT-196 60.31 28 24.7 32 145.01 29 Manamas DT-197 DT-197 60.31 28 43.7 32 164.01 30 Manamas DT-198 DT-198 78.44 28 47.5 32 185.94 31 Manamas DT-199 DT-199 78.44 28 28.5 32 166.94 32 Manamas DT-200 DT-200 60.31 28 53.2 32 173.51 33 Manamas DT-201 DT-201 60.31 28 24.7 16 129.01 34 Manamas DT-202 DT-202 60.31 28 24.7 16 129.01 35 Manamas DT-203 DT-203 60.31 28 47.5 16 151.81 36 Manamas DT-204 DT-204 60.31 28 47.5 16 151.81
  • 37. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.16. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Naibenu ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 37 Sunsea DT-398 DT-398 76.59 28 24.7 16 145.29 38 Sunsea DT-399 DT-399 94.72 28 28.5 16 167.22 39 Sunsea DT-400 DT-400 76.59 28 24.7 16 145.29 40 Sunsea DT-401 DT-401 76.59 28 24.7 16 145.29 41 Sunsea DT-402 DT-402 94.72 28 28.5 16 167.22 42 Sunsea DT-403 DT-403 94.72 28 28.5 16 167.22 43 Sunsea DT-404 DT-404 76.59 28 24.7 16 145.29 44 Sunsea DT-405 DT-405 94.72 28 28.5 16 167.22 45 Sunsea DT-406 DT-406 94.72 28 28.5 16 167.22 46 Sunsea DT-407 DT-407 94.72 28 28.5 16 167.22 47 Sunsea DT-408 DT-408 76.59 28 24.7 24 153.29 48 Sunsea DT-409 DT-409 76.59 28 24.7 16 145.29 Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan (4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar kawasan. Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru terhadap simpul transportasi nasional. Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2) potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi. Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam) mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota). (7) Lokpri Mimaffo Barat
  • 38. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Mimaffo Barat yang telah didapatkan dari hasil survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari hasil perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian hasil perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk masing-masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Mimaffo Barat dapat dilihat pada Tabel 7.17 dan Tabel 7.18. Tabel 7.17. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Mimaffo Barat ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 1 Eban DT-059 DT-059 112.85 28 51.3 16 208.15 2 Eban DT-060 DT-060 76.59 28 24.7 16 145.29 3 Eban DT-061 DT-061 112.85 28 60.8 16 217.65 4 Eban DT-062 DT-062 76.59 28 24.7 16 145.29 5 Eban DT-063 DT-063 112.85 28 32.3 16 189.15 6 Eban DT-064 DT-064 112.85 28 32.3 16 189.15 7 Eban DT-065 DT-065 112.85 28 32.3 16 189.15 8 Eban DT-066 DT-066 112.85 28 32.3 16 189.15 9 Eban DT-067 DT-067 76.59 28 24.7 16 145.29 10 Fatuneno DT-084 DT-084 94.72 28 22.8 16 161.52 11 Fatuneno DT-085 DT-085 94.72 28 28.5 16 167.22 12 Fatuneno DT-086 DT-086 94.72 28 28.5 16 167.22 13 Fatuneno DT-087 DT-087 94.72 28 28.5 16 167.22 14 Fatuneno DT-088 DT-088 94.72 28 28.5 16 167.22 15 Fatuneno DT-089 DT-089 94.72 28 22.8 16 161.52 16 Fatunisuan DT-090 DT-090 112.85 28 32.3 16 189.15 17 Fatunisuan DT-091 DT-091 112.85 28 32.3 16 189.15 18 Fatunisuan DT-092 DT-092 94.72 28 28.5 16 167.22 19 Fatunisuan DT-093 DT-093 76.59 28 24.7 16 145.29 20 Fatunisuan DT-094 DT-094 76.59 28 24.7 16 145.29 21 Fatunisuan DT-095 DT-095 94.72 28 28.5 16 167.22
  • 39. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.17. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Mimaffo Barat ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 22 Fatunisuan DT-096 DT-096 76.59 28 24.7 16 145.29 23 Fatunisuan DT-097 DT-097 94.72 28 28.5 16 167.22 24 Fatunisuan DT-098 DT-098 94.72 28 28.5 16 167.22 25 Fatunisuan DT-099 DT-099 76.59 28 24.7 16 145.29 26 Fatunisuan DT-100 DT-100 112.85 28 32.3 16 189.15 27 Fatunisuan DT-101 DT-101 76.59 28 24.7 16 145.29 28 Fatunisuan DT-102 DT-102 76.59 28 24.7 16 145.29 29 Fatunisuan DT-103 DT-103 76.59 28 24.7 16 145.29 30 Fatunisuan DT-104 DT-104 94.72 28 28.5 16 167.22 31 Fatutasu DT-105 DT-105 112.85 28 32.3 16 189.15 32 Fatutasu DT-106 DT-106 112.85 28 32.3 16 189.15 33 Haulasi DT-107 DT-107 94.72 28 28.5 16 167.22 34 Haulasi DT-108 DT-108 112.85 28 32.3 16 189.15 35 Haulasi DT-109 DT-109 112.85 28 32.3 16 189.15 36 Haulasi DT-110 DT-110 76.59 28 24.7 16 145.29 37 Haulasi DT-111 DT-111 76.59 28 24.7 16 145.29 38 Haulasi DT-112 DT-112 112.85 28 32.3 16 189.15 39 Manusasi DT-205 DT-205 130.98 28 36.1 40 235.08 40 Manusasi DT-206 DT-206 94.72 28 28.5 32 183.22 41 Manusasi DT-207 DT-207 94.72 28 28.5 32 183.22 42 Manusasi DT-208 DT-208 94.72 28 28.5 32 183.22 43 Manusasi DT-209 DT-209 76.59 28 24.7 32 161.29 44 Manusasi DT-210 DT-210 76.59 28 24.7 32 161.29 45 Manusasi DT-211 DT-211 94.72 28 28.5 32 183.22 46 Noeltoko DT-274 DT-274 112.85 28 32.3 16 189.15 47 Noeltoko DT-275 DT-275 94.72 28 28.5 16 167.22 48 Noepesu DT-276 DT-276 94.72 28 28.5 16 167.22 49 Noepesu DT-277 DT-277 94.72 28 28.5 16 167.22 50 Noepesu DT-278 DT-278 112.85 28 32.3 16 189.15 51 Saenam DT-363 DT-363 112.85 28 32.3 16 189.15 52 Saenam DT-364 DT-364 94.72 28 28.5 16 167.22 53 Saenam DT-365 DT-365 94.72 28 28.5 16 167.22 54 Sallu DT-385 DT-385 76.59 28 24.7 16 145.29 55 Sallu DT-386 DT-386 94.72 28 57 16 195.72 56 Sallu DT-387 DT-387 112.85 28 51.3 16 208.15 57 Sallu DT-388 DT-388 94.72 28 57 16 195.72
  • 40. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.17. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Mimaffo Barat ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 58 Sallu DT-389 DT-389 112.85 28 51.3 16 208.15 59 Nunpo - Seoam K.07 K.07-001 76.59 42 43.7 16 178.29 60 Nunpo - Seoam K.07 K.07-004 112.85 28 60.8 16 217.65 61 Haulasi - Biliuana K.21 K.21-001 76.59 28 24.7 16 145.29 62 Haulasi - Biliuana K.21 K.21-002 112.85 28 32.3 16 189.15 63 Noepesu - Nesatbatan K.23 K.23 76.59 42 24.7 16 159.29 64 Eban - Noepesu K.37 K.37-001 76.59 42 24.7 16 159.29 65 Eban - Noepesu K.37 K.37-002 112.85 28 60.8 16 217.65 66 Eban - Noepesu K.37 K.37-003 76.59 42 24.7 16 159.29 67 Eban - Noepesu K.37 K.37-004 76.59 42 24.7 16 159.29 68 Saenam - Nunpo K.39 K.39-001 112.85 28 32.3 32 205.15 69 Saenam - Nunpo K.39 K.39-005 76.59 42 43.7 32 194.29 70 Kobe - Air Terjun K.51 K.51-001 76.59 42 24.7 24 167.29 71 Tnais - Lemun K.60 K.60-001 76.59 42 24.7 16 159.29 72 Tnais - Lemun K.60 K.60-002 76.59 42 24.7 16 159.29 73 Tnais - Lemun K.60 K.60-003 76.59 42 24.7 16 159.29 Tabel 7.18. Usulan Rencana Pembukaan Trase Jln “Tikus”/”Jalan Sepeda” Eksisting Lokpri Miomaffo Barat ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 1 Lemon DT-193 DT-193 112.85 28 26.6 16 183.45 Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan (4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar kawasan.
  • 41. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru terhadap simpul transportasi nasional. Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2) potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi. Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam) mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota). (8) Lokpri Bikomi Tengah Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Bikomi Tengah yang telah didapatkan dari hasil survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari hasil perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian hasil perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk masing-masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Bikomi Tengah dapat dilihat pada Tabel 7.19. Tabel 7.19. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Bikomi Tengah ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 1 Buk DT-055 DT-055 68.45 28 19 16 131.45 2 Buk DT-056 DT-056 68.45 28 19 24 139.45 3 Buk DT-057 DT-057 68.45 28 24.7 16 137.15 4 Buk DT-058 DT-058 68.45 28 24.7 16 137.15 5 Kuanek DT-181 DT-181 60.31 28 24.7 16 129.01
  • 42. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.19. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Bikomi Tengah ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 6 Kuanek DT-182 DT-182 60.31 28 24.7 16 129.01 7 Kuanek DT-183 DT-183 60.31 28 24.7 16 129.01 8 Kuanek DT-184 DT-184 60.31 28 24.7 16 129.01 9 Kuanek DT-185 DT-185 60.31 28 24.7 16 129.01 10 Kuanek DT-186 DT-186 60.31 28 53.2 16 157.51 11 Kuanek DT-187 DT-187 78.44 28 28.5 16 150.94 12 Kuanek DT-188 DT-188 60.31 28 53.2 16 157.51 13 Kuanek DT-189 DT-189 60.31 28 53.2 16 157.51 14 Kuanek DT-190 DT-190 60.31 28 53.2 16 157.51 15 Kuanek DT-191 DT-191 60.31 28 53.2 16 157.51 16 Kuanek DT-192 DT-192 60.31 28 24.7 16 129.01 17 Nimasi DT-243 DT-243 78.44 28 28.5 16 150.94 18 Nimasi DT-244 DT-244 78.44 28 28.5 16 150.94 19 Nimasi DT-245 DT-245 78.44 28 28.5 16 150.94 20 Nimasi DT-246 DT-246 60.31 28 24.7 16 129.01 21 Nimasi DT-247 DT-247 60.31 28 24.7 16 129.01 22 Nimasi DT-248 DT-248 78.44 28 28.5 16 150.94 23 Nimasi DT-249 DT-249 60.31 28 24.7 16 129.01 24 Nimasi DT-250 DT-250 60.31 28 24.7 16 129.01 25 Nimasi DT-251 DT-251 60.31 28 24.7 16 129.01 26 Nimasi DT-252 DT-252 78.44 28 28.5 16 150.94 27 Nimasi DT-253 DT-253 60.31 28 24.7 16 129.01 28 Nimasi DT-254 DT-254 78.44 28 28.5 16 150.94 29 Nimasi DT-255 DT-255 78.44 28 28.5 16 150.94 30 Nimasi DT-256 DT-256 60.31 28 24.7 16 129.01 31 Nimasi DT-257 DT-257 60.31 28 24.7 16 129.01 32 Nimasi DT-258 DT-258 60.31 28 24.7 16 129.01 33 Nimasi DT-259 DT-259 60.31 28 24.7 16 129.01 34 Nimasi DT-261 DT-261 78.44 28 28.5 16 150.94 35 Nimasi DT-262 DT-262 60.31 28 24.7 16 129.01 36 Nimasi DT-263 DT-263 78.44 28 28.5 16 150.94 37 Nimasi DT-264 DT-264 60.31 28 24.7 16 129.01 38 Nimasi DT-265 DT-265 60.31 28 24.7 16 129.01 39 Nimasi DT-266 DT-266 60.31 28 24.7 16 129.01 40 Nimasi DT-268 DT-268 60.31 28 24.7 16 129.01 41 Nimasi DT-269 DT-269 60.31 28 24.7 16 129.01
  • 43. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.19. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Bikomi Tengah ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 42 Nimasi DT-270 DT-270 60.31 28 24.7 16 129.01 43 Nimasi DT-271 DT-271 60.31 28 24.7 16 129.01 44 Oelbonak DT-279 DT-279 60.31 28 24.7 16 129.01 45 Oelbonak DT-280 DT-280 78.44 28 28.5 24 158.94 46 Oelbonak DT-281 DT-281 78.44 28 28.5 16 150.94 47 Oelbonak DT-282 DT-282 60.31 28 24.7 24 137.01 48 Oelbonak DT-283 DT-283 60.31 28 24.7 16 129.01 49 Oelbonak DT-284 DT-284 78.44 28 28.5 16 150.94 50 Oelbonak DT-285 DT-285 78.44 28 28.5 16 150.94 51 Oelbonak DT-286 DT-286 60.31 28 24.7 16 129.01 52 Oelbonak DT-287 DT-287 60.31 28 24.7 16 129.01 53 Oelolo DT-288 DT-288 60.31 28 24.7 24 137.01 54 Oelolo DT-289 DT-289 60.31 28 24.7 24 137.01 55 Oelolo DT-290 DT-290 60.31 28 24.7 24 137.01 56 Oelolo DT-291 DT-291 60.31 28 24.7 24 137.01 57 Oelolo DT-292 DT-292 60.31 28 24.7 24 137.01 58 Oelolo DT-293 DT-293 60.31 28 24.7 24 137.01 59 Oelolo DT-294 DT-294 78.44 28 28.5 24 158.94 60 Oelolo DT-295 DT-295 60.31 28 24.7 24 137.01 61 Oelolo DT-296 DT-296 60.31 28 24.7 24 137.01 62 Oelolo DT-297 DT-297 60.31 28 24.7 16 129.01 63 Oelolo DT-298 DT-298 60.31 28 24.7 24 137.01 64 Oelolo DT-299 DT-299 60.31 28 24.7 24 137.01 65 Oelolo DT-300 DT-300 60.31 28 24.7 24 137.01 66 Oelolo DT-301 DT-301 60.31 28 24.7 24 137.01 67 Oelolo DT-302 DT-302 78.44 28 28.5 24 158.94 68 Oelolo DT-303 DT-303 60.31 28 24.7 24 137.01 69 Oelolo DT-304 DT-304 78.44 28 47.5 24 177.94 70 Oelolo DT-305 DT-305 78.44 28 28.5 24 158.94 71 Oelolo DT-306 DT-306 78.44 28 28.5 24 158.94 72 Oelolo DT-307 DT-307 60.31 28 24.7 24 137.01 73 Oelolo DT-308 DT-308 60.31 28 24.7 24 137.01 74 Oelolo DT-309 DT-309 78.44 28 28.5 32 166.94 75 Oelolo DT-311 DT-311 60.31 28 24.7 24 137.01 76 Oelolo DT-312 DT-312 78.44 28 28.5 24 158.94 77 Oelolo DT-313 DT-313 78.44 28 47.5 24 177.94
  • 44. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.19. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Bikomi Tengah ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 78 Oelolo DT-314 DT-314 78.44 28 28.5 16 150.94 79 Oelolo DT-315 DT-315 78.44 28 28.5 32 166.94 80 Oenenu DT-333 DT-333 78.44 28 28.5 16 150.94 81 Oenenu DT-334 DT-334 78.44 28 28.5 16 150.94 82 Oenenu DT-335 DT-335 60.31 28 24.7 16 129.01 83 Oenenu DT-336 DT-336 78.44 28 28.5 16 150.94 84 Oenenu DT-337 DT-337 78.44 28 28.5 16 150.94 85 Oenenu DT-338 DT-338 78.44 28 28.5 16 150.94 86 Oenenu DT-339 DT-339 78.44 28 28.5 16 150.94 87 Onino DT-359 DT-359 78.44 28 57 16 179.44 88 Onino DT-360 DT-360 60.31 28 53.2 16 157.51 89 Onino DT-361 DT-361 78.44 28 57 16 179.44 90 Onino DT-362 DT-362 60.31 28 24.7 16 129.01 91 Sono DT-390 DT-390 86.58 28 28.5 16 159.08 92 Nimasi - Inbate K.06 K.06-001 60.31 42 53.2 16 171.51 93 Nunpo - Seoam K.07 K.07-002 76.59 42 24.7 24 167.29 94 Oeolo - Inbate K.20 K.20-001 60.31 28 43.7 32 164.01 95 Saenam - Nunpo K.39 K.39-002 76.59 42 24.7 24 167.29 96 Oefui - Kabun K.58 K.58-001 60.31 42 43.7 32 178.01 97 Oefui - Kabun K.58 K.58-002 60.31 42 53.2 16 171.51 98 Kefa - Nunpo K.66 K.66-002 60.31 42 24.7 16 143.01 99 Kefa - Nunpo K.66 K.66-003 60.31 42 53.2 16 171.51 100 Kefa - Nunpo K.66 K.66-004 60.31 42 53.2 16 171.51 101 Nimasi K.71 K.71-002 60.31 42 24.7 16 143.01 102 Oenenu K.71 K.71-003 78.44 28 28.5 16 150.94 103 Oenenu K.71 K.71-004 60.31 42 24.7 16 143.01 104 Oenenu - Buk K.71 K.71-006 60.31 42 24.7 16 143.01 105 Oenenu K.71 K.71-007 60.31 42 24.7 16 143.01 106 Oenenu Selatan K.71 K.71-008 60.31 42 24.7 16 143.01 107 Haumeni Ana - Inbate K.76 K.76-003 76.59 42 24.7 24 167.29 108 Sp.Faenake - Oenenu K.86 K.86-002 60.31 42 24.7 16 143.01 Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan
  • 45. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur (4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar kawasan. Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru terhadap simpul transportasi nasional. Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2) potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi. Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam) mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota). (9) Lokpri Tasifeto Timur Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Tasifeto Timur yang telah didapatkan dari hasil survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari hasil perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian hasil perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk masing-masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Tasifeto Timur dapat dilihat pada Tabel 7.20.
  • 46. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.20. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Tasifeto Timur ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 1 Bauho DB-109 DB-109 78.44 28 38 32 176.44
  • 47. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.20. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Tasifeto Timur ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 2 Bauho DB-110 DB-110 78.44 28 38 24 168.44 3 Bauho DB-111 DB-111 78.44 28 38 32 176.44 4 Bauho DB-112 DB-112 78.44 28 38 32 176.44 5 Bauho DB-113 DB-113 60.31 28 24.7 32 145.01 6 Bauho DB-114 DB-114 78.44 28 38 32 176.44 7 Dafala DB-115 DB-115 78.44 28 38 24 168.44 8 Dafala DB-116 DB-116 78.44 28 38 32 176.44 9 Dafala DB-117 DB-117 60.31 28 24.7 24 137.01 10 Dafala DB-118 DB-118 78.44 28 38 24 168.44 11 Dafala DB-119 DB-119 78.44 28 38 32 176.44 12 Dafala DB-120 DB-120 60.31 28 24.7 32 145.01 13 Dafala DB-121 DB-121 60.31 28 24.7 24 137.01 14 Dafala DB-122 DB-122 60.31 28 24.7 32 145.01 15 Dafala DB-123 DB-123 60.31 28 24.7 24 137.01 16 Dafala DB-124 DB-124 78.44 28 38 32 176.44 17 Dafala DB-125 DB-125 60.31 28 24.7 24 137.01 18 Dafala DB-126 DB-126 114.7 28 64.6 40 247.3 19 Dafala DB-127 DB-127 78.44 28 38 32 176.44 20 Dafala DB-128 DB-128 78.44 28 38 24 168.44 21 Dafala DB-129 DB-129 78.44 28 38 32 176.44 22 Dafala DB-130 DB-130 78.44 28 38 24 168.44 23 Dafala DB-131 DB-131 60.31 28 24.7 24 137.01 24 Dafala DB-132 DB-132 60.31 28 24.7 24 137.01 25 Dafala DB-133 DB-133 78.44 28 38 24 168.44 26 Fatubaa DB-267 DB-267 78.44 28 38 24 168.44 27 Fatubaa DB-268 DB-268 78.44 28 38 24 168.44 28 Fatubaa DB-269 DB-269 60.31 28 24.7 24 137.01 29 Fatubaa DB-270 DB-270 78.44 28 38 24 168.44 30 Fatubaa DB-271 DB-271 78.44 28 38 24 168.44 31 Fatubaa DB-272 DB-272 60.31 28 24.7 24 137.01 32 Fatubaa DB-273 DB-273 78.44 28 38 32 176.44 33 Fatubaa DB-274 DB-274 60.31 28 24.7 24 137.01 34 Fatubaa DB-275 DB-275 60.31 28 24.7 24 137.01 35 Fatubaa DB-276 DB-276 60.31 28 24.7 32 145.01 36 Fatubaa DB-277 DB-277 78.44 28 38 32 176.44 37 Fatubaa DB-278 DB-278 60.31 28 24.7 24 137.01
  • 48. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.20. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Tasifeto Timur ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 38 Halimodok DB-328 DB-328 60.31 28 24.7 32 145.01 39 Halimodok DB-329 DB-329 60.31 28 24.7 32 145.01 40 Halimodok DB-330 DB-330 60.31 28 24.7 24 137.01 41 Halimodok DB-331 DB-331 60.31 28 24.7 32 145.01 42 Halimodok DB-332 DB-332 60.31 28 24.7 24 137.01 43 Halimodok DB-333 DB-333 60.31 28 24.7 24 137.01 44 Halimodok DB-334 DB-334 60.31 28 24.7 32 145.01 45 Halimodok DB-335 DB-335 78.44 28 38 24 168.44 46 Halimodok DB-336 DB-336 78.44 28 38 32 176.44 47 Halimodok DB-337 DB-337 78.44 28 38 32 176.44 48 Halimodok DB-338 DB-338 78.44 28 38 24 168.44 49 Halimodok DB-339 DB-339 78.44 28 38 24 168.44 50 Halimodok DB-340 DB-340 60.31 28 24.7 24 137.01 51 Halimodok DB-341 DB-341 60.31 28 24.7 32 145.01 52 Halimodok DB-342 DB-342 78.44 28 38 24 168.44 53 Halimodok DB-343 DB-343 60.31 28 24.7 32 145.01 54 Halimodok DB-344 DB-344 60.31 28 24.7 32 145.01 55 Manleten DB-622 DB-622 78.44 28 43.7 24 174.14 56 Manleten DB-623 DB-623 60.31 28 24.7 24 137.01 57 Manleten DB-624 DB-624 78.44 28 38 24 168.44 58 Manleten DB-625 DB-625 78.44 28 38 24 168.44 59 Manleten DB-626 DB-626 60.31 28 24.7 24 137.01 60 Manleten DB-627 DB-627 78.44 28 43.7 24 174.14 61 Manleten DB-628 DB-628 60.31 28 24.7 24 137.01 62 Manleten DB-629 DB-629 78.44 28 38 32 176.44 63 Manleten DB-630 DB-630 60.31 28 24.7 24 137.01 64 Manleten DB-631 DB-631 60.31 28 24.7 24 137.01 65 Manleten DB-632 DB-632 78.44 28 38 32 176.44 66 Manleten DB-633 DB-633 60.31 28 24.7 24 137.01 67 Manleten DB-634 DB-634 60.31 28 24.7 24 137.01 68 Manleten DB-635 DB-635 78.44 28 38 24 168.44 69 Sarabau DB-853 DB-853 78.44 28 38 24 168.44 70 Sarabau DB-854 DB-854 114.7 28 64.6 40 247.3 71 Sarabau DB-855 DB-855 78.44 28 38 24 168.44 72 Sarabau DB-856 DB-856 60.31 28 19 40 147.31 73 Sarabau DB-857 DB-857 78.44 28 32.3 24 162.74
  • 49. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.20. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Tasifeto Timur ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 74 Sarabau DB-858 DB-858 60.31 28 24.7 24 137.01 75 Sarabau DB-859 DB-859 78.44 28 38 24 168.44 76 Sarabau DB-860 DB-860 60.31 28 19 24 131.31 77 Sarabau DB-861 DB-861 60.31 28 24.7 40 153.01 78 Sarabau DB-862 DB-862 60.31 28 24.7 40 153.01 79 Sarabau DB-863 DB-863 60.31 28 24.7 24 137.01 80 Sarabau DB-864 DB-864 60.31 28 24.7 24 137.01 81 Silawan DB-865 DB-865 60.31 28 24.7 40 153.01 82 Silawan DB-866 DB-866 114.7 28 64.6 40 247.3 83 Silawan DB-867 DB-867 114.7 28 64.6 40 247.3 84 Silawan DB-868 DB-868 60.31 28 24.7 40 153.01 85 Silawan DB-869 DB-869 78.44 28 38 40 184.44 86 Silawan DB-870 DB-870 78.44 28 38 40 184.44 87 Silawan DB-871 DB-871 114.7 28 64.6 40 247.3 88 Silawan DB-872 DB-872 114.7 28 64.6 40 247.3 89 Takirin DB-893 DB-893 60.31 28 19 32 139.31 90 Takirin DB-894 DB-894 60.31 28 19 32 139.31 91 Takirin DB-895 DB-895 60.31 28 19 40 147.31 92 Takirin DB-896 DB-896 60.31 28 19 40 147.31 93 Takirin DB-897 DB-897 60.31 28 19 40 147.31 94 Takirin DB-898 DB-898 114.7 28 58.9 40 241.6 95 Takirin DB-899 DB-899 60.31 28 19 32 139.31 96 Tialai DB-900 DB-900 60.31 28 30.4 24 142.71 97 Tialai DB-901 DB-901 78.44 28 38 24 168.44 98 Tialai DB-902 DB-902 78.44 28 43.7 24 174.14 99 Tialai DB-903 DB-903 60.31 28 24.7 24 137.01 100 Tulakadi DB-948 DB-948 60.31 28 24.7 40 153.01 101 Tulakadi DB-949 DB-949 78.44 28 43.7 40 190.14 102 Tulakadi DB-950 DB-950 60.31 28 24.7 40 153.01 103 Tulakadi DB-951 DB-951 78.44 28 38 40 184.44 104 Tulakadi DB-952 DB-952 78.44 28 38 40 184.44 105 Tulakadi DB-953 DB-953 114.7 28 64.6 40 247.3 106 Tulakadi DB-954 DB-954 78.44 28 38 40 184.44 107 Tulakadi DB-955 DB-955 60.31 28 24.7 40 153.01 108 Tulakadi DB-956 DB-956 114.7 28 70.3 40 253 109 Tulakadi DB-957 DB-957 96.57 28 57 40 221.57
  • 50. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.20. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Tasifeto Timur ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 110 Tulakadi DB-958 DB-958 60.31 28 24.7 40 153.01 111 Tulakadi DB-959 DB-959 60.31 28 30.4 24 142.71 112 Umaklaran DB-960 DB-960 60.31 28 24.7 32 145.01 113 Umaklaran DB-961 DB-961 78.44 28 38 32 176.44 114 Umaklaran DB-962 DB-962 60.31 28 24.7 32 145.01 115 Umaklaran DB-963 DB-963 60.31 28 24.7 32 145.01 116 Umaklaran DB-964 DB-964 60.31 28 30.4 24 142.71 117 Umaklaran DB-965 DB-965 78.44 28 38 32 176.44 118 Umaklaran DB-966 DB-966 78.44 28 38 24 168.44 119 Umaklaran DB-967 DB-967 78.44 28 43.7 24 174.14 120 Umaklaran DB-968 DB-968 78.44 28 38 32 176.44 Pengisian skor untuk kriteria teknis mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) kondisi fisiografi wilayah koridor jaringan jalan baru; (2) kondisi potensi kegempaan koridor jaringan jalan baru; (3) integrasi rencana rute jalan baru terhadap jaringan jalan eksisting; dan (4) indikasi pengaruh pengoperasian jalan baru terhadap konektivitas (waktu tempuh) antar kawasan. Pengisian skor untuk kriteria spasial mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi fungsi ruas jalan baru menghubungkan antar kawasan dan keterhubungan rute jalan baru terhadap simpul transportasi nasional. Pengisian skor untuk kriteria sosial budaya ekonomi mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi: (1) indikasi pengaruh jalan baru terhadap perbaikan kantong kemiskinan; (2) potensi jumlah penduduk yang dilayani ruas jalan; dan (3) indikasi pengaruh jalan baru terhadap pengembangan kawasan potensi ekonomi. Pengisian skor untuk kriteria politik pertahanan dan keamanan (polhankam) mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi indikasi konsekuensi pembangunan jalan baru terhadap strategi pertahanan dan keamanan dan indikasi pembangunan jalan baru terhadap pengembangan wilayah pemekaran (provinsi/kabupten/kota). (10) Lokpri Lakmanen Selatan Pengisian skor tiap indikator di lokasi prioritas Lakmanen Selatan yang telah didapatkan dari hasil survei di lapangan yang berguna untuk menentukan tingkat prioritas dari pengembangan
  • 51. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Pengisian nilai skor diperoleh dari hasil perkalian antara skor masing-masing indikator dengan bobot tiap sub kriteria, kemudian hasil perkalian tersebut dijumlahkan nilainya sehingga mendapatkan jumlah skor untuk masing-masing kritera. Setelah mendapatkan jumlah skor tersebut kemudian dilakukan proses perkalian dengan masing-masing bobot kriterianya sehingga didapatkan nilai skor totalnya yang hasilnya tersebut digunakan sebagai nilai untuk menentukan tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan. Hasil perhitungan analisis tingkat prioritas pada masing-masing program pengembangan dan penanganan jaringan jalan di kawasan perbatasan Lokpri Lakmanen Selatan dapat dilihat pada Tabel 7.21. Tabel 7.21. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Lakmanen Selatan ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 1 Debululik DB-134 DB-134 60.31 28 24.7 32 145.01 2 Debululik DB-135 DB-135 60.31 28 24.7 32 145.01 3 Debululik DB-136 DB-136 60.31 28 24.7 32 145.01 4 Debululik DB-137 DB-137 60.31 28 19 32 139.31 5 Debululik DB-138 DB-138 60.31 28 19 32 139.31 6 Debululik DB-139 DB-139 60.31 28 24.7 32 145.01 7 Debululik DB-140 DB-140 60.31 28 24.7 32 145.01 8 Debululik DB-141 DB-141 60.31 28 24.7 32 145.01 9 Debululik DB-142 DB-142 60.31 28 24.7 32 145.01 10 Debululik DB-143 DB-143 60.31 28 24.7 32 145.01 11 Debululik DB-144 DB-144 60.31 28 24.7 32 145.01 12 Debululik DB-145 DB-145 60.31 28 24.7 32 145.01 13 Debululik DB-146 DB-146 60.31 28 24.7 24 137.01 14 Debululik DB-147 DB-147 60.31 28 24.7 32 145.01 15 Debululik DB-148 DB-148 78.44 28 38 24 168.44 16 Debululik DB-149 DB-149 78.44 28 38 24 168.44 17 Debululik DB-150 DB-150 60.31 28 24.7 32 145.01 18 Ekin DB-240 DB-240 60.31 28 24.7 32 145.01 19 Ekin DB-241 DB-241 78.44 28 38 32 176.44 20 Ekin DB-242 DB-242 78.44 28 38 32 176.44 21 Ekin DB-243 DB-243 78.44 28 38 32 176.44 22 Ekin DB-244 DB-244 78.44 28 38 32 176.44 23 Ekin DB-245 DB-245 78.44 28 38 32 176.44 24 Ekin DB-246 DB-246 60.31 28 24.7 32 145.01
  • 52. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.21. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Lakmanen Selatan ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 25 Ekin DB-247 DB-247 60.31 28 24.7 32 145.01 26 Ekin DB-248 DB-248 78.44 28 38 32 176.44 27 Ekin DB-249 DB-249 60.31 28 24.7 32 145.01 28 Ekin DB-250 DB-250 78.44 28 38 32 176.44 29 Ekin DB-251 DB-251 60.31 28 24.7 32 145.01 30 Ekin DB-252 DB-252 60.31 28 24.7 32 145.01 31 Ekin DB-253 DB-253 60.31 28 24.7 32 145.01 32 Ekin DB-254 DB-254 60.31 28 24.7 32 145.01 33 Ekin DB-255 DB-255 60.31 28 24.7 32 145.01 34 Ekin DB-256 DB-256 60.31 28 24.7 32 145.01 35 Ekin DB-257 DB-257 78.44 28 38 32 176.44 36 Ekin DB-258 DB-258 60.31 28 24.7 32 145.01 37 Ekin DB-259 DB-259 78.44 28 38 32 176.44 38 Ekin DB-260 DB-260 78.44 28 38 32 176.44 39 Ekin DB-261 DB-261 78.44 28 38 32 176.44 40 Ekin DB-262 DB-262 60.31 28 24.7 32 145.01 41 Ekin DB-263 DB-263 78.44 28 38 32 176.44 42 Ekin DB-264 DB-264 78.44 28 38 32 176.44 43 Ekin DB-265 DB-265 60.31 28 24.7 32 145.01 44 Ekin DB-266 DB-266 78.44 28 38 32 176.44 45 Henes DB-345 DB-345 114.7 28 58.9 40 241.6 46 Henes DB-346 DB-346 60.31 28 19 32 139.31 47 Henes DB-347 DB-347 60.31 28 19 32 139.31 48 Henes DB-348 DB-348 60.31 28 19 32 139.31 49 Henes DB-349 DB-349 78.44 28 32.3 32 170.74 50 Henes DB-350 DB-350 60.31 28 19 32 139.31 51 Henes DB-351 DB-351 60.31 28 19 32 139.31 52 Henes DB-352 DB-352 60.31 28 19 32 139.31 53 Henes DB-353 DB-353 60.31 28 19 32 139.31 54 Henes DB-354 DB-354 60.31 28 24.7 32 145.01 55 Henes DB-355 DB-355 60.31 28 24.7 32 145.01 56 Henes DB-356 DB-356 114.7 28 58.9 40 241.6 57 Henes DB-357 DB-357 114.7 28 58.9 40 241.6 58 Henes DB-358 DB-358 60.31 28 24.7 32 145.01 59 Henes DB-359 DB-359 60.31 28 24.7 40 153.01 60 Henes DB-360 DB-360 114.7 28 58.9 40 241.6
  • 53. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.21. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Lakmanen Selatan ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 61 Henes DB-361 DB-361 60.31 28 19 40 147.31 62 Lakmaras DB-403 DB-403 78.44 28 32.3 32 170.74 63 Lakmaras DB-404 DB-404 60.31 28 24.7 32 145.01 64 Lakmaras DB-405 DB-405 60.31 28 24.7 32 145.01 65 Lakmaras DB-406 DB-406 60.31 28 19 32 139.31 66 Lakmaras DB-407 DB-407 78.44 28 38 32 176.44 67 Lakmaras DB-408 DB-408 60.31 28 24.7 32 145.01 68 Lakmaras DB-409 DB-409 60.31 28 24.7 32 145.01 69 Lakmaras DB-410 DB-410 60.31 28 24.7 32 145.01 70 Lakmaras DB-411 DB-411 60.31 28 24.7 32 145.01 71 Lakmaras DB-412 DB-412 60.31 28 24.7 32 145.01 72 Lakmaras DB-413 DB-413 60.31 28 24.7 32 145.01 73 Lakmaras DB-414 DB-414 60.31 28 24.7 32 145.01 74 Lakmaras DB-415 DB-415 60.31 28 24.7 32 145.01 75 Lakmaras DB-416 DB-416 60.31 28 24.7 40 153.01 76 Lakmaras DB-417 DB-417 78.44 28 38 32 176.44 77 Lakmaras DB-418 DB-418 114.7 28 64.6 40 247.3 78 Lakmaras DB-419 DB-419 60.31 28 24.7 32 145.01 79 Lakmaras DB-420 DB-420 60.31 28 24.7 32 145.01 80 Lakmaras DB-421 DB-421 60.31 28 24.7 40 153.01 81 Lakmaras DB-422 DB-422 60.31 28 19 32 139.31 82 Lakmaras DB-423 DB-423 60.31 28 24.7 40 153.01 83 Lakmaras DB-424 DB-424 78.44 28 38 32 176.44 84 Lakmaras DB-425 DB-425 60.31 28 24.7 32 145.01 85 Lakmaras DB-426 DB-426 114.7 28 58.9 40 241.6 86 Lakmaras DB-427 DB-427 114.7 28 58.9 40 241.6 87 Lakmaras DB-428 DB-428 60.31 28 24.7 32 145.01 88 Lakmaras DB-429 DB-429 60.31 28 24.7 32 145.01 89 Lakmaras DB-430 DB-430 60.31 28 24.7 32 145.01 90 Lakmaras DB-431 DB-431 60.31 28 24.7 32 145.01 91 Lakmaras DB-432 DB-432 114.7 28 64.6 40 247.3 92 Lakmaras DB-433 DB-433 60.31 28 24.7 32 145.01 93 Lakmaras DB-434 DB-434 60.31 28 19 40 147.31 94 Lakmaras DB-435 DB-435 60.31 28 24.7 40 153.01 95 Lakmaras DB-436 DB-436 60.31 28 19 32 139.31 96 Lakmaras DB-437 DB-437 60.31 28 24.7 32 145.01
  • 54. LAPORAN AKHIR VII - 67 Penyusunan Data Jaringan Jalan Kawasan Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tabel 7.21. Hasil analisis tingkat prioritas usulan rencana jalan eksisting menjadi aspal di Lokpri Lakmanen Selatan ID Nama Ruas No. Ruas No. Segmen Aspek Teknis Aspek Spasial Aspek Sosekbud Aspek Polhunkam Total 97 Lakmaras DB-438 DB-438 60.31 28 24.7 32 145.01 98 Lakmaras DB-439 DB-439 60.31 28 24.7 32 145.01 99 Lakmaras DB-440 DB-440 60.31 28 24.7 32 145.01 100 Lakmaras DB-441 DB-441 60.31 28 24.7 32 145.01 101 Lakmaras DB-442 DB-442 60.31 28 24.7 32 145.01 102 Lakmaras DB-443 DB-443 60.31 28 24.7 40 153.01 103 Lakmaras DB-444 DB-444 60.31 28 24.7 32 145.01 104 Lakmaras DB-445 DB-445 60.31 28 19 32 139.31 105 Lakmaras DB-446 DB-446 60.31 28 24.7 32 145.01 106 Lakmaras DB-447 DB-447 60.31 28 24.7 32 145.01 107 Lakmaras DB-448 DB-448 60.31 28 24.7 32 145.01 108 Lakmaras DB-449 DB-449 60.31 28 24.7 32 145.01 109 Lakmaras DB-450 DB-450 60.31 28 24.7 40 153.01 110 Loonuna DB-504 DB-504 60.31 28 24.7 32 145.01 111 Loonuna DB-505 DB-505 60.31 28 24.7 32 145.01 112 Loonuna DB-506 DB-506 60.31 28 24.7 32 145.01 113 Loonuna DB-507 DB-507 60.31 28 24.7 32 145.01 114 Loonuna DB-508 DB-508 60.31 28 24.7 32 145.01 115 Loonuna DB-509 DB-509 60.31 28 24.7 32 145.01 116 Loonuna DB-510 DB-510 78.44 28 38 32 176.44 117 Loonuna DB-511 DB-511 60.31 28 24.7 32 145.01 118 Loonuna DB-512 DB-512 60.31 28 24.7 32 145.01 119 Loonuna DB-513 DB-513 60.31 28 19 32 139.31 120 Loonuna DB-514 DB-514 60.31 28 24.7 32 145.01 121 Loonuna DB-515 DB-515 60.31 28 19 32 139.31 122 Loonuna DB-516 DB-516 78.44 28 38 32 176.44 123 Loonuna DB-517 DB-517 60.31 28 24.7 32 145.01 124 Loonuna DB-518 DB-518 60.31 28 24.7 32 145.01 125 Loonuna DB-519 DB-519 60.31 28 24.7 32 145.01 126 Loonuna DB-520 DB-520 60.31 28 24.7 32 145.01 127 Loonuna DB-521 DB-521 60.31 28 24.7 32 145.01 128 Loonuna DB-522 DB-522 78.44 28 38 32 176.44 129 Loonuna DB-523 DB-523 60.31 28 24.7 40 153.01 130 Loonuna DB-524 DB-524 60.31 28 24.7 32 145.01 131 Loonuna DB-525 DB-525 60.31 28 24.7 32 145.01 132 Loonuna DB-526 DB-526 60.31 28 24.7 32 145.01