AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
Makalah pendidikan karakter
1. MAKALAH PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM LINGKUNGAN
KELUARGA
LAPORAN WAWANCARA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Karakter
Dosen Pengampu Mira Mirawati, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Anis Fitriyah (037117165)
Nur Shifa Setyo Utami (037117144)
Kinanti Salmaningtyas (037117148)
Zahra Khusnul Oktaviana (037117146)
Ardi Nata Nugroho (037117023)
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2017/2018
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Tugas Pendidikan Karakter
ini dengan baik dan tepat waktu.
Seperti yang telah kita ketahui “Pendidikan Karakter” itu sangat penting bagi anak
bangsa dari mulai dini. Semua akan dibahas pada makalah ini kenapa Pendidikan
Karakter itu sangat dibutuhkan dan layak dijadikan sebagai materi pelajaran.
Tugas ini kami buat untuk memberikan penjelasan tentang keberadaan Pendidikan
Karakter di lingkungan keluarga. Semoga makalah yang kami buat ini dapat membantu
menambah wawasan kita menjadi lebih luas lagi.
Kami sadar bahwa makalah yang kami susun ini masih punya banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu guru, agar kami
dapat belajar dari kesalahan dan tidak mengulanginya untuk kedua kalinya. Dan ucapan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini. Harapan
kami mudah-mudahan makalah ini dapat memenuhi harapan kita semua. Atas perhatian
dan waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
Bogor, 10 April 2018
Penulis
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3. Tujuan Pembuatan Makalah..............................................................1
BAB II HASIL WAWANCARADAN PEMBAHASAN ................................... 2
2.1. Fungsi Keluarga Dalam Pembentukan Karakter ....................................2
2.2. Peran Keluarga Dalam Pembentukan Karakter ......................................2
2.3. Pengembangan Karakter Dalam Keluarga ..............................................3
2.4. Pendekatan Keluarga Dalam Pembentukan Karakter ..............................3
2.5. Hambatan Pembentukan Karakter Dalam Keluarga ...............................3
2.6. Upaya Mengatasi Hambatan Dalam Pembentukan Karakter .................4
BAB III PENUTUP ............................................................................................5
3.1 Kesimpulan........................................................................................5
3.2 Saran..................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................iii
4. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan merupakan tempat dimana seorang anak tumbuh dan berkembang,
sehingga lingkungan banyak berperan dalam membentuk kepribadian dan karakter
seseorang. Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan lingkungan ini yang
mempengaruhi perkembangan anak, setelah itu sekolah dan kemudian masyarakat.
Keluarga dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orangtua dan orang-
orang terdekat. Setiap keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya, dalam hal ini
yang berbeda misalnya cara didik keluarga, keadaan ekonomi keluarga. Setiap keluarga
memiliki sejarah perjuangan, nilai-nilai, dan kebiasaan yang turun temurun yang secara
tidak sadar akan akan membentuk karakter anak.
Pengaruh keluarga amat besar dalam pembentukan pondasi kepribadian anak.
Keluarga yang gagal membentuk kepribadian anak biasanya adalah keluarga yang
penuh dengan konflik atau tidak bahagia. Tugas berat para orang tua adalah
meyakinkan fungsi keluarga mereka benar-benar aman, nyaman bagi anak-anak
mereka. Rumah adalah surga bagi anak, dimana mereka dapat menjadi cerdas, sholeh,
dan tentu saja tercukupi lahir dan bathinnya.Arus globalisasi menyerang di segala aspek
kehidupan bermasyarakat, tidak hanya masyarakat kota tetapi juga masyarakat
pedesaan. Dengan demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa peran kelurga sangat besar
sebagai penentu terbentuknya moral manusia-manusia yang dilahirkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa fungsi keluarga dalam pembentukan karakter?
2. Bagaimana peran keluarga terhadap pembentukan karakter?
3. Karakter apa yang dikembangkan dalam pembentukan karakter di lingkungan
keluarga?
4. Apa saja pendekatan yang dilakukan dalam pembentukan karakter di lingkungan
keluarga ?
5. Apa saja hambatan yang dialami oleh keluarga dalam pembentukan karakter?
6. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pembentukan
karakter di lingkungan keluarga?
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
1. Menjelaskan mengenai fungsi keluarga.
2. Menjelaskan peran keluarga dalam pembentukan karakter.
3. Menjelaskan mengenai pengembangan karakter dalam lingkungan keluarga.
4. Mengetahui apa saja pendekatan yang dilakukan dalam pembentukan karakter di
lingkungan keluarga.
5. Mengetahui apa saja hambatan pembentukan karakter dalam keluarga.
6. Mengetahui upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan dalam pembentukan
karakter di lingkungan keluarga.
5. 3
BAB II
HASIL WAWANCARA DAN PEMBAHASAN
2.1.Fungsi Keluarga Dalam Pembentukan Karakter
Keluarga merupakan ruang lingkup pendidikan yang pertama dan utama bagi
seorang anak.Peranan keluarga memiliki potensi yang sangat besar bagi tumbuh
kembang anak sejak usia dini, anak diibaratkan bagai kertas putih yang polos, dan
bersih, belum memiliki bentuk jiwa yang tetap, sehingga faktor keluargalah sebagai
faktor pengaruh yang pertama yang akan turut membentuk karakter seorang anak.
Keluarga berpotensi untuk mengembangkan karakter anak melalui ikatan emosi yang
kuat antara orang tua dan anak. Pola pengasuhan dan prinsip-prinsip pengasuhan orang
tua terhadap anak. Keluarga juga memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Mempersiapkan anak-anak bertingkah laku sesuai dengan niai-nilai dan norma-
norma aturan-aturan dalam masyarakat dimana keluarga tersebut berada
(sosialisasi).
2) Mengusahakan terselenggaranya kebutuhan ekonomi rumah tangga (ekonomi),
sehingga keluarga sering disebut unit produksi.
3) Melindungi anggota keluarga yang tidak produksi lagi (jompo).
4) Meneruskan keturunan (reproduksi).
2.2.Peran Keluarga Dalam Pembentukan Karakter
Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi seorang
anak. Peranan keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar bagi tumbuh kembang
anak sejak usia dini, sehingga faktor keluargalah sebagai faktor pengaruh yang pertama
yang akan turut membentuk karakter seorang anak. Pendidikan anak usia dini harus
dilakukan secara menyeluruh, dimana pembekalan dini yang diberikan keluarga
terhadap anak dapat mempercepat perkembangannya. Pendidikan anak pada usia dini,
memiliki potensi yang cukup besar.
Upaya pembentukan karakter yang kuat memerlukan usaha yang terus menerus
berkesinambungan, dan pihak keluargalah yang memiliki potensi besar dalam
pembentukan karakter-karakter tersebut, karena pihak sekolah memiliki keterbatasan
ruang dan waktu dalam pembentukan karakter-karakter di atas. Terkadang karena
berbagai faktor yang menjadi alasan, orang tua menyerahkan pendidikan anak-anaknya
pada beberapa lembaga sekolah. Hanya saja terkadang karena kurangnya komunikasi
antara orang tua dan anak, serta antara orang tua dan pihak sekolah, terjadi kontra
pendidikan antara rumah dan sekolah, sehingga nilai yang diharapkan tersebut tidak
diperoleh di rumah, namun justru tertinggal di sekolah. Oleh karena itu, dalam tujuan
membentuk karakter anak yang menyeluruh, sangat perlu diperhatikan perilaku
pola/prinsip pengasuhan orang tua/lingkungan keluarga terhadap anak. Jika
menerapkan pendidikan yang salah, itu sama saja dengan membunuh karakter anak
tersebut. Namun kita harus melihatnya secara bijaksana, karena reaksi seorang anak
terhadap sesuatu, sangat dipengaruhi oleh proses belajar yang dilaluinya, dan pola
asuhlah yang paling mendominasi bentukan sikap dan kepribadiannya. Jadi, perlu
6. 4
disadari betul bahwa keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi pendidikan dan
perkembangan karakter anak.
2.3.Pengembangan Karakter Dalam Keluarga
Dalam pembentukan karakter di lingkngan keluarga, pada umumnya orangtua
menginginkanyang terbaik untuk anaknya sehingga menjadi anak yang diharapkan oleh
orangtuanya. Pendidikan karakter dalam keluarga merupakan amanah bagi orang tua
terkait dengan pemahaman tentang hakekat pendidikan keluarga yang islami serta
penerapanya dalam kehidupan sehari-hari merupakan wujud tanggung jawab orang tua
dalam membentuk karakter anak yang baik sehingga mewujudkan generasi muslim
yang berkualitas sangat diharapkan.
2.4.Pendekatan Keluarga Dalam Pembentukan Karakter
Usaha pembentukan dan pendidikan karakter melalui lembaga keluarga dapat
dilakukan melalui pendekatan-pendekatan seperti memberikan contoh yang baik,
memberi penghargaan agar anak merasa senang dalam menjalaninya, menumbuhkan
nilai-nilai yang baik dan mengecam perbuatan buruk hingga mencegah perlakuan nilai-
nilai yang buruk, membiasakan bersikap dan bertindak dengan pola-pola yang baik
yang diulangi secara terus menerus dan konsisten. Dengan pemberian nasehat tetapi
juga disertai keteladanan, kebersamaan dan berorientasi pada terciptanya akhlak mulia
untuk semua anggota keluarga.
2.5.Hambatan Pembentukan Karakter Dalam Keluarga
Pendidikan keluarga tidak lepas dari hambatan atau tantangan dalam pelaksanaanya.
Dalam kehidupan sehari-hari masih kerap dijumpai keluarga yang tidak tuntas
mengantarkan anaknya menjadi pribadi yang berhasil seutuhnya. Hal tersebut terjadi
beberapa faktor yang diuraikan menurut orang tua diantaranya:
1) kondisi keluarga yang kacau, kehawatiran yang berlebihan dan depresi.
Kondisi-kondisi seperti itulah yang menyebabkan seorang anak tidak memiliki
gairah hidup, rasa ingin tahu menjadi redup, takut berbuat kesalahan, tingkat
kebahagian hidup rendah yang menandakan matinya kejeniusan seorang anak.
2) faktor ekonomi dalam kehidupan keluarga menuntut orangtua menghabiskan
banyak waktu untuk mencari penghidupan sehingga hampir tidak ada waktu
untuk menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak untuk belajar.
Kemiskinan yang terus berlangsung dalam kehidupan keluarga yang pada
akhirnya menyebabkab seorang anak mereka merasa kurang beruntung bila
dibandingkan dengan temannya yang memiliki tingkat sosial dan ekonomi yang
lebih baik.
3) kehidupan yang begitu padat dengan aktivitas menumpuk harta, kekayaan, dan
kedudukan dalam karir tertentu. orang tua tidak punya waktu untuk
bercengkrama dengan anak. Karena persoalan kesempatan dan
kesempitanwaktu itu, orangtua berusaha mendorong anaknya untuk
berkembang lebih cepat meski belum waktunya. Misalnya, sejak usia dini
mereka dipaksa untuk mampu menguasai banyak keterampilan yang melampaui
kapasitasnya sebagai seorang anak. Masa anak-anak yang penuh dengan
kehidupan bermain ria direnggut oleh keculasan orang tua. Kondisi semacam
7. 5
itulah yang membawa dampak buruk bagi anak misalnya anak menjadi tertekan,
depresi, rasa takut berlebihan, sakit kepala, dan kesulitan untuk berkonsentrasi
saat belajar.
4) Keempat, kondisi dimana orang tua menggunakan cara mengasuh anak dalam
lingkungan yang serba mencekam dan penuh kebencian. Lingkungan keluaraga
yang seperti itu menjadikan anak selalu merasa curiga dan tidak memiliki
alternatif dalam bertindak, sensitivitas terhadap keberagaman menjadi mati,
keluwesan dalam berfikir pun menjadi beku.
2.6.Upaya Mengatasi Hambatan Dalam Pembentukan Karakter
Upaya yang dapat dilakukan keluarga dalam mengatasi hambatan pembentukan
karakter diantaranya:
1) Keluarga harus bisa membuat keharmonisan dalam lingkungan keluarga
sehingga anak tidak merasa depresi tetapi merasakan kenyamanan dan
kedamaian dalam keluarganya.
2) Orangtua harus bisa memberikan pengertian dan pengarahan kepada anakanya
agar tidak merasa minder terhadap oranglain karna sesungguhnya banyak orang
yang lebih kurang daripada kita.
3) Dalam kondisi sesibuk apapun seharusnya orangtua harus bisa memerhatikan
anaknya, karna orangtua adalah faktor utama dalam pembentukan karakter
anak.
4) Seharusnya orangtua memberikan kebebasan terhadap anak tetapi dalam
batasan tertentu dan tetap diawasi perkembangannya sehingga anak tidak
merasa tertekan.
8. 6
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Pendidikan karakter yang sangat penting dalam membentuk kepribadian seseorang
terkait dengan baik buruknya terhadap sesuatu yang dilakukan. Dalam lingkungan
keluarga yang begitu sangat dekathubungannya dengan anak yang memiliki pengaruh
besar terhadap pembentukan karakter menjadi peranan utama bagi setiap orang tua
agar terciptanya suatu karakter anak yang sesuai dengan yang diharapkannya.
Akan tetapi orang tua harus pandai dalam melakukann proses pendidikan ini agar
dalam pelaksanaannya anak tidak tertekan tetapi merasa nyaman dengan apa yang
diperintahkan orang tuanya.
3.2.Saran
Orang tua harus selalu memantau atau mengawasi dunia pendidikan anak baik
dalam pendidikan karakter maupun pendidikan formal, Selain itu orangtua juga harus
mendoakan ana supaya menjadi lebih baik, bukan mendoakan keburukan bagi
anaknya.
Orang tua harus memberikan rasa aman dan keselamatan kepada anaknya di dalam
menjalani masa-masa belajarnya, karena jika tidak semua pembelajaran yang di jalani
anak didik akan sia-sia.