SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Pada akhir pemeriksaan, dalam suatu
pemeriksaan umum ( general
audit),KAP akan memberikan suatu
laporan akuntan yang terdiri dari :
A. Lembaran opini, yang merupakan
tanggung jawab akuntan publik, dimana
akuntan publik memberikan pendapatnya
terhadap kewajaran laporan keuangan yang
disusun oleh manajemen dan merupakan
tanggung jawab manajemen.
B. Laporan keuangan yang terdiri dari :
Neraca
Laporan laba rugi
Laporan perubahan laba ( rugi) ditahan, Yng bisa juga
digabung dengan laporan rugi laba.
Laporan arus kas
Catatan atas laporan keuangan yang antara lain berisi :
bagian umum ( menjelaskan latar belakang perusahaan
), kebijakan akuntansi dan penjelasan atas pos-pos
neraca dan rugi laba.
Informasi tambahan berupa lampiran mengenai
perincian pos-pos yang penting seperti perincian
piutang,aktiva tetap,hutang,biaya umum,dan
administrasi serta biaya penjualan.
Tanggal laporan akuntan harus sama dengan tanggal
selesainya pekerjaan lapangan dan tanggal surat pernyataan
langganan, karena menunjukkan sampai tanggal berapa
akuntan bertanggung jawab untuk menjelaskan hal-hal penting
yang terjadi. Jika sesudah tanggal selesainya pekerjaan
lapangan ( audit field work), terjadi peristiwa penting yang
jumlahnya meterial dan mempunyai pengaruh terhadap
laporan keuangan yang diperiksa, dan saat itu laporan audit
belum dikeluarkan, auditor harus menjelaskan kejadiaan
penting tersebut dalam catatan atas laporan keuangan dan
lembaran opini.
Dalam hal ini tanggal laporan akuntan mempunyai dua
tanggal (disebut dual dating), yang pertama tanggal selesainya
pemeriksaan lapangan, yang kedua tanggal terjadinya peristiwa
penting tersebut.
3.1 Jenis-Jenis Pendapat Akuntan
Menurut standar profesional akuntan publik
(PSA 29), ada lima jenis pendapat akuntan,yaitu :
1. Pendapat wajar tanpa pengecualiaan ( Unqualified opinion)
2. Pendapat wajar tanpa pengecualiaan dengan bahasa
penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit standar
( Unqualified opinion with explanatory language)
3. Ppendapat wajar dengan pengecualiaan ( Qualified opinion)
4. Pendapat tidak wajar ( Adverse opinion )
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat ( Disclaimer of
opinion )
3.1.1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualiaan
Jika auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan
standar yang ditentukan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia, yaitu
standar profesional akuntan publik, dan telah mengumpulkan
bahan-bahan pembuktian ( audit evidence ) yang cukup untuk
mendukung opininya, serta tidak menemukan adanya kesalahan
material atau penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku
umum, maka auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualiaan.
Dengan pendapat wajar tanpa pengecualiaan, auditor
menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar,
dalam semua hal material, posisi keuangan, hasil usaha, dan
arus kas seuah usaha tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
3.1.2. Pendapat wajar tanpa pengecualiaan dengan bahasa
penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku
Pendapat ini diberikan jika terdapat keadaan tertentu yang
mengharuskan auditor menambah kan paragraf penjelasan ( atau
bahasa penjelasan lain) dalam laporan audit, meskipun tidak
mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian yang
dinyatakan oleh auditor.
Keadaan tersebut meliputi :
a. Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor
Independen lain
b. Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan
karena keadaan-keadaan yang luar biasa, laporan keuangan
disajikan menyimpang dari suatu prinsip akuntansi yang
dikeluarkan oleh ikatan akuntan indonesia.
c. Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastiaan peristiwa melalui masa
akan datang, yang hasilnya belum dapat diperkirakan pada tanggal laporan
audit.
d. Terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan satuan usaha dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
e. Diantaradua periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam
penggunaan prinsip akuntan atau dalam metode penerapannya.
f. Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan audit atas laporan
keuangan komparatif.
g. Data keuangan kuertalan tertentu yang diharuskan oleh Badan Pengawas
Pasar Modal ( Bapepam) namun tidak disajikan atau tidak ditelaah.
h. Informasi tambahan yang diharuskan oleh Iktan Akuntan Indonesia – Komite
Prinsip Akuntan Indonesia yang dihilangkan, yang penyajiannya menyimpang
jauh dari pedoman yang dikeluarkan oleh Komite, dan auditor tidak dapat
mnghilangkan keraguan yang besar apakah informasi tambahan tersebut sesuai
dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Komite.
i. Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan auditan
secara material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan.
3.1.3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian
Kondisi tertentu mungkin memerlukan pendapat wajar tentang
pengecualian. Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan
bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali untuk dampak
hal yang berkaitan dengan yang dikecualikan. Pendapat ini dinyatakan
bagaimana:
a. Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan
terhadap lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan
bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian
dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan pendapat.
b. Auditor yakin atas dasra auditnya bahwa laporan keuangan berisi
penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum yang
berdampak material dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan
pendapat tidak wajar.
3.1.4. Pendapat Tidak Wajar
Suatu pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan
keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil
usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Pendapat ini dinyatakan bila , menurut
perkembangan auditor, laporan keuiangan secara keseluruhan
tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
Bila auditor menyatakan pendapat tidak wajar, ia harus
menjelaskan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pedapat
dalam laporan nya (a) semua alasan yang mendukung pendapat
tidak wajar, dan (b) dampak utama dalam hal yang
menyebabkan pemberian pendapat mungkinkan. Jika dampak
tersebut tidak dapat ditentukan secara beralasan, laporan audit
harus menyatakan hal itu.
3.1.5. Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat
Dalam pernyataan tidak memberikan pendapat,
auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan
keuangan. Pernyataan tidak memberikan pendapat ini
cocok diberikan jika auditor, karena adanya yang
pembatasan terhadap lingkup auditnya, tidak dapat
melaksanakan audit yang cukuo untuk
memungkinkannya memberikan pendapat atas
laporan keuangan. Pernyataan tidak memberikan
pendapat tidak boleh dinyatakan oleh auditor jika ia
yakin, berdasarkan auditnya, terdapat penyimpangan
material dari prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Jika pernyataan tidak memberikan pendapat disebabkan
pembatasan lingkup audit, auditor harus menunjukkan dalam
paragraf terpisah alasan mengapa auditnya tidak berdasarkan
standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia. Ia
harus menyatakan bahwa lingkup auditnya tidak memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Auditor tidak perlu
harus menunjukkan prosedur yang dilaksanakan dan tidak harus
menjelaskan karakteristik auditnya dalam suatu paragraf ( yaitu,
paragraf lingkup audit dalam laopran audit bentuk baku). Jika
auditor menjelaskan bahwa auditnya dilaksanankan berdasarkan
standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia,
tindakan ini dapat mengakibatkan kaburnya pernyataan tidak
memberikan pendapat. Sebagai tambahan, ia harus menjelaskan
keberatan lain yanberkaitan dengan kewajaran penyajian laporan
keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
3.2 JENIS-JENIS LAPORAN AKUNTAN
Dibagian ini akan dijelaskan dan diberikan contoh
mengenai laporan audit bentuk baku dan laporan audit
atas laporn keuangan komparatif.
Selain itu diberikan beberapa contoh laporan
untuk beberapa jenis opini auditor seperti yang
dijelaskan sebelumnya.
3.2.1. Laporan Audit Bentuk Baku
Unsur pokok laporan audit bentuk baku adalah sebagai berikut :
a. Suatu judul yang berbunyi “ Laporan Auditor Independen”
b. Pihak yang dituju oleh auditor bagi laporan auditnya.
c. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan yang disebut
dalam laporan audit telah diaudit oleh auditor.
d. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggung
jawab manajemen perusahaan sedangkan tanggung jawab
auditor adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan atas auditnya.
e. Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan
standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia.
f. Suatu pernyataan bahwa standar auditing tersebut
mengharuskan auditor untuk merencanakan dan melaksanakan
auditnya agar memperoleh keyakinan yang memadai
(reosenable assurance) bahwa laporan keuangan bebas dari
salah saji yang material (material misstatement).
g. Suatu pernyataan bahwa audit meliputii :
(1) Pemeriksaan (examination) atas dasar pengujian, bukti-bukti
yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam
laporan keuangan.
(2) Penentuan kelayakan standar akuntansi yang digunakan dan
estimasi-estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen.
(3) Penilaian penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
h. Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang
dilaksanakan memberikan dasar yang memadai untuk
memberikan pendapat.
i. Suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan
menyajikan wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan perusahaan pada tanggal neraca dan hasil usaha dan
arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
j. Tanda tangan audior yang ditulis tangan, nama dan nomor
register negara auditor.
k. Tanggal laporan audit
3.2.3. Laporan Auditor Independen Tentang Dampak
Memburuknya Kondisi Ekonomi Indonesia Terhadap
Kelangsungan Hidup Entitas
Komite Standar Profesional Akuntan Publik, dibulan maret 1998 telah
mengeluarkan Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA) No.
30.01 yang berjudul “Laporan Auditor Independen Tentang Dampak
Memburuknya Kondisi Ekonomi Indonesia Terhadap Kelangsungan
Hidup Entitas” yang berlaku efektif untuk laporan audit yang
diterbitkan setelah tanggal 2 maret 1998.
Memburuknya kondisi ekonomi Indonesia dan wilayah regional Asia
Pacifik pada umumnya, yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997
sebagai akibat terjadinya depresiasi mata uang di negara-negara
tersebut, berdampak signifikan terhadap pelaporan keuangan
perusahaan di Indonesia pada umumnya untuk tahun buku 1997.
Dampak tersebut perlu dipertimbangkan oleh auditor dalam
penyusunan laporan auditnya,sehingga pengguna laporan audit dapat
mengetahui dampak tersebut terhadap laporan keuangan dan
kelangsungan hidup perusahaan.
Dalam hali ini auditor perlu mempertimbangkan tiga hal :
1. Kewajiban berikan saran untuk memberikan saran bagi kliennya
dalam mengungkapkan dampak kondisi ekonomi tersebut ((jika
ada) terhadap kemampuan entitas didalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
2. Pengungkapan peristiwa kemudian yang mungkin timbul
sebagai akibat dari kondisi ekonomi tersebut.
3. Modifikasi laporan audit bentuk baku jika memburuknya kondisi
ekonomi tersebut berdampak terhadap kemampuan entitas untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Informasi yang perlu diungkapkan oleh manajemen terdiri dari empat
komponen berikut ini :
1. Gambaran umum memburuknya kondisi berikan ekonomi Indonesia
dan wilayah regional Asia Pacifik pada umumnya.
2. Uarian tentang tindakan manajemen memberikan respon atas
memburuknya kondisi ekonomi tersebut.
3. Uraian tentang rencana manajemen yang belum diimpelementasikan.
4. Penyataan manajemen bahwa penyelesaian memburuknya kondisi
ekonomi tersebut tergantung atas kebijakan ekonomi dan moneter yang
akan diambil oleh pemerintahan Indonesia yang berada di luar kendali
perusahaan.
Berikut ini diberikan mengenai penjelasan atas dampak
memburuknya kondisi ekonomi Indonesia terhadap kelangsungan hidup
perusahaan, baik dicatatan atas laporan keuangan maupun di lembar
opini.

More Related Content

What's hot

Laporan audit
Laporan auditLaporan audit
Laporan auditSTEI SEBI
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalMhd. Abdullah Hamid
 
Makalah jasa dan pelaporan lain
Makalah jasa dan pelaporan lainMakalah jasa dan pelaporan lain
Makalah jasa dan pelaporan laindewi masita
 
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku IResume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku I9elevenStarUnila
 
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh HidayatiMakalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh HidayatiDayati Dokpopers
 
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditPenerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditCecylia Preketeg
 
Auditor chapter 2
Auditor chapter 2Auditor chapter 2
Auditor chapter 2purplenhyy
 
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab AuditorAudit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab AuditorDwi Wahyu
 
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaAjeng Pipit
 
SA 200 - 265 - revisedx
SA 200 - 265 - revisedxSA 200 - 265 - revisedx
SA 200 - 265 - revisedxgisilowati
 

What's hot (20)

ED SPA 610 - Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal
ED SPA 610 - Penggunaan Pekerjaan Auditor InternalED SPA 610 - Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal
ED SPA 610 - Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal
 
Laporan audit
Laporan auditLaporan audit
Laporan audit
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Rangkuman audit
Rangkuman auditRangkuman audit
Rangkuman audit
 
Laporan audit bentu baku
Laporan audit bentu bakuLaporan audit bentu baku
Laporan audit bentu baku
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
 
Makalah jasa dan pelaporan lain
Makalah jasa dan pelaporan lainMakalah jasa dan pelaporan lain
Makalah jasa dan pelaporan lain
 
Modul audit jadi
Modul audit jadiModul audit jadi
Modul audit jadi
 
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku IResume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
 
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh HidayatiMakalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
 
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditPenerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
 
Auditor chapter 2
Auditor chapter 2Auditor chapter 2
Auditor chapter 2
 
Audit kertas-kerja
Audit kertas-kerjaAudit kertas-kerja
Audit kertas-kerja
 
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab AuditorAudit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
 
Pelaporan audit
Pelaporan auditPelaporan audit
Pelaporan audit
 
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
 
Modul audit jadi-libre
Modul audit jadi-libreModul audit jadi-libre
Modul audit jadi-libre
 
P6
P6P6
P6
 
SA 200 - 265 - revisedx
SA 200 - 265 - revisedxSA 200 - 265 - revisedx
SA 200 - 265 - revisedx
 

Viewers also liked (12)

Mes de los derechos humanos
Mes de los derechos humanosMes de los derechos humanos
Mes de los derechos humanos
 
Bab 2 2012110006 andre pratama ondang
Bab 2 2012110006 andre pratama ondangBab 2 2012110006 andre pratama ondang
Bab 2 2012110006 andre pratama ondang
 
Akhila satheesh
Akhila satheeshAkhila satheesh
Akhila satheesh
 
Representation
RepresentationRepresentation
Representation
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Jeena ppt
Jeena pptJeena ppt
Jeena ppt
 
Neethu
NeethuNeethu
Neethu
 
Sheeba proj
Sheeba   projSheeba   proj
Sheeba proj
 
Sooryakanthi
SooryakanthiSooryakanthi
Sooryakanthi
 
Bab 4 2012110006 andre pratama ondang
Bab 4 2012110006 andre pratama ondangBab 4 2012110006 andre pratama ondang
Bab 4 2012110006 andre pratama ondang
 
w
ww
w
 
Rpp kelas VI
Rpp kelas VIRpp kelas VI
Rpp kelas VI
 

Similar to Bab 3 2012110006 andre pratama ondang

PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.doc
PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.docPELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.doc
PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.docmuhammadromli20
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaAjeng Pipit
 
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit AkuntansiPrinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit AkuntansiQamarulHuda6
 
ASPR_KEL 2_(KELAS 4 ASA)_PRODI D4 ASP_POLSRI.pptx
ASPR_KEL 2_(KELAS 4 ASA)_PRODI D4 ASP_POLSRI.pptxASPR_KEL 2_(KELAS 4 ASA)_PRODI D4 ASP_POLSRI.pptx
ASPR_KEL 2_(KELAS 4 ASA)_PRODI D4 ASP_POLSRI.pptxSyarifahSyahda
 
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptxKelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptxabdillahzamri
 
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuarKelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuarArdiansahDoansah29
 
laporan_audit_ppt.pptx
laporan_audit_ppt.pptxlaporan_audit_ppt.pptx
laporan_audit_ppt.pptxWawYey
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian auditFaras Tika
 
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdfUntidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdfArdiansahDoansah29
 
Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Audit (Kel 4 - Iswandi & Khairul Katsirin).ppt
Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Audit (Kel 4 - Iswandi & Khairul Katsirin).pptPelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Audit (Kel 4 - Iswandi & Khairul Katsirin).ppt
Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Audit (Kel 4 - Iswandi & Khairul Katsirin).pptKHAIRULKATSIRIN
 
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganTujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganRisa Martia
 
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usahaperistiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usahasayyid anwar
 
MATERI PERTEMUAN 5 PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA.pdf
MATERI PERTEMUAN 5 PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA.pdfMATERI PERTEMUAN 5 PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA.pdf
MATERI PERTEMUAN 5 PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA.pdfsetiabrighty
 
Bab 1 Auditing_Kusmayadi
Bab 1 Auditing_KusmayadiBab 1 Auditing_Kusmayadi
Bab 1 Auditing_KusmayadiAlbet Albet
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 

Similar to Bab 3 2012110006 andre pratama ondang (20)

PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.doc
PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.docPELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.doc
PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.doc
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
 
Audit Report
Audit ReportAudit Report
Audit Report
 
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit AkuntansiPrinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
 
ASPR_KEL 2_(KELAS 4 ASA)_PRODI D4 ASP_POLSRI.pptx
ASPR_KEL 2_(KELAS 4 ASA)_PRODI D4 ASP_POLSRI.pptxASPR_KEL 2_(KELAS 4 ASA)_PRODI D4 ASP_POLSRI.pptx
ASPR_KEL 2_(KELAS 4 ASA)_PRODI D4 ASP_POLSRI.pptx
 
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptxKelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
 
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuarKelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
 
laporan_audit_ppt.pptx
laporan_audit_ppt.pptxlaporan_audit_ppt.pptx
laporan_audit_ppt.pptx
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit
 
Bab17review lk
Bab17review lkBab17review lk
Bab17review lk
 
Standard Auditing
Standard AuditingStandard Auditing
Standard Auditing
 
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdfUntidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
 
Subsequent event ppt 1
Subsequent event ppt 1Subsequent event ppt 1
Subsequent event ppt 1
 
Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Audit (Kel 4 - Iswandi & Khairul Katsirin).ppt
Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Audit (Kel 4 - Iswandi & Khairul Katsirin).pptPelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Audit (Kel 4 - Iswandi & Khairul Katsirin).ppt
Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Audit (Kel 4 - Iswandi & Khairul Katsirin).ppt
 
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganTujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
 
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usahaperistiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
 
MATERI PERTEMUAN 5 PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA.pdf
MATERI PERTEMUAN 5 PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA.pdfMATERI PERTEMUAN 5 PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA.pdf
MATERI PERTEMUAN 5 PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA.pdf
 
Bab 1 Auditing_Kusmayadi
Bab 1 Auditing_KusmayadiBab 1 Auditing_Kusmayadi
Bab 1 Auditing_Kusmayadi
 
Albet bab 2
Albet bab 2Albet bab 2
Albet bab 2
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 

Recently uploaded

"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"bayuputra151203
 
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssUZAIRBINIBRAHIMMoe
 
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditJosuaSagala5
 
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptPemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptAldantiRahmaDina
 
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanPpt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanMaulanaKenta
 
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...MaulanaKenta
 
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptAnggunKhairunnisa2
 
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...dwilarasayuningtias
 

Recently uploaded (8)

"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
 
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
 
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptPemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
 
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanPpt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
 
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
 
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
 
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
 

Bab 3 2012110006 andre pratama ondang

  • 1. Pada akhir pemeriksaan, dalam suatu pemeriksaan umum ( general audit),KAP akan memberikan suatu laporan akuntan yang terdiri dari :
  • 2. A. Lembaran opini, yang merupakan tanggung jawab akuntan publik, dimana akuntan publik memberikan pendapatnya terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun oleh manajemen dan merupakan tanggung jawab manajemen.
  • 3. B. Laporan keuangan yang terdiri dari : Neraca Laporan laba rugi Laporan perubahan laba ( rugi) ditahan, Yng bisa juga digabung dengan laporan rugi laba. Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan yang antara lain berisi : bagian umum ( menjelaskan latar belakang perusahaan ), kebijakan akuntansi dan penjelasan atas pos-pos neraca dan rugi laba. Informasi tambahan berupa lampiran mengenai perincian pos-pos yang penting seperti perincian piutang,aktiva tetap,hutang,biaya umum,dan administrasi serta biaya penjualan.
  • 4. Tanggal laporan akuntan harus sama dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan dan tanggal surat pernyataan langganan, karena menunjukkan sampai tanggal berapa akuntan bertanggung jawab untuk menjelaskan hal-hal penting yang terjadi. Jika sesudah tanggal selesainya pekerjaan lapangan ( audit field work), terjadi peristiwa penting yang jumlahnya meterial dan mempunyai pengaruh terhadap laporan keuangan yang diperiksa, dan saat itu laporan audit belum dikeluarkan, auditor harus menjelaskan kejadiaan penting tersebut dalam catatan atas laporan keuangan dan lembaran opini.
  • 5. Dalam hal ini tanggal laporan akuntan mempunyai dua tanggal (disebut dual dating), yang pertama tanggal selesainya pemeriksaan lapangan, yang kedua tanggal terjadinya peristiwa penting tersebut. 3.1 Jenis-Jenis Pendapat Akuntan Menurut standar profesional akuntan publik (PSA 29), ada lima jenis pendapat akuntan,yaitu : 1. Pendapat wajar tanpa pengecualiaan ( Unqualified opinion) 2. Pendapat wajar tanpa pengecualiaan dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit standar ( Unqualified opinion with explanatory language) 3. Ppendapat wajar dengan pengecualiaan ( Qualified opinion) 4. Pendapat tidak wajar ( Adverse opinion ) 5. Pernyataan tidak memberikan pendapat ( Disclaimer of opinion )
  • 6. 3.1.1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualiaan Jika auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia, yaitu standar profesional akuntan publik, dan telah mengumpulkan bahan-bahan pembuktian ( audit evidence ) yang cukup untuk mendukung opininya, serta tidak menemukan adanya kesalahan material atau penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum, maka auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa pengecualiaan. Dengan pendapat wajar tanpa pengecualiaan, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas seuah usaha tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
  • 7. 3.1.2. Pendapat wajar tanpa pengecualiaan dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku Pendapat ini diberikan jika terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan auditor menambah kan paragraf penjelasan ( atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian yang dinyatakan oleh auditor. Keadaan tersebut meliputi : a. Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor Independen lain b. Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan-keadaan yang luar biasa, laporan keuangan disajikan menyimpang dari suatu prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh ikatan akuntan indonesia.
  • 8. c. Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastiaan peristiwa melalui masa akan datang, yang hasilnya belum dapat diperkirakan pada tanggal laporan audit. d. Terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. e. Diantaradua periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam penggunaan prinsip akuntan atau dalam metode penerapannya. f. Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan audit atas laporan keuangan komparatif. g. Data keuangan kuertalan tertentu yang diharuskan oleh Badan Pengawas Pasar Modal ( Bapepam) namun tidak disajikan atau tidak ditelaah. h. Informasi tambahan yang diharuskan oleh Iktan Akuntan Indonesia – Komite Prinsip Akuntan Indonesia yang dihilangkan, yang penyajiannya menyimpang jauh dari pedoman yang dikeluarkan oleh Komite, dan auditor tidak dapat mnghilangkan keraguan yang besar apakah informasi tambahan tersebut sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Komite. i. Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan auditan secara material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
  • 9. 3.1.3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian Kondisi tertentu mungkin memerlukan pendapat wajar tentang pengecualian. Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali untuk dampak hal yang berkaitan dengan yang dikecualikan. Pendapat ini dinyatakan bagaimana: a. Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan pendapat. b. Auditor yakin atas dasra auditnya bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berdampak material dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar.
  • 10. 3.1.4. Pendapat Tidak Wajar Suatu pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pendapat ini dinyatakan bila , menurut perkembangan auditor, laporan keuiangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Bila auditor menyatakan pendapat tidak wajar, ia harus menjelaskan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pedapat dalam laporan nya (a) semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar, dan (b) dampak utama dalam hal yang menyebabkan pemberian pendapat mungkinkan. Jika dampak tersebut tidak dapat ditentukan secara beralasan, laporan audit harus menyatakan hal itu.
  • 11. 3.1.5. Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat Dalam pernyataan tidak memberikan pendapat, auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Pernyataan tidak memberikan pendapat ini cocok diberikan jika auditor, karena adanya yang pembatasan terhadap lingkup auditnya, tidak dapat melaksanakan audit yang cukuo untuk memungkinkannya memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pernyataan tidak memberikan pendapat tidak boleh dinyatakan oleh auditor jika ia yakin, berdasarkan auditnya, terdapat penyimpangan material dari prinsip akuntansi yang berlaku umum.
  • 12. Jika pernyataan tidak memberikan pendapat disebabkan pembatasan lingkup audit, auditor harus menunjukkan dalam paragraf terpisah alasan mengapa auditnya tidak berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia. Ia harus menyatakan bahwa lingkup auditnya tidak memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Auditor tidak perlu harus menunjukkan prosedur yang dilaksanakan dan tidak harus menjelaskan karakteristik auditnya dalam suatu paragraf ( yaitu, paragraf lingkup audit dalam laopran audit bentuk baku). Jika auditor menjelaskan bahwa auditnya dilaksanankan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia, tindakan ini dapat mengakibatkan kaburnya pernyataan tidak memberikan pendapat. Sebagai tambahan, ia harus menjelaskan keberatan lain yanberkaitan dengan kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
  • 13. 3.2 JENIS-JENIS LAPORAN AKUNTAN Dibagian ini akan dijelaskan dan diberikan contoh mengenai laporan audit bentuk baku dan laporan audit atas laporn keuangan komparatif. Selain itu diberikan beberapa contoh laporan untuk beberapa jenis opini auditor seperti yang dijelaskan sebelumnya.
  • 14. 3.2.1. Laporan Audit Bentuk Baku Unsur pokok laporan audit bentuk baku adalah sebagai berikut : a. Suatu judul yang berbunyi “ Laporan Auditor Independen” b. Pihak yang dituju oleh auditor bagi laporan auditnya. c. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan yang disebut dalam laporan audit telah diaudit oleh auditor. d. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan sedangkan tanggung jawab auditor adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan atas auditnya. e. Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia.
  • 15. f. Suatu pernyataan bahwa standar auditing tersebut mengharuskan auditor untuk merencanakan dan melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan yang memadai (reosenable assurance) bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material (material misstatement). g. Suatu pernyataan bahwa audit meliputii : (1) Pemeriksaan (examination) atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. (2) Penentuan kelayakan standar akuntansi yang digunakan dan estimasi-estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen. (3) Penilaian penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. h. Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan memberikan dasar yang memadai untuk memberikan pendapat.
  • 16. i. Suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan menyajikan wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan pada tanggal neraca dan hasil usaha dan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. j. Tanda tangan audior yang ditulis tangan, nama dan nomor register negara auditor. k. Tanggal laporan audit
  • 17. 3.2.3. Laporan Auditor Independen Tentang Dampak Memburuknya Kondisi Ekonomi Indonesia Terhadap Kelangsungan Hidup Entitas Komite Standar Profesional Akuntan Publik, dibulan maret 1998 telah mengeluarkan Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA) No. 30.01 yang berjudul “Laporan Auditor Independen Tentang Dampak Memburuknya Kondisi Ekonomi Indonesia Terhadap Kelangsungan Hidup Entitas” yang berlaku efektif untuk laporan audit yang diterbitkan setelah tanggal 2 maret 1998. Memburuknya kondisi ekonomi Indonesia dan wilayah regional Asia Pacifik pada umumnya, yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997 sebagai akibat terjadinya depresiasi mata uang di negara-negara tersebut, berdampak signifikan terhadap pelaporan keuangan perusahaan di Indonesia pada umumnya untuk tahun buku 1997. Dampak tersebut perlu dipertimbangkan oleh auditor dalam penyusunan laporan auditnya,sehingga pengguna laporan audit dapat mengetahui dampak tersebut terhadap laporan keuangan dan kelangsungan hidup perusahaan.
  • 18. Dalam hali ini auditor perlu mempertimbangkan tiga hal : 1. Kewajiban berikan saran untuk memberikan saran bagi kliennya dalam mengungkapkan dampak kondisi ekonomi tersebut ((jika ada) terhadap kemampuan entitas didalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. 2. Pengungkapan peristiwa kemudian yang mungkin timbul sebagai akibat dari kondisi ekonomi tersebut. 3. Modifikasi laporan audit bentuk baku jika memburuknya kondisi ekonomi tersebut berdampak terhadap kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
  • 19. Informasi yang perlu diungkapkan oleh manajemen terdiri dari empat komponen berikut ini : 1. Gambaran umum memburuknya kondisi berikan ekonomi Indonesia dan wilayah regional Asia Pacifik pada umumnya. 2. Uarian tentang tindakan manajemen memberikan respon atas memburuknya kondisi ekonomi tersebut. 3. Uraian tentang rencana manajemen yang belum diimpelementasikan. 4. Penyataan manajemen bahwa penyelesaian memburuknya kondisi ekonomi tersebut tergantung atas kebijakan ekonomi dan moneter yang akan diambil oleh pemerintahan Indonesia yang berada di luar kendali perusahaan. Berikut ini diberikan mengenai penjelasan atas dampak memburuknya kondisi ekonomi Indonesia terhadap kelangsungan hidup perusahaan, baik dicatatan atas laporan keuangan maupun di lembar opini.