3. • Masuk atau dimasukannya makhluk hidup , zat, energi dan atau komponen
lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan-tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan
turun sampai ke tinggkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya. Berdasarkan
UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982
• Peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat
merubah keadaan keseimbangan pada daur materi baik keadaan struktur
maupun fungsinya sehingga mengganggu keseimbangan
Selasa, 11 Maret 2014 KIMIA LINGKUNGAN
4. SUMBER SUMBER
PENCEMARAN
1.Alami : Letusan gunung, bencana
banjir, angin topan, dll.
2.Buatan : Air buangan rumah tangga,
sarana industri, bermacam-macam
bahan galian, aktifitas pertanian, dll.
Selasa, 11 Maret 2014KIMIA LINGKUNGAN
6. Dalam arti sempit
Partikel padat pencemar udara yang berada di udara bersama-
sama dengan tetesan cair lainnya.
Dalam arti luas
Partikel pencemar yang dapat meliputi berbagai macam bentuk, dari
bentuk yang sederhana sampai dengan bentuk yang rumit/kompleks
yang semuanya merupakan bentuk pencemaran udara.
Material beerbentuk padat yang tersuspensi didalam gas
SELASA, 11 MARET 2014KIMIA LINGKUNGAN
8. Sumber Partikulat
Proses alami : letusan vulkano dan
hembusan debu serta tanah oleh
angin.
Aktivitas manusia: bahan bangunan,
peleburan baja, pembakaran tidak
sempurna, terutama dari batu arang.
Sumber partikulat yang utama adalah
dari bakaran bahan bakar kendaraan
dan diikuti oleh proses-proses
industri.
Selasa, 11 Maret 2014KIMIA LINGKUNGAN
9. 10 mikron dihasilkan dari proses-proses mekanis seperti erosi angin,
penghancuran dan penyemprotan, dan pelindasan benda-benda oleh
kendaraan atau pejalan kaki.
1 – 10 mikron biasanya termasuk tanah, debu, dan produk-produk
pembakaran dari industri lokal dan pada tempat-tempat tertentu juga
terdapat garam laut.
0,1 – 1 mikron terutama merupakan produk-produk pembakaran dan aerosol
fotokimia.
kurang dari 0,1 mikron belum diidentifikasi secara kimia, tetapi diduga
berasal dari sumber-sumber pembakaran. Untuk menyatakan konsentrasi
partikulat adalah mikro gram per m3 (µg/m3).
Selasa, 11 Maret 2014 KIMIA LINGKUNGAN
10. Sifat kimia masing-masing partikulat berbeda-beda, akan tetapi secara
fisik ukuran partikulat berkisar antara 0,0002 – 500 mikron
Kemampuan sebagai tempat absorbsi (sorbsi secara fisik ) atau
kimisorbsi (sorbsi disertai dengan interaksi kimia). Sifat ini merupakan
fungsi dari luas permukaan. Jika molekul terosorbsi tersebut larut di
dalam partikulat, maka keadaannya disebut absorbsi.
Selasa, 11 Maret 2014KIMIA LINGKUNGAN
11. • Sifat optik
Partikulat yang mempunyai diameter kurang dari 0,1 mikron
berukuran sedemikian kecilnya dibandingkan dengan panjang
gelombang sinar sehingga partikulat-partikulat tersebut
mempengaruhi sinar seperti halnya molekul-molekul dan menyebabkan
refraksi.
Partikulat yang berukuran lebih besar dari 1 mikron ukurannya
jauh lebih besar dari panjang gelombang sinar tampak dan merupakan
objek makroskopik yang menyebarkan sinar sesuai dengan penampang
melintang partikulat tersebut. Sifat optik ini penting dalam
menentukan pengaruh partikulat atmosfer terhadap radiasi dan
visibilitas solar energi
Selasa,11Maret2014KIMIALINGKUNGAN
12. 1. Pengaruh terhadap Tanaman
Pengaruh partikulat terhadap tanaman terutama adalah dalam bentuk
debunya
debu + uap air atau air hujan gerimis -> lapisan kerak
->mengganggu proses fotosintesis pada tanaman karena menghambat
masuknya sinar matahari dan mencegah pertukaran CO2 dengan atmosfer.
Akibatnya petumbuhan tanaman menjadi terganggu. Bahaya lain
bahwa partikulat tersebut mengandung komponen kimia yang berbahaya
bagi hewan yang memakan tanaman tersebut.
Selasa, 11 Maret 2014KIMIA LINGKUNGAN
13. 2. Pengaruh terhadap Manusia
NO. ELEMEN SUMBER PENGARUH
1. Nikel
Minyak diesel, minyak residu, batu
arang,asap tembakau, bahan kimia dan
katalis, baja dan logam lain
Kanker paru-paru (sebagai
karbonil)
2. Berilium Batu karang, industri tenaga nuklear
Keracunan akut dan
khronis, kanker
3. Boron
Batu arang, bahan pembersih, kedikteran,
industri gelas dan industri lain
Tidak beracun kecuali
dalam bentuk boran
4. Germanium Batu arang Keracunan ringan
5. Arsenik Batu arang, petroleum, deterjen, pestisida Kemungkinan kanker
6. Selenium Batu arang, sulfur
Karang gigi, karsinogenik
pada tikus, penting pada
mamalia pada dosis rendah
Selasa, 11 Maret 2014KIMIA LINGKUNGAN
14. 7. Titrium Batu arang, petroleum Karsinogenik terhadap tikus
jika kontak dalamwaktulama
8. Merkuri Batu arang, baterai elektrik, industri lain Kerusakan syaraf dan
kematian
9. Vanadium Petroleum, kimia dan katalis, baja, dan
logam lain
Tidak berbahaya pada
konsentrasi yang pernah ada
10. Kadmium Batu arang, peleburan seng, pipa air, asap
tembakau
Penyakit jantung dan
hipertensi pada manusia,
mengganggu metabolisme
seng dan tembaga
11. Antimoni Industri Memperpendek umur tikus
12. Timbal Buangan mobil (dari bensin), cat (sebelum
1948)
Kerusakan otak, konvulsi,
gangguan tingkah laku,
kematian
Selasa, 11 Maret 2014KIMIA LINGKUNGAN
15. 3. Pengaruh terhadap Bahan Lain
Partikulat dapat merangsang korosi, terutama
dengan adanya komponen yang mengandung sulfur.
Fungsi partikulat dalam merangsang kecepatan korosi
adalah karena partikulat dapat berungsi sebagai inti
dimana uap air dapat mengalami kondensasi, sehingga
gas yang diserap oleh partikulat akan terlarut di dalam
droplet air yang terbentuk. Polutan partikulat juga dapat
merusak bahan bangunan yang terbuat dari tanah, cat,
dan tekstil.
Selasa, 11 Maret 2014KIMIA LINGKUNGAN
16. 4. Pengaruh terhadap Radiasi Sinar Matahari dan Iklim
Penurunan visibilitas
Partikulat di dalam atmosfer dapat mempengaruhi
pembentukan awan, hujan dan salju dengan cara
berfungsi sebagai inti dimana air dapat mengalami
kondensasi.
Selain itu penurunan jumlah radiasi solar yang mencapai
permukaan bumi karena adanya partikulat dapat
mengganggu keseimbangan panas pada atmosfer bumi
Selasa, 11 Maret 2014KIMIA LINGKUNGAN
17. Pencegahan
Untuk menjaga lingkungan dari pencemaran, usaha-usaha
pencegahan adalah prioritas utama :
- Tidak menggunakan bahan yang berpotensi menjadi
pencemar (ramah lingkungan)
Prioritas kedua adalah usaha-usaha penggunaan bahan
(pencemar) ke dalam bentuk yang menguntungkan :
- Reuse, recycle
- Usaha komersialisasi bahan (pencemar) yang dimodifikasi
Selasa, 11 Maret 2014
KIMIA LINGKUNGAN
18. Penanggulangan
Prioritas terakhir adalah pengolahan bahan
(pencemar) :
- Penggunaan teknologi pengolahan limbah yang telah
ada
- Penggunaan sumber daya hayati untuk pengolahan
limbah (bioremediasi)
Selasa, 11 Maret 2014KIMIA LINGKUNGAN
20. Sulfur dioksida merupakan gas yang tidak berwarna berbau
tajam. Sulfur dioksida merupakan senyawa kimia dengan rumus
SO2 tersusun dari 1 atom sulfur dan 2 atom oksige yang
dihasilkan terutama dari letusan gunung berapi dan beberapa
proses industri.
Selasa, 11 Maret 2014KIMIA LINGKUNGAN
21. Sumber penghasil SOx terutama berasal dari
pembakaran batu bara, minyak bumi, pengilangan minyak
tanah, industri kimia tertentu, industri logam dan lain-lain.
Sumber alamiah adalah gunung-gunung berapi,
pembusukan bahan organik oleh mikroba, dan reduksi sulfat
secara biologis. Proses pembusukan akan menghasilkan H2S
yang akan cepat berubah menjadi SO2
Selasa, 11 Maret 2014KIMIA LINGKUNGAN
22. Gas SO2 diproduksi terutama oleh insinerator
yang menggunakan bahan bakar fosil seperti batu bara dan
minyak bumi. SO2 diemisikan oleh pabrik kimia, pabrik pemroses
besi dan baja, pembuatan semen, pabrik batu bata, industri
keramik, pembuatan kaca dan pelepasan asap
buangan.(Nugroho,2005)
Selasa, 11 Maret 2014
KIMIA LINGKUNGAN
23. bau yang tajam
tidak mudah terbakar diudara
Cairan SO2 melarutkan banyak senyawaan organik dan
anorganik dan digunakan sebagai pelarut dalam pembuatan
reaksi
Sulfur dioksida mempunyai pasangan-pasangan menyendiri
dan dapat bertindak sebagai basa lewis. Meskipun demikian,
ia juga bertindak sebagai asam Lewis menghasilkan kompleks,
misalnya dengan amina seperti Me3HSO2, dan dengan
kompleks logam transisi yang kaya elektron.
S E L A S A , 1 1 M A R E T 2 0 1 4K I M I A L I N G K U N G A N
24. SO2 sangat larut dalam air; suatu larutan yang memiliki sifat asam, telah lama
dikenal sebagai larutan asam sulfit, H2SO3.
Gas SO2 diudara bereaksi dengan uap air atau larut pada tetesan air
membentuk H2SO4 yang merupakan komponen utama dari hujan asam.
Gas SO2 juga dapat membentuk garam sulfat apabila bertemu dengan oksida
logam, yaitu melalui proses kimiawi berikut ini :
4MgO + 4SO2→ 3MgSO4+ MgS
Udara yang mengadung uap air akan bereaksi dengan gas SO2 sehingga
membentuk asam sulfit :
SO2+ H2O → H2SO3 (asam sulfit)
Selasa, 11 Maret 2014KIMIA LINGKUNGAN
25. Akibat utama polutan SO2 terhadap manusia adalah terjadinya iritasi pada
sistem Pernafasan
Pengaruh SO2 terhadap hewan sangat menyerupai efek SO2 pada manusia.
Efek SO2 terhadap tumbuhan tampak terutama pada daun yang menjadi
putih atau terjadi nekrosis, daun yang hijau dapat berubah menjadi kuning,
ataupun terjadi bercak-bercak putih. Pengaruh pada daun ini terjadi
terutama di siang hari sewaktu stomata daun sedang terbuka
Harta benda dapat juga terpengaruh oleh SO2. Gedung-gedung yang
mempunyai arti sejarah, patung-patung bernilai seni dapat rusak karena SO2
mudah menjadi H2SO4 yang sangat korosif.
Selasa, 11 Maret 2014KIMIA LINGKUNGAN
26. Konsentrasi
(ppm)
Pengaruh
3 – 5 Jumlah minimum yang dapat
dideteksi dari baunya
8 – 12 Jumlah minimum yang segera
mengakibatkan iritasi pada
tenggorokan
20 Jumlah minimum yang mengakibatkan
iritasi pada mata
Jumlah yang segera mengakibatkan
batuk
Jumlah maksimum yang
diperkenankan untuk kontak dalam
Selasa, 11 Maret 2014KIMIA LINGKUNGAN
27. Pencegahan
1. Sumber Bergerak
a. Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap berfungsi baik
b. Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara berkala
c. Memasang filter pada knalpot
2. Sumber Tidak Bergerak
a. Memasang scruber pada cerobong asap.
b. Merawat mesin industri agar tetap baik dan lakukan pengujian secara berkala.
c. Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar Sulfur rendah.
3. Bahan Baku
a. Pengelolaan bahan baku SO2 sesuai dengan prosedur pengamanan.
4. Manusia
Apabila kadar SO2 dalam udara ambien telah melebihi Baku Mutu (365mg/Nm3 udara
dengan rata-rata waktu pengukuran24 jam) maka untuk mencegah dampak kesehatan,
dilakukan upaya-upaya :
a. Menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti masker gas.
b. Mengurangi aktifitas diluar rumah.
Selasa, 11 Maret 2014 KIMIA LINGKUNGAN
28. PENANGGULANGAN
1. Memperbaiki alat yang rusak
2. Penggantian saringan/filter
3. Bila terjadi/jatuh korban, maka lakukan :
Pindahkan korban ke tempat aman/udara bersih.
Berikan pengobatan atau pernafasan buatan.
Kirim segera ke rumah sakit atau Puskesmas
terdekat.
Selasa, 11 Maret 2014KIMIA LINGKUNGAN