SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Uraian Materi 
Bagaimana mendeteksi penyulit 
yang terjadi pada masa nifas? Geja-la 
– gejala apa yang timbul jika seo-rang 
ibu mengalami infeksi nifas? 
Bagaimana penanganan bila ibu 
mengalami masalah pada payuda-ranya? 
Semua jawaban dari per-tanyaan 
diatas dapat anda temu-kan 
pada uraian materi di bawah 
ini. Selamat belajar. 
A. INFEKSI NIFAS 
Infeksi pada dan melalui trak-tus 
genitalis setelah persalinan 
disebut infeksi nifas. Suhu 38°C 
atau lebih yang terjadi antara 
hari ke 2 – 10 post partum dan 
diukur per oral sedikitnya 4 kali 
sehari disebut sebagai morbid-itas 
puerperalis. Kenaikan suhu 
tubuh yang terjadi di dalam 
masa nifas, dianggap sebagai 
infeksi nifas jika tidak diketemu-kan 
sebab – sebab ekstragenital. 
Gambar 1. Perjalanan Infeksi Ni-fas 
Sumber : http://meds-ebooks.blogspot. 
com/2011/02/altered-post-partum-complications. 
Sebagai bidan, Anda harus 
mengetahui beberapa faktor 
predisposisi yang menyebabkan 
infeksi pada ibu nifas : 
1. Kurang gizi atau malnutrisi 
2. Anemia 
3. Masalah kebersihan 
4. Kelelahan 
5. Proses persalinan bermas-alah 
seperti partus lama / 
macet, korioamnionitis, per- 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
salinan traumatik, Pencega-han 
Infeksi yang tidak baik, 
manipulasi intrauteri (ekplor-asi 
uteri dan manual plasen-ta) 
Tabel 1. Beberapa diagnosa demam post partum 
G e j a l a 
dan tanda 
yang selalu 
didapat 
Gejala lain 
yang mungkin 
didapat 
Kemungkinan diag-nosa 
Nyeri perut 
bagian bawah 
Lokea yang 
purulen dan 
berbau 
Uterus tegang 
dan subin-volusi 
Pe r d a r a h a n 
pervaginam 
Syok 
Peni ngkatan 
sel darah putih, 
terutama poli-morfonuklear 
lekosit 
Metritis (Endometri-tis/ 
Endomiometritis) 
Nyeri perut bagian 
bawah 
Pembesaran perut 
bagian bawah 
Demam yang terus 
menerus 
Dengan antibi-otic 
tidak mem-baik 
Pembengkakan 
pada adnek-sa 
atau kavum 
douglas 
Abses Pelvik 
Nyeri perut 
bagian bawah 
Bising usus ti-dak 
ada 
Perut yang 
tegang (re-bound 
tender-ness) 
Anoreksia / 
muntah 
Peritonitis 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Nyeri payuda-ra 
dan tegang 
Payudara yang 
mengeras dan 
m e m b e s a r 
(pada kedua 
payudara) 
Biasanya terjadi 
antara hari 3 -5 
pasca persali-nan 
Bendungan pada 
payudara 
Nyeri payuda-ra 
dan tegang 
/ bengkak 
Ada inflamasi 
yang didahului 
bendungan 
K e m e r a h a n 
yang batasn-ya 
jelas pada 
payudara 
Biasanya hanya 
satu payudara 
Biasanya terja-di 
antara 3 -4 
minggu pasca 
persalinan 
Mastitis 
P a y u d a r a 
yang tegas 
dan padat 
Kemerahan 
Pembengkakan 
dengan adanya 
fluktuasi 
Mengalir nanah 
Abses payudara 
G e j a l a 
dan tanda 
yang selalu 
didapat 
Gejala lain 
yang mungkin 
didapat 
Kemungkinan diag-nosa 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Nyeri pada 
luka / irisan 
dan tegang / 
indurasi 
Luka / irisan 
pada perut dan 
perineal yang 
mengeras (in-durasi) 
Keluar pus 
Kemerahan 
Selulitis pada luka 
(perineal / abdominal) 
Bila terja-di 
luka yang 
mengeras dis-ertai 
dengan 
pengeluaran 
cairan serous 
atau kemera-han 
dari luka; 
tidak ada / 
sedikit erithe-ma 
dekat luka 
insisi 
Abses atau hemato-ma 
pada luka insisi 
Disuria Nyeri dan 
tegang pada 
daerah oing-gang 
Nyeri suprapu-bik 
Uterus tidak 
mengeras 
Menggigil 
Infeksi pada traktus 
urinarius 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Demam yang 
tinggi walau 
mendapat an-tibiotika 
Menggigil 
Ke te g a nga n 
pada otot kaku 
K o m p l i k a s i 
pada paru, gin-jal, 
persendian, 
mata dan jarin-gan 
sub kutan 
Thrombosis vena 
yang dalam (deep 
vena thrombosis) 
Thromboflebitis : 
- Pelviotromboflebitis 
- Femoralis 
Sumber : Saifuddin (2007) 
Metritis 
Metritis adalah infeksi uterus 
setelah persalinan yang merupa-kan 
salah satu penyebab terbesar 
kematian ibu. Bila pengobatan ter-lambat 
atau kurang adekuat dapat 
menjadi abses pelvik, peritonitis, 
syok septik, thrombosis vena yang 
dalam, emboli pulmonal, infeksi 
pelvic yang menahun, dispareunia, 
penyumbatan tuba dan infertilitas. 
Gambar 2. Endometritis 
Penanganan metritis adalah : (ko-laborasi 
dengan dokter) 
1) Berikan transfusi bila dibutuh-kan 
. Berikan Packed Red Cell 
2) Berikan antibiotika, spektrum 
luas, dalam dosis yang tinggi 
3) Pertimbangkan pemberian an-titetanus 
profilaksis 
4) Bika dicurigai sisa plasenta, 
lakukan pengeluaran (digital / 
dengan kuret yang lebar) 
5) Bila ada pus lakukan drainase 
(kalau perlu kolpotomi), ibu da-lam 
posisi fowler 
6) Bila tidak ada perbaikan dengan 
pengobatan konservatif dan 
ada tanda peritonitis general-isata 
lakukan laparotomi dan 
keluarkan pus. Bila pada evalu-asi 
uterus nekrotik dan septic, 
maka dilakukan histerektomi 
subtotal oleh dokter. 
Sumber : http://meds-ebooks.blogspot. 
com/2011/02/altered-post-partum-complica- 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
B. MASALAH PAYUDARA 
Bendungan Payudara 
Setiap ibu akan mengalami bend-ungan 
atau pembengkakan pada 
payudara. Hal ini merupakan kondi-si 
yang alamiah, bukan disebabkan 
overdistensi dari saluran sistem lak-tasi. 
Bendungan payudara adalah 
peningkatan aliran vena dan limfe 
pada payudara dalam rangka mem-persiapkan 
diri untuk laktasi. 
Gambar 3. Bendungan ASI 
Sumber : ADAM dalam http:// 
dvdsilat.com/tag/prolaktin 
Penanganan yang dilakukan bila 
ibu menyusui bayinya : 
1) Susukan sesering mungkin 
2) Kedua payudara disusukan 
3) Kompres hangat payudara 
sebelum disusukan 
4) Bantu dengan memijat 
payudara untuk permulaan 
menyusui 
5) Sangga payudara 
6) Kompres dingin pada 
payudara diantara waktu 
menyusui 
7) Bila diperlukan berikan 
parasetamol 500 mg per 
oral setiap 4 jam 
8) Lakukan evaluasi setelah 3 
hari untuk mengevaluasi 
hasilnya 
Bila ibu tidak menyusui : 
1) Sangga payudara 
2) Kompres dingin pada 
payudara untuk menguran-gi 
pembengkakan dan rasa 
sakit 
3) Bika diperlukan berikan 
parasetamol 500 mg per 
oral setiap 4 jam 
4) Jangan dipijat atau me-makai 
kompres hangat pada 
payudara. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
5. Nyeri hebat, bengkak, infla-masi, 
area payudara keras 
Gb. 4 Mastitis 
Mastitis 
Mastitis adalah infeksi payuda-ra. 
mastitis terjadi akibat invasi 
jaringan payudara oleh organ-isme 
infeksius atau adanya ced-era 
payudara. cedera payudara 
mungkin disebabkan memar 
karena manipulasi yang kasar, 
pembesaran payudara, sta-sis 
air susu ibu dalam duktus, 
atau pecahnya atau fisura put-ting 
susu. Putting susu yang 
pecah atau fisura dapat menja-di 
jalan masuk terjadinya infeks 
S. aureus. Pengolesan beber-apa 
tetes air susu di area put-ting 
pada akhir menyusui dapat 
mempercepat penyembuhan. 
Tanda gejala mastitis bi-asanya 
tidak ada sebelum akhir 
minggu pertama post partum. 
Nyeri ringan pada salah satu 
lobus payudara, yang diperber-at 
jika bayi menyusu dan geja-la 
seperti flu: nyeri otot, sakit 
kepala dan keletihan. Mastitis 
hampir selalu terbatas pada 
satu payudara. Tanda dan gejala 
actual mastitis meliputi : 
1. Peningkatan suhu yang ce-pat 
dari (39,5°C sampai 40°C) 
2. Peningkatan kecepatan nadi 
3. Menggigil 
4. Malaise umum, sakit kepala 
Sumber : ©Healthwise Incorporated dalam 
http://obatipenyakit.com/obat-penya-kit- 
mastitis/ 
Payudara tegang / indurasi dan 
kemerahan 
Tindakan : 
1) Berikan kloksasiklin 500 
mg setiap 6 jam selama 10 
hari. Bila diberikan sebelum 
terbentuk abses biasanya 
keluhannya akan berkurang 
2) Sangga payudara 
3) Kompres dingin 
4) Bila diperlukan berikan 
parasetamol 500 mg per 
oral setiap 4 jam 
5) Ibu harus didorong menyu-sui 
bayinya walau ada pus 
6) Ikuti perkembangan 3 hari 
setelah pemberian pengo- 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
batan 
Abses Payudara 
Mastitis yang tidak ditan-gani 
memiliki hampir 10% 
risiko terbentuknya abses. 
Tanda dan gejala abses payuda-ra 
adalah adanya Discharge 
putting susu purulenta, mun-culnya 
demam remiten (suhu 
naik turun) disertai menggig-il 
dan terjadi pembengkakan 
payudara dan sangat nyeri; 
massa besar dan keras dengan 
area kulit berwarna fluktuasi ke-merahan 
dan kebiruan mengin-dikasikan 
lokasi abses berisi pus 
Gb 5. Abses Payudara 
Sumber : http://jurnalbidandiah.blogspot. 
com/2012/07/komplikasi-masa-nifas-infek-si- 
payudara_19.html 
Terdapat massa padat, 
mengeras di bawah kulit yang 
kemerahan 
1) Diperlukan anestesi umum 
(ketamin) 
2) Insisi radial dari tengah 
dekat pinggir areola, ke 
pinggir supaya tidak memo-tong 
saluran ASI 
3) Pecahkan kantung pus den-gan 
tissue forceps atau jari 
tangan 
4) Pasang tampon dan drain 
5) Berikan kloksasiklin 500 mg 
setiap 6 jam selama 10 hari 
6) Sangga payudara 
7) Kompres dingin 
8) Berikan parasetamol 500 
mg setiap 4 jam sekali bila 
diperlukan 
9) Ibu didorong tetap mem-berikan 
ASI walau ada pus 
10) Lakukan follow up setelah 
pemberian pengobatan 
selama 3 hari 
C. HEMATOMA 
Hematoma adalah pembengka-kan 
jaringan yang berisi darah. 
Bahaya hematoma adalah kehi-lanagan 
sejumlah darah karena 
hemoragi, anemia dan infeksi. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Hematoma terjadi karena rup-ture 
pembuluh darah spontan 
atau akibat trauma. Penyebab 
hematoma adalah : 
1) Persalinan operatif 
2) Laserasi yang tidak dijahit 
selama injeksi anesthesia lo-kal 
atau pudendus 
3) Kegagalan hemostatis 
lengkap sebelum penjahitan 
laserasi atau episiotomi 
4) Pembuluh darah diatas 
apeks insisi atau laserasi ti-dak 
dibendung atau keg-agalan 
melakukan jahitan 
pada titik tersebut 
5) Penanganan kasar pada jar-ingan 
vagina kapanpun atau 
pada uterus selama masase. 
Tanda – tanda umum hemato-ma 
: nyeri ekstrem di luar pro-porsi 
ketidaknyaman dan nyeri 
yang diperkirakan. 
Tanda dan gejala hematoma 
vulva atau vagina adalah : 
1) Penekanan yang lama pada 
perineum, vagina, uretra, 
kandung kemih atau rectum 
dan nyeri hebat 
2) Pembengkakan yang 
tegang dan berdenyut 
3) Perubahan warna jaringan 
kebiruan atau biru kehita-man 
Hematoma vulva dapat dengan 
mudah diidentifikasi. Hemato-ma 
vagina dapat diidentifikasi jika 
dilakukan inspeksi vagina dan ser-viks 
dengan cermat. Hematoma 
ukuran – kecil dan sedang mungkin 
dapat secara spontan diabsorpsi. 
Jika hematoma terus membesar, ti-dak 
menjadi stabil, bidan harus ko-laborasi 
dengan dokter untuk per-awatan 
lebih lanjut. 
D. HEMORAGI POST PARTUM 
LAMBAT 
Hemoragi post partum lambat (ter-tunda) 
adalah hemoragi yang ter-jadi 
setelah 24 jam pertama post 
partum. 
Penyebab umumnya : 
1) Sub involusi di tempat perleka-tan 
plasenta 
2) Fragmen plasenta atau mem-bran 
janin yang tertinggal 
3) Laserasi saluran reproduksi 
yang sebelumnya tidak terdiag-nosis 
4) Hematoma 
Tanda dan gejalanya meliputi : 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
perdarahan eksternal yang jelas, 
tanda dan gejala syok serta anemia. 
Bidan berkolaborasi dengan dok-ter 
konsultan untuk mendiagnosis 
penyebab dan terapi yang tepat. 
Hemoragi yang terjadi selama 24 
jam ditangani seperti perdarahan 
post partum primer. Langkah per-tama 
adalah mendiagnosis penye-bab 
(atonia uteri atau laserasi). 
Penatalaksanaan meliputi penggu-naan 
oksitosin atau methergin un-tuk 
membuat uterus kontraksi atau 
penjahitan jika perdarahan karena 
laserasi. 
E. SUBINVOLUSI 
Sub involusi terjadi jika proses 
kontraksi uterus tidak terjadi sep-erti 
seharusnya dan kontraksi ini 
lama atau berhenti. Proses involusi 
mungkin dihambat oleh retensi sisa 
plasenta, miomata atau infeksi. Re-tensi 
sisa plasenta atau membran 
janin adalah penyebab yang paling 
sering terjadi. 
Sub involusi dapat didiagnosis 
selama pemeriksaan postpartum. 
Riwayat biasanya meliputi periode 
lokia lebih lama dari periode nor-mal, 
diikuti leukorea dan perda-rahan 
banyak yang tidak teratur. 
Pemeriksaan panggul akan menun-jukkan 
uterus lunak yang lebih 
besar dari ukuran normal sesuai 
minggu pascapartum saat wanita 
diperiksa. 
Sub involusi awal pada masa 
puerperium menunjukkan uterus 
lunak, tidak bergerak, tidak berku-rang 
ukurannya dan tinggi fundus 
tidak berubah, bukan menurun. 
Lokia banyak dan berwarna merah 
terang sampai coklat kemerahan. 
Kultur lokia harus diambil untuk 
menyingkirkan adanya endometri-tis. 
Pada kunjungan minggu keem-pat 
hingga keenam postpartum, ti-dak 
perlu dipertimbangkan adanya 
infeksi kecuali terdapat nyeri tekan 
atau nyeri pada adneksa atau saat 
pergerakan uterus. 
Sub involusi diterapi dengan 
ergonovin (ergotrate) atau metil-ergonovin 
(methergin) 0,2 mg per 
oral setiap 4 jam selama 3 hari; ibu 
dievaluasi kembali dalam 2 minggu. 
Jika ibu juga menderita endometri-tis, 
bidan menambahkan resep an-tibiotik 
spektrum luas. 
F. TROMBOFLEBITIS 
Tromboflebitis pascapartum 
lebih umum terjadi pada wanita 
penderita varikositis atau yang 
mungkin secara genetik rent-an 
terhadap relaksasi dinding 
vena dan stasis vena. Kehamilan 
menyebabkan stasis vena den-gan 
sifat relaksasi dinding vena 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
akibat efek progesterone dan 
tekanan pada vena oleh uter-us. 
Kompresi vena selama po-sisi 
persalinan dapat berperan 
juga. Trombofelbitis superficial 
ditandai dengan nyeri tungkai, 
hangat terlokalisasi, nyeri tekan 
atau inflamasi pada sisi tersebut 
dan palpasi adanya simpulan 
atau teraba pembuluh darah. 
Tromboflebitis vena profunda 
ditandai dengan gejala : 
1) Kemungkinan peningkatan 
suhu ringan 
2) Takikardia ringan 
3) Nyeri sangat berat pada 
tungkai diperburuk dengan 
pergerakan atau saat berdiri 
yang terjadi secara tiba tiba 
4) Edema pergelangan kaki, 
tungkai dan paha 
5) Tanda human positif 
6) Nyeri saat penekanan betis 
7) Nyeri tekan sepanjang ali-ran 
pembuluh darah yang 
terkena dengan pembuluh 
darah dapat teraba 
Tanda homans diperiksa den-gan 
menempatkan satu tangan 
di lutut ibu dan memberikan 
tekanan ringan untuk menjaga 
kaki tetap lurus. Jika terdapat 
nyeri betis saat dorsofleksi, tan-da 
ini positif. 
Penanganan meliputi tirah bar-ing, 
elevasi ekstremitas yang 
terkena, kompres panas, stok-ing 
elastic dan analgesia jika 
dibutuhkan. Sprei ayun mun-gkin 
diperlukan jika tungkai 
sangat nyeri saat disentuh. Ru-jukan 
ke dokter penting untuk 
memutuskan penggunaan ter-api 
antikoagulan dan antibiotik. 
Tidak ada kondisi apapun yang 
mengharuskan masase tungkai. 
G. SISA PLASENTA 
Tertinggalnya sebagian plasenta 
(sisa plasenta) merupakan penyebab 
umum terjadinya pendarahan lanjut 
dalam masa nifas (pendarahan pas-ca 
persalinan sekunder). Pendarahan 
post partum yang terjadi segera ja-rang 
disebabkan oleh retensi poton-gan- 
potongan kecil plasenta. Inspek-si 
plasenta segera setelah persalinan 
bayi harus menjadi tindakan rutin. 
Jika ada bagian plasenta yang hilang, 
uterus harus dieksplorasi dan poton-gan 
plasenta dikeluarkan. Sewaktu 
suatu bagian dari plasenta (satu atau 
lebih lobus) tertinggal, maka uterus ti-dak 
dapat berkontraksi secara efektif 
dan keadaan ini dapat menimbulkan 
perdarahan. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
H. INVERSIO UTERI 
Inversio uteri dapat menye-babkan 
pendarahan pasca 
persalinan segera, akan teta-pi 
kasus inversio uteri ini ja-rang 
sekali ditemukan. Pada 
inversio uteri bagian atas uter-us 
memasuki kavum uteri, se-hingga 
fundus uteri sebelah 
dalam menonjol ke dalam ka-vum 
uteri. Inversio uteri terja-di 
tiba-tiba dalam kala III atau 
segera setelah plasenta keluar. 
Gb 4. Inversio Uteri 
Sumber : http://intranet.tdmu.edu.ua/data/ 
kafedra/internal/ginecology2/classes_stud/ 
en/nurse/bsn/ptn/2r/Elective%20course%20 
OBG/9_Postpartum%20complications.htm 
Inversio uteri bisa terjadi spon-tan 
atau sebagai akibat tinda-kan. 
Pada wanita dengan atonia 
uteri kenaikan tekanan intraab-dominal 
dengan mendadak 
karena batuk atau meneran, 
dapat menyebabkan masuknya 
fundus ke dalam kavum uteri 
yang merupakan permulaan 
inversio uteri. Tindakan yang 
dapat menyebabkan inver-sio 
uteri adalah perasat Crede 
pada korpus uteri yang tidak 
berkontraksi baik dan tarikan 
pada tali pusat dengan plasenta 
yang belum lepas dari dinding 
uterus atau grande multipara. 
Apabila menemukan kasus ibu 
yang syok, perdarahan, dan 
fundus uteri tidak ditemukan 
pada tempat yang lazim pada 
kala III atau setelah persalinan 
selesai, sedangkan hasil pemer-iksaan 
dalam menunjukkan tu-mor 
yang lunak di atas serviks 
atau dalam vagina maka hal 
tersebut menunjukkan diagno-sis 
inversio uteri. Pada mioma 
uteri submukosum yang lahir 
dalam vagina terdapat pula tu-mor 
yang serupa, akan tetapi 
fundus uteri ditemukan dalam 
bentuk dan pada tempat bi-asa, 
sedang konsistensi mio-ma 
lebih keras daripada kor-pus 
uteri setelah persalinan. 
Walaupun inversio uteri 
kadang-kadang bisa terjadi 
tanpa gejala dengan penderita 
tetap dalam keadaan baik, na-mun 
umumnya kelainan terse-but 
menyebabkan keadaan 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
gawat dengan angka kematian 
tinggi (15-70%). Reposisi sece-pat 
mungkin memberi harapan 
bagi ibu yang mengalaminya. 
I. MASALAH PSIKOLOGIS 
Pada minggu-minggu awal 
setelah persalinan sampai ku-rang 
lebih 1 tahun ibu post par-tum 
cenderung akan mengalami 
perasaan-perasaan yang tidak 
pada umumnya, seperti mera-sa 
sedih, tidak mampu menga-suh 
dirinya sendiri dan bayinya. 
Faktor penyebab 
a. Kekecewaan emosional yang 
mengikuti kegiatan bercampur 
rasa takut yang dialami keban-yakan 
wanita selama hamil dan 
melahirkan 
b. Rasa nyeri pada awal masa 
nifas 
c. Kelelahan akibat kurang ti-dur 
selama persalinan dan telah 
melahirkan kebanyakan di ru-mah 
sakit 
d. Kecemasan akan kemam-puannya 
untuk merawat bayin-ya 
setelah meninggalkan rumah 
sakit 
e. Ketakutan akan menjadi tidak 
menarik lagi 
Dalam masalah ini sebagai 
petugas kesehatan memegang 
peran penting untuk memoti-vasi 
ibu agar tetap berseman-gat 
dalam menjalani hidup. 
Dan membicarakan masalah ibu 
dengan keluarga agar keluarga 
bisa memahami psikologi ibu 
dan dapat membantu ibu mera-sa 
tidak sendirian dalam meng-asuh 
bayinya. 
Setelah mempelajari KB 1 ini, 
apakah Anda sudah paham ? 
Bila masih ada keraguan, si-lahkan 
Anda ulangi lagi un-tuk 
mempelajarinya kembali. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Rangkuman 
Infeksi pada dan melalui traktus 
genitalis setelah persalinan dise-but 
infeksi nifas. Suhu 38°C atau 
lebih yang terjadi antara hari ke 
2 – 10 post partum dan diukur 
per oral sedikitnya 4 kali sehari 
disebut sebagai morbiditas pu-erperalis. 
Kenaikan suhu tubuh 
yang terjadi di dalam masa nifas, 
dianggap sebagai infeksi nifas 
jika tidak diketemukan sebab – 
sebab ekstragenital. Infeksi nifas 
meliputi metritis, peritonitis, ab-ses 
pelvic 
Beberapa faktor predisposisi 
infeksi nifas : Kurang gizi atau 
malnutrisi, Anemia, Masalah 
kebersihan, Kelelahan, Proses 
persalinan bermasalah seperti 
partus lama / macet, korioam-nionitis, 
persalinan traumatic, 
Pencegahan Infeksi yang tidak 
baik, manipulasi intrauteri ( ek-plorasi 
uteri dan manual plasen-ta). 
Masalah pada payudara bisa 
berupa bendungan ASI, masti-tis 
dan abses payudara. penan-ganan 
pada ibu yang menyusui 
secara prinsip ASI tetap harus 
dikeluarkan sedangkan pada 
ibu yang tidak menyusui tidak. 
Pemberian antibiotik membu-tuhkan 
kolaborasi dengan dok-ter 
spesialis. 
Tromboflebitis dapat terjadi 
pada ibu nifas. Cara mendetek-sinya 
adalah dengan mengecek 
tanda homan positif atau tidak. 
Jika positif berarti ibu mengala-mi 
tromboflebitis yang dapat 
berlanjut menjadi emboli paru. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 16

More Related Content

What's hot

3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptxParamithaAmelia
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalAffiZakiyya
 
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balitaKb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balitapjj_kemenkes
 
Modul 1 kb 1 konsep dasar persalinan
Modul 1 kb 1   konsep dasar  persalinanModul 1 kb 1   konsep dasar  persalinan
Modul 1 kb 1 konsep dasar persalinanpjj_kemenkes
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varneysicua050896
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteriKiki Kino
 
Standar Asuhan Kebidanan
Standar Asuhan KebidananStandar Asuhan Kebidanan
Standar Asuhan Kebidananpjj_kemenkes
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanAnna Nisa
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifaspjj_kemenkes
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananIrfa Kartini
 
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaEvidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaAnnisa Rabbani
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptmartaagustinasirait
 
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)Aning Aisyah
 

What's hot (20)

OBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARISOBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARIS
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
 
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
 
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balitaKb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
 
Modul 1 kb 1 konsep dasar persalinan
Modul 1 kb 1   konsep dasar  persalinanModul 1 kb 1   konsep dasar  persalinan
Modul 1 kb 1 konsep dasar persalinan
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteri
 
Standar Asuhan Kebidanan
Standar Asuhan KebidananStandar Asuhan Kebidanan
Standar Asuhan Kebidanan
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
 
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaEvidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
 
Komplikasi masa nifas
Komplikasi masa nifasKomplikasi masa nifas
Komplikasi masa nifas
 
Konsep kebidanan varney
Konsep kebidanan varneyKonsep kebidanan varney
Konsep kebidanan varney
 

Viewers also liked

Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaKomplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaChiyapuri
 
Penemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara ScreeningPenemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara Screeningpie-pien
 
Presentasi dahi
Presentasi dahiPresentasi dahi
Presentasi dahipie-pien
 
Penyelidikan Wabah
Penyelidikan WabahPenyelidikan Wabah
Penyelidikan Wabahpie-pien
 
Pemeriksaan Fisik pada Ibu nifas
Pemeriksaan Fisik pada Ibu nifas Pemeriksaan Fisik pada Ibu nifas
Pemeriksaan Fisik pada Ibu nifas pjj_kemenkes
 
Kebutuhan dasar ibu pada masa nifas
Kebutuhan dasar ibu pada masa nifasKebutuhan dasar ibu pada masa nifas
Kebutuhan dasar ibu pada masa nifasisanisnurlia
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOVeranica Widi
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasowik15
 

Viewers also liked (9)

Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaKomplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
 
Penemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara ScreeningPenemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara Screening
 
Presentasi dahi
Presentasi dahiPresentasi dahi
Presentasi dahi
 
Penyelidikan Wabah
Penyelidikan WabahPenyelidikan Wabah
Penyelidikan Wabah
 
Pemeriksaan Fisik pada Ibu nifas
Pemeriksaan Fisik pada Ibu nifas Pemeriksaan Fisik pada Ibu nifas
Pemeriksaan Fisik pada Ibu nifas
 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
Kebutuhan dasar ibu pada masa nifas
Kebutuhan dasar ibu pada masa nifasKebutuhan dasar ibu pada masa nifas
Kebutuhan dasar ibu pada masa nifas
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 

Similar to DETEKSI PENYAKIT

Eva Zuli Oktavia, M.Tr.Keb_Obat-obatan Masa Nifas.pptx
Eva Zuli Oktavia, M.Tr.Keb_Obat-obatan Masa Nifas.pptxEva Zuli Oktavia, M.Tr.Keb_Obat-obatan Masa Nifas.pptx
Eva Zuli Oktavia, M.Tr.Keb_Obat-obatan Masa Nifas.pptxevazulioktavia1998
 
Macam macam penyakit pada masa nifas
Macam macam penyakit pada masa nifasMacam macam penyakit pada masa nifas
Macam macam penyakit pada masa nifasTycha Wulandari
 
Asuhan Keperawatan Postpartum Fisiologis
Asuhan Keperawatan Postpartum Fisiologis   Asuhan Keperawatan Postpartum Fisiologis
Asuhan Keperawatan Postpartum Fisiologis pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Postpartum Fisiologis
Asuhan Keperawatan Postpartum Fisiologis Asuhan Keperawatan Postpartum Fisiologis
Asuhan Keperawatan Postpartum Fisiologis pjj_kemenkes
 
Asuhan_Kebidanan_Masa_Nifas_dengan_Masti.pptx
Asuhan_Kebidanan_Masa_Nifas_dengan_Masti.pptxAsuhan_Kebidanan_Masa_Nifas_dengan_Masti.pptx
Asuhan_Kebidanan_Masa_Nifas_dengan_Masti.pptxssuser498cdf
 
Asuhan Keperawatan Postpartum Beresiko
 Asuhan Keperawatan Postpartum Beresiko Asuhan Keperawatan Postpartum Beresiko
Asuhan Keperawatan Postpartum Beresikopjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Postpartum Beresiko
 Asuhan Keperawatan Postpartum Beresiko Asuhan Keperawatan Postpartum Beresiko
Asuhan Keperawatan Postpartum Beresikopjj_kemenkes
 
Gangguan Kehamilan dan Menyusui
Gangguan Kehamilan dan MenyusuiGangguan Kehamilan dan Menyusui
Gangguan Kehamilan dan MenyusuiFakhriyah Elita
 
Kegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan LanjutKegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan LanjutUFDK
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVpjj_kemenkes
 
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaPenyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaYunita Dipra
 
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVLilis c'Ben
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Mudapjj_kemenkes
 

Similar to DETEKSI PENYAKIT (20)

Eva Zuli Oktavia, M.Tr.Keb_Obat-obatan Masa Nifas.pptx
Eva Zuli Oktavia, M.Tr.Keb_Obat-obatan Masa Nifas.pptxEva Zuli Oktavia, M.Tr.Keb_Obat-obatan Masa Nifas.pptx
Eva Zuli Oktavia, M.Tr.Keb_Obat-obatan Masa Nifas.pptx
 
Macam macam penyakit pada masa nifas
Macam macam penyakit pada masa nifasMacam macam penyakit pada masa nifas
Macam macam penyakit pada masa nifas
 
Asuhan Keperawatan Postpartum Fisiologis
Asuhan Keperawatan Postpartum Fisiologis   Asuhan Keperawatan Postpartum Fisiologis
Asuhan Keperawatan Postpartum Fisiologis
 
Asuhan Keperawatan Postpartum Fisiologis
Asuhan Keperawatan Postpartum Fisiologis Asuhan Keperawatan Postpartum Fisiologis
Asuhan Keperawatan Postpartum Fisiologis
 
Mastitis
MastitisMastitis
Mastitis
 
Mastitis
MastitisMastitis
Mastitis
 
Asuhan_Kebidanan_Masa_Nifas_dengan_Masti.pptx
Asuhan_Kebidanan_Masa_Nifas_dengan_Masti.pptxAsuhan_Kebidanan_Masa_Nifas_dengan_Masti.pptx
Asuhan_Kebidanan_Masa_Nifas_dengan_Masti.pptx
 
Asuhan Keperawatan Postpartum Beresiko
 Asuhan Keperawatan Postpartum Beresiko Asuhan Keperawatan Postpartum Beresiko
Asuhan Keperawatan Postpartum Beresiko
 
Asuhan Keperawatan Postpartum Beresiko
 Asuhan Keperawatan Postpartum Beresiko Asuhan Keperawatan Postpartum Beresiko
Asuhan Keperawatan Postpartum Beresiko
 
Askep retensio plasenta illa
Askep retensio plasenta illaAskep retensio plasenta illa
Askep retensio plasenta illa
 
Askep plasenta illaa
Askep plasenta illaaAskep plasenta illaa
Askep plasenta illaa
 
Askep retensio plasenta
Askep retensio plasentaAskep retensio plasenta
Askep retensio plasenta
 
Askep retensio plasenta
Askep retensio plasentaAskep retensio plasenta
Askep retensio plasenta
 
Gangguan Kehamilan dan Menyusui
Gangguan Kehamilan dan MenyusuiGangguan Kehamilan dan Menyusui
Gangguan Kehamilan dan Menyusui
 
Kegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan LanjutKegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaPenyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
 
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
 
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

DETEKSI PENYAKIT

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi Bagaimana mendeteksi penyulit yang terjadi pada masa nifas? Geja-la – gejala apa yang timbul jika seo-rang ibu mengalami infeksi nifas? Bagaimana penanganan bila ibu mengalami masalah pada payuda-ranya? Semua jawaban dari per-tanyaan diatas dapat anda temu-kan pada uraian materi di bawah ini. Selamat belajar. A. INFEKSI NIFAS Infeksi pada dan melalui trak-tus genitalis setelah persalinan disebut infeksi nifas. Suhu 38°C atau lebih yang terjadi antara hari ke 2 – 10 post partum dan diukur per oral sedikitnya 4 kali sehari disebut sebagai morbid-itas puerperalis. Kenaikan suhu tubuh yang terjadi di dalam masa nifas, dianggap sebagai infeksi nifas jika tidak diketemu-kan sebab – sebab ekstragenital. Gambar 1. Perjalanan Infeksi Ni-fas Sumber : http://meds-ebooks.blogspot. com/2011/02/altered-post-partum-complications. Sebagai bidan, Anda harus mengetahui beberapa faktor predisposisi yang menyebabkan infeksi pada ibu nifas : 1. Kurang gizi atau malnutrisi 2. Anemia 3. Masalah kebersihan 4. Kelelahan 5. Proses persalinan bermas-alah seperti partus lama / macet, korioamnionitis, per- Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan salinan traumatik, Pencega-han Infeksi yang tidak baik, manipulasi intrauteri (ekplor-asi uteri dan manual plasen-ta) Tabel 1. Beberapa diagnosa demam post partum G e j a l a dan tanda yang selalu didapat Gejala lain yang mungkin didapat Kemungkinan diag-nosa Nyeri perut bagian bawah Lokea yang purulen dan berbau Uterus tegang dan subin-volusi Pe r d a r a h a n pervaginam Syok Peni ngkatan sel darah putih, terutama poli-morfonuklear lekosit Metritis (Endometri-tis/ Endomiometritis) Nyeri perut bagian bawah Pembesaran perut bagian bawah Demam yang terus menerus Dengan antibi-otic tidak mem-baik Pembengkakan pada adnek-sa atau kavum douglas Abses Pelvik Nyeri perut bagian bawah Bising usus ti-dak ada Perut yang tegang (re-bound tender-ness) Anoreksia / muntah Peritonitis Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Nyeri payuda-ra dan tegang Payudara yang mengeras dan m e m b e s a r (pada kedua payudara) Biasanya terjadi antara hari 3 -5 pasca persali-nan Bendungan pada payudara Nyeri payuda-ra dan tegang / bengkak Ada inflamasi yang didahului bendungan K e m e r a h a n yang batasn-ya jelas pada payudara Biasanya hanya satu payudara Biasanya terja-di antara 3 -4 minggu pasca persalinan Mastitis P a y u d a r a yang tegas dan padat Kemerahan Pembengkakan dengan adanya fluktuasi Mengalir nanah Abses payudara G e j a l a dan tanda yang selalu didapat Gejala lain yang mungkin didapat Kemungkinan diag-nosa Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Nyeri pada luka / irisan dan tegang / indurasi Luka / irisan pada perut dan perineal yang mengeras (in-durasi) Keluar pus Kemerahan Selulitis pada luka (perineal / abdominal) Bila terja-di luka yang mengeras dis-ertai dengan pengeluaran cairan serous atau kemera-han dari luka; tidak ada / sedikit erithe-ma dekat luka insisi Abses atau hemato-ma pada luka insisi Disuria Nyeri dan tegang pada daerah oing-gang Nyeri suprapu-bik Uterus tidak mengeras Menggigil Infeksi pada traktus urinarius Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Demam yang tinggi walau mendapat an-tibiotika Menggigil Ke te g a nga n pada otot kaku K o m p l i k a s i pada paru, gin-jal, persendian, mata dan jarin-gan sub kutan Thrombosis vena yang dalam (deep vena thrombosis) Thromboflebitis : - Pelviotromboflebitis - Femoralis Sumber : Saifuddin (2007) Metritis Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupa-kan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Bila pengobatan ter-lambat atau kurang adekuat dapat menjadi abses pelvik, peritonitis, syok septik, thrombosis vena yang dalam, emboli pulmonal, infeksi pelvic yang menahun, dispareunia, penyumbatan tuba dan infertilitas. Gambar 2. Endometritis Penanganan metritis adalah : (ko-laborasi dengan dokter) 1) Berikan transfusi bila dibutuh-kan . Berikan Packed Red Cell 2) Berikan antibiotika, spektrum luas, dalam dosis yang tinggi 3) Pertimbangkan pemberian an-titetanus profilaksis 4) Bika dicurigai sisa plasenta, lakukan pengeluaran (digital / dengan kuret yang lebar) 5) Bila ada pus lakukan drainase (kalau perlu kolpotomi), ibu da-lam posisi fowler 6) Bila tidak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif dan ada tanda peritonitis general-isata lakukan laparotomi dan keluarkan pus. Bila pada evalu-asi uterus nekrotik dan septic, maka dilakukan histerektomi subtotal oleh dokter. Sumber : http://meds-ebooks.blogspot. com/2011/02/altered-post-partum-complica- Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan B. MASALAH PAYUDARA Bendungan Payudara Setiap ibu akan mengalami bend-ungan atau pembengkakan pada payudara. Hal ini merupakan kondi-si yang alamiah, bukan disebabkan overdistensi dari saluran sistem lak-tasi. Bendungan payudara adalah peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka mem-persiapkan diri untuk laktasi. Gambar 3. Bendungan ASI Sumber : ADAM dalam http:// dvdsilat.com/tag/prolaktin Penanganan yang dilakukan bila ibu menyusui bayinya : 1) Susukan sesering mungkin 2) Kedua payudara disusukan 3) Kompres hangat payudara sebelum disusukan 4) Bantu dengan memijat payudara untuk permulaan menyusui 5) Sangga payudara 6) Kompres dingin pada payudara diantara waktu menyusui 7) Bila diperlukan berikan parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam 8) Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk mengevaluasi hasilnya Bila ibu tidak menyusui : 1) Sangga payudara 2) Kompres dingin pada payudara untuk menguran-gi pembengkakan dan rasa sakit 3) Bika diperlukan berikan parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam 4) Jangan dipijat atau me-makai kompres hangat pada payudara. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 5. Nyeri hebat, bengkak, infla-masi, area payudara keras Gb. 4 Mastitis Mastitis Mastitis adalah infeksi payuda-ra. mastitis terjadi akibat invasi jaringan payudara oleh organ-isme infeksius atau adanya ced-era payudara. cedera payudara mungkin disebabkan memar karena manipulasi yang kasar, pembesaran payudara, sta-sis air susu ibu dalam duktus, atau pecahnya atau fisura put-ting susu. Putting susu yang pecah atau fisura dapat menja-di jalan masuk terjadinya infeks S. aureus. Pengolesan beber-apa tetes air susu di area put-ting pada akhir menyusui dapat mempercepat penyembuhan. Tanda gejala mastitis bi-asanya tidak ada sebelum akhir minggu pertama post partum. Nyeri ringan pada salah satu lobus payudara, yang diperber-at jika bayi menyusu dan geja-la seperti flu: nyeri otot, sakit kepala dan keletihan. Mastitis hampir selalu terbatas pada satu payudara. Tanda dan gejala actual mastitis meliputi : 1. Peningkatan suhu yang ce-pat dari (39,5°C sampai 40°C) 2. Peningkatan kecepatan nadi 3. Menggigil 4. Malaise umum, sakit kepala Sumber : ©Healthwise Incorporated dalam http://obatipenyakit.com/obat-penya-kit- mastitis/ Payudara tegang / indurasi dan kemerahan Tindakan : 1) Berikan kloksasiklin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari. Bila diberikan sebelum terbentuk abses biasanya keluhannya akan berkurang 2) Sangga payudara 3) Kompres dingin 4) Bila diperlukan berikan parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam 5) Ibu harus didorong menyu-sui bayinya walau ada pus 6) Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian pengo- Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan batan Abses Payudara Mastitis yang tidak ditan-gani memiliki hampir 10% risiko terbentuknya abses. Tanda dan gejala abses payuda-ra adalah adanya Discharge putting susu purulenta, mun-culnya demam remiten (suhu naik turun) disertai menggig-il dan terjadi pembengkakan payudara dan sangat nyeri; massa besar dan keras dengan area kulit berwarna fluktuasi ke-merahan dan kebiruan mengin-dikasikan lokasi abses berisi pus Gb 5. Abses Payudara Sumber : http://jurnalbidandiah.blogspot. com/2012/07/komplikasi-masa-nifas-infek-si- payudara_19.html Terdapat massa padat, mengeras di bawah kulit yang kemerahan 1) Diperlukan anestesi umum (ketamin) 2) Insisi radial dari tengah dekat pinggir areola, ke pinggir supaya tidak memo-tong saluran ASI 3) Pecahkan kantung pus den-gan tissue forceps atau jari tangan 4) Pasang tampon dan drain 5) Berikan kloksasiklin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari 6) Sangga payudara 7) Kompres dingin 8) Berikan parasetamol 500 mg setiap 4 jam sekali bila diperlukan 9) Ibu didorong tetap mem-berikan ASI walau ada pus 10) Lakukan follow up setelah pemberian pengobatan selama 3 hari C. HEMATOMA Hematoma adalah pembengka-kan jaringan yang berisi darah. Bahaya hematoma adalah kehi-lanagan sejumlah darah karena hemoragi, anemia dan infeksi. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Hematoma terjadi karena rup-ture pembuluh darah spontan atau akibat trauma. Penyebab hematoma adalah : 1) Persalinan operatif 2) Laserasi yang tidak dijahit selama injeksi anesthesia lo-kal atau pudendus 3) Kegagalan hemostatis lengkap sebelum penjahitan laserasi atau episiotomi 4) Pembuluh darah diatas apeks insisi atau laserasi ti-dak dibendung atau keg-agalan melakukan jahitan pada titik tersebut 5) Penanganan kasar pada jar-ingan vagina kapanpun atau pada uterus selama masase. Tanda – tanda umum hemato-ma : nyeri ekstrem di luar pro-porsi ketidaknyaman dan nyeri yang diperkirakan. Tanda dan gejala hematoma vulva atau vagina adalah : 1) Penekanan yang lama pada perineum, vagina, uretra, kandung kemih atau rectum dan nyeri hebat 2) Pembengkakan yang tegang dan berdenyut 3) Perubahan warna jaringan kebiruan atau biru kehita-man Hematoma vulva dapat dengan mudah diidentifikasi. Hemato-ma vagina dapat diidentifikasi jika dilakukan inspeksi vagina dan ser-viks dengan cermat. Hematoma ukuran – kecil dan sedang mungkin dapat secara spontan diabsorpsi. Jika hematoma terus membesar, ti-dak menjadi stabil, bidan harus ko-laborasi dengan dokter untuk per-awatan lebih lanjut. D. HEMORAGI POST PARTUM LAMBAT Hemoragi post partum lambat (ter-tunda) adalah hemoragi yang ter-jadi setelah 24 jam pertama post partum. Penyebab umumnya : 1) Sub involusi di tempat perleka-tan plasenta 2) Fragmen plasenta atau mem-bran janin yang tertinggal 3) Laserasi saluran reproduksi yang sebelumnya tidak terdiag-nosis 4) Hematoma Tanda dan gejalanya meliputi : Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan perdarahan eksternal yang jelas, tanda dan gejala syok serta anemia. Bidan berkolaborasi dengan dok-ter konsultan untuk mendiagnosis penyebab dan terapi yang tepat. Hemoragi yang terjadi selama 24 jam ditangani seperti perdarahan post partum primer. Langkah per-tama adalah mendiagnosis penye-bab (atonia uteri atau laserasi). Penatalaksanaan meliputi penggu-naan oksitosin atau methergin un-tuk membuat uterus kontraksi atau penjahitan jika perdarahan karena laserasi. E. SUBINVOLUSI Sub involusi terjadi jika proses kontraksi uterus tidak terjadi sep-erti seharusnya dan kontraksi ini lama atau berhenti. Proses involusi mungkin dihambat oleh retensi sisa plasenta, miomata atau infeksi. Re-tensi sisa plasenta atau membran janin adalah penyebab yang paling sering terjadi. Sub involusi dapat didiagnosis selama pemeriksaan postpartum. Riwayat biasanya meliputi periode lokia lebih lama dari periode nor-mal, diikuti leukorea dan perda-rahan banyak yang tidak teratur. Pemeriksaan panggul akan menun-jukkan uterus lunak yang lebih besar dari ukuran normal sesuai minggu pascapartum saat wanita diperiksa. Sub involusi awal pada masa puerperium menunjukkan uterus lunak, tidak bergerak, tidak berku-rang ukurannya dan tinggi fundus tidak berubah, bukan menurun. Lokia banyak dan berwarna merah terang sampai coklat kemerahan. Kultur lokia harus diambil untuk menyingkirkan adanya endometri-tis. Pada kunjungan minggu keem-pat hingga keenam postpartum, ti-dak perlu dipertimbangkan adanya infeksi kecuali terdapat nyeri tekan atau nyeri pada adneksa atau saat pergerakan uterus. Sub involusi diterapi dengan ergonovin (ergotrate) atau metil-ergonovin (methergin) 0,2 mg per oral setiap 4 jam selama 3 hari; ibu dievaluasi kembali dalam 2 minggu. Jika ibu juga menderita endometri-tis, bidan menambahkan resep an-tibiotik spektrum luas. F. TROMBOFLEBITIS Tromboflebitis pascapartum lebih umum terjadi pada wanita penderita varikositis atau yang mungkin secara genetik rent-an terhadap relaksasi dinding vena dan stasis vena. Kehamilan menyebabkan stasis vena den-gan sifat relaksasi dinding vena Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan akibat efek progesterone dan tekanan pada vena oleh uter-us. Kompresi vena selama po-sisi persalinan dapat berperan juga. Trombofelbitis superficial ditandai dengan nyeri tungkai, hangat terlokalisasi, nyeri tekan atau inflamasi pada sisi tersebut dan palpasi adanya simpulan atau teraba pembuluh darah. Tromboflebitis vena profunda ditandai dengan gejala : 1) Kemungkinan peningkatan suhu ringan 2) Takikardia ringan 3) Nyeri sangat berat pada tungkai diperburuk dengan pergerakan atau saat berdiri yang terjadi secara tiba tiba 4) Edema pergelangan kaki, tungkai dan paha 5) Tanda human positif 6) Nyeri saat penekanan betis 7) Nyeri tekan sepanjang ali-ran pembuluh darah yang terkena dengan pembuluh darah dapat teraba Tanda homans diperiksa den-gan menempatkan satu tangan di lutut ibu dan memberikan tekanan ringan untuk menjaga kaki tetap lurus. Jika terdapat nyeri betis saat dorsofleksi, tan-da ini positif. Penanganan meliputi tirah bar-ing, elevasi ekstremitas yang terkena, kompres panas, stok-ing elastic dan analgesia jika dibutuhkan. Sprei ayun mun-gkin diperlukan jika tungkai sangat nyeri saat disentuh. Ru-jukan ke dokter penting untuk memutuskan penggunaan ter-api antikoagulan dan antibiotik. Tidak ada kondisi apapun yang mengharuskan masase tungkai. G. SISA PLASENTA Tertinggalnya sebagian plasenta (sisa plasenta) merupakan penyebab umum terjadinya pendarahan lanjut dalam masa nifas (pendarahan pas-ca persalinan sekunder). Pendarahan post partum yang terjadi segera ja-rang disebabkan oleh retensi poton-gan- potongan kecil plasenta. Inspek-si plasenta segera setelah persalinan bayi harus menjadi tindakan rutin. Jika ada bagian plasenta yang hilang, uterus harus dieksplorasi dan poton-gan plasenta dikeluarkan. Sewaktu suatu bagian dari plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal, maka uterus ti-dak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan H. INVERSIO UTERI Inversio uteri dapat menye-babkan pendarahan pasca persalinan segera, akan teta-pi kasus inversio uteri ini ja-rang sekali ditemukan. Pada inversio uteri bagian atas uter-us memasuki kavum uteri, se-hingga fundus uteri sebelah dalam menonjol ke dalam ka-vum uteri. Inversio uteri terja-di tiba-tiba dalam kala III atau segera setelah plasenta keluar. Gb 4. Inversio Uteri Sumber : http://intranet.tdmu.edu.ua/data/ kafedra/internal/ginecology2/classes_stud/ en/nurse/bsn/ptn/2r/Elective%20course%20 OBG/9_Postpartum%20complications.htm Inversio uteri bisa terjadi spon-tan atau sebagai akibat tinda-kan. Pada wanita dengan atonia uteri kenaikan tekanan intraab-dominal dengan mendadak karena batuk atau meneran, dapat menyebabkan masuknya fundus ke dalam kavum uteri yang merupakan permulaan inversio uteri. Tindakan yang dapat menyebabkan inver-sio uteri adalah perasat Crede pada korpus uteri yang tidak berkontraksi baik dan tarikan pada tali pusat dengan plasenta yang belum lepas dari dinding uterus atau grande multipara. Apabila menemukan kasus ibu yang syok, perdarahan, dan fundus uteri tidak ditemukan pada tempat yang lazim pada kala III atau setelah persalinan selesai, sedangkan hasil pemer-iksaan dalam menunjukkan tu-mor yang lunak di atas serviks atau dalam vagina maka hal tersebut menunjukkan diagno-sis inversio uteri. Pada mioma uteri submukosum yang lahir dalam vagina terdapat pula tu-mor yang serupa, akan tetapi fundus uteri ditemukan dalam bentuk dan pada tempat bi-asa, sedang konsistensi mio-ma lebih keras daripada kor-pus uteri setelah persalinan. Walaupun inversio uteri kadang-kadang bisa terjadi tanpa gejala dengan penderita tetap dalam keadaan baik, na-mun umumnya kelainan terse-but menyebabkan keadaan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan gawat dengan angka kematian tinggi (15-70%). Reposisi sece-pat mungkin memberi harapan bagi ibu yang mengalaminya. I. MASALAH PSIKOLOGIS Pada minggu-minggu awal setelah persalinan sampai ku-rang lebih 1 tahun ibu post par-tum cenderung akan mengalami perasaan-perasaan yang tidak pada umumnya, seperti mera-sa sedih, tidak mampu menga-suh dirinya sendiri dan bayinya. Faktor penyebab a. Kekecewaan emosional yang mengikuti kegiatan bercampur rasa takut yang dialami keban-yakan wanita selama hamil dan melahirkan b. Rasa nyeri pada awal masa nifas c. Kelelahan akibat kurang ti-dur selama persalinan dan telah melahirkan kebanyakan di ru-mah sakit d. Kecemasan akan kemam-puannya untuk merawat bayin-ya setelah meninggalkan rumah sakit e. Ketakutan akan menjadi tidak menarik lagi Dalam masalah ini sebagai petugas kesehatan memegang peran penting untuk memoti-vasi ibu agar tetap berseman-gat dalam menjalani hidup. Dan membicarakan masalah ibu dengan keluarga agar keluarga bisa memahami psikologi ibu dan dapat membantu ibu mera-sa tidak sendirian dalam meng-asuh bayinya. Setelah mempelajari KB 1 ini, apakah Anda sudah paham ? Bila masih ada keraguan, si-lahkan Anda ulangi lagi un-tuk mempelajarinya kembali. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 15
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Rangkuman Infeksi pada dan melalui traktus genitalis setelah persalinan dise-but infeksi nifas. Suhu 38°C atau lebih yang terjadi antara hari ke 2 – 10 post partum dan diukur per oral sedikitnya 4 kali sehari disebut sebagai morbiditas pu-erperalis. Kenaikan suhu tubuh yang terjadi di dalam masa nifas, dianggap sebagai infeksi nifas jika tidak diketemukan sebab – sebab ekstragenital. Infeksi nifas meliputi metritis, peritonitis, ab-ses pelvic Beberapa faktor predisposisi infeksi nifas : Kurang gizi atau malnutrisi, Anemia, Masalah kebersihan, Kelelahan, Proses persalinan bermasalah seperti partus lama / macet, korioam-nionitis, persalinan traumatic, Pencegahan Infeksi yang tidak baik, manipulasi intrauteri ( ek-plorasi uteri dan manual plasen-ta). Masalah pada payudara bisa berupa bendungan ASI, masti-tis dan abses payudara. penan-ganan pada ibu yang menyusui secara prinsip ASI tetap harus dikeluarkan sedangkan pada ibu yang tidak menyusui tidak. Pemberian antibiotik membu-tuhkan kolaborasi dengan dok-ter spesialis. Tromboflebitis dapat terjadi pada ibu nifas. Cara mendetek-sinya adalah dengan mengecek tanda homan positif atau tidak. Jika positif berarti ibu mengala-mi tromboflebitis yang dapat berlanjut menjadi emboli paru. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 16