1. Anatomi DAN FISIOLOGI
Serangga
Oleh :
Della Sakinah Harahap
Irma Hidayati
Meilan Isni Siregar
Nisrina Setiowati
Novita Sari Barus
Nurbaiti Saringin
Ricky Marojahan Manullang
3. Saluran pencernaan serangga pada dasarnya terdiri dari :
• Usus bagian depan/stomodeum ( Foregut)
• Usus bagian tengah/mesenteron (Midgut)
• Usus bagian belakang/proctodeum (Hindgut)
4. Usus bagian depan/
stomodeum
Usus bagian depan terdiri dari :
Faring esophagus tembolok proventrikulus
• Lapisan usus bagian
depan menyerupai
kutikula,dan sering
mengandung setae, duri-
duri atau lapisan yang
kasar.
• Tidak didapati adanya
enzim
• Tidak ada penyerapan
makanan
5. Usus bagian tengah/
mesenteron
Usus bagian tengah terdiri
dari:
Gastic caecum venticulus
perithopic membran
• Banyak didapati enzim
pencernaan, seperti
maltase, invertase, lipase
dan protease
• Tidak ada lapisan
menyerupai kutikula
6. • Berupa tabung sederhana
dan mengalami perbesaran
untuk membentuk bagian
rektum diujungnya.
• Terdapat lapisan tipis dan
terdiri dari kutikula tanpa
duri, tapi terdapat bantalan
rectum atau papilae
Usus bagian belakang/
proctodeum
Usus bagian belakan terdiri dari :
Illeum colon rectum anus
9. Sistem Ekskresi Insekta
Ekskresi Pengeluaran zat-zat sisa
metabolisme tubuh yang sudah
tidak berguna bagi tubuh.
Organ Ekskretori utama : Buluh-Buluh Malphigi
Pembuluh Malpighi ini akan mengekskresikan zat sisa
berupa urea, limbah nitrogen, dan garam secara osmosis
dari hemolimfa menuju lumen (rongga pembuluh).
10. Tabung Malphigi:
• Letak : Pada saluran makanan di awal
proktodeum (di antara perut tengah dan usus)
• Jumlah tabung : Antara 2 sampai lebih dari 250
dan umumnya berbelit (convoluted).
• Tabung-tabung itu bebas berada di rongga tubuh
digenangi oleh hemolimf.
• Fungsi : Mengambil sisa Nitrogen dari darah
(hemolymph) dan mengatur keseimbangan air
dan garam.
Sistem Ekskresi Insekta
11.
12. Keseimbangan garam dan air
Pada serangga darat
Terjadi kehilangan air tubuh melalui
penguapan dari permukaan tubuh dan
pembuangan feses, sekaligus harus menjaga
supaya garam-garam tidak ikut terbuang.
Sistem Ekskresi Insekta
13. Serangga yang hidup di air dan Lembab
Membuang langsung sisa nitrogen dalam
bentuk cairan, misal alantoin.
Pada : Diptera, Coleoptera, Ortophtera
Sistem Ekskresi Insekta
14. Sistem Ekskresi Insekta
Ekskresi Penyimpanan
Pengeluaran Sisa
metabolisme/Racun dengan
cara menyimpannya
Contoh :kecoak dan Ekor pegas dari Ordo Collembola,
menyimpanya di sel-sel lemak tubuhnya.
16. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran
darah serangga terdiri
dari :
• Darah
(Haemolymph)
• Pembuluh darah
yang terletak pada
bidang dorsal
17. Bagian anterior dan posterior
dari pembuluh darah
Bagian posterior dari pembuluh
yang terbagi oleh katup dan menjadi
rongga-rongga ini disebut jantung.
Sedangkan bagian yang langsing
disebut aora.
18. • Sistem peredaran darah terbuka
Jantung berkontraksi Ostia tertutup oleh kelep
Darah dari Jantung terdorong Aorta
Kepala Organ dalam rongga tubuh (Homocoel)
19. Fungsi Darah pada serangga
• Trasnportasi material berupa zat makanan,
hormon, dan zat sisa.
• Fagositosis
• Koagulator
• Menyatukan sel-sel yang telah cerai-berai saat
serangga berganti kulit
• Menjaga tekanan osmotis
• Reservoir untuk air dan zat makanan seperti
lemak dan karbohidrat
21. • Pada Serangga sistem respirasi terdiri dari susunan
pipa-pipa udara (trachea) yang bercabang-cabang
membentuk anyaman yang membawa udara ke seluruh
bagian tubuh
Trachea serangga dilapisi oleh lapisan kutikula yang disebut intima
Pada Cabang-cabang yang lebih besar dipertebal untuk membentuk
cincin cincin heliks yang disebut taenidia
Cabang trachea yang sangat kecil dan tipis adalah trakheolus dan
melalui dinding trakheolus inilah pertukaran gas terjadi.
22. Trachea berhubungan
dengan lingkungan
luar melalui lubang-
lubang yang terdapat
pada ruas-ruas tubuh
serangga yang disebut
spirakel atau stigma
Spirakel membuka jika
kadar oksigen dalam
jaringan rendah
Pada beberapa
serangga trakheanya
dapat membesar dan
meluas membentuk
kantung hawa yang
berfungs isebagai
ventilasi sistem
trakhea
23. Tipe Sistem Trakhea pada Serangga
1. Holopneustik (polypneustik) : delapan atau
lebih spirakel yang fungsional
2. Hemipneustik : dengan satu atau lebih spirakel
menjadi tidak berfungsi. Modifikasi dari tipe ini:
a. Peripneustik :Enam spirakel toraks dan abdomen
yang terbuka dan spirakel metatorax tertutup
b. Amphipneustik : hanya spirakel dari dada paling
depan dan abdomen belakang yang terbuka
24. c. Propneustik : hanya spirakel dari dada paling
depan yang terbuka
d. Metapneustik : hanya spirakel dari pasangan
abdomen yang terakhir yang terbuka
3. Apneustik : tak satupun spirakel yang
fungsional. Udara memasuki sistem trakhea
secara difusi melalui permukaan tubuh atau
insang
4. Hypopneustik : kasepuluh spirakel tidak
secara lengkap ada, akan tetapi satu atau
beberapa pasang tidak ada
27. Sistem Otot
• Serangga mempunyai sistem otot yang terdiri atas
otot serang lintang ( otot bergaris), yang
berhubungan dengan saraf yang dapat menyebabkan
terjadinya kontraksi otot. Sehingga menimbulkan
adanya gerakan gerakan pada organ tubuh, seperti :
tungkai, sayap, dan tarsus yang gerakannya berupa
lari, terbang atau loncat.
28. • Otot terdiri atas 2 jenis, yaitu :
a. Otot skelet
Otot skelet yaitu otot yang melekat pada dinding
tubuh (integument) serta pada bagian bagian tubuh
lainnya, yang dihubungkan oleh saraf halus yang
disebut “tonofibril”.
b. Otot visceral
berada disekitar jantung dan disekitar saluran
pencernaan makanan serta saluran sistem reproduksi,
yang dapat menghasilkan gerakan gerakan yang
menggelombang
29. • Otot dalam menggerakan bagian bagian alat tubuhnya
akan menyesuaikan dengan susunan masing masing
segmen organ tubuh
• Setiap segmen dari organ tubuh mis. tungkai memiliki
otot masing masing
• Segmen seperti segmen tarsus dan segmen flagela
tidak memiliki otot sendiri
• Beberapa alat organ tubuh seperti galea dan
pretarsus, hanya memiliki “otot flexor” yaitu otot yang
fungsinya mengikat suatu alat organ tubuh.
• Otot serangga pada belalang, memilki kemampuan
yang sangat tinggi, yaitu dapat menghasilkan daya 20
X berat badanyanya
31. Organ reproduksi Jantan
Sistem reproduksi jantan
terdiri dari
• Sepasang testis yang
tersusun atas folilkel-folikel
• Sepasang vas eferans
• Sepasang vas deferens
• Sepasang kantung semen (
seminal fesicle)
• Saluran Ejakulasi
• Kelenjar Tambahan
32. Organ Reproduksi
Betina
Sistem reproduksi betina
terdiri atas :
• Sepasang ovarium yang
masing-masing
tersusun atas sejumlah
ovariol
• Sepasang oviduct
(saluran telur)
• Kelenjar Tambahan
• Kantong sperma
• Saluran sperma
33. Untuk memperoleh keturunan baru,
serangga jantan kawin dengan serangga
betina. Sperma jantan yang telah
tersimpan dalam spermateka betina
akan membuahi sel telur dan menjadi
zigot lalu dikeluarkan dari dalam tubuh
dalam bentuk telur dan diletakkan pada
suatu medium. Reproduksi dengan cara
ini disebut OVIPARITI.
Namun, pada beberapa serangga, telur
yang telah mengandung zigot berada
dalam saluran genital betina, hingga
menetas menjadi larva bukan dalam
bentuk telur. Reproduksi semacam ini
dinamakan OVOVIVIPARITI.
34. Penampang longitudinal dari ovariol
(A) Tipe panoistik sederhana yang memikiki oocyt dan epitel
folikel
(B) Tipe polytrofik yang memiliki oosit, epitel folikel dan sel
nutritiv
(C) Tipe telotrofik yang memiliki slel-sel nutritive yang
berhubungan dengan oosit melalui keping nutritive
38. Sistem Saraf Serangga
• Sistem saraf serangga terdari atas rangkaian ganglia yang
dihubungkan oleh sepasang sarat, yang terdapat di sepanjang tubuh
serangga
• Ganglion merupakan massa jaringan saraf yang terdapat setiap
segmen secara berpasangan
• Tiga pasang ganglion yang terdapat dibagian kepala disebut OTAK,
yaitu :
1. protocerebrum :
- terdapat pada segmen mata, meliputi daerah inervasi :
alat mata majemuk dan ocelli
2. deutocerebrum :
- terdapat pada segmen antena, daerah inervasi : antena
3. tritocerebrum :
- terdapat pada segmen labrum, daerah inervasi : labium dan
stomodeum
39. • Di bawah otak terdapat satu set ganglia menyatu membentuk
ganglia subesophageal. Meng inervasi mulut, kelenjar ludah, dan
otot otot leher
• Ganglia dada, meng inervasi kaki, sayap, dan otot otot yang
mengendalikan gerak
• Ganglia perut, meng inervasi : otot otot perut, organ reproduksi,
anus, dan setiap reseptor sensorik di bagian belakang serangga
• Otak merupakan pusat perpaduan dari semua jaringan saraf yang
berasal dari semua bagian tubuh, dan sebagai pengatur segala
perilaku akibat adanya rangsangan yang datang dari luar dan
rangsangan dari dalam tubuh lewat pancaindera.
• Sel saraf yang membentuk jaringan saraf, memiliki kemampuan
meneruskan rangsangan yang berasal dari berbagai organ tubuh
ke otak, serta menyampaikan pesan dari otak ke otot atau k
ekelenjar tubuh.
43. KELENJAR EKSOKRIN & ENDOKRIN
Kelenjar Eksokrin
Menghasilkan bahan
kimia dan dilepaskan
ke lingkungan
1. Kelenjar ludah
2. Kelenjar sutra
3. Kelenjar racun
4. Kelenjar pembau
5. Kelenjar lilin
6. Kelenjar feromon
Kelenjar Endokrin
Menghasilkan bahan
kimia dan dilepaskan
ke hemolimfa
1. Corpora allata
2. Corpora cardiata
3. Kelenjar protorax
44. HORMON
Dihasilkan oleh
kelenjar
endokrin dan
sel
neurosekretori.
Berperan dalam
mengendalikan perubahan-
perubahan yang
berlangsung lama dalam
perkembangan,
pertumbuhan, reproduksi
dan metabolisme serangga.
Fungsi utama hormon
antara lain untuk
mengendalikan proses
reproduksi, pergantian
kulit (molting) dan
metamorfosis.
45. JENIS HORMON
NO HORMON PENGHASIL PERANAN
1 Hormon Ekdison Kelenjar protorax Menginisisasi pertumbuhan dan
perkembangan, menyebabkan apolisis
pada peristiwa molting.
2 Hormon
Otak/Hormon
Protorasikotropik
(PTTH)
Sel-sel
neurosekretori
khusus dari otak
protoserebrum
Merangsang protorax mensekresikan
hormon edikson.
3 Hormon Juvenil Corpora allata Mendorong tumbuh kembang larva dan
menghambat metamorfosis.
4 Hormon Bursicon
dan
Kardiopeptida
Sel neurosekretori
dari otak
Meningkatkan plastisitas kutikula,
merangsang pergerakan jantung,
menggerakkan hemolimfa ke toraks dan
sayap.
5 Hormon Eklosi Sel –sel
neurosekretori
dalam otak
Berperan dalam peristiwa eklosi
(keluarnya larva/nimfa dari telur).