1. Dokumen tersebut membahas tentang cara merangkum pertanyaan yang efektif dalam melakukan wawancara dengan mempertimbangkan topik, narasumber, jenis pertanyaan, dan etika berwawancara.
2. Beberapa poin penting adalah menentukan topik dan narasumber yang tepat, menyusun pertanyaan yang singkat, jelas, dan terbuka, serta bertanya secara sopan dan menghargai narasumber.
3. Ada berbagai jenis pert
1. - CARA-CARA MEMFORMULASIKAN PERTANYAAN -
NAMA KELOMPOK :
NUR LELI
NPM 18100018
RISKI PUTRA UTAMA
NPM 17100009
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
2. Wawancara merupakan salah satu cara
(metode) untuk mendapatkan data
(informasi). Oleh karena itu, narasumber
yang diwawancarai harus orang yang
menguasai informasi sesuai dengan topik
yang ditentukan. Selain itu, pewawancara
harus melakukan persiapan yang matang.
Salah satu persiapan yang sangat penting
adalah membuat daftar pertanyaan yang
akan diajukan kepada narasumber.
- Pengertian wawancara -
3. Agar dapat menyusun daftar pertanyaan
dengan baik, perhatikan hal-hal berikut ini:
a. Menentukan Topik Pembicaraan
Pilihlah topik yang aktual, yaitu masalah yang
sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat dan
menyangkut kepentingan orang banyak.
Hindarkan topik wawancara yang dapat
menyinggung perasaan seseorang (kelompok).
b. Memilih Narasumber
Pilihlah narasumber yang memiliki
data (informasi) atau keahlian sesuai
dengan topik wawancara.
4. c. Menentukan Informasi yang Dibutuhkan
Informasi yang dibutuhkan dalam wawancara dapat
ditentukan dengan rumus 5W + 1H, yakni, What (apa),
Who (siapa), Where (dimana), When (kapan), Why
(mengapa), dan How (bagaimana). Susunlah
pertanyaan dengan menggunakan kata tanya
tersebut!
d. Mengurutkan Pertanyaan
Pertanyaan diurutkan berdasarkan
pertimbangan tertentu, misalnya, dari
masalah yang mudah ke masalah yang
lebih sulit, dari masalah yang kurang
penting ke masalah yang penting, dan
sebagainya.
5. Agar dapat memperoleh informasi yang
dibutuhkan, seorang pewawancara harus
memaham etika (tata krama) dalam
berwawancara. Etika berwawancara
tercermin pada penggunaan bahasa dan
sikap yang ditunjukkan kepada narasumber.
Hal-hal yang perlu dilakukan dan
diperhatikan dalam berwawancara, antara
lain sebagai berikut.
- Etika Dalam Berwawancara -
6. Buatlah janji terlebih dahulu dengan
narasumber dan tepatilah! Datanglah lebih
awal di tempat yang telah disepakati atau
ditentukan! Jangan sampai narasumber
menunggu kita
Sebelum mulai wawancara,
ucapkanlah salam dan terima kasih
atas kesediaan narasumber untuk
memberikan informasi!
7. Sampaikan pertanyaan yang telah kamu
susun dengan urut secara sopan!
Usahakan kamu tidak memotong
percakapan narasumber saat dia sedang
memberikan keterangan!
Setelah wawancara selesai, sampaikan
ucapan terima kasih lagi! Selanjutnya,
berpamitlah dengan baik dan memberikan
salam!
8. Menyusun daftar pertanyaan merupakan
kunci keberhasilan suatu wawancara. Ada
beberapa hal yang dapat dijadikan
pedoman dalam menyusun pertanyaan.
- Menyusun Pertanyaan Wawancara Yang Efektif -
1. Pertanyaan sebaiknya menggunakan
kalimat yang efektif,singkat, padat, dan jelas.
Pertanyaan tidak bertele-tele dan tidak jelas,
sehingga dapat membingungkan narasumber.
2. Susunlah kalimat pertanyaan yang
mewakili keingin tahuan konsumen
media anda (pembaca, pendengar,
penonton).
9. NEXT 3. Mengunakan pertanyaan terbuka,
bukan pertanyaan tertutup yang
jawabannya, ya atau tidak.
4. Susun pertanyaan dengan susunan yang
logis, tidak hanya antara pertanyaan yang
satu dengan pertanyaan yang lain, tapi juga
antara pertanyaan dengan jawaban
narasumber.
5. Buat pertanyaan yang tidak
menimbulkan salah interpretasi dan
bermakna ganda. Buatlah pertanyaan
yang tidak mudah mudah diprediksi
oleh narasumber, sehingga jawawaban
narasumber tidak datar dan standart.
10. - Jenis-jenis pertanyaan dalam wawancara -
Pertanyaan Terbuka (Open
Questions)
Memberikan pilihan bagi nara sumber
untuk merespons secara terbuka dan
bebas
Pertanyaan Tertutup
(Close Questions)
Jenis pertanyaan ini membatasi orang yang
ditanya karena hanya memungkinkan untuk
memilih salah satu dari dua pilihan, seperti
ya atau tidak, benar atau salah, setuju atau
tidak setuju.
11. Pertanyaan Leading
(Leading questions)
Leading question biasanya digunakan
untuk narasumber yang kerap menghindari
memberikan jawaban langsung.
Pertanyaan Hipotetikal
(Hypothetical questions)
Pertanyaan yang hipotetikal, akan
memberikan anda gambaran cara berpikir
seseorang, rencana yang tersembunyi,
prediksi atau persiapan antisipatif dari
narasumber.
12. Pertanyaan Probing (Probing questions)
Pertanyaan jenis ini akan membantu kita
menggali lebih dalam informasi dan menyelami
pemikiran. Jenis pertanyaan seperti ini akan
sangat cocok dalam pola interview yang bersifat
cornering dan investigative
Bertentangan dengan Probing Question,
pertanyaan jenis ini bersifat simpatik , yang
akan membantu interviewer memformulasi
jawaban dengan presisis tinggi terkait
dengan pertanyaan yang diajukan.
Prompting question