Dokumen tersebut membahas tentang larutan penyangga. Larutan penyangga dapat mempertahankan nilai pHnya apabila ditambahkan sedikit asam, basa, atau air. Larutan penyangga terbentuk dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya atau basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan penyangga berperan penting dalam tubuh manusia dan farmasi karena dapat menjaga kestabilan pH.
5. Indikator
1. Menganalisis larutan penyangga dan bukan
penyangga melalui percobaan
2. Mengukur pH larutan penyangga dan bukan
penyangga setelah ditambah sedikit asam, sedikit
basa dan pengenceran
3. Menghitung pH dan pOH larutan penyangga
dengan menggunakan prinsip kesetimbangan
4. menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh
mahluk hidup dan kehidupan sehari-hari
back
6. Larutan penyangga (buffer)
adalah larutan yang dapat
mempertahankan harga pH baik dengan
penambhan sedikit asam, sedikit basa
dan pengenceran.
Larutan penyangga terbentuk campuran
asam lemah dan basa konjugasinya
(buffer asam) atau campuran basa lemah
dan asam konjugasinya (buffer basa).
back next
7. Sifat Larutan Penyangga
Larutan penyangga dapat
mempertahankan nilai pH
apabila ditambahkan sedikit
asam, basa atau air
( pengenceran )
back
next
8. Prinsip Kerja Larutan Penyangga
Jika ke dalam larutan penyangga
ditambahkan sedikit asam (H+
), maka asam
tersebut akan bereaksi dengan zat yang
bersifat basa. Begitupun sebaliknya, jika
ditambahkan sedikit basa (OH+
) ke dalam
larutan penyangga, maka basa tersebut akan
bereaksi dengan zat yang bersifat asam.
back next
9. pH larutan penyangga ;
Dapat dihitung dengan rumus :
[ H+
] = Ka [ asam ] / [anion
garam]
[OH-] = Kb
[ basa] / [ kation garam ]
back next
10. Fungsi larutan
penyangga
1. Dalam bidang kesehatan
Dalam bidang farmasi banyak zat aktif yang harus
dalam keadaan pH stabil. Perubahan pH akan
menyebabkan khasiat zat aktif tersebut berkurang
atau hilang sama sekali.
contoh : obat tetes mata dan obat suntik
2. Dalam tubuh manusia
Dalam tubuh manusia, sistem larutan
penyanggaterdapat dalam sel, cairan antar
sel, dan dalam darah.
back next
11. Larutan penyangga yang
bersifat asam
• Larutan ini mempertahankan pH pada daerah
asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan ini
dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya
yang merupakan basa konjugasi dari asamnya.
Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu
asam lemah dengan suatu basa kuat dimana
asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah
berlebih. Campuran akan menghasilkan garam
yang mengandung basa konjugasi dari asam
lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa
kuat yang digunakan seperti natrium, kalium,
barium, kalsium, dan lain-lain.
12. Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada
larutan penyangga yang mengandung
CH3COOH dan CH3COO-
yang mengalami
kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
• Pada penambahan asam
Penambahan asam (H+
) akan menggeser
kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+
yang
ditambahkan akan bereaksi dengan ion
CH3COO-
membentuk molekul CH3COOH.
CH3COO-
(aq) + H+
(aq) → CH3COOH(aq)
13. Menghitung pH Larutan
Penyangga asam
• Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam
menentukan konsentrasi ion H+
dalam suatu
larutan dengan rumus berikut:
• [H+
] = Ka x a/g
atau
pH = p Ka - log a/g
• dengan, Ka = tetapan ionisasi asam lemah
a = jumlah mol asam lemah
g = jumlah mol basa konjugasi
14. Contoh soal
• Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan
mencampurkan 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan
50 mL larutan NaCH3COO 0,1 M. (KaCH3COOH = 1,8 ×
10–5)
• Jawab:
50 mL CH3COOH 0,1 M + 50 mL NaCH3COO 0,1 M
mol CH3COOH = 50 mL × 0,1 mmol/mL= 5 mmol
mol NaCH3COO = 50 mL × 0,1 mmol/mL= 5 mmol
pH = pKa – loga/g
pH = – log 1,8 × 10–5 – log5/5
pH = – log 1,8 × 10–5
pH = 5 – log 1,8
= 4,75