2. Introduction
• Wawancara adalah tanya jawab dengan
seseorang yang diperlukan untuk
dimintai keterangan atau pendapatnya
mengenai suatu hal.
• Dalam proses wawancara, pertanyaan
yang diajukan harus mengandung
kriteria atau ciri-ciri yang baik.
3. Introduction ...
• Pertanyaan dirancang untuk
mengungkapkan cara talenta berpikir.
Pada dasarnya, wawancara ini dapat
mengetahui apa yang memotivasi dan
mendorong mereka dalam bekerja.
• Tujuan dari proses ini tentunya adalah
untuk memahami apakah mereka cocok
dengan kultur perusahaan Anda.
4. • Pertanyaan pada wawancara competency
& behavioral based dapat berupa
pertanyaan yang mengarah pada situasi
terberat yang pernah dihadapi oleh talenta
saat bekerja.
• Termasuk tentang bagaimana atau apa
yang mereka lakukan untuk menghadapi
kegagalan. Bahkan hingga ke persoalan
tentang bagaimana mereka bekerja sama
dengan rekan kerja yang tidak menyukai
mereka di kantor.
Introduction ...
6. 1. Sesuai Topik yang Dibahas
• Setiap wawancara selalu ditentukan
dengan topik atau tema.
• Ciri dari pertanyaan wawancara yang baik
adalah pertanyaan tidak menyimpang dari
topik yang sedang dibicarakan.
• Hal ini tentu sangat logis dan
gampang dipahami.
• Disamping itu, pertanyaan juga
harus fokus dan tepat sasaran.
7. Contoh Pertanyaannya
• Sudah berapa tahun Anda menggeluti
pekerjaan di bidang tersebut?
• Apa kesulitan yang Anda hadapi selama
menjalankan tugas itu?
• Berapa banyak penghargaan yang Anda
peroleh selama menggeluti jabatan
tersebut?
8. 2. Mengandung 5W + 1H
• Pertanyaan yang dibuat harus
mencerminkan “5W + 1H”, yaitu:
What (apa), Who (siapa), When (kapan),
Where (di mana), Why (mengapa),
dan How (bagaimana).
9. 5W + 1H ...
• Penggunaan kata-kata ini di awal kalimat
tanya akan membuat kandidat tahu
bagaimana ia harus menjawab dan
jawaban seperti apa yang diinginkan.
• Jika pertanyaan yang disusun sudah
mengikuti kaidah tersebut, maka
pertanyaan tersebut dapat disebut
pertanyaan yang baik dan lengkap.
10. Contoh Pertanyaan 5W 1H:
• Apa yang membuat Anda begitu percaya diri?
• Kapan terakhir kali Anda menjalankan teknik
tersebut?
• Mengapa Anda memilih karir ini?
• Dimana Anda lahir?
• Siapa yang paling berjasa dalam hidup Anda?
• Bagaimana Anda bisa berada di titik hidup sekarang
ini?
• Apa rahasia Anda bisa terus konsisten dalam
bidang ini?
• Kapan pertama kali Anda mulai merasa percaya diri
bahwa inilah karir yang cocok untuk Anda?
11. • Setiap pertanyaan yang diajukan kepada kandidat
harus berkesinambungan.
• Ini artinya, masih mencakup topik yang ditentukan
dan disesuaikan dengan unsur-unsur
pertanyaan 5W + 1H.
• Ciri-ciri pertanyaan yang baik untuk wawancara
selanjutnya adalah setiap pertanyaan yang
diajukan memiliki keterkaitan atau
berkesinambungan.
• Pertanyaan satu dan selanjutnya yang saling
terkait akan memberi kesan bahwa wawancara
terasa alami seperti sedang ngobrol biasa.
Pertanyaan awal bisa menanyakan hal yang
bersifat luas (umum) lalu lebih detail (spesifik)
ditanyakan di pertanyaan-pertanyaan selanjutnya.
3. Pertanyaan Harus Saling
Berkesinambungan
12. Contoh Pertanyaan yang Memiliki
Keterkaitan:
• Bagaimana pandangan Anda tentang
kasus ini? Jelaskan!
• Apakah Anda yakin bahwa kasus ini akan
berakhir dengan baik? Mengapa?
• Dalam sehari, bisa berapa kasus yang
masuk dalam laporan? Bisa sebutkan
angkanya?
• Bila memang demikian, bisa disebutkan
faktor apa saja yang membuat Anda
menjadi tertarik dengan pekerjaan
tersebut?
13. • Bahasa yang digunakan ketika melakukan
wawancara dan membuat pertanyaan,
haruslah bahasa yang benar dan jelas,serta
bahasa baku.
• Misalnya, menggunakan kalimat yang lengkap,
tidak rancu, dan tidak bermakna ganda.
• Diksi atau pilihan kata yang digunakan harus
yang diketahui oleh banyak orang, sehingga
mudah dimengerti, dan bukan bahasa jargon/
slang.
• Hal tersebut mengingat kedua belah pihak
tentunya memiliki background dan culture
yang berbeda.
4. Menggunakan Bahasa yang Baik
dan Benar
14. Contoh Pertanyaan dengan Bahasa
yang Baik dan Benar
• Faktor apa yang membuat Anda
akhirnya memilih pekerjaan tersebut?
• Mengapa Anda memutuskan hal
tersebut?
15. 5. Menggali Lebih Banyak Informasi
• Pertanyaan yang baik juga memiliki ciri-ciri
dapat menggali lebih banyak informasi.
• Dari penggunaan 5W + 1H tersebut, kita
bisa mengembangkan pertanyaan menjadi
lebih rinci sehingga banyak informasi yang
diterima dari kandidat.
• Lebih banyak informasi yang didapat juga
menguntungkan bagi pewawancara dalam
melakukan penilaian terhadap kandidat.
17. Apa pun jenis pekerjaan yang ditawarkan, maka
harus disusun pertanyaan yang cerdas dan dapat
dijawab oleh orang yang cakap.
• Saat menyusun pertanyaan sebelum wawancara,
anggap diri Anda sebagai pewawancara dan juga
kandidat yang diwawancarai.
• Menempatkan diri dalam posisi kandidat akan
membantu Anda menghasilkan pertanyaan yang
dapat dijawab. Bahkan, sebaiknya Anda menulis
jawaban dari Anda sendiri sebagai perbandingan.
• Dengan memperlakukan kandidat sebagai individu
yang cerdas, Anda dapat membuat pertanyaan
menantang yang memungkinkan Anda
menentukan tidak hanya kandidat yang tepat,
tetapi juga yang paling cocok.
1. Anggap kandidat yang diwawancarai
sebagai orang cerdas.
18. Pertanyaan terbuka tidak dapat dijawab hanya
dengan “ya” atau “tidak” dan biasanya tidak
memiliki jawaban benar atau salah. Dengan
pertanyaan terbuka, maka wawancara bisa
menjadi lebih luas dan tidak membosankan.
• Pertanyaan terbuka merupakan salah satu
cara untuk membuat kandidat tenang. Saat
wawancara, Anda perlu membuat kandidat
merasa nyaman agar ia cenderung lebih
terbuka untuk berbicara dan menjawab
pertanyaan.
• Pertanyaan terbuka juga merupakan cara
untuk mengetahui kualifikasi dasar kandidat,
dan sebagai petunjuk untuk pertanyaan
berikutnya.
2. Mulailah dengan pertanyaan terbuka.
19. Anda harus mengetahui apakah ia hanya
mengetahui fakta, atau benar-benar paham.
• Tergantung pada posisi yang ditawarkan,
Anda boleh saja bersikap lunak dalam
menilai kemampuan kandidat
mempromosikan produk atau perusahaan
Anda.
• Jika Anda sedang merekrut karyawan
untuk posisi internal nonpenjualan, Anda
hanya perlu tahu apakah dia sudah
mengetahui hal-hal mendasar tentang
perusahaan.
3. Susunlah pertanyaan agar kandidat
menunjukkan pengetahuannya.
20. Pertanyaan yang menunjukkan
pengetahuan kandidat ...
• Pertanyaan dibuat untuk meminta kandidat
memvisualisasikan dirinya seolah sudah
berada dalam posisi karyawan yang dia
lamar, ini akan menunjukkan seberapa
baik pengetahuannya :
Tentang peran dan tugas pada posisinya
nanti, serta
Tentang perusahaan Anda dan
komitmennya untuk menjadi bagian dari
perusahaan..
21. Mengulang apa yang baru dikatakan kandidat
akan memberi kesempatan Anda untuk
mencerna informasi dan respon kandidat, serta
mengetahui apakah ia benar-benar memahami
subjek yang Anda tanyakan.
• Misalnya, jika kandidat berkata, “Saya
mengelola proyek implementasi sistem skala
besar dengan perusahaan saya yang lalu”,
maka Anda dapat mengulang jawaban
kandidat tersebut (Namun bukan mengulang
kata per kata, tetapi menyusun ulang dengan
kata-kata Anda sendiri).
4. Cerna/rangkum jawaban kandidat dan
beralih ke pertanyaan berikutnya.
22. Cerna jawaban kandidat dan
beralih ke pertanyaan berikutnya ...
Pengajuan pertanyaan berikutnya dilakukan
sebagai tindaklanjut pertanyaan sebelumnya,
guna menggali informasi lebih dalam tentang
bagaimana performa kandidat.
• Misalnya : Anda dapat bertanya lebih lanjut,
“Bisakah Anda memberi tahu apa saja
aktivitas kunci yang terkait dengan Anda
ketika mengelola proyek itu? Dan bagaimana
pengalaman tersebut bisa dikaitkan dengan
pekerjaan ini?”.
23. Selama wawancara, Anda perlu mengukur
seberapa baik penerapan resume kerja kandidat
dalam kehidupan nyata.
• Siapkan daftar pertanyaan yang akan memberi
gambaran tentang level keterampilan kandidat
untuk pekerjaan yang ditawarkan.
Tingkat dasar (entry level),
Tingkat efektif (effective level),
Tingkat menguasai (mastery level), dan
Tingkat ahli (expert level).
5. Susunlah pertanyaan untuk
memperoleh kualifikasi mendasar.
24. Pertanyaan untuk memperoleh
kualifikasi mendasar ...
• Mintalah kandidat untuk mendeskripsikan
beberapa tanggung jawab dan fungsi
pekerjaan yang mendasar. Tanyakan apa
yang menurutnya akan menantang. Anda
perlu menyiapkan daftar pertanyaan
mendasar yang memiliki jawaban benar.
• Misalnya, jika kandidat mencantumkan
Photoshop dalam daftar keterampilannya,
Anda dapat menanyakan sudah berapa
lama ia menggunakan Photoshop.
25. • Atau, jika Anda tahu tentang Photoshop dan
program itu akan menjadi bagian pekerjaan,
Anda dapat menanyakan pertanyaan spesifik
yang berkaitan. Seperti, “Jika saya ingin
membuat spanduk dan ingin menempatkan foto
tubuh seseorang dari foto lain ke spanduk,
bagaimana caranya?”
• Jika kandidat dapat mendeskripsikan proses ini
dengan jelas dan menggunakan istilah yang
tepat, Anda tahu bahwa ia memiliki level
keterampilan tertentu.
Pertanyaan untuk memperoleh
kualifikasi mendasar ...
26. Anda perlu menyusun pertanyaan yang
memungkinkan Anda melihat seberapa baik
performa kandidat di bawah tekanan dan
memberi informasi tentang kemampuannya
dalam peran tersebut.
• Buat dan ajukan pertanyaan yang sederhana
namun cukup menantang, seperti “Mana yang
lebih baik, sempurna dan terlambat, atau
bagus dan tepat waktu?”
• Jawaban kandidat akan menunjukkan tipe
karyawan seperti apakah dia. Jawabannya
juga akan menunjukkan seberapa baik
pengetahuan kandidat tentang perusahaan,
tergantung jawaban yang disampaikannya.
6. Tuliskan pertanyaan yang menantang
kandidat
27. Galilah atribut pribadinya. Anda perlu mengetahui
semua atribut kandidat, seperti: kepribadian,
dedikasi, loyalitas, kemampuan berkomunikasi, dsb.
Dalam dunia kerja, semua atribut itu disebut soft
skill.
• Ketika menyusun pertanyaan wawancara, Anda
perlu membuat pertanyaan sedemikian rupa
sehingga tidak ada jeda dan wawancara dapat
terus mengalir. Pertanyaan pertama dimaksudkan
untuk membuat kandidat santai dan
memungkinkan Anda mengetahui riwayatnya.
• Kemudian, Anda memerlukan pertanyaan yang
memberitahukan level kemampuan aktual
kandidat untuk pekerjaan yang Anda tawarkan.
7. Ajukan pertanyaan yang santai dan
terbuka.
28. Pertanyaan yang santai dan
terbuka ...
• Selanjutnya, tuliskan beberapa pertanyaan yang
memungkinkan Anda mengetahui kepribadian
kandidat, yang tidak banyak hubungannya dengan
pekerjaan.
• Misalnya, Anda bisa bertanya, “Siapa orang paling
cerdas yang Anda kenal secara pribadi?
Mengapa?”
• Pertanyaan seperti ini akan mengetes aspirasi dan
nilai yang dihargai kandidat. Dengan meminta
kandidat menjelaskan mengapa orang pilihannya itu
sangat cerdas, Anda dapat menilai bagaimana cara
kandidat memandang orang lain.
29. • Bisa juga ditanyakan, “Apa yang akan senang Anda
lakukan setiap hari di sepanjang karier Anda?”
• Ini memungkinkan Anda mengetahui apa yang
membuatnya senang di tempat kerja. Jika
jawabannya klise, Anda tahu bahwa ia tidak akan
begitu senang. Jika jawabannya sudah dipikirkan
dan berkaitan dengan pekerjaan, Anda tahu bahwa
ia mungkin akan loyal pada Anda.
• Pertimbangkan untuk bertanya, “Jika Anda bekerja
dengan kami, dibayar dengan gaji yang Anda
inginkan, dan menyukai semua hal tentang
pekerjaan Anda, tawaran lain seperti apa yang akan
Anda pertimbangkan?”
• Pertanyaan ini akan memberi Anda gambaran
tentang prinsip kandidat. Berdasarkan jawabannya,
Anda akan tahu apakah ia dapat dibeli. Atau
apakah mencintai pekerjaan dan perusahaan
merupakan prinsip yang ia hargai.
Pertanyaan yang santai dan terbuka ...
30. Tergantung jawaban pertanyaan sebelumnya,
Anda mungkin sudah mengetahui beberapa
pengalaman kandidat. Namun, sebaiknya Anda
menuliskan pertanyaan yang dapat diajukan
untuk mengetahuinya lebih banyak lagi.
• Misalnya, Anda bisa bertanya, “Apa prestasi
yang sudah Anda capai dalam posisi
sebelumnya yang mengindikasikan bahwa
Anda berkembang dalam posisi tersebut.”
Performa seseorang di masa lalu adalah
indikator yang baik untuk keberhasilannya di
masa depan di perusahaan Anda.
8. Siapkan beberapa pertanyaan yang
berbasis pengalaman.
31. Pertanyaan yang berbasis
pengalaman ...
• Dapat juga ditanyakan “apakah Anda
pernah berhasil secara profesional namun
tidak menyukai pengalaman tersebut dan
tidak ingin mengulanginya lagi?”.
• Jenis pertanyaan seperti ini memungkinkan
Anda mengetahui bagaimana tindakannya
ketika menyelesaikan pekerjaan yang tidak
menyenangkan baginya. Pertanyaan ini
juga memungkinkan Anda melihat apakah
ia memahami nilai dari peran atau fungsi
tertentu.
32. Contoh Pertanyaan tentang Perilaku
PERENCANAAN/TINDAKAN:
1. Pernakah Anda terlibat dalam pelaksanan
sebuah projek atau program kerja?
Bagaimana proses perencanaan yang
Anda lakukan untuk merealisasikan
program kerja tersebut?
2. Tindakan apa saja yang telah Anda
lakukan untuk membuat perencanaan
yang sudah disusun terlaksana?
3. Jelaskan hari kerja atau sepekan kerja
yang normal untuk Anda. Bagaimana
Anda merencanakan aktivitas harian
anda?
33. Contoh Pertanyaan tentang Perilaku
ACHIEVEMENT ORIENTATION:
1. Bisakan Anda menceritakan secara detil
proses penetapan sasaran kinerja untuk
tim Anda?
2. Bagaimana Anda bekerja untuk mencapai
target kinerja yang telah ditetapkan? Bisa
dijelaskan dengan lebih rinci?
3. Kapankah anda merasa puas dengan
pekerjaan anda? Dapatkah anda
memberikan contoh situasi dimana anda
tidak dapat memenuhi target kerja?
Apakah yang anda lakukan kemudian?
34. Contoh Pertanyaan tentang Perilaku
PERSUASIVENESS
(Kemampuan untuk meyakinkan pihak lain):
1. Sebagai anggota staf departemen pernahkan
Anda melakukan persuasi kepada atasan Anda?
Bagaimana cara Anda membujuk atasan untuk
berubah pikiran? Berikan contoh secara konkrit.
2. Apa usulan terbesar yang pernah anda buat yang
ditolak oleh bos atau rekan anda? Bisakah Anda
menceritakan prosesnya secara detil?
3. Dalam diskusi kebanyakan orang biasanya
berusaha meyakinkan bahwa pemikiran mereka
adalah benar. Bagaimana Anda dalam mengajak
orang lain untuk menerima pandangan anda?
Dapatkah anda memberikan contohnya?
35. Contoh Pertanyaan tentang Perilaku
TEAM-WORK:
1. Dapatkah anda menceritakan kembali secara
lengkap situasi ketika anda tidak setuju
dengan cara team anda bekerja? Apa yang
kemudian anda lakukan?
2. Apakah anda pernah menjadi anggota dari
team yang pecah karena para anggota tidak
mungkin bisa bekerja sama satu dengan yang
lainnya? Bagaimana posisi Anda saat itu?
Apakah Anda bisa menceritakannya dengan
lebih detil?
3. Bisakah Anda menceritakan tim Anda saat ini?
Bagaimana anda menghadapi konflik /
ketidaksetujuan / kesalahpahaman dalam tim
Anda ini?