SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
A. Ras di Dunia
Terkadang orang menganggap ras sama degan
suku bangsa padahal keduanya berbeda. Ras itu
sendiri merupakan penggolongan bangsa
berdasarkan ciri-ciri fisik rumpun bangsa.
Sedangkan, Suku Bangsa merupakan kesatuan
sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial
lain berdasarkan kesadaran akan identitas
perbedaan kebudayaan khususnya bahasa.
Pembagian Ras
Ras itu sendiri menurut para ahli diturunkan
secara genetik yang akan membedakan satu
kelompok dengan kelompok yang lain. Menurut
Ralph Linton terdapat 4 ras besar di dunia, antara
lain. Selain keempat ras tersebut terdapat pula
ras khusus seperti Polinesia, Melanesia,
Mikronesia, Ainu, Dravida, Bushmen.
Pendapat Para Ahli
(a) Prof. Dr. H. Kern,
Ilmuwan asal Belanda ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari
Asia. Kern berpendapat bahwa bahasa - bahasa yang digunakan di kepulauan
Indonesia, Polinesia, Melanesia, Mikronesia memiliki akar bahasa yang sama, yakni
bahasa Austronesia. Kern menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berawal dari
satu daerah dan menggunakan bahasa Campa. Menurutnya, nenek-moyang
bangsa Indonesia menggunakan perahu-perahu bercadik menuju kepulauan
Indonesia. Pendapat Kern ini didukung oleh adanya persamaan nama dan bahasa
yang dipergunakan di daerah Campa dengan di Indonesia, misalnya kata
“kampong” yang banyak digunakan sebagai kata tempat di Kamboja. Selain nama
geografis, iIstilah-istilah binatang dan alat perang pun banyak kesamaannya. Tetapi
pendapat ini disangkal oleh K. Himly dan P.W. Schmidt berdasarkan
perbendaharaan bahasa Campa.
(b) Van Heine Geldern
Pendapatnya tak jauh berbeda dengan Kern bahwa bahasa Indonesia berasal
dari Asia Tengah. Teori Geldern ini didukung oleh penemuan-penemuan sejumlah
artefak, sebagai perwujudan budaya, yang ditemukan di Indonesia mempunyai
banyak kesamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia.
(c) Max Muller
Berpendapat lebih spesifik, yaitu bahwa bangsa Indonesia berasal dari
daerah Asia Tenggara. Namun, alasan Muller tak didukung oleh alasan yang jelas.
(d) Willem Smith
Melihat asal-usul bangsa Indonesia melalui penggunaan bahasa oleh orang-
orang Indonesia. Willem Smith membagi bangsa-bangsa di Asia atas dasar bahasa
yang dipakai, yakni bangsa yang berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman,
dan bangsa yang berbahasa Austria. Lalu bahasa Austria dibagi dua, yaitu bangsa
yang berbahasa Austro Asia dan bangsa yang berbahasa Austronesia. Bangsa-
bangsa yang berbahasa Austronesia ini mendiami wilayah Indonesia, Melanesia,
dan Polinesia.
(e) Hogen
Menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal
dari Sumatera. Bangsa Melayu ini kemudian bercampur dengan bangsa Mongol
yang disebut bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu
Muda). Bangsa Proto Melayu kemudian menyebar di sekitar wilayah Indonesia
pada tahun 3.000 hingga 1.500 SM, sedangkan bangsa Deutro Melayu datang ke
Indonesia sekitar tahun 1.500 hingga 500 SM.
(f) Drs. Moh. Ali.
Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina.
Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang berpendapat bahwa bangsa
Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa lebih
kuat sehingga mereka pindah ke selatan, termasuk ke Indonesia. Ali
mengemukakan bahwa leluhur orang Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai
besar yang terletak di daratan Asia dan mereka berdatangan secara bergelombang.
Gelombang pertama berlangsung dari 3.000 hingga 1.500 SM (Proto Melayu) dan
gelombang kedua terjadi pada 1.500 hingga 500 SM (Deutro Melayu). Ciri-ciri
gelombang pertama adalah kebudayaan Neolitikum dengan jenis perahu bercadik-
satu, sedangkan gelombang kedua menggunakan perahu bercadik-dua.
(g) Prof. Dr. Krom
Menguraikan bahwa masyarakat awal Indonesia berasal dari Cina Tengah
karena di daerah Cina Tengah banyak terdapat sumber sungai besar. Mereka
menyebar ke kawasan Indonesia sekitar 2.000 SM sampai 1.500 SM.
(h) Mayundar
Berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari
India, lalu menyebar ke wilayah Indocina terus ke daerah Indonesia dan Pasifik.
Teori Mayundar ini didukung oleh penelitiannya bahwa bahasa Austria merupakan
bahasa Muda di India bagian timur.
(i) Dr. Brandes,
Berpendapat bahwa suku-suku yang bermukim di kepulauan
Indonesia memiliki persamaan dengan bangsa-bangsa yang bermukim di
daerah-daerah yang membentang dari sebelah utara Pulau Formosa di
Taiwan, sebelah barat Pulau Madagaskar; sebelah selatan yaitu Jawa, Bali;
sebelah timur hingga ke tepi pantai bata Amerika. Brandes melakukan
penelitian ini berdasarkan perbandingan bahasa.
(j) Prof. Mohammad Yamin,
Yamin menentang teori-teori di atas. Ia menyangkal bahwa orang
Indonesia berasal dari luar kepulauan Indonesia. Menurut pandangannya,
orang Indonesia adalah asli berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Ia
bahkan meyakini bahwa ada sebagian bangsa atau suku di luar negeri yang
berasal dari Indonesia. Yamin menyatakan bahwa temuan fosil dan artefak
lebih banyak dan lengkap di Indonesia daripada daerah lainnya di Asia,
misalnya, temuan fosil Homo atau Pithecanthropus soloensis dan
wajakensis yang tak ditemukan di daerah Asia lain termasuk Indocina (Asia
Tenggara).
B. Persebaran ras di Indonesia
Persebaran ras di Indonesia sudah ada sejak zaman es. Pada zaman es
wilayah Indonesia bagian barat masih bersatu dengan benua Asia sedangkan
daerah bagian timur bersatu dengan benua Australia. Pada masa itu telah tersebar
2 ras di Indonesia, yaitu :
1. Ras Mongoloid
Ras ini berasal dari daerah Asia Tengah (Mongoloid). Pada zaman es ini ras
mongoloid tersebar di daerah Indonesia bagian Barat meliputi pulau Sumatra,
Jawa, dan Kalimantan. Dengan arus persebaran sebagai berikut. Dari Mongolia
menuju ke daerah- daerah dia Asia Tenggara seperti Vietnam, Laos, Thailand,
Malaysia, Singapura, baru menuju ke Indonesia bagian barat.
Semua ditempuh melalui jalar darat sebab saat itu bagian barat Indonesia masih
bersatu dengan benua Asia Tenggara. Pada perkembangan selanjutnya
terbentuklah pulau-pulau di Indonesia bagian barat seperti Sumatra, Kalimantan
dan Jawa, daratan yang menjadi lautan disebut paparan sunda.
2. Ras Austroloid
Ras ini berpusat di Australia dan menyebar ke
Indonesia bagian Timur khususnya wilayah Papua/Irian
Jaya. Persebaran ke daerah inipun dilakukan melalui
darat sebab saat itu papua masih bersatu dengan
benua Australia perkembangannya daratan yang
menjadi lautan disebut paparan sahul. Sementara itu
daerah di zone Wallacea seperti Sulawesi, Nusa
Tenggara, dan Maluku merupakan daerah penyaringan
bagi migrasi manusia dan fauna dari paparan sunda ke
paparan sahul maupun sebaliknya sehingga sangat
terbatas sekali ras yang dapat masuk ke wilayah ini.
Jadi awalnya ras nenek moyang bangsa Indonesia
adalah ras Mongoloid dan ras Austroloid.
Perkembangan selanjutnya pada tahun 2000 SM mulai
terjadi migrasi/ perpindahan ras dari berbagai daerah
ke Indonesia, yaitu ...
A. Migrasi pertama (Ras Negroid)
Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan
berambut keriting.
1. Ras ini datang ini dari Afrika. Di Indonesia ras ini
sebagian besar mendiami daerah Papua.
2. Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu
suku Siak (Sakai), sertasuku Papua melanesoid
mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.
B. Migrasi kedua (Ras Weddoid)
Ciri ras ini adalah berkulit hitam, bertubuh
sedang, dan berambut keriting.
1. Ras ini datang dari India bagian selatan.
2. Keturunan ras ini mendiami kepulauan
Maluku dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).
Migrasi Ketiga {Ras Melayu Tua (Proto Melayu)}
Ciri ras ini adalah berkulit sawo matang, bertubuh
tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini termasuk
dalam Ras Mongoloid (sub ras Malayan Mongoloid)
berasal dari daerah Yunan (Asia Tengah) masuk ke
Indonesia melalui Hindia Belakang (Vietnam)/ Indo Cina
baru selanjutnya ke Indonesia. Di Indonesia Ras ini
menyebar melalui 2 Jalur sesuai dengan jenis kebudayaan
Neolithikum yang dibawanya, yaitu :
1) Jalur pertama
Melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa kapak
persegi. Dengan menempuh jalur darat dari Yunan mereka menuju
ke Semenanjung Melayu melalui Thailand selanjutnya menuju ke
Sumatra, Jawa, Bali, ada pula yang menuju Kalimantan dan
berakhir di Nusa Tenggara. Sehingga di daerah tersebut banyak
ditemukan peninggalan berupa kapak persegi/ beliung persegi.
Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah
masyarakat/ Suku Batak , Nias(Sumatra Utara), Mentawai
(Sumatra Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan Suku Sasak
(Lombok).
2) Jalur kedua
Melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak lonjong. Dengan
menempuh jalur laut dari Yunan (Teluk Tonkin) menyusuri Pantai Asia Timur menuju Taiwan,
Filipina, kemudian ke daerah Sulawesi, Maluku, ke Irian selanjutnya sampai ke Australia.
Peninggalan kapak lonjong banyak ditemukan di Papua. Keturunan Proto Melayu yang melalui
jalur ini adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku Papua (Irian), Suku Ambon, Ternate,
Tidore (Maluku).
 Migrasi Keempat, Ras Melayu Muda (Deutro Melayu)
Sekitar 500 SM datang migrasi dari ras Deutro Melayu dari daerah Teluk Tonkin,
Vietnam selanjutnya mendesak keturunan ras Proto Melayu yang telah menetap lebih dahulu
dan masuk Indonesia menyebar keberbagai daerah baik di pesisir pantai maupun pedalaman.
Mereka masuk membawa kebudayaan yang relatif lebih maju yaitu kebudayaan logam
terutama benda-benda dari Perunggu, seperti nekara, moko, kapak corong, dan perhiasan.
Hasil kebudayaan ras ini sangat terpengaruh dengan kebudayaan asalnya dari Vietnam yaitu
Budaya Dongson. Tampak dengan adanya kemiripan antara artefac perunggu di Indonesia
dengan di Dongson.
Keturunan dari Deutro Melayu yaitu suku Minang (Sumatra barat), Suku Jawa, dan Suku Bugis
(Sulawesi Selatan). Ras ini pada perkembangannya mampu melahirkan kebudayaan baru yang
selanjutnya menjadi kebudayaan bangsa Indonesia sekarang.
Migrasi dari berbagai macam ras tersebut
perkembangannya saling berbaur/bercampur hingga
menghasilkan berbagai macam suku dengan beraneka
ragam cirinya. Keanekaragaman tersebut disebabkan
karena perbedaan keadaan alam (letak geografis, iklim),
Makanan(nutrisi), dan terjadi perkawinan campur.
Sehingga secara umum ciri fisik masyarakat Indonesia
adalah sebagai berikut :
1. Tinggi badan berkisar antara 135-180 cm,
2. Berat badan berkisar antara 30-75 kg,
3. Warna kulit berkisar antara kuning langsat dan coklat hitam,
4. Warna rambut antara coklat dan hitam,
5. Bentuk rambut antara lurus dan keriting.
Thank You For Watching!

More Related Content

What's hot

Penelitian sejarah x
Penelitian sejarah xPenelitian sejarah x
Penelitian sejarah x
biancanzita
 
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di IndonesiaMakalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
Irma Triyani Yahya
 
Proses terbentuknya kepulauan indonesia
Proses terbentuknya kepulauan indonesiaProses terbentuknya kepulauan indonesia
Proses terbentuknya kepulauan indonesia
papa dedek
 

What's hot (20)

Masuknya jepang Ke indonesia
Masuknya jepang Ke indonesiaMasuknya jepang Ke indonesia
Masuknya jepang Ke indonesia
 
Penelitian sejarah x
Penelitian sejarah xPenelitian sejarah x
Penelitian sejarah x
 
Sejarah kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia
Sejarah kedatangan Bangsa Portugis ke IndonesiaSejarah kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia
Sejarah kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia
 
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di IndonesiaMakalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
 
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddhakerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
 
Makalah perang dingin
Makalah perang dinginMakalah perang dingin
Makalah perang dingin
 
Akar akar nasionalisme di indonesia
Akar akar nasionalisme di indonesiaAkar akar nasionalisme di indonesia
Akar akar nasionalisme di indonesia
 
Proses terbentuknya kepulauan indonesia
Proses terbentuknya kepulauan indonesiaProses terbentuknya kepulauan indonesia
Proses terbentuknya kepulauan indonesia
 
Migrasi deutro dan proto melayu
Migrasi deutro dan proto melayuMigrasi deutro dan proto melayu
Migrasi deutro dan proto melayu
 
Ips kelas 8 kesadaran-nasional
Ips kelas 8 kesadaran-nasionalIps kelas 8 kesadaran-nasional
Ips kelas 8 kesadaran-nasional
 
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
 
Manusia purba asia
Manusia purba asiaManusia purba asia
Manusia purba asia
 
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarahKonsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
 
Politik Etis
Politik EtisPolitik Etis
Politik Etis
 
Sejarah (Peminatan) X Peradaban kuno Amerika (Maya, Inca, Aztec)
Sejarah (Peminatan) X Peradaban kuno Amerika (Maya, Inca, Aztec)Sejarah (Peminatan) X Peradaban kuno Amerika (Maya, Inca, Aztec)
Sejarah (Peminatan) X Peradaban kuno Amerika (Maya, Inca, Aztec)
 
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKAPPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
 
Perang Dunia 1 1914 1918
Perang Dunia 1 1914 1918Perang Dunia 1 1914 1918
Perang Dunia 1 1914 1918
 
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismePPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
 
Perkembangan IPTEK di Era Globalisasi
Perkembangan IPTEK di Era GlobalisasiPerkembangan IPTEK di Era Globalisasi
Perkembangan IPTEK di Era Globalisasi
 
Kliping proklamasi kemerdekaan
Kliping proklamasi kemerdekaanKliping proklamasi kemerdekaan
Kliping proklamasi kemerdekaan
 

Similar to Nenek moyang

Persebaran bgs melayu 2.2.1,2.2.2
Persebaran bgs melayu 2.2.1,2.2.2Persebaran bgs melayu 2.2.1,2.2.2
Persebaran bgs melayu 2.2.1,2.2.2
deden98
 
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptxAsal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
udin100
 
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptxAsal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
udinwahyudin9
 
Sejarah asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Sejarah   asal usul nenek moyang bangsa indonesiaSejarah   asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Sejarah asal usul nenek moyang bangsa indonesia
wulan_handayani02
 
Pendapat para ahli mengenai asal
Pendapat para ahli mengenai asalPendapat para ahli mengenai asal
Pendapat para ahli mengenai asal
mief04
 
BAB 5 Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia.pdf
BAB 5 Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia.pdfBAB 5 Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia.pdf
BAB 5 Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia.pdf
LamatokanAryes2
 
ASAL_USUL_DAN_PERSEBARAN_NENEK_MOYANG_BA.pptx
ASAL_USUL_DAN_PERSEBARAN_NENEK_MOYANG_BA.pptxASAL_USUL_DAN_PERSEBARAN_NENEK_MOYANG_BA.pptx
ASAL_USUL_DAN_PERSEBARAN_NENEK_MOYANG_BA.pptx
MuhammadIswin3
 

Similar to Nenek moyang (20)

Asal Usul Nenek Moyang Indonesia Farhan.pptx
Asal Usul Nenek Moyang Indonesia Farhan.pptxAsal Usul Nenek Moyang Indonesia Farhan.pptx
Asal Usul Nenek Moyang Indonesia Farhan.pptx
 
Persebaran bgs melayu 2.2.1,2.2.2
Persebaran bgs melayu 2.2.1,2.2.2Persebaran bgs melayu 2.2.1,2.2.2
Persebaran bgs melayu 2.2.1,2.2.2
 
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptxAsal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
 
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptxAsal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
Asal-usul-nenek-moyang-dan-persebarannya-KD-3.3-dan-4.3.pptx
 
Materi SI Kelas X - Kedatangan Deutro
Materi SI Kelas X - Kedatangan DeutroMateri SI Kelas X - Kedatangan Deutro
Materi SI Kelas X - Kedatangan Deutro
 
Sejarah asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Sejarah   asal usul nenek moyang bangsa indonesiaSejarah   asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Sejarah asal usul nenek moyang bangsa indonesia
 
Pendapat para ahli mengenai asal
Pendapat para ahli mengenai asalPendapat para ahli mengenai asal
Pendapat para ahli mengenai asal
 
Sosiologi xi 'ras'
Sosiologi xi 'ras'Sosiologi xi 'ras'
Sosiologi xi 'ras'
 
Bab1bm1 asalusulbm
Bab1bm1 asalusulbmBab1bm1 asalusulbm
Bab1bm1 asalusulbm
 
BAB 5 Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia.pdf
BAB 5 Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia.pdfBAB 5 Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia.pdf
BAB 5 Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia.pdf
 
MAKALAH_SEJARAH_TENTANG_ASAL_USUL_PENYEB.docx
MAKALAH_SEJARAH_TENTANG_ASAL_USUL_PENYEB.docxMAKALAH_SEJARAH_TENTANG_ASAL_USUL_PENYEB.docx
MAKALAH_SEJARAH_TENTANG_ASAL_USUL_PENYEB.docx
 
Asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Asal usul nenek moyang bangsa indonesiaAsal usul nenek moyang bangsa indonesia
Asal usul nenek moyang bangsa indonesia
 
ASAL_USUL_DAN_PERSEBARAN_NENEK_MOYANG_BA.pptx
ASAL_USUL_DAN_PERSEBARAN_NENEK_MOYANG_BA.pptxASAL_USUL_DAN_PERSEBARAN_NENEK_MOYANG_BA.pptx
ASAL_USUL_DAN_PERSEBARAN_NENEK_MOYANG_BA.pptx
 
Asal usul Bahasa Melayu
Asal usul Bahasa MelayuAsal usul Bahasa Melayu
Asal usul Bahasa Melayu
 
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptxAsal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
 
BAHASA MELAYU STPM - hipotesis asal bahasa melayu
BAHASA MELAYU STPM - hipotesis asal bahasa melayuBAHASA MELAYU STPM - hipotesis asal bahasa melayu
BAHASA MELAYU STPM - hipotesis asal bahasa melayu
 
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptxAsal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia.pptx
 
Empat ras nenek moyang indonesia
Empat ras nenek moyang indonesiaEmpat ras nenek moyang indonesia
Empat ras nenek moyang indonesia
 
BAHASA
BAHASA BAHASA
BAHASA
 
Asal_Usul_Nenek_Moyang_Bangsa_Indonesia.pptx
Asal_Usul_Nenek_Moyang_Bangsa_Indonesia.pptxAsal_Usul_Nenek_Moyang_Bangsa_Indonesia.pptx
Asal_Usul_Nenek_Moyang_Bangsa_Indonesia.pptx
 

More from Nyak Nisa Ul Khairani

More from Nyak Nisa Ul Khairani (20)

Solusi Analitik Pemodelan Kualitas Air
Solusi Analitik Pemodelan Kualitas AirSolusi Analitik Pemodelan Kualitas Air
Solusi Analitik Pemodelan Kualitas Air
 
Studi Kasus PBI Limbah Cair
Studi Kasus PBI Limbah CairStudi Kasus PBI Limbah Cair
Studi Kasus PBI Limbah Cair
 
Daur Nitrogen & Fosfor
Daur Nitrogen & FosforDaur Nitrogen & Fosfor
Daur Nitrogen & Fosfor
 
Peraturan APKU di Jepang
Peraturan APKU di JepangPeraturan APKU di Jepang
Peraturan APKU di Jepang
 
Pengolahan Logam Berat
Pengolahan Logam BeratPengolahan Logam Berat
Pengolahan Logam Berat
 
Reservoir
ReservoirReservoir
Reservoir
 
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas PadangHasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
Hasil Kunjungan Lapangan ke PPST Andalas Padang
 
Komposter Anaerob
Komposter AnaerobKomposter Anaerob
Komposter Anaerob
 
Gasifikasi, Kombusi, Pirolisis
Gasifikasi, Kombusi, PirolisisGasifikasi, Kombusi, Pirolisis
Gasifikasi, Kombusi, Pirolisis
 
Desain TPST Skala Kawasan
Desain TPST Skala KawasanDesain TPST Skala Kawasan
Desain TPST Skala Kawasan
 
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangStudi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
 
Tugas APKU: Diskusi Meteorologi
Tugas APKU: Diskusi MeteorologiTugas APKU: Diskusi Meteorologi
Tugas APKU: Diskusi Meteorologi
 
Tugas APKU: Metodologi Stabilitas
Tugas APKU: Metodologi StabilitasTugas APKU: Metodologi Stabilitas
Tugas APKU: Metodologi Stabilitas
 
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
Isu dan Masalah Udara di India (Indoor Air Quality/ IAQ)
 
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
 
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Simbol dan Lambang Bahan Berbahaya Beracun (B3)
 
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
Presentation about Environmental Engineering Thingy (Simple WTP)
 
Aliran Kritis
Aliran KritisAliran Kritis
Aliran Kritis
 
Septic Tank & Constructed Wetland
Septic Tank & Constructed WetlandSeptic Tank & Constructed Wetland
Septic Tank & Constructed Wetland
 
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
Teknik Permodelan (Pencemaran Udara)
 

Recently uploaded

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Nenek moyang

  • 1.
  • 2. A. Ras di Dunia Terkadang orang menganggap ras sama degan suku bangsa padahal keduanya berbeda. Ras itu sendiri merupakan penggolongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik rumpun bangsa. Sedangkan, Suku Bangsa merupakan kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan khususnya bahasa.
  • 3. Pembagian Ras Ras itu sendiri menurut para ahli diturunkan secara genetik yang akan membedakan satu kelompok dengan kelompok yang lain. Menurut Ralph Linton terdapat 4 ras besar di dunia, antara lain. Selain keempat ras tersebut terdapat pula ras khusus seperti Polinesia, Melanesia, Mikronesia, Ainu, Dravida, Bushmen.
  • 4. Pendapat Para Ahli (a) Prof. Dr. H. Kern, Ilmuwan asal Belanda ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia. Kern berpendapat bahwa bahasa - bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, Mikronesia memiliki akar bahasa yang sama, yakni bahasa Austronesia. Kern menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berawal dari satu daerah dan menggunakan bahasa Campa. Menurutnya, nenek-moyang bangsa Indonesia menggunakan perahu-perahu bercadik menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung oleh adanya persamaan nama dan bahasa yang dipergunakan di daerah Campa dengan di Indonesia, misalnya kata “kampong” yang banyak digunakan sebagai kata tempat di Kamboja. Selain nama geografis, iIstilah-istilah binatang dan alat perang pun banyak kesamaannya. Tetapi pendapat ini disangkal oleh K. Himly dan P.W. Schmidt berdasarkan perbendaharaan bahasa Campa. (b) Van Heine Geldern Pendapatnya tak jauh berbeda dengan Kern bahwa bahasa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Teori Geldern ini didukung oleh penemuan-penemuan sejumlah artefak, sebagai perwujudan budaya, yang ditemukan di Indonesia mempunyai banyak kesamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia.
  • 5. (c) Max Muller Berpendapat lebih spesifik, yaitu bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia Tenggara. Namun, alasan Muller tak didukung oleh alasan yang jelas. (d) Willem Smith Melihat asal-usul bangsa Indonesia melalui penggunaan bahasa oleh orang- orang Indonesia. Willem Smith membagi bangsa-bangsa di Asia atas dasar bahasa yang dipakai, yakni bangsa yang berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman, dan bangsa yang berbahasa Austria. Lalu bahasa Austria dibagi dua, yaitu bangsa yang berbahasa Austro Asia dan bangsa yang berbahasa Austronesia. Bangsa- bangsa yang berbahasa Austronesia ini mendiami wilayah Indonesia, Melanesia, dan Polinesia. (e) Hogen Menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatera. Bangsa Melayu ini kemudian bercampur dengan bangsa Mongol yang disebut bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda). Bangsa Proto Melayu kemudian menyebar di sekitar wilayah Indonesia pada tahun 3.000 hingga 1.500 SM, sedangkan bangsa Deutro Melayu datang ke Indonesia sekitar tahun 1.500 hingga 500 SM.
  • 6. (f) Drs. Moh. Ali. Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina. Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa lebih kuat sehingga mereka pindah ke selatan, termasuk ke Indonesia. Ali mengemukakan bahwa leluhur orang Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar yang terletak di daratan Asia dan mereka berdatangan secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari 3.000 hingga 1.500 SM (Proto Melayu) dan gelombang kedua terjadi pada 1.500 hingga 500 SM (Deutro Melayu). Ciri-ciri gelombang pertama adalah kebudayaan Neolitikum dengan jenis perahu bercadik- satu, sedangkan gelombang kedua menggunakan perahu bercadik-dua. (g) Prof. Dr. Krom Menguraikan bahwa masyarakat awal Indonesia berasal dari Cina Tengah karena di daerah Cina Tengah banyak terdapat sumber sungai besar. Mereka menyebar ke kawasan Indonesia sekitar 2.000 SM sampai 1.500 SM. (h) Mayundar Berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari India, lalu menyebar ke wilayah Indocina terus ke daerah Indonesia dan Pasifik. Teori Mayundar ini didukung oleh penelitiannya bahwa bahasa Austria merupakan bahasa Muda di India bagian timur.
  • 7. (i) Dr. Brandes, Berpendapat bahwa suku-suku yang bermukim di kepulauan Indonesia memiliki persamaan dengan bangsa-bangsa yang bermukim di daerah-daerah yang membentang dari sebelah utara Pulau Formosa di Taiwan, sebelah barat Pulau Madagaskar; sebelah selatan yaitu Jawa, Bali; sebelah timur hingga ke tepi pantai bata Amerika. Brandes melakukan penelitian ini berdasarkan perbandingan bahasa. (j) Prof. Mohammad Yamin, Yamin menentang teori-teori di atas. Ia menyangkal bahwa orang Indonesia berasal dari luar kepulauan Indonesia. Menurut pandangannya, orang Indonesia adalah asli berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Ia bahkan meyakini bahwa ada sebagian bangsa atau suku di luar negeri yang berasal dari Indonesia. Yamin menyatakan bahwa temuan fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap di Indonesia daripada daerah lainnya di Asia, misalnya, temuan fosil Homo atau Pithecanthropus soloensis dan wajakensis yang tak ditemukan di daerah Asia lain termasuk Indocina (Asia Tenggara).
  • 8. B. Persebaran ras di Indonesia Persebaran ras di Indonesia sudah ada sejak zaman es. Pada zaman es wilayah Indonesia bagian barat masih bersatu dengan benua Asia sedangkan daerah bagian timur bersatu dengan benua Australia. Pada masa itu telah tersebar 2 ras di Indonesia, yaitu : 1. Ras Mongoloid Ras ini berasal dari daerah Asia Tengah (Mongoloid). Pada zaman es ini ras mongoloid tersebar di daerah Indonesia bagian Barat meliputi pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Dengan arus persebaran sebagai berikut. Dari Mongolia menuju ke daerah- daerah dia Asia Tenggara seperti Vietnam, Laos, Thailand, Malaysia, Singapura, baru menuju ke Indonesia bagian barat. Semua ditempuh melalui jalar darat sebab saat itu bagian barat Indonesia masih bersatu dengan benua Asia Tenggara. Pada perkembangan selanjutnya terbentuklah pulau-pulau di Indonesia bagian barat seperti Sumatra, Kalimantan dan Jawa, daratan yang menjadi lautan disebut paparan sunda.
  • 9. 2. Ras Austroloid Ras ini berpusat di Australia dan menyebar ke Indonesia bagian Timur khususnya wilayah Papua/Irian Jaya. Persebaran ke daerah inipun dilakukan melalui darat sebab saat itu papua masih bersatu dengan benua Australia perkembangannya daratan yang menjadi lautan disebut paparan sahul. Sementara itu daerah di zone Wallacea seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku merupakan daerah penyaringan bagi migrasi manusia dan fauna dari paparan sunda ke paparan sahul maupun sebaliknya sehingga sangat terbatas sekali ras yang dapat masuk ke wilayah ini. Jadi awalnya ras nenek moyang bangsa Indonesia adalah ras Mongoloid dan ras Austroloid. Perkembangan selanjutnya pada tahun 2000 SM mulai terjadi migrasi/ perpindahan ras dari berbagai daerah ke Indonesia, yaitu ...
  • 10. A. Migrasi pertama (Ras Negroid) Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting. 1. Ras ini datang ini dari Afrika. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua. 2. Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), sertasuku Papua melanesoid mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.
  • 11. B. Migrasi kedua (Ras Weddoid) Ciri ras ini adalah berkulit hitam, bertubuh sedang, dan berambut keriting. 1. Ras ini datang dari India bagian selatan. 2. Keturunan ras ini mendiami kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).
  • 12. Migrasi Ketiga {Ras Melayu Tua (Proto Melayu)} Ciri ras ini adalah berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini termasuk dalam Ras Mongoloid (sub ras Malayan Mongoloid) berasal dari daerah Yunan (Asia Tengah) masuk ke Indonesia melalui Hindia Belakang (Vietnam)/ Indo Cina baru selanjutnya ke Indonesia. Di Indonesia Ras ini menyebar melalui 2 Jalur sesuai dengan jenis kebudayaan Neolithikum yang dibawanya, yaitu :
  • 13. 1) Jalur pertama Melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa kapak persegi. Dengan menempuh jalur darat dari Yunan mereka menuju ke Semenanjung Melayu melalui Thailand selanjutnya menuju ke Sumatra, Jawa, Bali, ada pula yang menuju Kalimantan dan berakhir di Nusa Tenggara. Sehingga di daerah tersebut banyak ditemukan peninggalan berupa kapak persegi/ beliung persegi. Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat/ Suku Batak , Nias(Sumatra Utara), Mentawai (Sumatra Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan Suku Sasak (Lombok).
  • 14. 2) Jalur kedua Melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak lonjong. Dengan menempuh jalur laut dari Yunan (Teluk Tonkin) menyusuri Pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, kemudian ke daerah Sulawesi, Maluku, ke Irian selanjutnya sampai ke Australia. Peninggalan kapak lonjong banyak ditemukan di Papua. Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku Papua (Irian), Suku Ambon, Ternate, Tidore (Maluku).  Migrasi Keempat, Ras Melayu Muda (Deutro Melayu) Sekitar 500 SM datang migrasi dari ras Deutro Melayu dari daerah Teluk Tonkin, Vietnam selanjutnya mendesak keturunan ras Proto Melayu yang telah menetap lebih dahulu dan masuk Indonesia menyebar keberbagai daerah baik di pesisir pantai maupun pedalaman. Mereka masuk membawa kebudayaan yang relatif lebih maju yaitu kebudayaan logam terutama benda-benda dari Perunggu, seperti nekara, moko, kapak corong, dan perhiasan. Hasil kebudayaan ras ini sangat terpengaruh dengan kebudayaan asalnya dari Vietnam yaitu Budaya Dongson. Tampak dengan adanya kemiripan antara artefac perunggu di Indonesia dengan di Dongson. Keturunan dari Deutro Melayu yaitu suku Minang (Sumatra barat), Suku Jawa, dan Suku Bugis (Sulawesi Selatan). Ras ini pada perkembangannya mampu melahirkan kebudayaan baru yang selanjutnya menjadi kebudayaan bangsa Indonesia sekarang.
  • 15. Migrasi dari berbagai macam ras tersebut perkembangannya saling berbaur/bercampur hingga menghasilkan berbagai macam suku dengan beraneka ragam cirinya. Keanekaragaman tersebut disebabkan karena perbedaan keadaan alam (letak geografis, iklim), Makanan(nutrisi), dan terjadi perkawinan campur. Sehingga secara umum ciri fisik masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Tinggi badan berkisar antara 135-180 cm, 2. Berat badan berkisar antara 30-75 kg, 3. Warna kulit berkisar antara kuning langsat dan coklat hitam, 4. Warna rambut antara coklat dan hitam, 5. Bentuk rambut antara lurus dan keriting.
  • 16. Thank You For Watching!