SlideShare a Scribd company logo
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 1
2.1. Identifikasi Warga Terkena Proyek
Berdasarkan hasil survey dan melalui identifikasi dilapangan terhadap tanah
dan asset yang ada yang akan terkena di proyek pembangunan Jalan TOL
Kataraja, maka diperoleh data data antara lain : tanah, bangunan, dan asset
lainnya.
Jika nantinya terdapat jarak waktu yang lama antara persetujuan LARAP
dengan pelaksanaan proyek, Panitia Pengadaan Tanah akan melakukan
verifikasi kembali atas data WTP tersebut dan Panitia Pengadaan Tanah akan
segera memulai proses sosialisasi kepada WTP yang terkena dampak. Adapun
hasil identifikasi Tanah, bangunan, dan Aset lainnya sebagai berikut
Tabel 2.1
Perkiraan Tanah, Bangunan, Tanaman dan Aset Lainnya
Yang Terkena Pembebasan
No Uraian
Luasan/Persil
/Unit
Satuan Keterangan
A Tanah yang akan dibebaskan
1 Luas Tanah 5, 084,769.59 m2
2 Jumlah bidang tanah yang akan
dibebaskan
1,157 persil
B Bangunan/Aset yg akan terkena
1 Bengkel 1 persil
2 Gudang 1 persil
3 Hotel 1 persil
4 Irigasi 1 persil
5 Jalan 38 persil
6 Kandang Sapi 1 persil
7 Kantor Desa 1 persil
8 Kebun 16 persil
9 Kebun Kelapa 2 persil
10 Klinik 2 persil
BAB 2 HASIL SURVEY
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 2
11 Kolam 7 persil
12 Lahan Kosong 121 persil
13 Makam 3 persil
14 Makam Cina 1 persil
15 Masjid 5 persil
16 Pabrik 14 persil
17 Panti Asuhan 1 persil
18 Pemukiman 7 persil
19 Pertokoan 17 persil
20 Perumahan 1 persil
21 RM Padang 1 persil
22 Rumah Tinggal 769 persil
23 Sawah 75 persil
24 Sekolah 3 persil
25 Sungai 24 persil
26 Tambak 12 persil
27 Tanah Kosong 13 persil
28 Toko 1 persil
29 Toko Bangunan 1 persil
30 TPS Sampah 1 persil
31 Warung 12 persil
32 Jalan Tol 1 persil
33 Kantor 3 persil
Sumber : Hasil identifikasi Lapangan, 2018
2.2. Daerah Yang Terlewati Trase
Berdasarkan hasil survey pengamatan dan identifikasi, koridor rencana tapak
program dan/atau rencana kegiatan pembangunan jalan tol Kamal-Teluknaga-
Rajeg berada dalam 2 (dua) wilayah administratif Kabupaten/Kota yaitu: Kota
Administratif Jakarta Utara (Provinsi DKI Jakarta) dengan 1 (satu) kecamatan
dan Kabupaten Tangerang (Provinsi Banten). Wilayah Kecamatan yang
terlewati terdiri dari 1 (satu) kecamatan di Kota Jakarta Utara dan 7 (tujuh)
Kecamatan di Tangerang, sedangkan Keseluruhan Kelurahan/Desa yang
terlewati rencana trase tol sebanyak 32 (tiga puluh dua) kelurahan/desa.
Rincian wilayah administratif disajikan pada Tabel dibawah ini;
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 3
Tabel 2.2.
Wilayah Administrasi yang Terlewati Trase Rencana Jalan Tol
KABUPATEN/KOTA KECAMATAN KELURAHAN/DESA
KOTA JAKARTA UTARA KEC PENJARINGAN KEL KAMAL MUARA
KABUPATEN TANGERANG KEC KOSAMBI DESA DADAP
DESA KOSAMBI BARAT
DESA KOSAMBI TIMUR
DESA SELEMBARAN JATI
DESA SELEMBARAN JAYA
DESA CENGKLONG
KEC TELUK NAGA DESA KAMPUNG BESAR
DESA LEMO
DESA MUARA
DESA PANGKALAN
DESA TANJUNG BURUNG
DESA TANJUNG PASIR
DESA TEGAL ANGUS
DESA KAMPUNG MELAYU TIMUR
KEC PAKUHAJI DESA KOHOD
DESA KRAMAT
DESA SUKAWALI
DESA SURYA BAHARI
DESA KALIBARU
KEC SUKADIRI DESA SUKADIRI
DESA PEKAYON
KEC MAUK DESA GUNUNGSARI
DESA KETAPANG
DESA MARGAMULYA
DESA MAUK TIMUR
DESA SASAK
DESA TEGALKUNIR LOR
KEC RAJEG DESA RANCABANGO
DESA SUKAMANAH
KEL SUKATANI
KEC SINDANGJAYA DESA SINDANG JAYA
Sumber : Hasil identifikasi Lapangan, 2018
Sedangkan kalau dilihat luas per segmen dapat dilihat pada Tabel 2,3, dan
Gambar 2.4 di bawah ini :
Tabel 2.3
Pembagian IC dan Luasannya
No. SEGMEN LUAS (m2) PERSENTASE (%)
1 IC SEDYATMO - IC KOSAMBI 853,209.06 16.78%
2 IC KOSAMBI - IC TELUKNAGA 679,335.62 13.36%
3 IC TELUKNAGA - IC TANJUNG PASIR 649,987.65 12.78%
4 IC TANJUNG PASIR - IC BANDARA 598,588.12 11.77%
5 IC BANDARA - IC SURYA BAHARI 527,500.48 10.37%
6 IC SURYA BAHARI - IC PAKUHAJI 570,216.20 11.21%
7 IC PAKUHAJI - IC MAUK 411,598.61 8.09%
8 IC MAUK- IC RAJEG 794,333.84 15.62%
Total 5,084,769.59 100.00%
Sumber : Hasil identifikasi Lapangan, 2018
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 4
Gambar 2.1. Pembagian Luasan Lahan Per-segmen
Adapun luasan berdasarkan desa/kelurahan yang terkena proyek
digambarkan pada Tabel 2.4 berikut ini
Tabel 2.4
Indikasi Luasan Lahan per Kelurahan ruas Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg
KABUPATEN/KOTA KECAMATAN KELURAHAN/DESA
LUAS
(m2)
PERSENTASE
(%)
KOTA JAKARTA UTARA KEC PENJARINGAN KEL KAMAL MUARA 198,865.83 3.91%
KABUPATEN TANGERANG KEC KOSAMBI DESA DADAP 114,754.06 2.26%
DESA KOSAMBI BARAT 72,006.61 1.42%
DESA KOSAMBI TIMUR 267,928.96 5.27%
DESA SELEMBARAN JATI 195,152.84 3.84%
DESA SELEMBARAN JAYA 22,590.65 0.44%
DESA SELEMBARAN JATI_ 30,831.00 0.61%
DESA CENGKLONG 4,500.76 0.09%
KEC TELUK NAGA DESA KAMPUNG BESAR 281,012.58 5.53%
DESA LEMO 316,494.64 6.22%
DESA MUARA 82,296.29 1.62%
DESA PANGKALAN 135,462.79 2.66%
DESA TANJUNG BURUNG 89,112.27 1.75%
DESA TANJUNG PASIR 314,866.19 6.19%
DESA TEGAL ANGUS 117,362.38 2.31%
DESA KAMPUNG MELAYU TIMUR 28,406.75 0.56%
KEC PAKUHAJI DESA KOHOD 475,880.17 9.36%
DESA KRAMAT 150,531.74 2.96%
DESA SUKAWALI 127,130.11 2.50%
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 5
DESA SURYA BAHARI 249,838.62 4.91%
DESA KALIBARU 33,595.69 0.66%
KEC SUKADIRI DESA SUKADIRI 49,908.44 0.98%
DESA PEKAYON 104,058.95 2.05%
KEC MAUK DESA GUNUNGSARI 255,401.69 5.02%
DESA KETAPANG 181,771.66 3.57%
DESA MARGAMULYA 107,701.45 2.12%
DESA MAUK TIMUR 118,524.09 2.33%
DESA SASAK 37,672.83 0.74%
DESA TEGALKUNIR LOR 126,775.70 2.49%
KEC RAJEG DESA RANCABANGO 172,736.72 3.40%
DESA SUKAMANAH 181,736.71 3.57%
KEL SUKATANI 296,819.97 5.84%
KEC SINDANGJAYA DESA SINDANG JAYA 143,040.44 2.81%
Grand Total 5,084,769.59 100.00%
Sumber : Hasil identifikasi Lapangan, 2018
2.3. Fungsi Guna Lahan Pada Rencana Trase
Kondisi tata guna lahan pada sekitar rencana trase tol secara keseluruhan
terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu Bangunan, lahan produktif, non produktif
serta lainnya. Persentase luasan untuk lahan produktif adalah sebesar 79.39%
yang terdiri dari 1.38% kebun, 20.85% kolam dan 57.16% sawah. Lahan non-
produktif berupa tanah kosong memiliki proporsi 13.32% dari luas lahan total,
sedangkan untuk lahan yang dipergunakan sebagai bangunan yaitu sebesar
7,29% yang meliputi bangunan (0,58%), fasilitas umum/sosial (0,03%), jalan
dan sungai (3,08%), pemakaman (0,25%) dan pemukiman (3,36%). Tabel 2.3
menyajikan gambaran umum penggunaan lahan berdasarkan fungsi pada trase
tol Kamal-Teluknaga-Rajeg dengan rincian data pada Gambar 2.5. Untuk lebih
jelasnya disajikan dibawah ini;
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 6
Tabel 2.5
Penggunaan lahan berdasarkan fungsi pada trase tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (m2)
Jumlah Luas (m2) Jumlah Luas (m2) Jumlah Luas (m2) Jumlah Luas (m2) Jumlah Luas (m2)
Bengkel 1 62.683 - - - - - - 1 62.683
Gudang 1 364.928 - - - - - - 1 364.928
Hotel 1 587.566 - - - - - - 1 587.566
Irigasi - - 1 1,280.094 - - - - 1 1,280.094
Jalan 10 13,687.030 4 19,423.480 14 14,830.769 10 9,567.686 38 57,508.965
Kandang Sapi - - - - - - 1 1,865.491 1 1,865.491
Kantor Desa 1 169.538 - - - - - - 1 169.538
Kebun 1 84.035 9 41,147.818 3 4,673.848 2 16,787.754 15 62,693.454
Kebun Kelapa 1 2,496.924 1 5,009.868 - - - - 2 7,506.793
Klinik 2 648.573 - - - - - - 2 648.573
Kolam 3 20,995.808 3 30,676.984 2 23,544.449 - - 8 75,217.240
Lahan Kosong 31 258,352.540 14 50,956.888 34 62,545.857 42 248,523.053 121 620,378.338
Makam 1 540.684 1 7,669.654 1 770.658 - - 3 8,980.996
Makam Cina - - - - 1 3,500.745 - - 1 3,500.745
Masjid 1 236.018 - - 1 105.951 3 490.707 5 832.676
Pabrik 10 18,471.725 3 1,708.308 1 635.507 - - 14 20,815.540
Panti Asuhan 1 963.521 - - - - - - 1 963.521
Pemukiman 1 895.447 - - - - 6 3,318.750 7 4,214.197
Pertokoan - - - - 17 723.249 - - 17 723.249
Perumahan - - - - - - 1 9,037.161 1 9,037.161
RM Padang - - - - 1 246.132 - - 1 246.132
Rumah Tinggal 191 45,170.888 126 31,972.289 112 17,752.273 340 62,488.975 769 157,384.424
Sawah 12 645,383.586 15 637,515.042 25 811,896.208 23 811,527.242 75 2,906,322.078
Sekolah - - - - - - 3 455.472 3 455.472
Sungai 6 12,160.613 6 11,465.886 8 7,750.406 4 5,847.004 24 37,223.908
Tambak 5 445,941.579 3 354,966.522 3 148,564.235 1 35,735.805 12 985,208.140
Tanah Kosong 6 2,482.753 7 54,311.076 - - - - 13 56,793.829
Toko 1 468.463 - - - - - - 1 468.463
Toko Bangunan - - - - 1 57.603 - - 1 57.603
TPS Sampah - - - - - - 1 136.531 1 136.531
Warung 10 1,341.530 - - 1 118.793 1 150.821 12 1,611.144
Jalan Tol 1 60,449.788 - - - - - - 1 60,449.788
Kantor 2 588.461 1 471.868 - - - - 3 1,060.328
Total 300 1,532,544.677 194 1,248,575.776 225 1,097,716.682 438 1,205,932.451 1,157 5,084,769.586
TOTAL
Fungsi
RUAS 1 RUAS 2 RUAS 3 RUAS 4
Sumber : Hasil identifikasi Lapangan, 2018
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 7
2.4. Kondisi Sosial Ekonomi Warga Terkena Proyek
2.4.1 Kependudukan (Demografi)
Berdasarkan data BPS masing-masing Kecamatan Studi Tahun 2017, penduduk
Kecamatan studi sebanyak 1.142.451 jiwa dengan tingkat kepadatan 3.501,67
jiwa/km2. Jumlah dan kepadatan penduduk di kelurahan dan Kecamatan studi
disajikan pada Tabel 2.6 berikut ini.
Tabel. 2.6
Jumlah Dan Kepadatan Penduduk di Wilayah Studi
No. Kecamatan/ Kel/Desa
Luas
(km2)
Penduduk (jiwa)
Kepadatan
(jiwa/km2)
Jumlah
KKLaki-laki
Perem-
puan
Total
A. Kec Penjaringan 45,4057 152.149 146.551 298.700 6.578,47 102.777
1 Kel Kamal Muara 10,5340 6.985 6.742 13.727 1.295,73 3.982
B. Kec Kosambi 29,4520 84.029 78.212 162.241 5.508,66 40.162
1 Kel Dadap 4,0140 18.473 17.322 35.795 8.917,00 *
2 Kel Kosambi Barat 2,8660 4.072 3.765 7.837 2.734,00 *
3 Ds Kosambi Timur 2,8820 8.170 6.888 15.058 5.224,00 *
4 Ds Selembaran Jati 3,9370 3.587 3.589 7.176 1.822,00 *
5 Kel Selembaran Jaya 6,9630 11.419 10.906 22.325 3.206,00 *
6 Ds Cengklong 1,3280 8.430 8.008 16.438 12.378,00 *
C. Kec Teluk Naga 53,3000 83.553 79.623 163.176 3.061,46 32.803
1 Ds Kampung Besar 4,6600 6.643 6.322 12.965 2.782,00 2.782
2 Ds Lemo 4,0000 3.395 3.240 6.635 1.659,00 1.610
3 Ds Muara 5,0500 1.818 1.754 3.572 707,00 984
4 Ds Pangkalan 7,9900 8.966 8.473 17.439 2.183,00 4.286
5 Ds Tanjung Burung 8,6400 4.143 3.951 8.094 937,00 1.484
6 Ds Tanjung Pasir 5,6400 5.270 5.025 10.295 1.825,00 2.424
7 Ds Tegal Angus 4,3300 4.894 4.656 9.550 2.206,00 1.998
D. Kec Pakuhaji 46,0200 58.728 55.789 114.517 2.488,42 28.945
1 Ds Kohod 4,4000 862 841 1.703 387,00 *
2 Ds Kramat 4,6300 1.968 1.725 3.693 798,00 *
3 Ds Sukawali 2,4300 2.873 2.611 5.484 2.257,00 *
4 Ds Surya bahari 3,1000 3.734 3.299 7.033 2.269,00 *
5 Ds Kalibaru 5,0900 1.530 1.309 2.839 558,00 *
E. Kec Sukadiri 21,5880 29.101 27.098 56.199 2.603,25 18.423
1 Ds Sukadiri 3,185 2.190 1.932 4.122 1.294,19 1.304
2 Ds Pekayon 3,958 5.983 5.880 11.863 2.997,22 2.449
F. Kec Mauk 40,0950 41.520 40.528 82.048 2.046,34 24.966
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 8
No. Kecamatan/ Kel/Desa
Luas
(km2)
Penduduk (jiwa)
Kepadatan
(jiwa/km2)
Jumlah
KKLaki-laki
Perem-
puan
Total
1 Ds Gunungsari 3,215 2.175 2.098 4.273 1.346,50 1.358
2 Ds Ketapang 4,186 3.182 3.174 6.356 1.521,00 1.975
3 Ds Margamulya 5,360 3.619 3.923 7.542 1.315,50 1.878
4 Kel Mauk Timur 1,204 3.011 2.820 5.831 4.972,60 1.776
5 Ds Sasak 3,190 2.626 2.417 5.043 1.581,80 2.500
6 Ds Tegalkunir Lor 2,965 3.680 3.641 7.321 2.501,50 2.050
G. Rajeg 53,6640 87.610 83.987 171.597 2.837,00 32.466
1 Ds Rancabango 2,3100 2.679 2.517 5.196 2.278,00 1.973
2 Ds Sukamanah 6,4200 7.961 7.553 15.514 2.236,00 3.582
3 Kel Sukatani 5,6100 12.004 11.523 23.527 3.832,00 3.994
H. Sindang Jaya 36,7342 47.929 46.044 93.973 2.558,19 21.167
1 Ds Sindang Jaya 5,3500 4.572 4.447 9.019 1.686,00 *
Jumlah tkt kec 326,2589 584.619 557.832 1.142.451 3.501,67 211.435
Jumlah tkt desa 139,2660 160.914 152.351 313.265 2.249,40 44.389
Sumber: BPS, Kecamatan Dalam Angka 2017
* = data tidak tersedia
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kecamatan Studi terdiri dari
584.619 jiwa laki-laki dan 557.832 jiwa perempuan, dengan rasio jenis kelamin
105; artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 105 penduduk laki-laki.
Berdasarkan data BPS Tahun 2017, menunjukkan bahwa di Kota Jakarta Utara
dan Kabupaten Tangerang, masing-masing terdapat 874.853 orang dan
1.513.501 orang angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja yang sudah bekerja
masing-masing sebanyak 812.614 orang di Kota Jakarta Utara dan 1.377.224
orang di Kabupaten Tangerang. Sedangkan yang berstatus sebagai
pengangguran sebanyak 62.239 orang Kota Jakarta Utara dan sebanyak
136.277 orang di Kabupaten Tangerang.
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 9
Tabel 2.7
Ketenagakerjaan di Kota Jakarta Utara dan Kabupaten Tangerang
No Uraian Kota Jakarta utara Kab Tangerang
1. Angkatan kerja 874.853 1.513.501
a Bekerja 812.614 1.377.224
b Pengangguran 62.239 136.277
2. Bukan Angkatan kerja 441.635 909.542
a Sekolah 121.894 810.223
b Mengurus Rumah Tangga 269.883
c Lainnya 49.858 99.319
Sumber : BPS, Kota Jakarta Utara dalam Angka, 2017dan Kabupaten Tangerang dalam Angka, 2017
Adapun rincian jumlah pencari kerja di salah satu kecamatan studi yaitu
Kecamatan Rajeg dapat disajikan pada (tabel 2.8)
Tabel 2.8
Jumlah Pencari Kerja Kecamatan Mauk dan Rajeg
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No.
Tingkat
Pendidikan
Jumlah Pencari
Kerja
1. SD/MI 149
2. SLTP/MTs 674
3. SLTA/MA 1.014
4. SMK 119
5. Diploma 28
6. Sarjana 27
Jumlah 2.011
Sumber : BPS, Kecamatan Dalam Angka, 2017
2.4.2 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di rencana trase jalan Tol KATARAJA berupa lahan produktif
(sawah, kolam, kebun), lahan non produktif (lahan kosong) dan bangunan
(rumah/pemukiman, pabrik, hotel, fasum/fasos). Untuk banyaknya bangunan
sendiri adalah 841 bangunan. Penggunaan lahan produktif terdiri dari sawah
seluas 290,63 Ha, Tambak/kolam 106,04 Ha dan kebun 7,02 Ha. Selengkapnya
dapat dilihat pada tabel Penggunaan Lahan di bawah ini.
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 10
Tabel 2.9
Penggunaan Lahan Pada Trase yang Terkena Tol Kataraja
No Fungsi Lahan Luas (m2) Persentase (%)
A Bangunan
1 Bangunan Pribadi 29.475,2196 0,58
2 Fasum/Fasos 1.594,2164 0,03
3 Jalan/Sungai 156.462,7553 3,08
4 Pemakaman 12.481,7402 0,25
5 Pemukiman 170.635,7822 3,35
B Lahan Non Produktif
1 Lahan Kosong 677.172,1667 13,32
C Lahan Produktif
1 Kebun 70.200,2467 1,38
2 Kolam 1.060.425,3802 20,85
3 Sawah 2.906.322,0782 57,16
Jumlah 5.084.769,5855 100.00
Sumber: Dokumen Pengadaan Lahan 2017
Berkaitan dengan Program LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan), UU
No. 41 Tahun 2009 ini, berada pada Pasal 44 yang mengatur tentang alih fungsi
lahan pertanian pangan berkelanjutan. Pada Pasal tersebut dijelaskan bahwa alih
fungsi lahan pada dasarnya dilarang kecuali untuk kepentingan umum dengan
persyaratan tertentu yang cukup ketat antara lain disediakannya lahan pengganti
terhadap lahan pertanian pangan berkelanjutan yang dialih fungsikan. Terdapat
ancaman pidana apabila terjadi alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan
syarat-syarat yang telah ditentukan seperti yang dijelaskan secara detail pada
Pasal 72 hingga Pasal 74 dalam UU tersebut. Oleh karena itu, dalam penyusunan
Perda mengenai PLP2B harus memperhatikan berbagai aspek dan melibatkan
berbagai instansi terkait.
Terkait dengan UU No.41 Tahun 2009. Provinsi sudah melakukan review tentang
tata ruang yang dituangkan dalam Perda No.2 Tahun 2011 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030. Hal ini menunjukkan
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 11
bahwa Provinsi Banten langsung merespon amanah UU tersebut meskipun pada
waktu itu produk hukum turunannya yang berupa peraturan pemerintah belum
ada. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Banten melalui Bappeda akan
melakukan beberapa kajian terkait dengan lahan pertanian pangan
berkelanjutan seperti kajian tentang pendetailan lahan pertanian pangan
berkelanjutan yang sudah direncanakan dalan Perda RTRW dan kajian tentang
alih fungsi lahan pertanian di Provinsi Banten. Hasil kajian tersebut diharapkan
dapat memperbaiki perda melalui mekanisme revisi yang dapat dilakukan setiap
lima tahun.
Pemerintah daerah sampai saat ini baru menetapkan kawasan untuk program
LP2B, khususnya di Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang dan Kecamatan
Panimbang, Kabupaten Pandeglang. Meskipun sampai saat ini, lahan tersebut
masih belum secara detail penatagunaan lahannya. Status lahan tersebut masih
kawasan pertanian dan belum secara khusus disebutkan sebagai kawasan
pertanian pangan berkelanjutan. Hal ini menjadikan status lahan tersebut masih
belum terikat peruntukannya.Sedangkan apabila statusnya sudah LP2B, maka
lahan tersebut sudah terikat peruntukkannya.Secara khusus, fungsi kawasan
tersebut sudah tertuang dalam Perda RTRW.
Kewenangan Kabupaten/Kota yaitu membuat Rancangan Detail Tata Ruang
sesuai dengan acuan Perda RTRW Provinsi Banten tersebut. Meskipun demikian,
khusus untuk Kabupaten Tangerang acuan yang digunakan yang lebih atas yaitu
Perpres No. 54 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang “JABODETABEK
PUNJUR”. Hal ini diperbolehkan mengingat acuan yang digunakan tersebut
memiliki kekuatan hukum yang lebih tinggi dibanding dengan Perda RTRW
Provinsi Banten. Dari Uraian tersebut di atas, untuk wilayah pengembangan Tol
KATARAJA yang meliputi Kecamatan Penjaringan Kota Jakarta Utara, sampai
dengan Kecamatan Sindang Jaya belum menjadi Kawasan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (LP2B), sehingga bisa dilakukan pembebasan atas
kawasan produktif, pertanian, perkebunan dan perikanan darat (tambak). Untuk
itu kiranya Pemerinta Daerah Kabupaten Tangerang juga bisa melakukan Review
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 12
atas RTRD Kabupaten Tangerang atas Pemanfaatan Ruang Untuk Pembangunan
Infrastruktur Jalan Jalan Tol tersebut
2.4.3 Mata Pencaharian Penduduk
Secara umum penduduk di wilayah studi bermatapencaharian sebagai karyawan
perusahaan swasta, petani dan nelayan. Selain itu terdapat penduduk
bermatapencaharian di sektor perdagangan/wiraswasta, PNS dan anggota
TNI/POLRI serta jasa-jasa lainnya. Mata pencaharian penduduk secara detail
akan disajikan dalam dokumen Andal.
2.4.4 Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat bersumber dari berbagai mata pencaharian yang
dijalankan masyarakat seperti dari hasil upah/gaji karyawan, hasil pertanian,
nelayan, pendapatan dari sektor jasa dan lain-lain. Data sekunder tentang
pendapatan masyarakat belum tersedia sehingga belum dapat ditampilkan pada
Kerangka Acuan. Tingkat pendapatan masyarakat akan diperoleh melalui
wawancara responden atau merupakan data primer yang akan diperoleh setelah
dilakukan survey lapangan.
Umumnya pendapatan masyarakat (khususnya pekerja atau karyawan
perusahaan), bersumber dari upah/gaji sebagai karyawan dengan tingkat
pendapatannya sesuai standar upah minimum yang berlaku Tahun 2017 yaitu
sebesar Rp 3.355.750 per bulan untuk DKI Jakarta dan Rp 3.270.935 per bulan
untuk Kabupaten Tangerang.
2.4.5 Sosial Budaya
1) Pendidikan Masyarakat
a. Tingkat Pendidikan Penduduk
Jenjang pendidikan formal penduduk di Kecamatan Studi sudah cukup
memadai karena sebagian besar berpendidikan SLTP ke atas. Tingkat
pendidikan penduduk yang berusia di atas 60 tahun masih relatif rendah
yaitu berpendidikan SD ke bawah. Sementara golongan penduduk berusia
muda di bawah 25 tahun sudah banyak yang telah menamatkan jenjang
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 13
pendidikan lanjutan seperti SLTP, SLTA atau SMU/K bahkan Perguruan
Tinggi. Keadaan ini antara lain disebabkan oleh kesadaran masyarakat
terhadap pendidikan semakin meningkat dan sarana prasarana
pendidikan sudah tersedia.
Penduduk yang berpendidikan SLTA ke atas umumnya sudah bekerja di
perusahaan atau instansi pemerintah baik yang ada di wilayah DKI Jakarta
dan Kabupaten Tangerang maupun di luar kedua wilayah tersebut.
Dengan tingkat pendidikan seperti telah diuraikan tersebut, maka
berbagai jenis pekerjaan di perusahaan bisa dikerjakan oleh penduduk
setempat cukup bervariatif mulai dari tenaga keamanan, supir, office boy,
administrasi, manajer dan lain lain.
Untuk mensukseskan program wajib belajar 12 tahun seperti yang
dicanangkan pemerintah, kini telah di bangun fasilitas pendidikan dari
tingkat sekolah dasar sampai tingkat menengah atas. Sarana pendidikan
di kecamatan studi sudah menjangkau di seluruh kelurahan. Di seluruh
Desa/Kelurahan sudah memiliki TK.
Jumlah Sekolah Dasar di Kecamatan Studi ada 288 buah, Sekolah
Menengah Pertama (SMP) ada 115 buah, Sedangkan jumlah Sekolah
Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada 97
buah yang tersebar di beberapa desa/kelurahan.
Sedangkan banyaknya murid dan guru pada sekolah Dasar yaitu 93.792
orang dan guru 2.453 orang. Untuk SMP 46.476 orang dan guru 1.387
orang dan SMA & SMK 29.053 orang dan guru 1.457 orang. Jumlah
Sekolah, Guru dan Murid sekolah dasar sampai sekolah menengah atas
disajikan pada Tabel 2.10
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 14
Tabel 2.10
Jumlah Sekolah, Guru dan Murid SD sampai SMA &SMK
No Kecamatan
Jumlah Sekolah (unit) Jumlah Murid (org) Jumlah Guru (org)
SD SMP
SMA &
SMK
SD SMP
SMA &
SMK
SD SMP
SMA
&
SMK
1 Penjaringan 70 39 34 24.469 12.190 7.662 * * *
2 Kosambi 51 19 7 12.340 4.362 2.070 308 100 161
3 Teluk Naga 42 14 12 14.412 4.420 3.621 483 260 212
4 Pakuhaji 36 14 6 11.940 6.741 1.844 459 368 159
5 Sukadiri 18 12 12 5.165 6.564 3.173 253 114 181
6 Mauk 31 5 5 7.870 3.698 2.560 275 155 238
7 Rajeg 40 12 21 8.931 5.450 5.292 304 261 394
8 Sindang Jaya 28 8 5 8.665 3.051 2.831 371 129 112
Jumlah 316 123 102 93.792 46.476 29.053 2.453 1.387 1.457
Sumber :BPS, Kecamatan dalam Angka, 2017
* = data tidak tersedia
2) Pranata Sosial
Lembaga sosial yang ada di wilayah Kecamatan Studi pada umumnya terdiri
dari lembaga keagamaan, pendidikan dan lembaga sosial. Lembaga tersebut
terbentuk untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Melalui lembaga
ini terbentuk sistim tingkah laku, sistem sosial dan akhirnya terjadi berbagai
perubahan dalam tatanan kehidupan baik yang bersifat individual maupun
dalam tatanan kemasyarakatan.
Kelembagaan yang berkembang dalam masyarakat meliputi kelembagaan
formal dan non formal. Lembaga formal berupa aparat Kelurahan, Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK)
dan Badan Permusyawaratan Kelurahan (BPD), sedangkan lembaga non
formal berupa lembaga keagamaan yang berperan.
Berbagai permasalahan yang muncul sehubungan dengan aktivitas proyek
seperti persengketaan lahan, tuntutan tenaga kerja yang terjadi memerlukan
peranan lembaga formal dan non formal, sedangkan pendekatan sosial
budaya dan keagamaan sangat menonjol pada peranan lembaga non formal.
Oleh karena itu, kerjasama dan koordinasi serta komunikasi timbal balik yang
harmonis diantara kelembagaan masyarakat tersebut sangat penting bagi
pemecahan masalah sosial kemasyarakatan.
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 15
3) Konflik Sosial
Potensi konflik diprakirakan bersumber dari kegiatan penerimaan tenaga kerja
serta pembebasan lahan. Masyarakat di desa studi sangat mengharapkan
agar angkatan kerja lokal dilibatkan dalam kegiatan pembangunan jalan tol.
Jika perusahaan mengabaikan keberadaan tanaga kerja lokal, artinya tenaga
kerja lokal tidak diikutsertakan dalam kegiatan proyek maka akan timbul
konflik antara masyarakat dengan perusahan yang dilakukan dengan cara
demo atau menahan kendaraan pengangkut atau alat berat konstruksi.
Kegiatan pengadaan lahan juga berpotensi menimbulkan konflik bila tidak
terjadi kesepakatan dengan pemilik lahan.
Informasi pada saat survey pendahuluan di desa studi menunjukkkan bahwa
tidak terjadi konflik antar masyarakat baik konflik dalam pemilikan lahan
maupun konflik antar suku dan antar agama. Keamanan dan ketertiban cukup
terjaga dengan baik. Selama tahun 2016 gangguan keamanan dan ketertiban
yang terjadi antara lain pencurian kendaraan bermotor, pemakaian miras dan
narkoba.
4) Persepsi dan Sikap Masyarakat Masyarakat terhadap Rencana Kegiatan
Persepsi dan sikap masyarakat secara lengkap akan diperoleh berdasarkan
hasil wawancara dengan responden yang akan dilakukan setelah Kerangka
Acuan di setujui, namun demikian untuk gambaran umum disajikan persepsi
dan sikap masyarakat yang dirangkum selama kegiatan sosialisasi awal
sebagai berikut.
Sebagian masyarakat belum mengetahui secara jelas jalur Jalan Tol di wilayah
mereka. Masyarakat mengetahui adanya rencana pembangunan jalan Tol dari
kegiatan sosialisasi awal yang telah dilakukan pemerakarsa.
Secara umum masyarakat mendukung pembangunan jalan Tol KATARAJA
untuk kelancaran aksesibilitas serta mendukung program pemerintah. Di sisi
lain masyarakat mengharapkan tenaga kerja lokal mendapat prioritas untuk
bekerja pada kegiatan konstruksi dan operasi. Masyarakat juga mengingatkan
agar perusahaan memperhatikan kemudahan aksesibilitas masyarakat yang
terbelah oleh jalan Tol. Masyarakat menyarankan agar akses ke seberang jalan
tol perlu disediakan.
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 16
Survey Penilaian dilakukan untuk mengetahui taksiran harga tanah di
masing-masing dan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan nilai
penggantian fisik aset berdasarkan fungsi bidang tanah maupun
penggantian tanaman terkini. Jenis pertanyaan yang diajukan bermacam-
macam untuk jenis penggunaan tata guna lahan yang berbeda. Jenis tata
guna lahan yang dilakukan survey ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Perumahan atau Pemukiman,
2. Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial,
3. Lokasi Bisnis atau sentra usaha seperti ruko dan kontrakan, dan
4. Tanah Kosong. Kategori ini termasuk didalamnya tata guna lahan
berupa sawah, perkebunan dan lain sebagainya termasuk harga
penggantian tanaman bila dimungkinkan.
2.5. Persepsi Masyarakat Tentang Proyek
Berdasarkan wawancara melalui beberapa kepala desa yang ada di sekitar
kegiatan proyek jalan Tol KATARAJA adalah sebagai berikut;
a) Walaupun beberapa Kepala Kelurahan dan Kecamatan ada yang belum
mengetahui area dan atau wilayah yang akan dilalui tracce jalan tol
KATARAJA, pada prinsipnya akan mendukung kegiatan yang lakukan oleh
Pemerintah Atas pengembangan Tracce Jalan Tol, karena itu merupakan
Program Nasional
b) Masyarakat mengharapkan ada kegiatan yang sifatnya memberikan kejelasan
dan pencerahan mengenai daerah-daerah yang akan dibebaskan, sehingga
masyarakat akan lebih siap pada pelaksanaan pembebasan lahan nantinya.
c) Warga berharap ada wadah yang dapat dijadikan oleh masyarakat sebagai
sarana menampung keluhan sehingga apa yang diharapkan masyarakat
dapat diakomodir.
d) Masyarakatpun belum mengetahui atas Kegiatan Proyek Jalan Tol KATARAJA,
yang mereka ketahui adalah hanya kegiatan yang dilakukan oleh PT SEDAYU
GROUP atas pembebasan lahan yang ada
e) Pejabat setempat dan ataupun tokoh masyarakat beranggapan bahwa proyek
dilakukan pemerintah pusat harus bermanfaat bagi kehidupan social ekonomi
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 17
mereka dan dapat dilakukan secara transparan, agar tidak terjadi salah
paham dan ataupun dimanfaatkan pihak tertentu dalam mencari keuntungan,
terutama yang berkaitang dengan sosialisasi mekanisme ganti rugi.
Secara umum masyarakat mendukung pembangunan jalan Tol KATARAJA untuk
kelancaran aksesibilitas serta mendukung program pemerintah. Di sisi lain
masyarakat mengharapkan tenaga kerja lokal mendapat prioritas untuk bekerja
pada kegiatan konstruksi dan operasi. Masyarakat juga mengingatkan agar
perusahaan memperhatikan kemudahan aksesibilitas masyarakat yang terbelah
oleh jalan Tol. Masyarakat menyarankan agar akses ke seberang jalan tol perlu
disediakan.
2.6. Informasi Harga Pasar Tanah
Survei wawancara bersifat non formal (diskusi) terhadap para pemilik lahan yang
terkena imbas. Hal ini bertujuan untuk mengetahui langsung informasi mengenai
status kepemilikan dan nilai jual secara pasar dan NJOP (jika memungkinkan)
lahan dan bangunan di wilayah yang terkena pembangunan. Tujuan pelaksanaan
wawancara adalah sebagai acuan data pembanding dari berita acara kunjungan
kepada perangkat daerah, selain itu dapat diperoleh referensi untuk menentukan
biaya penggantian kerugian emosional (Solatium) sesuai dengan Standar
Penilaian Indonesia (SPI 306) yang akan digunakan untuk kalkulasi Nilai
Penggantian Wajar dari bidang yang terkena pembangunan Ruas Tol Kamal –
Teluknaga - Rajeg. Berdasarkan informasi yang diperoleh secara garis besar
terdapat variasi harga tanah pada wilayah yang terlewati, yaitu :
1. Harga sawah dan tambak,
a. Posisi dekat jalan (tepi jalan) sebesar Rp.600.000,00 – Rp.3.000.000,-
b. Posisi jauh dari jalan sebesar Rp.200.000,00 – Rp.1.000.000,00
2. Harga tanah darat
a. Posisi dekat jalan (tepi jalan) sebesar Rp.600.000,00 – Rp.3.000.000,-
b. Posisi jauh dari jalan sebesar Rp.400.000,00 – Rp.1.500.000,00
3. Harga Bangunan
a. Bangunan Permanen di tepi jalan raya berkisar Rp. 2.500.000 – Rp.
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 18
8.000.000 (tergantung jenis bangunan – Rumah tinggal, Ruko dan atau
Industri (pergudangan))
b. Bangunan Semi Permanen di tepi jalan raya berkisar Rp. 400.000 –
1.000.000 per meter persegi
c. Bangunan Kayu baik itu kayu meranti ataupun kayu biasa berkisar antara
Rp. 80.000 – 200.000 per meter persegi
d. Bangunan Permanen yang berjauhan dengan jalan kolektor berkisar Rp.
500.000 – 1.000.000 per meter persegi
e. Bangunan Semi Permanen di lokasi yang jauh dari jalan berkisar Rp.
100.000 – Rp. 500.000
Sama halnya dengan survei penilaian, pelaksanaan survei sosial ekonomi
dilakukan dengan cara wawancara bersifat non formal kepada masyarakat yang
terlewati. Survei ini dilakukan sebagai input dalam menentukan biaya
penggantian kerugian emosional (Solatium) sesuai dengan Standar Penilaian
Indonesia (SPI 306) yang akan digunakan untuk kalkulasi Nilai Penggantian
Wajar. Formulir Survei Penilaian dan Sosial Ekonomi disajikan pada Gambar 2.3
dan untuk lengkapnya disajikan pada Berkas Survei.
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 19
Gambar 2.2. Form Survey Sosial Ekonomi
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 20
Adapun hasil wawancara dengan kepala desa yang terkena proyek dan
berdasarkan harga yang tertinggi dan terendah menurut kepala desa (pratin)/
lurah seperti table di bawah ini :
Tabel 2.11
Perkiraan Indikasi Harga Pasar Lahan Menurut Kelurahan dan Kecamatan
No Nama Desa
Harga (Rp)/M2
Terendah Tertinggi Rata-rata
I Kecamatan Kosambi
1 Desa Dadap 5,000,000 7,000,000 6,000,000
2 Desa Selembaran Jati 2,500,000 3,500,000 3,000,000
3 Desa Kosambi Barat 4,000,000 6,000,000 5,000,000
4 Desa Kosambi Timur 3,000,000 4,500,000 3,750,000
5 Desa Cengklong 1,500,000 3,000,000 2,250,000
6 Desa Selembaran Jaya 1,500,000 3,000,000 2,250,000
II Kecamatan Mauk
1 Desa Ketapang 300,000 600,000 450,000
2 Desa Mauk Timur 300,000 500,000 400,000
3 Desa Sasak 200,000 400,000 300,000
4 Desa Gunungsari 400,000 600,000 500,000
5 Desa Tegalkunir Lor 200,000 400,000 300,000
6 Desa Margamulya 300,000 600,000 450,000
III Kecamatan Pakuhaji
1 Desa Kramat 400,000 700,000 550,000
2 Desa Sukawali 400,000 700,000 550,000
3 Desa Surya Bahari 400,000 700,000 550,000
4 Desa Kohod 600,000 900,000 750,000
5 Desa Kalibaru 400,000 600,000 500,000
IV Kecamatan Rajeg
1 Desa Rancabango 200,000 400,000 300,000
2 Desa Sukamanah 200,000 350,000 275,000
3 Kelurahan Sukatani 200,000 350,000 275,000
V Kecamatan Sindangjaya
1 Desa Sindangjaya 200,000
3
50,000 275,000
VI Kecamatan Sukadiri
1 Desa Sukadiri 400,000 600,000 500,000
2 Desa Pekayon 400,000 600,000 500,000
-
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 21
VII Kecamatan Teluk Naga -
1 Desa Tegal Angus 600,000 800,000 700,000
2 Desa Kampung Melayu Timur 600,000 800,000 700,000
3 Desa Lemo 1,000,000 2,500,000 1,750,000
4 Desa Muara 1,000,000 2,500,000 1,750,000
5 Desa Tanjung Pasir 700,000 1,000,000 850,000
6 Desa Tanjung Burung 900,000 1,500,000 1,200,000
7 Desa Pangkalan 900,000 1,500,000 1,200,000
8 Desa Kampung Besar 1,500,000 3,000,000 2,250,000
VIII
Kecamatan Penjaringan
(Jakut)
1 Kelurahan Kamal Muara 8,000,000 12,000,000 10,000,000
Sumber : Hasil Identifikasi Lapangan
2.7. Informasi Harga Bangunan
Selain informasi yang ada dilapangan atas harga atas Bangunan, juga dilakukan
dengan menggunakan pendekatan Biaya Teknis Bangunan (BTB) yang
dikelurakan MAPPI di masing-masing wilayah terlewati trase tol. Diasumsikan
bahwa masing-masing bidang tanah yang memiliki bangunan dibagi berdasarkan
4 kategori bangunan yaitu :
1. Rumah Tinggal, terdiri dari tiga kategori yaitu :
 Rumah Mewah => 2 lantai,
 Rumah Menengah => 2 lantai,
 Rumah Sederhana => 1 lantai.
2. Bangunan Perkebunan (semi permanen) => 1 lantai;
3. Bangunan Gudang => 1 lantai;
4. Bangunan Gedung Bertingkat, terdiri dari tiga kategori yaitu :
 Rendah (Low-rise) => maks. 4 lantai;
 Menengah (Mid-rise) => maks. 8 lantai;
 Tinggi (High-rise) => maks. 9 lantai.
Identifikasi biaya yang dibutuhkan untuk masing-masing bangunan dilihat dari
lokasi bidang di dalam wilayah administrasi. Berikut ini menunjukan Biaya
Teknis Bangunan pada wilayah terlewati tol KATARAJA
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 22
Tabel 2.12
Nilai Bangunan Tahun 2018
No Fungsi
Harga/m2
Minimal Maksimal
I DKI Jakarta
1 Bangunan Sederhana 2.500.000 3.500.000
2 Bangunan Mewah 1 lt 6.500.000 7.500.000
3 Bangunan Menengah 4.000.000 5.000.000
4 Gudang 8.000.000 11.500.000
II Kabupaten Tangerang
1 Bangunan Sederhana 1,500,000 2,000,000
2 Bangunan Mewah 1 lt 3,500,000 5,000,000
3 Bangunan Menengah 2,000,000 2,500,000
4 Gudang 4,500,000 8,000,000
5 Bangunan Kayu/Bambu 250,000 350,000
Rata-rata 2,550,000 3,870,000
Sumber: Studi Lapangan 2018
2.8. Kondisi Koridor Trase
Berdasarkan pada telaah awal lokasi yang telah dilakukan, digambarkan
beberapa kondisi jaringan jalan dan wilayah yang dilintasi oleh rencana
koridor/trase rencana jalan tol Kamal -Teluknaga - Rajeg. Segmen ruas jalan tol
Kamal -Teluknaga - Rajeg ini dimulai dari akses tol manuju bandara Soekarno
Hatta (STA 0+000) hingga Interchange di Kecamatan Rajeg, Tangerang (± STA
38+600). Ruas jalan tol Kamal – Teluknaga – Rajeg direncanakan terdapat 6
(delapan) ramp (Penghubung keluar masuk) sebagai akses menuju daerah
yang terlewati. Gambaran Kondisi umum koridor di sekitar akses ramp ini akan
disampaikan pada Gambar dibawah ini;
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 23
Gambar 2.3 : Kondisi Umum Koridor dan Rencana Akses Keluar sekitar Kecamatan Pakuhaji
Gambar 2.4 : Kondisi Umum Koridor dan Rencana Akses Keluar Ds. Tj Pasir di Kecamatan Teluknaga
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 24
Gambar 2.5 Kondisi Umum Koridor dan Rencana Akses Keluar di Kecamatan Pakuhaji
`
Gambar 2.6: Kondisi Umum Koridor dan Rencana Akses Keluar di Kecamatan Pakuhaji
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 25
Gambar 2.7 Kondisi Umum Koridor dan Rencana Akses Keluar di Kecamatan Mauk
Gambar 2.8: Kondisi Umum Koridor dan Rencana Akses Keluar di Kecamatan Rajeg
2.9. Dokumentasi Survey & Informasi Fasilitas Umum
Perencanaan pengadaan lahan untuk pembangunan jalan Tol Kamal-Teluknaga-
Rajeg ini banyak melintasi fasilitas umum seperti masjid, makam, sutet, dan lain
sebagainya maka dari itu diperlukan data–data dan informasi lokasi mengenai
fasilitas yang ditemukan pada saat survey lingkungan. Informasi fasilitas
didokumentasikan menggunakan kamera dengan fitur GPS dan ditunjukan pada
Tabel di bawah berikut ini;
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 26
Kegiatan survey dilakukan di Ruas I, meliputi IC Sudiyatmo – IC Kosambi yang
meliputi wilayah Kamal Muara, Jakarta sampai Dadap Kosambi, Kab
Tangerang di Kamal Muara, Jalan Perancis Raya yang saat ini sedang
dilakukan pembuatan Talut Penahan Air sepanjang 1 (satu) km, yang
dilakukan oleh Wika Karya dan trace masuk tol KATARAJA di Ds. Selembaran
Jati – Kec. Kosambi Barat, seperti gambar 2.9 di bawah ini,
Dari sampling warga yang ditemukan terdapat proprsi antara yang menerima
untuk pelepasan haknya dan yang ingin direlokasi, pada gambar 2.10 di
bawah ini;
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 27
Gambar 2.9. : Area Wilayah Survey di Ruas I
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 28
Gambar 2.10 : Proporsi Sampling Masyarakat di Wilayah Survey di Ruas I
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 29
Kegiatan survey di wilayah Ruas II (IC Kosambi – Teluknaga) dilakukan meliputi daerah di Kecamatan Kosambi – Teluk Naga
Ds. Selembaran Jati untuk trace tol yang dilewati,, seperti gambar 2.11 di bawah ini.
Sedangkan sampling atas Masyarakat yang terkena proyek, rata-rata menerima pembayaran putus, , seperti di gambar 2.12 di
bawah ini
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 30
Gambar 2.11 : Area Wilayah Survey di Ruas II
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 31
Gambar 2.12 : Proporsi Sampling Masyarakat di Area Wilayah Survey di Ruas II
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 32
Kegiatan survey dilakukan di ruas III (IC Teluk Naga – IC Paku Haji), yang
meliputi Kecamatan Teluk naga, - Paku Haji; dari sampling yang dilakukan
terhadap yang meliputi Desa Tanjung Pasir sampai ke Tegalangus, seperti
gambar 2.13 di bawah ini. Yang melupti wilayah persawahan dan Pertanian
tambak perikanan darat (bandeng dan udang)
Sampling yang dilakukan kepada Masyarakat atas proyek Tol Kataraja, pada
prinsipnya mereka menerima dengan proses ganti rugi yang sesuai dengan
kondisi yang ada serta transparan, ada juga yang direlokasi terutama yang
berkaitan dengan mata pencahariannya terutama kolam pemeliharaan ikan
darat, terlihat di gambar 2.14 di bawah ini,
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 33
Gambar 2.13 : Area Wilayah Survey di Ruas III
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 34
Gambar 2.14 : Proporsi Masyarakat Yang menerima, direlokasi dan Menolak di Area Ruas III
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 35
Kegiatan Survey dilakukan di Wilayah Ruas IV, Kecamatan Paku Haji - Kecamatan Rajeg,
dapat terlihat dari peta terlampir di gambar 2.15 di bawah ini dimana pada peta tersebut
meliwati fasilitas umum (pemakaman) dan Puskesmas,dan di gambar 2.16, di bawah ini,
yang menggambarkan sampling survey yang dilakukan di masyarakat sebanyak 30
responden, hampir rata-rata mereka menerima area lahan dan rumahnya terkena proyek
jalan tol KATARAJA hanya 9 % yang meminta direlokasi
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 36
Gambar 2.15 : Area Wilayah Survey di Ruas IV
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 37
Gambar 2.16 : Proporsi Masyarakat Yang menerima, direlokasi dan Menolak di Ruas IV
Study Penyusunan LARAP
Pembangunan Jalan TOL KATARAJA
Bab 2 Hasil Survey | 2 - 38

More Related Content

What's hot

Keputusan Kepala BIG No. 27 tahun 2019 tentang Walidata Informasi Geospasial ...
Keputusan Kepala BIG No. 27 tahun 2019 tentang Walidata Informasi Geospasial ...Keputusan Kepala BIG No. 27 tahun 2019 tentang Walidata Informasi Geospasial ...
Keputusan Kepala BIG No. 27 tahun 2019 tentang Walidata Informasi Geospasial ...
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
ushfia
 
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan RuangInstrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Musnanda Satar
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
ushfia
 
Pemetaan Batas Desa
Pemetaan Batas DesaPemetaan Batas Desa
Pemetaan Batas Desa
Ryadhi EthniCitizen
 
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfPPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
HackEuy
 
Peran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruangPeran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruang
Yayasan CAPPA
 
PTSL 2023.ppt
PTSL 2023.pptPTSL 2023.ppt
PTSL 2023.ppt
Nizar Shabri
 
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanKedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Evant Manö
 
Perda Inisiatif dan Legal Drafting
Perda Inisiatif dan Legal DraftingPerda Inisiatif dan Legal Drafting
Perda Inisiatif dan Legal Drafting
Tri Widodo W. UTOMO
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Penataan Ruang
 
Hukum Rumah Susun
Hukum Rumah SusunHukum Rumah Susun
Hukum Rumah SusunLeks&Co
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Penataan Ruang
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
ushfia
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
ushfia
 
PENGENDALIAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI (UP DATE).pdf
PENGENDALIAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI (UP DATE).pdfPENGENDALIAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI (UP DATE).pdf
PENGENDALIAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI (UP DATE).pdf
HeraGunandar
 
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTRTata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
Khalid Adam
 
Pengadaan tanah
Pengadaan tanah Pengadaan tanah
Pengadaan tanah
Adi T Wibowo
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
Muh Saleh
 

What's hot (20)

Keputusan Kepala BIG No. 27 tahun 2019 tentang Walidata Informasi Geospasial ...
Keputusan Kepala BIG No. 27 tahun 2019 tentang Walidata Informasi Geospasial ...Keputusan Kepala BIG No. 27 tahun 2019 tentang Walidata Informasi Geospasial ...
Keputusan Kepala BIG No. 27 tahun 2019 tentang Walidata Informasi Geospasial ...
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
 
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan RuangInstrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
Pemetaan Batas Desa
Pemetaan Batas DesaPemetaan Batas Desa
Pemetaan Batas Desa
 
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfPPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
 
Peran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruangPeran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruang
 
PTSL 2023.ppt
PTSL 2023.pptPTSL 2023.ppt
PTSL 2023.ppt
 
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanKedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
 
Perda Inisiatif dan Legal Drafting
Perda Inisiatif dan Legal DraftingPerda Inisiatif dan Legal Drafting
Perda Inisiatif dan Legal Drafting
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
 
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
 
Hukum Rumah Susun
Hukum Rumah SusunHukum Rumah Susun
Hukum Rumah Susun
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
PENGENDALIAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI (UP DATE).pdf
PENGENDALIAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI (UP DATE).pdfPENGENDALIAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI (UP DATE).pdf
PENGENDALIAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI (UP DATE).pdf
 
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTRTata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
 
Pengadaan tanah
Pengadaan tanah Pengadaan tanah
Pengadaan tanah
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
 

Similar to Bab ii hasil survey larap tol

PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi Sungai
PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi SungaiPPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi Sungai
PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi Sungai
WahyuSetiyono8
 
PRESENTASE TPA.ppt
PRESENTASE TPA.pptPRESENTASE TPA.ppt
PRESENTASE TPA.ppt
RizalFariid
 
12. pertanian hal 116 129
12. pertanian hal 116 12912. pertanian hal 116 129
12. pertanian hal 116 129fadilrazqa
 
Kostratani
KostrataniKostratani
Penyusunan KSCT Kabupaten Pamekasan
Penyusunan KSCT Kabupaten PamekasanPenyusunan KSCT Kabupaten Pamekasan
Penyusunan KSCT Kabupaten Pamekasan
Vorata Alvorata
 
Gersik27.doc
Gersik27.docGersik27.doc
Gersik27.doc
MirsyadHusain1
 
Telaah Hasil LP Padi KSA BPS Prov. Lampung.pptx
Telaah Hasil LP Padi KSA BPS Prov. Lampung.pptxTelaah Hasil LP Padi KSA BPS Prov. Lampung.pptx
Telaah Hasil LP Padi KSA BPS Prov. Lampung.pptx
Herman Susilo AG
 
Konsep Pengembangan Kota Palangka Raya.pdf
Konsep Pengembangan Kota Palangka Raya.pdfKonsep Pengembangan Kota Palangka Raya.pdf
Konsep Pengembangan Kota Palangka Raya.pdf
NewtonCapital1
 
Rekap pilpres kedungjaran
Rekap pilpres kedungjaranRekap pilpres kedungjaran
Rekap pilpres kedungjaran
ari saridjo
 
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan YogyakartaPusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta
bramantiyo marjuki
 
Analisis dan Pembahasan Kajian Neraca SDA Kota Depok.pptx
Analisis dan Pembahasan Kajian Neraca SDA Kota Depok.pptxAnalisis dan Pembahasan Kajian Neraca SDA Kota Depok.pptx
Analisis dan Pembahasan Kajian Neraca SDA Kota Depok.pptx
sugiripurnama1
 
Beny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainaseBeny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainase
Eko Prihartanto
 
gjkhgjkghkgh (1).pptx
gjkhgjkghkgh (1).pptxgjkhgjkghkgh (1).pptx
gjkhgjkghkgh (1).pptx
SeptyaniTriErlida
 
Kebijakan DAK Bidang Infrastruktur dan Protret Pelaksanaan DAK Kalimantan Sel...
Kebijakan DAK Bidang Infrastruktur dan Protret Pelaksanaan DAK Kalimantan Sel...Kebijakan DAK Bidang Infrastruktur dan Protret Pelaksanaan DAK Kalimantan Sel...
Kebijakan DAK Bidang Infrastruktur dan Protret Pelaksanaan DAK Kalimantan Sel...
Agus Nurwahyudi
 
UKL UPL Eksplorasi Lotus.pptx
UKL UPL Eksplorasi Lotus.pptxUKL UPL Eksplorasi Lotus.pptx
UKL UPL Eksplorasi Lotus.pptx
MochamadHafidFitrian
 
New Site Development (NSD) Jatiwangi Kota Bima
New Site Development (NSD) Jatiwangi Kota BimaNew Site Development (NSD) Jatiwangi Kota Bima
New Site Development (NSD) Jatiwangi Kota Bima
Bagus ardian
 
Review Ekonomi Riau Terkini, Regional Economist Kemenkeu Wilayah Riau
Review Ekonomi Riau Terkini, Regional Economist Kemenkeu Wilayah RiauReview Ekonomi Riau Terkini, Regional Economist Kemenkeu Wilayah Riau
Review Ekonomi Riau Terkini, Regional Economist Kemenkeu Wilayah Riau
Dahlan Tampubolon
 
Final Review misi ADB TA. 2018
Final Review misi ADB TA. 2018Final Review misi ADB TA. 2018
Final Review misi ADB TA. 2018
Bagus ardian
 
Paparan kick off review mission TA. 2017
Paparan kick off review mission TA.  2017Paparan kick off review mission TA.  2017
Paparan kick off review mission TA. 2017
Bagus ardian
 
Profil Permukiman Kumuh dan NSD Kota Bima
Profil Permukiman Kumuh dan NSD Kota Bima Profil Permukiman Kumuh dan NSD Kota Bima
Profil Permukiman Kumuh dan NSD Kota Bima
Bagus ardian
 

Similar to Bab ii hasil survey larap tol (20)

PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi Sungai
PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi SungaiPPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi Sungai
PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi Sungai
 
PRESENTASE TPA.ppt
PRESENTASE TPA.pptPRESENTASE TPA.ppt
PRESENTASE TPA.ppt
 
12. pertanian hal 116 129
12. pertanian hal 116 12912. pertanian hal 116 129
12. pertanian hal 116 129
 
Kostratani
KostrataniKostratani
Kostratani
 
Penyusunan KSCT Kabupaten Pamekasan
Penyusunan KSCT Kabupaten PamekasanPenyusunan KSCT Kabupaten Pamekasan
Penyusunan KSCT Kabupaten Pamekasan
 
Gersik27.doc
Gersik27.docGersik27.doc
Gersik27.doc
 
Telaah Hasil LP Padi KSA BPS Prov. Lampung.pptx
Telaah Hasil LP Padi KSA BPS Prov. Lampung.pptxTelaah Hasil LP Padi KSA BPS Prov. Lampung.pptx
Telaah Hasil LP Padi KSA BPS Prov. Lampung.pptx
 
Konsep Pengembangan Kota Palangka Raya.pdf
Konsep Pengembangan Kota Palangka Raya.pdfKonsep Pengembangan Kota Palangka Raya.pdf
Konsep Pengembangan Kota Palangka Raya.pdf
 
Rekap pilpres kedungjaran
Rekap pilpres kedungjaranRekap pilpres kedungjaran
Rekap pilpres kedungjaran
 
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan YogyakartaPusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta
Pusat Pelayanan dan Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta
 
Analisis dan Pembahasan Kajian Neraca SDA Kota Depok.pptx
Analisis dan Pembahasan Kajian Neraca SDA Kota Depok.pptxAnalisis dan Pembahasan Kajian Neraca SDA Kota Depok.pptx
Analisis dan Pembahasan Kajian Neraca SDA Kota Depok.pptx
 
Beny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainaseBeny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainase
 
gjkhgjkghkgh (1).pptx
gjkhgjkghkgh (1).pptxgjkhgjkghkgh (1).pptx
gjkhgjkghkgh (1).pptx
 
Kebijakan DAK Bidang Infrastruktur dan Protret Pelaksanaan DAK Kalimantan Sel...
Kebijakan DAK Bidang Infrastruktur dan Protret Pelaksanaan DAK Kalimantan Sel...Kebijakan DAK Bidang Infrastruktur dan Protret Pelaksanaan DAK Kalimantan Sel...
Kebijakan DAK Bidang Infrastruktur dan Protret Pelaksanaan DAK Kalimantan Sel...
 
UKL UPL Eksplorasi Lotus.pptx
UKL UPL Eksplorasi Lotus.pptxUKL UPL Eksplorasi Lotus.pptx
UKL UPL Eksplorasi Lotus.pptx
 
New Site Development (NSD) Jatiwangi Kota Bima
New Site Development (NSD) Jatiwangi Kota BimaNew Site Development (NSD) Jatiwangi Kota Bima
New Site Development (NSD) Jatiwangi Kota Bima
 
Review Ekonomi Riau Terkini, Regional Economist Kemenkeu Wilayah Riau
Review Ekonomi Riau Terkini, Regional Economist Kemenkeu Wilayah RiauReview Ekonomi Riau Terkini, Regional Economist Kemenkeu Wilayah Riau
Review Ekonomi Riau Terkini, Regional Economist Kemenkeu Wilayah Riau
 
Final Review misi ADB TA. 2018
Final Review misi ADB TA. 2018Final Review misi ADB TA. 2018
Final Review misi ADB TA. 2018
 
Paparan kick off review mission TA. 2017
Paparan kick off review mission TA.  2017Paparan kick off review mission TA.  2017
Paparan kick off review mission TA. 2017
 
Profil Permukiman Kumuh dan NSD Kota Bima
Profil Permukiman Kumuh dan NSD Kota Bima Profil Permukiman Kumuh dan NSD Kota Bima
Profil Permukiman Kumuh dan NSD Kota Bima
 

More from Kotjo Negoro

Instrumen lengkap perbatasan negara rev
Instrumen lengkap perbatasan negara revInstrumen lengkap perbatasan negara rev
Instrumen lengkap perbatasan negara rev
Kotjo Negoro
 
Bahan tayang sosialisasi pedoman idap 30 april 2018
Bahan tayang sosialisasi pedoman idap 30 april 2018Bahan tayang sosialisasi pedoman idap 30 april 2018
Bahan tayang sosialisasi pedoman idap 30 april 2018
Kotjo Negoro
 
Paparan Peningkatan Kinerja PDAM Banggai new sd 2018 & proyeksi
Paparan Peningkatan Kinerja PDAM Banggai new sd 2018 & proyeksiPaparan Peningkatan Kinerja PDAM Banggai new sd 2018 & proyeksi
Paparan Peningkatan Kinerja PDAM Banggai new sd 2018 & proyeksi
Kotjo Negoro
 
Draft perjanjian kerjasama tppas regional ciayumajakuning ok
Draft perjanjian kerjasama tppas regional ciayumajakuning okDraft perjanjian kerjasama tppas regional ciayumajakuning ok
Draft perjanjian kerjasama tppas regional ciayumajakuning ok
Kotjo Negoro
 
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018
Kotjo Negoro
 
Kata pengantar dan dafis larap tangerang
Kata pengantar dan dafis larap tangerangKata pengantar dan dafis larap tangerang
Kata pengantar dan dafis larap tangerang
Kotjo Negoro
 
Bab vi pemantauan dan pelaporan larap tol
Bab vi pemantauan dan pelaporan larap tolBab vi pemantauan dan pelaporan larap tol
Bab vi pemantauan dan pelaporan larap tol
Kotjo Negoro
 
Bab v kelembagaan larap tol
Bab v kelembagaan larap tolBab v kelembagaan larap tol
Bab v kelembagaan larap tol
Kotjo Negoro
 
Bahan diskusi survey #1
Bahan diskusi survey #1Bahan diskusi survey #1
Bahan diskusi survey #1
Kotjo Negoro
 
Analisa pengaruh harga sewa, pendapatan keluarga, fas, lokasi dan harga subti...
Analisa pengaruh harga sewa, pendapatan keluarga, fas, lokasi dan harga subti...Analisa pengaruh harga sewa, pendapatan keluarga, fas, lokasi dan harga subti...
Analisa pengaruh harga sewa, pendapatan keluarga, fas, lokasi dan harga subti...Kotjo Negoro
 

More from Kotjo Negoro (11)

Instrumen lengkap perbatasan negara rev
Instrumen lengkap perbatasan negara revInstrumen lengkap perbatasan negara rev
Instrumen lengkap perbatasan negara rev
 
Bahan tayang sosialisasi pedoman idap 30 april 2018
Bahan tayang sosialisasi pedoman idap 30 april 2018Bahan tayang sosialisasi pedoman idap 30 april 2018
Bahan tayang sosialisasi pedoman idap 30 april 2018
 
Paparan Peningkatan Kinerja PDAM Banggai new sd 2018 & proyeksi
Paparan Peningkatan Kinerja PDAM Banggai new sd 2018 & proyeksiPaparan Peningkatan Kinerja PDAM Banggai new sd 2018 & proyeksi
Paparan Peningkatan Kinerja PDAM Banggai new sd 2018 & proyeksi
 
Draft perjanjian kerjasama tppas regional ciayumajakuning ok
Draft perjanjian kerjasama tppas regional ciayumajakuning okDraft perjanjian kerjasama tppas regional ciayumajakuning ok
Draft perjanjian kerjasama tppas regional ciayumajakuning ok
 
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018
 
Kata pengantar dan dafis larap tangerang
Kata pengantar dan dafis larap tangerangKata pengantar dan dafis larap tangerang
Kata pengantar dan dafis larap tangerang
 
Bab vi pemantauan dan pelaporan larap tol
Bab vi pemantauan dan pelaporan larap tolBab vi pemantauan dan pelaporan larap tol
Bab vi pemantauan dan pelaporan larap tol
 
Bab v kelembagaan larap tol
Bab v kelembagaan larap tolBab v kelembagaan larap tol
Bab v kelembagaan larap tol
 
Bahan diskusi survey #1
Bahan diskusi survey #1Bahan diskusi survey #1
Bahan diskusi survey #1
 
Capex
CapexCapex
Capex
 
Analisa pengaruh harga sewa, pendapatan keluarga, fas, lokasi dan harga subti...
Analisa pengaruh harga sewa, pendapatan keluarga, fas, lokasi dan harga subti...Analisa pengaruh harga sewa, pendapatan keluarga, fas, lokasi dan harga subti...
Analisa pengaruh harga sewa, pendapatan keluarga, fas, lokasi dan harga subti...
 

Recently uploaded

tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 

Recently uploaded (13)

tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 

Bab ii hasil survey larap tol

  • 1. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 1 2.1. Identifikasi Warga Terkena Proyek Berdasarkan hasil survey dan melalui identifikasi dilapangan terhadap tanah dan asset yang ada yang akan terkena di proyek pembangunan Jalan TOL Kataraja, maka diperoleh data data antara lain : tanah, bangunan, dan asset lainnya. Jika nantinya terdapat jarak waktu yang lama antara persetujuan LARAP dengan pelaksanaan proyek, Panitia Pengadaan Tanah akan melakukan verifikasi kembali atas data WTP tersebut dan Panitia Pengadaan Tanah akan segera memulai proses sosialisasi kepada WTP yang terkena dampak. Adapun hasil identifikasi Tanah, bangunan, dan Aset lainnya sebagai berikut Tabel 2.1 Perkiraan Tanah, Bangunan, Tanaman dan Aset Lainnya Yang Terkena Pembebasan No Uraian Luasan/Persil /Unit Satuan Keterangan A Tanah yang akan dibebaskan 1 Luas Tanah 5, 084,769.59 m2 2 Jumlah bidang tanah yang akan dibebaskan 1,157 persil B Bangunan/Aset yg akan terkena 1 Bengkel 1 persil 2 Gudang 1 persil 3 Hotel 1 persil 4 Irigasi 1 persil 5 Jalan 38 persil 6 Kandang Sapi 1 persil 7 Kantor Desa 1 persil 8 Kebun 16 persil 9 Kebun Kelapa 2 persil 10 Klinik 2 persil BAB 2 HASIL SURVEY
  • 2. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 2 11 Kolam 7 persil 12 Lahan Kosong 121 persil 13 Makam 3 persil 14 Makam Cina 1 persil 15 Masjid 5 persil 16 Pabrik 14 persil 17 Panti Asuhan 1 persil 18 Pemukiman 7 persil 19 Pertokoan 17 persil 20 Perumahan 1 persil 21 RM Padang 1 persil 22 Rumah Tinggal 769 persil 23 Sawah 75 persil 24 Sekolah 3 persil 25 Sungai 24 persil 26 Tambak 12 persil 27 Tanah Kosong 13 persil 28 Toko 1 persil 29 Toko Bangunan 1 persil 30 TPS Sampah 1 persil 31 Warung 12 persil 32 Jalan Tol 1 persil 33 Kantor 3 persil Sumber : Hasil identifikasi Lapangan, 2018 2.2. Daerah Yang Terlewati Trase Berdasarkan hasil survey pengamatan dan identifikasi, koridor rencana tapak program dan/atau rencana kegiatan pembangunan jalan tol Kamal-Teluknaga- Rajeg berada dalam 2 (dua) wilayah administratif Kabupaten/Kota yaitu: Kota Administratif Jakarta Utara (Provinsi DKI Jakarta) dengan 1 (satu) kecamatan dan Kabupaten Tangerang (Provinsi Banten). Wilayah Kecamatan yang terlewati terdiri dari 1 (satu) kecamatan di Kota Jakarta Utara dan 7 (tujuh) Kecamatan di Tangerang, sedangkan Keseluruhan Kelurahan/Desa yang terlewati rencana trase tol sebanyak 32 (tiga puluh dua) kelurahan/desa. Rincian wilayah administratif disajikan pada Tabel dibawah ini;
  • 3. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 3 Tabel 2.2. Wilayah Administrasi yang Terlewati Trase Rencana Jalan Tol KABUPATEN/KOTA KECAMATAN KELURAHAN/DESA KOTA JAKARTA UTARA KEC PENJARINGAN KEL KAMAL MUARA KABUPATEN TANGERANG KEC KOSAMBI DESA DADAP DESA KOSAMBI BARAT DESA KOSAMBI TIMUR DESA SELEMBARAN JATI DESA SELEMBARAN JAYA DESA CENGKLONG KEC TELUK NAGA DESA KAMPUNG BESAR DESA LEMO DESA MUARA DESA PANGKALAN DESA TANJUNG BURUNG DESA TANJUNG PASIR DESA TEGAL ANGUS DESA KAMPUNG MELAYU TIMUR KEC PAKUHAJI DESA KOHOD DESA KRAMAT DESA SUKAWALI DESA SURYA BAHARI DESA KALIBARU KEC SUKADIRI DESA SUKADIRI DESA PEKAYON KEC MAUK DESA GUNUNGSARI DESA KETAPANG DESA MARGAMULYA DESA MAUK TIMUR DESA SASAK DESA TEGALKUNIR LOR KEC RAJEG DESA RANCABANGO DESA SUKAMANAH KEL SUKATANI KEC SINDANGJAYA DESA SINDANG JAYA Sumber : Hasil identifikasi Lapangan, 2018 Sedangkan kalau dilihat luas per segmen dapat dilihat pada Tabel 2,3, dan Gambar 2.4 di bawah ini : Tabel 2.3 Pembagian IC dan Luasannya No. SEGMEN LUAS (m2) PERSENTASE (%) 1 IC SEDYATMO - IC KOSAMBI 853,209.06 16.78% 2 IC KOSAMBI - IC TELUKNAGA 679,335.62 13.36% 3 IC TELUKNAGA - IC TANJUNG PASIR 649,987.65 12.78% 4 IC TANJUNG PASIR - IC BANDARA 598,588.12 11.77% 5 IC BANDARA - IC SURYA BAHARI 527,500.48 10.37% 6 IC SURYA BAHARI - IC PAKUHAJI 570,216.20 11.21% 7 IC PAKUHAJI - IC MAUK 411,598.61 8.09% 8 IC MAUK- IC RAJEG 794,333.84 15.62% Total 5,084,769.59 100.00% Sumber : Hasil identifikasi Lapangan, 2018
  • 4. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 4 Gambar 2.1. Pembagian Luasan Lahan Per-segmen Adapun luasan berdasarkan desa/kelurahan yang terkena proyek digambarkan pada Tabel 2.4 berikut ini Tabel 2.4 Indikasi Luasan Lahan per Kelurahan ruas Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg KABUPATEN/KOTA KECAMATAN KELURAHAN/DESA LUAS (m2) PERSENTASE (%) KOTA JAKARTA UTARA KEC PENJARINGAN KEL KAMAL MUARA 198,865.83 3.91% KABUPATEN TANGERANG KEC KOSAMBI DESA DADAP 114,754.06 2.26% DESA KOSAMBI BARAT 72,006.61 1.42% DESA KOSAMBI TIMUR 267,928.96 5.27% DESA SELEMBARAN JATI 195,152.84 3.84% DESA SELEMBARAN JAYA 22,590.65 0.44% DESA SELEMBARAN JATI_ 30,831.00 0.61% DESA CENGKLONG 4,500.76 0.09% KEC TELUK NAGA DESA KAMPUNG BESAR 281,012.58 5.53% DESA LEMO 316,494.64 6.22% DESA MUARA 82,296.29 1.62% DESA PANGKALAN 135,462.79 2.66% DESA TANJUNG BURUNG 89,112.27 1.75% DESA TANJUNG PASIR 314,866.19 6.19% DESA TEGAL ANGUS 117,362.38 2.31% DESA KAMPUNG MELAYU TIMUR 28,406.75 0.56% KEC PAKUHAJI DESA KOHOD 475,880.17 9.36% DESA KRAMAT 150,531.74 2.96% DESA SUKAWALI 127,130.11 2.50%
  • 5. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 5 DESA SURYA BAHARI 249,838.62 4.91% DESA KALIBARU 33,595.69 0.66% KEC SUKADIRI DESA SUKADIRI 49,908.44 0.98% DESA PEKAYON 104,058.95 2.05% KEC MAUK DESA GUNUNGSARI 255,401.69 5.02% DESA KETAPANG 181,771.66 3.57% DESA MARGAMULYA 107,701.45 2.12% DESA MAUK TIMUR 118,524.09 2.33% DESA SASAK 37,672.83 0.74% DESA TEGALKUNIR LOR 126,775.70 2.49% KEC RAJEG DESA RANCABANGO 172,736.72 3.40% DESA SUKAMANAH 181,736.71 3.57% KEL SUKATANI 296,819.97 5.84% KEC SINDANGJAYA DESA SINDANG JAYA 143,040.44 2.81% Grand Total 5,084,769.59 100.00% Sumber : Hasil identifikasi Lapangan, 2018 2.3. Fungsi Guna Lahan Pada Rencana Trase Kondisi tata guna lahan pada sekitar rencana trase tol secara keseluruhan terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu Bangunan, lahan produktif, non produktif serta lainnya. Persentase luasan untuk lahan produktif adalah sebesar 79.39% yang terdiri dari 1.38% kebun, 20.85% kolam dan 57.16% sawah. Lahan non- produktif berupa tanah kosong memiliki proporsi 13.32% dari luas lahan total, sedangkan untuk lahan yang dipergunakan sebagai bangunan yaitu sebesar 7,29% yang meliputi bangunan (0,58%), fasilitas umum/sosial (0,03%), jalan dan sungai (3,08%), pemakaman (0,25%) dan pemukiman (3,36%). Tabel 2.3 menyajikan gambaran umum penggunaan lahan berdasarkan fungsi pada trase tol Kamal-Teluknaga-Rajeg dengan rincian data pada Gambar 2.5. Untuk lebih jelasnya disajikan dibawah ini;
  • 6. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 6 Tabel 2.5 Penggunaan lahan berdasarkan fungsi pada trase tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (m2) Jumlah Luas (m2) Jumlah Luas (m2) Jumlah Luas (m2) Jumlah Luas (m2) Jumlah Luas (m2) Bengkel 1 62.683 - - - - - - 1 62.683 Gudang 1 364.928 - - - - - - 1 364.928 Hotel 1 587.566 - - - - - - 1 587.566 Irigasi - - 1 1,280.094 - - - - 1 1,280.094 Jalan 10 13,687.030 4 19,423.480 14 14,830.769 10 9,567.686 38 57,508.965 Kandang Sapi - - - - - - 1 1,865.491 1 1,865.491 Kantor Desa 1 169.538 - - - - - - 1 169.538 Kebun 1 84.035 9 41,147.818 3 4,673.848 2 16,787.754 15 62,693.454 Kebun Kelapa 1 2,496.924 1 5,009.868 - - - - 2 7,506.793 Klinik 2 648.573 - - - - - - 2 648.573 Kolam 3 20,995.808 3 30,676.984 2 23,544.449 - - 8 75,217.240 Lahan Kosong 31 258,352.540 14 50,956.888 34 62,545.857 42 248,523.053 121 620,378.338 Makam 1 540.684 1 7,669.654 1 770.658 - - 3 8,980.996 Makam Cina - - - - 1 3,500.745 - - 1 3,500.745 Masjid 1 236.018 - - 1 105.951 3 490.707 5 832.676 Pabrik 10 18,471.725 3 1,708.308 1 635.507 - - 14 20,815.540 Panti Asuhan 1 963.521 - - - - - - 1 963.521 Pemukiman 1 895.447 - - - - 6 3,318.750 7 4,214.197 Pertokoan - - - - 17 723.249 - - 17 723.249 Perumahan - - - - - - 1 9,037.161 1 9,037.161 RM Padang - - - - 1 246.132 - - 1 246.132 Rumah Tinggal 191 45,170.888 126 31,972.289 112 17,752.273 340 62,488.975 769 157,384.424 Sawah 12 645,383.586 15 637,515.042 25 811,896.208 23 811,527.242 75 2,906,322.078 Sekolah - - - - - - 3 455.472 3 455.472 Sungai 6 12,160.613 6 11,465.886 8 7,750.406 4 5,847.004 24 37,223.908 Tambak 5 445,941.579 3 354,966.522 3 148,564.235 1 35,735.805 12 985,208.140 Tanah Kosong 6 2,482.753 7 54,311.076 - - - - 13 56,793.829 Toko 1 468.463 - - - - - - 1 468.463 Toko Bangunan - - - - 1 57.603 - - 1 57.603 TPS Sampah - - - - - - 1 136.531 1 136.531 Warung 10 1,341.530 - - 1 118.793 1 150.821 12 1,611.144 Jalan Tol 1 60,449.788 - - - - - - 1 60,449.788 Kantor 2 588.461 1 471.868 - - - - 3 1,060.328 Total 300 1,532,544.677 194 1,248,575.776 225 1,097,716.682 438 1,205,932.451 1,157 5,084,769.586 TOTAL Fungsi RUAS 1 RUAS 2 RUAS 3 RUAS 4 Sumber : Hasil identifikasi Lapangan, 2018
  • 7. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 7 2.4. Kondisi Sosial Ekonomi Warga Terkena Proyek 2.4.1 Kependudukan (Demografi) Berdasarkan data BPS masing-masing Kecamatan Studi Tahun 2017, penduduk Kecamatan studi sebanyak 1.142.451 jiwa dengan tingkat kepadatan 3.501,67 jiwa/km2. Jumlah dan kepadatan penduduk di kelurahan dan Kecamatan studi disajikan pada Tabel 2.6 berikut ini. Tabel. 2.6 Jumlah Dan Kepadatan Penduduk di Wilayah Studi No. Kecamatan/ Kel/Desa Luas (km2) Penduduk (jiwa) Kepadatan (jiwa/km2) Jumlah KKLaki-laki Perem- puan Total A. Kec Penjaringan 45,4057 152.149 146.551 298.700 6.578,47 102.777 1 Kel Kamal Muara 10,5340 6.985 6.742 13.727 1.295,73 3.982 B. Kec Kosambi 29,4520 84.029 78.212 162.241 5.508,66 40.162 1 Kel Dadap 4,0140 18.473 17.322 35.795 8.917,00 * 2 Kel Kosambi Barat 2,8660 4.072 3.765 7.837 2.734,00 * 3 Ds Kosambi Timur 2,8820 8.170 6.888 15.058 5.224,00 * 4 Ds Selembaran Jati 3,9370 3.587 3.589 7.176 1.822,00 * 5 Kel Selembaran Jaya 6,9630 11.419 10.906 22.325 3.206,00 * 6 Ds Cengklong 1,3280 8.430 8.008 16.438 12.378,00 * C. Kec Teluk Naga 53,3000 83.553 79.623 163.176 3.061,46 32.803 1 Ds Kampung Besar 4,6600 6.643 6.322 12.965 2.782,00 2.782 2 Ds Lemo 4,0000 3.395 3.240 6.635 1.659,00 1.610 3 Ds Muara 5,0500 1.818 1.754 3.572 707,00 984 4 Ds Pangkalan 7,9900 8.966 8.473 17.439 2.183,00 4.286 5 Ds Tanjung Burung 8,6400 4.143 3.951 8.094 937,00 1.484 6 Ds Tanjung Pasir 5,6400 5.270 5.025 10.295 1.825,00 2.424 7 Ds Tegal Angus 4,3300 4.894 4.656 9.550 2.206,00 1.998 D. Kec Pakuhaji 46,0200 58.728 55.789 114.517 2.488,42 28.945 1 Ds Kohod 4,4000 862 841 1.703 387,00 * 2 Ds Kramat 4,6300 1.968 1.725 3.693 798,00 * 3 Ds Sukawali 2,4300 2.873 2.611 5.484 2.257,00 * 4 Ds Surya bahari 3,1000 3.734 3.299 7.033 2.269,00 * 5 Ds Kalibaru 5,0900 1.530 1.309 2.839 558,00 * E. Kec Sukadiri 21,5880 29.101 27.098 56.199 2.603,25 18.423 1 Ds Sukadiri 3,185 2.190 1.932 4.122 1.294,19 1.304 2 Ds Pekayon 3,958 5.983 5.880 11.863 2.997,22 2.449 F. Kec Mauk 40,0950 41.520 40.528 82.048 2.046,34 24.966
  • 8. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 8 No. Kecamatan/ Kel/Desa Luas (km2) Penduduk (jiwa) Kepadatan (jiwa/km2) Jumlah KKLaki-laki Perem- puan Total 1 Ds Gunungsari 3,215 2.175 2.098 4.273 1.346,50 1.358 2 Ds Ketapang 4,186 3.182 3.174 6.356 1.521,00 1.975 3 Ds Margamulya 5,360 3.619 3.923 7.542 1.315,50 1.878 4 Kel Mauk Timur 1,204 3.011 2.820 5.831 4.972,60 1.776 5 Ds Sasak 3,190 2.626 2.417 5.043 1.581,80 2.500 6 Ds Tegalkunir Lor 2,965 3.680 3.641 7.321 2.501,50 2.050 G. Rajeg 53,6640 87.610 83.987 171.597 2.837,00 32.466 1 Ds Rancabango 2,3100 2.679 2.517 5.196 2.278,00 1.973 2 Ds Sukamanah 6,4200 7.961 7.553 15.514 2.236,00 3.582 3 Kel Sukatani 5,6100 12.004 11.523 23.527 3.832,00 3.994 H. Sindang Jaya 36,7342 47.929 46.044 93.973 2.558,19 21.167 1 Ds Sindang Jaya 5,3500 4.572 4.447 9.019 1.686,00 * Jumlah tkt kec 326,2589 584.619 557.832 1.142.451 3.501,67 211.435 Jumlah tkt desa 139,2660 160.914 152.351 313.265 2.249,40 44.389 Sumber: BPS, Kecamatan Dalam Angka 2017 * = data tidak tersedia Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kecamatan Studi terdiri dari 584.619 jiwa laki-laki dan 557.832 jiwa perempuan, dengan rasio jenis kelamin 105; artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 105 penduduk laki-laki. Berdasarkan data BPS Tahun 2017, menunjukkan bahwa di Kota Jakarta Utara dan Kabupaten Tangerang, masing-masing terdapat 874.853 orang dan 1.513.501 orang angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja yang sudah bekerja masing-masing sebanyak 812.614 orang di Kota Jakarta Utara dan 1.377.224 orang di Kabupaten Tangerang. Sedangkan yang berstatus sebagai pengangguran sebanyak 62.239 orang Kota Jakarta Utara dan sebanyak 136.277 orang di Kabupaten Tangerang.
  • 9. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 9 Tabel 2.7 Ketenagakerjaan di Kota Jakarta Utara dan Kabupaten Tangerang No Uraian Kota Jakarta utara Kab Tangerang 1. Angkatan kerja 874.853 1.513.501 a Bekerja 812.614 1.377.224 b Pengangguran 62.239 136.277 2. Bukan Angkatan kerja 441.635 909.542 a Sekolah 121.894 810.223 b Mengurus Rumah Tangga 269.883 c Lainnya 49.858 99.319 Sumber : BPS, Kota Jakarta Utara dalam Angka, 2017dan Kabupaten Tangerang dalam Angka, 2017 Adapun rincian jumlah pencari kerja di salah satu kecamatan studi yaitu Kecamatan Rajeg dapat disajikan pada (tabel 2.8) Tabel 2.8 Jumlah Pencari Kerja Kecamatan Mauk dan Rajeg Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Tingkat Pendidikan Jumlah Pencari Kerja 1. SD/MI 149 2. SLTP/MTs 674 3. SLTA/MA 1.014 4. SMK 119 5. Diploma 28 6. Sarjana 27 Jumlah 2.011 Sumber : BPS, Kecamatan Dalam Angka, 2017 2.4.2 Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di rencana trase jalan Tol KATARAJA berupa lahan produktif (sawah, kolam, kebun), lahan non produktif (lahan kosong) dan bangunan (rumah/pemukiman, pabrik, hotel, fasum/fasos). Untuk banyaknya bangunan sendiri adalah 841 bangunan. Penggunaan lahan produktif terdiri dari sawah seluas 290,63 Ha, Tambak/kolam 106,04 Ha dan kebun 7,02 Ha. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel Penggunaan Lahan di bawah ini.
  • 10. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 10 Tabel 2.9 Penggunaan Lahan Pada Trase yang Terkena Tol Kataraja No Fungsi Lahan Luas (m2) Persentase (%) A Bangunan 1 Bangunan Pribadi 29.475,2196 0,58 2 Fasum/Fasos 1.594,2164 0,03 3 Jalan/Sungai 156.462,7553 3,08 4 Pemakaman 12.481,7402 0,25 5 Pemukiman 170.635,7822 3,35 B Lahan Non Produktif 1 Lahan Kosong 677.172,1667 13,32 C Lahan Produktif 1 Kebun 70.200,2467 1,38 2 Kolam 1.060.425,3802 20,85 3 Sawah 2.906.322,0782 57,16 Jumlah 5.084.769,5855 100.00 Sumber: Dokumen Pengadaan Lahan 2017 Berkaitan dengan Program LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan), UU No. 41 Tahun 2009 ini, berada pada Pasal 44 yang mengatur tentang alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan. Pada Pasal tersebut dijelaskan bahwa alih fungsi lahan pada dasarnya dilarang kecuali untuk kepentingan umum dengan persyaratan tertentu yang cukup ketat antara lain disediakannya lahan pengganti terhadap lahan pertanian pangan berkelanjutan yang dialih fungsikan. Terdapat ancaman pidana apabila terjadi alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan seperti yang dijelaskan secara detail pada Pasal 72 hingga Pasal 74 dalam UU tersebut. Oleh karena itu, dalam penyusunan Perda mengenai PLP2B harus memperhatikan berbagai aspek dan melibatkan berbagai instansi terkait. Terkait dengan UU No.41 Tahun 2009. Provinsi sudah melakukan review tentang tata ruang yang dituangkan dalam Perda No.2 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030. Hal ini menunjukkan
  • 11. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 11 bahwa Provinsi Banten langsung merespon amanah UU tersebut meskipun pada waktu itu produk hukum turunannya yang berupa peraturan pemerintah belum ada. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Banten melalui Bappeda akan melakukan beberapa kajian terkait dengan lahan pertanian pangan berkelanjutan seperti kajian tentang pendetailan lahan pertanian pangan berkelanjutan yang sudah direncanakan dalan Perda RTRW dan kajian tentang alih fungsi lahan pertanian di Provinsi Banten. Hasil kajian tersebut diharapkan dapat memperbaiki perda melalui mekanisme revisi yang dapat dilakukan setiap lima tahun. Pemerintah daerah sampai saat ini baru menetapkan kawasan untuk program LP2B, khususnya di Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang dan Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. Meskipun sampai saat ini, lahan tersebut masih belum secara detail penatagunaan lahannya. Status lahan tersebut masih kawasan pertanian dan belum secara khusus disebutkan sebagai kawasan pertanian pangan berkelanjutan. Hal ini menjadikan status lahan tersebut masih belum terikat peruntukannya.Sedangkan apabila statusnya sudah LP2B, maka lahan tersebut sudah terikat peruntukkannya.Secara khusus, fungsi kawasan tersebut sudah tertuang dalam Perda RTRW. Kewenangan Kabupaten/Kota yaitu membuat Rancangan Detail Tata Ruang sesuai dengan acuan Perda RTRW Provinsi Banten tersebut. Meskipun demikian, khusus untuk Kabupaten Tangerang acuan yang digunakan yang lebih atas yaitu Perpres No. 54 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang “JABODETABEK PUNJUR”. Hal ini diperbolehkan mengingat acuan yang digunakan tersebut memiliki kekuatan hukum yang lebih tinggi dibanding dengan Perda RTRW Provinsi Banten. Dari Uraian tersebut di atas, untuk wilayah pengembangan Tol KATARAJA yang meliputi Kecamatan Penjaringan Kota Jakarta Utara, sampai dengan Kecamatan Sindang Jaya belum menjadi Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), sehingga bisa dilakukan pembebasan atas kawasan produktif, pertanian, perkebunan dan perikanan darat (tambak). Untuk itu kiranya Pemerinta Daerah Kabupaten Tangerang juga bisa melakukan Review
  • 12. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 12 atas RTRD Kabupaten Tangerang atas Pemanfaatan Ruang Untuk Pembangunan Infrastruktur Jalan Jalan Tol tersebut 2.4.3 Mata Pencaharian Penduduk Secara umum penduduk di wilayah studi bermatapencaharian sebagai karyawan perusahaan swasta, petani dan nelayan. Selain itu terdapat penduduk bermatapencaharian di sektor perdagangan/wiraswasta, PNS dan anggota TNI/POLRI serta jasa-jasa lainnya. Mata pencaharian penduduk secara detail akan disajikan dalam dokumen Andal. 2.4.4 Pendapatan Masyarakat Pendapatan masyarakat bersumber dari berbagai mata pencaharian yang dijalankan masyarakat seperti dari hasil upah/gaji karyawan, hasil pertanian, nelayan, pendapatan dari sektor jasa dan lain-lain. Data sekunder tentang pendapatan masyarakat belum tersedia sehingga belum dapat ditampilkan pada Kerangka Acuan. Tingkat pendapatan masyarakat akan diperoleh melalui wawancara responden atau merupakan data primer yang akan diperoleh setelah dilakukan survey lapangan. Umumnya pendapatan masyarakat (khususnya pekerja atau karyawan perusahaan), bersumber dari upah/gaji sebagai karyawan dengan tingkat pendapatannya sesuai standar upah minimum yang berlaku Tahun 2017 yaitu sebesar Rp 3.355.750 per bulan untuk DKI Jakarta dan Rp 3.270.935 per bulan untuk Kabupaten Tangerang. 2.4.5 Sosial Budaya 1) Pendidikan Masyarakat a. Tingkat Pendidikan Penduduk Jenjang pendidikan formal penduduk di Kecamatan Studi sudah cukup memadai karena sebagian besar berpendidikan SLTP ke atas. Tingkat pendidikan penduduk yang berusia di atas 60 tahun masih relatif rendah yaitu berpendidikan SD ke bawah. Sementara golongan penduduk berusia muda di bawah 25 tahun sudah banyak yang telah menamatkan jenjang
  • 13. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 13 pendidikan lanjutan seperti SLTP, SLTA atau SMU/K bahkan Perguruan Tinggi. Keadaan ini antara lain disebabkan oleh kesadaran masyarakat terhadap pendidikan semakin meningkat dan sarana prasarana pendidikan sudah tersedia. Penduduk yang berpendidikan SLTA ke atas umumnya sudah bekerja di perusahaan atau instansi pemerintah baik yang ada di wilayah DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang maupun di luar kedua wilayah tersebut. Dengan tingkat pendidikan seperti telah diuraikan tersebut, maka berbagai jenis pekerjaan di perusahaan bisa dikerjakan oleh penduduk setempat cukup bervariatif mulai dari tenaga keamanan, supir, office boy, administrasi, manajer dan lain lain. Untuk mensukseskan program wajib belajar 12 tahun seperti yang dicanangkan pemerintah, kini telah di bangun fasilitas pendidikan dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat menengah atas. Sarana pendidikan di kecamatan studi sudah menjangkau di seluruh kelurahan. Di seluruh Desa/Kelurahan sudah memiliki TK. Jumlah Sekolah Dasar di Kecamatan Studi ada 288 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada 115 buah, Sedangkan jumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada 97 buah yang tersebar di beberapa desa/kelurahan. Sedangkan banyaknya murid dan guru pada sekolah Dasar yaitu 93.792 orang dan guru 2.453 orang. Untuk SMP 46.476 orang dan guru 1.387 orang dan SMA & SMK 29.053 orang dan guru 1.457 orang. Jumlah Sekolah, Guru dan Murid sekolah dasar sampai sekolah menengah atas disajikan pada Tabel 2.10
  • 14. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 14 Tabel 2.10 Jumlah Sekolah, Guru dan Murid SD sampai SMA &SMK No Kecamatan Jumlah Sekolah (unit) Jumlah Murid (org) Jumlah Guru (org) SD SMP SMA & SMK SD SMP SMA & SMK SD SMP SMA & SMK 1 Penjaringan 70 39 34 24.469 12.190 7.662 * * * 2 Kosambi 51 19 7 12.340 4.362 2.070 308 100 161 3 Teluk Naga 42 14 12 14.412 4.420 3.621 483 260 212 4 Pakuhaji 36 14 6 11.940 6.741 1.844 459 368 159 5 Sukadiri 18 12 12 5.165 6.564 3.173 253 114 181 6 Mauk 31 5 5 7.870 3.698 2.560 275 155 238 7 Rajeg 40 12 21 8.931 5.450 5.292 304 261 394 8 Sindang Jaya 28 8 5 8.665 3.051 2.831 371 129 112 Jumlah 316 123 102 93.792 46.476 29.053 2.453 1.387 1.457 Sumber :BPS, Kecamatan dalam Angka, 2017 * = data tidak tersedia 2) Pranata Sosial Lembaga sosial yang ada di wilayah Kecamatan Studi pada umumnya terdiri dari lembaga keagamaan, pendidikan dan lembaga sosial. Lembaga tersebut terbentuk untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Melalui lembaga ini terbentuk sistim tingkah laku, sistem sosial dan akhirnya terjadi berbagai perubahan dalam tatanan kehidupan baik yang bersifat individual maupun dalam tatanan kemasyarakatan. Kelembagaan yang berkembang dalam masyarakat meliputi kelembagaan formal dan non formal. Lembaga formal berupa aparat Kelurahan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) dan Badan Permusyawaratan Kelurahan (BPD), sedangkan lembaga non formal berupa lembaga keagamaan yang berperan. Berbagai permasalahan yang muncul sehubungan dengan aktivitas proyek seperti persengketaan lahan, tuntutan tenaga kerja yang terjadi memerlukan peranan lembaga formal dan non formal, sedangkan pendekatan sosial budaya dan keagamaan sangat menonjol pada peranan lembaga non formal. Oleh karena itu, kerjasama dan koordinasi serta komunikasi timbal balik yang harmonis diantara kelembagaan masyarakat tersebut sangat penting bagi pemecahan masalah sosial kemasyarakatan.
  • 15. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 15 3) Konflik Sosial Potensi konflik diprakirakan bersumber dari kegiatan penerimaan tenaga kerja serta pembebasan lahan. Masyarakat di desa studi sangat mengharapkan agar angkatan kerja lokal dilibatkan dalam kegiatan pembangunan jalan tol. Jika perusahaan mengabaikan keberadaan tanaga kerja lokal, artinya tenaga kerja lokal tidak diikutsertakan dalam kegiatan proyek maka akan timbul konflik antara masyarakat dengan perusahan yang dilakukan dengan cara demo atau menahan kendaraan pengangkut atau alat berat konstruksi. Kegiatan pengadaan lahan juga berpotensi menimbulkan konflik bila tidak terjadi kesepakatan dengan pemilik lahan. Informasi pada saat survey pendahuluan di desa studi menunjukkkan bahwa tidak terjadi konflik antar masyarakat baik konflik dalam pemilikan lahan maupun konflik antar suku dan antar agama. Keamanan dan ketertiban cukup terjaga dengan baik. Selama tahun 2016 gangguan keamanan dan ketertiban yang terjadi antara lain pencurian kendaraan bermotor, pemakaian miras dan narkoba. 4) Persepsi dan Sikap Masyarakat Masyarakat terhadap Rencana Kegiatan Persepsi dan sikap masyarakat secara lengkap akan diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang akan dilakukan setelah Kerangka Acuan di setujui, namun demikian untuk gambaran umum disajikan persepsi dan sikap masyarakat yang dirangkum selama kegiatan sosialisasi awal sebagai berikut. Sebagian masyarakat belum mengetahui secara jelas jalur Jalan Tol di wilayah mereka. Masyarakat mengetahui adanya rencana pembangunan jalan Tol dari kegiatan sosialisasi awal yang telah dilakukan pemerakarsa. Secara umum masyarakat mendukung pembangunan jalan Tol KATARAJA untuk kelancaran aksesibilitas serta mendukung program pemerintah. Di sisi lain masyarakat mengharapkan tenaga kerja lokal mendapat prioritas untuk bekerja pada kegiatan konstruksi dan operasi. Masyarakat juga mengingatkan agar perusahaan memperhatikan kemudahan aksesibilitas masyarakat yang terbelah oleh jalan Tol. Masyarakat menyarankan agar akses ke seberang jalan tol perlu disediakan.
  • 16. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 16 Survey Penilaian dilakukan untuk mengetahui taksiran harga tanah di masing-masing dan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan nilai penggantian fisik aset berdasarkan fungsi bidang tanah maupun penggantian tanaman terkini. Jenis pertanyaan yang diajukan bermacam- macam untuk jenis penggunaan tata guna lahan yang berbeda. Jenis tata guna lahan yang dilakukan survey ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu: 1. Perumahan atau Pemukiman, 2. Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial, 3. Lokasi Bisnis atau sentra usaha seperti ruko dan kontrakan, dan 4. Tanah Kosong. Kategori ini termasuk didalamnya tata guna lahan berupa sawah, perkebunan dan lain sebagainya termasuk harga penggantian tanaman bila dimungkinkan. 2.5. Persepsi Masyarakat Tentang Proyek Berdasarkan wawancara melalui beberapa kepala desa yang ada di sekitar kegiatan proyek jalan Tol KATARAJA adalah sebagai berikut; a) Walaupun beberapa Kepala Kelurahan dan Kecamatan ada yang belum mengetahui area dan atau wilayah yang akan dilalui tracce jalan tol KATARAJA, pada prinsipnya akan mendukung kegiatan yang lakukan oleh Pemerintah Atas pengembangan Tracce Jalan Tol, karena itu merupakan Program Nasional b) Masyarakat mengharapkan ada kegiatan yang sifatnya memberikan kejelasan dan pencerahan mengenai daerah-daerah yang akan dibebaskan, sehingga masyarakat akan lebih siap pada pelaksanaan pembebasan lahan nantinya. c) Warga berharap ada wadah yang dapat dijadikan oleh masyarakat sebagai sarana menampung keluhan sehingga apa yang diharapkan masyarakat dapat diakomodir. d) Masyarakatpun belum mengetahui atas Kegiatan Proyek Jalan Tol KATARAJA, yang mereka ketahui adalah hanya kegiatan yang dilakukan oleh PT SEDAYU GROUP atas pembebasan lahan yang ada e) Pejabat setempat dan ataupun tokoh masyarakat beranggapan bahwa proyek dilakukan pemerintah pusat harus bermanfaat bagi kehidupan social ekonomi
  • 17. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 17 mereka dan dapat dilakukan secara transparan, agar tidak terjadi salah paham dan ataupun dimanfaatkan pihak tertentu dalam mencari keuntungan, terutama yang berkaitang dengan sosialisasi mekanisme ganti rugi. Secara umum masyarakat mendukung pembangunan jalan Tol KATARAJA untuk kelancaran aksesibilitas serta mendukung program pemerintah. Di sisi lain masyarakat mengharapkan tenaga kerja lokal mendapat prioritas untuk bekerja pada kegiatan konstruksi dan operasi. Masyarakat juga mengingatkan agar perusahaan memperhatikan kemudahan aksesibilitas masyarakat yang terbelah oleh jalan Tol. Masyarakat menyarankan agar akses ke seberang jalan tol perlu disediakan. 2.6. Informasi Harga Pasar Tanah Survei wawancara bersifat non formal (diskusi) terhadap para pemilik lahan yang terkena imbas. Hal ini bertujuan untuk mengetahui langsung informasi mengenai status kepemilikan dan nilai jual secara pasar dan NJOP (jika memungkinkan) lahan dan bangunan di wilayah yang terkena pembangunan. Tujuan pelaksanaan wawancara adalah sebagai acuan data pembanding dari berita acara kunjungan kepada perangkat daerah, selain itu dapat diperoleh referensi untuk menentukan biaya penggantian kerugian emosional (Solatium) sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI 306) yang akan digunakan untuk kalkulasi Nilai Penggantian Wajar dari bidang yang terkena pembangunan Ruas Tol Kamal – Teluknaga - Rajeg. Berdasarkan informasi yang diperoleh secara garis besar terdapat variasi harga tanah pada wilayah yang terlewati, yaitu : 1. Harga sawah dan tambak, a. Posisi dekat jalan (tepi jalan) sebesar Rp.600.000,00 – Rp.3.000.000,- b. Posisi jauh dari jalan sebesar Rp.200.000,00 – Rp.1.000.000,00 2. Harga tanah darat a. Posisi dekat jalan (tepi jalan) sebesar Rp.600.000,00 – Rp.3.000.000,- b. Posisi jauh dari jalan sebesar Rp.400.000,00 – Rp.1.500.000,00 3. Harga Bangunan a. Bangunan Permanen di tepi jalan raya berkisar Rp. 2.500.000 – Rp.
  • 18. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 18 8.000.000 (tergantung jenis bangunan – Rumah tinggal, Ruko dan atau Industri (pergudangan)) b. Bangunan Semi Permanen di tepi jalan raya berkisar Rp. 400.000 – 1.000.000 per meter persegi c. Bangunan Kayu baik itu kayu meranti ataupun kayu biasa berkisar antara Rp. 80.000 – 200.000 per meter persegi d. Bangunan Permanen yang berjauhan dengan jalan kolektor berkisar Rp. 500.000 – 1.000.000 per meter persegi e. Bangunan Semi Permanen di lokasi yang jauh dari jalan berkisar Rp. 100.000 – Rp. 500.000 Sama halnya dengan survei penilaian, pelaksanaan survei sosial ekonomi dilakukan dengan cara wawancara bersifat non formal kepada masyarakat yang terlewati. Survei ini dilakukan sebagai input dalam menentukan biaya penggantian kerugian emosional (Solatium) sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI 306) yang akan digunakan untuk kalkulasi Nilai Penggantian Wajar. Formulir Survei Penilaian dan Sosial Ekonomi disajikan pada Gambar 2.3 dan untuk lengkapnya disajikan pada Berkas Survei.
  • 19. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 19 Gambar 2.2. Form Survey Sosial Ekonomi
  • 20. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 20 Adapun hasil wawancara dengan kepala desa yang terkena proyek dan berdasarkan harga yang tertinggi dan terendah menurut kepala desa (pratin)/ lurah seperti table di bawah ini : Tabel 2.11 Perkiraan Indikasi Harga Pasar Lahan Menurut Kelurahan dan Kecamatan No Nama Desa Harga (Rp)/M2 Terendah Tertinggi Rata-rata I Kecamatan Kosambi 1 Desa Dadap 5,000,000 7,000,000 6,000,000 2 Desa Selembaran Jati 2,500,000 3,500,000 3,000,000 3 Desa Kosambi Barat 4,000,000 6,000,000 5,000,000 4 Desa Kosambi Timur 3,000,000 4,500,000 3,750,000 5 Desa Cengklong 1,500,000 3,000,000 2,250,000 6 Desa Selembaran Jaya 1,500,000 3,000,000 2,250,000 II Kecamatan Mauk 1 Desa Ketapang 300,000 600,000 450,000 2 Desa Mauk Timur 300,000 500,000 400,000 3 Desa Sasak 200,000 400,000 300,000 4 Desa Gunungsari 400,000 600,000 500,000 5 Desa Tegalkunir Lor 200,000 400,000 300,000 6 Desa Margamulya 300,000 600,000 450,000 III Kecamatan Pakuhaji 1 Desa Kramat 400,000 700,000 550,000 2 Desa Sukawali 400,000 700,000 550,000 3 Desa Surya Bahari 400,000 700,000 550,000 4 Desa Kohod 600,000 900,000 750,000 5 Desa Kalibaru 400,000 600,000 500,000 IV Kecamatan Rajeg 1 Desa Rancabango 200,000 400,000 300,000 2 Desa Sukamanah 200,000 350,000 275,000 3 Kelurahan Sukatani 200,000 350,000 275,000 V Kecamatan Sindangjaya 1 Desa Sindangjaya 200,000 3 50,000 275,000 VI Kecamatan Sukadiri 1 Desa Sukadiri 400,000 600,000 500,000 2 Desa Pekayon 400,000 600,000 500,000 -
  • 21. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 21 VII Kecamatan Teluk Naga - 1 Desa Tegal Angus 600,000 800,000 700,000 2 Desa Kampung Melayu Timur 600,000 800,000 700,000 3 Desa Lemo 1,000,000 2,500,000 1,750,000 4 Desa Muara 1,000,000 2,500,000 1,750,000 5 Desa Tanjung Pasir 700,000 1,000,000 850,000 6 Desa Tanjung Burung 900,000 1,500,000 1,200,000 7 Desa Pangkalan 900,000 1,500,000 1,200,000 8 Desa Kampung Besar 1,500,000 3,000,000 2,250,000 VIII Kecamatan Penjaringan (Jakut) 1 Kelurahan Kamal Muara 8,000,000 12,000,000 10,000,000 Sumber : Hasil Identifikasi Lapangan 2.7. Informasi Harga Bangunan Selain informasi yang ada dilapangan atas harga atas Bangunan, juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan Biaya Teknis Bangunan (BTB) yang dikelurakan MAPPI di masing-masing wilayah terlewati trase tol. Diasumsikan bahwa masing-masing bidang tanah yang memiliki bangunan dibagi berdasarkan 4 kategori bangunan yaitu : 1. Rumah Tinggal, terdiri dari tiga kategori yaitu :  Rumah Mewah => 2 lantai,  Rumah Menengah => 2 lantai,  Rumah Sederhana => 1 lantai. 2. Bangunan Perkebunan (semi permanen) => 1 lantai; 3. Bangunan Gudang => 1 lantai; 4. Bangunan Gedung Bertingkat, terdiri dari tiga kategori yaitu :  Rendah (Low-rise) => maks. 4 lantai;  Menengah (Mid-rise) => maks. 8 lantai;  Tinggi (High-rise) => maks. 9 lantai. Identifikasi biaya yang dibutuhkan untuk masing-masing bangunan dilihat dari lokasi bidang di dalam wilayah administrasi. Berikut ini menunjukan Biaya Teknis Bangunan pada wilayah terlewati tol KATARAJA
  • 22. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 22 Tabel 2.12 Nilai Bangunan Tahun 2018 No Fungsi Harga/m2 Minimal Maksimal I DKI Jakarta 1 Bangunan Sederhana 2.500.000 3.500.000 2 Bangunan Mewah 1 lt 6.500.000 7.500.000 3 Bangunan Menengah 4.000.000 5.000.000 4 Gudang 8.000.000 11.500.000 II Kabupaten Tangerang 1 Bangunan Sederhana 1,500,000 2,000,000 2 Bangunan Mewah 1 lt 3,500,000 5,000,000 3 Bangunan Menengah 2,000,000 2,500,000 4 Gudang 4,500,000 8,000,000 5 Bangunan Kayu/Bambu 250,000 350,000 Rata-rata 2,550,000 3,870,000 Sumber: Studi Lapangan 2018 2.8. Kondisi Koridor Trase Berdasarkan pada telaah awal lokasi yang telah dilakukan, digambarkan beberapa kondisi jaringan jalan dan wilayah yang dilintasi oleh rencana koridor/trase rencana jalan tol Kamal -Teluknaga - Rajeg. Segmen ruas jalan tol Kamal -Teluknaga - Rajeg ini dimulai dari akses tol manuju bandara Soekarno Hatta (STA 0+000) hingga Interchange di Kecamatan Rajeg, Tangerang (± STA 38+600). Ruas jalan tol Kamal – Teluknaga – Rajeg direncanakan terdapat 6 (delapan) ramp (Penghubung keluar masuk) sebagai akses menuju daerah yang terlewati. Gambaran Kondisi umum koridor di sekitar akses ramp ini akan disampaikan pada Gambar dibawah ini;
  • 23. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 23 Gambar 2.3 : Kondisi Umum Koridor dan Rencana Akses Keluar sekitar Kecamatan Pakuhaji Gambar 2.4 : Kondisi Umum Koridor dan Rencana Akses Keluar Ds. Tj Pasir di Kecamatan Teluknaga
  • 24. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 24 Gambar 2.5 Kondisi Umum Koridor dan Rencana Akses Keluar di Kecamatan Pakuhaji ` Gambar 2.6: Kondisi Umum Koridor dan Rencana Akses Keluar di Kecamatan Pakuhaji
  • 25. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 25 Gambar 2.7 Kondisi Umum Koridor dan Rencana Akses Keluar di Kecamatan Mauk Gambar 2.8: Kondisi Umum Koridor dan Rencana Akses Keluar di Kecamatan Rajeg 2.9. Dokumentasi Survey & Informasi Fasilitas Umum Perencanaan pengadaan lahan untuk pembangunan jalan Tol Kamal-Teluknaga- Rajeg ini banyak melintasi fasilitas umum seperti masjid, makam, sutet, dan lain sebagainya maka dari itu diperlukan data–data dan informasi lokasi mengenai fasilitas yang ditemukan pada saat survey lingkungan. Informasi fasilitas didokumentasikan menggunakan kamera dengan fitur GPS dan ditunjukan pada Tabel di bawah berikut ini;
  • 26. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 26 Kegiatan survey dilakukan di Ruas I, meliputi IC Sudiyatmo – IC Kosambi yang meliputi wilayah Kamal Muara, Jakarta sampai Dadap Kosambi, Kab Tangerang di Kamal Muara, Jalan Perancis Raya yang saat ini sedang dilakukan pembuatan Talut Penahan Air sepanjang 1 (satu) km, yang dilakukan oleh Wika Karya dan trace masuk tol KATARAJA di Ds. Selembaran Jati – Kec. Kosambi Barat, seperti gambar 2.9 di bawah ini, Dari sampling warga yang ditemukan terdapat proprsi antara yang menerima untuk pelepasan haknya dan yang ingin direlokasi, pada gambar 2.10 di bawah ini;
  • 27. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 27 Gambar 2.9. : Area Wilayah Survey di Ruas I
  • 28. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 28 Gambar 2.10 : Proporsi Sampling Masyarakat di Wilayah Survey di Ruas I
  • 29. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 29 Kegiatan survey di wilayah Ruas II (IC Kosambi – Teluknaga) dilakukan meliputi daerah di Kecamatan Kosambi – Teluk Naga Ds. Selembaran Jati untuk trace tol yang dilewati,, seperti gambar 2.11 di bawah ini. Sedangkan sampling atas Masyarakat yang terkena proyek, rata-rata menerima pembayaran putus, , seperti di gambar 2.12 di bawah ini
  • 30. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 30 Gambar 2.11 : Area Wilayah Survey di Ruas II
  • 31. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 31 Gambar 2.12 : Proporsi Sampling Masyarakat di Area Wilayah Survey di Ruas II
  • 32. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 32 Kegiatan survey dilakukan di ruas III (IC Teluk Naga – IC Paku Haji), yang meliputi Kecamatan Teluk naga, - Paku Haji; dari sampling yang dilakukan terhadap yang meliputi Desa Tanjung Pasir sampai ke Tegalangus, seperti gambar 2.13 di bawah ini. Yang melupti wilayah persawahan dan Pertanian tambak perikanan darat (bandeng dan udang) Sampling yang dilakukan kepada Masyarakat atas proyek Tol Kataraja, pada prinsipnya mereka menerima dengan proses ganti rugi yang sesuai dengan kondisi yang ada serta transparan, ada juga yang direlokasi terutama yang berkaitan dengan mata pencahariannya terutama kolam pemeliharaan ikan darat, terlihat di gambar 2.14 di bawah ini,
  • 33. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 33 Gambar 2.13 : Area Wilayah Survey di Ruas III
  • 34. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 34 Gambar 2.14 : Proporsi Masyarakat Yang menerima, direlokasi dan Menolak di Area Ruas III
  • 35. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 35 Kegiatan Survey dilakukan di Wilayah Ruas IV, Kecamatan Paku Haji - Kecamatan Rajeg, dapat terlihat dari peta terlampir di gambar 2.15 di bawah ini dimana pada peta tersebut meliwati fasilitas umum (pemakaman) dan Puskesmas,dan di gambar 2.16, di bawah ini, yang menggambarkan sampling survey yang dilakukan di masyarakat sebanyak 30 responden, hampir rata-rata mereka menerima area lahan dan rumahnya terkena proyek jalan tol KATARAJA hanya 9 % yang meminta direlokasi
  • 36. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 36 Gambar 2.15 : Area Wilayah Survey di Ruas IV
  • 37. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 37 Gambar 2.16 : Proporsi Masyarakat Yang menerima, direlokasi dan Menolak di Ruas IV
  • 38. Study Penyusunan LARAP Pembangunan Jalan TOL KATARAJA Bab 2 Hasil Survey | 2 - 38