Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Buffer
1. Persamaan Henderson-Haselbalch
• Dengan menggunakan persamaan Handerson-Haselbalch, dapat ditentukan
tingkat ionisasi asam asetat pada pH tertentu.
• Nilai pKa suatu molekul obat terkait dengan formulasi sediaan obat dan juga
dalam desain metode analisis untuk keperluan penentuan kadarnya
(persentasi ionisasi obat).
Copy right : hendri.apt@gmail.com 1
2. Larutan Bufer
Copy right : hendri.apt@gmail.com 2
If a strong base is added to a buffer If a strong acid is added to a buffer
buffer solution resists marked changes
in pH that would otherwise result from
addition of an acid or base.
3. Koefisien partisi
• pemahaman koefisien partisi (P) dan hubungannya dengan pH bermanfaat
dalam ekstraksi dan analisis senyawa obat.
• Semakin besar nilai P maka semakin banyak senyawa dalam pelarut organik.
• Nilai P yang sering juga dinyatakan dengan nilai log P tergantung pada pelarut
organik tertentu yang digunakan untuk pengukuran.
• Beberapa pengukuran koefisien partisi dilakukan dengan menggunakan partisi
air dan n-oktanol.
• nilai P = 10 berarti 10 bagian senyawa berada dalam lapisan organik dan 1
bagian berada dalam lapisan air.
• Jika suatu senyawa, asam atau basa, mengalami ionisasi sebesar 50 % (pH =
Pka) maka koefisien partisinya setengah dari koefisien partisi obat-obat yang
tidak mengalami ionisasi
Copy right : hendri.apt@gmail.com 3
4. Pembagian senyawa obat organik
SENYAWA
ORGANIK
ASAM LEMAH R-COOH
MOLEKUL NETRAL NON IONIK
GARAM ORGANIK
R-COONa, Ar-COONa,
RNH2.HCl, ArNH2.HCL,
NaOAr
BASA LEMAH R-NH2, Ar-NH2
Copy right : hendri.apt@gmail.com 4
5. Asam lemah
• Sukar larut dalam air, kecuali asam organik suku rendah (asam
asetat, asam propionat, asam barbiturat)
• Larut dalam pelarut organik (eter, kloroform, heksan, etanol)
• Contoh : asam salisilat, asam benzoat, asam asetilsalisilat
(asetosal).
Copy right : hendri.apt@gmail.com 5
Asam asetilsalisilat
Asam benzoat
6. Basa lemah
• Sukar larut dalam air
• Larut dalam pelarut organik (eter, kloroform, heksan, etanol)
• Contoh : alkaloida (kinin, kodein, morfine, papaverin),
antihistamin (CTM, prometazin)
Copy right : hendri.apt@gmail.com 6
papaverin
prometazine
7. Garam organik
• Larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik
• Contoh : C6H5COONa, Na benzoat, Tiamin HCl, Kodein HCl,
Papaverin HCl, Na salisilat, Tetrasiklin HCl, Morfine HCl,
Piridoksin HCl.
Copy right : hendri.apt@gmail.com 7
Tiamin HCl
Na benzoat
Na Salisilat
8. Molekul netral
• Umumnya sukar larut dalam air
• Contoh : kloramfenikol, parasetamol.
Copy right : hendri.apt@gmail.com 8
paracetamol
9. Profil fisiko-kimia molekul obat … (1)
Parasetamol
• obat analgetika antipiretika
dengan gugus amida
• gugus amida (netral), gugus
hidroksi fenolik (asam
sangat lemah, pKa 9,5)
• hampir semua amida sangat
stabil terhadap hidrolisis
aspirin
• obat analgetika-antipiretika
• gugus asam karboksilat (asam
lemah, pKa 3,5), ester fenolik
(tidak stabil)
• koefisien partisi yang tidak
terionisasi pada pH asam P = ±
631 (oktanol/air)
• dapat mengalami hidrolisis
ester dengan cepat oleh OH-
Copy right : hendri.apt@gmail.com 9
10. Profil fisiko-kimia molekul obat … (2)
5-fluoro urasil
• obat antikanker
• gugus ureida nitrogen A
(asam, pKa 7,0), gugus ureida
nitrogen B (asam sangat
lemah, pKa 13,00)
• koofesien partisi dalam bentuk
tak terionisasi P = ± 0,13
(oktanol/air)
• molekul cukup stabil
sulfadiazin
• obat antibakteri
• gugus cincin diazin (basa
sangat lemah, pKa 2), gugus
nitrogen sulfonamid (asam
lemah, pKa 6,5), gugus amin
aromatis (basa lemah, pKa < 2)
• koofesien partisi dalam bentuk
tak terionisasi P = ± 0,55
(oktanol/air)
Copy right : hendri.apt@gmail.com 10
11. 7. 5 CAMPURAN PENAHAN
BUFER ASAM (ASAM LEMAH DAN GARAMNYA)
CH3COOH H+ + CH3COO-
Ca Ca
NaCH3COO Na+ + CH3COO-
Cg Cg
Terjadi efek ion senama
[CH3COOH] Ca
[H+] = Ka = Ka
[CH3COO-] Cg
BUFER BASA (BASA LEMAH DAN GARAMNYA)
NH4OH NH4
+ + OH-
Cb Cb
NH4Cl NH4
+ + Cl-
Cg Cg
[NH4OH] Cb
[OH-] = Kb = Kb
[NH4
+] Cg
12. Profil fisiko-kimia molekul obat … (3)
isoprenalin
• obat simpatomimetik
• gugus amin sekunder(basa, pKa
8,6), gugus benzil alkohol (netral),
gugus katekol (asam lemah, pKa
10-12)
• koofesien partisi dalam bentuk
tak terionisasi sangat mudah
larut dalam air
• molekul mudah dioksidasi
paparan sinar/udara
prednisolon
• obat kortikosteroid
• gugus keton(netral), gugus
alkohol primer, sekunder, tersier
(netral)
• koofesien partisi dalam P = ± 70
(oktanol/air), tidak mengalami
ionisasi.
• reaksi eliminasi karena pengaruh
panas pada ester berlangsung
secara cepat.
Copy right : hendri.apt@gmail.com 12
13. Mekanisme kerja campuran penahan (bufer asam)
• Bila ada x mol H+ ditambahkan ke dalam bufer asam,
maka jumlah garam berkurang, jumlah asam bertambah
NaCH3COO Na+ + CH3COO-
CH3COOH H+ + CH3COO-
mmol asam + x
[H+] = Ka
mmol garam - x
• Bila ada x mol OH- ditambahkan ke dalam bufer asam,
maka jumlah asam berkurang, jumlah garam bertambah
NaCH3COO Na+ + CH3COO-
CH3COOH H+ + CH3COO-
mmol asam - x
[H+] = Ka
mmol garam + x
H+
OH-
14. DAYA TAHAN CAMPURAN PENAHAN
Mol H+ atau OH- yang harus ditambahkan ke dalam 1 liter
larutan bufer agar pH-nya berubah satu satuan
+ asam + basa
pH = 3 pH = 4 pH = 5
Yang mempengaruhi daya tahan bufer:
Konsentrasi penyusun bufer
Perbandingan [asam] / [garam] atau [basa] /
[garam]
Kapasitas maksimum bila,
[asam] [basa]
atau = 1
[garam] [garam]
pH - 1 Bufer awal pH + 1
15. Contoh 7.9
Berapakah pH campuran penahan yang terbuat dari
a. CH3COOH 0,1 M dan NaCH3COO 0,1 M
b. CH3COOH 0,01 M dan NaCH3COO 0,01 M
c. CH3COOH 0,1 M dan NaCH3COO 0,01 M
d. NH4OH 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M
e. NH4OH 0,001 M dan NH4Cl 0,001 M
f. NH4OH 0,1 M dan NH4Cl 0,01 M
g. C6H5COOH 0,1 M dan NaC6H5COO 0,1 M
a. [H+] = Ka.Ca/Cg = 1,76x10-5 x 0,1/0,1 =1,76x10-5; pH = 4,75
d. [OH-] = Kb.Cb/Cg = 1,76x10-5 x 0,1/0,1 = 1,76x10-5
pOH = 4,75; pH = 14 – 4,75 = 9,25
Penyelesaian
16. Contoh 7.10
Berapakah perubahan pH bila ke dalam 1L campuran penahan
yang terdiri dari asam format 1M dan natrium format 0,5M
ditambahkan :
a. 0,1 mol HCl b. 0,1 mol NaOH
pH awal: [H+] = Ka.Ca/Cg = 1,77x10-4 x 1/0,5 = 3,54x10-4
pH = 3,45
a. HCl akan bereaksi dengan garam natrium format
NaHCOO + HCl NaCl + HCOOH
[NaHCOO] menjadi (0,5 – 0,1)M = 0,4 M
[HCOOH] = (1+0,1)M = 1,1 M
[H+] = 1,77x10-4 x 1,1/0,4 = 4,87x10-4; pH = 3,31
Perubahan pH = 3,45 – 3,31 = 0,14
Penyelesaian
17. b. NaOH akan bereaksi dengan asam format membentuk
garam format.
HCOOH + NaOH NaHCOO + H2O
[HCOOH] menjadi (1 – 0,1)M = 0,9 M
[NaHCOO] = (0,5 + 0,1)M = 0,6 M
[H+] = 1,77x10-4 x 0,9/0,6 = 2,66x10-4; pH = 3,58
Perubahan pH = 3,58 – 3,45 = 0,13
18. 7. 6 APLIKASI ASAM, BASA, DAN
CAMPURAN PENAHAN
Penentuan kuantitas suatu bahan
contohnya: penentuan kadar asam cuka
dalam suatu produk industri
Penggunaan campuran penahan dalam:
pengujian kualitas air (kesadahan)
pemisahan asam amino atau protein dengan
kromatografi kolom
19. LATIHAN SOAL-SOAL
1. Tunjukkanlah pasangan asam-basa konjugasi untuk reaksi
berikut:
a. HNO3 + N2H4 NO3
- + N2H5
b. CN- + H3O+ HCN + H2O
c. HIO3 + HC2O4
- IO3
- + H2C2O4
d. S2- + H2O HS- + OH-
2. Berapa pH larutan yang terbentuk bila dicampurkan
sejumlah volume yang sama dari larutan:
a. pH 2 dan pH 6
b. pH 2 dan pH 12
c. pH 9 dan pH 12
20. 3. Hitunglah pH larutan yang terbuat dari:
a. 50 g NaOH (dianggap murni) dalam 500 mL larutan
b. 50 mL NH4OH 0,1 M dicampurkan dengan 200 mL air
c. 25 g Natrium asetat dilarutkan menjadi 250 mL larutan
d. pengenceran larutan NH4CN 0,1 M dengan faktor 4x
4. Hitunglah pH campuran penahan yang dibuat dari:
a. asam benzoat 0,1 M dan natrium benzoat 0,1 M
b. asam benzoat 0,020 M dan garam natrium benzoat 0,025 M
c. ammonium hidroksida 0,01 M dan amonium klorida 0,008 M