SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
IV
Setelah mengikuti Modul 1 kegiatan belajar 4 ini, Anda
diharapkan mampu memahami paragraf dan pengem-
bangannya
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah selesai mengikuti kegiatan belajar 4 ini, Anda
diharapkan mampu: (1) Menjelaskan pengertian
paragraf, dan (2) Menjelaskan pengembangan paragraf
Paragraf dan Pengembangannya
POKOKMateri
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 4 ini,
Anda diharapkan mempelajari tentang:
a.	 Paragraf, meliputi Pengertian paragraf, Pikiran uta-
ma dan kalimat topik, Sayarat sayarat paragraf yang
baik, Paragraf berdasarkan fungsinya.
b.	 Pengembangan Paragraf
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Uraian Materi
1.	 Pengertian Paragraf
Paragraf adalah karangan mini. Artinya, semua unsur karangan formal yang
panjang menggunakan pola yang sama dengan paragraf. Skripsi, misalnya,
berstruktur pendahuluan, deskripsi teori, metode penelitian, hasil penelitian,
dan kesimpulan. Struktur tersebut serupa dengan struktur paragraf: kalimat
topik, kalimat pendukung 1, kalimat pendukung 2, kalimat pendukung 3, dan
kalimat konklusi.
Ciri-ciri paragraf
(1)	Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan
biasa, karangan ilmiah /formal misal makalah, berbentuk lurus yang tidak
bertakuk (Block Style) ditandai dengan jarak spasi merenggang satu spasi
lebih banyak daripada jarak antarbaris lainnya, (2) Paragraf menggunakan
pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik.
Kalimat topik dapat ditempatkan pada posisi awal, tengah, atau akhir, (3)
Paragraf menggunakan ide penjelas (ide pendukung atau ide pengendali)
yang dinyatakan dalam kalimat penjelas, (4) Paragraf hanya berisi satu
kalimat topik, dan (5) Seluruh kalimat saling mengait.
Fungsi Paragraf
(1)	 Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran
dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis,
dalam suatu kesatuan, (2) Mengorganisasi gagasan dengan mengurutkan
penempatan gagasan, (3) Paragraf terdiri atas: kalimat topik, kalimat
penjelas, dan kalimat konklusi, (4) Esai terdiri atas: paragraf pendahuluan,
paragraf penjelas, dan paragraf konklusi.
Pikiran Utama dalam Kalimat Topik
Tidak semua paragraf harus menggunakan kalimat topik. Paragraf narasi
atau deskripsi menggunakan kalimat yang sama kedudukannya, tidak ada
yang lebih utama.
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
a.	 Paragraf Tanpa Kalimat Topik
Paragraf ini tidak memiliki pikiran utama dan pikiran penjelas, juga tidak
memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas. Semua pikiran dan kalimat
sama kedudukannya.
Contoh:
Pukul 07.00 Rudi sudah berada di kampus. Ia duduk sejenak di taman
kampus sambil tetap menggendong tas kuliahnya. Tidak terdengar
suaranya. Lima menit kemudian, tiga temannya telah datang di tempat
yang sama. Masing-masing membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa
buku dan alat tulisnya. Suasana sunyi. Lima menit kemudian mereka
bersuara amat gaduh. Mereka berdebat amat serius. Entah apa yang
mereka perdebatkan. Sepuluh menit kemudian suasana kembali sunyi.
Mereka semuanya membaca dan menulis. Tiga puluh menit kemudian salah
seorang membacakan hasil mereka. Setelah itu, mereka kembali berdiskusi
dan seorang dari mereka membacakan kembali hasil diskusinya. Terdengar
sayup-sayup, mereka berucap Alhamdulillah tugas kelompok selesai.
Paragraf di atas tidak menunjukkan adanya kalimat topik. Namun,
keberadaan gagasan utama dapat dirasakan oleh pembaca, yaitu diskusi
tugas kelompok mahasiswa.
b.	 Kalimat Topik dalam Paragraf
Penempatan kalimat topik dalam karangan yang terdiri beberapa
paragraf dapat dilakukan secara bervariasi, pada awal, akhir, awal dan
akhir, dan tengah paragraf.
1)	 Kalimat Topik pada Awal Paragraf
Paragraf itu lebih efektif jika diawali dengan kalimat topik, diikuti
kalimat penjelas 1, penjelas 2, penjelas 3; dan diakhiri dengan kalimat
konklusi. Kalimat topik itu berisi pikiran yang bersifat umum : subjek
sebagai topik dan predikat sebagai ide pengendali (Oshima dan Hogue,
2006:57 dalam Wijono, 2012).
Contoh :
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Jalan Kasablanka selalu padat. Pada pukul 05.30, jalan itu mulai
dipadati oleh kendaraan sepeda motor, mobil pribadi, dan kendaraan
umum. Kendaraan tersebut sebagian besar dari arah Pondok Kopi
melintas ke arah Jalan Jenderal Sudirman. Para pengendara di antaranya
pedagang yang akan berjualan di Pasar Tanah Abang, pemakai jalan
yang menghindari three in one, karyawan yang bekerja di Tangerang,
Grogol, atau ke tempat lain yang searah, dan siswa sekolah yang
berupaya menghindari kemacetan. Pada pukul 07.00 s.d. 10.00, jalan itu
dipadati oleh mahasiswa, dan karyawan yang akan bekerja, orang yang
akan berjualan atau berbelanja, dan sebagian orang yang bepergian
dengan kepentingan lain-lain. Pada pukul 11.00 s.d. pukul 15.00 jalan
itu tidak begitu padat. Namun, pukul 15.00 s.d 21.00 kendaraan ke arah
Pondok Kopi kembali memadati jalan tersebut.
Paragraf di atas diawali kalimat topik 1, Jalan Kasablanka selalu padat,
berisi pikiran utama. Selebihnya, kalimat 2 s.d. 6 merupakan kalimat
penjelas berisi pikiran-pikiran penjelas. Dengan demikian, paragraf ini
menggunakan penalaran deduktif.
Pikiran utama : Jalan Kasablanka padat
Pikiran penjelas: (1) pagi dipadati kendaraan ke arah Jenderal
			 Sudirman
	 (2) menghindari kemacetan
		 		 (3) menghindari three in one
		 		 (4) tengah hari kendaraan berkurang
		 		 (5) sore jalan dipadati kendaraan ke arah Pondok Kopi
Penalaran	 : deduktif
2)	 Kalimat Topik pada Akhir Paragraf
Paragraf diakhiri kalimat topik dan diawali dengan kalimat penjelas.
Artinya, paragraf ini menyajikan kasus khusus, contoh, penjelasan,
keterangan, atau analisis lebih dahulu, barulah ditutup dengan kalimat
topik. Paragraf ini menggunakan penalaran induktif.
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
PT Genting Pazola pada awal tahun 2004 ini semakin sulit
mendapatkan konsumen. Produknya mulai berkurang, karyawan
semakin banyak yang pindah kerja, dan beberapa karyawan mengeluh
gaji yang tidak pernah naik. Padahal harga barang konsumsi terus
melambung. Hal ini bisa dimaklumi oleh pimpinan perusahaan dan
sebagian besar karyawan. Bahkan, dokumen yang menyatakan bahwa
pajak perusahaan yang belum dibayarpun sudah sampai kepada
karyawan. Pemilik perusahaan menyadari bahwa desain produk
sudah mulai usang, peralatan teknis sudah ketinggalan teknologi,
dan kreativitas baru karyawan yang mendukung kinerja bisnis sudah
mengering. Direksi dan seluruh karyawan berkesimpulan sama, PT
Genting Pazola telah bangkrut.
Susunan pikiran paragraf tersebut :
Pikiran penjelas	 : 1) kesulitan mendapatkan konsumen
			 	 2) kesejahteraan karyawan menurun
			 	 3) pajak tidak terbayar
			 	 4) kualitas produk menurun
Pikiran utama	 : PT Genting Pazola bangkut
Penalaran		 : induktif
3)	 Kalimat Topik pada Awal dan Akhir Paragraf
Kalimat topik dalam sebuah paragraf pada hakikatnya hanya satu.
Penempatan kalimat topik yang ke dua berfungsi untuk menegaskan
kembali pikiran utama paragraf tersebut. Namun demikian, penempatan
kalimat topik pada awal dan akhir berpengaruh pada penalaran. Kalimat
topik pada awal paragraf menimbulkan sifat deduktif, pada akhir
menjadikan paragraf bersifat induktif, pada awal dan akhir menjadikan
paragraf bersifat deduktif-induktif.
Selain merinci corak keragaman paradigma sosiologi, Ritzer
mengemukakan alasan perlunya paradigma yang lebih bersifat
terintegrasi dalam sosiologi. Meski ada alasan untuk mempertahankan
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
paradigma yang ada, dirasakan adanya kebutuhan paradigma yang
makin terintegrasi. Ritzer berharap adanya keanekaragaman yang lebih
besar melalui sebuah pengembangan paradigma baru yang terintegrasi
untuk menciptakan posisi hegemoni baru. Paradigma yang lebih bersifat
terintegrasi diperlukan kehadirannya dalam sosiologi modern (Ritzer
dan Goodman, 2004: A-15 dalam Wijono, 2012).
Paragraf di atas diawali kalimat topik dan diakhiri dengan kalimat
topik. Kedua kalimat topik tersebut berisi pikiran utama yang sama.
Pikiran utama	 : perlunya paradigma terintegrasi dalam sosiologi
Pikiran penjelas	 : 1) fungsi parafigma terintegrasi
			 2)parafigmaterintegrasitidakmenciptakanhegemoni
Pikiran utama	 : paradigma terintegrasi diperlukan
Penalaran		 : deduktif-induktif
4)	 Kalimat Topik pada Tengah Paragraf
Paragraf dengan kalimat topik di tengah paragraf, berarti diawali
dengan kalimat penjelas dan diakhiri pula dengan kalimat penjelas.
Paragraf ini menggunakan pola penalaran induktif-deduktif.
Pasar Tanah Abang mulai dibanjiri pedagang yang hendak
mempersiapkan dagangannya sejak pukul 05.00. Aktivitas jual beli di
pasar ini dimulai sekitar pukul 08.00. Barang dagangan sebagian besar
berupa produk tekstil, dari yang paling murah dengan harga satuan
berdasarkan timbangan sampai dengan tekstil berkualitas impor dan
ekspor. Pasar ini memperdagangkan berbagai jenis tekstil yang dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat ekonomi tinggi, menengah, maupun
lapis bawah. Pasar Tanah Abang merupakan pusat perdagangan yang
tidak pernah sepi oleh penjual maupun pembeli. Para pembeli mulai
berdatangan pukul 08.00. Jumlah pembeli ini meningkat sampai pukul
11.30. Pada tengah hari, jumlah pembeli menurun. Namun, jumlah
tersebut memuncak kembali pada pukul 14.00 sampai dengan pukul
16.30.
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
	 Paragraf di atas disusun dengan urutan kalimat 1 sampai dengan
5 menuju penalaran menuju penalaran iduktif (dari khusus ke umum)
dan dari 5 sampai dengan 9 menuju penalaran deduktif (dari umum
ke khusus). Penalaran keseluruhannya induktif-deduktif. gagasan yang
disajikan dalam paragraf di atas, adalah :
Pikiran penjelas	 : 1) Pasar Tanah Abang dibanjiri pedagang
			 	 2) aktivitas jual-beli
			 	 3) barang yang diperdagangkan
			 	 4) tekstil kebutuhan masyarakat
Pikiran utama	 : Pasar Tanah Abang tidak pernah sepi
Pikiran penjelas	 : 5) kedatangan pembeli
			 	 6) puncak kedatangan pembeli
Penalaran		 : induktif-deduktif
Syarat Paragraf yang Baik
a.	 Kesatuan Paragraf
Untuk menjamin adanya kesatuan paragraf, setiap paragraf hanya berisi
satu pikiran. Paragraf dapat berupa beberapa kalimat. Tetapi, seluruhnya
harus merupakan kesatuan, tidak satu kalimatpun yang sumbang, yang
tidak mendukung kesatuan. Jika terdapat kalimat yang sumbang, paragraf
akan rusak kesatuannya. Contoh paragraf tanpa kesatuan pikiran : (6-1)
Kebebasan berekspresi berdampak pada pengembangan kreativitas baru.
Beberapa siswa tingkat SD sampai dengan SMU/SMK berhasil menjuarai
olimpiade fisika dan matematika. Walaupun kebutuhan ekonomi
masyarakat relatif rendah, beberapa siswa berhasil memenangkan
kejuaraan dunia dalam lomba tersebut. Kreativitas baru tersebut
membanggakan kita semua.
Paragraf (6-1) di atas tanpa kesatuan pikiran. Kalimat 1 sampai dengan
3 mengungkapkan pikiran yang berbeda-beda. Masing-masing tidak
membahas satu pikiran yang sama, dan kalimat 4 saja yang menunjukkan
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
adanya hubungan. Akibatnya, paragraf menjadi tidak jelas struktur dan
maknanya. Bandingkanlah dengan paragraf (6-2), di bawah ini
Kebebasan berekspresi berdampak pada pengembangan kreativitas baru.
Dengan kebebasan itu, para guru dapat dengan leluasa mengajar siswa
dengan basis kompetensi siswa dan lingkungannya. Kondisi kebebasan
tersebut menjadikan pembelajaran berlangsung secara alami, penuh
gairah, dan siswa termotivasi untuk berkembang. Siswa belajar dalam
suasana gembira, akitf, kreatif, dan produktif. Dampak kebebasan ini, setiap
saat siswa dapat melakukan berbagai eksperimen dengan menyinergikan
bahan ajar di sekolah dan lingkungannya. Kreativitasnya menjadi tidak
terbendung.
Paragraf (6-2) dikembangkan dengan kesatuan pikiran. Seluruh kalimat
membahas pikiran yang sama yaitu kebebasan berekspresi (kalimat 1).
Kalimat 2 membahas dampak pikiran pada kalimat 1 siswa dapat belajar
sesuai dengan basis kompetensinya. Kalimat 3 siswa belajar penuh gairah
sebagai dampak pikiran kalimat 2. Kalimat 4 berisi siswa menjadi kreatif
sebagai dampak pikiran kalimat 3. Kalimat 5 siswa belajar secara sinergis
teori dan praktik sebagai dampak pikiran kalimat 4. Kalimat (6-2) kreativitas
siswa tidak terbendung sebagai dampak pikiran 5.
b.	 Keterpaduan
Paragraf dinyatakan terpadu jika dibangun dengan kalimat-kalimat
yang saling mengait. Keterkaitan kalimat dalam paragraf menghasilkan
kejelasan gagasan. Keterkaitan kalimat itu menghasilkan keterpaduan
paragraf menjadi satu kesatuan konsep, pikiran, atau pendapat yang utuh,
dankompak.Keterkaitanitudapatdibangunmelaluirepetisi(pengulangan)
kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk parallel.
1)	 Repetisi
Semua kalimat dalam paragraf dihubungkan dengan kata kunci
atau sinonimnya. Kata kunci (sinonimnya) yang telah disebutkan dalam
kalimat pertama diulang pada kalimat kedua, ketiga, dan seterusnya.
Dengan pengulangan itu, paragraf menjadi padu, utuh, dan kompak.
Contoh :
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Budaya merupakan sumber kreativitas baru. Budaya baik yang berupa
sistem ideal, sistem sosial, maupun sistem teknologi, ketiganya dapat
dijadikan sumber kreativitas baru. Budaya yang bersumber pada sistem
ideal dapat mengarahkan kreativitas konsep-konsep pemikiran filsafat,
ilmu pengetahuan, dan lain-lain. Budaya yang bersumber sistem sosial
dapat mengendalikan perilaku sosial atau masyarakat termasuk para
pemimpinnya. Budaya yang bersumber pada sistem teknologi dapat
mengendalikan kreativitas baru berdasarkan geografis bangsa, misalnya
sebagai negara pertanian harus memproduksi teknologi pertanian,
sebagai negara kelautan harus mengembangkan teknologi kelautan,
dan sebagainya. Sinergi dari ketiga sistem budaya dapat menghasilkan
kreativitas yang lebih sempurna. Misalnya, produk teknologi pertanian
yang sesuai dengan tuntutan masyarakat, kondisi alam, dan daya pikir
masyarakat akan menghasilkan budaya yang lebih disukai.
Kata kunci paragraf di atas yaitu budaya. Kata ini diulang pada setiap
kalimat. Dalam paragraf kata kunci berfungsi untuk mengikat makna
sehingga menghasilkan paragraf yang jelas makna dan strukturnya.
2)	 Substitusi
Kepaduan dapat dijalin dengan kata ganti, pronomina, atau
padanan. Sebuah kata yang telah disebutkan pada kalimat pertama
(terdahulu) dapat disebutkan kembali pada kalimat berikutnya dengan
kata gantinya. Contoh :
Pengusaha Indonesia kini mulai mandiri. Mereka tidak lagi
mengharapkan perlindungan sepenuhnya dari pemerintah. Namun,
dalam kaitannya dengan persaingan global, mereka berharap agar
pemerintah melindungi produk pertanian dengan cara membatasi
impor. Mereka juga berharap agar pemerintah menegakkan hukum dan
memberantas KKN tanpa pandang bulu. Sebab, dengan KKN, mereka
harus mengeluarkan biaya produksi yang sangat besar sehingga tidak
mampu bersaing di pasar internasional.
KKN segera teratasi. Hal itu ditandai dengan semakin bahayanya kasus
KKN yang terungkap dan pelakunya dihukum. Dapat dipastikan bahwa
hal itu segera berdampak pada penegakan hukum dan keadilan. Jika
pemerintah berhasil mengatasi KKN itu, kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat akan terus meningkat.
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
3)	 Kata Transisi
Kata transisi yaitu kata penghubung, konjungsi, perangkai yang
menyatakan adanya hubungan, baik intrakalimat maupun antarkalimat.
Penggunaan kata transisi yang tepat dapat memadukan paragraf
sehingga keseluruhan kalimat menjadi padu, menyatu, dan utuh. Kata
transisi digunakan berdasarkan fungsi makna yang dihubungkan.	
Penulisan kata transisi antarkalimat harus diikuti koma.
a)	 Ia mahasiswa paling cerdas di kelasnya. Akan tetapi, setelah dua
tahun tamat kuliah ia belum juga mendapatkan pekerjaan.
b)	 Setelah berupaya mendapatkan pekerjaan selama dua tahun itu, ia
tetap saja belum mendapatkannya. Akhirnya, ia berwirausaha.
Contoh:
Setelah berhasil membawa pulang medali emas bulu tangkis
olimpiade 2004, Taufik Hidayat pantas menikmati penghargaan yang
terus mengalir kepadanya. Mula-mulai ia menerima sebuah rumah
mewah seharga 2 miliar dari gubernur DKI Jakarta, yang sekaligus
menjabat ketua Koni. Kedua, ia menerima hadiah dari ketua PBSI.
Ketiga, ia juga menerima hadiah dari sponsor. Akhirnya, sampai dengan
29 Agustus 2004, ia menerima total hadiah sebesar 3.3 miliar rupiah.
4)	 Konjungsi (Kata Perangkai) : dan, tetapi, bahkan, tambahan pula,
selain itu.
Saya membaca lima buku dan meringkasnya menjadi lima
halaman. Buku itu telah saya pelajari, tetapi tidak menemukan bagian
yang relevan dengan bahasan itu. Saya pelajari kembali beberapa
bagian yang penting. Bahkan, saya diskusikan bersama teman-teman.
Tambahan pula, bahasa buku-buku itu kami perbandingkan. Selain itu,
kami juga menambah referensi lain yang terkait dengan bahasan itu.
Hasilnya, teori yang mendasari kajian itu belum memadai.
5)	 Struktur Paralel
Struktur paralel (kesejajaran) yaitu bentuk-bentuk sejajar: bentuk
kata yang sama, struktur kalimat yang sama, repetisi atau pengulangan
bentuk kata (kalimat) yang sama.
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Contoh :
Sejak 1998, pelaksanaan reformasi hukum belum menunjukkan
tanda-tanda yang serius. Menurut Presiden Megawati (Kompas,
Agustus 2004), pelaksanaan tersebut justru terhambat oleh para
penegak hukum di lapangan. Jika kelambanan berlarut-larut, publik
menduga bahwa oknum penegak hukum belum sungguh-sungguh
melaksanakan tanggung jawabnya. Sementara itu, para investor dan
pengusaha berharap agar penegakan hukum tersebut dipercepat. Jika
berhasil, pencapaian keadilan dan kemakmuran masyarakat segera
terwujud. Ini berarti, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan iklim
bisnis juga terangkat.
Kata-kata yang dicetak miring merupakan bentuk sejajar (paralel).
Seluruhnya menggunakan imbuhan pe-an. Kesejajaran bentuk ini
berfungsi untuk mengikat makna sehingga membentuk kepaduan
paragraf. Selain itu, kepaduan paragraf tersebut juga dibarengi dengan
kesejajaran struktur kalimat.
c.	 Ketuntasan dan klasifikasi
1)	 Klasifikasi yaitu pengelompokan objek secara lengkap dan
menyeluruh. Ketuntasan klasifikasi tidak memungkinkan adanya bagian
yang tidak masuk kelompok klasifikasi. Klasifikasi ada dua jenis, yaitu
sederhana dan kompleks. Klasifikasi sederhana membagi sesuatu ke
dalam dua kelompok, misalnya: pria dan wanita, besar dan kecil, baik
dan buruk. Sedangkan klasifikasi kompleks membagi sesuatu menjadi
lebih dari dua kelompok, misalnya: besar – sedang – kecil, pengusaha
besar – menengah – kecil, negara maju – negara berkembang – negara
terbelakang.
2)	 Ketuntasan bahasan yaitu kesempurnaan membahas materi secara
menyeluruh dan utuh. Hal itu harus dilakukan karena pembahasan
yang tidak tuntas akan menghasilkan simpulan yang salah, tidak sahih,
dan tidak valid. Contoh :
Mahasiswa di kelas itu terdiri dari 15 orang perempuan dan 13
orang laki-laki. Prestasi perempuan mencapai IPK 4 sebanyak 3 orang,
12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
IPK 3 sebanyak 10 orang, dan IPK 2.7 sebanyak dua orang. Sedangkan
prestasi laki-laki mencapai IPK 4 sebanyak 2 orang, IPK 3 sebanyak 10
orang. Mereka yang belum mencapai IPK 4 berupaya meningkatkannya
dengan menulis skripsi sesempurna mungkin sehingga dapat
mengangkat IPK lebih tinggi. Sedangkan mereka yang sudah mencapai
IPK 4 juga berupaya mendapatkan nilai skripsi A dengan harapan dapat
mempertahankan IPK akhir tetap 4.
d.	 Konsistensi Sudut Pandang
Sudutpandangadalahcarapenulismenempatkandiridalamkarangannya.
Dalam cerita, pengarang sering menggunakan sudut pandang aku
seolah-olah menceritakan dirinya sendiri. Selain itu, pengarang dapat
menggunakan sudut pandang dia atau ia seolah-olah menceritakan
dia. Dalam karangan ilmiah, pengarang menggunakan penulis. Sekali
menggunakan sudut pandang tersebut harus menggunakannya secara
konsisten dan tidak boleh berganti sejak awal sampai akhir.
Contoh :
Penulis membatasi kajian kebahasaan ini, bagaimana penulisan ilmiah
mahasiswa di perguruan tinggi. Untuk memudahkan pemahaman konsep
dan aplikasinya, penulis mengidentifikasi konsep-konsep tersebut dengan
definisi, pengertian, dan deskripsi teoretik, untuk memudahkan aplikasinya,
penulis berikan contoh-contoh yang relevan dengan teorinya.
Anton adalah mahasiswa yang cerdas. Ia dapat membaca buku ilmiah
amat cepat. Selain itu, ia hampir tidak pernah kelihatan belajar. Ia amat
serius ketika belajar di kelas. Waktu berdiskusi ia tidak banyak berbicara
dan lebih banyak mendengarkan dosen atau pendapat temannya. Nilai
IPK-nya selalu di atas 3.5.
Aku bukan mahasiswa yang cerdas. IPK-ku sedang-sedang saja. Aku
juga tidak terlalu rajin belajar. Namun aku bersyukur, nilai IPK-ku tidak
pernah di bawah 3.
e.	 Keruntutan, adalah penyusunan urutan gagasan, konsep, pemikiran, dan
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
lain-lain dalam karangan. Gagasan demi gagasan disajikan secara runtut
bagaikan air mengalir – tidak pernah putus. Karangan yang runtut enak
dibaca, dapat dipahami dengan mudah, dan menyenangkan pembacanya.
Keruntutan dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1)	 Urutan proses dengan bilangan: Pembangunan karakter dilakukan
secara bertahap. Pembangunan itu, pertama menginventarisasi…,
Tahap kedua…, Tahap ketiga…,
2)	 Urutan proses tanpa bilangan: Pembangunan kampus dilakukan secara
bertahap. Mula-mula…, Selanjutnya…, Akhirnya…
3)	 Tahapan: bagian pertama…, bagian kedua…, bagian ketiga…
4)	 Skala prioritas: unsur terpenting…, agak penting…, kurang penting…
5)	 Pengembangan: pemikiran yang mendasari…, pengembangan
pemikiran itu…, konsep yang dihasilkan…
6)	 Strata (tingkatan) komunikasi yang paling efektif…, sedang…, kurang
efektif…
7)	 Hubungan antarproposisi (pernyataan yang dapat diuji kebenarannya):
Kebijakan utama yaitu membangun kultur akademik merupakan
prioritas kampus. Sejalan dengan hal itu kinerja penelitian dosen dan
mahasiswa perlu ditingkatkan. (ilmiah, objektivitas, menyenangkan).
Menulis yang runtut menuntut pengendalian pikiran dalam
mengurutkanpernyataandemipernyataan.Untukitu,penulismemerlukan:
(1) Pemahaman konsep-konsep yang akan dibahas. (2) Berkecermatan
tinggi dalam menghimpun gagasan, pemikiran, data, dan fakta yang
tersebar menjadi satu sajian tulisan berurutan, lengkap, dan runtut.
(3) Ketekunan dalam menjaring dan mengurutkan pikiran mana yang
perlu ditempatkan pada posisi awal, tengah, dan bagian akhir. (4) Gigih
menemukan konsep-konsep yang berkelanjutan sampai tuntas.
Keruntutan antarproposisi, misalnya:
Agamawan organik. Agamawan organik adalah orang yang bisa
mengartikulasikan dan menemukan “suara-suara agama” (rigious voices)
menjadi kritik sosial dan counter hegemony terhadap sistem yang menindas.
Agamawan organik memiliki kepekaan dalam membaca situasi sosial-
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
politik yang ada di sekitarnya: diskriminasi, marjinalisasi, perenggutan hak
asasi, ketikdadilan, dan lain-lain. Kepekaan itu juga mendorong agamawan
organik untuk merespon dan menyuarakan realitas sosial politik tersebut.
Ketidakadilan bukan hanya membuat agamawan organik mengetahui dan
menyadari adanya realitas semacam itu, melainkan juga menggerakkannya
untuk merespon dan mengkritik ketidakadilan tersebut, keberadaan
agamawan organik tidak sebatas membimbing ritualitas dan spiritualitas
umat, tetapi menumbuhkan kesadaran kolektif agar umat memiliki
kesadaran tentang asal-usul atau sumber penindasan dan bagaimana
menyikapinya. (M. Hilaly Basya “Agamawan Organik”, Kompas, 27 Agustus
2004).
Keruntutan paragraf di atas dibangun dengan berbagai cara:
pengulangan kata kunci (agamawan organik dalam setiap kalimat), fungsi
kata kunci (fungsi agamawan organik menyebar ke dalam seluruh kalimat
penjelas), ikatan makna (definisi-analisis; pengertian – fungsi agamawan
organik) dan penalaran (deduktif), komunikasi penulis dan pembaca
(agamawan organik bisa siapa saja, memberi kesan mengajak pembacanya
untuk terlibat di dalamnya).
Pendidikan berkualitas itu mahal. Mahasiswa yang mengharapkan
kemampuannya berkualitas internasional harus bersedia membayar
sarana yang diperlukan untuk mencapai kemampuan tersebut. Pertama,
sarana standar: teknologi komputer dan software mutakhir online dengan
internet, laboratorium teknis untuk praktikum, dan buku-buku mutakhir.
Kedua, pengajar berkualifikasi sudah pasti menuntut bayaran yang lebih
mahal. Ketiga, sarana penunjang ruang kuliah disertai mesin pendingin.
Selanjutnya, penyelenggara pendidikan masih harus menyediakan
sarana lain untuk memenuhi syarat administrasi berstandar internasional,
misalnya ISO 9001, atau lainnya.
Keruntutan paragraf di atas dilakukan dengan: ikatan makna
(pendidikan berkualitas mahal, standar kualitas, penggunaan biaya),
penalaran deduktif, dan kesejajaran struktur kalimat.
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
f.	 Jenis Paragraf
Paragraf Pengantar
	 Fungsi paragraf pengantar:
(1)	Menunjukkan pokok persoalan yang mendasari masalah, (2) Menarik
minat pembaca dengan mengungkapkan latar belakang pentingnya
pemecahan masalah, (3) Menyatakan tesis yaitu ide sentral karangan
yang akan dibahas. Menyatakan pendirian (pernyataan maksud)
sebagai persiapan ke arah pendirian selengkapnya sampqi dengan
akhir karangan.
Paragraf pengantar juga disebut paragraf topik, berfungsi sebagai
pengikat makna bagi semua paragraf lain. Paragraf menentukan arah
karangan selanjutnya. Oleh karena itu, paragraf pertama harus dibuat
sebaik dan semenarik mungkin. Perhatikan, apa daya tarik paragraf
pembuka di bawah ini.
(8-1)	
(1)	 Buku yang berjudul Bahasa Indonesia, Materi Ajar Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi ini merupakan materi
ajar yang dikumpulkan sejak awal penulis menjadi dosen pada tahun
1981 hingga 2004. Setiap materi disusun dalam bentuk satuan acara
perkuliahan dan diwujudkan dalam bentuk transparan untuk setiap tatap
muka. Kumpulan pengalaman ini kiranya diperlukan oleh mahasiswa.
(2)	 Sudah banyak materi bahasa Indonesia diajarkan di perguruan tinggi.
Tetapi, mahasiswa masih tetap mengeluhkan tugas menulis makalah,
paper, atau skripsi. Mahasiswa yang tidak mengeluhpun belum dapat
mengarang dengan bahasa Indonesia yang baik. Mengapa hal ini
terjadi?
(3)	 Permasalahan pokok dalam bidang pendidikan yang dihadapi bangsa
Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan
satuan pendidikan. Menurut Sunardi (2003:1), kritik yang memerlukan
perhatian serius dalam bidang pendidikan adalah kekurangmampuan
paralulusanmemanfaatkanhasilpendidikanmerekauntukmemecahkan
berbagai masalah aktual (Sunardi, 2003:1).
16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
(4)	 Kehadiran dan kecepatan perkembangan teknologi informasi (TI) telah
menyebabkan terjadinya proses perubahan dramatis dalam segala aspek
kehidupan. Kehadiran TI tidak memberikan pilihan lain kepada dunia
pendidikan selain turut serta dalam memanfaatkannya. TI sekarang
ini memungkinkan terjadinya proses komunikasi yang bersifat global
dari dan keseluruh penjuru dunia sehingga batas wilayah suatu negara
menjadi tiada dan negara-negara di dunia terhubungkan menjadi
satu kesatuan yang disebut ‘global village’ atau desa dunia. Melalui
pemanfaatan TI, siapa saja dapat memperoleh layanan pendidikan dan
instuisi pendidikan mana saja, dan kapan saja dikehendaki. (Paulina
Pannen, M. Yunus, Teguh Prakosa, “Pemanfaatan Teknologi Informasi
Peningkata Mutu Pembelajaran Bahasa Indonesia”, dalam Kongres
Bahasa Indonesia VII, JakartaL Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan
Nasional RI, 2003. H. 1-14).
(5)	 Christiaan Snouck Hurgronje (1857-1936) memang figur kontroversial
dalam pentas sejarah Indonesia kontemporer. Polemik seputar pro dan
kontra keberadaan Hurgronje sebagai tokoh orientalis bagaikan danau
dari mata air yang tak pernah kering untuk terus direnangi oleh siapapun.
Lantas, dalam konteks Indonesia masa kini, pertanyaan yang muncul
adalah bagaimana memahami fenomena Snouck Hurgronje tersebut
dan dimanakah pemikiran-pemikirannya itu seyogyanya ditempatkan?
(St Sularto dalam Kompas, 27 Agustus 2005).
g.	 Paragraf Peralihan yaitu paragraf penghubung yang terletak di antara
dua paragraf utama. Paragraf ini relatif pendek. Fungsinya sebagai
penghubung antarparagraf utama, memudahkan pikiran pembaca beralih
ke gagasan lain.
(8-2)	
(1)	 Kata-kata yang memiliki hubungan leksikal itu merupakan penanda
hubungan leksikal, yang dapat dibedakan menjadi pengulangan,
sinonim, dan hiponimi.
(2)	 Bagaimanakonseptersebutdiaplikasi?Uraianberikutakanmembahas
proses aplikasi tersebut secara bertahap dan tuntas.
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
h.	 Paragraf Penutup
Selesaimenyampaikangagasan,penulisperlumeninggalkankesanyang
kuat dan mendalam. Pembaca diharapkan mengenang kesan tersebut agar
komunikasi tidak sebatas dengan membaca tetapi daya guna yang besar
dan kesan yang kuat. Oleh karena itu, efektivitas paragraf pendahuluan
dan konklusi perlu ditekankan.
(8-3)	
(1)	 Pembelajaran yang berkualitas atau pembelajaran yang efektif
tersebut akan sangat ditentukan oleh: (1) ketersediaan guru yang
kompeten dan professional, guru yang memiliki kemampuan reflektif,
(2) keorganisasian sekolah yang dapat memfasilitasi keterlaksanaan
belajar dan mengajar (di ruang kelas, sekolah, dan masyarakat), (3)
partisipasi masyarat dalam penyediaan sumber-sumber dorongan,
termasuk penciptaan lingkungan belajar yang kondusif. Dengan
perkataan lain, implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi dapat
berhasil dengan baik jika dijiwai oleh penerapan kebijakan mutu
berbasis sekolah (Suwandi, 2003:13-14).
(2)	 Harus diperhatikan bahwa klasifikasi ke dalam tipe-tipe sosial budaya
terurai di atas tidak mengandung penilaian mengenai tinggi-rendah
dari kebudayaan-kebudayaan itu. Klasifikasi tersebut hanya bermasuk
untuk memudahkan gambaran keseluruhan mengenai aneka warna
besar dari kebudayaan Indonesia itu, yang merupakan akibat dari
suatu pengalaman histories yang berbeda-beda. Semua kebudayaan
di Indonesia itu tidak ada yang kurang atau yang lebih tinggi. Kita
semua bertolak dari suatu titik yang sama menghadapi zaman
modern ini dengan potensi serta kecepatan yang sama, membangun
ke arah suatu bangsa yang kuat sentosa, yang beraneka warna, tetapi
toh satu. (Koentjaraningrat, 1982:1-34).
(3)	 Harapan terbesar bangsa agar situasi nasional tidak terhegemoni
oleh kepentingan penguasa, kita gantungkan salah satunya kepada
agamawan organik.
18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
1.	 Pengembangan Paragraf
Paragraf yang baik, selain harus memenuhi syarat, paragraf harus ditulis secara
logis dan memenuhi standar nalar. Hal ini dimaksudkan agar paragraf dapat
mencapai target penulisan. Pengembangan paragraf, misalnya: berdasarkan
jenis, berdasarkan nalar (secara alami, klimaks, antiklimaks, deduktif, induktif,
dedukti-induktif, induksi-deduksi, sebab-akibat, kronologis), berdasarkan
fungsi (contoh, analogi, ilustrasi, analisis, pembuktian, perbandingan, dan
definisi luas).
a.	 Secara Alamiah
Pengembangan paragraf secara alamiah ini didasarkan pada urutan
ruang dan waktu (kronologis). Urutan ruang merupakan urutan yang
akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu
ruang. Adapun urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan
terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
Contoh:
(8-4)	
(8-5)	
Legenda kerajaan Mycenae membuat bulu kuduk kita tegak karena penuh
peristiwa berdarah. Istri Atreus digoda oleh saudara laki-lakinya, Thyestes.
Sebagai pembalasan, Atreus membunuh kedua anak laki-laki, merebusnya,
dan menghidangkannya dalam makan malam bagi Thyestes. Atreus
kemudian sengaja memperlihatkan kepada Thyestes sisa-sisa tubuh kedua
anaknya agar Thyestes tahu apa yang telah dimakannya. Sejak saat itu Atreus
dan keturunannya, termasuk Agamemnon, minelaus, orestes, dikutuk para
dewa. Mereka mati di tangan orang-orang terdekatnya (Myrna Ratna,
“Kutukan Tujuh Turunan di Mycenae,”Kompas, 14 Agustus 2004).
b.	 Klimaks – Antiklimaks
Paragraf jenis ini lazim digunakan untuk menyajikan sebuah cerita atau
konflik. Penulisan diawali dengan pengenalan tokoh, dilanjutkan konflik,
mencapai puncak konflik, dan menurun menuju solusi (antiklimaks). Jenis
paragraf ini dapat digunakan untuk menulis sejarah, cerita fiksi (roman,
novel, cerita pendek), kisah permusuhan, atau peperangan.
19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Contoh:
	 Pertempuran Surabaya. Pertempuran ini diawali dengan perebutan
kekuasaan dan senjata dari tentara Jepang oleh pemuda dan tentara serikat
yang dimulai 2 September 1945. Perebutan ini menimbulkan pergolakan,
revolusi, dan konfrotatif. Jenderal D.C. Hawthorn (panglima AFNEI) 25
Oktober 1945 memerintahkan tentara serikat Inggris-Belanda Brigade 49
(bagian dari Divisi India ke-23) yang dipimpin Brigadier Jenderal A.W.S.
Mallaby agar mendarat di Surabaya. Pertempuran Mallaby dan Gubernur
RMTA Suryo menghasilkan berbagai kesepakatan damai. Di antaranya,
RI memperkenankan Inggris (tanpa pasukan Belanda) untuk memasuki
Surabaya untuk mengurus kamp-kamp tawanan.
	 Namun, Inggris mengingkari kesepakatan tersebut. Mereka 26
oktober 1945 dibawah pimpinan Kapten Shaw membebaskan Kolonel
Huiyer di penjara Kalisosok, keesokannya menduduki Pangkalan Udara
Tanjung Perak, Kantor Pos Besar, Gedung Internatio, dan objek vital
lainnya. Pada 27 oktober 1945 tentara serikat dengan pesawat terbang
menyebarkan pamflet agar rakyat menyerahkan senjata. Kontak senjata
terjadi. 28 oktober 1945 kedudukan Inggris kritis, tank-tank dilumpuhkan,
sarana vital direbut kembali. Atas permintaan komando serikat, Presiden
Sukarna (disertai para wakil pemerintah dan pemuda) bersama Mallaby
dan Hawthorn melakukan perundingan damai bertujuan menyelamatkan
pasukan Mallaby dari kehancuran. Perundingan damai berakhir pada 30
oktober 1945. Pukul 13.00 hari itu Bung Karna dan Hawthom meninggalkan
Surabaya. Gedung Bank Internatio masih diduduki pasukan Inggris, Mallaby
berada di dalamnya. Para pemuda mengepungnya dan menuntut agar
Mallaby menyerah. Mallaby menolak dan melakukan serangan gencar dari
dalam gedung, pemuda membalasnya dengan sasaran utama Mallaby.
Dia ditusuk dengan bayonet dan bambu runcing. Mallaby terbunuh. Para
pengawalnya melarikan diri.
	 Pada tanggal 9 November 1945 Inggris mengultimatum agar seluruh
bangsa Indonesia di Surabaya menyerahkan diri dengan tangan di atas
kepala. Ultimatum itu sebagai penghinaan. Gubernur Soeryo melalui radio
menyatakan menolak ultimatum. Semua kekuatan TKR, pemuda, tentara
pelajar, mengatur strategi mempertahankan Surabaya. Surabaya digempur
oleh angkatan laut, udara dan darat Inggris selama tiga minggu. Sektor
demi sektor berhasil dipertahankan. (Marwati Djoened Poesponegoro
20
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesa IV, Jakarta : Balai
Pustaka, 1984, h. 110-116)
Karangan dengan bahasan materi sejarah perang Surabaya diatas terdiri
3 paragraf. Paragraf pertama sebagai pengantar, paragraf kedua sebagai
bahasan utama yang menyajikan serangkaian peristiwa konflik dan awal
sampai klimaks, dan paragraf ketiga merupakan sajian antiklimaks. Ketiga
paragraf diatas dapat dijadikan satu paragraf tetapi terlalu panjang, lebih
baik dipenggal menjadi paragraf pengantar, berisi pengenalan konflik;
paragraf utama berisi perkembangan konflik menuju klimaks, dan paragraf
ketiga berisi bahasa anti klimaks.
c.	 Deduksi dan Induksi
Deduksi adalah proses penalaran dengan menyebutkan gagasan utama
yang bersifat umum dan dilanjutkan dengan gagasan-gagasan yang
bersifat khusus. Contoh: Deduksi analisis.
(8-6)	
(8-7)	
Pelaku bisnis sering dihadapkan dengan risiko, yaitu risiko yang bersifat
strtegis dan risiko bersifat operasional. 1) Risiko strategi merupakan
pengeluaran yang mengharuskan perusahaan untuk berpikir pada skala
strategis. Risiko jenis ini harus dipecahkan oleh pimpinan dan memerlukan
perencanaan strategis. 2) Risiko operasional mengharuskan keterlibatkan
pimpinan sekaligus pada tingkat yang lebih rendah. Risiko operasional
dapat terjadi pada para pemasok, yang dapat pula terjadi pada aspek
produksi, yang berpengaruh kepada unit distribusi, atau pada barang
dipakai. 3) Risiko strategi dan operasional terjadi secara bertumpang tindih,
misalnya kebakaran dapat berdampak kepada pemasok dan distributor
(Husen Umar, Manajemen Risiko Bisnis, Jakarta: Gramedia, 1998, h.14-15).
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
21
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya terdiri atas beberapa kalimat
yang saling berkaitan. Perpaduan kalimat yang membentuk paragraf harus
memperlihatkan kesatuan pikiran. Dengan kata lain kalimat-kalimat yang
berkaitan dalam suatu paragraf harus membicarakan satu gagasan. Bila dalam
sebuah paragraf terdapat lebih dari satu gagasan, paragraf itu tidak baik atau
tidak dimengerti oleh pembacanya.
Paragraf yang baik harus ditulis secara logis dan memenuhi standar nalar. Agar
gagasaan sampai kepada pembaca, kebenaran gagasan yang dapat diukur secara
empirik, terpahami dengan mudah, menghasilkan kepuasan kepada pembaca.
Untuk itu diperlukan strategi menulis paragraf, yaitu cara dan upaya yang dapat
memikat pembaca.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
22
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban paling
benar !
Untuk menjawab soal nomor 1 – 5 bacalah kutipan di bawah ini.
Pada dasarnya, permintaan pasar sangat dipengaruhi oleh banyak sekali faktor
yang tidak terkendali. Dalam setiap ramalan permintaan haruslah secara jelas
ditulis asumsi-asumsi tentang demografis, situasi ekonomis, teknologis, politis,
dan budaya. Sampai saat ini, pertimbangan demografis dan ekonomis memang
sudah banyak dimasukkan, sedangkan pertumbuhan teknologis baru mulai
dilibatkan, tetapi faktor politis dan budaya masih sedikit sekali masuk sebagai
pertimbangan peramalan bisnis. Saat ini yang banyak menaruh perhatian pada
setiap faktor untuk dipertimbangkan secara terpadu hanyalah kaum futuris saja.
Permintaan pasar dipengaruhi juga oleh faktor-faktor yang dapat dikendalikan,
terutama oleh program pemasaran yang dikembangkan oleh penjual. Dalam
kebanyakan pasar, permintaan bersifat elastis terhadap harga yang berlaku dalam
industri, promosi, perbaikan produk, dan juga oleh kegiatan distribusi. Dengan
demikian dalam meramalkan permintaan pasar dibutuhkan berbagai asumsi
mengenai segala yang akan dilakukan di masa depan, terutama harga yang
berlaku dalam industri, penampilan produk, dan pengeluaran untuk pemasaran.
1.	 Topik bacaan di atas:
A.	 Unsur-unsur pemasaran
B.	 Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pasar.
C.	 Pengaruh politik, ekonomi, dan budaya terhadap permintaan pasar
D.	 Permintaan pasar
2.	 Kalimat tesis yang tepat untuk bacaan di atas.
A.	 Permintaan pasar ditentukan oleh faktor yang dapat dikendalikan dan
yang tidak dapat dikendalikan
Tes Formatif
23
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
B.	 Permintaan pasar ditentukan oleh faktor yang tidak dapat dikendalikan
C.	 Permintaan pasar ditentukan oleh faktor yang dapat dikendalikan
D.	 Permintaan pasar tidak dapat direncanakan
3.	 Faktor yang dapat dikendalikan oleh penjual:
A.	 Politik				 C. Demografi
B.	 Budaya 		 D. Teknologi
4.	 Elastisitas permintaan pasar dipengaruhi oleh:
A.	 Budaya, teknologi, industri 	 C. Harga dan penampilan produk
B.	 Promosi, produk, distribusi 	 D. Asumsi masa depan
5.	 Tujuan yang hendak dicapai oleh penulis bacaan di atas:
A.	 Upaya mempertinggi permintaan pasar
B.	 Menjelaskan bagaimana mempertinggi permintaan pasar
C.	 Menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pasar
D.	 Menjelaskan faktor yang dapat dan tidak dapat dikendalikan
6.	 Tentukanlah kalimat topik dari paragraf berikut .
A.	 Kebudayaan suatu bangsa dapat dikembangkan dan diturunkan
kegenerasi-generasi mendatang melalui bahasa
B.	 Semua yang berada disekitar manusia misalnya: peristiwa-peristiwa, hasil
kerja manusia, dan sebagainya dapat diungkapkan kembali dengan
bahasa juga.
C.	 Semua orang menyadari bahwa semua kegiatan dalam lingkungan
masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa.
24
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
D.	 Memang bahasa adalah alat komunikasi yang paling penting, efektif,
dan efisien.
	 Tentukan susunan paragraf yang benar dari soal berikut:
A.	 Mereka tidak dapat membantu anaknya mengerjakan pekerjaan rumah.
B.	 Tampaknya, pemberian matematika cara baru ini memang belum siap.
C.	 Selama ini banyak orang tua yang mengeluh karena tidak dapat memahami
pelajaran matematika yang diajarkan kepada anaknya.
D.	 Buku paket di beberapa tempat ternyata belum sampai.
E.	 Para guru lulusan tahun lalu pun tidak sedikit yang kebingungan.
7.	 Susunan paragraf yang benar dari paragraf dari soal di atas adalah:
A.	 C-A-E-B B. C-A-D-B C. B-C-A-D D. A-B-C-D
8.	 Gagasan utama dalam susunan paragraf di atas adalah:
A.	 Para guru kebingungan
B.	 Orang tua yang mengeluh karena tidak dapat memahami pelajaran
matematika yang diajarkan kepada anaknya.
C.	 Buku paket yang belum sampai
D.	 Pemberiam matematika belum siap
9.	 Menurut Anda adakah kalimat yang mengganggu kesatuan paragraf di atas?
A.	 Tidak ada B. Ada kalimat D C. Ada kalimat E D. Ada kalimat
10.	 Kalimat yang mengandung gagasan utama (kalimat topik) dimut dalam jenis
kalimat
A.	 Kalimat tunggal C. Kalimat majemuk taksetara
B.	 Kalimat majemuk setara D. Kalimat majemuk campuran

More Related Content

What's hot

Panduan usul penelitian unindra
Panduan usul penelitian unindraPanduan usul penelitian unindra
Panduan usul penelitian unindraDhika Tr
 
matri done eat to be ok mari
matri done eat to be ok marimatri done eat to be ok mari
matri done eat to be ok mariyohanesfa
 
KB 1 Langkah-langkah Menulis Akademik
KB 1 Langkah-langkah Menulis AkademikKB 1 Langkah-langkah Menulis Akademik
KB 1 Langkah-langkah Menulis Akademikpjj_kemenkes
 
PENYUSUNAN MAKALAH ILMIAH
PENYUSUNAN MAKALAH ILMIAHPENYUSUNAN MAKALAH ILMIAH
PENYUSUNAN MAKALAH ILMIAHpjj_kemenkes
 
Contoh makalah bi
Contoh makalah biContoh makalah bi
Contoh makalah bialdyzilverz
 
Proposal kajian tindakan Presentation
Proposal kajian tindakan PresentationProposal kajian tindakan Presentation
Proposal kajian tindakan PresentationHamidah Samsiah
 
Menulis Laporan Ilmiah Sederhana (Bab V)
Menulis Laporan Ilmiah Sederhana (Bab V)Menulis Laporan Ilmiah Sederhana (Bab V)
Menulis Laporan Ilmiah Sederhana (Bab V)Adhy Anpilie
 
Format Penulisan Karya Ilmiah (makalah, skripsi, tesis) STT Seapin Filadelfia...
Format Penulisan Karya Ilmiah (makalah, skripsi, tesis) STT Seapin Filadelfia...Format Penulisan Karya Ilmiah (makalah, skripsi, tesis) STT Seapin Filadelfia...
Format Penulisan Karya Ilmiah (makalah, skripsi, tesis) STT Seapin Filadelfia...Chris Hukubun
 
Penulisan Ilmiah dan tulisan Popular
Penulisan Ilmiah dan tulisan PopularPenulisan Ilmiah dan tulisan Popular
Penulisan Ilmiah dan tulisan Popularpjj_kemenkes
 
KB 2 Sistematika Menulis Akademik
KB 2 Sistematika Menulis AkademikKB 2 Sistematika Menulis Akademik
KB 2 Sistematika Menulis Akademikpjj_kemenkes
 
Karya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaKarya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaryurifay
 
Petunjuk penulisan ta (if)
Petunjuk penulisan ta (if)Petunjuk penulisan ta (if)
Petunjuk penulisan ta (if)Ryan ForPeace
 
Teknik Pembuatan Laporan
Teknik Pembuatan  LaporanTeknik Pembuatan  Laporan
Teknik Pembuatan Laporanpjj_kemenkes
 
Penulisan gaya ukm
Penulisan gaya ukmPenulisan gaya ukm
Penulisan gaya ukmSyikin Yakub
 
Laporan penelitian
Laporan penelitianLaporan penelitian
Laporan penelitiangdengurah
 
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_bese
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_beseContoh makalah mahasiswa_yang_benar_bese
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_besetutorialtekkomkunade
 
pedoman penulisan skripsi Kedokteran Hewan
pedoman penulisan skripsi Kedokteran Hewanpedoman penulisan skripsi Kedokteran Hewan
pedoman penulisan skripsi Kedokteran HewanArdhat Muhuruna
 
Format penulisan laporan penyelidikan
Format penulisan laporan penyelidikanFormat penulisan laporan penyelidikan
Format penulisan laporan penyelidikankarang30
 

What's hot (20)

Pedoman TESIS INSTITUT STIAMI
Pedoman TESIS INSTITUT STIAMIPedoman TESIS INSTITUT STIAMI
Pedoman TESIS INSTITUT STIAMI
 
Panduan usul penelitian unindra
Panduan usul penelitian unindraPanduan usul penelitian unindra
Panduan usul penelitian unindra
 
matri done eat to be ok mari
matri done eat to be ok marimatri done eat to be ok mari
matri done eat to be ok mari
 
KB 1 Langkah-langkah Menulis Akademik
KB 1 Langkah-langkah Menulis AkademikKB 1 Langkah-langkah Menulis Akademik
KB 1 Langkah-langkah Menulis Akademik
 
PENYUSUNAN MAKALAH ILMIAH
PENYUSUNAN MAKALAH ILMIAHPENYUSUNAN MAKALAH ILMIAH
PENYUSUNAN MAKALAH ILMIAH
 
Contoh makalah bi
Contoh makalah biContoh makalah bi
Contoh makalah bi
 
Proposal kajian tindakan Presentation
Proposal kajian tindakan PresentationProposal kajian tindakan Presentation
Proposal kajian tindakan Presentation
 
Menulis Laporan Ilmiah Sederhana (Bab V)
Menulis Laporan Ilmiah Sederhana (Bab V)Menulis Laporan Ilmiah Sederhana (Bab V)
Menulis Laporan Ilmiah Sederhana (Bab V)
 
Format Penulisan Karya Ilmiah (makalah, skripsi, tesis) STT Seapin Filadelfia...
Format Penulisan Karya Ilmiah (makalah, skripsi, tesis) STT Seapin Filadelfia...Format Penulisan Karya Ilmiah (makalah, skripsi, tesis) STT Seapin Filadelfia...
Format Penulisan Karya Ilmiah (makalah, skripsi, tesis) STT Seapin Filadelfia...
 
Penulisan Ilmiah dan tulisan Popular
Penulisan Ilmiah dan tulisan PopularPenulisan Ilmiah dan tulisan Popular
Penulisan Ilmiah dan tulisan Popular
 
KB 2 Sistematika Menulis Akademik
KB 2 Sistematika Menulis AkademikKB 2 Sistematika Menulis Akademik
KB 2 Sistematika Menulis Akademik
 
Karya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaKarya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesia
 
Petunjuk penulisan ta (if)
Petunjuk penulisan ta (if)Petunjuk penulisan ta (if)
Petunjuk penulisan ta (if)
 
Contoh makalah bi
Contoh makalah biContoh makalah bi
Contoh makalah bi
 
Teknik Pembuatan Laporan
Teknik Pembuatan  LaporanTeknik Pembuatan  Laporan
Teknik Pembuatan Laporan
 
Penulisan gaya ukm
Penulisan gaya ukmPenulisan gaya ukm
Penulisan gaya ukm
 
Laporan penelitian
Laporan penelitianLaporan penelitian
Laporan penelitian
 
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_bese
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_beseContoh makalah mahasiswa_yang_benar_bese
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_bese
 
pedoman penulisan skripsi Kedokteran Hewan
pedoman penulisan skripsi Kedokteran Hewanpedoman penulisan skripsi Kedokteran Hewan
pedoman penulisan skripsi Kedokteran Hewan
 
Format penulisan laporan penyelidikan
Format penulisan laporan penyelidikanFormat penulisan laporan penyelidikan
Format penulisan laporan penyelidikan
 

Similar to PARAGRAF

Paragraf dan Pengembangannya
Paragraf dan PengembangannyaParagraf dan Pengembangannya
Paragraf dan Pengembangannyapjj_kemenkes
 
KB 3 Ketidaksantunan Ragam Bahasa Ilmiah
KB 3 Ketidaksantunan Ragam Bahasa IlmiahKB 3 Ketidaksantunan Ragam Bahasa Ilmiah
KB 3 Ketidaksantunan Ragam Bahasa Ilmiahpjj_kemenkes
 
Modul 4-isi-proposal-
Modul 4-isi-proposal-Modul 4-isi-proposal-
Modul 4-isi-proposal-Ari Stia
 
KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaDini Zakia
 
557842724-PPT-Paragaraf.pptx_20231016_185338_0000.pdf
557842724-PPT-Paragaraf.pptx_20231016_185338_0000.pdf557842724-PPT-Paragaraf.pptx_20231016_185338_0000.pdf
557842724-PPT-Paragaraf.pptx_20231016_185338_0000.pdfsyenlysimanjuntak
 
Paragraf bahasa indonesia
Paragraf bahasa indonesia Paragraf bahasa indonesia
Paragraf bahasa indonesia Desi Rahmawati
 
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS   MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS pjj_kemenkes
 
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRISMENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRISpjj_kemenkes
 
KB 4 Penulisan Kutipan dan Referensi pada Teks Utama
KB 4 Penulisan Kutipan dan Referensi pada Teks UtamaKB 4 Penulisan Kutipan dan Referensi pada Teks Utama
KB 4 Penulisan Kutipan dan Referensi pada Teks Utamapjj_kemenkes
 
2 - Memilih Judul Skripsi
2 - Memilih Judul Skripsi2 - Memilih Judul Skripsi
2 - Memilih Judul SkripsiRatzman III
 
Buku Bahasa Indonesia, Universitas Terbuka
Buku Bahasa Indonesia, Universitas TerbukaBuku Bahasa Indonesia, Universitas Terbuka
Buku Bahasa Indonesia, Universitas Terbukasaungcetak
 
Praktikum Karya Tulis Ilmiah
Praktikum Karya Tulis IlmiahPraktikum Karya Tulis Ilmiah
Praktikum Karya Tulis Ilmiahpjj_kemenkes
 
TUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN
TUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARANTUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN
TUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARANSofiaAtikSeptianiS
 
Pola pengmbangan paragraf pola pengembangan paragraf
Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragrafPola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf
Pola pengmbangan paragraf pola pengembangan paragrafswitwulwul
 
Metode Pembelajaran Diklat Alam Agust 2015.ppt
Metode Pembelajaran Diklat Alam  Agust 2015.pptMetode Pembelajaran Diklat Alam  Agust 2015.ppt
Metode Pembelajaran Diklat Alam Agust 2015.pptAqnaAkhila
 
Hdps1303 pengenalan kpd perkembangan kanak kanak v-aug19 (mrep)
Hdps1303 pengenalan kpd perkembangan kanak kanak v-aug19 (mrep)Hdps1303 pengenalan kpd perkembangan kanak kanak v-aug19 (mrep)
Hdps1303 pengenalan kpd perkembangan kanak kanak v-aug19 (mrep)Joyce Tan
 

Similar to PARAGRAF (20)

Paragraf dan Pengembangannya
Paragraf dan PengembangannyaParagraf dan Pengembangannya
Paragraf dan Pengembangannya
 
KB 3 Ketidaksantunan Ragam Bahasa Ilmiah
KB 3 Ketidaksantunan Ragam Bahasa IlmiahKB 3 Ketidaksantunan Ragam Bahasa Ilmiah
KB 3 Ketidaksantunan Ragam Bahasa Ilmiah
 
Modul 4-isi-proposal-
Modul 4-isi-proposal-Modul 4-isi-proposal-
Modul 4-isi-proposal-
 
KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.14_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
 
557842724-PPT-Paragaraf.pptx_20231016_185338_0000.pdf
557842724-PPT-Paragaraf.pptx_20231016_185338_0000.pdf557842724-PPT-Paragaraf.pptx_20231016_185338_0000.pdf
557842724-PPT-Paragaraf.pptx_20231016_185338_0000.pdf
 
PPT SYARUL.pptx
PPT SYARUL.pptxPPT SYARUL.pptx
PPT SYARUL.pptx
 
Paragraf Bahasa Indonesia
Paragraf Bahasa IndonesiaParagraf Bahasa Indonesia
Paragraf Bahasa Indonesia
 
Paragraf bahasa indonesia
Paragraf bahasa indonesia Paragraf bahasa indonesia
Paragraf bahasa indonesia
 
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS   MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
 
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRISMENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
 
KB 4 Penulisan Kutipan dan Referensi pada Teks Utama
KB 4 Penulisan Kutipan dan Referensi pada Teks UtamaKB 4 Penulisan Kutipan dan Referensi pada Teks Utama
KB 4 Penulisan Kutipan dan Referensi pada Teks Utama
 
2 - Memilih Judul Skripsi
2 - Memilih Judul Skripsi2 - Memilih Judul Skripsi
2 - Memilih Judul Skripsi
 
Buku Bahasa Indonesia, Universitas Terbuka
Buku Bahasa Indonesia, Universitas TerbukaBuku Bahasa Indonesia, Universitas Terbuka
Buku Bahasa Indonesia, Universitas Terbuka
 
P5_Masalah dan Judul Penelitian.pdf
P5_Masalah dan Judul Penelitian.pdfP5_Masalah dan Judul Penelitian.pdf
P5_Masalah dan Judul Penelitian.pdf
 
Praktikum Karya Tulis Ilmiah
Praktikum Karya Tulis IlmiahPraktikum Karya Tulis Ilmiah
Praktikum Karya Tulis Ilmiah
 
TUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN
TUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARANTUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN
TUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN
 
Pola pengmbangan paragraf pola pengembangan paragraf
Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragrafPola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf
Pola pengmbangan paragraf pola pengembangan paragraf
 
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
 
Metode Pembelajaran Diklat Alam Agust 2015.ppt
Metode Pembelajaran Diklat Alam  Agust 2015.pptMetode Pembelajaran Diklat Alam  Agust 2015.ppt
Metode Pembelajaran Diklat Alam Agust 2015.ppt
 
Hdps1303 pengenalan kpd perkembangan kanak kanak v-aug19 (mrep)
Hdps1303 pengenalan kpd perkembangan kanak kanak v-aug19 (mrep)Hdps1303 pengenalan kpd perkembangan kanak kanak v-aug19 (mrep)
Hdps1303 pengenalan kpd perkembangan kanak kanak v-aug19 (mrep)
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfBekti5
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 

Recently uploaded (12)

081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 

PARAGRAF

  • 1. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif IV Setelah mengikuti Modul 1 kegiatan belajar 4 ini, Anda diharapkan mampu memahami paragraf dan pengem- bangannya TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah selesai mengikuti kegiatan belajar 4 ini, Anda diharapkan mampu: (1) Menjelaskan pengertian paragraf, dan (2) Menjelaskan pengembangan paragraf Paragraf dan Pengembangannya POKOKMateri Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 4 ini, Anda diharapkan mempelajari tentang: a. Paragraf, meliputi Pengertian paragraf, Pikiran uta- ma dan kalimat topik, Sayarat sayarat paragraf yang baik, Paragraf berdasarkan fungsinya. b. Pengembangan Paragraf
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Uraian Materi 1. Pengertian Paragraf Paragraf adalah karangan mini. Artinya, semua unsur karangan formal yang panjang menggunakan pola yang sama dengan paragraf. Skripsi, misalnya, berstruktur pendahuluan, deskripsi teori, metode penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan. Struktur tersebut serupa dengan struktur paragraf: kalimat topik, kalimat pendukung 1, kalimat pendukung 2, kalimat pendukung 3, dan kalimat konklusi. Ciri-ciri paragraf (1) Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan biasa, karangan ilmiah /formal misal makalah, berbentuk lurus yang tidak bertakuk (Block Style) ditandai dengan jarak spasi merenggang satu spasi lebih banyak daripada jarak antarbaris lainnya, (2) Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik. Kalimat topik dapat ditempatkan pada posisi awal, tengah, atau akhir, (3) Paragraf menggunakan ide penjelas (ide pendukung atau ide pengendali) yang dinyatakan dalam kalimat penjelas, (4) Paragraf hanya berisi satu kalimat topik, dan (5) Seluruh kalimat saling mengait. Fungsi Paragraf (1) Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan, (2) Mengorganisasi gagasan dengan mengurutkan penempatan gagasan, (3) Paragraf terdiri atas: kalimat topik, kalimat penjelas, dan kalimat konklusi, (4) Esai terdiri atas: paragraf pendahuluan, paragraf penjelas, dan paragraf konklusi. Pikiran Utama dalam Kalimat Topik Tidak semua paragraf harus menggunakan kalimat topik. Paragraf narasi atau deskripsi menggunakan kalimat yang sama kedudukannya, tidak ada yang lebih utama.
  • 3. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif a. Paragraf Tanpa Kalimat Topik Paragraf ini tidak memiliki pikiran utama dan pikiran penjelas, juga tidak memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas. Semua pikiran dan kalimat sama kedudukannya. Contoh: Pukul 07.00 Rudi sudah berada di kampus. Ia duduk sejenak di taman kampus sambil tetap menggendong tas kuliahnya. Tidak terdengar suaranya. Lima menit kemudian, tiga temannya telah datang di tempat yang sama. Masing-masing membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa buku dan alat tulisnya. Suasana sunyi. Lima menit kemudian mereka bersuara amat gaduh. Mereka berdebat amat serius. Entah apa yang mereka perdebatkan. Sepuluh menit kemudian suasana kembali sunyi. Mereka semuanya membaca dan menulis. Tiga puluh menit kemudian salah seorang membacakan hasil mereka. Setelah itu, mereka kembali berdiskusi dan seorang dari mereka membacakan kembali hasil diskusinya. Terdengar sayup-sayup, mereka berucap Alhamdulillah tugas kelompok selesai. Paragraf di atas tidak menunjukkan adanya kalimat topik. Namun, keberadaan gagasan utama dapat dirasakan oleh pembaca, yaitu diskusi tugas kelompok mahasiswa. b. Kalimat Topik dalam Paragraf Penempatan kalimat topik dalam karangan yang terdiri beberapa paragraf dapat dilakukan secara bervariasi, pada awal, akhir, awal dan akhir, dan tengah paragraf. 1) Kalimat Topik pada Awal Paragraf Paragraf itu lebih efektif jika diawali dengan kalimat topik, diikuti kalimat penjelas 1, penjelas 2, penjelas 3; dan diakhiri dengan kalimat konklusi. Kalimat topik itu berisi pikiran yang bersifat umum : subjek sebagai topik dan predikat sebagai ide pengendali (Oshima dan Hogue, 2006:57 dalam Wijono, 2012). Contoh :
  • 4. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Jalan Kasablanka selalu padat. Pada pukul 05.30, jalan itu mulai dipadati oleh kendaraan sepeda motor, mobil pribadi, dan kendaraan umum. Kendaraan tersebut sebagian besar dari arah Pondok Kopi melintas ke arah Jalan Jenderal Sudirman. Para pengendara di antaranya pedagang yang akan berjualan di Pasar Tanah Abang, pemakai jalan yang menghindari three in one, karyawan yang bekerja di Tangerang, Grogol, atau ke tempat lain yang searah, dan siswa sekolah yang berupaya menghindari kemacetan. Pada pukul 07.00 s.d. 10.00, jalan itu dipadati oleh mahasiswa, dan karyawan yang akan bekerja, orang yang akan berjualan atau berbelanja, dan sebagian orang yang bepergian dengan kepentingan lain-lain. Pada pukul 11.00 s.d. pukul 15.00 jalan itu tidak begitu padat. Namun, pukul 15.00 s.d 21.00 kendaraan ke arah Pondok Kopi kembali memadati jalan tersebut. Paragraf di atas diawali kalimat topik 1, Jalan Kasablanka selalu padat, berisi pikiran utama. Selebihnya, kalimat 2 s.d. 6 merupakan kalimat penjelas berisi pikiran-pikiran penjelas. Dengan demikian, paragraf ini menggunakan penalaran deduktif. Pikiran utama : Jalan Kasablanka padat Pikiran penjelas: (1) pagi dipadati kendaraan ke arah Jenderal Sudirman (2) menghindari kemacetan (3) menghindari three in one (4) tengah hari kendaraan berkurang (5) sore jalan dipadati kendaraan ke arah Pondok Kopi Penalaran : deduktif 2) Kalimat Topik pada Akhir Paragraf Paragraf diakhiri kalimat topik dan diawali dengan kalimat penjelas. Artinya, paragraf ini menyajikan kasus khusus, contoh, penjelasan, keterangan, atau analisis lebih dahulu, barulah ditutup dengan kalimat topik. Paragraf ini menggunakan penalaran induktif.
  • 5. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif PT Genting Pazola pada awal tahun 2004 ini semakin sulit mendapatkan konsumen. Produknya mulai berkurang, karyawan semakin banyak yang pindah kerja, dan beberapa karyawan mengeluh gaji yang tidak pernah naik. Padahal harga barang konsumsi terus melambung. Hal ini bisa dimaklumi oleh pimpinan perusahaan dan sebagian besar karyawan. Bahkan, dokumen yang menyatakan bahwa pajak perusahaan yang belum dibayarpun sudah sampai kepada karyawan. Pemilik perusahaan menyadari bahwa desain produk sudah mulai usang, peralatan teknis sudah ketinggalan teknologi, dan kreativitas baru karyawan yang mendukung kinerja bisnis sudah mengering. Direksi dan seluruh karyawan berkesimpulan sama, PT Genting Pazola telah bangkrut. Susunan pikiran paragraf tersebut : Pikiran penjelas : 1) kesulitan mendapatkan konsumen 2) kesejahteraan karyawan menurun 3) pajak tidak terbayar 4) kualitas produk menurun Pikiran utama : PT Genting Pazola bangkut Penalaran : induktif 3) Kalimat Topik pada Awal dan Akhir Paragraf Kalimat topik dalam sebuah paragraf pada hakikatnya hanya satu. Penempatan kalimat topik yang ke dua berfungsi untuk menegaskan kembali pikiran utama paragraf tersebut. Namun demikian, penempatan kalimat topik pada awal dan akhir berpengaruh pada penalaran. Kalimat topik pada awal paragraf menimbulkan sifat deduktif, pada akhir menjadikan paragraf bersifat induktif, pada awal dan akhir menjadikan paragraf bersifat deduktif-induktif. Selain merinci corak keragaman paradigma sosiologi, Ritzer mengemukakan alasan perlunya paradigma yang lebih bersifat terintegrasi dalam sosiologi. Meski ada alasan untuk mempertahankan
  • 6. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif paradigma yang ada, dirasakan adanya kebutuhan paradigma yang makin terintegrasi. Ritzer berharap adanya keanekaragaman yang lebih besar melalui sebuah pengembangan paradigma baru yang terintegrasi untuk menciptakan posisi hegemoni baru. Paradigma yang lebih bersifat terintegrasi diperlukan kehadirannya dalam sosiologi modern (Ritzer dan Goodman, 2004: A-15 dalam Wijono, 2012). Paragraf di atas diawali kalimat topik dan diakhiri dengan kalimat topik. Kedua kalimat topik tersebut berisi pikiran utama yang sama. Pikiran utama : perlunya paradigma terintegrasi dalam sosiologi Pikiran penjelas : 1) fungsi parafigma terintegrasi 2)parafigmaterintegrasitidakmenciptakanhegemoni Pikiran utama : paradigma terintegrasi diperlukan Penalaran : deduktif-induktif 4) Kalimat Topik pada Tengah Paragraf Paragraf dengan kalimat topik di tengah paragraf, berarti diawali dengan kalimat penjelas dan diakhiri pula dengan kalimat penjelas. Paragraf ini menggunakan pola penalaran induktif-deduktif. Pasar Tanah Abang mulai dibanjiri pedagang yang hendak mempersiapkan dagangannya sejak pukul 05.00. Aktivitas jual beli di pasar ini dimulai sekitar pukul 08.00. Barang dagangan sebagian besar berupa produk tekstil, dari yang paling murah dengan harga satuan berdasarkan timbangan sampai dengan tekstil berkualitas impor dan ekspor. Pasar ini memperdagangkan berbagai jenis tekstil yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat ekonomi tinggi, menengah, maupun lapis bawah. Pasar Tanah Abang merupakan pusat perdagangan yang tidak pernah sepi oleh penjual maupun pembeli. Para pembeli mulai berdatangan pukul 08.00. Jumlah pembeli ini meningkat sampai pukul 11.30. Pada tengah hari, jumlah pembeli menurun. Namun, jumlah tersebut memuncak kembali pada pukul 14.00 sampai dengan pukul 16.30.
  • 7. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Paragraf di atas disusun dengan urutan kalimat 1 sampai dengan 5 menuju penalaran menuju penalaran iduktif (dari khusus ke umum) dan dari 5 sampai dengan 9 menuju penalaran deduktif (dari umum ke khusus). Penalaran keseluruhannya induktif-deduktif. gagasan yang disajikan dalam paragraf di atas, adalah : Pikiran penjelas : 1) Pasar Tanah Abang dibanjiri pedagang 2) aktivitas jual-beli 3) barang yang diperdagangkan 4) tekstil kebutuhan masyarakat Pikiran utama : Pasar Tanah Abang tidak pernah sepi Pikiran penjelas : 5) kedatangan pembeli 6) puncak kedatangan pembeli Penalaran : induktif-deduktif Syarat Paragraf yang Baik a. Kesatuan Paragraf Untuk menjamin adanya kesatuan paragraf, setiap paragraf hanya berisi satu pikiran. Paragraf dapat berupa beberapa kalimat. Tetapi, seluruhnya harus merupakan kesatuan, tidak satu kalimatpun yang sumbang, yang tidak mendukung kesatuan. Jika terdapat kalimat yang sumbang, paragraf akan rusak kesatuannya. Contoh paragraf tanpa kesatuan pikiran : (6-1) Kebebasan berekspresi berdampak pada pengembangan kreativitas baru. Beberapa siswa tingkat SD sampai dengan SMU/SMK berhasil menjuarai olimpiade fisika dan matematika. Walaupun kebutuhan ekonomi masyarakat relatif rendah, beberapa siswa berhasil memenangkan kejuaraan dunia dalam lomba tersebut. Kreativitas baru tersebut membanggakan kita semua. Paragraf (6-1) di atas tanpa kesatuan pikiran. Kalimat 1 sampai dengan 3 mengungkapkan pikiran yang berbeda-beda. Masing-masing tidak membahas satu pikiran yang sama, dan kalimat 4 saja yang menunjukkan
  • 8. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif adanya hubungan. Akibatnya, paragraf menjadi tidak jelas struktur dan maknanya. Bandingkanlah dengan paragraf (6-2), di bawah ini Kebebasan berekspresi berdampak pada pengembangan kreativitas baru. Dengan kebebasan itu, para guru dapat dengan leluasa mengajar siswa dengan basis kompetensi siswa dan lingkungannya. Kondisi kebebasan tersebut menjadikan pembelajaran berlangsung secara alami, penuh gairah, dan siswa termotivasi untuk berkembang. Siswa belajar dalam suasana gembira, akitf, kreatif, dan produktif. Dampak kebebasan ini, setiap saat siswa dapat melakukan berbagai eksperimen dengan menyinergikan bahan ajar di sekolah dan lingkungannya. Kreativitasnya menjadi tidak terbendung. Paragraf (6-2) dikembangkan dengan kesatuan pikiran. Seluruh kalimat membahas pikiran yang sama yaitu kebebasan berekspresi (kalimat 1). Kalimat 2 membahas dampak pikiran pada kalimat 1 siswa dapat belajar sesuai dengan basis kompetensinya. Kalimat 3 siswa belajar penuh gairah sebagai dampak pikiran kalimat 2. Kalimat 4 berisi siswa menjadi kreatif sebagai dampak pikiran kalimat 3. Kalimat 5 siswa belajar secara sinergis teori dan praktik sebagai dampak pikiran kalimat 4. Kalimat (6-2) kreativitas siswa tidak terbendung sebagai dampak pikiran 5. b. Keterpaduan Paragraf dinyatakan terpadu jika dibangun dengan kalimat-kalimat yang saling mengait. Keterkaitan kalimat dalam paragraf menghasilkan kejelasan gagasan. Keterkaitan kalimat itu menghasilkan keterpaduan paragraf menjadi satu kesatuan konsep, pikiran, atau pendapat yang utuh, dankompak.Keterkaitanitudapatdibangunmelaluirepetisi(pengulangan) kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk parallel. 1) Repetisi Semua kalimat dalam paragraf dihubungkan dengan kata kunci atau sinonimnya. Kata kunci (sinonimnya) yang telah disebutkan dalam kalimat pertama diulang pada kalimat kedua, ketiga, dan seterusnya. Dengan pengulangan itu, paragraf menjadi padu, utuh, dan kompak. Contoh :
  • 9. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Budaya merupakan sumber kreativitas baru. Budaya baik yang berupa sistem ideal, sistem sosial, maupun sistem teknologi, ketiganya dapat dijadikan sumber kreativitas baru. Budaya yang bersumber pada sistem ideal dapat mengarahkan kreativitas konsep-konsep pemikiran filsafat, ilmu pengetahuan, dan lain-lain. Budaya yang bersumber sistem sosial dapat mengendalikan perilaku sosial atau masyarakat termasuk para pemimpinnya. Budaya yang bersumber pada sistem teknologi dapat mengendalikan kreativitas baru berdasarkan geografis bangsa, misalnya sebagai negara pertanian harus memproduksi teknologi pertanian, sebagai negara kelautan harus mengembangkan teknologi kelautan, dan sebagainya. Sinergi dari ketiga sistem budaya dapat menghasilkan kreativitas yang lebih sempurna. Misalnya, produk teknologi pertanian yang sesuai dengan tuntutan masyarakat, kondisi alam, dan daya pikir masyarakat akan menghasilkan budaya yang lebih disukai. Kata kunci paragraf di atas yaitu budaya. Kata ini diulang pada setiap kalimat. Dalam paragraf kata kunci berfungsi untuk mengikat makna sehingga menghasilkan paragraf yang jelas makna dan strukturnya. 2) Substitusi Kepaduan dapat dijalin dengan kata ganti, pronomina, atau padanan. Sebuah kata yang telah disebutkan pada kalimat pertama (terdahulu) dapat disebutkan kembali pada kalimat berikutnya dengan kata gantinya. Contoh : Pengusaha Indonesia kini mulai mandiri. Mereka tidak lagi mengharapkan perlindungan sepenuhnya dari pemerintah. Namun, dalam kaitannya dengan persaingan global, mereka berharap agar pemerintah melindungi produk pertanian dengan cara membatasi impor. Mereka juga berharap agar pemerintah menegakkan hukum dan memberantas KKN tanpa pandang bulu. Sebab, dengan KKN, mereka harus mengeluarkan biaya produksi yang sangat besar sehingga tidak mampu bersaing di pasar internasional. KKN segera teratasi. Hal itu ditandai dengan semakin bahayanya kasus KKN yang terungkap dan pelakunya dihukum. Dapat dipastikan bahwa hal itu segera berdampak pada penegakan hukum dan keadilan. Jika pemerintah berhasil mengatasi KKN itu, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat akan terus meningkat.
  • 10. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3) Kata Transisi Kata transisi yaitu kata penghubung, konjungsi, perangkai yang menyatakan adanya hubungan, baik intrakalimat maupun antarkalimat. Penggunaan kata transisi yang tepat dapat memadukan paragraf sehingga keseluruhan kalimat menjadi padu, menyatu, dan utuh. Kata transisi digunakan berdasarkan fungsi makna yang dihubungkan. Penulisan kata transisi antarkalimat harus diikuti koma. a) Ia mahasiswa paling cerdas di kelasnya. Akan tetapi, setelah dua tahun tamat kuliah ia belum juga mendapatkan pekerjaan. b) Setelah berupaya mendapatkan pekerjaan selama dua tahun itu, ia tetap saja belum mendapatkannya. Akhirnya, ia berwirausaha. Contoh: Setelah berhasil membawa pulang medali emas bulu tangkis olimpiade 2004, Taufik Hidayat pantas menikmati penghargaan yang terus mengalir kepadanya. Mula-mulai ia menerima sebuah rumah mewah seharga 2 miliar dari gubernur DKI Jakarta, yang sekaligus menjabat ketua Koni. Kedua, ia menerima hadiah dari ketua PBSI. Ketiga, ia juga menerima hadiah dari sponsor. Akhirnya, sampai dengan 29 Agustus 2004, ia menerima total hadiah sebesar 3.3 miliar rupiah. 4) Konjungsi (Kata Perangkai) : dan, tetapi, bahkan, tambahan pula, selain itu. Saya membaca lima buku dan meringkasnya menjadi lima halaman. Buku itu telah saya pelajari, tetapi tidak menemukan bagian yang relevan dengan bahasan itu. Saya pelajari kembali beberapa bagian yang penting. Bahkan, saya diskusikan bersama teman-teman. Tambahan pula, bahasa buku-buku itu kami perbandingkan. Selain itu, kami juga menambah referensi lain yang terkait dengan bahasan itu. Hasilnya, teori yang mendasari kajian itu belum memadai. 5) Struktur Paralel Struktur paralel (kesejajaran) yaitu bentuk-bentuk sejajar: bentuk kata yang sama, struktur kalimat yang sama, repetisi atau pengulangan bentuk kata (kalimat) yang sama.
  • 11. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Contoh : Sejak 1998, pelaksanaan reformasi hukum belum menunjukkan tanda-tanda yang serius. Menurut Presiden Megawati (Kompas, Agustus 2004), pelaksanaan tersebut justru terhambat oleh para penegak hukum di lapangan. Jika kelambanan berlarut-larut, publik menduga bahwa oknum penegak hukum belum sungguh-sungguh melaksanakan tanggung jawabnya. Sementara itu, para investor dan pengusaha berharap agar penegakan hukum tersebut dipercepat. Jika berhasil, pencapaian keadilan dan kemakmuran masyarakat segera terwujud. Ini berarti, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan iklim bisnis juga terangkat. Kata-kata yang dicetak miring merupakan bentuk sejajar (paralel). Seluruhnya menggunakan imbuhan pe-an. Kesejajaran bentuk ini berfungsi untuk mengikat makna sehingga membentuk kepaduan paragraf. Selain itu, kepaduan paragraf tersebut juga dibarengi dengan kesejajaran struktur kalimat. c. Ketuntasan dan klasifikasi 1) Klasifikasi yaitu pengelompokan objek secara lengkap dan menyeluruh. Ketuntasan klasifikasi tidak memungkinkan adanya bagian yang tidak masuk kelompok klasifikasi. Klasifikasi ada dua jenis, yaitu sederhana dan kompleks. Klasifikasi sederhana membagi sesuatu ke dalam dua kelompok, misalnya: pria dan wanita, besar dan kecil, baik dan buruk. Sedangkan klasifikasi kompleks membagi sesuatu menjadi lebih dari dua kelompok, misalnya: besar – sedang – kecil, pengusaha besar – menengah – kecil, negara maju – negara berkembang – negara terbelakang. 2) Ketuntasan bahasan yaitu kesempurnaan membahas materi secara menyeluruh dan utuh. Hal itu harus dilakukan karena pembahasan yang tidak tuntas akan menghasilkan simpulan yang salah, tidak sahih, dan tidak valid. Contoh : Mahasiswa di kelas itu terdiri dari 15 orang perempuan dan 13 orang laki-laki. Prestasi perempuan mencapai IPK 4 sebanyak 3 orang,
  • 12. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif IPK 3 sebanyak 10 orang, dan IPK 2.7 sebanyak dua orang. Sedangkan prestasi laki-laki mencapai IPK 4 sebanyak 2 orang, IPK 3 sebanyak 10 orang. Mereka yang belum mencapai IPK 4 berupaya meningkatkannya dengan menulis skripsi sesempurna mungkin sehingga dapat mengangkat IPK lebih tinggi. Sedangkan mereka yang sudah mencapai IPK 4 juga berupaya mendapatkan nilai skripsi A dengan harapan dapat mempertahankan IPK akhir tetap 4. d. Konsistensi Sudut Pandang Sudutpandangadalahcarapenulismenempatkandiridalamkarangannya. Dalam cerita, pengarang sering menggunakan sudut pandang aku seolah-olah menceritakan dirinya sendiri. Selain itu, pengarang dapat menggunakan sudut pandang dia atau ia seolah-olah menceritakan dia. Dalam karangan ilmiah, pengarang menggunakan penulis. Sekali menggunakan sudut pandang tersebut harus menggunakannya secara konsisten dan tidak boleh berganti sejak awal sampai akhir. Contoh : Penulis membatasi kajian kebahasaan ini, bagaimana penulisan ilmiah mahasiswa di perguruan tinggi. Untuk memudahkan pemahaman konsep dan aplikasinya, penulis mengidentifikasi konsep-konsep tersebut dengan definisi, pengertian, dan deskripsi teoretik, untuk memudahkan aplikasinya, penulis berikan contoh-contoh yang relevan dengan teorinya. Anton adalah mahasiswa yang cerdas. Ia dapat membaca buku ilmiah amat cepat. Selain itu, ia hampir tidak pernah kelihatan belajar. Ia amat serius ketika belajar di kelas. Waktu berdiskusi ia tidak banyak berbicara dan lebih banyak mendengarkan dosen atau pendapat temannya. Nilai IPK-nya selalu di atas 3.5. Aku bukan mahasiswa yang cerdas. IPK-ku sedang-sedang saja. Aku juga tidak terlalu rajin belajar. Namun aku bersyukur, nilai IPK-ku tidak pernah di bawah 3. e. Keruntutan, adalah penyusunan urutan gagasan, konsep, pemikiran, dan
  • 13. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif lain-lain dalam karangan. Gagasan demi gagasan disajikan secara runtut bagaikan air mengalir – tidak pernah putus. Karangan yang runtut enak dibaca, dapat dipahami dengan mudah, dan menyenangkan pembacanya. Keruntutan dapat dilakukan dengan beberapa cara : 1) Urutan proses dengan bilangan: Pembangunan karakter dilakukan secara bertahap. Pembangunan itu, pertama menginventarisasi…, Tahap kedua…, Tahap ketiga…, 2) Urutan proses tanpa bilangan: Pembangunan kampus dilakukan secara bertahap. Mula-mula…, Selanjutnya…, Akhirnya… 3) Tahapan: bagian pertama…, bagian kedua…, bagian ketiga… 4) Skala prioritas: unsur terpenting…, agak penting…, kurang penting… 5) Pengembangan: pemikiran yang mendasari…, pengembangan pemikiran itu…, konsep yang dihasilkan… 6) Strata (tingkatan) komunikasi yang paling efektif…, sedang…, kurang efektif… 7) Hubungan antarproposisi (pernyataan yang dapat diuji kebenarannya): Kebijakan utama yaitu membangun kultur akademik merupakan prioritas kampus. Sejalan dengan hal itu kinerja penelitian dosen dan mahasiswa perlu ditingkatkan. (ilmiah, objektivitas, menyenangkan). Menulis yang runtut menuntut pengendalian pikiran dalam mengurutkanpernyataandemipernyataan.Untukitu,penulismemerlukan: (1) Pemahaman konsep-konsep yang akan dibahas. (2) Berkecermatan tinggi dalam menghimpun gagasan, pemikiran, data, dan fakta yang tersebar menjadi satu sajian tulisan berurutan, lengkap, dan runtut. (3) Ketekunan dalam menjaring dan mengurutkan pikiran mana yang perlu ditempatkan pada posisi awal, tengah, dan bagian akhir. (4) Gigih menemukan konsep-konsep yang berkelanjutan sampai tuntas. Keruntutan antarproposisi, misalnya: Agamawan organik. Agamawan organik adalah orang yang bisa mengartikulasikan dan menemukan “suara-suara agama” (rigious voices) menjadi kritik sosial dan counter hegemony terhadap sistem yang menindas. Agamawan organik memiliki kepekaan dalam membaca situasi sosial-
  • 14. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif politik yang ada di sekitarnya: diskriminasi, marjinalisasi, perenggutan hak asasi, ketikdadilan, dan lain-lain. Kepekaan itu juga mendorong agamawan organik untuk merespon dan menyuarakan realitas sosial politik tersebut. Ketidakadilan bukan hanya membuat agamawan organik mengetahui dan menyadari adanya realitas semacam itu, melainkan juga menggerakkannya untuk merespon dan mengkritik ketidakadilan tersebut, keberadaan agamawan organik tidak sebatas membimbing ritualitas dan spiritualitas umat, tetapi menumbuhkan kesadaran kolektif agar umat memiliki kesadaran tentang asal-usul atau sumber penindasan dan bagaimana menyikapinya. (M. Hilaly Basya “Agamawan Organik”, Kompas, 27 Agustus 2004). Keruntutan paragraf di atas dibangun dengan berbagai cara: pengulangan kata kunci (agamawan organik dalam setiap kalimat), fungsi kata kunci (fungsi agamawan organik menyebar ke dalam seluruh kalimat penjelas), ikatan makna (definisi-analisis; pengertian – fungsi agamawan organik) dan penalaran (deduktif), komunikasi penulis dan pembaca (agamawan organik bisa siapa saja, memberi kesan mengajak pembacanya untuk terlibat di dalamnya). Pendidikan berkualitas itu mahal. Mahasiswa yang mengharapkan kemampuannya berkualitas internasional harus bersedia membayar sarana yang diperlukan untuk mencapai kemampuan tersebut. Pertama, sarana standar: teknologi komputer dan software mutakhir online dengan internet, laboratorium teknis untuk praktikum, dan buku-buku mutakhir. Kedua, pengajar berkualifikasi sudah pasti menuntut bayaran yang lebih mahal. Ketiga, sarana penunjang ruang kuliah disertai mesin pendingin. Selanjutnya, penyelenggara pendidikan masih harus menyediakan sarana lain untuk memenuhi syarat administrasi berstandar internasional, misalnya ISO 9001, atau lainnya. Keruntutan paragraf di atas dilakukan dengan: ikatan makna (pendidikan berkualitas mahal, standar kualitas, penggunaan biaya), penalaran deduktif, dan kesejajaran struktur kalimat.
  • 15. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif f. Jenis Paragraf Paragraf Pengantar Fungsi paragraf pengantar: (1) Menunjukkan pokok persoalan yang mendasari masalah, (2) Menarik minat pembaca dengan mengungkapkan latar belakang pentingnya pemecahan masalah, (3) Menyatakan tesis yaitu ide sentral karangan yang akan dibahas. Menyatakan pendirian (pernyataan maksud) sebagai persiapan ke arah pendirian selengkapnya sampqi dengan akhir karangan. Paragraf pengantar juga disebut paragraf topik, berfungsi sebagai pengikat makna bagi semua paragraf lain. Paragraf menentukan arah karangan selanjutnya. Oleh karena itu, paragraf pertama harus dibuat sebaik dan semenarik mungkin. Perhatikan, apa daya tarik paragraf pembuka di bawah ini. (8-1) (1) Buku yang berjudul Bahasa Indonesia, Materi Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi ini merupakan materi ajar yang dikumpulkan sejak awal penulis menjadi dosen pada tahun 1981 hingga 2004. Setiap materi disusun dalam bentuk satuan acara perkuliahan dan diwujudkan dalam bentuk transparan untuk setiap tatap muka. Kumpulan pengalaman ini kiranya diperlukan oleh mahasiswa. (2) Sudah banyak materi bahasa Indonesia diajarkan di perguruan tinggi. Tetapi, mahasiswa masih tetap mengeluhkan tugas menulis makalah, paper, atau skripsi. Mahasiswa yang tidak mengeluhpun belum dapat mengarang dengan bahasa Indonesia yang baik. Mengapa hal ini terjadi? (3) Permasalahan pokok dalam bidang pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Menurut Sunardi (2003:1), kritik yang memerlukan perhatian serius dalam bidang pendidikan adalah kekurangmampuan paralulusanmemanfaatkanhasilpendidikanmerekauntukmemecahkan berbagai masalah aktual (Sunardi, 2003:1).
  • 16. 16 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif (4) Kehadiran dan kecepatan perkembangan teknologi informasi (TI) telah menyebabkan terjadinya proses perubahan dramatis dalam segala aspek kehidupan. Kehadiran TI tidak memberikan pilihan lain kepada dunia pendidikan selain turut serta dalam memanfaatkannya. TI sekarang ini memungkinkan terjadinya proses komunikasi yang bersifat global dari dan keseluruh penjuru dunia sehingga batas wilayah suatu negara menjadi tiada dan negara-negara di dunia terhubungkan menjadi satu kesatuan yang disebut ‘global village’ atau desa dunia. Melalui pemanfaatan TI, siapa saja dapat memperoleh layanan pendidikan dan instuisi pendidikan mana saja, dan kapan saja dikehendaki. (Paulina Pannen, M. Yunus, Teguh Prakosa, “Pemanfaatan Teknologi Informasi Peningkata Mutu Pembelajaran Bahasa Indonesia”, dalam Kongres Bahasa Indonesia VII, JakartaL Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional RI, 2003. H. 1-14). (5) Christiaan Snouck Hurgronje (1857-1936) memang figur kontroversial dalam pentas sejarah Indonesia kontemporer. Polemik seputar pro dan kontra keberadaan Hurgronje sebagai tokoh orientalis bagaikan danau dari mata air yang tak pernah kering untuk terus direnangi oleh siapapun. Lantas, dalam konteks Indonesia masa kini, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana memahami fenomena Snouck Hurgronje tersebut dan dimanakah pemikiran-pemikirannya itu seyogyanya ditempatkan? (St Sularto dalam Kompas, 27 Agustus 2005). g. Paragraf Peralihan yaitu paragraf penghubung yang terletak di antara dua paragraf utama. Paragraf ini relatif pendek. Fungsinya sebagai penghubung antarparagraf utama, memudahkan pikiran pembaca beralih ke gagasan lain. (8-2) (1) Kata-kata yang memiliki hubungan leksikal itu merupakan penanda hubungan leksikal, yang dapat dibedakan menjadi pengulangan, sinonim, dan hiponimi. (2) Bagaimanakonseptersebutdiaplikasi?Uraianberikutakanmembahas proses aplikasi tersebut secara bertahap dan tuntas.
  • 17. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif h. Paragraf Penutup Selesaimenyampaikangagasan,penulisperlumeninggalkankesanyang kuat dan mendalam. Pembaca diharapkan mengenang kesan tersebut agar komunikasi tidak sebatas dengan membaca tetapi daya guna yang besar dan kesan yang kuat. Oleh karena itu, efektivitas paragraf pendahuluan dan konklusi perlu ditekankan. (8-3) (1) Pembelajaran yang berkualitas atau pembelajaran yang efektif tersebut akan sangat ditentukan oleh: (1) ketersediaan guru yang kompeten dan professional, guru yang memiliki kemampuan reflektif, (2) keorganisasian sekolah yang dapat memfasilitasi keterlaksanaan belajar dan mengajar (di ruang kelas, sekolah, dan masyarakat), (3) partisipasi masyarat dalam penyediaan sumber-sumber dorongan, termasuk penciptaan lingkungan belajar yang kondusif. Dengan perkataan lain, implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi dapat berhasil dengan baik jika dijiwai oleh penerapan kebijakan mutu berbasis sekolah (Suwandi, 2003:13-14). (2) Harus diperhatikan bahwa klasifikasi ke dalam tipe-tipe sosial budaya terurai di atas tidak mengandung penilaian mengenai tinggi-rendah dari kebudayaan-kebudayaan itu. Klasifikasi tersebut hanya bermasuk untuk memudahkan gambaran keseluruhan mengenai aneka warna besar dari kebudayaan Indonesia itu, yang merupakan akibat dari suatu pengalaman histories yang berbeda-beda. Semua kebudayaan di Indonesia itu tidak ada yang kurang atau yang lebih tinggi. Kita semua bertolak dari suatu titik yang sama menghadapi zaman modern ini dengan potensi serta kecepatan yang sama, membangun ke arah suatu bangsa yang kuat sentosa, yang beraneka warna, tetapi toh satu. (Koentjaraningrat, 1982:1-34). (3) Harapan terbesar bangsa agar situasi nasional tidak terhegemoni oleh kepentingan penguasa, kita gantungkan salah satunya kepada agamawan organik.
  • 18. 18 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 1. Pengembangan Paragraf Paragraf yang baik, selain harus memenuhi syarat, paragraf harus ditulis secara logis dan memenuhi standar nalar. Hal ini dimaksudkan agar paragraf dapat mencapai target penulisan. Pengembangan paragraf, misalnya: berdasarkan jenis, berdasarkan nalar (secara alami, klimaks, antiklimaks, deduktif, induktif, dedukti-induktif, induksi-deduksi, sebab-akibat, kronologis), berdasarkan fungsi (contoh, analogi, ilustrasi, analisis, pembuktian, perbandingan, dan definisi luas). a. Secara Alamiah Pengembangan paragraf secara alamiah ini didasarkan pada urutan ruang dan waktu (kronologis). Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Adapun urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan. Contoh: (8-4) (8-5) Legenda kerajaan Mycenae membuat bulu kuduk kita tegak karena penuh peristiwa berdarah. Istri Atreus digoda oleh saudara laki-lakinya, Thyestes. Sebagai pembalasan, Atreus membunuh kedua anak laki-laki, merebusnya, dan menghidangkannya dalam makan malam bagi Thyestes. Atreus kemudian sengaja memperlihatkan kepada Thyestes sisa-sisa tubuh kedua anaknya agar Thyestes tahu apa yang telah dimakannya. Sejak saat itu Atreus dan keturunannya, termasuk Agamemnon, minelaus, orestes, dikutuk para dewa. Mereka mati di tangan orang-orang terdekatnya (Myrna Ratna, “Kutukan Tujuh Turunan di Mycenae,”Kompas, 14 Agustus 2004). b. Klimaks – Antiklimaks Paragraf jenis ini lazim digunakan untuk menyajikan sebuah cerita atau konflik. Penulisan diawali dengan pengenalan tokoh, dilanjutkan konflik, mencapai puncak konflik, dan menurun menuju solusi (antiklimaks). Jenis paragraf ini dapat digunakan untuk menulis sejarah, cerita fiksi (roman, novel, cerita pendek), kisah permusuhan, atau peperangan.
  • 19. 19 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Contoh: Pertempuran Surabaya. Pertempuran ini diawali dengan perebutan kekuasaan dan senjata dari tentara Jepang oleh pemuda dan tentara serikat yang dimulai 2 September 1945. Perebutan ini menimbulkan pergolakan, revolusi, dan konfrotatif. Jenderal D.C. Hawthorn (panglima AFNEI) 25 Oktober 1945 memerintahkan tentara serikat Inggris-Belanda Brigade 49 (bagian dari Divisi India ke-23) yang dipimpin Brigadier Jenderal A.W.S. Mallaby agar mendarat di Surabaya. Pertempuran Mallaby dan Gubernur RMTA Suryo menghasilkan berbagai kesepakatan damai. Di antaranya, RI memperkenankan Inggris (tanpa pasukan Belanda) untuk memasuki Surabaya untuk mengurus kamp-kamp tawanan. Namun, Inggris mengingkari kesepakatan tersebut. Mereka 26 oktober 1945 dibawah pimpinan Kapten Shaw membebaskan Kolonel Huiyer di penjara Kalisosok, keesokannya menduduki Pangkalan Udara Tanjung Perak, Kantor Pos Besar, Gedung Internatio, dan objek vital lainnya. Pada 27 oktober 1945 tentara serikat dengan pesawat terbang menyebarkan pamflet agar rakyat menyerahkan senjata. Kontak senjata terjadi. 28 oktober 1945 kedudukan Inggris kritis, tank-tank dilumpuhkan, sarana vital direbut kembali. Atas permintaan komando serikat, Presiden Sukarna (disertai para wakil pemerintah dan pemuda) bersama Mallaby dan Hawthorn melakukan perundingan damai bertujuan menyelamatkan pasukan Mallaby dari kehancuran. Perundingan damai berakhir pada 30 oktober 1945. Pukul 13.00 hari itu Bung Karna dan Hawthom meninggalkan Surabaya. Gedung Bank Internatio masih diduduki pasukan Inggris, Mallaby berada di dalamnya. Para pemuda mengepungnya dan menuntut agar Mallaby menyerah. Mallaby menolak dan melakukan serangan gencar dari dalam gedung, pemuda membalasnya dengan sasaran utama Mallaby. Dia ditusuk dengan bayonet dan bambu runcing. Mallaby terbunuh. Para pengawalnya melarikan diri. Pada tanggal 9 November 1945 Inggris mengultimatum agar seluruh bangsa Indonesia di Surabaya menyerahkan diri dengan tangan di atas kepala. Ultimatum itu sebagai penghinaan. Gubernur Soeryo melalui radio menyatakan menolak ultimatum. Semua kekuatan TKR, pemuda, tentara pelajar, mengatur strategi mempertahankan Surabaya. Surabaya digempur oleh angkatan laut, udara dan darat Inggris selama tiga minggu. Sektor demi sektor berhasil dipertahankan. (Marwati Djoened Poesponegoro
  • 20. 20 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesa IV, Jakarta : Balai Pustaka, 1984, h. 110-116) Karangan dengan bahasan materi sejarah perang Surabaya diatas terdiri 3 paragraf. Paragraf pertama sebagai pengantar, paragraf kedua sebagai bahasan utama yang menyajikan serangkaian peristiwa konflik dan awal sampai klimaks, dan paragraf ketiga merupakan sajian antiklimaks. Ketiga paragraf diatas dapat dijadikan satu paragraf tetapi terlalu panjang, lebih baik dipenggal menjadi paragraf pengantar, berisi pengenalan konflik; paragraf utama berisi perkembangan konflik menuju klimaks, dan paragraf ketiga berisi bahasa anti klimaks. c. Deduksi dan Induksi Deduksi adalah proses penalaran dengan menyebutkan gagasan utama yang bersifat umum dan dilanjutkan dengan gagasan-gagasan yang bersifat khusus. Contoh: Deduksi analisis. (8-6) (8-7) Pelaku bisnis sering dihadapkan dengan risiko, yaitu risiko yang bersifat strtegis dan risiko bersifat operasional. 1) Risiko strategi merupakan pengeluaran yang mengharuskan perusahaan untuk berpikir pada skala strategis. Risiko jenis ini harus dipecahkan oleh pimpinan dan memerlukan perencanaan strategis. 2) Risiko operasional mengharuskan keterlibatkan pimpinan sekaligus pada tingkat yang lebih rendah. Risiko operasional dapat terjadi pada para pemasok, yang dapat pula terjadi pada aspek produksi, yang berpengaruh kepada unit distribusi, atau pada barang dipakai. 3) Risiko strategi dan operasional terjadi secara bertumpang tindih, misalnya kebakaran dapat berdampak kepada pemasok dan distributor (Husen Umar, Manajemen Risiko Bisnis, Jakarta: Gramedia, 1998, h.14-15).
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 21 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya terdiri atas beberapa kalimat yang saling berkaitan. Perpaduan kalimat yang membentuk paragraf harus memperlihatkan kesatuan pikiran. Dengan kata lain kalimat-kalimat yang berkaitan dalam suatu paragraf harus membicarakan satu gagasan. Bila dalam sebuah paragraf terdapat lebih dari satu gagasan, paragraf itu tidak baik atau tidak dimengerti oleh pembacanya. Paragraf yang baik harus ditulis secara logis dan memenuhi standar nalar. Agar gagasaan sampai kepada pembaca, kebenaran gagasan yang dapat diukur secara empirik, terpahami dengan mudah, menghasilkan kepuasan kepada pembaca. Untuk itu diperlukan strategi menulis paragraf, yaitu cara dan upaya yang dapat memikat pembaca. Rangkuman
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 22 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban paling benar ! Untuk menjawab soal nomor 1 – 5 bacalah kutipan di bawah ini. Pada dasarnya, permintaan pasar sangat dipengaruhi oleh banyak sekali faktor yang tidak terkendali. Dalam setiap ramalan permintaan haruslah secara jelas ditulis asumsi-asumsi tentang demografis, situasi ekonomis, teknologis, politis, dan budaya. Sampai saat ini, pertimbangan demografis dan ekonomis memang sudah banyak dimasukkan, sedangkan pertumbuhan teknologis baru mulai dilibatkan, tetapi faktor politis dan budaya masih sedikit sekali masuk sebagai pertimbangan peramalan bisnis. Saat ini yang banyak menaruh perhatian pada setiap faktor untuk dipertimbangkan secara terpadu hanyalah kaum futuris saja. Permintaan pasar dipengaruhi juga oleh faktor-faktor yang dapat dikendalikan, terutama oleh program pemasaran yang dikembangkan oleh penjual. Dalam kebanyakan pasar, permintaan bersifat elastis terhadap harga yang berlaku dalam industri, promosi, perbaikan produk, dan juga oleh kegiatan distribusi. Dengan demikian dalam meramalkan permintaan pasar dibutuhkan berbagai asumsi mengenai segala yang akan dilakukan di masa depan, terutama harga yang berlaku dalam industri, penampilan produk, dan pengeluaran untuk pemasaran. 1. Topik bacaan di atas: A. Unsur-unsur pemasaran B. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pasar. C. Pengaruh politik, ekonomi, dan budaya terhadap permintaan pasar D. Permintaan pasar 2. Kalimat tesis yang tepat untuk bacaan di atas. A. Permintaan pasar ditentukan oleh faktor yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan Tes Formatif
  • 23. 23 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif B. Permintaan pasar ditentukan oleh faktor yang tidak dapat dikendalikan C. Permintaan pasar ditentukan oleh faktor yang dapat dikendalikan D. Permintaan pasar tidak dapat direncanakan 3. Faktor yang dapat dikendalikan oleh penjual: A. Politik C. Demografi B. Budaya D. Teknologi 4. Elastisitas permintaan pasar dipengaruhi oleh: A. Budaya, teknologi, industri C. Harga dan penampilan produk B. Promosi, produk, distribusi D. Asumsi masa depan 5. Tujuan yang hendak dicapai oleh penulis bacaan di atas: A. Upaya mempertinggi permintaan pasar B. Menjelaskan bagaimana mempertinggi permintaan pasar C. Menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pasar D. Menjelaskan faktor yang dapat dan tidak dapat dikendalikan 6. Tentukanlah kalimat topik dari paragraf berikut . A. Kebudayaan suatu bangsa dapat dikembangkan dan diturunkan kegenerasi-generasi mendatang melalui bahasa B. Semua yang berada disekitar manusia misalnya: peristiwa-peristiwa, hasil kerja manusia, dan sebagainya dapat diungkapkan kembali dengan bahasa juga. C. Semua orang menyadari bahwa semua kegiatan dalam lingkungan masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa.
  • 24. 24 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif D. Memang bahasa adalah alat komunikasi yang paling penting, efektif, dan efisien. Tentukan susunan paragraf yang benar dari soal berikut: A. Mereka tidak dapat membantu anaknya mengerjakan pekerjaan rumah. B. Tampaknya, pemberian matematika cara baru ini memang belum siap. C. Selama ini banyak orang tua yang mengeluh karena tidak dapat memahami pelajaran matematika yang diajarkan kepada anaknya. D. Buku paket di beberapa tempat ternyata belum sampai. E. Para guru lulusan tahun lalu pun tidak sedikit yang kebingungan. 7. Susunan paragraf yang benar dari paragraf dari soal di atas adalah: A. C-A-E-B B. C-A-D-B C. B-C-A-D D. A-B-C-D 8. Gagasan utama dalam susunan paragraf di atas adalah: A. Para guru kebingungan B. Orang tua yang mengeluh karena tidak dapat memahami pelajaran matematika yang diajarkan kepada anaknya. C. Buku paket yang belum sampai D. Pemberiam matematika belum siap 9. Menurut Anda adakah kalimat yang mengganggu kesatuan paragraf di atas? A. Tidak ada B. Ada kalimat D C. Ada kalimat E D. Ada kalimat 10. Kalimat yang mengandung gagasan utama (kalimat topik) dimut dalam jenis kalimat A. Kalimat tunggal C. Kalimat majemuk taksetara B. Kalimat majemuk setara D. Kalimat majemuk campuran