4. Ciri-ciri insekta
Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput
(kepala), toraks (dada), dan abodemen (perut).
Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen
toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang
dan berfungsi untuk berjalan .
Kebanyakan insekta memiliki sayap pada
segmen kedua dan segmen ketiga di daerah
dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi
bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
Makanan insekta ada yang berupa sisa
organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit
dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan
manusia), serta bersimbiosis dengan
organisme lain.
5. LANJUTAN
Alat pernapasan insekta berupa trakea.
Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang
terletak melekat pada bagian posterior saluran
pencernaan .
Sistem sirkulasinya terbuka.
Organ kelamin insekta berumah dua artinya
insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat
kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari
abodemen .
Fertilasi terjadi secara internal.
Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu
selama perkembangan hidupnya.
6. STRUKTUR TUBUH INSEKTA
Kepala ( kaput)
Pada kepala insekta terdapat sepasang antena,
sepasang mata majemuk (mata facet),kadang-
kadang ditemukan juga mata tunggal (ocellus),
dan mulut.Sedangkan mulut tersusun dari
sepang mandibula,tiga pasang maksila, bibir,
atas (labrum), bibir bawah (labium) yang
berbeda-beda tergantung dari bentuk mulutnya,
serta organ perasa (palpus). Bentuk kepala
insekta dapat dibedakan berdasarkan bentuk
mulut dan makanan yang dimakannya.
7. Dada ( toraks)
Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu
dari depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan
pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat
mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap
sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut
halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan.Tubuh insekta
diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.
Susunan kaki pada insekta terdiri-dari ruas-ruas yaitu :
a. Panggul (coxa)
b. Gelang paha (trokanter)
c. Paha (femur)
d. Ruas betis (tibia)
e. Ruas-ruas kaki (tarsus)
8. Perut (abdomen)
Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium
embrio segmen ditemukan lengkap,tetapi pada bentuk
dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat
reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak
berkaki tetapi pada stadium larva mempunyai kaki.
Pada abdomen terdapat spirakel,yaitu lubang
pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi
internal terdiri beberapa sistem organ yang kompleks,
yaitu sistem pencernaan,system pernapasan,system
sirkulasi,system pengeluaran zat, dan sistem saraf.
10. foregut
midgut
hindgut
- fungsi : awal pencernaan dan menyimpan makanan
- dilapisi kutikula
- bagiannya mulai dari daerah mulut, selanjutnya ke
esophagus, crop dan proventriculus.
- hindgut tersusun atas ileum yang sempit yang diikuti
oleh rectum, berakhir di anus, dilapisi kutikula.
- makanan yang tidak dicerna dari midgut dan hasil
ekskresi tubulus malphigi masuk ke hindgut untuk
diabsorpsi kembali dalam hemolimph (bila ada yang
masih berguna).
- mencerna makanan dan absorbsi nutrient ke dalam
tubuh
- Bagian akhir midgut terdapat tubulus malphigi (organ
eksresi).
Fungsi
1
2
3
11. o Organ yang berperan dalam sistem ekskresi
adalah tubulus malphigi dan rektum.
o Setelah nutrisi diambil dan proses metabolisme
selesai, sejumlah
produk sisa akan dihasilkan dan harus dikeluarkan
dari tubuh karena produk ini tidak berguna bahkan
bersifat racun bagi serangga. Zat ini dikeluarkan
dari tubuh melalui proses yang dikenal sebagai
proses ekskresi.
12. Serangga tidak mempunyai paru-paru, sebagai gantinya
pernafasan pernafasan ‘pasif’ melalui spirakel. Udara masuk ke
dalam tubuh melalui pipa yang disebut trakea, selanjutnya ke
trakeola. Difusi gas-gas berlangsung dalam jarak yang pendek,
ini salah satu sebab mengapa serangga berukuran kecil.
Serangga yang tidak punya spirakel dan trakea (Collembola)
bernafas melalui kulit melalui difusi gas- gas.
Jumlah spirakel bervariasi antar spesies. Pada Diplura 11 pasang
(4 pasang pada toraks, 7 pasang di abdomen). Pada capung dan
belalang 2 pasang pada toraks dan 8 pasang pada abdomen .
Syrphidae hanya mempunyai 2 pasang, terletak di toraks. Larva
nyamuk dan kumbang air hanya mempunyai 1 pasang di
abdomen.Kebanyakan serangga mempunyai ‘katup’ pada
spirakel untuk mencegah kehilangan air.
13. Darah serangga memenuhi 30% volume rongga
tubuhnya (manusia anya 8% volume rongga tubuh
terisi oleh darah).
Warna darah biasanya kehijauan atau
Kekuningan, tetapi dapat pula tidak berwarna.
Massa jenisnya mendekati massa jenis air yaitu
sebesar 1,03 (larva Celerio, Lepidoptera) - 1,045
(larva Apis). Biasanya agak asam, tetapi pH darah
bervariasi tergantung kepada spesies, instar, umur
dan jenis kelamin.
14. LANJUTAN
Pada tubuh serangga hanya terdapat satu
jaringan tubuh yang bersifat cair, darah
atau haemolymph, memiliki beberapa
kesamaan dengan darah pada mamalia.
Sistem peredaran darah terbuka dimana
darah mengalir melalui rongga ubuh
(haemocoel). Darah dipisahkan dengan
jaringan lain dari tubuh dengan sebuah
lapisan basal lamina yang tipis dan panjang.
Dengan sedikit pengecualian, hanya ada satu
saluran darah, yang membentang sepanjang
bagian tengah tubuh dari belakang tubuh.
15. o Sistem syaraf serangga terdiri dari
sebuah otak (hasil penyatuan 3 pasang
ganglia) dengan sekelompok neuron atau
sel-sel syaraf. Sepasang simpul (cords)
berjalan di setiap sisi otak menuju ujung
abdomen yang dikenal sebagai 'ventral
nerve cord'.
o
16. LANJUTAN
o Pada serangga primitif, ada sepasang ganglia per
segmen tubuh, kepala merupakan gabungan 6
segmen tubuh yang mengandung 6 pasang ganglia
yang terkumpul menjadi 2 kelompok. 3 ganglia depan
membentuk otak dan 3 ganglia belakang membentuk
‘subesophageal ganglion'.
o Pada kebanyakan serangga, umumnya ada 3 ganglia
toraks and 8 ganglia abdominal, tetapi pada serangga
yang lebih tinggi tingkatannya, beberapa ganglia
abdominal sudah hilang atau menyatu dengan ganglia
dekat kepala.
o Ganglia berperan mengkoordinasi aktivitas segmen
tubuh.
17.
18. Kebanyakan serangga adalah dioecious, yaitu
terdapat jantan dan betina yang kawin untuk
menghasilkan sebuah zygote.
Organ reproduksi pada serangga betina dan
jantan memilki kemiripan, dan biasanya terdapat
pada bagian belakang dari rongga perut.
Organ reproduksi pada serangga terdiri dari alat
kelamin dalam dan alat kelamin luar.
19. o Seperti halnya hewan lain, serangga juga menghasilkan hormon yang
berfungsi mengatur proses fisiologi dan biokimia.
o Sumber hormon : sistem neuroendockin, corpora allata, kelenjar
prothoraks, kelenjar epitrakea.
Sel-sel endokrin yang lain ditemukan di berbagai jaringan, misalnya di usus
dan ovarium.
o Sistem neuroendokrin terdiri atas sel-sel syaraf yang mensekresi hormon
yang terletak di ganglia.
Neurohormon merupakan master regulators and mengatur proses fisiologi
dan metabolisme termasuk sekresi hormon yang mengatur proses molting,
metamorphosis dan reproduksi.
o Corpora cardiaca adalah struktur neuroendokrin utama yang menempel
pada otak. Corpora cardiaca berfungsi menyimpan dan mensekresi
neurohormon yang disintesis oleh sel-sel neurosekretori otak. corpora
cardiaca juga mempunyai sel-sel neuroseckretori intrinsik yang mensintesa
dan mensekresi neurohormon.
20. LANJUTAN
o Sistem neuroendokrin terdiri atas sel-sel syaraf
yang mensekresi hormon yang terletak di ganglia.
Neurohormon merupakan master regulators and
mengatur proses fisiologi dan metabolisme
termasuk sekresi hormon yang mengatur proses
molting,metamorphosis dan reproduksi. Corpora
cardiaca adalah struktur neuroendokrin utama
yang menempel pada otak. Corpora cardiaca
berfungsi menyimpan dan mensekresi
neurohormon yang disintesis oleh sel-sel
neurosekretori otak. corpora cardiaca juga
mempunyai sel-sel neuroseckretori intrinsik yang
mensintesa dan mensekresi neurohormon.
21. o Corpora allata mensekresi hormon juvenile yang berfungsi
mencegah
larva agar tidak melakukan metamorfosis di setiap tahapan molting,
juga menstimulasi pembentukan telur pada kebanyakan serangga
betina dewasa.
o Kelenjar prothoraks merupakan sekelompok sel-sel berbentuk
anggur
yang mengelilingi trakea pada segmen toraks pertama. Kelenjar ini
mensekresi hormon ecdysone yang berperan menstimulasi tahapan
molting. Pada beberapa spesies serangga, misalnya nyamuk, hormon
ecdysone dihasilkan oleh ovarium serangga betina dan menstimulasi
pembentukan telur.
o Sama halnya dengan kelenjar prothoraks, kelenjar epitracheal
merupakan sekelompok sel-sel sekretori yang berasosiasi dengan
trakea yang mensekresi hormon untuk mengatur tingkah laku
molting .
o Sel-sel endocrine juga ditemukan ada pada dinding usus dan dapat
mempengaruhi aktivitas makan.