SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
A. POHON TAK BERCABANG
 Pohon tak bercabang adalah
pohon yang bagian vegetatifnya
hanya terdiri dari satu sumbu
yang dihasilkan oleh satu
meristem.
 Meristem lain pada sumbu yakni
yang terdapat di kuncup aksilar
tidak tumbuh dan berkembang.
1. Model HOLTUM
 Pohon memiliki satu
sumbu batang yang
tumbuh terbatas
karena tunas terminal
berkembang menjadi
perbungaan yang
bersifat monocaul atau
monocarp.
 Contoh : Agave sp. ;
Cocos nucifera
Agave sp.
Cocos nucifera
2. Model CORNER
 Yaitu batang monopodial
dan tidak terbatas, dengan
perhubungan lateral, tidak
bercabang. Karena posisi
perhubungannya lateral,
maka meristem apikal dapat
tumbuh terus.
 Contoh : Palem botol
(Hyophorbe lagenicaulis);
Carica papaya
Hyophorbe lagenicaulis
(palem botol)
Carica papaya
 Pohon yang bagian batang di atas tanah
memperlihatkan lebih dari satu sumbuh dan dibentuk
oleh lebih dari satu meristem
 Pohon bercabang dibagi menjadi tiga sub kelompok :
1. Sumbu vegetatif semuanya ekivalen dan ortotrop
2. Sumbu vegetatif yang terdiferensiasi
Diantara sumbu2 baru yg dibentuk terjadi perbedaan
morfologi dan terdapat spesialisasi fungsional
3. Sumbu vegetatif dengan struktur campur
Pohon bercabang, tinggi pohon dicapai dg penyambungan
sumbu yg ekivalen namun struktur setiap sumbu itu sendiri
berupa campuran. Setiap sumbu terdiri dari bagian bawah
yg vertikal dan bagian ujung yg horisontal, dan kedua
bagian itu dipisahkan oleh lingkungan.
B. POHON BERCABANG
1. Sumbu vegetatif semuanya ekivalen dan ortotrop
a. Model TOMLINSON
 Sumbu batang ortotrop dan
membentuk cabang ortotrop
dari kuncup ketiak dibagian
batang dibawah tanah.
 Sumbu baru ini terbentuk
berulang kali dan ekivalen dg
sumbu induk dan membentuk
perakaran sendiri.
 Contoh : pisang (Musa
paradisiaca)
b. Model LEEUWENBERG
 Batang berupa simpodium,
namun setiap kaulomer
menghasilkan lebih dari satu
kaulomer anak diujungnya,
yang menempati ruang yang
ada.
 Contoh : kamboja (Plumeria
acuminata, Apocynaceae),
singkong (Manihot
utilissima, Euphorbiaceae)
Plumeria acuminata (kamboja)
Manihot utilissima (singkong)
c. Model CHAMBERLAIN
 Sumbu vegetatif diatas tanah tegak
lurus, terdiri dari sejumlah kaulomer
yang berkesinambungan menjadi
sumbu semu yang lurus. Kaulomer
pertama tumbuh sampai kuncup
terminalnya membentuk bunga atau
perbungaan sehingga sumbu terhenti
pertumbuhannya.
 Contoh : Jatropha multifida
(euphorbiaceae), Clerodendron
panilatum (Verbenaceae)
Jatropha multifida
Clerodendron paniculatum
2. Sumbu vegetatif yang terdiferensiasi
Istilah diferensiasi disini berarti bahwa diantara sumbu-
sumbu baru yang di bentuk terjadi perbedaan morfologi
dan terdapat specialisasi fungsional. Dalam arsitektur
pohon tercermin adanya pembagian kerja. Kini dapat
dibedakan sumbu batang utam dari cabang.
a. Model KORIBA (Kwan Koriba)
 Batang merupakan simpodium.
Kuncup terminal akan berhenti
tumbuh karena jaringan meristem
apeks berdiferensiasi manjadi
parenkim.
 Contoh : pulai (Alstonia
macrophytia)
b. Model AUBREVILLE
 Batang merupakan monopodium yang
tumbuh ritmis (berirama). Irama
tumbuh itu mengakibatkan cabang
plagiotrop (tumbuh kesamping)
tersusun dalam lapisan-lapisan terpisah.
 Contoh : ketapang (Terminalia catappa,
Combretaceae)
c. Model RAUH
 Batang merupakan monopodium
ortotrop. Pertumbuhan ritmis
mengakibatkan cabang tersusun dalam
karangan.
 Contoh : getah perca (Hevea brasiliensis,
euphorbiaceae) dan Pinus merkusii
(pinaceae)
Terminalia catappa
d. Model MASSART
 Batang merupakan monopodium
ortotrop. Pertumbuhan ritmis
mengakibatkan cabang tersusun
dalam karangan. Filotaksis pada
batang adalah spiral.
 Contoh : pala (Myristica fragrans,
miristicaceae), dan kapuk (Ceiba
pentandra, bombaceae).
e. Model ROUX
 Batang merupakan monopodium
ortotrop. Cabang padanya tersusun
kontinu atau tersebar dan filotaksis
batang adalah spiral.
 Contoh : kopi (Coffea Arabica,
rubiaceae).
Ceiba pentandra
Coffea Arabica
3. Sumbu vegetatif dengan struktur campur
a. Model CHAMPAGNAT
 Batang simpodial. Bagian distal setiap
kaulomber melengkung karena terlalu
berat dan tidak didukung oleh
jaringan penyokong yang cukup.
 Contoh : kembang merak (Caesalpinia
pulcherrima, caesalpiniaceae).
a. Model TROLL
 Batang berupa simpodial. Semua
sumbu berarah plagiotrop sejak dini.
 Contoh : flamboyant (Delonix regia,
caesalpiniaceae), dan sirsak (Annona
muricata, annonaceae).
Annona muricata
Caesalpinia pulcherrima
1. Struktur batang/cabang :
a. Monopodial
b. Simpodial
c. Dikotom
2. Pertumbuhan :
a. Ritmik
b. Kontinyu
3. Konstruksi percabangan :
a. Ortotrop (tegak/vertikal)
b. Plagiotrop (horisontal)
Model Percabangan pada Tumbuhan
Gambar : Konstruksi umum pola percabangan batang / cabang
a. Struktur monopodial; b. Struktur simpodial; c. Batang dg pertumbuhan
kontinyu; d. Batang dg pertumbuhan ritmik; e. Cabang ortotrop; f-g. Cabang
simpodial; h. Cabang plagiotrop; h-h1 batang berstruktur campuran; i-j.
Incorporation sympodial units (Sumber : Bell, A.D., 1991).
Karena masa hidup pohon cukup panjang, kemungkinan terkena
luka atau gangguan lain selalu ada. Perubahan bisa disebabkan oleh
peristiwa :
1. Reiterasi
Disaat kerangka pohon terganggu, kuncup istirahat akan tumbuh dan mengulang
kembali uratan perkembangan (urutan diferensiasi), yang diperlihatkan oleh
tumbuhan induk ketika berkembang mulai dari kecambah. Reterasi yang disebabkan
luka disebut reterasi traumatik. Namun, reiterasi dapat pula terjadi jika tumbuhan
memperolah keadaan lingkungan yang menguntungkan dan disebut reiterasi adaptif
2. Metamorphosis
Perubahan potensial suatu sumbu batang atau cabang bisa terjadi dengan tiga cara
yaitu pengulangan model (reiterasi) dan perubahannya potensial cabang dari asalnya
yang plagiotrop menjadi ortotrop, atau dari potensial ortotrop menjadi plagiotrop.
Contohnya pada Maesoopsi eminii. Adanya perubahan diatas dapat merangsang
reiterasi model arsitektur pohon yang bersangkutan.
3. Interkalasi
Proses interkalasi terjadi ketika pohon tumbuh dan berkembang. Sementara itu
bagian pohon yang menerima cahaya matahari makin menjauhi sumbu batang akibat
memanjangnya cabang-cabang sepanjang batang kearah radial.
Perubahan dalam Konstruksi Dasar Percabangan
Pohon dianggap tiga zona yaitu :
1. Adalah sumbu batang sebagai pendukung
2. Adalah tepi luar tajuk pohon yang langsung
terkena sinar matahari
3. Adalah daerah pertengahan yang mendukung dan
menjembatani tepi luar tajuk dengan sumbu
utama batang pohon yang besar.

More Related Content

What's hot

metamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunmetamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunAulliya silfiana
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaAgustin Dian Kartikasari
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )Rona Lastikasari
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Maedy Ripani
 

What's hot (20)

metamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunmetamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daun
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Arsitektur pohon
Arsitektur pohonArsitektur pohon
Arsitektur pohon
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Botani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun MajemukBotani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun Majemuk
 
Daun Majemuk
Daun MajemukDaun Majemuk
Daun Majemuk
 
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemukMorfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - BatangPPT Morfologi Tumbuhan - Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Batang
 
Model Arsitektur Pohon
Model Arsitektur PohonModel Arsitektur Pohon
Model Arsitektur Pohon
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
Batang uas
Batang uasBatang uas
Batang uas
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
PPT Morfologi tumbuhan ( bunga )
 
Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
 

Similar to 5. Arsitektur Pohon (20)

MATERI PLANTAE
MATERI PLANTAEMATERI PLANTAE
MATERI PLANTAE
 
Makalah morfologi batang 3
Makalah morfologi batang 3Makalah morfologi batang 3
Makalah morfologi batang 3
 
Lumut ( bryophyta)
Lumut ( bryophyta)Lumut ( bryophyta)
Lumut ( bryophyta)
 
Plantae
PlantaePlantae
Plantae
 
plantae
plantaeplantae
plantae
 
Anatomi fisiologi tumbuhan akar, batang, dan daun
Anatomi fisiologi tumbuhan akar, batang, dan daunAnatomi fisiologi tumbuhan akar, batang, dan daun
Anatomi fisiologi tumbuhan akar, batang, dan daun
 
Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur BatangPPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur Batang
 
M14 kelompok 7 folium (daun)
M14 kelompok 7 folium (daun)M14 kelompok 7 folium (daun)
M14 kelompok 7 folium (daun)
 
Organ Tumbuhan
Organ TumbuhanOrgan Tumbuhan
Organ Tumbuhan
 
Makalah morfologi batang 3
Makalah morfologi batang 3Makalah morfologi batang 3
Makalah morfologi batang 3
 
1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut
 
Equisetinae
EquisetinaeEquisetinae
Equisetinae
 
Equisetinae
EquisetinaeEquisetinae
Equisetinae
 
Handout mortum 3
Handout mortum 3Handout mortum 3
Handout mortum 3
 
Equisetinae
EquisetinaeEquisetinae
Equisetinae
 
PPT PLANTAE
PPT PLANTAEPPT PLANTAE
PPT PLANTAE
 
PPT PLANTAE
PPT PLANTAEPPT PLANTAE
PPT PLANTAE
 
KINGDOM PLANTAE
KINGDOM PLANTAEKINGDOM PLANTAE
KINGDOM PLANTAE
 
Pterodphyta
Pterodphyta Pterodphyta
Pterodphyta
 

More from Nike Triwahyuningsih

More from Nike Triwahyuningsih (6)

Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
 
Sosialisasi Sekolah Sampah Ar Raihan Bantul
Sosialisasi Sekolah Sampah Ar Raihan BantulSosialisasi Sekolah Sampah Ar Raihan Bantul
Sosialisasi Sekolah Sampah Ar Raihan Bantul
 
2. tumbuhan berkormus
2. tumbuhan berkormus2. tumbuhan berkormus
2. tumbuhan berkormus
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
Analisis usaha produksi susu kedelai
Analisis usaha produksi susu kedelaiAnalisis usaha produksi susu kedelai
Analisis usaha produksi susu kedelai
 
Workshop Pengelolaan Sampah
Workshop Pengelolaan Sampah Workshop Pengelolaan Sampah
Workshop Pengelolaan Sampah
 

Recently uploaded

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 

Recently uploaded (20)

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 

5. Arsitektur Pohon

  • 1.
  • 2. A. POHON TAK BERCABANG  Pohon tak bercabang adalah pohon yang bagian vegetatifnya hanya terdiri dari satu sumbu yang dihasilkan oleh satu meristem.  Meristem lain pada sumbu yakni yang terdapat di kuncup aksilar tidak tumbuh dan berkembang.
  • 3. 1. Model HOLTUM  Pohon memiliki satu sumbu batang yang tumbuh terbatas karena tunas terminal berkembang menjadi perbungaan yang bersifat monocaul atau monocarp.  Contoh : Agave sp. ; Cocos nucifera Agave sp. Cocos nucifera
  • 4. 2. Model CORNER  Yaitu batang monopodial dan tidak terbatas, dengan perhubungan lateral, tidak bercabang. Karena posisi perhubungannya lateral, maka meristem apikal dapat tumbuh terus.  Contoh : Palem botol (Hyophorbe lagenicaulis); Carica papaya Hyophorbe lagenicaulis (palem botol) Carica papaya
  • 5.  Pohon yang bagian batang di atas tanah memperlihatkan lebih dari satu sumbuh dan dibentuk oleh lebih dari satu meristem  Pohon bercabang dibagi menjadi tiga sub kelompok : 1. Sumbu vegetatif semuanya ekivalen dan ortotrop 2. Sumbu vegetatif yang terdiferensiasi Diantara sumbu2 baru yg dibentuk terjadi perbedaan morfologi dan terdapat spesialisasi fungsional 3. Sumbu vegetatif dengan struktur campur Pohon bercabang, tinggi pohon dicapai dg penyambungan sumbu yg ekivalen namun struktur setiap sumbu itu sendiri berupa campuran. Setiap sumbu terdiri dari bagian bawah yg vertikal dan bagian ujung yg horisontal, dan kedua bagian itu dipisahkan oleh lingkungan. B. POHON BERCABANG
  • 6. 1. Sumbu vegetatif semuanya ekivalen dan ortotrop a. Model TOMLINSON  Sumbu batang ortotrop dan membentuk cabang ortotrop dari kuncup ketiak dibagian batang dibawah tanah.  Sumbu baru ini terbentuk berulang kali dan ekivalen dg sumbu induk dan membentuk perakaran sendiri.  Contoh : pisang (Musa paradisiaca)
  • 7. b. Model LEEUWENBERG  Batang berupa simpodium, namun setiap kaulomer menghasilkan lebih dari satu kaulomer anak diujungnya, yang menempati ruang yang ada.  Contoh : kamboja (Plumeria acuminata, Apocynaceae), singkong (Manihot utilissima, Euphorbiaceae) Plumeria acuminata (kamboja) Manihot utilissima (singkong)
  • 8. c. Model CHAMBERLAIN  Sumbu vegetatif diatas tanah tegak lurus, terdiri dari sejumlah kaulomer yang berkesinambungan menjadi sumbu semu yang lurus. Kaulomer pertama tumbuh sampai kuncup terminalnya membentuk bunga atau perbungaan sehingga sumbu terhenti pertumbuhannya.  Contoh : Jatropha multifida (euphorbiaceae), Clerodendron panilatum (Verbenaceae) Jatropha multifida Clerodendron paniculatum
  • 9. 2. Sumbu vegetatif yang terdiferensiasi Istilah diferensiasi disini berarti bahwa diantara sumbu- sumbu baru yang di bentuk terjadi perbedaan morfologi dan terdapat specialisasi fungsional. Dalam arsitektur pohon tercermin adanya pembagian kerja. Kini dapat dibedakan sumbu batang utam dari cabang. a. Model KORIBA (Kwan Koriba)  Batang merupakan simpodium. Kuncup terminal akan berhenti tumbuh karena jaringan meristem apeks berdiferensiasi manjadi parenkim.  Contoh : pulai (Alstonia macrophytia)
  • 10. b. Model AUBREVILLE  Batang merupakan monopodium yang tumbuh ritmis (berirama). Irama tumbuh itu mengakibatkan cabang plagiotrop (tumbuh kesamping) tersusun dalam lapisan-lapisan terpisah.  Contoh : ketapang (Terminalia catappa, Combretaceae) c. Model RAUH  Batang merupakan monopodium ortotrop. Pertumbuhan ritmis mengakibatkan cabang tersusun dalam karangan.  Contoh : getah perca (Hevea brasiliensis, euphorbiaceae) dan Pinus merkusii (pinaceae) Terminalia catappa
  • 11. d. Model MASSART  Batang merupakan monopodium ortotrop. Pertumbuhan ritmis mengakibatkan cabang tersusun dalam karangan. Filotaksis pada batang adalah spiral.  Contoh : pala (Myristica fragrans, miristicaceae), dan kapuk (Ceiba pentandra, bombaceae). e. Model ROUX  Batang merupakan monopodium ortotrop. Cabang padanya tersusun kontinu atau tersebar dan filotaksis batang adalah spiral.  Contoh : kopi (Coffea Arabica, rubiaceae). Ceiba pentandra Coffea Arabica
  • 12. 3. Sumbu vegetatif dengan struktur campur a. Model CHAMPAGNAT  Batang simpodial. Bagian distal setiap kaulomber melengkung karena terlalu berat dan tidak didukung oleh jaringan penyokong yang cukup.  Contoh : kembang merak (Caesalpinia pulcherrima, caesalpiniaceae). a. Model TROLL  Batang berupa simpodial. Semua sumbu berarah plagiotrop sejak dini.  Contoh : flamboyant (Delonix regia, caesalpiniaceae), dan sirsak (Annona muricata, annonaceae). Annona muricata Caesalpinia pulcherrima
  • 13.
  • 14.
  • 15. 1. Struktur batang/cabang : a. Monopodial b. Simpodial c. Dikotom 2. Pertumbuhan : a. Ritmik b. Kontinyu 3. Konstruksi percabangan : a. Ortotrop (tegak/vertikal) b. Plagiotrop (horisontal) Model Percabangan pada Tumbuhan
  • 16. Gambar : Konstruksi umum pola percabangan batang / cabang a. Struktur monopodial; b. Struktur simpodial; c. Batang dg pertumbuhan kontinyu; d. Batang dg pertumbuhan ritmik; e. Cabang ortotrop; f-g. Cabang simpodial; h. Cabang plagiotrop; h-h1 batang berstruktur campuran; i-j. Incorporation sympodial units (Sumber : Bell, A.D., 1991).
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. Karena masa hidup pohon cukup panjang, kemungkinan terkena luka atau gangguan lain selalu ada. Perubahan bisa disebabkan oleh peristiwa : 1. Reiterasi Disaat kerangka pohon terganggu, kuncup istirahat akan tumbuh dan mengulang kembali uratan perkembangan (urutan diferensiasi), yang diperlihatkan oleh tumbuhan induk ketika berkembang mulai dari kecambah. Reterasi yang disebabkan luka disebut reterasi traumatik. Namun, reiterasi dapat pula terjadi jika tumbuhan memperolah keadaan lingkungan yang menguntungkan dan disebut reiterasi adaptif 2. Metamorphosis Perubahan potensial suatu sumbu batang atau cabang bisa terjadi dengan tiga cara yaitu pengulangan model (reiterasi) dan perubahannya potensial cabang dari asalnya yang plagiotrop menjadi ortotrop, atau dari potensial ortotrop menjadi plagiotrop. Contohnya pada Maesoopsi eminii. Adanya perubahan diatas dapat merangsang reiterasi model arsitektur pohon yang bersangkutan. 3. Interkalasi Proses interkalasi terjadi ketika pohon tumbuh dan berkembang. Sementara itu bagian pohon yang menerima cahaya matahari makin menjauhi sumbu batang akibat memanjangnya cabang-cabang sepanjang batang kearah radial. Perubahan dalam Konstruksi Dasar Percabangan
  • 24. Pohon dianggap tiga zona yaitu : 1. Adalah sumbu batang sebagai pendukung 2. Adalah tepi luar tajuk pohon yang langsung terkena sinar matahari 3. Adalah daerah pertengahan yang mendukung dan menjembatani tepi luar tajuk dengan sumbu utama batang pohon yang besar.