SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Download to read offline
GUNGUN MISBAH GUNAWAN
METODOLOGI PENELITIAN SEJARAH
METODE DAN METODOLOGI
Pengertian metode pada umumnya adalah menurut kamus Webster’s Third
New International Dictionary of the English Language
1. Suatu prosedur atau proses untuk mendapatkan suatu objek
2. Suatu disiplin atau sistem yang acapkali dianggap sebagai suatu cabang logika yang berhubungan dengan
prinsip-prinsip yang dapat diterapkan untuk penyidikan ke dalam atau eksposisi dari beberapa subjek.
3. Suatu prosedur, teknik, atau cara melakukan penyelidikan yang sistematis yang dipakai oleh atau yang
sesuai untuk suatu ilmu (sains), seni, atau disiplin tertentu.
4. Suatu rencana sistematis yang diikuti dalam menyajikan materi untuk pengajaran.
5. Suatu cara memandang, mengorganisasi, dan memberikan bentuk dan arti khusus pada materi-materi
artistik: 1) suatu cara, teknik, atau proses dari atau untuk melakukan sesuatu; 2) suatu keseluruhan
keterampilan-keterampilan (a body of skills) atau teknik-teknik.
Menurut kamus The New Lexicon memberikan gambaran
tentang pengertian metodologi yaitu suatu cabang filsafat
yang berhubungan dengan ilmu tentang metode atau prosedur;
suatu sistem tentang metode-metode dan aturan-aturan yang
digunakan dalam sains.
Sartono Kartodidjo membedakan metode sebagai bagaimana
memperoleh pengetahuan (how to know) dan metodologi
sebagai mengetahui bagaimana harus mengetahui (to know
how to know), sehingga dalam metode sejarah adalah
bagaimana mengetahui sejarah dan metodologinya adalah
mengetahui bagaimana mengetahui sejarah.
Pendapat lain mengenai metode sejarah adalah petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang bahan, kritik,
interpretasi, dan penyajian sejarah
Dapat disimpulkan bahwa metode sejarah merupakan suatu
metode yang digunakan dalam proses penelitian terhadap
sumber-sumber masa lampau yang dilakukan secara kritis-
analitis dan sistematis dan disajikan secara tertulis.
FAKTA SEJARAH
Fakta adalah hasil dari seleksi data yang terpilih. Fakta
menunjukkan terjadinya suatu peristiwa di masa lampau. Fakta
berasal dari bahasa latin, factus dan facerel, yang artinya selesai
atau mengerjakan. Fakta sejarah adalah fakta – fakta yang
berhubungan langsung dengan peristiwa sejarah yang kita teliti
 F. J. Tigger mendefinisikan fakta adalah sebagai hasil
penyelidikan secara kritis yang ditarik dari sumber – sumber
dokumenter.
 Sementara Louis Gottchalk mengartikan fakta sebagai suatu
unsur yang dijabarkan secara langsung atau tidak langsung
dari sumber sejarah yang dipandang kredibel, setelah diuji
secara seksama dengan metode sejarah
FAKTA
SEJARAH
fakta
lunak
fakta
keras
inferensi
opini
Fakta lunak merupakan fakta yang masih perlu dibuktikan
dengan dukungan fakta – fakta lain. Para sejarawan melalui
penelitian sumber–sumber sejarah mencoba mengolah sehingga
bisa dimengerti. Tetapi bisa saja bahwa apa yang dianggap
sebagai fakta belum tentu diterima oleh orang lain, sehingga
tidak jarang masih mengundang perdebatan.
Contohnya peristiwa supersemar merupakan fakta lunak karena
masih dalam perdebatan.
Fakta keras adalah fakta – fakta yang biasanya sudah
diterima sebagai sesuatu peristiwa yang benar, yang tidak lagi
diperdebatkan. Fakta ini sering disebut “fakta keras”, fakta yang
sudah mapan (established) dan tidak mungkin dipalsukan lagi.
Contohnya peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan
faakta yang tidak bisa diubah lagi.
Inferensi merupakan ide–ide sebagai benang merah yang
menjembatani antara fakta yang satu dengan fakta yang lain. Ide
atau gagasan ini dapat dimasukkan dalam kategori fakta, tetapi
masih cukup lemah. Karena inferensi tidak lebih dari suatu
pertimbangan logis yang menjelaskan pertalian antara fakta –
fakta.
Opini mirip dengan inferensi, tetapi opini ini lebih bersifat
pendapat pribadi / perorangan. Karena pendapat pribadi maka
tidak didasarkan pada konsideran umum. Sedangkan salah satu
bentuk informasi sejarah, opini merupakan penilaian (value
judgment) atau sangkaan pribadi.
Bentuk
fakta
sejarah
fakta
mental
fakta
social
artefak
Fakta mental adalah kondisi yang dapat menggambarkan suasana
pikiran, perasaan batin, kerohanian, dan sikap yang mendasari suatu karya
cipta. Jadi fakta mental bertalian dengan perilaku, ataupun tindakan moral
manusia yang mampu menentukan baik buruknya kehidupan manusia,
masyarakat, dan Negara misalnya, mental orang Aceh yang keras dan tak
mudah menyerah, mengakibatkan pihak Belanda kewalahan dalam
menghadapi perlawanannya.
Fakta sosial adalah fakta sosial yang berdimensi sosial, yakni kondisi yang
mampu menggambarkan tentang keadaan sosial, suasana zaman dan sistem
kemasyarakatan, misalnya interaksi (hubungan)antarmanusia, contoh pakaian adat,
atau pakaian kebesaran raja. Jadi fakta sosial berkenaan dengan kehidupan suatu
masyarakat, kelompok masyarakat atau suatu Negara yang menumbuhkan hubungan
sosial yang harmonis serta komunikasi yang terjaga baik. Misalnya, bangunan
arsitektur Eropa di kota Indonesia. Ini menandakan Bahwa di kota bersangkutan
pernah di tempati oleh orang-orang asal Eropa yang membangun rumah yang
beraksitektur dan tidak jauh beda dengan negara asalnya.
Artefak
adalah semua benda baik secara keseluruhan atau sebagian hasil
garapan tangan manusia, contohnya candi, patung, dan
perkakas.
PENELITIAN SEJARAH
Penelitian sejarah adalah salah satu penelitian mengenai
pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik, berkaitan
dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang
berhubungan dengan faktor-faktor penyebab, pengaruh atau
perkembangan kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian
yang akan datang
Penelitian sejarah berhubungan dengan suatu prosedur, proses,
atau teknik yang sistematis dalam penyidikan suatu disiplin ilmu
tertentu untuk mendapatkan objek (bahan-bahan) yang akan
diteliti
HEURISTIK
Heuristik adalah kegiatan mencari dan menemukan sumber
yang diperlukan. Berhasil tidaknya pencarian sumber, pada
dasarnya tergantung dari wawasan peneliti mengenai sumber
yang diperlukan dan keterampilan teknis penelusuran sumber.
Sumber-sumber sejarah dapat ditemukan di perpustakaan, arsip
dan museum, dimana kekayaan perpustakaan, arsip dan
museum dapat diketahui dari petunjuk-petunjuk, indeks,
bibliografi, katalog, majalah, dan jurnal serta brosur yang
meminformasikan kepada sejarawan, peneliti, pengunjung apa
saja yang tersedia dalam perpustakaan, arsip atau museum itu
yang berhubungan dengan literatur atau dokumen sejarah
KRITIK
Kritik adalah sebuah kegiatan pengujian secara kritis terhadap
sumber-sumber sejarah yang telah ditemukan, untuk
memperoleh otentisitas dan dan kredibilitas
Tujuan utama kritik sumber adalah untuk menyeleksi data,
sehingga diperoleh fakta. Setiap data sebaiknya dicatat dalam lembaran lepas
(sistem kartu), agar memudahkan pengklasifikasiannya berdasarkan kerangka
tulisan. Kritik sumber dilakukan setelah peneliti berhasil mengumpulkan
sumber-sumber dalam penelitiannya dan tidak menerima begitu saja apa
yang tercantum dan tertulis pada sumber-sumber tersebut dan menyaringnya
secara kritis terutama sumber pertama
1). Kritik eksternal
Kritik eksternal adalah cara melakukan verifikasi atau pengujian
terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah. Sebelum
sumber-sumber sejarah dapat digunakan dengan aman
Ada lima pertanyaan yang harus dijawab dengan memuaskan
1. Siapa yang mengatakan?
2. Apakah kesaksian tersebut telah diubah?
3. Apa yang dimaksud sumber dengan kesaksiannya?
4. Apakah orang yang memberikan kesaksian itu seorang saksi mata (witness) yang
kompeten (mengetahui fakta yang sebenarnya)
5. Apakah saksi mengatakan fakta yang sebenarnya (truth) dan memberikan fakta
yang diketahui?
Fungsi kritik eksternal
Memeriksa sumber sejarah atas dasar dua hal
pertama dan menegakkan sedapat mungkin
otentisitas dan integritas dari sumber tersebut.
Kritik eksternal juga harus memperhatikan otentisitas
(authenticity), deteksi sumber palsu, integritas dan
penyuntingan. Sebuah sumber sejarah (catatan
harian, surat, buku) adalah otentik atau asli jika itu
benar-benar produk dari orang yang dianggap
sebagai pemiliknya (atau dari periode yang dipercayai
sebagai masanya jika tidak mungkin menandai
pengarangnya).
2). Kritik Internal
Kritik internal merupakan kebalikan dari kritik eksternal dengan menekankan aspek
dalam yaitu isi dari sumber, yaitu kesaksian (testimony). Setelah fakta kesaksian
ditegakkan melalu kritik eksternal, tiba giliran sejarawan untuk mengadakan evaluasi
terhadap kesaksian tersebut apakah reliable atau tidak
“Hal yang perlu diperhatikan dari
kritik internal”
Arti sebenarnya dari kesaksian
Sejarawan harus menetapkan arti sebenarnya dari
perkataan yang dikemukakan oleh saksi apakah
diartikan harfiah atau sesungguhnya (real) . Arti
harfiah adalah pengertian gramatikal yang berarti
menurut huruf yang tertulis. Sementara arti yang
sesungguhnya adalah arti yang tersirat dari balik
huruf yang ditulis. Mungkin dalam sebuah tulisan
sejarah sumber tersebut menggunakan kalimat
metafora sehingga peneliti harus tahu arti yang
sesungguhnya.
Kredibilitas kesaksian.
Kredibilitas (keterpercayaan) seorang saksi harus
memperhatikan bagaimana kemampuan saksi untuk
mengamati, bagaimana kesempatannya untuk
mengamati teruji dengan benar atau tepat,
bagaimana jaminan bagi kejujurannya, bagaimana
kesaksiannya itu dibandingkan dengan saksi-saksi
yang lain. Dalam membandingkan satu sumber
dengan sumber-sumber lain untuk kredibilitas,
terdapat tiga kemungkinan yaitu sumber-sumber
lain dapat cocok dengan sumber yang dibandingkan,
berbeda dengan sumber atau malah tidak
menyebutkan apa-apa.
Sumber-sumber yang sesuai
(concurring sources)
Sumber dikatakan kredibel apabila sumber yang lain
sesuai dengan kesaksiannya baik secara independen
maupun dependen. Penyesuaian kesaksian dari saksi
independen dan dapat dipercaya yang dapat
menegakkan kredibilitas suatu sumber tertentu.
Arti sebenarnya dari kesaksian
Sejarawan harus menetapkan arti sebenarnya dari
perkataan yang dikemukakan oleh saksi apakah
diartikan harfiah atau sesungguhnya (real). Arti
harfiah adalah pengertian gramatikal yang berarti
menurut huruf yang tertulis. Sementara arti yang
sesungguhnya adalah arti yang tersirat dari balik
huruf yang ditulis. Mungkin dalam sebuah tulisan
sejarah sumber tersebut menggunakan kalimat
metafora sehingga peneliti harus tahu arti yang
sesungguhnya.
Sumber-sumber yang berbeda (disseting
sources).
Perbedaan kesaksian sumber lain terhadap satu sumber tidak
begitu saja dapat membatalkan kesaksian dari sumber yang
dibicarakan. Tetapi tergantung dari tingkat perbedaannya.
Pada beberapa kondisi tertentu perbedaan sudah dapat
diperkirakan namun kembali kepada kecerdasan peneliti
dalam menghadapi perbedaan tersebut dan komplikasi-
komplikasi yang muncul akibat perbedaan sehingga dapat
ditemukan juga benang merahnya.
HISTORIOGRAFI
historiografi merupakan penafsiran dan pengelompokkan
fakta-fakta dalam berbagai hubungan juga membuat formulasi
serta presentasi hasil-hasilnya sehingga akan menggamparkan
operasi-operasi sintetis yang menuntun dari kritik dokumen
kepada penulisan teks yang sesungguhnya
Tahap-tahap penulisan sejarah
Penafsiran (Interpretasi)
Proses penulisan dilakukan karena ingin mencipta ulang dengan deskripsi dan narasi
serta melakukan penafsiran (interpret) dengan menggunakan analisa dan berolritasi
kepada problem. Teknik analisis deskripsi narasi sering kali dikaitkan dengan bentuk
atau model sejarah lama, sedangkan teknik analisis dikaitkan dengan bentuk atau
model sejarah baru yang ilmiah.
Penjelasan (Eksplanasi)
Dalam setiap pembahasan mengenai metodologi sejarah, penjelasan merupakan satu
pusat utama yang menjadi sorotan. Penjelasan berarti membuat terang, jelas dan
dapat dimengerti dengan menggunakan: what (apa), how (bagaimana), when (kapan),
where (dimana) dan who (siapa).
Penyajian (Ekspose)
Dalam penulisan sejarah, wujud dari penulisan itu merupakan paparan, penyajian dan
presentasi yang sampai kepada dan dibaca oleh para pembaca dan pemerhati sejarah.
Paling tidak secara bersamaan digunakan tiga bentuk teknik dasar menulis yaitu
deskripsi, narasi dan analisis
Metodologi sejarah

More Related Content

What's hot

Pengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan Seni
Pengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan SeniPengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan Seni
Pengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan SeniTunjung Tamarin R
 
Ppt 1 praaksara
Ppt 1 praaksaraPpt 1 praaksara
Ppt 1 praaksarafakhriza99
 
Perkembangan Historiografi Indonesia
Perkembangan Historiografi IndonesiaPerkembangan Historiografi Indonesia
Perkembangan Historiografi Indonesiaaswansetiawan
 
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarahKonsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarahGungun Misbah Gunawan
 
Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Tonny Basuki
 
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddhakerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddhafian assan
 
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan PeristiwaSejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan PeristiwaNandang Ary Pangesti
 
Manusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaManusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaAbelia Hasanah
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaTitus Haryanto
 
Manusia dan sejarah
Manusia dan sejarahManusia dan sejarah
Manusia dan sejarahmunir ikhwan
 
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARAHASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARARayhan Ilham
 
Masuknya hindu budha ke indonesia
Masuknya hindu budha ke indonesiaMasuknya hindu budha ke indonesia
Masuknya hindu budha ke indonesiaSci-Five
 
Kelas x konsep berpikir sejarah
Kelas x   konsep berpikir sejarahKelas x   konsep berpikir sejarah
Kelas x konsep berpikir sejarahyadilia
 
Sumber, bukti dan fakta sejarah
Sumber, bukti dan fakta sejarahSumber, bukti dan fakta sejarah
Sumber, bukti dan fakta sejarahbiancanzita
 
Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik.pptx
Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik.pptxCara Berpikir Diakronik dan Sinkronik.pptx
Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik.pptxssusercc859a
 

What's hot (20)

Pengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan Seni
Pengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan SeniPengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan Seni
Pengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan Seni
 
Ppt 1 praaksara
Ppt 1 praaksaraPpt 1 praaksara
Ppt 1 praaksara
 
Sumber sejarah..
Sumber sejarah..Sumber sejarah..
Sumber sejarah..
 
Perkembangan Historiografi Indonesia
Perkembangan Historiografi IndonesiaPerkembangan Historiografi Indonesia
Perkembangan Historiografi Indonesia
 
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarahKonsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
 
Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa
 
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddhakerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
 
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan PeristiwaSejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
 
Manusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaManusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesia
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesia
 
Historiografi kolonial
Historiografi kolonialHistoriografi kolonial
Historiografi kolonial
 
Ppt sejarah bab 3 sma x wajib
Ppt sejarah bab 3 sma x wajibPpt sejarah bab 3 sma x wajib
Ppt sejarah bab 3 sma x wajib
 
Manusia dan sejarah
Manusia dan sejarahManusia dan sejarah
Manusia dan sejarah
 
Renaissance
RenaissanceRenaissance
Renaissance
 
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARAHASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
 
Masuknya hindu budha ke indonesia
Masuknya hindu budha ke indonesiaMasuknya hindu budha ke indonesia
Masuknya hindu budha ke indonesia
 
Kelas x konsep berpikir sejarah
Kelas x   konsep berpikir sejarahKelas x   konsep berpikir sejarah
Kelas x konsep berpikir sejarah
 
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan SriwijayaKerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya
 
Sumber, bukti dan fakta sejarah
Sumber, bukti dan fakta sejarahSumber, bukti dan fakta sejarah
Sumber, bukti dan fakta sejarah
 
Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik.pptx
Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik.pptxCara Berpikir Diakronik dan Sinkronik.pptx
Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik.pptx
 

Similar to Metodologi sejarah

Sumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahSumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahYusuf Arifin
 
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarah
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarahSumber sejarah dan metode penelitian sejarah
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarahmunir ikhwan
 
pptmodul1kb2-191125142350.pptx
pptmodul1kb2-191125142350.pptxpptmodul1kb2-191125142350.pptx
pptmodul1kb2-191125142350.pptxEstiPramiati1
 
3-penelitian-sejarah.ppt
3-penelitian-sejarah.ppt3-penelitian-sejarah.ppt
3-penelitian-sejarah.pptcandrairawan53
 
Kebudayaan Materi dan Materialisme Budaya
Kebudayaan Materi dan Materialisme BudayaKebudayaan Materi dan Materialisme Budaya
Kebudayaan Materi dan Materialisme BudayaSatrio Arismunandar
 
langkah pennelitians ejarah
langkah pennelitians ejarahlangkah pennelitians ejarah
langkah pennelitians ejarahIan Torres
 
3. Penelitian sejarah
3. Penelitian sejarah3. Penelitian sejarah
3. Penelitian sejarahaswansetiawan
 
Bab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarahBab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarahMutiara N
 
Kajian sejarah
Kajian sejarahKajian sejarah
Kajian sejarahwmkfirdaus
 
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaanMakalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaantrysnokoe
 
(Final)jelaskan kepentingan kritikal luaran dalam menguji authenticity sesuat...
(Final)jelaskan kepentingan kritikal luaran dalam menguji authenticity sesuat...(Final)jelaskan kepentingan kritikal luaran dalam menguji authenticity sesuat...
(Final)jelaskan kepentingan kritikal luaran dalam menguji authenticity sesuat...Arsyad Arifin Ismail
 

Similar to Metodologi sejarah (20)

METODE SEJARAH
METODE SEJARAHMETODE SEJARAH
METODE SEJARAH
 
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahSumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
 
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarah
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarahSumber sejarah dan metode penelitian sejarah
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarah
 
pptmodul1kb2-191125142350.pptx
pptmodul1kb2-191125142350.pptxpptmodul1kb2-191125142350.pptx
pptmodul1kb2-191125142350.pptx
 
3-penelitian-sejarah.ppt
3-penelitian-sejarah.ppt3-penelitian-sejarah.ppt
3-penelitian-sejarah.ppt
 
Kebudayaan Materi dan Materialisme Budaya
Kebudayaan Materi dan Materialisme BudayaKebudayaan Materi dan Materialisme Budaya
Kebudayaan Materi dan Materialisme Budaya
 
langkah pennelitians ejarah
langkah pennelitians ejarahlangkah pennelitians ejarah
langkah pennelitians ejarah
 
3. Penelitian sejarah
3. Penelitian sejarah3. Penelitian sejarah
3. Penelitian sejarah
 
kelompok 7.pptx
kelompok 7.pptxkelompok 7.pptx
kelompok 7.pptx
 
Bab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarahBab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarah
 
Kajian sejarah
Kajian sejarahKajian sejarah
Kajian sejarah
 
Pdf modul 1 kb 2 min
Pdf modul 1 kb 2 minPdf modul 1 kb 2 min
Pdf modul 1 kb 2 min
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Filsafat 8
Filsafat 8Filsafat 8
Filsafat 8
 
Filsafat 8
Filsafat 8Filsafat 8
Filsafat 8
 
Sejarah bersifat kajian
Sejarah bersifat kajianSejarah bersifat kajian
Sejarah bersifat kajian
 
Klasifikasi sumber sejarah
Klasifikasi sumber sejarahKlasifikasi sumber sejarah
Klasifikasi sumber sejarah
 
Sejarah Indonesia
Sejarah IndonesiaSejarah Indonesia
Sejarah Indonesia
 
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaanMakalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
 
(Final)jelaskan kepentingan kritikal luaran dalam menguji authenticity sesuat...
(Final)jelaskan kepentingan kritikal luaran dalam menguji authenticity sesuat...(Final)jelaskan kepentingan kritikal luaran dalam menguji authenticity sesuat...
(Final)jelaskan kepentingan kritikal luaran dalam menguji authenticity sesuat...
 

More from Gungun Misbah Gunawan

Ancaman disintegrasi PKI Madiun,DI TII,G30_S
Ancaman disintegrasi PKI Madiun,DI TII,G30_SAncaman disintegrasi PKI Madiun,DI TII,G30_S
Ancaman disintegrasi PKI Madiun,DI TII,G30_SGungun Misbah Gunawan
 
Peradaban lembah sungai eufrat dan tigris
Peradaban lembah sungai eufrat dan tigrisPeradaban lembah sungai eufrat dan tigris
Peradaban lembah sungai eufrat dan tigrisGungun Misbah Gunawan
 
Peta jalur penyebaran manusia purba indonesia peminatan
Peta jalur penyebaran manusia purba indonesia peminatanPeta jalur penyebaran manusia purba indonesia peminatan
Peta jalur penyebaran manusia purba indonesia peminatanGungun Misbah Gunawan
 
Kemampuan berpikir diakronis dan sinkronik
Kemampuan berpikir diakronis dan sinkronikKemampuan berpikir diakronis dan sinkronik
Kemampuan berpikir diakronis dan sinkronikGungun Misbah Gunawan
 

More from Gungun Misbah Gunawan (20)

Ancaman disintegrasi PKI Madiun,DI TII,G30_S
Ancaman disintegrasi PKI Madiun,DI TII,G30_SAncaman disintegrasi PKI Madiun,DI TII,G30_S
Ancaman disintegrasi PKI Madiun,DI TII,G30_S
 
6. peradaban romawi
6. peradaban romawi6. peradaban romawi
6. peradaban romawi
 
5. peradaban yunani
5. peradaban yunani5. peradaban yunani
5. peradaban yunani
 
Peradaban mesir (lembah sungai nil)
Peradaban mesir (lembah sungai nil)Peradaban mesir (lembah sungai nil)
Peradaban mesir (lembah sungai nil)
 
Peradaban lembah sungai eufrat dan tigris
Peradaban lembah sungai eufrat dan tigrisPeradaban lembah sungai eufrat dan tigris
Peradaban lembah sungai eufrat dan tigris
 
2. peradaban cina
2. peradaban cina2. peradaban cina
2. peradaban cina
 
Peta jalur penyebaran manusia purba indonesia peminatan
Peta jalur penyebaran manusia purba indonesia peminatanPeta jalur penyebaran manusia purba indonesia peminatan
Peta jalur penyebaran manusia purba indonesia peminatan
 
Manusia purba di dunia
Manusia purba di duniaManusia purba di dunia
Manusia purba di dunia
 
Pembabakan masa pra aksara
Pembabakan masa pra aksaraPembabakan masa pra aksara
Pembabakan masa pra aksara
 
Pola hunian dan sistem kepercayaan
Pola hunian dan sistem kepercayaanPola hunian dan sistem kepercayaan
Pola hunian dan sistem kepercayaan
 
Migrasi deutro dan proto melayu
Migrasi deutro dan proto melayuMigrasi deutro dan proto melayu
Migrasi deutro dan proto melayu
 
Terbentuknya kep. indonesia
Terbentuknya kep. indonesiaTerbentuknya kep. indonesia
Terbentuknya kep. indonesia
 
Fiksi dan mitos dalam sejarah
Fiksi dan mitos dalam sejarahFiksi dan mitos dalam sejarah
Fiksi dan mitos dalam sejarah
 
Kemampuan berpikir diakronis dan sinkronik
Kemampuan berpikir diakronis dan sinkronikKemampuan berpikir diakronis dan sinkronik
Kemampuan berpikir diakronis dan sinkronik
 
Kausalitas
KausalitasKausalitas
Kausalitas
 
Periodisasi
PeriodisasiPeriodisasi
Periodisasi
 
Jenis dan ciri manusia purba
Jenis dan ciri manusia purbaJenis dan ciri manusia purba
Jenis dan ciri manusia purba
 
4. reformasi gereja
4. reformasi gereja4. reformasi gereja
4. reformasi gereja
 
6. revolusi industri
6. revolusi industri6. revolusi industri
6. revolusi industri
 
5. aufklarung
5. aufklarung5. aufklarung
5. aufklarung
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 

Metodologi sejarah

  • 1. GUNGUN MISBAH GUNAWAN METODOLOGI PENELITIAN SEJARAH
  • 3. Pengertian metode pada umumnya adalah menurut kamus Webster’s Third New International Dictionary of the English Language 1. Suatu prosedur atau proses untuk mendapatkan suatu objek 2. Suatu disiplin atau sistem yang acapkali dianggap sebagai suatu cabang logika yang berhubungan dengan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan untuk penyidikan ke dalam atau eksposisi dari beberapa subjek. 3. Suatu prosedur, teknik, atau cara melakukan penyelidikan yang sistematis yang dipakai oleh atau yang sesuai untuk suatu ilmu (sains), seni, atau disiplin tertentu. 4. Suatu rencana sistematis yang diikuti dalam menyajikan materi untuk pengajaran. 5. Suatu cara memandang, mengorganisasi, dan memberikan bentuk dan arti khusus pada materi-materi artistik: 1) suatu cara, teknik, atau proses dari atau untuk melakukan sesuatu; 2) suatu keseluruhan keterampilan-keterampilan (a body of skills) atau teknik-teknik.
  • 4. Menurut kamus The New Lexicon memberikan gambaran tentang pengertian metodologi yaitu suatu cabang filsafat yang berhubungan dengan ilmu tentang metode atau prosedur; suatu sistem tentang metode-metode dan aturan-aturan yang digunakan dalam sains.
  • 5. Sartono Kartodidjo membedakan metode sebagai bagaimana memperoleh pengetahuan (how to know) dan metodologi sebagai mengetahui bagaimana harus mengetahui (to know how to know), sehingga dalam metode sejarah adalah bagaimana mengetahui sejarah dan metodologinya adalah mengetahui bagaimana mengetahui sejarah.
  • 6. Pendapat lain mengenai metode sejarah adalah petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang bahan, kritik, interpretasi, dan penyajian sejarah
  • 7. Dapat disimpulkan bahwa metode sejarah merupakan suatu metode yang digunakan dalam proses penelitian terhadap sumber-sumber masa lampau yang dilakukan secara kritis- analitis dan sistematis dan disajikan secara tertulis.
  • 9. Fakta adalah hasil dari seleksi data yang terpilih. Fakta menunjukkan terjadinya suatu peristiwa di masa lampau. Fakta berasal dari bahasa latin, factus dan facerel, yang artinya selesai atau mengerjakan. Fakta sejarah adalah fakta – fakta yang berhubungan langsung dengan peristiwa sejarah yang kita teliti
  • 10.  F. J. Tigger mendefinisikan fakta adalah sebagai hasil penyelidikan secara kritis yang ditarik dari sumber – sumber dokumenter.  Sementara Louis Gottchalk mengartikan fakta sebagai suatu unsur yang dijabarkan secara langsung atau tidak langsung dari sumber sejarah yang dipandang kredibel, setelah diuji secara seksama dengan metode sejarah
  • 12. Fakta lunak merupakan fakta yang masih perlu dibuktikan dengan dukungan fakta – fakta lain. Para sejarawan melalui penelitian sumber–sumber sejarah mencoba mengolah sehingga bisa dimengerti. Tetapi bisa saja bahwa apa yang dianggap sebagai fakta belum tentu diterima oleh orang lain, sehingga tidak jarang masih mengundang perdebatan.
  • 13. Contohnya peristiwa supersemar merupakan fakta lunak karena masih dalam perdebatan.
  • 14. Fakta keras adalah fakta – fakta yang biasanya sudah diterima sebagai sesuatu peristiwa yang benar, yang tidak lagi diperdebatkan. Fakta ini sering disebut “fakta keras”, fakta yang sudah mapan (established) dan tidak mungkin dipalsukan lagi.
  • 15. Contohnya peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan faakta yang tidak bisa diubah lagi.
  • 16. Inferensi merupakan ide–ide sebagai benang merah yang menjembatani antara fakta yang satu dengan fakta yang lain. Ide atau gagasan ini dapat dimasukkan dalam kategori fakta, tetapi masih cukup lemah. Karena inferensi tidak lebih dari suatu pertimbangan logis yang menjelaskan pertalian antara fakta – fakta.
  • 17. Opini mirip dengan inferensi, tetapi opini ini lebih bersifat pendapat pribadi / perorangan. Karena pendapat pribadi maka tidak didasarkan pada konsideran umum. Sedangkan salah satu bentuk informasi sejarah, opini merupakan penilaian (value judgment) atau sangkaan pribadi.
  • 19. Fakta mental adalah kondisi yang dapat menggambarkan suasana pikiran, perasaan batin, kerohanian, dan sikap yang mendasari suatu karya cipta. Jadi fakta mental bertalian dengan perilaku, ataupun tindakan moral manusia yang mampu menentukan baik buruknya kehidupan manusia, masyarakat, dan Negara misalnya, mental orang Aceh yang keras dan tak mudah menyerah, mengakibatkan pihak Belanda kewalahan dalam menghadapi perlawanannya.
  • 20. Fakta sosial adalah fakta sosial yang berdimensi sosial, yakni kondisi yang mampu menggambarkan tentang keadaan sosial, suasana zaman dan sistem kemasyarakatan, misalnya interaksi (hubungan)antarmanusia, contoh pakaian adat, atau pakaian kebesaran raja. Jadi fakta sosial berkenaan dengan kehidupan suatu masyarakat, kelompok masyarakat atau suatu Negara yang menumbuhkan hubungan sosial yang harmonis serta komunikasi yang terjaga baik. Misalnya, bangunan arsitektur Eropa di kota Indonesia. Ini menandakan Bahwa di kota bersangkutan pernah di tempati oleh orang-orang asal Eropa yang membangun rumah yang beraksitektur dan tidak jauh beda dengan negara asalnya.
  • 21. Artefak adalah semua benda baik secara keseluruhan atau sebagian hasil garapan tangan manusia, contohnya candi, patung, dan perkakas.
  • 23. Penelitian sejarah adalah salah satu penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik, berkaitan dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan faktor-faktor penyebab, pengaruh atau perkembangan kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang
  • 24. Penelitian sejarah berhubungan dengan suatu prosedur, proses, atau teknik yang sistematis dalam penyidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan objek (bahan-bahan) yang akan diteliti
  • 25.
  • 27. Heuristik adalah kegiatan mencari dan menemukan sumber yang diperlukan. Berhasil tidaknya pencarian sumber, pada dasarnya tergantung dari wawasan peneliti mengenai sumber yang diperlukan dan keterampilan teknis penelusuran sumber.
  • 28. Sumber-sumber sejarah dapat ditemukan di perpustakaan, arsip dan museum, dimana kekayaan perpustakaan, arsip dan museum dapat diketahui dari petunjuk-petunjuk, indeks, bibliografi, katalog, majalah, dan jurnal serta brosur yang meminformasikan kepada sejarawan, peneliti, pengunjung apa saja yang tersedia dalam perpustakaan, arsip atau museum itu yang berhubungan dengan literatur atau dokumen sejarah
  • 30. Kritik adalah sebuah kegiatan pengujian secara kritis terhadap sumber-sumber sejarah yang telah ditemukan, untuk memperoleh otentisitas dan dan kredibilitas
  • 31. Tujuan utama kritik sumber adalah untuk menyeleksi data, sehingga diperoleh fakta. Setiap data sebaiknya dicatat dalam lembaran lepas (sistem kartu), agar memudahkan pengklasifikasiannya berdasarkan kerangka tulisan. Kritik sumber dilakukan setelah peneliti berhasil mengumpulkan sumber-sumber dalam penelitiannya dan tidak menerima begitu saja apa yang tercantum dan tertulis pada sumber-sumber tersebut dan menyaringnya secara kritis terutama sumber pertama
  • 32. 1). Kritik eksternal Kritik eksternal adalah cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah. Sebelum sumber-sumber sejarah dapat digunakan dengan aman
  • 33. Ada lima pertanyaan yang harus dijawab dengan memuaskan 1. Siapa yang mengatakan? 2. Apakah kesaksian tersebut telah diubah? 3. Apa yang dimaksud sumber dengan kesaksiannya? 4. Apakah orang yang memberikan kesaksian itu seorang saksi mata (witness) yang kompeten (mengetahui fakta yang sebenarnya) 5. Apakah saksi mengatakan fakta yang sebenarnya (truth) dan memberikan fakta yang diketahui?
  • 34. Fungsi kritik eksternal Memeriksa sumber sejarah atas dasar dua hal pertama dan menegakkan sedapat mungkin otentisitas dan integritas dari sumber tersebut. Kritik eksternal juga harus memperhatikan otentisitas (authenticity), deteksi sumber palsu, integritas dan penyuntingan. Sebuah sumber sejarah (catatan harian, surat, buku) adalah otentik atau asli jika itu benar-benar produk dari orang yang dianggap sebagai pemiliknya (atau dari periode yang dipercayai sebagai masanya jika tidak mungkin menandai pengarangnya).
  • 35. 2). Kritik Internal Kritik internal merupakan kebalikan dari kritik eksternal dengan menekankan aspek dalam yaitu isi dari sumber, yaitu kesaksian (testimony). Setelah fakta kesaksian ditegakkan melalu kritik eksternal, tiba giliran sejarawan untuk mengadakan evaluasi terhadap kesaksian tersebut apakah reliable atau tidak
  • 36. “Hal yang perlu diperhatikan dari kritik internal”
  • 37. Arti sebenarnya dari kesaksian Sejarawan harus menetapkan arti sebenarnya dari perkataan yang dikemukakan oleh saksi apakah diartikan harfiah atau sesungguhnya (real) . Arti harfiah adalah pengertian gramatikal yang berarti menurut huruf yang tertulis. Sementara arti yang sesungguhnya adalah arti yang tersirat dari balik huruf yang ditulis. Mungkin dalam sebuah tulisan sejarah sumber tersebut menggunakan kalimat metafora sehingga peneliti harus tahu arti yang sesungguhnya.
  • 38. Kredibilitas kesaksian. Kredibilitas (keterpercayaan) seorang saksi harus memperhatikan bagaimana kemampuan saksi untuk mengamati, bagaimana kesempatannya untuk mengamati teruji dengan benar atau tepat, bagaimana jaminan bagi kejujurannya, bagaimana kesaksiannya itu dibandingkan dengan saksi-saksi yang lain. Dalam membandingkan satu sumber dengan sumber-sumber lain untuk kredibilitas, terdapat tiga kemungkinan yaitu sumber-sumber lain dapat cocok dengan sumber yang dibandingkan, berbeda dengan sumber atau malah tidak menyebutkan apa-apa.
  • 39. Sumber-sumber yang sesuai (concurring sources) Sumber dikatakan kredibel apabila sumber yang lain sesuai dengan kesaksiannya baik secara independen maupun dependen. Penyesuaian kesaksian dari saksi independen dan dapat dipercaya yang dapat menegakkan kredibilitas suatu sumber tertentu.
  • 40. Arti sebenarnya dari kesaksian Sejarawan harus menetapkan arti sebenarnya dari perkataan yang dikemukakan oleh saksi apakah diartikan harfiah atau sesungguhnya (real). Arti harfiah adalah pengertian gramatikal yang berarti menurut huruf yang tertulis. Sementara arti yang sesungguhnya adalah arti yang tersirat dari balik huruf yang ditulis. Mungkin dalam sebuah tulisan sejarah sumber tersebut menggunakan kalimat metafora sehingga peneliti harus tahu arti yang sesungguhnya.
  • 41. Sumber-sumber yang berbeda (disseting sources). Perbedaan kesaksian sumber lain terhadap satu sumber tidak begitu saja dapat membatalkan kesaksian dari sumber yang dibicarakan. Tetapi tergantung dari tingkat perbedaannya. Pada beberapa kondisi tertentu perbedaan sudah dapat diperkirakan namun kembali kepada kecerdasan peneliti dalam menghadapi perbedaan tersebut dan komplikasi- komplikasi yang muncul akibat perbedaan sehingga dapat ditemukan juga benang merahnya.
  • 43. historiografi merupakan penafsiran dan pengelompokkan fakta-fakta dalam berbagai hubungan juga membuat formulasi serta presentasi hasil-hasilnya sehingga akan menggamparkan operasi-operasi sintetis yang menuntun dari kritik dokumen kepada penulisan teks yang sesungguhnya
  • 45. Penafsiran (Interpretasi) Proses penulisan dilakukan karena ingin mencipta ulang dengan deskripsi dan narasi serta melakukan penafsiran (interpret) dengan menggunakan analisa dan berolritasi kepada problem. Teknik analisis deskripsi narasi sering kali dikaitkan dengan bentuk atau model sejarah lama, sedangkan teknik analisis dikaitkan dengan bentuk atau model sejarah baru yang ilmiah.
  • 46. Penjelasan (Eksplanasi) Dalam setiap pembahasan mengenai metodologi sejarah, penjelasan merupakan satu pusat utama yang menjadi sorotan. Penjelasan berarti membuat terang, jelas dan dapat dimengerti dengan menggunakan: what (apa), how (bagaimana), when (kapan), where (dimana) dan who (siapa).
  • 47. Penyajian (Ekspose) Dalam penulisan sejarah, wujud dari penulisan itu merupakan paparan, penyajian dan presentasi yang sampai kepada dan dibaca oleh para pembaca dan pemerhati sejarah. Paling tidak secara bersamaan digunakan tiga bentuk teknik dasar menulis yaitu deskripsi, narasi dan analisis