SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
LAPORAN PRAKTIKUM IPA 2
“Pengaruh Posisi Koleoptil Biji Kacang Hijau terhadap Geotropisme Pertumbuhan
Akar Kacang Hijau”
Disusun oleh :
Kelompok 2
1. Tatap Pamuji (14312241014)
2. Wahyu Ningsih A. (14312241019)
3. Aprilia Mantayani (14312241028)
4. Deandira Novita W. (14312241037)
5. Hanif Faturohmah (14312244004)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
A. JUDUL
Pengaruh Posisi Koleoptil Biji Kacang Hijau terhadap Geotropisme Pertumbuhan Akar
Kacang Hijau.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pengaruh posisi koleoptil biji kacang hijau terhadap geotropism
pertumbuhan akar kacang hijau?
C. TUJUAN .
Mengetahui pengaruh posisi koleoptil biji kacang hijau terhadap geotropisme
pertumbuhan akar kacang hijau.
D. HIPOTESIS
Posisi biji kacang hijau yang koleoptilnya menghadap ke bawah, akarnya berukuran lebih
panjang daripada akar kacang hijau yang posisi bijinya tengkurap.
E. DASAR TEORI
1. Gerak pada Tumbuhan
Tumbuhan melakukan pergerakan karena rangsanan dari luar atau proses
pertumbuhan. Meski tidak memiliki sistem saraf, tumbuhan menunjukkan adanya
kepekaan yang berupa gerak tanggapan terhadap sejumlah rangsangan dengan
menggerakan bagian tumbuhan tertentu atau melakukan proses pertumbuhan. Gerak
pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Gerak Endonom/Autonom
Gerak endonom adalah gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh
rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Gerak endonom ada 2
yaitu :
1) Endonom nutasi yang merupakan gerakan spontan (gerak aliran sitoplasma
pada tanaman air Hydrilla verticillata).
2) Endonom higroskopis yaitu akibat kadar air yang rendah (contoh : pecah
kacang polong-polongan saat kering).
b. Gerak Etionom / Gerak Esionom
Gerak etinom adalah gerakan pada tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan
yang berasal dari luar tumbuhan tersebut. Faktor penyebab gerakan etionom bisa
berasal dari faktor rangsang sentuhan, air, cahaya, temperatur/suhu, zat kimia,
gravitasi, dan lain sebagainya. Beberapa jenis gerakan etionom yaitu tropisme,
taksis, dan nasti. (Salisburry and Ross. 1995).
1) Tropisme
Tropisme adalah respons pertumbuhan yang utuh menuju atau menjauhi
stimulus. Mekanisme tropisme merupakan suatu perbedaan laju pemanjangan
sel pada sisi yang berlawanan pada suatu organ. gerakan tumbuhan yang arah
geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Rangsang dari luar yang
mempengaruhi gerak tumbuhan ada bermacam-macam. Misalnya cahaya,
gravitasi, air atau kelembaban, dan sentuhan atau singgungan. Berdasarkan
jenis rangsangan tersebut, tropisme dibedakan menjadi cahaya (fototropisme),
gravitasi (geotropism), air (hidrotropisme), dan sentuhan (tigmotropisme).
a) Fototropisme
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsang cahaya, menyebabkan tumbuhan tumbuh menuju arah
datangnya cahaya mempertahankan pendapat bahwa sel-sel pada sisi
batang yang lebih gelap memanjang lebih cepat dibandingkan dengan
sel-sel pada sisi yang lebih terang karena adanya penyebab auksin.
Apabila gerak tumbuhan tersebut menuju kearah cahaya, berarti
tumbuhan tersebut melakukan gerak fototropisme positif. Apabila
gerakan tumbuhan ini menjauhi arah cahaya, maka disebut fototropisme
negatif. Contoh gerak fototropisme positif adalah tanaman biji-bijian
yang sedang tumbuh tunas.
b) Geotropisme
Geotropisme adalah gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh
gravitasi (gaya tarik) bumi. Dalam responsnya terhadap gravitasi atau
geotropisme, akar memperlihatkan geotropisme positif yaitu arah gerak
ke bawah dan tunas memperlihatkan geotropisme negative yaitu arah
gerak ke atas. Geotropisme berfungsi setelah sebuah biji berkecambah,
yang memastikan bahwa akar tumbuh ke dalam tanah dan tunas
menghadapi cahaya matahari terlepas dari bagaimana biji itu
diorientasikan ketika biji diletakkan di tanah.
Gravitropisme negative banyak ditunjukkan pada batang dengan
munculnya fenomena batang yang memiliki arah tumbuh menjauhi pusat
bumi. Sedangkan akar menunjukkan gravitropisme positif. Fenomena
gravitropisme tersebut disebabkan karena adanya statoliths yang
merupakan plastid khusus yang mengandung butiran zat tepung yang
tebal. Peristiwa gravitropisme ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
Gambar 1. Geotropisme (+) dan (-) pada pertumbuhan kacang hijau.
Sumber gambar : Solomon,(2008:790).
Geotropi adalah gerak yang menuju pusat bumi, gerak ini dilakukan
oleh akar. Gerak ujung akar kepala itu sutau geotropi yang positif.
Sedang jurusan yang ditempuh oleh cabang-cabang akar yang agak
mendatar itu disebut diogeotropik atau transversal-geotropik. Sebaliknya,
jurusan yang ditempuh oleh ujung batang itu disebut geotropi yang
negatif. Gravitropisme dibagi menjadi dua, yaitu gravitropisme positif
(gerakan pertumbuhan akar menuju arah gravitasi bumi dan
gravitropisme negatif (gerakan pertumbuhan akar menjauhi gravitasi
bumi. Namun pada umumnya akar bersifat gravitropisme positif
(Dwidjoseputro, D. 1985:16).
Pembengkokan batang utama dan akar. Pada awalnya bahwa sisi
penerimaan gravitasi adalah tudung akar. Seperti halnya pada
fototropisme, disebabkan oleh pertumbuhan diferensiasi pada daerah
perpanjangan dibelakang ujung. Pada batang atau koleoptil yang
diletakkan horizontal pemanjangan terjadi lebih besar pada posisi bawah
dari pada sisi atas, sedangkan pada akar terjadi sebaliknya, jadi berturut-
turut mengakibatkan bengkokan keatas dan bengkokan kebawah (Heddy,
S. 1996:4).
Jika kita letakkan suatu pot berisi kecambah dalam posisi mendatar,
maka ujung kar akan membelok ke pusat bumi (geotropi yang positif),
sedang ujung batang akan membelok keatas (geotropi yang negatif).
Kejadian ini ada hubungannya dengan distribusi auksin juga.
Kesimpulannya adalah kadar auksin yang tinggi menggiatkan
pengembangan sel-sel batang, akan tetapi menghambat sel-sel akar.
Pembengkokan batang utama dan akar. Pada awalnya bahwa sisi
penerimaan gravitasi adalah tudung akar. Seperti halnya pada
fototropisme, disebabkan oleh pertumbuhan diferensiasi pada daerah
perpanjangan di belakang ujung. Pada batang atau koleoptil yang
diletakkan horizontal pemanjangan terjadi lebih besar pada posisi bawah
dari pada sisi atas, sedangkan pada akar terjadi sebaliknya, jadi berturut-
turut mengakibatkan bengkokan ke atas dan bengkokan ke bawah.
Gaya berat berpengaruh terhadap arah pertumbuhan akar dan batang.
Hal in dapat terlihat dengan meletakkan kecambah tanaman secara
horizontal. Setelah beberapa lama, akar akan melengkung ke bawah.
Sedangkan ujung batang akan bengkok ke atas. Batang utama atau
batang tanaman biasanya tumbuh 180º dari pusat gravitasi bumi.
Sedangkan cabang, tangkai dauun, rimpang dan stolon biasanya lebih
mendatar. Perbedaan arah tumbuh tersebut menyebabkan tumbuhan
dapat mengisi ruang sehingga dapat menyerap CO2 dan cahaya sangat
efektif. Hal ini merupakan suatu bentuk respon tanaman terhadap kondisi
lingkungan (Salisburry and Ross. 1995).
c) Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan menuju kearah yang
basah atau berair. Arah pertumbuhan menuju tempat yang berair disebut
gerak hidrotropisme positif. Apabila araah pertumbuhan tanaman
menjauhi tempat yang berair disebut gerakan hidrotropisme negatif.
Contoh hidrotropisme positif adalah arah pertumbuhan ujung akar
didalam tanah yang selalu menuju ketempat yang mengandung air.
d) Thigmotropisme
Thigmotropisme adalah gerak tumbuhan karena respons terhadap
sentuhan. Contohnya tumbuhan anggur dan tumbuhan merambat lainnya
memiliki sulur yang membelit penompangnya, organ pelilit ini umumnya
tumbuh lurus sampai sulur menyentuh sesuatu, kontak tersebut
merangsang respons melilit karena adanya perbedaan pertumbuhan sel-
sel pada sisi yang berlawanan pada sulur tersebut.
e) Kemotropisme
Kemotropisme merupakan gerak tumbuhan yang terjadi karena
adanya rangsangan bahan kimia. Misalnya, gerak akar menuju ke tempat
yan banyak mengandung zat hara.
2) Taksis
Gerak Taksis Taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau
seluruh tumbuhan akibat adanya rangsangan. Gerak taksis umumnya terjadi
pada tumbuhan tingkat rendah. Fototaksis Taksis yang disebabkan oleh
rangsangan cahaya disebut fototaksis. Gerak fototaksis terjadi pada ganggang
hijau Chlamydomonas yang langsung menuju cahaya yang intensitasnya
sedang. Tetapi bila intensitas cahaya meningkat, maka akan tercapai batas
tertentu dimana justru Chlamydomonas dengan tiba-tiba akan berbalik arah
dan berenang menjauhi cahaya. Dengan demikian terjadi perubahan yang
semula gerak fototaksis positif kemudian menjadi gerak fototaksis negatif.
Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan intensitas cahaya, yaitu
tumbuhan akan mendekati cahaya sebelum melebihi batas toleransinya dan
akan menjauhi bila telah melebihi batas toleransinya. Selain ganggang hijau,
gerak ini juga terjadi pada Euglena dan jamur Pilobolus.
a) Kemotaksis
Kemotaksis, selain sinar ada pula zat lain yang mampu berfungsi
sebagai rangsang gerak taksis. Bakteri oksigen pada umumnya bergerak
ke tempat-tempat yang menghasilkan atau banyak mengandung oksigen.
Contoh gerak taksis terjadi juga pada sel gamet tumbuhan lumut.
Spermatozoid pada arkegonium juga bergerak karena tertarik oleh
sukrosa atau asam malat. Pergerakan ini terjadi karena adanya zat kimia
pada sel gamet betina. Taksis yang disebabkan oleh zat kimia seperti ini
disebut kemotaksis.
b) Thermotaksis
Thermotaksis, dengan impuls berupa suhu, terjadi pada golongan
algae yang bergerak ke daerah yang memiliki suhu yang lebih tinggi.
3) Nasti
Gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan disebut gerak nasti. gerak nasti juga disebabkan oleh
perubahan tekanan turgor. Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima oleh
tumbuhan ada beberapa macam gerak nasti.
a) Fotonasti
Fotonasti, Bunga pukul empat akan mekar pada sore hari karena
rangsangan cahaya matahari pada saat itu. Arah mekarnya bunga tersebut
tidak dipengaruhi oleh arah datangnya cahaya matahari yang datang dari
arah barat. Gerak seperti ini disebut gerak nasti. Gerak nasti yang
disebabkan oleh rangsangan cahaya matahari seperti pada bungan pukul
empat disebut fotonasti.
b) Tigmonasti (Seismonasti)
Tigmonasti (Seismonasti), apabila daun tumbuhan putri malu
(Mimosa pudica) disentuh, terutama daunnya disentuh pelan-pelan, maka
daun akan bergerak menutup seperti layu. Dalam waktu tertentu setelah
sentuhan daun akan kembali normal. Bila sentuhan diperkeras maka
gejala seperti layu bertambah banyak, demikian pula waktu
pemulihannya akan semakin lama. Daerah sentuhan yang paling peka
adalah di daun atau sendi daun. Arah penutupan daun tidak dipengaruhi
oleh arah datangnya rangsangan. Gerak ini disebut nasti. Nasti yang
terjadi karena sentuhan seperti pada putri malu disebut tigmonasti. Gerak
menutupnya daun putri malu terjadi karena adanya perubahan tekanan
turgor pada tangkai daunnya. Seperti yang telah diketahui bahwa di
dalam sel-sel terdapat cairan sel sehingga ada tekanan turgor. Di dalam
daun, tangkai, dan batang terdapat suatu zat yang dapat mengalir dari
tempat sentuhan ke tempat lain yang menyebabkan perubahan tekanan
turgor. Oleh karena itu, begitu daun atau batang disentuh, maka terjadi
kehilangan tekanan turgor dan terjadi gerak yang akibatnya terlihat
seperti layu. Tekanan turgor akan pulih kembali beberapa saat kemudian
setelah sel-selnya terisi cairan lagi.
c) Termonasti
Termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu.
Seperti yang terjadi pada bunga tulip, terbukanya (mekarnya) bunga tulip
terjadi pada hari-hari hangat yaitu pada musim semi.
d) Niktinasti
Niktinasti, dengan perubahan gelap dan terang yang impulsnya
meliputi cahaya dan suhu. Terjadi pada daun belimbing, lamtoro dan
petai cina yang sel-sel pulvinus akan kekurangan air sehingga daun
menutup atau kelihatan layu pada sore hari, dikenal juga dengan gerakan
tidur pada daun (Champbell,2003:389).
2. Kacang Hijau
Kacang hijau adalah tanaman palawija yang memiliki nama ilmiah Vigna radiata.
Tanaman kacang hijau biasanya memiliki tinggi kurang lebih sekitar 3 meter dengan
batang yang bercabang tegak serta memiliki bunga berbentuk seperti kupu-kupu yang
berwarna kuning kehijau-hijauan. Dari bunga tersebut terlihat polongan yang berisi 10
hingga 15 biji kacang hijau. Tanaman kacang hijau memiliki bunga yang majemuk
dan terdiri tiga helai daun dengan bentuk segitiga serta memiliki tulang daun yang
menyirip. Kacang hijau sendiri memiliki kulit biji berwarna hijau dengan biji yang
berwarna putih. Umumnya biji kacang hijau sering dijadikan tauge.
Tanaman kacang hijau dapat tumbuh pada kawasan tropis serta berada pada dataran
rendah dengan ketinggian antara 5 hingga 700 m diatas permukaan laut. Jika kacang
hijau ditanam pada ketinggian 750 m diatas permukaan laut, maka akan
mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan, umumnya kacang hijau tidak dapat
memberikan produksi yang banyak pada ketinggian diatas 750 m diatas permukaan
laut. Tanaman kacang hijau membutuhkan kelembaban udara sekitar 50% hingga 89
%. Tidak hanya itu, tanaman kacang hijau membutuhkan kurang lebih 10 jam
perharinya untuk dapat terpapar sinar matahari.
Ada dua jenis kacang hijau yang terkenal yaitu Golden gramm dan Green
gramm. Golden gramm merupakan jenis kacang hijau dengan warna
keemasan. Golden gramm sendiri memiliki nama ilmiah Phaselus aureus. Sedangkan
Green gramm adalah jenis kacang hijau yang memiliki warna hijau. Green gramm
sendiri memiliki nama ilmiah Phaseolus radiatus.
Klasifikasi ilmiah Kacang Hijau
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : V.radiate
Kacang hijau mengandung banyak protein, vitamin B1, asam folat, mineral seperti
kalsium dan fosfor, lemak serta asamm lemak tak jenuh. Ada banyak manfaat yang
dapat diambil dari kacang hijau. Diantaranya kandungan kalsium dan fosfor yang
dimiliki kacang hijau dapat membantu memperkuat tulang. Asam lemak tak jenuhnya
sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung. Vitamin B1 yang dikandungnya
bermanfaat untuk membantu masa pertumbuhan serta meningkatkan vitalitas pada
pria. Multi proteinnya berfungsi untuk mengganti sel mati dan merangsang
pertumbuhan sel baru. Dan asam folatnya berguna untuk memenuhi nutrisi yang
dibutuhkan dalam perkembangan otak janin (Sinartani. 2008:2)
F. METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu Percobaan
a. Tempat : Jalan Affandi No.8A Depok Sleman Yogyakarta
b. Hari, tanggal : Jumat, Sabtu, Minggu, Senin, 4,5, 6, 7 Maret 2016
c. Waktu : 07.00 dan 19.00 WIB
2. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Wadah
2) Kapas
3) Sendok teh
Gambar 2. Kacang Hijau
Sumber : Sinartani, 2008:2.
4) Alat tulis
b. Bahan
1) Biji kacang hijau bermassa 0,6 gram
2) Air
3. Variabel
a. Variabel Bebas : Posisi biji dan arah
b. Variabel Kontrol : Massa biji
Volume air
Wadah + Kapas (media tanam)
c. Variabel Terikiat : Pertumbuhan akar
4. Skema Percobaan
Posisi 1 Posisi 2 Posisi 3
Keterangan :
Posisi 1 koleoptil di bagian bawah.
Posisi 2 koleoptil dibagian samping.
Posisi 3 koleoptil dibagian atas.
5. Langkah Kerja
G. HASIL PENGAMATAN
Tabel Panjang Akar Kecambah Kacang Hijau
1. Hari Sabtu, tanggal 5 Maret 2016
No Perlakuan
Panjang akar (cm)
Keterangan
Hari ke-1
07.00
WIB
19.00
WIB
1
1
(Koleoptil
posisi di
bawah)
1 0,5 0,5 Akar pada biji tumbuh dari bagian
samping titik koleoptil yang
berwarna putih, dengan posisi
perlakuan 1 yang paling banyak
terdaapat kulit biji yang pecah
(tidak ada penghalang di bagian
bawah koleoptil biji).
Arah pertumbuhan akar tegak
lurus keluar dari pecahan kulit biji
2 1,1 1,6
3 0,5 0,6
4 0,4 0,7
5 0,3 0,4
2
2
(Koleoptil
posisi di
samping)
1 0,7 1,5
2 - 0,1
3 - 0,2
4 0,3 0,4
Mengamati pertumbuhan akar setiap pukul 07.00 dan 19.00 WIB selama 3 hari
serta mencatat panjang akarnya di tabel analisis
Menyiram media dengan air masing-masing sebanyak 10 sendok teh
Meletakan 5 biji di sisi wadah 3 dengan posisi kleoptil menghadap ke arah atas
Meletakan 5 biji di sisi wadah 2 dengan posisi koleoptil menghadap ke arah samping
Meletakan 5 biji di sisi wadah 1 dengan posisi koleoptil menghadap ke arah
bawah
Memasukan kapas kedalam 3 wadah sebagai media tanam
Menyiapkan bahan dan alat
5 - - lalu berbelok menuju pusat bumi.
3 3
(Koleoptil
posisi di
atas)
1 Pecah Akar
mencuat
2 0,1 0,5
3 0,1 0,7
4 0,2 0,9
5 - -
2. Hari Minggu, tanggal 6 Maret 2016
No Perlakuan
Panjang akar (cm)
Keterangan
Hari ke-2
07.00
WIB
19.00
WIB
1
1
(Koleoptil
posisi di
bawah)
1 0,6 1 Akar menuju ke atas lalu berbelok
ke bawah. Akar tumbuh ke bawah
sesuai gravitasi, bila ada
penghalang akar akan
berbelok.Akar berbulu halus di
bagian ujungnya.
2 2,2 3
3 1,3 1,4
4 0,9 1,3
5 0,8 0,8
2
2
(Koleoptil
posisi di
samping)
1 2,4 2,8 Akar tumbuh berbelok ke arah
bawah/ bumidan akar mencuat
keluar dari samping kotiledon
menuju arah gravitasi (pusat
bumi).
2 0,8 1,3
3 0,8 1,2
4 0,7 0,9
5 0,4 1
3 3
(Koleoptil
posisi di
atas)
1 Akar
mencuat
Akar
mencuat
Akar tumbuh dari bagian kulit biji
yang pecah dengan arah menuju
ke pusat bumi dan saat menemui
penghlang arah akar akan
berbelok lalu menuju pusat bumi
(sesuai gravitasi).
2 0,5 0,7
3 1,4 1,7
4 1,5 1,5
5 - -
3. Hari Senin, tanggal 7 Maret 2016
No Perlakuan
Panjang akar (cm)
Keterangan
Hari ke-3
07.00
WIB
19.00
WIB
1
1
(Koleoptil
posisi di
bawah)
1 0,9 1,4 Akar melengkung melingkar
arahnya menghindari penghalang.
Ujung akar semakin tipis dari
pangkal.
Rambut akar mulai tumbuh/
teramati.
2 3,8 4
3 1,7 2,7
4 1,1 2,2
5 1,2 1,5
2
2
(Koleoptil
posisi di
samping)
1 3,4 5,3
Akar tumbuh melengkung
arahnya menghindari penghalang.
Rambut akar mulai muncul.
Bulu akar teramati.
2 2 2,3
3 1,7 2,2
4 0,9 1,1
5 1,1 1,3
3 3
(Koleoptil
posisi di
atas)
1 0,1 0,1 Akar tumbuh mencuat dari bagian
kulit biji yang pecah dan tembus
di bagian bawah akar. Akar
tumbuh dengan arah melengkung
menghindari penghalang. Bulu
akar mulai tumbuh/ teramati.
Rambut akar juga mulai tumbuh/
teramati.
2 0,8 1,7
3 2,1 2,7
4 2 2,6
5 - -
H. ANALISIS DATA
I. PEMBAHASAN
Praktikum yang berjudul “Pengaruh Posisi Koleoptil terhadap Gerak Geotropisme
Akar” ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh posisi terhadap pertumbuhan akar pada
tanaman. Tanaman yang digunakan dalam praktikum ini adalah biji kacang hijau.
Dipilihnya biji kacang hijau dikarenakan kacang hijau relatif cepat pertumbuhannya,
mudah penumbuhan serta mudah untuk diamati perkembangannya.
Praktikum ini dilakukan selama 4 hari yaitu dari hari Jumat, 4 Maret 2016 hingga hari
Senin 7 Maret 2016. Dalam praktikum ini memiliki variabel terikat berupa pertumbuhan
akar; variabel kontrol berupa massa biji sebesar 0,07 gram, media tanam berupa kapas,
wadah, jumlah biji setiap wadah, intensitas air, dan intensitas cahaya; sedangkan variabel
bebas berupa posisi koleoptil yaitu posisi di atas, samping dan bawah.
Dalam pelaksanaan praktikum ini digunakan 3 wadah yang diisi masing- masing 5 biji
kacang hijau dengan posisi yang berbeda para tiap wadahnya. Pengamatan dilakukan pada
jam 07.00 WIB serta 19.00 WIB. Selain mengamati pertumbuhan akar, praktikan juga
mengukur panjag akar dari pangkal biji hingga ujung akar sehingga selain uji kualitatif
dilakukan pula uji secara kuantitatif.
Dalam hitungannya praktikum memang dilakukan selama 4 hari namun pada hari
jumat praktikan hanya membuat media sehingga belum dapat diperoleh data. Pengamatan
serta pengukuran baru dapat dilakukan pada hari Sabtu, 5 Maret 2016.
Berdasarkan hasil percobaan dan analisis perhitungan dapat dibuat sebuah grafik
mengenai perbandingan panjang akar kacang hijau pada setiap harinya. Data yang
0.76
1.5
2.36
0.44
1.44
2.44
0.42
0.78
1.42
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
1 2 3
Panjangakar(cm)
Hari ke-
Grafik Perbandingan Panjang Akar Kacang Hijau
Bawah
Samping
Atas
digunakan pada grafik merupakan hasil rerata pertumbuhan akar setiap posisi pada setiap
harinya. Terlihat pada grafik bahwa pertumbuhan akar kacang hijau yang ditanam, paling
cepat pada tanaman kacang hijau dengan posisi koleoptil di bawah dan paling lambat pada
posisi koleoptil di atas meskipun pada hari terakhir pengamatan biji kacang hijau dengan
koleoptil di samping pertumbuhan akarnya sedikit lebih cepat daripada koleoptil dengan
posisi di atas. Biji kacang hijau dengan posisi koleoptil berada diatas akar mengalami
perpanjangan paling panjang dikarenakan akar berusaha menuju pusat bumi atau gravitasi.
Posisi koleoptil yang berada diatas membutuhkan jarak yang lebih jauh untuk menuju ke
pusat bumi daripada posisi lainnya, sehingga dengan posisi koleoptil yang ada di bagian
bawah dan dibantu oleh gaya gravitasi maka pertumbuhan akar yang terjadi adalah yang
paling cepat dibandingkan dengan posisi koleoptil yang lain.
Pada semua kacang hijau baik dengan posisi koleoptil di atas, di bawah dan di
samping pada hari pertama akarnya tumbuh dari bagian samping titik kotiledon yang
berwarna putih, dengan posisi perlakuan 1 yang paling banyak terdapat kulit biji yang
pecah (dikarenakan tidak ada penghalang di bagian bawah kotiledon biji).
Gambar 1. Pertumbuhan akar pada hari pertama
Sumber: Dokumentasi pribadi
Pada hari kedua, untuk koleoptil dengan posisi di atas, akarnya menuju ke atas lalu
berbelok ke bawah. Akar tumbuh ke bawah sesuai gravitasi, bila ada penghalang akar
akan berbelok dan mulali tumbuh akar berbulu halus di bagian ujungnya. Pada perlakuan
kedua (koleoptil di samping), akarnya tumbuh berbelok ke arah bawah dan akar mencuat
keluar dari samping kotiledon menuju arah gravitasi (pusat bumi). Sedangkan pada
perlakuan ketiga (koleoptil di atas) juga sama yaitu akarnya tumbuh dari bagian kulit biji
yang pecah dengan arah menuju ke pusat bumi dan saat menemui penghalang arah akar
akan berbelok lalu menuju pusat bumi (sesuai gravitasi).
Gambar 2. Pertumbuhan akar pada hari kedua
Sumber: Dokumentasi pribadi
Pada hari ketiga, untuk koleoptil dengan posisi di atas, akarnya melengkung melingkar
arahnya menghindari penghalang dan ujung akar semakin tipis dari pangkal. Pada
perlakuan kedua (koleoptil di samping), akarnya tumbuh melengkung arahnya
menghindari penghalang dan rambut akar mulai muncul. Akar tumbuh mencuat dari
bagian kulit biji yang pecah dan tembus di bagian bawah akar. Sedangkan pada perlakuan
ketiga (koleoptil di atas), akarnya tumbuh dengan arah melengkung menghindari
penghalang dan rambut akar juga mulai tumbuh/ teramati.
Gambar 3. Pertumbuhan akar pada hari ketiga
Sumber: Dokumentasi pribadi
Seperti pada hasil pengamatan, geotropisme berfungsi setelah sebuah biji
berkecambah, yang memastikan bahwa akar tumbuh ke dalam kapas dan tunas
menghadap cahaya matahari terlepas dari bagaimana biji itu diorientasikan ketika biji
diletakkan di tanah. Meskipun ketika menemui penghalang akar akan berbelok dan
menuju ruang yang tidak ada penghalangnya, namun tetap saja akar tersebut mengarahnya
juga menuju pusat bumi. Gerak yang dilakukan oleh akar ini merupakan gerak
geotropisme. Geotropisme adalah gerakan bagian tanaman karena pengaruh gravitasi
(gaya tarik) bumi. Geotropisme dibagi menjadi dua yaitu geotropisme positif dan
geotropisme negatif. Gerak geotropisme negatif pada praktikum ini ditunjukkan oleh arah
pertumbuhan akar, sedangkan untuk geotropisme negatif ditunjukkan oleh arah
pertumbuhan batang yang pada praktikum ini tidak diidentifikasi lebih dalam. Sedangkan
pada teori lain, berdasarkan arah pertumbuhan terhadap gravitasi, gravitropisme terbagi
menjadi orthogravitropisme (pertumbuhan tegak lurus ke atas ataupun ke bawah),
diagravitropisme (pertumbuhan mendatar), plagiogravitropisme (pertumbuhan
membentuk sudut tertentu). Sedangkan organ yang tidak mendapat pengaruh gravitasi
disebut agravitropik ( James, 1996 : 325).
Pada aktivitas gerak geotropisme pada tanaman ini tidak semata-mata dipengaruhi
oleh gaya gravitasi bumi namun juga dibantu oleh hormon auksin yang ada pada tanaman
kacang hijau tersebut. Menurut Campbell (2008: 432-433), tumbuhan bisa mendeteksi
gravitasi dengan mengumpulkan statolit, yaitu plastida-plastida terspesialisasi yang
mengandung butir-butir padat, ke bagian bawah sel-sel. Di akar, statolit terletak di dalam
sel-sel tertentu pada tudung akar. Berdasarkan salah satu hipotesis, kumpulan statolit pada
titik-titik rendah dari sel-sel ini mendistribusi kembali kalsium, yang menyebabkan
transport lateral auksin di dalam akar. Kalsium dan auksin terakumulasi di sisi bawah
zona pemanjangan akar. Karena zat-zat kimia ini terlarut, zat tersebut tidak merespon
gravitasi namun harus ditranspor secara aktif ke salah satu sisi akar. Pada konsentrasi
yang tinggi, auksin menghambat pemanjangan sel, efek yang memperlambat pertumbuhan
di sisi bawah akar. Pemanjangan sel-sel yang lebih cepat di sebelah atas menyebabkan
akar menekuk saat ia tumbuh. Hal inilah yang terjadi ketika terlihat akar yang saling
melingkar-lingkar pada wadah. Tropisme ini berlanjut hingga akar tumbuh lurus ke
bawah.
Gambar 4. Geotropisme (+) dan (-) pada pertumbuhan kacang hijau
Sumber: Solomon, (2008:790)
Gravitropisme atau geotropisme penting bagi tumbuhan karena pertumbuhan akar ke
bawah meningkatkan kemungkinan akar mendapat air dan mineral, sedangkan pada
batang dan daun akan mendapatkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Rangsangan
gravitasi diterima oleh sel melalui dua cara yaitu menerima perbedaan tekanan pada sel
sebagai akibat terjadinya distribusi partikel-partikel ringan dan berat yang tidak merata di
dalam sel. Kedua adalah timbulnya tekanan sebagai akibat adanya fluktuasi perubahan
status air dalam sel, akan menimbulkan tekanan yang disebabkan kandungan sel.
Beberapa bukti yang menguatkan pernyataan ini adalah:
1. Adanya hubungan yang erat antara adanya amiloplas yang terendap dalam organ
dengan kemampuan organ untuk tanggap secara gravitropis.
2. Waktu yang diperlukan untuk respon gravitropik berhubungan erat dengan laju
pengendapan amiloplas
3. Jika akar atau koleoptil diberi giberelin dan kinetin pada suhu tinggi menyebabkan
amiloplas menghilang, demikian pula dengan respon terhadap gravitasi.
4. Kepekaan gravitropik muncul kembali pada waktu yang bersamaan dengan muncul
kembali butir pati atau setelah tudung akar baru muncul.
Gambar 5 . Interaksi gravitasi dan auksin mengontrol gerak batang dan akar
Sumber: http://memetmulyadi.blogspot.co.id/2012/03/gerak-pada-
tumbuhan.html#ixzz42ys6csPC (diunduh pada hari Senin 7 Maret 2016 pukul 14.00
WIB).
Pada Percobaan F. Went dan N. Cholodny menjelaskan adanya pembelokan pucuk ke
arah atas di sebabkan distribusi auksin yang asimetris (tidak merata) pada tanaman dalam
posisi horizontal. Pengaruh gravitasi menyebabkan konsentrasi auksin bagian bawah
menjadi bertambah. Peningkatan kadar auksin akan merangsang pertumbuhan lebih
cepat, sehingga pucuk akan membelok ke atas. Begitupun pada akar yang memiliki asam
absisat (ABA) pada tudung akar. Akibat pengaruh gravitasi menyebabkan akumulasi
ABA lebih banyak pada bagian bawah, sehingga meningkatkan penghambatan
pertumbuhan. Akibatnya bagian sebelah atas yang ABA lebih sedikit, akan tumbuh lebih
cepat dan akar akan membelok ke bawah ( Goodman, 1986:548 ).
Selain itu menurut Salisburry and Ross (1995), gaya berat berpengaruh terhadap arah
pertumbuhan akar dan batang. Hal ini dapat terlihat dengan meletakkan kecambah
tanaman secara horizontal. Setelah beberapa lama, akar akan melengkung ke bawah.
Sedangkan ujung batang akan bengkok ke atas. Batang utama atau batang tanaman
biasanya tumbuh 180º dari pusat gravitasi bumi. Sedangkan cabang, tangkai dauun,
rimpang dan stolon biasanya lebih mendatar. Perbedaan arah tumbuh tersebut
menyebabkan tumbuhan dapat mengisi ruang sehingga dapat menyerap CO2 dan cahaya
sangat efektif. Hal ini merupakan suatu bentuk respon tanaman terhadap kondisi
lingkungan.
J. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat didimpulkan bahwa pengaruh
posisi biji kacang hijau terhadap geotropisme pertumbuhan akar kacang hijau, yaitu
gerakan bagian tanaman karena pengaruh gravitasi (gaya tarik) bumi merupakan gerak
geotropisme positif dan pengaruh posisi kotiledon yang koleoptilnya menghadap ke
bawah, akarnya berukuran lebih panjang daripada akar kacang hijau yang posisi bijinya
tengkurap.
DAFTAR PUSTAKA
Barret James M.1986.Biology.New Yersey : Prentice-Hall Inc. Englewood Cliffs.
Champbell, dkk.2003.Biologi jilid 2 Edisi Kelima.Jakarta: Erlangga
Dwidjoseputro.1985.Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta: PT Gramedia.
Gerak pada Tumbuhan. Diakses pada http://memetmulyadi.blogspot.co.id/2012/03/gerak-
pada-tumbuhan.html hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 pukul 19.00 WIB.
Goodman H., T.C.Emmel, L.E.Graham, F.M. Slowiczek, Y. Shechter.1986.Biology. Florida :
Harcourt Brace Jovanovich, Inc. Orlando.
Heddy, S.1996.Hormon Tumbuhan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Salisbury dan Ross.1991.Fisiologi Tumbuhan.Bandung: ITB.
Sinartani.2008.Kacang Hijau. Diakses dari www.SinarTanionline.Org pada tanggal 9 Maret
2016 pukul 11.00 WIB.
Solomon,Eldra.P.,et.all.2008.Biology Eight Edition.United States of America:Thomson
Brooks Cole.
JAWAB PERTANYAAN
1. Bukti gravitasi mempengaruhi gerakan tumbuhan :
Ketika beberapa kacang hijau diletakkan dengan posisi koleoptil yang berbeda-beda
(atas, samping dan bawah), pertumbuhan akarnya selalu menuju ke arah pusat bumi
meskipun selama waktu pertumbuhannya mengalami pertumbukan dengan benda lain
(kapas) akar akan tetap mencari jalan sehingga ketika ada celah akan mengarah ke
bawah.
2. Yang dimaksud dengan geotropisme positif dan geotropism negatif:
Geotropisme positif adalah arah gerak tumbuhan yang searah dengan gravitasi bumi yaitu
ke arah bawah.
Geotropisme negatif adalah arah gerak tumbuhan yang berlawanan arah dengan gravitasi
bumi yaitu ke arah atas.
LAMPIRAN
Awal penanaman biji kacang hijau
Hari Jumat, tanggal 4 Maret 2016
Posisi 1
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 2
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 3
Sumber : dokumentasi pribadi
Hari Sabtu, tanggal 5 Maret 2016
07.00 WIB
Posisi 1
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 2
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 3
Sumber : dokumentasi pribadi
19.00 WIB
Posisi 1
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 2
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 3
Sumber : dokumentasi pribadi
Hari Minggu, tanggal 6 Maret 2016
07.00 WIB
Posisi 1
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 2
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 3
Sumber : dokumentasi pribadi
19.00 WIB
Posisi 1
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 2
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 3
Sumber : dokumentasi pribadi
Hari Senin, tanggal 7 Maret 2016
07.00 WIB
Posisi 1
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 2
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 3
Sumber : dokumentasi pribadi
19.00 WIB
Posisi 1
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 2
Sumber : dokumentasi pribadi
Posisi 3
Sumber : dokumentasi pribadi

More Related Content

What's hot

Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosisBiologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosisNisa 'Icha' El
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 
Percobaan ingenhousz dan sach
Percobaan ingenhousz dan sachPercobaan ingenhousz dan sach
Percobaan ingenhousz dan sachAffandi Arrizandy
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANhimabioummy
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunSandi Purnama Jaya
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiTidar University
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungAisyah Turidho
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambahSofyan Dwi Nugroho
 
Biologi 12 laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Biologi 12   laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanBiologi 12   laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Biologi 12 laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanNisa 'Icha' El
 
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijauLaporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijaurendrafauzi
 
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijauPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijauSyarah Fauziatul Ulya
 
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanLaporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanFirlita Nurul Kharisma
 

What's hot (20)

Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosisBiologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
 
Pengertian hibridoma
Pengertian hibridomaPengertian hibridoma
Pengertian hibridoma
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Lap3 pembuatan tempe
Lap3  pembuatan tempeLap3  pembuatan tempe
Lap3 pembuatan tempe
 
Percobaan ingenhousz dan sach
Percobaan ingenhousz dan sachPercobaan ingenhousz dan sach
Percobaan ingenhousz dan sach
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
Biologi 12 laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Biologi 12   laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanBiologi 12   laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Biologi 12 laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
 
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijauLaporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
 
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijauPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau
 
laporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbariumlaporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbarium
 
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanLaporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
 

Viewers also liked

Gerak Pada Tumbuhan Untuk Kelas 8 SMP/MTs
Gerak Pada Tumbuhan Untuk Kelas 8 SMP/MTsGerak Pada Tumbuhan Untuk Kelas 8 SMP/MTs
Gerak Pada Tumbuhan Untuk Kelas 8 SMP/MTsRiska Dwi Anggraini
 
IPA Gerak Pada Tumbuhan
IPA Gerak Pada Tumbuhan IPA Gerak Pada Tumbuhan
IPA Gerak Pada Tumbuhan alissa nikma
 
Gerak pada tumbuhan SMP kelas 8
Gerak pada tumbuhan SMP kelas 8Gerak pada tumbuhan SMP kelas 8
Gerak pada tumbuhan SMP kelas 8Dian20121999
 
Gerak Pada Tumbuhan kelas 8 SMP
Gerak Pada Tumbuhan kelas 8 SMPGerak Pada Tumbuhan kelas 8 SMP
Gerak Pada Tumbuhan kelas 8 SMPMaula Muhammad
 
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar fullLaporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar fullAriefiandra Ariefiandra
 
Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauPengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijaushafirahany22
 
Fotosintesis siti munawaroh
Fotosintesis siti munawarohFotosintesis siti munawaroh
Fotosintesis siti munawarohkemenag
 
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...f' yagami
 
Gerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanGerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanYena You
 
gerak pada tumbuhan
gerak pada tumbuhangerak pada tumbuhan
gerak pada tumbuhanShafira Ardi
 
Tumbuhan dan lingkungan
Tumbuhan dan lingkunganTumbuhan dan lingkungan
Tumbuhan dan lingkunganPotpotya Fitri
 
Biologi : GERAK PADA TUMBUHAN
Biologi : GERAK PADA TUMBUHANBiologi : GERAK PADA TUMBUHAN
Biologi : GERAK PADA TUMBUHANAdinda Gifary
 
Fotosintesis (Percobaan Sachz)
Fotosintesis (Percobaan Sachz)Fotosintesis (Percobaan Sachz)
Fotosintesis (Percobaan Sachz)n_muniira
 
Pranata Sosial lengkap, singkat dan padat - Kelas VIII
Pranata Sosial lengkap, singkat dan padat - Kelas VIIIPranata Sosial lengkap, singkat dan padat - Kelas VIII
Pranata Sosial lengkap, singkat dan padat - Kelas VIIIFathiah Alhabsyie
 
Gerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanGerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanSiska Purba
 
Jaringan Pengangkut Tumbuhan
Jaringan Pengangkut TumbuhanJaringan Pengangkut Tumbuhan
Jaringan Pengangkut TumbuhanFerdiana Agustin
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaAngga Oktyashari
 

Viewers also liked (20)

Gerak Pada Tumbuhan Untuk Kelas 8 SMP/MTs
Gerak Pada Tumbuhan Untuk Kelas 8 SMP/MTsGerak Pada Tumbuhan Untuk Kelas 8 SMP/MTs
Gerak Pada Tumbuhan Untuk Kelas 8 SMP/MTs
 
Gerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanGerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhan
 
IPA Gerak Pada Tumbuhan
IPA Gerak Pada Tumbuhan IPA Gerak Pada Tumbuhan
IPA Gerak Pada Tumbuhan
 
Gerak pada tumbuhan SMP kelas 8
Gerak pada tumbuhan SMP kelas 8Gerak pada tumbuhan SMP kelas 8
Gerak pada tumbuhan SMP kelas 8
 
Gerak Pada Tumbuhan kelas 8 SMP
Gerak Pada Tumbuhan kelas 8 SMPGerak Pada Tumbuhan kelas 8 SMP
Gerak Pada Tumbuhan kelas 8 SMP
 
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar fullLaporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
 
Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauPengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
 
Gerak pada tumbuhan,
Gerak pada tumbuhan,Gerak pada tumbuhan,
Gerak pada tumbuhan,
 
Fotosintesis siti munawaroh
Fotosintesis siti munawarohFotosintesis siti munawaroh
Fotosintesis siti munawaroh
 
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
 
Gerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanGerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhan
 
gerak pada tumbuhan
gerak pada tumbuhangerak pada tumbuhan
gerak pada tumbuhan
 
Tumbuhan dan lingkungan
Tumbuhan dan lingkunganTumbuhan dan lingkungan
Tumbuhan dan lingkungan
 
Biologi : GERAK PADA TUMBUHAN
Biologi : GERAK PADA TUMBUHANBiologi : GERAK PADA TUMBUHAN
Biologi : GERAK PADA TUMBUHAN
 
Bunga
BungaBunga
Bunga
 
Fotosintesis (Percobaan Sachz)
Fotosintesis (Percobaan Sachz)Fotosintesis (Percobaan Sachz)
Fotosintesis (Percobaan Sachz)
 
Pranata Sosial lengkap, singkat dan padat - Kelas VIII
Pranata Sosial lengkap, singkat dan padat - Kelas VIIIPranata Sosial lengkap, singkat dan padat - Kelas VIII
Pranata Sosial lengkap, singkat dan padat - Kelas VIII
 
Gerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanGerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhan
 
Jaringan Pengangkut Tumbuhan
Jaringan Pengangkut TumbuhanJaringan Pengangkut Tumbuhan
Jaringan Pengangkut Tumbuhan
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
 

Similar to 1 gerak pada tumbuhan

Kul XII _Gerak Pada Tumbuhan_pakai.ppt
Kul XII _Gerak Pada Tumbuhan_pakai.pptKul XII _Gerak Pada Tumbuhan_pakai.ppt
Kul XII _Gerak Pada Tumbuhan_pakai.pptHasanMuttaqin1
 
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.ppt
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.pptKul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.ppt
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.pptnabilahsakhira
 
10.Gerak_Pada_Tumbuhan_(Kelompok_6).pptx
10.Gerak_Pada_Tumbuhan_(Kelompok_6).pptx10.Gerak_Pada_Tumbuhan_(Kelompok_6).pptx
10.Gerak_Pada_Tumbuhan_(Kelompok_6).pptxAgathaHaselvin
 
Gerak tumbuhan
Gerak tumbuhanGerak tumbuhan
Gerak tumbuhanDebora GP
 
Ppt 3 jp sistem gerak hewan dan tumbuhan
Ppt  3 jp sistem gerak hewan dan tumbuhanPpt  3 jp sistem gerak hewan dan tumbuhan
Ppt 3 jp sistem gerak hewan dan tumbuhanyoga hariss
 
Praktikum ii geotropisme dan hidrotropisme (mawar)
Praktikum ii geotropisme dan hidrotropisme (mawar)Praktikum ii geotropisme dan hidrotropisme (mawar)
Praktikum ii geotropisme dan hidrotropisme (mawar)aris trea
 
Gerak pada tumbuhan gambar
Gerak pada tumbuhan gambarGerak pada tumbuhan gambar
Gerak pada tumbuhan gambarslametwdt
 
SCIENCE VIII; 1.1. GERAK MAKHLUK HIDUP (TUMBUHAN).pptx
SCIENCE VIII; 1.1. GERAK MAKHLUK HIDUP (TUMBUHAN).pptxSCIENCE VIII; 1.1. GERAK MAKHLUK HIDUP (TUMBUHAN).pptx
SCIENCE VIII; 1.1. GERAK MAKHLUK HIDUP (TUMBUHAN).pptxssusera8bcc4
 
Gerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidupGerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidupMizan permana
 
Gerak pada Tumbuhan dan Hewan
Gerak pada Tumbuhan dan HewanGerak pada Tumbuhan dan Hewan
Gerak pada Tumbuhan dan Hewanradar radius
 
Kelas 8-gerak-tumbuhan
Kelas 8-gerak-tumbuhanKelas 8-gerak-tumbuhan
Kelas 8-gerak-tumbuhansriharini18
 
Gerakpadatumbuhanipa 170417142737
Gerakpadatumbuhanipa 170417142737Gerakpadatumbuhanipa 170417142737
Gerakpadatumbuhanipa 170417142737tomi raden
 
Gerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanGerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanRosyita Dewi
 
Gerakpadatumbuhanipa 170417142737
Gerakpadatumbuhanipa 170417142737Gerakpadatumbuhanipa 170417142737
Gerakpadatumbuhanipa 170417142737tomi raden
 

Similar to 1 gerak pada tumbuhan (20)

Kul XII _Gerak Pada Tumbuhan_pakai.ppt
Kul XII _Gerak Pada Tumbuhan_pakai.pptKul XII _Gerak Pada Tumbuhan_pakai.ppt
Kul XII _Gerak Pada Tumbuhan_pakai.ppt
 
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.ppt
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.pptKul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.ppt
Kul XII sains _Gerak Pada Tumbuhan _pakai.ppt
 
10.Gerak_Pada_Tumbuhan_(Kelompok_6).pptx
10.Gerak_Pada_Tumbuhan_(Kelompok_6).pptx10.Gerak_Pada_Tumbuhan_(Kelompok_6).pptx
10.Gerak_Pada_Tumbuhan_(Kelompok_6).pptx
 
Gerak tumbuhan
Gerak tumbuhanGerak tumbuhan
Gerak tumbuhan
 
Ppt 3 jp sistem gerak hewan dan tumbuhan
Ppt  3 jp sistem gerak hewan dan tumbuhanPpt  3 jp sistem gerak hewan dan tumbuhan
Ppt 3 jp sistem gerak hewan dan tumbuhan
 
Gerak tumbuhan
Gerak tumbuhanGerak tumbuhan
Gerak tumbuhan
 
Praktikum ii geotropisme dan hidrotropisme (mawar)
Praktikum ii geotropisme dan hidrotropisme (mawar)Praktikum ii geotropisme dan hidrotropisme (mawar)
Praktikum ii geotropisme dan hidrotropisme (mawar)
 
Gerak pada Tumbuhan
Gerak pada TumbuhanGerak pada Tumbuhan
Gerak pada Tumbuhan
 
Gerak pada tumbuhan gambar
Gerak pada tumbuhan gambarGerak pada tumbuhan gambar
Gerak pada tumbuhan gambar
 
Respon tumbuhan
Respon tumbuhanRespon tumbuhan
Respon tumbuhan
 
SCIENCE VIII; 1.1. GERAK MAKHLUK HIDUP (TUMBUHAN).pptx
SCIENCE VIII; 1.1. GERAK MAKHLUK HIDUP (TUMBUHAN).pptxSCIENCE VIII; 1.1. GERAK MAKHLUK HIDUP (TUMBUHAN).pptx
SCIENCE VIII; 1.1. GERAK MAKHLUK HIDUP (TUMBUHAN).pptx
 
Gerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidupGerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidup
 
Gerak pada Tumbuhan.pptx
Gerak pada Tumbuhan.pptxGerak pada Tumbuhan.pptx
Gerak pada Tumbuhan.pptx
 
Gerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanGerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhan
 
Gerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanGerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhan
 
Gerak pada Tumbuhan dan Hewan
Gerak pada Tumbuhan dan HewanGerak pada Tumbuhan dan Hewan
Gerak pada Tumbuhan dan Hewan
 
Kelas 8-gerak-tumbuhan
Kelas 8-gerak-tumbuhanKelas 8-gerak-tumbuhan
Kelas 8-gerak-tumbuhan
 
Gerakpadatumbuhanipa 170417142737
Gerakpadatumbuhanipa 170417142737Gerakpadatumbuhanipa 170417142737
Gerakpadatumbuhanipa 170417142737
 
Gerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhanGerak pada tumbuhan
Gerak pada tumbuhan
 
Gerakpadatumbuhanipa 170417142737
Gerakpadatumbuhanipa 170417142737Gerakpadatumbuhanipa 170417142737
Gerakpadatumbuhanipa 170417142737
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 

Recently uploaded (10)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 

1 gerak pada tumbuhan

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM IPA 2 “Pengaruh Posisi Koleoptil Biji Kacang Hijau terhadap Geotropisme Pertumbuhan Akar Kacang Hijau” Disusun oleh : Kelompok 2 1. Tatap Pamuji (14312241014) 2. Wahyu Ningsih A. (14312241019) 3. Aprilia Mantayani (14312241028) 4. Deandira Novita W. (14312241037) 5. Hanif Faturohmah (14312244004) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
  • 2. A. JUDUL Pengaruh Posisi Koleoptil Biji Kacang Hijau terhadap Geotropisme Pertumbuhan Akar Kacang Hijau. B. RUMUSAN MASALAH Bagaimanakah pengaruh posisi koleoptil biji kacang hijau terhadap geotropism pertumbuhan akar kacang hijau? C. TUJUAN . Mengetahui pengaruh posisi koleoptil biji kacang hijau terhadap geotropisme pertumbuhan akar kacang hijau. D. HIPOTESIS Posisi biji kacang hijau yang koleoptilnya menghadap ke bawah, akarnya berukuran lebih panjang daripada akar kacang hijau yang posisi bijinya tengkurap. E. DASAR TEORI 1. Gerak pada Tumbuhan Tumbuhan melakukan pergerakan karena rangsanan dari luar atau proses pertumbuhan. Meski tidak memiliki sistem saraf, tumbuhan menunjukkan adanya kepekaan yang berupa gerak tanggapan terhadap sejumlah rangsangan dengan menggerakan bagian tumbuhan tertentu atau melakukan proses pertumbuhan. Gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Gerak Endonom/Autonom Gerak endonom adalah gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Gerak endonom ada 2 yaitu : 1) Endonom nutasi yang merupakan gerakan spontan (gerak aliran sitoplasma pada tanaman air Hydrilla verticillata). 2) Endonom higroskopis yaitu akibat kadar air yang rendah (contoh : pecah kacang polong-polongan saat kering). b. Gerak Etionom / Gerak Esionom Gerak etinom adalah gerakan pada tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari luar tumbuhan tersebut. Faktor penyebab gerakan etionom bisa
  • 3. berasal dari faktor rangsang sentuhan, air, cahaya, temperatur/suhu, zat kimia, gravitasi, dan lain sebagainya. Beberapa jenis gerakan etionom yaitu tropisme, taksis, dan nasti. (Salisburry and Ross. 1995). 1) Tropisme Tropisme adalah respons pertumbuhan yang utuh menuju atau menjauhi stimulus. Mekanisme tropisme merupakan suatu perbedaan laju pemanjangan sel pada sisi yang berlawanan pada suatu organ. gerakan tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Rangsang dari luar yang mempengaruhi gerak tumbuhan ada bermacam-macam. Misalnya cahaya, gravitasi, air atau kelembaban, dan sentuhan atau singgungan. Berdasarkan jenis rangsangan tersebut, tropisme dibedakan menjadi cahaya (fototropisme), gravitasi (geotropism), air (hidrotropisme), dan sentuhan (tigmotropisme). a) Fototropisme Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang cahaya, menyebabkan tumbuhan tumbuh menuju arah datangnya cahaya mempertahankan pendapat bahwa sel-sel pada sisi batang yang lebih gelap memanjang lebih cepat dibandingkan dengan sel-sel pada sisi yang lebih terang karena adanya penyebab auksin. Apabila gerak tumbuhan tersebut menuju kearah cahaya, berarti tumbuhan tersebut melakukan gerak fototropisme positif. Apabila gerakan tumbuhan ini menjauhi arah cahaya, maka disebut fototropisme negatif. Contoh gerak fototropisme positif adalah tanaman biji-bijian yang sedang tumbuh tunas. b) Geotropisme Geotropisme adalah gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi (gaya tarik) bumi. Dalam responsnya terhadap gravitasi atau geotropisme, akar memperlihatkan geotropisme positif yaitu arah gerak ke bawah dan tunas memperlihatkan geotropisme negative yaitu arah gerak ke atas. Geotropisme berfungsi setelah sebuah biji berkecambah, yang memastikan bahwa akar tumbuh ke dalam tanah dan tunas menghadapi cahaya matahari terlepas dari bagaimana biji itu diorientasikan ketika biji diletakkan di tanah. Gravitropisme negative banyak ditunjukkan pada batang dengan munculnya fenomena batang yang memiliki arah tumbuh menjauhi pusat
  • 4. bumi. Sedangkan akar menunjukkan gravitropisme positif. Fenomena gravitropisme tersebut disebabkan karena adanya statoliths yang merupakan plastid khusus yang mengandung butiran zat tepung yang tebal. Peristiwa gravitropisme ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. Gambar 1. Geotropisme (+) dan (-) pada pertumbuhan kacang hijau. Sumber gambar : Solomon,(2008:790). Geotropi adalah gerak yang menuju pusat bumi, gerak ini dilakukan oleh akar. Gerak ujung akar kepala itu sutau geotropi yang positif. Sedang jurusan yang ditempuh oleh cabang-cabang akar yang agak mendatar itu disebut diogeotropik atau transversal-geotropik. Sebaliknya, jurusan yang ditempuh oleh ujung batang itu disebut geotropi yang negatif. Gravitropisme dibagi menjadi dua, yaitu gravitropisme positif (gerakan pertumbuhan akar menuju arah gravitasi bumi dan gravitropisme negatif (gerakan pertumbuhan akar menjauhi gravitasi bumi. Namun pada umumnya akar bersifat gravitropisme positif (Dwidjoseputro, D. 1985:16). Pembengkokan batang utama dan akar. Pada awalnya bahwa sisi penerimaan gravitasi adalah tudung akar. Seperti halnya pada fototropisme, disebabkan oleh pertumbuhan diferensiasi pada daerah perpanjangan dibelakang ujung. Pada batang atau koleoptil yang diletakkan horizontal pemanjangan terjadi lebih besar pada posisi bawah dari pada sisi atas, sedangkan pada akar terjadi sebaliknya, jadi berturut- turut mengakibatkan bengkokan keatas dan bengkokan kebawah (Heddy, S. 1996:4). Jika kita letakkan suatu pot berisi kecambah dalam posisi mendatar, maka ujung kar akan membelok ke pusat bumi (geotropi yang positif), sedang ujung batang akan membelok keatas (geotropi yang negatif). Kejadian ini ada hubungannya dengan distribusi auksin juga.
  • 5. Kesimpulannya adalah kadar auksin yang tinggi menggiatkan pengembangan sel-sel batang, akan tetapi menghambat sel-sel akar. Pembengkokan batang utama dan akar. Pada awalnya bahwa sisi penerimaan gravitasi adalah tudung akar. Seperti halnya pada fototropisme, disebabkan oleh pertumbuhan diferensiasi pada daerah perpanjangan di belakang ujung. Pada batang atau koleoptil yang diletakkan horizontal pemanjangan terjadi lebih besar pada posisi bawah dari pada sisi atas, sedangkan pada akar terjadi sebaliknya, jadi berturut- turut mengakibatkan bengkokan ke atas dan bengkokan ke bawah. Gaya berat berpengaruh terhadap arah pertumbuhan akar dan batang. Hal in dapat terlihat dengan meletakkan kecambah tanaman secara horizontal. Setelah beberapa lama, akar akan melengkung ke bawah. Sedangkan ujung batang akan bengkok ke atas. Batang utama atau batang tanaman biasanya tumbuh 180º dari pusat gravitasi bumi. Sedangkan cabang, tangkai dauun, rimpang dan stolon biasanya lebih mendatar. Perbedaan arah tumbuh tersebut menyebabkan tumbuhan dapat mengisi ruang sehingga dapat menyerap CO2 dan cahaya sangat efektif. Hal ini merupakan suatu bentuk respon tanaman terhadap kondisi lingkungan (Salisburry and Ross. 1995). c) Hidrotropisme Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan menuju kearah yang basah atau berair. Arah pertumbuhan menuju tempat yang berair disebut gerak hidrotropisme positif. Apabila araah pertumbuhan tanaman menjauhi tempat yang berair disebut gerakan hidrotropisme negatif. Contoh hidrotropisme positif adalah arah pertumbuhan ujung akar didalam tanah yang selalu menuju ketempat yang mengandung air. d) Thigmotropisme Thigmotropisme adalah gerak tumbuhan karena respons terhadap sentuhan. Contohnya tumbuhan anggur dan tumbuhan merambat lainnya memiliki sulur yang membelit penompangnya, organ pelilit ini umumnya tumbuh lurus sampai sulur menyentuh sesuatu, kontak tersebut merangsang respons melilit karena adanya perbedaan pertumbuhan sel- sel pada sisi yang berlawanan pada sulur tersebut.
  • 6. e) Kemotropisme Kemotropisme merupakan gerak tumbuhan yang terjadi karena adanya rangsangan bahan kimia. Misalnya, gerak akar menuju ke tempat yan banyak mengandung zat hara. 2) Taksis Gerak Taksis Taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau seluruh tumbuhan akibat adanya rangsangan. Gerak taksis umumnya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah. Fototaksis Taksis yang disebabkan oleh rangsangan cahaya disebut fototaksis. Gerak fototaksis terjadi pada ganggang hijau Chlamydomonas yang langsung menuju cahaya yang intensitasnya sedang. Tetapi bila intensitas cahaya meningkat, maka akan tercapai batas tertentu dimana justru Chlamydomonas dengan tiba-tiba akan berbalik arah dan berenang menjauhi cahaya. Dengan demikian terjadi perubahan yang semula gerak fototaksis positif kemudian menjadi gerak fototaksis negatif. Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan intensitas cahaya, yaitu tumbuhan akan mendekati cahaya sebelum melebihi batas toleransinya dan akan menjauhi bila telah melebihi batas toleransinya. Selain ganggang hijau, gerak ini juga terjadi pada Euglena dan jamur Pilobolus. a) Kemotaksis Kemotaksis, selain sinar ada pula zat lain yang mampu berfungsi sebagai rangsang gerak taksis. Bakteri oksigen pada umumnya bergerak ke tempat-tempat yang menghasilkan atau banyak mengandung oksigen. Contoh gerak taksis terjadi juga pada sel gamet tumbuhan lumut. Spermatozoid pada arkegonium juga bergerak karena tertarik oleh sukrosa atau asam malat. Pergerakan ini terjadi karena adanya zat kimia pada sel gamet betina. Taksis yang disebabkan oleh zat kimia seperti ini disebut kemotaksis. b) Thermotaksis Thermotaksis, dengan impuls berupa suhu, terjadi pada golongan algae yang bergerak ke daerah yang memiliki suhu yang lebih tinggi. 3) Nasti Gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut gerak nasti. gerak nasti juga disebabkan oleh
  • 7. perubahan tekanan turgor. Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima oleh tumbuhan ada beberapa macam gerak nasti. a) Fotonasti Fotonasti, Bunga pukul empat akan mekar pada sore hari karena rangsangan cahaya matahari pada saat itu. Arah mekarnya bunga tersebut tidak dipengaruhi oleh arah datangnya cahaya matahari yang datang dari arah barat. Gerak seperti ini disebut gerak nasti. Gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya matahari seperti pada bungan pukul empat disebut fotonasti. b) Tigmonasti (Seismonasti) Tigmonasti (Seismonasti), apabila daun tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) disentuh, terutama daunnya disentuh pelan-pelan, maka daun akan bergerak menutup seperti layu. Dalam waktu tertentu setelah sentuhan daun akan kembali normal. Bila sentuhan diperkeras maka gejala seperti layu bertambah banyak, demikian pula waktu pemulihannya akan semakin lama. Daerah sentuhan yang paling peka adalah di daun atau sendi daun. Arah penutupan daun tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak ini disebut nasti. Nasti yang terjadi karena sentuhan seperti pada putri malu disebut tigmonasti. Gerak menutupnya daun putri malu terjadi karena adanya perubahan tekanan turgor pada tangkai daunnya. Seperti yang telah diketahui bahwa di dalam sel-sel terdapat cairan sel sehingga ada tekanan turgor. Di dalam daun, tangkai, dan batang terdapat suatu zat yang dapat mengalir dari tempat sentuhan ke tempat lain yang menyebabkan perubahan tekanan turgor. Oleh karena itu, begitu daun atau batang disentuh, maka terjadi kehilangan tekanan turgor dan terjadi gerak yang akibatnya terlihat seperti layu. Tekanan turgor akan pulih kembali beberapa saat kemudian setelah sel-selnya terisi cairan lagi. c) Termonasti Termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu. Seperti yang terjadi pada bunga tulip, terbukanya (mekarnya) bunga tulip terjadi pada hari-hari hangat yaitu pada musim semi. d) Niktinasti
  • 8. Niktinasti, dengan perubahan gelap dan terang yang impulsnya meliputi cahaya dan suhu. Terjadi pada daun belimbing, lamtoro dan petai cina yang sel-sel pulvinus akan kekurangan air sehingga daun menutup atau kelihatan layu pada sore hari, dikenal juga dengan gerakan tidur pada daun (Champbell,2003:389). 2. Kacang Hijau Kacang hijau adalah tanaman palawija yang memiliki nama ilmiah Vigna radiata. Tanaman kacang hijau biasanya memiliki tinggi kurang lebih sekitar 3 meter dengan batang yang bercabang tegak serta memiliki bunga berbentuk seperti kupu-kupu yang berwarna kuning kehijau-hijauan. Dari bunga tersebut terlihat polongan yang berisi 10 hingga 15 biji kacang hijau. Tanaman kacang hijau memiliki bunga yang majemuk dan terdiri tiga helai daun dengan bentuk segitiga serta memiliki tulang daun yang menyirip. Kacang hijau sendiri memiliki kulit biji berwarna hijau dengan biji yang berwarna putih. Umumnya biji kacang hijau sering dijadikan tauge. Tanaman kacang hijau dapat tumbuh pada kawasan tropis serta berada pada dataran rendah dengan ketinggian antara 5 hingga 700 m diatas permukaan laut. Jika kacang hijau ditanam pada ketinggian 750 m diatas permukaan laut, maka akan mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan, umumnya kacang hijau tidak dapat memberikan produksi yang banyak pada ketinggian diatas 750 m diatas permukaan laut. Tanaman kacang hijau membutuhkan kelembaban udara sekitar 50% hingga 89 %. Tidak hanya itu, tanaman kacang hijau membutuhkan kurang lebih 10 jam perharinya untuk dapat terpapar sinar matahari. Ada dua jenis kacang hijau yang terkenal yaitu Golden gramm dan Green gramm. Golden gramm merupakan jenis kacang hijau dengan warna keemasan. Golden gramm sendiri memiliki nama ilmiah Phaselus aureus. Sedangkan Green gramm adalah jenis kacang hijau yang memiliki warna hijau. Green gramm sendiri memiliki nama ilmiah Phaseolus radiatus.
  • 9. Klasifikasi ilmiah Kacang Hijau Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliophyta Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Genus : Vigna Spesies : V.radiate Kacang hijau mengandung banyak protein, vitamin B1, asam folat, mineral seperti kalsium dan fosfor, lemak serta asamm lemak tak jenuh. Ada banyak manfaat yang dapat diambil dari kacang hijau. Diantaranya kandungan kalsium dan fosfor yang dimiliki kacang hijau dapat membantu memperkuat tulang. Asam lemak tak jenuhnya sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung. Vitamin B1 yang dikandungnya bermanfaat untuk membantu masa pertumbuhan serta meningkatkan vitalitas pada pria. Multi proteinnya berfungsi untuk mengganti sel mati dan merangsang pertumbuhan sel baru. Dan asam folatnya berguna untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan dalam perkembangan otak janin (Sinartani. 2008:2) F. METODOLOGI PENELITIAN 1. Tempat dan Waktu Percobaan a. Tempat : Jalan Affandi No.8A Depok Sleman Yogyakarta b. Hari, tanggal : Jumat, Sabtu, Minggu, Senin, 4,5, 6, 7 Maret 2016 c. Waktu : 07.00 dan 19.00 WIB 2. Alat dan Bahan a. Alat 1) Wadah 2) Kapas 3) Sendok teh Gambar 2. Kacang Hijau Sumber : Sinartani, 2008:2.
  • 10. 4) Alat tulis b. Bahan 1) Biji kacang hijau bermassa 0,6 gram 2) Air 3. Variabel a. Variabel Bebas : Posisi biji dan arah b. Variabel Kontrol : Massa biji Volume air Wadah + Kapas (media tanam) c. Variabel Terikiat : Pertumbuhan akar 4. Skema Percobaan Posisi 1 Posisi 2 Posisi 3 Keterangan : Posisi 1 koleoptil di bagian bawah. Posisi 2 koleoptil dibagian samping. Posisi 3 koleoptil dibagian atas.
  • 11. 5. Langkah Kerja G. HASIL PENGAMATAN Tabel Panjang Akar Kecambah Kacang Hijau 1. Hari Sabtu, tanggal 5 Maret 2016 No Perlakuan Panjang akar (cm) Keterangan Hari ke-1 07.00 WIB 19.00 WIB 1 1 (Koleoptil posisi di bawah) 1 0,5 0,5 Akar pada biji tumbuh dari bagian samping titik koleoptil yang berwarna putih, dengan posisi perlakuan 1 yang paling banyak terdaapat kulit biji yang pecah (tidak ada penghalang di bagian bawah koleoptil biji). Arah pertumbuhan akar tegak lurus keluar dari pecahan kulit biji 2 1,1 1,6 3 0,5 0,6 4 0,4 0,7 5 0,3 0,4 2 2 (Koleoptil posisi di samping) 1 0,7 1,5 2 - 0,1 3 - 0,2 4 0,3 0,4 Mengamati pertumbuhan akar setiap pukul 07.00 dan 19.00 WIB selama 3 hari serta mencatat panjang akarnya di tabel analisis Menyiram media dengan air masing-masing sebanyak 10 sendok teh Meletakan 5 biji di sisi wadah 3 dengan posisi kleoptil menghadap ke arah atas Meletakan 5 biji di sisi wadah 2 dengan posisi koleoptil menghadap ke arah samping Meletakan 5 biji di sisi wadah 1 dengan posisi koleoptil menghadap ke arah bawah Memasukan kapas kedalam 3 wadah sebagai media tanam Menyiapkan bahan dan alat
  • 12. 5 - - lalu berbelok menuju pusat bumi. 3 3 (Koleoptil posisi di atas) 1 Pecah Akar mencuat 2 0,1 0,5 3 0,1 0,7 4 0,2 0,9 5 - - 2. Hari Minggu, tanggal 6 Maret 2016 No Perlakuan Panjang akar (cm) Keterangan Hari ke-2 07.00 WIB 19.00 WIB 1 1 (Koleoptil posisi di bawah) 1 0,6 1 Akar menuju ke atas lalu berbelok ke bawah. Akar tumbuh ke bawah sesuai gravitasi, bila ada penghalang akar akan berbelok.Akar berbulu halus di bagian ujungnya. 2 2,2 3 3 1,3 1,4 4 0,9 1,3 5 0,8 0,8 2 2 (Koleoptil posisi di samping) 1 2,4 2,8 Akar tumbuh berbelok ke arah bawah/ bumidan akar mencuat keluar dari samping kotiledon menuju arah gravitasi (pusat bumi). 2 0,8 1,3 3 0,8 1,2 4 0,7 0,9 5 0,4 1 3 3 (Koleoptil posisi di atas) 1 Akar mencuat Akar mencuat Akar tumbuh dari bagian kulit biji yang pecah dengan arah menuju ke pusat bumi dan saat menemui penghlang arah akar akan berbelok lalu menuju pusat bumi (sesuai gravitasi). 2 0,5 0,7 3 1,4 1,7 4 1,5 1,5 5 - -
  • 13. 3. Hari Senin, tanggal 7 Maret 2016 No Perlakuan Panjang akar (cm) Keterangan Hari ke-3 07.00 WIB 19.00 WIB 1 1 (Koleoptil posisi di bawah) 1 0,9 1,4 Akar melengkung melingkar arahnya menghindari penghalang. Ujung akar semakin tipis dari pangkal. Rambut akar mulai tumbuh/ teramati. 2 3,8 4 3 1,7 2,7 4 1,1 2,2 5 1,2 1,5 2 2 (Koleoptil posisi di samping) 1 3,4 5,3 Akar tumbuh melengkung arahnya menghindari penghalang. Rambut akar mulai muncul. Bulu akar teramati. 2 2 2,3 3 1,7 2,2 4 0,9 1,1 5 1,1 1,3 3 3 (Koleoptil posisi di atas) 1 0,1 0,1 Akar tumbuh mencuat dari bagian kulit biji yang pecah dan tembus di bagian bawah akar. Akar tumbuh dengan arah melengkung menghindari penghalang. Bulu akar mulai tumbuh/ teramati. Rambut akar juga mulai tumbuh/ teramati. 2 0,8 1,7 3 2,1 2,7 4 2 2,6 5 - - H. ANALISIS DATA
  • 14. I. PEMBAHASAN Praktikum yang berjudul “Pengaruh Posisi Koleoptil terhadap Gerak Geotropisme Akar” ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh posisi terhadap pertumbuhan akar pada tanaman. Tanaman yang digunakan dalam praktikum ini adalah biji kacang hijau. Dipilihnya biji kacang hijau dikarenakan kacang hijau relatif cepat pertumbuhannya, mudah penumbuhan serta mudah untuk diamati perkembangannya. Praktikum ini dilakukan selama 4 hari yaitu dari hari Jumat, 4 Maret 2016 hingga hari Senin 7 Maret 2016. Dalam praktikum ini memiliki variabel terikat berupa pertumbuhan akar; variabel kontrol berupa massa biji sebesar 0,07 gram, media tanam berupa kapas, wadah, jumlah biji setiap wadah, intensitas air, dan intensitas cahaya; sedangkan variabel bebas berupa posisi koleoptil yaitu posisi di atas, samping dan bawah. Dalam pelaksanaan praktikum ini digunakan 3 wadah yang diisi masing- masing 5 biji kacang hijau dengan posisi yang berbeda para tiap wadahnya. Pengamatan dilakukan pada jam 07.00 WIB serta 19.00 WIB. Selain mengamati pertumbuhan akar, praktikan juga mengukur panjag akar dari pangkal biji hingga ujung akar sehingga selain uji kualitatif dilakukan pula uji secara kuantitatif. Dalam hitungannya praktikum memang dilakukan selama 4 hari namun pada hari jumat praktikan hanya membuat media sehingga belum dapat diperoleh data. Pengamatan serta pengukuran baru dapat dilakukan pada hari Sabtu, 5 Maret 2016. Berdasarkan hasil percobaan dan analisis perhitungan dapat dibuat sebuah grafik mengenai perbandingan panjang akar kacang hijau pada setiap harinya. Data yang 0.76 1.5 2.36 0.44 1.44 2.44 0.42 0.78 1.42 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 1 2 3 Panjangakar(cm) Hari ke- Grafik Perbandingan Panjang Akar Kacang Hijau Bawah Samping Atas
  • 15. digunakan pada grafik merupakan hasil rerata pertumbuhan akar setiap posisi pada setiap harinya. Terlihat pada grafik bahwa pertumbuhan akar kacang hijau yang ditanam, paling cepat pada tanaman kacang hijau dengan posisi koleoptil di bawah dan paling lambat pada posisi koleoptil di atas meskipun pada hari terakhir pengamatan biji kacang hijau dengan koleoptil di samping pertumbuhan akarnya sedikit lebih cepat daripada koleoptil dengan posisi di atas. Biji kacang hijau dengan posisi koleoptil berada diatas akar mengalami perpanjangan paling panjang dikarenakan akar berusaha menuju pusat bumi atau gravitasi. Posisi koleoptil yang berada diatas membutuhkan jarak yang lebih jauh untuk menuju ke pusat bumi daripada posisi lainnya, sehingga dengan posisi koleoptil yang ada di bagian bawah dan dibantu oleh gaya gravitasi maka pertumbuhan akar yang terjadi adalah yang paling cepat dibandingkan dengan posisi koleoptil yang lain. Pada semua kacang hijau baik dengan posisi koleoptil di atas, di bawah dan di samping pada hari pertama akarnya tumbuh dari bagian samping titik kotiledon yang berwarna putih, dengan posisi perlakuan 1 yang paling banyak terdapat kulit biji yang pecah (dikarenakan tidak ada penghalang di bagian bawah kotiledon biji). Gambar 1. Pertumbuhan akar pada hari pertama Sumber: Dokumentasi pribadi Pada hari kedua, untuk koleoptil dengan posisi di atas, akarnya menuju ke atas lalu berbelok ke bawah. Akar tumbuh ke bawah sesuai gravitasi, bila ada penghalang akar akan berbelok dan mulali tumbuh akar berbulu halus di bagian ujungnya. Pada perlakuan kedua (koleoptil di samping), akarnya tumbuh berbelok ke arah bawah dan akar mencuat keluar dari samping kotiledon menuju arah gravitasi (pusat bumi). Sedangkan pada perlakuan ketiga (koleoptil di atas) juga sama yaitu akarnya tumbuh dari bagian kulit biji yang pecah dengan arah menuju ke pusat bumi dan saat menemui penghalang arah akar akan berbelok lalu menuju pusat bumi (sesuai gravitasi).
  • 16. Gambar 2. Pertumbuhan akar pada hari kedua Sumber: Dokumentasi pribadi Pada hari ketiga, untuk koleoptil dengan posisi di atas, akarnya melengkung melingkar arahnya menghindari penghalang dan ujung akar semakin tipis dari pangkal. Pada perlakuan kedua (koleoptil di samping), akarnya tumbuh melengkung arahnya menghindari penghalang dan rambut akar mulai muncul. Akar tumbuh mencuat dari bagian kulit biji yang pecah dan tembus di bagian bawah akar. Sedangkan pada perlakuan ketiga (koleoptil di atas), akarnya tumbuh dengan arah melengkung menghindari penghalang dan rambut akar juga mulai tumbuh/ teramati. Gambar 3. Pertumbuhan akar pada hari ketiga Sumber: Dokumentasi pribadi Seperti pada hasil pengamatan, geotropisme berfungsi setelah sebuah biji berkecambah, yang memastikan bahwa akar tumbuh ke dalam kapas dan tunas menghadap cahaya matahari terlepas dari bagaimana biji itu diorientasikan ketika biji diletakkan di tanah. Meskipun ketika menemui penghalang akar akan berbelok dan menuju ruang yang tidak ada penghalangnya, namun tetap saja akar tersebut mengarahnya juga menuju pusat bumi. Gerak yang dilakukan oleh akar ini merupakan gerak geotropisme. Geotropisme adalah gerakan bagian tanaman karena pengaruh gravitasi (gaya tarik) bumi. Geotropisme dibagi menjadi dua yaitu geotropisme positif dan geotropisme negatif. Gerak geotropisme negatif pada praktikum ini ditunjukkan oleh arah pertumbuhan akar, sedangkan untuk geotropisme negatif ditunjukkan oleh arah
  • 17. pertumbuhan batang yang pada praktikum ini tidak diidentifikasi lebih dalam. Sedangkan pada teori lain, berdasarkan arah pertumbuhan terhadap gravitasi, gravitropisme terbagi menjadi orthogravitropisme (pertumbuhan tegak lurus ke atas ataupun ke bawah), diagravitropisme (pertumbuhan mendatar), plagiogravitropisme (pertumbuhan membentuk sudut tertentu). Sedangkan organ yang tidak mendapat pengaruh gravitasi disebut agravitropik ( James, 1996 : 325). Pada aktivitas gerak geotropisme pada tanaman ini tidak semata-mata dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi namun juga dibantu oleh hormon auksin yang ada pada tanaman kacang hijau tersebut. Menurut Campbell (2008: 432-433), tumbuhan bisa mendeteksi gravitasi dengan mengumpulkan statolit, yaitu plastida-plastida terspesialisasi yang mengandung butir-butir padat, ke bagian bawah sel-sel. Di akar, statolit terletak di dalam sel-sel tertentu pada tudung akar. Berdasarkan salah satu hipotesis, kumpulan statolit pada titik-titik rendah dari sel-sel ini mendistribusi kembali kalsium, yang menyebabkan transport lateral auksin di dalam akar. Kalsium dan auksin terakumulasi di sisi bawah zona pemanjangan akar. Karena zat-zat kimia ini terlarut, zat tersebut tidak merespon gravitasi namun harus ditranspor secara aktif ke salah satu sisi akar. Pada konsentrasi yang tinggi, auksin menghambat pemanjangan sel, efek yang memperlambat pertumbuhan di sisi bawah akar. Pemanjangan sel-sel yang lebih cepat di sebelah atas menyebabkan akar menekuk saat ia tumbuh. Hal inilah yang terjadi ketika terlihat akar yang saling melingkar-lingkar pada wadah. Tropisme ini berlanjut hingga akar tumbuh lurus ke bawah. Gambar 4. Geotropisme (+) dan (-) pada pertumbuhan kacang hijau Sumber: Solomon, (2008:790) Gravitropisme atau geotropisme penting bagi tumbuhan karena pertumbuhan akar ke bawah meningkatkan kemungkinan akar mendapat air dan mineral, sedangkan pada batang dan daun akan mendapatkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Rangsangan gravitasi diterima oleh sel melalui dua cara yaitu menerima perbedaan tekanan pada sel sebagai akibat terjadinya distribusi partikel-partikel ringan dan berat yang tidak merata di
  • 18. dalam sel. Kedua adalah timbulnya tekanan sebagai akibat adanya fluktuasi perubahan status air dalam sel, akan menimbulkan tekanan yang disebabkan kandungan sel. Beberapa bukti yang menguatkan pernyataan ini adalah: 1. Adanya hubungan yang erat antara adanya amiloplas yang terendap dalam organ dengan kemampuan organ untuk tanggap secara gravitropis. 2. Waktu yang diperlukan untuk respon gravitropik berhubungan erat dengan laju pengendapan amiloplas 3. Jika akar atau koleoptil diberi giberelin dan kinetin pada suhu tinggi menyebabkan amiloplas menghilang, demikian pula dengan respon terhadap gravitasi. 4. Kepekaan gravitropik muncul kembali pada waktu yang bersamaan dengan muncul kembali butir pati atau setelah tudung akar baru muncul. Gambar 5 . Interaksi gravitasi dan auksin mengontrol gerak batang dan akar Sumber: http://memetmulyadi.blogspot.co.id/2012/03/gerak-pada- tumbuhan.html#ixzz42ys6csPC (diunduh pada hari Senin 7 Maret 2016 pukul 14.00 WIB). Pada Percobaan F. Went dan N. Cholodny menjelaskan adanya pembelokan pucuk ke arah atas di sebabkan distribusi auksin yang asimetris (tidak merata) pada tanaman dalam posisi horizontal. Pengaruh gravitasi menyebabkan konsentrasi auksin bagian bawah menjadi bertambah. Peningkatan kadar auksin akan merangsang pertumbuhan lebih cepat, sehingga pucuk akan membelok ke atas. Begitupun pada akar yang memiliki asam absisat (ABA) pada tudung akar. Akibat pengaruh gravitasi menyebabkan akumulasi
  • 19. ABA lebih banyak pada bagian bawah, sehingga meningkatkan penghambatan pertumbuhan. Akibatnya bagian sebelah atas yang ABA lebih sedikit, akan tumbuh lebih cepat dan akar akan membelok ke bawah ( Goodman, 1986:548 ). Selain itu menurut Salisburry and Ross (1995), gaya berat berpengaruh terhadap arah pertumbuhan akar dan batang. Hal ini dapat terlihat dengan meletakkan kecambah tanaman secara horizontal. Setelah beberapa lama, akar akan melengkung ke bawah. Sedangkan ujung batang akan bengkok ke atas. Batang utama atau batang tanaman biasanya tumbuh 180º dari pusat gravitasi bumi. Sedangkan cabang, tangkai dauun, rimpang dan stolon biasanya lebih mendatar. Perbedaan arah tumbuh tersebut menyebabkan tumbuhan dapat mengisi ruang sehingga dapat menyerap CO2 dan cahaya sangat efektif. Hal ini merupakan suatu bentuk respon tanaman terhadap kondisi lingkungan. J. KESIMPULAN Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat didimpulkan bahwa pengaruh posisi biji kacang hijau terhadap geotropisme pertumbuhan akar kacang hijau, yaitu gerakan bagian tanaman karena pengaruh gravitasi (gaya tarik) bumi merupakan gerak geotropisme positif dan pengaruh posisi kotiledon yang koleoptilnya menghadap ke bawah, akarnya berukuran lebih panjang daripada akar kacang hijau yang posisi bijinya tengkurap.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Barret James M.1986.Biology.New Yersey : Prentice-Hall Inc. Englewood Cliffs. Champbell, dkk.2003.Biologi jilid 2 Edisi Kelima.Jakarta: Erlangga Dwidjoseputro.1985.Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta: PT Gramedia. Gerak pada Tumbuhan. Diakses pada http://memetmulyadi.blogspot.co.id/2012/03/gerak- pada-tumbuhan.html hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 pukul 19.00 WIB. Goodman H., T.C.Emmel, L.E.Graham, F.M. Slowiczek, Y. Shechter.1986.Biology. Florida : Harcourt Brace Jovanovich, Inc. Orlando. Heddy, S.1996.Hormon Tumbuhan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Salisbury dan Ross.1991.Fisiologi Tumbuhan.Bandung: ITB. Sinartani.2008.Kacang Hijau. Diakses dari www.SinarTanionline.Org pada tanggal 9 Maret 2016 pukul 11.00 WIB. Solomon,Eldra.P.,et.all.2008.Biology Eight Edition.United States of America:Thomson Brooks Cole.
  • 21. JAWAB PERTANYAAN 1. Bukti gravitasi mempengaruhi gerakan tumbuhan : Ketika beberapa kacang hijau diletakkan dengan posisi koleoptil yang berbeda-beda (atas, samping dan bawah), pertumbuhan akarnya selalu menuju ke arah pusat bumi meskipun selama waktu pertumbuhannya mengalami pertumbukan dengan benda lain (kapas) akar akan tetap mencari jalan sehingga ketika ada celah akan mengarah ke bawah. 2. Yang dimaksud dengan geotropisme positif dan geotropism negatif: Geotropisme positif adalah arah gerak tumbuhan yang searah dengan gravitasi bumi yaitu ke arah bawah. Geotropisme negatif adalah arah gerak tumbuhan yang berlawanan arah dengan gravitasi bumi yaitu ke arah atas.
  • 22. LAMPIRAN Awal penanaman biji kacang hijau Hari Jumat, tanggal 4 Maret 2016 Posisi 1 Sumber : dokumentasi pribadi Posisi 2 Sumber : dokumentasi pribadi Posisi 3 Sumber : dokumentasi pribadi Hari Sabtu, tanggal 5 Maret 2016 07.00 WIB Posisi 1 Sumber : dokumentasi pribadi Posisi 2 Sumber : dokumentasi pribadi Posisi 3 Sumber : dokumentasi pribadi 19.00 WIB Posisi 1 Sumber : dokumentasi pribadi Posisi 2 Sumber : dokumentasi pribadi Posisi 3 Sumber : dokumentasi pribadi Hari Minggu, tanggal 6 Maret 2016
  • 23. 07.00 WIB Posisi 1 Sumber : dokumentasi pribadi Posisi 2 Sumber : dokumentasi pribadi Posisi 3 Sumber : dokumentasi pribadi 19.00 WIB Posisi 1 Sumber : dokumentasi pribadi Posisi 2 Sumber : dokumentasi pribadi Posisi 3 Sumber : dokumentasi pribadi Hari Senin, tanggal 7 Maret 2016 07.00 WIB Posisi 1 Sumber : dokumentasi pribadi Posisi 2 Sumber : dokumentasi pribadi Posisi 3 Sumber : dokumentasi pribadi 19.00 WIB
  • 24. Posisi 1 Sumber : dokumentasi pribadi Posisi 2 Sumber : dokumentasi pribadi Posisi 3 Sumber : dokumentasi pribadi