Dokumen tersebut membahas tentang isu sumber daya manusia pendidikan di Indonesia saat ini, yaitu rendahnya kualifikasi dan kompetensi guru, ketidakmeratanya distribusi guru, serta rendahnya profesionalitas dan keunggulan guru yang berdampak pada prestasi pelajar Indonesia. Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas guru melalui sertifikasi dan menetapkan standar kompetensi, namun tantangan masih besar untuk mewujudkannya.
3. Standar Kualifikasi
• Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan
guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk
menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 Undang
– Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
nasional yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan
melakukan pengabdian masyarakat. Masih banyak guru di Indonesia
belum layak mengajar. Kelayakan mengajar itu jelas berhubungan
dengan tingkat kualifikasi pendidikan guru itu sendiri dan relevansi
pendidikannya dengan bidang keahliannya. Walaupun guru bukan
satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi,
pengajaran merupakan titik sentral. Kualifikasi pendidikan guru dan
relevansi pendidikannya dengan bidang keahliannya merupakan
cermin kualitas guru. Guru memberikan andil sangat besar pada
kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.
4. Dari sisi kualifikasi pendidikan
• 2,92 juta guru baru sekitar 51% yang
berpendidikan S-1 atau lebih sedangkan
sisanya belum berpendidikan S-1.
5. Dari persyaratan sertifikasi
• Hanya 2,06 juta guru atau sekitar 70,5% guru
yang memenuhi syarat sertifikasi sedangkan
861.670 guru lainnya belum memenuhi syarat
sertifikasi.
6. Dari segi penyebarannya
• Distribusi guru tidak merata. Kekurangan guru
untuk sekolah di perkotaan, desa, dan daerah
terpencil masing-masing adalah 21%, 37%,
dan 66%.
7. secara keseluruhan Indonesia
• kekurangan guru sebanyak 34%, sementara di
banyak daerah terjadi kelebihan guru. Belum
lagi pada tahun 2010-2015 ada sekitar
300.000 guru di semua jenjang pendidikan
yang akan pensiun sehingga harus segera
dicari pengganti untuk menjamin kelancaran
proses belajar.
8. Di lingkungan pendidikan swasta
• Masalah kesejahteraan masih sulit mencapai taraf
ideal. Banyak guru swasta yang tidak layak mengajar
dilihat dari kualifiakasi pendidikan dan disilplin
keilmuannya. Oleh karena itu pada umumnya guru
swasta banyak yang belum disertifikasi, sehingga tidak
mendapat tunjangan sertifikasi guru, sementara
honor/gaji guru swasta belum dapat memenuhi
kesejahteraan guru secara memadai. Untuk
meningkatkan kualifikasi pendidikannya, guru-guru
swasta harus menanggung biaya sendiri, sementara
guru negeri mendapat bantuan biaya dari pemerintah
daerah.
9. • Rendahnya sumber daya pendidikan (sarana
fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru)
menyebabkan pencapaian prestasi siswa pun
menjadi tidak memuaskan. Sebagai misal
pencapaian prestasi fisika dan matematika
siswa Indonesia di dunia internasional sangat
rendah. Menurut Trends in Mathematic and
Science Study (TIMSS) (2004), siswa Indonesia
hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara
dalam hal prestasi matematika dan di ranking
ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains.
10. Solusi yang diberikan pemerintah
• Mengelaurkan regulasi berkaitan dengan kualifikasi guru.
Kualifikasi yang disyaratkan baik oleh peraturan pemerintah
maupun kebutuhan masyarakat antara lain:
• (1) pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan
sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
• (2) pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang
pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menangah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan
tinggi terakreditasi. Dengan kualifikasi ini, maka semua
guru bisa diusahakan seragam tingkat pendidikannya dan
bisa mengajar sesuai dengan kualifikasinya tersebut.
11.
12. Pengertian kompetensi
• Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
13. • Kompetensi guru, merupakan perpaduan
antara kemampuan personal, keilmuan,
teknologi, sosial, dan spiritual yang secara
kaffah membentuk kompetensi standar
profesi guru, yang mencakup materi,
pemahaman terhadap peserta didik,
pembelajaran yang mendidik, pengembangan
pribadi dan profesionalisme.
14. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
• Tentang Standar Nasional Pendidikan dalam pasal 28 ayat (1)
mengatakan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik
dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Ayat (2) juga mengatakan bahwa kualifikasi
akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi
oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau
sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan undang-undang
yang berlaku. Ayat (3) dijelaskan juga bahwa kompetensi sebagai
agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menegah
serta pendidikan anak usia dini meliputi: a) kompetensi pedagogik,
b) kompetensi kepribadian, c) kompetensi profesional dan d)
kompetensi sosial. Ayat (4) Seseorang yang tidak memiliki ijazah
dan/atau serifikat keahlian tetapi memiliki keahlian khusus yang
diakui dan diperlukan dapat diangkat menjadi pendidik setelah
melewati uji kelayakan dan kesetaraan.
15. Guru dalam Islam
• Guru dalam Islam membawa peran ganda dalam
waktu yang bersamaan, yaitu misi agama dan
misi ilmu pengetahuan. Untuk mewujudkan misi
ini, guru harus memiliki seperangkat
kemampuan, sikap dan keterampilan, yaitu:
• a) Landasan moral yang kukuh untuk
melaksanakan jihad dan mengemban amanah,
• b) Kemampuan mengembangkan jaringan-
jaringan kerja sama dan silaturrahmi,
• c) Membentuk team work yang kompak dan d)
Mencintai kualitas yang tinggi.
16. guru yang memiliki kompetensi yang
baik
• Komitmen terhadap profesionalitas yang melekat pada dirinya, dedikatif,
komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja, serta sikap continous
improvement.
• Menguasasi ilmu dan mampu mengembangkan serta menjelaskan
fungsinya dalam kehidupan, menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya,
atau sekaligus melakukan transfer ilmu/pengetahuan, internalisasi, serta
amaliah (implementasi).
• Mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mampu berkreasi dan
menjadi model atau sentral indentifikasi diri, atau menjadi pusat panutan,
teladan dan kesulitan bagi peserta didiknya
• Memiliki kepekaan intelektual dan informasi, serta memperbaharui
pengetahuan dan keahliannya secara berkelanjutan, dan berusaha
mencerdaskan peserta didiknya, memberantas kebodohan mereka, serta
melatih keterampilan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.
• Mampu bertanggung jawab dalam membangun peradaban yang
berkualitas di masa depan
17. • Sertifikasi guru hanya untuk guru Pegawai Negeri Sipil dan
honorer di sekolah/madrasah negeri. Menurut informasi
dari Departemen Pendidikan Nasional, sertifikasi guru
sebagai upaya peningkatan mutu guru dibarengi dengan
peningkatan kesejahteraan mereka, sehingga diharapkan
dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu
pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan. Di beberapa
negara, khusus mengenai sertifikasi guru telah diberlakukan
secara ketat, misalnya di Amerika Serikat, Inggris, dan
Australia. Sementara itu, di Denmark baru mulai dirintis
dengan sungguh-sungguh sejak 2003. Di samping itu, ada
beberapa negara yang tidak melakukan sertifiksi guru tetapi
melakukan kendali mutu dengan mengontrol secara ketat
terhadap proses pendidikan dan kelulusan di lembaga
penghasil guru, misalnya di Korea Selatan dan Singapura.
Namun semua itu mengarah pada tujuan yang sama, yaitu
berupaya agar dihasilkan guru yang bermutu
18. • Hanya saja lembaga pendidikan Islam swasta
yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah lembaga
pendidikan Islam negeri tentu “gigit jari” karena
tidak pernah disentuh untuk program ini. Padahal
pengabdian guru-guru pada lembaga pendidikan
di Indonesia tidak kalah dengan mereka-mereka
(para guru) yang mengabdi di sekolah/madrasah
negeri. Berbeda dengan negara Jepang, di mana
guru menjadi perhatian utama Kaisar karena
Kaisar meyakini bahwa dengan adanya guru,
Jepang akan dapat bangkit kembali setelah
tragegi bom Nhiroshima-Nagsaki tahun 1945.
19. • Kenyataannya, keyakinan itu terbukti, Jepang
mengalami kemajuan pendidikan yang luar
biasa hingga saat ini. Dari waktu ke waktu,
pendidikan di jepang selalu mengalami
perubahan ke arah yang lebih baik dengan
kualitas SDM yang tinggi. Tidak salahlah jika
negara ini menjadi salah satu negara maju di
Asia, bahkan dunia.
20.
21. Tugas Guru
• 1) Sebagai pembimbing, guru harus membawa peserta didik ke arah
kedewasaan berpikir dan kreatif dan inovatif,
• 2) Sebagai penghubung, antara sekolah dan masyarakat, Dalam hal
ini yang harus diperhatikkan adalah prinsip kerjasama dan bahu
membahu dalam menciptakan akses edukatif bagi peserta didik,
• 3) Sebagai penegak disiplin, guru haru menjadi contoh dalam
melaksanakan peraturan yang sudah ditetapkan oleh sekolah,
• 4) Sebagai administrator, sorotan guru harus pula mengerti dan
melaksanakan urutan tata usaha terutama yang berhubungan
dengan administrasi pendidikan,
• 5) Sebagai suatu profesi, seorang guru harus bekerja profesional
dan menyadari benar-benar pekerjaan sebagai amanah dari Allah
SWT,
• 6) Sebagai perencana kurikulum, maka guru harus berpartisipasi
aktif dalam setiap penyusunan kurikulum, karena ia lebih tahu
kebutuhan peserta didik dan masyarakat tentang masalah
keagamaan,
22. • 7) Sebagai pekerja yang memimpin (quidance worker) guru harus
berusaha membimbing peserta didik dalam pengalaman belajar,
• 8) Sebagai fasilitator pembelajaran, guru bertugas membimbing
dalam mendapatkan pengalaman belajar, memonitor kemajuan
belajar, membantu kesulitan belajar (melancarkan pembelajaran,
• 9) Sebagai motivator, guru harus dapat memberikan dorongan dan
niat yang ikhlas karena Allah SWT dalam belajar,
• 10) Sebagai organisator, guru harus dapat mengorganisasi kegiatan
belajar peserta didik baik di sekolah maupun di luar sekolah,
• 11) Sebagai manusia sumber, maka guru harus menjadi sumber nilai
keagamaan, dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
peserta didik,
• 12) Sebagai manager, guru harus berpartisipasi dalam manajemen
pendidikan di sekolahnya baik yang bersifat kurikulum maupun di
luar kurikulum.
23. Kriteria dari suatu pekerjaan atau
profesi yang ditekuni seseorang :
• Upah.
• Memiliki pengetahuan dan keterampilan
• Memiliki tanggung jawab dan tujuan.
• Mengutamakan layanan.
• Memiliki kesatuan
• Mendapat pengakuan dari orang lain atas
pekejaan yang digeluti.
25. • Salah satu masalah besar yang dihadapi dunia
pendidikan di Indonesia sejak masa Orde Baru adalah
profesionalisme guru dan tenaga pendidik yang masih
belum memadai. Secara kuantitatif, jumlah guru dan
tenaga kependidikan lainnya agaknya sudah cukup
memadai, tetapi dari segi mutu dan profesionalisme
masih belum memenuhi harapan. Banyak guru dan
tenaga kependidikan masih unqualified, underqualified,
dan mismatch, sehingga mereka tidak atau kurang
mampu menyajikan dan menyelenggarakan pendidikan
yang benar-benar kualitatif
26. • Jabatan guru adalah jabatan yang paling tidak
disenangi di dalam masyarakat modern
disebabkan karena penghargaan ekonominya
relatif sangat kurang dibandingkan dengan
profesi-profesi lainnya.
27. • Kondisi bangsa Indonesia yang semakin
mengarah pada persaingan ilmu pengetahuan
tentu menuntut guru yang handal yang mampu
berkompetisi dalam membentuk ilmu
pengetahuan dalam Sumber Daya Baru (siswa).
Tantangan bagian setiap lembaga pendidikan
untuk menemukan guru yang mampu
mendistribusikan pengetahuan pada proses
pendidikan yang dilaksanakannya sesuai dengan
skill atau keahlian yang disebut dengan
profesionalis guru.
28. • Tantangan masa depan yang sedemikian berat itu
ternyata belum diimbangi dengan kesiapan yang
cukup oleh bangsa Indonesia. Hasil penelitian
dari lembaga-lembaga swasta asing terhadap
kondisi Sumber Daya Manusia menunjukkan
rendahnya kualitas bangsa Indonesia dibanding
dengan negara-negara lain. Kondisi ini seharusnya
menyadarkan seluruh elemen bangsa ini agar
lebih memiliki perhatian terhadap masa depan
bangsa Indonesia dengan mempersiapkan sedini
mungkin kualitas guru.
29. kendala dalam menampilkan standar
kompetensi keguruannya yang baik
• Faktor Kesehatan, baik jasmani maupun
rohani
• Faktor Ekonomi
• Faktor sosial guru di masyarakat
30. Pengembangan SDM merupakan bagian dari strategi
pembangunan SDM dan pengembangan perlu dilakukan
dengan alasan:
• Mensosialisasikan Visi dan Misi
• Percermatan Lingkungan Internal dan
Eksternal
• Antisipasi dan adaptasi perkembangan Global
• Penyelenggaraan Berkesinambungan
• Merubah Paradigma Pembelajaran
• Pembelajaran Reward Khusus
• Mempertinggi Kebersamaan