Struktur dan pertumbuhan batang/cabang pohon dapat berupa monopodial, simpodial atau dikotom. Pertumbuhan bisa kontinyu atau ritmik, sementara konstruksi percabangannya ortotrop atau plagiotrop. Pohon mampu bereaksi terhadap gangguan dengan mekanisme reiterasi, metamorfosis, dan interkalasi. Perubahan struktur dasar percabangan dapat terjadi untuk memaksimalkan pemanfaatan sinar matahari.
2. A. POHON TAK BERCABANG
Pohon tak bercabang adalah
pohon yang bagian vegetatifnya
hanya terdiri dari satu sumbu
yang dihasilkan oleh satu
meristem.
Meristem lain pada sumbu yakni
yang terdapat di kuncup aksilar
tidak tumbuh dan berkembang.
3. 1. Model HOLTUM
Pohon memiliki satu
sumbu batang yang
tumbuh terbatas
karena tunas terminal
berkembang menjadi
perbungaan yang
bersifat monocaul atau
monocarp.
Contoh : Agave sp. ;
Cocos nucifera
Agave sp.
Cocos nucifera
4. 2. Model CORNER
Yaitu batang monopodial
dan tidak terbatas, dengan
perhubungan lateral, tidak
bercabang. Karena posisi
perhubungannya lateral,
maka meristem apikal dapat
tumbuh terus.
Contoh : Palem botol
(Hyophorbe lagenicaulis);
Carica papaya
Hyophorbe lagenicaulis
(palem botol)
Carica papaya
5. Pohon yang bagian batang di atas tanah
memperlihatkan lebih dari satu sumbuh dan dibentuk
oleh lebih dari satu meristem
Pohon bercabang dibagi menjadi tiga sub kelompok :
1. Sumbu vegetatif semuanya ekivalen dan ortotrop
2. Sumbu vegetatif yang terdiferensiasi
Diantara sumbu2 baru yg dibentuk terjadi perbedaan
morfologi dan terdapat spesialisasi fungsional
3. Sumbu vegetatif dengan struktur campur
Pohon bercabang, tinggi pohon dicapai dg penyambungan
sumbu yg ekivalen namun struktur setiap sumbu itu sendiri
berupa campuran. Setiap sumbu terdiri dari bagian bawah
yg vertikal dan bagian ujung yg horisontal, dan kedua
bagian itu dipisahkan oleh lingkungan.
B. POHON BERCABANG
6. 1. Sumbu vegetatif semuanya ekivalen dan ortotrop
a. Model TOMLINSON
Sumbu batang ortotrop dan
membentuk cabang ortotrop
dari kuncup ketiak dibagian
batang dibawah tanah.
Sumbu baru ini terbentuk
berulang kali dan ekivalen dg
sumbu induk dan membentuk
perakaran sendiri.
Contoh : pisang (Musa
paradisiaca)
7. b. Model LEEUWENBERG
Batang berupa simpodium,
namun setiap kaulomer
menghasilkan lebih dari satu
kaulomer anak diujungnya,
yang menempati ruang yang
ada.
Contoh : kamboja (Plumeria
acuminata, Apocynaceae),
singkong (Manihot
utilissima, Euphorbiaceae)
Plumeria acuminata (kamboja)
Manihot utilissima (singkong)
8. c. Model CHAMBERLAIN
Sumbu vegetatif diatas tanah tegak
lurus, terdiri dari sejumlah kaulomer
yang berkesinambungan menjadi
sumbu semu yang lurus. Kaulomer
pertama tumbuh sampai kuncup
terminalnya membentuk bunga atau
perbungaan sehingga sumbu terhenti
pertumbuhannya.
Contoh : Jatropha multifida
(euphorbiaceae), Clerodendron
panilatum (Verbenaceae)
Jatropha multifida
Clerodendron paniculatum
9. 2. Sumbu vegetatif yang terdiferensiasi
Istilah diferensiasi disini berarti bahwa diantara sumbu-
sumbu baru yang di bentuk terjadi perbedaan morfologi
dan terdapat specialisasi fungsional. Dalam arsitektur
pohon tercermin adanya pembagian kerja. Kini dapat
dibedakan sumbu batang utam dari cabang.
a. Model KORIBA (Kwan Koriba)
Batang merupakan simpodium.
Kuncup terminal akan berhenti
tumbuh karena jaringan meristem
apeks berdiferensiasi manjadi
parenkim.
Contoh : pulai (Alstonia
macrophytia)
10. b. Model AUBREVILLE
Batang merupakan monopodium yang
tumbuh ritmis (berirama). Irama
tumbuh itu mengakibatkan cabang
plagiotrop (tumbuh kesamping)
tersusun dalam lapisan-lapisan terpisah.
Contoh : ketapang (Terminalia catappa,
Combretaceae)
c. Model RAUH
Batang merupakan monopodium
ortotrop. Pertumbuhan ritmis
mengakibatkan cabang tersusun dalam
karangan.
Contoh : getah perca (Hevea brasiliensis,
euphorbiaceae) dan Pinus merkusii
(pinaceae)
Terminalia catappa
11. d. Model MASSART
Batang merupakan monopodium
ortotrop. Pertumbuhan ritmis
mengakibatkan cabang tersusun
dalam karangan. Filotaksis pada
batang adalah spiral.
Contoh : pala (Myristica fragrans,
miristicaceae), dan kapuk (Ceiba
pentandra, bombaceae).
e. Model ROUX
Batang merupakan monopodium
ortotrop. Cabang padanya tersusun
kontinu atau tersebar dan filotaksis
batang adalah spiral.
Contoh : kopi (Coffea Arabica,
rubiaceae).
Ceiba pentandra
Coffea Arabica
12. 3. Sumbu vegetatif dengan struktur campur
a. Model CHAMPAGNAT
Batang simpodial. Bagian distal setiap
kaulomber melengkung karena terlalu
berat dan tidak didukung oleh
jaringan penyokong yang cukup.
Contoh : kembang merak (Caesalpinia
pulcherrima, caesalpiniaceae).
a. Model TROLL
Batang berupa simpodial. Semua
sumbu berarah plagiotrop sejak dini.
Contoh : flamboyant (Delonix regia,
caesalpiniaceae), dan sirsak (Annona
muricata, annonaceae).
Annona muricata
Caesalpinia pulcherrima
13.
14.
15. 1. Struktur batang/cabang :
a. Monopodial
b. Simpodial
c. Dikotom
2. Pertumbuhan :
a. Ritmik
b. Kontinyu
3. Konstruksi percabangan :
a. Ortotrop (tegak/vertikal)
b. Plagiotrop (horisontal)
Model Percabangan pada Tumbuhan
16. Gambar : Konstruksi umum pola percabangan batang / cabang
a. Struktur monopodial; b. Struktur simpodial; c. Batang dg pertumbuhan
kontinyu; d. Batang dg pertumbuhan ritmik; e. Cabang ortotrop; f-g. Cabang
simpodial; h. Cabang plagiotrop; h-h1 batang berstruktur campuran; i-j.
Incorporation sympodial units (Sumber : Bell, A.D., 1991).
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23. Karena masa hidup pohon cukup panjang, kemungkinan terkena
luka atau gangguan lain selalu ada. Perubahan bisa disebabkan oleh
peristiwa :
1. Reiterasi
Disaat kerangka pohon terganggu, kuncup istirahat akan tumbuh dan mengulang
kembali uratan perkembangan (urutan diferensiasi), yang diperlihatkan oleh
tumbuhan induk ketika berkembang mulai dari kecambah. Reterasi yang disebabkan
luka disebut reterasi traumatik. Namun, reiterasi dapat pula terjadi jika tumbuhan
memperolah keadaan lingkungan yang menguntungkan dan disebut reiterasi adaptif
2. Metamorphosis
Perubahan potensial suatu sumbu batang atau cabang bisa terjadi dengan tiga cara
yaitu pengulangan model (reiterasi) dan perubahannya potensial cabang dari asalnya
yang plagiotrop menjadi ortotrop, atau dari potensial ortotrop menjadi plagiotrop.
Contohnya pada Maesoopsi eminii. Adanya perubahan diatas dapat merangsang
reiterasi model arsitektur pohon yang bersangkutan.
3. Interkalasi
Proses interkalasi terjadi ketika pohon tumbuh dan berkembang. Sementara itu
bagian pohon yang menerima cahaya matahari makin menjauhi sumbu batang akibat
memanjangnya cabang-cabang sepanjang batang kearah radial.
Perubahan dalam Konstruksi Dasar Percabangan
24. Pohon dianggap tiga zona yaitu :
1. Adalah sumbu batang sebagai pendukung
2. Adalah tepi luar tajuk pohon yang langsung
terkena sinar matahari
3. Adalah daerah pertengahan yang mendukung dan
menjembatani tepi luar tajuk dengan sumbu
utama batang pohon yang besar.