SlideShare a Scribd company logo
1 of 180
Download to read offline
Tugas Sejarah
Materi Semester 1




     Ramadhani Sardiman
     XI IPA 3
     SMAN 3 Padang        1
Bab 1. Perkembangan Dan Pengaruh Agama Dan Kebudayaan Hindu-
       Buddha Di Indonesia

Bab 2. Perkembangan Dan Pengaruh Agama Serta Kebudayaan Islam
       Di Indonesia

Bab 3. Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Kolonial

Bab 4. Perkembangan Pergerakan Nasional Di Indonesia

Bab 5. Pendudukan Jepang Dan Upaya Mempersiapkan
       Kemerdekaan Indonesia
                                                           2
Bab 1. Perkembangan Dan Pengaruh
      Agama Dan Kebudayaan Hindu-
      Buddha Di Indonesia




                                    3
Masuknya Kebudayaan Dan Agama
              Hindu-Buddha Ke Indonesia
Hubungan dagang antara Indonesia dengan India berpengaruh terhadap
masuknya budaya Hindu - Budha ke Indonesia. Agama Budha
disebarluaskan ke Indonesia oleh para biksu, sedangkan mengenai
pembawa agama Hindu ke Indonesia terdapat 4 teori sebagai berikut :
1. Teori Ksatria
2. Teori Waisya
3. Teori Brahmana
4. Teori Campuran

Bukti tertua adanya pengaruh India di Indonesia adalah ditemukannya
Arca Buddha dari perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan.


                                                                 4
KERAJAAN KUTAI
Kerajaan Kutai atau Kerajaan Kutai Martadipura (Martapura) merupakan
kerajaan Hindu yang berdiri sekitar abad ke-4 Masehi di Muara Kaman,
Kalimantan Timur. Kerajaan ini dibangun oleh Kudungga, diduga ia belum
menganut agama Hindu.

Peninggalan terpenting kerajaan Kutai adalah 7 Prasasti Yupa, dengan
huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta, dari abad ke-4 Masehi. Salah satu
Yupa mengatakan bahwa Maharaja Kudungga mempunyai seorang putra
bernama Aswawarman yang disamakan dengan Ansuman (dewa
matahari).

Aswawarman mempunyai tiga orang putra, yang paling terkemuka
adalah Mulawarman. Salah satu prasastinya juga menyebut kata
Waprakeswara yaitu tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa.   5
KERAJAAN TARUMANEGARA
Kerajaan Tarumanegera di Jawa Barat hampir bersamaan
waktunya dengan Kerajaan Kutai. Kerajaan Tarumanegara didirikan
oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358, yang
kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382 –
395).

Maharaja Purnawarman adalah raja Tarumanegara yang ketiga
(395 – 434 M). Menurut Prasasti Tugu pada tahun 417 ia
memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga
sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km).


                                                             6
KERAJAAN TARUMANEGARA
Dari kerajaan Tarumanegara ditemukan sebanyak 7 buah prasasti.
Lima diantaranya ditemukan di daerah Bogor. Satu ditemukan di
desa Tugu, Bekasi dan satu lagi ditemukan di desa Lebah, Banten
Selatan. Prasasti-prasasti yang merupakan sumber sejarah
Kerajaan Tarumanegara tersebut yaitu :
1. Prasasti Kebon Kopi.
2. Prasasti Tugu.
3. Prasasti Munjul atau Prasasti Cidanghiang.
4. Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor.
5. Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor.
6. Prasasti Jambu, Bogor.
7. Prasasti Pasir Awi, Bogor.
                                                             7
KERAJAAN SRIWIJAYA


Keadaan alam Pulau Sumatera dan sekitarnya pada abad ke-7
berbeda dengan keadaan sekarang. Sebagian besar pantai timur
baru terbentuk kemudian. Oleh karena itu Pulau Sumatera lebih
sempit bila dibandingkan dengan sekarang, sebaliknya Selat
Malaka lebih lebar dan panjang.




                                                           8
KERAJAAN SRIWIJAYA
Beberapa faktor yang mendorong perkembangan kerajaan Sriwijaya
menjadi kerajaan besar antara lain sebagai berikut :

 Letaknya yang strategis di Selat Malaka yang merupakan jalur
  pelayaran dan perdagangan internasional.

 Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina melintasi selat
  Malaka, sehingga membawa keuntungan yang besar bagi Sriwijaya.

 Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan akibat serangan
  kerajaan Kamboja, hal ini memberikan kesempatan bagi
  perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim (sarwajala) yang
  selama abad ke-6 dipegang oleh kerajaan Funan.
                                                                   9
KERAJAAN SRIWIJAYA
Beberapa faktor yang mendorong perkembangan kerajaan Sriwijaya
menjadi kerajaan besar antara lain sebagai berikut :

 Letaknya yang strategis di Selat Malaka yang merupakan jalur
  pelayaran dan perdagangan internasional.

 Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina melintasi selat
  Malaka, sehingga membawa keuntungan yang besar bagi Sriwijaya.

 Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan akibat serangan
  kerajaan Kamboja, hal ini memberikan kesempatan bagi
  perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim (sarwajala) yang
  selama abad ke-6 dipegang oleh kerajaan Funan.
                                                                  10
KERAJAAN SRIWIJAYA
Berdasarkan berita dari I Tsing ini dapat kita ketahui bahwa selama tahun
690 sampai 692, Kerajaan Melayu sudah dikuasai oleh Sriwijaya. Sekitar
tahun 690 Sriwijaya telah meluaskan wilayahnya dengan menaklukkan
kerajaan-kerajaan di sekitarnya.

Hal ini juga diperkuat oleh 5 buah prasasti dari Kerajaan Sriwijaya yang
kesemuanya ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno.
Prasasti-prasasti tersebut adalah sebagai beikut :
1. Prasasti Kedukan Bukit
2. Prasasti Talang Tuwo
3. Prasasti Kota Kapur
4. Prasasti Telaga Batu
5. Prasasti Karang Birahi
6. Prasasti Ligor                                                     11
KERAJAAN SRIWIJAYA
Letak Sriwijaya yang strategis membawa keberuntungan dan
kemakmuran. Walaupun demikian, letaknya yang strategis juga dapat
mengundang bangsa lain menyerang Sriwijaya.

Beberapa faktor penyebab kemunduran dan keruntuhan :
 Adanya serangan dari Raja Dharmawangsa 990 M.
 Adanya serangan dari kerajaan Cola Mandala yang diperintah oleh
  Raja Rajendracoladewa.
 Pengiriman ekspedisi Pamalayu atas perintah Raja Kertanegara, 1275
  - 1292.
 Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra Pasai.
 Adanya serangan kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh
  Adityawarman atas perintah Mahapatih Gajah Mada, 1477. Sehingga
  Sriwijaya menjadi taklukkan Majapahit.                          12
KERAJAAN MATARAM HINDU-BUDDHA

Kerajaan Mataram diketahui dari Prasasti Canggal yang berangka
tahun 732 Masehi yang ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa
Sansekerta. Dalam prasasti itu disebutkan bahwa pada mulanya
Jawa (Yawadwipa) diperintah oleh Raja Sanna. Setelah ia wafat,
Sanjaya naik tahta sebagai penggantinya. Sanjaya adalah putra
Sannaha (saudara perempuan Sanna).




                                                           13
KERAJAAN MATARAM HINDU-BUDDHA
Prasasti Mantyasih (Prasasti Kedu) yang dikeluarkan oleh Raja
Balitung pada tahun 907 memuat daftar raja-raja keturunan
Sanjaya, sebagai berikut :
1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran
3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan
4. Sri Maharaja Rakai Warak
5. Sri Maharaja Rakai Garung
6. Sri Maharaja Rakai Pikatan
7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
9. Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung
                                                          14
KERAJAAN MATARAM HINDU-BUDDHA

Prasasti Kelurak, 782M di desa Kelurak disebutkan bahwa Raja
Dharanindra membangun arca Majusri (= candi sewu). Pengganti
raja Dharanindra adalah Samaratungga. Samaratungga digantikan
oleh putrinya bernama Pramodawardhani. Dalam Prasasti Sri
Kahulunan (= gelar Pramodawardhani) berangka tahun 842 M di
daerah Kedu, dinyatakan bahwa Sri Kahulunan meresmikan
pemberian tanah untuk pemeliharaan candi Borobudur yang
sudah dibangun sejak masa pemerintahan Samaratungga.



                                                          15
KERAJAAN MATARAM HINDU-BUDDHA
Pramowardhani menikah dengan Rakai Pikatan yang beragama Hindu.
Adik Pramodhawardhani, Balaputradewa menentang pernikahan itu.
Pada tahun 856 Balaputradewa berusaha merebut kekuasaan dari Rakai
Pikatan, namun usahanya itu gagal.

Setelah pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram menunjukkan
kemunduran. Sejak pemerintahan Raja Balitung banyak mengalihkan
perhatian ke wilayah Jawa Timur.

Raja-raja setelah Balitung adalah :
1. Daksa (910 – 919). Ia telah menjadi Rakryan Mahamantri I Hino
    (jabatan tertinggi sesudah raja) pada masa pemerintahan Balitung.
2. Rakai Layang Dyah Tulodong (919 – 924).
3. Wawa yang bergelar Sri Wijayalokanamottungga (924 – 929).
                                                                  16
KERAJAAN MATARAM HINDU-BUDDHA

Wawa merupakan raja terakhir kerajaan Mataram. Pusat kerajaan
kemudian dipindahkan oleh seorang mahapatihnya (Mahamantri I Hino)
bernama Pu Sindok ke Jawa Timur.

Pu Sindok yang menjabat sebagai Mahamantri I Hino pada masa
pemerintahan Raja Wawa memindahkan pusat pemerintahan ke Jawa
Timur tersebut. Pada tahun 929 M, Pu Sindok naik tahta dengan gelar Sri
Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmattunggadewa.

la mendirikan dinasti baru, yaitu Dinasti Isana. Pu Sindok memerintah
sampai dengan tahun 947. Pengganti-penggantinya dapat diketahui dari
prasasti yang dikeluarkan oleh Airlangga, yaitu Prasasti Calcuta.
                                                                    17
KERAJAAN MATARAM HINDU-BUDDHA
Berdasarkan berita Cina diperoleh keterangan bahwa Raja
Dharmawangsa pada tahun 990 - 992 M melakukan serangan terhadap
Kerajaan Sriwijaya.

Pada tahun 1016, Airlangga datang ke Pulau Jawa untuk meminang putri
Dharmawangsa. Namun pada saat upacara pernikahan berlangsung
kerajaan mendapat serangan dari Wurawuri dari Lwaram yang
bekerjasama dengan Kerajaan Sriwijaya

Peristiwa ini disebut peristiwa Pralaya. Selama dalam pengasingan ia
menyusun kekuatan. Setelah berhasil menaklukkan raja Wurawari pada
tahun 1032 dan mengalahkan Raja Wijaya dari Wengker Pada tahun 1035
ia berhasil mengembalikan kekuasaan. Airlangga wafat pada tahun 1049
dan disemayamkan di Parthirtan Belahan, di lereng gunung
                                                                  18
Penanggungan.
KERAJAAN KEDIRI
Pada akhir pemerintahannya Airlangga kesulitan dalam menunjuk
penggantinya, sebab Putri Mahkotanya bernama Sanggramawijaya
menolak menggantikan menjadi raja.

la memilih menjadi seorang pertapa. Maka tahta diserahkan
kepada kedua orang anak laki-lakinya, yaitu : Jayengrana dan
Jayawarsa.

Untuk menghindari perselisihan di antara keduanya, maka kerajaan
di bagi dua atas bantuan Pu Barada yaitu:
1. Jenggala dengan ibukotanya Kahuripan.
2. Panjalu dengan ibukotanya Daha (Kadiri).
                                                             19
KERAJAAN KEDIRI
Sampai setengah abad lebih sejak Airlangga mengundurkan diri
tidak ada yang dapat diketahui dari kedua kerajaan itu. Kemudian
hanya Kadiri yang menunjukkan aktifitas politiknya.

Raja pertama yang muncul dalam pentas sejarah adalah Sri
Jayawarsa dengan prasastinya yang berangka tahun 1104 M.

Selanjutnya berturut-turut raja-raja yang berkuasa di Kadiri adalah
sebagai berikut : Kameswara (±1115 - 1130), Jayabaya (±1130 -
1160), 1135), Sarweswara (±1160 - 1170), Aryyeswara (±1170 -
1180), Gandra (1181), Srengga (1190-1200) dan Kertajaya (1200 -
1222).
                                                                20
KERAJAAN SINGASARI
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok. Dalam kitab Pararaton
Ken Arok digambarkan sebagai seorang pencuri dan perampok
yang sakti, sehingga menjadi buronan tentara Tumapel.

Setelah mendapatkan bantuan dari seorang Brahmana, Ken Arok
dapat mengabdi kepada Akuwu (bupati) di Tumapel bernama
Tunggul Ametung. Setelah berhasil membunuh Tunggul Ametung,
Ken Arok menggantikannya sebagai penguasa Tumapel.

Ia juga menjadikan Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, sebagai
permaisurinya. Pada waktu itu Tumapel masih berada di bawah
kekuasaan Kerajaan Kediri.
                                                              21
KERAJAAN SINGASARI

Setelah merasa memiliki kekuatan yang cukup, Ken Arok berusaha untuk
melepaskan diri dari Kadiri. Pada tahun 1222 Ken Arok berhasil
membunuh Kertajaya, raja Kadiri terakhir.

Ia kemudian naik tahta sebagai raja Singasari dan mendirikan dinasti
baru yaitu Dinasti Girinda. Tidak lama kemudian, Ken Dedes melahirkan
seorang putra bernama Anusapati hasil pernikahannya dengan Tunggul
Ametung.

Sedangkan dari istri yang lain, yaitu Ken Umang, Ken Arok mempunyai
seorang putra bernama Tohjaya.

                                                                  22
KERAJAAN SINGASARI
Pada tahun 1227, Ken Arok dibunuh oleh Anusapati. Hal ini dilakukan
sebagai balas dendam atas kematian ayahnya, Tunggul Ametung.
Anusapati mengantikan berkuasa di Singasari.

Ia memerintah selama 21 tahun. Sampai akhirnya ia dibunuh oleh
Tohjaya, juga sebagai balas dendam atas kematian ayahnya.

Tohjaya naik tahta. Ia memerintah dalam waktu sangat singkat. Ia
kemudian terbunuh oleh Ranggawuni (putra Anusapati). Pada tahun
1248 Ranggawuni naik tahta dengan gelar Srijaya Wisnuwardhana.

Pada tahun 1254 Wisnuwardhana mengangkat putranya Kertanegara
sebagai Yuwaraja atau Raja Muda. Wisnuwardana wafat pada tahun 1268
di Mandragiri.                                                   23
KERAJAAN SINGASARI

Pada tahun 1268 Kertanegara naik tahta. la merupakan raja
terbesar kerajaan Singasari. Kertanegara merupakan raja pertama
yang bercita-cita menyatukan Nusantara.

Pada tahun 1275, Kertanegara mengirimkan Ekspedisi Pamalayu ke
Sumatera (Jambi) dipimpin oleh Kebo Anabrang.

Ekspedisi ini bertujuan menuntut pengakuan Sriwijaya dan Malayu
atas kekuasaan Singasari. Ekspedisi ini juga untuk mengurangi
pengaruh Kubilai Khan dari Cina di Nusantara.

                                                            24
KERAJAAN SINGASARI

Ekspedisi Pamalayu ini menimbulkan rasa khawatir raja Mongol
tersebut. Oleh karena itu pada tahun 1289 Kubilai Khan
mengirimkan utusan bernama Meng-chi menuntut Singasari
mengakui kekuasaan Kekaisaran Mongol atas Singasari.

Kertanegara menolak tegas, bahkan utusan Cina itu dilukai
mukanya. Perlakukan tersebut dianggap sebagai penghinaan dan
tantangan perang.




                                                         25
KERAJAAN SINGASARI

Untuk menghadapi kemungkinan serangan dari tentara Mongol
pasukan Singasari disiagakan dan dikirim ke berbagai daerah di
Laut Jawa dan di Laut Cina Selatan.

Sehingga pertahanan di ibukota lemah. Hal ini dimanfaatkan oleh
pihak-pihak yang tidak senang terhadap Kertanegara, diantaranya
Jayakatwang penguasa Kadiri dan Arya Wiraraja (bupati Madura).

Pasukan Kediri berhasil menduduki istana dan membunuh
Kertanegara.

                                                            26
KERAJAAN MAJAPAHIT

Setelah Kertanegara terbunuh oleh Jayakatwang, 1292. Raden
Wijaya menantu Kertanegara berhasil melarikan diri ke Madura
untuk minta bantuan Arya Wiraraja, bupati Sumenep.

Atas nasihat Arya Wiraraja, Raden Wijaya menyerahkan diri kepada
Jayakatwang. Atas jaminan dari Arya Wiraraja, Raden Wijaya
diterima dan diperbolehkan membuka hutan Tarik yang terletak di
dekat Sungai Brantas.

Dengan bantuan orang-orang Madura, pembukaan hutan Tarik
dibuka dan diberi nama Majapahit.
                                                             27
KERAJAAN MAJAPAHIT

Kemudian datanglah pasukan Tartar yang dikirim Kaisar Kubilai
Khan untuk menghukum raja Jawa. Walaupun sudah mengetahui
Kertanegara sudah meninggal, tentara Tartar bersikeras mau
menghukum raja Jawa.

Hal ini dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk membalas dendam
kepada Jayakatwang. Jayakatwang berhasil dihancurkan. Pada
waktu tentara Tartar hendak kembali kepelabuhan, Raden Wijaya
menghancurkan tentaraTartar.

Setelah berhasil mengusir tentara Tartar, Raden Wijaya dinobatkan
sebagai Raja Majapahit dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana
pada tahun 1293.                                               28
KERAJAAN MAJAPAHIT

Kertarajasa meninggal pada tahun 1309. Satu-satunya putra yang
dapat menggantikannya adalah Kalagamet. la dinobatkan sebagai
raja Majapahit dengan gelar Sri Jayanagara.

Ia bukanlah raja yang cakap. Selain itu ia juga mendapatkan banyak
pengaruh dari Mahapati. Akibatnya masa pemerintahannya
diwarnai dengan adanya beberapa kali pemberontakan.




                                                               29
KERAJAAN MAJAPAHIT

Pemberontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan Kuti, pada
tahun 1319. Kuti berhasil menduduki ibukota Majapahit, sehingga
Jayanagara harus melarikan diri ke desa Bedander yang dikawal oleh
pasukan Bhayangkari dipimpin oleh Gajah Mada.

Pemberontakan Kuti ini berhasil ditumpas oleh Gajah Mada. Karena
jasanya Gajah Mada diangkat sebagai Patih Kahuripan.

Pada tahun 1328 Jayanagara mangkat dibunuh oleh tabib istana, Tanca.
Tanca kemudian dibunuh oleh Gajah Mada. Jayanagara tidak
meninggalkan keturunan.

                                                                 30
KERAJAAN MAJAPAHIT
Karena Jayanagara tidak mempunyai keturunan, maka yang berhak
memerintah semestinya adalah Gayatri atau Rajapatni. Akan tetapi
Gayatri telah menjadi bhiksuni.

Maka pemerintahan Majapahit kemudian dipegang oleh putrinya Bhre
Kahuripan dengan gelar Tribhuwana Tunggadewi Jayawisnuwardhani. la
menikah dengan Kertawardhana. Dari perkawinan ini lahirlah Hayam
Wuruk.

Pada tahun 1331 terjadi pemberontakan Sadeng dan Keta.
Pemberontakan yang berbahaya ini dapat ditumpas oleh Gajah Mada.
Karena jasanya Gajah Mada diangkat sebagai Patih Mangkubumi
Majapahit. Pada saat pelantikan, Gajah Mada mengucapkan Sumpah
Palapa.
                                                               31
KERAJAAN MAJAPAHIT

Pada tahun 1350M, ibu Tribhuwanatunggadewi, Gayatri meninggal.
Sehingga Tribhuwana turun tahta. Penggantinya adalah putranya
yang bernama Hayam Wuruk yang bergelar Rajasanagara.

Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk dengan Gajah Mada sebagai
Mahapatihnya, Majapahit mencapai puncak kejayaannya.

Dengan Sumpah Palapa-nya Gajah Mada berhasil menguasai seluruh
kepulauan Nusantara ditambah dengan Siam, Martaban (Birma),
Ligor, Annom, Campa dan Kamboja.


                                                           32
KERAJAAN MAJAPAHIT

Pada tahun 1364, Patih Gajah Mada wafat ditempat
peristirahatannya, Madakaripura, di lereng Gunung Tengger.

Setelah Gajah Mada meninggal, Hayam Wuruk menemui kesulitan
untuk menunjuk penggantinya. Akhirnya diputuskan bahwa
pengganti Gajah Mada adalah empat orang menteri.

Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389. Ia disemayamkan di Tayung
daerah Berbek, Kediri. Seharusnya yang menggantikan adalah
puterinya yang bernama Kusumawardhani. Namun ia menyerahkan
kekuasaannya kepada suaminya, Wikramawardhana.
                                                         33
KERAJAAN MAJAPAHIT

Sementara itu Hayam Wuruk juga mempunyai anak laki-laki dari
selir yang bernama Bhre Wirabhumi yang telah mendapatkan
wilayah keuasaan di Kedaton Wetan (Ujung Jawa Timur).

Pada tahun 1401 hubungan Wikramawardhana dengan Wirabhumi
berubah mejadi perang saudara yang dikenal sebagai Perang
Paregreg. Pada tahun 1406 Wirabhumi dapat dikalahkan di
dibunuh.

Tentu saja perang saudara ini melemahkan kekuasaan Majapahit.
Sehingga banyak wilayah-wilayah kekuasaannya melepaskan diri.
                                                          34
Bab 2. Perkembangan Dan Pengaruh
      Agama Serta Kebudayaan Islam
      Di Indonesia




                                35
KERAJAAN SAMUDERA PASAI

Kerajaan Samudera Pasai merupakan Kerajaan Islam pertama di
Indonesia. Pendirinya adalah Nazimuddin al - Kamil, seorang
Laksamana Laut dari Mesir.

Sementara itu di Mesir Dinasti Fatimah berhasil dikalahkan oleh
Dinasti Mamaluk. Dinasti baru ini berambisi untuk merebut
Samudera Pasai dengan mengirim Syekh Ismail.

Untuk itu Syekh Ismail kemudian bersekutu dengan Marah Silu dan
berhasil merebut Samudera Pasai. Selanjutnya Marah Silu diangkat
sebagai raja Samudera Pasai dengan gelar Sultan Malik Ash Shaleh.
                                                              36
KERAJAAN SAMUDERA PASAI

Pada tahun 1297M Sultan Malik Ash Shaleh wafat, dan
dimakamkan di Kampung Samudera Mukim Blang Me. la digantikan
putranya bemama Sultan Muhammad dengan gelar Sultan Malik at
- Thahir. Ia memerintah sampai dengan tahun 1326.

Ia digantikan oleh putranya bernama Sultan Ahmad yang juga
bergelar Sultan Malik at - Thahir. Pada masa pemerintahannya,
kerajaan Samudera Pasai kedatangan utusan Sultan Delhi yang
sedang menuju Cina bernama lbnu Batutah pada tahun 1345.


                                                          37
KERAJAAN SAMUDERA PASAI


Pengganti Sultan Ahmad adalah putranya yang bemama Sultan
Zainal Abidin yang juga bergelar Sultan Malik at - Thahir.

Setelah pemerintahan Zainal Abidin, Samudera Pasai mengalami
kemunduran. Hal ini disebabkan adanya perebutan kekuasaan.
Akhimya Samudera Pasai berhasil dikuasai oleh Kerajaan Islam
Malaka.



                                                         38
KERAJAAN ACEH

Pendiri sekaligus raja pertama kerajaan Aceh adalah Sultan Ali
Mughayat Syah atau Sultan lbrahim (1514 - 1528). Sejak tahun
1515 Aceh sudah berani menyerang Portugis di Malaka dan juga
menyerang Kerajaan Aru.

Sultan Ali Mughayat Syah digantikan putranya bergelar Sultan
Salahuddin (1528 - 1537). Ia tidak mampu memerintah Aceh
dengan baik sehingga Aceh mengalami kemerosotan. Oleh karena
itu ia digantikan saudaranya Sultan Alauddin Riayat Syah (1537 -
1568).

                                                             39
KERAJAAN ACEH
Setelah Sultan Alaudin meninggal Aceh mengalami masa suram.
Pemberontakan dan perebutan kekuasaan sering terjadi. Keadaan
ini berlangsung cukup lama sampai dengan Sultan lskandar Muda
naik tahta (1607 - 1636 M).

Di bawah pemerintahan Sultan lskandar Muda, kerajaan Aceh
mencapai puncak kejayaannya. lskandar Muda beberapa
melakukan penyerangan terhadap Portugis dan Kerajaan Johor di
Semenanjung Malaka.

Aceh juga menduduki daerah-daerah seperti Aru, Pahang, Kedah,
Perlak dan Indragiri, sehingga wilayah Aceh sangat luas.
                                                          40
KERAJAAN ACEH

Sultan lskandar Muda digantikan oleh menantunya yang bergelar
Sultan lskandar Thani (1636 - 1641). la melanjutkan tradisi
kekuasaan Sultan lskandar Muda, tetapi ia tidak lama memerintah
karena wafat tahun 1641 M.

Penggantinya, permaisurinya (Putri lskandar Muda), yang bergelar
Putri Sri Alam Permaisuri (1641 - 1675). Sejak itu Kerajaan Aceh
terus mengalami kemunduran dan akhimya runtuh karena dikuasai
Belanda.


                                                             41
KERAJAAN DEMAK


Pada mulanya Demak dikenal dengan nama Glagah Wangi. Sebagai
Kadipaten dari Majapahit, Demak dikenal juga dengan sebutan
Bintoro. Kata Demak merupakan akronim yang berarti gede
makmur atau hadi makmur yang berarti besar dan sejahtera.




                                                         42
KERAJAAN DEMAK

Faktor-faktor pendorong berdirinya Kerajaan Islam Demak adalah :
1. Runtuhnya Malaka ke tangan Portugis, sehingga para pedagang
   Islam mencari tempat persinggahan dan perdagangan baru,
   diantaranya Demak.

2. Raden Fatah sebagai pendiri Kerajaan Demak masih keturunan
   raja Majapahit, Brawijaya V, dalam perkawinannya dengan
   putri Ceumpa yang beragama Islam.

3. Raden Fatah mendapat dukungan dari para wali, yang sangat
   dihormati pada waktu itu.

                                                               43
KERAJAAN DEMAK

4. Banyak adipati-adipati pesisir yang tidak puas dengan
   Majapahit dan mendukung Raden Fatah.

5. Mundur dan runtuhnya Majapahit karena Perang Paregreg.

6. Pusaka keraton Majapahit sebagai lambang pemegang
   kekuasaan diberikan kepada Raden Fatah. Dengan demikian
   Kerajaan Islam Demak merupakan kelanjutan dari Kerajaan
   Majapahit dalam bentuknya yang baru.


                                                            44
KERAJAAN DEMAK

Pada tahun 1500 M, Raden Fatah melepaskan diri dari kekuasaan
Majapahit. Raden Fatah mendirikan kesultanan Demak dengan
gelar Sultan Alam Akbar al Fatah (1500 -1518 M).

Pada tahun 1518 Raden Fatah wafat. la digantikan putranya
bernama Adipati Unus (Muhammad Yunus. Pati Unus hanya
memerintah selama tiga tahun.

la meninggal dalam usia muda. Karena Pati Unus wafat tidak
meninggalkan putra, maka ia digantikan oleh salah seorang adiknya
bernama Raden Trenggana (1521 -1546 M).
                                                              45
KERAJAAN DEMAK

Di bawah pemerintahan Sultan Trenggana, Demak mencapai
puncak kejayaannya. Pada waktu itu Portugis mulai memperluas
pengaruhnya ke Jawa Barat, bahkan mau mendirikan benteng dan
kantor di Sunda Kelapa, dengan persetujuan raja Pajajaran,
Samiam.

Oleh karena itu pada tahun 1522 Demak mengirimkan pasukan ke
Jawa Barat dipimpin oleh Fatahillah. la berhasil menduduki Banten
dan Cirebon serta mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada
tanggal 22 Juni 1527. Sejak itu Sunda Kelapa dirubah namanya
menjadi Jayakarta.
                                                              46
KERAJAAN DEMAK
Perluasan pengaruh ke Jawa Timur dipimpin langsung oleh Sultan
Trenggana. Satu per satu daerah-daerah di Jawa Timur berhasil
dikuasai seperti Madiun, Gresik, Tuban, Singosari dan Blambangan.
Tetapi ketika menyerang Pasuruan pada tahun 1546, Sultan
Trenggana gugur.

Setelah Trenggana wafat, terjadi perebutan kekuasaan antara
Surawiyata atau Pangeran Sekar Seda ing Lepen (adik Trenggana)
dengan Sunan Prawoto (putra Trenggana).

Surawiyata berhasil dibunuh oleh utusan Sunan Prawoto. Putra
Surawiyata bernama Arya Penangsang dari Jipang menuntut balas
dan berhasil membunuh Sunan Prawoto.                      47
KERAJAAN DEMAK

Arya Penangsang kemudian menduduki tahta kerajaan Demak.
Kekacauan kembali memuncak ketika Arya Penangsang membunuh
adipati Jepara bernama Pangeran Hadiri.

Ia adalah suami dari Ratu Kalinyamat, adik kandung Sunan
Prawoto. Pembunuhan itu dilakukan karena Hadiri dianggap telah
ikut campur dalam persoalannya dengan Sunan Prawoto.




                                                           48
KERAJAAN BANTEN
Setelah berhasil menduduki Banten, Fatahillah berkuasa didaerah
tersebut. Sedangkan daerah Cirebon diserahkan kepada putranya
bernama Pangeran Pasarean.

Pada tahun 1522 Pangeran Pasarean wafat. Sehingga Fatahillah
menyerahkan Banten kepada putranya Hasanuddin. Sedangkan
Fatahillah memilih memerintah di Cirebon. Ia dikenal dengan
sebutan Sunan Gunung Jati.

Sultan Hasanuddin dikenal sebagai Sultan pertama di Banten
berhasil memperluas daerah kekuasaannya ke Lampung. Pada
tahun 1570 M, Sultan Hasanuddin wafat dan digantikan putranya
bergelar Panembahan Yusuf.                                 49
KERAJAAN BANTEN

Pada tahun 1579 M. Panembahan Yusuf berhasil menaklukkan
Kerajaan Hindu terakhir di Jawa Barat, kerajaan Pakuan Pajajaran.
Pada tahun 1580 M, Panembahan Yusuf wafat.

la digantikan putranya yang masih berusia 9 tahun, yaitu Maulana
Muhammad. Karena usianya terlalu muda, maka pemerintahan
dipegang oleh seorang Mangkubumi sampai ia dewasa.




                                                              50
KERAJAAN BANTEN

Pada masa pemerintahan Maulana Muhammad datanglah untuk
pertama kalinya orang Belanda di Banten (Indonesia) dipimpin oleh
Cornelis de Houtman tahun 1596.

Pada tahun itu pula Maulana Muhammad memimpin pasukan
Banten menyerang Palembang. Serangan ini gagal bahkan Maulana
Muhammad tertembak dan akhimya wafat.

la digantikan putranya bernama Abdul Mufakhir yang baru
berumur 5 bulan. Oleh karena itu pemerintahan dipegang oleh
seorang mangkubumi, yaitu Pangeran Ranamenggala, pada tahun
1608.
                                                              51
KERAJAAN BANTEN

Pengganti Abdul Mutakhir adalah Abdul Fatah yang bergelar Sultan
Ageng Tirtayasa. Ia merupakan raja terbesar Banten. Sultan Ageng
Tirtayasa berhasil memajukan perdagangan.

Sehingga Bandar Banten berkembang menjadi bandar
internasional yang dikunjungi oleh kapal-kapal Persia, Arab, Cina,
Inggris, Perancis dan Denmark.

Akan tetapi Sultan AgengTirtayasa sangat anti VOC yang telah
merebut Jayakarta dari Banten. Sehingga Belanda pun selalu
berupaya menjatuhkan Banten.
                                                               52
KERAJAAN BANTEN
Ketika terjadi perselisihan antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan
putranya Abdul Kahar yang dikenal sebagai Sultan Haji, Belanda
mengambil kesempatan untuk melancarkan politik adu domba
(devide et impera).

Kesempatan itu datang ketika Sultan Haji dalam keadaan terdesak,
Ia meminta bantuan VOC. Akhirnya pada tahun 1682 Sultan Ageng
Tirtayasa menyerah, lalu ditawan di Batavia sampai wafatnya tahun
1692.

Setelah itu, kerajaan Banten terus mengalami kemunduran dan
akhirnya dikuasai sepenuhnya oleh Belanda pada tahun 1775.
                                                              53
KERAJAAN MATARAM
Setelah runtuhnya kerajaan Demak, pusat pemerintahan
dipindahkan ke Pajang oleh Sultan Hadiwijaya. Sedangkan Demak
hanya sebagai kadipaten dari Kerajaan Pajang yang dipimpin oleh
Arya Pangiri (Putra Prawoto).

Kiai Ageng Pemanahan yang berjasa besar dalam membantu
Hadiwijaya mendapat imbalan daerah Mataram. Dalam waktu
singkat Mataram berkembang pesat. Namun pada tahun 1575 Kiai
Ageng Pemanahan meninggal. Pemerintahannya diteruskan oleh
putra angkatnya bernama Bagus Dananjaya atau Sutawijaya.


                                                            54
KERAJAAN MATARAM
Sementara itu Sultan Hadiwijaya meninggal pada tahun 1582.
Pangeran Benowo, Putra Hadiwijaya, disingkirkan oleh Arya Pangiri.
Untuk merebut kembali kekuasaannya, Pangeran Benowo meminta
bantuan, Sutawijaya dari Mataram.

Pajang diserang dan akhirnya Arya Pangiri menyerah. Sedangkan
Pangeran Benowo tidak sanggup untuk menghadapi Sutawijaya.
Maka sejak tahun 1586 pusat pemerintahan dipindahkan dari
Pajang ke Mataram oleh Sutawijaya.



                                                               55
KERAJAAN MATARAM
Sutawijaya naik tahta Kerajaan Mataram dengan gelar
Panembahan Senapati ing Alaga Sayyidin Panatagama (1586-1601).
Masa pemerintahan Panembahan Senapati diwarnai dengan
perang terus-menerus dalam rangka untuk menundukkan para
bupati yang memberontak maupun untuk memperluas wilayah
kekuasaannya.

Sebelum usahanya tersebut selesai, Panembahan Senapati wafat
pada tahun 1601. Ia dimakamkan di Kota gede. Penggantinya
adalah putranya yang bernama Mas Jolang (1601 – 1613) dengan
gelar Sultan Anyokrowati.

                                                           56
KERAJAAN MATARAM
Pada masa pemerintahan Mas Jolang banyak bupati di Jawa Timur
memberontak. Pemberontakan ini dihadapi dengan susah payah
oleh Mas Jolang. Namun sebelum pemberontakan tersebut dapat
diselesaikan pada tahun 1913, Mas Jolang wafat di Krapyak.

Ia juga dimakamkan di Kota Gede. Penggantinya adalah putranya
yang bernama Raden Mas Martapura. Tetapi karena sakit-sakitan,
ia turun tahta dan digantikan oleh Raden Mas Rangsang.




                                                           57
KERAJAAN MATARAM
Raden Mas Rangsang naik tahta dengan gelar Sultan Agung
Hanyakrakusuma Senapati ing Alaga Ngabdurahman. Di bawah
pemerintahannya Mataram mencapai puncak kejayaannya. Sultan
Agung bercita-cita untuk mempersatukan Pulau Jawa.

Akan tetapi, antara Mataram dan Banten terdapat Batavia, markas
VOC, sebagai penghalang. Oleh karena itu pada tahun 1628 dan
1629 Sultan Agung mengirim pasukan yang dipimpin oleh Baurekso
untuk menyerang VOC di Batavia yang sedang dipimpin oleh J.P.
Coen, namun kedua serangan itu gagal.


                                                            58
KERAJAAN MATARAM
Sultan Agung wafat pada tahun 1645 . la digantikan putranya yang
bergelar Amangkurat I (1645 -1677). Pada masa pemerintahannya,
Belanda mulai masuk ke daerah Mataram. Bahkan Amangkurat I
menjalin hubungan baik dengan Belanda.

Selain itu sikap Amangkurat I yang sewenang-wenang
menimbulkan pemberontakan-pemberontakan. Pemberontakan
yang paling berbahaya adalah pemberontakan Trunojoyo dari
Madura. Dalam pertempuran itu Amangkurat I terluka dan
dilarikan ke Tegalwangi, hingga meninggal.


                                                             59
KERAJAAN MATARAM
Pada masa pemerintahan Amangkurat II (1677 – 1903) Kerajaan
Mataram semakin sempit. Banyak daerah kekuasaannya yang
diambil alih oleh VOC.

Ibu kota kerajaan dipindahkan ke Kartasura. Setelah Amangkurat II
meninggal, Kerajaan Mataram semakin suram. Hal ini disebabkan
seringkali terjadi perebutan kekuasaan diantara kaum bangsawan.




                                                              60
KERAJAAN MATARAM
Politik devide et impera Belanda menampakkan hasilnya ketika
dilakukan Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Perjanjian tersebut
bertujuan untuk meredam pemberontakan yang dipimpin oleh
Mangkubhumi di Yogyakarta.

Melalui perjanjian tersebut Kerajaan Mataram dipecah menjadi
dua, yaitu :
1. Kesuhunan Surakarta, yang dipimpin oleh Susuhanan Paku
   Buwono III (1749-1788).
2. Kesultanan Yogyakarta (Ngayogyakarta Hadiningrat) dengan
   Mangkubumi        sebagai     rajanya,  bergelar   Sultan
   Hamengkubuwono I (1755 - 1792).
                                                              61
KERAJAAN MATARAM
Sementara itu pemberontakan yang dilakukan oleh Mas Said
(Pangeran Samber Nyawa) terhadap Surakarta.

Untuk meredam perlawanan itu pada tahun 1757 diadakan
perjanjian yang hampir sama dengan Perjanjian Giyanti, yaitu
Perjanjian Salatiga. Isinya menobatkan Mas Said sebagai raja di
wilayah Mangkunegaran yang ketika itu menjadi bagian dari
Kasuhunan Surakarta, dengan gelar Pangeran Adipati Arya
Mangkunegara.



                                                            62
KERAJAAN MATARAM

Sejak tahun 1811 willayah jajahan Belanda di Indonesia jatuh ke
tangan Inggris dengan tokohnya Thomas Stamford Raffles. Ia
adalah seorang yang liberal dan tidak menyukai sistem feodalisme.
Sehingga timbullah ketegangan antara Raffles dengan Keraton
Yogyakarta.

Akhirnya, pada tahun 1813, Raffles menyerahkan sebagian wilayah
Yogyakarta kepada Paku Alam. Maka hingga kini kerajaan Mataram
pecah menjadi empat kerajaan kecil, yaitu :
1. Kesuhunan Surakarta
2. Kesultanan Yogyakarta
3. Magkunegaran
4. Paku Alaman                                               63
KERAJAAN GOWA & TALLO


Kerajaan Gowa dan Tallo (Makasar) menjadi kerajaan Islam karena
dakwah dari Datuk Ri Bandang dan Datuk Sulaiman dari
Minangkabau. Setelah masuk Islam, raja Gowa, Daeng Manrabia
bergelar Sultan Alaudin.

Dan raja Tallo, Kraeng Mantoaya bergelar Sultan Abdullah,.
Kerajaan Gowa-Tallo terletak pada posisi yang strategis yaitu,
diantara jalur pelayaran antara Malaka dan Maluku.



                                                            64
KERAJAAN GOWA & TALLO

Sultan Alaudin memerintah Makasar pada 1591 - 1639. la juga
dikenal sebagai sultan yang sangat menentang Belanda, hingga
wafat pada tahun 1639. la digantikan putranya Sultan Muhammad
Said (1639 - 1653).

Muhammad Said mengirimkan pasukan ke Maluku, untuk
membantu rakyat Maluku yang sedang berperang melawan
Belanda. Pengganti Muhammad Said adalah putranya bergelar
Sultan Hasanuddin (1653 - 1669).


                                                          65
KERAJAAN GOWA & TALLO
Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Kerajaan Makasar
mencapai masa kejayaannya. Dalam waktu singkat Kerajaan
Makasar berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Sulawesi
Selatan.

la juga memperluas wilayah kekuasaannya di Nusa Tenggara
seperti Sumbawa dan sebagian Flores. Dengan demikian kegiatan
perdagangan melalui Laut Flores harus singgah di Makasar.

Hal ini ditentang oleh Belanda, karena hubungan Ambon dan
Batavia yang telah dikuasai oleh Belanda terhalang oleh kekuasaan
Makasar. Keberanian Hasanuddin memporak-porandakan pasukan
Belanda di Maluku mengakibatkan Belanda semakin terdesak.
                                                              66
KERAJAAN GOWA & TALLO
Dalam rangka menguasai Makassar, Belanda melakukan politik
devide at impera. Kesempatan yang baik datang ketika pada tahun
1660 Raja Soppeng – Bone bernama Aru Palaka yang sedang
memberontak kepada kerajaan Gowa.

Karena merasa terdesak Aru Palaka meminta bantuan VOC. Sultan
Hasanuddin dapat dikalahkan dan harus menandatangani
Perjanjian Bongaya pada tahun 1667.

Sultan Hasanuddin digantikan putranya Sultan Amir Hamzah. la
tidak mampu mempertahankan Makasar dari serbuan Belanda
secara besar-besaran.
                                                            67
Bab 3. Kehidupan Masyarakat Indonesia
       Pada Masa Kolonial




                                  68
KEMUNDURAN VOC
Tahun 1799, VOC mengalami masa kemunduran.
  Kemunduran tersebut diakibatkan oleh faktor-
  faktor berikut.
• Gencarnya persaingan dari negara Prancis dan
  Inggris.
• Korupsi dan pencurian yang dilakukan pegawai
  VOC.
• Maraknya perdagangan gelap di jalur monopoli
  VOC.
• Besarnya anggaran belanja VOC tidak sebanding
  dengan pemasukannya.
PEMBUBARAN VOC
• Louis Napoleon
  Bonaparte, sebagai Raja
  Belanda, memutuskan
  supaya VOC dibubarkan
  pada 31 Desember 1799.
• Louis Napoleon
  Bonaparte kemudian
  menunjuk Herman
  Willem Daendels
  sebagai gubernur jendral
  di Indonesia.
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN
          DAENDELS
Daendels dalam melaksanakan
  tugasnya melakukan
  beberapa hal, diantaranya
  sebagai berikut.
• Membuat jalan raya dari
  Anyer sampai Panarukan
  dengan kerja rodi (kerja
  paksa),
• membangun pabrik senjata
  di Semarang, dan
• membangun pangkalan
  armada laut di Merak dan
  Ujung Kulon.
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN
         DAENDELS
Untuk mendapatkan dana, Daendels menetapkan
  beberapa peraturan:
• penyerahan pajak berupa hasil bumi
  (Contingenten),
• kewajiban menjual hasil bumi hanya kepada
  pemerintah Belanda dengan harga yang telah
  ditetapkan (Verplichte Leverantie), dan
• kewajiban yang ditetapkan kepada rakyat
  Priangan untuk menanam kopi (Prianger
  Stelsel).
KEKUASAAN INGGRIS DI
       INDONESIA
• Kekuasaan Inggris di Indonesia dimulai
  sejak tahun 1811 setelah Inggris
  melakukan serangan darat dan laut atas
  wilayah kekuasaan Belanda di Pulau
  Jawa.
• Akibat serangan tersebut, Belanda
  menyerah tanpa syarat dan
  menandatangani Perjanjian Tuntang
  pada 11 September 1811.
PERJANJIAN TUNTANG

Isi Perjanjian Tuntang:
• Seluruh kekuatan militer yang berada di
  Asia Tenggara harus diserahkan pada
  Inggris.
• Utang pemerintahan Belanda tidak diakui
  Inggris.
• Pulau Jawa, Madura, dan semua
  pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi
  wilayah kekuasaan Inggris.
SIR THOMAS STAMFORD
         RAFFLES
EIC melalui Lord
 Minto menunjuk
 Sir Thomas
 Stamford Raffles
 (1811-1813)
 sebagai gubernur
 jendral.
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN
         RAFFLES
Kebijakan penting yang dilakukan Raffles antara
  lain:
• Membagi wilayah Pulau Jawa menjadi 16 daerah
  Kerasidenan. Hal itu dimaksudkan untuk
  memudahkan mengatur dan mengawasi Pulau
  Jawa.
• Raffles juga menghapus kerja rodi.
• Menghapus semua kebijakan Daendels.
• Mengadakan sistem pemungutan sewa tanah.
KEMBALINYA KEKUASAAN
 BELANDA DI INDONESIA
• Tahun 1814, Belanda kembali
  menguasai Indonesia melalui
  Konvensi London.
• Selanjutnya, Pemerintah Kolonial
  Belanda dipegang oleh sebuah komisi
  yang beranggotakan Van der
  Capellen, Elout, dan Buyskes.
KEBIJAKAN PEMERINTAH INGGRIS
  DI BIDANG EKONOMI DI INDONESIA

Pada masa pemerintahan Thomas Stamford
  Raffles, pemerintah kolonial Inggris
  menerapkan kebijakan ekonomi yang
  berdasarkan asas liberal.
• Kebijakan tersebut adalah Landrent System
  (sistem sewa tanah). Raffles berpendirian bahwa
  semua tanah adalah milik raja yang berdaulat.
  Jadi, semua tanah milik pemerintah Inggris.
  Orang yang ingin memiliki tanah harus
  penyewanya dari pemerintah dan membayar
  sewa pajak yang disebut sewa tanah.
KEBIJAKAN PEMERINTAH BELANDA
  DI BIDANG EKONOMI DI INDONESIA

Pada masa pemerintahan Herman Willem Daendels,
  kebijakan ekonomi dilakukan untuk mengatasi kesulitan
  keuangan yang dialami oleh pemerintah Belanda, yaitu:
• Pemerintah Belanda menjual tanah-tanah milik
  Gubernemen kepada pihak partikelir.
• kebijakan Cultuurstelsel atau Sistem Tanam Paksa.
  Adapun pokok-pokok kebijakan ini adalah bahwa
  berdasarkan perjanjian, penduduk Indonesia
  menyediakan seperlima tanahnya untuk ditanami
  tanaman-tanaman yang ditetapkan Gubernemen.
• Membuka kesempatan kepada pihak swasta untuk
  menanamkan modalnya di Indonesia.
UNDANG UNDANG
         AGRARIA
Untuk menjamin kepentingan rakyat dan para pemodal,
  pada tahun 1870 ditetapkan Undang-undang Agraria. Isi
  undang-undang ini adalah sebagai berikut.
• Gubernur Jenderal tidak diperbolehkan menjual tanah
  milik pemerintah. Tanah itu dapat disewakan paling
  lama 75 tahun.
• Tanah milik pemerintah antara lain, tanah yang belum
  dibuka, tanah yang berada di luar wilayah milik desa
  dan penghuninya, serta tanah milik adat.
• Tanah milik penduduk antara lain semua sawah, ladang,
  dan sejenisnya yang dimiliki langsung oleh penduduk
  desa. Tanah semacam itu boleh disewa oleh pengusaha
  swasta selama lima tahun.
KEBIJAKAN PEMERINTAH INGGRIS
  DI BIDANG POLITIK DI INDONESIA

Di bawah pemerintahan Raffles, Inggris
  dapat menanamkan pengaruh politik di
  Indonesia meskipun hanya terbatas di
  Jawa.
• Saat itu, Raffles membagi Pulau Jawa
  menjadi 16 keresidenan.
• Tiap-tiap keresidenan dibentuk badan
  pengadilan (landraad).
KEBIJAKAN PEMERINTAH BELANDA
   DI BIDANG POLITIK DI INDONESIA

Pada masa Daendels, pemerintah Belanda mengambil
  kebijakan untuk memperkuat angkatan bersenjatanya.
• Pemerintah Belanda merekrut banyak orang Indonesia
  untuk dijadikan tentara.
• Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya.
• Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan
  dengan kerja rodi.
• Untuk menyukseskan kebijakan ini, pemerintah Belanda
  tidak segan-segan memecat pejabat-pejabat pemerintah
  maupun kerajaan yang menentang. Contohya adalah
  Sultan Banten dan Sultan Cirebon.
JALAN RAYA ANYER-PANARUKAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH INGGRIS
  DI BIDANG SOSIAL BUDAYA DI INDONESIA


• Pada masa Raffles, pemerintah kolonial
  memberi bantuan kepada para ahli pengetahuan
  seperti Horsfield, Crawford, dan Mackensie
  untuk menyelidiki peninggalan sejarah kuno di
  Indonesia.
• Pemerintah Raffles juga membantu lembaga-
  lembaga kebudayaan, seperti Lembaga Betawi
  untuk memajukan kebudayaannya.
• Raffles sendiri kemudian menerbitkan buku
  yang berjudul History of Java pada tahun 1817.
KEBIJAKAN PEMERINTAH BELANDA
 DI BIDANG SOSIAL BUDAYA DI INDONESIA


•Pemerintahan Belanda
 melaksanakan Politik Pintu
 Terbuka.
•Menerapkan kebijakan (politik)
 Etis. Kebijakan ini meliputi
 bidang transmigrasi, irigasi, dan
 pendidikan.
PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH BELANDA
 TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI DI INDONESIA


• Pada masa Herman Willem Daendels,
  pemerintah kolonial mengerahkan tenaga rakyat
  Indonesia untuk kerja rodi.
• Akibatnya, tidak sedikit korban yang meninggal
  dari kebijakan ini.
• Selain itu, kemiskinan dan kemelaratan timbul
  di mana-mana. Hal ini terjadi karena rakyat
  tidak memiliki kesempatan untuk mengerjakan
  sawah, ladang, dan peternakannya. Seluruh
  waktunya dihabiskan untuk kerja rodi.
PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH BELANDA
 TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI DI INDONESIA

Terdapat pula penyimpangan-penyimpangan dalam melaksanakan
  kebijakan Sistem Sewa tanah, sebagai berikut:
• Tanah yang diserahkan untuk ditanami tanaman ekspor lebih dari
  seperlima, bahkan kadang-kadang setengahnya.
• Tanah yang dipilih untuk ditanami tanaman ekspor adalah tanah
  yang subur sehingga tanah yang tersisa untuk penduduk hanya
  tanah-tanah yang kurang subur.
• Waktu bekerja pada pemerintah untuk masyarakat yang tidak
  memiliki lahan lebih dari ketentuan 66 hari.
• Lahan yang disediakan untuk tanaman ekspor tetap dikenakan
  pajak.
• Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayar
  tidak dibayarkan kembali kepada rakyat.
• Kegagalan panen tanaman wajib tetap menjadi tanggung jawab
  rakyat.
PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH INGGRIS
 TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI DI INDONESIA


Pada masa Thomas Stamford Raffles, pemerintah kolonial
  menerapkan kebijakan ekonomi liberal. Namun, dalam
  kenyataannya kebijakan ini tidak dapat dilaksanakan.
  Hal ini disebabkan oleh kendala-kendala berikut.
• Sistem feodal telah berakar dan menjadi tradisi di
  Indonesia.
• Pegawai pemerintahan yang cakap untuk
  mengendalikan pelaksanaan sistem ini jumlahnya
  terbatas.
• Rakyat Indonesia belum siap menerima sistem yang
  baru.
• Kepemilikan tanah masih berciri tradisional.
PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL
  TERHADAP KEHIDUPAN POLITIK DI INDONESIA


• Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia
  berpengaruh pada kekuasaan para penguasa
  lokal seperti raja, sultan, dan adipati. Mereka
  tidak lagi memiliki kekuasaan yang besar karena
  sering dicampuri pemerintah kolonial.
• Dengan kenyataan seperti ini, tidak jarang
  bahwa kekuasaan penguasa lokal terhadap
  wilayahnya hanya secara de jure (hukum),
  tetapi secara de facto (nyatanya) dikuasai oleh
  pemerintah kolonial.
PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL
  TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DI INDONESIA


Munculnya kelompok
  masyarakat berdasarkan
  golongan, yaitu:
• Kelompok masyarakat
  Eropa menempati kelas
  teratas.
• Kelas di bawahnya adalah
  kelompok masyarakat
  bangsawan.
• Kelompok masyarakat
  jelata menempati kelas
  terendah.
PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL
 TERHADAP KEHIDUPAN BUDAYA DI INDONESIA


• Bangsa Barat memiliki kebiasaan dan tradisi
  tertentu. Kedatangan mereka berpengaruh pada
  budaya lokal.
• Muncul berbagai tradisi barat yang kemudian
  berkembang dalam masyarakat pribumi,
  khususnya di kalangan bangsawan, seperti
  tradisi dansa.
• Selain itu, banyak tradisi kerajaan lokal yang
  luntur setelah campur tangan Belanda. Tradisi
  lokal juga ada yang berakulturasi dengan
  budaya Barat (Belanda) terutama di Jawa.
PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA
  TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL

• Perlawanan rakyat Indonesia terhadap
  Inggris tidak terjadi reaksi yang berarti.
• Perlawanan rakyat Indonesia terhadap
  Belanda terjadi di Maluku, Jawa,
  Sumatra Barat, Aceh, Sumatra Utara,
  Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan
  Selatan, dan perlawanan rakyat yang
  berupa gerakan sosial.
PERLAWANAN RAKYAT MALUKU
   TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL

• Pemberontakan timbul sebagai reaksi masyarakat Maluku atas
  kedatangan kembali Belanda ke daerah Maluku.
• Perlawanan rakyat Maluku berkobar di Pulau Saparua. Perlawanan
  ini dipimpin oleh Thomas Mattulessia (Pattimura). Saat itu
  Benteng Duurstede di pulau itu berhasil dihancurkan oleh pasukan
  Maluku.
• Untuk memadamkan perlawanan rakyat Maluku ini, Maluku
  diblokade oleh Belanda. Rakyat akhirnya menyerah karena
  kekurangan makanan.
• Untuk menyelamatkan rakyat dari kelaparan, Pattimura
  menyerahkan diri dan dihukum mati.
• Pemimpin perlawanan digantikan oleh Christina Martha Tiahahu,
  seorang pejuang perempuan. Ia berhasil ditangkap, kemudian
  diasingkan ke Pulau Jawa, ia meningggal di perjalanan.
KAPITEN PATTIMURA
Thomas Mattulessia,
 dikenal juga
 sebagai Pattimura.
 Salah satu tokoh
 perlawanan rakyat
 Maluku terhadap
 Belanda.
SEBAB-SEBAB UMUM MUNCULNYA
     PERANG DIPONEGORO

• Kekuasaan raja Mataram semakin kecil dan
  turun wibawanya. Terjadi pemecahan wilayah
  menjadi 4 kerajaan kecil, yaitu Surakarta,
  Ngayogyakarta, Mangkunegaran, dan Paku
  Alam.
• Kaum bangsawan merasa penghasilan mereka
  berkurang. Daerah yang dulu dibagikan kepada
  para bangsawan, diambil oleh Beanda.
• Rakyat merasa tertindas. Rakyat harus kerja rodi
  membayar pajak tanah.
SEBAB-SEBAB KHUSUS MUNCULNYA
      PERANG DIPONEGORO

Pembuatan jalan yang dilakukan oleh
 Belanda melewati makam leluhur
 Pangeran Dipenogoro di Tegal Rejo.
 Patih Danurejo IV yang merupakan
 kaki tangan Belanda memerintahkan
 memasang patok-patok tersebut.
 Peristiwa ini berkali-kali, sampai
 akhirnya Belanda melakukan serangan
 tiba-tiba.
PERANG DIPONEGORO
       (1825-1830)
• Menghadapi pasukan Diponegoro ini, Belanda
  melakukan strategi untuk memperlemah kekuatan
  musuh. Mereka mengangkat kembali Sultan Sepuh (HB
  II). Ini bertujuan agar para bangsawan yang membantu
  Diponegoro kembali ke istana.
• Untuk mempersempit ruang gerak Diponegoro, Jenderal
  de Kock menciptakan Strategi Benteng Stelsel.
• Pada tahun 1830, Pangeran Diponegoro diajak
  berunding oleh Jenderal De Kock di Magelang. Di
  dalam perundingan ini Pangeran Diponegoro ditangkap
  lalu diasingkan ke Manado dan dipindahkan ke
  Makassar hingga akhir hayatnya.
PERLAWANAN RAKYAT SUMATRA BARAT
   TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL

• Perlawanan terhadap kekuasaan Belanda di Sumatra mula-mula
  berkobar di Minangkabau (Sumatra Barat).
• Perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda tersebut dimulai
  dengan perang saudara antara kaum Adat dan kaum Padri. Pada
  tahun 1821, Belanda masuk dalam perselisihan kedua golongan ini.
  Belanda memihak kaum Adat sehingga berkobarlah perlawanan
  antara kaum Padri melawan Belanda.
• Pimpinan Padri mula-mula dipegang oleh Tuanku nan Renceh,
  kemudian oleh Datuk Bendaharo, Tuanku Pasaman, dan Malim
  Basa. Malim Basa kemudian dikenal sebagai Tuanku Imam Bonjol.
• Pada tahun 1837, wilayah Bonjol direbut Belanda dan Imam Bonjol
  ditangkap. Ia dibuang ke Ambon kemudian ke Minahasa.
• Perang perlawanan terhadap Belanda diteruskan oleh Tuanku
  Tambusi. Namun, tidak lama kemudian perang dapat diakhiri.
PERANG PADRI
Perang Padri dapat dibagi ke dalam 3 tahap, yaitu sebagai
  berikut.
• Tahun 1821–1825, ditandai dengan meluasnya perlawanan
  rakyat ke seluruh daerah Minngkabau.
• Tahun 1825–1830, ditandai dengan meredanya
  pertempuran karena Belanda berhasil mengadakan
  perjanjian dengan kaum Padri yang mulai melemah. Ketika
  itu, Belanda sedang memusatkan perhatiannya pada
  Perang Dipenogoro di Jawa.
• Tahun 1830–1838, ditandai dengan perlawanan Padri yang
  meningkat dan penyerbuan Belanda secara besar-besaran.
  Diakhiri dengan tertangkapnya pemimpin-pemimpin
  Padri.
TUANKU IMAM BONJOL

Tuanku Imam
 Bonjol, salah satu
 tokoh
 perlawanan
 rakyat Sumatra
 Barat melawan
 Belanda.
PERLAWANAN RAKYAT ACEH TERHADAP
      PEMERINTAH KOLONIAL

• Penyebab terjadinya
  Perang Aceh terutama
  karena nafsu Belanda
  untuk menguasai
  daerah Aceh.
• Laskar Aceh dipimpin
  oleh Panglima Polim,
  Teungku Cik Di Tiro,
  Teuku Ibrahim, Teuku
  Umar bersama istrinya
  Cut Nyak Dien.
PERLAWANAN RAKYAT ACEH TERHADAP
       PEMERINTAH KOLONIAL

• Untuk mengatasi
  perlawanan rakyat Aceh
  tersebut, Belanda
  kemudian menggunakan
  usul Dr. Snouck
  Hurgronje dalam bukunya
  “De Atjehers”.
• Dalam bukunya tersebut,
  ia mengusulkan agar
  rakyat Aceh diadu domba
  kemudian diserang habis-
  habisan.
PERLAWANAN RAKYAT ACEH TERHADAP
       PEMERINTAH KOLONIAL

• Tugas penyerangan Aceh diserahkan kepada
  Kolonel J.B. Van Heutz yang segera membentuk
  Marsose (pasukan gerak cepat).
• Satu per satu para pemimpin Aceh gugur dan
  menyerah. Teuku Umar gugur di Meulaboh.
  Panglima Polim dan Sultan Muhammad Dawod
  Syah menyerah.
• Kemudian diadakan perjanjian yang disebut Pelakat
  Pendek. Berdasarkan perjanjian ini, Aceh mengakui
  kekuasaan Belanda dan patuh pada perintah-
  perintahnya. Aceh juga bersedia tidak berhubungan
  dengan negara lain.
PERLAWANAN RAKYAT SUMATRA UTARA
   TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL

• Perlawanan rakyat Sumatra terhadap Belanda juga
  terjadi di Tapanuli selama kurang lebih 29 tahun,
  dimulai tahun 1878 dan berakhir tahun 1907.
• Tentara Belanda yang berkedudukan di Tarutung
  diserang pasukan Si Singamangaraja XII yang
  bermarkas di Bakkara.
• Dalam penyerangan Belanda di bawah pimpinan Hans
  Christoffel pada tanggal 17 Juni 1907, Si Singamangaraja
  XII yang memusatkan pertahanan terakhir di Dairi
  berhasil ditembak Belanda, mengakibatkan gugurnya Si
  Singamangaraja XII. Hal ini membuat berakhirnya
  perang Tapanuli.
SI SINGAMANGARAJA XII

Si Singamangaraja
  XII, salah satu
  tokoh
  perlawanan
  rakyat Sumatra
  Utara melawan
  Belanda.
PERLAWANAN RAKYAT BALI
    TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL

• Pada masa itu, pemerintah Belanda dan raja-raja di Bali sudah
  memiliki satu perjanjian,yang berkaitan dengan Hak Tawan
  Karang.
• Hak Tawan Karang adalah hak para raja Bali untuk merampas
  kapal-kapal yang karam di perairan Bali.
• Raja Buleleng merampas kapal Belanda yang karam di wilayah
  perairannya. Tindakan raja Buleleng ini tidak diterima oleh
  pemerintah Belanda. Belanda menyerang Buleleng dan berhasil
  merebut istana Buleleng. Raja Buleleng kemudian menyingkir ke
  Jagaraga.
• Tiga tahun kemudian, Belanda melancarkan serangan besar-
  besaran terhadap kerajaan-kerajaan di Bali. Pasukan Belanda ini
  dipimpin oleh Jenderal Michiels. Jagaraga kemudian dapat
  direbut. Setelah Jagaraga, Klungkung, Karangasem, dan Gianyar
  juga dapat direbut Belanda.
PERLAWANAN RAKYAT SULAWESI SELATAN
   TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL

• Kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan banyak yang masih
  mengadakan perlawanan terhadap Pemerintah Belanda.
  Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain Kerajaan Soppeng,
  Kerajaan Tanete yang dipimpin oleh Raja La Patau, dan
  Kerajaan Bone.
• Perlawanan diawali oleh tindakan Gubernur Jendral Van der
  Capellen yang ingin memperbaiki Perjanjian Bongaya, ketiga
  kerjaan tersebut menentang keras usaha tersebut.
• Pasukan gabungan Belanda di bawah pimpinan de Stuers,
  dapat mematahkan perlawanan Kerajaan Soppeng dan Tanete.
• Perlawanan selanjutnya tetap dilakukan Kerajaan Bone di
  bawah pimpinan Sultan Bone, Raja Putri.
• Pada tahun 1825, akhirnya Kerajaan Bone dapat ditaklukan.
VAN DER CAPELLEN
Van der Capellen
 Gubernur Jendral
 Belanda yang ingin
 memperbaiki
 Perjanjian Bongaya,
 tetapi mendapat
 perlawanan dari
 rakyat Sulawesi
 Selatan.
PERLAWANAN RAKYAT KALIMANTAN SELATAN
     TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL


Perlawanan rakyat Banjar terhadap
 Pemerintah Belanda meletus pada tahun
 1859 disebabkan rakyat dan beberapa
 bangsawan Banjar tidak senang dengan
 campur tangan Belanda terhadap
 pengangkatan Pangeran Tamjid Illah
 menjadi sultan. Padahal, yang lebih berhak
 menjadi sultan adalah Pangeran Hidayat.
PERLAWANAN RAKYAT KALIMANTAN SELATAN
     TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL

Perlawanan rakyat Banjar berlangsung hampir setengah
  abad. Perlawanan rakyat Banjar jika dilihat dari corak
  perlawanan terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
• Perlawanan ofensif (mengadakan serangan) yang
  berlangsung dari tahun 1859–1863 di bawah pimpinan
  Pangeran Antasari.
• Perlawanan defensif (mengadakan pertahanan) yang
  berlangsung dari tahun 1863–1905 dipimpin oleh Gusti
  Matsaid, Pangeran Mas Natawijaya, Tumenggung
  Surapati, Tumenggung Naro, Penghulu Rasyid, Gusti
  Matseman, dan Pangeran Perbatasari.
GERAKAN SOSIAL
• Gerakan Para Petani muncul akibat tindakan sewenang-
  wenang para tuan tanah yang berkuasa yang menindas dan
  memeras para petani. Berkembang di Ciomas, Surabaya, dan
  Semarang.
• Gerakan Ratu Adil muncul di Sidoarjo dan Kediri. Gerakan
  ini berkembang karena adanya kepercayaan bahwa akan
  datang Sang Ratu Adil. Ratu Adil itu akan membebaskan
  masyarakat dari kesengsaraan termasuk kesengsaraan akibat
  tekanan yang dilakukan pemerintah Belanda.
• Gerakan keagamaan muncul sebagai suatu reaksi dari
  pengaruh Barat yang dibawa oleh orang-orang Belanda di
  Indonesia. Gerakan ini bertujuan untuk memurnikan kembali
  masyarakat muslim kepada ajaran agama Islam. Berkembang
  di Pekalongan.
Bab 4. Perkembangan Pergerakan
       Nasional Di Indonesia




                                 112
BUDI UTOMO
• Organisasi pergerakan
  yang bersifat etnik
  kedaerahan antara lain
  Budi Utomo.
• Soetomo, Wahidin
  Sudirohusodo, dan M.
  Soeradji. Mereka adalah
  para pendiri Budi Utomo
  yang dikenal sebagai
  organisasi modern
  pertama di Indonesia.
  Bertujuan untuk
  memajukan kepentingan-
  kepentingan priyayi
  rendah.
TRI KORO DARMO
• Karena Budi Utomo cenderung didominasi oleh golongan tua,
  maka golongan muda mendirikan Tri Koro Darmo.
• Tri Koro Darmo kemudian diubah namanya menjadi Jong Java.
ORGANISASI PERGERAKAN
BERSIFAT ETNIK KEDAERAHAN
• Di beberapa daerah terdapat beberapa perkumpulan
  pemuda.
• Pelajar Sumatra di bawah pimpinan Moh. Hatta dan Moh.
  Yamin pada 9 Desember 1917 membentuk Jong
  Sumatranen Bond (JSB).
• Pada awal tahun 1918, di berbagai daerah juga dibentuk
  Studerenden Vereniging Minahasa, Jong Ambon, Jong
  Pasundan, Jong Celebes, Jong Borneo (Kalimantan), dan
  Timorees Verband.
• Sejak tahun 1920 berbagai perkumpulan yang masih
  bersifat kedaerahan itu lambat laun mulai bergabung dan
  bersifat nasional.
• Puncak dari penggabungan perkumpulan pemuda itu
  terjadi pada tahun 1927, yaitu dengan dibentuknya Jong
  Indonesia yang bersifat nasional.
SAREKAT DAGANG ISLAM
• Tiga tahun setelah
  berdirinya Budi
  Utomo, di Surakarta
  didirikan Sarekat
  Dagang Islam (SDI).
• Pendirinya adalah H.
  Samanhoedi. SDI
  memiliki ciri
  keislaman dan
  ekonomis.
SAREKAT ISLAM
• Pada tahun 1911 di Solo,
  berdiri Sarekat Islam (SI)
  oleh H.O.S.
  Tjokroaminoto sebagai
  kelanjutan dari Sarekat
  Dagang Islam.
• Dalam waktu singkat SI
  tumbuh menjadi
  organisasi massa yang
  besar.
• Salah satu alasannya
  karena keanggotaannya
  terbuka untuk umum.
SAREKAT ISLAM
• Dalam perkembangannya, Sarekat Islam mengalami
  perpecahan. Tahun 1916,
• SI disusupi ideologi komunisme lewat cabangnya di
  Semarang yang dipimpin oleh Semaun dan Darsono.
• Akhirnya, SI pecah menjadi SI yang dipimpin
  Tjokroaminoto, H. Agus Salim, dan Abdul Muis (sering
  disebut SI Putih) dan SI yang sosialis/komunis pimpinan
  Semaun, Darsono, dan Tan Malaka (sering disebut SI Merah).
• Dalam kongresnya di Madiun, SI berubah menjadi Partai
  Sarekat Islam (PSI).
• Pada tahun 1927, berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam
  Indonesia (PSII).
• SI sosialis kemudian berganti nama menjadi Sarekat Rakyat.
• Sarekat Rakyat ini kemudian menjadi pendukung kuat Partai
  Komunis Indonesia (PKI).
MUHAMMADIYAH
• SDI dan SI didirikan dengan alasan utama kerja sama ekonomi di
  kalangan umat Islam.
• K.H. Ahmad Dahlan melihat dari segi lain yang harus diperbaharui
  dalam Islam.
• Segi itu adalah modernisasi serta pemurnian agama Islam dari
  unsur-unsur non-Islam.
NAHDATUL ULAMA (NU)
• NU didirikan oleh Kyai Haji Hasjim
  Asjari pada tahun 1926.
• Tujuan pendirian organisasi ini adalah
  untuk mempertahankan kepentingan
  kaum muslim tradisional.
• Untuk itu, organisasi ini mendukung
  kemajuan sekolah-sekolah Islam
  tradisional, pemeliharaan kaum fakir
  miskin, dan usaha-usaha ekonomi.
ORGANISASI PERGERAKAN
   YANG BERSIFAT NASIONAL
• Disebut organisasi pergerakan yang bersifat nasional
  karena organisasi-organisasi ini lebih berani dan
  terang-terangan memperjuangkan kemerdekaan
  seluruh bangsa Indonesia.
• Nama Indonesia juga dipakai sebagai pengganti nama
  Hindia.
• Keanggotaan organisasi-organisasi ini tidak lagi
  dibatasi oleh sekat perbedaan daerah dan agama,
  tetapi bersifat nasional.
• Perjuangannya juga tidak saja dalam bidang sosial,
  ekonomi, dan budaya, tetapi tegas-tegas
  memperjuangkan kepentingan politik dan kadang
  diperjuangkan dengan melawan pemerintah Belanda.
INDISCHE PARTIJ
• Tingginya rasa kesadaran
  nasional, melahirkan sebuah
  organisasi yang mempunyai
  tujuan menghapuskan
  diskriminasi orang Belanda
  murni dan kaum Indo.
• Indische Partij (IP) didirikan
  pada tanggal 25 Desember
  1912, atas prakarsa E.F.E.
  Douwes Dekker
  (Danudirdjo Setyaboedhi).
  Kemudian mendapat
  dukungan dari R.M.
  Suwardi Soerjaningrat dan
  dr. Tjipto
  Mangoenkoesoemo.
PERHIMPUNAN INDONESIA
• Pada 1908, sejumlah mahasiswa Indonesia di negeri Belanda,
  seperti Sutan Kasayangan, dan R.N. Noto Soeroto
  mendirikan perkumpulan yang mereka beri nama Indische
  Vereeniging (Perhimpunan Indonesia).
• Nama Indische ini dipakai sesuai dengan nama resmi untuk
  tanah jajahan Belanda di Nusantara.
• Di bawah pimpinan Moh. Hatta dan A. Soebardjo, pada
  tahun 1922 mereka mengubah nama perkumpulan menjadi
  Perhimpunan Indonesia.
• Sejak tahun 1925, mereka memakai nama Belanda, yaitu
  Indonesische Vereeniging dan juga nama Perhimpunan
  Indonesia.
• Dengan memakai nama Indonesia, organisasi ini makin tegas
  berjuang dalam bidang politik untuk kemerdekaan Indonesia.
PARA PENGURUS PERHIMPUNAN
   INDONESIA DI BELANDA
PARTAI KOMUNIS INDONESIA
• Paham komunisme masuk
  ke Indonesia dibawa oleh
  orang Belanda yang
  bernama H.J.F.M.
  Sneevliet di Semarang.
• Sneevliet bersama dengan
  J.A. Brandsteder dan P.
  Bergsma mendirikan
  organisasi yang bernama
  Indische Social
  Democratische
  Vereeniging (ISDV)
  (Perkumpulan Sosial
  Demokrat India) di
  Semarang.
PARTAI KOMUNIS INDONESIA
• Pada tahun 1916, para anggota ISDV masuk dan
  mempengaruhi Sarekat Islam di Semarang.
• Akibatnya, para anggota SI terpecah antara kelompok
  H.O.S Tjokroaminoto yang anti komunis dan kelompok
  Semaun dan Darsono yang komunis.
• Semaun dan Darsono kemudian mengubah ISDV
  menjadi Partai Komunis Indonesia. Semaun menjadi
  ketua, Darsono menjadi wakil ketua, Bergsma sekretaris,
  dan H.W. Dekker bendahara.
• Setelah berhasil menghimpun kekuatan, serta PKI
  merasa menjadi partai terbesar. PKI mulai melancarkan
  pemberontakan pada tanggal 13 November 1926.
• Namun, pemberontakan yang dilakukan PKI dalam
  waktu singkat ini dapat dengan mudah ditumpas oleh
  pemerintah Belanda.
PARTAI NASIONAL INDONESIA
• Ir. Soekarno dengan sejumlah temannya mendirikan
  partai politik yang bernama Partai Nasional Indonesia.
• Berdirinya Partai Nasional Indonesia bermula dari
  Algemene Studie Club (Kelompok Studi Umum).
• Rapat pembentukan Perserikatan Nasional Indonesia
  dihadiri oleh Soekarno, Soedjadi, Mr. Iskaq
  Tjokrohadisoerjo, Mr. Moediarto dan Mr. Soenarjo
  (ketiganya bekas anggota PI).
• PNI bersifat nonkooperatif. Artinya, PNI tidak mau
  bekerja sama dengan Belanda. PNI tidak mau duduk
  dalam dewan-dewan yang diadakan oleh pemerintah
  Belanda.
• Dalam kongres pertama PNI yang diadakan di Surabaya,
  diputuskan untuk mengganti kata perserikatan menjadi
  partai, sehingga menjadi Partai Nasional Indonesia.
PARTAI NASIONAL INDONESIA
• Pemerintah Belanda sangat
  kuatir bahwa pengaruh
  Soekarno akan mendorong
  rakyat menuntut
  kemerdekaan.
• Dalam rapat di Yogyakarta
  tanggal 29 Desember 1929,
  Soekarno dan teman-
  temannya ditangkap dan
  dibawa ke pengadilan
  Bandung.
• Dalam sidang pengadilan
  itu, Soekarno
  menyampaikan pidato
  pembelaan yang terkenal
  dengan sebutan “Indonesia
  Menggugat.”
AKTIVITAS ORGANISASI PERGERAKAN
      KEBANGSAAN INDONESIA


• Walaupun pusat kegiatan organisasi-organisasi ini
  berada pada suatu daerah tertentu, pada umumnya
  mereka juga memiliki cabang-cabang di daerah lain.

• Melalui cabang-cabang ini, organisasi-organisasi
  pergerakan menyebarkan ide-idenya tentang
  kesejahteraan dan kemerdekaan bangsa kepada
  masyarakat.
AKTIVITAS ORGANISASI PERGERAKAN
      KEBANGSAAN INDONESIA


• Lambat laun kesadaran berbangsa di kalangan
  masyarakat Indonesia semakin berkembang dan
  melunturkan sekat-sekat kedaerahan dan agama.

• Dari kesadaran inilah muncul perjuangan bersama
  untuk memerdekaan bangsa Indonesia secara
  keseluruhan.
KARAKTERISTIK PERIODE PERKEMBANGAN
     NASIONALISME DI INDONESIA


• Periode Awal Perkembangan. Gerakan nasionalisme di
  Indonesia diwarnai dengan perjuangan untuk memperbaiki
  situasi sosial dan budaya. (Budi Utomo, Sarekat Dagang
  Islam, Sarekat Islam, dan Muhammadiyah).

• Periode Nasionalisme Politik. Gerakan nasionalisme di
  Indonesia telah mulai menyinggung bidang politik untuk
  mencapai kemerdekaan Indonesia. (Indische Partij dan
  Gerakan Pemuda).
KARAKTERISTIK PERIODE PERKEMBANGAN
     NASIONALISME DI INDONESIA


• Periode Radikal. Gerakan nasionalisme di Indonesia
  ditujukan untuk mencapai kemerdekaan. Namun, dengan cara
  nonkooperasi atau tidak mau bekerja sama dengan kaum
  penjajah. (Perhimpunan Indonesia, PKI, dan PNI).

• Periode Bertahan. Gerakan nasionalisme di Indonesia lebih
  moderat dan penuh perhitungan. Pada periode ini, diwarnai
  dengan sikap pemerintah Belanda yang sangat reaktif
  sehingga organisasi-organisasi pergerakan lebih berorientasi
  bertahan agar tidak dibubarkan pemerintah Belanda.
Bab 5. Pendudukan Jepang Dan Upaya
      Mempersiapkan Kemerdekaan
      Indonesia




                                 133
ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG
Pendudukan Jepang di Indonesia dipimpin oleh Letjen Hitoshi
Imamuradiawali di kota Tarakan, Kalimantan Timur, tanggal 10 Januari
1942. Selanjutnya Minahasa, Balik Papan, Ambon, Pontianak,
Makassar, Banjarmasin, Palembang dan Bali yang berhasil diduduki
Jepang selama Januari – Pebruari 1942.

Kota Jakarta berhasil diduduki tanggal 5 Maret 1942. Tentara Belanda
yang dipimpin Letjen H. Ter Poorten merasa kewalahan menghadapi
serbuan kilat tentara Jepang kemudian mundur menuju Subang, Jawa
Barat.

Di daerah ini pula (Kalijati) tentara Belanda menyerah tanpa syarat
kepada tentara Jepang tanggal8 Maret 1942. Sejak saat itu, mulailah
masa pemerintahan pendudukan Jepang di Indonesia.              134
ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG
Pada masa pendudukan Jepang, Indonesia dbagi menjadi 3 wilayah
yang dipimpin oleh pemerintahan mliter, yaitu :

1. Jawa dan Madura diperintah oleh tentara keenambelas
   Angkatan Darat (Rikugun) yang berpusat di Jakarta.

2. Sumatera diperintah oleh tentara kedua puluh lima Angkatan
   Darat (Rikugun) yang berpusat di Bukittinggi.

3. Indonesia bagian timur diperintah Armada Selatan kedua
   angkatan laut (Kaigun), yang berpusat di Ujung Pandang.

                                                          135
ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG

Setelah menduduki Indonesia, Jepang mengeluarkan peraturan
yang melarang semua rapat dan kegiatan yang bersifat politik.

Tanggal 20 Maret 1942, pemerintah Jepang mengeluarkan aturan
yang isinya membubarkan perkumpulan, namun tanggal 15 Juli
1942, perkumpulan yang bersifat social, budaya, olahraga atau
kesenian diperbolehkan berdiri. Kegiatan yang bersifat politik tetap
dilarang.



                                                                136
ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG

Untuk menarik simpati dan dukungan rakyat Indonesia,
Jepang mempropagandakan Gerakan 3A, yaitu Nippon
Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia dan Nippon Pimimpin
Asia. Gerakan ini dipimpin oleh Mr. Syamsudin.

Akan tetapi gerakan ini kurang mendapat sambutan dari
rakyat, karena rakyat tidak mau diperalat oleh Jepang.




                                                   137
ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG

Mewaspadai politik Jepang, para pemimpin gerakan nasional
mengambil dua pendekatan taktik yang berbeda, yaitu :

1. Jalan Legal (Kooperatif), yaitu bersedia bekerjasama dengan
   Jepang. Gerakan ini dipimpin oleh Soekarno dan Moh. Hatta.

2. Jalan illegal (non kooperatif), gerakan bawah tanah atau
   gerakan tersembunyi karena tidak mau bekerjasama dengan
   Jepang. Gerakan ini dipimpin oleh Amir Syarifudin dan Sutan
   Syahrir.

                                                          138
ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG

Pada masa penjajahan Jepang, kekayaan Indonesia dikras habis
sehingga rakyat kelaparan. Para pemuda dipersiapkan untuk
mempertahankan Indonesiadalam Perang Asia Timur Raya.

Demi pendudukan Jepang. Rakyat Indonesiadijadikan Romusha
untuk mengerjakan proyek Jepang, seperti jalan, pelabuhan dan
lapangan terbang.

Selain itu ada polisi militer (Kempetai) yang bertindak sangat kejam
untuk menyiksa atau membunuh rakyat yang dianggap
membantah perintah Jepang.
                                                                139
ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG

Para pemimpin pergerakan menyadari bahwa melawan dengan
kekuatan senjata tidak mungkin, sebab dari segi militer, Jepang
lebih kuat.Untuk melawan Jepang, terlebih dahulu harus
memanfaatkan berbagai organisasi yang dibentuk Jepang sendiri.




                                                           140
Organisasi Pergerakan Nasional Pada
     Masa Pendudukan Jepang




                                      141
Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI)

Dibentuk masa penjajahan Belanda bulan september 1937.
Pembentukan MIAI diprakarsai oleh K.H. Mas Mansyur
(Muhammadiyah), K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Wahab Chasbullah
(NU) dan Wondoamiseno (PSII).

Tujuan organisasi ini adalah membicarakan dan memutuskan
semua soal yang dipandang penting bagi kemaslahatan umat dan
agama islam. Pada masa penjajahan Jepang, organisasi ini tidak
dibubarkan, kerana kegiatannya bersifat keagamaan dan tidak
mengadakan kegiatan politik, dan strategi pergerakan yang
diterapkan MIAI bersifat kooperatif.
                                                          142
Masyumi
Masyumi berdiri sebagai pengganti MIAI tahun 1943, yang diketuai oleh
K.H. Mas Mansyur dan didampingi K.H. Hasyim Asyari. Organisasi ini
segera dimanfaatkan oleh tokoh pergerakan Indonesia untuk
mengkonsolidasikan organisasi-organisasi Islam seperti Muhammadiyah,
NU, Persatuan Islam dan SI.

Seperti organisasi pergerakan Islam, Masyumi memiliki visi bahwa setiap
umat islam diwajibkan untuk Jihad Fisabilillah (berjuang dijalan Allah)
dalam berbagai bidang, termasuk bidang politik.

Kum muda muslim, khususnya para santri dipersiapkan untuk berjuang
secara fisik maupun secara politis. Masyumi sampai masa pemerintahan
Orde Lama merupakai partai politik yang tangguh dan memiliki basis
massa yang banyak sebelum akhirnya dibubarkan oleh presiden Soekarno
tahun 1960-an.                                                   143
PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
Organisasi ini dibentuk pada bulan maret 1942, dibawah pimpinan empat
serangkai yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara dan K.H.
Mas Mansyur. Tujuan dibentuknya PUTERA oleh Jepang adalah untuk
memusatkan seluruh kekuatan masyarakat dalam rangka membantu usaha
Jepang dalam Perang Asia Timur Raya.

Sedangkan tugas pemimpin PUTERA adalah memimpin rakyat agar kuat
melaksanakan kewajiban dan bertanggung jawab untuk menghapus
pengaruh barat, berusaha mempertahankan Asia Raya dan mempererat
persaudaraan Indonesia-Jepang.

Empat Serangkai dianggap oleh Jepang sebagai lambang dari Pergerakan
Nasional Indonesia. Sebaliknya pemimpin Indonesia memanfaatkan Putera
untuk mempersiapkan Indonesia merdeka, sehingga dalam perkembangan
selanjutnya Putera menjadi sebuah wadah pemupukan rasa nasionalisme
dikalangan rakyat Indonesia.                                    144
Cuo Sangi In
Atau Badan Pertimbangan Pusat dibentuk pemerintah Jepang.
Tadinys badan ini dimaksudkan Jepang sebagai pengendali politi di
Indonesia. Tetapi, justru oleh para pemimpin pergerakan nasional
dimanfaatkan untuk mengimbangi politik jepang.

Tugas Cuo Sangi In adalah mengajukan usul dan menjawab
pertanyaan pemerintah Jepang. Badan ini kemudian dijadikan
sarana strategis bagi para tokoh pergerakan Indonesia.

Bangsa Indonesia diberi kesempatan menduduki jabatan kepala
Departemen dan Residen yang sulit didapatkan pada masa
pemerintahan Belanda
                                                             145
Jawa Hokokai
Tahun 1944, panglima tertinggi tentara Jepang di Jawa menyatakan
berdirinya Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa). Organisasi ini lahir
didorong oleh situasi Perang Asia timur Raya yang semakin gencar.

Jawa Hokokai diorientasikan untuk memupuk semangat kebaktian, yaitu
bersedia untuk mengorbankan diri, mempertebal persaudaraan dan
melaksanakan tugas untuk kepentingan pemerintah pendudukan Jepang.
Pimpinan Jawa Hokokai ditangani langsung oleh pimpinan militer Jepang
dan anggotanya diseleksi ketat.

Jaringan organisasi dari pusat sampai daerah memiliki bidang kegiatan
seperti guru, kewanitaan, perusahaan dan kesenian. Jawa Hokokai juga
bertugas mengerahkan rakyat secara paksa untuk mengumpulkan adi,
permata, besi tua serta menanam jarak. Hasilnya harus diserahkan
kepemrintah Jepang untuk membiayai Perang Asia Timur Raya.        146
Seinendan, Fujinkai & Keibodan
Pada periode tahun 1944-1945 perang Asia Timur Raya semakin
berkecamuk. Untuk mempertahankan darah pendudukannya
Jepang membutuhkan dukungan dari rakyat yang dijajahnya.

Oleh karena itu Jepang membentuk organisasi semi militer
Seinendan (barisan pemuda) tanggal 9 Maret 1943, yaitu barisan
pemuda yang anggotanya berusia 14-22 tahun.

Tujuan dibentuknya Seinendan adalah mendidik dan melatih para
pemuda untuk dapat mempertahankan tanah airnya dengan
kekuatan sendiri. Padahal, maksud sebenarnya adalah
mempersiapkan     pemuda     Indonesia  membantu      Jepang
menghadapi pasukan Sekutu.
                                                          147
Seinendan, Fujinkai & Keibodan

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja wanita, pada bulan
agustus 1943, Jepang membentuk Fujinkai (Himpunan Wanita)
dengan usia anggota 15 tahun keatas. Anggota Fujinkai juga diberi
latihan kemiliteran yang dipersiapkan untuk dapat membantu
militer Jepang.

Untuk memenuhi keperluan tenaga pembantu kepolisian,
dibentuklah Keibodan (Barisan Bantu Polisi). Usia anggota antara
20-25 tahun. Pemuda yang diterima menjadi anggota Keibodan
adalah semua laki-laki yang berasal dari tiap desa dan dibentuk
didesa-desa untuk mengisolasi dari pengaruh kaum nasionalis.
Mereka diawasi oleh polisi dengan sangat ketat.
                                                             148
Barisan Pelopor, Heiho &
                Pembela Tanah Air (PETA)
Untuk menyiapkan rakyat Indonesia membantu pemerintah Jepang
dalam Perang Asia Timur Raya, maka tanggal 14 September 1944
dibentuk Barisan pelopor, pemimpinnya ditunjuk dari golongan
nasionalis seperti Ir. Soekarno, R.P. Suroso, Otto Iskandardinata dan
dr. Buntaran.

Barisan Pelopor dilatih cara menggunakan senapan dari kayu,
bambu runcing serta dikerahkan untuk mendengarkan pidato dari
para pemimpin pergerakan nasional. Melalui Barisan Pelopor ini,
para pemuda terpelajar memasukkan pengaruhnya kepada rakyat.


                                                                 149
Barisan Pelopor, Heiho &
               Pembela Tanah Air (PETA)
Pada bulan April 1943, Jepang mengumumkan dan membuka
kesempatan bagi para pemuda Indonesia untuk ikut menjadi
anggota pembantu prajurit Jepang (Heiho). Anggota Heiho
langsung ditempatkan dalam struktur organisasi militer Jepang,
baik angkatan darat maupun angkatan laut.

Heiho dianggap sebagai bagian dari angkatan perang Jepang
sehingga langsung diterjunkan dalam medan pertempuran
menghadapi sekutu diberbagai front pertempuran. Para Heiho
bukan hanya dikirim diwilayah Indonesia, melainkan juga dinegara
lain seperti kepulauan Solomon, Filipina dan Indo Cina.

                                                            150
Barisan Pelopor, Heiho &
              Pembela Tanah Air (PETA)

Selanjutnya tanggal 3 Oktober 12943, Panglima Tentara Jepang di
Jawa mengumumkan pembentukan tentara sukarela Pembela
Tanah Air (PETA).

Maka dilatihlah puluhan calon perwira di Bogor. Setelah lulus,
mereka kemudian diangkat menjadi daidanco (Komandan
Batalyon), codanco (Komandan Kompi) dan syudanco (Komandan
Batalyon) dan ada pula yang didik menjadi budanco (Komandan
Regu).


                                                           151
Dampak Pendudukan Jepang dalam
   Berbagai Aspek Kehidupan




                                 152
Bidang Politik
Sejak masuknya Jepang di Indonesia, organisasi yang berkembang pada
saat itu dihapuskan dan diganti dengan organisasi buatan Jepang. Tetapi,
pemerintah Jepang masih membiarkan kesempatan pada golongan
nasionalis islam karena dinilainya sangat anti-barat, sehingga organisasi
MIAI masih diperbolehkan tetap berdiri, tetapi karena perkembangannya
dianggap membahayakan Jepang, akhirnya MIAI dibubarkan dan diganti
dengan Masyumi.

Sikap Jepang jelas mempengaruhi gaya dan taktik para politisi nasional
dan para pejuang Indonesia lainnya saat itu, dengan memanfaatkan
organisasi buatan Jepang. Pada akhirnya berbagai bentuk organisasi
bentukan Jepang dimasuki dan dipengaruhi oleh para pejuang nasional.
Dengan demikian, lambat laun keterlibatan mereka semakin
mendewasakan dan mematangkan perjuangan bangsa Indonesia.         153
Bidang Pendidikan

Pendidikan zaman Jepang mengalami perubahan secara drastis.
Dimana sistem pengajaran dan kurikulum disesuaikan dengan
kepentingan perang. Siswa wajib mengikuti latihan dasar
kemiliteran. Jepang juga menanamkan semangat Jepang dan siswa
wajib menghapal lagu kebangsaan Jepang.

Para guru diharuskan mengikuti kursus bahasa Jepang. Juga
diwajibkannya menggunakan bahasa Jepang dan Indonesia sebagai
bahasa pengantar disekolah untuk menggantikan bahasa Belanda.
Melalui pendidikan, Jepang bermaksud mencetak kader-kader
yang akan mempelopori dan merealisasikan konsepsi
”Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya”.
                                                         154
Bidang Ekonomi

Pada pendudukan Jepang, kegiatan ekonomi diarahkan untuk
kepentingan perang Jepang. Jepang berusaha menguasai sumber
bahan mentah untuk industri Jepang. Yang pada prakteknya sangat
memeras sumber daya alam dan sumber daya manusia. Jepang
juga menyita perkebunan, pabrik, bank dan perusahaan vital
lainnya.




                                                           155
Bidang Ekonomi

Sebagian hasil panen harus diserahkan kepada pemerintah. Rakyat
diperbolehkan memiliki 40% hasil panen mereka, 30%disetor
kekoperasi dengan harga yang ditetapkan pemerintah dan sisa 30%
disediakan untuk bibit dan harus disimpan dilumbung desa.

Kadang-kadang semua itu dirampas oleh Jepang sehingga rakyat
hanya makan keladi yang gatal, ubi jalar atau bekicot serta
makanan lain yang tidak layak. Selain itu, Jepang juga
mengharuskan kaum pria yang muda dan sehat serta produktif
untuk menjadi serdadu pekerja (Romusha). Akibatnya tidak sedikit
nyawa yang terenggut saat itu.
                                                            156
Bidang Budaya

Jepang sebagai negara fasis selalu berusaha untuk dapat
menanamkan kebudayaannya. Salah satu cara Jepang adalah
kebiasaan menghormat kearah matahari terbit.

Hal ini berarti bahwa cara menghormat tersebut merupakan salah
satu tradisi Jepang untuk menghormati kaisarnya yang dianggap
keturunan Dewa Matahari.




                                                          157
Mobilitas Sosial

Pendudukan Jepang berpengaruh terhadap mobilitas sosial masyarakat,
terutama perpindahan penduduk dan perubahan struktur sosial
masyarakat diakibatkan kebutuhan Jepang dalam menghadapi perang
melawan sekutu. Rakyat dijadikan sebagai Romusha sehingga
berpengaruh pada perekonomian desa karena sawah dan ladang tidak
terkelola dengan baik.

Pendudukan Jepang juga berpengaruh terhadap mobilitas sosial dalam
arti sosial politik. Karena organisasi yang dibentuk Jepang dan bertujuan
untuk kepentingan Jepang, sebaliknya dimanfaatkan oleh tokoh
pergerakan nasional untuk kepentingan nasional, yaitu memperjuangkan
Indonesia merdeka.
                                                                     158
Bidang Militer

Demi untuk memenuhi kepentingan perang Asia Timur Raya yang
memerlukan banyak tentara. Pemerintah Jepang berusaha mengerahkan
porensi rakyat Indonesia dengan membentuk pendidikan semi-militer
dan militer, seperti : Seinendan, Keobodan, Heiho dan PETA.

Meskipun pengerahan tersebut dilaksanakan untu kepentingan Jepang,
namun bangsa Indonesia mendapat keuntungan besar dari proses
pendidikan militer ini. Hal ini terasa gunanya, kelak pada saat bangsa
Indonesia menghadapi sekutu dan Belanda yang akan menjajah kembali
Indonesia tahun 1945 – 1949.


                                                                  159
Bidang Sastra


Jepang berusaha menghapus pengaruh barat di Indonesia. Antara
lain dengan pelarangan penggunaan Bahasa Belanda disekolah-
sekolah dan pertemuan resmi. Bahasa yang diboleh digunakan
adalah bahasa Indonesia disamping bahasa Jepang. Demikian pula
buku-buku pelajaran maupun yang berbentuk sastra,
menggunakan bahasa Indonesia.




                                                          160
Bidang Sastra


Bangsa Jepang berusaha untuk menguasai bahasa Indonesia agar
dapat berkomunikasi dengan bangsa Indonesia. Sebaliknya, Bangsa
Indonesia juga harus mempelajari bahasa Jepang.

Dengan demikian, kedua bahasa mengalami perkembangan
didarah pendudukan, khususnya Indonesia. Berkembanglah bahasa
Indonesia akibat kebijakan pemerintahan pendudukan Jepang, baik
dari segi tata bahasa maupun segi sastranya.



                                                           161
Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan
              Indonesia




                                   162
Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan
                     Indonesia

Sampai tahun 1944, kedudukan Jepang dalam perang Pasifik sudah
sangat terdesak. Pada bulan Juli 1944 Pangkalan angkatan laut
Jepang di Pulau Saipan yang sangat strategis jatuh ketangan
Amerika Serikat.

Sehingga menyebabkan terjadinya perubahan politik dinegara
Jepang, yaitu perdana menteri Tojo diganti oleh Perdana Menteri
Koiso.



                                                           163
Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan
                     Indonesia

Pada tanggal 7 September 1944, perdana Meteri Koiso
mempermaklumkan janjinya didepan Parlemen Jepang mengenai
rencana pemberian kemerdekaan kepada bangsa Indonesia
dikemudian hari.

Namun sebelum merealisasikan janjin tersebut, Perdana menteri
Koiso akan membentuk sebuah badan penyelidik yang bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana usaha persiapan kemerdekaan
bangsa Indonesia.


                                                         164
Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan
                     Indonesia


Tindakan ini sebenarnya hanya untuk menark simpati rakyat
Indonesia   agar   mendukung        sepenuhnya     pemerintahan
pendudukan Jepang yang saat itu telah terdesak oleh sekutu.




                                                           165
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
             Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai)
Sesuai dengan janji Perdana Menteri Koiso, Letnan Jendral Kumakici
Harada tanggal 1 Maret 1945 membentuk BPUPKI yang diketuai
oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat.

BPUPKI bertugas menyelidiki dan mempelajari hal-hal penting
mengenai maslah tata pemerintahan atau pembentukan negara
Indonesia merdeka.

Tanggal 1 April 1945 diumumkan nama anggota BPUPKI yang terdiri
dari 60 orang wakil dari berbagai komponen rakyat pribumi,
ditambah 7 orang Jepang. Selain ketua, ada pula ketua muda yang
terdiri dari 2 orang yaitu Ischibangase dan R.P. Suroso. Peresmian
dan pelantikan pengurus BPUPKI dilaksanakan tanggal 28 Mei 1945.
                                                             166
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
          Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai)


Dalam merumuskan hal-hal penting mengenai Indonesia merdeka,
BPUPKI mengadakan 2 kali sidang :

Sidang pertama (29 mei – 1 Juni 1945). Dalam sidang pertama ini,
pembicaraan dipusatkan pada usaha merumuskan dasar filsafat bagi
negara Indonesia merdeka dengan membahas berbagai usul dari
peserta sidang.




                                                           167
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
          Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai)


Pada sidang tanggal 29 Mei 1945, M. Yamin mengemukakan
gagasannya mengenai dasar negara kebangsaan Republik Indonesia :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat




                                                           168
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
          Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai)


Kemudian M. Yamin menyampaikan gagasannya secara tertulis
dengan rumusan sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
   permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.



                                                       169
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
          Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai)


Pada sidang tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Supomo menyampaikan
hasil pemikirannya mengenai dasar negara Indonesia merdeka :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan bathin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat




                                                           170
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
          Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai)


Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan buah
pikirannya tentang dasar negara Indonesia merdeka :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Kelima asas yang diusulkan Ir. Soekarno sesuai dengan petunjuk
seorang ahli bahasa diberi nama Pancasila. Oleh karena itu setiap
tanggal 1 Juni dikenal sebagi hari lahirnya Pancasila.      171
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
           Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai)

Kemudian tanggal 22 Juni 1945, BPUPKI membentuk panitia perumus yang
tugasnya untuk membahas dan merumuskan hasil sidang pertama.
Panitia perumus tersebut dikenal dengan nama panitia kecil atau panitia 9,
karena beranggotakan 9 orang :
1. Ir. Soekarno (Ketua)
2. Drs. M. Hatta (Wakil)
3. K.H. Wachid Hasyim (Anggota)
4. Kahar Muzakir (Anggota)
5. Mr. A.A. Maramis (Anggota)
6. Abikusno Tjokrosurojo (Anggota)
7. H. Agus Salim (Anggota)
8. Mr. Achmad Subarjo (Anggota)
9. Mr. Moh. Yamin (Anggota)
                                                                     172
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
           Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai)
Sebagai   tindak    lanjut   dari    sidang    pertama      maka
direkomendasikan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) tanggal 22 Juni
1945 yang berisi rumusan dasar negara dan rancangan Pembukaan
UUD.

Adapun rumusan dasar negara berdasarkan piagam Jakarta adalah :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat-syariat islam
   bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusian yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
   permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia            173
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
           Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai)

Sidang Kedua ( 10 Juli – 16 Juli 1945 ). Pada sidang yang kedua
BPUPKI berhasil membentuk tiga panitia :
1. Panitia perancang UUD yang diketuai Ir. Soekarno
2. Panitia Pembela Tanah Air yang diketuai Abi Kusno
3. Panitia keuangan dan perekonomian yang diketuai Moh. Hatta

Panitia perancang dalam sidangnya tanggal 11 Juli 1945 menerima
konsep naskah pembukaan UUD yang diambil dari piagam Jakarta.
Panitia perancang kemudian membentuk panitia kecil perancang
Undang-Undang Dasar yang diketuai Mr. Supomo. Ia bertugas
menyempurnakan dan menyusun kembali rancangan UUD yang
telah disepakati.
                                                           174
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
           Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai)

Tanggal 13 Juli 1945, pembentuk Tim Panitia Kecil yang diketuai Ir.
Soekarno mengadakan sidang untuk membahas laporan hasil kerja
Panitia Kecil Perancang UUD yang diketuai Mr. Supomo.

Dalam rapat Pleno tanggal 14 Juli 1945, BPUPKI menerima laporan
Panitia Perancang UUD yang dibacakan Ir. Soekarno :
1. Pernyataan Indonesia merdeka
2. Pembukaan UUD
3. Batang Tubuh UUD



                                                               175
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
           Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai)


Setelah melalui sidang yang alot, hasil kerja Panitia Perancang UUD
akhirnya diterima BPUPKI. Hal itu merupakan momentum penting
dalam menentukan masa depan bangsa dan negara Indonesia.

Rumusan yang telah disempurnakan dan diterima secara bulat oleh
sidang tersebut kemudian dikenal dengan Undang-Undang Dasar
1945.




                                                              176
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia/PPKI
                       (Dokuritsu Junbi Inkai)


Pada tanggaL 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan oleh pemerintah
Jepang karena dianggap terlalu cepat mewujudkan kehendak
Indonesia merdeka dan menolak adanya keterlibatan dari
pemerintah Jepang dalam persiapan kemerdekaan Indonesia.

Sebagai pengganti BPUPKI, dibentuklah Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai
yangtugasnya adalah mempersiapkan segala sesuatu yang
menyangkut maslah ketatanegaraan sehubungan dengan akan
diserahkannya kekuasaan pemerintah dari Jepang kepada bangsa
Indonesia.                                              177
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia/PPKI
                        (Dokuritsu Junbi Inkai)


Pada awlanya PPKI beranggotakan 21 orang: 12 dari Jawa, 3 dari
Sumatra, 2 dari Sulawesi, 1 dari Kalimantan, 1 dari Nusa Tenggara, 1
dari Maluku dan 1 dari masyarakat Tionghoa. Sebagai ketua diangkat
Ir. Soekarno dan M. Hatta sebagai wakilnya.

Kemudian tanpa sepengatahuan Jepang, anggota PPKI ditambah 6
orang lagi yaitu R.A.A. Wiranatakusumah, Ki Hadjar Dewantara, Mr.
Kasman Singodimedjo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri dan Mr.
Ahmad Subardjo.

                                                               178
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia/PPKI
                       (Dokuritsu Junbi Inkai)


PPKI merupakan badan pembentuk dan pendiri negara Republik
Indonesia. Karena PPKI telah berhasil menyelesaikan tugasnya dalam
mempersiapkan segala sesuatu sebagai syarat berdirinya negara
yang merdeka dan berdaulat.

Meliputi pembentukan susunan pemerintahan dan alat kelengkapan
lainnya, seperti penentuan Presiden dan wakilnya, Parlemen (DPR)
dan badan peradilan. Sedang mengenai komponen batas wilayah
negara dan penduduk, hanya tinggal menunggu pengesahan.


                                                              179
TERIMA KASIH




               180

More Related Content

What's hot

Makalah Kerajaan Majapahit
Makalah Kerajaan MajapahitMakalah Kerajaan Majapahit
Makalah Kerajaan MajapahitSalahudin Ayubi
 
Kerajaan mataram kuno XI IA 5
Kerajaan mataram kuno XI IA  5 Kerajaan mataram kuno XI IA  5
Kerajaan mataram kuno XI IA 5 Stella Bakti Lakka
 
Makalah kerajaan mataram
Makalah kerajaan mataramMakalah kerajaan mataram
Makalah kerajaan mataramBridhaz Bravo
 
kerajaan maritim hindu budha
kerajaan maritim hindu budhakerajaan maritim hindu budha
kerajaan maritim hindu budhaNurIndahS3
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoDio Andrenusa
 
Presentasi sejarah mataram di jawa timur
Presentasi sejarah mataram di jawa timurPresentasi sejarah mataram di jawa timur
Presentasi sejarah mataram di jawa timurAndi Rahim
 
Tugas makalah sejarah
Tugas makalah sejarahTugas makalah sejarah
Tugas makalah sejarahEdy Puitis
 
kerajaan hindu budha
kerajaan hindu budhakerajaan hindu budha
kerajaan hindu budhaabd_
 
Ppt kerajaan Balidwipa SNI 1
Ppt kerajaan Balidwipa SNI 1Ppt kerajaan Balidwipa SNI 1
Ppt kerajaan Balidwipa SNI 1Dewi_Sejarah
 
Power point mataram kuno ( kelas xi ipa 1)
Power point mataram kuno ( kelas xi ipa 1)Power point mataram kuno ( kelas xi ipa 1)
Power point mataram kuno ( kelas xi ipa 1)Purna Senda
 
Sejarah lengkap kerajaan majapahit new
Sejarah lengkap kerajaan majapahit newSejarah lengkap kerajaan majapahit new
Sejarah lengkap kerajaan majapahit newPurna Senda
 
sejarah sriwijaya dan melayu
sejarah sriwijaya dan melayusejarah sriwijaya dan melayu
sejarah sriwijaya dan melayuNur Shofiyah
 
makalah sejarah "kerajaan islam di Nusa Tenggara"
makalah sejarah "kerajaan islam di Nusa Tenggara"makalah sejarah "kerajaan islam di Nusa Tenggara"
makalah sejarah "kerajaan islam di Nusa Tenggara"fenty_febriani
 
Makalah kerajaan islam di nusantara
Makalah kerajaan islam di nusantaraMakalah kerajaan islam di nusantara
Makalah kerajaan islam di nusantaraizzynet
 

What's hot (20)

Mataram
MataramMataram
Mataram
 
Makalah Kerajaan Majapahit
Makalah Kerajaan MajapahitMakalah Kerajaan Majapahit
Makalah Kerajaan Majapahit
 
Kerajaan Sriw
Kerajaan SriwKerajaan Sriw
Kerajaan Sriw
 
Kerajaan mataram kuno XI IA 5
Kerajaan mataram kuno XI IA  5 Kerajaan mataram kuno XI IA  5
Kerajaan mataram kuno XI IA 5
 
Makalah kerajaan mataram
Makalah kerajaan mataramMakalah kerajaan mataram
Makalah kerajaan mataram
 
kerajaan maritim hindu budha
kerajaan maritim hindu budhakerajaan maritim hindu budha
kerajaan maritim hindu budha
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno
 
Presentasi sejarah mataram di jawa timur
Presentasi sejarah mataram di jawa timurPresentasi sejarah mataram di jawa timur
Presentasi sejarah mataram di jawa timur
 
Kerajaan majapahit
Kerajaan majapahitKerajaan majapahit
Kerajaan majapahit
 
Tugas makalah sejarah
Tugas makalah sejarahTugas makalah sejarah
Tugas makalah sejarah
 
Majapahit
MajapahitMajapahit
Majapahit
 
kerajaan hindu budha
kerajaan hindu budhakerajaan hindu budha
kerajaan hindu budha
 
Ringkasan kerajaan
Ringkasan kerajaanRingkasan kerajaan
Ringkasan kerajaan
 
Ppt kerajaan Balidwipa SNI 1
Ppt kerajaan Balidwipa SNI 1Ppt kerajaan Balidwipa SNI 1
Ppt kerajaan Balidwipa SNI 1
 
Power point mataram kuno ( kelas xi ipa 1)
Power point mataram kuno ( kelas xi ipa 1)Power point mataram kuno ( kelas xi ipa 1)
Power point mataram kuno ( kelas xi ipa 1)
 
Makalah kerajaan 2
Makalah kerajaan 2Makalah kerajaan 2
Makalah kerajaan 2
 
Sejarah lengkap kerajaan majapahit new
Sejarah lengkap kerajaan majapahit newSejarah lengkap kerajaan majapahit new
Sejarah lengkap kerajaan majapahit new
 
sejarah sriwijaya dan melayu
sejarah sriwijaya dan melayusejarah sriwijaya dan melayu
sejarah sriwijaya dan melayu
 
makalah sejarah "kerajaan islam di Nusa Tenggara"
makalah sejarah "kerajaan islam di Nusa Tenggara"makalah sejarah "kerajaan islam di Nusa Tenggara"
makalah sejarah "kerajaan islam di Nusa Tenggara"
 
Makalah kerajaan islam di nusantara
Makalah kerajaan islam di nusantaraMakalah kerajaan islam di nusantara
Makalah kerajaan islam di nusantara
 

Viewers also liked

4 kerajaan-sriwijaya
4 kerajaan-sriwijaya4 kerajaan-sriwijaya
4 kerajaan-sriwijayamufarramdani
 
Sejarah kerajaan sriwijaya
Sejarah kerajaan sriwijayaSejarah kerajaan sriwijaya
Sejarah kerajaan sriwijayaBhetari Widya
 
Soal sejarah wajib kelas xi iis kerjaan hidu budha di Indonesia
Soal sejarah wajib kelas xi iis kerjaan hidu budha di IndonesiaSoal sejarah wajib kelas xi iis kerjaan hidu budha di Indonesia
Soal sejarah wajib kelas xi iis kerjaan hidu budha di Indonesiasofiana S
 
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRIKembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRIGian Angelo
 
Pergerakan dan perlawanan nasional
Pergerakan dan perlawanan nasional Pergerakan dan perlawanan nasional
Pergerakan dan perlawanan nasional Ania Zahra
 
Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Inter...
Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Inter...Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Inter...
Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Inter...Deny Sullivan
 
Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Nugraha Wirawan
 

Viewers also liked (9)

Kepala sekolah
Kepala sekolahKepala sekolah
Kepala sekolah
 
4 kerajaan-sriwijaya
4 kerajaan-sriwijaya4 kerajaan-sriwijaya
4 kerajaan-sriwijaya
 
Sejarah kerajaan sriwijaya
Sejarah kerajaan sriwijayaSejarah kerajaan sriwijaya
Sejarah kerajaan sriwijaya
 
Soal sejarah wajib kelas xi iis kerjaan hidu budha di Indonesia
Soal sejarah wajib kelas xi iis kerjaan hidu budha di IndonesiaSoal sejarah wajib kelas xi iis kerjaan hidu budha di Indonesia
Soal sejarah wajib kelas xi iis kerjaan hidu budha di Indonesia
 
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRIKembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
 
Pergerakan dan perlawanan nasional
Pergerakan dan perlawanan nasional Pergerakan dan perlawanan nasional
Pergerakan dan perlawanan nasional
 
Ppt sejarah bab 3 sma x wajib
Ppt sejarah bab 3 sma x wajibPpt sejarah bab 3 sma x wajib
Ppt sejarah bab 3 sma x wajib
 
Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Inter...
Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Inter...Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Inter...
Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Inter...
 
Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966
 

Similar to SEJARAH HINDU-BUDDHA

Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaMakalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaRizal Fahmi
 
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaMakalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaRizal Fahmi
 
Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1paimun
 
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataram
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataramMAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataram
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataramarifrahman87863
 
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan SriwijayaKerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijayaadrianfathur
 
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...Mulia Fathan
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoLia Letifah
 
Kerajaan Budha di Indonesia
Kerajaan Budha di IndonesiaKerajaan Budha di Indonesia
Kerajaan Budha di IndonesiaGalang Ihsan
 
Kerajaan melayu dan sriwijaya
Kerajaan melayu dan sriwijayaKerajaan melayu dan sriwijaya
Kerajaan melayu dan sriwijayaTjoetnyak Izzatie
 
Sejarah xi 'kerajaan sriwijaya'
Sejarah xi 'kerajaan sriwijaya'Sejarah xi 'kerajaan sriwijaya'
Sejarah xi 'kerajaan sriwijaya'IPS satuu
 
Kerajaan Budha di Indonesia lengkap
Kerajaan Budha di Indonesia lengkapKerajaan Budha di Indonesia lengkap
Kerajaan Budha di Indonesia lengkapGifta Nasweety
 
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO 01245.pptx
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO 01245.pptxMAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO 01245.pptx
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO 01245.pptxarifrahman87863
 
KERAJAAN_SRIWIJAYA di indonesiaaaaa.pptx
KERAJAAN_SRIWIJAYA di indonesiaaaaa.pptxKERAJAAN_SRIWIJAYA di indonesiaaaaa.pptx
KERAJAAN_SRIWIJAYA di indonesiaaaaa.pptxpancaparhusip1
 
KERAJAAN_SRIWIJAYA di sumaterasebagai kerajaan maritim
KERAJAAN_SRIWIJAYA di sumaterasebagai kerajaan maritimKERAJAAN_SRIWIJAYA di sumaterasebagai kerajaan maritim
KERAJAAN_SRIWIJAYA di sumaterasebagai kerajaan maritimpancaparhusip1
 
kerajaan sunda ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
kerajaan sunda  ILMU PENGETAHUAN SOSIAL kerajaan sunda  ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
kerajaan sunda ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Nurunnasywa Hanifah
 
Sejarah Hindu-Buddha-Islam di Nusantara.pptx
Sejarah Hindu-Buddha-Islam di Nusantara.pptxSejarah Hindu-Buddha-Islam di Nusantara.pptx
Sejarah Hindu-Buddha-Islam di Nusantara.pptxulthufna1
 

Similar to SEJARAH HINDU-BUDDHA (20)

Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaMakalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
 
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaMakalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
 
Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1
 
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataram
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataramMAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataram
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataram
 
Kerajaan Srwijaya
Kerajaan SrwijayaKerajaan Srwijaya
Kerajaan Srwijaya
 
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan SriwijayaKerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya
 
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno
 
Kerajaan Budha di Indonesia
Kerajaan Budha di IndonesiaKerajaan Budha di Indonesia
Kerajaan Budha di Indonesia
 
Kerajaan melayu dan sriwijaya
Kerajaan melayu dan sriwijayaKerajaan melayu dan sriwijaya
Kerajaan melayu dan sriwijaya
 
Sejarah xi 'kerajaan sriwijaya'
Sejarah xi 'kerajaan sriwijaya'Sejarah xi 'kerajaan sriwijaya'
Sejarah xi 'kerajaan sriwijaya'
 
Kerajaan Budha di Indonesia lengkap
Kerajaan Budha di Indonesia lengkapKerajaan Budha di Indonesia lengkap
Kerajaan Budha di Indonesia lengkap
 
Mataram lama 1.0
Mataram lama 1.0Mataram lama 1.0
Mataram lama 1.0
 
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO 01245.pptx
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO 01245.pptxMAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO 01245.pptx
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO 01245.pptx
 
KERAJAAN_SRIWIJAYA.pptx
KERAJAAN_SRIWIJAYA.pptxKERAJAAN_SRIWIJAYA.pptx
KERAJAAN_SRIWIJAYA.pptx
 
KERAJAAN_SRIWIJAYA di indonesiaaaaa.pptx
KERAJAAN_SRIWIJAYA di indonesiaaaaa.pptxKERAJAAN_SRIWIJAYA di indonesiaaaaa.pptx
KERAJAAN_SRIWIJAYA di indonesiaaaaa.pptx
 
KERAJAAN_SRIWIJAYA di sumaterasebagai kerajaan maritim
KERAJAAN_SRIWIJAYA di sumaterasebagai kerajaan maritimKERAJAAN_SRIWIJAYA di sumaterasebagai kerajaan maritim
KERAJAAN_SRIWIJAYA di sumaterasebagai kerajaan maritim
 
kerajaan sunda ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
kerajaan sunda  ILMU PENGETAHUAN SOSIAL kerajaan sunda  ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
kerajaan sunda ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
 
Sejarah Hindu-Buddha-Islam di Nusantara.pptx
Sejarah Hindu-Buddha-Islam di Nusantara.pptxSejarah Hindu-Buddha-Islam di Nusantara.pptx
Sejarah Hindu-Buddha-Islam di Nusantara.pptx
 
2.sriwijaya
2.sriwijaya2.sriwijaya
2.sriwijaya
 

More from Ramadhani Sardiman

B. Inggris - Makalah Mobile Impact for Teens
B. Inggris - Makalah Mobile Impact for TeensB. Inggris - Makalah Mobile Impact for Teens
B. Inggris - Makalah Mobile Impact for TeensRamadhani Sardiman
 
Prosedur Pengambilan Uang di Bank
Prosedur Pengambilan Uang di BankProsedur Pengambilan Uang di Bank
Prosedur Pengambilan Uang di BankRamadhani Sardiman
 
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari Internet
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari InternetPenulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari Internet
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari InternetRamadhani Sardiman
 
Cara Menghapus OS (Operating System) yang Ganda
Cara Menghapus OS (Operating System) yang GandaCara Menghapus OS (Operating System) yang Ganda
Cara Menghapus OS (Operating System) yang GandaRamadhani Sardiman
 
Cara ke Disk Management Pada Windows 7
Cara ke Disk Management Pada Windows 7Cara ke Disk Management Pada Windows 7
Cara ke Disk Management Pada Windows 7Ramadhani Sardiman
 
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0Ramadhani Sardiman
 
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf Narasi
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf NarasiB. Indonesia - Melengkapi Paragraf Narasi
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf NarasiRamadhani Sardiman
 
PKn - Karakteristik Pers Barat & Komunis
PKn - Karakteristik Pers Barat & KomunisPKn - Karakteristik Pers Barat & Komunis
PKn - Karakteristik Pers Barat & KomunisRamadhani Sardiman
 
B. Inggris - Movie Review (Titanic)
B. Inggris - Movie Review (Titanic)B. Inggris - Movie Review (Titanic)
B. Inggris - Movie Review (Titanic)Ramadhani Sardiman
 
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative Text
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative TextB. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative Text
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative TextRamadhani Sardiman
 
PKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan IndonesiaPKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan IndonesiaRamadhani Sardiman
 
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2Ramadhani Sardiman
 

More from Ramadhani Sardiman (20)

Cara Menghapus Windows Old
Cara Menghapus Windows OldCara Menghapus Windows Old
Cara Menghapus Windows Old
 
Windows, Linux, Mac OS
Windows, Linux, Mac OSWindows, Linux, Mac OS
Windows, Linux, Mac OS
 
B. Inggris - Makalah Mobile Impact for Teens
B. Inggris - Makalah Mobile Impact for TeensB. Inggris - Makalah Mobile Impact for Teens
B. Inggris - Makalah Mobile Impact for Teens
 
Prosedur Pengambilan Uang di Bank
Prosedur Pengambilan Uang di BankProsedur Pengambilan Uang di Bank
Prosedur Pengambilan Uang di Bank
 
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari Internet
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari InternetPenulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari Internet
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari Internet
 
Cara Menghapus OS (Operating System) yang Ganda
Cara Menghapus OS (Operating System) yang GandaCara Menghapus OS (Operating System) yang Ganda
Cara Menghapus OS (Operating System) yang Ganda
 
Cara ke Disk Management Pada Windows 7
Cara ke Disk Management Pada Windows 7Cara ke Disk Management Pada Windows 7
Cara ke Disk Management Pada Windows 7
 
Teletubbies
TeletubbiesTeletubbies
Teletubbies
 
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0
 
Taekwondo
TaekwondoTaekwondo
Taekwondo
 
Sejarah - Perang Dunia II
Sejarah - Perang Dunia IISejarah - Perang Dunia II
Sejarah - Perang Dunia II
 
PKn - Materi UAS 2014
PKn - Materi UAS 2014PKn - Materi UAS 2014
PKn - Materi UAS 2014
 
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf Narasi
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf NarasiB. Indonesia - Melengkapi Paragraf Narasi
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf Narasi
 
PKn - Karakteristik Pers Barat & Komunis
PKn - Karakteristik Pers Barat & KomunisPKn - Karakteristik Pers Barat & Komunis
PKn - Karakteristik Pers Barat & Komunis
 
Fisika - Teori Atom
Fisika - Teori AtomFisika - Teori Atom
Fisika - Teori Atom
 
B. Inggris - Movie Review (Titanic)
B. Inggris - Movie Review (Titanic)B. Inggris - Movie Review (Titanic)
B. Inggris - Movie Review (Titanic)
 
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative Text
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative TextB. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative Text
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative Text
 
PKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan IndonesiaPKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2
 
Gombal 2
Gombal 2Gombal 2
Gombal 2
 

SEJARAH HINDU-BUDDHA

  • 1. Tugas Sejarah Materi Semester 1 Ramadhani Sardiman XI IPA 3 SMAN 3 Padang 1
  • 2. Bab 1. Perkembangan Dan Pengaruh Agama Dan Kebudayaan Hindu- Buddha Di Indonesia Bab 2. Perkembangan Dan Pengaruh Agama Serta Kebudayaan Islam Di Indonesia Bab 3. Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Kolonial Bab 4. Perkembangan Pergerakan Nasional Di Indonesia Bab 5. Pendudukan Jepang Dan Upaya Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia 2
  • 3. Bab 1. Perkembangan Dan Pengaruh Agama Dan Kebudayaan Hindu- Buddha Di Indonesia 3
  • 4. Masuknya Kebudayaan Dan Agama Hindu-Buddha Ke Indonesia Hubungan dagang antara Indonesia dengan India berpengaruh terhadap masuknya budaya Hindu - Budha ke Indonesia. Agama Budha disebarluaskan ke Indonesia oleh para biksu, sedangkan mengenai pembawa agama Hindu ke Indonesia terdapat 4 teori sebagai berikut : 1. Teori Ksatria 2. Teori Waisya 3. Teori Brahmana 4. Teori Campuran Bukti tertua adanya pengaruh India di Indonesia adalah ditemukannya Arca Buddha dari perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan. 4
  • 5. KERAJAAN KUTAI Kerajaan Kutai atau Kerajaan Kutai Martadipura (Martapura) merupakan kerajaan Hindu yang berdiri sekitar abad ke-4 Masehi di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Kerajaan ini dibangun oleh Kudungga, diduga ia belum menganut agama Hindu. Peninggalan terpenting kerajaan Kutai adalah 7 Prasasti Yupa, dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta, dari abad ke-4 Masehi. Salah satu Yupa mengatakan bahwa Maharaja Kudungga mempunyai seorang putra bernama Aswawarman yang disamakan dengan Ansuman (dewa matahari). Aswawarman mempunyai tiga orang putra, yang paling terkemuka adalah Mulawarman. Salah satu prasastinya juga menyebut kata Waprakeswara yaitu tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa. 5
  • 6. KERAJAAN TARUMANEGARA Kerajaan Tarumanegera di Jawa Barat hampir bersamaan waktunya dengan Kerajaan Kutai. Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358, yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382 – 395). Maharaja Purnawarman adalah raja Tarumanegara yang ketiga (395 – 434 M). Menurut Prasasti Tugu pada tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km). 6
  • 7. KERAJAAN TARUMANEGARA Dari kerajaan Tarumanegara ditemukan sebanyak 7 buah prasasti. Lima diantaranya ditemukan di daerah Bogor. Satu ditemukan di desa Tugu, Bekasi dan satu lagi ditemukan di desa Lebah, Banten Selatan. Prasasti-prasasti yang merupakan sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara tersebut yaitu : 1. Prasasti Kebon Kopi. 2. Prasasti Tugu. 3. Prasasti Munjul atau Prasasti Cidanghiang. 4. Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor. 5. Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor. 6. Prasasti Jambu, Bogor. 7. Prasasti Pasir Awi, Bogor. 7
  • 8. KERAJAAN SRIWIJAYA Keadaan alam Pulau Sumatera dan sekitarnya pada abad ke-7 berbeda dengan keadaan sekarang. Sebagian besar pantai timur baru terbentuk kemudian. Oleh karena itu Pulau Sumatera lebih sempit bila dibandingkan dengan sekarang, sebaliknya Selat Malaka lebih lebar dan panjang. 8
  • 9. KERAJAAN SRIWIJAYA Beberapa faktor yang mendorong perkembangan kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan besar antara lain sebagai berikut :  Letaknya yang strategis di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional.  Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina melintasi selat Malaka, sehingga membawa keuntungan yang besar bagi Sriwijaya.  Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan akibat serangan kerajaan Kamboja, hal ini memberikan kesempatan bagi perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim (sarwajala) yang selama abad ke-6 dipegang oleh kerajaan Funan. 9
  • 10. KERAJAAN SRIWIJAYA Beberapa faktor yang mendorong perkembangan kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan besar antara lain sebagai berikut :  Letaknya yang strategis di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional.  Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina melintasi selat Malaka, sehingga membawa keuntungan yang besar bagi Sriwijaya.  Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan akibat serangan kerajaan Kamboja, hal ini memberikan kesempatan bagi perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim (sarwajala) yang selama abad ke-6 dipegang oleh kerajaan Funan. 10
  • 11. KERAJAAN SRIWIJAYA Berdasarkan berita dari I Tsing ini dapat kita ketahui bahwa selama tahun 690 sampai 692, Kerajaan Melayu sudah dikuasai oleh Sriwijaya. Sekitar tahun 690 Sriwijaya telah meluaskan wilayahnya dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Hal ini juga diperkuat oleh 5 buah prasasti dari Kerajaan Sriwijaya yang kesemuanya ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno. Prasasti-prasasti tersebut adalah sebagai beikut : 1. Prasasti Kedukan Bukit 2. Prasasti Talang Tuwo 3. Prasasti Kota Kapur 4. Prasasti Telaga Batu 5. Prasasti Karang Birahi 6. Prasasti Ligor 11
  • 12. KERAJAAN SRIWIJAYA Letak Sriwijaya yang strategis membawa keberuntungan dan kemakmuran. Walaupun demikian, letaknya yang strategis juga dapat mengundang bangsa lain menyerang Sriwijaya. Beberapa faktor penyebab kemunduran dan keruntuhan :  Adanya serangan dari Raja Dharmawangsa 990 M.  Adanya serangan dari kerajaan Cola Mandala yang diperintah oleh Raja Rajendracoladewa.  Pengiriman ekspedisi Pamalayu atas perintah Raja Kertanegara, 1275 - 1292.  Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra Pasai.  Adanya serangan kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Adityawarman atas perintah Mahapatih Gajah Mada, 1477. Sehingga Sriwijaya menjadi taklukkan Majapahit. 12
  • 13. KERAJAAN MATARAM HINDU-BUDDHA Kerajaan Mataram diketahui dari Prasasti Canggal yang berangka tahun 732 Masehi yang ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Dalam prasasti itu disebutkan bahwa pada mulanya Jawa (Yawadwipa) diperintah oleh Raja Sanna. Setelah ia wafat, Sanjaya naik tahta sebagai penggantinya. Sanjaya adalah putra Sannaha (saudara perempuan Sanna). 13
  • 14. KERAJAAN MATARAM HINDU-BUDDHA Prasasti Mantyasih (Prasasti Kedu) yang dikeluarkan oleh Raja Balitung pada tahun 907 memuat daftar raja-raja keturunan Sanjaya, sebagai berikut : 1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya 2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran 3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan 4. Sri Maharaja Rakai Warak 5. Sri Maharaja Rakai Garung 6. Sri Maharaja Rakai Pikatan 7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi 8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang 9. Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung 14
  • 15. KERAJAAN MATARAM HINDU-BUDDHA Prasasti Kelurak, 782M di desa Kelurak disebutkan bahwa Raja Dharanindra membangun arca Majusri (= candi sewu). Pengganti raja Dharanindra adalah Samaratungga. Samaratungga digantikan oleh putrinya bernama Pramodawardhani. Dalam Prasasti Sri Kahulunan (= gelar Pramodawardhani) berangka tahun 842 M di daerah Kedu, dinyatakan bahwa Sri Kahulunan meresmikan pemberian tanah untuk pemeliharaan candi Borobudur yang sudah dibangun sejak masa pemerintahan Samaratungga. 15
  • 16. KERAJAAN MATARAM HINDU-BUDDHA Pramowardhani menikah dengan Rakai Pikatan yang beragama Hindu. Adik Pramodhawardhani, Balaputradewa menentang pernikahan itu. Pada tahun 856 Balaputradewa berusaha merebut kekuasaan dari Rakai Pikatan, namun usahanya itu gagal. Setelah pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram menunjukkan kemunduran. Sejak pemerintahan Raja Balitung banyak mengalihkan perhatian ke wilayah Jawa Timur. Raja-raja setelah Balitung adalah : 1. Daksa (910 – 919). Ia telah menjadi Rakryan Mahamantri I Hino (jabatan tertinggi sesudah raja) pada masa pemerintahan Balitung. 2. Rakai Layang Dyah Tulodong (919 – 924). 3. Wawa yang bergelar Sri Wijayalokanamottungga (924 – 929). 16
  • 17. KERAJAAN MATARAM HINDU-BUDDHA Wawa merupakan raja terakhir kerajaan Mataram. Pusat kerajaan kemudian dipindahkan oleh seorang mahapatihnya (Mahamantri I Hino) bernama Pu Sindok ke Jawa Timur. Pu Sindok yang menjabat sebagai Mahamantri I Hino pada masa pemerintahan Raja Wawa memindahkan pusat pemerintahan ke Jawa Timur tersebut. Pada tahun 929 M, Pu Sindok naik tahta dengan gelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmattunggadewa. la mendirikan dinasti baru, yaitu Dinasti Isana. Pu Sindok memerintah sampai dengan tahun 947. Pengganti-penggantinya dapat diketahui dari prasasti yang dikeluarkan oleh Airlangga, yaitu Prasasti Calcuta. 17
  • 18. KERAJAAN MATARAM HINDU-BUDDHA Berdasarkan berita Cina diperoleh keterangan bahwa Raja Dharmawangsa pada tahun 990 - 992 M melakukan serangan terhadap Kerajaan Sriwijaya. Pada tahun 1016, Airlangga datang ke Pulau Jawa untuk meminang putri Dharmawangsa. Namun pada saat upacara pernikahan berlangsung kerajaan mendapat serangan dari Wurawuri dari Lwaram yang bekerjasama dengan Kerajaan Sriwijaya Peristiwa ini disebut peristiwa Pralaya. Selama dalam pengasingan ia menyusun kekuatan. Setelah berhasil menaklukkan raja Wurawari pada tahun 1032 dan mengalahkan Raja Wijaya dari Wengker Pada tahun 1035 ia berhasil mengembalikan kekuasaan. Airlangga wafat pada tahun 1049 dan disemayamkan di Parthirtan Belahan, di lereng gunung 18 Penanggungan.
  • 19. KERAJAAN KEDIRI Pada akhir pemerintahannya Airlangga kesulitan dalam menunjuk penggantinya, sebab Putri Mahkotanya bernama Sanggramawijaya menolak menggantikan menjadi raja. la memilih menjadi seorang pertapa. Maka tahta diserahkan kepada kedua orang anak laki-lakinya, yaitu : Jayengrana dan Jayawarsa. Untuk menghindari perselisihan di antara keduanya, maka kerajaan di bagi dua atas bantuan Pu Barada yaitu: 1. Jenggala dengan ibukotanya Kahuripan. 2. Panjalu dengan ibukotanya Daha (Kadiri). 19
  • 20. KERAJAAN KEDIRI Sampai setengah abad lebih sejak Airlangga mengundurkan diri tidak ada yang dapat diketahui dari kedua kerajaan itu. Kemudian hanya Kadiri yang menunjukkan aktifitas politiknya. Raja pertama yang muncul dalam pentas sejarah adalah Sri Jayawarsa dengan prasastinya yang berangka tahun 1104 M. Selanjutnya berturut-turut raja-raja yang berkuasa di Kadiri adalah sebagai berikut : Kameswara (±1115 - 1130), Jayabaya (±1130 - 1160), 1135), Sarweswara (±1160 - 1170), Aryyeswara (±1170 - 1180), Gandra (1181), Srengga (1190-1200) dan Kertajaya (1200 - 1222). 20
  • 21. KERAJAAN SINGASARI Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok. Dalam kitab Pararaton Ken Arok digambarkan sebagai seorang pencuri dan perampok yang sakti, sehingga menjadi buronan tentara Tumapel. Setelah mendapatkan bantuan dari seorang Brahmana, Ken Arok dapat mengabdi kepada Akuwu (bupati) di Tumapel bernama Tunggul Ametung. Setelah berhasil membunuh Tunggul Ametung, Ken Arok menggantikannya sebagai penguasa Tumapel. Ia juga menjadikan Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, sebagai permaisurinya. Pada waktu itu Tumapel masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri. 21
  • 22. KERAJAAN SINGASARI Setelah merasa memiliki kekuatan yang cukup, Ken Arok berusaha untuk melepaskan diri dari Kadiri. Pada tahun 1222 Ken Arok berhasil membunuh Kertajaya, raja Kadiri terakhir. Ia kemudian naik tahta sebagai raja Singasari dan mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Girinda. Tidak lama kemudian, Ken Dedes melahirkan seorang putra bernama Anusapati hasil pernikahannya dengan Tunggul Ametung. Sedangkan dari istri yang lain, yaitu Ken Umang, Ken Arok mempunyai seorang putra bernama Tohjaya. 22
  • 23. KERAJAAN SINGASARI Pada tahun 1227, Ken Arok dibunuh oleh Anusapati. Hal ini dilakukan sebagai balas dendam atas kematian ayahnya, Tunggul Ametung. Anusapati mengantikan berkuasa di Singasari. Ia memerintah selama 21 tahun. Sampai akhirnya ia dibunuh oleh Tohjaya, juga sebagai balas dendam atas kematian ayahnya. Tohjaya naik tahta. Ia memerintah dalam waktu sangat singkat. Ia kemudian terbunuh oleh Ranggawuni (putra Anusapati). Pada tahun 1248 Ranggawuni naik tahta dengan gelar Srijaya Wisnuwardhana. Pada tahun 1254 Wisnuwardhana mengangkat putranya Kertanegara sebagai Yuwaraja atau Raja Muda. Wisnuwardana wafat pada tahun 1268 di Mandragiri. 23
  • 24. KERAJAAN SINGASARI Pada tahun 1268 Kertanegara naik tahta. la merupakan raja terbesar kerajaan Singasari. Kertanegara merupakan raja pertama yang bercita-cita menyatukan Nusantara. Pada tahun 1275, Kertanegara mengirimkan Ekspedisi Pamalayu ke Sumatera (Jambi) dipimpin oleh Kebo Anabrang. Ekspedisi ini bertujuan menuntut pengakuan Sriwijaya dan Malayu atas kekuasaan Singasari. Ekspedisi ini juga untuk mengurangi pengaruh Kubilai Khan dari Cina di Nusantara. 24
  • 25. KERAJAAN SINGASARI Ekspedisi Pamalayu ini menimbulkan rasa khawatir raja Mongol tersebut. Oleh karena itu pada tahun 1289 Kubilai Khan mengirimkan utusan bernama Meng-chi menuntut Singasari mengakui kekuasaan Kekaisaran Mongol atas Singasari. Kertanegara menolak tegas, bahkan utusan Cina itu dilukai mukanya. Perlakukan tersebut dianggap sebagai penghinaan dan tantangan perang. 25
  • 26. KERAJAAN SINGASARI Untuk menghadapi kemungkinan serangan dari tentara Mongol pasukan Singasari disiagakan dan dikirim ke berbagai daerah di Laut Jawa dan di Laut Cina Selatan. Sehingga pertahanan di ibukota lemah. Hal ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak senang terhadap Kertanegara, diantaranya Jayakatwang penguasa Kadiri dan Arya Wiraraja (bupati Madura). Pasukan Kediri berhasil menduduki istana dan membunuh Kertanegara. 26
  • 27. KERAJAAN MAJAPAHIT Setelah Kertanegara terbunuh oleh Jayakatwang, 1292. Raden Wijaya menantu Kertanegara berhasil melarikan diri ke Madura untuk minta bantuan Arya Wiraraja, bupati Sumenep. Atas nasihat Arya Wiraraja, Raden Wijaya menyerahkan diri kepada Jayakatwang. Atas jaminan dari Arya Wiraraja, Raden Wijaya diterima dan diperbolehkan membuka hutan Tarik yang terletak di dekat Sungai Brantas. Dengan bantuan orang-orang Madura, pembukaan hutan Tarik dibuka dan diberi nama Majapahit. 27
  • 28. KERAJAAN MAJAPAHIT Kemudian datanglah pasukan Tartar yang dikirim Kaisar Kubilai Khan untuk menghukum raja Jawa. Walaupun sudah mengetahui Kertanegara sudah meninggal, tentara Tartar bersikeras mau menghukum raja Jawa. Hal ini dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk membalas dendam kepada Jayakatwang. Jayakatwang berhasil dihancurkan. Pada waktu tentara Tartar hendak kembali kepelabuhan, Raden Wijaya menghancurkan tentaraTartar. Setelah berhasil mengusir tentara Tartar, Raden Wijaya dinobatkan sebagai Raja Majapahit dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana pada tahun 1293. 28
  • 29. KERAJAAN MAJAPAHIT Kertarajasa meninggal pada tahun 1309. Satu-satunya putra yang dapat menggantikannya adalah Kalagamet. la dinobatkan sebagai raja Majapahit dengan gelar Sri Jayanagara. Ia bukanlah raja yang cakap. Selain itu ia juga mendapatkan banyak pengaruh dari Mahapati. Akibatnya masa pemerintahannya diwarnai dengan adanya beberapa kali pemberontakan. 29
  • 30. KERAJAAN MAJAPAHIT Pemberontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan Kuti, pada tahun 1319. Kuti berhasil menduduki ibukota Majapahit, sehingga Jayanagara harus melarikan diri ke desa Bedander yang dikawal oleh pasukan Bhayangkari dipimpin oleh Gajah Mada. Pemberontakan Kuti ini berhasil ditumpas oleh Gajah Mada. Karena jasanya Gajah Mada diangkat sebagai Patih Kahuripan. Pada tahun 1328 Jayanagara mangkat dibunuh oleh tabib istana, Tanca. Tanca kemudian dibunuh oleh Gajah Mada. Jayanagara tidak meninggalkan keturunan. 30
  • 31. KERAJAAN MAJAPAHIT Karena Jayanagara tidak mempunyai keturunan, maka yang berhak memerintah semestinya adalah Gayatri atau Rajapatni. Akan tetapi Gayatri telah menjadi bhiksuni. Maka pemerintahan Majapahit kemudian dipegang oleh putrinya Bhre Kahuripan dengan gelar Tribhuwana Tunggadewi Jayawisnuwardhani. la menikah dengan Kertawardhana. Dari perkawinan ini lahirlah Hayam Wuruk. Pada tahun 1331 terjadi pemberontakan Sadeng dan Keta. Pemberontakan yang berbahaya ini dapat ditumpas oleh Gajah Mada. Karena jasanya Gajah Mada diangkat sebagai Patih Mangkubumi Majapahit. Pada saat pelantikan, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa. 31
  • 32. KERAJAAN MAJAPAHIT Pada tahun 1350M, ibu Tribhuwanatunggadewi, Gayatri meninggal. Sehingga Tribhuwana turun tahta. Penggantinya adalah putranya yang bernama Hayam Wuruk yang bergelar Rajasanagara. Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk dengan Gajah Mada sebagai Mahapatihnya, Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Dengan Sumpah Palapa-nya Gajah Mada berhasil menguasai seluruh kepulauan Nusantara ditambah dengan Siam, Martaban (Birma), Ligor, Annom, Campa dan Kamboja. 32
  • 33. KERAJAAN MAJAPAHIT Pada tahun 1364, Patih Gajah Mada wafat ditempat peristirahatannya, Madakaripura, di lereng Gunung Tengger. Setelah Gajah Mada meninggal, Hayam Wuruk menemui kesulitan untuk menunjuk penggantinya. Akhirnya diputuskan bahwa pengganti Gajah Mada adalah empat orang menteri. Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389. Ia disemayamkan di Tayung daerah Berbek, Kediri. Seharusnya yang menggantikan adalah puterinya yang bernama Kusumawardhani. Namun ia menyerahkan kekuasaannya kepada suaminya, Wikramawardhana. 33
  • 34. KERAJAAN MAJAPAHIT Sementara itu Hayam Wuruk juga mempunyai anak laki-laki dari selir yang bernama Bhre Wirabhumi yang telah mendapatkan wilayah keuasaan di Kedaton Wetan (Ujung Jawa Timur). Pada tahun 1401 hubungan Wikramawardhana dengan Wirabhumi berubah mejadi perang saudara yang dikenal sebagai Perang Paregreg. Pada tahun 1406 Wirabhumi dapat dikalahkan di dibunuh. Tentu saja perang saudara ini melemahkan kekuasaan Majapahit. Sehingga banyak wilayah-wilayah kekuasaannya melepaskan diri. 34
  • 35. Bab 2. Perkembangan Dan Pengaruh Agama Serta Kebudayaan Islam Di Indonesia 35
  • 36. KERAJAAN SAMUDERA PASAI Kerajaan Samudera Pasai merupakan Kerajaan Islam pertama di Indonesia. Pendirinya adalah Nazimuddin al - Kamil, seorang Laksamana Laut dari Mesir. Sementara itu di Mesir Dinasti Fatimah berhasil dikalahkan oleh Dinasti Mamaluk. Dinasti baru ini berambisi untuk merebut Samudera Pasai dengan mengirim Syekh Ismail. Untuk itu Syekh Ismail kemudian bersekutu dengan Marah Silu dan berhasil merebut Samudera Pasai. Selanjutnya Marah Silu diangkat sebagai raja Samudera Pasai dengan gelar Sultan Malik Ash Shaleh. 36
  • 37. KERAJAAN SAMUDERA PASAI Pada tahun 1297M Sultan Malik Ash Shaleh wafat, dan dimakamkan di Kampung Samudera Mukim Blang Me. la digantikan putranya bemama Sultan Muhammad dengan gelar Sultan Malik at - Thahir. Ia memerintah sampai dengan tahun 1326. Ia digantikan oleh putranya bernama Sultan Ahmad yang juga bergelar Sultan Malik at - Thahir. Pada masa pemerintahannya, kerajaan Samudera Pasai kedatangan utusan Sultan Delhi yang sedang menuju Cina bernama lbnu Batutah pada tahun 1345. 37
  • 38. KERAJAAN SAMUDERA PASAI Pengganti Sultan Ahmad adalah putranya yang bemama Sultan Zainal Abidin yang juga bergelar Sultan Malik at - Thahir. Setelah pemerintahan Zainal Abidin, Samudera Pasai mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan adanya perebutan kekuasaan. Akhimya Samudera Pasai berhasil dikuasai oleh Kerajaan Islam Malaka. 38
  • 39. KERAJAAN ACEH Pendiri sekaligus raja pertama kerajaan Aceh adalah Sultan Ali Mughayat Syah atau Sultan lbrahim (1514 - 1528). Sejak tahun 1515 Aceh sudah berani menyerang Portugis di Malaka dan juga menyerang Kerajaan Aru. Sultan Ali Mughayat Syah digantikan putranya bergelar Sultan Salahuddin (1528 - 1537). Ia tidak mampu memerintah Aceh dengan baik sehingga Aceh mengalami kemerosotan. Oleh karena itu ia digantikan saudaranya Sultan Alauddin Riayat Syah (1537 - 1568). 39
  • 40. KERAJAAN ACEH Setelah Sultan Alaudin meninggal Aceh mengalami masa suram. Pemberontakan dan perebutan kekuasaan sering terjadi. Keadaan ini berlangsung cukup lama sampai dengan Sultan lskandar Muda naik tahta (1607 - 1636 M). Di bawah pemerintahan Sultan lskandar Muda, kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaannya. lskandar Muda beberapa melakukan penyerangan terhadap Portugis dan Kerajaan Johor di Semenanjung Malaka. Aceh juga menduduki daerah-daerah seperti Aru, Pahang, Kedah, Perlak dan Indragiri, sehingga wilayah Aceh sangat luas. 40
  • 41. KERAJAAN ACEH Sultan lskandar Muda digantikan oleh menantunya yang bergelar Sultan lskandar Thani (1636 - 1641). la melanjutkan tradisi kekuasaan Sultan lskandar Muda, tetapi ia tidak lama memerintah karena wafat tahun 1641 M. Penggantinya, permaisurinya (Putri lskandar Muda), yang bergelar Putri Sri Alam Permaisuri (1641 - 1675). Sejak itu Kerajaan Aceh terus mengalami kemunduran dan akhimya runtuh karena dikuasai Belanda. 41
  • 42. KERAJAAN DEMAK Pada mulanya Demak dikenal dengan nama Glagah Wangi. Sebagai Kadipaten dari Majapahit, Demak dikenal juga dengan sebutan Bintoro. Kata Demak merupakan akronim yang berarti gede makmur atau hadi makmur yang berarti besar dan sejahtera. 42
  • 43. KERAJAAN DEMAK Faktor-faktor pendorong berdirinya Kerajaan Islam Demak adalah : 1. Runtuhnya Malaka ke tangan Portugis, sehingga para pedagang Islam mencari tempat persinggahan dan perdagangan baru, diantaranya Demak. 2. Raden Fatah sebagai pendiri Kerajaan Demak masih keturunan raja Majapahit, Brawijaya V, dalam perkawinannya dengan putri Ceumpa yang beragama Islam. 3. Raden Fatah mendapat dukungan dari para wali, yang sangat dihormati pada waktu itu. 43
  • 44. KERAJAAN DEMAK 4. Banyak adipati-adipati pesisir yang tidak puas dengan Majapahit dan mendukung Raden Fatah. 5. Mundur dan runtuhnya Majapahit karena Perang Paregreg. 6. Pusaka keraton Majapahit sebagai lambang pemegang kekuasaan diberikan kepada Raden Fatah. Dengan demikian Kerajaan Islam Demak merupakan kelanjutan dari Kerajaan Majapahit dalam bentuknya yang baru. 44
  • 45. KERAJAAN DEMAK Pada tahun 1500 M, Raden Fatah melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit. Raden Fatah mendirikan kesultanan Demak dengan gelar Sultan Alam Akbar al Fatah (1500 -1518 M). Pada tahun 1518 Raden Fatah wafat. la digantikan putranya bernama Adipati Unus (Muhammad Yunus. Pati Unus hanya memerintah selama tiga tahun. la meninggal dalam usia muda. Karena Pati Unus wafat tidak meninggalkan putra, maka ia digantikan oleh salah seorang adiknya bernama Raden Trenggana (1521 -1546 M). 45
  • 46. KERAJAAN DEMAK Di bawah pemerintahan Sultan Trenggana, Demak mencapai puncak kejayaannya. Pada waktu itu Portugis mulai memperluas pengaruhnya ke Jawa Barat, bahkan mau mendirikan benteng dan kantor di Sunda Kelapa, dengan persetujuan raja Pajajaran, Samiam. Oleh karena itu pada tahun 1522 Demak mengirimkan pasukan ke Jawa Barat dipimpin oleh Fatahillah. la berhasil menduduki Banten dan Cirebon serta mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Sejak itu Sunda Kelapa dirubah namanya menjadi Jayakarta. 46
  • 47. KERAJAAN DEMAK Perluasan pengaruh ke Jawa Timur dipimpin langsung oleh Sultan Trenggana. Satu per satu daerah-daerah di Jawa Timur berhasil dikuasai seperti Madiun, Gresik, Tuban, Singosari dan Blambangan. Tetapi ketika menyerang Pasuruan pada tahun 1546, Sultan Trenggana gugur. Setelah Trenggana wafat, terjadi perebutan kekuasaan antara Surawiyata atau Pangeran Sekar Seda ing Lepen (adik Trenggana) dengan Sunan Prawoto (putra Trenggana). Surawiyata berhasil dibunuh oleh utusan Sunan Prawoto. Putra Surawiyata bernama Arya Penangsang dari Jipang menuntut balas dan berhasil membunuh Sunan Prawoto. 47
  • 48. KERAJAAN DEMAK Arya Penangsang kemudian menduduki tahta kerajaan Demak. Kekacauan kembali memuncak ketika Arya Penangsang membunuh adipati Jepara bernama Pangeran Hadiri. Ia adalah suami dari Ratu Kalinyamat, adik kandung Sunan Prawoto. Pembunuhan itu dilakukan karena Hadiri dianggap telah ikut campur dalam persoalannya dengan Sunan Prawoto. 48
  • 49. KERAJAAN BANTEN Setelah berhasil menduduki Banten, Fatahillah berkuasa didaerah tersebut. Sedangkan daerah Cirebon diserahkan kepada putranya bernama Pangeran Pasarean. Pada tahun 1522 Pangeran Pasarean wafat. Sehingga Fatahillah menyerahkan Banten kepada putranya Hasanuddin. Sedangkan Fatahillah memilih memerintah di Cirebon. Ia dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati. Sultan Hasanuddin dikenal sebagai Sultan pertama di Banten berhasil memperluas daerah kekuasaannya ke Lampung. Pada tahun 1570 M, Sultan Hasanuddin wafat dan digantikan putranya bergelar Panembahan Yusuf. 49
  • 50. KERAJAAN BANTEN Pada tahun 1579 M. Panembahan Yusuf berhasil menaklukkan Kerajaan Hindu terakhir di Jawa Barat, kerajaan Pakuan Pajajaran. Pada tahun 1580 M, Panembahan Yusuf wafat. la digantikan putranya yang masih berusia 9 tahun, yaitu Maulana Muhammad. Karena usianya terlalu muda, maka pemerintahan dipegang oleh seorang Mangkubumi sampai ia dewasa. 50
  • 51. KERAJAAN BANTEN Pada masa pemerintahan Maulana Muhammad datanglah untuk pertama kalinya orang Belanda di Banten (Indonesia) dipimpin oleh Cornelis de Houtman tahun 1596. Pada tahun itu pula Maulana Muhammad memimpin pasukan Banten menyerang Palembang. Serangan ini gagal bahkan Maulana Muhammad tertembak dan akhimya wafat. la digantikan putranya bernama Abdul Mufakhir yang baru berumur 5 bulan. Oleh karena itu pemerintahan dipegang oleh seorang mangkubumi, yaitu Pangeran Ranamenggala, pada tahun 1608. 51
  • 52. KERAJAAN BANTEN Pengganti Abdul Mutakhir adalah Abdul Fatah yang bergelar Sultan Ageng Tirtayasa. Ia merupakan raja terbesar Banten. Sultan Ageng Tirtayasa berhasil memajukan perdagangan. Sehingga Bandar Banten berkembang menjadi bandar internasional yang dikunjungi oleh kapal-kapal Persia, Arab, Cina, Inggris, Perancis dan Denmark. Akan tetapi Sultan AgengTirtayasa sangat anti VOC yang telah merebut Jayakarta dari Banten. Sehingga Belanda pun selalu berupaya menjatuhkan Banten. 52
  • 53. KERAJAAN BANTEN Ketika terjadi perselisihan antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya Abdul Kahar yang dikenal sebagai Sultan Haji, Belanda mengambil kesempatan untuk melancarkan politik adu domba (devide et impera). Kesempatan itu datang ketika Sultan Haji dalam keadaan terdesak, Ia meminta bantuan VOC. Akhirnya pada tahun 1682 Sultan Ageng Tirtayasa menyerah, lalu ditawan di Batavia sampai wafatnya tahun 1692. Setelah itu, kerajaan Banten terus mengalami kemunduran dan akhirnya dikuasai sepenuhnya oleh Belanda pada tahun 1775. 53
  • 54. KERAJAAN MATARAM Setelah runtuhnya kerajaan Demak, pusat pemerintahan dipindahkan ke Pajang oleh Sultan Hadiwijaya. Sedangkan Demak hanya sebagai kadipaten dari Kerajaan Pajang yang dipimpin oleh Arya Pangiri (Putra Prawoto). Kiai Ageng Pemanahan yang berjasa besar dalam membantu Hadiwijaya mendapat imbalan daerah Mataram. Dalam waktu singkat Mataram berkembang pesat. Namun pada tahun 1575 Kiai Ageng Pemanahan meninggal. Pemerintahannya diteruskan oleh putra angkatnya bernama Bagus Dananjaya atau Sutawijaya. 54
  • 55. KERAJAAN MATARAM Sementara itu Sultan Hadiwijaya meninggal pada tahun 1582. Pangeran Benowo, Putra Hadiwijaya, disingkirkan oleh Arya Pangiri. Untuk merebut kembali kekuasaannya, Pangeran Benowo meminta bantuan, Sutawijaya dari Mataram. Pajang diserang dan akhirnya Arya Pangiri menyerah. Sedangkan Pangeran Benowo tidak sanggup untuk menghadapi Sutawijaya. Maka sejak tahun 1586 pusat pemerintahan dipindahkan dari Pajang ke Mataram oleh Sutawijaya. 55
  • 56. KERAJAAN MATARAM Sutawijaya naik tahta Kerajaan Mataram dengan gelar Panembahan Senapati ing Alaga Sayyidin Panatagama (1586-1601). Masa pemerintahan Panembahan Senapati diwarnai dengan perang terus-menerus dalam rangka untuk menundukkan para bupati yang memberontak maupun untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Sebelum usahanya tersebut selesai, Panembahan Senapati wafat pada tahun 1601. Ia dimakamkan di Kota gede. Penggantinya adalah putranya yang bernama Mas Jolang (1601 – 1613) dengan gelar Sultan Anyokrowati. 56
  • 57. KERAJAAN MATARAM Pada masa pemerintahan Mas Jolang banyak bupati di Jawa Timur memberontak. Pemberontakan ini dihadapi dengan susah payah oleh Mas Jolang. Namun sebelum pemberontakan tersebut dapat diselesaikan pada tahun 1913, Mas Jolang wafat di Krapyak. Ia juga dimakamkan di Kota Gede. Penggantinya adalah putranya yang bernama Raden Mas Martapura. Tetapi karena sakit-sakitan, ia turun tahta dan digantikan oleh Raden Mas Rangsang. 57
  • 58. KERAJAAN MATARAM Raden Mas Rangsang naik tahta dengan gelar Sultan Agung Hanyakrakusuma Senapati ing Alaga Ngabdurahman. Di bawah pemerintahannya Mataram mencapai puncak kejayaannya. Sultan Agung bercita-cita untuk mempersatukan Pulau Jawa. Akan tetapi, antara Mataram dan Banten terdapat Batavia, markas VOC, sebagai penghalang. Oleh karena itu pada tahun 1628 dan 1629 Sultan Agung mengirim pasukan yang dipimpin oleh Baurekso untuk menyerang VOC di Batavia yang sedang dipimpin oleh J.P. Coen, namun kedua serangan itu gagal. 58
  • 59. KERAJAAN MATARAM Sultan Agung wafat pada tahun 1645 . la digantikan putranya yang bergelar Amangkurat I (1645 -1677). Pada masa pemerintahannya, Belanda mulai masuk ke daerah Mataram. Bahkan Amangkurat I menjalin hubungan baik dengan Belanda. Selain itu sikap Amangkurat I yang sewenang-wenang menimbulkan pemberontakan-pemberontakan. Pemberontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan Trunojoyo dari Madura. Dalam pertempuran itu Amangkurat I terluka dan dilarikan ke Tegalwangi, hingga meninggal. 59
  • 60. KERAJAAN MATARAM Pada masa pemerintahan Amangkurat II (1677 – 1903) Kerajaan Mataram semakin sempit. Banyak daerah kekuasaannya yang diambil alih oleh VOC. Ibu kota kerajaan dipindahkan ke Kartasura. Setelah Amangkurat II meninggal, Kerajaan Mataram semakin suram. Hal ini disebabkan seringkali terjadi perebutan kekuasaan diantara kaum bangsawan. 60
  • 61. KERAJAAN MATARAM Politik devide et impera Belanda menampakkan hasilnya ketika dilakukan Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Perjanjian tersebut bertujuan untuk meredam pemberontakan yang dipimpin oleh Mangkubhumi di Yogyakarta. Melalui perjanjian tersebut Kerajaan Mataram dipecah menjadi dua, yaitu : 1. Kesuhunan Surakarta, yang dipimpin oleh Susuhanan Paku Buwono III (1749-1788). 2. Kesultanan Yogyakarta (Ngayogyakarta Hadiningrat) dengan Mangkubumi sebagai rajanya, bergelar Sultan Hamengkubuwono I (1755 - 1792). 61
  • 62. KERAJAAN MATARAM Sementara itu pemberontakan yang dilakukan oleh Mas Said (Pangeran Samber Nyawa) terhadap Surakarta. Untuk meredam perlawanan itu pada tahun 1757 diadakan perjanjian yang hampir sama dengan Perjanjian Giyanti, yaitu Perjanjian Salatiga. Isinya menobatkan Mas Said sebagai raja di wilayah Mangkunegaran yang ketika itu menjadi bagian dari Kasuhunan Surakarta, dengan gelar Pangeran Adipati Arya Mangkunegara. 62
  • 63. KERAJAAN MATARAM Sejak tahun 1811 willayah jajahan Belanda di Indonesia jatuh ke tangan Inggris dengan tokohnya Thomas Stamford Raffles. Ia adalah seorang yang liberal dan tidak menyukai sistem feodalisme. Sehingga timbullah ketegangan antara Raffles dengan Keraton Yogyakarta. Akhirnya, pada tahun 1813, Raffles menyerahkan sebagian wilayah Yogyakarta kepada Paku Alam. Maka hingga kini kerajaan Mataram pecah menjadi empat kerajaan kecil, yaitu : 1. Kesuhunan Surakarta 2. Kesultanan Yogyakarta 3. Magkunegaran 4. Paku Alaman 63
  • 64. KERAJAAN GOWA & TALLO Kerajaan Gowa dan Tallo (Makasar) menjadi kerajaan Islam karena dakwah dari Datuk Ri Bandang dan Datuk Sulaiman dari Minangkabau. Setelah masuk Islam, raja Gowa, Daeng Manrabia bergelar Sultan Alaudin. Dan raja Tallo, Kraeng Mantoaya bergelar Sultan Abdullah,. Kerajaan Gowa-Tallo terletak pada posisi yang strategis yaitu, diantara jalur pelayaran antara Malaka dan Maluku. 64
  • 65. KERAJAAN GOWA & TALLO Sultan Alaudin memerintah Makasar pada 1591 - 1639. la juga dikenal sebagai sultan yang sangat menentang Belanda, hingga wafat pada tahun 1639. la digantikan putranya Sultan Muhammad Said (1639 - 1653). Muhammad Said mengirimkan pasukan ke Maluku, untuk membantu rakyat Maluku yang sedang berperang melawan Belanda. Pengganti Muhammad Said adalah putranya bergelar Sultan Hasanuddin (1653 - 1669). 65
  • 66. KERAJAAN GOWA & TALLO Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Kerajaan Makasar mencapai masa kejayaannya. Dalam waktu singkat Kerajaan Makasar berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Sulawesi Selatan. la juga memperluas wilayah kekuasaannya di Nusa Tenggara seperti Sumbawa dan sebagian Flores. Dengan demikian kegiatan perdagangan melalui Laut Flores harus singgah di Makasar. Hal ini ditentang oleh Belanda, karena hubungan Ambon dan Batavia yang telah dikuasai oleh Belanda terhalang oleh kekuasaan Makasar. Keberanian Hasanuddin memporak-porandakan pasukan Belanda di Maluku mengakibatkan Belanda semakin terdesak. 66
  • 67. KERAJAAN GOWA & TALLO Dalam rangka menguasai Makassar, Belanda melakukan politik devide at impera. Kesempatan yang baik datang ketika pada tahun 1660 Raja Soppeng – Bone bernama Aru Palaka yang sedang memberontak kepada kerajaan Gowa. Karena merasa terdesak Aru Palaka meminta bantuan VOC. Sultan Hasanuddin dapat dikalahkan dan harus menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667. Sultan Hasanuddin digantikan putranya Sultan Amir Hamzah. la tidak mampu mempertahankan Makasar dari serbuan Belanda secara besar-besaran. 67
  • 68. Bab 3. Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Kolonial 68
  • 69. KEMUNDURAN VOC Tahun 1799, VOC mengalami masa kemunduran. Kemunduran tersebut diakibatkan oleh faktor- faktor berikut. • Gencarnya persaingan dari negara Prancis dan Inggris. • Korupsi dan pencurian yang dilakukan pegawai VOC. • Maraknya perdagangan gelap di jalur monopoli VOC. • Besarnya anggaran belanja VOC tidak sebanding dengan pemasukannya.
  • 70. PEMBUBARAN VOC • Louis Napoleon Bonaparte, sebagai Raja Belanda, memutuskan supaya VOC dibubarkan pada 31 Desember 1799. • Louis Napoleon Bonaparte kemudian menunjuk Herman Willem Daendels sebagai gubernur jendral di Indonesia.
  • 71. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DAENDELS Daendels dalam melaksanakan tugasnya melakukan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut. • Membuat jalan raya dari Anyer sampai Panarukan dengan kerja rodi (kerja paksa), • membangun pabrik senjata di Semarang, dan • membangun pangkalan armada laut di Merak dan Ujung Kulon.
  • 72. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DAENDELS Untuk mendapatkan dana, Daendels menetapkan beberapa peraturan: • penyerahan pajak berupa hasil bumi (Contingenten), • kewajiban menjual hasil bumi hanya kepada pemerintah Belanda dengan harga yang telah ditetapkan (Verplichte Leverantie), dan • kewajiban yang ditetapkan kepada rakyat Priangan untuk menanam kopi (Prianger Stelsel).
  • 73. KEKUASAAN INGGRIS DI INDONESIA • Kekuasaan Inggris di Indonesia dimulai sejak tahun 1811 setelah Inggris melakukan serangan darat dan laut atas wilayah kekuasaan Belanda di Pulau Jawa. • Akibat serangan tersebut, Belanda menyerah tanpa syarat dan menandatangani Perjanjian Tuntang pada 11 September 1811.
  • 74. PERJANJIAN TUNTANG Isi Perjanjian Tuntang: • Seluruh kekuatan militer yang berada di Asia Tenggara harus diserahkan pada Inggris. • Utang pemerintahan Belanda tidak diakui Inggris. • Pulau Jawa, Madura, dan semua pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi wilayah kekuasaan Inggris.
  • 75. SIR THOMAS STAMFORD RAFFLES EIC melalui Lord Minto menunjuk Sir Thomas Stamford Raffles (1811-1813) sebagai gubernur jendral.
  • 76. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN RAFFLES Kebijakan penting yang dilakukan Raffles antara lain: • Membagi wilayah Pulau Jawa menjadi 16 daerah Kerasidenan. Hal itu dimaksudkan untuk memudahkan mengatur dan mengawasi Pulau Jawa. • Raffles juga menghapus kerja rodi. • Menghapus semua kebijakan Daendels. • Mengadakan sistem pemungutan sewa tanah.
  • 77. KEMBALINYA KEKUASAAN BELANDA DI INDONESIA • Tahun 1814, Belanda kembali menguasai Indonesia melalui Konvensi London. • Selanjutnya, Pemerintah Kolonial Belanda dipegang oleh sebuah komisi yang beranggotakan Van der Capellen, Elout, dan Buyskes.
  • 78. KEBIJAKAN PEMERINTAH INGGRIS DI BIDANG EKONOMI DI INDONESIA Pada masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles, pemerintah kolonial Inggris menerapkan kebijakan ekonomi yang berdasarkan asas liberal. • Kebijakan tersebut adalah Landrent System (sistem sewa tanah). Raffles berpendirian bahwa semua tanah adalah milik raja yang berdaulat. Jadi, semua tanah milik pemerintah Inggris. Orang yang ingin memiliki tanah harus penyewanya dari pemerintah dan membayar sewa pajak yang disebut sewa tanah.
  • 79. KEBIJAKAN PEMERINTAH BELANDA DI BIDANG EKONOMI DI INDONESIA Pada masa pemerintahan Herman Willem Daendels, kebijakan ekonomi dilakukan untuk mengatasi kesulitan keuangan yang dialami oleh pemerintah Belanda, yaitu: • Pemerintah Belanda menjual tanah-tanah milik Gubernemen kepada pihak partikelir. • kebijakan Cultuurstelsel atau Sistem Tanam Paksa. Adapun pokok-pokok kebijakan ini adalah bahwa berdasarkan perjanjian, penduduk Indonesia menyediakan seperlima tanahnya untuk ditanami tanaman-tanaman yang ditetapkan Gubernemen. • Membuka kesempatan kepada pihak swasta untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
  • 80. UNDANG UNDANG AGRARIA Untuk menjamin kepentingan rakyat dan para pemodal, pada tahun 1870 ditetapkan Undang-undang Agraria. Isi undang-undang ini adalah sebagai berikut. • Gubernur Jenderal tidak diperbolehkan menjual tanah milik pemerintah. Tanah itu dapat disewakan paling lama 75 tahun. • Tanah milik pemerintah antara lain, tanah yang belum dibuka, tanah yang berada di luar wilayah milik desa dan penghuninya, serta tanah milik adat. • Tanah milik penduduk antara lain semua sawah, ladang, dan sejenisnya yang dimiliki langsung oleh penduduk desa. Tanah semacam itu boleh disewa oleh pengusaha swasta selama lima tahun.
  • 81. KEBIJAKAN PEMERINTAH INGGRIS DI BIDANG POLITIK DI INDONESIA Di bawah pemerintahan Raffles, Inggris dapat menanamkan pengaruh politik di Indonesia meskipun hanya terbatas di Jawa. • Saat itu, Raffles membagi Pulau Jawa menjadi 16 keresidenan. • Tiap-tiap keresidenan dibentuk badan pengadilan (landraad).
  • 82. KEBIJAKAN PEMERINTAH BELANDA DI BIDANG POLITIK DI INDONESIA Pada masa Daendels, pemerintah Belanda mengambil kebijakan untuk memperkuat angkatan bersenjatanya. • Pemerintah Belanda merekrut banyak orang Indonesia untuk dijadikan tentara. • Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya. • Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan dengan kerja rodi. • Untuk menyukseskan kebijakan ini, pemerintah Belanda tidak segan-segan memecat pejabat-pejabat pemerintah maupun kerajaan yang menentang. Contohya adalah Sultan Banten dan Sultan Cirebon.
  • 84. KEBIJAKAN PEMERINTAH INGGRIS DI BIDANG SOSIAL BUDAYA DI INDONESIA • Pada masa Raffles, pemerintah kolonial memberi bantuan kepada para ahli pengetahuan seperti Horsfield, Crawford, dan Mackensie untuk menyelidiki peninggalan sejarah kuno di Indonesia. • Pemerintah Raffles juga membantu lembaga- lembaga kebudayaan, seperti Lembaga Betawi untuk memajukan kebudayaannya. • Raffles sendiri kemudian menerbitkan buku yang berjudul History of Java pada tahun 1817.
  • 85. KEBIJAKAN PEMERINTAH BELANDA DI BIDANG SOSIAL BUDAYA DI INDONESIA •Pemerintahan Belanda melaksanakan Politik Pintu Terbuka. •Menerapkan kebijakan (politik) Etis. Kebijakan ini meliputi bidang transmigrasi, irigasi, dan pendidikan.
  • 86. PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH BELANDA TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI DI INDONESIA • Pada masa Herman Willem Daendels, pemerintah kolonial mengerahkan tenaga rakyat Indonesia untuk kerja rodi. • Akibatnya, tidak sedikit korban yang meninggal dari kebijakan ini. • Selain itu, kemiskinan dan kemelaratan timbul di mana-mana. Hal ini terjadi karena rakyat tidak memiliki kesempatan untuk mengerjakan sawah, ladang, dan peternakannya. Seluruh waktunya dihabiskan untuk kerja rodi.
  • 87. PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH BELANDA TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI DI INDONESIA Terdapat pula penyimpangan-penyimpangan dalam melaksanakan kebijakan Sistem Sewa tanah, sebagai berikut: • Tanah yang diserahkan untuk ditanami tanaman ekspor lebih dari seperlima, bahkan kadang-kadang setengahnya. • Tanah yang dipilih untuk ditanami tanaman ekspor adalah tanah yang subur sehingga tanah yang tersisa untuk penduduk hanya tanah-tanah yang kurang subur. • Waktu bekerja pada pemerintah untuk masyarakat yang tidak memiliki lahan lebih dari ketentuan 66 hari. • Lahan yang disediakan untuk tanaman ekspor tetap dikenakan pajak. • Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayar tidak dibayarkan kembali kepada rakyat. • Kegagalan panen tanaman wajib tetap menjadi tanggung jawab rakyat.
  • 88. PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH INGGRIS TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI DI INDONESIA Pada masa Thomas Stamford Raffles, pemerintah kolonial menerapkan kebijakan ekonomi liberal. Namun, dalam kenyataannya kebijakan ini tidak dapat dilaksanakan. Hal ini disebabkan oleh kendala-kendala berikut. • Sistem feodal telah berakar dan menjadi tradisi di Indonesia. • Pegawai pemerintahan yang cakap untuk mengendalikan pelaksanaan sistem ini jumlahnya terbatas. • Rakyat Indonesia belum siap menerima sistem yang baru. • Kepemilikan tanah masih berciri tradisional.
  • 89. PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL TERHADAP KEHIDUPAN POLITIK DI INDONESIA • Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia berpengaruh pada kekuasaan para penguasa lokal seperti raja, sultan, dan adipati. Mereka tidak lagi memiliki kekuasaan yang besar karena sering dicampuri pemerintah kolonial. • Dengan kenyataan seperti ini, tidak jarang bahwa kekuasaan penguasa lokal terhadap wilayahnya hanya secara de jure (hukum), tetapi secara de facto (nyatanya) dikuasai oleh pemerintah kolonial.
  • 90. PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DI INDONESIA Munculnya kelompok masyarakat berdasarkan golongan, yaitu: • Kelompok masyarakat Eropa menempati kelas teratas. • Kelas di bawahnya adalah kelompok masyarakat bangsawan. • Kelompok masyarakat jelata menempati kelas terendah.
  • 91. PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL TERHADAP KEHIDUPAN BUDAYA DI INDONESIA • Bangsa Barat memiliki kebiasaan dan tradisi tertentu. Kedatangan mereka berpengaruh pada budaya lokal. • Muncul berbagai tradisi barat yang kemudian berkembang dalam masyarakat pribumi, khususnya di kalangan bangsawan, seperti tradisi dansa. • Selain itu, banyak tradisi kerajaan lokal yang luntur setelah campur tangan Belanda. Tradisi lokal juga ada yang berakulturasi dengan budaya Barat (Belanda) terutama di Jawa.
  • 92. PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL • Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Inggris tidak terjadi reaksi yang berarti. • Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda terjadi di Maluku, Jawa, Sumatra Barat, Aceh, Sumatra Utara, Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan perlawanan rakyat yang berupa gerakan sosial.
  • 93. PERLAWANAN RAKYAT MALUKU TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL • Pemberontakan timbul sebagai reaksi masyarakat Maluku atas kedatangan kembali Belanda ke daerah Maluku. • Perlawanan rakyat Maluku berkobar di Pulau Saparua. Perlawanan ini dipimpin oleh Thomas Mattulessia (Pattimura). Saat itu Benteng Duurstede di pulau itu berhasil dihancurkan oleh pasukan Maluku. • Untuk memadamkan perlawanan rakyat Maluku ini, Maluku diblokade oleh Belanda. Rakyat akhirnya menyerah karena kekurangan makanan. • Untuk menyelamatkan rakyat dari kelaparan, Pattimura menyerahkan diri dan dihukum mati. • Pemimpin perlawanan digantikan oleh Christina Martha Tiahahu, seorang pejuang perempuan. Ia berhasil ditangkap, kemudian diasingkan ke Pulau Jawa, ia meningggal di perjalanan.
  • 94. KAPITEN PATTIMURA Thomas Mattulessia, dikenal juga sebagai Pattimura. Salah satu tokoh perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda.
  • 95. SEBAB-SEBAB UMUM MUNCULNYA PERANG DIPONEGORO • Kekuasaan raja Mataram semakin kecil dan turun wibawanya. Terjadi pemecahan wilayah menjadi 4 kerajaan kecil, yaitu Surakarta, Ngayogyakarta, Mangkunegaran, dan Paku Alam. • Kaum bangsawan merasa penghasilan mereka berkurang. Daerah yang dulu dibagikan kepada para bangsawan, diambil oleh Beanda. • Rakyat merasa tertindas. Rakyat harus kerja rodi membayar pajak tanah.
  • 96. SEBAB-SEBAB KHUSUS MUNCULNYA PERANG DIPONEGORO Pembuatan jalan yang dilakukan oleh Belanda melewati makam leluhur Pangeran Dipenogoro di Tegal Rejo. Patih Danurejo IV yang merupakan kaki tangan Belanda memerintahkan memasang patok-patok tersebut. Peristiwa ini berkali-kali, sampai akhirnya Belanda melakukan serangan tiba-tiba.
  • 97. PERANG DIPONEGORO (1825-1830) • Menghadapi pasukan Diponegoro ini, Belanda melakukan strategi untuk memperlemah kekuatan musuh. Mereka mengangkat kembali Sultan Sepuh (HB II). Ini bertujuan agar para bangsawan yang membantu Diponegoro kembali ke istana. • Untuk mempersempit ruang gerak Diponegoro, Jenderal de Kock menciptakan Strategi Benteng Stelsel. • Pada tahun 1830, Pangeran Diponegoro diajak berunding oleh Jenderal De Kock di Magelang. Di dalam perundingan ini Pangeran Diponegoro ditangkap lalu diasingkan ke Manado dan dipindahkan ke Makassar hingga akhir hayatnya.
  • 98. PERLAWANAN RAKYAT SUMATRA BARAT TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL • Perlawanan terhadap kekuasaan Belanda di Sumatra mula-mula berkobar di Minangkabau (Sumatra Barat). • Perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda tersebut dimulai dengan perang saudara antara kaum Adat dan kaum Padri. Pada tahun 1821, Belanda masuk dalam perselisihan kedua golongan ini. Belanda memihak kaum Adat sehingga berkobarlah perlawanan antara kaum Padri melawan Belanda. • Pimpinan Padri mula-mula dipegang oleh Tuanku nan Renceh, kemudian oleh Datuk Bendaharo, Tuanku Pasaman, dan Malim Basa. Malim Basa kemudian dikenal sebagai Tuanku Imam Bonjol. • Pada tahun 1837, wilayah Bonjol direbut Belanda dan Imam Bonjol ditangkap. Ia dibuang ke Ambon kemudian ke Minahasa. • Perang perlawanan terhadap Belanda diteruskan oleh Tuanku Tambusi. Namun, tidak lama kemudian perang dapat diakhiri.
  • 99. PERANG PADRI Perang Padri dapat dibagi ke dalam 3 tahap, yaitu sebagai berikut. • Tahun 1821–1825, ditandai dengan meluasnya perlawanan rakyat ke seluruh daerah Minngkabau. • Tahun 1825–1830, ditandai dengan meredanya pertempuran karena Belanda berhasil mengadakan perjanjian dengan kaum Padri yang mulai melemah. Ketika itu, Belanda sedang memusatkan perhatiannya pada Perang Dipenogoro di Jawa. • Tahun 1830–1838, ditandai dengan perlawanan Padri yang meningkat dan penyerbuan Belanda secara besar-besaran. Diakhiri dengan tertangkapnya pemimpin-pemimpin Padri.
  • 100. TUANKU IMAM BONJOL Tuanku Imam Bonjol, salah satu tokoh perlawanan rakyat Sumatra Barat melawan Belanda.
  • 101. PERLAWANAN RAKYAT ACEH TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL • Penyebab terjadinya Perang Aceh terutama karena nafsu Belanda untuk menguasai daerah Aceh. • Laskar Aceh dipimpin oleh Panglima Polim, Teungku Cik Di Tiro, Teuku Ibrahim, Teuku Umar bersama istrinya Cut Nyak Dien.
  • 102. PERLAWANAN RAKYAT ACEH TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL • Untuk mengatasi perlawanan rakyat Aceh tersebut, Belanda kemudian menggunakan usul Dr. Snouck Hurgronje dalam bukunya “De Atjehers”. • Dalam bukunya tersebut, ia mengusulkan agar rakyat Aceh diadu domba kemudian diserang habis- habisan.
  • 103. PERLAWANAN RAKYAT ACEH TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL • Tugas penyerangan Aceh diserahkan kepada Kolonel J.B. Van Heutz yang segera membentuk Marsose (pasukan gerak cepat). • Satu per satu para pemimpin Aceh gugur dan menyerah. Teuku Umar gugur di Meulaboh. Panglima Polim dan Sultan Muhammad Dawod Syah menyerah. • Kemudian diadakan perjanjian yang disebut Pelakat Pendek. Berdasarkan perjanjian ini, Aceh mengakui kekuasaan Belanda dan patuh pada perintah- perintahnya. Aceh juga bersedia tidak berhubungan dengan negara lain.
  • 104. PERLAWANAN RAKYAT SUMATRA UTARA TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL • Perlawanan rakyat Sumatra terhadap Belanda juga terjadi di Tapanuli selama kurang lebih 29 tahun, dimulai tahun 1878 dan berakhir tahun 1907. • Tentara Belanda yang berkedudukan di Tarutung diserang pasukan Si Singamangaraja XII yang bermarkas di Bakkara. • Dalam penyerangan Belanda di bawah pimpinan Hans Christoffel pada tanggal 17 Juni 1907, Si Singamangaraja XII yang memusatkan pertahanan terakhir di Dairi berhasil ditembak Belanda, mengakibatkan gugurnya Si Singamangaraja XII. Hal ini membuat berakhirnya perang Tapanuli.
  • 105. SI SINGAMANGARAJA XII Si Singamangaraja XII, salah satu tokoh perlawanan rakyat Sumatra Utara melawan Belanda.
  • 106. PERLAWANAN RAKYAT BALI TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL • Pada masa itu, pemerintah Belanda dan raja-raja di Bali sudah memiliki satu perjanjian,yang berkaitan dengan Hak Tawan Karang. • Hak Tawan Karang adalah hak para raja Bali untuk merampas kapal-kapal yang karam di perairan Bali. • Raja Buleleng merampas kapal Belanda yang karam di wilayah perairannya. Tindakan raja Buleleng ini tidak diterima oleh pemerintah Belanda. Belanda menyerang Buleleng dan berhasil merebut istana Buleleng. Raja Buleleng kemudian menyingkir ke Jagaraga. • Tiga tahun kemudian, Belanda melancarkan serangan besar- besaran terhadap kerajaan-kerajaan di Bali. Pasukan Belanda ini dipimpin oleh Jenderal Michiels. Jagaraga kemudian dapat direbut. Setelah Jagaraga, Klungkung, Karangasem, dan Gianyar juga dapat direbut Belanda.
  • 107. PERLAWANAN RAKYAT SULAWESI SELATAN TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL • Kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan banyak yang masih mengadakan perlawanan terhadap Pemerintah Belanda. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain Kerajaan Soppeng, Kerajaan Tanete yang dipimpin oleh Raja La Patau, dan Kerajaan Bone. • Perlawanan diawali oleh tindakan Gubernur Jendral Van der Capellen yang ingin memperbaiki Perjanjian Bongaya, ketiga kerjaan tersebut menentang keras usaha tersebut. • Pasukan gabungan Belanda di bawah pimpinan de Stuers, dapat mematahkan perlawanan Kerajaan Soppeng dan Tanete. • Perlawanan selanjutnya tetap dilakukan Kerajaan Bone di bawah pimpinan Sultan Bone, Raja Putri. • Pada tahun 1825, akhirnya Kerajaan Bone dapat ditaklukan.
  • 108. VAN DER CAPELLEN Van der Capellen Gubernur Jendral Belanda yang ingin memperbaiki Perjanjian Bongaya, tetapi mendapat perlawanan dari rakyat Sulawesi Selatan.
  • 109. PERLAWANAN RAKYAT KALIMANTAN SELATAN TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL Perlawanan rakyat Banjar terhadap Pemerintah Belanda meletus pada tahun 1859 disebabkan rakyat dan beberapa bangsawan Banjar tidak senang dengan campur tangan Belanda terhadap pengangkatan Pangeran Tamjid Illah menjadi sultan. Padahal, yang lebih berhak menjadi sultan adalah Pangeran Hidayat.
  • 110. PERLAWANAN RAKYAT KALIMANTAN SELATAN TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL Perlawanan rakyat Banjar berlangsung hampir setengah abad. Perlawanan rakyat Banjar jika dilihat dari corak perlawanan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: • Perlawanan ofensif (mengadakan serangan) yang berlangsung dari tahun 1859–1863 di bawah pimpinan Pangeran Antasari. • Perlawanan defensif (mengadakan pertahanan) yang berlangsung dari tahun 1863–1905 dipimpin oleh Gusti Matsaid, Pangeran Mas Natawijaya, Tumenggung Surapati, Tumenggung Naro, Penghulu Rasyid, Gusti Matseman, dan Pangeran Perbatasari.
  • 111. GERAKAN SOSIAL • Gerakan Para Petani muncul akibat tindakan sewenang- wenang para tuan tanah yang berkuasa yang menindas dan memeras para petani. Berkembang di Ciomas, Surabaya, dan Semarang. • Gerakan Ratu Adil muncul di Sidoarjo dan Kediri. Gerakan ini berkembang karena adanya kepercayaan bahwa akan datang Sang Ratu Adil. Ratu Adil itu akan membebaskan masyarakat dari kesengsaraan termasuk kesengsaraan akibat tekanan yang dilakukan pemerintah Belanda. • Gerakan keagamaan muncul sebagai suatu reaksi dari pengaruh Barat yang dibawa oleh orang-orang Belanda di Indonesia. Gerakan ini bertujuan untuk memurnikan kembali masyarakat muslim kepada ajaran agama Islam. Berkembang di Pekalongan.
  • 112. Bab 4. Perkembangan Pergerakan Nasional Di Indonesia 112
  • 113. BUDI UTOMO • Organisasi pergerakan yang bersifat etnik kedaerahan antara lain Budi Utomo. • Soetomo, Wahidin Sudirohusodo, dan M. Soeradji. Mereka adalah para pendiri Budi Utomo yang dikenal sebagai organisasi modern pertama di Indonesia. Bertujuan untuk memajukan kepentingan- kepentingan priyayi rendah.
  • 114. TRI KORO DARMO • Karena Budi Utomo cenderung didominasi oleh golongan tua, maka golongan muda mendirikan Tri Koro Darmo. • Tri Koro Darmo kemudian diubah namanya menjadi Jong Java.
  • 115. ORGANISASI PERGERAKAN BERSIFAT ETNIK KEDAERAHAN • Di beberapa daerah terdapat beberapa perkumpulan pemuda. • Pelajar Sumatra di bawah pimpinan Moh. Hatta dan Moh. Yamin pada 9 Desember 1917 membentuk Jong Sumatranen Bond (JSB). • Pada awal tahun 1918, di berbagai daerah juga dibentuk Studerenden Vereniging Minahasa, Jong Ambon, Jong Pasundan, Jong Celebes, Jong Borneo (Kalimantan), dan Timorees Verband. • Sejak tahun 1920 berbagai perkumpulan yang masih bersifat kedaerahan itu lambat laun mulai bergabung dan bersifat nasional. • Puncak dari penggabungan perkumpulan pemuda itu terjadi pada tahun 1927, yaitu dengan dibentuknya Jong Indonesia yang bersifat nasional.
  • 116. SAREKAT DAGANG ISLAM • Tiga tahun setelah berdirinya Budi Utomo, di Surakarta didirikan Sarekat Dagang Islam (SDI). • Pendirinya adalah H. Samanhoedi. SDI memiliki ciri keislaman dan ekonomis.
  • 117. SAREKAT ISLAM • Pada tahun 1911 di Solo, berdiri Sarekat Islam (SI) oleh H.O.S. Tjokroaminoto sebagai kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam. • Dalam waktu singkat SI tumbuh menjadi organisasi massa yang besar. • Salah satu alasannya karena keanggotaannya terbuka untuk umum.
  • 118. SAREKAT ISLAM • Dalam perkembangannya, Sarekat Islam mengalami perpecahan. Tahun 1916, • SI disusupi ideologi komunisme lewat cabangnya di Semarang yang dipimpin oleh Semaun dan Darsono. • Akhirnya, SI pecah menjadi SI yang dipimpin Tjokroaminoto, H. Agus Salim, dan Abdul Muis (sering disebut SI Putih) dan SI yang sosialis/komunis pimpinan Semaun, Darsono, dan Tan Malaka (sering disebut SI Merah). • Dalam kongresnya di Madiun, SI berubah menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). • Pada tahun 1927, berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). • SI sosialis kemudian berganti nama menjadi Sarekat Rakyat. • Sarekat Rakyat ini kemudian menjadi pendukung kuat Partai Komunis Indonesia (PKI).
  • 119. MUHAMMADIYAH • SDI dan SI didirikan dengan alasan utama kerja sama ekonomi di kalangan umat Islam. • K.H. Ahmad Dahlan melihat dari segi lain yang harus diperbaharui dalam Islam. • Segi itu adalah modernisasi serta pemurnian agama Islam dari unsur-unsur non-Islam.
  • 120. NAHDATUL ULAMA (NU) • NU didirikan oleh Kyai Haji Hasjim Asjari pada tahun 1926. • Tujuan pendirian organisasi ini adalah untuk mempertahankan kepentingan kaum muslim tradisional. • Untuk itu, organisasi ini mendukung kemajuan sekolah-sekolah Islam tradisional, pemeliharaan kaum fakir miskin, dan usaha-usaha ekonomi.
  • 121. ORGANISASI PERGERAKAN YANG BERSIFAT NASIONAL • Disebut organisasi pergerakan yang bersifat nasional karena organisasi-organisasi ini lebih berani dan terang-terangan memperjuangkan kemerdekaan seluruh bangsa Indonesia. • Nama Indonesia juga dipakai sebagai pengganti nama Hindia. • Keanggotaan organisasi-organisasi ini tidak lagi dibatasi oleh sekat perbedaan daerah dan agama, tetapi bersifat nasional. • Perjuangannya juga tidak saja dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya, tetapi tegas-tegas memperjuangkan kepentingan politik dan kadang diperjuangkan dengan melawan pemerintah Belanda.
  • 122. INDISCHE PARTIJ • Tingginya rasa kesadaran nasional, melahirkan sebuah organisasi yang mempunyai tujuan menghapuskan diskriminasi orang Belanda murni dan kaum Indo. • Indische Partij (IP) didirikan pada tanggal 25 Desember 1912, atas prakarsa E.F.E. Douwes Dekker (Danudirdjo Setyaboedhi). Kemudian mendapat dukungan dari R.M. Suwardi Soerjaningrat dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo.
  • 123. PERHIMPUNAN INDONESIA • Pada 1908, sejumlah mahasiswa Indonesia di negeri Belanda, seperti Sutan Kasayangan, dan R.N. Noto Soeroto mendirikan perkumpulan yang mereka beri nama Indische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia). • Nama Indische ini dipakai sesuai dengan nama resmi untuk tanah jajahan Belanda di Nusantara. • Di bawah pimpinan Moh. Hatta dan A. Soebardjo, pada tahun 1922 mereka mengubah nama perkumpulan menjadi Perhimpunan Indonesia. • Sejak tahun 1925, mereka memakai nama Belanda, yaitu Indonesische Vereeniging dan juga nama Perhimpunan Indonesia. • Dengan memakai nama Indonesia, organisasi ini makin tegas berjuang dalam bidang politik untuk kemerdekaan Indonesia.
  • 124. PARA PENGURUS PERHIMPUNAN INDONESIA DI BELANDA
  • 125. PARTAI KOMUNIS INDONESIA • Paham komunisme masuk ke Indonesia dibawa oleh orang Belanda yang bernama H.J.F.M. Sneevliet di Semarang. • Sneevliet bersama dengan J.A. Brandsteder dan P. Bergsma mendirikan organisasi yang bernama Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) (Perkumpulan Sosial Demokrat India) di Semarang.
  • 126. PARTAI KOMUNIS INDONESIA • Pada tahun 1916, para anggota ISDV masuk dan mempengaruhi Sarekat Islam di Semarang. • Akibatnya, para anggota SI terpecah antara kelompok H.O.S Tjokroaminoto yang anti komunis dan kelompok Semaun dan Darsono yang komunis. • Semaun dan Darsono kemudian mengubah ISDV menjadi Partai Komunis Indonesia. Semaun menjadi ketua, Darsono menjadi wakil ketua, Bergsma sekretaris, dan H.W. Dekker bendahara. • Setelah berhasil menghimpun kekuatan, serta PKI merasa menjadi partai terbesar. PKI mulai melancarkan pemberontakan pada tanggal 13 November 1926. • Namun, pemberontakan yang dilakukan PKI dalam waktu singkat ini dapat dengan mudah ditumpas oleh pemerintah Belanda.
  • 127. PARTAI NASIONAL INDONESIA • Ir. Soekarno dengan sejumlah temannya mendirikan partai politik yang bernama Partai Nasional Indonesia. • Berdirinya Partai Nasional Indonesia bermula dari Algemene Studie Club (Kelompok Studi Umum). • Rapat pembentukan Perserikatan Nasional Indonesia dihadiri oleh Soekarno, Soedjadi, Mr. Iskaq Tjokrohadisoerjo, Mr. Moediarto dan Mr. Soenarjo (ketiganya bekas anggota PI). • PNI bersifat nonkooperatif. Artinya, PNI tidak mau bekerja sama dengan Belanda. PNI tidak mau duduk dalam dewan-dewan yang diadakan oleh pemerintah Belanda. • Dalam kongres pertama PNI yang diadakan di Surabaya, diputuskan untuk mengganti kata perserikatan menjadi partai, sehingga menjadi Partai Nasional Indonesia.
  • 128. PARTAI NASIONAL INDONESIA • Pemerintah Belanda sangat kuatir bahwa pengaruh Soekarno akan mendorong rakyat menuntut kemerdekaan. • Dalam rapat di Yogyakarta tanggal 29 Desember 1929, Soekarno dan teman- temannya ditangkap dan dibawa ke pengadilan Bandung. • Dalam sidang pengadilan itu, Soekarno menyampaikan pidato pembelaan yang terkenal dengan sebutan “Indonesia Menggugat.”
  • 129. AKTIVITAS ORGANISASI PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA • Walaupun pusat kegiatan organisasi-organisasi ini berada pada suatu daerah tertentu, pada umumnya mereka juga memiliki cabang-cabang di daerah lain. • Melalui cabang-cabang ini, organisasi-organisasi pergerakan menyebarkan ide-idenya tentang kesejahteraan dan kemerdekaan bangsa kepada masyarakat.
  • 130. AKTIVITAS ORGANISASI PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA • Lambat laun kesadaran berbangsa di kalangan masyarakat Indonesia semakin berkembang dan melunturkan sekat-sekat kedaerahan dan agama. • Dari kesadaran inilah muncul perjuangan bersama untuk memerdekaan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
  • 131. KARAKTERISTIK PERIODE PERKEMBANGAN NASIONALISME DI INDONESIA • Periode Awal Perkembangan. Gerakan nasionalisme di Indonesia diwarnai dengan perjuangan untuk memperbaiki situasi sosial dan budaya. (Budi Utomo, Sarekat Dagang Islam, Sarekat Islam, dan Muhammadiyah). • Periode Nasionalisme Politik. Gerakan nasionalisme di Indonesia telah mulai menyinggung bidang politik untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. (Indische Partij dan Gerakan Pemuda).
  • 132. KARAKTERISTIK PERIODE PERKEMBANGAN NASIONALISME DI INDONESIA • Periode Radikal. Gerakan nasionalisme di Indonesia ditujukan untuk mencapai kemerdekaan. Namun, dengan cara nonkooperasi atau tidak mau bekerja sama dengan kaum penjajah. (Perhimpunan Indonesia, PKI, dan PNI). • Periode Bertahan. Gerakan nasionalisme di Indonesia lebih moderat dan penuh perhitungan. Pada periode ini, diwarnai dengan sikap pemerintah Belanda yang sangat reaktif sehingga organisasi-organisasi pergerakan lebih berorientasi bertahan agar tidak dibubarkan pemerintah Belanda.
  • 133. Bab 5. Pendudukan Jepang Dan Upaya Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia 133
  • 134. ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG Pendudukan Jepang di Indonesia dipimpin oleh Letjen Hitoshi Imamuradiawali di kota Tarakan, Kalimantan Timur, tanggal 10 Januari 1942. Selanjutnya Minahasa, Balik Papan, Ambon, Pontianak, Makassar, Banjarmasin, Palembang dan Bali yang berhasil diduduki Jepang selama Januari – Pebruari 1942. Kota Jakarta berhasil diduduki tanggal 5 Maret 1942. Tentara Belanda yang dipimpin Letjen H. Ter Poorten merasa kewalahan menghadapi serbuan kilat tentara Jepang kemudian mundur menuju Subang, Jawa Barat. Di daerah ini pula (Kalijati) tentara Belanda menyerah tanpa syarat kepada tentara Jepang tanggal8 Maret 1942. Sejak saat itu, mulailah masa pemerintahan pendudukan Jepang di Indonesia. 134
  • 135. ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG Pada masa pendudukan Jepang, Indonesia dbagi menjadi 3 wilayah yang dipimpin oleh pemerintahan mliter, yaitu : 1. Jawa dan Madura diperintah oleh tentara keenambelas Angkatan Darat (Rikugun) yang berpusat di Jakarta. 2. Sumatera diperintah oleh tentara kedua puluh lima Angkatan Darat (Rikugun) yang berpusat di Bukittinggi. 3. Indonesia bagian timur diperintah Armada Selatan kedua angkatan laut (Kaigun), yang berpusat di Ujung Pandang. 135
  • 136. ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG Setelah menduduki Indonesia, Jepang mengeluarkan peraturan yang melarang semua rapat dan kegiatan yang bersifat politik. Tanggal 20 Maret 1942, pemerintah Jepang mengeluarkan aturan yang isinya membubarkan perkumpulan, namun tanggal 15 Juli 1942, perkumpulan yang bersifat social, budaya, olahraga atau kesenian diperbolehkan berdiri. Kegiatan yang bersifat politik tetap dilarang. 136
  • 137. ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG Untuk menarik simpati dan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mempropagandakan Gerakan 3A, yaitu Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia dan Nippon Pimimpin Asia. Gerakan ini dipimpin oleh Mr. Syamsudin. Akan tetapi gerakan ini kurang mendapat sambutan dari rakyat, karena rakyat tidak mau diperalat oleh Jepang. 137
  • 138. ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG Mewaspadai politik Jepang, para pemimpin gerakan nasional mengambil dua pendekatan taktik yang berbeda, yaitu : 1. Jalan Legal (Kooperatif), yaitu bersedia bekerjasama dengan Jepang. Gerakan ini dipimpin oleh Soekarno dan Moh. Hatta. 2. Jalan illegal (non kooperatif), gerakan bawah tanah atau gerakan tersembunyi karena tidak mau bekerjasama dengan Jepang. Gerakan ini dipimpin oleh Amir Syarifudin dan Sutan Syahrir. 138
  • 139. ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG Pada masa penjajahan Jepang, kekayaan Indonesia dikras habis sehingga rakyat kelaparan. Para pemuda dipersiapkan untuk mempertahankan Indonesiadalam Perang Asia Timur Raya. Demi pendudukan Jepang. Rakyat Indonesiadijadikan Romusha untuk mengerjakan proyek Jepang, seperti jalan, pelabuhan dan lapangan terbang. Selain itu ada polisi militer (Kempetai) yang bertindak sangat kejam untuk menyiksa atau membunuh rakyat yang dianggap membantah perintah Jepang. 139
  • 140. ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG Para pemimpin pergerakan menyadari bahwa melawan dengan kekuatan senjata tidak mungkin, sebab dari segi militer, Jepang lebih kuat.Untuk melawan Jepang, terlebih dahulu harus memanfaatkan berbagai organisasi yang dibentuk Jepang sendiri. 140
  • 141. Organisasi Pergerakan Nasional Pada Masa Pendudukan Jepang 141
  • 142. Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) Dibentuk masa penjajahan Belanda bulan september 1937. Pembentukan MIAI diprakarsai oleh K.H. Mas Mansyur (Muhammadiyah), K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Wahab Chasbullah (NU) dan Wondoamiseno (PSII). Tujuan organisasi ini adalah membicarakan dan memutuskan semua soal yang dipandang penting bagi kemaslahatan umat dan agama islam. Pada masa penjajahan Jepang, organisasi ini tidak dibubarkan, kerana kegiatannya bersifat keagamaan dan tidak mengadakan kegiatan politik, dan strategi pergerakan yang diterapkan MIAI bersifat kooperatif. 142
  • 143. Masyumi Masyumi berdiri sebagai pengganti MIAI tahun 1943, yang diketuai oleh K.H. Mas Mansyur dan didampingi K.H. Hasyim Asyari. Organisasi ini segera dimanfaatkan oleh tokoh pergerakan Indonesia untuk mengkonsolidasikan organisasi-organisasi Islam seperti Muhammadiyah, NU, Persatuan Islam dan SI. Seperti organisasi pergerakan Islam, Masyumi memiliki visi bahwa setiap umat islam diwajibkan untuk Jihad Fisabilillah (berjuang dijalan Allah) dalam berbagai bidang, termasuk bidang politik. Kum muda muslim, khususnya para santri dipersiapkan untuk berjuang secara fisik maupun secara politis. Masyumi sampai masa pemerintahan Orde Lama merupakai partai politik yang tangguh dan memiliki basis massa yang banyak sebelum akhirnya dibubarkan oleh presiden Soekarno tahun 1960-an. 143
  • 144. PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) Organisasi ini dibentuk pada bulan maret 1942, dibawah pimpinan empat serangkai yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara dan K.H. Mas Mansyur. Tujuan dibentuknya PUTERA oleh Jepang adalah untuk memusatkan seluruh kekuatan masyarakat dalam rangka membantu usaha Jepang dalam Perang Asia Timur Raya. Sedangkan tugas pemimpin PUTERA adalah memimpin rakyat agar kuat melaksanakan kewajiban dan bertanggung jawab untuk menghapus pengaruh barat, berusaha mempertahankan Asia Raya dan mempererat persaudaraan Indonesia-Jepang. Empat Serangkai dianggap oleh Jepang sebagai lambang dari Pergerakan Nasional Indonesia. Sebaliknya pemimpin Indonesia memanfaatkan Putera untuk mempersiapkan Indonesia merdeka, sehingga dalam perkembangan selanjutnya Putera menjadi sebuah wadah pemupukan rasa nasionalisme dikalangan rakyat Indonesia. 144
  • 145. Cuo Sangi In Atau Badan Pertimbangan Pusat dibentuk pemerintah Jepang. Tadinys badan ini dimaksudkan Jepang sebagai pengendali politi di Indonesia. Tetapi, justru oleh para pemimpin pergerakan nasional dimanfaatkan untuk mengimbangi politik jepang. Tugas Cuo Sangi In adalah mengajukan usul dan menjawab pertanyaan pemerintah Jepang. Badan ini kemudian dijadikan sarana strategis bagi para tokoh pergerakan Indonesia. Bangsa Indonesia diberi kesempatan menduduki jabatan kepala Departemen dan Residen yang sulit didapatkan pada masa pemerintahan Belanda 145
  • 146. Jawa Hokokai Tahun 1944, panglima tertinggi tentara Jepang di Jawa menyatakan berdirinya Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa). Organisasi ini lahir didorong oleh situasi Perang Asia timur Raya yang semakin gencar. Jawa Hokokai diorientasikan untuk memupuk semangat kebaktian, yaitu bersedia untuk mengorbankan diri, mempertebal persaudaraan dan melaksanakan tugas untuk kepentingan pemerintah pendudukan Jepang. Pimpinan Jawa Hokokai ditangani langsung oleh pimpinan militer Jepang dan anggotanya diseleksi ketat. Jaringan organisasi dari pusat sampai daerah memiliki bidang kegiatan seperti guru, kewanitaan, perusahaan dan kesenian. Jawa Hokokai juga bertugas mengerahkan rakyat secara paksa untuk mengumpulkan adi, permata, besi tua serta menanam jarak. Hasilnya harus diserahkan kepemrintah Jepang untuk membiayai Perang Asia Timur Raya. 146
  • 147. Seinendan, Fujinkai & Keibodan Pada periode tahun 1944-1945 perang Asia Timur Raya semakin berkecamuk. Untuk mempertahankan darah pendudukannya Jepang membutuhkan dukungan dari rakyat yang dijajahnya. Oleh karena itu Jepang membentuk organisasi semi militer Seinendan (barisan pemuda) tanggal 9 Maret 1943, yaitu barisan pemuda yang anggotanya berusia 14-22 tahun. Tujuan dibentuknya Seinendan adalah mendidik dan melatih para pemuda untuk dapat mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri. Padahal, maksud sebenarnya adalah mempersiapkan pemuda Indonesia membantu Jepang menghadapi pasukan Sekutu. 147
  • 148. Seinendan, Fujinkai & Keibodan Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja wanita, pada bulan agustus 1943, Jepang membentuk Fujinkai (Himpunan Wanita) dengan usia anggota 15 tahun keatas. Anggota Fujinkai juga diberi latihan kemiliteran yang dipersiapkan untuk dapat membantu militer Jepang. Untuk memenuhi keperluan tenaga pembantu kepolisian, dibentuklah Keibodan (Barisan Bantu Polisi). Usia anggota antara 20-25 tahun. Pemuda yang diterima menjadi anggota Keibodan adalah semua laki-laki yang berasal dari tiap desa dan dibentuk didesa-desa untuk mengisolasi dari pengaruh kaum nasionalis. Mereka diawasi oleh polisi dengan sangat ketat. 148
  • 149. Barisan Pelopor, Heiho & Pembela Tanah Air (PETA) Untuk menyiapkan rakyat Indonesia membantu pemerintah Jepang dalam Perang Asia Timur Raya, maka tanggal 14 September 1944 dibentuk Barisan pelopor, pemimpinnya ditunjuk dari golongan nasionalis seperti Ir. Soekarno, R.P. Suroso, Otto Iskandardinata dan dr. Buntaran. Barisan Pelopor dilatih cara menggunakan senapan dari kayu, bambu runcing serta dikerahkan untuk mendengarkan pidato dari para pemimpin pergerakan nasional. Melalui Barisan Pelopor ini, para pemuda terpelajar memasukkan pengaruhnya kepada rakyat. 149
  • 150. Barisan Pelopor, Heiho & Pembela Tanah Air (PETA) Pada bulan April 1943, Jepang mengumumkan dan membuka kesempatan bagi para pemuda Indonesia untuk ikut menjadi anggota pembantu prajurit Jepang (Heiho). Anggota Heiho langsung ditempatkan dalam struktur organisasi militer Jepang, baik angkatan darat maupun angkatan laut. Heiho dianggap sebagai bagian dari angkatan perang Jepang sehingga langsung diterjunkan dalam medan pertempuran menghadapi sekutu diberbagai front pertempuran. Para Heiho bukan hanya dikirim diwilayah Indonesia, melainkan juga dinegara lain seperti kepulauan Solomon, Filipina dan Indo Cina. 150
  • 151. Barisan Pelopor, Heiho & Pembela Tanah Air (PETA) Selanjutnya tanggal 3 Oktober 12943, Panglima Tentara Jepang di Jawa mengumumkan pembentukan tentara sukarela Pembela Tanah Air (PETA). Maka dilatihlah puluhan calon perwira di Bogor. Setelah lulus, mereka kemudian diangkat menjadi daidanco (Komandan Batalyon), codanco (Komandan Kompi) dan syudanco (Komandan Batalyon) dan ada pula yang didik menjadi budanco (Komandan Regu). 151
  • 152. Dampak Pendudukan Jepang dalam Berbagai Aspek Kehidupan 152
  • 153. Bidang Politik Sejak masuknya Jepang di Indonesia, organisasi yang berkembang pada saat itu dihapuskan dan diganti dengan organisasi buatan Jepang. Tetapi, pemerintah Jepang masih membiarkan kesempatan pada golongan nasionalis islam karena dinilainya sangat anti-barat, sehingga organisasi MIAI masih diperbolehkan tetap berdiri, tetapi karena perkembangannya dianggap membahayakan Jepang, akhirnya MIAI dibubarkan dan diganti dengan Masyumi. Sikap Jepang jelas mempengaruhi gaya dan taktik para politisi nasional dan para pejuang Indonesia lainnya saat itu, dengan memanfaatkan organisasi buatan Jepang. Pada akhirnya berbagai bentuk organisasi bentukan Jepang dimasuki dan dipengaruhi oleh para pejuang nasional. Dengan demikian, lambat laun keterlibatan mereka semakin mendewasakan dan mematangkan perjuangan bangsa Indonesia. 153
  • 154. Bidang Pendidikan Pendidikan zaman Jepang mengalami perubahan secara drastis. Dimana sistem pengajaran dan kurikulum disesuaikan dengan kepentingan perang. Siswa wajib mengikuti latihan dasar kemiliteran. Jepang juga menanamkan semangat Jepang dan siswa wajib menghapal lagu kebangsaan Jepang. Para guru diharuskan mengikuti kursus bahasa Jepang. Juga diwajibkannya menggunakan bahasa Jepang dan Indonesia sebagai bahasa pengantar disekolah untuk menggantikan bahasa Belanda. Melalui pendidikan, Jepang bermaksud mencetak kader-kader yang akan mempelopori dan merealisasikan konsepsi ”Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya”. 154
  • 155. Bidang Ekonomi Pada pendudukan Jepang, kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang Jepang. Jepang berusaha menguasai sumber bahan mentah untuk industri Jepang. Yang pada prakteknya sangat memeras sumber daya alam dan sumber daya manusia. Jepang juga menyita perkebunan, pabrik, bank dan perusahaan vital lainnya. 155
  • 156. Bidang Ekonomi Sebagian hasil panen harus diserahkan kepada pemerintah. Rakyat diperbolehkan memiliki 40% hasil panen mereka, 30%disetor kekoperasi dengan harga yang ditetapkan pemerintah dan sisa 30% disediakan untuk bibit dan harus disimpan dilumbung desa. Kadang-kadang semua itu dirampas oleh Jepang sehingga rakyat hanya makan keladi yang gatal, ubi jalar atau bekicot serta makanan lain yang tidak layak. Selain itu, Jepang juga mengharuskan kaum pria yang muda dan sehat serta produktif untuk menjadi serdadu pekerja (Romusha). Akibatnya tidak sedikit nyawa yang terenggut saat itu. 156
  • 157. Bidang Budaya Jepang sebagai negara fasis selalu berusaha untuk dapat menanamkan kebudayaannya. Salah satu cara Jepang adalah kebiasaan menghormat kearah matahari terbit. Hal ini berarti bahwa cara menghormat tersebut merupakan salah satu tradisi Jepang untuk menghormati kaisarnya yang dianggap keturunan Dewa Matahari. 157
  • 158. Mobilitas Sosial Pendudukan Jepang berpengaruh terhadap mobilitas sosial masyarakat, terutama perpindahan penduduk dan perubahan struktur sosial masyarakat diakibatkan kebutuhan Jepang dalam menghadapi perang melawan sekutu. Rakyat dijadikan sebagai Romusha sehingga berpengaruh pada perekonomian desa karena sawah dan ladang tidak terkelola dengan baik. Pendudukan Jepang juga berpengaruh terhadap mobilitas sosial dalam arti sosial politik. Karena organisasi yang dibentuk Jepang dan bertujuan untuk kepentingan Jepang, sebaliknya dimanfaatkan oleh tokoh pergerakan nasional untuk kepentingan nasional, yaitu memperjuangkan Indonesia merdeka. 158
  • 159. Bidang Militer Demi untuk memenuhi kepentingan perang Asia Timur Raya yang memerlukan banyak tentara. Pemerintah Jepang berusaha mengerahkan porensi rakyat Indonesia dengan membentuk pendidikan semi-militer dan militer, seperti : Seinendan, Keobodan, Heiho dan PETA. Meskipun pengerahan tersebut dilaksanakan untu kepentingan Jepang, namun bangsa Indonesia mendapat keuntungan besar dari proses pendidikan militer ini. Hal ini terasa gunanya, kelak pada saat bangsa Indonesia menghadapi sekutu dan Belanda yang akan menjajah kembali Indonesia tahun 1945 – 1949. 159
  • 160. Bidang Sastra Jepang berusaha menghapus pengaruh barat di Indonesia. Antara lain dengan pelarangan penggunaan Bahasa Belanda disekolah- sekolah dan pertemuan resmi. Bahasa yang diboleh digunakan adalah bahasa Indonesia disamping bahasa Jepang. Demikian pula buku-buku pelajaran maupun yang berbentuk sastra, menggunakan bahasa Indonesia. 160
  • 161. Bidang Sastra Bangsa Jepang berusaha untuk menguasai bahasa Indonesia agar dapat berkomunikasi dengan bangsa Indonesia. Sebaliknya, Bangsa Indonesia juga harus mempelajari bahasa Jepang. Dengan demikian, kedua bahasa mengalami perkembangan didarah pendudukan, khususnya Indonesia. Berkembanglah bahasa Indonesia akibat kebijakan pemerintahan pendudukan Jepang, baik dari segi tata bahasa maupun segi sastranya. 161
  • 163. Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Sampai tahun 1944, kedudukan Jepang dalam perang Pasifik sudah sangat terdesak. Pada bulan Juli 1944 Pangkalan angkatan laut Jepang di Pulau Saipan yang sangat strategis jatuh ketangan Amerika Serikat. Sehingga menyebabkan terjadinya perubahan politik dinegara Jepang, yaitu perdana menteri Tojo diganti oleh Perdana Menteri Koiso. 163
  • 164. Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Pada tanggal 7 September 1944, perdana Meteri Koiso mempermaklumkan janjinya didepan Parlemen Jepang mengenai rencana pemberian kemerdekaan kepada bangsa Indonesia dikemudian hari. Namun sebelum merealisasikan janjin tersebut, Perdana menteri Koiso akan membentuk sebuah badan penyelidik yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana usaha persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia. 164
  • 165. Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Tindakan ini sebenarnya hanya untuk menark simpati rakyat Indonesia agar mendukung sepenuhnya pemerintahan pendudukan Jepang yang saat itu telah terdesak oleh sekutu. 165
  • 166. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) Sesuai dengan janji Perdana Menteri Koiso, Letnan Jendral Kumakici Harada tanggal 1 Maret 1945 membentuk BPUPKI yang diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat. BPUPKI bertugas menyelidiki dan mempelajari hal-hal penting mengenai maslah tata pemerintahan atau pembentukan negara Indonesia merdeka. Tanggal 1 April 1945 diumumkan nama anggota BPUPKI yang terdiri dari 60 orang wakil dari berbagai komponen rakyat pribumi, ditambah 7 orang Jepang. Selain ketua, ada pula ketua muda yang terdiri dari 2 orang yaitu Ischibangase dan R.P. Suroso. Peresmian dan pelantikan pengurus BPUPKI dilaksanakan tanggal 28 Mei 1945. 166
  • 167. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) Dalam merumuskan hal-hal penting mengenai Indonesia merdeka, BPUPKI mengadakan 2 kali sidang : Sidang pertama (29 mei – 1 Juni 1945). Dalam sidang pertama ini, pembicaraan dipusatkan pada usaha merumuskan dasar filsafat bagi negara Indonesia merdeka dengan membahas berbagai usul dari peserta sidang. 167
  • 168. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) Pada sidang tanggal 29 Mei 1945, M. Yamin mengemukakan gagasannya mengenai dasar negara kebangsaan Republik Indonesia : 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat 168
  • 169. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) Kemudian M. Yamin menyampaikan gagasannya secara tertulis dengan rumusan sebagai berikut : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Kebangsaan Persatuan Indonesia. 3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 169
  • 170. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) Pada sidang tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Supomo menyampaikan hasil pemikirannya mengenai dasar negara Indonesia merdeka : 1. Persatuan 2. Kekeluargaan 3. Keseimbangan lahir dan bathin 4. Musyawarah 5. Keadilan rakyat 170
  • 171. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan buah pikirannya tentang dasar negara Indonesia merdeka : 1. Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme 3. Mufakat atau Demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan Yang Maha Esa Kelima asas yang diusulkan Ir. Soekarno sesuai dengan petunjuk seorang ahli bahasa diberi nama Pancasila. Oleh karena itu setiap tanggal 1 Juni dikenal sebagi hari lahirnya Pancasila. 171
  • 172. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) Kemudian tanggal 22 Juni 1945, BPUPKI membentuk panitia perumus yang tugasnya untuk membahas dan merumuskan hasil sidang pertama. Panitia perumus tersebut dikenal dengan nama panitia kecil atau panitia 9, karena beranggotakan 9 orang : 1. Ir. Soekarno (Ketua) 2. Drs. M. Hatta (Wakil) 3. K.H. Wachid Hasyim (Anggota) 4. Kahar Muzakir (Anggota) 5. Mr. A.A. Maramis (Anggota) 6. Abikusno Tjokrosurojo (Anggota) 7. H. Agus Salim (Anggota) 8. Mr. Achmad Subarjo (Anggota) 9. Mr. Moh. Yamin (Anggota) 172
  • 173. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) Sebagai tindak lanjut dari sidang pertama maka direkomendasikan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) tanggal 22 Juni 1945 yang berisi rumusan dasar negara dan rancangan Pembukaan UUD. Adapun rumusan dasar negara berdasarkan piagam Jakarta adalah : 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat-syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya 2. Kemanusian yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 173
  • 174. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) Sidang Kedua ( 10 Juli – 16 Juli 1945 ). Pada sidang yang kedua BPUPKI berhasil membentuk tiga panitia : 1. Panitia perancang UUD yang diketuai Ir. Soekarno 2. Panitia Pembela Tanah Air yang diketuai Abi Kusno 3. Panitia keuangan dan perekonomian yang diketuai Moh. Hatta Panitia perancang dalam sidangnya tanggal 11 Juli 1945 menerima konsep naskah pembukaan UUD yang diambil dari piagam Jakarta. Panitia perancang kemudian membentuk panitia kecil perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai Mr. Supomo. Ia bertugas menyempurnakan dan menyusun kembali rancangan UUD yang telah disepakati. 174
  • 175. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) Tanggal 13 Juli 1945, pembentuk Tim Panitia Kecil yang diketuai Ir. Soekarno mengadakan sidang untuk membahas laporan hasil kerja Panitia Kecil Perancang UUD yang diketuai Mr. Supomo. Dalam rapat Pleno tanggal 14 Juli 1945, BPUPKI menerima laporan Panitia Perancang UUD yang dibacakan Ir. Soekarno : 1. Pernyataan Indonesia merdeka 2. Pembukaan UUD 3. Batang Tubuh UUD 175
  • 176. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia/BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) Setelah melalui sidang yang alot, hasil kerja Panitia Perancang UUD akhirnya diterima BPUPKI. Hal itu merupakan momentum penting dalam menentukan masa depan bangsa dan negara Indonesia. Rumusan yang telah disempurnakan dan diterima secara bulat oleh sidang tersebut kemudian dikenal dengan Undang-Undang Dasar 1945. 176
  • 177. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia/PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai) Pada tanggaL 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan oleh pemerintah Jepang karena dianggap terlalu cepat mewujudkan kehendak Indonesia merdeka dan menolak adanya keterlibatan dari pemerintah Jepang dalam persiapan kemerdekaan Indonesia. Sebagai pengganti BPUPKI, dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai yangtugasnya adalah mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut maslah ketatanegaraan sehubungan dengan akan diserahkannya kekuasaan pemerintah dari Jepang kepada bangsa Indonesia. 177
  • 178. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia/PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai) Pada awlanya PPKI beranggotakan 21 orang: 12 dari Jawa, 3 dari Sumatra, 2 dari Sulawesi, 1 dari Kalimantan, 1 dari Nusa Tenggara, 1 dari Maluku dan 1 dari masyarakat Tionghoa. Sebagai ketua diangkat Ir. Soekarno dan M. Hatta sebagai wakilnya. Kemudian tanpa sepengatahuan Jepang, anggota PPKI ditambah 6 orang lagi yaitu R.A.A. Wiranatakusumah, Ki Hadjar Dewantara, Mr. Kasman Singodimedjo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri dan Mr. Ahmad Subardjo. 178
  • 179. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia/PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai) PPKI merupakan badan pembentuk dan pendiri negara Republik Indonesia. Karena PPKI telah berhasil menyelesaikan tugasnya dalam mempersiapkan segala sesuatu sebagai syarat berdirinya negara yang merdeka dan berdaulat. Meliputi pembentukan susunan pemerintahan dan alat kelengkapan lainnya, seperti penentuan Presiden dan wakilnya, Parlemen (DPR) dan badan peradilan. Sedang mengenai komponen batas wilayah negara dan penduduk, hanya tinggal menunggu pengesahan. 179
  • 180. TERIMA KASIH 180