Tugas 1 Mata Kuliah Kenautikaan (3 SKS), Nama : Agus Vandiharjo, NIM : 13102290009, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis data geografis yang digunakan dalam kompilasi data geografis, termasuk data utama, data pelengkap, dan studi literatur tentang standarisasi dalam ilmu kebumian.
Manual ini merangkum hasil akhir dari proyek Manual Kapasitas Jalan Indonesia yang bertujuan mengembangkan metode perhitungan kapasitas jalan yang sesuai dengan kondisi Indonesia. Proyek ini meliputi pengumpulan data lapangan secara menyeluruh di 16 kota dan 4 provinsi untuk mempelajari perilaku pengemudi dan karakteristik lalu lintas Indonesia. Manual ini mencakup metode perhitungan untuk berbagai fasilitas jalan perkotaan dan luar kota
Manual ini merangkum hasil akhir dari proyek Manual Kapasitas Jalan Indonesia yang bertujuan mengembangkan metode perhitungan kapasitas jalan yang sesuai dengan kondisi Indonesia. Proyek ini meliputi pengumpulan data lapangan secara menyeluruh di 16 kota dan 4 provinsi untuk mempelajari perilaku pengemudi dan karakteristik lalu lintas Indonesia. Manual ini mencakup metode perhitungan untuk berbagai fasilitas jalan perkotaan dan luar kota
Manual ini merangkum hasil akhir dari proyek Manual Kapasitas Jalan Indonesia yang bertujuan mengembangkan metode perhitungan kapasitas jalan yang sesuai dengan kondisi Indonesia. Proyek ini meliputi pengumpulan data lapangan secara menyeluruh di 16 kota dan 4 provinsi untuk mempelajari perilaku pengemudi dan karakteristik lalu lintas Indonesia. Manual ini mencakup metode perhitungan untuk berbagai fasilitas jalan perkotaan dan luar kota
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis data geografis yang digunakan dalam kompilasi data geografis, termasuk data utama, data pelengkap, dan studi literatur tentang standarisasi dalam ilmu kebumian.
Manual ini merangkum hasil akhir dari proyek Manual Kapasitas Jalan Indonesia yang bertujuan mengembangkan metode perhitungan kapasitas jalan yang sesuai dengan kondisi Indonesia. Proyek ini meliputi pengumpulan data lapangan secara menyeluruh di 16 kota dan 4 provinsi untuk mempelajari perilaku pengemudi dan karakteristik lalu lintas Indonesia. Manual ini mencakup metode perhitungan untuk berbagai fasilitas jalan perkotaan dan luar kota
Manual ini merangkum hasil akhir dari proyek Manual Kapasitas Jalan Indonesia yang bertujuan mengembangkan metode perhitungan kapasitas jalan yang sesuai dengan kondisi Indonesia. Proyek ini meliputi pengumpulan data lapangan secara menyeluruh di 16 kota dan 4 provinsi untuk mempelajari perilaku pengemudi dan karakteristik lalu lintas Indonesia. Manual ini mencakup metode perhitungan untuk berbagai fasilitas jalan perkotaan dan luar kota
Manual ini merangkum hasil akhir dari proyek Manual Kapasitas Jalan Indonesia yang bertujuan mengembangkan metode perhitungan kapasitas jalan yang sesuai dengan kondisi Indonesia. Proyek ini meliputi pengumpulan data lapangan secara menyeluruh di 16 kota dan 4 provinsi untuk mempelajari perilaku pengemudi dan karakteristik lalu lintas Indonesia. Manual ini mencakup metode perhitungan untuk berbagai fasilitas jalan perkotaan dan luar kota
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas rencana induk pelabuhan Barus di Sumatera Utara, (2) Mencakup latar belakang, tujuan, dan lingkup pekerjaan termasuk survei yang perlu dilakukan, (3) Survei tersebut meliputi topografi, batimetri, arus, dan identifikasi dampak lingkungan.
Dokumen ini berisi ringkasan dari presentasi laporan akhir yang mencakup pendahuluan, gambaran umum daerah penyelidikan, metodologi pelaksanaan survey, metode perhitungan dan proses penggambaran, serta kerangka laporan topografi dan penyelidikan tanah."
Laporan ini membahas hasil praktikum ilmu ukur tanah yang meliputi pengukuran polygon tertutup menggunakan waterpass, pengukuran beda tinggi menggunakan theodolite, dan pengolahan data menjadi gambar di depan gedung Sekolah Tinggi Teknologi Dumai. Laporan ini juga membahas hasil pengukuran cut and fill serta rancangan master plan sekolah tersebut.
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan kerja untuk perencanaan teknis jalan yang mencakup pengumpulan data awal, survei lapangan, pengukuran topografi, dan persiapan desain untuk perencanaan jalan di Kabupaten Mukomuko. Dokumen ini menjelaskan tujuan, lingkup pekerjaan, dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk masing-masing tahapan perencanaan.
Proposal Tugas Akhir Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)
Dokumen ini memberikan kerangka acuan kerja untuk pemetaan foto udara kampus ITS Sukolilo Surabaya pada tahun 2018. Tujuannya adalah melakukan pekerjaan pemotretan udara digital pada skala 1:2500 untuk seluruh wilayah kampus dan menghasilkan peta dasar perencanaan pembaharuan jalur pipa air. Metode yang digunakan adalah fotogrametri yang meliputi perencanaan terbang, pengukuran titik kontrol, pemotret
Laporan ini merangkum hasil praktikum survey dan pemetaan yang dilakukan oleh Restu Tri Novandy. Praktikum ini meliputi pengukuran sifat datar menggunakan waterpass dan pemetaan menggunakan theodolit. Laporan ini berisi penjelasan teori, metodologi pelaporan, data dan sketsa hasil pemetaan, serta perhitungan dan pembahasan hasil pengukuran.
Verifikasi data prasarana transportasi dilakukan di 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dengan melakukan survey terhadap 126 titik prasarana transportasi darat, laut dan udara serta mengumpulkan data penunjang terkait. Tim survey dibagi menjadi 3 wilayah dan melakukan pengumpulan data secara berkelompok.
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesiaMira Pemayun
Dokumen ini membahas latar belakang dan lingkup Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). MKJI dikembangkan untuk mengatasi kekurangan penggunaan manual kapasitas barat di Indonesia. Proyek MKJI melakukan survei di 147 lokasi perkotaan dan 128 lokasi luar kota untuk mengumpulkan data perilaku pengemudi dan karakteristik lalu lintas Indonesia. Tujuan MKJI adalah menyediakan pedoman kapasitas jalan yang sesuai dengan kondisi Indonesia.
Review Dokumen Perencanaan Skala Lingkungan - NUAPBagus ardian
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai review dokumen NUAP (Neighborhood Upgrading Action Plan) yang disusun sebagai bagian dari proyek peningkatan kawasan permukiman dan perumahan NUSP-2 (Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase 2). Dokumen tersebut menjelaskan tujuan pembelajaran review dokumen NUAP, metode yang digunakan, kondisi kekumuhan yang ada, dan pembagian peran antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam menangg
1. Proyek perubahan ini bertujuan untuk melakukan inventarisasi dan validasi data 30 persil tanah serta pembuatan peta digital aset tanah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. 2. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pelaporan keuangan pemerintah daerah dan memudahkan perencanaan pembangunan. 3. Kriteria keberhasilan proyek adalah terlaksananya inventarisasi dan validasi data tanah serta tersedianya peta digital aset tanah.
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaLuhur Moekti Prayogo
Bangkalan Regency is one of Madura, East Java, where some of its areas are located in a coastal environment. The coastal environment can experience economic development due to the transportation aspect so that many industries have been established in that environment. Studies on oceanographic parameters are essential because management of coastal environments can not be separated from oceanographic information: The tides information about the tidal characteristics can be obtained after performing a harmonic analysis, which produces the value of harmonic components. This study analyses the residue and tidal harmonic components using the LP-Tides Matlab software in the Sepulu district, Bangkalan Regency, East Java. The data used are January 2021 data from the Geospatial Information Agency. This research shows that the main harmonic components generated include K2, M4, MS4, M2, S2, N2, K1, O1, and P1. The tidal type shows that the Sepulu district is a semi-diurnal type with a Formzahl number = 0.08566. The maximum observation and prediction data values for January 2021 in the Sepulu district are 978 and 1273.64 mm. The MSL value is 434 mm, with an average tidal residue value between the observation and predictive data = 166.01 mm. Then the calculation of the RMSE value and standard deviations are 12.88 and 125.90 mm
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Luhur Moekti Prayogo
The purpose of this study is to increase a solid understanding for teachers of SDN Karangasem, Jenu about the basic concepts of AI, including how AI works, the types of algorithms used and teachers can overcome their lack of knowledge in utilization in improving the quality of learning and preparing students to face an increasingly connected and technology-oriented world. The method used by an extension is to increase teacher understanding of the importance of PTK in improving the quality of education. And the implementation of socialization regarding the process and steps in making PTK with the help of AI technology through GPT Chat media. The results obtained that advances in Artificial Intelligence Technology help teachers to create a learning process that is more exciting/interesting and not boring with various applications available and eases the task of teachers in the evaluation or administration process.
More Related Content
Similar to Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandiharjo)
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas rencana induk pelabuhan Barus di Sumatera Utara, (2) Mencakup latar belakang, tujuan, dan lingkup pekerjaan termasuk survei yang perlu dilakukan, (3) Survei tersebut meliputi topografi, batimetri, arus, dan identifikasi dampak lingkungan.
Dokumen ini berisi ringkasan dari presentasi laporan akhir yang mencakup pendahuluan, gambaran umum daerah penyelidikan, metodologi pelaksanaan survey, metode perhitungan dan proses penggambaran, serta kerangka laporan topografi dan penyelidikan tanah."
Laporan ini membahas hasil praktikum ilmu ukur tanah yang meliputi pengukuran polygon tertutup menggunakan waterpass, pengukuran beda tinggi menggunakan theodolite, dan pengolahan data menjadi gambar di depan gedung Sekolah Tinggi Teknologi Dumai. Laporan ini juga membahas hasil pengukuran cut and fill serta rancangan master plan sekolah tersebut.
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan kerja untuk perencanaan teknis jalan yang mencakup pengumpulan data awal, survei lapangan, pengukuran topografi, dan persiapan desain untuk perencanaan jalan di Kabupaten Mukomuko. Dokumen ini menjelaskan tujuan, lingkup pekerjaan, dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk masing-masing tahapan perencanaan.
Proposal Tugas Akhir Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)
Dokumen ini memberikan kerangka acuan kerja untuk pemetaan foto udara kampus ITS Sukolilo Surabaya pada tahun 2018. Tujuannya adalah melakukan pekerjaan pemotretan udara digital pada skala 1:2500 untuk seluruh wilayah kampus dan menghasilkan peta dasar perencanaan pembaharuan jalur pipa air. Metode yang digunakan adalah fotogrametri yang meliputi perencanaan terbang, pengukuran titik kontrol, pemotret
Laporan ini merangkum hasil praktikum survey dan pemetaan yang dilakukan oleh Restu Tri Novandy. Praktikum ini meliputi pengukuran sifat datar menggunakan waterpass dan pemetaan menggunakan theodolit. Laporan ini berisi penjelasan teori, metodologi pelaporan, data dan sketsa hasil pemetaan, serta perhitungan dan pembahasan hasil pengukuran.
Verifikasi data prasarana transportasi dilakukan di 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dengan melakukan survey terhadap 126 titik prasarana transportasi darat, laut dan udara serta mengumpulkan data penunjang terkait. Tim survey dibagi menjadi 3 wilayah dan melakukan pengumpulan data secara berkelompok.
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesiaMira Pemayun
Dokumen ini membahas latar belakang dan lingkup Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). MKJI dikembangkan untuk mengatasi kekurangan penggunaan manual kapasitas barat di Indonesia. Proyek MKJI melakukan survei di 147 lokasi perkotaan dan 128 lokasi luar kota untuk mengumpulkan data perilaku pengemudi dan karakteristik lalu lintas Indonesia. Tujuan MKJI adalah menyediakan pedoman kapasitas jalan yang sesuai dengan kondisi Indonesia.
Review Dokumen Perencanaan Skala Lingkungan - NUAPBagus ardian
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai review dokumen NUAP (Neighborhood Upgrading Action Plan) yang disusun sebagai bagian dari proyek peningkatan kawasan permukiman dan perumahan NUSP-2 (Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase 2). Dokumen tersebut menjelaskan tujuan pembelajaran review dokumen NUAP, metode yang digunakan, kondisi kekumuhan yang ada, dan pembagian peran antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam menangg
1. Proyek perubahan ini bertujuan untuk melakukan inventarisasi dan validasi data 30 persil tanah serta pembuatan peta digital aset tanah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. 2. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pelaporan keuangan pemerintah daerah dan memudahkan perencanaan pembangunan. 3. Kriteria keberhasilan proyek adalah terlaksananya inventarisasi dan validasi data tanah serta tersedianya peta digital aset tanah.
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaLuhur Moekti Prayogo
Bangkalan Regency is one of Madura, East Java, where some of its areas are located in a coastal environment. The coastal environment can experience economic development due to the transportation aspect so that many industries have been established in that environment. Studies on oceanographic parameters are essential because management of coastal environments can not be separated from oceanographic information: The tides information about the tidal characteristics can be obtained after performing a harmonic analysis, which produces the value of harmonic components. This study analyses the residue and tidal harmonic components using the LP-Tides Matlab software in the Sepulu district, Bangkalan Regency, East Java. The data used are January 2021 data from the Geospatial Information Agency. This research shows that the main harmonic components generated include K2, M4, MS4, M2, S2, N2, K1, O1, and P1. The tidal type shows that the Sepulu district is a semi-diurnal type with a Formzahl number = 0.08566. The maximum observation and prediction data values for January 2021 in the Sepulu district are 978 and 1273.64 mm. The MSL value is 434 mm, with an average tidal residue value between the observation and predictive data = 166.01 mm. Then the calculation of the RMSE value and standard deviations are 12.88 and 125.90 mm
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Luhur Moekti Prayogo
The purpose of this study is to increase a solid understanding for teachers of SDN Karangasem, Jenu about the basic concepts of AI, including how AI works, the types of algorithms used and teachers can overcome their lack of knowledge in utilization in improving the quality of learning and preparing students to face an increasingly connected and technology-oriented world. The method used by an extension is to increase teacher understanding of the importance of PTK in improving the quality of education. And the implementation of socialization regarding the process and steps in making PTK with the help of AI technology through GPT Chat media. The results obtained that advances in Artificial Intelligence Technology help teachers to create a learning process that is more exciting/interesting and not boring with various applications available and eases the task of teachers in the evaluation or administration process.
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Luhur Moekti Prayogo
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknik untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dari jarak jauh tanpa kontak langsung menggunakan sensor. Penginderaan jauh memiliki keunggulan seperti dapat menangkap daerah luas, sifatnya permanen, dan dapat digunakan untuk berbagai bidang seperti pertanian, kehutanan, dan pemetaan.
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Udis Sunardi, NIM : 1310210011, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Luhur Moekti Prayogo
Makalah ini membahas tentang prinsip dasar penginderaan jauh kelautan, termasuk cara kerja, komponen, dan aplikasi penginderaan jauh untuk memantau kondisi laut dan sumber daya perikanan. Dijelaskan pula tantangan dan peran penginderaan jauh dalam pengelolaan sumber daya kelautan."
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Maryoko, NIM : 1310210015, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Fajar Kurniawan, NIM : 1310210012, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Agus Vandiharjo, NIM : 1310210009, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penetapan dan Penegasan Batas Laut (3 SKS), Nama : Ristyan Tri Rahayu, NIM : 131021001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penetapan dan Penegasan Batas Laut (3 SKS), Nama : Saiful Mukminin, NIM : 1310210008, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penetapan dan Penegasan Batas Laut (3 SKS), Nama : Pratiwi, NIM : 1310210001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
Dokumen tersebut membahas sengketa wilayah Kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan yang melibatkan beberapa negara. Sengketa ini timbul karena adanya klaim yang tumpang tindih atas kepulauan yang kaya sumber daya alam tersebut oleh Cina, Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Brunei sejak tahun 1980-an. Sengketa ini menimbulkan berbagai insiden militer dan memburuknya hubungan diplomatik antar negara yang terlibat. Penye
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Luhur Moekti Prayogo
Cilacap merupakan kabupaten yang mempunyai luas area mencapai 225.360,840 ha yang terletak pada wilayah Jawa Tengah bagian selatan. Kabupaten ini menghadap langsung dengan Samudera Indonesia disebelah selatannya. Karakteristik elevasi harmonik suatu wilayah perairan bermanfaat untuk mengetahui interaksi pembentuk pasang surut pada wilayah tertentu. Hal ini dibutuhkan untuk keperluan pengelolaan lingkungan lebih lanjut serta bangunan pantai dan kegiatan lain di wilayah pesisir. Penelitian ini dilakukan menggunakan data primer berupa data elevasi pasang surut yang terekam setiap jam selama satu 31 hari pada bulan Januari 2019. Analisis harmonik menggunakan T-Tide untuk mengekstrak komponen-komponen pasang surut. Komponen pasut yang dominan diantaranya Q1, O1, NO1, K1, N2, M2. Perairan cilacap memiliki tipe pasang surut yang diklasifikasikan sebagai pasang surut campuran condong harian ganda dengan nilai indeks Formzahl sebesar 0.531856. Elevasi muka air laut di Perairan Cilacap MSL yang menunjukan nilai rata-rata muka air laut sebesar 3.46m, HAT 4.74m, MHWL 4.3m, MLWL 2.62m dan LAT 2.18m.
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Luhur Moekti Prayogo
This document summarizes a study that compares land cover classification using decision trees and maximum likelihood classification algorithms on Landsat 8 satellite imagery of Surabaya and Bangkalan areas in Indonesia. Regions of interest were created for four land cover classes: vegetation, buildings, sea, and mixed. The decision trees method produced classification rules based on pixel values in red, green, and blue bands. Both methods achieved over 90% accuracy based on a confusion matrix. While results were similar, decision trees produced classifications closer to actual land cover conditions. The study was limited by using manual interpretation for validation; future work could incorporate larger validation datasets.
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Imam Asghoni Mahali, NIM : 1310190011, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Nur Uswatun Chasanah, NIM : 1310190015, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Abdul Wahid, NIM : 1310190016, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Luhur Moekti Prayogo
1. Dokumen membahas tentang mitigasi bencana abrasi di wilayah pesisir.
2. Beberapa mitigasi struktural seperti pemcah gelombang, perendam abrasi, dan penahan sedimentasi dapat dilakukan untuk mengurangi risiko abrasi.
3. Mitigasi nonstruktural seperti sosialisasi dan SOP penyelamatan juga perlu dilakukan.
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Dewi Anggraeni, NIM : 1310190001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Mitigasi bencana dan penghijauan hutan mangrove memiliki peran penting dalam mengurangi dampak bencana di wilayah pesisir. Penghijauan hutan mangrove dilakukan secara bertahap melalui beberapa tahapan untuk memulihkan hutan mangrove yang rusak. Hutan mangrove bermanfaat dalam aspek ekologi, ekonomi, dan biologi dengan menahan abrasi dan banjir serta men
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandiharjo)
1. 1
MAKALAH KENAUTIKAAN
Pembaruan Peta Laut Nomor 69 Tentang Keamanan
Wilayah Laut Jawa Navigasi Berlayar
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Nama : Agus Vandiharjo
NIM : 1310210009
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN
2022
KATA PENGANTAR
2. 2
Puji syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan
Makalah yang berjudul “Sistem Navigasi dan Peta Nautical” disusun guna memenuhi tugas
mata kuliah Kenautikaan. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca. Pada salah satu bagian orasinya, ditulis "harapan saya semoga apa
yang saya uraikan ini dapat dijadikan buah pemikiran dalam upaya terus mengembangkan
Kenautikaan yang pada umumnya kurang mendapat minat dari para ilmuan muda". Penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Tuban, 18 Oktober 2022
BAB I
PENDAHULUAN
3. 3
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas lautan lebih dari 2/3
dari seluruh wilayah teritorial negara (BIG, 2013). Letak geografis Indonesia yang berada di
antara dua benua membuat Indonesia menjadi jalur dalam perdagangan internasional melalui
laut dari Australia ke Asia dan Eropa. Menurut Laksamana TNI Ade Supandi, Kepala Staf TNI
Angkatan Laut, laut Indonesia sangat penting bagi dunia internasional. Hal tersebut
dikarenakan 40% perdagangan internasional melalui perairan laut Indonesia (Detik, 2016).
Pentingnya perairan dalam perdagangan internasional menuntut adanya peta laut untuk
keperluan navigasi bagi pelayar. Seiring berjalannya waktu, kondisi laut mengalami perubahan
yang dapat membahayakan navigasi pelayaran. Oleh karena itu perlu adanya pemutakhiran
pada data peta laut terhadap perubahan- perubahan yang terjadi secara akurat dan teliti terutama
pada daerah yang memiliki kepadatan lalu lintas laut tinggi.
Salah satu perairan yang memiliki kepadatan lalu lintas laut yang tinggi adalah Laut Jawa.
Laut Jawa merupakan wilayah padat lalu lintas dengan densitas lebih dari 340.000 kapal setiap
5 km2 pada setiap rute tahun 2017. Sementara itu terdapat lebih dari sepuluh rute kapal yang
berada di Laut Jawa baik dari Barat-Timur maupun Utara- Selatan (Marinetraffic, 2017). Di
sisi lain, pemerintah juga merencanakan adanya tol laut di perairan Indonesia yang melewati
Laut Jawa. Selain itu pada peta wilayah Laut Jawa juga masih terdapat data pengukuran tahun
1881- 1919 yang digunakan dalam pembuatan petanya. Data tersebut merupakan data
hidrografi Belanda yang sudah terlalu lama sehingga perlu dilakukan pembaruan pada data peta
agar sesuai dengan kondisi sebenarnya di laut supaya tidak membahayakan dalam pelayaran
mengingat kepadatan lalu lintas Laut Jawa yang tinggi.
Perkembangan teknologi yang cepat membuat peta laut yang dikembangkan tidak hanya
peta kertas melainkan peta elektronik yang digunakan pada kapal-kapal besar. Meskipun
demikian, peta kertas masih dibutuhkan untuk keperluan perencanaan alur pelayaran, navigasi
pelayaran pada kapal-kapal kecil maupun cadangan peta laut pada kapal besar apabila terjadi
kerusakan pada kapal misalnya kapal mengalami blackout. Dengan dua tipe peta tersebut,
International Hydrographic Organization (IHO) menetapkan standar mengenai transfer data
pada data hidrografi digital yaitu S-57 untuk memudahkan pertukaran data antara data peta
kertas dan ENC. Selain standar yang telah disebutkan, terdapat standar lain dalam pembuatan
peta laut yaitu ketetapan peta laut internasional (INT) dan standar peta laut IHO diatur dalam
standar S-4 tahun 2017. Kegiatan aplikatif ini dilakukan agar tersedianya peta laut terbaru yang
sesuai dengan standar IHO sebagai sarana navigasi laut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menyediakan peta laut dalam format cetakan?
2. Bagaimana validasi dan optimasi digital?
3. Bagaimana validasi dan optimasi manual?
4. Bagaimana validasi peta?
1.3 Tujuan
Tujuan dari kegiatan aplikatif ini adalah menyediakan peta laut dalam format cetakan atau
peta laut kertas (paper chart) yang terbaru pada tahun 2017 sesuai standar IHO berupa S-4,
INT1 (Simbol, singkatan dan istilah yang digunakan dalam peta laut), INT2 (Garis batas,
4. 4
graduasi, grid dan skala linier) dan Peta Laut Nomor 1 (Layout peta, legenda, simbolisasi dan
warna).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hasil Penambahan Data dan Informasi
Laut Jawa merupakan salah satu laut di Indonesia dengan kepadatan lalu lintas pelayaran
yang tinggi sehingga perlu dilakukan pembaruan peta laut dengan kualitas data hidrografi yang
lebih baik untuk keamanan navigasi pelayaran. Data pembaruan untuk peta laut didapatkan dari
proses survei kelapangan dengan melakukan pengukuran secara langsung maupun BPI. Dari
proses survei, dihasilkan lembar lukis teliti yang dibuat dalam skala yang besar. Oleh karena
itu pada saat pembaruan dari peta laut perlu dilakukan generalisasi. Generalisasi pada peta laut
diantaranya sounding selection dan penyederhanaan simbol objek. Sounding selection
merupakan generalisasi dengan melakukan pemilihan titik kedalaman. Pada saat sounding
selection penting dalam menentukan titik kedalaman yang akan ditampilkan dimana kedalaman
yang ditampilkan harus selalu disertai nilai kedalaman terdangkal pada suatu area. Hal ini
berkaitan dengan tujuan dari pembuatan peta yaitu untuk keselamatan navigasi. Selain itu, juga
perlu diperhatikan tampilan dari peta laut agar tetap rapi dan informatif.
Penyederhanaan objek yang dilakukan pada generalisasi ini adalah penyederhanaan
bentuk objek rambu (beacon). Generalisasi rambu pada peta laut dilakukan dengan mengubah
simbol rambu jenis apapun menjadi bentuk bintang. Generalisasi ini dilakukan berdasarkan
IHO S-4 bagian B457.2 dimana untuk peta dengan skala kecil maka beacon harus diberikan
dalam simbol berupa suar sesuai dengan P1 pada INT1. Dalam P1, simbol yang dimaksudkan
adalah simbol bintang. Pembaruan peta juga dilakukan menggunakan BPI dengan penambahan
data BPI nomor 11 hingga 29.
2.2 Hasil Optimasi dan Validasi Digital
Pada proses pengecekan data secara digital terdapat tujuh belas pengecekan kualitas data
dengan validasi PCC. Hasil dari cek kesalahan yang dilakukan akan menjelaskan mengenai
tingkat kesalahan, letak kesalahan dan solusi untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Dari 17
pengecekan kesalahan yang dilakukan terdapat 7 pengecekan yang mendapatkan hasil tidak
terdapat kesalahan, sementara 10 kesalahan lain ditemukan kesalahan pada data digital dan
telah dilakukan perbaikan.
2.3 Hasil Visualisasi Peta
Pada peta laut, penyajian peta telah diatur pada standar S-4 tahun 2017 sehingga dalam
penentuan simbol, singkatan dan istilah yang ditampilkan pada peta laut harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Selain itu, penamaan dari suatu fitur termasuk toponimi,
5. 5
deskripsi dan singkatan juga harus diatur sedemikian rupa agar tidak menutupi fitur penting
lainnya dan tidak ambigu sesuai dengan kaidah kartografi. Hal lain yang perlu diperhatikan
yaitu keindahan tampilan dari peta yang disajikan.
Informasi yang harus disajikan pada peta adalah judul peta, nomor peta dan catatan kecil
seperti catatan publikasi, catatan hak cipta, catatan koreksi kecil, sumber diagram data dan lain
sebagainya. Pada PCC telah dibuat format layouting untuk peta laut Indonesia sesuai dengan
Peta Laut Nomor 1 sehingga pada pembuatannya hanya perlu melakukan penambahan format
layouting tersebut.
2.4 Hasil Optimasi dan Validasi Manual
dilakukan dua tahap validasi yaitu validasi pertama dan kedua. Hasil koreksi pada
validasi pertama ditemukan banyak kesalahan seperti kurangnya data yang dimasukkan
seperti bom laut, pipa dan kota; ketidaksesuaian ukuran dan simbol fitur dan kesalahan
layouting peta (lihat gambar 2.1)
Gambar 2.1 Hasil kesalahan yang ditemukan pada validasi pertama
Dari validasi pertama dilakukan perbaikan peta laut sesuai dengan kesalahan-kesalahan
yang ditemukan. Hasil dari perbaikan pada validasi pertama dapat dilihat pada Gambar 2.2
yang telah diubah sesuai dengan keterangan kesalahan yang telah ditemukan. Kemudian
dilakukan validasi yang kedua pada hasil peta perbaikan validasi pertama untuk melihat apakah
terdapat kesalahan lain yang sebelumnya tidak terlihat dan untuk mengecek hasil perbaikan
dari kesalahan sebelumnya yang telah didapatkan.
6. 6
Gambar 2.2 Hasil perbaikan kesalahan validasi pertama
Pada validasi kedua masih ditemukan beberapa kesalahan diantaranya belum ditariknya
kontur 300 meter pada peta laut, kesalahan informasi suar dan garis kontur yang kasar. Dari
Gambar 2.3 dapat dilihat bahwa hasil perbaikan sebelumnya telah benar dan tidak ada
kesalahan lain selain perbaikan pada garis kontur yang masih kasar yang ditandai oleh korektor
dengan lingkaran merah. Setelah dilakukan pengecekan kesalahan pada validasi kedua ini,
kembali dilakukan perbaikan sesuai dengan kesalahan yang ditandai oleh korektor. Hasil dari
validasi manual kedua yang dilakukan ini merupakan peta hasil akhir pembaruan peta laut pada
kegiatan aplikatif ini.
Gambar 2.3 Hasil kesalahan validasi kedua
2.5 Hasil Pembuatan Peta Laut
Hasil dari pembaruan peta Laut Jawa bagian Tengah dapat dilihat pada Gambar 2.4. Hasil
pembaruan ini merupakan edisi baru dari peta laut nomor 69. Hal ini berdasarkan IHO S-4
bagian B600 mengenai perawatan peta dimana peta yang mengalami mengalami perubahan
datanya lebih dari 25% dan terdapat perubahan simbol (modernisasi simbol) dapat dibuat peta
edisi baru. Dalam pembaruan peta terdapat beberapa perubahan pada peta baru sesuai dengan
data survei dan data BPI yang dimiliki. Wilayah pembaruan dari data survei tidak lebih dari 25
% dapat dilihat pada Gambar 2.5 dimana data survei mencakup wilayah Cirebon dan Laut Jawa
bagian Timur yang berada di sebelah Selatan pulau-pulau Karimunjawa namun terdapat
perubahan simbol (modernasisasi simbol) yaitu titik dasar (basepoint) dan rel kereta api.
7. 7
Gambar 2.4 hasil pembaruan peta laut kertas
Gambar 2.5 Wilayah pembaruan peta laut nomor 69 dari data surve
Perubahan simbol titik dasar yang sebelumnya merupakan simbol bintang dalam
lingkaran merupakan simbol yang dibuat untuk titik dasar sesuai kebijakan Pushidrosal seperti
Gambar 2.6 (a) menjadi simbol lingkaran magenta merupakan simbol titik dasar sesuai dengan
peraturan IHO INT1 seperti pada Gambar 2.6 (b). Perubahan simbol dikarenakan pihak
Pushidrosal memutuskan untuk menggunakan simbol sesuai dengan IHO pada titik dasar.
(a) (b)
Gambar 2.6 Simbol titik dasar
Perubahan simbol lainnya yaitu simbol rel kereta api yang sebelumnya disimbolkan
seperti Gambar 2.7, kemudian menjadi seperti Gambar 2.8. Perubahan simbol kereta dilakukan
8. 8
karena pada perangkat lunak PCC tidak terdapat simbol fitur rel kereta api seperti simbol pada
peta yang lama sehingga menggunakan simbol rel kereta api yang berbeda. Hal ini dapat
dilakukan karena IHO menetapkan tiga simbol untuk rel kereta api yang ditunjukkan pada
Gambar 2.9 sehingga dalam penggunaannya pada peta laut bisa memilih salah satu simbol
untuk rel kereta api.
Gambar 2.7 Simbol rel kerata api lama
Gambar 2.8 Simbol rel kerata api baru
Gambar 2.9 Simbol rel kerata api sesuai IHO
Setelah dilakukan proses pembaruan seperti digitasi, penambahan data dan informasi dan
validasi pada peta laut nomor 69 area Laut Jawa terdapat beberapa perubahan pada peta laut
terbaru tahun 2017 diantaranya perubahan nilai kedalaman, perubahan kontur dan perubahan
lain pada saat penambahan BPI .
Perubahan nilai dan penulisan kedalaman berdasarkan peraturan B 412.4 pada IHO S-4
dimana diperlukan untuk menarik perhatian pelaut pada fakta mengenai nilai kedalaman yang
dimasukkan tidak dapat diandalkan seperti dalam beberapa hal dikarenakan data berasal dari
survei lead line, kurangnya data sonar ataupun wilayah yang dicurigai seperti memiliki anomali
kedalaman maka nilai kedalaman harus dituliskan tegak. Penulisan nilai kedalaman yang
sebelumnya tegak seperti pada Gambar 2.10 menjadi miring seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2.11.
9. 9
Gambar 2.10 Nilai kedalaman ditulis dalam huruf tegak
Gambar 2.11 Nilai kedalaman ditulis dalam huruf miring
Perubahan garis kontur yang ditunjukkan pada Gambar 2.12 dan Gambar 2.13
dikarenakan nilai kedalaman pada hasil pengukuran survei pada tahun 2017 berbeda dengan
nilai kedalaman hasil pengukuran sebelumnya. Pada perubahan kontur tersebut dapat dilihat
kontur telah mengalamai perubahan yang cukup siginifikan dimana kedalaman pada wilayah
Laut Jawa mengalami pendangkalan.
Gambar 2.12 Garis kontur pada peta edisi 9 cetakan ke-2
Gambar 2.13 Garis kontur pada peta edisi 10
10. 10
Perubahan lain yaitu ada saat penambahan data BPI. Data BPI yang ditambahkan pada
peta laut nomor 69 merupakan berita mengenai penambahan suar baru pada platform di wilayah
Laut Jawa. Perubahan penambahan BPI dapat dilihat pada Gambar 2.14 dan 2.15.
Gambar 2.14 Peta laut 69 sebelum ditambahan BPI
Gambar 2.15 Peta laut 69 setelah ditambahan BPI
11. 11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa saat ini
telah tersedia peta laut kertas Jawa bagian Tengah skala 1:500.000 edisi 10 tahun 2017. Produk
yang dihasilkan adalah peta laut edisi baru Jawa bagian Tengah dengan kualitas data hidrografi
yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan keamanan pelayaran navigasi pada Laut Jawa.
Perubahan pada pembaruan peta diantaranya perubahan nilai dan penulisan kedalaman dimana
penulisan nilai kedalamannya dalam bentuk tegak menjadi miring, perubahan garis kontur yang
memberikan informasi bahwa Laut Jawa telah mengalami pendangkalan dan terdapat
penambahan informasi objek yang diperoleh dari BPI nomor 11 sampai 29 tahun 2017 berupa
suar.