Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
1 gerak pada tumbuhan
1. LAPORAN PRAKTIKUM IPA 2
“Pengaruh Posisi Koleoptil Biji Kacang Hijau terhadap Geotropisme Pertumbuhan
Akar Kacang Hijau”
Disusun oleh :
Kelompok 2
1. Tatap Pamuji (14312241014)
2. Wahyu Ningsih A. (14312241019)
3. Aprilia Mantayani (14312241028)
4. Deandira Novita W. (14312241037)
5. Hanif Faturohmah (14312244004)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
2. A. JUDUL
Pengaruh Posisi Koleoptil Biji Kacang Hijau terhadap Geotropisme Pertumbuhan Akar
Kacang Hijau.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pengaruh posisi koleoptil biji kacang hijau terhadap geotropism
pertumbuhan akar kacang hijau?
C. TUJUAN .
Mengetahui pengaruh posisi koleoptil biji kacang hijau terhadap geotropisme
pertumbuhan akar kacang hijau.
D. HIPOTESIS
Posisi biji kacang hijau yang koleoptilnya menghadap ke bawah, akarnya berukuran lebih
panjang daripada akar kacang hijau yang posisi bijinya tengkurap.
E. DASAR TEORI
1. Gerak pada Tumbuhan
Tumbuhan melakukan pergerakan karena rangsanan dari luar atau proses
pertumbuhan. Meski tidak memiliki sistem saraf, tumbuhan menunjukkan adanya
kepekaan yang berupa gerak tanggapan terhadap sejumlah rangsangan dengan
menggerakan bagian tumbuhan tertentu atau melakukan proses pertumbuhan. Gerak
pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Gerak Endonom/Autonom
Gerak endonom adalah gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh
rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Gerak endonom ada 2
yaitu :
1) Endonom nutasi yang merupakan gerakan spontan (gerak aliran sitoplasma
pada tanaman air Hydrilla verticillata).
2) Endonom higroskopis yaitu akibat kadar air yang rendah (contoh : pecah
kacang polong-polongan saat kering).
b. Gerak Etionom / Gerak Esionom
Gerak etinom adalah gerakan pada tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan
yang berasal dari luar tumbuhan tersebut. Faktor penyebab gerakan etionom bisa
3. berasal dari faktor rangsang sentuhan, air, cahaya, temperatur/suhu, zat kimia,
gravitasi, dan lain sebagainya. Beberapa jenis gerakan etionom yaitu tropisme,
taksis, dan nasti. (Salisburry and Ross. 1995).
1) Tropisme
Tropisme adalah respons pertumbuhan yang utuh menuju atau menjauhi
stimulus. Mekanisme tropisme merupakan suatu perbedaan laju pemanjangan
sel pada sisi yang berlawanan pada suatu organ. gerakan tumbuhan yang arah
geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Rangsang dari luar yang
mempengaruhi gerak tumbuhan ada bermacam-macam. Misalnya cahaya,
gravitasi, air atau kelembaban, dan sentuhan atau singgungan. Berdasarkan
jenis rangsangan tersebut, tropisme dibedakan menjadi cahaya (fototropisme),
gravitasi (geotropism), air (hidrotropisme), dan sentuhan (tigmotropisme).
a) Fototropisme
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsang cahaya, menyebabkan tumbuhan tumbuh menuju arah
datangnya cahaya mempertahankan pendapat bahwa sel-sel pada sisi
batang yang lebih gelap memanjang lebih cepat dibandingkan dengan
sel-sel pada sisi yang lebih terang karena adanya penyebab auksin.
Apabila gerak tumbuhan tersebut menuju kearah cahaya, berarti
tumbuhan tersebut melakukan gerak fototropisme positif. Apabila
gerakan tumbuhan ini menjauhi arah cahaya, maka disebut fototropisme
negatif. Contoh gerak fototropisme positif adalah tanaman biji-bijian
yang sedang tumbuh tunas.
b) Geotropisme
Geotropisme adalah gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh
gravitasi (gaya tarik) bumi. Dalam responsnya terhadap gravitasi atau
geotropisme, akar memperlihatkan geotropisme positif yaitu arah gerak
ke bawah dan tunas memperlihatkan geotropisme negative yaitu arah
gerak ke atas. Geotropisme berfungsi setelah sebuah biji berkecambah,
yang memastikan bahwa akar tumbuh ke dalam tanah dan tunas
menghadapi cahaya matahari terlepas dari bagaimana biji itu
diorientasikan ketika biji diletakkan di tanah.
Gravitropisme negative banyak ditunjukkan pada batang dengan
munculnya fenomena batang yang memiliki arah tumbuh menjauhi pusat
4. bumi. Sedangkan akar menunjukkan gravitropisme positif. Fenomena
gravitropisme tersebut disebabkan karena adanya statoliths yang
merupakan plastid khusus yang mengandung butiran zat tepung yang
tebal. Peristiwa gravitropisme ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
Gambar 1. Geotropisme (+) dan (-) pada pertumbuhan kacang hijau.
Sumber gambar : Solomon,(2008:790).
Geotropi adalah gerak yang menuju pusat bumi, gerak ini dilakukan
oleh akar. Gerak ujung akar kepala itu sutau geotropi yang positif.
Sedang jurusan yang ditempuh oleh cabang-cabang akar yang agak
mendatar itu disebut diogeotropik atau transversal-geotropik. Sebaliknya,
jurusan yang ditempuh oleh ujung batang itu disebut geotropi yang
negatif. Gravitropisme dibagi menjadi dua, yaitu gravitropisme positif
(gerakan pertumbuhan akar menuju arah gravitasi bumi dan
gravitropisme negatif (gerakan pertumbuhan akar menjauhi gravitasi
bumi. Namun pada umumnya akar bersifat gravitropisme positif
(Dwidjoseputro, D. 1985:16).
Pembengkokan batang utama dan akar. Pada awalnya bahwa sisi
penerimaan gravitasi adalah tudung akar. Seperti halnya pada
fototropisme, disebabkan oleh pertumbuhan diferensiasi pada daerah
perpanjangan dibelakang ujung. Pada batang atau koleoptil yang
diletakkan horizontal pemanjangan terjadi lebih besar pada posisi bawah
dari pada sisi atas, sedangkan pada akar terjadi sebaliknya, jadi berturut-
turut mengakibatkan bengkokan keatas dan bengkokan kebawah (Heddy,
S. 1996:4).
Jika kita letakkan suatu pot berisi kecambah dalam posisi mendatar,
maka ujung kar akan membelok ke pusat bumi (geotropi yang positif),
sedang ujung batang akan membelok keatas (geotropi yang negatif).
Kejadian ini ada hubungannya dengan distribusi auksin juga.
5. Kesimpulannya adalah kadar auksin yang tinggi menggiatkan
pengembangan sel-sel batang, akan tetapi menghambat sel-sel akar.
Pembengkokan batang utama dan akar. Pada awalnya bahwa sisi
penerimaan gravitasi adalah tudung akar. Seperti halnya pada
fototropisme, disebabkan oleh pertumbuhan diferensiasi pada daerah
perpanjangan di belakang ujung. Pada batang atau koleoptil yang
diletakkan horizontal pemanjangan terjadi lebih besar pada posisi bawah
dari pada sisi atas, sedangkan pada akar terjadi sebaliknya, jadi berturut-
turut mengakibatkan bengkokan ke atas dan bengkokan ke bawah.
Gaya berat berpengaruh terhadap arah pertumbuhan akar dan batang.
Hal in dapat terlihat dengan meletakkan kecambah tanaman secara
horizontal. Setelah beberapa lama, akar akan melengkung ke bawah.
Sedangkan ujung batang akan bengkok ke atas. Batang utama atau
batang tanaman biasanya tumbuh 180º dari pusat gravitasi bumi.
Sedangkan cabang, tangkai dauun, rimpang dan stolon biasanya lebih
mendatar. Perbedaan arah tumbuh tersebut menyebabkan tumbuhan
dapat mengisi ruang sehingga dapat menyerap CO2 dan cahaya sangat
efektif. Hal ini merupakan suatu bentuk respon tanaman terhadap kondisi
lingkungan (Salisburry and Ross. 1995).
c) Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan menuju kearah yang
basah atau berair. Arah pertumbuhan menuju tempat yang berair disebut
gerak hidrotropisme positif. Apabila araah pertumbuhan tanaman
menjauhi tempat yang berair disebut gerakan hidrotropisme negatif.
Contoh hidrotropisme positif adalah arah pertumbuhan ujung akar
didalam tanah yang selalu menuju ketempat yang mengandung air.
d) Thigmotropisme
Thigmotropisme adalah gerak tumbuhan karena respons terhadap
sentuhan. Contohnya tumbuhan anggur dan tumbuhan merambat lainnya
memiliki sulur yang membelit penompangnya, organ pelilit ini umumnya
tumbuh lurus sampai sulur menyentuh sesuatu, kontak tersebut
merangsang respons melilit karena adanya perbedaan pertumbuhan sel-
sel pada sisi yang berlawanan pada sulur tersebut.
6. e) Kemotropisme
Kemotropisme merupakan gerak tumbuhan yang terjadi karena
adanya rangsangan bahan kimia. Misalnya, gerak akar menuju ke tempat
yan banyak mengandung zat hara.
2) Taksis
Gerak Taksis Taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau
seluruh tumbuhan akibat adanya rangsangan. Gerak taksis umumnya terjadi
pada tumbuhan tingkat rendah. Fototaksis Taksis yang disebabkan oleh
rangsangan cahaya disebut fototaksis. Gerak fototaksis terjadi pada ganggang
hijau Chlamydomonas yang langsung menuju cahaya yang intensitasnya
sedang. Tetapi bila intensitas cahaya meningkat, maka akan tercapai batas
tertentu dimana justru Chlamydomonas dengan tiba-tiba akan berbalik arah
dan berenang menjauhi cahaya. Dengan demikian terjadi perubahan yang
semula gerak fototaksis positif kemudian menjadi gerak fototaksis negatif.
Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan intensitas cahaya, yaitu
tumbuhan akan mendekati cahaya sebelum melebihi batas toleransinya dan
akan menjauhi bila telah melebihi batas toleransinya. Selain ganggang hijau,
gerak ini juga terjadi pada Euglena dan jamur Pilobolus.
a) Kemotaksis
Kemotaksis, selain sinar ada pula zat lain yang mampu berfungsi
sebagai rangsang gerak taksis. Bakteri oksigen pada umumnya bergerak
ke tempat-tempat yang menghasilkan atau banyak mengandung oksigen.
Contoh gerak taksis terjadi juga pada sel gamet tumbuhan lumut.
Spermatozoid pada arkegonium juga bergerak karena tertarik oleh
sukrosa atau asam malat. Pergerakan ini terjadi karena adanya zat kimia
pada sel gamet betina. Taksis yang disebabkan oleh zat kimia seperti ini
disebut kemotaksis.
b) Thermotaksis
Thermotaksis, dengan impuls berupa suhu, terjadi pada golongan
algae yang bergerak ke daerah yang memiliki suhu yang lebih tinggi.
3) Nasti
Gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan disebut gerak nasti. gerak nasti juga disebabkan oleh
7. perubahan tekanan turgor. Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima oleh
tumbuhan ada beberapa macam gerak nasti.
a) Fotonasti
Fotonasti, Bunga pukul empat akan mekar pada sore hari karena
rangsangan cahaya matahari pada saat itu. Arah mekarnya bunga tersebut
tidak dipengaruhi oleh arah datangnya cahaya matahari yang datang dari
arah barat. Gerak seperti ini disebut gerak nasti. Gerak nasti yang
disebabkan oleh rangsangan cahaya matahari seperti pada bungan pukul
empat disebut fotonasti.
b) Tigmonasti (Seismonasti)
Tigmonasti (Seismonasti), apabila daun tumbuhan putri malu
(Mimosa pudica) disentuh, terutama daunnya disentuh pelan-pelan, maka
daun akan bergerak menutup seperti layu. Dalam waktu tertentu setelah
sentuhan daun akan kembali normal. Bila sentuhan diperkeras maka
gejala seperti layu bertambah banyak, demikian pula waktu
pemulihannya akan semakin lama. Daerah sentuhan yang paling peka
adalah di daun atau sendi daun. Arah penutupan daun tidak dipengaruhi
oleh arah datangnya rangsangan. Gerak ini disebut nasti. Nasti yang
terjadi karena sentuhan seperti pada putri malu disebut tigmonasti. Gerak
menutupnya daun putri malu terjadi karena adanya perubahan tekanan
turgor pada tangkai daunnya. Seperti yang telah diketahui bahwa di
dalam sel-sel terdapat cairan sel sehingga ada tekanan turgor. Di dalam
daun, tangkai, dan batang terdapat suatu zat yang dapat mengalir dari
tempat sentuhan ke tempat lain yang menyebabkan perubahan tekanan
turgor. Oleh karena itu, begitu daun atau batang disentuh, maka terjadi
kehilangan tekanan turgor dan terjadi gerak yang akibatnya terlihat
seperti layu. Tekanan turgor akan pulih kembali beberapa saat kemudian
setelah sel-selnya terisi cairan lagi.
c) Termonasti
Termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu.
Seperti yang terjadi pada bunga tulip, terbukanya (mekarnya) bunga tulip
terjadi pada hari-hari hangat yaitu pada musim semi.
d) Niktinasti
8. Niktinasti, dengan perubahan gelap dan terang yang impulsnya
meliputi cahaya dan suhu. Terjadi pada daun belimbing, lamtoro dan
petai cina yang sel-sel pulvinus akan kekurangan air sehingga daun
menutup atau kelihatan layu pada sore hari, dikenal juga dengan gerakan
tidur pada daun (Champbell,2003:389).
2. Kacang Hijau
Kacang hijau adalah tanaman palawija yang memiliki nama ilmiah Vigna radiata.
Tanaman kacang hijau biasanya memiliki tinggi kurang lebih sekitar 3 meter dengan
batang yang bercabang tegak serta memiliki bunga berbentuk seperti kupu-kupu yang
berwarna kuning kehijau-hijauan. Dari bunga tersebut terlihat polongan yang berisi 10
hingga 15 biji kacang hijau. Tanaman kacang hijau memiliki bunga yang majemuk
dan terdiri tiga helai daun dengan bentuk segitiga serta memiliki tulang daun yang
menyirip. Kacang hijau sendiri memiliki kulit biji berwarna hijau dengan biji yang
berwarna putih. Umumnya biji kacang hijau sering dijadikan tauge.
Tanaman kacang hijau dapat tumbuh pada kawasan tropis serta berada pada dataran
rendah dengan ketinggian antara 5 hingga 700 m diatas permukaan laut. Jika kacang
hijau ditanam pada ketinggian 750 m diatas permukaan laut, maka akan
mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan, umumnya kacang hijau tidak dapat
memberikan produksi yang banyak pada ketinggian diatas 750 m diatas permukaan
laut. Tanaman kacang hijau membutuhkan kelembaban udara sekitar 50% hingga 89
%. Tidak hanya itu, tanaman kacang hijau membutuhkan kurang lebih 10 jam
perharinya untuk dapat terpapar sinar matahari.
Ada dua jenis kacang hijau yang terkenal yaitu Golden gramm dan Green
gramm. Golden gramm merupakan jenis kacang hijau dengan warna
keemasan. Golden gramm sendiri memiliki nama ilmiah Phaselus aureus. Sedangkan
Green gramm adalah jenis kacang hijau yang memiliki warna hijau. Green gramm
sendiri memiliki nama ilmiah Phaseolus radiatus.
9. Klasifikasi ilmiah Kacang Hijau
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : V.radiate
Kacang hijau mengandung banyak protein, vitamin B1, asam folat, mineral seperti
kalsium dan fosfor, lemak serta asamm lemak tak jenuh. Ada banyak manfaat yang
dapat diambil dari kacang hijau. Diantaranya kandungan kalsium dan fosfor yang
dimiliki kacang hijau dapat membantu memperkuat tulang. Asam lemak tak jenuhnya
sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung. Vitamin B1 yang dikandungnya
bermanfaat untuk membantu masa pertumbuhan serta meningkatkan vitalitas pada
pria. Multi proteinnya berfungsi untuk mengganti sel mati dan merangsang
pertumbuhan sel baru. Dan asam folatnya berguna untuk memenuhi nutrisi yang
dibutuhkan dalam perkembangan otak janin (Sinartani. 2008:2)
F. METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu Percobaan
a. Tempat : Jalan Affandi No.8A Depok Sleman Yogyakarta
b. Hari, tanggal : Jumat, Sabtu, Minggu, Senin, 4,5, 6, 7 Maret 2016
c. Waktu : 07.00 dan 19.00 WIB
2. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Wadah
2) Kapas
3) Sendok teh
Gambar 2. Kacang Hijau
Sumber : Sinartani, 2008:2.
10. 4) Alat tulis
b. Bahan
1) Biji kacang hijau bermassa 0,6 gram
2) Air
3. Variabel
a. Variabel Bebas : Posisi biji dan arah
b. Variabel Kontrol : Massa biji
Volume air
Wadah + Kapas (media tanam)
c. Variabel Terikiat : Pertumbuhan akar
4. Skema Percobaan
Posisi 1 Posisi 2 Posisi 3
Keterangan :
Posisi 1 koleoptil di bagian bawah.
Posisi 2 koleoptil dibagian samping.
Posisi 3 koleoptil dibagian atas.
11. 5. Langkah Kerja
G. HASIL PENGAMATAN
Tabel Panjang Akar Kecambah Kacang Hijau
1. Hari Sabtu, tanggal 5 Maret 2016
No Perlakuan
Panjang akar (cm)
Keterangan
Hari ke-1
07.00
WIB
19.00
WIB
1
1
(Koleoptil
posisi di
bawah)
1 0,5 0,5 Akar pada biji tumbuh dari bagian
samping titik koleoptil yang
berwarna putih, dengan posisi
perlakuan 1 yang paling banyak
terdaapat kulit biji yang pecah
(tidak ada penghalang di bagian
bawah koleoptil biji).
Arah pertumbuhan akar tegak
lurus keluar dari pecahan kulit biji
2 1,1 1,6
3 0,5 0,6
4 0,4 0,7
5 0,3 0,4
2
2
(Koleoptil
posisi di
samping)
1 0,7 1,5
2 - 0,1
3 - 0,2
4 0,3 0,4
Mengamati pertumbuhan akar setiap pukul 07.00 dan 19.00 WIB selama 3 hari
serta mencatat panjang akarnya di tabel analisis
Menyiram media dengan air masing-masing sebanyak 10 sendok teh
Meletakan 5 biji di sisi wadah 3 dengan posisi kleoptil menghadap ke arah atas
Meletakan 5 biji di sisi wadah 2 dengan posisi koleoptil menghadap ke arah samping
Meletakan 5 biji di sisi wadah 1 dengan posisi koleoptil menghadap ke arah
bawah
Memasukan kapas kedalam 3 wadah sebagai media tanam
Menyiapkan bahan dan alat
12. 5 - - lalu berbelok menuju pusat bumi.
3 3
(Koleoptil
posisi di
atas)
1 Pecah Akar
mencuat
2 0,1 0,5
3 0,1 0,7
4 0,2 0,9
5 - -
2. Hari Minggu, tanggal 6 Maret 2016
No Perlakuan
Panjang akar (cm)
Keterangan
Hari ke-2
07.00
WIB
19.00
WIB
1
1
(Koleoptil
posisi di
bawah)
1 0,6 1 Akar menuju ke atas lalu berbelok
ke bawah. Akar tumbuh ke bawah
sesuai gravitasi, bila ada
penghalang akar akan
berbelok.Akar berbulu halus di
bagian ujungnya.
2 2,2 3
3 1,3 1,4
4 0,9 1,3
5 0,8 0,8
2
2
(Koleoptil
posisi di
samping)
1 2,4 2,8 Akar tumbuh berbelok ke arah
bawah/ bumidan akar mencuat
keluar dari samping kotiledon
menuju arah gravitasi (pusat
bumi).
2 0,8 1,3
3 0,8 1,2
4 0,7 0,9
5 0,4 1
3 3
(Koleoptil
posisi di
atas)
1 Akar
mencuat
Akar
mencuat
Akar tumbuh dari bagian kulit biji
yang pecah dengan arah menuju
ke pusat bumi dan saat menemui
penghlang arah akar akan
berbelok lalu menuju pusat bumi
(sesuai gravitasi).
2 0,5 0,7
3 1,4 1,7
4 1,5 1,5
5 - -
13. 3. Hari Senin, tanggal 7 Maret 2016
No Perlakuan
Panjang akar (cm)
Keterangan
Hari ke-3
07.00
WIB
19.00
WIB
1
1
(Koleoptil
posisi di
bawah)
1 0,9 1,4 Akar melengkung melingkar
arahnya menghindari penghalang.
Ujung akar semakin tipis dari
pangkal.
Rambut akar mulai tumbuh/
teramati.
2 3,8 4
3 1,7 2,7
4 1,1 2,2
5 1,2 1,5
2
2
(Koleoptil
posisi di
samping)
1 3,4 5,3
Akar tumbuh melengkung
arahnya menghindari penghalang.
Rambut akar mulai muncul.
Bulu akar teramati.
2 2 2,3
3 1,7 2,2
4 0,9 1,1
5 1,1 1,3
3 3
(Koleoptil
posisi di
atas)
1 0,1 0,1 Akar tumbuh mencuat dari bagian
kulit biji yang pecah dan tembus
di bagian bawah akar. Akar
tumbuh dengan arah melengkung
menghindari penghalang. Bulu
akar mulai tumbuh/ teramati.
Rambut akar juga mulai tumbuh/
teramati.
2 0,8 1,7
3 2,1 2,7
4 2 2,6
5 - -
H. ANALISIS DATA
14. I. PEMBAHASAN
Praktikum yang berjudul “Pengaruh Posisi Koleoptil terhadap Gerak Geotropisme
Akar” ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh posisi terhadap pertumbuhan akar pada
tanaman. Tanaman yang digunakan dalam praktikum ini adalah biji kacang hijau.
Dipilihnya biji kacang hijau dikarenakan kacang hijau relatif cepat pertumbuhannya,
mudah penumbuhan serta mudah untuk diamati perkembangannya.
Praktikum ini dilakukan selama 4 hari yaitu dari hari Jumat, 4 Maret 2016 hingga hari
Senin 7 Maret 2016. Dalam praktikum ini memiliki variabel terikat berupa pertumbuhan
akar; variabel kontrol berupa massa biji sebesar 0,07 gram, media tanam berupa kapas,
wadah, jumlah biji setiap wadah, intensitas air, dan intensitas cahaya; sedangkan variabel
bebas berupa posisi koleoptil yaitu posisi di atas, samping dan bawah.
Dalam pelaksanaan praktikum ini digunakan 3 wadah yang diisi masing- masing 5 biji
kacang hijau dengan posisi yang berbeda para tiap wadahnya. Pengamatan dilakukan pada
jam 07.00 WIB serta 19.00 WIB. Selain mengamati pertumbuhan akar, praktikan juga
mengukur panjag akar dari pangkal biji hingga ujung akar sehingga selain uji kualitatif
dilakukan pula uji secara kuantitatif.
Dalam hitungannya praktikum memang dilakukan selama 4 hari namun pada hari
jumat praktikan hanya membuat media sehingga belum dapat diperoleh data. Pengamatan
serta pengukuran baru dapat dilakukan pada hari Sabtu, 5 Maret 2016.
Berdasarkan hasil percobaan dan analisis perhitungan dapat dibuat sebuah grafik
mengenai perbandingan panjang akar kacang hijau pada setiap harinya. Data yang
0.76
1.5
2.36
0.44
1.44
2.44
0.42
0.78
1.42
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
1 2 3
Panjangakar(cm)
Hari ke-
Grafik Perbandingan Panjang Akar Kacang Hijau
Bawah
Samping
Atas
15. digunakan pada grafik merupakan hasil rerata pertumbuhan akar setiap posisi pada setiap
harinya. Terlihat pada grafik bahwa pertumbuhan akar kacang hijau yang ditanam, paling
cepat pada tanaman kacang hijau dengan posisi koleoptil di bawah dan paling lambat pada
posisi koleoptil di atas meskipun pada hari terakhir pengamatan biji kacang hijau dengan
koleoptil di samping pertumbuhan akarnya sedikit lebih cepat daripada koleoptil dengan
posisi di atas. Biji kacang hijau dengan posisi koleoptil berada diatas akar mengalami
perpanjangan paling panjang dikarenakan akar berusaha menuju pusat bumi atau gravitasi.
Posisi koleoptil yang berada diatas membutuhkan jarak yang lebih jauh untuk menuju ke
pusat bumi daripada posisi lainnya, sehingga dengan posisi koleoptil yang ada di bagian
bawah dan dibantu oleh gaya gravitasi maka pertumbuhan akar yang terjadi adalah yang
paling cepat dibandingkan dengan posisi koleoptil yang lain.
Pada semua kacang hijau baik dengan posisi koleoptil di atas, di bawah dan di
samping pada hari pertama akarnya tumbuh dari bagian samping titik kotiledon yang
berwarna putih, dengan posisi perlakuan 1 yang paling banyak terdapat kulit biji yang
pecah (dikarenakan tidak ada penghalang di bagian bawah kotiledon biji).
Gambar 1. Pertumbuhan akar pada hari pertama
Sumber: Dokumentasi pribadi
Pada hari kedua, untuk koleoptil dengan posisi di atas, akarnya menuju ke atas lalu
berbelok ke bawah. Akar tumbuh ke bawah sesuai gravitasi, bila ada penghalang akar
akan berbelok dan mulali tumbuh akar berbulu halus di bagian ujungnya. Pada perlakuan
kedua (koleoptil di samping), akarnya tumbuh berbelok ke arah bawah dan akar mencuat
keluar dari samping kotiledon menuju arah gravitasi (pusat bumi). Sedangkan pada
perlakuan ketiga (koleoptil di atas) juga sama yaitu akarnya tumbuh dari bagian kulit biji
yang pecah dengan arah menuju ke pusat bumi dan saat menemui penghalang arah akar
akan berbelok lalu menuju pusat bumi (sesuai gravitasi).
16. Gambar 2. Pertumbuhan akar pada hari kedua
Sumber: Dokumentasi pribadi
Pada hari ketiga, untuk koleoptil dengan posisi di atas, akarnya melengkung melingkar
arahnya menghindari penghalang dan ujung akar semakin tipis dari pangkal. Pada
perlakuan kedua (koleoptil di samping), akarnya tumbuh melengkung arahnya
menghindari penghalang dan rambut akar mulai muncul. Akar tumbuh mencuat dari
bagian kulit biji yang pecah dan tembus di bagian bawah akar. Sedangkan pada perlakuan
ketiga (koleoptil di atas), akarnya tumbuh dengan arah melengkung menghindari
penghalang dan rambut akar juga mulai tumbuh/ teramati.
Gambar 3. Pertumbuhan akar pada hari ketiga
Sumber: Dokumentasi pribadi
Seperti pada hasil pengamatan, geotropisme berfungsi setelah sebuah biji
berkecambah, yang memastikan bahwa akar tumbuh ke dalam kapas dan tunas
menghadap cahaya matahari terlepas dari bagaimana biji itu diorientasikan ketika biji
diletakkan di tanah. Meskipun ketika menemui penghalang akar akan berbelok dan
menuju ruang yang tidak ada penghalangnya, namun tetap saja akar tersebut mengarahnya
juga menuju pusat bumi. Gerak yang dilakukan oleh akar ini merupakan gerak
geotropisme. Geotropisme adalah gerakan bagian tanaman karena pengaruh gravitasi
(gaya tarik) bumi. Geotropisme dibagi menjadi dua yaitu geotropisme positif dan
geotropisme negatif. Gerak geotropisme negatif pada praktikum ini ditunjukkan oleh arah
pertumbuhan akar, sedangkan untuk geotropisme negatif ditunjukkan oleh arah
17. pertumbuhan batang yang pada praktikum ini tidak diidentifikasi lebih dalam. Sedangkan
pada teori lain, berdasarkan arah pertumbuhan terhadap gravitasi, gravitropisme terbagi
menjadi orthogravitropisme (pertumbuhan tegak lurus ke atas ataupun ke bawah),
diagravitropisme (pertumbuhan mendatar), plagiogravitropisme (pertumbuhan
membentuk sudut tertentu). Sedangkan organ yang tidak mendapat pengaruh gravitasi
disebut agravitropik ( James, 1996 : 325).
Pada aktivitas gerak geotropisme pada tanaman ini tidak semata-mata dipengaruhi
oleh gaya gravitasi bumi namun juga dibantu oleh hormon auksin yang ada pada tanaman
kacang hijau tersebut. Menurut Campbell (2008: 432-433), tumbuhan bisa mendeteksi
gravitasi dengan mengumpulkan statolit, yaitu plastida-plastida terspesialisasi yang
mengandung butir-butir padat, ke bagian bawah sel-sel. Di akar, statolit terletak di dalam
sel-sel tertentu pada tudung akar. Berdasarkan salah satu hipotesis, kumpulan statolit pada
titik-titik rendah dari sel-sel ini mendistribusi kembali kalsium, yang menyebabkan
transport lateral auksin di dalam akar. Kalsium dan auksin terakumulasi di sisi bawah
zona pemanjangan akar. Karena zat-zat kimia ini terlarut, zat tersebut tidak merespon
gravitasi namun harus ditranspor secara aktif ke salah satu sisi akar. Pada konsentrasi
yang tinggi, auksin menghambat pemanjangan sel, efek yang memperlambat pertumbuhan
di sisi bawah akar. Pemanjangan sel-sel yang lebih cepat di sebelah atas menyebabkan
akar menekuk saat ia tumbuh. Hal inilah yang terjadi ketika terlihat akar yang saling
melingkar-lingkar pada wadah. Tropisme ini berlanjut hingga akar tumbuh lurus ke
bawah.
Gambar 4. Geotropisme (+) dan (-) pada pertumbuhan kacang hijau
Sumber: Solomon, (2008:790)
Gravitropisme atau geotropisme penting bagi tumbuhan karena pertumbuhan akar ke
bawah meningkatkan kemungkinan akar mendapat air dan mineral, sedangkan pada
batang dan daun akan mendapatkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Rangsangan
gravitasi diterima oleh sel melalui dua cara yaitu menerima perbedaan tekanan pada sel
sebagai akibat terjadinya distribusi partikel-partikel ringan dan berat yang tidak merata di
18. dalam sel. Kedua adalah timbulnya tekanan sebagai akibat adanya fluktuasi perubahan
status air dalam sel, akan menimbulkan tekanan yang disebabkan kandungan sel.
Beberapa bukti yang menguatkan pernyataan ini adalah:
1. Adanya hubungan yang erat antara adanya amiloplas yang terendap dalam organ
dengan kemampuan organ untuk tanggap secara gravitropis.
2. Waktu yang diperlukan untuk respon gravitropik berhubungan erat dengan laju
pengendapan amiloplas
3. Jika akar atau koleoptil diberi giberelin dan kinetin pada suhu tinggi menyebabkan
amiloplas menghilang, demikian pula dengan respon terhadap gravitasi.
4. Kepekaan gravitropik muncul kembali pada waktu yang bersamaan dengan muncul
kembali butir pati atau setelah tudung akar baru muncul.
Gambar 5 . Interaksi gravitasi dan auksin mengontrol gerak batang dan akar
Sumber: http://memetmulyadi.blogspot.co.id/2012/03/gerak-pada-
tumbuhan.html#ixzz42ys6csPC (diunduh pada hari Senin 7 Maret 2016 pukul 14.00
WIB).
Pada Percobaan F. Went dan N. Cholodny menjelaskan adanya pembelokan pucuk ke
arah atas di sebabkan distribusi auksin yang asimetris (tidak merata) pada tanaman dalam
posisi horizontal. Pengaruh gravitasi menyebabkan konsentrasi auksin bagian bawah
menjadi bertambah. Peningkatan kadar auksin akan merangsang pertumbuhan lebih
cepat, sehingga pucuk akan membelok ke atas. Begitupun pada akar yang memiliki asam
absisat (ABA) pada tudung akar. Akibat pengaruh gravitasi menyebabkan akumulasi
19. ABA lebih banyak pada bagian bawah, sehingga meningkatkan penghambatan
pertumbuhan. Akibatnya bagian sebelah atas yang ABA lebih sedikit, akan tumbuh lebih
cepat dan akar akan membelok ke bawah ( Goodman, 1986:548 ).
Selain itu menurut Salisburry and Ross (1995), gaya berat berpengaruh terhadap arah
pertumbuhan akar dan batang. Hal ini dapat terlihat dengan meletakkan kecambah
tanaman secara horizontal. Setelah beberapa lama, akar akan melengkung ke bawah.
Sedangkan ujung batang akan bengkok ke atas. Batang utama atau batang tanaman
biasanya tumbuh 180º dari pusat gravitasi bumi. Sedangkan cabang, tangkai dauun,
rimpang dan stolon biasanya lebih mendatar. Perbedaan arah tumbuh tersebut
menyebabkan tumbuhan dapat mengisi ruang sehingga dapat menyerap CO2 dan cahaya
sangat efektif. Hal ini merupakan suatu bentuk respon tanaman terhadap kondisi
lingkungan.
J. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat didimpulkan bahwa pengaruh
posisi biji kacang hijau terhadap geotropisme pertumbuhan akar kacang hijau, yaitu
gerakan bagian tanaman karena pengaruh gravitasi (gaya tarik) bumi merupakan gerak
geotropisme positif dan pengaruh posisi kotiledon yang koleoptilnya menghadap ke
bawah, akarnya berukuran lebih panjang daripada akar kacang hijau yang posisi bijinya
tengkurap.
20. DAFTAR PUSTAKA
Barret James M.1986.Biology.New Yersey : Prentice-Hall Inc. Englewood Cliffs.
Champbell, dkk.2003.Biologi jilid 2 Edisi Kelima.Jakarta: Erlangga
Dwidjoseputro.1985.Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta: PT Gramedia.
Gerak pada Tumbuhan. Diakses pada http://memetmulyadi.blogspot.co.id/2012/03/gerak-
pada-tumbuhan.html hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 pukul 19.00 WIB.
Goodman H., T.C.Emmel, L.E.Graham, F.M. Slowiczek, Y. Shechter.1986.Biology. Florida :
Harcourt Brace Jovanovich, Inc. Orlando.
Heddy, S.1996.Hormon Tumbuhan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Salisbury dan Ross.1991.Fisiologi Tumbuhan.Bandung: ITB.
Sinartani.2008.Kacang Hijau. Diakses dari www.SinarTanionline.Org pada tanggal 9 Maret
2016 pukul 11.00 WIB.
Solomon,Eldra.P.,et.all.2008.Biology Eight Edition.United States of America:Thomson
Brooks Cole.
21. JAWAB PERTANYAAN
1. Bukti gravitasi mempengaruhi gerakan tumbuhan :
Ketika beberapa kacang hijau diletakkan dengan posisi koleoptil yang berbeda-beda
(atas, samping dan bawah), pertumbuhan akarnya selalu menuju ke arah pusat bumi
meskipun selama waktu pertumbuhannya mengalami pertumbukan dengan benda lain
(kapas) akar akan tetap mencari jalan sehingga ketika ada celah akan mengarah ke
bawah.
2. Yang dimaksud dengan geotropisme positif dan geotropism negatif:
Geotropisme positif adalah arah gerak tumbuhan yang searah dengan gravitasi bumi yaitu
ke arah bawah.
Geotropisme negatif adalah arah gerak tumbuhan yang berlawanan arah dengan gravitasi
bumi yaitu ke arah atas.
22. LAMPIRAN
Awal penanaman biji kacang hijau
Hari Jumat, tanggal 4 Maret 2016
Posisi 1
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 2
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 3
Sumber : dokumentasi pribadi
Hari Sabtu, tanggal 5 Maret 2016
07.00 WIB
Posisi 1
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 2
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 3
Sumber : dokumentasi pribadi
19.00 WIB
Posisi 1
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 2
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 3
Sumber : dokumentasi pribadi
Hari Minggu, tanggal 6 Maret 2016
23. 07.00 WIB
Posisi 1
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 2
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 3
Sumber : dokumentasi pribadi
19.00 WIB
Posisi 1
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 2
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 3
Sumber : dokumentasi pribadi
Hari Senin, tanggal 7 Maret 2016
07.00 WIB
Posisi 1
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 2
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 3
Sumber : dokumentasi pribadi
19.00 WIB
24. Posisi 1
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 2
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 3
Sumber : dokumentasi pribadi