LAPORAN STUDI KASUS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL...Waita Rachmi Achir
Dalam pengalaman praktis mengajar di posisi PPG, Dimana
Penyelenggaraan program Pengalaman Praktek Lapangan (PPL) dapat
membantu calon guru menunjang kompetensinya dalam proses menjadi guru
profesional. Berdasarkan pengalaman saya dalam melaksanakan PPL, saya
menemukan adanya permasalahan di dalam kelas yaitu siswa kurang
termotivasi untuk belajar. Hal ini terlihat dari hasil observasi di kelas dimana
siswa menunjukkan perilaku seperti: cenderung cepat bosan dengan kegiatan
pembelajaran, tidak mau bertanya jika kesulitan belajar, perhatian tidak
terfokus pada pembelajaran, melakukan permainan. Permainan dan ngobrol
selama kegiatan pembelajaran.
Pertama, saya melihat semangat belajar siswa masih belum tinggi.
Mereka hanya duduk dan mendengarkan saya, dan beberapa di antaranya
membuat pembelajaran jadi mengantuk. Mereka tampak enggan mempelajari
pelajaran ikatan kimia. Hal ini merupakan permasalahan yang harus diatasi
karena materi ini sangat penting karena mereka harus memahami ikatan kimia
sehingga nantinya mereka bisa mendapatkan ilmu bagaimana ikatan kimia
dalam kehidupan sehari-hari maka pelajaran kimia ini sangat penting secara
komprehensif sehingga mereka dapat menguasai hampir semua topik kimia
seperti senyawa karbon, protein, polimer, asam dan basa, energi kimia. dan
termodinamika, ketika kamu belajar kimia, kamu akan menemukan alasan
mengapa segala sesuatu di sekitar kamu terjadi.
Ini bisa dilihat dari contoh Kenapa coklat rasanya enak, kenapa
sabunnya bersih, kenapa langitnya biru? Memahami struktur atom,
elektrokimia larutan asam-basa, atau stoikiometri molekul sangat penting
untuk memahami segala sesuatu di lingkungan kita, mulai dari pasta gigi yang
kita gunakan setiap pagi hingga baterai ponsel yang kita isi ulang setiap hari.
Dari karatan logam hingga pencernaan, setiap reaksi di alam dikendalikan oleh
kimia. Jika siswa memiliki rasa ingin tahu, kursus kimia akan membantu siswa
menjawab semua pertanyaan tentang dunia dan lingkungan. Misalnya, tahukah
siswa bahwa daun berubah warna pada musim gugur karena produksi klorofil
diatur oleh cahaya? Seiring dengan semakin pendeknya hari, jumlah klorofil di
daun berkurang, dan bahan kimia hijau yang umum di musim semi dan musim
panas digantikan oleh senyawa lain yang ada di daun.
Dalam hal ini yang harus kita lakukan adalah mencari akar
permasalahannya yaitu fokus pada metode dan model pembelajaran, media
pembelajaran dan karakteristik siswa. Oleh karena itu, kemampuan pedagogi
guru dalam merancang pembelajaran, memilih model dan metode
pembelajaran, serta menggunakan teknologi pembelajaran sangat relevan
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
1. Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn.
2. Siswa diajak berdiskusi dalam kelompok kecil untuk memecahkan permasalahan yang diberikan guru.
3. Penggunaan media interaktif dan video membuat siswa lebih antusias belajar.
1. Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri 18 Katobu Kabupaten Muna.
2. Salah satu faktor yang diduga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru berniat menggun
Proposal ini menguji pengaruh penerapan model desain pembelajaran ASSURE terhadap motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Model ASSURE diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melibatkan siswa secara aktif. Penelitian ini akan mendesain RPP berdasarkan model ASSURE dan diujikan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 9 OKU.
LAPORAN STUDI KASUS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL...Waita Rachmi Achir
Dalam pengalaman praktis mengajar di posisi PPG, Dimana
Penyelenggaraan program Pengalaman Praktek Lapangan (PPL) dapat
membantu calon guru menunjang kompetensinya dalam proses menjadi guru
profesional. Berdasarkan pengalaman saya dalam melaksanakan PPL, saya
menemukan adanya permasalahan di dalam kelas yaitu siswa kurang
termotivasi untuk belajar. Hal ini terlihat dari hasil observasi di kelas dimana
siswa menunjukkan perilaku seperti: cenderung cepat bosan dengan kegiatan
pembelajaran, tidak mau bertanya jika kesulitan belajar, perhatian tidak
terfokus pada pembelajaran, melakukan permainan. Permainan dan ngobrol
selama kegiatan pembelajaran.
Pertama, saya melihat semangat belajar siswa masih belum tinggi.
Mereka hanya duduk dan mendengarkan saya, dan beberapa di antaranya
membuat pembelajaran jadi mengantuk. Mereka tampak enggan mempelajari
pelajaran ikatan kimia. Hal ini merupakan permasalahan yang harus diatasi
karena materi ini sangat penting karena mereka harus memahami ikatan kimia
sehingga nantinya mereka bisa mendapatkan ilmu bagaimana ikatan kimia
dalam kehidupan sehari-hari maka pelajaran kimia ini sangat penting secara
komprehensif sehingga mereka dapat menguasai hampir semua topik kimia
seperti senyawa karbon, protein, polimer, asam dan basa, energi kimia. dan
termodinamika, ketika kamu belajar kimia, kamu akan menemukan alasan
mengapa segala sesuatu di sekitar kamu terjadi.
Ini bisa dilihat dari contoh Kenapa coklat rasanya enak, kenapa
sabunnya bersih, kenapa langitnya biru? Memahami struktur atom,
elektrokimia larutan asam-basa, atau stoikiometri molekul sangat penting
untuk memahami segala sesuatu di lingkungan kita, mulai dari pasta gigi yang
kita gunakan setiap pagi hingga baterai ponsel yang kita isi ulang setiap hari.
Dari karatan logam hingga pencernaan, setiap reaksi di alam dikendalikan oleh
kimia. Jika siswa memiliki rasa ingin tahu, kursus kimia akan membantu siswa
menjawab semua pertanyaan tentang dunia dan lingkungan. Misalnya, tahukah
siswa bahwa daun berubah warna pada musim gugur karena produksi klorofil
diatur oleh cahaya? Seiring dengan semakin pendeknya hari, jumlah klorofil di
daun berkurang, dan bahan kimia hijau yang umum di musim semi dan musim
panas digantikan oleh senyawa lain yang ada di daun.
Dalam hal ini yang harus kita lakukan adalah mencari akar
permasalahannya yaitu fokus pada metode dan model pembelajaran, media
pembelajaran dan karakteristik siswa. Oleh karena itu, kemampuan pedagogi
guru dalam merancang pembelajaran, memilih model dan metode
pembelajaran, serta menggunakan teknologi pembelajaran sangat relevan
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
1. Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn.
2. Siswa diajak berdiskusi dalam kelompok kecil untuk memecahkan permasalahan yang diberikan guru.
3. Penggunaan media interaktif dan video membuat siswa lebih antusias belajar.
1. Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri 18 Katobu Kabupaten Muna.
2. Salah satu faktor yang diduga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru berniat menggun
Proposal ini menguji pengaruh penerapan model desain pembelajaran ASSURE terhadap motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Model ASSURE diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melibatkan siswa secara aktif. Penelitian ini akan mendesain RPP berdasarkan model ASSURE dan diujikan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 9 OKU.
Dokumen tersebut membahas tentang menentukan solusi pembelajaran berdasarkan pengalaman ahli. Beberapa solusi yang relevan adalah menerapkan model dan metode pembelajaran yang interaktif seperti presentasi siswa, multimedia, dan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan motivasi belajar dan kreativitas siswa. Analisis menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat memberikan dampak positif terhadap proses pembelaj
Bab pendahuluan mendiskusikan latar belakang masalah pembelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 8 Purworejo yang masih menggunakan metode konvensional sehingga menyebabkan rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses, peningkatan keaktifan, dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...RahmawatiNusi1
Dokumen tersebut membahas pentingnya pendekatan pembelajaran bagi guru dalam kurikulum merdeka. Beberapa pendekatan yang dijelaskan antara lain pendekatan teacher centered, student centered, kontekstual, konstruktivisme, dan pemecahan masalah. Dokumen ini juga menyinggung tentang sistem pembelajaran, asesmen, dan pelaksanaan project penguatan profil pelajar Pancasila di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar mengajar dan pengelolaan kelas, termasuk prinsip-prinsipnya dan strategi yang dapat digunakan guru. Dibahas pula tentang penggunaan sumber belajar, media pembelajaran, dan teknik microteaching untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
1) Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan masih tradisional sehingga kurang menarik perhatian siswa.
2) Untuk meningkatkan hasil belajar, peneliti menggunakan metode penemuan terbimbing pada materi tumbuhan kecambah. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa
Berdasarkan hasil identifikasi masalah, ditemukan bahwa rendahnya minat belajar peserta didik disebabkan oleh model pembelajaran yang digunakan guru. Setelah dieksplorasi, ditemukan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) atau metode demonstrasi dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA di SD. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian metode demonstrasi, langkah-langkahnya, serta tujuan dan prinsip metode tersebut. Metode demonstrasi digunakan untuk memperlihatkan proses suatu peristiwa secara langsung agar siswa dapat memahaminya dengan baik.
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfubaybaehaki
1. Praktik pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran informatika melalui penerapan model dan media pembelajaran yang inovatif.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, model pembelajaran berbasis masalah, dan penggunaan media interaktif.
3. Hasilnya, pembelajaran menjadi lebih efektif dan siswa terlihat
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang memberikan penjelasan materi pelajaran secara langsung kepada siswa melalui penyampaian verbal guru, contoh, dan tugas. Metode ini menekankan penguasaan materi pelajaran oleh siswa.
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas mengenai penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 17 KATOBU dalam mata pelajaran IPS dengan materi Sumber Daya Alam melalui penerapan metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru dan meningkatkan kemampuan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa meningkat dengan penggunaan metode demonstrasi.
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan prestasi belajar IPS (Sumber Daya Alam) melalui penerapan metode demonstrasi pada siswa kelas IV SDN 17 KATOBU. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa melalui perbaikan kinerja guru dengan menggunakan metode demonstrasi. Hasilnya menunjukkan bahwa pemahaman siswa meningkat setelah penerapan metode tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang menentukan solusi pembelajaran berdasarkan pengalaman ahli. Beberapa solusi yang relevan adalah menerapkan model dan metode pembelajaran yang interaktif seperti presentasi siswa, multimedia, dan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan motivasi belajar dan kreativitas siswa. Analisis menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat memberikan dampak positif terhadap proses pembelaj
Bab pendahuluan mendiskusikan latar belakang masalah pembelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 8 Purworejo yang masih menggunakan metode konvensional sehingga menyebabkan rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses, peningkatan keaktifan, dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...RahmawatiNusi1
Dokumen tersebut membahas pentingnya pendekatan pembelajaran bagi guru dalam kurikulum merdeka. Beberapa pendekatan yang dijelaskan antara lain pendekatan teacher centered, student centered, kontekstual, konstruktivisme, dan pemecahan masalah. Dokumen ini juga menyinggung tentang sistem pembelajaran, asesmen, dan pelaksanaan project penguatan profil pelajar Pancasila di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar mengajar dan pengelolaan kelas, termasuk prinsip-prinsipnya dan strategi yang dapat digunakan guru. Dibahas pula tentang penggunaan sumber belajar, media pembelajaran, dan teknik microteaching untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
1) Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan masih tradisional sehingga kurang menarik perhatian siswa.
2) Untuk meningkatkan hasil belajar, peneliti menggunakan metode penemuan terbimbing pada materi tumbuhan kecambah. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa
Berdasarkan hasil identifikasi masalah, ditemukan bahwa rendahnya minat belajar peserta didik disebabkan oleh model pembelajaran yang digunakan guru. Setelah dieksplorasi, ditemukan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) atau metode demonstrasi dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA di SD. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian metode demonstrasi, langkah-langkahnya, serta tujuan dan prinsip metode tersebut. Metode demonstrasi digunakan untuk memperlihatkan proses suatu peristiwa secara langsung agar siswa dapat memahaminya dengan baik.
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfubaybaehaki
1. Praktik pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran informatika melalui penerapan model dan media pembelajaran yang inovatif.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, model pembelajaran berbasis masalah, dan penggunaan media interaktif.
3. Hasilnya, pembelajaran menjadi lebih efektif dan siswa terlihat
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang memberikan penjelasan materi pelajaran secara langsung kepada siswa melalui penyampaian verbal guru, contoh, dan tugas. Metode ini menekankan penguasaan materi pelajaran oleh siswa.
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas mengenai penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 17 KATOBU dalam mata pelajaran IPS dengan materi Sumber Daya Alam melalui penerapan metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru dan meningkatkan kemampuan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa meningkat dengan penggunaan metode demonstrasi.
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan prestasi belajar IPS (Sumber Daya Alam) melalui penerapan metode demonstrasi pada siswa kelas IV SDN 17 KATOBU. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa melalui perbaikan kinerja guru dengan menggunakan metode demonstrasi. Hasilnya menunjukkan bahwa pemahaman siswa meningkat setelah penerapan metode tersebut.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. Tema Artikel : Pendidikan
Judul Artikel : Pembelajaran Geguritan dengan Model PjBL, Metode SAVI dan
Demonstrasi
Penulis : Puji Astutik, S.Pd.
Pekerjaan : Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa
Instansi : SMK YPP Purworejo
Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka saat ini memerlukan langkah profesional seorang
pendidik untuk mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Akan tetapi, keseluruhan proses
tersebut membutuhkan upaya dari pendidik untuk mempersiapkan strategi pembelajaran secara
optimal yang bersifat inovatif dan kreatif. Strategi tersebut sebagai dasar dalam pelaksanaan
kegiatan belajar untuk dapat membangun kreativitas; dan keaktifan siswa serta membentuk
proses belajar yang menyenangkan sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang optimal.
Terkait praktik pembelajaran yang merujuk pada proses pembelajaran inovatif dan kreatif
tersebut sesuai; dengan pengalaman mengatasi permasalahan siswa kelas XI di SMKS YPP
Purworejo untuk meningkatkan motivasi siswa dalam keterampilan membaca Geguritan yang
sesuai dengan lafal, tekanan, intonasi dan jeda. Tujuannya supaya isi Geguritan dapat
terekspresikan dengan jelas sehingga pendengar bisa memahami maksud penyairnya dengan
baik (Kosasih, 2008: 47).
Penelaahan praktik pembelajaran tersebut didasarkan penggunaan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) sehingga dapat dikaji secara menyeluruh.
2. “Kondisi yang melatarbelakangi permasalahan dalam proses pembelajaran materi Geguritan di
kelas XI di SMKS YPP Purworejo dapat diketahui dari rendahnya kemampuan siswa untuk
membaca Geguritan dengan baik dan benar.”
Hal itu dapat diukur dari kemampuan siswa yang pada umumnya belum memahami materi
Geguritan secara menyeluruh sehingga mengalami kesulitan untuk memahami karakteristik,
unsur- unsur, kaidah menulis dan membaca Geguritan yang benar. Akibatnya, siswa
mengalami kesulitan untuk menentukan topik, gagasan, dan pengembangannya dalam kegiatan
menulis dan membaca Geguritan.
Keseluruhan permasalahan tersebut dapat diketahui bahwa akar penyebab masalah meliputi
model, metode, dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang inovatif, guru
kurang maksimal dalam membimbing dan memotivasi siswa secara mandiri, sumber belajar
yang masih kurang, sarana prasarana yang belum memadai sehingga tujuan pembelajaran
menulis dan membaca Geguritan belum tercapai secara optimal.
Dalam hal ini, peran serta tanggung jawab sebagai seorang guru dan pelaksana aksi dalam
proses pembelajaran, guru harus mampu menjadi motivator dan fasilitator yang baik bagi
siswa. Terutama dalam mengatasi permasalahan yang terkait dengan motivasi belajar yang
dialami siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Selain itu, diperlukan usaha untuk mendesain, mengelola, dan melaksanakan pembelajaran
yang kreatif, inovatif, serta menyenangkan dengan menggunakan model, metode, maupun
media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi yang dianggap tepat sesuai dengan
karakteristik siswa sejalan dengan karakteristik Kurikulum Merdeka dalam menerapkan
Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK). Teknologi ini merupakan
alternatif yang dapat dijadikan acuan bagi guru untuk mengembangkan model pembelajaran.
Langkah tersebut memunculkan beberapa tantangan yang dihadapi pendidik untuk mencapai
tujuan pembelajaran menulis dan membaca Geguritan. Melalui langkah mengidentifikasi
masalah dengan refleksi diri, wawancara guru dan kepala sekolah serta dari analisis hasil kajian
literatur dapat diketahui bahwa ada beberapa tantangan terkait.Hal itu meliputi aspek motivasi
belajar siswa yang masih rendah. Selanjutnya, guru belum mengoptimalkan penggunaan model
pembelajaran yang inovatif dengan pemanfaatan media. Di samping itu, metode pembelajaran
yang digunakan oleh guru masih bersifat membosankan dan kurang variatif.
Aspek itu dipengaruhi oleh guru yang belum mengoptimalkan penggunaan media
pembelajaran yang menarik, kreatif, dan inovatif. Akibatnya, secara menyeluruh akan terlihat
pula pembelajaran yang belum terpusat pada siswa. Masih menerapkan pembelajaran Teacher
Center Study pembelajaran berpusat pada guru.
Berbagai tantangan itu menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara.
Proses tersebut dapat dimulai dengan menumbuhkan motivasi belajar peserta didik melalui
tahapan pembelajaran yang menyenangkan.
Selanjutnya, pemilihan model pembelajaran yang inovatif pada materi ajar yang disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik. Selaras pula dengan pemilihan metode pembelajaran yang
3. bervariatif sehingga peserta didik lebih bersemangat dan termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran yang tepat.
Adapun langkah-langkah untuk menghadapi tantangan yang ada, dapat diterapkan oleh seorang
guru profesional. Dalam hal ini pada topik materi keterampilan menulis dan membaca
Geguritan pada proses pembelajaran kepada siswa dapat dimulai dari aspek yang berkaitan
dengan motivasi belajar siswa, yaitu guru membimbing siswa dalam pembelajaran dengan
menerapkan konsep belajar aktif, kreatif, dan inovatif.
Selanjutnya, aspek model pembelajaran yang dipilih guru dengan menggunakan model Project
Based Learning (PjBL). PjBL dapat mendorong siswa untuk belajar lebih aktif melalui
berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari secara berkelompok/ mandiri
melalui tahapan ilmiah dengan Batasan waktu tetentu yang dituangkan dalam sebuah produk/
hasil karya dan selanjutnya dipresentasikan kepada siswa lain.
Disamping menggunakan model pembelajaran PjBL yang bertujuan memecahkan masalah dan
menghasilkan produk/ hasil karya siswa, Guru juga menerapkan metode pembelajaran SAVI
(Somatic, Auditory, Visualization, Intelectual) pada ketrampilan membaca Geguritan. Metode
SAVI adalah metode yang paling tepat digunakan dalam pembelajaran membaca Geguritan,
dengan langkah- langkah yang terstruktur diantaranya adalah tahap persiapan dengan
memahami materi terlebih dahulu, tahap penyampaian dengan menyampaikan hasil diskusi
kelompok siswa, tahap pelatihan yaitu dengan melakukan aksi langsung dengan metode
Demonstrasi langsung oleh siswa dan tahap terakhir adalah penampilan hasil yaitu dengan
hasil karya atau Project yang dibuat oleh siswa berupa Video Membaca Indah Geguritan .
Dengan menerapkan model, metode, media pembelajaran yang sesuai dengan Materi
Geguritan serta kemampuan guru dalam memahami situasi ruang pembelajaran, pendekatan
kepada siswa yang berkebutuhan khusus (SBK) , maka tujuan pembelajaran yang diturunkan
dari Capaian Pembelajaran (CP) pada Modul Ajar Guru akan tercapai.
Tujuan pembelajaran tercapai dapat diukur dari hasil penilaian Project/ hasil karya yang dibuat
oleh siswa melalui Asesment bertahap yaitu Assessment for learning : menggunakan penilaian
berupa observasi sikap ketika berdiskusi, rubrik penilaian keterampilan ketika membaca
geguritan dan pre-test sebagai diagnostik awal dalam materi. Assessment as learning :
menggunakan lembar penilaian diri sendiri dan penilaian antar teman (refleksi). Assessment of
learning dengan menggunakan pengayaan, memberikan pertanyaan berkaitan dengan
keseluruhan kegiatan pembelajaran yang berlangsung pada hari itu.
Jadi, dari hasil penerapan Model PjBL , Media Video, Metode pembelajaran SAVI dan
Demonstrasi langsung oleh Guru dan siswa terbukti pembelajaran Geguritan khususnya
ketrampilan membaca pada siswa kelas XI di SMK YPP Purworejo dapat tercapai dengan baik.
Dibuktikan dengan hasil pembelajaran yaitu hasil Asesment yang dilakukan oleh Guru kepada
siswa sudah mencapai Ketuntasan.