3. LATAR BELAKANG
• Setiap manusia telah diciptakan Tuhan dengan perbedaan antara satu
dengan yang lain.
• Bahasa dapat menjadi parameter untuk menentukan asal seseorang secara
spesifik karena rata-rata setiap bangsa memiliki bahasa sendiri. Oleh
karena itu, bahasa wajib memiliki kedudukan yang jelas sehingga khalayak
tahu bahwa bahasa tertentu menjadi identitas nasional suatu bangsa.
• Perumusan kedudukan bahasa Indonesia diperlukan karena perumusan
tersebut bertujuan untuk mengadakan pembedaan antara kedudukan
bahasa Indonesia dengan kedudukan bahasa-bahasa lain pada satu pihak.
5. Bahasa Indonesia Sebelum Abad 19
Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu. Bahasa Melayu banyak
digunakan sebagai lingua franca (bahasa pengantar) di Nusantara sejak
berkuasanya kerajaan Sriwijaya di kawasan Nusantara dan sekitarnya.
6. Perkembangan Bahasa Indonesia Abad 19
• Pada abad ke-19, pemerintah kolonialHindia Belanda menyadari
bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi
bagi kalangan pegawai pribumi. Bahasa Melayu mulai diperkenalkan
di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra
dalam bahasa Melayu. Oleh karena itu, terbentuklah "embrio" bahasa
Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula
bahasa Melayu.
7. PERKEMBANGAN BAHASA
INDONESIA ABAD 20
• Pada awal abad ke-20, Indonesia (sebagai Hindia Belanda) mengadopsi Ejaan Van
Ophuijsen. Kemudian, Indonesia menggunakan Ejaan Republik atau sering disebut Ejaan
Soewandi pada tahun 1947. Selanjutnya, Indonesia menggunakan Ejaan Yang
Disempurnakan sejak 1972 sampai sekarang.
• Bentuk konkrit kedudukan bahasa Indonesia dinyatakan dalam Sumpah Pemuda butir
3 sebagai bahasa nasional dan dalam UUD 1945 Pasal 36 sebagai bahasa negara.
8. – Ejaan :
Ejaan diatur dalam Putusan Presiden No. 57 Tahun 1972 disebut
“Ejaan Yang Disempurnakan”.
– Istilah :
Istilah diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor G389/U/1988 disebut “Pedoman Umum Pembentukan Istilah”.
– Kosakata :
Kosakata diatur dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” yang diterbitkan oleh Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (disebut Pusat Bahasa).
– Struktur kalimat :
Struktur Kalimat diatur dalam buku “Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia” yang
diterbitkan oleh Balai Pustaka.
KAIDAH PENGGUNAAN BAHSA INDONESIA
9. • Berdasarkan penggunaannya, bahasa Indonesia dibagi menjadi dua
sebagai berikut :
– Bahasa Indonesia baku :
Bahasa Indonesia baku yaitu bahasa yang dipakai sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia (Ejaan, Istilah, Kosakata, dan Struktur Kalimat).
Contoh : “Saya mengontrak rumah di Gedung Lama.”
– Bahasa Indonesia tidak baku
Bahasa Indonesia tidak baku yaitu bahasa yang dipakai tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia (Ejaan, Istilah, Kosakata, dan Struktur Kalimat).
Contoh : “Saya ngontrak rumah di Gedung Lama.”
10. KEDUDUKAN DAN FUNGSI
BAHASA INDONESIA
Bahasa Nasional
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Butir ketiga sumpah
pemuda menjadi dasar atas dinyatakannya bahasa Indonesia menjadi
bahasa nasional.
Berdasarkan hasil perumusan kedudukan bahasa Indonesia dalam “Seminar
Politik Bahasa Nasional” bahasa Indonesia befungsi sebagai,
1. Lambang Kebanggan Nasional
2. Identitas Nasional
3. Alat Pemersatu
4. Alat Perhubungan Antarbudaya
11. Bahasa negara
Berdasarkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Bab XV
(Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36
berbunyi “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.”
Berdasarkan hasil perumusan kedudukan bahasa Indonesia dalam “Seminar
Politik Bahasa Nasional”
1. Bahasa Resmi Kenegaraan
2. Bahasa Pengantar Resmi dalam Lembaga-Lembaga Pendidikan
3. Bahasa Resmi di dalam Perhubungan pada Tingkat Nasional
4. Bahasa Resmi di dalam Pengembangan Kebudayaan dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan
serta Teknologi Modern
12. BAHASA INDONESIA
SEBAGAI IDENTITAS
NASIONAL
Bahasa mencerminkan karakter
bangsa. Begitu juga bahasa
Indonesia menjadi suatu ciri khas
dari bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, bangsa lain dapat mengenali
orang Indonesia melalui bahasa
yang digunakan yaitu bahasa
Indonesia.
14. KESIMPULAN
• Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah sebagai (1) lambing
kebanggaan nasional, (2) lambing identitas nasional, (3) alat pemersatu, dan (4)
alat perhubungan antarbudaya. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa
Negara adalah sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar
resmi lembaga-lembaga pendidikan, (3) bahasa resmi dalam alat penghbung
tingkat nasional, dan (4) bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan
dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
• Bahasa Indonesia sebagai identitas bagi setiap warga negara Indonesia dalam
dunia Internasional.