Teks tersebut membahas tentang tumbuhan dan lingkungan, mencakup ciri-ciri dan bagian-bagian tumbuhan seperti akar, batang, dan daun. Secara khusus, teks tersebut menjelaskan fungsi dan struktur anatomi akar tumbuhan sebagai organ penyerap air dan nutrisi dari tanah.
1. TUMBUHAN DAN LINGKUNGAN
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali jenis tumbuhan yang dapat kita jumpai
di sekitar kita. Mulai dari yang bentuknya sederhana seperti lumut sampai dengan yang
bentuknya kompleks seperti tumbuhan mangga, jambu, dan sebagainya.
Pada kuliah kali ini, kita akan membahas tentang tumbuhan dan lingkungan.
Dimana tujuan dari perkuliahan ini adalah mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan
kembali konsep dasar tumbuhan yang meliputi:
- Ciri-ciri tumbuhan sebagai salah satu makhluk hidup
- Bagian-bagian dari tumbuhan/ struktur tumbuhan
A. Ciri-ciri tumbuhan
Tumbuhan adalah salah satu jenis organisme/ makhluk hidup yang tergolong ke
dalam regnum plantae. Sama seperti makhluk hidup lainnya, tumbuhan juga menunjukkan
ciri-ciri kehidupan antara lain sebagai berikut:
1. Bernapas
Pernapasan atau respirasi adalah proses pertukaran gas O2 dan CO2. Alat
pernapasan tumbuhan letaknya tersebar di semua bagian tubuhnya. Secara umum alat
pernapasan pada tumbuhan ada tiga yaitu, stomata, lentisel, dan rambut akar.
a. Stomata atau mulut daun, terdiri atas celah atau lubang yang dikelilingi oleh dua
sel penjaga dan terletak di daun.
Gambar 1.1: stomata pada daun Gambar 1.2: struktur stomata
b. Lentisel, lubang-lubang kecil yang terdapat pada bagian batang yang
memungkinkan sel-sel tetap hidup di dalam batang melalui pertukaran gas dengan
udara luar.
Gambar 1.4: bentuk
lentisel pada tumbuhan
Gambar 1.3: batang
tumbuhan dengan lentisel
2. c. Rambut Akar, selain untuk menghisap air dan garam-garam mineral, rambut akar
berfungsi sebagai alat pernapasan. Sel-sel rambut akar akan mengambil oksigen
pada pori-pori tanah.
Selain ketiga alat pernapasan tersebut, beberapa tumbuhan juga memiliki alat
pernapasan bantuan yang merupakan hasil dari adaptasi tumbuhan dengan lingkungannya.
Misalnya, tumbuhan bakau yang hidup di lingkungan air laut mempunyai akar yang tumbuh
ke atas permukaan tanah untuk memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida
yang disebut dengan akar nafas. Pohon beringin dan anggrek mempunyai akar gantung
untuk bernapas. Akar tersebut tumbuh dari batang dan menggantung kearah tanah. Pada
saat masih menggantung, akar ini menyerap uap air dan gas dari udara. Akan tetapi
setelah masuk ke tanah, akar tersebut berfungsi menyerap air dan garam mineral.
Tumbuhan yang hidup di air seperti enceng gondok dan kangkung, batangnya mempunyai
rongga-rongga udara yang besar berfungsi untuk menyalurkan oksigen.
2. Membutuhkan makanan
Setiap tumbuhan memerlukan makanan dari lingkungannya untuk digunakan
sebagai sumber energi dan sebgai bahan untuk membangun organ-organnya. Sebelum
digunakan, makanan terlebih dahulu diubah secara kimiawi agar dapat memenuhi zat
makanan yang diperlukan oleh tumbuhan itu.
3. Peka terhadap rangsangan
Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan menanggapi rangsang dengan cara
yang berbeda-beda. Kepekaan terhadap rangsang menunjukkan bahwa di dalam tubuh
makhluk hidup terjadi proses pengaturan. Rangsangan pada tumbuhan antara lain dapat
berupa cahaya, suhu atau temperatur, air, sentuhan, dan sebagainya. Misalnya, tanaman
yang diletakkan di dalam rumah dekat jendela akan tumbuh ke arah sumber cahaya yaitu
mendekati jendela. Hal ini menunjukkan bahwa tumbuhan peka terhadap rangsangan
berupa cahaya.
4. Berkembang biak
Tumbuhan dan makhluk hidup lainnya berkembang biak dengan tujuan untuk
mempertahankan jenisnya. Perkembangbiakan tumbuhan dapat dilakukan melalui dua
cara, yaitu:
a. Secara vegetatif (tak kawin/ tanpa melalui penyerbukan), sehingga keturunan
yang dihasilkan akan memiliki sifat yang sama dengan induknya.
Perkembangbiakan vegetatif dibedakan lagi menjadi dua macam, yaitu
vegetatif alami (cth: menggunakan tunas, spora, rhizoma) dan buatan (cth:
melalui cangkok, stek, menyambung, merunduk, menempel).
b. Secara generatif (secara kawin), yaitu perkembangbiakan yang melalui proses
penyerbukan dan pembuahan.
5. Tumbuh dan berkembang
Pertumbuhan yaitu proses pertambahan volume dan jumlah sel yang menyebabkan
bertambah besarnya ukuran organisme dan bersifat irreversibel (tidak dapat balik).
3. Sedangkan perkembangan adalah proses pertambahan jenis sel melalui proses
diferensiasi sehingga menuju kedewasaan.
6. Bergerak
Sebagai makhluk hidup, tumbuhan juga dapat bergerak, walaupun gerakannya
tidak sebebas hewan dan manusia. Secara umum gerak pada tumbuhan dapat dibedakan
menjadi gerak etionom/esionom dan gerak endonom/autonom.
Gerak etionom/esionom, yaitu gerak yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari
luar. Gerak etionom dapat dibedakan menjadi gerak yang dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsang dan gerak yang tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang
(gerak nasti). Gerak yang dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang terdiri atas
gerak seluruh tubuh (gerak taksis) dan gerak sebagian tubuh (gerak tropisme).
a. Taksis
Gerak taksis merupakan gerak seluruh tubuh tumbuhan menjauhi ataupun
mendekati sumber rangsangan. Gerak taksis pada umumnya terjadi pada tumbuhan
tingkat rendah sebab tubuhnya tidak menempel pada tempat tertentu. Jenis gerak
taksis biasanya dinamai berdasarkan jenis rangsangnya. Misalnya, disebut fototaksis
jika rangsangannya berupa cahaya dan kemotaksis jika rangsangannya berupa bahan
kimia. Gerak taksis yang mendekati arah datangnya rangsang sering disebut gerak
taksis positif sedangkan gerak taksis yang menjauhi datangnya rangsang disebut
gerak taksis negatif. Contoh gerak kemotaksis adalah gerak spermatozoid tumbuhan
lumut dalam ruang arkegonium saat membuahi sel telur. Gerak kemotaksis ini
dirangsang oleh glukosa yang terdapat di ruang arkegonium.
b. Tropisme
Gerak tropisme merupakan gerak sebagian tubuh tumbuhan, baik mendekati
maupun menjauhi arah datangnya rangsang. Seperti halnya pada gerak taksis, gerak
tropisme juga dinamai berdasarkan jenis rangsangannya. Berdasarkan jenis
rangsangannya, gerak tropisme di bagi menjadi fototropisme, hidrotropisme, dan
geotropisme. Fototropisme merupakan gerak yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
cahaya. Hidrotropisme merupakan gerak yang dipengaruhi oleh rangsang berupa air.
Adapun geotropisme merupakan gerak yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
gravitasi bumi. Secara umum gerak tropisme seringkali dibedakan berdasarkan arah
gerakan tumbuhan. Gerak tropisme yang mendekati arah datangnya rangsang
disebut tropisme positif, sedangkan gerak tropisme yang menjauhi arah datangnya
rangsang disebut tropisme negatif.
c. Nasti
Gerak nasti berbeda dari gerak taksis dan gerak tropisme yang arah geraknya
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Gerak nasti merupakan gerak bagian
tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, tetapi
ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Contoh gerak nasti adalah seismonasti,
fotonasti, dan termonasti. Seismonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan
oleh rangsang berupa sentuhan atau getaran. Contohnya pada gerak menutup daun
putri malu setelah disentuh. Adapun fotonasti merupakan gerak nasti yang
disebabkan oleh rangsang berupa cahaya. Gerak fotonasti ini contohnya adalah pada
kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis), yang mekar pada siang hari dan menguncup
4. pada malam hari. Contoh gerak nasti lainnya adalah
termonasti. Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang suhu,
misalnya mekarnya bunga tulip jika temperatur mendadak naik dan menutup kembali
bila temperatur menurun.selain itu, ada juga yang disebut nasti kompleks, yaitu
gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa faktor sekaligus, contohnya yaitu gerak
membuka atau menutupnya stomata.
Gerak endonom/autonom, yaitu gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya
rangsangan atau faktor-faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri.
Misalnya gerak higroskopis yaitu gerak bagian tumbuhan karena perubahan kadar air
di dalam bagian tumbuhan. Contohnya, pecahnya kulit buah polong-polongan (lamtoro,
turi, dan lain-lain). Membukanya kotak spora pada tumbuhan lumut, tumbuhan paku.
7. Mengeluarkan zat buang
Seperti yang telah diketahui, reaksi kimia yang berlangsung di dalam tubuh
makhluk hidup termasuk tumbuhan menghasilkan zat pakai dan zat buang. Apabila zat
buang ini berlebihan di dalam organ tumbuhan maka zat ini akan meracuni tumbuhan
tersebut. Oleh karena itu, zat sisa tersebut harus dikeluarkan dari organ tumbuhan, dan
proses pengeluaran zat sisa ini disebut ekskresi.
8. Memiliki massa hidup
Semua makhluk hidup termasuk tumbuhan memiliki masa hidup tertentu. Setiap
tumbuhan mengalami proses pertumbuhan, perkembangan menjadi dewasa, berkembang
biak kemudian mati. Tentu saja massa hidup jenis tumbuhan yang berbeda memiliki
massa hidup yang berbeda pula.
B. Struktur tumbuhan
1. Akar
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang
tumbuh menuju inti bumi. Akar merupakan salah satu organ utama dari tumbuhan. Akar
adalah organ tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah.
Jenis Jenis Akar Tumbuhan
a. Akar serabut, umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun kadang-
kadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil
tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar
serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
b. Akar tunggang, umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya
adalah untuk menyimpan makanan. Sebagai contoh ; wortel, ubi dan sebagainya
dalam bentuk umbi-umbian.
Struktur anatomi akar
Secara anatomi, akar tumbuhan memiliki beberapa bagian antara lain:
a. Epidermis : terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat. Dinding selnya tipis
sehingga mudah ditembus air. Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil
aktivitas sel dari belakang titik tumbuh.
5. b. Korteks : yaitu lapisan tengah yang tersusun atas sel-sel parenkim yang
berdinding tipis, dan tersusun longgar. Korteks berfungsi sebagai penyimpan
cadangan makanan
c. Endodermis : terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa
satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel, berfungsi sebagai
pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat
d. Stele (silinder pusat): terdiri atas perisikel dan jaringan pengangkut (xilem
dan floem) yang tersusun radial
Gambar 1.5: struktur anatomi akar
Struktur morfologi akar
a. Rambut akar merupakan perluasan sel epidermis akar dan berfungsi memperluas
daerah penyerapan air dan mineral dari dalam tanah
b. Batang akar adalah bagian utama akar (badan)
c. Ujung akar merupakan daerah meristematik yang sifatnya selalu membelah
d. Tudung akar (kaliptra) befungsi sebagai pelindung ujung akar dari kerusakan
ketika menembus tanah
Gambar 1.6: struktur morfologi akar
Sifat-sifat akar
a. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah
tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop),
meninggalkan udara dan cahaya
b. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau
sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya
6. c. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan
d. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat
jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah
e. Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah
f.
Fungsi akar bagi tumbuhan antara lain:
a. Untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya
b. Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah
c. Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat pada
tubuh tumbuhan yang memerlukan santo
d. Pada beberapa macam tumbuhan ada yang berfungsi sebagai alat respirasi,
misalnya tumbuhan bakau
e. Pada beberapa jenis tumbuhan, ada yang berguna sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan atau sebagai alat reproduksi vegetatif. Misalnya wortel yang
memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan
makanan. Pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang akan
tumbuh menjadi individu baru.
2. Batang
Batang (bahasa Latin: caulis) merupakan salah satu dari organ dasar tumbuhan
berpembuluh. Batang adalah sumbu tumbuhan, tempat semua organ lain bertumpu dan
tumbuh. Daun dan akar dianggap sebagai perkembangan lanjutan dari batang untuk
menjalankan fungsi yang lebih khusus. Batang merupakan bagian tumbuhan yang
menyokong dan memproduksi tunas, daun, bunga, dan buah. Batang menahan daun pada
posisinya sehingga dapat menerima sinar matahari yang diperlukan untuk memproduksi
zat makanan. Batang tumbuhan juga sebagai alat transportasi yang membawa air dan
mineral dari akar ke daun untuk digunakan dalam memproduksikan makanan atau
karbohidrat. Karbohidrat yang diproduksi pada daun didistribusikan melalui batang ke
bagian lain dari tumbuhan.
Struktur Anatomi batang
Jika ditinjau dari struktur anatominya, batang dibagi menjadi beberapa bagian:
a. Epidermis, bentuknya agak tebal dan dilapisi kutikula
b. Korteks, terdiri atas sel parenkim dengan sel bulat berdinding tipis
c. Endodermis, hampir menyatu dengan korteks
7. d. Silinder pusat, bagian terdalam dali batang terdiri atas xilem, floem dan empulur
Gambar 1.7: struktur anatomi batang
Struktur morfologi batang
a. Tumbuhan berkayu batangnya keras, tebal dan berumur panjang
b. Tumbuhan herba batangnya lunak, epidermis tipis.
Sifat-sifat batang
a. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai
bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf (simetri radial).
b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada
buku-buku inilah terdapat daun.
c. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau
heliotrop)
d. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa
batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
e. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan,
kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
f. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya
rumput dan waktu batang masih muda.
Fungsi batang bagi tumbuhan
a. Sebagai penyokong atau penopang agar tumbuhan tetap berdiri tegak
b. Sebagai tempat melekatnya daun, bunga, dan biji agar mudah mendapat cahaya
matahari dan mudah terjadi penyerbukan serta penyebaran buah dan biji.
c. Sarana Transportasi atau Pengangkut, batang berfungsi sebagai pengangkut air
dan garam mineral dari akar ke daun melalui pembuluh xilem untuk
proses fotosintesis. Sesudah itu batang akan mengangkut zat-zat makanan
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan melalui pembuluh floem.
d. Tempat Penyimpanan Cadangan Makanan, pada beberapa tumbuhan, batang dapat
berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadanganmakanan. Misalnya, batang
pada tumbuhan sagu.
e. Membantu Proses Pernapasan, batang dapat juga membantu proses
pernapasan dari tumbuhan, karena oksigen dapat masuk melalui lentisel. Lentisel
adalah pori-pori yang tampak kecil pada tumbuhan biasanya berfungsi sebagai
tempat pertukaran gas.
8. f. Alat perkembangbiakan, batang berfungsi juga sebagai alat perkembangbiakan
vegetatif. Misalnya, perkembangbiakan dengan cara stek batang, cangkok, dan
sebagainya
Selain fungsi batang pada tumbuhan, batang juga dimanfaatkan manusia untuk
kebutuhan hidup sehari-hari. Batang tumbuhan yang mengandung kayu dipergunakan
untuk bahan bangunan rumah, furniture, bahkan untuk kayu bakar. Batang tumbuhan
yang mengandung zat pati dapat diolah menjadi bahan makanan seperti batang pohon
sagu yang diperas sarinya kemudian didapatkan tepung sagu. Masih banyak lagi
pemanfaatan batang tumbuhan dalam kehidupan manusia seperti batang tebu untuk
pembuatan gula, batang bambu untuk kebutuhan sehari-hari, dan lain- lainnya.
3. Daun
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting, umumnya
berwarna hijau fungsi utamanya sebagai penangkap energi dari
cahaya matahari untuk proses fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi
tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah
organisme autotrof obligat, yaitu organisme yang dapat menghasilkan makanannya
sendiri melalui konversi energi cahaya matahari menjadi energi kimia.
Struktur anatomi daun
a. Epidermis terbagi atas epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis berfungsi
melindungi jaringan di bawahnya.
b. Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah jaringan yang berfungsi sebagai
tempat terjadinya fotosintesis
c. Jaringan spons atau jaringan bunga karang yang berongga. Jaringan ini berfungsi
sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
d. Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem
atau pembuluh tapis. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman
yang diserap akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan
fotosintesis). Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke
seluruh tubuh tumbuhan.
e. Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi.
Gambar 1.8: struktur anatomi daun
9. Struktur morfologi daun
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau
tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun.
Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan
memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang. Daun juga bisa bermodifikasi
menjadi duri (misalnya pada kaktus), daun tumbuhan sukulen atau xerofit dapat
mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah
senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang
energinya diambil dalam fotosintesis. Selain klorofil (pigmen berwarna hijau), daun juga
memiliki pigmen-pigmen warna yang lainnya, yaitu:
a. Karotenoid (karoten dan atau xanthofil) yang memberi warna oranye atau
kuning,
b. Tannin yang memberikan warna kuning keemasan,
c. Anthocyanin yang memberi warna merah atau ungu.
Fungsi daun bagi tumbuhan
a. Tempat terjadinya fotosintesis.
b. Sebagai organ pernapasan.
c. Tempat terjadinya transpirasi.
d. Tempat terjadinya gutasi.
e. Alat perkembangbiakkan vegetatif, misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas
daun).