Dokumen tersebut menjelaskan standar penyusunan basis data peta Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota agar tercapai keseragaman dan integrasi data. Standar ini mencakup format penamaan file peta, penyajian tabel atribut, dan struktur folderisasi untuk memudahkan pengelolaan dan penyajian data peta rencana tata ruang.
BUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdf
1. Direktorat Pemanfaatan Ruang
Direktorat Jenderal Tata Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Standar Penyusunan Basis Data
Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Provinsi, Kabupaten, dan Kota
serta Peta Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kabupaten/Kota
2. Standar Penyusunan Basis Data
Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi, Kabupaten, dan Kota,
serta
Peta Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten/Kota
Disusun oleh:
Subdirektorat Pedoman Pemanfaatan Ruang
Direktorat Pemanfaatan Ruang
Direktorat Jenderal Tata Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
versi 22.07.2019
4. Kata Pengantar
Kebutuhan informasi geospasial yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan merupakan tuntutan
dari kebutuhan pembangunan nasional khususnya dalam pembuatan peta rencana tata ruang. Ketersediaan dan
fungsi basis data yang seragam sangat bermanfaat untuk membantu terwujudnya proses pelaksanaan
penyusunan rencana tata ruang yang baik. Untuk mencapai kondisi ideal tersebut pemerintah telah meluncurkan
kebijakan nasional tentang penyelenggaraan informasi geospasial melalui Kebijakan Satu Peta (One Map Policy).
Untuk mendorong dan mengimplementasikan Kebijakan Satu Peta maka diterbitkan Peraturan
Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Skala 1:50.000 demi
mendorong pembangunan Informasi Geospasial (IG) Nasional dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Agar
pelaksanaan Kebijakan Satu Peta IGT Tata Ruang dapat tercapai maka dibutuhkan tahapan kompilasi Peta
Rencana Tata Ruang, pemuktahiran Peta Rencana Tata Ruang dan integrasi Peta Rencana Tata Ruang dengan
IGD, serta sinkronisasi Peta Rencana Tata Ruang antar IGT.
Dalam rangka mendukung kebutuhan integrasi dan sinkronisasi Peta Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) dan Peta Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di seluruh Indonesia serta untuk mewujudkan kemudahan
informasi rencana tata ruang dan penyeragaman basis data peta RTRW dan peta RDTR, maka diperlukan acuan
penyelenggaraan basis data peta RTRW dan peta RDTR dalam bentuk Standar Penyusunan Basis Data dalam
Pembuatan Peta RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota serta Peta RDTR Kabupaten/Kota.
Buku ini berisi tentang ketentuan penyusunan basis data peta RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota
serta basis data peta RDTR Kabupaten/Kota. Harapan kami buku ini menjadi media sosialisasi awal perwujudan
keseragaman basis data peta RTRW dan peta RDTR sehingga akan terjadi integrasi dan sinkronisasi dalam
penyelenggaraan penataan ruang.
Jakarta, Juli 2019
Tim Penyusun
5. 1 Pendahuluan
Daftar Isi
Ruang Lingkup Pengaturan Standar
Basis Data Peta
Pengertian dan Fungsi Basis Data
2 Ketentuan Umum
Latar Belakang
Bentuk Geometri
3 Manajemen Basis Data Peta
Basis Data Peta RTRW Provinsi,
Kabupaten, dan Kota
Basis Data Peta RDTR Kabupaten/
Kota
2
3
6
7
10
62
Penggunaan Domain dalam
Pengisian Tabel Atribut
100
6. NSPK bidang penataan ruang dibutuhkan sebagai
acuan dalam rangka meningkatkan kinerja dan kontrol
kualitas penataan ruang
Tidak seragamnya format penamaan file peta,
penyajian tabel atribut, dan folderisasi peta RTRW dan
RDTR di daerah
Tidak seragamnya basis data peta menjadi kendala
dalam proses integrasi peta rencana tata ruang
Ketersediaan dan keseragaman penyajian serta basis
data peta RDTR sangat bermanfaat untuk membantu
mewujudkan proses penyusunan rencana tata ruang
yang baik serta mendukung program pemerintah
terkait percepatan pemenuhan data perizinan sistem
Online Single Submission (OSS)
Perlunya dukungan ketersediaan, keakuratan, dan
kelengkapan basis data peta dalam rangka
menyediakan kemudahan aksesibilitas peta RTRW dan
RDTR kepada masyarakat
2
Bab 1
Pendahuluan
Latar Belakang
7. Lingkup Pengaturan Standar Basis Data Peta RTRW
dan RDTR meliputi pengaturan:
1. Format Penamaan File Peta;
2. Format Penyajian Tabel Atribut; dan
3. Struktur Folderisasi.
Pengguna standar ini adalah seluruh pemerintah
provinsi, kabupaten, dan kota serta pemangku
kepentingan lainnya yang terlibat dalam penyusunan
peta RTRW dan RDTR.
3
Standar Basis
Data Peta
Manajemen Basis Data
Peta RTRW
- RTRW Provinsi;
- RTRW Kabupaten;
dan
- RTRW Kota.
Manajemen Basis
Data Peta RDTR *)
- RDTR Kota;
- RDTR
Kawasan
Perkotaan
*) Standar ini dapat diacu dalam penyusunan basis data RDTR
Kawasan Perbatasan Negara (KPN)
Ruang Lingkup
Pengaturan
Standar Basis Data Peta
4
8. Basis data adalah sebuah koleksi atau kumpulan dari
data yang bersifat mekanis, terbagi, terdefinisi secara
formal serta terkontrol.
Basis data sistem informasi geografis adalah data
spasial yang berorientasi geografis, memiliki sistem
koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan
mempunyai dua bagian penting yang membuatnya
berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial)
dan informasi deskriptif (atribut).
Fungsi pengembangan basis data dalam pembuatan
peta RTRW dan RDTR adalah untuk:
a. Mengklasifikasikan basis data peta RTRW dan
RDTR berdasarkan jenis rencana;
b. Memudahkan dalam menemukan dan atau
mengakses data peta RTRW dan RDTR berdasarkan
penamaan peta sesuai dengan format yang
ditentukan; dan
c. Menyeragamkan muatan kualitas informasi yang
harus dipenuhi;
d. Menjamin kualitas peta RTRW agar tidak terjadi
tumpang tindih peruntukan kawasan dan atau
rencana sistem jaringan; dan
e. Menjamin kualitas peta RDTR agar tidak terjadi
tumpang tindih peruntukan zona/sub zona pada
perencanaan struktur ruang, pola ruang maupun
Sub BWP yang diprioritaskan.
6
Pengertian dan Fungsi Basis data
Bab 2
Ketentuan Umum
9. Jenis geometri berpengaruh pada skala perencanaan.
Penggambaran bentuk titik di peta RTRW provinsi
dengan skala perencanaan 1:250.000 dapat menjadi
bentuk area dalam peta RTRW kota dengan skala
perencanaan 1:25.000.
Ketentuan Umum
Bentuk Geometri
Bentuk geometri merupakan bagian pada sistem
geografis yang dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu:
Titik (point)
Titik atau point merupakan representasi grafis atau
geometri yang paling sederhana bagi objek spasial
dan tidak memiliki dimensi.
Garis (line)
Garis atau line adalah bentuk geometri linier yang akan
menghubungkan paling sedikit 2 (dua) titik dan
digunakan untuk mempresentasikan objek-objek satu
dimensi.
Area (poligon)
Area atau poligon adalah mempresentasikan objek-
objek 2 (dua) dimensi, paling sedikit dibatasi oleh tiga
garis yang saling terhubung diantara ketiga titik.
7 8
10. Penamaan file peta merupakan tata cara penyimpanan
file peta sesuai dengan format tertentu yang dapat
memudahkan dalam menyimpan, menampilkan file,
dan memanfaatkan file.
Penamaan file peta RTRW mengatur:
a. Penamaan file peta rencana struktur ruang;
b. Penamaan file peta rencana pola ruang; dan
c. Penamaan file peta rencana kawasan strategis
Substansi latar belakang
10
Penamaan File Peta RTRW
Manajemen Basis Data Peta
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Provinsi, Kabupaten, dan Kota
Manajemen Basis
Data Peta
Bab 3
Datum horizontal yang digunakan merupakan
World Geodetic System 1984 (WGS 84)
11. Penamaan File Peta
Rencana Struktur Ruang RTRW
Penamaan file peta rencana struktur ruang disusun
dengan format tertentu yang berisikan informasi
tentang kode wilayah, skala peta, bentuk geometri,
jenis rencana, nama unsur, nama daerah, dan tahun
peraturan
Format penamaan file peta rencana struktur ruang
adalah sebagai berikut:
_[KodeWilayah]_[SkalaPeta]_[BentukGeometri]_
[JenisRencana]_[NamaUnsur]_[NamaDaerah]_
[Tahun]
Contoh:
_0035_250PR_LN_SR_TRANSPORTASI_JAWATIMUR_2013
_3510_50KB_LN_SR_ENERGI_BANYUWANGI_2014
_3510_25KT_PT_SR_SUMBERDAYAAIR_MOJOKERTO_2012
Nama klasifikasi unsur mengacu pada Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN Nomor 1
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, dan Kota,
yang terdiri dari rencana sistem perkotaan, sistem
jaringan transportasi, sistem jaringan energi, sistem
jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya
air, dan rencana sistem jaringan prasarana lainnya.
Penamaan file peta rencana pola ruang disusun dengan
format tertentu yang berisikan informasi tentang kode
wilayah, skala peta, bentuk geometri, jenis rencana,
nama daerah, dan tahun peraturan
Format penamaan file peta rencana pola ruang adalah
sebagai berikut:
_[KodeWilayah]_[SkalaPeta]_[BentukGeometri]_
[JenisRencana]_[NamaDaerah]_[Tahun]
Contoh:
_0035_250PR_AR_PR_JAWATIMUR_2013
_3510_50KB_AR_PR_BANYUWANGI_2013
_3510_25KT_AR_PR_MOJOKERTO_2012
Penamaan file peta rencana kawasan strategis disusun
dengan format tertentu yang berisikan informasi
tentang kode wilayah, skala peta, bentuk geometri,
jenis rencana, nama daerah, dan tahun peraturan.
Peta penetapan kawasan strategis dimaksudkan untuk
mendelineasi kawasan yang ditetapkan sebagai
kawasan strategis sesuai nilai strategis yang menjadi
dasar penetapannya. Kawasan strategis yang
digambarkan tidak mengikat luasan terhadap kawasan
tersebut.
Format penamaan file peta rencana kawasan strategis
adalah sebagai berikut:
_[KodeWilayah]_[SkalaPeta]_[BentukGeometri]_
[JenisRencana]_[NamaDaerah]_[Tahun]
Contoh:
_0035_250PR_AR_KS_JAWATIMUR_2013
_3510_50KB_AR_KS_BANYUWANGI_2013
_3510_25KT_AR_KS_MOJOKERTO_2012
Kode Wilayah merupakan 4 (empat) digit kode daerah
yang berasal dari peraturan resmi yang dikeluarkan oleh
instansi yang berwenang mengeluarkan peraturan
tentang kode dan data wilayah administrasi
pemerintahan, untuk provinsi diawali 00 diikuti 2 (dua)
digit kode provinsi, sedangkan untuk kabupaten/kota
diawali 2 (dua) digit kode provinsi diikuti 2 (dua) digit
kode kabupaten/kota.
Skala Peta menerangkan skala perencanaan RTRW,
dengan ketentuan sebagai berikut:
250PR : RTRW Provinsi, 50KB : RTRW Kabupaten, 25KT :
RTRW Kota
Bentuk Geometri menerangkan kode bentuk geometri
berupa titik, garis, atau area, dengan ketentuan
sebagai berikut:
PT : Titik/Point, LN : Garis/Line, AR : Area/Polygon
Jenis Rencana menerangkan jenis rencana berupa
struktur ruang, pola ruang, atau kawasan strategis,
dengan ketentuan sebagai berikut:
SR : Struktur Ruang, PR : Pola Ruang, KS : Kawasan
Strategis
Nama Unsur menerangkan klasifikasi unsur rencana tata
ruang yang mengacu pada Peraturan Menteri Agraria
dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan
RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota (penulisan unsur
dibuat tanpa spasi).
Nama Daerah menerangkan nama administrasi wilayah
provinsi/ kabupaten/ kota
Tahun menerangkan tahun pembuatan atau
pengerjaan peta
Penamaan File Peta
Rencana Pola Ruang RTRW
Penamaan File Peta
Rencana Kawasan Strategis
Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk geometri dan
penulisan nama unsur dijelaskan dalam Lampiran I
11 12
12. Format Penyajian
Tabel Atribut Tabel atribut merupakan data atribut berbentuk tabel
yang memiliki kolom (field) dan baris (record), yang
berfungsi untuk menampilkan data yang terdapat
dalam data spasial (bentuk vektor) yang dapat diakses
baik dalam mode sunting (editing) maupun dalam
mode biasa.
Penyajian tabel atribut disusun dengan format tertentu
yang berisikan informasi tentang nama objek, orde
(klasifikasi unsur), nama sistem jaringan, status
jaringan, status RTRW, nomor dan tahun peraturan
daerah (Perda)
Tabel atribut peta rencana struktur ruang pada RTRW Provinsi memuat sistem jaringan dan sarana prasarana sesuai
dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyusunan RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota, yang disusun dengan format tertentu berisikan informasi
tentang nama objek, orde 1, orde 2, orde 3, jenis rencana struktur ruang, jenis sistem jaringan, status jaringan, dan sumber
data.
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 JNSRSR JSSJSR STSJRN SBDATA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Tabel Atribut
Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Provinsi
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 JNSRSR JSSJSR STSJRN SBDATA
Jalan Arteri
Primer
Sistem
Jaringan
Jalan
Sistem
Jaringan Jalan
Nasional
Jalan Arteri
Primer
Sistem Jaringan
Transportasi Darat
Sistem Jaringan
Jalan
Eksisting
Dinas Bina
Marga Prov. AA,
2012
Jalan Kolektor
Primer Dua
Sistem
Jaringan
Jalan
Sistem
Jaringan
Provinsi
Jalan
Kolektor
Primer Dua
Sistem Jaringan
Transportasi Darat
Sistem Jaringan
Jalan
Rencana
Analisa
Rencana, 2012
Jalan Kolektor
Primer Tiga
Sistem
Jaringan
Jalan
Jaringan Jalan
Provinsi
Jalan
Strategis
Primer Tiga
Sistem Jaringan
Transportasi Darat
Sistem Jaringan
Jalan
Rencana
Analisa
Rencana, 2012
Jalan Strategis
Provinsi
Sistem
Jaringan
Jalan
Sistem
Jaringan
Provinsi
Jalan
Strategis
Provinsi
Sistem Jaringan
Transportasi Darat
Sistem Jaringan
Jalan
Eksisting
Dinas Bina
Marga Prov. AA,
2012
Jalan Tol
Sistem
Jaringan
Jalan
Sistem
Jaringan Jalan
Nasional
Jalan Tol
Sistem Jaringan
Transportasi Darat
Sistem Jaringan
Jalan
Rencana
Analisa
Rencana, 2012
Sistem
Jaringan
Kereta Api
Sistem
Jaringan
Kereta Api
Jaringan Jalur
Kereta Api
Jaringan
Jalur
Kereta Api
Sistem Jaringan
Transportasi Darat
Sistem Jaringan
Jalan
Eksisting
Dinas Bina
Marga Prov.AA,
2012
Format Penyajian Tabel Atribut Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Provinsi
Contoh Pengisian Tabel Atribut Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Provinsi
14
13
13. Tabel atribut peta rencana pola ruang pada RTRW Provinsi meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan
peruntukan ruang untuk fungsi budi daya sesuai Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota, yang disusun dengan
format tertentu berisikan informasi tentang nama objek, orde 1, jenis rencana pola ruang, wilayah administrasi provinsi,
wilayah administrasi kabupaten/kota, Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP), Kawasan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (KP2B), Kawasan Rawan Bencana (KRB), dan luas.
Format Penyajian Tabel Atribut Peta Rencana Pola Ruang RTRW Provinsi
Contoh Pengisian Tabel Atribut Peta Rencana Pola Ruang RTRW Provinsi
Tabel Atribut
Peta Rencana Pola Ruang RTRW Provinsi
NAMOBJ ORDE01 JNSSPR WADMPR WADMKK KKOP_1 KP2B_2 KRB_03 LUASHA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
NAMOBJ ORDE01 JNSSPR WADMPR WADMKK KKOP_1 KP2B_2 KRB_03 LUASHA
Kawasan
Perlindungan
Setempat
Kawasan
Perlindungan
Setempat
Kawasan
Peruntukan
Lindung
Prov. AA Kab. XX
Tidak
Ada
Tidak ada
KRB Letusan
Gunung Api
5400
Kawasan
Pertanian
Kawasan
Pertanian
Kawasan
Peruntukan
Budidaya
Prov. AA Kab. XX
Tidak
Ada
ada
KRB Gerakan
Tanah
16000
Kawasan
Permukiman
Kawasan
Permukiman
Kawasan
Peruntukan
Budidaya
Prov. AA Kab. XX Ada Tidak Ada
KRB Gerakan
Tanah
55000
Kawasan Hutan
Produksi
Kawasan
Hutan Produksi
Kawasan
Peruntukan
Budidaya
Prov. AA Kab. XX
Tidak
Ada
Tidak Ada
Sempadan
Patahan Aktif
7900
15 16
14. Tabel atribut peta rencana struktur ruang pada RTRW Kabupaten memuat sistem jaringan dan sarana prasarana sesuai
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyusunan RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota, yang disusun dengan format tertentu berisikan informasi tentang
nama objek, orde 1, orde 2, orde 3, orde 4, jenis rencana jaringan, jenis sistem rencana jaringan, status jaringan, dan
sumber data.
Format Penyajian Tabel Atribut Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kabupaten
Contoh Pengisian Tabel Atribut Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kabupaten
Tabel Atribut
Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kabupaten
Tabel Atribut
Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 JNSRSR JSSJSR STSJRN SBDATA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 JNSRSR JSSJSR STSJRN SBDATA
Saluran Udara
Tegangan
Ekstra Tinggi
(SUTET)
Jaringan
Infrastruktur
Ketenagalistrik
an
Infrastruktur
Penyaluran
Tenaga Listrik
dan Sarana
Pendukung
Jaringan
Transmisi
Tenaga Listrik
Antar Sistem
Saluran Udara
Tegangan
Ekstra Tinggi
(SUTET)
Sistem
Jaringan
Energi dan
Kelistrikan
Sistem
Jaringan
Energi
Eksisting
Dinas Bina
Marga, 2015 Kab.
BB
Saluran Udara
Tegangan
Rendah
(SUTR)
Jaringan
Infrastruktur
Ketenagalistrik
an
Infrastruktur
Penyaluran
Tenaga Listrik
dan Sarana
Pendukung
Jaringan
Transmisi
Tenaga Listrik
Antar Sistem
Saluran Udara
Tegangan
Rendah (SUTR)
Sistem
Jaringan
Energi dan
Kelistrikan
Sistem
Jaringan
Energi
Eksisting PLN Kab.AA, 2015
Saluran Udara
Tegangan
Menengah
(SUTM)
Jaringan
Infrastruktur
Ketenagalistrik
an
Infrastruktur
Penyaluran
Tenaga Listrik
dan Sarana
Pendukung
Jaringan
Transmisi
Tenaga Listrik
Antar Sistem
Saluran Udara
Tegangan
Menengah
(SUTM)
Sistem
Jaringan
Energi dan
Kelistrikan
Sistem
Jaringan
Energi
Rencana
Analisa Tata
Ruang, 2015
Tabel atribut peta rencana pola ruang pada RTRW Kabupaten meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan
peruntukan ruang untuk fungsi budi daya sesuai Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota, yang disusun dengan
format tertentu berisikan informasi tentang nama objek, orde 1, orde 2, orde 3, orde 4, jenis rencana pola ruang, wilayah
administrasi kabupaten, wilayah administrasi kecamatan, Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP), Kawasan
Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B), Kawasan Rawan Bencana (KRB), dan luas.
Format Penyajian Tabel Atribut Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten
Contoh Pengisian Tabel Atribut Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 JNSSPR WADMKK WADMKC KKOP_1 KP2B_2 KRB_03 LUASHA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 JNSSPR WADMKK WADMKC KKOP_1 KP2B_2 KRB_03 LUASHA
Suaka
Pesisir
Kawasan
Konservasi
Kawasan
Konservasi di
wilayah pesisir
dan pulau-
pulau kecil
Kawasan
Konservasi
di wilayah
pesisir dan
pulau-
pulau kecil
Suaka
Pesisir
Kawasan
Peruntukan
Lindung
Kab. BB Kec. YY
Tidak
Ada
Tidak
Ada
KRB
Letusan
Gunung
Api
233000
Daerah
perlindun
gan adat
maritim
Kawasan
Konservasi
Kawasan
Konservasi di
wilayah pesisir
dan pulau-
pulau kecil
Kawasan
Konservasi
Maritim
Daerah
perlindung
an adat
maritim
Kawasan
Peruntukan
Lindung
Kab. BB Kec. YY
Tidak
Ada
Tidak
Ada
KRB
Gerakan
Tanah
23276
Kawasan
keunikan
batuan
dan fosil
Kawasan
Konservasi
Kawasan
Lindung
Geologi
Kawasan
cagar
alam
geologi
Kawasan
keunikan
batuan
dan fosil
Kawasan
Peruntukan
Lindung
Kab. BB Kec. YY
Tidak
Ada
Tidak
Ada
Tidak
Ada
42503
Kawasan
Hutan
Produksi
Terbtas
Kawasan
Hutan
Produksi
Kawasan
Hutan
Produksi
Terbtas
Kawasan
Hutan
Produksi
Terbtas
Kawasan
Hutan
Produksi
Terbtas
Kawasan
Peruntukan
Budidaya
Kab. BB Kec. YY Ada
Tidak
Ada
Tidak
Ada
123111
Kawasan
Tanaman
Pangan
Kawasan
Pertanian
Kawasan
Tanaman
Pangan
Kawasan
Tanaman
Pangan
Kawasan
Tanaman
Pangan
Kawasan
Peruntukan
Budidaya
Kab. BB Kec. YY Ada LP2B
KRB
Gerakan
Tanah
50100
17 18
15. Tabel atribut peta rencana struktur ruang pada RTRW Kota memuat sistem jaringan dan sarana prasarana sesuai
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyusunan RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota yang disusun dengan format tertentu berisikan informasi tentang
nama objek, orde 1, orde 2, orde3, orde 4, jenis rencana jaringan, jenis sistem rencana jaringan, status jaringan, dan
sumber data.
Format Penyajian Tabel Atribut Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kota
Contoh Pengisian Tabel Atribut Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kota
Tabel Atribut
Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kota
Tabel Atribut
Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kota
Tabel atribut peta rencana pola ruang pada RTRW kota meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan
ruang untuk fungsi budi daya sesuai Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota yang disusun dengan format tertentu
berisikan informasi tentang nama objek, orde 1, orde 2, orde 3, orde 4, jenis rencana pola ruang, wilayah administrasi kota,
wilayah administrasi kecamatan, Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP), Kawasan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (KP2B), Kawasan Rawan Bencana (KRB), dan luas.
Format Penyajian Tabel Atribut Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kota
Contoh Pengisian Tabel Atribut Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kota
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 JNSRSR JSSJSR STSJRN SBDATA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 JNSRSR JSSJSR STSJRN SBDATA
Saluran
Udara
Tegangan
Tinggi Arus
Searah
(SUTTAS)
Jaringan
Infrastruktur
Ketenagalistrik
an
Infrastruktur
Penyaluran
Tenaga Listrik
dan Sarana
Pendukungnya
Jaringan
Transmisi
Tenaga
Listrik Antar
Sistem
Saluran Udara
Tegangan Tinggi
Arus Searah
(SUTTAS)
Sistem
Jaringan
Energi dan
Kelistrikan
Saluran
Udara
Tegangan
Tinggi Arus
Searah
(SUTTAS)
Eksisting
PLN Kab. BB,
2016
Saluran
Udara
Kabel
Tegangan
Menengah
(SKTM)
Jaringan
Infrastruktur
Ketenagalistrik
an
Infrastruktur
Penyaluran
Tenaga Listrik
dan Sarana
Pendukungnya
Jaringan
Transmisi
Tenaga
Listrik Antar
Sistem
Saluran Udara
Kabel Tegangan
Menengah (SKTM)
Sistem
Jaringan
Energi dan
Kelistrikan
Saluran
Udara Kabel
Tegangan
Menengah
(SKTM)
Eksisting
PLN Kab. BB,
2016
Saluran
Distribusi
Tenaga
Listrik
Jaringan
Infrastruktur
Ketenagalistrik
an
Infrastruktur
Penyaluran
Tenaga Listrik
dan Sarana
Pendukungnya
Jaringan
Transmisi
Tenaga
Listrik Antar
Sistem
Saluran Distribusi
Tenaga Listrik
Sistem
Jaringan
Energi dan
Kelistrikan
Saluran
Distribusi
Tenaga
Listrik
Eksisting
PLN Kab. BB,
2016
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 JNSSPR WADMKK WADMKC KKOP_1 KP2B_2 KRB_03 LUASHA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (10) (11) (12) (13)
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 ORDE03 ORDE04 JNSSPR WADMKK WADMKC KKOP_1 KP2B_2 KRB_03 LUASHA
Suaka
Pesisir
Kawasan
Konserva
si
Kawasan
Konservasi di
wilayah pesisir
dan pulau-
pulau kecil
Kawasan
Konservasi di
wilayah pesisir
dan pulau-
pulau kecil
Suaka
Pesisir
Kawasan
Peruntukan
Lindung
Kota CC Kec. ZZ
Tidak
Ada
Tidak
Ada
Tidak
Ada
500
Daerah
perlindun
gan adat
maritim
Kawasan
Konserva
si
Kawasan
Konservasi di
wilayah pesisir
dan pulau-
pulau kecil
Kawasan
Konservasi
Maritim
Daerah
perlindun
gan
adat
maritim
Kawasan
Peruntukan
Lindung
Kota CC Kec. ZZ Ada
Tidak
Ada
KRB
Gerakan
Tanah
2000
Kawasan
keunikan
batuan
dan fosil
Kawasan
Konserva
si
Kawasan
Lindung
Geologi
Kawasan
cagar alam
geologi
Kawasan
keunikan
batuan
dan fosil
Kawasan
Peruntukan
Lindung
Kota CC Kec. ZZ Ada
Tidak
Ada
Sempad
an
Patahan
Aktif
1000
Kawasan
Tanaman
Pangan
Kawasan
Pertani
an
Kawasan
Tanaman
Pangan
Kawasan
Tanaman
Pangan
Kawasan
Tanaman
Pangan
Kawasan
Peruntukan
Budidaya
Kota CC Kec. ZZ
Tidak
Ada
LP2B
Tidak
Ada
200
19 20
16. Penjelasan lebih lanjut mengenai orde klasifikasi turunan unsur dijelaskan dalam Lampiran II
Nama Atribut Penjelasan
Penulisan Tabel
Atribut
Nama Objek
Menerangkan klasifikasi turunan unsur orde terakhir pada rencana tata
ruang wilayah sesuai skala rencana
Muatan unsur lokal dan/atau turunan unsur di provinsi/kabupaten/kota
yang tidak tercantum dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/
Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2018 dapat dimasukan pada field nama objek
NAMOBJ
Jenis Rencana Struktur
Ruang
Menerangkan jenis rencana struktur ruang yang meliputi sistem jaringan
dan sarana prasarana sesuai Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/
Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2018
JNSRSR
Jenis Sistem Jaringan di
Struktur Ruang
Menerangkan jenis sistem jaringan di dalam rencana struktur ruang yang
meliputi sistem jaringan transportasi, energi, telekomunikasi, sumber daya air
sesuai Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN Nomor 1
Tahun 2018
JSSJSR
Jenis Rencana Pola Ruang
Menerangkan jenis rencana pola ruang meliputi peruntukan ruang untuk
fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya sesuai
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN Nomor 1 Tahun
2018
JNSSPR
Nama Unsur pada Orde 1
Menerangkan klasifikasi turunan unsur orde 1 jenis rencana struktur ruang
dan rencana pola ruang
ORDE01
Nama Unsur pada Orde 2
Menerangkan klasifikasi turunan unsur orde 2 jenis rencana struktur ruang
dan rencana pola ruang
ORDE02
Nama Unsur pada Orde 3
Menerangkan klasifikasi turunan unsur orde 3 jenis rencana struktur ruang
dan rencana pola ruang
ORDE03
Nama Unsur pada Orde 4
Menerangkan klasifikasi turunan unsur orde 4 jenis rencana struktur ruang
dan rencana pola ruang
ORDE04
Kawasan Keselamatan
Operasional Penerbangan
Menerangkan wilayah daratan dan/atau perairan dan ruang udara yang
ditetapkan sebagai KKOP berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan bidang perhubungan udara
Dapat diisi dengan keterangan ada atau tidak ada
KKOP_1
Kawasan Pertanian Pangan
Berkelanjutan
Menerangkan bagian kawasan budi daya pertanian terutama pada
wilayah perdesaan yang ditetapkan sebagai kawasan pertanian
berkelanjutan berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan di
bidang pertanian
Dapat diisi dengan keterangan LP2B atau LCP2B atau Tidak Ada
KP2B_2
Definisi mengenai informasi dalam field tabel atribut dijelaskan sebagai berikut:
Nama Atribut Penjelasan
Penulisan Tabel
Atribut
Kawasan Rawan
Bencana
Menerangkan bagian kawasan perencanaan yang memiliki potensi bencana
dan ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana
Dapat diisi dengan keterangan jenis bencana seperti Kawasan Rawan
Bencana Gerakan Tanah atau Kawasan Rawan Bencana Letusan Gunung
Api atau Sempadan Patahan Aktif atau tidak ada
KRB_03
Wilayah Administrasi
Kecamatan
Menerangkan satuan wilayah administrasi terkecil di dalam RTRW Kabupaten
dan Kota yang menjadi tempat objek berada WADMKC
Wilayah Administrasi
Kabupaten/Kota
Menerangkan satuan wilayah administrasi terkecil di dalam RTRW Provinsi
yang menjadi tempat objek berada WADMKK
Sumber Data
Menerangkan sumber data berasal dan tahun data diterbitkan misalnya
“Dinas PU Bina Marga,2012”, “Analisa Tata Ruang,2014” SBDATA
Status Jaringan
Menerangkan status jaringan yang terdiri dari rencana jaringan baru atau
pengembangan kondisi eksisting atau kondisi eksisting
Dapat diisi dengan keterangan “rencana” atau “eksisting”
STSJRN
Luas Kawasan Menerangkan luas cakupan areal kawasan dalam satuan hektar (ha) LUASHA
21 22
Keterangan
Informasi dalam Field Tabel Atribut Peta RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota
17. Tabel Atribut
Peta Rencana Kawasan Strategis
Tabel atribut peta kawasan strategis pada RTRW Provinsi,
Kabupaten dan Kota memuat rencana kawasan strategis
sesuai Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyusunan RTRW Provinsi, Kabupaten, dan
Kota yang disusun dengan format tertentu berisikan
informasi tentang nama objek, sudut kepentingan, dan
sumber data.
Format Penyajian Tabel Atribut
Rencana Kawasan Strategis
NAMOBJ
SUDUT
KEPENTINGAN *)
SBDATA
(1) (2) (3)
*) keterangan :
Dapat diisi sesuai dengan jenis sudut kepentingan kawasan strategis
provinsi/ kabupaten/ kota antara lain:
- Pertumbuhan Ekonomi
- Pertumbuhan Sosial Budaya
Pertumbuhan Pendayagunaan Sumber Daya dan/atau
Pengembangan Teknologi
- Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
24
Contoh Pengisian Tabel Atribut Rencana Kawasan Strategis
NAMOBJ SUDUT KEPENTINGAN *) SBDATA
(1) (2) (3)
Pertumbuhan
Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Analisa
Perencanaan, 2015
Pertumbuhan
Sosial Budaya
Pertumbuhan Sosial
Budaya
Analisa
Perencanaan, 2015
Struktur Folderisasi Peta RTRW
Folderisasi merupakan pengelompokkan data-data
peta atau informasi geospasial dengan tema tertentu
sesuai ketentuan yang dikeluarkan oleh instansi yang
bertanggung jawab dalam bidang pemetaan. Tujuan
dilakukannya folderisasi untuk mempermudah
pencarian data peta atau informasi geospasial secara
sistematis di dalam proses penyiapan peta Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Penyimpanan data-data peta atau informasi geospasial
Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dalam
format Geodatabase (*.gdb) dan image (.jpeg).
Ketentuan folderisasi untuk Peta Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) adalah sebagai berikut:
Peta Dasar
Peta dasar berisi tentang informasi dasar yang terdiri
atas peta batas administrasi, garis pantai, sungai,
jaringan jalan, garis kontur, toponimi dan citra yang
digunakan.
Peta dasar dan informasi pendukung yang digunakan
bersumber dari instansi yang bertanggung jawab
dalam bidang pemetaan. Sedangkan citra yang
digunakan diperoleh dari instansi yang bertanggung
jawab dalam bidang pemetaan dan/atau
direkomendasikan dari instansi tersebut.
Peta Tematik
Peta tematik berisi tentang informasi tematik yang
terdiri atas peta curah hujan, penggunaan lahan,
geologi, daerah aliran sungai, jenis tanah, kawasan
hutan, kemiringan lereng, kepadatan penduduk,
kawasan pertanian, kesesuaian lahan, daya dukung
lingkungan, kawasan rawan bencana, dan kawasan
pariwisata, dan tema lainnya yang dibutuhkan dalam
penyiapan peta rencana tata ruang.
Peta tematik dan informasi pendukung yang digunakan
bersumber dari instansi terkait yang berwenang
mengeluarkan peta tematik.
23
18. 26
Folder Data Geodatabase
Peta Dasar
Isi folder peta dasar mengacu kepada ketentuan yang dikeluarkan oleh
lembaga yang berwenang dalam bidang pemetaan.
Peta Tematik
Isi folder peta tematik disesuaikan dengan kebutuhan analisa rencana tata ruang
berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nomor 1
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Kabupaten, dan Kota.
Peta Rencana
01. Rencana Struktur Ruang.gdb
02. Rencana Pola Ruang.gdb
03. Rencana Kawasan Strategis.gdb
Album Peta
01. Peta Orientasi
02. Peta Batas Administrasi
03. Peta Guna Lahan
04. Peta Rawan Bencana
05. Penetapan Sebaran Penduduk
06. Peta Rencana Struktur Ruang
07. Peta Jaringan Prasarana
08. Peta Rencana Pola Ruang
09. Peta Penetapan Kawasan Strategis
Ketentuan Struktur Folderisasi Peta RTRW
Peta Rencana
Peta rencana meliputi:
Peta Rencana Struktur Ruang
Peta rencana struktur ruang berisi tentang informasi
peta sistem perkotaan, sistem jaringan transportasi,
sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber
daya air, sistem jaringan energi, dan sistem jaringan
prasarana lainnya.
Peta Rencana Pola Ruang
Peta rencana pola ruang berisi tentang rencana pola
ruang terdiri atas kawasan peruntukan lindung dan
kawasan peruntukan budi daya.
Album Peta
Album peta merupakan kumpulan peta dasar, peta tematik, dan peta rencana dengan tingkat ketelitian peta dengan skala
minimal 1:250.000 untuk peta RTRW provinsi, skala minimal 1:50.000 untuk peta RTRW kabupaten, dan skala minimal 1:25.000
untuk peta RTRW kota yang disajikan dalam format kertas A1 dan kertas A3.
Album peta juga dilengkapi dengan file digital yang disimpan dengan format file yang mengikuti ketentuan sistem informasi
geografis (GIS) yang dikeluarkan oleh instansi yang bertanggung jawab dalam bidang pemetaan.
Selain itu album peta juga dilengkapi dengan file peta yang sudah siap cetak dalam format antara lain .jpeg atau .pdf dengan
resolusi gambar minimal 300 dpi untuk ukuran penyimpanan kertas A4 dan/atau A3, minimal 600 dpi untuk ukuran kertas A1.
Jenis peta yang dimuat dalam album peta mengacu pada sistematika album peta yang diatur dalam Peraturan Menteri Agraria
dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi, Kabupaten, dan Kota.
25
Struktur Folderisasi
Peta RTRW Provinsi,
Kabupaten, dan Kota
Peta Rencana Kawasan Strategis
Peta rencana kawasan strategis berisi tentang rencana
kawasan strategis dari sudut kepentingan sebagai
berikut :
Pertumbuhan ekonomi;
Pertumbuhan sosial budaya;
Pertumbuhan pendayagunaan sumber daya alam
dan/atau pengembangan teknologi tinggi; dan
Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
20. …….
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Provinsi
Sistem Perkotaan Seluruh Jenis Rencana
_0000_250PR_PT_SR_PERKOTAAN_NAMA
DAERAH_TAHUN
TITIK
Sistem Jaringan Transportasi
Jalan Arteri Primer
_0000_250PR_LN_SR_TRANSPORTASI_
NAMA DAERAH_TAHUN
GARIS
Jalan Kolektor Primer Satu (JKP-1) Nasional
Jalan Strategis Nasional
Jalan Tol
Jalan Kolektor Primer Dua (JKP-2)
Jalan Kolektor Primer Tiga (JKP-3)
Jalan Strategis Provinsi
Jaringan Jalur Kereta Api (KA)
Alur Pelayaran Sungai
Alur Pelayaran Danau
Alur - Pelayaran Umum dan Perlintasan
Alur - Pelayaran Masuk Pelabuhan
Terminal Penumpang Tipe A
_0000_250PR_PT_SR_TRANSPORTASI_NAMA
DAERAH_TAHUN
TITIK
Terminal Penumpang Tipe B
Terminal Barang
Jembatan Timbang
Stasiun Kereta Api (KA)
Pelabuhan Sungai
Pelabuhan Danau
Pelabuhan Penyeberangan
Pelabuhan Utama
Pelabuhan Pengumpul
Pelabuhan Pengumpan
Terminal Khusus
Bandar Udara Pengumpul
Bandar Udara Pengumpan
Bandar Udara Khusus
Lampiran I
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta
RTRW Provinsi Skala 1 : 250.000
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Provinsi
Sistem Jaringan Energi
Jaringan Infrastruktur Minyak
_0000_250PR_LN_SR_ENERGI_NAMADAERAH_
TAHUN
GARIS
Jaringan Infrastruktur Gas Bumi
Jaringan Transmisi Tenaga Listrik
Antarsistem
Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
Infrastruktur Pembangkitan Tenaga Listrik
_0000_250PR_PT_SR_ENERGI_NAMADAERAH_
TAHUN
TITIK
Sistem Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Tetap _0000_250PR_LN_SR_TELEKOMUNIKASI_NAMA
DAERAH_TAHUN
GARIS
Jaringan Bergerak
Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Sumber Air _0000_250PR_PT_SR_AIR_NAMADAERAH_
TAHUN
TITIK
Prasarana Sumber Daya Air
Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
Lintas Kabupaten/Kota
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Regional
_0000_250PR_PT_SR_LAINNYA_NAMADAERAH_
TAHUN
TITIK
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3)
Sistem Jaringan Persampahan Wilayah
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta Rencana Pola Ruang RTRW Provinsi
Kawasan Peruntukan Lindung
Seluruh Jenis Rencana _0000_250PR_AR_PR_NAMADAERAH_TAHUN AREA
Kawasan Peruntukan Budi Daya
Kawasan Strategis Seluruh Jenis Rencana _0000_250PR_AR_PR_NAMADAERAH_TAHUN AREA
29 30
21. Lampiran I
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta
RTRW Kabupaten Skala 1 : 50.000
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kabupaten
Sistem Perkotaan Seluruh Jenis Rencana
_0000_50KB_PT_SR_PERKOTAAN_NAMA
DAERAH_TAHUN
TITIK
Sistem Jaringan Transportasi
Jalan Arteri Primer
_0000_50KB_LN_SR_TRANSPORTASI_
NAMADAERAH_TAHUN
GARIS
Jalan Kolektor Primer Satu (JKP-1)
Jalan Strategis Nasional
Jalan Tol
Jalan Kolektor Primer Dua (JKP-2)
Jalan Kolektor Primer Tiga (JKP-3)
Jalan Strategis Provinsi
Jalan Kolektor Primer Empat (JKP-4)
Jalan Lokal Primer
Jalan Strategis Kabupaten
Jalan Desa
Jalan Khusus
Jaringan Jalur Kereta Api (KA) Antarkota
Jaringan Jalur Kereta Api (KA) Perkotaan
Jaringan Kereta Api (KA) Khusus
Alur Pelayaran Kelas I
Alur Pelayaran Kelas II
Alur Pelayaran Kelas III
Lintas Penyeberangan Antarprovinsi
Lintas Penyeberangan Antarnegara
Lintas Penyeberangan Antarkabupaten/kota
Lintas Penyeberangan Dalam Kabupaten/kota
Alur-Pelayaran Umum dan Perlintasan
Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan
Terminal Penumpang Tipe A
_0000_50KB_PT_SR_TRANSPORTASI_NAMA
DAERAH_TAHUN
TITIK
Terminal Penumpang Tipe B
Terminal Penumpang Tipe C
Terminal Barang
Stasiun Penumpang
Stasiun Barang
Stasiun Operasi
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kabupaten
Sistem Jaringan Transportasi
Jembatan Timbang
_0000_50KB_PT_SR_TRANSPORTASI_NAMA
DAERAH_TAHUN
TITIK
Pelabuhan Sungai dan Danau Utama
Pelabuhan Sungai dan Danau Pengumpul
Pelabuhan Sungai dan Danau Pengumpan
Pelabuhan Penyeberangan Kelas I
Pelabuhan Penyeberangan Kelas II
Pelabuhan Penyeberangan Kelas III
Pelabuhan Utama
Pelabuhan Pengumpul
Pelabuhan Pengumpan Regional
Pelabuhan Pengumpan Lokal
Terminal Khusus
Bandar Udara Pengumpul Skala Pelayanan Primer
Bandar Udara Pengumpul Skala Pelayanan
Sekunder
Bandar Udara Pengumpul Skala Pelayanan Tersier
Bandar Udara Pengumpan
Bandar Udara Khusus
Sistem Jaringan Energi
Jaringan Penyaluran Minyak Produksi - Kilang
_0000_50KB_LN_SR_ENERGI_NAMADAERAH_
TAHUN
GARIS
Jaringan Penyaluran Minyak Produksi -
Penyimpanan
Jaringan Penyauran Gas Bumi - Kilang
Jaringan Penyaluran Gas Bumi - Penyimpanan
Jaringan Penyalur Kilang - Konsumen
Saluran Udara Tegangan Ultra Tinggi (SUTUT)
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
Saluran Udara Tegangan Arus Searah (SUTTAS)
Kabel laut
Saluran Transmisi Lainnya
Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR)
31 32
22. Lampiran I
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta
RTRW Kabupaten Skala 1 : 50.000
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kabupaten
Sistem Jaringan Energi
Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) _0000_50KB_LN_SR_ENERGI_NAMA
DAERAH_TAHUN
GARIS
Saluran Distribusi Lainnya
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
_0000_50KB_PT_SR_ENERGI_NAMA
DAERAH_TAHUN
TITIK
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
Pembangkit Listrik Lainnya
Gardu Induk
Sistem Jaringan
Telekomunikasi
Jaringan Tetap
_0000_50KB_LN_SR_TELEKOMUNIKASI_
NAMADAERAH_TAHUN
GARIS
Jaringan Bergerak Terestrial
_0000_50KB_PT_SR_TELEKOMUNIKASI_
NAMADAERAH_TAHUN
TITIK
Jaringan Bergerak Seluler
Jaringan Bergerak Satelit
Sistem Jaringan
Sumber Daya Air
Sumber Air
_0000_25KT_PT_SR_AIR_NAMADAERAH_
TAHUN
TITIK
Air Permukaan Pada Sungai
Mata Air
Danau
Embung
Waduk
Air Tanah Pada Cekungan Air Tanah (CAT)
Kabupaten
Sumber Air Lainnya
Prasarana Sumber Daya Air
_0000_50KB_LN_SR_AIR_NAMADAERAH_
TAHUN
GARIS
Jaringan Irigasi Primer
Jaringan Irigasi Sekunder
Jaringan Irigasi Tersier
Jaringan Irigasi Desa
Jaringan Irigasi Air Tanah
Sistem Pengendalian Banjir
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kabupaten
Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Jaringan Air Baku Untuk Air Bersih _0000_50KB_LN_SR_AIR_NAMADAERAH_
TAHUN
GARIS
Jaringan Air Bersih Ke Kelompok Pengguna
Sistem Jaringan Prasarana
Lainnya
Unit Air Baku
_0000_50KB_LN_SR_LAINNYA_NAMADAERAH
_ TAHUN
GARIS
Unit Produksi
Unit Distribusi
Unit Pelayanan
Jalur Evakuasi Bencana
Sumur Dangkal
_0000_50KB_PT_SR_LAINNYA_NAMADAERAH_
TAHUN
TITIK
Sumur Pompa
Bak Penampungan Air Hujan
Terminal Air
Bangunan Penangkap Mata Air
Sistem Pembuangan Air Limbah (IPAL)
Sistem Pengelolaan Individual
Sistem Pengelolaan Komunal
Sistem Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3)
Tempat Penampungan Sampah
Sementara (TPS)
Tempat Pemprosesan Akhir Sampah (TPA)
Ruang Evakuasi Bencana
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten
Kawasan Peruntukan Lindung
Seluruh Jenis Rencana _0000_50KB_AR_PR_NAMADAERAH_TAHUN AREA
Kawasan Peruntukan Budi Daya
Kawasan Strategis Seluruh Jenis Rencana _0000_50KB_AR_KS_NAMADAERAH_TAHUN AREA
33 34
23. Lampiran I
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta
RTRW Kota Skala 1 : 25.000
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kota
Sistem Perkotaan Seluruh Jenis Rencana
_0000_25KT_PT_SR_PERKOTAAN_NAMADAERAH
_TAHUN
TITIK
Sistem Jaringan Transportasi
Jalan Arteri Primer
_0000_25KT_LN_SR_TRANSPORTASI_NAMA
DAERAH_TAHUN
GARIS
Jalan Kolektor Primer Satu (JKP-1)
Jalan Strategis Nasional
Jalan Tol
Jalan Kolektor Primer Dua (JKP -2)
Jalan Kolektor Primer Tiga (JKP-3)
Jalan Strategis Provinsi
Jalan Arteri Sekunder
Jalan Kolektor Sekunder
Jalan Lokal Sekunder
Jalan Khusus
Jaringan Jalur Kereta Api (KA) Antarkota
Jaringan Jalur Kereta Api (KA) Perkotaan
Jaringan Kereta Api (KA) Khusus
Alur Pelayaran Kelas I
Alur Pelayaran Kelas II
Alur Pelayaran Kelas III
Lintas Penyeberangan Antarprovinsi
Lintas Penyeberangan Antarnegara
Lintas Penyeberangn Antarkabupaten
Lintas Penyeberangan dalam Kota
Alur-Pelayaran Umum Dan Perlintasan
Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan
Terminal Penumpang Tipe A
_0000_25KT_PT_SR_TRANSPORTASI_NAMA
DAERAH_TAHUN
TITIK
Terminal Penumpang Tipe B
Terminal Penumpang Tipe C
Terminal Barang
Jembatan Timbang
Stasiun Penumpang
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kota
Sistem Jaringan Transportasi
Stasiun Barang
_0000_25KT_PT_SR_TRANSPORTASI_NAMA
DAERAH_TAHUN
TITIK
Stasiun Operasi
Pelabuhan Sungai dan Danau Utama
Pelabuhan Sungai dan Danau Pengumpul
Pelabuhan Sungai dan Danau Pengumpan
Pelabuhan Penyeberangan Kelas I
Pelabuhan Penyeberangan Kelas II
Pelabuhan Penyeberangan Kelas III
Pelabuhan Utama
Pelabuhan Pengumpul
Pelabuhan Pengumpan Regional
Pelabuhan Pengumpan Lokal
Terminal Khusus
Bandar Udara Pengumpul Skala Pelayanan
Primer
Bandar Udara Pengumpul Skala Pelayanan
Sekunder
Bandar Udara Pengumpul Skala Pelayanan
Tersier
Bandar Udara Pengumpan
Bandar Udara Khusus
Sistem Jaringan Energi
Jaringan Penyaluran Minyak Produksi - Kilang
_0000_25KT_LN_SR_ENERGI_NAMADAERAH_
TAHUN GARIS
Jaringan Penyaluran Minyak Produksi -
Penyimpanan
Jaringan Penyaluran Gas Bumi - Kilang
Jaringan Penyaluran Gas Bumi - Penyimpanan
Jaringan Penyalur Kilang - Konsumen
Saluran Udara Tegangan Ultra Tinggi (SUTUT)
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah
(SUTTAS)
35 36
24. Lampiran I
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta
RTRW Kota Skala 1 : 25.000
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kota
Sistem Jaringan Energi
Kabel Laut
_0000_25KT_LN_SR_ENERGI_NAMADAERAH_
TAHUN
GARIS
Saluran Transmisi Lainnya
Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR)
Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM)
Saluran Distribusi Lainnya
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
_0000_25KT_PT_SR_ENERGI_NAMADAERAH_
TAHUN
TITIK
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
Pembangkit Litstrik Lainnya
Gardu Induk
Sistem Jaringan
Telekomunikasi
Jaringan Tetap
_0000_25KT_LN_SR_TELEKOMUNIKASI_NAMA
DAERAH_TAHUN
GARIS
Jaringan Bergerak Terestrial
_0000_25KT_PT_SR_TELEKOMUNIKASI_NAMA
DAERAH_TAHUN
TITK
Jaringan Bergerak Seluler
Jaringan Bergerak Satelit
Sistem Jaringan Sumber
Daya Air
Sumber Air
_0000_25KT_PT_SR_AIR_NAMADAERAH_TAHUN TITIK
Air Permukaan pada Sungai
Mata Air
Danau
Embung
Waduk
Air Tanah Pada Cekungan Air Tanah (CAT)
Kota
Sumber Air Lainnya
Jaringan Irigasi Primer
_0000_25KT_LN_SR_AIR_NAMADAERAH_TAHUN GARIS
Jaringan Irigasi Sekunder
Jaringan Irigasi Tersier
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kota
Sistem Jaringan Sumber
Daya Air
Jaringan Irigasi Desa
_0000_25KT_LN_SR_AIR_NAMADAERAH_TAHUN GARIS
Jaringan Irigasi Air Tanah
Prasarana Sumber Daya Air
Jaringan Air Baku Untuk Air Bersih
Sistem Pengendalian Banjir
Infrastruktur Perkotaan
Unit Air Baku
_0000_25KT_LN_SR_INFRASTRUKTUR_NAMA
DAERAH_TAHUN
GARIS
Unit Produksi
Unit Distribusi
Unit Pelayanan
Jalur Evakuasi Bencana
Jaringan Primer
Jaringan Sekunder
Jaringan Tersier
Sistem Jaringan Pejalan Kaki
Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
Sumur Dangkal
_0000_25KT_PT_SR_INFRASTRUKTUR_NAMA
DAERAH_TAHUN
TITIK
Sumur Pompa
Bak Penampung Air Hujan
Terminal Air
Bangunan Penangkap Mata Air
Sistem Pembuangan Air Limbah (IPAL)
Sistem Pengelolaan Individual
Sistem Pengelolaan Komunal
Sistem Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun (B3)
Tempat Penampungan Sampah
Sementara (TPS)
Tempat Pemprosesan Akhir Sampah (TPA)
Ruang Evakuasi Bencana
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kota
Kawasan Peruntukan Lindung
Seluruh Jenis Rencana _0000_25KT_AR_PR_NAMADAERAH_TAHUN AREA
Kawasan Peruntukan Budi
Daya
Kawasan Strategis Seluruh Jenis Rencana _0000_25KT_AR_KS_NAMADAERAH_TAHUN AREA
37 38
25. Lampiran II
Klasifikasi Turunan Unsur pada Rencana Struktur Ruang
RTRW Provinsi Skala 1:250.000
Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3
Sistem Perkotaan
Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Pusat Kegiatan Strategis Nasional
(PKSN)
Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Sistem Jaringan Transportasi
Sistem Jaringan Jalan
Sistem Jaringan Jalan Nasional
Jalan Arteri Primer
Jalan Kolektor Primer Satu (JKP-1)
Nasional
Jalan Strategis Nasional
Jalan Tol
Jaringan Jalan Provinsi
Jalan Kolektor Primer Dua (JKP-2)
Jalan Kolektor Primer Tiga (JKP-3)
Jalan Strategis Provinsi
Terminal
Terminal Penumpang Tipe A
Terminal Penumpang Tipe B
Terminal Barang
Jembatan Timbang
Sistem Jaringan Kereta Api
Jaringan Jalur Kereta Api (KA)
Stasiun Kereta Api (KA)
Sistem Jaringan Sungai, Danau
dan Penyeberangan
Alur Pelayaran Sungai
Alur Pelayaran Danau
Pelabuhan Sungai
Pelabuhan Danau
Pelabuhan Penyeberangan
Pelabuhan Laut
Pelabuhan Utama
Pelabuhan Pengumpul
Pelabuhan Pengumpan
Terminal Khusus
Alur Pelayaran Laut
Alur - Pelayaran Umum dan Perlintasan
Alur - Pelayaran Masuk Pelabuhan
Bandar Udara Umum
Bandar Udara Pengumpul
Bandar Udara Pengumpan
Bandar Udara Khusus
Ruang Udara Untuk
Penerbangan
Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3
Sistem Jaringan Energi
Jaringan Infrastruktur Minyak
Jaringan Infrastruktur Gas Bumi
Jaringan Infrastruktur Ketenagalistrikan
Infrastruktur Pembangkitan
Tenaga Listrik
Infrastruktur Penyaluran Tenaga
Listrik dan Sarana Pendukung
Jaringan Transmisi
Tenaga Listrik
Antarsistem
Jaringan Distribusi
Tenaga Listrik
Sistem Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Tetap
Jaringan Bergerak
Sistem Jaringan Sumber Daya
Air
Sistem Jaringan Sumber Daya Air Lintas
Negara
Sumber Air
Prasarana Sumber Daya Air
Sistem Jaringan Sumber Daya Air Lintas
Provinsi
Sumber Air
Prasarana Sumber Daya Air
Sistem Jaringan Sumber Daya Air Lintas
Kabupaten/Kota
Sumber Air
Prasarana Sumber Daya Air
Sistem Jaringan Prasarana
Lainnya Lintas Kabupaten/Kota
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Regional
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3)
Sistem Jaringan Persampahan Wilayah
39 40
26. Jenis Rencana Orde 1
Kawasan Peruntukan Lindung
Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan
Bawahannya
Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan Konservasi
Kawasan Lindung Geologi
Kawasan Rawan Bencana*
Kawasan Cagar Budaya
Kawasan Ekosistem Mangrove
Kawasan Peruntukan Budi Daya
Kawasan Hutan Produksi
Kawasan Hutan Rakyat
Kawasan Pertanian
Kawasan Pertambangan dan Energi
Kawasan Perikanan
Kawasan Peruntukan Industri
Kawasan Pariwisata
Kawasan Permukiman
Kawasan Pertahanan dan Keamanan
* Memiliki fungsi unsur yang overlap (tumpang tindih dengan fungsi kawasan lainnya)
Klasifikasi Turunan Unsur pada Rencana Struktur Ruang
RTRW Kabupaten Skala 1:50.000
Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Sistem Perkotaan
Pusat Kegiatan Nasional
(PKN)
Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW)
Pusat Kegiatan Strategis
Nasional (PKSN)
Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Pusat Pelayanan Kawasan
(PPK)
Pusat Pelayanan
Lingkungan (PPL)
Sistem Jaringan
Transportasi
Sistem Jaringan Jalan
Sistem Jaringan Jalan
Nasional
Jalan Arteri Primer
Jalan Kolektor Primer Satu
(JKP-1)
Jalan Strategis Nasional
Jalan Tol
Jaringan Jalan Provinsi
Jalan Kolektor Primer Dua
(JKP-2)
Jalan Kolektor Primer Tiga
(JKP-3)
Jalan Strategis Provinsi
Jaringan Jalan Kabupaten Jalan Kolektor Primer Empat
(JKP-4)
Jalan Lokal Primer
Jalan Strategis Kabupaten
Jalan Desa
Jalan Khusus
Terminal Penumpang
Terminal Penumpang Tipe A
Terminal Penumpang Tipe B
Terminal Penumpang Tipe C
Terminal Barang
Jembatan Timbang
Sistem Jaringan Kereta Api
Jaringan Jalur Kereta Api
(KA)
Jaringan Kereta Api (KA)
Umum
Jaringan Jalur Kereta
Api (KA) Antarkota
Lampiran II
Klasifikasi Turunan Unsur pada Rencana Pola Ruang
RTRW Provinsi Skala 1:250.000
41 42
27. Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Sistem Jaringan
Transportasi
Sistem Jaringan
Sungai, Danau dan
Penyeberangan
Alur Pelayaran Kelas I
Alur Pelayaran Kelas II
Alur Pelayaran Kelas III
Lintas Penyeberangan Antarprovinsi
Lintas Penyeberangan Antarnegara
Lintas Penyeberangan
Antarkabupaten/kota
Lintas Penyeberangan Dalam
Kabupaten/kota
Pelabuhan Sungai dan Danau
Pelabuhan Sungai dan Danau
Utama
Pelabuhan Sungai dan Danau
Pengumpul
Pelabuhan Sungai dan Danau
Pengumpan
Pelabuhan Penyeberangan
Pelabuhan Penyeberangan
Kelas I
Pelabuhan Penyeberangan
Kelas II
Pelabuhan Penyeberangan
Kelas III
Pelabuhan Laut
Pelabuhan Utama
Pelabuhan Pengumpul
Pelabuhan Pengumpan Regional
Pelabuhan Pengumpan Lokal
Terminal Khusus
Alur Pelayaran
Alur-Pelayaran Umum dan
Perlintasan
Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan
Bandar Udara Umum
Bandar Udara Pengumpul Skala
Pelayanan Primer
Lampiran II
Klasifikasi Turunan Unsur pada Rencana Struktur Ruang
RTRW Kabupaten Skala 1:50.000
Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Sistem Jaringan
Transportasi
Bandar Udara Umum
Bandar Udara Pengumpul
Skala Pelayanan Sekunder
Bandar Udara Pengumpul
Skala Pelayanan Tersier
Bandar Udara Pengumpan
Bandar Udara Khusus
Ruang Udara Untuk
Penerbangan
Sistem Jaringan
Energi
Jaringan Infrastruktur
Minyak
Jaringan Penyaluran Minyak
Produksi - Kilang
Jaringan Penyaluran Minyak
Produksi - Penyimpanan
Jaringan Infrastruktur Gas
Bumi
Jaringan Penyauran Gas Bumi
- Kilang
Jaringan Penyaluran Gas Bumi
- Penyimpanan
Jaringan Penyalur Kilang -
Konsumen
Jaringan Infrastruktur
Ketenagalistrikan
Infrastruktur Pembangkitan
Tenaga Listrik dan Sarana
Pendukung
Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Gas
(PLTG)
Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel (PLTD)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS)
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB)
Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP)
43 44
28. Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Sistem Jaringan Energi
Jaringan Infrastruktur
Ketenagalistrikan
Infrastruktur Pembangkitan
Tenaga Listrik dan Sarana
Pendukung
Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH)
Pembangkit Listrik Lainnya
Infrastruktur Penyaluran
Tenaga Listrik dan Sarana
Pendukung
Jaringan Transmisi Tenaga
Listrik Antarsistem
Saluran Udara Tegangan
Ultra Tinggi (SUTUT)
Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET)
Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT)
Saluran Udara Tegangan
Arus Searah (SUTTAS)
Kabel Laut
Saluran Transmisi Lainnya
Jaringan Distribusi Tenaga
Listrik
Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM)
Saluran Udara Tegangan
Rendah (SUTR)
Saluran Kabel Tegangan
Menengah (SKTM)
Saluran Distribusi Lainnya
Gardu Induk
Sistem Jaringan
Telekomunikasi
Jaringan Tetap
Jaringan Bergerak
Jaringan Bergerak Terestrial
Jaringan Bergerak Seluler
Jaringan Bergerak Satelit
Sistem Jaringan
Sumber Daya Air
Sistem Jaringan Sumber
Daya Air Lintas Negara
Sumber Air
Prasarana Sumber Daya Air
Sistem Jaringan Sumber
Daya Air Lintas Provinsi
Sumber Air
Prasarana Sumber Daya Air
Sistem Jaringan Sumber
Daya Lintas
Kabupaten/Kota
Sumber Air
Prasarana Sumber Daya Air
Sistem Jaringan Sumber
Daya Air Kabupaten
Sumber Air
Air Permukaan Pada
Sungai
Mata Air
Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Sistem Jaringan
Sumber Daya Air
Sistem Jaringan Sumber
Daya Air Kabupaten
Sumber Air
Danau
Embung
Waduk
Air Tanah Pada Cekungan Air
Tanah (CAT) Kabupaten
Sumber Air Lainnya
Prasarana Sumber Daya
Air
Sistem Jaringan Irigasi
Jaringan Irigasi Primer
Jaringan Irigasi Sekunder
Jaringan Irigasi Tersier
Jaringan Irigasi Desa
Jaringan Irigasi Air Tanah
Sistem Pengendalian Banjir
Jaringan Air Baku Untuk Air
Bersih
Jaringan Air Bersih Ke Kelompok
Pengguna
Sistem Jaringan
Prasarana Lainnya
Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM)
Jaringan Perpipaan
Unit Air Baku
Unit Produksi
Unit Distribusi
Unit Pelayanan
Bukan Jaringan
Perpipaan
Sumur Dangkal
Sumur Pompa
Bak Penampungan Air Hujan
Terminal Air
Bangunan Penangkap Mata Air
Sistem Pengelolaan Air
Limbah (SPAL)
Sistem Pembuangan Air
Limbah (IPAL)
Sistem Pembuangan Air
Limbah Rumah Tangga
(Sewerage)
Sistem Pengelolaan Individual
Sistem Pengelolaan Komunal
Sistem Pengelolaan
Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
(B3)
Sistem Jaringan
Persampahan Wilayah
Tempat Penampungan
Sampah Sementara (TPS)
Lampiran II
Klasifikasi Turunan Unsur pada Rencana Struktur Ruang
RTRW Kabupaten Skala 1:50.000
45 46
29. Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Sistem Jaringan
Prasarana Lainnya
Sistem Jaringan
Persampahan Wilayah
Tempat Pemprosesan
Akhir Sampah (TPA)
Sistem Jaringan
Evakuasi Bencana
Jalur Evakuasi Bencana
Ruang Evakuasi
Bencana
Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Kawasan Peruntukan
Lindung
Kawasan yang
Memberikan
Perlindungan Terhadap
Kawasan Bawahannya
Kawasan Hutan Lindung
Kawasan Lindung
Gambut
Kawasan Resapan Air
Kawasan Perlindungan
Setempat
Sempadan Pantai
Sempadan Sungai
Kawasan Sekitar Danau
atau Waduk
Kawasan Lindung Spiritual
dan Kearifan Lokal
Kawasan Konservasi
Kawasan Suaka Alam
(KSA)
Cagar Alam
Cagar Alam Laut
Suaka Margasatwa
Suaka Margasatwa Laut
Kawasan Pelestarian
Alam (KPA)
Taman Nasional
Taman Hutan Raya
Taman Wisata Alam
Taman Wisata Alam Laut
Kawasan Taman Buru
Kawasan Konservasi di
Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
Kawasan Konservasi
Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
Suaka Pesisir
Suaka Pulau Kecil
Taman Pesisir
Taman Pulau Kecil
Kawasan Konservasi
Maritim
Daerah Perlindungan
Adat Maritim
Daerah Perlindungan
Budaya Maritim
Kawasan Konservasi
Perairan
Kawasan Lindung
Geologi
Kawasan Cagar Alam
Geologi
Kawasan Keunikan
Batuan dan Fosil
Kawasan Keunikan
Bentang Alam
Kawasan Keunikan Proses
Geologi
Lampiran II
Klasifikasi Turunan Unsur pada Rencana Struktur Ruang
RTRW Kabupaten Skala 1:50.000
Klasifikasi Turunan Unsur pada Rencana Pola Ruang
RTRW Kabupaten Skala 1:50.000
47 48
30. Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Kawasan Peruntukan
Lindung Kawasan Konservasi
Kawasan Lindung Geologi
Kawasan yang Memberikan
Perlindungan terhadap Air
Tanah
Kawasan Imbuhan Air
Tanah
Sempadan Mata Air
Kawasan Rawan Bencana*
Kawasan Rawan Bencana
Gerakan Tanah*
Kawasan Rawan Bencana
Letusan Gunung Api*
Sempadan Patahan Aktif*
Kawasan Cagar Budaya
Kawasan Ekosistem Mangrove
Kawasan Peruntukan
Budi Daya
Kawasan Hutan
Produksi
Kawasan Hutan Produksi Terbatas
Kawasan Hutan Produksi Tetap
Kawasan Hutan Produksi yang
Dapat Dikonservasi
Kawasan Hutan Rakyat
Kawasan Pertanian
Kawasan Tanaman Pangan
Kawasan Hortikultural
Kawasan Perkebunan
Kawasan Peternakan
Kawasan Perikanan
Kawasan Perikanan Tangkap
Kawasan Perikanan Budi Daya
Kawasan
Pertambangan dan
Energi
Kawasan Pertambangan Mineral
Kawasan Pertambangan
Mineral Radioaktif
Kawasan Pertambangan
Mineral Logam
Kawasan Pertambangan
Mineral Bukan Logam
Kawasan Peruntukan
Pertambangan Batuan
Kawasan Pertambangan
Batubara
* Memiliki fungsi unsur yang overlap (tumpang tindih dengan fungsi kawasan lainnya)
Lampiran II
Klasifikasi Turunan Unsur pada Rencana Pola Ruang
RTRW Kabupaten Skala 1:50.000
Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Kawasan Peruntukan
Budi Daya
Kawasan
Pertambangan dan
Energi
Kawasan Pertambangan
Minyak
Kawasan Pertambangan
Gas Bumi
Kawasan Panas Bumi
Kawasan Pembangkitan
Tenaga Listrik
Kawasan Peruntukan
Industri
Kawasan Industri
Sentra Industri Kecil
Sentra Industri Menengah
Kawasan Pariwisata
Kawasan Permukiman
Kawasan Permukiman
Perkotaan
Kawasan Permukiman
Perdesaan
Kawasan Pertahanan
dan Keamanan
49 50
31. Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Sistem Perkotaan
Pusat Pelayanan Kota
Subpusat Pelayanan
Kota
Pusat Lingkungan
Sistem Jaringan
Transportasi
Sistem Jaringan Jalan
Sistem Jaringan Jalan
Nasional
Jalan Arteri Primer
Jalan Kolektor Primer Satu (JKP-1)
Jalan Strategis Nasional
Jalan Tol
Jaringan Jalan Provinsi
Jalan Kolektor Primer Dua
(JKP -2)
Jalan Kolektor Primer Tiga (JKP-3)
Jalan Strategis Provinsi
Jaringan Jalan Kota
Jalan Arteri Sekunder
Jalan Kolektor Sekunder
Jalan Lokal Sekunder
Jalan Khusus
Terminal Penumpang
Terminal Penumpang Tipe A
Terminal Penumpang Tipe B
Terminal Penumpang Tipe C
Terminal Barang
Jembatan Timbang
Sistem Jaringan Kereta
Api
Jaringan Jalur Kereta Api
(KA)
Jaringan Kereta Api (KA) Umum
Jaringan Jalur Kereta
Api (KA) Antarkota
Jaringan Jalur Kereta
Api (KA) Perkotaan
Jaringan Kereta Api (KA) Khusus
Stasiun Kereta Api (KA)
Stasiun Penumpang
Stasiun Barang
Stasiun Operasi
Sistem Jaringan Sungai,
Danau, dan
Penyeberangan
Alur Pelayaran Kelas I
Alur Pelayaran Kelas II
Alur Pelayaran Kelas III
Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Sistem Jaringan
Transportasi
Sistem Jaringan Sungai,
Danau, dan
Penyeberangan
Lintas Penyeberangan
Antarprovinsi
Lintas Penyeberangan
Antarnegara
Lintas Penyeberangan
Antarkabupaten
Lintas Penyeberangan dalam
Kota
Pelabuhan Sungai dan Danau
Pelabuhan Sungai dan
Danau Utama
Pelabuhan Sungai dan
Danau Pengumpul
Pelabuhan Sungai dan
Danau Pengumpan
Pelabuhan Penyeberangan
Pelabuhan
Penyeberangan Kelas I
Pelabuhan
Penyeberangan Kelas II
Pelabuhan
Penyeberangan Kelas III
Pelabuhan Laut
Pelabuhan Utama
Pelabuhan Pengumpul
Pelabuhan Pengumpan
Regional
Pelabuhan Pengumpan Lokal
Terminal Khusus
Alur Pelayaran
Alur-Pelayaran Umum dan
Perlintasan
Alur-Pelayaran Masuk
Pelabuhan
Bandar Udara Umum
Bandar Udara Pengumpul Skala
Pelayanan Primer
Bandar Udara Pengumpul Skala
Pelayanan Sekunder
Lampiran II
Klasifikasi Turunan Unsur pada Rencana Struktur Ruang
RTRW Kota Skala 1:25.000
51 52
32. Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Sistem Jaringan
Transportasi
Bandar Udara Umum
Bandar Udara Pengumpul
Skala Pelayanan Tersier
Bandar Udara
Pengumpan
Bandar Udara Khusus
Ruang Udara Untuk
Penerbangan
Sistem Jaringan Energi
Jaringan Infrastruktur
Minyak
Jaringan Penyaluran
Minyak Produksi - Kilang
Jaringan Penyaluran
Minyak Produksi -
Penyimpanan
Jaringan Infrastruktur
Gas Bumi
Jaringan Penyaluran Gas
Bumi - Kilang
Jaringan Penyaluran Gas
Bumi - Penyimpanan
Jaringan Penyalur Kilang -
Konsumen
Jaringan Infrastruktur
Ketenagalistrikan
Infrastruktur
Pembangkitan Tenaga
Listrik
Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga
Gas (PLTG)
Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel (PLTD)
Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS)
Pembangkit Listrik Tenaga
Bayu (PLTB)
Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP)
Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Sistem Jaringan Energi Jaringan Infrastruktur
Ketenagalistrikan
Infrastruktur
Pembangkitan Tenaga
Listrik
Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH)
Pembangkit Listrik Lainnya
Infrastruktur Penyaluran
dan Sarana Pendukung
Jaringan Transmisi Tenaga
Listrik Antarsistem
Saluran Udara Tegangan
Ultra Tinggi (SUTUT)
Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET)
Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT)
Saluran Udara Tegangan
Tinggi Arus Searah
(SUTTAS)
Kabel Laut
Saluran Transmisi Lainnya
Jaringan Distribusi Tenaga
Listrik
Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM)
Saluran Udara Tegangan
Rendah (SUTR)
Saluran Kabel Tegangan
Menengah (SKTM)
Saluran Distribusi Lainnya
Gardu Induk
Sistem Jaringan
Telekomunikasi
Jaringan Tetap
Jaringan Bergerak
Jaringan Bergerak
Terestrial
Jaringan Bergerak Seluler
Jaringan Bergerak Satelit
Sistem Jaringan Sumber
Daya Air
Sistem Jaringan
Sumber Daya Air Lintas
Negara
Sumber Air
Prasarana Sumber Daya
Air
Sistem Jaringan
Sumber Daya Air Lintas
Provinsi
Sumber Air
Prasarana Sumber Daya
Air
Sistem Jaringan
Sumber Daya Lintas
Kabupaten/Kota
Sumber Air
Prasarana Sumber Daya
Air
Lampiran II
Klasifikasi Turunan Unsur pada Rencana Struktur Ruang
RTRW Kota Skala 1:25.000
53 54
33. Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Sistem Jaringan
Sumber Daya Air
Sistem Jaringan
Sumber Daya Air
Kota
Sumber Air
Air Permukaan pada Sungai
Mata Air
Danau
Embung
Waduk
Air Tanah Pada Cekungan Air
Tanah (CAT) Kota
Sumber Air Lainnya
Prasarana Sumber Daya Air
Sistem Jaringan Irigasi
Jaringan Irigasi Primer
Jaringan Irigasi Sekunder
Jaringan Irigasi Tersier
Jaringan Irigasi Desa
Jaringan Irigasi Air Tanah
Sistem Pengendalian Banjir
Jaringan Air Baku Untuk Air
Bersih
Infrastruktrur
Perkotaan
Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM)
Jaringan Perpipaan
Unit Air Baku
Unit Produksi
Unit Distribusi
Unit Pelayanan
Bukan Jaringan Perpipaan
Sumur Dangkal
Sumur Pompa
Bak Penampung Air Hujan
Terminal Air
Bangunan Penangkap Mata Air
Sistem Pengelolaan
Air Limbah (SPAL)
Sistem Pembuangan Air
Limbah (IPAL)
Sistem Pembuangan Limbah
Rumah Tangga (Sewerage)
Sistem Pengelolaan Individual
Sistem Pengelolaan Komunal
Sistem Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3)
Sistem Jaringan Persampahan
Kota
Tempat Penampungan
Sampah Sementara (TPS)
Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Infrastruktrur Perkotaan Sistem Pengelolaan Air
Limbah (SPAL)
Sistem Jaringan
Persampahan Kota
Tempat Pemprosesan
Akhir Sampah (TPA)
Sistem Jaringan Evakuasi
Bencana
Jalur Evakuasi Bencana
Ruang Evakuasi Bencana
Sistem Drainase
Jaringan Primer
Jaringan Sekunder
Jaringan Tersier
Sistem Jaringan Pejalan
Kaki
Sistem Jaringan
Prasarana Lainnya
Lampiran II
Klasifikasi Turunan Unsur pada Rencana Struktur Ruang
RTRW Kota Skala 1:25.000
55 56
34. Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Kawasan Peruntukan
Lindung
Kawasan yang
Memberikan
Perlindungan Terhadap
Kawasan Bawahannya
Kawasan Hutan Lindung
Kawasan Lindung
Gambut
Kawasan Resapan Air
Kawasan Perlindungan
Setempat
Sempadan Pantai
Sempadan Sungai
Kawasan Sekitar Danau
Atau Waduk
Kawasan Lindung Spiritual
dan Kearifan Lokal
Kawasan Konservasi
Kawasan Suaka Alam
(KSA)
Cagar Alam
Cagar Alam Laut
Suaka Margasatwa
Suaka Margasatwa Laut
Kawasan Pelestarian
Alam (KPA)
Taman Nasional
Taman Hutan Raya
Taman Wisata Alam
Taman Wisata Alam Laut
Kawasan Taman Buru
Kawasan Konservasi di
Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
Kawasan Konservasi Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil
Suaka Pesisir
Suaka Pulau Kecil
Taman Pesisir
Taman Pulau Kecil
Kawasan Konservasi
Maritim
Daerah Perlindungan Adat
Maritim
Daerah Perlindungan
Budaya Maritim
Kawasan Konservasi
Perairan
Kawasan Lindung Geologi
Kawasan Cagar Alam
Geologi
Kawasan Keunikan Batuan
dan Fosil
Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Kawasan Peruntukan
Lindung
Kawasan Konservasi
Kawasan Lindung Geologi
Kawasan Cagar Alam
Geologi
Kawasan Keunikan
Bentang Alam
Kawasan Keunikan Proses
Geologi
Kawasan Yang
Memberikan Perlindungan
Terhadap Air Tanah
Kawasan Imbuhan Air
Tanah
Sempadan Mata Air
Kawasan Rawan
Bencana*
Kawasan Rawan Bencana
Gerakan Tanah*
Kawasan Rawan Bencana
Letusan Gunung Api*
Sempadan Patahan Aktif*
Kawasan Cagar Budaya
Kawasan Ekosistem
Mangrove
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Kota
Taman RT
Taman RW
Taman Kelurahan
Taman Kecamatan
Taman Kota
Hutan Kota
Pemakaman
Kawasan Peruntukan Budi
Daya
Kawasan Hutan
Produksi
Kawasan Hutan Produksi
Terbatas
Kawasan Hutan Produksi
Tetap
Kawasan Hutan Produksi
yang Dapat Dikonservasi
Kawasan Pertanian
Kawasan Tanaman
Pangan
Kawasan Hortikultura
Lampiran II
Klasifikasi Turunan Unsur pada Rencana Pola Ruang
RTRW Kota Skala 1:25.000
57 58
* Memiliki fungsi unsur yang overlap (tumpang tindih dengan fungsi kawasan lainnya)
35. Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Kawasan Peruntukan Budi
Daya
Kawasan Pertanian
Kawasan Perkebunan
Kawasan Peternakan
Kawasan
Pertambangan dan
Energi
Kawasan Pertambangan
Mineral
Kawasan Pertambangan
Mineral Radioaktif
Kawasan Pertambangan
Mineral Logam
Kawasan Pertambangan
Mineral Bukan Logam
Kawasan Peruntukan
Pertambangan Batuan
Kawasan Pertambangan
Batubara
Kawasan Pertambangan
Minyak
Kawasan Pertambangan
Gas Bumi
Kawasan Panas Bumi
Kawasan Pembangkit
Tenaga Listrik
Kawasan Perikanan
Kawasan Perikanan
Tangkap
Kawasan Perikanan Budi
Daya
Kawasan Peruntukan
Industri
Kawasan Industri
Sentra Industri Kecil
Sentra Industri Menengah
Kawasan Pariwisata
Kawasan Permukiman
Kawasan Perumahan
Kawasan Perdagangan
dan Jasa
Kawasan Perkantoran
Jenis Rencana Orde 1 Orde 2 Orde 3 Orde 4
Kawasan Peruntukan
Budi Daya
Kawasan Permukiman
Kawasan Peribadatan
Kawasan Pendidikan
Kawasan Kesehatan
Kawasan Olahraga
Kawasan Transportasi
Kawasan Sumber Daya
Air
Kawasan Ruang Terbuka
Non Hijau
Kawasan Evakuasi
Bencana
Kawasan Sektor Informal
Kawasan Campuran
Kawasan Hutan Rakyat
Kawasan Pertahanan
dan Keamanan
Lampiran II
Klasifikasi Turunan Unsur pada Rencana Pola Ruang
RTRW Kota Skala 1:25.000
59 60
Keterangan:
1. Tabel klasifikasi turunan unsur merupakan alat bantu/acuan untuk mengisi tabel atribut.
2. Pemilihan unsur pada tabel atribut untuk orde yang tidak terisi (kosong) pada kolom tabel klasifikasi tersebut, mengacu pada
isian turunan unsur orde terakhir.
3. Untuk memudahkan atau menyeragamkan tabel atribut dapat menggunakan Tools Domain.
36. Penamaan file peta RDTR mengatur:
a. Penamaan file peta rencana struktur ruang;
b. Penamaan file peta rencana pola ruang; dan
c. Penamaan file peta Sub Bagian Wilayah
Perencanaan Prioritas
Substansi latar belakang
62
Penamaan File Peta RDTR
Manajemen Basis Data Peta
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten/Kota
61
Datum horizontal yang digunakan merupakan
World Geodetic System 1984 (WGS 84)
37. Penamaan File Peta
Rencana Struktur Ruang RDTR
Penamaan file peta rencana struktur ruang disusun
dengan format tertentu yang berisikan informasi
tentang kode wilayah, jenis rencana, bentuk geometri,
skala peta, nama unsur, nama RDTR dan tahun
pembuatan.
Format penamaan file peta rencana struktur ruang
adalah sebagai berikut:
_[KodeWilayah]_[SkalaPeta]_[BentukGeometri]_
[JenisRencana]_[NamaUnsur]_[NamaBWP]_[Tahun]
Contoh:
_3275_5RD_PT_SR_TRANSPORTASI_RDTRBEKASIBARAT_2019
_3203_5RD_LN_SR_ENERGI_RDTRCIANJUR_2019
_3204_5RD_LN_SR_DRAINASE_RDTRSOREANGRAYA_2019
Nama klasifikasi unsur mengacu pada Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan
Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota , yang terdiri dari
rencana pengembangan pusat pelayanan, rencana
jaringan transportasi dan rencana jaringan prasarana.
Penamaan file peta rencana pola ruang disusun dengan
format tertentu yang berisikan informasi tentang kode
wilayah, jenis rencana, bentuk geometri, skala peta,
nama BWP dan tahun pembuatan
Format penamaan file peta rencana pola ruang adalah
sebagai berikut:
_[KodeWilayah]_[SkalaPeta]_[BentukGeometri]_
[JenisRencana]_[NamaBWP]_[Tahun]
Contoh:
_3275_5RD_AR_PR_RDTRBEKASIBARAT_2019
_3203_5RD_AR_PR_RDTRCIANJUR_2019
_3204_5RD_AR_PR_RDTRSOREANGRAYA_2019
Penamaan file peta rencana Sub BWP yang
diprioritaskan penanganannya disusun dengan format
tertentu yang berisikan informasi tentang jenis rencana,
bentuk geometri, skala peta, nama zona, nama RDTR
dan tahun pembuatan.
Penetapan sub BWP prioritas bertujuan untuk
mendelineasi lokasi di wilayah perencanaan yang
diprioritaskan penanganannya.
Format penamaan file peta Sub BWP Prioritas adalah
sebagai berikut:
_[KodeWilayah]_[SkalaPeta]_[BentukGeometri]_
[JenisRencana]_[NamaBWP]_[Tahun]
Contoh:
_3275_5RD_AR_SBWPP_RDTRBEKASIBARAT_2019
_3275_5RD_AR_SBWPP_RDTRCIANJUR_2019
_3204_5RD_AR_SBWPP_RDTRSOREANGRAYA_2019
Kode Wilayah merupakan 4 (empat) digit kode daerah
yang berasal dari peraturan resmi yang dikeluarkan oleh
instansi yang berwenang mengeluarkan peraturan tentang
kode dan data wilayah administrasi pemerintahan, untuk
provinsi diawali 00 diikuti 2 (dua) digit kode provinsi,
sedangkan untuk kabupaten/kota diawali 2 (dua) digit
kode provinsi diikuti 2 (dua) digit kode kabupaten/kota.
Skala Peta menerangkan skala perencanaan RDTR, ditulis
5RD
Bentuk Geometri menerangkan kode bentuk geometri
berupa titik, garis, atau area, dengan ketentuan sebagai
berikut:
PT : Titik/Point, LN : Garis/Line, AR : Area/Polygon
Jenis Rencana menerangkan jenis rencana berupa struktur
ruang, pola ruang, atau sub BWP prioritas, dengan
ketentuan sebagai berikut:
SR : Struktur Ruang, PR : Pola Ruang, SBWPP : Sub BWP
Prioritas
Nama Unsur menerangkan klasifikasi unsur rencana tata
ruang yang mengacu pada Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan PZ
Kabupaten/Kota (penulisan unsur dibuat tanpa spasi).
Nama BWP menerangkan penamaan wilayah delineasi dari
RDTR kabupaten/ kota yang disusun. Bila delineasi
berdasarkan fungsional (Kawasan Perkotaan) maka
penamaan BWP mengacu pada penamaan yang
diamanatkan dalam RTRW nya
Tahun menerangkan tahun pembuatan atau pengerjaan
peta
Penamaan File Peta
Rencana Pola Ruang RDTR
Penamaan File Peta
Sub BWP Prioritas
Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk geometri dan
penulisan nama unsur dijelaskan dalam Lampiran I
63 64
38. Format Penyajian
Tabel Atribut Peta
RDTR Tabel atribut peta rencana struktur ruang pada RDTR Kabupaten/Kota memuat sistem jaringan dan sarana prasarana
sesuai Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota, yang disusun dengan format
tertentu berisikan informasi tentang nama objek, orde 1, orde 2, jenis rencana struktur ruang, status jaringan, dan sumber
data.
Tabel Atribut
Peta Rencana Struktur Ruang RDTR Kabupaten/Kota
Format Penyajian Tabel Atribut Peta Rencana Struktur Ruang RDTR
Contoh Pengisian Tabel Atribut Peta Rencana Struktur Ruang RDTR
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 JNSRSR STSJRN SBDATA
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
66
Catatan : ORDE Ke-4 dari tabel atribut RTRW Kabupaten/Kota menjadi ORDE Ke-1 untuk tabel atribut RDTR
NAMOBJ ORDE01 ORDE02 JNSRSR STSJRN SBDATA
Jalan Arteri Primer
Jalan Arteri
Primer
Jalan Arteri Primer
Sistem Jaringan
Transportasi
Eksisting
Dinas PU Bina
Marga Kota
AA, 2019
Jalan Arteri Sekunder
Jalan Arteri
Sekunder
Jalan Arteri
Sekunder
Sistem Jaringan
Transportasi
Rencana
Analisa
Rencana,
2019
Jalan Lokal Sekunder Jalan Lingkungan
Jalan Lingkungan
Sekunder
Sistem Jaringan
Transportasi
Eksisting
Dinas PU Bina
Marga Kota
AA, 2019
65
39. Contoh Pengisian Tabel Atribut Peta Rencana Pola Ruang RDTR
Tabel Atribut
Peta Rencana Pola Ruang RDTR Kabupaten/Kota
Format Penyajian Tabel Atribut Peta Rencana Pola Ruang RDTR
NAMOBJ NAMZON
KOD
ZON
NAM
SZN
KOD
SZN
KOD
BLK
KODSBL WADMKC WADMKD NAMBWP NASBWP KKOP_1 (…)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
LP2B_2 KRB_03 TOD_04 TEB_05 CAGBUD HANKAM PUSLIT TPZ_00 LUASHA
(13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
Format Penyajian Tabel Atribut Sub BWP Prioritas
Contoh Pengisian Tabel Atribut Peta Sub BWP Prioritas
Tabel Atribut
Peta Sub BWP Prioritas
Penyusunan peta Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya mengacu pada tema-tema yang ditangani sesuai dengan
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyusunan RDTR Kabupaten/Kota, antara lain:
• Perbaikan prasarana, sarana, dan blok/kawasan;
• Pengembangan kembali prasarana, sarana, dan blok/kawasan;
• Pembangunan baru prasarana, sarana, dan blok/kawasan;
• Pelestarian/pelindungan blok/kawasan
Tabel atribut peta Sub BWP Prioritas disusun dengan format tertentu berisikan informasi tentang nama objek, nama sub
BWP, tema penanganan, dan sumber data.
68
67
NAMOBJ NAMZON KODZON NAMSZN KODSZN KODBLK KODSBL WADMKC WADMKD NAMBWP NASBWP (...)
Perumahan
Kepadatan
Rendah
Perumahan R
Perumahan
Kepadatan
Rendah
R-4 3 A Kec. BB Kel. ZZ I A
Perkantoran
skala
kecamatan
Perkantoran KT
Perkantoran skala
kecamatan
KT-4 5 B Kec. BB Kel. RR II B
KKOP_1 LP2B_2 KRB_03 TOD_04 TEB_05 CAGBUD HANKAM PUSLIT TPZ_00* LUASHA
Ya Tidak Tidak Tidak TEA
Masjid Cut
Meutia
Tidak
Balai Teknologi
Lingkungan
a. b. c 0,00004
Tidak Tidak
Rawan
Tanah
Longsor
Tidak TES Tidak Tidak Tidak a 0,000037
NAMOBJ NAMBWP NASBWP TEMAPP SBDATA
Perbaikan prasarana, sarana,
dan blok/kawasan
I A
Perbaikan prasarana, sarana,
dan blok/kawasan
Analisa Rencana, 2019
Pelestarian/pelindungan
blok/kawasan
II B
Pelestarian/pelindungan
blok/kawasan
Analisa Rencana, 2019
Perbaikan prasarana, sarana,
dan blok/kawasan
III C
Perbaikan prasarana, sarana,
dan blok/kawasan
Analisa Rencana, 2019
NAMOBJ NAMBWP NASBWP TEMAPP SBDATA
(1) (2) (3) (4) (5)
Tabel atribut pola ruang pada RDTR Kabupaten/Kota meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang
untuk fungsi budidaya sesuai Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun
2018 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan PZ Kabupaten/Kota, yang disusun dengan format tertentu berisikan informasi
tentang tentang nama obyek, nama zona, kode zona, nama sub zona, kode sub zona, kode blok, kode sub blok, wilayah
administrasi kecamatan, wilayah administrasi kelurahan/desa, BWP, sub BWP, ketentuan khusus, teknik pengaturan zonasi, dan
luas zona.
40. Penjelasan lebih lanjut mengenai orde klasifikasi turunan unsur dijelaskan dalam Lampiran II
Nama Atribut Penjelasan
Penulisan
Tabel Atribut
Nama Objek
Menerangkan klasifikasi turunan unsur orde terakhir pada rencana tata ruang
wilayah sesuai skala rencana. Muatan unsur lokal dan/atau turunan unsur di
provinsi/kabupaten/kota yang tidak tercantum dalam Peraturan Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala BPN Nomor 16 Tahun 2018 dapat dimasukan pada field
nama objek
NAMOBJ
Jenis Rencana Struktur
Ruang
Menerangkan jenis rencana struktur ruang yang meliputi susunan pusat-pusat
pelayanan dan jaringan prasarana di BWP sesuai Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/ Kepala BPN Nomor 16 Tahun 2018
JNSRSR
Nama Unsur pada Orde 1 Menerangkan klasifikasi turunan unsur orde 1 jenis rencana struktur ruang ORDE01
Nama Unsur pada Orde 2 Menerangkan klasifikasi turunan unsur orde 2 jenis rencana struktur ruang ORDE02
Nama Zona Menerangkan klasifikasi zona pada rencana pola ruang NAMZON
Kode Zona Menerangkan kode zona yang digunakan pada rencana pola ruang KODZON
Nama Sub zona Menerangkan klasifikasi turunan zona pada rencana pola ruang NAMSZN
Kode Sub zona Menerangkan kode sub zona yang digunakan pada rencana pola ruang KODSZN
Kode Blok
Menerangkan kode untuk sebidang tanah yang dibatasi sekurang-kurangnya
oleh batasan fisik yang nyata. Penulisan untuk nama Blok menggunakan angka,
contoh penulisan: 1, 2, 3, 4, 5 dst.
KODBLK
Kode Sub Blok
Menerangkan turunan kode blok untuk sebidang tanah yang dibatasi sekurang-
kurangnya oleh batasan fisik yang nyata. Penulisan untuk nama Sub-Blok
menggunakan huruf kapital, contoh penulisan: A, B, C, D, E dst.
KODSBL
Wilayah Administrasi
Kecamatan
Menerangkan satuan wilayah administrasi RDTR yang menjadi tempat objek
berada
WADMKC
Wilayah Administrasi
Kelurahan/Desa
Menerangkan satuan wilayah administrasi terkecil di dalam RDTR yang menjadi
tempat objek berada
WADMKD
Bagian Wilayah
Perencanaan
Menerangkan satuan wilayah yang menjadi bagian dari kabupaten/kota
dan/atau kawasan strategis kabupaten/ kota yang akan atau perlu disusun
RDTRnya, sesuai arahan atau yang ditetapkan didalam RTRW Kabupaten/Kota
yang bersangkutan. Penulisan untuk nama BWP menggunakan angka romawi,
contoh penulisan: I, II, III, IV, V dst.
NAMBWP
Keterangan
Informasi dalam Field Tabel Atribut Peta RDTR Kabupaten/Kota
Definisi mengenai informasi dalam field tabel atribut dijelaskan sebagai berikut:
70
69
Nama Atribut Penjelasan
Penulisan
Tabel Atribut
Sub Bagian Wilayah
Perencanaan
Menerangkan bagian dari BWP yang dibatasi dengan batasan fisik dan terdiri atas
beberapa blok. Penulisan untuk nama Sub BWP menggunakan huruf kapital,
contoh penulisan: A, B, C, D, E dst.
NASBWP
Ketentuan Khusus
Menerangkan aturan tambahan yang ditumpangsusunkan (overlay) di atas suatu zona/sub zona
tertentu karena adanya hal-hal khusus yang memerlukan aturan tersendiri, yang terdiri atas:
1. Bandar Udara, meliputi Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)
Batas Kawasan Kebisingan, dan Kawasan disekitar bandar udara yang penting
untuk diperhatikan
KKOP_1
2. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) LP2B_2
3. Kawasan Rawan Bencana KRB_03
4. Kawasan Berorientasi Transit (TOD) TOD_04
5. Tempat Evakuasi Bencana meliputi tempat evakuasi sementara dan tempat
evakuasi akhir
TEB_05
6. Cagar Budaya atau Adat CAGBUD
7. Pertahanan Keamanan (Hankam) HANKAM
8. Pusat Penelitian meliputi observatorium, tempat peluncuran roket, dan lain-lain PUSLIT
Teknik Pengaturan Zonasi
Menerangkan aturan untuk mengatasi kekakuan aturan dasar dalam pelaksanaan
pembangunan, jumlah kolom bergantung pada jumlah TPZ yang berada pada
kota terkait. Penulisan untuk nama TPZ menggunakan huruf kecil, contoh penulisan:
a,b,c,d,e, dst.
TPZ_00
Status Jaringan
Menerangkan status jaringan yang terdiri dari rencana jaringan baru atau
pengembangan kondisi eksisting atau kondisi eksisting dan dapat diisi dengan
keterangan “rencana” atau “eksisting”
STSJRN
Tema Penanganan Sub
BWP yang Diprioritaskan
Menerangkan tema penanganan yang menjadi program utama dari setiap sub
BWP yang diprioritaskan
TEMAPP
Sumber Data
Menerangkan sumber data berasal dan tahun data diterbitkan dan dapat ditulis
dengan “Dinas PU Bina Marga, 2019” atau “Analisa Rencana, 2019”
SBDATA
Luas Zona Menerangkan luas cakupan areal kawasan dalam satuan hektar (Ha) LUASHA
Keterangan mengenai jenis dan kode TPZ dijelaskan dalam tabel informasi kode TPZ
41. Keterangan
Informasi dalam Field Tabel Atribut Peta RDTR Kabupaten/Kota
71
Field Teknik Pengaturan Zonasi (TPZ) diisi dengan kodefikasi sesuai dengan ketentuan dalam tabel informasi kode TPZ sebagai berikut:
Jenis TPZ Penjelasan
Kode
TPZ
Transfer
Development
Right (TDR)
Teknik pengaturan zonasi yang memungkinkan pemilik tanah untuk menjual haknya untuk membangun kepada
pihak lain, sehingga pembeli dapat membangun propertinya dengan intensitas lebih tinggi. Umumnya TDR
digunakan untuk melindungi penggunaan lahan pertanian atau penggunaan lahan hijau lainnya dari konversi
penggunaan lahan, dimana pemilik lahan pertanian atau lahan hijau lainnya dapat mempertahankan kegiatan
pertaniannya dan memperoleh uang sebagai ganti rugi atas haknya untuk membangun.
TDR mengharuskan adanya rencana yang secara jelas menunjukkan mana zona yang ingin dilestarikan atau
dilindungi dari pembangunan (zona pengirim/sending areas) dan zona yang ingin dikembangkan atau didorong
pembangunannya (zona penerima/receiving areas).
a
Bonus Zoning
Teknik pengaturan zonasi yang memberikan izin kepada pengembang untuk meningkatkan intensitas
pemanfaatan ruang melebihi aturan dasar, dengan imbalan (kompensasi) pengembang tersebut harus
menyediakan sarana publik tertentu, misalnya RTH, terowongan penyeberangan, dan sebagainya.
Penerapan bonus zoning membutuhkan kehati-hatian agar tidak menimbulkan kesan bahwa pembangunan
dapat dilakukan sekehendak pengembang selama pihak tersebut mampu menanggung kompensasinya.
b
Conditional
Uses
Teknik pengaturan zonasi yang memungkinkan suatu pemanfaatan ruang yang dianggap penting atau
diperlukan keberadaannya untuk dimasukkan ke dalam satu zona peruntukan tertentu sekalipun karakteristiknya
tidak memenuhi kriteria zona peruntukan tersebut. Pemerintah Daerah dapat menerbitkan izin pemanfaatan
ruang bersyarat atau Conditional Use Permit (CUP) setelah melalui konsultasi publik atau pembahasan dengan
masyarakat sekitar dan pertimbangan instansi yang terkait di daerah.
c
Zona Performa
Teknik pengaturan zonasi yang merupakan ketentuan pengaturan pada satu atau beberapa zona/sub zona
dalam satu blok atau beberapa blok yang aturannya tidak didasarkan pada aturan prespektif, namun didasarkan
pada kualitas kinerja tertentu yang ditetapkan. Zona performa didesain untuk menyusun standar-standar kondisi
fisik yang terukur yang harus diikuti dengan standar kinerja yang mengikat.
d
Zona Fiskal
Teknik pengaturan zonasi yang ditetapkan pada satu zona atau beberapa zona yang berorientasi kepada
peningkatan pendapatan daerah.
e
Pemufakatan
Pembangunan
Teknik pengaturan zonasi yang merupakan ketentuan pengaturan pada zona yang secara spesifik
memperbolehkan adanya pembangunan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan antar pemangku
kepentingan.
f
Pertampalan
Aturan
(Overlay)
Teknik pengaturan zonasi yang memberikan fleksibilitas dalam penerapan peraturan zonasi yang berupa
pembatasan intensitas pembangunan melalui penerapan dua atau lebih aturan. Dapat diterapkan sebagai
bentuk disinsentif pemberian persyaratan tertentu dalam perizinan.
g
Jenis TPZ Penjelasan
Kode
TPZ
Zona Ambang
Teknik pengaturan zonasi yang merupakan ketentuan pengaturan pada blok peruntukan yang diambangkan
pemanfaatan ruangnya dan peruntukan ruangnya ditentukan kemudian berdasarkan perkembangan
pemanfaatan ruang pada blok peruntukan tersebut.
h
Zona Banjir
Teknik pengaturan zonasi yang merupakan ketentuan pengaturan pada zona rawan banjir untuk mencegah
atau mengurangi kerugian akibat banjir. Penerapan zona banjir sekurang-kurangnya memenuhi kriteria lokasi
yang ditetapkan teridentifikasi adanya rawan bencana banjir yang berdasarkan analisis banjir tahunan hingga
jangka waktu tahunan tertentu dan berdasarkan analisis kerentanan maupun risiko bencana banjir.
i
TPZ Khusus
Teknik pengaturan zonasi yang memberikan pembatasan pembangunan untuk mempertahankan karakteristik
dan/atau objek khusus yang dimiliki zona, yang penetapan lokasinya dalam peraturan zonasi. Dapat diterapkan
sebagai bentuk disinsentif pemberian persyaratan tertentu dalam perizinan.
j
Pengendalian
Pertumbuhan
Teknik pengaturan zonasi yang merupakan ketentuan pengaturan pada zona untuk mengendalikan atau
membatasi pembangunan di suatu zona, kawasan atau koridor untuk mempertahankan atau melindungi
karakteristiknya.
k
Pelestarian
Cagar Budaya
Teknik pengaturan zonasi yang merupakan ketentuan pengaturan pada zona untuk memelihara visual dan
karakter budaya, bangunan, dan kawasan masyarakat setempat yang ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan. Ketentuan zona pelestarian kawasan cagar budaya dapat menjadi zona pertampalan, apabila
sudah ada ketentuan terkait ketentuan kawasan cagar budaya. Pelestarian kawasan cagar budaya sekurang-
kurangnya memenuhi kriteria memiliki bangunan dan situs yang memiliki nilai budaya tertentu.
l
72
Keterangan:
1. Untuk setiap TPZ mempunyai syarat atau prasyarat tertentu yang perlu diperhatikan daerah.
2. Bagi daerah yang telah memiliki peraturan daerah atau peraturan walikota atau peraturan bupati terkait cagar budaya,
maka TPZ Cagar Budaya menjadi overlay zoning.
42. Format Penulisan Kode Zonasi pada Peta RDTR
Tata cara penulisan kode zonasi pada penyajian peta RDTR disesuaikan dengan informasi kode zona/sub zona dan
kode TPZ dalam tabel atribut.
Contoh penulisan kode zonasi:
KT.a.b
Merupakan kode zonasi untuk zona perkantoran (KT) dengan 2 jenis TPZ:
Transfer Development Right /TDR (a)
dan Bonus Zoning (b)
Keterangan:
Kode Zona/Sub Zona : Kode zona/sub zona sesuai dengan klasifikasi turunan unsur RDTR
Kode TPZ : Mengikuti ketentuan dalam tabel informasi kode TPZ
Jenis, jumlah, dan penulisan kode TPZ dapat disesuaikan dengan kebutuhan daerah.
[Kode Zona/Sub Zona].[Kode TPZ]
Format penulisan kode zonasi:
74
73
43. Struktur Folderisasi Basis Data Peta RDTR
Struktur Folderisasi
Peta RDTR Kabupaten/Kota
Peta Dasar
Peta dasar berisi tentang informasi dasar yang terdiri
atas peta batas administrasi, garis pantai, sungai,
jaringan jalan, garis kontur, toponimi dan citra yang
digunakan.
Peta dasar dan informasi pendukung yang digunakan
bersumber dari instansi yang bertanggung jawab
dalam bidang pemetaan. Sedangkan citra yang
digunakan diperoleh dari instansi yang bertanggung
jawab dalam bidang pemetaan dan/atau
direkomendasikan dari instansi tersebut.
Peta Tematik
Peta tematik berisi tentang informasi tematik yang
terdiri atas peta curah hujan, penggunaan lahan,
geologi, daerah aliran sungai, jenis tanah, kawasan
hutan, kemiringan lereng, kepadatan penduduk,
kawasan pertanian, kesesuaian lahan, daya dukung
lingkungan, kawasan rawan bencana, dan kawasan
pariwisata, dan tema lainnya yang dibutuhkan dalam
penyiapan peta rencana tata ruang.
Peta tematik dan informasi pendukung yang
digunakan bersumber dari instansi terkait yang
berwenang mengeluarkan peta tematik.
Peta Rencana Struktur Ruang
Peta Rencana Struktur Ruang berisikan mengenai
rencana pengembangan pusat pelayanan, rencana
pengembangan pusat pelayanan, rencana jaringan
transportasi, dan rencana jaringan prasarana yang
meliputi rencana jaringan energi/kelistrikan, rencana
jaringan telekomunikasi, rencana jaringan air minum,
rencana jaringan drainase, rencana jaringan air limbah,
dan rencana jaringan prasarana lainnya.
Peta Rencana Pola Ruang
Peta Rencana Pola Ruang berisikan mengenai zona
lindung dan zona budidaya berserta sub zonanya.
Peta Sub BWP Prioritas
Peta Sub BWP Prioritas mengacu pada tema
penanganan sebagai berikut :
• Perbaikan prasarana, sarana, dan blok/kawasan;
• Pengembangan kembali prasarana, sarana, dan
blok/kawasan;
• Pembangunan baru prasarana, sarana, dan
blok/kawasan;
• Pelestarian/pelindungan blok/kawasan
Folder Data Geodatabase
Peta Dasar
Isi folder peta dasar mengacu kepada ketentuan yang dikeluarkan oleh
lembaga yang berwenang dalam bidang pemetaan.
Peta Tematik
Isi folder peta tematik disesuaikan dengan kebutuhan analisa rencana tata ruang
berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/Kota.
Peta Rencana
01. Rencana Struktur Ruang.gdb
02. Rencana Pola Ruang.gdb
03. Sub BWP Prioritas.gdb
Album Peta
01. Peta Orientasi
02. Peta Batas Administrasi
03. Peta Guna Lahan
04. Peta Rawan Bencana
05. Penetapan Sebaran Penduduk
06. Peta Rencana Struktur Ruang
07. Peta Jaringan Prasarana
08. Peta Rencana Pola Ruang
09. Peta Sub BWP Prioritas
Album Peta
Album peta merupakan kumpulan peta yang terdiri atas peta wilayah perencanaan yang berisi informasi rupa bumi,
dan batas administrasi BWP dan Sub BWP, peta penggunaan lahan saat ini, peta rencana struktur ruang yang berisi
rencana pusat pelayanan BWP, rencana jaringan transportasi serta rencana jaringan prasarana, peta rencana pola ruang
yang berisi alokasi zona dan sub zona sesuai klasifikasi yang telah ditentukan, peta penetapan Sub BWP yang
diprioritaskan penanganannya dengan skala atau tingkat ketelitian minimal 1:5.000 yang disajikan dalam format A1.
Album peta dilengkapi dengan data peta digital yang memenuhi ketentuan sistem informasi geografis (GIS) yang
dikeluarkan oleh lembaga berwenang.
Jenis peta yang dimuat dalam album peta mengacu pada sistematika album peta yang diatur dalam Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota.
76
75
45. Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Rencana Pengembangan
Pusat Pelayanan
Seluruh Jenis Rencana
_0000_5RD_PT_SR_PUSATPELAYANAN
_NAMABWP_TAHUN
TITIK
Rencana Jaringan
Transportasi
Jalan Arteri Primer
_0000_5RD_LN_SR_TRANSPORTASI
_NAMABWP_TAHUN
GARIS
Jalan Kolektor Primer Satu (JKP-1)
Jalan Strategis Nasional
Jalan Tol
Jalan Kolektor Primer Dua (JKP-2)
Jalan Kolektor Primer Tiga (JKP-3)
Jalan Strategis Provinsi
Jalan Arteri Sekunder
Jalan Kolektor Primer Empat (JKP-4)
Jalan Kolektor Sekunder
Jalan Strategis Kabupaten
Jalan Lokal Primer
Jalan Lokal Sekunder
Jalan Lingkungan Primer
Jalan Lingkungan Sekunder
Jalan Khusus
Jalur Pejalan Kaki
Jalur Sepeda
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Rencana Jaringan
Transportasi
Jalan Masuk dan Keluar Terminal Barang dan Penumpang
_0000_5RD_LN_SR_TRANS
PORTASI_NAMABWP_
TAHUN
GARIS
Jalan Menuju Moda Transportasi Umum
Jalan Masuk Dan Keluar Parkir
Jalur Ganda KA Umum Pada Permukaan Tanah
Jalur Ganda KA Umum Di Bawah Permukaan Tanah
Jalur Ganda Kereta Api Umum di Atas Permukaan Tanah
Jalur Tunggal Kereta Api Umum Pada Permukaan Tanah
Jalur Tunggal Kereta Api Umum di Bawah Permukaan Tanah
Jalur Tunggal Kereta Api Umum di Atas Permukaan Tanah
Jalur Ganda KA Umum Pada Permukaan Tanah
Jalur Ganda KA Umum Di Bawah Permukaan Tanah
Jalur Ganda Kereta Api Umum di Atas Permukaan Tanah
Jalur Tunggal Kereta Api Umum Pada Permukaan Tanah
Jalur Tunggal Kereta Api Umum di Bawah Permukaan Tanah
Jalur Tunggal Kereta Api Umum di Atas Permukaan Tanah
Jalur Monorail
Jalur Kereta Rel Listrik
Jalur MRT
Jalur Kereta Api Khusus
Lampiran I
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data
Peta Struktur Ruang RDTR Kabupaten/Kota Skala 1 : 5.000
80
79
46. Lampiran I
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data
Peta Struktur Ruang RDTR Kabupaten/Kota Skala 1 : 5.000
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Rencana Jaringan
Transportasi
Terminal Penumpang Tipe A
_0000_5RD_PT_SR_TRANSPORTASI
_NAMABWP_TAHUN TITIK
Terminal Penumpang Tipe B
Terminal Penumpang Tipe C
Terminal Barang Umum
Jembatan Timbang
Pangkalan Angkutan Umum
Halte Bus
Stasiun Penumpang Besar
Stasiun Penumpang Sedang
Stasiun Penumpang Kecil
Stasiun Barang
Stasiun Operasi
Pelabuhan Sungai dan Danau Utama
Pelabuhan Sungai dan Danau Pengumpul
Pelabuhan Sungai dan Danau
Pengumpan
Pelabuhan Penyebrangan Kelas I
Pelabuhan Penyebrangan Kelas II
Pelabuhan Penyebrangan Kelas III
Pelabuhan Utama
Pelabuhan Pengumpul
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Rencana Jaringan
Transportasi
Pelabuhan Pengumpan Lokal
_0000_5RD_PT_SR_TRANS
PORTASI_NAMABWP_TAHUN
TITIK
Bandar Udara Pengumpul Skala Pelayanan Primer
Bandar Udara Pengumpul Skala Pelayanan
Skunder
Bandar Udara Pengumpul Skala Pelayanan Tersier
Bandar Udara Pengumpan
Bandar Udara Khusus
Rencana Jaringan
Energi/Kelistrikan
Jaringan Pipa Minyak Transmisi
_0000_5RD_LN_SR_ENERGI_
NAMABWP_TAHUN
GARIS
Jaringan Pipa Minyak Distribusi
Jaringan Pipa Gas Transmisi
Jaringan Pipa Gas Ditribusi
Saluran Udara Tegangan Ultra Tinggi (SUTUT)
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah
(SUTAS)
Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR)
Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM)
Saluran Transmisi / Distribusi Lainnya
Kabel Bawah Tanah
82
81
47. Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Rencana Jaringan
Energi/Kelistrikan
Gardu Induk
_0000_5RD_PT_SR_ENERGI_NAMABWP
_TAHUN
TITIK
Gardu Hubung
Gardu Distribusi
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH)
Pembangkit Listrik Lainnya
Sarana Penyimpanan Bahan Bakar.
Sarana Pengolahan Hasil Pembakaran.
Travo Set Up
Rencana Jaringan
Telekomunikasi
Jaringan Mikro Digital
_0000_5RD_LN_SR_TELEKOMUNIKASI
_NAMABWP_TAHUN
GARIS
Jaringan Serat Optik
Jaringan Peningkatan Pelayanan
Stasiun Telepon Otomat
_0000_5RD_PT_SR_ TELEKOMUNIKASI
_NAMABWP_TAHUN
TITIK
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Rencana Jaringan
Telekomunikasi
Rumah Kabel
_0000_5RD_PT_SR_ TELEKOMUNIKASI
_NAMABWP_TAHUN TITIK
Kotak Pembagi
Pusat Otomasi Sambungan Telepon
Menara Base Transceiver Station (BTS)
Telepon Fixed Line
Stasiun Transmisi (Sistem Televisi)
Stasiun Bumi
Rencana Jaringan
Sumber Daya Air
Mata Air
_0000_5RD_PT_SR_SDA_NAMABWP
_TAHUN
TITIK
Danau
Embung
Bangunan Peresapan (Kolam Retensi) Sumber
Air
Bangunan Tampungan (Polder) Sumber Air
Bangunan Peresapan (Kolam Retensi) CAT
Bangunan Tampungan (Polder) CAT
Bangunan Peresapan (Kolam Retensi) Sumber
Air Lainnya
Bangunan Tampungan (Polder) Sumber Air
Lainnya
Pintu Air
Bangunan Pengendali Banjir
Jaringan Irigasi Primer
_0000_5RD_LN_SR_SDA_NAMABWP
_TAHUN
GARIS
Lampiran I
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data
Peta Struktur Ruang RDTR Kabupaten/Kota Skala 1 : 5.000
84
83
48. Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Rencana Jaringan
Sumber Daya Air
Jaringan Irigasi Skunder
_0000_5RD_LN_SR_SDA_NAMABWP_TAHUN GARIS
Jaringan Irigasi Tersier
Rencana Jaringan
Air Minum
Unit Air Baku
_0000_5RD_LN_SR_AIR_NAMABWP
_TAHUN
GARIS
Pipa Transmisi Primer
Pipa Transmisi Skunder
Pipa Distribusi
Bangunan Pengambil Air Baku
_0000_5RD_PT_SR_AIR_NAMABWP_TAHUN TITIK
Bangunan Penunjang
Bangunan Pelengkap
Intake
Instalasi Produksi
Sumur Dangkal
Sumur Pompa
Bak Penampungan Air Hujan
Terminal Air
Bangunan Penangkap Mata Air
Rencana Jaringan
Drainase
Saluran Drainase Primer
_0000_5RD_LN_SR_DRAINASE_NAMABWP_TAHUN GARIS
Saluran Drainase Sekunder
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Rencana Jaringan
Drainase
Saluran Drainase Tersier 0000_5RD_LN_SR_DRAINASE_NAMABWP
_TAHUN
GARIS
Saluran Drainase Lokal
Bangunan Peresapan (Kolam Retensi)
_0000_5RD_PT_SR_ DRAINASE_NAMABWP
_TAHUN
TITIK
Bangunan Tampungan (Polder)
Rencana
Pengelolaan Air
Limbah
Pipa Tinja
_0000_5RD_LN_SR_LIMBAH_NAMABWP
_TAHUN
GARIS
Pipa Nontinja
Pipa Persil
Pipa Retikulasi
Pipa Induk
Pipa IPAL
Subsistem Pengolahan Setempat
_0000_5RD_PT_SR_ LIMBAH_NAMABWP
_TAHUN
TITIK
Subsistem Pengangkutan
Subsistem Pengolahan Lumpur Tinja
Bak Perangkap Lemak dan Minyak dari
Dapur
Bak Kontrol
Lubang Inspeksi
Bak Septik (Septic Tank)
Lampiran I
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data
Peta Struktur Ruang RDTR Kabupaten/Kota Skala 1 : 5.000
86
85
49. Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data
Peta Pola Ruang RDTR Kabupaten/Kota Skala 1 : 5.000
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Rencana Pengelolaan
Air Limbah
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
_0000_5RD_PT_SR_ LIMBAH_NAMABWP
_TAHUN
TITIK
Bangunan Pengolahan Air Limbah
IPAL Kota
IPAL Skala Kawasan Tertentu /
Permukiman
IPAL Komunal Industri Rumah Tangga
Sistem Pengelolaan Limbah B3
Rencana Jaringan
Prasarana Lainnya
Jalur Evakuasi Bencana
_0000_5RD_LN_SR_PRASARANALAIN
_NAMABWP_TAHUN
GARIS
Ruang Pejalan Kaki Disisi Jalan
Ruang Pekalan Kaki Disisi Air
Ruang Pejalan Kaki di Kawasan Komersil/
Perkantoran
Ruang Pejalan Kaki di Ruang Terbuka
Hijau (RTH)
Ruang Pejalan Kaki di dalam Bumi
Meeting Point
_0000_5RD_AR_SR_ PRASARANALAIN
_NAMABWP_TAHUN
TITIK
Tempat Evakuasi Sementara
Tempat Evakuasi Akhir
Jenis Rencana Sub Jenis Rencana Penamaan
Bentuk
Geometri
Zona Lindung
Seluruh Jenis Rencana _0000_5RD_AR_PR_NAMABWP_TAHUN AREA
Zona Budi Daya
Sub BWP Prioritas Seluruh Jenis Rencana _0000_5RD_AR_SBWPP_NAMABWP_TAHUN AREA
Lampiran I
Ketentuan Bentuk Geometri dan Penamaan Basis Data
Peta Struktur Ruang RDTR Kabupaten/Kota Skala 1 : 5.000
88
87
50. Lampiran II
Klasifikasi Turunan Unsur Rencana Struktur Ruang RDTR Kabupaten/Kota
Skala 1:5.000
Jenis Rencana Orde 1 Orde 2
Rencana Pengembangan Pusat
Pelayanan
Pusat Pelayanan Kota
Sub Pusat Pelayanan Kota
Pusat Lingkungan
Pusat Lingkungan Kecamatan
Pusat Lingkungan Kelurahan
Pusat Rukun Warga
Rencana Jaringan Transportasi
Jalan Arteri Primer
Jalan Kolektor Primer Satu (JKP-1)
Jalan Strategis Nasional
Jalan Tol
Jalan Kolektor Primer Dua (JKP-2)
Jalan Kolektor Primer Tiga (JKP-3)
Jalan Strategis Provinsi
Jalan Arteri Sekunder
Jalan Kolektor Primer Empat (JKP-4)
Jalan Kolektor Sekunder
Jalan Strategis Kabupaten
Jalan Lokal Primer
Jalan Lokal Sekunder
Jalan Lingkungan Primer
Jalan Lingkungan Sekunder
Jalan Khusus
Jalur Pejalan Kaki
Jalur Sepeda
Jalan Masuk dan Keluar Terminal
Barang dan Penumpang
Jenis Rencana Orde 1 Orde 2
Rencana Jaringan Transportasi
Jalan Menuju Moda
Transportasi Umum
Jalan Masuk Dan Keluar Parkir
Terminal Penumpang Tipe A
Terminal Penumpang Tipe B
Terminal Penumpang Tipe C
Terminal Barang Umum
Jembatan Timbang
Pangkalan Angkutan Umum
Halte Bus
Jalur Kereta Api (KA) Antar
Kota
Jalur Ganda KA Umum Pada Permukaan Tanah
Jalur Ganda KA Umum Di Bawah Permukaan Tanah
Jalur Ganda Kereta Api Umum di Atas Permukaan Tanah
Jalur Tunggal Kereta Api Umum Pada Permukaan Tanah
Jalur Tunggal Kereta Api Umum di Bawah Permukaan Tanah
Jalur Kereta Api (KA) Antar
Kota
Jalur Tunggal Kereta Api Umum di Atas Permukaan Tanah
Jalur Kereta Api (KA)
Perkotaan
Jalur Ganda KA Umum Pada Permukaan Tanah
Jalur Ganda KA Umum Di Bawah Permukaan Tanah
Jalur Ganda Kereta Api Umum di Atas Permukaan Tanah
Jalur Tunggal Kereta Api Umum Pada Permukaan Tanah
Jalur Tunggal Kereta Api Umum di Bawah Permukaan Tanah
Jalur Tunggal Kereta Api Umum di Atas Permukaan Tanah
Jalur Monorail
Jalur Kereta Rel Listrik
Jalur MRT
90
89
51. Jenis Rencana Orde 1 Orde 2
Rencana Jaringan Transportasi
Jaringan Kereta Api (KA) Khusus Jalur Kereta Api Khusus
Statsiun
Stasiun Penumpang Besar
Stasiun Penumpang Sedang
Stasiun Penumpang Kecil
Stasiun Barang
Stasiun Operasi
Pelabuhan Sungai dan Danau Utama
Pelabuhan Sungai dan Danau Pengumpul
Pelabuhan Sungai dan Danau Pengumpan
Pelabuhan Penyebrangan Kelas I
Pelabuhan Penyebrangan Kelas II
Pelabuhan Penyebrangan Kelas III
Pelabuhan Utama
Pelabuhan Pengumpul
Pelabuhan Pengumpan Regional
Pelabuhan Pengumpan Lokal
Bandar Udara Pengumpul Skala Pelayanan
Primer
Bandar Udara Pengumpul Skala Pelayanan
Skunder
Bandar Udara Pengumpul Skala Pelayanan
Tersier
Bandar Udara Pengumpan
Bandar Udara Khusus
Rencana Jaringan
Energi/Kelistrikan
Jaringan Penyaluran Minyak Produksi - Kilang Jaringan Pipa Minyak Transmisi
Jaringan Penyaluran Minyak Produksi -
Penyimpanan
Jaringan Pipa Minyak Distribusi
Jaringan Penyaluran Gas Bumi - Kilang Jaringan Pipa Gas Transmisi
Jaringan Penyaluran Gas Bumi - Penyimpanan Jaringan Pipa Gas Ditribusi
Jenis Rencana Orde 1 Orde 2
Rencana Jaringan Energi/Kelistrikan
Jaringan Penyalur Kilang – Konsumen
Saluran Udara Tegangan Ultra Tinggi (SUTUT)
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah (SUTAS)
Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR)
Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM)
Saluran Transmisi / Distribusi Lainnya
Kabel Bawah Tanah
Gardu
Gardu Induk
Gardu Hubung
Gardu Distribusi
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
Pembangkit Listrik Lainnya
Sarana Penyimpanan Bahan Bakar
Sarana Pengolahan Hasil Pembakaran
Travo Set Up
Lampiran II
Klasifikasi Turunan Unsur Rencana Struktur Ruang RDTR Kabupaten/Kota
Skala 1:5.000
92
91
52. Jenis Rencana Orde 1 Orde 2
Rencana Jaringan Telekomunikasi
Jaringan Tetap Jaringan Mikro Digital
Jaringan Bergerak Terestrial
Jaringan Serat Optik
Jaringan Peningkatan Pelayanan
Stasiun Telepon Otomat
Rumah Kabel
Kotak Pembagi
Jaringan Bergerak Seluler Pusat Otomasi Sambungan Telepon
Jaringan Bergerak Seluler
Menara Base Transceiver Station (BTS)
Telepon Fixed Line
Stasiun Transmisi (Sistem Televisi)
Jaringan Bergerak Satelit Stasiun Bumi
Rencana Jaringan Sumber Daya Air
Air Permukaan
Mata Air
Danau
Embung
Bangunan Sumber Daya Air
Bangunan Peresapan (Kolam Retensi)
Sumber Air
Bangunan Tampungan (Polder) Sumber
Air
Bangunan Peresapan (Kolam Retensi)
CAT
Bangunan Tampungan (Polder) CAT
Bangunan Peresapan (Kolam Retensi)
Sumber Air Lainnya
Bangunan Tampungan (Polder) Sumber
Air Lainnya
Bangunan Sumber Daya Air Pintu Air
Sistem Jaringan Irigasi
Jaringan Irigasi Primer
Jaringan Irigasi Skunder
Jaringan Irigasi Tersier
Sistem Pengendali Banjir Bangunan Pengendali Banjir
Jenis Rencana Orde 1 Orde 2
Rencana Jaringan Air Minum
Jaringan Perpipaan Unit Air Baku
Jaringan Perpipaan
Pipa Transmisi Primer
Pipa Transmisi Sekunder
Pipa Distribusi
Unit Pelayanan
Bangunan Pengambil Air Baku
Bangunan Penunjang
Bangunan Pelengkap
Intake
Instalasi Produksi
Sumur Dangkal
Sumur Pompa
Bak Penampungan Air Hujan
Terminal Air
Bangunan Penangkap Mata Air
Rencana Jaringan Drainase
Saluran Drainase Primer
Saluran Drainase Sekunder
Saluran Drainase Tersier
Saluran Drainase Lokal
Bangunan Peresapan (Kolam Retensi)
Bangunan Tampungan (Polder)
Rencana Pengelolaan Air Limbah
Sistem Pengelolaan Air Limbah
(Sewage)
Subsistem Pengolahan Setempat
Subsistem Pengangkutan
Subsistem Pengolahan Lumpur Tinja
Sistem Pengelolaan Air Limbah Rumah
Tangga (Sewerage)
Pipa Tinja
Pipa Nontinja
Lampiran II
Klasifikasi Turunan Unsur Rencana Struktur Ruang RDTR Kabupaten/Kota
Skala 1:5.000
94
93