SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Tim Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada Tim Penulis sehingga Tim Penulis
dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Penulisan Karya Ilmiah” yang
merupakan salah satu tugas terstruktur Bahasa Indonesia pada semester dua.
Dalam

karya

ilmiah

ini

kami

membahas

mengenai

bagaimana

mengidentifikasikan masalah tulisan, latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan,
mengindentifikasi kerangka teori, formulasi isi tulisan dan bagaimana membuat
kesimpulan dan saran dalam karya ilmiah.

Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, Tim Penulis telah banyak mendapat
bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
Tim Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Nata Margareta, S.Pd selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang
telah memberikan tugas mengenai karya ilmiah ini sehingga pengetahuan Tim
Penulis dalam penulisan karya ilmiah makin bertambah dan hal itu sangat
bermanfaat bagi penyusunan skripsi kami di kemudian hari.
2. Pihak-pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah turut
membantu sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam
waktu yang tepat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi Tim Penulis.
Akhir kata Tim Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Kritik dan saran yang bersifat menbangun akan Tim Penulis terima dengan
senang hati.

Pontianak, 28 Maret 2010

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar

i

Daftar Isi

ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

1

B. Rumusan Masalah

2

C. Tujuan Penelitian

3

D. Manfaat Penelitian

3

BAB II KERANGKA TEORI

5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

7

BAB IV PEMBAHASAN
A. Identifikasi Masalah Tulisan

8

B. Menulis Latar belakang Masalah

9

C. Menulis Tujuan Penulisan

10

D. Menulis Manfaat Tulisan

10

E. Kajian Teori

10

F. Formulasi Isi Tulisan

12

1. Tahap Persiapan

12

2. Tahap Pengorganisasian Data

13

3. Tahap Mengolah Data

14

4. Jenis Hubungan Data

15

G. Membuat kesimpulan dan Saran

16

1. Pengertian Kesimpulan dan Saran

16

2. Langkah-langkah Menyusun Kesimpulan dan Saran

17

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

19

B. Saran

20

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menulis laporan penelitian karya ilmiah acap kali menjadi masalah
bagi seseorang yang sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau
bahkan sudah melaksanakan penelitian. Berbagai alasan seperti kesibukan,
sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering menjadi kambing hitam atas
ketidakberdayaan kita menyelesaikan laporan hasil penelitian karya ilmiah.
Akhirnya, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan laporan
hasilnya belum juga selesai. Banyak kasus, mahasiswa yang sudah
menyelesaikan Ujian Negara masih bermasalah karena belum menyelesaikan
skripsi atau tesisnya.
Menyelesaikan laporan karya ilmiah terkait dengan kegiatan menulis.
Seperti yang kita ketahui, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang
masih menjadi masalah di negeri kita. Keterampilan menulis memang tidak
bisa lahir dengan serta merta. Diperlukan kolaborasi antara talenta manusia
dengan wawasan kebahasaan. Talenta melahirkan semangat menulis, dan
wawasan kebahasaan menjadi bekal untuk terampil menulis. Talenta saja tidak
cukup, sebab sebagai sebuah skill, seperti halnya naik sepeda, kegiatan
menulis perlu dilatih atau diasah. Semakin sering berlatih, maka kemampuan
menulis akan semakin baik. Untuk sekedar naik sepeda, hanya diperlukan
waktu sekitar satu bulan, dan untuk menjadi seorang atlet balap sepeda,
diperlukan latihan bertahun-tahun. Sama halnya dengan belajar menulis.
Untuk sekedar bisa menulis, dibutuhkan waktu beberapa bulan saja, tetapi
untuk menjadi penulis yang handal, yang tulisan-tulisannya ditunggu oleh para
pembaca, tentu dibutuhkan waktu latihan yang lebih lama lagi.
Tulisan bersifat efektif bila didasarkan atas prinsip-prinsip yang sama
dengan penyelidikan yang dilakukan sebelumya, yaitu kejelasan, ketetapan (bebas

1
2

dari kesalahan), dan kenalaran. Seperti halnya dengan sebuah percobaan, tulisan
harus didasarkan atas organisasi yang mantap dan rapih: “Organisasi yang baik
merupakan kunci tulisan yang baik” (Peterson 1980). Penulisan dan pikiran
merupakan dua hal yang saling berkaitan: sebuah tulisan yang disusun dengan
buruk sering mencerminkan percobaan yang kurang terorganisasi dengan latar
belakang pikiran yang kacau. Sebaliknya, penyusunan tulisan dapat membantu
penulis dalam pengertian masalah yang diselidikinya. Organisasi yang baik juga
menimbulkan kesederhanaan. Percobaan ilmiah kerap sangat rumit, tetapi
laporannya perlu ditulis dengan sederhana supaya dapat dibaca dan ditafsirkan
dengan mudah oleh orang lain (spesialis maupun bukan spesialis).

Menulis laporan hasil penelitian, tidak berbeda dengan menyusun
tulisan ilmiah populer lainnya. Secara teknis, bedanya pada kerangka tulisan.
Tulisan ilmiah hasil penelitian harus ditulis berdasarkan kerangka yang sudah
baku. Kerangka laporan hasil penelitian terdiri atas, Pendahuluan, Kajian
Teori, Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan, serta
Simpulan dan Saran, yang ditambah dengan lampiran-lampiran bukti hasil
penelitian.
Oleh karena itu, dalam karya ilmiah ini kami mengangkat masalah
penulisan karya ilmiah. Tim Penulis mencoba menyusun suatu karya tulis
mengenai bagaimana mengidentifikasikan masalah tulisan, latar belakang, tujuan
dan manfaat penulisan, mengindentifikasi kerangka teori, formulasi isi tulisan dan
bagaimana membuat kesimpulan dan saran dalam karya ilmiah.

B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah :
1. Bagaimana mengidentifikasi masalah tulisan?
2. Bagaimana menulis latar belakang?
3. Bagaimana menulis tujuan dan manfaat penulisan karya ilmiah?
4. Bagaimana mengidentifikasi kerangka teori dalam karya ilmiah?
5. Bagaimana memformulasikan isi tulisan?
6. Bagaimana membuat kesimpulan dan saran?
3

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk :
1. Mengetahui cara mengidentifikasi masalah tulisan.
2. Mengetahui cara menulis latar belakang masalah.
3. Mengetahui cara menulis tujuan dan manfaat penulisan karya ilmiah.
4. Mengetahui cara mengidentifikasi kerangka teori dalam karya ilmiah.
5. Mengetahui bagaimana memformulasikan isi tulisan.
6. Mengetahui cara membuat kesimpulan & saran.

D. Manfaat Penelitian
1. Ada banyak manfaat yang baik dari pembuatan karya ilmiah. Jika tidak
ada manfaatnya maka tentu saja Sekolah atau instansi sejenisnya tidak
akan menuntutnya. Beberapa manfaat antara lain :Melatih kreatifitas siswa
dalam menuangkan gagasan pemikirannya (ide-idenya) tentang suatu
kajian atau topik dari ilmu-ilmu yang sudah didalami. Di sini secara tidak
langsung penulis juga dilatih untuk menerapkan kemampuan berpikir
secara

logis-sistematis,

kemampuan

membahasakan,

kemampuan

menganalisis-kritik, dll.
2. Karya tulis itu, bukan hanya berguna bagi penulis saja tetapi juga sebagai
bahan referensi ilmiah dan sumbangan pengetahuan bagi sekolah, bagi
para pembaca tentang apa yang anda sumbangkan lewat ide penulis
melalui karya ilmiah tersebut.
3. Sebagai tuntutan akademik bagi para akademisi yang ingin berpetualang
terus dalam dunia pengetahuan dan pendidikan. Dengan hasil karya tulis,
penulis dilatih secara khusus untuk terbiasa menulis atau mengolah
sesuatu yang menjadi obyek tulisan ilmiah anda sehingga dapat
mempermudah anda manakala melanjutkan studi-studi ilmiah dan untuk
mencapai gelar-gelar ilmiah lainnya.
4

4. Melatih berpikir tertib dan teratur karena menulis ilmiah harus mengikuti
tata cara penulisan yang sudah ditentukan prosedur tertentu, metode dan
teknik, aturan / kaidah standar, disajikan teratur, runtun dan tertib.
5. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya
menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi
penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu
pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. http://www.akatiga.org/index.php/artikeldanopini/lainnya/128
Ditulis Oleh: Satjipto Rahardjo
Dalam artikel ini dijelaskan Buku yang ditulis oleh sdr. Gunawan Wiradi
ini menambah informasi dan wawasan bagi kita tentang seluk-beluk penulisan
karya ilmiah yang sangat bermanfaat bagi komunitas akademis. Kelebihan dari
tulisan ini adalah fokusnya kepada masalah etika, yaitu etika penulisan karya
ilmiah. Etika penulisan adalah lebih daripada masalah teknis penulisan itu
sendiri. Ia sudah bicara tentang apa yang seharusnya dilakukan dan yang tidak.
Seseorang secara teknis, boleh telah menulis dengan cara yang benar, melainkan
tetap ada resiko melanggar etika penulisan ilmiah. Etika lebih menyentuh hati
daripada nalar pikiran.Melalui praktek menulis secara terus menerus, kualitas
sebuah karya ilmiah dapat ditingkatkan.

B. http://mgmp1.wordpress.com/2009/03/11/penulisan-karya-ilmiah-artikel-ilmiah/
Penulis Prof. Dr. Imam Suyitno, M.pd
Dalam artikel ini Bapak Imam menjelaskan mengenai berbagai hal
mengenai karya ilmiah yaitu seperti situasi menulis karya ilmiah, Tahap-tahap
penulisan ilmiah, yang terdiri dari tahap pemilihan topik atau pokok bahasan,
tahap pengumpulan informasi dan bahan, tahap evaluasi informasi dan bahan,
tahap pengelolaan pokok-pokok Pikiran

dan terakhir tahap penulisan tahap

penyuntingan. Yang kedua Keterampilan yang diperlukan dalam menulis ilmiah
yaitu keterampilan bahasa, Keterampilan penyajian Keterampilan perwajahan.
Ketiga yaitu Hal penting dalam penulisan ilmiah. Ciri Tulisan Ilmiah yaitu

5
6

Empiris: informasi yang disampaikan bersifat faktual yang diperoleh berdasarkan
hasil pengamatan, kajian pustaka, penelitian.Sistematis: adanya keteraturan,
keterkaitan, dan ketergantungan antarbagianObjektif: bebas dari prasangkan
perorangan/pribadi. Analitis: berusaha membeda-bedakan pokok soalnya ke
dalam bagian yang lebih rinci. Verifikatif: mengandung kebenaran ilmiah yang
dapat diuji. Terakhir yaitu macam-macam Karya Ilmiah yang terdiri dari Artikel
ilmiah dan makalah ilmiah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Alat Pengumpulan Data
1. Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
suatu metode yang dapat memberikan gambaran suatu fenomena atau gejala
dari suatu keadaan tertentu baik yang berupa keadaan sosial, sikap, pendapat,
maupun cara yang meliputi berbagai aspek. Dengan metode deskriptif ini juga
bisa diketahui perbedaan-perbedaan dan dapat menemukan sebab-sebab dari
suatu akibat.

2. Pendekatan penelitian
Dalam penelitian, pendekatan penelitian yang kami gunakan adalah
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif mengutamakan kualitas data. Oleh
karena itu, dalam penelitian kualitatif tidak digunakan analisis statistika.
B.

Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan karya ilmiah ini, untuk mendapatkan data dan informasi
yang diperlukan, kami mempergunakan metode studi pustaka. Metode studi
pustaka atau literatur ini dilakukan dengan cara mendapatkan data atau
informasi tertulis yang bersumber dari buku-buku, koran, dan berbagai artikel
di internet yang menurut kami dapat mendukung penelitian ini.

7
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Mengidenfikasi Masalah Tulisan
Setelah mendapatkan topik atau judul penelitian yang akan anda
lakukan, hal selanjutnya yang dilakukan adalah merumuskan pertanyaan
masalah penelitian tersebut. Setelah sumber diperoleh, dibuat rumusan
masalah dan penelitian. Rumusan masalah dibuat dalam bentuk pertanyaan
dan menggambarkan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Pertanyaanpertanyaan dirumuskan secara tertulis. Oleh karena itu,perlu diperhatikan
penggunaan bahasa yang baik agar tidak terjadi salah tafsir. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Gunakan bahasa yang mudah dipahami.
2. Pilihlah kata-kata yang mengandung arti yang sama bagi semua orang.
3. Gunakan kalimat pendek yang tidak menyulitkan pemahaman
Contoh rumusan pertanyaan penelitian dapat dilihat pada uraian berikut ini:
Topik : Pribadi siswa yang tidak tenang
Judul : pengaruh kepribadian siswa yang tidak tenang terhadap prestasi belajar
Variabel : kepribadian siswa dan prestasi belajar
Subjek/Populasi : Siswa

Rumusan masalah :
a. Faktor-faktor apakah yang melatarbelakangi timbulnya lepribadian yang
tidak tenang?
b. Apakah kepribadian yang tidak tenang berpengaruh terhadap prestasi
belajar?
c. Bagaimanakah cara menyikapi siswa yang memiliki kepribadian tidak
tenang agar tidak mengganggu siswa yang lain?

8
9

Pertanyaan-pertanyaan :
a. Apakah ada faktor-faktor dari dalam yang berpengaruh terhadap
kepribadian siswa?
b. Apakah ada faktor-faktor dari luar yang berpengaruh terhadap kepribadian
siswa (contoh : teman dan lingkungan sekitar)?
c. Benarkah kepribadian tidak tenang sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar?
d. Bagaimana sikap seorang guru jika menghadapi siswa yang memilliki
kepribadian tidak tenang?
Rumusan pertanyaan di atas, dapat dikembangkan ke dalam pertanyaanpertanyaan, seperti : angket atau kuesioner, atau pedoman wawancara. Teknik
yang dipakai dalam sebuah penelitian sangat tergantung pada data yang ingin
diperoleh. Misalnya, apabila data tersebut bersifat pribadi atau sensitif, maka
teknik yang dipakai adalah wawancara.

B. Menulis Latar Belakang Masalah
Dalam latar belakang masalah, peneliti harus mengemukakan masalah
alasan dipilihnya suatu masalah atau topik yang akan dijadikan bahan
penelitian.

Mengapa

masalah

itu

perlu

diteliti

dan

apa

yang

melatarbelakanginya. Dalam latar belakang masalah dikemukakan juga faktafakta sementara yang diperoleh peneliti dari pengamatan dan studi
kepustakaan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan suatu
masalah adalah sejauh mana urgensi dan manfaatnya dalam kehidupan seharihari bagi masyarakat. Selain aspek urgensi dan manfaat, peneliti juga
mempertimbangkan aspek kepraktisan seperti fakta dan data yang dapat
diperoleh, dana, dan tenaga.
Dalam membuat latar belakang masalah, pertanyaan yang perlu ada
dalam benak peneliti adalah “kenapa masalah itu penting?”. Untuk menjawab
pertanyaan ini, peneliti akan memulainya dari sesuatu yang umum hingga
pada akhirnya menyempit pada titik permasalahan. Contohnya, peneliti ingin
10

meneliti tentang pendidikan alternatif, maka peneliti akan memulai dari
tingkat kemiskinan di Indonesia, kemudian menjelaskan HDI (Human
Development Indeks) Indonesia, hingga pada akhirnya masuk pada keterkaitan
antara kemiskinan dengan pendidikan berupa rendahnya akses pendidikan
bagi masyarakat miskin, perlu juga menjelaskan data-data pendukung.

C. Menulis Tujuan Tulisan
Tujuan penelitian merupakan rumusan masalah dalam bentuk kalimat
pernyataan. Contoh :
Rumusan masalah : faktor-faktor apakah yang mempengaruhi tingkat
kedisiplinan siswa SMU di Jakarta?
Tujuan penelitian :

ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat kedisiplinan siswa SMU di Jakarta.

Tujuan penelitian juga sangat berkaitan dengan kesimpulan. Bila masalah
penelitian merupakan hal yang dipertanyakan dan tujuan penelitian merupakan
jawaban yang ingin dicari, maka kesimpulan merupakan jawaban yang
diperoleh.

D. Menulis Manfaat Tulisan
Manfaat penelitian merupakan keguanaan nyata dari hasil yang akan
dicapai melalui penelitian tersebut. Misalnya, membantu pemerintah
menemukan alternatif kebijakan yang lebih bagus. Selain bersifat praktis,
manfaat penelitian juga bersifat teoritis.

E. Kajian Teori
Kajian teori atau kerangka teori berisi prinsip-prinsip teori yang
memengaruhi dalam pembahasan. Prinsip-prinsip teori itu berguna untuk
membantu gambaran langkah dan arah kerja. Kerangka teori akan membantu
11

penulis dalam membahas masalah yang sedang diteliti. Artinya, kerangka teori
harus bisa memberikan gambaran tata kerja teori itu.
Kerangka teori dipaparkan dengan maksud untuk memberikan gambaran
tentang kaitan upaya pengembangan dengan upaya-upaya lain yang mungkin
sudah pernah dilakukan para ahli untuk mendekati permasalahan yang sama
atau relatif sama. Dengan demikian pengembangan yang dilakukan memiliki
landasan empiris yang kuat.
Untuk membuat kerangka teori, kita harus menetapkan topik/masalah apa
yang akan dibahas, kemudian cari penelusuran pustaka atau bahan-bahan yang
berhubungan dengan topik tersebut dapat melalui berbagai media seperti bukubuku referensi atau mencarinya di internet untuk dijadikan landasan/dasar teori
dari topik/masalah yang akan dibahas. Bahan-bahan yang dikumpulkan harus
lengkap dan sebanyak-banyaknya pastinya berhubungan dengan topik yang
akan dibahas.
Biasanya tidak ada prosedur baku dalam menentukan landasan/dasar
teori ini. Beberapa buku penulisan karya ilmiah pun satu sama lain tidak
seragam dalam konteks sistematikanya. Landasan teori biasanya mewajibkan si
penulis untuk menggunakan kerangka umum dari tema penulisan karya
ilmiahnya. Artinya kalau si penulis telah menentukan tema dari karya ilmiah,
maka buku-buku referensi tentu saja harus yang berhubungan dgn tema
tersebut. Bisa juga buku tambahan tetapi buku-buku utama atau jurnal yang
hendak kita kutip harus merupakan "referens" yang berkaitan dengan tema
yang hendak kita buat agar kerangka acuannya tidak terlalu meluas.
Misalnya, kerangka teori untuk menganalisis kesalahan (Anakes)
kebahasaan kita menggunakan teori yang berhubungan dengan itu, misalnya
dengan membuat rujukan buku karya Henry Guntur Tarigan, Pengajaran
Analisis Kesalahan Berbahasa, Penerbit Angkasa, Bandung.
12

F. Formulasi Isi Tulisan
Setelah data terkumpul, langkah berikutnya yang dilakukan peneliti
adalah mengolah dan menganalisis data tersebut.
1. Tahap Persiapan
a. Editing
Kegiatan editing adalah kegiatan meneliti atau memeriksa kembali
data yang telah dikumpulkan dari lapangan. Biasanya editing dilakukan
oleh kuesioner yang disusun secara berstruktur dan diisi melalui
wawancara formal. Dalam mengedit, hal-hal yang harus diperhatikan dari
sebuah data adalah sebagai berikut :
1. Memeriksa namadan kelengkapan identitas pengisi.
2. Mengecek kelengkapan data. Artinya memeriksa isi instrumen
pengumpulan data, termasuk kelengkapan lembar instrumen.
b. Coding
Coding atau pengkodean adalah usaha mengklarifikasikan jawaban
responden menurut macamnya. Tujuannya adalah menyederhanakan
jawaban responden sehingga dapat diolah. Usaha pengkodean dilakukan
dengan memberi simbol atau angka pada jawaban responden. Simbol atau
angka inilah yang disebut kode.
Contoh :
1) Kategori jenis kelamin
a) Laki-laki diberi kode 1
b) Perempuan diberi kode 0
2) Usia responden
a) 15-20 tahun diberi kode 1
b) 21-25 tahun diberi kode 2
c) 26-30 tahun diberi kode 3
3) Kategori tingkat pendidikan
a) SD diberi kode 1
b) SLTP diberi kode 2
13

c) SLTA diberi kode 3
d) Perguruan tinggi diberi kode 4
2. Tahap Pengorganisasian Data
Setelah pengkodean, langkah selanjutnya adalah pengorganisasian
data. Data-data yang telah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam
tabel pengolahan, baik berupa tabel frekuensi maupun tabel silang. Dengan
demikian data dari lapangan akan tampak lebih sederhana, ringkas, dan
mudah dipahami.
Dengan melakukan kegiatan pengorganisasian data, peneliti akan
memperoleh keuntungan sebagai berikut :
a. Menghemat ruang, mengurangi penjelasan, dan pernyataan deskriptif
menjadi seminimal mungkin.
b. Bisa lebih menampilkan relasi dari proses-proses penelitian.
c. Data yang ditabulasikan itu bisa lebih mudah diingat daripada data yang
tidak ditabulasikan.
d. Pengaturan secara tabular ini mempermudah penjumlahan dari itemitemnya dan mempermudah menemukan kesalahan-kesalahan.
e. Tabel akan memberikan basis yang mudah untuk mengadakan perhitungan.
Terdapat dua jenis tabel untuk mengorganisasi data agar mudah dibaca dan
ditafsir.

Tabel Frekuensi : Untuk mengetahui besarnya frekuensi data pada
masing-masing kategori perlu dilakukan perhitungan dengan menempatkan
kode jawaban yang sama pada kategori tabel yang disesuaikan. Cara yang
paling mudah adalah dengan cara talli. Contoh:
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
Jenis Kelamin

Talli

Frekuensi

Laki-laki

llll

5

Perempuan

llll

5

Jumlah

llll llll

10
14

Tabel Silang : dibuat dengan cara memecahkan setiap satuan data dari
setiap kategori menjadi dua atau lebih subsatuan. Pemecahan data
demikian dilakukan dengan suatu kriteria yang baru.
Contoh :

Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Usia dan Jenis Kelamin
Responden
Usia responden

15-20

21-25

F

%

F

%

Laki-laki

6

50

5

50

Perempuan

6

50

5

50

Jumlah

12

100

10

100

Jenis kelamin

3. Tahap Mengolah Data
Cara pengelolaan data terdiri dari 2 cara. Kedua cara itu adalah cara
statistic dan nonstatistik.
a. Pengolahan data secara statistik
Cara statistik biasa digunakan untuk data yang bersifat kuantitatif .
Pengolahan data secara statistik mempunyai 2 fungsi. Pertama, membantu
peneliti melukiskan dan merangkum hasil pengumpulan datanya. Statistik
seperti ini disebut statistik deskriptif. Kedua, membantu meramalkan suatu
kesimpulan untuk suatu populasi yang lebih besar dari sekumpulan data
yang diselidiki. Statistik seperti ini disebut statistik inferensial.
b. Pengolahan data secara nonstatistik
Pengolahan data nonstatistik adalah cara mengolah data-data
kualitatif. Hasil pengolahan

data langsung

dapat

diambil tanpa

menggunakan instrument statistik. Misalnya, dapat langsung diambil dari
hasil pengamatan, melalui angket tertutup atau wawancara.
15

4. Jenis Hubungan Data
Setelah mengolah data langkah selanjutnya menganalisis atau
menginterpretasikan data tersebut. Dalam tahap tersebut hal yang harus
diketahui adalah jenis hubungan data. Ada beberapa jenis hubungan data
yang perlu diketahui oleh seorang peneliti dalam menganalisis atau
menginterpretasikan data yang telah diolah. Jenis hubungan tersebut adalah
sebagai berikut.

a. Hubungan simetris
Apabila sebuah variable berhubungan dengan variable yang lain,
tetapi adanya variable tersebut bukan disebabkan oleh variable yang
pertama, hubungan demikian dinamakan hubungan simetris. Hubungan
simetris terjadi bila kedua variable merupakan akibat dari suatu factor yang
sama. Hubungan yang terjadi hanyalah kebetulan saja. Misalnya, seorang
peneliti menganalisis dua buah variable, yaitu meningkatkan pemakaian
pupuk oleh petani dan meningkatkan jumlah radio yang dimiliki petani.
Meningkatnya pengguna pupuk dan peningkatan jumlah radio disebabkan
factor yang sama, yaitu meningkatkan pendapatan para petani.

b. Hubungan Asimetris
Apabila suatu berhubungan dengan variabel yang lain tetapi
hubungan tersebut tidak timbal balik, hubungan itu disebut asimetris.
Misalnya hubungan antara “rajin” dan “sukses” atau pendidikan dan
perilaku sosial.

c. Hubungan Timbal Balik (Resiprokal)
Apabila kedua variabel saling mempengaruhi secara timbal balik (2
arah), hubungan itu dinamakan hubungan timbal balik. Dengan perkataan
lain, variabel

X

mempengaruhi

variabel

Y

dan

sebaliknya Y

mempengaruhi X. Dalam hubungan ini, kita tidak tahu mana sebab dan
16

mana

akibat.

Misalnya,

tingkat

pendidikan

yang

rendah

akan

mempengaruhi penghasilan seseorang.

G. Membuat Kesimpulan dan Saran
1. Pengertian Kesimpulan dan Saran
Bagian akhir dari sebuah laporan penelitian adalah kesimpulan dan
saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari
keseluruhan hasil analisa, pembahasan, dan pengujian hipotesa dalam
sebuah penelitian. Saran merupakan usul atau pendapat dari seorang
peneliti yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang menjadi objek
penelitian ataupun kemungkinan penelitian lanjutan.
Pada bagian kesimpulan dan saran, peneliti berusaha memperlihatkan
benang merah antara keseluruhan bagian dalam penelitian, terutama antara
masalah penelitian, hipotesa, dan analisis data. Sebuah kesimpulan ilmiah
harus didasarkan pada hasil penelitian karena pada bagian ini peneliti
berusaha memberikan jawaban atas pertanyaan masalah penelitian.
Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada
umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan
tambahan. Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan
permasalahan. Dengan demikian, kesimpulan utama harus bertalian dengan
pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti.Pada kesimpulan
tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap
menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya. Dengan sendirinya, penulis
tidakdibenarkan menarik kesimpulan yang merupakan hal-hal baru, lebihlebih jika dilakukan pada kesimpulan utama. Jika penulis bermaksud
menyertakan data atau informasi barumaka hendaknya dikonsentrasikan
pada bab-bab uraian dan bukannya pada kesimpulan.
Pendek kata, kesimpulan adalah berisi pembahasan tentang
kesimpulan semata. Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang
memerlukan hipotesis, maka pada kesimpulan utamanya harus dijelaskan
apakah hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak.
17

Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang
memerlukan hipotesis tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab
analisis. Sebaliknya, pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang tidak
memerlukan hipotesis, maka kesimpulan merupakan uraian tentang
jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada bab pendahuluan.

2. Langkah-langkah Menyusun Kesimpulan dan Saran
Sebagai langkah pertama, penulis menguraikan garis besar
permasalahan dan kemudian member ringkasan tentang segala sesuatu
yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Pada langkah berikutnya,
penulis harus menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan
untuk sampai pada kesimpulan tertentu. Langkah terakhir dalam menyusun
kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dan akibat-akibat tertentu
dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun praktis.
Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang peneliti untuk
mengetahui cara atau teknik menarik kesimpulan atas data-data yang
diperolehnya. Umumnya terdapat dua logika penarikan kesimpulan, yakni
logika deduktif dan logika induktif.

a. Kesimpulan dengan logika deduktif
Logika deduktif atau umum-khusus merupakan proses berpikir yang
dimulai dari sesuatu hal yang umum ke hal-hal yang khusus. Proses
pengambilan keputusan ini dilakukan untuk penelitian dengan pendekatan
kuantitatif. Pengambilan kesimpulan dengan logika deduktif, dimulai
dengan teori yang digunakan, kemudian teori tersebut dikaitkan dengan
data yang diperoleh sehingga peneliti memperoleh kesimpulan.
Contoh :
Premis 1

: langit mendung maka hari akan hujan.

Premis 2

: hari ini langit mendung.

Kesimpulan

: maka hari ini akan hujan.
18

b. Kesimpulan dengan logika induktif
Logika berpikir ini dimulai dari sesuatu hal yang spesifik sehingga
dapat dilihat pola yang terjadi dan pola ini akan menjadi kesimpulan bagi
sebuah penelitian proses logika berpikir ini dapat digunakan untuk
penelitian dengan pendekatan kualitatif.
Contoh :
Bukti 1

: senin hujan

Bukti 2

: selasa hujan

Bukti 3

: rabu hujan

Bukti 4

: kamis hujan

Kesimpulan

: maka kemungkinan hari jumat hujan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dalam mengidentifikasi masalah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
adalah pertama, gunakan bahasa yang mudah dipaham. Kedua, pilihlah
kata-kata yang mengandung arti yang sama bagi semua orang. Ketiga,
gunakan kalimat pendek yang tidak menyulitkan pemahaman.
2. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan suatu masalah
adalah sejauh mana urgensi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
bagi masyarakat. Selain aspek urgensi dan manfaat, peneliti juga
mempertimbangkan aspek kepraktisan seperti fakta dan data yang dapat
diperoleh, dana, dan tenaga.
3. Tujuan penelitian juga sangat berkaitan dengan kesimpulan dan manfaat
penelitian merupakan keguanaan nyata dari hasil yang akan dicapai
melalui penelitian tersebut.
4. Prinsip-prinsip teori dalam karya ilmiah berguna untuk membantu
gambaran langkah dan arah kerja. Kerangka teori akan membantu penulis
dalam membahas masalah yang sedang diteliti.
5. Dalam memformulasikan isi tulisan ada beberapa tahap yang dilakukan
yaitu tahap persiapan yang terdiri dari editing dan coding. Kedua, yaitu
tahap pengorganisasian data .
6. Kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas pertanyaan
yang diajukan pada bab pendahuluan. Dalam penulisan kesimpulan
umumnya terdapat dua cara penarikan kesimpulan, yakni cara nonstatistik
dan cara statistik.
7. Saran merupakan usul atau pendapat dari seorang peneliti yang berkaitan
dengan pemecahan masalah yang menjadi objek penelitian ataupun
kemungkinan penelitian lanjutan.
19
20

B. Saran
1. Dalam menulis karya ilmiah diharapkan memperhatikan sistematika
penulisan sehingga karya ilmiah tersebut dapat diterima oleh berbagai
kalangan.
2. Dalam menulis diharapkan penulis dapat mengkaji berbagai fenomena dan
permasalahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini sehingga karya tulis
dapat menjadi menarik dan bermanfaat bagi para pembaca.
3. Kami mengharapkan para pembaca dapat meningkatkan kekreatifannya
dan kekritisannya dalam berfikir saat membuat karya ilmiah.

20
DAFTAR PUSTAKA

Maryati, Kun. 2007. SOSIOLOGI untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta:
Erlangga.
http://www.pdfqueen.com/html/
http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/Abstrak-kesimp-saran.pdf
http://www.google.co.id#hl=id&source=hp&q=tujuan+penulisan+karya+ilmiah&
meta=&aq=0&aqi=g3&aql=&oq=tujuan+penulisan+ka&gs_rfai=&fp
http://id.shvoong.com/humanities/1914052-manfaat-menulis-ilmiah/
http://www.akatiga.org/index.php/artikeldanopini/lainnya/128
http://mgmp1.wordpress.com/2009/03/11/penulisan-karya-ilmiah-artikel-ilmiah/

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif EnvaPya
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaAdrian Ekstrada
 
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianUwes Chaeruman
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachHariyatunnisa Ahmad
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaSyaiful Ahdan
 
Tugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkompTugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkompDaniriPusmasari
 
Kutipan dan Cara Menulis Kutipan
Kutipan dan Cara Menulis KutipanKutipan dan Cara Menulis Kutipan
Kutipan dan Cara Menulis Kutipantiharum
 
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemMakalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemZainal Abidin
 
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfIdaSyahraeni
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijauanurputri
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Muhammad Yasir Abdad
 
Materi teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiMateri teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiApriadi MA
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposRizka Pratiwi
 

What's hot (20)

Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif
 
Makalah Karya Ilmiah
Makalah Karya Ilmiah Makalah Karya Ilmiah
Makalah Karya Ilmiah
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
 
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
Tata cara penulisan pustaka
Tata cara penulisan pustakaTata cara penulisan pustaka
Tata cara penulisan pustaka
 
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurtLaporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Tugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkompTugas makalah UAS evakinkomp
Tugas makalah UAS evakinkomp
 
Kutipan dan Cara Menulis Kutipan
Kutipan dan Cara Menulis KutipanKutipan dan Cara Menulis Kutipan
Kutipan dan Cara Menulis Kutipan
 
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 PertanyaanRuntuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
 
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemMakalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
 
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
 
Materi teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiMateri teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasi
 
Enzim katalase
Enzim katalaseEnzim katalase
Enzim katalase
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 

Similar to Contoh makalah bi

Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)
Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)
Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)Into Setiawan
 
Contoh makalah bi
Contoh makalah biContoh makalah bi
Contoh makalah bialdyzilverz
 
KATA PENGANTAR.docx
KATA PENGANTAR.docxKATA PENGANTAR.docx
KATA PENGANTAR.docxUlilAydiy
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianJerusman Marbun
 
Cover makalah
Cover makalahCover makalah
Cover makalahtaufiq99
 
Tugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiahTugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiahputriunpak
 
Tugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiahTugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiahputriunpak
 
Tugas karya ilmiah
Tugas karya ilmiahTugas karya ilmiah
Tugas karya ilmiahputriunpak
 
Eddy - draft MODUL KTI -entokes 2022.docx
Eddy - draft MODUL KTI -entokes 2022.docxEddy - draft MODUL KTI -entokes 2022.docx
Eddy - draft MODUL KTI -entokes 2022.docxEddy Siswanto
 
Tips menulis yang baik untuk publikasi
Tips menulis yang baik untuk publikasiTips menulis yang baik untuk publikasi
Tips menulis yang baik untuk publikasiTaufiq Hidayat
 
KTI KEMENTENAGA KERJA 1 rev.pdf
KTI KEMENTENAGA KERJA 1 rev.pdfKTI KEMENTENAGA KERJA 1 rev.pdf
KTI KEMENTENAGA KERJA 1 rev.pdfAnnik Mayseptyana
 
Cara membuat makalah
Cara membuat makalahCara membuat makalah
Cara membuat makalahApri Kusanto
 
Teknik Penulisan Karangan
Teknik Penulisan KaranganTeknik Penulisan Karangan
Teknik Penulisan KaranganReni Ringgarna
 
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_bese
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_beseContoh makalah mahasiswa_yang_benar_bese
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_besetutorialtekkomkunade
 

Similar to Contoh makalah bi (20)

Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)
Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)
Contohmakalahbi 131128063656-phpapp02(1)
 
Contoh makalah bi
Contoh makalah biContoh makalah bi
Contoh makalah bi
 
KATA PENGANTAR.docx
KATA PENGANTAR.docxKATA PENGANTAR.docx
KATA PENGANTAR.docx
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitian
 
Cover makalah
Cover makalahCover makalah
Cover makalah
 
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis IlmiahKarya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
 
Menulis Karya Ilmiah
Menulis Karya IlmiahMenulis Karya Ilmiah
Menulis Karya Ilmiah
 
Tugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiahTugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiah
 
Tugas
Tugas Tugas
Tugas
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Tugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiahTugas karya tulis ilmiah
Tugas karya tulis ilmiah
 
Tugas karya ilmiah
Tugas karya ilmiahTugas karya ilmiah
Tugas karya ilmiah
 
Eddy - draft MODUL KTI -entokes 2022.docx
Eddy - draft MODUL KTI -entokes 2022.docxEddy - draft MODUL KTI -entokes 2022.docx
Eddy - draft MODUL KTI -entokes 2022.docx
 
Tips menulis yang baik untuk publikasi
Tips menulis yang baik untuk publikasiTips menulis yang baik untuk publikasi
Tips menulis yang baik untuk publikasi
 
KTI KEMENTENAGA KERJA 1 rev.pdf
KTI KEMENTENAGA KERJA 1 rev.pdfKTI KEMENTENAGA KERJA 1 rev.pdf
KTI KEMENTENAGA KERJA 1 rev.pdf
 
Cara membuat makalah
Cara membuat makalahCara membuat makalah
Cara membuat makalah
 
Metode penulisan
Metode penulisanMetode penulisan
Metode penulisan
 
Teknik Penulisan Karangan
Teknik Penulisan KaranganTeknik Penulisan Karangan
Teknik Penulisan Karangan
 
45589890 menulis ilmiah
45589890 menulis ilmiah45589890 menulis ilmiah
45589890 menulis ilmiah
 
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_bese
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_beseContoh makalah mahasiswa_yang_benar_bese
Contoh makalah mahasiswa_yang_benar_bese
 

Contoh makalah bi

  • 1. KATA PENGANTAR Puji dan syukur Tim Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada Tim Penulis sehingga Tim Penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Penulisan Karya Ilmiah” yang merupakan salah satu tugas terstruktur Bahasa Indonesia pada semester dua. Dalam karya ilmiah ini kami membahas mengenai bagaimana mengidentifikasikan masalah tulisan, latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan, mengindentifikasi kerangka teori, formulasi isi tulisan dan bagaimana membuat kesimpulan dan saran dalam karya ilmiah. Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, Tim Penulis telah banyak mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Tim Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Ibu Nata Margareta, S.Pd selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas mengenai karya ilmiah ini sehingga pengetahuan Tim Penulis dalam penulisan karya ilmiah makin bertambah dan hal itu sangat bermanfaat bagi penyusunan skripsi kami di kemudian hari. 2. Pihak-pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah turut membantu sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat. Penulis menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi Tim Penulis. Akhir kata Tim Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat menbangun akan Tim Penulis terima dengan senang hati. Pontianak, 28 Maret 2010 Penulis i
  • 2. DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 B. Rumusan Masalah 2 C. Tujuan Penelitian 3 D. Manfaat Penelitian 3 BAB II KERANGKA TEORI 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 7 BAB IV PEMBAHASAN A. Identifikasi Masalah Tulisan 8 B. Menulis Latar belakang Masalah 9 C. Menulis Tujuan Penulisan 10 D. Menulis Manfaat Tulisan 10 E. Kajian Teori 10 F. Formulasi Isi Tulisan 12 1. Tahap Persiapan 12 2. Tahap Pengorganisasian Data 13 3. Tahap Mengolah Data 14 4. Jenis Hubungan Data 15 G. Membuat kesimpulan dan Saran 16 1. Pengertian Kesimpulan dan Saran 16 2. Langkah-langkah Menyusun Kesimpulan dan Saran 17 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 19 B. Saran 20 DAFTAR PUSTAKA ii
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis laporan penelitian karya ilmiah acap kali menjadi masalah bagi seseorang yang sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melaksanakan penelitian. Berbagai alasan seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering menjadi kambing hitam atas ketidakberdayaan kita menyelesaikan laporan hasil penelitian karya ilmiah. Akhirnya, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan laporan hasilnya belum juga selesai. Banyak kasus, mahasiswa yang sudah menyelesaikan Ujian Negara masih bermasalah karena belum menyelesaikan skripsi atau tesisnya. Menyelesaikan laporan karya ilmiah terkait dengan kegiatan menulis. Seperti yang kita ketahui, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masih menjadi masalah di negeri kita. Keterampilan menulis memang tidak bisa lahir dengan serta merta. Diperlukan kolaborasi antara talenta manusia dengan wawasan kebahasaan. Talenta melahirkan semangat menulis, dan wawasan kebahasaan menjadi bekal untuk terampil menulis. Talenta saja tidak cukup, sebab sebagai sebuah skill, seperti halnya naik sepeda, kegiatan menulis perlu dilatih atau diasah. Semakin sering berlatih, maka kemampuan menulis akan semakin baik. Untuk sekedar naik sepeda, hanya diperlukan waktu sekitar satu bulan, dan untuk menjadi seorang atlet balap sepeda, diperlukan latihan bertahun-tahun. Sama halnya dengan belajar menulis. Untuk sekedar bisa menulis, dibutuhkan waktu beberapa bulan saja, tetapi untuk menjadi penulis yang handal, yang tulisan-tulisannya ditunggu oleh para pembaca, tentu dibutuhkan waktu latihan yang lebih lama lagi. Tulisan bersifat efektif bila didasarkan atas prinsip-prinsip yang sama dengan penyelidikan yang dilakukan sebelumya, yaitu kejelasan, ketetapan (bebas 1
  • 4. 2 dari kesalahan), dan kenalaran. Seperti halnya dengan sebuah percobaan, tulisan harus didasarkan atas organisasi yang mantap dan rapih: “Organisasi yang baik merupakan kunci tulisan yang baik” (Peterson 1980). Penulisan dan pikiran merupakan dua hal yang saling berkaitan: sebuah tulisan yang disusun dengan buruk sering mencerminkan percobaan yang kurang terorganisasi dengan latar belakang pikiran yang kacau. Sebaliknya, penyusunan tulisan dapat membantu penulis dalam pengertian masalah yang diselidikinya. Organisasi yang baik juga menimbulkan kesederhanaan. Percobaan ilmiah kerap sangat rumit, tetapi laporannya perlu ditulis dengan sederhana supaya dapat dibaca dan ditafsirkan dengan mudah oleh orang lain (spesialis maupun bukan spesialis). Menulis laporan hasil penelitian, tidak berbeda dengan menyusun tulisan ilmiah populer lainnya. Secara teknis, bedanya pada kerangka tulisan. Tulisan ilmiah hasil penelitian harus ditulis berdasarkan kerangka yang sudah baku. Kerangka laporan hasil penelitian terdiri atas, Pendahuluan, Kajian Teori, Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan, serta Simpulan dan Saran, yang ditambah dengan lampiran-lampiran bukti hasil penelitian. Oleh karena itu, dalam karya ilmiah ini kami mengangkat masalah penulisan karya ilmiah. Tim Penulis mencoba menyusun suatu karya tulis mengenai bagaimana mengidentifikasikan masalah tulisan, latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan, mengindentifikasi kerangka teori, formulasi isi tulisan dan bagaimana membuat kesimpulan dan saran dalam karya ilmiah. B. Rumusan Masalah Masalah yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah : 1. Bagaimana mengidentifikasi masalah tulisan? 2. Bagaimana menulis latar belakang? 3. Bagaimana menulis tujuan dan manfaat penulisan karya ilmiah? 4. Bagaimana mengidentifikasi kerangka teori dalam karya ilmiah? 5. Bagaimana memformulasikan isi tulisan? 6. Bagaimana membuat kesimpulan dan saran?
  • 5. 3 C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk : 1. Mengetahui cara mengidentifikasi masalah tulisan. 2. Mengetahui cara menulis latar belakang masalah. 3. Mengetahui cara menulis tujuan dan manfaat penulisan karya ilmiah. 4. Mengetahui cara mengidentifikasi kerangka teori dalam karya ilmiah. 5. Mengetahui bagaimana memformulasikan isi tulisan. 6. Mengetahui cara membuat kesimpulan & saran. D. Manfaat Penelitian 1. Ada banyak manfaat yang baik dari pembuatan karya ilmiah. Jika tidak ada manfaatnya maka tentu saja Sekolah atau instansi sejenisnya tidak akan menuntutnya. Beberapa manfaat antara lain :Melatih kreatifitas siswa dalam menuangkan gagasan pemikirannya (ide-idenya) tentang suatu kajian atau topik dari ilmu-ilmu yang sudah didalami. Di sini secara tidak langsung penulis juga dilatih untuk menerapkan kemampuan berpikir secara logis-sistematis, kemampuan membahasakan, kemampuan menganalisis-kritik, dll. 2. Karya tulis itu, bukan hanya berguna bagi penulis saja tetapi juga sebagai bahan referensi ilmiah dan sumbangan pengetahuan bagi sekolah, bagi para pembaca tentang apa yang anda sumbangkan lewat ide penulis melalui karya ilmiah tersebut. 3. Sebagai tuntutan akademik bagi para akademisi yang ingin berpetualang terus dalam dunia pengetahuan dan pendidikan. Dengan hasil karya tulis, penulis dilatih secara khusus untuk terbiasa menulis atau mengolah sesuatu yang menjadi obyek tulisan ilmiah anda sehingga dapat mempermudah anda manakala melanjutkan studi-studi ilmiah dan untuk mencapai gelar-gelar ilmiah lainnya.
  • 6. 4 4. Melatih berpikir tertib dan teratur karena menulis ilmiah harus mengikuti tata cara penulisan yang sudah ditentukan prosedur tertentu, metode dan teknik, aturan / kaidah standar, disajikan teratur, runtun dan tertib. 5. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
  • 7. BAB II KERANGKA TEORI A. http://www.akatiga.org/index.php/artikeldanopini/lainnya/128 Ditulis Oleh: Satjipto Rahardjo Dalam artikel ini dijelaskan Buku yang ditulis oleh sdr. Gunawan Wiradi ini menambah informasi dan wawasan bagi kita tentang seluk-beluk penulisan karya ilmiah yang sangat bermanfaat bagi komunitas akademis. Kelebihan dari tulisan ini adalah fokusnya kepada masalah etika, yaitu etika penulisan karya ilmiah. Etika penulisan adalah lebih daripada masalah teknis penulisan itu sendiri. Ia sudah bicara tentang apa yang seharusnya dilakukan dan yang tidak. Seseorang secara teknis, boleh telah menulis dengan cara yang benar, melainkan tetap ada resiko melanggar etika penulisan ilmiah. Etika lebih menyentuh hati daripada nalar pikiran.Melalui praktek menulis secara terus menerus, kualitas sebuah karya ilmiah dapat ditingkatkan. B. http://mgmp1.wordpress.com/2009/03/11/penulisan-karya-ilmiah-artikel-ilmiah/ Penulis Prof. Dr. Imam Suyitno, M.pd Dalam artikel ini Bapak Imam menjelaskan mengenai berbagai hal mengenai karya ilmiah yaitu seperti situasi menulis karya ilmiah, Tahap-tahap penulisan ilmiah, yang terdiri dari tahap pemilihan topik atau pokok bahasan, tahap pengumpulan informasi dan bahan, tahap evaluasi informasi dan bahan, tahap pengelolaan pokok-pokok Pikiran dan terakhir tahap penulisan tahap penyuntingan. Yang kedua Keterampilan yang diperlukan dalam menulis ilmiah yaitu keterampilan bahasa, Keterampilan penyajian Keterampilan perwajahan. Ketiga yaitu Hal penting dalam penulisan ilmiah. Ciri Tulisan Ilmiah yaitu 5
  • 8. 6 Empiris: informasi yang disampaikan bersifat faktual yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan, kajian pustaka, penelitian.Sistematis: adanya keteraturan, keterkaitan, dan ketergantungan antarbagianObjektif: bebas dari prasangkan perorangan/pribadi. Analitis: berusaha membeda-bedakan pokok soalnya ke dalam bagian yang lebih rinci. Verifikatif: mengandung kebenaran ilmiah yang dapat diuji. Terakhir yaitu macam-macam Karya Ilmiah yang terdiri dari Artikel ilmiah dan makalah ilmiah.
  • 9. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Alat Pengumpulan Data 1. Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, suatu metode yang dapat memberikan gambaran suatu fenomena atau gejala dari suatu keadaan tertentu baik yang berupa keadaan sosial, sikap, pendapat, maupun cara yang meliputi berbagai aspek. Dengan metode deskriptif ini juga bisa diketahui perbedaan-perbedaan dan dapat menemukan sebab-sebab dari suatu akibat. 2. Pendekatan penelitian Dalam penelitian, pendekatan penelitian yang kami gunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif mengutamakan kualitas data. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif tidak digunakan analisis statistika. B. Teknik Pengumpulan Data Dalam penulisan karya ilmiah ini, untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, kami mempergunakan metode studi pustaka. Metode studi pustaka atau literatur ini dilakukan dengan cara mendapatkan data atau informasi tertulis yang bersumber dari buku-buku, koran, dan berbagai artikel di internet yang menurut kami dapat mendukung penelitian ini. 7
  • 10. BAB IV PEMBAHASAN A. Mengidenfikasi Masalah Tulisan Setelah mendapatkan topik atau judul penelitian yang akan anda lakukan, hal selanjutnya yang dilakukan adalah merumuskan pertanyaan masalah penelitian tersebut. Setelah sumber diperoleh, dibuat rumusan masalah dan penelitian. Rumusan masalah dibuat dalam bentuk pertanyaan dan menggambarkan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Pertanyaanpertanyaan dirumuskan secara tertulis. Oleh karena itu,perlu diperhatikan penggunaan bahasa yang baik agar tidak terjadi salah tafsir. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Gunakan bahasa yang mudah dipahami. 2. Pilihlah kata-kata yang mengandung arti yang sama bagi semua orang. 3. Gunakan kalimat pendek yang tidak menyulitkan pemahaman Contoh rumusan pertanyaan penelitian dapat dilihat pada uraian berikut ini: Topik : Pribadi siswa yang tidak tenang Judul : pengaruh kepribadian siswa yang tidak tenang terhadap prestasi belajar Variabel : kepribadian siswa dan prestasi belajar Subjek/Populasi : Siswa Rumusan masalah : a. Faktor-faktor apakah yang melatarbelakangi timbulnya lepribadian yang tidak tenang? b. Apakah kepribadian yang tidak tenang berpengaruh terhadap prestasi belajar? c. Bagaimanakah cara menyikapi siswa yang memiliki kepribadian tidak tenang agar tidak mengganggu siswa yang lain? 8
  • 11. 9 Pertanyaan-pertanyaan : a. Apakah ada faktor-faktor dari dalam yang berpengaruh terhadap kepribadian siswa? b. Apakah ada faktor-faktor dari luar yang berpengaruh terhadap kepribadian siswa (contoh : teman dan lingkungan sekitar)? c. Benarkah kepribadian tidak tenang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar? d. Bagaimana sikap seorang guru jika menghadapi siswa yang memilliki kepribadian tidak tenang? Rumusan pertanyaan di atas, dapat dikembangkan ke dalam pertanyaanpertanyaan, seperti : angket atau kuesioner, atau pedoman wawancara. Teknik yang dipakai dalam sebuah penelitian sangat tergantung pada data yang ingin diperoleh. Misalnya, apabila data tersebut bersifat pribadi atau sensitif, maka teknik yang dipakai adalah wawancara. B. Menulis Latar Belakang Masalah Dalam latar belakang masalah, peneliti harus mengemukakan masalah alasan dipilihnya suatu masalah atau topik yang akan dijadikan bahan penelitian. Mengapa masalah itu perlu diteliti dan apa yang melatarbelakanginya. Dalam latar belakang masalah dikemukakan juga faktafakta sementara yang diperoleh peneliti dari pengamatan dan studi kepustakaan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan suatu masalah adalah sejauh mana urgensi dan manfaatnya dalam kehidupan seharihari bagi masyarakat. Selain aspek urgensi dan manfaat, peneliti juga mempertimbangkan aspek kepraktisan seperti fakta dan data yang dapat diperoleh, dana, dan tenaga. Dalam membuat latar belakang masalah, pertanyaan yang perlu ada dalam benak peneliti adalah “kenapa masalah itu penting?”. Untuk menjawab pertanyaan ini, peneliti akan memulainya dari sesuatu yang umum hingga pada akhirnya menyempit pada titik permasalahan. Contohnya, peneliti ingin
  • 12. 10 meneliti tentang pendidikan alternatif, maka peneliti akan memulai dari tingkat kemiskinan di Indonesia, kemudian menjelaskan HDI (Human Development Indeks) Indonesia, hingga pada akhirnya masuk pada keterkaitan antara kemiskinan dengan pendidikan berupa rendahnya akses pendidikan bagi masyarakat miskin, perlu juga menjelaskan data-data pendukung. C. Menulis Tujuan Tulisan Tujuan penelitian merupakan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh : Rumusan masalah : faktor-faktor apakah yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa SMU di Jakarta? Tujuan penelitian : ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa SMU di Jakarta. Tujuan penelitian juga sangat berkaitan dengan kesimpulan. Bila masalah penelitian merupakan hal yang dipertanyakan dan tujuan penelitian merupakan jawaban yang ingin dicari, maka kesimpulan merupakan jawaban yang diperoleh. D. Menulis Manfaat Tulisan Manfaat penelitian merupakan keguanaan nyata dari hasil yang akan dicapai melalui penelitian tersebut. Misalnya, membantu pemerintah menemukan alternatif kebijakan yang lebih bagus. Selain bersifat praktis, manfaat penelitian juga bersifat teoritis. E. Kajian Teori Kajian teori atau kerangka teori berisi prinsip-prinsip teori yang memengaruhi dalam pembahasan. Prinsip-prinsip teori itu berguna untuk membantu gambaran langkah dan arah kerja. Kerangka teori akan membantu
  • 13. 11 penulis dalam membahas masalah yang sedang diteliti. Artinya, kerangka teori harus bisa memberikan gambaran tata kerja teori itu. Kerangka teori dipaparkan dengan maksud untuk memberikan gambaran tentang kaitan upaya pengembangan dengan upaya-upaya lain yang mungkin sudah pernah dilakukan para ahli untuk mendekati permasalahan yang sama atau relatif sama. Dengan demikian pengembangan yang dilakukan memiliki landasan empiris yang kuat. Untuk membuat kerangka teori, kita harus menetapkan topik/masalah apa yang akan dibahas, kemudian cari penelusuran pustaka atau bahan-bahan yang berhubungan dengan topik tersebut dapat melalui berbagai media seperti bukubuku referensi atau mencarinya di internet untuk dijadikan landasan/dasar teori dari topik/masalah yang akan dibahas. Bahan-bahan yang dikumpulkan harus lengkap dan sebanyak-banyaknya pastinya berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Biasanya tidak ada prosedur baku dalam menentukan landasan/dasar teori ini. Beberapa buku penulisan karya ilmiah pun satu sama lain tidak seragam dalam konteks sistematikanya. Landasan teori biasanya mewajibkan si penulis untuk menggunakan kerangka umum dari tema penulisan karya ilmiahnya. Artinya kalau si penulis telah menentukan tema dari karya ilmiah, maka buku-buku referensi tentu saja harus yang berhubungan dgn tema tersebut. Bisa juga buku tambahan tetapi buku-buku utama atau jurnal yang hendak kita kutip harus merupakan "referens" yang berkaitan dengan tema yang hendak kita buat agar kerangka acuannya tidak terlalu meluas. Misalnya, kerangka teori untuk menganalisis kesalahan (Anakes) kebahasaan kita menggunakan teori yang berhubungan dengan itu, misalnya dengan membuat rujukan buku karya Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa, Penerbit Angkasa, Bandung.
  • 14. 12 F. Formulasi Isi Tulisan Setelah data terkumpul, langkah berikutnya yang dilakukan peneliti adalah mengolah dan menganalisis data tersebut. 1. Tahap Persiapan a. Editing Kegiatan editing adalah kegiatan meneliti atau memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan dari lapangan. Biasanya editing dilakukan oleh kuesioner yang disusun secara berstruktur dan diisi melalui wawancara formal. Dalam mengedit, hal-hal yang harus diperhatikan dari sebuah data adalah sebagai berikut : 1. Memeriksa namadan kelengkapan identitas pengisi. 2. Mengecek kelengkapan data. Artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data, termasuk kelengkapan lembar instrumen. b. Coding Coding atau pengkodean adalah usaha mengklarifikasikan jawaban responden menurut macamnya. Tujuannya adalah menyederhanakan jawaban responden sehingga dapat diolah. Usaha pengkodean dilakukan dengan memberi simbol atau angka pada jawaban responden. Simbol atau angka inilah yang disebut kode. Contoh : 1) Kategori jenis kelamin a) Laki-laki diberi kode 1 b) Perempuan diberi kode 0 2) Usia responden a) 15-20 tahun diberi kode 1 b) 21-25 tahun diberi kode 2 c) 26-30 tahun diberi kode 3 3) Kategori tingkat pendidikan a) SD diberi kode 1 b) SLTP diberi kode 2
  • 15. 13 c) SLTA diberi kode 3 d) Perguruan tinggi diberi kode 4 2. Tahap Pengorganisasian Data Setelah pengkodean, langkah selanjutnya adalah pengorganisasian data. Data-data yang telah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel pengolahan, baik berupa tabel frekuensi maupun tabel silang. Dengan demikian data dari lapangan akan tampak lebih sederhana, ringkas, dan mudah dipahami. Dengan melakukan kegiatan pengorganisasian data, peneliti akan memperoleh keuntungan sebagai berikut : a. Menghemat ruang, mengurangi penjelasan, dan pernyataan deskriptif menjadi seminimal mungkin. b. Bisa lebih menampilkan relasi dari proses-proses penelitian. c. Data yang ditabulasikan itu bisa lebih mudah diingat daripada data yang tidak ditabulasikan. d. Pengaturan secara tabular ini mempermudah penjumlahan dari itemitemnya dan mempermudah menemukan kesalahan-kesalahan. e. Tabel akan memberikan basis yang mudah untuk mengadakan perhitungan. Terdapat dua jenis tabel untuk mengorganisasi data agar mudah dibaca dan ditafsir. Tabel Frekuensi : Untuk mengetahui besarnya frekuensi data pada masing-masing kategori perlu dilakukan perhitungan dengan menempatkan kode jawaban yang sama pada kategori tabel yang disesuaikan. Cara yang paling mudah adalah dengan cara talli. Contoh: Tabel 1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Jenis Kelamin Talli Frekuensi Laki-laki llll 5 Perempuan llll 5 Jumlah llll llll 10
  • 16. 14 Tabel Silang : dibuat dengan cara memecahkan setiap satuan data dari setiap kategori menjadi dua atau lebih subsatuan. Pemecahan data demikian dilakukan dengan suatu kriteria yang baru. Contoh : Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Usia dan Jenis Kelamin Responden Usia responden 15-20 21-25 F % F % Laki-laki 6 50 5 50 Perempuan 6 50 5 50 Jumlah 12 100 10 100 Jenis kelamin 3. Tahap Mengolah Data Cara pengelolaan data terdiri dari 2 cara. Kedua cara itu adalah cara statistic dan nonstatistik. a. Pengolahan data secara statistik Cara statistik biasa digunakan untuk data yang bersifat kuantitatif . Pengolahan data secara statistik mempunyai 2 fungsi. Pertama, membantu peneliti melukiskan dan merangkum hasil pengumpulan datanya. Statistik seperti ini disebut statistik deskriptif. Kedua, membantu meramalkan suatu kesimpulan untuk suatu populasi yang lebih besar dari sekumpulan data yang diselidiki. Statistik seperti ini disebut statistik inferensial. b. Pengolahan data secara nonstatistik Pengolahan data nonstatistik adalah cara mengolah data-data kualitatif. Hasil pengolahan data langsung dapat diambil tanpa menggunakan instrument statistik. Misalnya, dapat langsung diambil dari hasil pengamatan, melalui angket tertutup atau wawancara.
  • 17. 15 4. Jenis Hubungan Data Setelah mengolah data langkah selanjutnya menganalisis atau menginterpretasikan data tersebut. Dalam tahap tersebut hal yang harus diketahui adalah jenis hubungan data. Ada beberapa jenis hubungan data yang perlu diketahui oleh seorang peneliti dalam menganalisis atau menginterpretasikan data yang telah diolah. Jenis hubungan tersebut adalah sebagai berikut. a. Hubungan simetris Apabila sebuah variable berhubungan dengan variable yang lain, tetapi adanya variable tersebut bukan disebabkan oleh variable yang pertama, hubungan demikian dinamakan hubungan simetris. Hubungan simetris terjadi bila kedua variable merupakan akibat dari suatu factor yang sama. Hubungan yang terjadi hanyalah kebetulan saja. Misalnya, seorang peneliti menganalisis dua buah variable, yaitu meningkatkan pemakaian pupuk oleh petani dan meningkatkan jumlah radio yang dimiliki petani. Meningkatnya pengguna pupuk dan peningkatan jumlah radio disebabkan factor yang sama, yaitu meningkatkan pendapatan para petani. b. Hubungan Asimetris Apabila suatu berhubungan dengan variabel yang lain tetapi hubungan tersebut tidak timbal balik, hubungan itu disebut asimetris. Misalnya hubungan antara “rajin” dan “sukses” atau pendidikan dan perilaku sosial. c. Hubungan Timbal Balik (Resiprokal) Apabila kedua variabel saling mempengaruhi secara timbal balik (2 arah), hubungan itu dinamakan hubungan timbal balik. Dengan perkataan lain, variabel X mempengaruhi variabel Y dan sebaliknya Y mempengaruhi X. Dalam hubungan ini, kita tidak tahu mana sebab dan
  • 18. 16 mana akibat. Misalnya, tingkat pendidikan yang rendah akan mempengaruhi penghasilan seseorang. G. Membuat Kesimpulan dan Saran 1. Pengertian Kesimpulan dan Saran Bagian akhir dari sebuah laporan penelitian adalah kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari keseluruhan hasil analisa, pembahasan, dan pengujian hipotesa dalam sebuah penelitian. Saran merupakan usul atau pendapat dari seorang peneliti yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang menjadi objek penelitian ataupun kemungkinan penelitian lanjutan. Pada bagian kesimpulan dan saran, peneliti berusaha memperlihatkan benang merah antara keseluruhan bagian dalam penelitian, terutama antara masalah penelitian, hipotesa, dan analisis data. Sebuah kesimpulan ilmiah harus didasarkan pada hasil penelitian karena pada bagian ini peneliti berusaha memberikan jawaban atas pertanyaan masalah penelitian. Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan. Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan permasalahan. Dengan demikian, kesimpulan utama harus bertalian dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti.Pada kesimpulan tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya. Dengan sendirinya, penulis tidakdibenarkan menarik kesimpulan yang merupakan hal-hal baru, lebihlebih jika dilakukan pada kesimpulan utama. Jika penulis bermaksud menyertakan data atau informasi barumaka hendaknya dikonsentrasikan pada bab-bab uraian dan bukannya pada kesimpulan. Pendek kata, kesimpulan adalah berisi pembahasan tentang kesimpulan semata. Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, maka pada kesimpulan utamanya harus dijelaskan apakah hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak.
  • 19. 17 Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab analisis. Sebaliknya, pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang tidak memerlukan hipotesis, maka kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada bab pendahuluan. 2. Langkah-langkah Menyusun Kesimpulan dan Saran Sebagai langkah pertama, penulis menguraikan garis besar permasalahan dan kemudian member ringkasan tentang segala sesuatu yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Pada langkah berikutnya, penulis harus menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan untuk sampai pada kesimpulan tertentu. Langkah terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dan akibat-akibat tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun praktis. Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang peneliti untuk mengetahui cara atau teknik menarik kesimpulan atas data-data yang diperolehnya. Umumnya terdapat dua logika penarikan kesimpulan, yakni logika deduktif dan logika induktif. a. Kesimpulan dengan logika deduktif Logika deduktif atau umum-khusus merupakan proses berpikir yang dimulai dari sesuatu hal yang umum ke hal-hal yang khusus. Proses pengambilan keputusan ini dilakukan untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan kesimpulan dengan logika deduktif, dimulai dengan teori yang digunakan, kemudian teori tersebut dikaitkan dengan data yang diperoleh sehingga peneliti memperoleh kesimpulan. Contoh : Premis 1 : langit mendung maka hari akan hujan. Premis 2 : hari ini langit mendung. Kesimpulan : maka hari ini akan hujan.
  • 20. 18 b. Kesimpulan dengan logika induktif Logika berpikir ini dimulai dari sesuatu hal yang spesifik sehingga dapat dilihat pola yang terjadi dan pola ini akan menjadi kesimpulan bagi sebuah penelitian proses logika berpikir ini dapat digunakan untuk penelitian dengan pendekatan kualitatif. Contoh : Bukti 1 : senin hujan Bukti 2 : selasa hujan Bukti 3 : rabu hujan Bukti 4 : kamis hujan Kesimpulan : maka kemungkinan hari jumat hujan.
  • 21. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Dalam mengidentifikasi masalah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah pertama, gunakan bahasa yang mudah dipaham. Kedua, pilihlah kata-kata yang mengandung arti yang sama bagi semua orang. Ketiga, gunakan kalimat pendek yang tidak menyulitkan pemahaman. 2. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan suatu masalah adalah sejauh mana urgensi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat. Selain aspek urgensi dan manfaat, peneliti juga mempertimbangkan aspek kepraktisan seperti fakta dan data yang dapat diperoleh, dana, dan tenaga. 3. Tujuan penelitian juga sangat berkaitan dengan kesimpulan dan manfaat penelitian merupakan keguanaan nyata dari hasil yang akan dicapai melalui penelitian tersebut. 4. Prinsip-prinsip teori dalam karya ilmiah berguna untuk membantu gambaran langkah dan arah kerja. Kerangka teori akan membantu penulis dalam membahas masalah yang sedang diteliti. 5. Dalam memformulasikan isi tulisan ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu tahap persiapan yang terdiri dari editing dan coding. Kedua, yaitu tahap pengorganisasian data . 6. Kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada bab pendahuluan. Dalam penulisan kesimpulan umumnya terdapat dua cara penarikan kesimpulan, yakni cara nonstatistik dan cara statistik. 7. Saran merupakan usul atau pendapat dari seorang peneliti yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang menjadi objek penelitian ataupun kemungkinan penelitian lanjutan. 19
  • 22. 20 B. Saran 1. Dalam menulis karya ilmiah diharapkan memperhatikan sistematika penulisan sehingga karya ilmiah tersebut dapat diterima oleh berbagai kalangan. 2. Dalam menulis diharapkan penulis dapat mengkaji berbagai fenomena dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini sehingga karya tulis dapat menjadi menarik dan bermanfaat bagi para pembaca. 3. Kami mengharapkan para pembaca dapat meningkatkan kekreatifannya dan kekritisannya dalam berfikir saat membuat karya ilmiah. 20
  • 23. DAFTAR PUSTAKA Maryati, Kun. 2007. SOSIOLOGI untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta: Erlangga. http://www.pdfqueen.com/html/ http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/Abstrak-kesimp-saran.pdf http://www.google.co.id#hl=id&source=hp&q=tujuan+penulisan+karya+ilmiah& meta=&aq=0&aqi=g3&aql=&oq=tujuan+penulisan+ka&gs_rfai=&fp http://id.shvoong.com/humanities/1914052-manfaat-menulis-ilmiah/ http://www.akatiga.org/index.php/artikeldanopini/lainnya/128 http://mgmp1.wordpress.com/2009/03/11/penulisan-karya-ilmiah-artikel-ilmiah/