SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
1
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN, IPB
Alla Asmara
Email: allasmara@yahoo.com
PENGANTAR
 Penelitian Kuantitatif (Quantitatif
Research):
suatu metode penelitian yang bersifat
objektif dan ilmiah di mana data yang
dianalisis berupa angka-angka dan
dianalisis dengan analisis statistik.
Biasanya digunakan untuk membuktikan
suatu teori berdasarkan data empiris.
Tinjauan Pustaka
 Tinjauan/review terhadap teori-teori yang
relevan dengan topik/permasalahan penelitian
dari berbagai referensi sehingga dapat
diturunkan menjadi hipotesis.
 Juga mencakup, review/mengkaji studi-studi
terdahulu.
 dapat menunjukkan perbedaan dan keterbaruan
penelitian/kajian yg dilakukan.
Rancangan Penelitian (Juanda, 2007)
 kerangka kerja suatu study, yg
menjelaskan prosedur pengumpulan
data & analisis informasi yang
dibutuhkan.
 master plan pelaksanaan
penelitian.
Sumber Data
Data Primer
(Pengumpulan data)
Data Sekunder
(Kompilasi data)
Sensus
(Semua Anggota populasi)
Sampling
(Sebagian Anggota populasi)
Rancangan Survei
(Survei Design)
Rancangan Percobaan
(Experiment Design)
Klasifikasi Sumber Data dan
Rancangan Pengumpulan Datanya
Juanda, 2007
Sumber Data
Data primer: dikumpulkan utk memenuhi
kebutuhan penelitian yg sedang dihadapi.
Data sekunder: berkaitan dgn data yg waktu
dikumpulkannya bukan (tidak harus) utk
memenuhi kebutuhan penelitian yg sdg
dihadapi peneliti.
Perbedaan prinsip terletak pd tujuan awal
(original) waktu mengumpulkan data, tdk
berkaitan dgn relatif pentingnya informasi, atau
siapa yg mengumpulkan data.
Aturan umum: gunakan data sekunder dulu
sebelum menentukan pengumpulan data primer.
1. Definisi operasional dari konsep (peubah)
yg diukur
2. Instrument pengukurannya
3. Teknik sampling-nya.
Ketiga aspek perlu agar pelaksanaan studi:
1. relevan dgn permasalahan penelitian
2. menggunakan prosedur yg ekonomis.
Jika menggunakan data primer,
research design harus mencakup:
Rancangan Survei
 Paling umum untuk mengumpulkan data primer.
 Informasi dari contoh responden dikumpulkan.
 Menggunakan Instrumen kuesioner atau wawancara.
 Datanya sudah ada di lapang.
 Menyusun kuesioner, daftar pertanyaan, merancang format
merupakan aspek penting dlm mengembangkan rancangan.
Peneliti dpt memilih menghubungi responden dgn
menggunakan telpon, surat, langsung tatap muka.
Jika kontak langsung dgn responden dpt
menggunakan wawancara.
Tugas peneliti memilih rancangan atau cara survei
yg cocok utk mengumpulkan data yg dibutuhkan.
Instrumen Penelitian (1)
 Dlm penelitian sosial, proses peng-operasionalan
(mengembangkan instrumen untuk mengukur)
konsep abstrak seperti prasangka, kinerja,
kecerdasan, dan status merupakan masalah
tersulit.
 Instrumen pengumpul data yg tidak sahih dan tidak
terandalkan mengakibatkan proses analisis
statistika terhadap data tidak bermakna, "garbage
in garbage out”.
Instrumen Penelitian Kuantitatif
Instrumen yang umumnya
digunakan:
 Alat ukur tertentu yg sudah
baku
 Kuesioner
 Wawancara
 Observasi
Instrumen Kuesioner (1)
 Daftar pertanyaan yg dibagikan kpd responden
utk diisi dan dikembalikan pd peneliti.
 Kelebihan:
 pertanyaan dpt disusun dgn teliti dan tenang;
 sistimatika isi dan tata urut pertanyaan
ditentukan peneliti;
 banyak yg dihubungi;
 waktu pendek;
 data yg terkumpul dpt diperiksa kembali;
 dpt digunakan orang lain dari bidang ilmu yg
berbeda.
Instrumen Kuesioner (2)
 Kekurangan:
 sulit menangkap keadaan khusus pd waktu
pengumpulan data (misalnya wabah, bencana
alam, musim panen, dll) yg mempengaruhi
sebagian masyarakat, tetapi yg lain tidak;
 sifat pertanyaan yg kaku tidak cocok dgn
pikiran & pengetahuan responden;
 pertanyaan yg logis utk penduduk kota belum
tentu dimengerti penduduk desa;
 hasil kuesioner kurang mendalam.
Instrumen Kuesioner (3)
Aspek yg perlu diperhatikan :
 Maksud pertanyaan harus dinyatakan dengan
tegas & jelas
-Tegas: hanya mempunyai satu penafsiran
- Jelas: responden mengerti dgn jelas apa
yg ditanyakan (Self-administered
questionaire)
 Pertanyaan harus sederhana tidak panjang
berbelit belit
 Jgn menggunakan istilah yg tdk dimengerti
 Jgn menggunakan pertanyaan yg diarahkan
jawabannya
Kategori Jawaban Kuesioner:
1. Open Question (Pertanyaan Terbuka)
- Responden bebas menjawab.
- Jawaban bisa pendek atau panjang
- Cara menyusun pertanyaan tidak sulit, tapi “sulit” untuk
analisis
- Jawaban banyak overlapping dengan jawaban pertanyaan
lain
- Pertanyaan terbuka memberi ruang luas untuk salah tafsir
- Jumlah pertanyaan harus dibatasi kemampuan, waktu dan
biaya
- baik utk exploratory research dan untuk data numerik.
2. Closed Queston (Pertanyaan Tertutup)
- Jawaban pendek dan terbatas/ jawaban telah disediakan
- Dapat hanya 2 jawaban saja “ya” atau “tidak”
- Pilihan Berganda, dengan jawaban hanya 1 saja (‘memaksa
responden’).
- baik untuk data kategori dan proses entry data lebih cepat
Kategori Jawaban Kuesioner
Kuesioner formal berisi:
1. Bagian Pengantar Daftar Pertanyaan
Menerangkan maksud & kegunaan penelitian bagi
masyarakat, serta ucapan terima kasih.
2. Petunjuk bagi petugas (asisten peneliti)
utk mengawasi petugas, dpt digunakan pertanyaan
tanggal dan jam pengisian, jumlah kunjungan & alasan
bila responden tdk ditemui
3. Petunjuk pengisian bagi responden
1. Diskusi dgn pakar utk dpt kritik & saran perbaikan
2. Mengadakan Uji Coba kuesioner utk mengetahui:
(a) apakah pertanyaaan telah dimengerti responden?
(b) apakah peneliti dpt merasakan kesalahannya
3. Mengadakan Rapport, mengenal responden lebih dahulu.
Sebelum kuesioner dilaksanakan, sebaiknya:
Instrumen Wawancara (interview)
(1)
 Pengumpulan data dgn bertanya jawab langsung antara (petugas)
peneliti dengan responden.
 Merupakan alat yg baik utk meneliti: pendapat, keyakinan, motivasi,
perasaan, proyeksi seseorang terhadap masa depannya.
Pewawancara dituntut utk: menciptakan hubungan baik dgn
responden selama wawancara; menguasai persoalan yg akan diteliti;
dpt menyampaikan semua pertanyaan dgn baik dan tepat; mencatat
semua jawaban lisan dgn teliti dan jelas; dpt menggali tambahan
informasi dari responden jika ada jawaban yg kurang jelas; dpt
menciptakan suasana aman shg responden memberi informasi yg
benar; menunjukan perhatian atas informasi responden; netral, tidak
bereaksi atas apapun yg dikatakan responden; sanggup terus
menerus menarik perhatian responden.
Pewawancara yg baik: Berpakaian rapi; Rendah hati; Hormat thd
responden; Ramah dlm bertutur dan air muka selalu cerah; Perhatian
dan netral; Bersikap seolah2 responden ramah & menarik; Jadi
pendengar yg baik.
Hubungan baik dgn responden ditandai dgn: Responden merasa
kehangatan dan sikap simpatik dari pewawancara; Responden
Wawancara dpt dibagi menjadi :
 Pertanyaan dirumuskan tertulis sebelumnya
 Jawaban pertanyaan ditentukan dgn pilihan ganda
 Terikat antara pertanyaan dan jawaban
 Wawancara dibatasi scope-nya tetapi diperluas
pertanyaannya
 Responden terbatas kebebasannya, karena responden
terikat oleh pertanyaan yg telah disusun lebih dahulu
1.Wawancara Berstruktur.
2.Wawancara tidak berstruktur.
1. Wawancara Berstruktur:
Keuntungan wawancara berstruktur:
• Tujuan jelas dan terpusat
• Jawaban mudah dicatat (kode)
• Data lebih mudah diolah dan dibandingkan
Instrumen Wawancara (interview)
(2)
• Daftar tidak dipersiapkan sebelumnya
• Masalah umum
• Urutan pertanyaan tidak sama. Pertanyaanpun tidak selalu sama
• Responden menjawab bebas
• Lama wawancara bebas
• Pewawancara dpt memperoleh jawaban lebih luas
2. Wawancara tidak berstruktur.
Kelemahan Wawancara tidak berstruktur:
• Data sukar dikode dan diolah sehingga sulit dibandingkan
• Boros waktu dan tenaga
Jawaban Responden:
• Sering bersifat umum, kurang spesifik, shg perlu pertanyaan
lebih lanjut utk menggali informasi yg lebih dalam (probing)
• Pertanyaan tambahan harus netral, tdk menjurus pada jawaban
tertentu.
Instrumen Wawancara (interview)
(3)
Beberapa kebaikan Wawancara:
 Metode terbaik untuk menilai keadaan pribadi
 Tidak dibatasi umur dan tingkat pendidikan
 Cocok sebagai kriterium (alat verifikasi) terhadap data
hasil observasi, kuesioner, dan lain-lain
 Dapat dilaksanakan sambil observasi
Beberapa kekurangan atau kelemahan Wawancara :
 Tidak cukup efisien
 Boros waktu, tenaga dan biaya
 Informasi yg diperoleh tergantung kesediaan,
kemampuan dan keadaan responden
 Jalannya wawancara dpt mudah dipengaruhi lingkungan
tempat wawancara
 Sulit mewawancarai responden yg tidak menguasai
bahasa interview
Instrumen Wawancara (interview)
(4)
 Pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis
mengenai gejala-gejala (fenomena) yg sedang diteliti.
 Sering digunakan dlm penelitian sosial dan ekonomi atau
dalam bidang antropologi, terutama utk penelitian yg objeknya
tdk dpt diajak wawancara, atau walaupun objeknya manusia
namun tujuan penyelidikan dirahasiakan. Misalnya dalam
penelitian sosial dan ekonomi, melihat kesibukan karyawan
yang bekerja supaya diketahui apakah banyak karyawan yg
menganggur, atau mengenai pelayanan yg diberikan oleh
karyawan perusahaan.
Dpt dilakukan oleh alat observasi mekanis, spt dlm riset
pemasaran:
1. Audi Meter, utk pencatatan stasiun radio dan saluran televisi
yg dipilih pendengar radio dan pemirsa televisi.
2. Psycho Galvano Meter, utk mengukur reaksi orang thd suatu
iklan.
Instrumen Observasi
PENGOLAHAN DAN ANALISIS
DATA
Pengolahan Data Kuantitatif
 Statistik Deskriptif
 adalah bagian dari ilmu statistik yang bertujuan
untuk mengolah dan menyajikan data untuk
memperoleh gambaran secara umum dari data
yang didapatkan dan tanpa mengambil keputusan
untuk populasi.
 Statistik Inferensia
 Adalah teknik analisis data yang digunakan untuk
menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil
yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil
yang akan didapat pada populasi secara
keseluruhan.
Statistika Deskriptif
TUJUAN
 Memberikan gambaran umum data yang
dimiliki
 Mendapatkan jawaban awal dari
permasalahan yang dihadapi
 Mendapatkan hipotesis baru yang sebelumnya
belum terpikirkan
 Menemukan kesalahan yang mungkin terjadi
pada data
Ilustrasi
Survei Kemampuan Bayar Pelanggan Listrik
(studi kasus Kelurahan Sukamakmur)
1. Mengetahui gambaran kemampuan bayar
pelanggan listrik masyarakat
2. Menentukan kelompok masyarakat mana
yang memiliki kemampuan bayar lebih, dan
kelompok mana yang kurang
Deskripsi Tingkat Penghasilan Responden
Descriptive Statistics
60 400000.00 1920000 883666.7 363644.29755
60
Penghasilan (Rp)
Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Banyaknya
data
Nilai yang
paling kecil
Nilai yang
paling kecil
Nilai yang
paling besar
Rata-rata
Standar
deviasi
(simpangan
baku)
Deskripsi Tingkat Penghasilan Responden (yang
dikategorikan)
Penghasilan
4 6.7 6.7 6.7
35 58.3 58.3 65.0
17 28.3 28.3 93.3
4 6.7 6.7 100.0
60 100.0 100.0
> 300.000 - 500.000
> 500.000 - 750.000
> 1.000.000 - 1.500.000
> 1.500.000 - 2.000.000
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Penghasilan
Penghasilan
> 1.500.000 - 2.000.
> 1.000.000 - 1.500.
> 500.000 - 750.000
> 300.000 - 500.000
Frequency
40
30
20
10
0
Kelompok penghasilan mana yang
dominan pada responden kita?
Pakai tabel atau grafik? !
Deskripsi Kelompok Daya Terpasang
Daya Listrik
26 43.3 43.3 43.3
22 36.7 36.7 80.0
8 13.3 13.3 93.3
4 6.7 6.7 100.0
60 100.0 100.0
450 watt
900 watt
1300 watt
2200 watt
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Daya Listrik
Daya Listrik
2200 w att
1300 w att
900 w att
450 w att
30
20
10
0
Sebagian besar responden
(80%) menggunakan daya
terpasang sebesar 450VA dan
900VA. Hanya ada 6.7%
responden yang memiliki daya
terpasang 2200VA
Deskripsi Persentase Pengeluaran Listrik
Descriptive Statistics
60 3.79 14.92 8.4462 2.29371
60
persen
pengeluaran listrik
Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Secara umum, persentase pengeluaran rumah tangga yang
dialokasikan untuk listrik adalah sekitar 8.5%
Sebagian besar rumah tangga menghabiskan 8.45  2.3
persen, atau 6.15% - 10.75%
Deskripsi Persentase Pengeluaran Listrik
Descriptive Statistics
4 6.32 13.74 8.6839 3.43112
4
35 3.79 11.82 8.2840 1.62935
35
17 4.34 14.92 8.0366 2.48539
17
4 5.71 14.86 11.3681 3.99337
4
persen
pengeluaran listrik
Valid N (listwise)
persen
pengeluaran listrik
Valid N (listwise)
persen
pengeluaran listrik
Valid N (listwise)
persen
pengeluaran listrik
Valid N (listwise)
Penghasilan
> 300.000 - 500.000
> 500.000 - 750.000
> 1.000.000 - 1.500.000
> 1.500.000 - 2.000.000
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Deskripsi bisa dilakukan per kelompok responden
Deskripsi Pengalaman Tunggakan Responden dalam 6
bulan terakhir
Pernah Menunggak
Lebih dari 2 kali
Dua Kali
Satu Kali
Tidak Pernah
Pernah Menunggak
37 61.7 61.7 61.7
17 28.3 28.3 90.0
4 6.7 6.7 96.7
2 3.3 3.3 100.0
60 100.0 100.0
Tidak Pernah
Satu Kali
Dua Kali
Lebih dari 2 kali
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Grafik yang digunakan bisa bar
chart (lihat slide sebelumnya) atau
pie chart seperti ini.
Ada hampir 40% responden pernah
menunggak. Cukup banyak? Apa
alasan mereka menunggak? Kejar
alasannya dari pertanyaan lain.
Persepsi tentang Tarif Listrik
Persepsi tentang Tarif Listrik
Tidak Sesuai
Cukup Sesuai
Sesuai
Sangat Sesuai
Percent
60
50
40
30
20
10
0
Persepsi kesesuaian tarif listrik yang berlaku
Persepsi tentang Tarif Listrik
2 3.3 3.3 3.3
20 33.3 33.3 36.7
30 50.0 50.0 86.7
8 13.3 13.3 100.0
60 100.0 100.0
Sangat Sesuai
Sesuai
Cukup Sesuai
Tidak Sesuai
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Hanya ada 30-an%
responden yang
mempersepsikan tarif dasar
listrik saat ini sudah sesuai
Kepemilikan Barang
AC
50 83.3 83.3 83.3
10 16.7 16.7 100.0
60 100.0 100.0
Tidak Punya
Punya
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
AC
Punya
Tidak Punya
Kulkas/ Freezer
Punya
Tidak Punya
Kulkas/ Freezer
45 75.0 75.0 75.0
15 25.0 25.0 100.0
60 100.0 100.0
Tidak Punya
Punya
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Kepemilikan Barang
Televisi 14 inch
5 8.3 8.3 8.3
55 91.7 91.7 100.0
60 100.0 100.0
Tidak Punya
Punya
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Televisi 29 inch
58 96.7 96.7 96.7
2 3.3 3.3 100.0
60 100.0 100.0
Tidak Punya
Punya
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Televisi 29 inch
Punya
Tidak Punya
Televisi 14 inch
Punya
Tidak Punya
Statistik Inferensia: Analisis
Regresi
TUJUAN ANALISIS REGRESI ADALAH UNTUK
MENGETAHUI PENGARUH VARIABEL INDEPENDEN
TERHADAP VARIABEL DEPENDEN. DALAM BENTUK
UMUM DAPAT DINYATAKAN SBB:
Y=f(X1, X2, . . . Xk) (1)
Y= VARIABEL DEPENDEN
X= VARIABEL INDEPENDEN
DALAM BENTUK YANG KHUSUS DAPAT DINYATAKAN
SBB:
)
2
(
X
X
X
Y i
ki
k
i
2
2
i
1
1 











 




PERSAMAAN TERSEBUT DINAMAKAN REGRESI
POPULASI, OLEH KARENA ITU, α DAN β DISEBUT
PARAMETER REGRESI, DAN µ ADALAH UNSUR
GALAT. UNSUR GALAT µ DIGUNA-KAN UNTUK
MENAMPUNG FAKTOR-FAKTOR YANG TIDAK DAPAT
DIMASUKKAN DALAM MODEL DAN/ATAU BENTUK
FUNGSI YANG TIDAK SESUAI.
PARAMETER REGRESI TIDAK DAPAT DIHITUNG,
KARENA UNTUK MENGHITUNGNYA DIPERLUKAN
DATA DARI POPULASI. PADAHAL SANGAT KECIL
KEMUNGKINANNYA MEMPEROLEH DATA DARI
POPULASI SEBAB (1) BIAYA MENGUMPULAKAN DATA
MAHAL, (2) DIPERLUKAN TENAGA PENGUMPUL DATA
OLEH KARENA ITU CUKUP PUAS JIKA HANYA
MENGGUNAKAN DATA DARI SAMPEL (CONTOH). DENGAN
DATA CONTOH MAKA PERSAMAAN MENJADI:
a DAN b ADALAH STATISTIK ATAU PARAMETER DUGAAN
DAN e ADALAH UNSUR GALAT ATAU ERROR. DENGAN
DATA SAMPEL MAKA DUGAAN PERSAMAAN GARIS
REGRESINYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT
PERBEDAANNYA PERS (3) DENGAN PERS (4) ADALAH
PADA PERS(3) VARIABEL Y TANPA TUDUNG DAN
PERSAMAANNYA MEMASUKKAN UNSUR ERROR, TETAPI
PADA PERS(4) VARIABEL Y MENGGUNAKAN TUDUNG,
YANG BERARTI Y ADALAH DUGAAN. PERSAMAAN (4)
JUGA TIDAK MEMASUKKAN UNSUR ERROR.
)
3
(
e
X
b
X
b
X
b
a
Y i
ki
k
i
2
2
i
1
1 













)
4
(
X
b
X
b
X
b
a
Ŷ ki
k
i
2
2
i
1
1 












ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA
MISALKAN TERDAPAT DATA HUBUNGAN ANTARA PENGELUARAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (R&D) DENGAN KEUNTUNGAN
PERUSAHAAN SEBAGAI BERIKUT :
TAHUN PENGELUARAN R&D
(MILYAR Rp)
KEUNTUNGAN
(MILYAR Rp)
1998 2 20
1999 3 25
2000 4 30
2001 5 31
2002 11 40
2003 5 34
Jumlah 30 180
UNTUK MELIHAT HUBUNGAN TERSEBUT DAPAT DIGUNAKAN
GRAFIK ATAU SCATTER DIAGRAM. DALAM SCATTER DIAGRAM,
VARIABEL INDEPENDENT DINYATAKAN DALAM GARIS
HORISONTAL DAN VARIABEL DEPENDENT DINYATAKAN DALAM
GARIS VERTIKAL. BERDASARKAN DATA DI ATAS MAKA SCATTER
DIAGRAMNYA ADALAH SBB:
Dengan scatter diagram dapat ditentukan bagai
mana bentuk hubungan antara pengeluaran
R&D dengan keuntungan, yaitu jika pengeluar-
an R&D meningkat maka berakibat keuntung-
annya juga meningkat. Namun dengan scatter
diagram belum dapat ditentukan berapa
besarnya kenaikan keuntungan jika pengelu-
aran R&D meningkat satu milyar.
Oleh karena itu perlu analisis regresi untuk
dapat menentukan berapa besarnya kenaikan
keuntungan jika pengeluaran R&D meningkat
satu milyar.
Model regresi untuk mengetahui hubungan
pengeluaran R&D dengan keuntungan adalah
sebagai berikut:
dimana
Y adalah keuntungan (milyar rupiah)
X adalah pengeluaran R&D (milyar rupiah)
a dan b adalah koefisien regresi atau dugaan
parameter regresi.
)
(
ˆ
)
(
)
(
7
6
5












































regresi
garis
pers
bX
a
Y
sampel
e
bX
a
Y
populasi
X
Y
i
i
i
i
i
i
i
i 


Persamaan garis regresi linier dapat dicari
dengan menarik garis lurus sedemikian rupa
sehingga garis tersebut dekat dengan titik-
titik pengamatan, sebagai berikut:
Ŷ
Supaya garis regresi tersebut dekat dengan
titik-titik pengamatan maka error harus dibuat
sekecil mungkin. Dari pers(6) dan (7) maka
Jika error di kuadratkan dan kemudian
dijumlahkan (Jumlah error kuadrat) maka hasil
sbb:
i
i
i
i
i
i
i
bX
a
Y
Y
Y
e
maka
e
Y
Y
bX
a
Y
e
bX
a
Y












ˆ
ˆ
ˆ
)
(
)
( 8
X
b
a
Y
e 2
i
n
1
i
n
1
i
i
2









 
 
Jumlah error kuadrat akan minimum jika turunan
pertama jumlah rerror kuadrat terhadap a dan b
sama dengan nol. Metode pendugaan ini sisebut
Metode Kuadrat Terkecil (Ordinary Least
Squares)




































n
1
i
i
i
i
n
1
i
2
i
n
1
i
i
i
n
1
i
2
i
10
0
X
bX
a
Y
2
b
e
9
0
1
bX
a
Y
2
a
e
)
(
)
)(
(
)
(
)
)(
(
Dari pers(9) diperoleh;
Dari pers (10) diperoleh:
)
(11
0
1
1
1
1






















n
i
i
n
i
i
n
i
i
n
i
i
Y
X
b
na
atau
X
b
na
Y
)
(12
0
1
1
2
1
1
2
1 1


















 




 
n
i
i
i
n
i
i
n
i
i
n
i
i
n
i
n
i
i
i
i
Y
X
X
b
X
a
atau
X
b
X
a
Y
X
Dari pers(11) dan pers (12) dapat dihitung a dan
b sbb:
Dari contoh di atas, untuk menghitung
persamaan garis regresi maka perlu dihitung
jumlah X, jumlah Y, jumlah XY dan jumlah
kuadrat X.
)
(
)
(
14
X
b
Y
a
13
X
X
n
Y
X
Y
X
n
b 2
n
1
i
n
1
i
i
2
i
n
1
i
n
1
i
n
1
i
i
i
i
i















































 
  
 
  
Dari perhitungan di atas maka:
20
2(5)
30
a
2
b
300
600
900
1200
5400
6000
(30)
6(200)
(30)(180)
6(1000)
b 2











No X Y X2 XY Y2
1 2 20 4 40 400
2 3 25 9 75 625
3 4 30 16 120 900
4 5 31 25 155 961
5 11 40 121 440 1600
6 5 34 25 170 1156
Jumlah 30 180 200 1000 5642
Dari hasil perhitungan di atas maka persamaan
regresinya adalah:
a=20 berati jika pengeluaran R&D tidak ada
(nol) maka keuntungannya sebesar 20
miyar rupiah
b=2 berarti jika pengeluaran R&D meningkat
sebesar satu milyar rupiah maka
keuntungannya akan meningkat sebesar 2
milyar rupiah, ceteris paribus (dengan
anggapan faktor-faktor lainnya tetap)
i
i X
2
20
Y 

ˆ
Standard Error (Se)
Adalah kesalahan baku dari dugaan Y:
di mana n adalah banyaknya pengamatan dan
k adalah banyaknya variabel independen. Jika
regresi linier sederhana maka rumusnya menjadi
Dengan memasukkan nilai X kedalam persamaan
garis regresi maka:
,
)
ˆ
(
1
2




k
n
Y
Y
Se i
i
,
)
ˆ
(
2
2



n
Y
Y
Se i
i
No X Y Ŷ (Y-Ŷ) (Y-Ŷ)2
1 2 20 24 -4 16
2 3 25 26 -1 1
3 4 30 28 2 4
4 5 31 30 1 1
5 11 40 42 -2 4
6 5 34 30 4 16
Jumlah 30 180 180 0 42
24
3
5
10
2
6
42
2
1
2
,
,
)
ˆ
(









Se
n
Y
Y
Se
n
i
i
i
Makin kecil nilai standard error makin baik
model regresi teresbut. Namun tidak ada
patokannya berapa nilai yang dianggap baik
Rumus lain untuk menghitung standard error(Se):
24
3
4
42
4
2000
3600
5642
4
1000
2
180
20
5642
2
1 1 1
2
.
)
(
)
(












  
  
Se
Se
Se
n
Y
X
b
Y
a
Y
Se
n
i
n
i
n
i
i
i
i
i
Prediksi
Untuk mengetahui berapa besarnya dugaan Y jika
nilai x sebesar nilai tertentu, dan dengan peluang
tertentu nilai populasi akan terletak antara nilai
berapa sampai berapa. Untuk melakukan prediksi
perlu di ketahui standard error prediksi (Sp):
Jika akan memprediksi besarnya Y jika X=8 maka
Standard error adalah:
 



 2
2
2
0
1
1
)
(
)
(
X
n
X
X
X
n
Se
Sp
i
76
3
50
9
167
0
1
24
3
5
6
200
5
8
6
1
1
24
3 2
2
,
,
,
)
(
)
(
, 








Sp
Dengan selang kepercayaan (1-α)100% bagi Y
(keuntungan) pada saat X=8 adalah:
Ŷ = 20 + 2 (8) = 36
Sp = 3,76
untuk α =0,05 maka tα/2 (4) = t0,025 (4) = 2,776
Y= 36 ± (2,776)(3,76) = 36 ± 10,44
Ini berarti dengan selang kepercayaan 95%
maka nilai akan terletak antara 25,56 s/d 46,44
)
(
ˆ )
(
/ Sp
t
Y
Y V
2



Koefisien Determinasi (R2) →Goodness of Fit
Koefisien determinasi digunakan untuk mengeta-hui
sampai sejauh mana variasi dari variabel independent
dapat menjelaskan variasi variabel dependent. Nilai
koefisien determinasi berkisar antara 0 s/d 1. Koefisien
determinasi dapat dijelaskan dengan Gambar :
Jika nilainya dikuadratkan kemudian dijumlahkan maka:
Ŷ
·
Y
)
ˆ
( Y
Y 
)
ˆ
( Y
Y 
)
( Y
Y 
Y
X
)
ˆ
(
)
ˆ
(
)
( Y
Y
Y
Y
Y
Y 






 







n
i
i
i
n
i
i
i
n
i
Y
Y
Y
Y
Y
Y
1
2
1
2
2
1
)
ˆ
(
)
ˆ
(
)
(
)
(
)
( TSS
Squares
of
Sum
Total
Y
Yi
n
i




2
1
)
(
)
ˆ
( ESS
Squares
of
Sum
Explained
Y
Y
n
i
i 


1
2
)
(
Re
)
ˆ
( RSS
Squares
of
Sum
sidual
Y
Y
n
i
i
i 


1
2
TSS
RSS
TSS
ESS
R
TSS
RSS
TSS
TSS
TSS
ESS
RSS
TSS
ESS
RSS
ESS
TSS









1
2
826
0
242
200
5400
5642
5400
2000
3600
30
6
5642
30
6
1000
2
180
20
2
2
2
2
1
2
2
1
2
1
2
,
)
(
)
(
)
(
)
(




















R
R
Y
n
Y
Y
n
Y
X
b
Y
a
R n
i
i
n
i
i
i
n
i
i
Koefisien determinasi (R2)=0,826 berarti besar-
nya variasi keuntungan (Y) yang dapat
dijelaskan oleh variasi pengeluaran R&D dengan
regresi linier sederhana adalah sebesar 82,6%
Koefisien Korelasi Sederhana (r)
Kegunaan koefisien korelasi untuk mengetahui
keeratan hubungan antara variabel yang satu
dengan variabel yang lain. Hubungan kedua
variabel tersebut tidak harus hubungan sebab-
akibat. Nilai koefisien korelasi berkisar antara -1
sampai dengan 1 (-1< r < 1):
































 
 
  
 
 
  
n
i
n
i
i
i
n
i
n
i
i
i
n
i
n
i
n
i
i
i
i
i
Y
Y
n
X
X
n
Y
X
Y
X
n
r
1
2
1
2
1
2
1
2
1 1 1
909
0
660
600
535600
600
1452
300
600
32400
33852
900
1200
5400
6000
180
5642
6
30
200
6
180
30
1000
6
2
2
,
)
)(
(
)
)(
(
)
)
(
)(
)
(
(
(
)
(












r
r
r
r
Nilai koefisien korelasi (r)=0,909. Makin jauh
koefisien korelasi dari nol, atau makin dekat dengan
nilai -1 atau 1 maka makin erat hubungan antara
kedua variabel tersebut
Pengujian Hipotesis.
Setelah koefisien regresi dan goodness of fit telah
diketahui, selanjutnya membahas mengenai
pengujian Hipotesis. Terdapat dua hipotesis, yaitu
hipotesis substantif dan hipotesis statistik. Hipotesis
dirumuskan berdasarkan ilmu yang kita gunakan,
misalnya ilmu ekonomi atau manajemen. Jika
hipotesis substantif tersebut akan diuji dengan
statistika, maka hipotesis substantif harus
dinyatakan menjadi hipotesis statistik, yaitu menjadi
hipitesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Hi). Dalam
pengujian hipotesis, hipotesis alternatifnya dapat
bersifat satu arah atau dua arah.
α, daerah
penolakan Ho
Misalkan Model:
Di mana Q adalah jumlah yang diminta, Ps adalah harga
sendiri, Pl adalah harga substitusi dan Y adalah pendapatan
Satu arah :
Ho: β1 = 0
Hi : β1 < 0
α = α0
Wilayah kritik (Wilayah penolakan Ho)
t hit ≤ tα
i
i
i
i Y
Pl
Ps
Q 



 



 3
2
1
0
tα 0
t
Satu arah :
Ho: β2 = 0
Hi : β2 > 0
α = α0
Wilayah kritik (Wilayah penolakan Ho)
t hit ≥ tα
0
t
tα
α, daerah
penolakan Ho
t
-tα/2 0 tα/2
Dua arah :
Ho: βi = 0
Hi : βi ≠ μ0
α = α0
Wilayah kritik (Wilayah penolakan Ho)
t hit ≤ -tα/2 dan t hit ≥ tα/2
Untuk menentukan apakah Ho diterima atau ditolak
maka perlu dibandingkan antara nilai z atau t hasil
perhitungan dengan nilai z atau t dari tabel
berdasarkan α yang telah ditentukan.
α/2, daerah
penolakan Ho
α/2, daerah
penolakan Ho
Untuk contoh di atas maka hipotesis substantifnya
adalah jika pengeluaran R&D meningkat maka
keuntungannya juga akan meningkat. Oleh karna
akan diuji dengan statistika hipotesis tersebut
harus dirumuskan menjadi hipotesis statistik:
(1) Ho: β = 0
Hi : β > 0
(2) α = 0.05 → t0.05(4) = 2,132
(3) Wilayah kritik (Wilayah penolakan Ho) t hit ≥ tα
t hit ≥ 2,132
(4) Perhitungan :
β0 adalahnilai β pada Ho
Sb adalah Standart error b
(5) Kesimpulan: Oleh karena thitung lebih besar
t tabel maka tolah Ho. Disimpulkan bahwa
pengeluaran R&D mempunyai pengaruh yang
nyata pada taraf 5% terhadap keuntungan
458
0
07
7
24
3
25
6
200
24
3
1
2
2
,
,
,
)
(
,








n
i
i
X
n
X
Se
Sb
Sb
b
thitung
0



365
4
458
0
0
2
,
,



hitung
t
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

BAB 10 Metode pengumpulan data
BAB 10 Metode pengumpulan dataBAB 10 Metode pengumpulan data
BAB 10 Metode pengumpulan dataIndah Dwi Lestari
 
teknik Pengumpulan data (metodologi penelitian)
teknik Pengumpulan data (metodologi penelitian)teknik Pengumpulan data (metodologi penelitian)
teknik Pengumpulan data (metodologi penelitian)ier oezwah
 
Instrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen dan teknik pengumpulan dataInstrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen dan teknik pengumpulan dataLevina Lme
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitianpristanti
 
Kamarul azmijasmi2012 metodologipengumpulandatapenyelidikankualitatif
Kamarul azmijasmi2012 metodologipengumpulandatapenyelidikankualitatifKamarul azmijasmi2012 metodologipengumpulandatapenyelidikankualitatif
Kamarul azmijasmi2012 metodologipengumpulandatapenyelidikankualitatifpriya latha
 
Metode Penelitian Kualitatif untuk Riset Berkualitas
Metode Penelitian Kualitatif untuk Riset BerkualitasMetode Penelitian Kualitatif untuk Riset Berkualitas
Metode Penelitian Kualitatif untuk Riset BerkualitasAun Falestien Faletehan
 
SAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitianSAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitianAs As
 
Pertemuan ke-9-metode-pengumpulan-data
Pertemuan ke-9-metode-pengumpulan-dataPertemuan ke-9-metode-pengumpulan-data
Pertemuan ke-9-metode-pengumpulan-databemfh
 
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenMuel DJaja
 
mengidentifikasi masalah penelitian
mengidentifikasi masalah penelitianmengidentifikasi masalah penelitian
mengidentifikasi masalah penelitianmas karebet
 
Kelompok 1 BK Teknik Pengumpulan Data
Kelompok 1 BK Teknik Pengumpulan DataKelompok 1 BK Teknik Pengumpulan Data
Kelompok 1 BK Teknik Pengumpulan DataMitha Ye Es
 
PENELITIAN SOSIAL 2 - IPS - SBMPTN 2013
PENELITIAN SOSIAL 2 - IPS - SBMPTN 2013PENELITIAN SOSIAL 2 - IPS - SBMPTN 2013
PENELITIAN SOSIAL 2 - IPS - SBMPTN 2013Falanni Firyal Fawwaz
 

What's hot (20)

BAB 10 Metode pengumpulan data
BAB 10 Metode pengumpulan dataBAB 10 Metode pengumpulan data
BAB 10 Metode pengumpulan data
 
teknik Pengumpulan data (metodologi penelitian)
teknik Pengumpulan data (metodologi penelitian)teknik Pengumpulan data (metodologi penelitian)
teknik Pengumpulan data (metodologi penelitian)
 
Pengumpulan data kualitatif
Pengumpulan data kualitatifPengumpulan data kualitatif
Pengumpulan data kualitatif
 
Instrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen dan teknik pengumpulan dataInstrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen dan teknik pengumpulan data
 
Penulisan karya ilmiah
Penulisan karya ilmiahPenulisan karya ilmiah
Penulisan karya ilmiah
 
Materi Riset
Materi RisetMateri Riset
Materi Riset
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitian
 
Kamarul azmijasmi2012 metodologipengumpulandatapenyelidikankualitatif
Kamarul azmijasmi2012 metodologipengumpulandatapenyelidikankualitatifKamarul azmijasmi2012 metodologipengumpulandatapenyelidikankualitatif
Kamarul azmijasmi2012 metodologipengumpulandatapenyelidikankualitatif
 
Metode Penelitian Kualitatif untuk Riset Berkualitas
Metode Penelitian Kualitatif untuk Riset BerkualitasMetode Penelitian Kualitatif untuk Riset Berkualitas
Metode Penelitian Kualitatif untuk Riset Berkualitas
 
SAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitianSAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitian
 
Pertemuan ke-9-metode-pengumpulan-data
Pertemuan ke-9-metode-pengumpulan-dataPertemuan ke-9-metode-pengumpulan-data
Pertemuan ke-9-metode-pengumpulan-data
 
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
 
Metode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirementMetode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirement
 
Menyusun proposal (yuti)
Menyusun proposal  (yuti)Menyusun proposal  (yuti)
Menyusun proposal (yuti)
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
mengidentifikasi masalah penelitian
mengidentifikasi masalah penelitianmengidentifikasi masalah penelitian
mengidentifikasi masalah penelitian
 
Kelompok 1 BK Teknik Pengumpulan Data
Kelompok 1 BK Teknik Pengumpulan DataKelompok 1 BK Teknik Pengumpulan Data
Kelompok 1 BK Teknik Pengumpulan Data
 
Tips proposal
Tips proposalTips proposal
Tips proposal
 
PENELITIAN SOSIAL 2 - IPS - SBMPTN 2013
PENELITIAN SOSIAL 2 - IPS - SBMPTN 2013PENELITIAN SOSIAL 2 - IPS - SBMPTN 2013
PENELITIAN SOSIAL 2 - IPS - SBMPTN 2013
 
Metode penelitian 10
Metode penelitian 10Metode penelitian 10
Metode penelitian 10
 

Similar to Metode Penelitian Kuantitatif_Final.pptx

Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan DataMetodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan DataDeady Rizky Yunanto
 
KULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptx
KULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptxKULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptx
KULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptxAnggunRusyantia
 
03b pengumpulan data penyelidikan tindakan
03b pengumpulan data penyelidikan tindakan03b pengumpulan data penyelidikan tindakan
03b pengumpulan data penyelidikan tindakanshare with me
 
Penelitian Sosial Kelas 10 X - Adam Sufi Ibrahim
Penelitian Sosial Kelas 10 X - Adam Sufi IbrahimPenelitian Sosial Kelas 10 X - Adam Sufi Ibrahim
Penelitian Sosial Kelas 10 X - Adam Sufi IbrahimAdam Sufi Ibrahim Rangkuti
 
Pertemuan 12 - Data Primer dan Data Sekunder.ppt
Pertemuan 12 - Data Primer dan Data Sekunder.pptPertemuan 12 - Data Primer dan Data Sekunder.ppt
Pertemuan 12 - Data Primer dan Data Sekunder.pptEpicScene
 
7. data collection techniques (1)
7. data collection techniques (1)7. data collection techniques (1)
7. data collection techniques (1)dennyyudha
 
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okCara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okArifuddin Ali.
 
Materi 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitianMateri 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitiantoha ardi nugraha
 
Penelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraPenelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraDedi Yulianto
 
93094 materi stat &amp; pengumpulan data
93094 materi stat &amp; pengumpulan data93094 materi stat &amp; pengumpulan data
93094 materi stat &amp; pengumpulan dataArwinsyah Putra
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptifRauza Tunnur
 
Bab 7. teknik pengumpulan data
Bab 7. teknik pengumpulan dataBab 7. teknik pengumpulan data
Bab 7. teknik pengumpulan datanindynicky
 
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis data
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis dataTugas semester teknik pengumpulan dan analisis data
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis dataanihdx
 
P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppt
P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.pptP2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppt
P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppthaidzarzamany21
 
20091019 (5)proposaldan desainpenelitian
20091019 (5)proposaldan desainpenelitian20091019 (5)proposaldan desainpenelitian
20091019 (5)proposaldan desainpenelitianStevie Principe
 

Similar to Metode Penelitian Kuantitatif_Final.pptx (20)

Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan DataMetodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian - Instrumen Pengumpulan Data
 
KULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptx
KULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptxKULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptx
KULIAH 5 (PENGUMPULAN DATA).pptx
 
03b pengumpulan data penyelidikan tindakan
03b pengumpulan data penyelidikan tindakan03b pengumpulan data penyelidikan tindakan
03b pengumpulan data penyelidikan tindakan
 
Penelitian Sosial Kelas 10 X - Adam Sufi Ibrahim
Penelitian Sosial Kelas 10 X - Adam Sufi IbrahimPenelitian Sosial Kelas 10 X - Adam Sufi Ibrahim
Penelitian Sosial Kelas 10 X - Adam Sufi Ibrahim
 
Pertemuan 12 - Data Primer dan Data Sekunder.ppt
Pertemuan 12 - Data Primer dan Data Sekunder.pptPertemuan 12 - Data Primer dan Data Sekunder.ppt
Pertemuan 12 - Data Primer dan Data Sekunder.ppt
 
7. data collection techniques (1)
7. data collection techniques (1)7. data collection techniques (1)
7. data collection techniques (1)
 
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okCara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
 
Metode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirementMetode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirement
 
Materi 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitianMateri 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitian
 
3 rancangan penlitian2
3 rancangan penlitian23 rancangan penlitian2
3 rancangan penlitian2
 
Penelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraPenelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancara
 
93094 materi stat &amp; pengumpulan data
93094 materi stat &amp; pengumpulan data93094 materi stat &amp; pengumpulan data
93094 materi stat &amp; pengumpulan data
 
metode penelitian
metode penelitianmetode penelitian
metode penelitian
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptif
 
Bab 7. teknik pengumpulan data
Bab 7. teknik pengumpulan dataBab 7. teknik pengumpulan data
Bab 7. teknik pengumpulan data
 
Topic7InstrumenKajian.pdf
Topic7InstrumenKajian.pdfTopic7InstrumenKajian.pdf
Topic7InstrumenKajian.pdf
 
Dasar dasar riset bbptp (yuti)
Dasar dasar riset   bbptp (yuti)Dasar dasar riset   bbptp (yuti)
Dasar dasar riset bbptp (yuti)
 
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis data
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis dataTugas semester teknik pengumpulan dan analisis data
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis data
 
P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppt
P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.pptP2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppt
P2_Perumusan Masalah_haidzarzamany ash.ppt
 
20091019 (5)proposaldan desainpenelitian
20091019 (5)proposaldan desainpenelitian20091019 (5)proposaldan desainpenelitian
20091019 (5)proposaldan desainpenelitian
 

Recently uploaded

kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHIrmaYanti71
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 

Recently uploaded (10)

kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 

Metode Penelitian Kuantitatif_Final.pptx

  • 1. 1 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN, IPB Alla Asmara Email: allasmara@yahoo.com
  • 2. PENGANTAR  Penelitian Kuantitatif (Quantitatif Research): suatu metode penelitian yang bersifat objektif dan ilmiah di mana data yang dianalisis berupa angka-angka dan dianalisis dengan analisis statistik. Biasanya digunakan untuk membuktikan suatu teori berdasarkan data empiris.
  • 3. Tinjauan Pustaka  Tinjauan/review terhadap teori-teori yang relevan dengan topik/permasalahan penelitian dari berbagai referensi sehingga dapat diturunkan menjadi hipotesis.  Juga mencakup, review/mengkaji studi-studi terdahulu.  dapat menunjukkan perbedaan dan keterbaruan penelitian/kajian yg dilakukan.
  • 4. Rancangan Penelitian (Juanda, 2007)  kerangka kerja suatu study, yg menjelaskan prosedur pengumpulan data & analisis informasi yang dibutuhkan.  master plan pelaksanaan penelitian.
  • 5. Sumber Data Data Primer (Pengumpulan data) Data Sekunder (Kompilasi data) Sensus (Semua Anggota populasi) Sampling (Sebagian Anggota populasi) Rancangan Survei (Survei Design) Rancangan Percobaan (Experiment Design) Klasifikasi Sumber Data dan Rancangan Pengumpulan Datanya Juanda, 2007
  • 6. Sumber Data Data primer: dikumpulkan utk memenuhi kebutuhan penelitian yg sedang dihadapi. Data sekunder: berkaitan dgn data yg waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) utk memenuhi kebutuhan penelitian yg sdg dihadapi peneliti. Perbedaan prinsip terletak pd tujuan awal (original) waktu mengumpulkan data, tdk berkaitan dgn relatif pentingnya informasi, atau siapa yg mengumpulkan data. Aturan umum: gunakan data sekunder dulu sebelum menentukan pengumpulan data primer.
  • 7. 1. Definisi operasional dari konsep (peubah) yg diukur 2. Instrument pengukurannya 3. Teknik sampling-nya. Ketiga aspek perlu agar pelaksanaan studi: 1. relevan dgn permasalahan penelitian 2. menggunakan prosedur yg ekonomis. Jika menggunakan data primer, research design harus mencakup:
  • 8. Rancangan Survei  Paling umum untuk mengumpulkan data primer.  Informasi dari contoh responden dikumpulkan.  Menggunakan Instrumen kuesioner atau wawancara.  Datanya sudah ada di lapang.  Menyusun kuesioner, daftar pertanyaan, merancang format merupakan aspek penting dlm mengembangkan rancangan. Peneliti dpt memilih menghubungi responden dgn menggunakan telpon, surat, langsung tatap muka. Jika kontak langsung dgn responden dpt menggunakan wawancara. Tugas peneliti memilih rancangan atau cara survei yg cocok utk mengumpulkan data yg dibutuhkan.
  • 9. Instrumen Penelitian (1)  Dlm penelitian sosial, proses peng-operasionalan (mengembangkan instrumen untuk mengukur) konsep abstrak seperti prasangka, kinerja, kecerdasan, dan status merupakan masalah tersulit.  Instrumen pengumpul data yg tidak sahih dan tidak terandalkan mengakibatkan proses analisis statistika terhadap data tidak bermakna, "garbage in garbage out”.
  • 10. Instrumen Penelitian Kuantitatif Instrumen yang umumnya digunakan:  Alat ukur tertentu yg sudah baku  Kuesioner  Wawancara  Observasi
  • 11. Instrumen Kuesioner (1)  Daftar pertanyaan yg dibagikan kpd responden utk diisi dan dikembalikan pd peneliti.  Kelebihan:  pertanyaan dpt disusun dgn teliti dan tenang;  sistimatika isi dan tata urut pertanyaan ditentukan peneliti;  banyak yg dihubungi;  waktu pendek;  data yg terkumpul dpt diperiksa kembali;  dpt digunakan orang lain dari bidang ilmu yg berbeda.
  • 12. Instrumen Kuesioner (2)  Kekurangan:  sulit menangkap keadaan khusus pd waktu pengumpulan data (misalnya wabah, bencana alam, musim panen, dll) yg mempengaruhi sebagian masyarakat, tetapi yg lain tidak;  sifat pertanyaan yg kaku tidak cocok dgn pikiran & pengetahuan responden;  pertanyaan yg logis utk penduduk kota belum tentu dimengerti penduduk desa;  hasil kuesioner kurang mendalam.
  • 13. Instrumen Kuesioner (3) Aspek yg perlu diperhatikan :  Maksud pertanyaan harus dinyatakan dengan tegas & jelas -Tegas: hanya mempunyai satu penafsiran - Jelas: responden mengerti dgn jelas apa yg ditanyakan (Self-administered questionaire)  Pertanyaan harus sederhana tidak panjang berbelit belit  Jgn menggunakan istilah yg tdk dimengerti  Jgn menggunakan pertanyaan yg diarahkan jawabannya
  • 14. Kategori Jawaban Kuesioner: 1. Open Question (Pertanyaan Terbuka) - Responden bebas menjawab. - Jawaban bisa pendek atau panjang - Cara menyusun pertanyaan tidak sulit, tapi “sulit” untuk analisis - Jawaban banyak overlapping dengan jawaban pertanyaan lain - Pertanyaan terbuka memberi ruang luas untuk salah tafsir - Jumlah pertanyaan harus dibatasi kemampuan, waktu dan biaya - baik utk exploratory research dan untuk data numerik. 2. Closed Queston (Pertanyaan Tertutup) - Jawaban pendek dan terbatas/ jawaban telah disediakan - Dapat hanya 2 jawaban saja “ya” atau “tidak” - Pilihan Berganda, dengan jawaban hanya 1 saja (‘memaksa responden’). - baik untuk data kategori dan proses entry data lebih cepat Kategori Jawaban Kuesioner
  • 15. Kuesioner formal berisi: 1. Bagian Pengantar Daftar Pertanyaan Menerangkan maksud & kegunaan penelitian bagi masyarakat, serta ucapan terima kasih. 2. Petunjuk bagi petugas (asisten peneliti) utk mengawasi petugas, dpt digunakan pertanyaan tanggal dan jam pengisian, jumlah kunjungan & alasan bila responden tdk ditemui 3. Petunjuk pengisian bagi responden 1. Diskusi dgn pakar utk dpt kritik & saran perbaikan 2. Mengadakan Uji Coba kuesioner utk mengetahui: (a) apakah pertanyaaan telah dimengerti responden? (b) apakah peneliti dpt merasakan kesalahannya 3. Mengadakan Rapport, mengenal responden lebih dahulu. Sebelum kuesioner dilaksanakan, sebaiknya:
  • 16. Instrumen Wawancara (interview) (1)  Pengumpulan data dgn bertanya jawab langsung antara (petugas) peneliti dengan responden.  Merupakan alat yg baik utk meneliti: pendapat, keyakinan, motivasi, perasaan, proyeksi seseorang terhadap masa depannya. Pewawancara dituntut utk: menciptakan hubungan baik dgn responden selama wawancara; menguasai persoalan yg akan diteliti; dpt menyampaikan semua pertanyaan dgn baik dan tepat; mencatat semua jawaban lisan dgn teliti dan jelas; dpt menggali tambahan informasi dari responden jika ada jawaban yg kurang jelas; dpt menciptakan suasana aman shg responden memberi informasi yg benar; menunjukan perhatian atas informasi responden; netral, tidak bereaksi atas apapun yg dikatakan responden; sanggup terus menerus menarik perhatian responden. Pewawancara yg baik: Berpakaian rapi; Rendah hati; Hormat thd responden; Ramah dlm bertutur dan air muka selalu cerah; Perhatian dan netral; Bersikap seolah2 responden ramah & menarik; Jadi pendengar yg baik. Hubungan baik dgn responden ditandai dgn: Responden merasa kehangatan dan sikap simpatik dari pewawancara; Responden
  • 17. Wawancara dpt dibagi menjadi :  Pertanyaan dirumuskan tertulis sebelumnya  Jawaban pertanyaan ditentukan dgn pilihan ganda  Terikat antara pertanyaan dan jawaban  Wawancara dibatasi scope-nya tetapi diperluas pertanyaannya  Responden terbatas kebebasannya, karena responden terikat oleh pertanyaan yg telah disusun lebih dahulu 1.Wawancara Berstruktur. 2.Wawancara tidak berstruktur. 1. Wawancara Berstruktur: Keuntungan wawancara berstruktur: • Tujuan jelas dan terpusat • Jawaban mudah dicatat (kode) • Data lebih mudah diolah dan dibandingkan Instrumen Wawancara (interview) (2)
  • 18. • Daftar tidak dipersiapkan sebelumnya • Masalah umum • Urutan pertanyaan tidak sama. Pertanyaanpun tidak selalu sama • Responden menjawab bebas • Lama wawancara bebas • Pewawancara dpt memperoleh jawaban lebih luas 2. Wawancara tidak berstruktur. Kelemahan Wawancara tidak berstruktur: • Data sukar dikode dan diolah sehingga sulit dibandingkan • Boros waktu dan tenaga Jawaban Responden: • Sering bersifat umum, kurang spesifik, shg perlu pertanyaan lebih lanjut utk menggali informasi yg lebih dalam (probing) • Pertanyaan tambahan harus netral, tdk menjurus pada jawaban tertentu. Instrumen Wawancara (interview) (3)
  • 19. Beberapa kebaikan Wawancara:  Metode terbaik untuk menilai keadaan pribadi  Tidak dibatasi umur dan tingkat pendidikan  Cocok sebagai kriterium (alat verifikasi) terhadap data hasil observasi, kuesioner, dan lain-lain  Dapat dilaksanakan sambil observasi Beberapa kekurangan atau kelemahan Wawancara :  Tidak cukup efisien  Boros waktu, tenaga dan biaya  Informasi yg diperoleh tergantung kesediaan, kemampuan dan keadaan responden  Jalannya wawancara dpt mudah dipengaruhi lingkungan tempat wawancara  Sulit mewawancarai responden yg tidak menguasai bahasa interview Instrumen Wawancara (interview) (4)
  • 20.  Pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis mengenai gejala-gejala (fenomena) yg sedang diteliti.  Sering digunakan dlm penelitian sosial dan ekonomi atau dalam bidang antropologi, terutama utk penelitian yg objeknya tdk dpt diajak wawancara, atau walaupun objeknya manusia namun tujuan penyelidikan dirahasiakan. Misalnya dalam penelitian sosial dan ekonomi, melihat kesibukan karyawan yang bekerja supaya diketahui apakah banyak karyawan yg menganggur, atau mengenai pelayanan yg diberikan oleh karyawan perusahaan. Dpt dilakukan oleh alat observasi mekanis, spt dlm riset pemasaran: 1. Audi Meter, utk pencatatan stasiun radio dan saluran televisi yg dipilih pendengar radio dan pemirsa televisi. 2. Psycho Galvano Meter, utk mengukur reaksi orang thd suatu iklan. Instrumen Observasi
  • 22. Pengolahan Data Kuantitatif  Statistik Deskriptif  adalah bagian dari ilmu statistik yang bertujuan untuk mengolah dan menyajikan data untuk memperoleh gambaran secara umum dari data yang didapatkan dan tanpa mengambil keputusan untuk populasi.  Statistik Inferensia  Adalah teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan.
  • 23. Statistika Deskriptif TUJUAN  Memberikan gambaran umum data yang dimiliki  Mendapatkan jawaban awal dari permasalahan yang dihadapi  Mendapatkan hipotesis baru yang sebelumnya belum terpikirkan  Menemukan kesalahan yang mungkin terjadi pada data
  • 24. Ilustrasi Survei Kemampuan Bayar Pelanggan Listrik (studi kasus Kelurahan Sukamakmur) 1. Mengetahui gambaran kemampuan bayar pelanggan listrik masyarakat 2. Menentukan kelompok masyarakat mana yang memiliki kemampuan bayar lebih, dan kelompok mana yang kurang
  • 25. Deskripsi Tingkat Penghasilan Responden Descriptive Statistics 60 400000.00 1920000 883666.7 363644.29755 60 Penghasilan (Rp) Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Banyaknya data Nilai yang paling kecil Nilai yang paling kecil Nilai yang paling besar Rata-rata Standar deviasi (simpangan baku)
  • 26. Deskripsi Tingkat Penghasilan Responden (yang dikategorikan) Penghasilan 4 6.7 6.7 6.7 35 58.3 58.3 65.0 17 28.3 28.3 93.3 4 6.7 6.7 100.0 60 100.0 100.0 > 300.000 - 500.000 > 500.000 - 750.000 > 1.000.000 - 1.500.000 > 1.500.000 - 2.000.000 Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Penghasilan Penghasilan > 1.500.000 - 2.000. > 1.000.000 - 1.500. > 500.000 - 750.000 > 300.000 - 500.000 Frequency 40 30 20 10 0 Kelompok penghasilan mana yang dominan pada responden kita? Pakai tabel atau grafik? !
  • 27. Deskripsi Kelompok Daya Terpasang Daya Listrik 26 43.3 43.3 43.3 22 36.7 36.7 80.0 8 13.3 13.3 93.3 4 6.7 6.7 100.0 60 100.0 100.0 450 watt 900 watt 1300 watt 2200 watt Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Daya Listrik Daya Listrik 2200 w att 1300 w att 900 w att 450 w att 30 20 10 0 Sebagian besar responden (80%) menggunakan daya terpasang sebesar 450VA dan 900VA. Hanya ada 6.7% responden yang memiliki daya terpasang 2200VA
  • 28. Deskripsi Persentase Pengeluaran Listrik Descriptive Statistics 60 3.79 14.92 8.4462 2.29371 60 persen pengeluaran listrik Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Secara umum, persentase pengeluaran rumah tangga yang dialokasikan untuk listrik adalah sekitar 8.5% Sebagian besar rumah tangga menghabiskan 8.45  2.3 persen, atau 6.15% - 10.75%
  • 29. Deskripsi Persentase Pengeluaran Listrik Descriptive Statistics 4 6.32 13.74 8.6839 3.43112 4 35 3.79 11.82 8.2840 1.62935 35 17 4.34 14.92 8.0366 2.48539 17 4 5.71 14.86 11.3681 3.99337 4 persen pengeluaran listrik Valid N (listwise) persen pengeluaran listrik Valid N (listwise) persen pengeluaran listrik Valid N (listwise) persen pengeluaran listrik Valid N (listwise) Penghasilan > 300.000 - 500.000 > 500.000 - 750.000 > 1.000.000 - 1.500.000 > 1.500.000 - 2.000.000 N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Deskripsi bisa dilakukan per kelompok responden
  • 30. Deskripsi Pengalaman Tunggakan Responden dalam 6 bulan terakhir Pernah Menunggak Lebih dari 2 kali Dua Kali Satu Kali Tidak Pernah Pernah Menunggak 37 61.7 61.7 61.7 17 28.3 28.3 90.0 4 6.7 6.7 96.7 2 3.3 3.3 100.0 60 100.0 100.0 Tidak Pernah Satu Kali Dua Kali Lebih dari 2 kali Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Grafik yang digunakan bisa bar chart (lihat slide sebelumnya) atau pie chart seperti ini. Ada hampir 40% responden pernah menunggak. Cukup banyak? Apa alasan mereka menunggak? Kejar alasannya dari pertanyaan lain.
  • 31. Persepsi tentang Tarif Listrik Persepsi tentang Tarif Listrik Tidak Sesuai Cukup Sesuai Sesuai Sangat Sesuai Percent 60 50 40 30 20 10 0 Persepsi kesesuaian tarif listrik yang berlaku Persepsi tentang Tarif Listrik 2 3.3 3.3 3.3 20 33.3 33.3 36.7 30 50.0 50.0 86.7 8 13.3 13.3 100.0 60 100.0 100.0 Sangat Sesuai Sesuai Cukup Sesuai Tidak Sesuai Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Hanya ada 30-an% responden yang mempersepsikan tarif dasar listrik saat ini sudah sesuai
  • 32. Kepemilikan Barang AC 50 83.3 83.3 83.3 10 16.7 16.7 100.0 60 100.0 100.0 Tidak Punya Punya Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent AC Punya Tidak Punya Kulkas/ Freezer Punya Tidak Punya Kulkas/ Freezer 45 75.0 75.0 75.0 15 25.0 25.0 100.0 60 100.0 100.0 Tidak Punya Punya Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
  • 33. Kepemilikan Barang Televisi 14 inch 5 8.3 8.3 8.3 55 91.7 91.7 100.0 60 100.0 100.0 Tidak Punya Punya Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Televisi 29 inch 58 96.7 96.7 96.7 2 3.3 3.3 100.0 60 100.0 100.0 Tidak Punya Punya Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Televisi 29 inch Punya Tidak Punya Televisi 14 inch Punya Tidak Punya
  • 34. Statistik Inferensia: Analisis Regresi TUJUAN ANALISIS REGRESI ADALAH UNTUK MENGETAHUI PENGARUH VARIABEL INDEPENDEN TERHADAP VARIABEL DEPENDEN. DALAM BENTUK UMUM DAPAT DINYATAKAN SBB: Y=f(X1, X2, . . . Xk) (1) Y= VARIABEL DEPENDEN X= VARIABEL INDEPENDEN DALAM BENTUK YANG KHUSUS DAPAT DINYATAKAN SBB: ) 2 ( X X X Y i ki k i 2 2 i 1 1                  
  • 35. PERSAMAAN TERSEBUT DINAMAKAN REGRESI POPULASI, OLEH KARENA ITU, α DAN β DISEBUT PARAMETER REGRESI, DAN µ ADALAH UNSUR GALAT. UNSUR GALAT µ DIGUNA-KAN UNTUK MENAMPUNG FAKTOR-FAKTOR YANG TIDAK DAPAT DIMASUKKAN DALAM MODEL DAN/ATAU BENTUK FUNGSI YANG TIDAK SESUAI. PARAMETER REGRESI TIDAK DAPAT DIHITUNG, KARENA UNTUK MENGHITUNGNYA DIPERLUKAN DATA DARI POPULASI. PADAHAL SANGAT KECIL KEMUNGKINANNYA MEMPEROLEH DATA DARI POPULASI SEBAB (1) BIAYA MENGUMPULAKAN DATA MAHAL, (2) DIPERLUKAN TENAGA PENGUMPUL DATA
  • 36. OLEH KARENA ITU CUKUP PUAS JIKA HANYA MENGGUNAKAN DATA DARI SAMPEL (CONTOH). DENGAN DATA CONTOH MAKA PERSAMAAN MENJADI: a DAN b ADALAH STATISTIK ATAU PARAMETER DUGAAN DAN e ADALAH UNSUR GALAT ATAU ERROR. DENGAN DATA SAMPEL MAKA DUGAAN PERSAMAAN GARIS REGRESINYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT PERBEDAANNYA PERS (3) DENGAN PERS (4) ADALAH PADA PERS(3) VARIABEL Y TANPA TUDUNG DAN PERSAMAANNYA MEMASUKKAN UNSUR ERROR, TETAPI PADA PERS(4) VARIABEL Y MENGGUNAKAN TUDUNG, YANG BERARTI Y ADALAH DUGAAN. PERSAMAAN (4) JUGA TIDAK MEMASUKKAN UNSUR ERROR. ) 3 ( e X b X b X b a Y i ki k i 2 2 i 1 1               ) 4 ( X b X b X b a Ŷ ki k i 2 2 i 1 1             
  • 37. ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA MISALKAN TERDAPAT DATA HUBUNGAN ANTARA PENGELUARAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (R&D) DENGAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN SEBAGAI BERIKUT : TAHUN PENGELUARAN R&D (MILYAR Rp) KEUNTUNGAN (MILYAR Rp) 1998 2 20 1999 3 25 2000 4 30 2001 5 31 2002 11 40 2003 5 34 Jumlah 30 180
  • 38. UNTUK MELIHAT HUBUNGAN TERSEBUT DAPAT DIGUNAKAN GRAFIK ATAU SCATTER DIAGRAM. DALAM SCATTER DIAGRAM, VARIABEL INDEPENDENT DINYATAKAN DALAM GARIS HORISONTAL DAN VARIABEL DEPENDENT DINYATAKAN DALAM GARIS VERTIKAL. BERDASARKAN DATA DI ATAS MAKA SCATTER DIAGRAMNYA ADALAH SBB:
  • 39. Dengan scatter diagram dapat ditentukan bagai mana bentuk hubungan antara pengeluaran R&D dengan keuntungan, yaitu jika pengeluar- an R&D meningkat maka berakibat keuntung- annya juga meningkat. Namun dengan scatter diagram belum dapat ditentukan berapa besarnya kenaikan keuntungan jika pengelu- aran R&D meningkat satu milyar. Oleh karena itu perlu analisis regresi untuk dapat menentukan berapa besarnya kenaikan keuntungan jika pengeluaran R&D meningkat satu milyar.
  • 40. Model regresi untuk mengetahui hubungan pengeluaran R&D dengan keuntungan adalah sebagai berikut: dimana Y adalah keuntungan (milyar rupiah) X adalah pengeluaran R&D (milyar rupiah) a dan b adalah koefisien regresi atau dugaan parameter regresi. ) ( ˆ ) ( ) ( 7 6 5                                             regresi garis pers bX a Y sampel e bX a Y populasi X Y i i i i i i i i   
  • 41. Persamaan garis regresi linier dapat dicari dengan menarik garis lurus sedemikian rupa sehingga garis tersebut dekat dengan titik- titik pengamatan, sebagai berikut: Ŷ
  • 42. Supaya garis regresi tersebut dekat dengan titik-titik pengamatan maka error harus dibuat sekecil mungkin. Dari pers(6) dan (7) maka Jika error di kuadratkan dan kemudian dijumlahkan (Jumlah error kuadrat) maka hasil sbb: i i i i i i i bX a Y Y Y e maka e Y Y bX a Y e bX a Y             ˆ ˆ ˆ
  • 43. ) ( ) ( 8 X b a Y e 2 i n 1 i n 1 i i 2              Jumlah error kuadrat akan minimum jika turunan pertama jumlah rerror kuadrat terhadap a dan b sama dengan nol. Metode pendugaan ini sisebut Metode Kuadrat Terkecil (Ordinary Least Squares)                                     n 1 i i i i n 1 i 2 i n 1 i i i n 1 i 2 i 10 0 X bX a Y 2 b e 9 0 1 bX a Y 2 a e ) ( ) )( ( ) ( ) )( (
  • 44. Dari pers(9) diperoleh; Dari pers (10) diperoleh: ) (11 0 1 1 1 1                       n i i n i i n i i n i i Y X b na atau X b na Y ) (12 0 1 1 2 1 1 2 1 1                           n i i i n i i n i i n i i n i n i i i i Y X X b X a atau X b X a Y X
  • 45. Dari pers(11) dan pers (12) dapat dihitung a dan b sbb: Dari contoh di atas, untuk menghitung persamaan garis regresi maka perlu dihitung jumlah X, jumlah Y, jumlah XY dan jumlah kuadrat X. ) ( ) ( 14 X b Y a 13 X X n Y X Y X n b 2 n 1 i n 1 i i 2 i n 1 i n 1 i n 1 i i i i i                                                         
  • 46. Dari perhitungan di atas maka: 20 2(5) 30 a 2 b 300 600 900 1200 5400 6000 (30) 6(200) (30)(180) 6(1000) b 2            No X Y X2 XY Y2 1 2 20 4 40 400 2 3 25 9 75 625 3 4 30 16 120 900 4 5 31 25 155 961 5 11 40 121 440 1600 6 5 34 25 170 1156 Jumlah 30 180 200 1000 5642
  • 47. Dari hasil perhitungan di atas maka persamaan regresinya adalah: a=20 berati jika pengeluaran R&D tidak ada (nol) maka keuntungannya sebesar 20 miyar rupiah b=2 berarti jika pengeluaran R&D meningkat sebesar satu milyar rupiah maka keuntungannya akan meningkat sebesar 2 milyar rupiah, ceteris paribus (dengan anggapan faktor-faktor lainnya tetap) i i X 2 20 Y   ˆ
  • 48. Standard Error (Se) Adalah kesalahan baku dari dugaan Y: di mana n adalah banyaknya pengamatan dan k adalah banyaknya variabel independen. Jika regresi linier sederhana maka rumusnya menjadi Dengan memasukkan nilai X kedalam persamaan garis regresi maka: , ) ˆ ( 1 2     k n Y Y Se i i , ) ˆ ( 2 2    n Y Y Se i i
  • 49. No X Y Ŷ (Y-Ŷ) (Y-Ŷ)2 1 2 20 24 -4 16 2 3 25 26 -1 1 3 4 30 28 2 4 4 5 31 30 1 1 5 11 40 42 -2 4 6 5 34 30 4 16 Jumlah 30 180 180 0 42 24 3 5 10 2 6 42 2 1 2 , , ) ˆ (          Se n Y Y Se n i i i Makin kecil nilai standard error makin baik model regresi teresbut. Namun tidak ada patokannya berapa nilai yang dianggap baik
  • 50. Rumus lain untuk menghitung standard error(Se): 24 3 4 42 4 2000 3600 5642 4 1000 2 180 20 5642 2 1 1 1 2 . ) ( ) (                   Se Se Se n Y X b Y a Y Se n i n i n i i i i i
  • 51. Prediksi Untuk mengetahui berapa besarnya dugaan Y jika nilai x sebesar nilai tertentu, dan dengan peluang tertentu nilai populasi akan terletak antara nilai berapa sampai berapa. Untuk melakukan prediksi perlu di ketahui standard error prediksi (Sp): Jika akan memprediksi besarnya Y jika X=8 maka Standard error adalah:       2 2 2 0 1 1 ) ( ) ( X n X X X n Se Sp i 76 3 50 9 167 0 1 24 3 5 6 200 5 8 6 1 1 24 3 2 2 , , , ) ( ) ( ,          Sp
  • 52. Dengan selang kepercayaan (1-α)100% bagi Y (keuntungan) pada saat X=8 adalah: Ŷ = 20 + 2 (8) = 36 Sp = 3,76 untuk α =0,05 maka tα/2 (4) = t0,025 (4) = 2,776 Y= 36 ± (2,776)(3,76) = 36 ± 10,44 Ini berarti dengan selang kepercayaan 95% maka nilai akan terletak antara 25,56 s/d 46,44 ) ( ˆ ) ( / Sp t Y Y V 2   
  • 53. Koefisien Determinasi (R2) →Goodness of Fit Koefisien determinasi digunakan untuk mengeta-hui sampai sejauh mana variasi dari variabel independent dapat menjelaskan variasi variabel dependent. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 s/d 1. Koefisien determinasi dapat dijelaskan dengan Gambar : Jika nilainya dikuadratkan kemudian dijumlahkan maka: Ŷ · Y ) ˆ ( Y Y  ) ˆ ( Y Y  ) ( Y Y  Y X ) ˆ ( ) ˆ ( ) ( Y Y Y Y Y Y     
  • 54.            n i i i n i i i n i Y Y Y Y Y Y 1 2 1 2 2 1 ) ˆ ( ) ˆ ( ) ( ) ( ) ( TSS Squares of Sum Total Y Yi n i     2 1 ) ( ) ˆ ( ESS Squares of Sum Explained Y Y n i i    1 2 ) ( Re ) ˆ ( RSS Squares of Sum sidual Y Y n i i i    1 2 TSS RSS TSS ESS R TSS RSS TSS TSS TSS ESS RSS TSS ESS RSS ESS TSS          1 2
  • 56. Koefisien Korelasi Sederhana (r) Kegunaan koefisien korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Hubungan kedua variabel tersebut tidak harus hubungan sebab- akibat. Nilai koefisien korelasi berkisar antara -1 sampai dengan 1 (-1< r < 1):                                               n i n i i i n i n i i i n i n i n i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n r 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1
  • 57. 909 0 660 600 535600 600 1452 300 600 32400 33852 900 1200 5400 6000 180 5642 6 30 200 6 180 30 1000 6 2 2 , ) )( ( ) )( ( ) ) ( )( ) ( ( ( ) (             r r r r Nilai koefisien korelasi (r)=0,909. Makin jauh koefisien korelasi dari nol, atau makin dekat dengan nilai -1 atau 1 maka makin erat hubungan antara kedua variabel tersebut
  • 58. Pengujian Hipotesis. Setelah koefisien regresi dan goodness of fit telah diketahui, selanjutnya membahas mengenai pengujian Hipotesis. Terdapat dua hipotesis, yaitu hipotesis substantif dan hipotesis statistik. Hipotesis dirumuskan berdasarkan ilmu yang kita gunakan, misalnya ilmu ekonomi atau manajemen. Jika hipotesis substantif tersebut akan diuji dengan statistika, maka hipotesis substantif harus dinyatakan menjadi hipotesis statistik, yaitu menjadi hipitesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Hi). Dalam pengujian hipotesis, hipotesis alternatifnya dapat bersifat satu arah atau dua arah.
  • 59. α, daerah penolakan Ho Misalkan Model: Di mana Q adalah jumlah yang diminta, Ps adalah harga sendiri, Pl adalah harga substitusi dan Y adalah pendapatan Satu arah : Ho: β1 = 0 Hi : β1 < 0 α = α0 Wilayah kritik (Wilayah penolakan Ho) t hit ≤ tα i i i i Y Pl Ps Q           3 2 1 0 tα 0 t
  • 60. Satu arah : Ho: β2 = 0 Hi : β2 > 0 α = α0 Wilayah kritik (Wilayah penolakan Ho) t hit ≥ tα 0 t tα α, daerah penolakan Ho
  • 61. t -tα/2 0 tα/2 Dua arah : Ho: βi = 0 Hi : βi ≠ μ0 α = α0 Wilayah kritik (Wilayah penolakan Ho) t hit ≤ -tα/2 dan t hit ≥ tα/2 Untuk menentukan apakah Ho diterima atau ditolak maka perlu dibandingkan antara nilai z atau t hasil perhitungan dengan nilai z atau t dari tabel berdasarkan α yang telah ditentukan. α/2, daerah penolakan Ho α/2, daerah penolakan Ho
  • 62. Untuk contoh di atas maka hipotesis substantifnya adalah jika pengeluaran R&D meningkat maka keuntungannya juga akan meningkat. Oleh karna akan diuji dengan statistika hipotesis tersebut harus dirumuskan menjadi hipotesis statistik: (1) Ho: β = 0 Hi : β > 0 (2) α = 0.05 → t0.05(4) = 2,132 (3) Wilayah kritik (Wilayah penolakan Ho) t hit ≥ tα t hit ≥ 2,132
  • 63. (4) Perhitungan : β0 adalahnilai β pada Ho Sb adalah Standart error b (5) Kesimpulan: Oleh karena thitung lebih besar t tabel maka tolah Ho. Disimpulkan bahwa pengeluaran R&D mempunyai pengaruh yang nyata pada taraf 5% terhadap keuntungan 458 0 07 7 24 3 25 6 200 24 3 1 2 2 , , , ) ( ,         n i i X n X Se Sb Sb b thitung 0    365 4 458 0 0 2 , ,    hitung t