Beberapa jenis kontaminan akuatik utama meliputi logam berat, senyawa organik seperti minyak dan pestisida, senyawa anorganik seperti nitrat dan fosfat, serta bahan kimia yang dapat mengganggu sistem endokrin. Kontaminan-kontaminan ini dapat berasal dari limbah industri, pertanian, dan rumah tangga yang memasuki perairan. Kontaminan-kontaminan tersebut dapat menyebabkan efek toksik bagi organisme aku
1. Summary dari Chapter 2
Buku An Introduction to Aquatic Toxicology, Mikko Nikinmaa
Oleh:
Kelompok 1
Restu Ayu Handayani 1110942004
Dian Paramita 1210942005
Guspariani 1310941034
Rahmi Tri Ultari 1410941007
Nyak Nisa Ul Khairani KF 1410942013
PENYEBAB KONTAMINASI AKUATIK
Sekitar 50% dari fotosistesis yang berfungsi mengontrol karbon dioksida dilakukan
oleh organisme akuatik. Polusi akuatik menurunkan efisiensi fotosistesis, dimana
efek toksikan di lingkungan akuatik mempengaruhi perubahan iklim dan
pencemaran laut.
Beberapa faktor yang dipertimbangkan mengenai suatu komponen yang merupakan
polutan:
1. Jumlah zat yang dilepaslan ke lingkungan.
Ada kemungkinan suatu zat yang berpotensi racun tinggi adalah zat yang
ramah lingkungan dalam jumlah sedikit, dan zat yang bersifat nontoksik
menjadi hal serius jika dalam jumlah yang banyak. Contoh zat nontoksik yang
menyebabkan masalah serius di lingkungan adalah nitrat dan fosfat yang
menyebabkan eutrofikasi dan kondisi kekurangan oksigen.
2. Kemampuan zat untuk larut dalam air
Hal ini mempengaruhi uptake route dan biomagnifikasi dari komponen tersebut
dalam rantai makanan.
3. Fugasitas suatu zat
Kecenderungan suatu zat untuk lepas dari material, lalu disambungkan dengan
mempengaruhi aspek toksisitas zat tersebut.
4. Transformasi zat
2. Bahan kimia yang masuk ke lingkungan mengalami transformasi menjadi zat
baru yang bisa lebih aman atau lebih toksik dari zat sebelumnya. Faktor
lingkungan biotik maupun abiotik dapat menyebabkan transformasi.
Contohnya radiasi matahari yang menyebabkan oksidasi dari beberapa
komponen.
Segala jenis zat bisa menjadi toksik bila terlalu berlebihan. Jenis-jenis kontaminan
akuatik secara umum adalah sbb:
1. Logam dan Metaloid
Terdiri dari logam esensial (tembaga, seng, dan besi) yang butuh pada jumlah
sedikit, menjadi toksik dalam jumlah banyak dan logam non esensial (kadmium,
timbal, merkuri, perak dan metaloid seperti arsenik) yang menjadi toksik jika
melebihi batas yang ditetapkan. Sumber utamanya dari limbah rumah tangga,
pertambangan, industri, pupuk, bahan bakar, air sumur.
a. Tembaga
1. Tembaga digunakan khususnya di kabel listrik karena dapat
menghantarkan listrik dengan baik.
2. Tembaga juga digunakan dalam pipa air, karena mudah ditempa
3. Tembaga juga digunakan sebagai komponen beracun cat perahu.
b. Timbal
1. sumber pencemaran air adalah limbah manufaktur cat, industri, bahan
bakar dan limbah rumah tangga yang mengandung timbal
2. Peluru senapan, juga menyebabkan kadar timbal yang tinggi dalam
lingkungan yang dihuni oleh burung air.
3. Timbal juga digunakan sebagai bobot untuk jaring ikan karena
kepadatan yang tinggi.
3. c. Cadmium
Kadmium digunakan dalam paduan logam dan baterai. Selain menyerupai
seng, sifat cadmium juga mirip dengan kalsium.
d. Zinc
1. Penggunaan utama zinc adalah untuk paduan logam (beberapa baja)
2. Organisme membutuhkan seng untuk mengaktifkan beberapa enzim.
Namun,dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan racun yang
menyebabkan penyerapan oksigen organisme air bernapas bisa
terganggu.
e. Besi
1. Besi menjadi racun dalam konsentrasi yang tinggi.
2. Besi dapat mengendap pada insang dan merusak penyerapan oksigen.
f. Aluminium
1. Aluminium adalah salah satu elemen yang paling umum dari kerak
bumi.
2. Aluminium sebagian besar dikaitkan dengan proses oksidasi di
lingkungan.
g. Perak
Perak adalah limbah utama dari cara fotografi yang lama, dimana fotonya
dibentuk dari garam perak yang sangat sensitif. Dengan adanya fotografi
digital, sekarang polusi perak telah menurun drastis.
h. Arsenik
1. Penggunaan arsenik terutama dalam pestisida dan komponen
semikonduktor.
2. Baterai dan peluru juga mengandung beberapa arsenik.
3. Kadar arsenik juga terdapat pada Limbah pertambangan dan limbah
logam-peleburan (misalnya dari emas, timah, tembaga, dan nikel)
i. Merkuri
1. Merkuri digunakan dalam penggalian emas.
2. Kontaminasi merkuri telah mencapai berita utama, misalnya, karena
kasus Minamata di Jepang
4. j. Logam lainnya
1. Nikel, komponen umum dari paduan logam yang menyebabkan alergi
pada banyak orang;
2. Kobalt, juga sering digunakan dalam paduan logam;
3. Uranium sebagai masalah lingkungan biasanya dikaitkan dengan
radioaktivitas,
2. Senyawa organologam
Termasuk didalamnya senyawa timah organik dan metilmerkuri, senyawa timah
organik digunakan untuk komponen penting dalam cat antifouling dari perahu dan
kapal, tetapi sekarang telah dilarang. Senyawa orgnologam menjadi perhatian
karena adanya proses bioakumulasi dan biomagnifikasi di organisme. Contohnya
TBT.
3. Senyawa Anorganik lainnya
a. Nitrat dan fosfat yang dapat menyebabkan eutrofikasi.
b. Hidrogen sulfida yang terakumulasi di endapan anoksik.
c. Oksida sulfur dan nitrogen yang menyebabkan hujan asam.
d. Karbon dioksida dan gas metan hasil kegiatan manusia, menyebabkan efek
gas rumah kaca.
e. Sianida yang digunakan di ekstraksi emas yang dapat merusak ekosistem
perairan.
4. Senyawa organik
Senyawa yang mengandung ikatan karbon-karbon biasanya diklasifikasikan
sebagai organik, meskipun beberapa, misalnya yang terhalogenasi, tidak diproduksi
secara alami.
a. Minyak dan senyawa turunannya
Tumpahan minyak dari pengeboran, kapal karam, dan efluen dari kilang
minyak.
b. Pestisida
Mengandung banyak tipe senyawa seperti herbisida, insektisida, fungisida,
mollusisida, dan rodentisida.
c. Zat kimia pengganggu kelenjar endokrin
Mengganggu kerja hormon yang normal.
5. d. Obat-obatan, zat-zat pembersih, dan detergen
Obat-obatan dapat membunuh bakteri yang berfungsi untuk mendegradasi
senyawa organik di perairan. Zat pembersih seperti sabun dan detergen dapat
menurunkan tegangan permukaan yang mempengaruhi permeabilitas
organisme. Ada juga senyawa yang menjadi lebih toksik karena terpapar
radiasi sinar ultaviolet.
e. Efluen kertas dan bubur kertas
Senyawa PCB (Polyclhorinated bipghenyls) sebagai effluennya. Senyawa
klorin tidak boleh lagi ditemukan di limbah kertas dan bubur kertas.
f. Senyawa halogen
Contohnya POPs (Persistent Organic Pollutants), PCBs (Polychlorinated
biphenyls, dioxin (TCDD), insektisida organoklorin.
g. Senyawa ion liquid
Terdiri dari kation organis (ammonium. Imidazolium, piridinium, dll) dan
anior organik maupun anorganik. Pelarut ion liquid lebih berbahaya dibanding
pelarut organik.
5. Nanomaterial
Nanomaterial memiliki diameter 1-100 nm. Ukuran dan sedimentasi dari
nanomaterial tergantung pada pergerakan aliran air. Toksisitas nanomaterial
dapat menyebabkan peradangan pada permukaan jika terjadi kontak.
6. Radiasi
Sumber alaminya gas radon. Sumber utama radioaktivitas di air adalah uranium.
Jika pembangkit listrik tenaga nuklir bekerja secara baik, radioaktivitas yang
dihasilkan lebih kecil daripada menggunakan batu bara sebagai bahan bakar.
3 tipe emisi radioaktiv adalah radiasi α, β, dan γ. Radiasi α memiliki energi yang
paling besar tapi penetrasinya kecil. Contohnya plutonium-238, sangat berbahaya.
Radiasi β energinya bervariasi, sangat kecil untuk tritium dan sulfur, tapi cukup
besar untuk fosforus dan sodium. Radiasi γ energinya paling kecil, namun
penetrasinya besar, merupakan radiasi yang paling berbahaya.
6. 7. Modofikasi genetik
Modifikasi genetik dilakukan pada hewan dan tumbuhan dengan memodifiksi gen
organisme tersebut. Contohnya adalah ikan transgenik agar lebih tahan di
lingkungan. Tapi untuk pencegahan ikan transgenik juga dapat disterilkan.